universitas islam negeri sulthan thaha saifudddin …

100
i IMPLEMENTASI MANAJEMEN SUMBERDAYA INSANI (SDI) DI BANK MUAMALAT JAMBI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Program Sarjana Dalam Ilmu Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Oleh: MUHAMMAD IRDAM NIM. SES. 130312 PEMBIMBING H. Sissah, S.Ag.,M.HI Drs. Badaruddin, M.Sy UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN JAMBI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JURUSAN EKONOMI ISLAM 2018

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

i

IMPLEMENTASI MANAJEMEN SUMBERDAYA INSANI (SDI) DI BANK MUAMALAT JAMBI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Program Sarjana Dalam Ilmu Ekonomi Islam

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Oleh:

MUHAMMAD IRDAM NIM. SES. 130312

PEMBIMBING

H. Sissah, S.Ag.,M.HI

Drs. Badaruddin, M.Sy

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN JAMBI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JURUSAN EKONOMI ISLAM

2018

Page 2: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

ii

Page 3: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

iii

Page 4: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

iv

Page 5: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

v

MOTTO

Artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan)

Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas

bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa

Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS. al-

Fushilat : 53)1

1Tim Penerjemah Depag RI, al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), hlm.

477

Page 6: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

vi

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan utuk mengungkapkan dua hal utama, yaitu: (1) Bagaimana kinerja SDI pada Bank Muamalat Jambi? (2) Bagaimana implementasi manajemen SDI pada Bank Muamalat Jambi? (3) Ap adampak dari penerapan manajemen SDI pada Bank Muamalat Jambi? Untuk mencapai tujuan itu, maka skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya berupa: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan pendekatan tersebut, maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) Etos kerja yang tampak dari perilaku kerja karyawan di Bank Muamalat Jambi secara keseluruhan cukup baik, meskipun ada yang perlu dibenahi dalam beberapa aspek kecil, namun hal itu tidak mengurangi bonafisitas dan profesionalitas para karyawan yang ada dalam melayani para nasabah dan mitra kerja Bank Muamalat Jambi. (2) Pola penerapan manajemen sumber daya insani (MSDI) Yang dipakai oleh Bank Muamalat Jambi dilakukan dengan sistematis dalam beberapa tahapan yaitu dari proses rekrutmen karyawan, seleksi, kontrak kerja, penilaian kerja, penilaian kerja karyawan (evaluasi), pelatihan dan pengembangan karyawan, pemberian kompensasi. Keenam tahapan dan proses dalam pengembangan SDI yang dilakukan oleh pihak Bank Muamalat Jambi ternyata telah memperhatikan prinsip nilai-nilai Islam. (3) Dampak yang ditimbulkan dari pola manajemen SDI yang diterapkan di Bank Muamalat Jambi sudah sesuai dengan sistem rekrutmen manajemen sumber daya insani secara islami yaitu dengan sistem penarikan tenaga kerja yang di dasarkan pada kemampuan, kecakapan, keterampilan, dan pengalaman calon tenaga kerja. Kesemuanya ini, secara global kemudian berdampak kepada produktivitas dan bonafisitas terhadap perusahaan kepercayaan publik terhadap Bank Muamalat Jambi. Kata Kunci: Bank Syariah, MSDM.

Page 7: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

vii

PERSEMBAHAN

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan juga maha penyayang kepada

hamba-hambanya, Dengan mengucap syukur alhamdulillah tiada terkira kehadiran Allah

swt, Hari demi hari takkan indah tampa adanya mentari dan rembulan yang

menghiasinya, begitu juga hidup tak akan indah apabila tidak memiliki tujuan, sebuah

harapan dan tantangan , meski terasa berat, namun manisnya hidup justru akan terasa

apabila semuanya terlalui dengan baik, meski harus memerlukan sebuah pengorbanan,

Kupersembahkan skripsi ini, untuk penyemangat hidupku, yang senantiasa ada

saat suka maupun duka, dan selalu setia mendampingi dalam kondisi apapun , buat Ayah

Dan Ibuku Tercinta yang selalu memanjatkan do’a kepada putra mu tercinta di dalam

setiap shujud mu , dan terimakasih untuk semua yang

telah kamu lakukan untukku.

Untuk Ibu dan Bapak Dosen Pengampu Mata Kuliah Yang Telah mentransfer

ilmu pengetahuan selama saya mengenyam di bangku perkuliahan dan telah rela

menuntunku dan menunjukan makna hidup, Beliau sebagai pelita dalam kegelapan,

laksana embun penyejuk dalam kehausan, patriot pahlawan bangsa tampa tanda jasa ,

terimaksihku, wahai Ibu Dan Bapak dosenku Dan Namamu Selalu Hidup dalam

Sanubariku.

Page 8: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

viii

KATA PENGANTAR

Peneliti mengucapkan segala puji bagi Allah SWT, berkat taufik dan

hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya guna

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Strata Satu (S.1) pada program

Jurusan Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi. Shalawat dan salam juga penulis khaturkan kepada Nabi

Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya yang telah membawa umat

manusia dari kehidupan yang tidak beradaban menuju kepada masyarakat yang

penuh dengan semangat ilmu pengetahuan dan penuh keadaban.

Peneliti menyadari dalam penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Yth. Kedua orang tua peneliti yang telah berkorban secara moril dan

materil dan yang telah mendidik dan memperjuangkan peneliti untuk dapat

mengenyam pendidikan tinggi.

2. Yth. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M. Ag, selaku Rektor UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi beserta jajaranynya.

3. Yth. Bapak Dr. Subhan, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam, Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI selaku wakil Dekan I. Bapak

Novi Mubyarto, S.E., M.E, selaku wakil dekan II, dan Ibu Dr. Halimah

Dja’far,S. Ag., M. Fil. I., Selaku Wakil Dekan III

4. Yth. Bapah H. Sissah,S.Ag,M.Si selaku dosen pembimbing I, Bapak Drs.

Baharuddin selaku dosen pembimbing II, yang telah mendidik peneliti

sehingga selesainya naskah skripsi ini.

5. Yth. Bapak/Ibu dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

yang telah mengajarkan dan memberikan ilmunnya kepada peneliti

sehingga peneliti menjadi lebih dewasa dalam bersikap, berpikir, dan

bertindak.

Page 9: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

ix

6. Yth. Bapak /Ibu pejabat dan para staff Akademik Fakultas Ekonomi dan

Bianis Islam UIN Sutan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan

pelayanan administrasi secara profesional sehingga lancarnya proses

penyelesaian studi peneliti.

7. Yth. Pejabat dan para pustakawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Perpustakaan Wilayah Provinsi Jambi,

dan Perpustakaan Kota Jambi yang telah memberikan pelayanan

profesional sehingga memudahkan peneliti dalam memperoleh beberapa

literatur.

8. Sahabat-sahabat peneliti yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang

telah meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberikan saran, dan

kritik konstruktifnya terhadap skripsi ini.

Peneliti berdoa agar segalka amal baik yang telah diberikan kepada penelliti

menjadi nilai ibadah disis Alaah SWT. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi peneliti dan para pembaca.

Jambi, 08 April 2018

Peneliti

Page 10: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ............................................................................................... i

NOTA DINAS .......................................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ......................................... iii

MOTTO ................................................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 9

C. Batasan Masalah ...................................................................................... 10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 10

E. Kerangka Teori ........................................................................................ 11

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 22

B. Setting dan Subjek Penelitian .................................................................. 22

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 23

D. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 25

E. Teknik Analisis Data ............................................................................... 26

F. Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................................. 28

G. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 29

H. Jadwal Penelitian ..................................................................................... 33

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya BMI Cabang Jambi .................................................. 35

B. Letak Geografis BMI Cabang Jambi ....................................................... 38

Page 11: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

x

C. Struktur Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi ................................. 42

D. Keadaan Karyawan BMI Cabang Jambi ................................................. 41

E. Sarana dan Prasarana BMI Cabang Jambi .............................................. 42

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

A. Kinerja SDI Bank Muamalat Jambi ........................................................ 45

B. Pola Penerapan MSDI Berbasis Nilai-nilai Islam di Bank

Muamalat Jambi ...................................................................................... 50

C. Dampak Penerapan MSDI di Bank Muamalat Jambi ............................. 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 78

B. Saran ........................................................................................................ 79

C. Kata Penutup ........................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 82

CURICULUM VITAE ............................................................................................ 85

Page 12: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

xi

Page 13: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

xii

Page 14: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya insani merupakan penentu dalam kehidupan dan

kemajuan suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun sektor swasta.

Sumber daya insani memiliki peranan kuat terhadap misi organisasi dan

pelaksanaannya di dalam menjalankan roda organisasi, mereka yang akan

mengimplementasikan kemampuan dalam mengaktualisasikan potensi secara

optimal untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya insani yang didukung

oleh skills, knowledge,dan ability di suatu organisasi akan memiliki

kemampuan untuk berkembang dan tetap eksis dalam menghadapi perubahan

yang multidimensional melalui peran sumber daya insani yang menempati

posisi sentral dalam kegiatan organisasi.1

Fungsi Sumber Daya insani (SDI) dalam mempersiapkan dan

mengelola Sumber Daya Insani (SDI) memegang peranan yang sangat penting

dalam pencapaian keunggulan bersaing perusahaan.2Dukungan Sumber Daya

Insani (SDI) yang berkualitas tinggi memiliki korelasi positif dengan

penciptaan nilai tambah dan tingkat kualitas keputusan yang diambil dalam

perusahaan.Penciptaan nilai tambah bagi perusahaan terjadi jika operasi

berjalan sebagian besar (bahkan semua) melibatkan aktivitas-aktivitas yang

menambah nilai baik bagi perusahaan maupun pelanggan.

1Siagian, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja(Jakarta:Rineka Cipta,2002), 128-129 2Bayangkara, Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi (Jakarta: Salemba Empat, 2010),

59

Page 15: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

2

Untuk meningkatkan tanggung jawab seluruh lapisan karyawan pada

penciptaan nilai tambah ini, pengelola Sumber Daya Insani (SDI) harus

menjadikan pemberdayaan karyawan sebagai dasar perumusan program dalam

bidang Sumber Daya Insani (SDI) dan pelaksanaannya. Dalam hal ini fungsi

Sumber Daya Insani (SDI) memegang peranan dan tanggung jawab penting

dalam memasok Sumber Daya Insani (SDI) yang memenuhi kualifikasi

(kompetensi, loyalitas, dan etos kerja yang tinggi) sesuai dengan kebutuhan

keunggulan bersaing perusahaan.3

Mengingat begitu pentingnya peran fungsi Sumber Daya Insani (SDI)

terhadap keberhasilan perusahaan. Maka perlu dilakukan penilaian untuk

memastikan apakah fungsi ini telah mampu memberikan kontribusi terbaiknya

kepada perusahaan, yang meliputi: (1) Terpenuhinya SDI yang memenuhi

kualifikasi perusahaan; (2) Proses SDI telah berjalan dengan baik wajar dan

objektif; (3) Pemberdayaan SDI menjadi bagian utama dalam pengelolaan

SDImenjadikan kepuasan kerja karyawan sebagai bagian dari keberhasilan

perusahan, (4) Sederet permasalahan lain yang berhubungan dengan SDI.4

Dalam Islam, Allah SWT telah menciptakan manusia sebagai makhluk

yang paling sempurna, yang terdiri dari berbagai unsur yang terorganisir

dengan rapi dan interaksi antar unsur–unsur yang ada mencerminkan suatu

sistem manajemen yang sangat sempurna dan canggih. Sudah seharusnya

manusia menjadikannya sebagai i’tibar (pelajaran) dalam membangun suatu

3Ibid. 4Ibid, 60

Page 16: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

3

sistem organisasi dan manajemen yang baik.5Sebagaimana firman Allah SWT

Q.S.Al-Tin ayat ke-4 sebagai berikut:

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang

sebaik-baiknya.” (QS. al-Tin : 4).6

Manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan juga

kemauan.Dengan bentuk tubuh yang lebih baik dari binatang, Manusia lebih

baik dari malaikat yang hanya di berikan akal semata, lebih mulia dari hewan

yang hanya diberikan nafsu.Manusia dijadikan sebagai khalifah, sebagai

penguasa yang dapat memanfaatkan dan mengelola isi bumi

sepenuhnya.Walaupun demikian, manusia adalah “abduun“ yaitu untuk

mengabdi pada penciptanya itulah tujuan mengapa manusia diciptakan.

Sebagai abdi manusia juga memiliki potensi yang telah dibekali Allah

SWT, dalam tujuan penciptaan ini mengarahkan manusia, agar dapat

menganalisa dan memanfaatkan potensi yang mereka miliki itu, bagi

kemslahatan (kebaikan) manusia itu sendiri. Sebagaimana pendapat Zuhri:

“…dengan potensi-potensi rohaniah yang lebih dari makhluk- makhluk

yang hidup lain, yang terutama potensi akal, maka manusia juga di

bebani tugas, disamping tugas untuk memanfaatkan alam ini dengan

sebaik-baiknya, juga tugas untuk memelihara dan melestarikan alam

ini dan dilarang untuk merusaknya.”7

Kenyataan ini menunjukkan bahwa sebagian dari umat manusia ada

yang kurang menyadari tujuan dari potensi dirinya.Manusia terutama umat

5Muhammad,ManajemenBank Syariah(Yogyakarta:Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen

YKPN,2011),196 6Tim Penerjemah Depag RI, al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), 597 7Zuhairini,Methodik Khusus Pendidikan Agama(Surabaya:Usaha Nasional,1983), 85

Page 17: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

4

Islam, mereka telah dibekali dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits, sebagai

tuntunan hidup, juga dijadikan sebgai pedoman umat Islam. Tuntunan dan

bimbingan dalam Al-Qur’an itu adalah untuk mencetak manusia, terutama

masyarakat Islam menjadi muslim yang sejati yang dapat menerapkan ajaran

Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Industri perbankan syariah mempunyai pengaruh dan peranan yang

sangat penting didalam roda perokonomian Indonesia. Sektor perbankan

Syariah harus mampu memahami, menjalani, dan menguasai peranannya

sebagai penyokong roda perekonomian dan juga harus mampu membina

hubungan yang baik dengan para stakeholders(pihak-pihak terkait).

Sebagai langkah konkrit untuk untuk menjalankan peranan ini adalah

dengan mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan, antara lain: (1)

Dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya insani di industri

perbankan syariah nasional, yang berarti peningkatan pada manajemen dan

mutu pelayanan bank syariah; (2) Sosialisasi melalui edukasi publik; (3)

Pengembangan instrument dan produk yang lebih inovatif; (4) Pengembangan

pasar sekunder, pasar uang syariah, pasar interbank dan linkagedi industry

keuangan syariah; (5) Implementasi dan pengembangan risk management,

prudential regulation, good corporate governance, syariah compliance pada

lembaga keuangan syariah; (6) Mendorong terciptanya sebuah uniform

regulatory bagi standar akad, produk dan transaksi yang reliable dan

marketable bagi publik.

Page 18: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

5

Presiden Pusat Pengembangan Keuangan Syariah International

Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia Subarjo Joyosumarto

menambahkan industri perbankan syariah membutuhkan sumber daya insani

tambahan sekitar 40.000 orang sehingga total menjadi 60.000 orang pada

2015. Untuk itu, pelatihan sangat di butuhkan terutama sekali untuk bidang

kepatuhan dan pelatihan secara umum. Hingga akhir tahun 2010, jumlah

pekerja pada perbankan syariah baru mencapai 20.264 orang yang terdiri atas

15.224 pekerja pada bank umum syariah, 1.868 pekerja pada unit usaha

syariah milik bank konvensional, dan 3.172 bank perkreditan rakyat (BPR)

syariah.8 Pertumbuhan lembaga keuangan syariah di Indonesia menunjukkan

peningkatan setiap tahunnya, dan berdampak pada kebutuhan tenaga kerja dan

pemberdayaan tenaga kerja tersebut.Deskripsi persebaran karyawan di

lembaga perbankan dapat disajikan dalam grafik di bawah ini:

8http://id.berita.yahoo.com/perbankan-syariah-butuh-sumberdaya manusia-dengan-semangat-

syariah.html

Page 19: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

6

Tabel. Deskripsi Sebaran Karyawan pada Lembaga Perbankan9

Beberapa sumber tenaga kerja di luar perusahaan seperti lembaga

pelatihan kerja, kursus-kursus, perguruan tinggi, Depnaker, dan bursa kerja

merupakan alternatif sumber tenaga kerja yang bisa dimanfaatkan perusahaan

dalam menarik calon karyawan. Pelaksanaan rekrutmen harus mampu

mendapatkan sumberdaya insani (SDI) dengan cara yang paling ekonomis,

efektif, dan efisien. Pertimbangan pemilihan sumber tenaga kerja harus

didasarkan pada kebutuhan sumberdaya insani (SDI) sesuai dengan

kualifikasinya, tidak semata-mata memanfaatkan sumber tenaga kerja yang

paling murah, tetapi harus diperhatikan pula kredibilitas dari sumber

tersebut.10

9http://id.berita.yahoo.com/perbankan-syariah-butuh-sumberdaya insani-dengan-semangat-

syariah.html 10Bayangkara, Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi(Jakarta: Salemba Empat, 2010),

76

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

2010 2015

Syariah

Konvensional

BPR

Page 20: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

7

Masalah besar saat ini yang menghambat perkembangan perbankan

syariah adalah minimnya sumberdaya insani yang berkualifikasi perbankan

syariah pada level menengah dan atas, seperti level kepala cabang, bagian,

divisi bahkan direksi. Sebagian besar sumber daya insani bank syariah pada

level menengah keatas merupakan mantan para pegawai bank konvensional

tentang perbankan syariah, untuk kemudian mempunyai kepercayaan dan

ghirah yang tinggi untuk menerapkannya tanpa berkeluh kesah soal kesulitan-

kesulitan yang timbul ketika konsep perbankan syariah yang benar

dioperasionalkan.11

Secara khusus Bank Indonesia telah mengatur bahwa pimpinan bank

syariah diharuskan memenuhi persyaratan: (1) Memiliki komitmen dalam

melaksanakan usaha bank berdasarkan prinsip syariah secara konsisten; (2)

Memiliki integritas dan moral yang baik; (3) Memiliki pengalaman

operasional perbankan syariah atau telah mendapatkan pendidikan dan

pelatihan perbankan syariah.12

Pelatihan merupakan bagian dari pendidikan, dan tujuan utamanya

adalah untuk menambah atau meningkatkan kemampuan atau kinerja

karyawan dari suatu institusi atau organisasi.Dalam mengembangkan

kurikulum suatu pendidikan agak berbeda dengan pengembangan kurikulum

pelatihan.Apabila kurikulum pendidikan mengacu kepada kebutuhann

masyarakat yang tercermin pada kebutuhan sektor–sektor pembangunan,

11Anonim, Forum Perbankan Syariah(Palembang: t.p., 2010),49 12Tim Penyusun, Bank Syari’ah:Konsep, Produk, dan Implementasi Operasional Tim

Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia(Jakarta:Djambatan,2003),31

Page 21: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

8

sedangkan untuk kurikulum pelatihan sangat spasifik dan mengacu kepada

kebutuhan institusi atau organisasi kerja.13

Langkah-langkah pengembangan kurikulum pelatihan secara garis

besarnya sebagai berikut: (1) Asesmen kebutuhan pelatihan (Trainingneeds

assessment); (2) Penyusunan kurikulum pelatihan seperti: materi dasar, materi

pokok, materi penunjang; (3) Penyusunan silabus pelatihan; (4) Penyusunan

materi pelatihan.14

Konsep perbankan syariah merupakan inovasi atas perbankan

konvensional, dan setiap inovasi selalu memerlukan berbagai penyesuaian,

seperti: cara berpikir, dan cara bersikap dari para pelaku inovasi itu sendiri,

yaitu sumberdaya manusia perbankan syariah.masalah lainnya adalah berupa

fenomena beberapa bank syariah berlomba membuka jaringan secara gigantis

(dalam skala besar) yang jelas menimbulkan pertanyaan logis. Sejauh ini,

apakah bank syariah tersebut telah mempersiapkan sumberdaya manusia yang

kompeten?selayaknya menyiapkan sumberdaya manusia terlebih dahulu lantas

diikuti dengan langkah membuka kantor cabang baru.

Kekhawatiran ini sangat wajar sekali muncul, apabila langkah

manajemen perbankan syariah yang dengan serba instan membuka jaringan

secara tergesa-gesa, merekrut dan mendidik sumberdaya secara kurang cermat

dan sabar, serta tidak berorientasi pada kompetensi, maka dengan segala

konsekuensinya harus dihadapi dikemudian apabila perbankan syariah

13NotoatmodjoSoekidjo,Pengembangan Sumber Daya Manusia(Jakarta:Rineka

Cipta,2009),40 14NotoatmodjoSoekidjo,Pengembangan Sumber Daya Manusia(Jakarta:Rineka

Cipta,2009),41-42

Page 22: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

9

menemui berbagai masalah, seperti: manipulasi informasi, hadiah dalam

rangka pencairan pembiayaan, merubah akad secara sepihak, dan bahkan

memberikan pelayanan yang rendah mutunya.15

Tidak jarang ditemui pegawai bank syariah yang kurang memberikan

penjelasan yang benar dan akurat, sehingga menimbulkan keraguan bagi calon

nasabah untuk menggunakan produk dan layanan bank syariah.16Kurang

tersedianya sumberdaya manusia diperbankan syariah sekarang ini, memang

telah menjadi polemik yang tengah dihadapi lembaga keuangan syariah.Tidak

hanya sekedar persoalan kualitas saja, melainkan secara kuantitas, juga

menjadi sebuah persoalan yang perlu dibenahi. Sebab, disaat meningkatnya

industri perbankan syariah, justru faktor sumberdaya insani yang

dikhawatirkan akan merosot.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang: “IMPLEMENTASI MANAJEMEN SUMBERDAYA INSANI

(MSDI) DI BANK MUAMALAT JAMBI.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah penelitian maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kinerja SDI pada Bank Muamalat Jambi?

2. Bagaimana implementasi manajemen SDI padaBank Muamalat Jambi?

3. Apadampak dari penerapan manajemen SDI pada Bank Muamalat Jambi?

15Anonim, Forum Perbankan Syariah(Palembang: t.p., 2010),49 16Anonim, Forum Perbankan Syariah(Palembang: t.p., 2010),49

Page 23: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

10

C. Batasan Masalah

Agar tidak menyimpang dari masalah, penulis menganggap perlu

adanya pembatasan masalah.Dalam hal ini penulis hanya memfokuskan

permasalahan pada manajemen SDI di Bank Muamalat Jambi.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Selaras dengan rumusan masalah penelitian di atas maka penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui :

a. Kinerja SDI pada Bank Muamalat Jambi.

b. Implementasi manajemen SDI padaBank Muamalat Jambi.

c. Dampak yang ditimbulkan dari penerapan manajemen SDI pada Bank

Muamalat Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini dibagi kepada dua kegunaan,

yaitu secara teoritis dan kegunaan secara praktis. Adapun penjelasan

mengenai keduanya diterangkan dalam pada paragraf di bawah ini:

a. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

sarana untuk mengembangkan keilmuan, khususnya dalam ilmu

Ekonomi Islam. Di samping itu, penelitian ini juga dapat dimanfaat

bagi para peneliti berikutnya yang tertarik untuk melakukan riset

dengan tema yang sama. Dengan demikian, maka penelitian ini dapat

dimanfaatkan sebagai studi relevan bagi para peneliti yang akan

datang.

Page 24: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

11

b. Kegunaan Praktis

Secara praktis, memberikan gambaran kepada ummat Islam

bahwasanya MSDI melalui nilai-nilai keislaman dapat menunjang

sistem perbankan syariah di Indonesia, khususnya di Bank Muamalat

Jambi.Di samping itu, penelitian ini juga berguna secara praktis bagi

peneliti pribadi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana strata satu (S1) dalam ilmu Ekonomi Syariah pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

E. Kerangka Teori

1. Definisi Manajemen SDI

Gomes menyatakan definisi manajemen Sumber Daya Insani (SDI)

adalah sebagai berikut:

“Manajemen SDI adalah pengembangan dan pemanfaatan personil (pegawai) bagi pencapaian yang efektif mengenai saran-saran dan tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional, dan internasional.”17 Sedangkan menurut Hasibuan, beliau memberikan keterangan yang

sedikit berbeda, yaitu:

“Manajemen SDI adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.”18 Dalam skripsi ini, yang dimaksud dengan manajemen SDI adalah

suatu fungsi yang dilaksanakan dalam satu organisasi yang memudahkan

17Faustino Cardosa Gomes, Manajemen Sumber Daya insani(Yogyakarta: Andi Offset, 2003),

hlm. 4 18Melayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya insani(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm.

3

Page 25: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

12

dalam pemanfaatan sumber daya insani yang efektif untuk mencapai

tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional, dan internasional.

2. Ruang Lingkup Manajemen SDI

Tugas manajemen SDI berkisar pada upaya mengelola unsur

manusia dengan segala potensi yang dimilikinya secara efektif sehingga

dapat diperoleh sumber daya manusia yang puas dan memuaskan bagi

organisasi.Manajemen SDI juga merupakan bagian dari manajemen secara

umum dan memfokuskan diri pada unsur sumber daya insani.

Gomes menyatakan bahwa perhatian manajemen manusia itu

meliputi fungsi manajerial hingga pencapai tujuan yang berfat teknis.

Berikut keterangan beliau:

“Perhatian ini mencakup fungsi manajerial, fungsi operasional, dan peran serta kedudukan sumber daya insani dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi secara terpadu.”19 Adapun ruang lingkup manajemen itu sendiri adalah sebagai

berikut:

1) Analisis kini dan masa depan tentang kebutuhan tenaga kerja; 2) Perekrutan; 3) Seleksi; 4) Penempatan yang sesuai; 5) Promosi; 6) Pemisahan (Separasi); 7) Pelatihan.20

Dari penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa manajemen

SDI yang dibahas dalam skripsi ini adalah pada konteks perekrutan,

19Faustino Cardosa Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Andi Offset,

2003), hlm. 3 20Tjandra Yoga Aditama, Manajemen Administrasi Rumah Sakit (Jakarta: UI Press, 2007),

hlm, 35-37

Page 26: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

13

penempatan, pemberian kompensasi, penilaian kerja, pelatihan, dan

pengembangan.

3. Konsep Rekrutmen dalam Manajemen SDI

Rekrutmen adalah proses pencarian dan pemikiran para calon

karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan

sesuai dengan persyaratan yang diajukan. Proses ini dimulai ketika para

pelamar dicari dan berakhir bila lamaran-lamaran (aplikasi) mereka

diserahkan.21

Dessler menyatakan bahwa perekrutan merupakan satu bidang

dimana kerja sama antara lini dan staf adalah penting, karena beberapa

alasan. Berikut penjelasan beliau:

“Spesialis personalia yang melakukan perekrutan dan melakukan upaya penyaringan awal bagi lowongan pekerjaan jarang merpakan orang yang bertanggung jawab untuk menilai prestasinya. Oleh karena itu harus memiliki gambaran yang sejelas-jelasnya tentang hal-hal yang tercakup dalam pekerjaan, dan pada gilirannya hal ini berarti berbicara dengan supervisior yang berkepentingan.”22 Teknik rekrutmen, baik dari sektor publik maupun swasta dapat

dilakukan melalui asas disentralisasikan atau

didesentralisasikan.Tergantung pada besarnya organisasi, kebutuhan dan

jumlah calon pekerja yang hendak direkrut.23Jika instansi tersebut

mempunyai beberapa ribu pekerjaan dan jika departemen-departemen

yang berbeda merekrut sejumlah besar pekerja juru ketik atau teknis, maka

21T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya insani(Yogyakarta: UGM

Press, t.th), hlm. 69 22Garry Dessler, Manajemen Sumber Daya insani Human Resources Management (Jakarta:

Prehalindo, 1997), hlm. 136 23Faustino Cardosa Gomes, Manajemen Sumber Daya insani(Yogyakarta: Andi Offset, 2003),

hlm. 111

Page 27: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

14

mekanisme perekrutan sentralisasi lebih efektif untuk dilakukan.

Sedangkan jika instansi yang membutuhkan tenaga kerja itu relatif kecil,

maka proses rekrutmennya cukup dengan cara didesentralisasikan saja.

4. Proses Sekeksi dan Penempatan dalam Manajemen SDI

Fungsi seleksi dan penempatan ini juga sangat dipengaruhi oleh

nilai-nilai para legislator yang terpilih, dan para eksekutif sering

memandang birokrasi tidak responsif terhadap pilihan-pilihan perorangan,

prioritas program, dan nilai-nilai mereka. Oleh karena itu, mereka

berusaha menetapkan kriteria seleksi dan penempatan bahkan promosi

yang sesuai dengan falsafah politik dan tujuan dari para pejabat

terpilih.Berikut pendangan Gomes:

“Cara pelaksanaan tersebut dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari sistem spoils, dalam makna kebanyakan diisi berdasarkan political patronage, hingga ke merit sistem dalam kebanyakan para pekerja adalah pgawai-pegawai yang berpengalaman dengan orang-orang yang dipilih secara politik sebagai pemimpin instansi.24 Langkah-langkah dalam prosedur seleksi yang biasa digunakan

paling tidak dari tujuh langkah di bawah ini yaitu:

1) Penerimaan pendahuluan; 2) Tes-tes penerimaan; 3) Wawancara seleksi; 4) Pemeriksaan referensi; 5) Evaluasi medis; 6) Wawancara atasan langsung; 7) Keputusan penerimaan.25

Untuk mendapatkan tenaga kerja yang lulus seleksi manajer tanpa

kerja harus mempertimbangkan beberapa faktor yang mungkin sangat

24Ibid., 117 25Ibid.

Page 28: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

15

berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan. Manajer tenaga kerja

yang profesional biasanya selalu jeli terhadap karakteristik dan kualifikasi

yang memiliki para tenaga kerja yang akan ditempatkan dalam suatu tugas

dan pekerjaan tertentu. Oleh karena itu, sebelum menempatkan tenaga

kerja di tempat mereka harus bekerja, perlu dipertimbangkan beberapa

faktor antara lain:

1) Prestasi akademis; 2) Pengalaman; 3) Kesehatan fisik dan mental; 4) Status perkawinan; 5) Usia.26

Prosedur dalam menempatkan tenaga kerja merupakan tahapan

yang harus ditempuh dalam menempatkan tenaga kerja yang tepat pada

posisi yang tepat pula.Tahapan yang ditempuh merupakan keluaran

pengambilan keputusan yang dilakukan manajer tenaga kerja khususnya

bagian penempatan tenaga kerja baik berdasarkan pertimbangan maupun

objektif ilmiah.27

5. Pemberian Kompensasi dalam Manajemen SDI

Kompensasi diberikan pada tenaga kerja yang melakukan kerja

organisasi seperti pembayaran, insentif, dan keuntungan perusahaan harus

mengembangkan dan selalu memperbaiki sistem upah dan gaji. Juga

26Ibid. 27Siswanto Sastrohardiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan

Administratatif dan Operasional (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 162

Page 29: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

16

program intensif seperti berbagai keuntungan dan penghargaan atas

produktifitasnya semakin banyak digunakan.28

Program-program kompensasi juga penting bagi perusahaan,

karena mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber

daya insani.Handoko menjelaskan sebagai berikut:

“Disamping itu kompensasi (dalam bentuk pengupahan dan balas jasa lainnya) merupakan komponen-komponen biaya pengajian tidak diadministrasikan secara tepat, perusahaan bisa kehilangan para karyawannya yang baik dan harus mengeluarkan biaya untuk menarik, seleksi, melatih, dan mengembangkan penggantinya. Bahkan bila karyawan tidak keluar, mereka mungkin menkadi tidak puas terhadap perusahaan dan menurunkan produktivitas mereka.”29 Bagian kepegawaian memikul tanggung jawab utama untuk

mengembangkan sistem imbalan (kompensasai) bagi suatu organisasi yang

diterapkan pada keseluruhan jajaran pada berbagai prinsip sebagai

keadilan, kewajaran, dan perlu selalu diperhatikan bahwa sistem imbalan

itu harus merupakan instrumen yang ampuh untuk berbagai kepentingan.

Dalam usaha mengembangkan suatu sistem imbalan para spesialis

di bidang manajemen SDI perlu melakukan empat hal yaitu:

1) Analisis pekerjaan; 2) Penilaian pekerjaan dikaitkan dengan kadilan internal; 3) Survei berbagai sistem imbalan yang berlaku guna memperoleh bahan

yang berkaitan dengan keadilan eksternal; 4) Menentukan harga setiap pekerjaan dihubungkan dengan harga

pekerjaan sejenis ditempat lain.30

28Robert L. Mathis Jackson, Manajemen Sumber Daya insani(Jakarta: Salemba Empat, 2001),

hlm. 13 29Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya insani(Yogyakarta: UGM Press,

t.th), hlm. 155 30Ibid.

Page 30: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

17

6. Konsep Penilaian Kinerja Pegawai Menurut Manajeme SDI

Penilaian kinerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan manajemen

untuk menilai kinerja dengan cara membandingkan kinerja di atas kinerja

dengan uraian atau deskripsi pekerjaan dalam satu periode tertentu

biasanya setiap akhir tahun. Berikut keterangan lengkap Siagian:

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur kinerja masing-masing tenaga kerja dalam mengembangkan kualitas kerja pembinaan selanjutnya, tindakan perbaikan atas pekerjaan yang kurang sesuai dengan deskripsi pekerjaan, serta untuk keperluan yang berhubungan dengan masalah ketenagaan kerja lainnya.”31 Willian dalam buku Yoga menyatakan bahwa penilaian kinerja

harus dilakukan secara periodik dan objektif pula.Berikut keterangan

beliau:

“Dalam hal ini, pimpinan tidak boleh prejudicedalam penilaian agar objektivitas dapat benar-benar terjaga. Pada dasarnya, dalam penilaian dilakukan terhadap hasil kinerja yang dihubungkan dengan analisis jabatan serta prestasi apa yang harus diproduksi oleh seorang pegawai.32

Adapun tujuan penilaian kinerja ini dilakukan adalah untuk sasaran

berikut ini:

1) Mengidentifikasi merka yang perlu pelatihan dan pengamatan lebih lanjut;

2) Menilai kemungkinan promosi atau degradasi jabatan atau pekerjaan; 3) Kemungkinan menempatkan pegawai agar sesuasi minat dan

kemampuannya; 4) Kemungkinan peninjauan kembali gaji serta fasilitas lain yang

diberikan apakah perlu dinaikkan atau disesuaikan.33

7. Pelatihan dan Pengembangan dalam Manajemen SDI

31Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Insani(Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm.

231 32Tjandra Yoga Aditama, Manajemen Administrasi Rumah Sakit (Jakarta: UI Press, 2007),

hlm. 47 33Ibid.

Page 31: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

18

Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki pekerja pada

suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi anggung jawabnya atau

suatu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaanya. Supaya edektif

pelatihan biasanya harus mencakup pengalaman belajar, aktivitas-aktivitas

yang terencana, dan desain sebagai jawaban atas kebutuhan kebutuhan

yang berhasil diidentifikasikan.34

Pelatihan sering dipakai sebagai solusi atas persoalan kinerja

organisasi.Banyak organisasi yang mengabaikan persoalan kinerja jika

persoalan tersebut tidak berarti atau jika tidak ada solusi yang tampak

langsung.Pelatihan menjadi hal yang penting.Kenaikan tingkat

produktivitas berasal dari program kerja.

8. Perbedaan Manajemen SDI Versi Barat dengan Islam

Adapun mengenai perbedaan manajemen SDIBarat dengan

manajemen berbasis Islam dijelaskan dalam tabel di bawah ini:35

Perspektif Perbedaan

Manajemen Barat Manajemen Islam

Konsepnya 1. Memanfaatkan sumber daya untuk memeperoleh hasil yang maksimal;

2. Memisahkan antara pekerja-an dengan kehidupan priba-di terutama dalam hal ibadah (sekuler).

1. Memanfaatkan sumberdaya dengan prinsip-prinsip Islam (ketauhidan), keadilan, nubuwah, khilafah, dan ma’ad.

2. Terjadi kesatuan antara pekerjaan dengan kehidupan (beribadah dan bekerja).

Sumbernya 1. Rasionalisme 2. Empirisme

1. Al-Quran 2. Hadits

34Faustino Cardosa Gomes, Manajemen Sumber Daya (Yogyakarta: Andi Offset, 2003), hlm.

197 35Ibid.

Page 32: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

19

3. Rasionalisme Rekrutmennya 1. Mencari pelamar yang

potensial secara kualitas. 1. Mencari pelamar yang

kompeten secara kualitas dan religiusitas (sholat, zakat, dan pilar-pilar Islam lainnya).

Seleksinya 1. Proses seleksi dijalankan dengan serangkaian tes untuk menguji kemampan atau kompetensi dari kandidat.

1. Serangkaian tes yang dijalankan tidak hanya untuk mengetahui kemampuan atau kompentensi kandidat tetapi juga kepribadian perilaku keagamaan.

Kontrak kerja 1. Sebagai bahan legalisasi penerimaan pekerja

1. Merupakan perjanjian kerja yang didasarkan pada ketentuan kerja, jenis pekerjaan, waktu kerja, upah yang dibayarkan, dan tenaga yang dicurahkan saat bekerja.

2. Tanggungjawab pekerjaan kepada pimpinan dan Allah SWT.

Pelatihan 1. Pelatihan yang diadakan meliputi pelatihan keahlian yang berhubungan dengan pekerjaan.

1. Pelatihan diutamakan dengan pelatihan yang bersifat sofskill keislaman.

Kompensasi 1. Setingkat dengan UMR 1. Prisnsipnya long life worker tidak hanya setingkat UMR, tetapi terbesar kompensasi terletak pada tunjangan (pangan, kesehatan, pesa-ngon, beasiswa)

Kepuasan kerja 1. Kepuasan didapat dari gaji, lingkungan yang harmonis, dan rekan kerja.

1. Kepuasan karena mendapat-kan ketenagan hidup. Dalam kebutuhan jasmani yang halal, berkah dan baik juga bagi kebutuhan ruhani.

Page 33: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

20

9. Konsep Perbankan Syariah

Umar Chapra dan Ahmed mengungkapkan bahwa penerapan tata

kelola perusahaan yang baik sangat dibutuhkan untuk memenuhi

kepentingan semua stake holder secara adil.36Yusof menyebutkan hal

serupa dengan menekankan bahwa tujuan tata kelola perusahaan yang baik

dalam perbankan syariah adalah untuk menegakkan keadilan, kejujuranm

dan perlindungan terhadap kebutuhan manusia sesuai dengan prinsip

maqashid syariah.37

Berdasarkan apa yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat

diketahui bahwa tata kelola perusahaan dengan pendekatan Islam harus

mampu berbasis dan berorientasi pada nilai-nilai dan prinsip kejujuran dan

keadilan terhadap semua stakeholder. Dari sisi fungsi objektifnya, tata

kelola perusahaan yang baik adalah berupaya menempatkan maqashid

syariah sebagai tujuan akhir, dengan membawa konsep perlindungan

terhadap kepentingan dan hak semua stakeholder ke dalam aturan-aturan

syariah.

Tata kelola perusahaan yang baik dalam perspektif Islam seperti

digagas dalam dunia Barat, diharapkan memiliki peranana yang sangat

esensial dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.Tetapi

Islam menambahkan nilai-nilai yang sangat mendalam berupa unsur

maqashid syariah, yaitu perlindungan terhadap kemaslahatan kemanusiaa

36Umar Chapra dan Habib Ahmed, Corporate Governance Lembaga Keuangan

Syariah.Diterjemahkan oleh: Ikhwan Abidin Basri (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 27 37Abdullah, Corporate Governance Perbankan Syariah di Indonesia (Yogyakarta: Ar-Ruz

Media, 2010), hlm. 43

Page 34: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

21

yang umum dan universal. Kemaslahatan sebagai mawashid syariah

mencakup lima hal yaitu: (1) Memelihara agama; (2) Akal, (3) Keturunan;

(4) Kehidupan; dan (5) Harta benda. Apapun yang memastikan

terpeliharanya lima prinsip dasar itu adalah maslahat. Apapun yang

menguranginya adalah mafsadat dan hal sebaliknya menghilangkan unsur

yang mengurangi atai merugikan itulah yang merupakan maslahat.38

38Ibid.,hlm. 58

Page 35: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Untuk menggali data di lapangan, maka penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif. Menurut Beni menjelaskan:

“Penelitian kualitatif meliputi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuan penelitiannya.1

Dengan pendekatakan kualitatif, peneliti berupaya membangun

argumentasi rasional tentang segala macam hal yang berkaitan dengan pola

manajemen SDI tersebut.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Bank Muamalat Jambi. Ada

beberapa alasan mengapa institusi perbankan ini dipilih sebagai setting

penelitian skripsi ini diantaranya: 1) Lokasi penelitian tidak terlalu jauh

dari kediaman peneliti, sehingga lokasi dapat ditempuh secara berkala jika

sewaktu-waktu ingin melakukan pengumpulan dan verifikasi data di

lapangan. 2) Bank Muamalat Jambi telah menerapkan MSDI dalam

instansinya sehingga relevan untuk dikaji lebih mendalam.

1Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 183-184

Page 36: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah: 1) Pimpinan (pengambil

kebijakan) Bank Muamalat Jambi; 2) Staff Bagian Perencanaan Bank

Muamalat Jambi; 3) Pejabat personalia Bank Muamalat Jambi yang

bertanggung jawab dalam perekrutan pengawasan pegawainya; dan 4)

Pihak-pihak lain yang dianggap relevan dengan penelitian ini untuk

dimintai keterangannya lebih mendalam.

Adapun mengenai subjek penelitiannya diambil secara purposive

sampling. Artinya, peneliti telah menentukan siapa-siapa orang yang akan

terlibat sebagai informan dalam penelitian ini.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data dibagi ke dalam dua kategori, yakni data primer dan data

sekunder. Penjelasan kedua jenis data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer adalah data utama penelitian.2 Data primer dalam

penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil observasi,

wawancara dengan subjek penelitian, dan dokumentasi. Data primer

akan peneliti catat dalam catatan lapangan penelitian.

2Suaidi Asy’ari (Ed), Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa

Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi (Jambi, t.p, 2009), hlm. 19

Page 37: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung penelitian. Data sekunder

diperoleh dari sejumlah literatur yang menjadi bahan untuk menyusun

teori dalam penelitian ini.

2. Sumber Data

Menurut Lofland, sumber data adalah segala hal yang

menampakkan diri. Selengkapnya beliau menjelaskan:

“Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan, seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan serta sumber data tertulis.”3

Sedangkan Arikunto, menegaskan bahwa sumber data dapat

dikelompokkan pada tiga kriteria:

“Dilihat dari sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku, majalah ilmiah, arsip dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data penulis

mengklasifikasikanya menjadi tiga jenis sumber data yaitu:

a. Person. Yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara.

b. Place. Yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak. Diam, misalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud benda dan lain-lain. Bergerak, misalnya aktivitas, kinerja, laju kendaraan, ritme nyanyian, gerak tari, sajian sinetron, kegiatan belajar mengajar dan lain sebagainya.

c. Paper. Yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf,

3Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2010), hlm. 157.

Page 38: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

angka, gambar, atau simbol-simbol lain.4

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan di lapangan peneliti

akan menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu dengan

beberapa cara sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara memperhatikan

atau mengamati secara langsung. Hasil observasi dapat digunakan untuk

melengkapi data yang berasal dari wawancara/dokumentasi dan sangat

bermanfaat untuk memberikan informasi tambahan untuk menjelaskan

permasalahan di dalam penelitian ini. Adapun pengamatan yang dilakukan

adalah secara tidak terlibat (non-partisipant).

Hal-hal yang peneliti observasi di lapangan adalah berupa cara pola

manajemen SDI yang diterapkan di perbankan syariah di kota Jambi. Hal ini

terkait dengan durasi kerja mereka, bentuk kerjanya, bahkan sampai kepada

kendala-kendala dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang

bersentuhan dengan problem manajemen SDI.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan

itu dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan

pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 172.

Page 39: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

pertanyaan.5 Adapun mengenai butir-butir pertanyaan yang akan diajukan

di lapangan nanti, terlampir pada IPD (Instrumen Pengumpulan Data)

penelitian ini.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode untuk memperoleh

keterangan-keterangan atau informasi dari tata usaha atau catatan-catatan

tentang gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa masa lalu.6 Metode ini akan

penulis gunakan untuk mendapatkan data yang sebenarnya tentang situasi

lokasi penelitian. Adapun beberapa poin yang didokumentasikan di

lapangan, juga tertuang secara jelas dan rinci dalam IPD penelitian ini.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam peneltian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam

hal ini Nasution sebagaimana dikutip oleh Sugiyono, menyatakan sebagai

berikut:

“Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah. Sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutya sampai jika dimungkinkan teori yang grounded. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.”7

5Ibid., hlm. 135.

6 Setna Yuwana Sudican, Penuntun Penyusunan Karya Ilmiah

(Semarang: Aneka Ilmu, 1998), hlm. 39

7Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014),

Page 40: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

data model Miles dan Huberman. Analisis datanya dilakukan selama proses

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam

periode tertentu. Berikut keterangan lebih rinci:

“Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu diperoleh data yang dianggap kredibel.”8

Miles and Huberman mengatakan bahwa aktivitas dalam analisa data

kualitatif dilakuakan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas. Sehingga datanya sudah jenuh. Teknik ini terdiri dari

tigatahapan yakni analisis sebelum ke lapangan dan analisis ketika di

lapangan.Analisis setelah di lapangan menurut. Miles and Huberman juga

terdiri dari beberapa tahapan sebagaimana dijelaskan dalam paragraf di bawah

ini:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk

itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. 9 Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Dengan

hlm. 90

8Ibid., hlm. 91

9Beni Ahmad Saebeni, Metode Penelitian (Bandung: Pustaka Setia,

2008), hlm. 200

Page 41: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.10

2. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.

Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitan kualitatif adalah

denganteks yang bersifat naratif.11

3. Verifikasi Data

Verifikasi dan penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam

proses analisis data penelitian kualitatif. Kesimpulan dalam penelitian

kualitatif diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan

sejak awal.12

F. Pemeriksaan Keabsahan Data

Peneliti menggunakan teknik trianggulasi untuk menguji tingkat

keterpercayaan data di lapangan. Trianggulasi adalah suatu teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk

10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 338

11Ibid., hlm. 341

12Beni Ahmad Saebeni, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm. 202.

Page 42: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Hal ini

dapat tercapai dengan cara:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil data wawancara;

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi;

3. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan orang lain, orang biasa, ahli;

4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumentasi yang

berkaitan.13

G. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan tinjauan penulis terhadap beberapa literatur (penelitian)

terdahulu yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini, maka diperoleh

beberapa kesamaan dan perbedaan dengan objek kajian skripsi ini baik itu dari

segi pendekatan maupun aspek lainnya. Beberapa penelitian yang dimaksudkan

oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Asnawi (et.al) yang mana beliau

melakukan penelitian dalam bentuk jurnal dengan judul “Praktek

Quran-Based Human Resource Management di Perbankan Syariah

Berdasarkan Karakteristik Biografis.” Dalam penelitiannya tersebut,

Asnawi menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil temuan penelitian

13Lexy J. Moeleong, Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 1995), hlm.

178

Page 43: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

Asnawi antara lain adalah sebagai berikut: (1) Praktek manajemen sumber

daya insani berdasarkan quran yang meliputi praktek rekrutmen, seleksi,

penilaian kerja, pelatihan dan pengembangan, serta praktek pemberian

kompensasi di perbankan syariah Malang dilaksanakan secara baik dan adil;

(2) Tidak ada satupun karakteristik biografis menentukan praktek

manajemen sumber daya insani berdasarkan Al-Qur’an.14

2. Penelitian yang dilakukan oleh Fadhilah B. Rahmatika dalam bentuk skripsi

yang berjudul “Penerapan MSDI Berbasis Nilai-nilai Islami pada Bank BNI

Syariah Semarang.” Penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2014. Dalam

penelitiannya ini, Rahmatika menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun

hasil penelitiannya adalah: (1) Secara garis besar nilai-nilai Islami tetap

diperhatikan dan diterapkan dalam praktek MSDI di BNI Syariah. Aspek

Islami ditunjukkan dengan memasukkan beberapa kriteria, tes atau

memberi materi pada beberapa praktik manajemen. (3) Kemudian pada sisi

spritualitas juga dilihat dari keikutsertaan karyawan pada beberapa kegiatan

religi yang diadakan, hal ini mencerminkan sisi-sisi keislaman dari

seseorang.15

3. Penelitian yang dilaksanakan oleh Indiastuti dalam bentuk skripsi dengan

judul “Analisis Penerapan Manajemen Sumber Daya Insani Berbasis

Syariah (Studi pada Perusahaan Tahu Baxo Ibnu Pudji di Ungaran)”

14 Nur Asnawi, “Praktek Quran-Based Human Resource Management di

Perbankan Syariah Berdasarkan Krakteristik Biografis.” Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 15 No. 1 Januari 2001 (2010), hlm. 311

15Fadhilah B. Rahmatika, “Penerapan MSDI Berbasis Nilai-nilai Islami pada Bank BNI Syariah Semarang” Skripsi (Semarang: Universitas Diponegoro, 2014), hlm. vi

Page 44: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh Indiastuti adalah pendekatan

kualitatif. Temuan penelitian beliau antara lain adalah sebagai berikut: (1)

Penerapan manajemen berbasis syariah di Perusahaan Tahu Baxo Ibu Pudji

meliputi proses rekrutmen (perysaratannya menyebutkan bahwa orang yang

akan melamar pekerjaan harus beragama Islam dan berhijab), proses seleksi

(calon karyawan mengikuti beberapa tes, dan salah satunya adalah

membaca ayat Al-Quran). (2) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,

manajemen yang syariah dapat diaplikasikan secara dalam pengelolaan

perusahaan. Di mana aspek manajemen yang terkait disesuaikan dengan

perintah dan larangan Allah SWT.16

4. Penelitian yang dilakukan oleh Mei Sulastri Soya Aziziyah dalam bentuk

skripsi dengan judul “Praktek Penerapan Manajemen Sumber Daya Insani

Berbasis Islam pada Steak and Shake di Perusahaan Waroeng Group

Timoho Yogyakarta.” Dalam penelitiannya, beliau menggunakan

pendekatan kualitatif dan hasil penelitiannya adalah bahwa: Penerapan

manajemen Sumber Daya Insani berbasis Islam di Waroeng Group meliputi

proses rekruitmen, seleksi, kontrak kerja, penilaian kinerja, pelatihan, dan

pengembangan serta kompensasi. Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, manajemen yang Islami dapat diaplikasikan secara nyata dalam

pengelolaan perusahaan. Dimana semua aspek manajemen yang terkait

16Indiastuti, “Analisis Penerapan Manajemen Sumber Daya Insani Berbasis

Syariah (Studi pada Perusahaan Tahu Baxo Ibnu Pudji di Ungaran)” Skripsi

(Semarang: UIN Walisongo, 2015), hlm. ix

Page 45: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

disesuaikan dnegan perintah dan larangan Allah SWT.17

5. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Airu dalam bentuk skripsi dengan

judul “Implementasi Nilai-nilai Islam dalam Manajemen Sumber Daya

Insani di Baitul Mall wa Tamawil Bina Ihsanul Fikro Yogyakarta.” Metode

penelitian yang beliau gunakan yaitu penelitian kualitatif dan hasil

penelitian beliau adalah: Baitul Mall wa Tamwil Bina Ihsanul Fikri

Yogyakarta sebagai lembaga keuangan syariah, dalam usianya yang masih

tergolong muda sudah menerapkan nilai Islam dalam kegiatan manajemen

sumber daya insani yang meliputi rekrutmen, seleksi dan penempatan,

kompensasi, pengembangan, produktivitas serta kesejahteraan dan

kesehatan kerja yang masuk dalam sub nilai Islam seperti aqidah dan

akhlak.18

Persamaan penelitian yang dilakukan kelima peneliti sebelumnya (Nur

Asnawi dkk, Fadhilah B. Rahamatika, Indiastuti, Mei Sulastri Soya Aziziyah,

dan Ahmad Airu Al-Shiddiqi) dengan skripsi ini adalah dari sisi objek

kajiannya sama sama membahas tentang persoalan manajemen sumber daya

insani (human resources) dengan nilai-nilai Islam di lembaga perbankan.

17Mei Sulastri Sonya Aziziyah, “Praktik Penerapan Manajemen Sumber Daya

Insani Berbasis Islam pada Steak and Shake di Perusahaan Waroeng

Group Timoho Yogyakarta.” Skripsi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,

2014), hlm. 10

18Ahmad Airu Ash-Shiddiq, “Implementasi Nilai-nilai Islam dalam Manajemen Sumber Daya

Insani di Baitul Mall wa Tamwil Bina Ihsanul Fikri Yogyakarta.” Skripsi (Yogyakarta:

UIN Sunan Kalijaga, 2010), hlm. ii

Page 46: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

Persamaan lainnya adalah dari sisi metodologi penelitiannya adalah sama-sama

menggunakan pendekatan kualitatif. Namun demikian, tetap terdapat sisi

perbedaan di antara kelima penelitian sebelumnya dengan skripsi ini, yaitu: dari

sisi tahun penelitiannya dan lokasi penelitiannya; di mana Nur Asnawi dkk

meneliti tahun 2010 di perbankan syariah di Indonesia, Fadhilah B. Rahamatika

meneliti tahun 2014 di Bank BNI Syariah Semarang, Indiastuti meneliti tahun

2015 di Perusahaan Baxo Ibnu Pudji di Ungaran, Mei Sulastri Soya Aziziyah

meneliti tahun 2014 di perusahaan Waroeng Group Timoho, dan Ahmad Airu

Al-Shiddiqi meneliti tahun 2010 di Baitul Mall wa Tamwill Yogyakarta,

sedangkan skripsi ini dilakukan pada tahun 2017/2018 di Bank Muamalat

Jambi.

Page 47: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

H. Jadwal Penelitian

Adapun jadwal penelitian skripsi ini direncanakan sebagaimana

dijelaskan dalam tabel di bawah ini:

No

Uraian

Kegiatan

Tahun 2018

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

1 Pembuatan proposal

V v v v V

2 Seminar proposal

v

3 Perbaikan proposal

v

4 Pengesa-han judul

v

5 Pengum-pulan data

v v v v v v

Page 48: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

6 Analisis data

v v v

7 Konsultasi pembimbi

ng

v v v v v v

8 Sidang v

9 Perbaikan

v v

10

Wisuda

Catatan: Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah (kondisional/tentatif).

Page 49: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

23

BAB III

GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA

CABANG JAMBI

A. Sejarah Berdirinya BMI Cabang Jambi

Bank Islam pertama di Indonesia adalah PT. Bank Muamalat Indonesia.

Sejarah berdirinya Bank Muamalat Inddonesia bermula dari kegelisahan

masyarakat Islam Indonesia tentang masalah ekoomi terutama masalah bunga

bank dan perbankan. Berdasarkan keputusan Majlis Tarjih Muhammadiyah

pada Muktamar di Sidoarjo Jawa Timur tahun 1968 yang memutuskan bahwa

bunga bank yang diberikan oleh bank-bank Negara kepada nasabah demikian

pula sebaliknya, hukumnya termasuk syubhat atau musytabiat, artinya belum

jelas halal haramnya.1

Berdasarkan keputusan tersebut, maka umat islam mengetahui bahwa

bunga bank masih di ragukan kehalalan dan keharamannya, sehingga umat

Islam menjadi ragu untuk melakukan transaksi di bank-bank Negara,

sedangkan di atu pihak sesuai dengan tuntunan perkembangan kebutuhan

ekonomi, segala sesuatunya mereka harus berhubungan dengan bank, dan

dipihak lain di dalam sanubari mereka masih khawatir akan ribanya bank yang

dilarang oleh ajaran agama islam.

1Dokumentasi BMI Cabang Jambi, Sejarah Bank Muamalat Cabang Jambi Tahun 2018

Page 50: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

24

Persoalan tersebut juga dibicarakan dalam lokakarya yang diprakarsai oleh MUI pada tanggal 19-22 Agustus 1990 di Casarua Bogor. Pokok pemikiran yang dihasilkan pada lokakarya tersebut terkait erat dengan gagasan untuk membentuk Bank Syariah. Ide tersebut ditindaklanjuti dalam Munas IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) tanggal 22-25 Agustus 1990 di Sahid Jaya Hotel, Jakarta. MUI juga merekomendasikan untuk membentuk suatu tim yang disebut dengan tim Perbankan MUI, diketuai oleh Dr. Ir. Amin Aziz. Tim ini bertugas untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan berdirinya bank Islam di Indonesia.

Tim perbankan MUI dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini

terbukti bahwa dalam kurun waktu 1 tahun bank muamalat Indonesia sudah

berdiri yaitu tepatnya tanggal 1 november 1991 dihadapan notaries Yudo

Paripurno SH, dengan akta notaris No. 1 (izin Menteri Kehakiman No.

C.2.2413.HT.01.01 tanggal 21 maret 1992 dan berita Negara RI No. 34

tanggal 28 April 1992), dengan komitmen bahwa pembelian saham perseroan

sebasar Rp. 84 milyar (227 pemegang saham pendiri).2

Bank Muamalat Indonesia mulai beoperasi tanggal 1 Mei 1992/ 27

syawal 1412 H (SK MenKeu RI No. 1223/MK. 013/1991 tanggal 5 November

1991 dan izin usaha bank SK MenKeu No. 430/KMK.013/1992 tanggal 24

April 1992), dengan modal dasar sebesar Rp. 500 milyar dan komitmen modal

sebesar Rp. 106 milyar.3

Pada awalnya keberadaan Bank Muamalat Indonesia belum mendapat

perhatian yang optimal dalam tatanan industri perbankan nasional. Namum

setelah terbukti bahwa bank islam mampu menangani masalah ekonomi disaat

Indonesia dilanda krisis moneter serta bank-bank konvensional banyak yang 2ibid. 3ibid.

Page 51: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

25

vailid, bank islam tetap berdiri dan melakukan trasaksinya seperti biasa.

Kemudian secara tegas sistem perbankan syariah ditempatkan sebagai bagaian

dari sistem perbankan nasional.

Perkembangan Bank Muamalat Indonesia diikuti dengan membuka cabang-cabang diberbagai provinsi, termasuk provinsi Jambi. Berdirinya Bank Muamalat di Provinsi Jambi dilatar belakangi oleh penduduk Provinsi Jambi yang mayoritas memeluk Agama Islam yang sangat membutuhkan layanan masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Syariah Islam. Selain itu Provinsi Jambi memilki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat potensial yang hinga saat ini belum dimanfaatkan secara optimal,sehingga dengan potensi Sumber Daya Alam (SDA) ini Provinsi Jambi memiliki kesempatan yang sangat besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dimasa mendatang. Tentang rencana pendirian Bank Muamalat Cabang Jambi diungkapkan oleh Tessa Arief Budiman :

Rencana pendirian BMI Jambi sudah mulai dilakukan penjajakannya sejak

tahun 2002. Penjajakan tersebut bermula dari salah satu perusahaan

perkebunan sawit berlokasi di Jambi yang mendapat pembiayaan dari BMI

Cabang Pekan Baru. Karena BMI Cabang Pekan Baru memberi fasilitas yang

sangat besar kepada perusahaan sawit tersebut, maka perlu pemantuan secara

langsung terhadap perkembangan perusahaan sawit tersebut. Dikarenakan

jarak antara BMI Cabang Pekan Baru dengan perusahaan sawit itu sangat

jauh, maka timbul lah usulan untuk mendirikan BMI di Jambi agar pelaksanan

pengawasannya dapat dilakukan dengan efisien.4

Setelah melalui proses yang panjang baik pengamatan, penilaian, serta

study kelayakan, usaha dari tim pengembang jaringan Muamalat berhasil dan

didirikanlah BMI Cabang Jambi pada tanggal 7 Oktober 2003, diresmikan

oleh Gubenur Jambi Bapak Zulkifli Nurdin bersama dengan Direktur Bank

Muamalat Indonesia yaitu Bapak Suhaji, dan dengan melantik Branch

Manager BMI Cabang Jambi yaitu Bapak Andri Donni, dengan Staf yang

4Wawancara bersama Bapak Obaid M. Fahmi, Operasional Manager Bank Muamalat Cabang Jambi, tanggal 20 juni 2018.

Page 52: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

26

terdiri dari 5 orang, diantaranya yaitu 1 Teller, 1 Custumer Service, 2 Back

Office dan 1 Marketing.

B. Letak Geografis BMI Cabang Jambi

Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi terletak dilokasi yang cukup

strategis, yaitu berada ditengah-tengak pusat Kota Jambi di Jalan Sulthan

Agung No. 14-15 Kelurahan Murni Kota Jambi. Secara Bank Muamalat

Indonesia Cabang Jambi adalah sebagai berikut5 :

1. Sebelah kanan berdampingan dengan kantor Cab. Komite Nasional

Pemuda Indonesia

2. Sebelah kiri berbatasan dengan Bolly Wood (Sales dan Rental)

3. Sebelah depan berbatasan dengan PT. Asuransi Puri Asih

4. Sebelah belakang berbatasan dengan rumah penduduk

Dengan posisi yang cukup strategis ini dapat membantu mempercepat

proses pengembangan dan sosialisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang

jambi.

C. Struktur Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi

PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi kini tidak lagi dipimpin

oleh Branch Manager (BM), karena nasabah BMI Cabang Jambi dianggap

masih kecil dan masih dibawah BMI Cabang Pekan Baru.

5Observasi letak geografis Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi, tanggal 20 juni 2018.

Page 53: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

27

Struktur BMI Cabang Jambi terdiri dari Operasional Manager (OM) dan

Marketing Coordinator (MC), yang sekaligus merangkap sebagai Branch

Manager. Keduanya memiliki kedudukan yang sama di BMI Cabang Jambi.

Tetapi yang menangani segala keperluan yang berkaitan dengan kegiatan

operasional ataupun yang mewakili pertemuan-pertemuan ke Bank Indonesia

adalah Operasional Manager (OM), dan beliau dianggap sebagai pimpinan

cabang. Namun OM tidak mempunyai wewenang terhadap pembiayaan, yang

menanganai segala bentuk pembiayaan adalah Marketing Coordinator (MC),

seperti penandatanganan persetujuan pembiayaan, menangani pembiayaan

yang bermasalah (kredit macet), dan lainnya. Akan tetapi limit pembiayaan

yang ditangani oleh MC hanya sampai Rp 150 juta, lebih dari itu akan

ditangani oleh Branch Coordinator (pusat).6

Rincian tugas karyawan Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi sebagai

berikut :7

a. Branch Coordinator secara umum bertugas mengatur dan bertanggung

jawab pada perusahaan secara keseluruhan.

b. Resident Auditor secara umum bertugas mengawasi kegiatan intern dari

perusahaan.

c. Marketing Coordinator secara umum bertugas mengatur dan bertanggung

jawab pada bagian marketing atau pemesan sekaligus merangkap sebagai

Branch Manager.

6Dokumentasi BMI Cabang Jambi. 7ibid

Page 54: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

28

d. Operasional Manager secara umum bertugas mengatur dan bertanggung

jawab pada kegiatan operasional perusahaan sekaligus sebagai Branch

Manager.

e. Marketing Funding/Lending secara umum bertugas memasarkan produk-

produk perusahaan yang terdiri dari penghimpun dana dan produk

penyaluran dana.

f. USPD secara umum bertugas dan bertanggung jawab pada administrasi

pembiayaan.

g. Back Office secara umum bertugas membukukan keluar masuknya uang.

h. Back Opersional secara umum bertugas membukukan keluar masuknya

uang dalam bentuk operasinaol, secara administrasi deposito,tabungan,

giro, dan lain-lain.

i. Back OfficeJasa secara umum bertugas membukukan keluar masuknya

uang yang berasal dari transaksi jasa, seperti kliring, transfer, dan lain-lain.

j. LBUS secara umum bertugas membukukan laporan-laporan kegiatan

perusahaan.

k. Custumer Service secara umum bertugas melayani nasabah dengan

memberikan informasi yang dibutuhkan nasabah.

l. Teller secara umum bertugas dan bertanggung jawab atas keluar masuknya

uang dari dan untuk nasabah.

Page 55: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

29

D. Keadaan Karyawan BMI Cabang Jambi

Sebagai Bank Muamalat Indonesia layaknya bank Syariah harus

memiliki lingkungan kerja yang sejalan dengan Syariah. Dalam bidang etika

misalnya, sifat amanah dan shiddiq harus melandasi setiap perilaku karyawan

sehingga tercermin intregritas eksekutif muslim yang baik. Disamping itu,

karyawan Bank Muamalat harus skillful dan professional (fathanah), dan

mampu melakukan tugas scara team – work dimana informasi merata

diseluruh fungsional organisasi (tabligh).

Selain itu cara berpakaian dan tingkah laku dari pegawai merupakan

cerminan bahwa bekerja dalam sebuah lembaga keuangan yang membawa

nama besar islam, sehingga tidak ada aurat yang terbuka dan tingkah laku

yang kasar. Demikian pula dalam menghadapi nasabah, akhlak selalu terjaga

dengan sopan.

Karyawan merupakan bagian yang sangat vital dan memilki andil yang

sangat penting dalam suatu perusahaan, karena tanpa karyawan dapat

dipastikan bahwa perusahaan tidak bisa beroperasi dengan sendirinya.

Oleh karena itu keadaan karyawan cenderung perlu diperhatikan agar

dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Sehingga

akan berdampak positif pada operasional perusahaan.

Page 56: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

30

Secara rinci nama-nama karyawan Bank Muamalat Indonesia Cabang

Jambi berikut dengan jabatannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.8

Tabel I : Nama Karyawan Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi.9

NO Nama Karyawan L/P

Jabatan

1 Riyal fajri Branch manager 2 Triyani martina Manager operasional 3 Angga praditya Costumer service 4 Yudi Teller 5 Ivan risnaldi Supervisor otorizer 6 Anggun mursika Legal 7 Reza Back office

E. Sarana dan Prasarana BMI Cabang Jambi

Sebagai bank yang tergolong baru berdiri , spirit untuk berprestasi bagi

Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi sebagai salah satu Bank Syariah

yang berdiri di Provinsi Jambi dengan operasional berdasarkan prinsip

syari’ah terus dikembangkan melalui berbagai upaya. Dalam sisi pelayanan

misalnya, untuk meningkatkan kepuasan nasabah dalam memberikan

pelayanan terbaik, sejak dari berdiri Bank Muamalat Cabang Jambi terus

melakukan berbagai langkah pembenahan exteren seperti kerja sama dengan

mitra strategis maupun pembenahan intern, antara lain dengan melakukan

pembinaan Sumber Daya Insani (SDI), perluasan jaringan kantor pelayanan,

penyiapan produk dan jasa pelayanan yang baru dan lain-lain. Sehingga

8Wawancara dengan Rifyal fajri branch manager bank Muamalat Cabang Jambi, Tanggal 20 juni 2018. 9Dokumentasi BMI Cabang Jambi

Page 57: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

31

dengan demikian benar-benar bisa memberikan pelayanan yang terbaik pada

nasabah.

Dalam setiap aktivitas untuk memberikan suatu pelayann yang terbaik,

diperlukan suatu sarana dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam

menunjang dan memperlancar proses pelayanan nasaah. Bank Muamalat

Indonesia Cabang Jambi berupaya memberi peluang ekstra pada pegawai dan

nasabah dengan cara memberikan sarana dan prasarana yang cukup seperti

meja, kursi, komputer, lemari, kendaraan dias, ruang kerja yang nyaman dan

lain-lain untuk karyawan. Sedangkan untuk nasabah seperti ruang pelyanan,

lapangan parkir, dan lain-lain yang dibutuhkan. Untuk mengetahui lebih jelas

keadaan jumlah sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran aktivits

operasional Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi akan di gambarkan pada

tabel berikut ini :10

Tabel 2 : Sarana dan Prasarana Pendukung Operasional BMI Cabang

Jambi 11

NO Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan 1 Ruang Kerja 6 Ruang Untuk 2 bagian dan 1 ruang

Pemimpin 2 Ruang Brankas/Khasanah 1 Ruang 3 Gudang File 1 Ruang 4 Mushola 1 Ruang Lantai dasar 5 AC 10 Unit 6 Komputer 17 Unit 7 Laptop 1 Unit 8 Meja Kerja 17 Unit 9 Kursi Kerja 24 Set

10 Wawancara dengan Lantip W Transfer/Kliring/Personalia Bank Muamalat Indonesia Cabang Jambi,Tanggal 20 juni 2018 11 Dokumentasi BMI Cabang Jambi

Page 58: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

32

10 Kursi Tamu 3 Set 11 Lemari 7 Unit Penyimpan File 12 Mobil 3 Unit Sewa 13 Sepeda Motor 1 Unit Milik Perusahaan 14 Mesin Genset 1 Unit 15 Kulkas 1 Unit 16 Mesin Fax 1 Unit 17 Mesin Pencetak ATM 1 Unit Untuk Mencetak Nama ataupun

Fhoto pada Kartu ATM 18 Mesin Fhoto Copy 1 Unit 19 Lapangan Parkir Mobil

dan Motor

Page 59: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

44

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN

A. Kinerja SDIBank Muamalat Jambi

1. Budaya Kerja Karyawan Bank Muamalat Jambi

Budaya kerja Bank Muamalat Jambi menggunakan prinsip “PASTI

OKE” yang merupakan tuntunan perilaku insani Bank Muamalat Jambi,

yang terdiri dari:1

a. Profesional: kesungguhan dalam melakukan tugas sesuai dengan

standar teknis dan etika yang telah ditentukan;

b. Antusias: semangat atau dorongan untuk berperan aktif dan mendalam

dalam setiap aktifitas kerja;

c. Penghargaan terhadap SDI: menempatkan dan menghargai karyawan

sebagai modal utama perusahaan dan menjalankan upaya-upaya yang

optimal sejak perencanaan, perekrutan, pengembangan dan

pemberdayaan SDI yang berkualitas serta memperlakukannya baik

sebagai individu maupun kelompok berdasarkan saling percaya,

terbuka, adil, dan menghargai.

d. Tawakal: optimisme yang diawali dengan doa yang sungguh-sungguh,

yang dimanifestasikan melalui upaya yang sungguh-sungguh serta

diakhiri dengan keikhlasan yang dicapai;

e. Integritas: Kesesuaian antara kata dan perbuatan dalam menerapkan

etika kerja, nilai-nilai, kebijakan dan peraturan organisasi secara

1Dokumen Bank Muamalat Jambi 2018

44

Page 60: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

45

konsisten sehingga dapat dipercaya dan senantiasa memegang teguh

etika profesi dan bisnis, meskipun dalam keadaan yang sulit untuk

melakukannya.

f. Berorientasi tanggap terhadap perubahan peluang selalu berfikir dan

berbuat untuk menghasilkan nilai tambah dalam pekerjaannya.

g. Kepuasan pelanggan: memiliki kesadaran sikap serta tindakan yang

bertujuan memuaskan pelanggan eksternal dan internal di lingkungan

perusahaan.

2. Sikap Kerja Islami Karyawan Bank Muamalat Jambi

Salah satu yang peneliti gunakan dalam pengumpulan dataadalah

dengan adanya wawancara tipe open-endeed yang terfokusdimana peneliti

bartanya kepada responden informan kunci yang akandiambil oleh peneliti

adalah penyedia bagian-bagian yang ada padaBank Muamalat Jambi.2

Peneliti juga menemukan bahwa karyawanBank Muamalat Jambi

memiliki sikap ikhlas yang tinggi, hal tersebutterbukti dengan kecintaan

mereka terhadap pekerjan mereka,malayani nasabah dengan niatan untuk

menolong nasabah.Ibu Annisamengatakan kepada peneliti sebagai berikut:

“Ya senang dalam bekerja, yang penting ikhlas dalambekerja meskipun pekerjaan tersebut berat dan menyita banyakwaktu.”3

Dari situlah peneliti menarik kesimpulan bahwa dalam

bekerjakaryawan bank telah menanamkan sikap rasa tanggung jawab

danprofesional dalam bekerja. Sikap tersebut nantinya yang mendasarihal

2Observasi tanggal 01 Juni 2018 3Staff Office, Ibu Marwah, wawancara, tanggal 3 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai

Page 61: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

46

baik itu muncul.Peneliti juga mendapatkan informasi dari beberapa unit

bagianyang ada diBank Muamalat Jambi diantaranya adalah bagian

pelayanan,bagian umum, bagian pembiayaan, bagian administrasi

pembiayaandan lain-lain. Ketika salah seorang informan ditanya perihal

masalah apa yangmenjadi prioritas utama pada bagian pelayanan ia

menyatakan bahwayang menjadi prioritas utama pada bagian pelayanan

nasabah adalahpastinya kepuasan nasabah dengan tetap menjaga alur

prosedur kantordengan sebaik mungkin.4

Pada saat melakukan penelitian yang menarik dari penelitian

iniadalah budaya kekeluargaan diantara para pegawai. Gambaran

umumyang didapat adalah diantara para pegawai tidak pernah

mengganggupegawai lain jika sedang bekerja, dan akan bercanda jika

mereka tidaksedang melakukan perkerjaan, kemudian gambaran lain

adalah merekaakan saling membantu jika ada teman kerjanya pada unit

bagiannyayang kesulitan dan pegawai yang kesulitan tidak segan-segan

untukbertanya.5

Para pegawai selalu mengedepankan persatuan, tidak

terpecahantara unit yang satu dengan unit yang lainnya. Salah satu

contohnyaadalah mereka bekerja bukan bertujuan untuk mendapatkan

prestasibagi unit bagian mereka akan tetapi mereka lebih

mengedepankankesuksesan dan prestasi bagi seluruh bagian, antar unit

pun salingmelengkapi, saling berhubungan, dan berkonsultasi dalam

4Observasi tanggal 01 Juni 2018 5Observasi tanggal 12 Juni 2018

Page 62: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

47

bekerja.Karenamereka beranggapan kesuksesan mereka adalah

kesuksesanbagi Bank Muamalat Jambi.Sikap-sikap tersebut tidak hanya

berlaku terhadap pekerjaanmaupun antar karyawannya saja akan tetapi

juga dimunculkan denganadanya pelayanan yang baik kepada nasabah.

Ketika informan ditanyabagaimana cara anda dalam meningkatkan

loyalitas nasabah?Kemudian ia menjawab untuk meningkatkan loyalitas

dari nasabah dengan keterangan sebagai berikut:

“Ya...kami dari bagian pelayanan akan semaksimal mungkin melakukanpelayanan kepada nasabah biar mereka tetap mau menjadi nasabahdan mau menggunakan produk-produk dari kami.”6 Dapat dilihat dengan semangat kerja yang dimiliki oleh

setiapkaryawan yang berorientasi pada kepuasan nasabah

memangdiutamakan sesuai dengan 7 (tujuh) budaya kerja yang ada di

Bank Muamalat.Pelayanan yang baik yang dilakukan oleh para karyawan

telahdirasakan oleh nasabah yang ada di BankMuamalat ketika

penelitibertanya kepada beberapa nasabah perihal bagaimana

denganpelayanan yang diberikan oleh para karyawan yang ada di Bank

Muamalat Jambi, maka mereka menjawab sebagai berikut:

“Ya saya merasa senang dengan pelayananyang diberikan oleh pihak bank, tiap kali masuk sudah disambutdengan senyum dan ditanya ada keperluan yang bisa dibantu? Meskisepele itu juga sudah menjadi nilai plus dalam penilaian saya.”7

6Customer Service, Angga praditya, wawancara, tanggal 12 juni 2018, catatan lapangan,

Simpang Pulai 7Nasabah Bank Muamalat Jambi, Bapak Afrianto, wawancara, 12 juni 2018, catatan

lapangan, Simpang Pulai

Page 63: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

48

Bukti lain juga manjelaskan bahwa pelayanan yang ada diBank

Muamalat Jambi juga sudah memberikanpelayanan yang baik yaitu, pada

saat peneliti melakukan wawancara dengannasabah yang akan melakukan

pembiyaan dalam hal pengembanganusaha mereka menjawab sebagai

berikut:

“Senengnya saya ndak susah-susah datang ke Bank, jadi mereka yang akan datang kesini untuk mensurvei sekaligus memproses pembiayaan itu.”8 Dengan pelayanan yang baik dan ramah maka hal tersebut

akanmemunculkan rasa nyaman yang akan dirasakan oleh para

nasabah.Tidak hanya berhenti pada rasa senang dan nyaman yang

dirasakanoleh nasabah terhadap Bank, akan tetapi juga mereka

akanmenggunakan produk yang ada dalam Bank Muamalat Jambi.

Banyak pendapat yang dimunculkan perihal masalah

pelayananyang diberikan kepada nasabah. Di satu sisi ada yang

menyatakanbahwasanya mereka sangat nyaman dengan pelayanan

yangdiberikan kepada nasabah dan masih menjadi nasabah tetap Bank

Muamalat Jambi. Di sisi lain, mereka menyatakan bahwa pelayanan

yangdiberikan oleh pihakBank Muamalat Jambi sama saja dengan

pelayananyang diberikan oleh Bank-Bank lain.

Berkenaan dengan proses pencairan pinjaman yang dilakukanoleh

nasabah mereka menjawab sebagai berikut:

8Nasabah Bank Muamalat Jambi, Ibu Fatmawati, wawancara, tanggal 18 juni 2018, catatan

lapangan, Simpang Pulai .

Page 64: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

49

“Prosesya itu yang lama, beda sama Bank-Bank biasanya dua hari langsung cair.”9 Meski seperti itu,akan tetapi dari pihak Bank masih

berusahamelakukan semua hal dengan semaksimal mungkin, baik itu

yangberkenaan dengan pekerjaan, antar karyawan maupun

terhadapnasabah dengan memegang teguh 7 (tujuh) budaya kerja yang

menjadiprioritas utama dalam pekerjaan.

B. Pola Penerapan MSDI Berbasis Nilai-nilai Islam di Bank Muamalat

Jambi

Para informan dalam penelitian ini yang dijadikan informan karena

dianggapmemenuhi kriteria sebagai narasumber dan memahami

prosesmanajemen SDI pada Bank tersebut. Para informan menjadi objek

langsung bagaimana pendekatan syari’ahdilakukan dalam proses rekruitmen.

Informan tersebutterdiri dari beberapa orang yang masing-masing berbeda

bagian atau bidang. Peneliti melakukan pengamatan danmelakukan

wawancara mendalam dengan jumlah beberapa informan. Hasil yang didapat

dari pengamatan, ternyata keteranganantar informan tidak terlalu berbeda,

bahkan cenderung sama.Dari sekian informan, peneliti menemukan beberapa

hasilwawancara yang berbeda dengan informan lainnya. Berikut inipemaparan

hasil penelitian berdasarkan temuan di lapangan.Berikut pola yang tampak di

lapangan:

9Nasabah Bank Muamalat Jambi, Bapak Yoga, wawancara, tanggal 8 juni 2018, catatan

lapangan, Simpang Pulai

Page 65: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

50

1. Proses RekrutmenKaryawan di Bank Muamalat Jambi

Proses pemilihan calon tenaga kerja dalamIslam,memiliki beberapa

ketentuan yang bersifat mengikat. Prosesini diawali dengan menentukan

tugas dan tanggungjawabpekerjaan secara terperinci. Pada periode

pertama, pada saat ituperusahaan membuka rekrutmen dikarenakan faktor

kebutuhantenaga kerja yang mendesak. Rekrutmen dilakukan

denganmerekrut para calon pegawai yang memenuhi kriteria perusahaan.

Oleh karena itupeneliti akan membedakan penerimaan pada perusahaan

dibedakan menjadi dua periode. Dimana periode pertama yaitupertama

kali perusahaan membuka penerimaan sebagaikaryawan,dan periode kedua

yaitu manajemen yangberlangsung selama ini.10

Pada periode pertama dari hasil peneliti melakukanwawancara,

telah diketahui bahwa perusahaan tidakmemberikan gambaran mengenai

jenis pekerjaan dengan detailyang akan pelamar tempati. Sebagian besar

dari informanperiode pertama tidak mendapatkan informasi

tentangpekerjaan dan gaji yang akan diperoleh mereka. Hal inididukung

dengan pernyataan beberapa pekerja yang menyatakan sebagai berikut:

“Saya mendapatkan informasi dari temen. Waktu itu saudara sayamerupakan pegawai di Bank juga, tapi beda Bank.Jadi bisa mengetahuiinformasinya.”11 Salah seorang informan lainnya juga menambahkan jika dalam

perekrutan pekerjamenggunakan metode yang berbasis syari’ah

sepertitidak mencantumkan tugas dan tanggungjawab pekerjaansecara

10Observasi tanggal 18Juni 2018 11legal, anggun mursika, wawancara, 18 Juni 2017, catatan lapangan, Simpang Pulai

Page 66: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

51

terperinci dan memprioritaskan pekerjanya beragamaIslam, untuk yang

perempuan harus menggunakan hijab dansebagainya. Berikut penuturan

beliau:

“Informasi yang saya dengar secara langsung terdapat persyaratan atau kriteria tertentu, bahkan ada unsur Islam-Islamnya, hanya saat itu yang sayamengetahui sedang membutuhkan pekerja di perusahaan Bank ini ya.”12 Hal ini juga didukung dengan pernyataan dari informan di atas

mengatakan sebagai berikut kepada peneliti:

“Dulu saya dapat informansi lowongan, yang masih tetangga saya dan waktu itu saya tidakdikasih tau kerjaannya untuk posisi apa yang harus saya lakukan,karena pada awal bekerja masih pegawai biasa lepas gitu, jadi semuadikerjakan karena bagiannya dan produksinya masihsedikit (minimalis) dan gaji berapa saja tetap sayaterima.”13 Dari penjelasan informan periode pertama diatas,peneliti

mengambil sebuah kesimpulan bahwa rata-rata informan mendapat

informasi dari teman sejawat yang juga bekerja di Bank lain. Sedangkan

untuk jabatan tingkatanstaff, informasi diperoleh dari kerabat atau pemilik

langsung.Seperti yang diungkapkan oleh informan berikut ini:

“Saya diminta langsung oleh pimpinan untuk bekerjadisini, karena Bapak kepala cabang sudah tau kapasitas saya,sedang untuk syarat Islaminya juga beliau mungkin sudah mempertimbangkannya.”14 Bank MuamalatJambi pada periodepertama terdapat beberapa

informan yang mengetahuiinformasi mengenai posisi pekerjaannya dan

gaji yang akan dibayarkan, seperti keterangan informan berikut ini:

12Staff Office, Bapak Mulyana, wawancara, 21 Juni 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 13Staff Office, Bapak Wadi, wawancara, 15 Juni 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 14Relationship Officer, wawancara, 18 Juni 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai

Page 67: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

52

“Saya dijelaskan jenis pekerjaannya dan gajinyaberapa melalui sesi wawancara, dan website yang saya pelajari sendiri untuk cari-cari info tentang profesi di Bank-Bank.”15 Menurut keterangan informan diatas, maka penelitimenyimpulkan

bahwa kalau itu semua dapat terjadi karenainformasi rekrutmen yang

diperoleh informan hanya darimulut ke mulut. Maka kejelasan informasi

tergantung kepadaorang yang menyampaikan informasi tersebut

kepadainforman dan juga melibatkan media internet. Masalah keterbukaan

dibidang rekrutmen di Bank Muamalat Jambi merupakan hal yang tidak

terjadi pada periode yang lalu. Respoden mengungkap masalah

tidakketerbukaan:

“Penerimaan pekerja ada keterbukaan, baik itu melalui website resminya, maupun papan informasi di kantor yang bersangkutan. Alhamdulillah cukup transparan dan jujur sih kalau menurut saya pribadi.”16 Hal ini juga senada dengan yang disampaikan olehinforman

sebagai berikut:

“Ada keterbukaan informasi, saya bekerja disinilangsung ditempatkan oleh pimpinan perusahaan setelah melewati berbagai macam proses seleksi yang ada mas.”17 Pendapat penguat berbeda disampaikan oleh informanyang

menyatakan bahwa:

“Masalah rekrutmen tergantung dengan apa yangdibutuhkan oleh perusahaan, itulah yang dicari dan tidak ada itu yang namanya tergantung orang dalam.”18

15UnitFinancing Officer, Bapak Sahroni, wawancara, 19 Juni 2018, catatan lapangan,

Simpang Pulai 16Relationship Officer, Ibu Zulaika, wawancara, 1 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 17Teller, yudi, wawancara, 2 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 18Teller, yudi, wawancara, 2Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai

Page 68: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

53

Akhirnya peneliti menyimpulkan dari penjelasaninforman diatas

bahwa tidak ada keterbukaan pada saat prosesrekrutmen. Karena

penerimaan pekerja berdasarkan kebutuhanperusahaan, dan alur informasi

rekrutmen terbatas padakalangan masyarakat sekitar dan keluarga

perusahaan.Mengenai penempatan pekerja yang sesuai denganminat dan

potensi kerja, menyatakan bahwa perusahaan tidakmenanyakan minat dan

keinginan informan dalam bekerja. Wawancara dengan salah seorang

informan lainnya mengatakan sebagai berikut:

“Saya ditempatkan sesuai dengan bidang saya yang saya lamar dan saya isikan pada formulir penerimaan lapangan pekerjaan.”19 Informan tersebut merupakan seorang sarjana yang sesuai dengan

kualifikasi yang dibutuhkan oleh Bank Muamalat Jambi. Rekrutmen

periode kedua juga berlangsung dengan seleksi yang transparan dan

menjunjung tinggi aspek keadilan dan kejujuran. Informanlainnya

menyatakan bahwa beliau mendapatkan informasi rekrutmen dari iklan di

media sosialyang menyebutkan syarat-syarat Islami bagi calonpelamar.

Berikut penuturan beliau:

“Saya dapat informasi dari media sosial, kriteriaIslamnya hanya mencantumkan Agama Islam danperusahaan sedang membuka lowongan pekerjaan dan berpenampilan Islami. Itu sih yang kentara banget.”20 Sebagian besar informan periode kedua mendapatkaninformasi

mengenai job rekrutmen, seperti yang diungkapkaninforman:

19Customer Service, Angga praditya, wawancara, 13 Juni 2018, catatan lapangan, Simpang

Pulai 20Customer Service, Angga praditya , wawancara, 13Juli 2018, catatan lapangan, Simpang

Pulai

Page 69: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

54

“Saya dijelaskan mengenai jenis pekerjaan, sedangkan gajiyang akan saya peroleh dijelaskan ketika pemanggilankaryawan yang diterima. Dalam setiap detilnya kita tidak diminta uang atau diperan gitu ya. Jadinya kita ikut sesuai stepnya aja.”21 Mengenai masalah keterbukaan dalam proses rekrutmen,informan

menyatakan adanya keterbukaan dalamproses rekrutmen. Informan

menyatakan kepada peneliti sebagai berikut:

“Proses rekrutmen di Bank Muamalat Jambi terbuka,karena rekrutmen diikuti oleh banyak pelamar.”22 Begitu juga dengan informan lainnya yang juga memberikan

keterangan sebagai berikut:

“Rekrutmennya terbuka banyak yang melamar danyang diterima oleh perusahaan hanya beberapa orangsaja. Itu pun yang memang benar-benar sesuai dengan kualifikasi yang diminta.”23 Perusahaan menempatkan pelamar sesuai denganbidangnya,

dinyatakan oleh informan. Informan tersebutmenyatakan bahwa dia

bekerja sesuai dengan bidang yang dialamar. Salah seorang

informanlainnya telah juga menjelaskan bahwa, pada saatrekrutmen

perusahaan sudah mencantumkan kriteria Islamisebagai syarat

pendaftaran. Syarat tersebut berupa pelamardiwajibkan beragama Islam.

Seperti yang diungkapkan olehinforman berikut kepada peneliti:

“Mengenai informasi rekrutmen diperusahaan sudahmembatasi dengan kriteria beragama Islam, dan secaranaluri orang yang mau mendaftar disini harus orangyang baik dan cara berpakaian harus sesuai syar’i.”24

21Wawancara, 7 Juli 2018 22Wawancara, 10 Juli 2018 23Wawancara, 12 Juni 2018 24Pimpinan Unit, Bapak Rifyal fajri, wawancara, 13 Maret 2017, catatan lapangan, Simpang

Pulai

Page 70: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

55

Pemberian informasi mengenai jenis pekerjaan dan gajihanya

diberikan kepada pekerja yang memiliki skill danpendidikan tinggi

(sarjana) saja. Perusahaan juga melakukanketerbukaan pada saat proses

rekrutmen. Hal ini dibuktikandengan adanya ujian atau tes untuk pelamar

yang berkeahlian(berpendidikan tinggi). Mengenai minat dan

potensi,perusahaan menempatkan pekerja sesuai dengan

bidangnyaterutama pada bagian teller dan costumer service.25

2. Pola SeleksiKaryawan DiBank Muamalat Jambi

Pada periode pertama perusahaan Bank Muamalat Jambi menurut

informan menggunakan proses wawancara dengan seleksi dalam

penerimaan karyawan, seperti pernyataaninformansebagai berikut:

“Pada saat itu ada tes macem-macem yang berjenjang, dilihat orangnya dan semangat kerjanya. Karena padawaktu itu perusahaan memang sedangmembutuhkan SDI yang berkarater dan sopan.”26 Begitu juga dengan pernyataan salah seorang informan lainnya

yang memberikan keterangannya kepada peneliti sebagai berikut:

“Ada rangkaian tes, tidak langsung masuk dan diterima begitu saja,yang penting akhlaknya baik. Itu menjadi prioritas perusahaan kita.”27 Sedangkan informanlainnya juga mengungkapkan sebagai berikut

kepada peneliti:

“Kalau yang sekarang menggunakan proses seleksidengan menggunakan beberapa tes dan dicari yangbagus dan sesuai kebutuhan, ada melakukan tes wawancara juga.”28

25Observasi tanggal 12 Juli 2018 26Pimpinan Unit, Bapak Rifyal fajri, wawancara, 15 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang

Pulai 27Supervisor, Bapak Ivan risnaldi, wawancara, 16 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai

Page 71: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

56

Berdasarkan dari hasil penelitian dengan informanperiode pertama,

peneliti berpendapat bahwa pada saat ituperusahaan telah menggunakan

proses dan tahapan seleksidengan menggunakan beberapa tes kepada para

pekerja yangmasuk. Hal tersebut diungkapkan oleh informan

bahwainformantelah melakukan tes wawancara dan proses seleksi dengan

selektif. Dari pernyataaninforman periode pertama tersebut dapat

disimpulkan bahwakaryawan yang melamar tidak mutlak akan diterima

semua. Hal tersebut mungkin dikarenakan kebutuhanakan tenaga kerja.

Namun, perusahaan lebih mementingkanperilaku yang Islami dari yang

dilihat dari kepribadian danpenampilan kandidat.

Perusahaan pada proses seleksi ini memang lebih selektif

dalampenerimaan pekerja dengan menerapkan proses seleksi.Berdasarkan

penelitian, sebagian besar informan menyatakanbahwa

informanmengetahui tentang proses seleksi. Pernyataanini didasarkan pada

pengalaman pribadi informan pada saatpenyeleksian terhadap dirinya

dilakukan. Diungkapkan oleh salah seorang informan sebagai berikut:

“Perusahaan melakukan beberapa tes yang terdiri darites tertulis, lisan, dan tes kinerja selama 14 hari di semuadivisi. “Perusahaan telah melaksanakan proses seleksi dalampenerimaan, diantaranya yaitu tes lisan, tertulis, teskinerja selama 14 hari, setelah lulus dari tes baru testraining kerja selama 3 bulan barulah diangkat sebagaikaryawan.”29 Informan lainnya mengungkapkan hal yang sama yaitu sebagai

berikut:

28Pimpinan Unit, Bapak Rifyal fajri , wawancara, 15 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang

Pulai 29Pimpinan Unit, Bapak Rifyal fajri, wawancara, 15 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang

Pulai

Page 72: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

57

“Proses seleksi telah dilakukan oleh perusahaan untukmendapatkan kandidat yang kompeten dengan beberapates tertulis yang meliputi tes agama dan pengetahuanumum, tes lisan dan tes kerja selama 14 hari.”30 Informan lainnya kemudian memberikan komentar tambahan

kepada peneliti yaitu:

“Dijaring dengan sejumlah tes tertulis diantaranya tesagama dan pengetahuan umum, tes lisan dan tes kerjaselama 14 hari meliputi tes kinerja, kedisiplinan, dll disemua divisi yang ada.”31 Perusahaan Bank Muamalat Jambi dari hasilwawancara dengan

informan pada periode pertama, mengenaikandidat yang diambil oleh

perusahaan adalah hanya kandidatyang berkualitas, kandidat berkarater

Islami. Berikut penuturan beliau:

“Dilihat dari akhlaknya, kalauakhlaknya tidak baik, maka akan dikeluarkan, Tidak tahu tentang hal itu, penting punya semangatkerja dan beragama Islam.”32

Hal berbeda ditemukan pada informan periode kedua.Berdasarkan

penelitian,informan menyatakan bahwaperusahaan hanya mengambil

kandidat yang berkualitas danberkompeten berdasarkan pengalaman

pribadi informan.Sebagaimana yang diungkapkan oleh informankepada

peneliti sebagai berikut:

“Dijaring dengan tes tertentu, jadi ya berkualitas.Saya meningkatkan kualitas diri saya berkualitas karena saya mampuyang dipilih yang kompeten, karena yang diterimahanya yang bisa mengerjakan tes”33

30Pimpinan Unit, Bapak Rifyal fajri , wawancara, 15 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang

Pulai 31Supervisor, Bapak Ivan risnaldi, wawancara, 16 Juni 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 32Pimpinan Unit, Bapak Rifyal fajri , wawancara,15Juli 2018, catatan lapangan, Simpang

Pulai 33Supervisor, Bapak Ivan risnaldi, wawancara, 16Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai

Page 73: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

58

Hal serupa juga disampaikan kepada informan sebagai berikut

kepada peneliti:

“Tentunya yang berkualitas, karena dari beberapakandidat yang mendaftar, hanya beberapa orang sajayang diterima.”34 Pihak manajemen yang diwakili oleh perusahaan menjelaskan

bahwa:

“Perusahaan hanya mengambil kandidat yangberkualitas dan kompeten dengan melalui beberapatahapan tes tertentu kepada para kandidatmeliputi tes tertulis/pengetahuan agama dan umum,wawancara, membaca Al-Qur’an. Hal tersebutditerapkan supaya perusahaan bisa menempatkankandidat sesuai dengan keahliannya. Selain itu,perusahaan juga akan memperhatikan kandidat dalammempraktikkan faktor Islami yang meliputi kedisiplinan,kejujuran, ibadah, sopan santun, dan kinerjanya.”35 Informan lainnya menambahkan pula keterangan yaitu sebagai

berikut:

“Sedangkan pada periode perekrutan ini ya, perusahaan mencarikandidat yang berkualitas dengan menekankan padapendekatan agama, karena dulu perusahaan menilaipekerja itu berkualitas atau tidak hanya dilihat dariagamanya saja. Karena perusahaan percaya kalau orang muslim yang baik akan bekerja dengan baik pula,karena dia akan selalu merasa diawasi oleh Allah SWT.”36

3. Pola Kontrak KerjaKaryawanBank MuamalatJambi

Kontrak kerja akan sangat berguna jika terjadiperselisihan antara

kedua pihak. Pentingnya kontrak kerja disini,ternyata tidak terlalu

dianggap penting oleh perusahaan. Salah seorang informan menyatakan

sebagai berikut:

34Pimpinan Unit, Bapak Rifyal fajri , wawancara, 15Mei 2018, catatan lapangan, Simpang

Pulai 35Supervisor, Bapak Ivan risnaldi, wawancara, 16 Mei 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 36Pimpinan Unit, Bapak Rifyal fajri , wawancara, 15Mei 2018, catatan lapangan, Simpang

Pulai

Page 74: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

59

“Mereka mendapatkan kontrak kerja dan merekalangsung masuk (bekerja) karena kontrak kerja ini harus jelas dulu, supaya perusahaan dan karyawan dapat sama-sama menjadi jelas akan tugas masing-masing.”37 Hal lainnya yang senada dengan informan di atas juga

diungkapkan Informankepada peneliti sebagai berikut:

“Saya agak lupa, seingat saya dapat kontrak kerjapertama kali masuk kerja yang isinya tentang jenispekerjaan, ketentuan bekerja, lama waktu kerja, gaji,jaminan kesehatan, keselamatan kerja, dan pensiun.”38 Informanlainnya menyatakan pula sebagai berikut: “Mereka dikasih kontrak kerja, mereka diberi tahu oleh pimpinan kalau hendaknya kontrak kerja dipatuhi dengan niat yang jujur. Serta menjadikan pelayanan kepada nasabah sebagai ibadah.”39

Hal yang senada juga di ungkapkan oleh informanyang

menyatakan bahwa:

“Masa training 3 bulan kemudian diangkat sebagaikaryawan.”40 Berbeda dengan pernyataan informan yang jugamerupakan

informan lainnya yang mengatakan kepada peneliti keterangannya sebagai

berikut:

“Ada kontraknya, tentang kerja tiga bulan training, jikabaik nanti diangkat menjadi karyawan dan apabila tahun kinerjanya bagus, maka akan menjadi karyawantetap. kontrak kerja hanya terdiri dari jenis pekerjaan,gaji, waktu kerja, jaminan kesehatan, keselamatankerja, dan pensiun.”41

37Penaksir Gadai, Bapak Mana, wawancara, 27 juni 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 38Account Officer, Bapak Toni, wawancara, 27juni 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 39Account Officer, Bapak Sukardi, wawancara, 27 Juni 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 40Supervisor, Bapak Ivan risnaldi, wawancara, 16Juni 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 41Supervisor, Bapak Ivan risnaldi, wawancara, 16 Juni 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai

Page 75: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

60

Berdasarkan penjelasan informan diatas, penelitimenyimpulkan

bahwa mengenai kontrakkerja. Perusahaan memberikan kontrak kerja

kepada seluruh karyawannya.42

“Pihak manajemen perusahaan Bank MuamalatJambimenyatakan bahwa kontrak kerja diberikankepada pekerja yang memiliki pendidikan tinggi danskill atau ketrampilan bahkan juga OB semua dihargai dengan kontrak kerja yang adil.”43

4. Pola Penilaian KinerjaKaryawanBank Muamalat Jambi

Setiap pekerjaan yang dilakukan pasti akan dilakukanpenilaian.

Begitu pula dengan kinerja para pekerja tentunya akanmendapatkan

penilaian dari pihak perusahaan. Penilaian kinerjamerupakan timbal balik

antara pekerja dengan perusahaan.Berdasarkan keterangan informan,

penilaian dilakukan setiaptahun sekali. Penilaian kinerja di Bank

MuamalatJambibiasanya dilakukan baik secara formal maupun non

formal.44

Menurut seluruh informan pada perusahaan, penilaian

kinerjadilakukan secara non formal. Karena informan tidak

mengisiformulir dan sebagainya mengenai pekerjaan mereka.Informan

menyatakan bahwa kinerja mereka diawasi olehatasan atau supervisor

disetiap masing-masing divisidengan salah satu kriteria Islam (sholat,

kejujuran, caraberpenampilan, dan lain sebagainya.45

Dari penjelasan informan tersebut, peneliti mengambilkesimpulan

bahwa penilaian kinerja dilakukan oleh perusahaandalam bentuk non

42Observasi tanggal 30 Juni 2018 43Staff Office, Ibu Marwah, wawancara, 1 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 44Observasi tanggal 2 Juni 2018 45Observasi tanggal 3 Juli 2018

Page 76: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

61

formal, yang mana penilaian kinerjadilakukan oleh atasan atau supervisor

di masing-masingdivisi yang membawahi anak buah. Penilaian kinerja

yangdilakukan perusahaan menurut semua informan telahmemenuhi asas

keadilan dan kesamaan. Berikut ini pernyataan salah seorang informan

kepada peneliti:

“Setiap bekerja diawasi oleh atasan dan dalam hal initidak ada yang dibeda-bedakan, salah satu kriteriapenilaian berperilaku Islami. Hal ini lah yang paling ditekankan kepada karyawan kami di sini. Dinilai secara adil, tidak ada yang dibeda-bedakansatu sama lainDalam penilaian terdapat salah satu kriteria Islam,mengenai kriteria Islam harus dipenuhi, tapi sayajalankan apa adanya seperti di rumah. Penilaian tentunya dilakukan oleh atasan dan dalampenilaian semua pekerja disamakan,dalam penilaianada salahsatu kriteria Islam seperti sholat,berpenampilan,dll slalu diawasi. Tentunya itu jugabisa buat koreksi diri atau muhasabah.”46

Informanlainnya menambahkan pula:

“Penilaian dilakukan secara terbuka, dalam artiansetiap pekerja yang melakukan kesalahan mendapatteguran atau peringatan.”47

Hal yang sama juga disampaikan oleh Informan lainnya yang

menyatakan kepada peneliti sebagai berikut:

“Adil dalam menilai, tergantung pekerjaan,tanggungjawab dan cara berperilaku.”48

Informan lainnya juga memberikan keterangan tambahan kepada

peneliti yakni sebagai berikut:

“Penilaian dilakukan supervisor di masing-masingdivisi perusahaan dengan menggunakan kriteria Islamseperti kejujuran, penampilan, Ibadah, danamanahsebagai salah satu perilaku

46Pimpinan Unit, Bapak Rifyal fajri, wawancara,15Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 47Unit Financing Officer, wawancara, 4 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 48Staff Office, Bapak Wadi, wawancara, 09 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai

Page 77: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

62

penilaian karenamanajemen perusahaan berbasis Islam, maka hal itumerupakan pondasi dasar perusahaan.”49 Informan selanjutnya juga mengomentari:

“Penilaian dilakukan oleh atasan. Salah satunyakriteria Islam. Karena sholat dan cara berpenampilansaja diawasi. Kalau tidak berjama’ah dan memakaikerudung namun pakaiannya ketat ditegur... ya ga papabuat bekal diri sendiri juga.”50

Informanlainnya juga mengatakan sebagai berikut:

“Penilaian kinerja selain diawasi oleh atasanatau supervisor, informan menyatakan bahwa penilaian danpengawasan terhadap pekerja dilakukan oleh Allah SWT.Sehingga informan tersebut merasa harus bertanggungjawabterhadap apa yang dikerjakan.”51 Diungkapkan oleh Informan sebagai berikut:

“Penilaian dilakukan dengan melihat kinerja atasan,dan percaya atau yakin bahwa setiap umat manusiaselalu diawasi oleh Allah SWT yang Maha melihat.Jadi, harus bertanggungjawab.”52 Seperti yang disebutkan diatas, penilaian kinerjamerupakan timbal

balik antara perusahaan dan pekerja. Ketikaperusahaan mengetahui bahwa

pekerja telah bekerja denganbaik, maka perusahaan akan memberikan

penghargaan kepadapekerja tersebut sebagai hadiah atas kerja kerasnya

selama ini.Penghargaan tersebut berupa piagam maupun dalam

bentuklainnya.Sedangkan bagi karyawan yang berbuat kesalahanmaka

akan mendapat konsekuensi sesuai kebijakan yangberlaku pada

perusahaan. Seperti yang diungkapkan informan berikut ini:

“Satu tahun sekali setiap acara halal bihalal karyawanberprestasi mendapatkan amplop dan penghargaan.Pada saat karyawan berbuat

49Pimpinan Unit, Bapak Rifyal fajri, wawancara, 15Juli 2018 , catatan lapangan, Simpang

Pulai 50Staff Office, Ibu Marwah, wawancara, 7 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 51Staff Office, Bapak Supar, wawancara, 4 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 52Staff Office, wawancara, 5 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai

Page 78: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

63

salah, maka pada hari itujuga akan mendapat teguran, kemudian dibina, kalaumasih berlanjut di SP 1 sampai 3 dikeluarkan.”53 Informan lainnya juga menyatakan:

“Berprestasi mendapat amplop dan piagam dan yang bersalah mendapat teguran.”54 Informan lainnya juga menambahkan keterangan lainnya sebagai

berikut:

“Setiap tahunnya dipilih dua karyawan berprestasidisetiap divisi yang nantinya diberi penghargaan danamplop berupa uang. Bagi yang bermasalah akanmendapatkan SP (Surat Peringatan).”55 Menurut beberapa informan, terdapat pekerja yangmenyatakan

bahwa pekerja yang berprestasi hanyamendapatkan tambahan gaji dan

bagi pekerja yang bermasalahakan ditegur dan dibina. Berikut pernyataan

informan kepada peneliti:

“Dulu ada, dikasih uang, tapi, kemarin pekerja bagianproduksi ada yang dapat piagam dan amplop, tapi sayatidak tau apa isi amplop tersebut. mengenai yangbermasalah dulu hanya ditegur kalau sekarang dapatSP.”56 Informan lainnya juga memberikan keterangan tambahan:

“Dulu ada pekerja berprestasi, berupa uang. Kalauyang sekarang berupa piagam dan uang yangjumlahnya saya tidak tahu dan untuk karyawan yangbermasalah dulu cuma dibina, sekarang dibina dan diSP.”57 Informan lainnya juga memberikan keterangannya:

“Dulu ada, tapi hanya bagian tertentu, biasanya berupauang. Yang bersalah dapat teguran dan binaan.”58

53Teller,Bapak yudi, wawancara, 6 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 54Teller, Ibu Ratuh, wawancara, 7 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 55Teller, Wawancara, 8 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 56Customer Service, wawancara, 9 April 2017, catatan lapangan, Simpang Pulai 57Account Officer, Bapak Toni, wawancara, 10 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 58Account Officer, Bapak Sukiman, wawancara, 11 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai

Page 79: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

64

Selanjutnya penjelasan dari pihak manajemen yangdiwakili oleh

kepala HRD berikut pernyataan informan:

“Proses penilaian kinerja dilakukan setiap hari oleh Supervisor di masing-masing divisi dengan salah satukriteria Islam seperti kehadiran sholat berjama’ah, caraberpenampilan, serta kehadiran pekerja dalam kegiatanibadah lainnya yang diadakan perusahaan danpenilaian selanjutnya dari perilaku pekerja selamabekerja, dan hasil dari itu semua nantinya direkapperbulan dan dilaporkan ke HRD. Mengenaipenilaiannya perusahaan mengklaim bahwa tidak adapraktik favoritisme pada saat penilaian. Karenaperusahaan selalu menekankan keadilan danketerbukaan dalam menerapkan proses penilaian kinerja.”59 Penilaian kinerja menurut perusahaan menekankanpada keadilan

dan keterbukaan pada saat penilaian. Mengenaitahapan yang dilakukan

oleh perusahaan terhadap pekerja yangberprestasi dan bermasalah,

informan mengatakan:

“Dulu sekitar 9 tahun yang lalu, perusahaan hanyamemberi uang saja.Tapi untuk jabatan tertentuperusahaan memberikan tambahan gaji dalam satutahun sekali.Setelah perusahaan perkembangannyasangat pesat, untuk karyawan yang berprestasi setiaptahunnya tiap divisi diambil dua pekerja yangberprestasi, karyawan tersebut akan mendapatkanpiagam penghargaan dan amplop berupa uang. Untukkaryawan yang bermasalah, pertama dilakukanpembinaan, bila berlanjut akan diberi SP 1, sampai 3pekerja akan dikeluarkan. Tapi sampai saat iniperusahaan Bank MuamalatJambi belum menemukankaryawan yang bermasalah.”60

5. Pelatihan dan Pengembangan KaryawanBank Muamalat Jambi

Program pelatihan dan pengembangan seharusnyadilakukan secara

rutin oleh perusahaan dalam rangkameningkatkan ketrampilan pekerja,

sehingga dapatmeningkatkan kualitas produk yang dihasilkan

olehperusahaan.Berdasarkandari keterangan informan,

59Supervisor, Bapak Ivan risnaldi, wawancara, 10 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 60Pimpinan Unit, Bapak Rifyal fajri, wawancara, 11 Juni 2018, catatan lapangan, Simpang

Pulai

Page 80: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

65

penelitimenyimpulkan bahwa proses pelatihan dan pengembanganpada

perusahaan jarang dilakukan. Karena pelatihan hanyadiberikan kepada

para pekerja ketika masa training danpelatihan dilakukan pada saat

dirasa dibutuhkan.

Sedangkanpelatihan yang rutin berupa pelatihan yang diadakan

setiap satubulan sekali yang lebih bersifat ibadah. Hal ini didukung

olehpernyataan informan yang menyatakan:

“Pelatihan dilakukan ketika awal training langsung sama para ahli yang berpengalaman.Tapipelatihan dan pengembangan yang bersifat religiusdilakukan secara rutin,diharapkan pekerja dapatmengamalkan isinya dan menjadi manusia yang lebihspiritual.”61 Informanlainnya menyatakan pula:

“Proses pelatihan hanya diberikan ketika masa trainingselama 3 bulan dan kultum maupun pengajian rutinsetiap satu minggu sekali dan sebulan sekali.”62 Informan lainnya juga menambahkan keterangan sebagai berikut: “Pelatihan rutin berupa aspek religius seperti kultum,pengajian, dan pundi amal sosial setiap sebulan sekali. Pelatihan rutin berupa, kultum dan pengajian jadimenambah semangat dan ilmuPelatihan dilakukan oleh karyawan baru selama 3bulan, tapi setelah bekerja pelatihan danpengembangan jarang diberikan. paling tidak 2/3 kali per bulannya.”63 Selain menanyakan tentang penerapan pelatihan danpengembangan

pada perusahaan Bank Muamalat Kota Jambi,peneliti menanyakan kepada

informan apakah perusahaanselalu memberikan motivasi dan dorongan

61Pimpinan Unit, Bapak Rifyal fajri, wawancara, 15 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 62Unit Financing Officer, wawancara, 13 Juni 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai 63Supervisor, Bapak Ivan risnaldi, wawancara, 16 juli 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai

Page 81: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

66

kepada pekerjauntuk senantiasa meningkatkan kualitas diri dengan

baik.Berikut pernyataan informan mengenai hal tersebut:

“Setiap harinya sebelum bekerja slalu dikasih motivasi oleh atasan. Tentunya setiap hari sebelum bekerja, motivasi selaludisampaikan oleh atasan dan saat brifing setiap sebulansekali pekerja bisa menyampaikan saran dan keluhankepada pimpinan langsung.”64 Informanlainnya juga memberikan keterangan:

“Senantiasa, paling tidak diberi motivasi oleh parastaff juga Supervisor bahkan pemilik perusahaan secaralangsung melalui brifing.”65 Informanyang lainnya kemudian menyatakan pula:

“Of course, dengan cara mengedepankan musyawarahuntuk meningkatkan kualitas produktivitas sertamotivasi dari atasan untuk meningkatkan loyalitaspekerja supaya kesejahteraan meningkat, dan dapattausiyah sebulan sekali dari ustadz luar.”66 Bentuk motivasi yang diberikan perusahaan Bank Muamalat Jambi

lebih menekankan untuk meningkatkanloyalitas, disiplin dan motivasi.

Perusahaanjuga senantiasa untuk memperbaiki kepribadian

pribadi.Motivasi tersebut tidak hanya disampaikan oleh

pimpinan,supervisor, dan staff perusahaan saja, tapi juga

disampaikankepada ustad yang berasal dari luar perusahaan setiap

satubulan sekali pada saat pengajian maupun kultum dilaksanakan.

“Perusahaan selalu mendorong pekerja denganmemberikan motivasi setiap hari secara langsung danmelaksanakan pengajian maupun kultum secara rutinsetiap 1 minggu sekali di rumah Ibu Pudji dan sebulansekali di masing-masing divisi dengan tausiyah yangdisampaikan oleh ustad luar. Karena manusia terdiridari

64Pimpinan Unit, Bapak Rifyal fajri, wawancara, 15 Juni 2018, catatan lapangan, Simpang

Pulai 65Unit Financing Officer, Bapak Sahroni, wawancara, 20 Juni 2018, catatan lapangan,

Simpang Pulai 66Supervisor, Bapak Ivan risnaldi, wawancara, 21 Juni 2018, catatan lapangan, Simpang Pulai

Page 82: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

67

jasmani dan rohani, maka dengan dilaksanakannyahal tersebut pekerja bisa bekerja dengan semangat sertamemiliki kepribadian yang bagus dan tanggungjawabyang bagus juga.”67

6. Pola Pemberian Kompensasi Terhadap Karyawan Bank Muamalat

Kompensasi merupakan suatu hal yang vital dalamhubungan antara

perusahaan dan pekerja.Berdasarkanpenelitian yang telah dilakukan,

dalam pemberian upahperusahaan Bank Muamalat Jambi menggunakan

aspekloyalitas sebagai tolak ukur yang pertama kinerja,

pendidikan,keahlian kerja, dan aspek keagamaan. Hal ini didasari

padapernyataan informan sebagai wakil dari perusahaan.

“Dilihat dari beberapa aspek, diantaranya yaitu aspekkinerja pekerja, pendidikan, skill, lama bekerja, dan faktor keagamaan.”68 Berbicara tentang pembayaran upah pekerja sangatlahpenting bagi

perusahaan. Karena motivasi seseorang dalambekerja biasanya untuk

mendapatkan balas jasa atas pekerjaanyang telah dilakukannya dan

perusahaan tidak bolehmenganggap upah atau gaji pekerja sebagai beban

dalamusaha, tetapi sebaliknya menganggap upah atau gaji itu sebagaisalah

satu faktor dalam keberhasilan produksi. Berdasarkanpenelitian yang

dilakukan peneliti tidak menjumpai adanyamasalah dalam sistem

kompensasi. Seluruh informanmenyatakan bahwa upah mereka selalu

dibayarkan olehperusahaan secara tepat waktu. Berikut ini pernyataan

daribeberapa informan:

67Relationship Officer, Bapak Munarman, wawancara, 22 Juni 2018, catatan lapangan,

Simpang Pulai 68Pimpinan Unit, Bapak Rifyal fajri, wawancara, 15 Juli 2018, catatan lapangan, Simpang

Pulai

Page 83: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

68

“Tidak pernah telat pas gajian. Selalu tepat tidak pernah terlambat. Pekerjaan kami merasa dihargai sebab adanya pembagian gaji yang selalu tepat waktu.”69

C. Dampak Penerapan MSDI Di Bank Muamalat Jambi

1. Munculnya Nilai-nilai Islam dalam proses Rekrutmen

Proses rekrutmen sudah mengalami perbedaan, yaitu proses

rekrutmen yang diterapkan di Perusahaan Bank Muamalat Jambi

didasarkan pada kebutuhan. Artinya proses rekrutmen ini dilaksanakan

setelah adanya analisa kebutuhan akan karyawan baru, hal ini bertujuan

agar tidak terjadi kesalahan dalam perekrutan hingga penempatannya dan

proses rekrutmen dilaksanakan secara terbuka dengan mencantumkan

kriteria Syari’ah. Hal ini dibuktikan dengan adanya ujian atau tes yang

dilakukan oleh pelamar. Oleh karena itu, rekrutmen merupakan langkah

awal untuk memperoleh pekerja yang berkualitas, yang dapat mendukung

Perusahaan dalam mewujudkan target yang telah ditetapkan.70

Proses yang diterapkan ini sama dengan teori yang dikemukakan

Hasibuan yakni pengadaan karyawan harus didasarkan pada prinsip apa

dan siapa. Apa maksudnya kita harus terlebih dahulu menetapkan

pekerjaan-pekerjaannya berdasarkan uraian pekerjaan. Siapa, artinya kita

mencari orang-orang yang tepat untuk menduduki jabatan tersebut

berdasarkan spesifikasi pekerjaan.71

69Pimpinan Unit, Bapak Rifyal fajri, wawancara, 15 Juni 2018, catatan lapangan, Simpang

Pulai 70Observasi tanggal 12 Juni 2018 71Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Insani, Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara,

2009), hlm. 184

Page 84: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

69

Sedangkan pengadaan karyawan berdasarkan siapa baru apa akan

menimbulkan mismanajemen dalam penempatannya. Penempatan

karyawan yang jauh di luar kemampuannya mengakibatkan moral kerja

dan kedisiplinan karyawan menjadi rendah. Jadi, karyawan harus

ditempatkan sesuai dengan kemampuannya.

Selain itu, proses rekrutmen tersebut sesuai dengan apa yang

ditawarkan Islam melalui Hadist Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan

oleh Bukhari sebagai berikut:

Artinya: Abu Hurairah meriwayatkan; suatu ketika kami berada di satu majelis bersama Rasulullah sedang memperbincangkan satu kaum yang barusan datang, beliau bersabda : “Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi”. Ada seorang sahabat bertanya: “Bagaimana maksud amanat disia-siakan?” Nabi menjawab: “Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah masa kehancurannya.”(HR. Bukhari).72

Dari hadist diatas dapat dijelaskan bahwa ketika suatujabatan diisi

oleh seseorang yang bukan ahlinya maka bukankebaikan yang diperoleh.

Akan tetapi, kemungkinan besar yangakan timbul adalah kerusakan karena

orang tersebut tidakmemiliki keahlian dibidang tersebut.Adapun

perbedaan tersebut terletak pada dasar atauprinsip dari keduanya

manajemen itu sendiri. Dalam manajemensumber daya insani secara Islam

yang menjadi dasar adalahnilai-nilai keimanan, ketauhidan, konsep adil

dan karakterRasulullah SAW (Siddiq, Amanah, Fathanah dan Tabligh).73

72Imam Abi Muhammad, Soheh Bukhari Juz 7 (Libanon: Darul Kutub Alamiyah, tt), hlm. 241 73Observasi tanggal 23 Mei 2018

Page 85: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

70

2. Munculnya Nilai-nilai Islam pada Pola Seleksi di Bank Muamalat

Jambi

Selain syarat-syarat tersebut, masih ada syarat-syaratlain yang

wajib dipenuhi oleh para pelamar, yakni beragamaIslam, jujur (Shidiq),

tanggungjawab (Amanah), dapatberkomunikasi dengan baik (Tabligh),

profesional (Fathonah),dapat bekerjasama (Ta’awun), tekun (Istiqomah).

MenurutRoni Syaputra selaku kepala perusahaan syarat-syarat tersebut

merupakan syarat utama yangharus dimiliki oleh pelamar.74

Syarat-syarat tersebut dapat diketahui ketika merekayang

mengikuti uji praktik bagi calon yang lulus uji tertulismaupun wawancara

dengan masa penilaian selama hariyaitu 14 hari untuk masa pengenalan

dan training dan 76 hariuntuk masa percobaan. Tapi yang paling sulit

adalahmengetahui kejujuran seseorang. Perusahaan ada tes kejujuran

(polygraph) yaitu semacam tesintegritas dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan secaralangsung pada pelamar.75

Analisis penulis yaitu bahwa apa yang dilakukan olehperusahaan

ini sama seperti yangdilakukan oleh Nabi Syu‟aib a.s. ketika beliau

hendak merekrutNabi Musa a.s. sebagai karyawan (pekerjanya). Melalui

saranyang diberikan oleh putrinya kemudian Nabi Syu’aibmengecek

kebenaran saran putrinya. Setelah beliau mengetahuibahwa Nabi Musa

adalah memang orang yang jujur dandapat bertanggungjawab maka ia

74Observasi tanggal 20 juni2018 75Observasi tanggal 20Juni 2018

Page 86: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

71

menjadikan Nabi Musa sebagai karyawannya. Hal ini sebagaimana tertulis

dalam Al- Qur’an QS. Al-Qashash : 26, sebagai berikut:

Artinya: “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya." (QS. Al-Qashas : 26).76

3. MunculnyaNilai-nilai Islam dalam PelaksanaanTest diBank

MuamalatJambi

Adapun bentuk-bentuk tes yang dilaksanakanperusahaan Bank

Muamalat Jambi adalah tes tertulis danwawancara. Calon karyawan dapat

mengikuti tes-tes tersebutapabila telah lulus dari penilaian persyaratan

pendaftaran,penilaian hasil uji tertulis dilakukan oleh tim HRD,

kemudianpemanggilan untuk mengikuti wawancara bagi calon yang

nilaiuji tertulisnya dinyatakan lulus biasanya disuruh membaca Al-

Qur’an.77

Menurut analisis penulis, pelaksanaan tes dilaksanakanoleh

perusahaan guna untuk mengetahui psikologi dankemampuan kompeten

dari sekian banyak calon karyawansupaya perusahaan bisa menempatkan

posisi atau jabatan yangkosong untuk calon karyawan tersebut sesuai

76Tim Penerjemah Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), hlm.

242 77Observasi tanggal 20 Juni 2018

Page 87: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

72

dengankemampuan dan keahliannya. Hal ini sesuai dengan firmanAllah

SWT dalam Surah al-Ankabut ayat ke-3 yang berbunyi:

Artinya: “Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al-Ankbut : 3).78

4. Munculnya Nilai-nilai Islam pada Sistem Kontrak Kerja di Bank

Muamalat Jambi

Karyawan yang berpendidikantinggi kontrak kerja diserahkan

secara tertulis dan karyawandijelaskan mengenai isi kontrak kerja oleh

pihak manajemen.Penulis menyimpulkan bahwa terdapat keadilan

mengenaikontrak kerja. Menurut analisis penulis, penerapan kontrak kerja

padaBank Muamalat Jambi meskipun belum berjalan sesuaidengan yang

diharapkan, namun kontrak kerja yang diterapkantidak melenceng dari

ketentuan manajemen Syari’ah.79

Karenakontrak kerja dilakukan secara terbuka kepada karyawan.

Denganbegitu pekerja bisa mengukur kesanggupannya dalam

menjalanipekerjaannya.Sehingga pekerja tidak merasa terbebani

denganpekerjaannya diluar kapasitasnya. Allah SWT berfirman dalam

QS.Al-Baqarah ayat 286 yang berbunyi sebagai berikut:

78Tim Penerjemah Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), hlm.

272 79Observasi tanggal 20Juni 2018

Page 88: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

73

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al-Baqarah : 286).80

Selain itu, kontrak kerja di perusahaan telah sesuai dengan teori

yang dikemukakan oleh Naqiyudin al-Nabahani sebagaimana yang dikutip

oleh Oktania bahwa seorangpekerja melakukan pekerjaannya, pekerja

tersebut terikat dalambeberapa hal, diantaranya yaitu : ketentuan kerja,

jenis pekerjaan,waktu kerja, dan tenaga yang dicurahkan saat bekerja

apabila isi kontrak kerja tidak dijelaskan dengan jelas,maka kontrak kerja

tidak sah. Sebagaimana sabda Rasulullahsaw sebagai berikut:

80Tim Penerjemah Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), hlm.

128

Page 89: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

74

Artinya : Dari Abu Sa‟id Al-Khudry r.a. bahwa Nabi saw,bersabda, “orang yang mempekerjakan seorang pekerjahendaknya ia menyebutkan atau menentukan upahnya”(Riwayat Abu Razzaq dalam hadist munqathi. Hadisnyamuttasil menurut Al-Baihaqi dari jalur Abu Hanifah).

5. Munculnya Nilai-nilai Islam pada Penilaian Kinerja Karyawan di

Bank Muamalat Jambi

Konsep yang diterapkan Bank Muamalat Jambi menurut analisis

penulis sudah sesuai dengan teoriyaitu bahwa penilaian kinerja tidak

hanyadilakukan pada saat bekerja, tetapi juga dalam setiap tingkah

lakuperbuatan kita di dunia selama masa hidup, karena nantinya

akanmendapat penilaian oleh Allah SWT. Oleh karena itu, bagi

setiapmuslim diajarkan untuk senantiasa berhati-hati dalamkehidupannya

dan tidak hanya pada saat bekerja.81

Menurut Ali dalam Junaidah Hasyim sebagaimana yangdikutip

oleh Oktania, penilaian kinerja berdasarkan aturan Al-Qur’an

dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu rencana. Kontraktual,

tanggungjawab pribadi, dan penilaian pekerjaan olehAllah SWT. Selain

itu, dalam evaluasi penilaian terdapat dua metode, diantaranya

yaitu:Evaluasi berdasarkan pertimbangandan evaluasi berdasarkan

perilaku, yang menggunakan pernyataanyang berhubungan dengan sifat,

kepribadian, dan karakter daripekerja (kesopanan, kebenaran, kebaikan,

tanggungjawab,pelaksanaan pilar-pilar Islam).82

81Observasi tanggal 20 Juni 2018 82Saifuddin Bachrun, Buku Induk MSDM-Human Capital Syari’ah (Jakarta: Sinar Media

Abadi, 2014), hlm. 208.

Page 90: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

75

Selain itu, Penilaian yang dilakukan secara periodik

akanmemberikan banyak manfaat bagi organisasi atau perusahaankarena

dapat menentukan hal-hal apa saja yang dapat berjalandengan baik dalam

jangka panjang, dan bagi individu dapatdigunakan untuk bahan evaluasi

diri terhadap pekerjaan yang telahdilakukan guna mengetahui kekeliruan

yang terjadi dan mencegahhal itu terulang kembali pada masa yang akan

datang.83FirmanAllah SWT QS. Al-Infithaar ayat 5 berbunyi sebagai

berikut:

Artinya: “Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya.” (QS. Infithar : 5).84

Dengan adanya penilaian kinerja, karyawan akan dapatmenilai

bagaimana kinerja dalam periode tertentu sehinggadiharapkan adanya

tindakan perbaikan yang diambil.

6. Munculnya Nilai-nilai Islam Pelatihan dan PengembanganBank

Muamalat Jambi

Konsep yang diterapkan perusahaan menurut analisis penulis sudah

sesuai dengan teoriSaifuddin Bachrun, yaitu bahwa penilaian kinerja tidak

hanyadilakukan pada saat bekerja, tetapi juga dalam setiap tingkah

lakuperbuatan kita di dunia selama masa hidup, karena nantinya

akanmendapat penilaian oleh Allah SWT. Oleh karena itu, bagi

setiapmuslim diajarkan untuk senantiasa berhati-hati dalamkehidupannya

83Ibid. 84Tim Penerjamah Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Dipenegoro, 2008), hlm.

742

Page 91: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

76

dan tidak hanya pada saat bekerja.Menurut analisa peneliti, penilaian

kinerja berdasarkan aturan Al-Qur’an dikelompokkan menjadi tiga

kategori yaitu rencana, kontraktual, tanggungjawab pribadi, dan penilaian

pekerjaan olehAllah SWT. Selain itu, dalam evaluasi penilaian terdapat

dua metode, diantaranya yaitu:Evaluasi berdasarkan pertimbangandan

evaluasi berdasarkan perilaku, yang menggunakan pernyataanyang

berhubungan dengan sifat, kepribadian, dan karakter daripekerja

(kesopanan, kebenaran, kebaikan, tanggungjawab,pelaksanaan pilar-pilar

Islam).85

Selain itu, Penilaian yang dilakukan secara periodik

akanmemberikan banyak manfaat bagi organisasi atau perusahaankarena

dapat menentukan hal-hal apa saja yang dapat berjalandengan baik dalam

jangka panjang, dan bagi individu dapatdigunakan untuk bahan evaluasi

diri terhadap pekerjaan yang telahdilakukan guna mengetahui kekeliruan

yang terjadi dan mencegahhal itu terulang kembali pada masa yang akan

datang.86

7. Munculnya Nilai-nilai Islam pada Pemberian Upah Karyawan Bank

MuamalatJambi

Menurut analisis penulis, penerapan kompensasi diperusahaan

Bank Muamalat Kota Jambi sudah sesuai denganpengertian teori

kompensasi yakni kompensasi didalamnyamenyangkut sistem penggajian

yang adil. Adil berartimempersamakan sesuatu dengan yang lain, baik dari

85Observasi tanggal 20 Juni 2018 86Observasi tanggal 20 Juni 2018

Page 92: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

77

segi nilaimaupun dari segi ukuran, sehingga itu menjadi tidak berat

sebelahdan tidak berbeda satu sama lain. Islam menetapkan upah

bagipekerjanya sesuai dengan kondisi, tanggung jawab dan jenispekerjaan.

Ini merupakan asas pemberian upah sebagaimanaketentuan yang

dinyatakan Allah SWT dalam surah Al-Ahqaf ayat19 sebagai berikut:

Artinya: “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.” (QS. Al-Ahqaf : 19)87

Peneliti menyimpulkan sistem kompensasi yangditerapkan sudah

sesuai dengan manajemen berbasis Islam, yaituberdasarkan keahlian dan

situasi secara adil. Selain itu karyawanjuga dijelaskan secara detail

mengenai isi kontrak kerja dantunjangan-tunjangan yang diberikan oleh

perusahaan. Sehinggakaryawan bekerja sesuai kesanggupannya (tidak

merasa terbebani)dan mampu mempertahankan pekerja selama bertahun-

tahun.88

87Tim Penerjemah Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), hlm.

328 88Observasi tanggal 20 Juni 2018

Page 93: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ManajemenSumber

Daya Insani berbasis Islam, yang meliputi rekrutmen,seleksi, kontrak kerja,

penilaian kinerja, pelatihan danpengembangan, dan kompensasi di Bank

Muamalat Jambi, maka peneliti dapatmenyimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Kinerja karyawan di Bank Muamalat Jambi secara keseluruhan cukup

baik, meskipun ada yang perlu dibenahi dalam beberapa aspek kecil,

namun hal itu tidak mengurangi bonafisitas dan profesionalitas para

karyawan yang ada dalam melayani para nasabah dan mitra kerja Bank

Muamalat Jambi. Di samping etos kerja yang baik, hal itu diperkaya pula

dengan masuknya nilai-nilai Islam, sehingga terwujud pelayanan yang

bernuansa Islam seperti memberikan salam kepada nasabah, maupun

pakaian dinas karyawan yang sopan, rapi, dan syar’i.

2. Pola penerapan manajemen sumber daya insani (MSDI) yang dipakai pleh

Bank Muamalat Jambi dilakukan dengan sistematis dan mengambil

prinsip-prinsip Islam dalam pelaksanaannya. Adapun pelaksanaan MSDI

tersebut dilakukan secara berurutan dan sistematis dalam beberapa tahapan

yaitu mulai dari proses rekrutmen karyawan, seleksi, kontrak kerja,

penilaian kinerja karyawan (evaluasi), pelatihan dan pengembangan

karyawan, pemberian kompensasi.Keenam tahapan dan proses dalam

pengglembengan SDI yang dilakukan oleh pihak Bank Muamalat Jambi

Page 94: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

78

ternyata telah memperhatikan prinsip dan nilai-nilai Islam. Hal ini tampak

dari sisi yaitu pelamar tidak hanya cukup melengkapi persyaratan

administratif saja, melainkan setiap karyawan dituntut harus penuhi syarat-

syarat yang meliputi beragama Islam, shiddiq, amanah, fathonah, tabligh,

ta’awun, dan Istiqomah. Pola MSDI di Bank Muamalat Jambi telah

didasarkan pada kemampuan, kecakapan, ketrampilan, dan pengalaman

calon tenaga kerja.

3. Dampak yang ditimbulkan dari pola MSDIyang diterapkan di Bank

Muamalat Jambi sudah sesuai dengan sistem rekrutmen

manajemensumber daya manusia secara Islami yaitu dengan

sistempenarikan tenaga kerja yang didasarkan pada

kemampuan,kecakapan, ketrampilan, dan pengalaman calon tenaga

kerja.Sedangkan sistem pelaksanaan rekrutmen dalam manajemensumber

daya insani berbasis Syari’ah yaitu untuk kejujurandan tanggungjawab

sudah sesuai dengan Islam karena untukmengetahui sifat jujur dan

tanggungjawab.Kesemuanya ini, secara global kemudian berdampak

kepada produktivitas dan bonafisitas terhadap perusahaan dan kepercayaan

publik terhadap Bank Muamalat Jambi.

B. Saran-saran

Dari hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yangtelah

dilakukan, maka diajukan beberapa saran yang bertujuanuntuk kebaikan dan

kemajuan Bank Muamalat Jambi, maka peneliti menyarankan beberapa hal

sebagai berikut :

Page 95: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

79

1. Bagi pihak Bank Muamalat, peneliti melihat, memang terdapatbeberapa

aspek yang didasarkan kepada Islam tetapi terdapatjuga aspek-aspek yang

belum. Oleh karena itu, perusahaansebaiknya memiliki staf khusus yang

memang merancangproses manajemen berbasis Syari’ah supaya lebih

terkoordinir dan lebih baik penerapannya;

2. Meningkatkan manajemen sumber daya insani yang baik,karena dengan

adanya sumber daya insani yang termenejemen dengan baik dapat

menjadikan perusahaan tersebut berkualitas;

3. Proses rekrutmen dan seleksi tenaga kerja yang digunakan diBank

Muamalat Jambi sudah memenuhi kriteriaprofesionalisme dalam sumber

daya insani, maka dari ituharus dipertahankan karena dalam proses

rekrutmen danseleksi yang tidak profesional dapat mempengaruhi

hasilkaryawan yang akan menduduki jabatan tersebut;

4. Sebaiknya Bank Muamalat Jambi menetapkanstandar tertentu untuk

mengetahui apakah pelamar memenuhisyarat utama (Shidiq, Amanah,

Tabligh, Fathonah) yangditetapkan oleh pihak manajemen, paling tidak

hal ini dapatdiketahui melalui tes psikologi yang dilakukan ketika

teswawancara. Tujuannya adalah untuk mempermudah danmempersingkat

proses penilaian terhadap pelamar;

5. Sebaiknya sistem kontrak kerja di Bank Muamalat Jambi dilakukan secara

tertulis baik itu bagian produksimaupun yang berpendidikan tinggi.

Mengenai pelatihan danpengembangan sebaiknya dilakukan secara rutin

Page 96: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

80

olehperusahaan dalam rangka meningkatkan ketrampilan parapekerja,

sehingga dapat meningkatkan kualitas produk yangdihasilkan perusahaan;

C. Kata Penutup

Alhamdulillah, segala puja dan puji hanyalah milik AllahSWT semata,

Rasa syukur kepada Allah SWT yang telahmencurahkan rahmat, taufik serta

hidayah-Nya pada penulis.Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.Kekurangan dan kekhilafan sebagai manusia menyadarkanpenulis akan

kekurangsempurnaan skripsi ini. Oleh karena itu,saran dan kritik yang

konstruktif sangat penulis harapkan.Sebagai akhir kata, terbersit suatu harapan

semoga skripsiini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya,

dankhususnya bagi penulis di masa-masa yang akan datang. AminYaa Rabbal

‘Alamin.

Jambi, Agustus 2018

PENELITI

Page 97: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

82

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Anonim. Al-Quran dan Terjemahnya. Bandung: Dipomegoro, 2008 Abdullah.Corporate Governance Perbankan Syariah di Indonesia.Yogyakarta:

Ar-Ruz Media, 2010 Aditama,Tjandra Yoga.Manajemen Administrasi Rumah Sakit.Jakarta: UI Press,

2007 Anonim.Forum Perbankan Syariah.Palembang: t.p., 2010 Arikunto,Suharsimi.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:

Rineka Cipta, 2010 Bayangkara.Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba

Empat, 2010 Chapra, Umar dan Habib Ahmed, Corporate Governance Lembaga Keuangan

Syariah. Diterjemahkan oleh: Ikhwan Abidin Basri. Jakarta: Bumi Aksara, 2008

Dessler,Garry.Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources

Management.Jakarta: Prehalindo, 1997 Gomes,Faustino Cardosa.Manajemen Sumber Daya.Yogyakarta: Andi Offset,

2003 Handoko,Hani.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.Yogyakarta:

UGM Press, t.th Handoko,T. Hani.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.Yogyakarta:

UGM Press, t.th Hasibuan,Melayu S. P. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Bumi Aksara,

2010 Jackson,Robert L. Mathis.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Salemba

Empat, 2001 Moleong,Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. 2010

Page 98: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

83

Muhammad.Manajemen Bank Syariah.Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2011

Saebani,Beni Ahmad.Metode Penelitian.Bandung: Pustaka Setia, 2010 Sastrohardiwiryo,Siswanto Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan

Administratatif dan Operasional.Jakarta: Bumi Aksara, 2005 Siagian,Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Bumi Aksara,

2001 Siagian.Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja.Jakarta:Rineka Cipta,2002 Soekidjo,Notoatmodjo.Pengembangan Sumber Daya Manusia.Jakarta: Rineka

Cipta, 2009 Sudican,Setna Yuwana.Penuntun Penyusunan Karya Ilmiah.Semarang: Aneka

Ilmu, 1998 Sugiyono.Memahami Penelitian Kualitatif.Bandung: Alfabeta, 2014 Tim Penyusun, Bank Syari’ah:Konsep, Produk, dan Implementasi Operasional

Tim Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia.Jakarta:Djambatan,2003

Zuhairini.Methodik Khusus Pendidikan Agama.Surabaya:Usaha Nasional,1983 JURNAL/ARTIKEL ILMIAH Asnawi,Nur. “Praktek Quran-Based Human Resource Management di Perbankan

Syariah Berdasarkan Krakteristik Biografis.” Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 15 No. 1 Januari 2001.2010

PENELITIAN Fadhilah B. Rahmatika, “Penerapan MSDM Berbasis Nilai-nilai Islami pada Bank

BNI Syariah Semarang” Skripsi.Semarang: Universitas Diponegoro, 2014 Indiastuti, “Analisis Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis

Syariah (Studi pada Perusahaan Tahu Baxo Ibnu Pudji di Ungaran)” Skripsi.(Semarang: UIN Walisongo, 2015

INTERNET

Page 100: UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN …

85

Curiculum Vitae

Data Pribadi

Nama Lengkap : M. Irdam

Nama Panggilan : Irdam Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat,tanggal lahir : Rantau Alai, 07 Mei 1993

Umur : 26 Tahun

Gol. Darah : B

Kewarganegaraan : WNI

Alamat sekarang : Rantau Alai, Kabupaten Merangin

Agama : Islam

Status hubungan : Belum Menikah

No. Hp : 082183745656

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 42/VI Rantau Alai

2. Ponpes Syekh Maulana Qori Titian Teras Bangko

3. SMA Negeri 16 Tambang Nibung

4. SI Ekonomi Syariah UIN STS Jambi

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat di gunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya

M. Irdam