universitas islam negeri sulthan thaha saifuddin fakultas...

77
1 PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARIS DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 DI KERANGGAN KABUPATEN MUARO JAMBI. Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Syariah Oleh: SUPRIADI NIM: SPI. 152236 Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi 1439 H / 2018 M

Upload: others

Post on 23-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

1

PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARIS DESA

BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014

DI KERANGGAN KABUPATEN MUARO JAMBI.

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat

Guna Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Syariah

Oleh:

SUPRIADI

NIM: SPI. 152236

Program Studi Hukum Tata Negara

Fakultas Syariah

Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi

1439 H / 2018 M

Page 2: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

2

Page 3: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

3

Page 4: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

4

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil‟alamin dengan Rahmat Allah SWT skripsi ini saya

persembahankan kepada orang-orang yang telah memberikan cinta, kasih,

perhatian, serta motivasi dalam menuntut ilmu

Kedua orang tua tercinta :

Ayahanda Arba‟i dan ibu Rosni tercinta yang telah mendidikku dengan penuh

kegigihan dan kesabaran, yang tak henti-hentinya menyelipkan namuku dalam

setiap do‟a nya, berkat do‟a dan dorongan motivasi beliau berdualah saya dapat

menyelesaikan skripsi ini, terimakasih untuk semua yang ayah ibu berikan selama

ini, harapan besarku semoga skripsi ini menjadi hadiah indah bagi ayah ibu.

Isteri tercinta dan tersayang Maya Sri Dewi,

dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari dan Khayyara El Humaira

orang yang selalu ada memberikan semangat dan mendo‟akan keberhasilanku,

serta kakak, abang dan adik selalu menanyakan kapan wisuda, trimakasih banyak.

Ucapan trimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan juga

kepada.

Bapak dosen bembimbing yang telah memberikan arahan, masukan serta motivasi

dalam menyelesaikan skripsi ini, serta dosen-dosen lainnya yang terlibat dalam

penyelesaian skripsi ini.

Sahabat seperjuangan jurusan hukum tatanegara, fakultas syariah UIN STS Jambi

Almamater tercinta UIN STS Jambi, tempat penulis menimba ilmu.

Page 5: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

5

Page 6: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

6

Page 7: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

7

MOTTO

يا أيها الذين آهنىا أطيعىا اللو وأطيعىا الرسىل وأولي الؤهر هنكن فئن تنازعتن

تؤهنىن باللو واليىم الآخر ذلك خير في شيء فردوه إلى اللو والرسىل إن كنتن

وأحسن تؤويلا

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),

dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat

tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan

Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari

kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik

akibatnya.1

1 Quran Surat An- Nissa Ayat 59

Page 8: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

8

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan membahas tentang pelaksanaan tugas

Sekretaris Desa berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 di

Keranggan Kabupaten Muaro Jambi dan faktor pendukung dan penghambat

pelaksanaan tugas Sekretaris Desa di Desa Keranggan Kabupaten Muaro

Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini melalui observasi, wawancara dengan pihak terkait judul serta

dokumentasi. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil dan kesimpulan Pelaksanaan

tugas Sekretaris Desa di dasarkan pada Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014

Pasal 49 Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan

tugasnya Dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa tidak di

jelaskan secara rinci mengenai tugas dari perangkat desa, namun di nyatakan

bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai perangkat Desa diatur dalam Peraturan

Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan Peraturan Pemerintah. Dalam PP Nomor 84

tahun Sekretaris Desa bertugas membantu kepala desa dalam bidang administrasi

pemerintahan. Faktor yang menghambat dan mendukung terhadap kinerja

Sekretaris Desa adalah faktor pendidikan yang kurang singkron dengan status

sebagai Sekretaris desa, jumlah pegawai kantor desa, kurangnya pemahaman

terhadap tugas pokok, fungsi, hak dan kewenangan dalam administrasi

pemerintahan desa, baik dari Sekretaris desa maupun aparatur desa lainnya

karena kurangnya pelatihan dan pendidikan tentang Tupoksi dan penyelenggaraan

Pemerintahan Desa. Selain itu sarana dan prasarana yang kurang mendukung

dalam penyelenggaraan tertib administrasi. Faktor lain yang menjadi penghambat

adalah koordinasi antara pihak pemerintah desa dengan pemerintah di atasnya,

antara Kepala Desa dengan Sekretaris Desa, dan antar Aparatur Desa.

Page 9: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang mana dalam

penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula

iringan shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi

Muhammad saw.

Skripsi ini diberi judul “PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARIS

DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 DI

KERANGGAN KABUPATEN MUARO JAMBI.” Merupakan suatu kajian

mengenai tugas Sekretaris Desa.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui, tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data

maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas

penulis ucapkan adalah terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu

penyelesain skripsi ini, terutama sekali kepada Yang Terhormat:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, Ph. D, selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS

Jambi.

3. Bapak H. Hermanto Harun, Lc, M.HI., Ph. D, Ibu Dr. Rahmi Hidayati, S.Ag.,

M.HI, dan Dr. Yuliatin, S.Ag., M.HI, Selaku Wakil Dekan I bidang Akademik

,Wakil Dekan II bidang Keuangan, dan Wakil Dekan III bidang

Kemahasiswaaan, di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

4. Bapak Abdul Razak, S.HI.,M.IS dan ibu Ulya Fuhaidah, S.Hum, MSI, selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Hukum Tatanegara Fakultas Syariah UIN STS

Jambi.

5. Bapak Drs. Asri Neldi dan Yudi Armansyah, S.Th.I,M.Hum selaku

Pembimbing I dan II skripsi ini.

Page 10: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

10

Page 11: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii

PERSEMBAHAN ........................................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................ v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6

C. Batasan Masalah.......................................................................... 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 7

E. Kerangka Teori............................................................................ 8

F. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 13

BAB II : METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 17

B. Pendekatan Penelitian ................................................................. 17

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 18

D. Instrumen Penelitian.................................................................... 18

E. Unit Analisis Data ....................................................................... 20

F. Tekhnik Analisis Data ............................................................... 21

G. Sistematiaka Penulisan ................................................................ 23

BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Desa................................................................................. 24

B. Letak Geografis…………………………................................... .. 24

Page 12: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

12

C. Topografi...........................................................................................25

D. Demografi…..…………………………............................................26

E. Keadaan Sosial………………………...............................................27

F. Keadaan Ekonomi..............................……………………………….31

G. Kondisi Pemerintahan............................………................................33

H. Potensi dan Masalah...........................................................................35

BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Tugas Sekretaris Desa berdasarkan Undang-undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa di DesaKeranggan Kabupaten Muaro

Jambi.........................................................................................................39

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Tugas Sekretaris Desa di

Desa Keranggan Kabupaten Muaro Jambi. ...............................................48

C. Relevansi pelaksanaan tugas sekretaris Desa Terhadap Tertib administrasi

pemerintahan di Desa Keranggan ……............................................…… 53

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 55

B. Saran ............................................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 13: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

13

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan pedoman

transliterasi berdasarkan surat Keputusan Bersama Menteri Agama Rid An

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor:

u543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988. Adapun secara garis besar uraiannya

sebagai berikut:

ARAB LATIN

Konsonan Nama Konsonan Keterangan

Tidak dilambangkan (half madd) ا

B B Be ب

T Th Te ت

Ts Th Te dan Ha ث

J J Je ج

Ch ḥ Ha (dengan titik di bawah) ح

Kh Kh Ka dan Ha خ

D D De د

Dz Dh De dan Ha ذ

R R Er ر

Z Z Zet ز

S Sh Es س

Sy Sh Es dan Ha ش

Sh ṣ Es (dengan titik di bawah) ص

Dl ḍ De (dengan titik di bawah) ض

Page 14: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

14

Th ṭ Te (dengan titik di bawah) ط

Dh ẓ Zet (dengan titik di bawah) ظ

Koma terbalik di atas „ „ ع

Gh Gh Ge dan Ha غ

F F Ef ف

Q Q Qi ق

K K Ka ك

L L El ل

M M Em م

N N En ن

W W We و

H H Ha ه

A ʼ ء Apostrof

Y Y Ye ي

2. Vocal rangkap dua diftong bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan

antara harakat dengan huruf, translitterasinya dalam tulisan Latin

dilambangkan dengan huruf sebagai berikut:

a. Vocal rangkap ( سى ) dilambangkan dengan gabungan huruf aw, misalnya:

al-yawm.

b. Vocal rangkap ( سي ) dilambangkan dengan gabungan huruf ay, misalnya:

al-bayt.

3. Vokal panjang atau maddah bahasa Arab yang lambangnya berupa harakat dan

huruf, transliterasinya dalam bahasa Latin dilambangkan dengan huruf dan

Page 15: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

15

tanda macron (coretan horizontal) di atasnya, misalnya ( الفا جحة = al-fātiḥah ),

.(qīmah = قيمة ) dan ,(al-„ulūm = العلىم )

4. Syaddah atau tasydid yang dilambangkan dengan tanda syaddah atau tasydid,

transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sama

dengan huruf yang bertanda syaddah itu, misalnya ( = ḥaddun), ( = saddun),

( = ṭayyib).

5. Kata sandang dalam bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf alif-lam,

transliterasinya dalam bahasa Latin dilambangkan dengan huruf “al”, terpisah

dari kata yang mengikuti dan diberi tanda hubung, misalnya ( البيث = al-bayt),

= السمأء ) al-samā‟).

6. Tā‟marbūtah mati atau yang dibaca seperti ber-harakat sukūn, transliterasinya

dalam bahasa Latin dilambangkan dengan huruf “h”, sedangkan tā‟ marbūtah

yang hidup dilambangkan dengan huruf “t”, misalnya (رؤية الهلال = ru‟yat al-

hilāl ).

7. Tanda apostrof („) sebagai transliterasi huruf hamzah hanya berlaku untuk yang

terletak di tengah atau di akhir kata, misalnya (رؤية = ru‟yah ), ( فقهاء =

fuqahā‟).

Page 16: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

16

DAFTAR TABEL

TABEL 1…………………………………………………………………. 34

TABEL 2…………………………………………………………………. 36

Page 17: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan bunyi Pasal 1 ayat

(1) UUD NKRI Tahun 1945. Pasal 18 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan

Republik Indonesia Tahun 1945 antara lain menyatakan bahwa pembagian daerah

Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk dan susunan

pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang. Diperlukannya

penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan kesempatan dan keleluasan

kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah.2

Otonomi Daerah, adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan

aspirasi masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Daerah

otonom sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas

wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kesatuan

masyarakat yang dimaksud adalah Desa.3

Menurut Pasal 1 ayat (5) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, yang dimaksud dengan otonomi daerah adalah hak,

2 Youla C Sajangbati, “Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Berdasarkan UU no 6 Tahun

2014, “Jurnal ex Administratum, Vol. III/No. 2/April/2015, h lm. 24. 3Setyo Nugroho, “Demokrasi dan Tata Pemerintahan dalam Konsep Desa dan Kelurahan,

“Jurnal Cita Hukum, Vol. 1 No. 2 Desember 2013, hlm. 249.

Page 18: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

18

wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri

urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan

peraturan perundang-undangan. Otonomi daerah memiliki daerah yang

mempunyai hak otonom, atau biasa disebut dengan daerah otonom.

Negara Republik Indonesia menghormati kedudukan daerah-daerah

istimewa tersebut dan segala peraturan negara yang mengenai daerah-daerah itu

akan mengingati hak-hak asal usul daerah tersebut”. Oleh sebab itu, lahirnya UU

No. 6/2014 merupakan bentuk pengakuan dan jaminan keberlangsungan Desa

oleh Negara dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.4

Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa adalah suatu

proses yang berlangsung secara terus menerus dengan corak yang berbeda-beda

sesuai dengan lingkunagan pemerintahan desa. Pemerintahan desa merupakan

ujung tombak dari penyelenggaraan otonomi desa sehingga untuk peningkatan

dan pembangunan desa diharapkan mempunyai kapasitas aparat pemerintahan

desa yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa dan aspirasi masyarakat. Olehnya itu, penyelenggaraan

pemerintahan desa merupakan bagian dari sistem penyelenggaraan pemerintahan

sehingga desa mempunyai wewenang dalam mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakatnya.5

4 Ibid., hlm. 25.

5Asrul, “Pelaksanaan Kewenangan Pemerintahan Desa Anrihua Kecamatan Kindang

Kabupaten Bulukumba Berdasarkan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa”, Skripsi

Universitas Hasanuddin Makasar, 2015, hlm. 1.

Page 19: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

19

Pemerintahan desa merupakan unit terkecil pada struktur pemerintahan

daerah, pemerintahan desa memiliki tugas dan kewenangan tersendiri

sebagaimana diatur melalui perundang-undangan.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 72 Tahun 2005 tentang desa, mengisyaratkan bahwa desa mempunyai

kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat. Dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan desa dan untuk peningkatan pembangunan dan pelayanan

serta pemberdayaan masyarakat, membutuhkan kemampuan dan kreatifitas para

kepala desa dan perangkat desa untuk dapat mengolah sumber-sumber pendapatan

desa dan kemudian digunakan secara maksimal untuk pembangunan masyarakat

desa setempat. 6

Terhadap perubahan landasan hukum yang mengatur tentang Desa maka

perlu di perhatikan perubahan-perunahan yang terjadi sebagai akibat dari terbitnya

perundang-undangan dan peraturan pemerintah terbaru yang mengatur tentang

desa. Undang-undang nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa serta peraturan

pemerintah No. 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksana Undang-undang

Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.7

Keberadaan aparat desa yang dan segala tugasnya, menduduki posisi yang

sangat penting karena sebagai organ pemerintahan yang paling bawah mengetahui

6 Alamsyah, “Peran Sekretaris Desa dalam Membantu Kepala Desa di Desa Mantang

Baru Kecamatan Mantang Kabupaten Bintan Tahun 2012, “Artikel-E Journal, Universitas

Maritim Ali Haji, 2014. hlm. 4. 7Sri Ulina, “Tugas dan fungsi Kepala Desa Beserta Perangkat Desa dalam Meningkatkan

Kinerja pada Kantor Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang,

“Jurnal Perspektif, Volume. 7/ Nomor 2/ Oktober 2014, hlm.329.

Page 20: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

20

sacara pasti segala kondisi dan permasalahan yang ada di wilayahnya, maka input

pada pemerintah kecamatan yang menyangkut berbagai keterangan dan informasi

sangatlah dibutuhkan dalam pengambilan kebijaksanaan daerah maupun nasional

untuk kebutuhan pembangunan secara menyeluruh. Aparatur pemerintah desa

merupakan alat pemerintah sebagai pelaksana pemerintah terendah. Dalam

menjalankan tugas dan fungsinya harus mampu menunjukkan kapasitas yang

optimal sebagai abdi masyarakat dan abdi negara. Pengaturan tentang administrasi

desa bertujuan untuk menjadikan desa lebih mandiri, tanpa harus selalu

bergantung pada pemerintahan diatasnya. Selain itu tujuan dari administrasi desa

ialah untuk menjadi landasan dasar dalam setiap pengambilan keputusan oleh

pemerintah terkait pembangunan nasional. 8

Kepala Desa dalam menyelenggarakan pemerintahan desa dibantu oleh

Sekretaris Desa. Sekretaris Desa adalah Perangkat Desa yang membantu Kepala

Desa dalam bidang tertib administrasi Pemerintahan dan pembangunan serta

pelayanan dan pemberdayaan masyarakat. Untuk dapat menjalankan perannya

secara efektif dan efesien, Pemerintah Desa perlu terus dikembangkan sesuai

dengan perkembangan kemajuan masyarakat Desa dan lingkungan sekitarnya.

Dengan kata lain, perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Desa karena

adanya gerakan pembangunan Desa perlu diimbangi pula dengan Pengembangan

Kapasitas Pemerintahan Desanya. Sehingga, Desa dan masyarakatnya tidak hanya

8Ulima Islam, “Kapasitas AParatur Desa dalam Tertib Administrasi Desa (Studi Kasus di

Desa Tiuh Tohou Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang, “Skripsi Universitas

Lampung Bandar Lampung, 2016, hlm. 3.

Page 21: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

21

sebatas sebagai objek pembangunan, tetapi dapat memposisikan diri sebagai salah

satu pelaku pembangunan.9

Dalam pengelolaan administrasi desa, Urusan Ketatausahaan, Urusan

Keuangan, dan lain-lain dinilai masih banyak kekurangan. Kinerja pelayanan

aparat desa saat ini belum memuaskan, sehingga seringkali menjadi bahan

pembicaraan masyarakat seperti banyaknya kantor desa yang hanya melayani

masyarakat setengah hari kerja, lamanya pengurusan dokumen yang dibutuhkan

masyarakat akibat kurang profesionalnya SDM aparat desa, karena sebagian besar

dari mereka kurang terampil dalam mengelola administrasi surat menyurat,

kearsipan, atau pembukuan, keuangan, dan seterusnya sehingga pekerjaan yang

dibebankan kepadanya menjadi tertunda dan terbengkalai.10

Menurut Ardi selaku masyarkat Desa Keranggan

“Terdapat beberapa kekurangan mengenai pelayanan administrasi Urusan

Ketatausahaan, Urusan Keuangan, dan lain-lain di kantor desa seperti

lamanya kepengurusan dokumen yang dibutuhkan, lalu kurangnya sarana

dan prasarana di kantor desa”.11

Hal serupa juga diungkapkan oleh Desi Selaku Pegawai Kantor Desa Keranggan

“Bahwa kekurangan sarana dan prasarana seperti computer dan printer

menjadi salah satu penghambat dalam pengelolaan administrasi desa dan

pelayanan kepada masyarakat.”12

Menurut Sekretaris Desa Keranggan

9Alamsyah, “Peran Sekretaris Desa dalam Membantu Kepala Desa di Desa Manta …,

hlm. 4. 10

Adelfia Crestofiane Mangimpis, “Implementasi Kebijakan Administrasi Desa dalam

Pelayanan Publik

di Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan, “Jurnal Administrasi Publik,, hlm. 2. 11

Wawancara dengan Ardi Selaku Masyarakat Pada 17 Juli 2018. 12

Wawancara dengan Desi Selaku Pegawai Kantor Desa Pada 17 Juli 2018.

Page 22: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

22

“Dari sisi kelemahannya kapasitanya kurang baik karna tidak terlalu

memahami tugasnya apa, selama ini yang sering terlihat lembaga-lembaga

itu tidak difungsikan dengan sebenarnya dengan keterbatasan tadi bisa

berpengaruhnya terhadap kinerja Sekretaris Desa.”13

Dari sana penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh bagaimana

pelaksanaan tugas sekretaris desa berdasarkan undang-undang nomor 6 tahun

2014 tentang desa di desa keranggan kabupaten muaro jambi, serta faktor

pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan tugas tersebut. Dalam

melakukan penelitian ini penyusun menggunakan pendekatan kualitatif , yang

bersifat dekriptif analitik, yaitu dengan mendeskripsikan proses-proses

pelaksanaan tadi.

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, maka penulis tertarik

untuk menyusun skripsi tentang tugas Sekretaris Desa Dalam dengan judul

“Pelaksanaan Tugas Sekretaris Desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 di Keranggan Kabupaten Muaro Jambi.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis jelaskan

sebelumnya, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan tugas Sekretaris Desa berdasarkan Undang-

undang Nomor 6 Tahun 2014?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan tugas Sekretaris

Desa di Desa Keranggan Kabupaten Muaro Jambi?

13

Wawancara dengan Syaiful Selaku Sekretaris Desa Keranggan Pada 1 Oktober 2018.

Page 23: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

23

3. Bagaimana relevansi pelaksanaan tugas sekretaris desa terhadap tertib

administrasi desa di Desa Keranggan Kabupaten Muaro Jambi?

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari adanya perluasan masalah yang dibahas menyebabkan

pembahasan ini menjadi tidak konsisten dengan rumusan masalah yang telah

penulis buat sebelumnya maka penulis memberikan batasan masalah ini hanya

membahas mengenai pelaksanaan tugas Sekretaris desa berdasarkan UU No 6

Tahun 2014 di Desa Keranggan Kabupaten Muaro Jambi, faktor pendukung dan

penghambat pelaksanaan tugas Sekretaris desa di desa Keranggan Kabupaten

Muaro Jambi serta relevansis pelaksanaan tugas sekretaris desa terhadap tertib

administrasi desa di Desa Keranggan Kabupaten Muaro Jambi.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.

1. Tujuan Penelitian

Dengan adanya semua perumusan masalah di atas, diharapkan adanya

suatu kejelasan yang dijelaskan dan dijadikan tujuan bagi penulis dalam skripsi

ini. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

a. Ingin mengetahui pelaksanaan tugas Sekdes berdasarkan UU No 6

Tahun 2014.di Desa Keranggan Kabupaten Muaro Jambi

b. Ingin mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan tugas

Sekretaris desa di desa Keranggan Kabupaten Muaro Jambi.

Page 24: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

24

c. Ingin mengatahui relevansi pelaksanaan tugas sekretaris desa

terhadap tertib administrasi desa di Desa Keranggan Kabupaten

Muaro Jambi

2.kegunaan penelitian

a. Penelitian ini sebagai studi awal yang dapat menjadikan suatu

pengalaman dan tentang pelaksanaan tugas sekdes dalam tertib

administrasi di Desa Keranggan Kabupaten Muaro Jambi berdasarkan

UU No 6 Tahun 2014, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

tugas Sekdes dalam tertib administrasi di Desa Keranggan Kabupaten

Muaro Jambi serta pelaksanaan tugas sekretaris desa terhadap tertib

administrasi desa di Desa Keranggan Kabupaten Muaro Jambi.

b. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana Strata

Satu (S1) di di Fakultas Syari‟ah, Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Siafuddin Jambi.

c. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk di Fakultas Syari‟ah

khususnya jurusan Huku Tata Negara dan dosen-dosen Fakultas Syari‟ah

lainnya.

d. Sebagai sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan akademisi

dan praktisi masyarakat di dalam menunjang penelitian selanjutnya yang

akan bermamfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.

Page 25: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

25

E. Kerangka Teori

1. Desa

Menurut Beratha dalam Muhammad Indrawan Desa atau dengan nama

aslinya yang setingkat merupakan kesatuan masyarakat hukum berdasarkan

susunan asli adalah suatu “badan hukum” dan adalah pula “Badan Pemerintahan”,

yang merupakan bagian wilayah kecamatan atau wilayah yang melingkunginya.14

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang

diberi keluasaan untuk dapat berkreasi dalam rangka mengatur dan

menyelenggarakan urusan rumah tangganya sendiri sesuai dengan adat istiadat,

kebutuhan, dan aspirasi masyarakatnya yang berdasarkan pada undang-undang

tersebut memberikan otonomi kepada desa, dengan landasan pemikiran dalam

pengaturan mengenai Desa adalah keanekargaman, partisipasi, otonomi asli,

demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Desa memiliki unsur-unsur yang

harus ada yaitu daerah , penduduk dan tata kehidupan.15

Dalam UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa Bab IV Kewenangan Desa

pasal 18 kewenangan desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan

pemerintahan Desa, Pelaksanaan Pembangunan Desa, dan Pemberdayaan

masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul , dan adat

istiadat. Pasal 19 Desa memiliki kewenangan, yaitu kewenangan berdasarkan hak

asal usul, kewenangan lokal berskala Desa, kewenangan yang ditugaskan oleh

Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah

14

Muhammad Indrawan, “Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan Desa di Desa Loleng

Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara, “eJournal Administrasi Negara, Volume

4 , Nomor 4 , 2016 , hlm. 5065.

15

Ibid.

Page 26: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

26

Kabupaten/Kota dan kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.16

2. Pemerintahan Desa

Pemerintah merupakan suatu aktivitas atau cara yang dilakukan oleh

orang-orang kelompok yang memegang kuasa untuk memerintah orang-orang

atau masyarakat yang dibawah ruang lingkup pemerintahannya. Samual Edward

Finer (1989) dalam Ulima Islami mengakui ada Pemerintah Dan Pemerintahan

dalam arti luas, dengan adanya pemerintah dan pemerintahan dalam arti luas dan

sempit, tentunya akan mempunyai pengertian pemerintah dan pemerintahan dalam

arti luas, yaitu Perbuatan memerintah yang dilakukan oleh Legislatif, Eksekutif

dan yudikatif dalam rangka mencapai tujuan Pemerintahan Negara. Dan

pemerintahan dalam arti sempit, yaitu perbuatan memerintah yang dilakukan oleh

Eksekutif, yaitu Presiden dibantu oleh para Menterimenterinya dalam rangka

mencapai tujuan Negara.17

Menurut Saparin dalam Muhammad Indrawan Pemerintah Desa adalah

merupakan simbol formil dari pada kesatuan masyarakat desa. Pemerintah Desas

ebagai badan kesatuan terendah, selain memiliki wewenang asli untuk mengatur

rumah tangga sendiri, juga memiliki wewenang asli dan kekuasaan sebagai

pelimpahan secara bertahap dari Pemerintahan diatasnya.18

16

UU No 6 Tahun 2014 17

Muhammad Indrawan, “Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan Desa di Desa Loleng

hlm. 28. 18

Muhammad Indrawan, “Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan Desa di Desa …, hlm.

5066.

Page 27: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

27

Pemerintahan Desa menurut Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6

tahun 2014 tentang Desa adalah: Pemerintahan desa menyebutkan bahwa

Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal 1 angka 3

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, menyebutkan Pemerintah

Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat

Desa sebagai unsur penyelenggaran Pemerintahan Desa.19

Dalam Pasal 23 adalah

Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dan yang dibantu oleh perangkat

Desa atau yang disebut dengan nama lain.20

Susunan pemerintahan desa terdiri dari pemerintah dan desa BPD.

Pemerintah desa dipimpin oleh kepala desa yang dibantu oleh sekretaris desa dan

perangkat desa yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Desa.

Pemerintahan Desa merupakan lembaga perpanjangan pemerintah pusat memiliki

peranan yang strategis dalam pengaturan masyarakat desa/kelurahan dan

keberhasilan pembangunan nasional. Selain itu, pemerintahan desa adalah badan

yang melakukan kekuasaan memerintah dalam rangka menyelenggarakan

kesejahteraan masyarakat yang berada dibawah camat atau desa.21

3. Sekretaris Desa

Berdasakan Pasal 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah

Desa. Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan Sekretariat Desa.

19

Ulima Islam, “Kapasitas AParatur Desa dalam Tertib Administrasi Desa .., hlm. 32. 20

UU no 6 Tahun 2014. 21

Ibid., hlm. 3.

Page 28: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

28

Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang administrasi

pemerintahan. Untuk melaksanakan tugas di atas Sekretaris Desa memiliki

beberapa fungsi yaitu:22

a. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat

menyurat, arsip, dan ekspedisi.

b. Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat desa,

penyediaan sarana dan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan

rapat, pengadministrasian asset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan

pelayanan umum.

c. Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan,

administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi

administrasi keuangan, dan penghasilan kepala desa, perangkat dea, BPD,

dan lembaga pemerintahan desa lainnya.

d. Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggara

pendapat dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka

pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta

penyusunan laporan.

Selain dari pada di atas Sekdes mempunyai tugas pokok membantu kepala

desa dalam mempersiapkan dan melaksanakan pengelolaan administrasi Desa,

mempersiapkan bahan penyusunan laporan penyelenggaraan Pemerintah Desa.

Dan Sekdes berfungsi sebagai Penyelenggara kegiatan administrasi dan

mempersiapkan bahan untuk kelancaran tugas Kepala Desa, Melaksanakan tugas

22

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2015.

Page 29: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

29

kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan, melaksanakan tugas kepala desa

apabila kepala desa diberhentikan sementara. Fungsi penyiapan bantuan

penyusunan Peraturan Desa Penyiapan bahan Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa Pengkoordinasian Penyelenggaraan tugas-tugas urusan dan

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.23

Dalam menyelenggarakan roda pemerintahan, sekretaris desa mempunyai

kewajiban dalam membantu kepala desa. Tugas pokok dari sekretaris desa sendiri

adalah :24

1. Memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Desa;

2. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi

semua unsure/kegiatan sekretariat desa;

3. Memberikan informasi mengenai keadaan Sekretariat Desa dan keadaan

umum Desa;

4. Merumuskan program kegiatan Kepala Desa;

5. Melaksanakan urusan surat menyurat kearsipan dan laporan.;

6. Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil-hasil

rapat.;

7. Menyusun rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Desa;

8. Mengadakan kegiatan inventarisasi (Mencatat, mengawasi, memelihara)

kekayaan Desa;

9. Melaksanakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan administrasi

pertanahan;

23

Ibid., 38. 24

Alamsyah, “Peran Sekretaris Desa dalam Membantu Kepala Desa di Desa Manta …,

hlm. 10.

Page 30: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

30

10. Melaksanakan administrasi kepegawaian aparat desa;

11. Melaksanakan administrasi kependudukan, administrasi pembangunan,

administrasi kemasyarakatan;

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. 25

Melihat tugas pokok yang dimiliki oleh sekretaris desa sebagaimana

diuraikan diatas, maka bisa dilihat sekretaris desa memiliki kewenangan yang

cukup luas.

F. Tinjauan Pustaka

Terdapat penelitian yang memiliki kesamaan tema dengan penelitian yang

peneliti lakukan, yaitu;

Pertama, penelitian ini dilakukan oleh Alamsyah “Peran Sekretaris Desa

Dalam Membantu Kepala Desa di Desa Mantang Baru Kecamatan Mantang

Kabupaten Bintan Tahun 2012”, Universitas Maritim Raja Ali Haji 2014,

Penelitian ini berfokus mengkaji Peran Sekretaris Desa dalam membantu Kepala

Desa serta hambatan-hambatannya. Peneliti mengarah pada fungsi Sekretaris

Desa untuk membantu Kepala Desa dalam penyelenggaraan Pemerintah di Desa.

Penelitian ini merupakan Penelitian deskriptif dengan pendekatan kaulitatif yang

memgambarkan fonomena dilapangan kemudian menganalisa fakta yang ada, data

yang digunakan lebih dominan data sekunder dilengkapi dengan hasil wawancara

dan observasi dan penelitian ini dilaksanakan

Berdasarkan hasil analisa terhadap seluruh sumber dari informan yang

dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan penelitian, pada Peran sekretaris Desa

25

Ibid.

Page 31: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

31

dalam membantu Kepala Desa disini peneliti dapat menyimpulkan dari hasil

penelitian bahwa sudah cukup baik Peran Sekretaris Desa dalam membantu

Kepala Desa Mantang Baru. Untuk mengatasi permasalahan dan hambatan maka

perlu untuk lebih memberikan bekal bagi Sekretaris Desa dalam menambah ilmu

pengetahuan serta pengalaman di bidang organisasi dan pemerintah berupa

pelatihan atau bimbingan teknis dari instansi terkait serta memberikan pelatihan

kepada Sekretaris Desa dalam mengatur dan membuat serta menyusun RKP Desa

dan APB Desa sebagai bentuk unutk membantu Kepala Desa dalam mengelola

Pemerintahan serta administrasi Desa.26

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ulima Islami “Kapasitas Aparatur

Desa Dalam Tertib Administrasi Desa (Studi Kasus di Desa Tiuh Tohou

Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang)” Universitas Lampung Bandar

Lampung 2016. Penelitian ini berfokus mengkaji Kapasitas Aparatur Desa Tiuh

Tohou dalam hal ini belum memiliki kemauan atau malas untuk

menyelenggarakan tertib Administrasi di tingkat Desa.

Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa pada indikator pemahaman,

semua informan menyatakan bahwa keseluruhan aparatur Desa Tiuh Tohou sudah

cukup memahami buku-buku Administrasi Desa dan tata cara pengisian buku-

buku tersebut namun aparatur Desa belum memiliki kemauan atau malas dalam

pengisian buku-buku Administrasi Desa. Pada indikator keterampilan, sebagian

informan tidak puas dengan keterampilan aparatur Desa Tiuh Tohou karena belum

mampu mengaplikasikan buku-buku administrasi desa dan dinilai masih tidak

26

Alamsyah, Peran Sekretaris Desa dalam Membantu Kepala Desa di Desa Manta …,

hlm.hlm. 15.

Page 32: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

32

teliti dan tangkas dalam pelaksanaan tertib Administrasi Desa meskipun sudah

menjalakankannya sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh Kecamatan

Menggala. Pada indikator kemampuan menunjukan bahwa aparatur Desa belum

mampu untuk menyelenggarakan tertib Administrasi Desa. Hal tersebut dilihat

berdasarkan ketidakmauan aparatur Desa untuk menyusun rencana kegiatan

terhadap tertib Administrasi Desa dan belum mampu untuk

mempertanggungjawabkan hasil Administrasi Desa tersebut kepada Pemerintah

Kecamatan Menggala.27

Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian

sebelumnya. Adalah dimana penelitian dilakukan oleh Alamsyah mengkaji Peran

Sekretaris Desa dalam membantu Kepala Desa serta hambatan-hambatannya.

Peneliti mengarah pada fungsi Sekretaris Desa untuk membantu Kepala Desa

dalam penyelenggaraan Pemerintah di Desa bukan hanya tugas Sekdes dalam

bidang tertib administrasi tapi juga tugas membantu Kades dalam menjalankan

pemerintahan Desa danlain-lain. Serta penelitian yang dilakukan oleh Ulima

Islami dimana penelitian bukan hanya terhadap kades tetapi seluruh Aparatur

Desa. Berbeda dengan penelitian yang peneliti lakukan hanya terhadap Sekdes

dan Tugasnya dalam tertib administrasi desa.

27

Ulima Islami, “ Kapasitas Aparatur Desa dalam Tertib Administrasi Desa (Studi Kasus

di Desa Tiuh, hlm.100.

Page 33: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

33

BAB II

METODE PENELITIAN

Ada beberapa metode yang penulis gunakan dalam penulisan proposal ini

baik yang berkaitan dengan jenis penelitian, sifat penilitian serta tekhnik

pengumpulan data. Dimana penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

A. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini tentang Pelaksanaan Tugas Sekretaris Desa Keranggan

Berdasarkan UU No 6 Tahun 2014. Kegiatan penelitian ini dilakukan di Kantor

Desa Keranggan sejak disahkanya Judul penelitian ini:

a. Kantor Desa Keranggan penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana

Sekdes dalam Pelaksanaan Tugasnya.

b. Wawancara secara langsung ke Kantor Desa dan informan yang terkait

dengan penelitian ini.

c. Adanya kemudahan untuk mendapatkan data dan informasi dan berbagai

keterangan yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini.

B. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu untuk

mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti.28

Sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam

28

Umar, Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2011), hlm. 22.

Page 34: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

34

rangka mengetahui pelaksanaan tugas Sekretaris desa Keranggan Kabupaten

Muaro Jambi berdasarkan UU No 6 Tahun 2014.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Adapun

jenis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data Primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan

secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang

dapat dipercaya.29

Data yang penulis ambil dari informasi dilapangan

melalui observasi dan wawancara partisipan.

b. Data sekunder, yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data30

. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah segala

data yang tidak berasal dari sumber data primer yang dapat memberikan dan

melengkapi serta mendukung informasi terkait dengan obyek penelitian baik

yang berbentuk buku, jurnal, karya tulis, dan tulisan maupun artikel yang

berhubungan dengan objek penelitian

D. Instrumen Pengumpulan Data

a. Observasi

Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka, penulis memilih

observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu teknik pengamatan dimana

peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang

29

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2006), hlm. 16. 30

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, hlm. 18.

Page 35: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

35

diselidiki. Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung

terhadap objek penelitian, yaitu dengan meminta pandangan mengamati kegiatan-

kegiatan yang dilakukan Sekdes. Observasi yang dilakukan penulis dalam skripsi

ini terhadap subyek menggunakan pedoman observasi yang disusun sebagai

berikut:

1. Mencatat kesan umum subyek: penampilan, pakaian, tingkah laku,

cara berfikir

2. Interaksi sosial dan tempat lingkungan

b. Wawancara

Syamsudin dan Vismaia S. Damainti menyatakan wawancara adalah

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,

sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.31

Wawancara

yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur (structure

interview). Wawancara terstruktur yaitu bila peneliti atau pengumpul data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.32

Oleh

karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan

instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif

jawabannya telah disiapkan. Bedanya dengan semi terstruktur di sini adalah tidak

memakai alternatif jawaban, namun pihak yang diajak wawancara diminta

pendapat dan ide-idenya. Informan dalam penelitian ini terdiri dari PMD, Camat,

Kades, Kasi-kasi, dan masyarakat.

31

Syamsudin dan Vismaia S. Damainti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, hlm. 238. 32

Syamsudin dan Vismaia S. Damainti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, hlm. 239.

Page 36: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

36

Alat-alat yang digunakan penulis dalam wawancara adalah buku catatan,

laptop dan handphone karena penulis menggunakan wawancara terstruktur

melalui email ataupun telephon. Hal ini bermanfaat untuk mengirim dan

mendokumentasikan semua percakapan dengan sumber data, di mana kesemuanya

telah digunakan setelah mendapat izin dari sumber data. Karena wawancara yang

digunakan adalah terstruktur.

c. Dokumentasi

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber

Kantor Desa Keranggan Kabupaten Muaro Jambi dari arsip dan dokumen yang

berada dikantor tersebut, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut.

Nasution menyatakan dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara

mengalir atau mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang

sesuai dengan masalah yang diteliti.33

Dalam hal ini dokumentasi diperoleh

melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari lembaga yang di teliti dapat

berupa buku pemerintahan desa.

E. Unit Analisis Data

Unit analisis dalam penulisan skripsi perlu dicantumkan apabila penelitian

tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan sampel.

Unit analisis dapat berupa organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun

organisasi swasta atau sekelompok orang.34

33

Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm.

143. 34

Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syari‟ah IAIN STS Jambi,

(2012), hlm. 62.

Page 37: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

37

Dalam skripsi ini penulis menggunakan unit analisis dengan analisis judul:

“Pelaksanaan Tuga Sekretaris Desa berdasarkan UU No 6 Tahun 2014 tentang di

Desa Keranggan Kabupaten Muaro Jambi)”. Penelitian ini, unit analisisnya adalah

Pelaksanaan Tugas Sekretaris desa berdasarkan UU No 6 Tahun 2014 tentang

Desa di Keranggan Kabupaten Muaro Jambi. Penetapan unit analisis tersebut,

karena penelitian yang dilakukan tidak menggunakan populasi dan sampel, namun

hanya menggunakan dokumen-dokumen dari Kantor Desa dan informasi-

informasi yang berasal dari Kades, Sekdes, karyawan atau pegawai dan

Masyarakat disana serta informasi yang didapat melalui email ataupun telephon

dari narasumber. jadi keseluruhan informannya berjumlah 7 orang.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan sebagaimana di kutip oleh Sugiyono analisis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

wawancara, catatatn lapangan dan bahan-bahan lain.35

Sehingga mudah dipahami

dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Aktivitas analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan mengambil

kesimpulan lalu diverifikasi.

a. Reduksi Data

Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan.

35

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 90.

Page 38: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

38

b. Penyajian Data

Langkah selanjutnya setelah data direduksi adalah data display atau

menyajikan data.Dalam penulisan kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya, tetapi yang

paling sering digunakan adalah teks yang bersifat naratif dan di dalam skripsi ini

peneliti menggunakan teks yang bersifat naratif. Penyajian data dilakukan dengan

mengelompokkan data sesuai dengan sub bab-nya masing-masing. Data yang

telah didapatkan dari hasil wawancara, dari sumber tulisan maupun dari sumber

pustaka. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teks yang bersifat naratif.

c. Kesimpulan/Verifikasi

Langkah yang terakhir dilakukan dalam analisis data kualitatif adalah

penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat

yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.36

Kesimpulan dalam

penulisan kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya

kurang jelas sehingga menjadi jelas setelah diteliti.

Dari ketiga metode analisis data di atas penulis menyimpulkan bahwa,

ketiga metode ini yang meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan akan

penulis lakukan setelah semua data telah diperoleh melalui wawancara catatan

lapangan, dan juga memudahkan penulis di dalam mengetahui dan menarik

36

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 252.

Page 39: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

39

kesimpulan terhadap Pelaksanaan Tugas Sekretaris Desa Desa Berdasrakan UU

No 6 tahun 2014 tentang Desa di Keranggan Kabupaten Muaro Jambi.

H. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan pemahaman secara runtut, pembahasan dalam

penulisan skripsi ini akan disistematisasi sebagai berikut:

Pembahasan diawali dengan BAB I, Pendahuluan. BAB ini pada hakiatnya

menjadi pijakan bagi penulisan skripsi, baik mencakup background, pemikiran

tentang tema yang dibahas. BAB I mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Batsan Masalah, Tujuan Dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori,

Kerangka Pemikiran, Tinjauan Pustaka.

BAB II dipaparkan, Metode Penelitian yang mencakup Pendekatan

Penelitian, Jenis Dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Sistematika

Penulisan dan Jadwal Penelitian.

BAB III dipaparkan tentang gambaran umum dan Lokasi Penelitian.

BAB IV merupakan inti dari penulisan skripsi yaitu pemaparan tentang

pembahasan dan hasil penelitian.

BAB V penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran, kata penutup

serta dilengkapi dengan Daftar Pustaka, Lampiran dan Curriculum Vitae

Page 40: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

40

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Desa

Sebelum menjadi desa definitif, Desa Keranggan adalah pemekaran dari

desa Suka Makmur pada tahun 2010 dengan jumlah penduduk lebih kurang Laki –

laki 1368 Org, perempuan 1253 Org, KK Prasejahtera 436 KK, KK Sejahtera I

290 KK. Sebelumnya definitif desa Suka Makmur yang merupakan desa induk

sebelum pemecahan termasukk desa binaan dibawah naungan unit pemukiman

transmigrasi kecamatan Sungai Bahar II, Kabupaten batang Hari.

Pada tahun 2016 desa Kedotan di pimpin oleh Bapak Tarmizi AR, sebagai

kepala desa sampai dengan saat ini, Jabatan Kades yang dipegang oleh bapak

Tarmizi, AR ini sedikit banyak memberikan warna baru dalam pemerintahan baik

di tingkat desa maupun kecamatan.37

B. Letak Geografis

Secara geografis Desa Keranggan terletak 1030

25‟52,1”- 1030

28‟27,1”

BT dan 10

59‟11,9”- 10

59‟51,8” LS dengan memiliki luas wilayah + 781 Ha.

Dengan batas wilayah sebagai berikut :

-Sebelah Timur dengan : Desa Panca Mulya

-Sebelah Utara dengan : Desa Marga Mulya

-Sebelah Selatan dengan : Desa Marga Manunggal Jaya dan

Panca mulya

37

Profil Desa Tahun 2017

Page 41: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

41

-Sebelah Barat dengan : Desa Suka Makmur dan Rantau

Harapan.38

Tabel 1 : Jarak antar ibu Kota39

C. Topografi

Wilayah Desa Kedotan dengan jumlah dusun 2 dan memiliki 12 RT,

terdiri dari :

a) Kebun Sawit : 748,2 ha

b) Lahan pemukiman : 27,96 ha

c) Perkantoran : 0,42 ha

d) Pemakaman : 0,63 ha

e) Lapangan bola : 1,07 ha

f) Pertanian : -

g) Lain-lain :

Keadaan Topografi Desa Keranggan dilihat secara umum merupakan

daerah dataran. Yang beriklim sebagaimana desa-desa lain di Kabupaten Muaro

Jambi dan mempunyai iklim kemarau, panca robah dan penghujan, hal tersebut

38 Profil Desa Keranggan Tahun 2017.

39

Profil Desa Keranggan Tahun 2017.

Jarak(KM) Desa Kedotan

Ibu Kota

Kec.

Ibu Kota

Kab.

Ibu Kota

Prov.

Desa

Keranggan 0 4 121 74

Page 42: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

42

mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pertanian yang ada di Desa

Keranggan.

Dengan mata pencaharian penduduk desa Keranggan adalah ;

a. Petani : 416 KK

b. Nelayan : -

c. Peternak : 9 KK

d. Pedagang : 98 KK

e. Pengusaha : 7 KK

f. PNS : 29 KK

g. Pegawai Swasta : 61 KK

h. Seniman : 3 KK

D. Demografi

a. Kependudukan

Jumlah penduduk Desa Keranggan adalah 2621 Jiwa dengan jumlah

Kepala Keluarga 1103 KK. 40

Table 241

Laki-Laki Perempuan Jumlah Total

1368 Jiwa 1253 Jiwa 2621 Jiwa

40 Profil Desa Keranggan Tahun 2017 .

41

Profil Desa Keranggan Tahun 2017.

Page 43: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

43

b. Pertumbuhan Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Desa Keranggan cenderung menurun karena

tingkat penduduk yang pindah cukup besar dari pada penduduk yang

datang. dengan tingkat pertumbuhan 1,25%

c. Kepadatan dan Persebaran Penduduk

Persebaran penduduk di Desa Keranggan relatif merata, secara

absolut jumlah penduduk pada tiap-tiap Rukun Tetangga (RT) terlihat

relatif berimbang, namun karena luas wilayah masing-masing RT

berbeda maka tingkat kepadatan penduduknya terlihat beda pada tahun

2014.

d. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Berdasarkan struktur umur, penduduk Desa Keranggan tergolong

penduduk usia muda. Indikasi ini tergambar dari rasio penduduk usia

kelompok umur 21-25 merupakan yang terbanyak jumlahnya yakni 745

jiwa. Kemudian disusul kelompok umur 25 - 30 yaitu 478 jiwa. Rasio

jenis kelamin penduduk Desa Keranggan menunjukkan bahwa

penduduk perempuan relatif lebih sedikit dibandingkan laki-laki.42

E. Keadaan Sosial

a. Sumber Daya Manusia

Sasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada peningkatan

kualitas sumber daya manusia (SDM). SDM merupakan subyek dan sekaligus

42

Profil Desa Keranggan Tahun 2017 .

Page 44: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

44

obyek pembangunan, mencakup seluruh siklus kehidupan manusia, sejak

kandungan hingga akhir hayat. Oleh karena itu pembangunan kualitas manusia

harus menjadi perhatian penting. Pada saat ini SDM di Desa Keranggan cukup

baik dibandingkan pada masa - masa sebelumnya.

b. Pendidikan

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat

kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya.

Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat

kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya ketrampilan

kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan

pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah untuk

pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan

biasanya akan dapat mempertajam sistimatika pikir atau pola pikir individu,

selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju. Dibawah ini tabel yang

menunjukan tingkat rata-rata pendidikan warga desa Keranggan.43

Tabel 3 : Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan

Desa Kedotan Tahun 2013 – 2014.44

No Keterangan

2013 2014

1 Tamat SD 624

2 Tamat SMP 996

3 Tamat SMA 824

4 Tamat

Universitas/PT

100

5 Tidak tamat SD -

6 Buta Huruf -

43 Profil Desa Keranggan Tahun 2017 .

44

Profil Desa Keranggan Tahun 2017.

Page 45: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

45

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa di Keranggan kebanyakan

penduduk adalah adalah warga yang mempunyai SDM yang berpendidikan yang

merupakan aset sumber daya manusia yang perlu di kembangkan.

c. Kesehatan

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Keranggan antara lain

dapat dilihat dari status kesehatan, serta pola penyakit. Status kesehatan

masyarakat antara lain dapat dinilai melalui berbagai indikator kesehatan seperti

meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi, angka dan

status anak gizi buruk. Untuk sarana posyandu sebanyak 2 unit dengan 2 orang

bidan desa.

d. Kehidupan Beragama

Penduduk Desa Keranggan 99% memeluk agama Islam. Dalam kehidupan

beragama kesadaran melaksanakan ibadah keagamaan khususnya agama Islam

sangat berkembang dengan baik.

e. Pemberdayaan Perempuan dan Anak

Wanita dan anak merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan

pembangunan dan keberhasilan pembangunan Desa Keranggan. Wanita dan anak

dari komposisi penduduk desa Keranggan, pada tahun 2014 jumlah penduduk

wanita mencapai1253 jiwa atau sekitar 50 % dari total penduduk berjumlah 2621

jiwa.45

Masih tertinggalnya peran perempuan dan kualitas hidup perempuan dan

anak di berbagai bidang pembangunan antara lain ditandai belum optimalnya

45

Profil Desa Keranggan Tahun 2017 .

Page 46: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

46

partisipasi kaum perempuan dan pemuda dalam pembangunan, hal itu terlihat dari

prestasi pemuda dalam bidang seni budaya dan olah raga masih sangat kurang

maksimal.

f. Budaya

Pada bidang budaya ini masyarakat desa Keranggan menjaga dan

menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para leluhur, hal

ini terbukti masi berlakunya tatanan budaya serta kearipan lokal pada setiap

prosesi pernikahan, khitanan, panen raya serta prosesi cuci kampung jika salah

seorang dari warga masyarakat melanggar ketentuan hukum adat. Lembaga yang

paling berperan dalam melestarikan dan menjaga tatanan adat istiadat dan budaya

lokal ini adalah Lembaga Adat desa Keranggan (LAD).

g. Politik

Proses reformasi yang bergulir sejak tahun 1997 telah memberikan

peluang untuk membangun demokrasi secara lebih nyata menuju arah proses

konsolidasi demokrasi. Lebih lanjut format politik ini terumuskan juga

berdasarkan UU Nomor 31 tahun 2002 tentang Partai Politik. UU Nomor 12

Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum, UU Nomor 22 Tahun 2003 tentang

Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD, serta UU Nomor 23

Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.46

Kemajuan demokrasi telah dimamfaatkan oleh masyarakat untuk

menggunakan hak demokrasinya antara lain dibuktikan dengan adanya

46

Profil Desa Keranggan Tahun 2017 .

Page 47: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

47

peningkatan partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam

proses pemilihan umum. 47

Tabel 4 Sarana/Prasarana Umum48

Jenis Prasarana Volume Kondisi

Jalan Kabupaten 4,7 km baik

Jalan Lingkungan/Desa 4,1 km Sebagaian rusak

Jembatan Box Culvert 8 unit Sebagian Rusak ringan

Gedung Madrasah 1 unit baik

Gedung PAUD 2 unit baik

Pondok pesantren 1 unit Rusak ringan

Posyandu 2 unit baik

Pipanisasi air Bersih 1 paket Dalam proses

pembangunan Pos Kamling 12 unit Tidak layak

Kantor Desa 1 unit baik

Mushalla 6 unit baik

Masjid 2 unit baik

Langgar -

TK 1 unit baik

F. Keadaan Ekonomi

a. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Desa Keranggan secara umum juga

mengalami peningkatan, hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah penduduk yang

memiliki usaha atau pekerjaan walaupun jenis pendapatan tersebut pada

umumnya belum dapat dipastikan bersumber dari hasil usaha yang dilakukan bisa

47 Profil Desa Keranggan Tahun 2017 .

48

Profil Desa Keranggan Tahun 2017.

Page 48: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

48

juga diperoleh dari pinjaman modal usaha dari pemerintah, seperti dana SPP dari

program PNPM , atau Instansi lainnya.

Komoditas andalan terbesar yang dihasilkan dari desa Keranggan adalah

perkebunan sawit, ini dikarenakan 75 % dari luas wilayah desa Keranggan adalah

perkebunan sawit. Hal ini disebabkan memang dari asal transmigrasin masyarakat

memang telah mendapatkan bantuan perkenunan kelapa sawit.49

Untuk industri

dan peternakan sebagai usaha ekonomi di desa Keranggan dapat digambarkan

sebagai berikut :

1. Ternak besar

Sapi : 56 ekor

Kerbau : 32 Ekor

2. Ternak kecil

Kambing : 37 Ekor

Domba :

3. Unggas

Ayam : 3630 ekor

Itik : 358 ekor

Penyu : -

49

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa tahun 2016-2022.

Page 49: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

49

4. Jenis Industri rumah tangga

Tahu : 2 Tempat

Tempe : 5 Tempat

Mebel : 3 Tempat

Kerupuk : 2 Tempat

G. Kondisi Pemerintahan Desa

1. Pembagian wilayah desa

Desa Keranggan terdiri dari 2 Dusun dengan perincian sebagai berikut :

a. Dusun I, terdiri dari 6 RT

b. Dusun II, terdiri dari 6 RT.50

50

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa tahun 2016-2022

Page 50: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

50

Struktur Organisasi Pemerintah Desa Keranggan

BPD

XXXXXXX D

Kaur Umum

Indra

Kepala Dusun I

Randi Febriansyah

Sekdes

Syaiful

Kepala Desa

Tarmizi

Kepala Dusun II

Firman

Kaur Perencanaan

Wiwin.S

Kaur Keuangan

Liskaryani

Kasi PEM

Armanto

Kasi KESRA

Azhari

Kasi Pelayanan

Tika

Page 51: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

51

H. Potensi Dan Masalah

Pengkajian potensi dan masalah ini dimulai dari penjaringan masalah dan

potensi yang ada di desa Keranggan dengan menggunakan tiga alat kajian sebagai

berikut :

1. Potret Desa

2. Kelender Musim

3. Diagram Kelembagaan

Proses penjaringan masalah ini dilaksanakan dalam forum musyawarah

ditingkat dusun yang telah dilakukan.

Tabel 551

No Dusun Waktu Pelaksanaan Tempat

1 Dusun I 9 September 2015 Rumah Kadus I

2 Dusun II 12 September 2015 Rumah Kadus II

Desa Keranggan memiliki potensi yang sangat besar, baik dari sumber

daya manusia maupun sumber daya alam. Sampai saat ini potensi sumber daya

belum benar-benar optimal diberdayakan.52

Hal ini terjadi dikarenakan belum

teratasinya hambatan-hambatan yang ada. Berikut beberapa potensi dan

hambatan yang ada:

a. Sumber daya Alam:

1. Lahan perkebunan Sawit, dan Lahan pekarangan serta luasnya tanah

Restan yang belum dikelola secara maksimal

51 Profil Desa Keranggan Tahun 2017.

52 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa tahun 2016-2022.

Page 52: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

52

2. Luasnya lahan perkebunan sawit milik penduduk yang masi produktif

dan sangat memungkinkan lagi untuk dikembangkan.

3. Wilayah Desa Keranggan cukup potensial untuk mengembangkan

Ternak Sapi atau Unggas.

4. Peternakan masih merupakan usaha sampingan bagi warga masyarakat

Desa hal ini bisa dilihat dari jumlah Keluarga yang mempunyai ternak.

5. Desa Keranggan juga berpotensi untuk mengembangkan usaha karena

letak lokasinya merupakan pusat Penambangan Pasir di jambi luar Kota

b. Sumber Daya Manusia:

1. Jumlah penduduk yang tergolong usia produktif cukup tinggi, serta

angkatan kerja yang bisa diandalkan.

2. Besarnya sumber daya perempuan usia produktif sebagai tenaga

produktif dapat mendorong potensi industri rumah tangga.

3. Kemampuan berkebun yang diturunkan orang tua kepada anak sejak

dulu.

4. Hubungan yang kondusif antara Kepala Desa, Lembaga Desa dan

masyarakat.

5. Adanya kader kesehatan yang cukup, terutama di posyandu.

6. Adanya kelembagaan baik tingkat desa ataupun dusun, misal: BPD,

LPM, PKK Desa, Posyandu, Kelompok tani, Gapoktan, Kelompok

Kesenian, Pemuda, Karang Taruna dan Kelompok SPP,dan kelompok-

kelompok pengajian serta Kelompok Yasinan.53

53

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa tahun 2016-2022.

Page 53: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

53

Desa Keranggan memiliki potensi yang sangat besar, baik dari sumber

daya manusia maupun sumber daya alam. Sampai saat ini potensi sumber daya

belum benar-benar optimal diberdayakan. Hal ini terjadi dikarenakan belum

teratasinya hambatan-hambatan yang ada.54

Namun terdapat beberapa masalah yang dihadapi sebagai berikut:

1. Kurangnya kemapuan masyarakat ekonomi menengah di bidang

ketrampilan untuk memanfaatkan peluang pasar

2. Kurangnya partisifasi masyarakat pada saat musyawarah-musyawarah

di balai desa atau ditingkat dusun.

3. Lemahnya SDM dan kemampuan aparat desa dalam hal melaksanakan

tugas dan fungsi sebagai aparat desa serta pelayanan kepada

masyarakat.

4. Kurangnya penguasaan teknologi di bidang perkebunan sehingga

mengakibatkan hasil panen masih kurang maksimal.

5. Sarana infrastruktur dasar terutama jalan yang masih berupa jalan

tanah, menyebabkan transportasi tidak lancar ke lahan perkebunan.

6. Kurangnya fasilitas perkebunan, pendidikan, kesehatan serta fasilitas

penunjang kegiatan olah raga dan kepemudaan yang ada di wilayah

desa.

7. Usaha makanan olahan belum mendapatkan perhatian yang cukup

terutama soal permodalan, disain/kemasan dan pemasaran.

54

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa tahun 2016-2022.

Page 54: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

54

8. Desa Kedotan adalah wilayah yang terbuka dan mudah diakses dari

arah jalan manapun terutama jalan lintas ke kota Jambi sehingga

memudahkan nilai-nilai budaya negatif masuk dan mempengaruhi

masyarakat.

9. Belum maksimalnya peran dan fungsi kelembagaan yang ada, baik di

tingkat Desa maupun Dusun.

10. Masih terkendalanya peningkatan usaha dikarenakan kurangnya

modal yang dimiliki.

11. Kurangnya peran serta Orang Tua dalam memberikan motivasi kepada

anak untuk disiplin dan giat belajar. 55

55

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa tahun 2016-2022.

Page 55: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Tugas Sekretaris Desa berdasarkan Undang-undang

Nomor 6 Tahun 2014 di Keranggan Kabupaten Muaro Jambi.

Desa adalah keanekargaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan

pemberdayaan masyarakat. Desa memiliki unsur-unsur yang harus ada yaitu

daerah, penduduk dan tata kehidupan.56

Dalam UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa

Bab IV Kewenangan Desa pasal 18 kewenangan desa meliputi kewenangan di

bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa, Pelaksanaan Pembangunan Desa,

dan Pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal

usul, dan adat istiadat. Pasal 19 Desa memiliki kewenangan, yaitu kewenangan

berdasarkan hak asal usul, kewenangan lokal berskala Desa, kewenangan yang

ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota dan kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.57

Menurut Saparin dalam Muhammad Indrawan Pemerintah Desa adalah

merupakan simbol formil dari pada kesatuan masyarakat desa. Pemerintah Desas

ebagai badan kesatuan terendah, selain memiliki wewenang asli untuk mengatur

56

Muhammad Indrawan, “Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan Desa di Desa Loleng

Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara, “eJournal Administrasi Negara, Volume

4 , Nomor 4 , 2016 , hlm. 5065. 57

UU No 6 Tahun 2014

Page 56: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

56

rumah tangga sendiri, juga memiliki wewenang asli dan kekuasaan sebagai

pelimpahan secara bertahap dari Pemerintahan diatasnya.58

Pemerintahan Desa menurut Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6

tahun 2014 tentang Desa adalah: Pemerintahan desa menyebutkan bahwa

Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal 1 angka 3

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, menyebutkan Pemerintah

Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat

Desa sebagai unsur penyelenggaran Pemerintahan Desa.59

Dalam Pasal 23 adalah

Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dan yang dibantu oleh perangkat

Desa atau yang disebut dengan nama lain.60

Susunan pemerintahan desa terdiri dari pemerintah dan desa BPD.

Pemerintah desa dipimpin oleh kepala desa yang dibantu oleh sekretaris desa dan

perangkat desa yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Desa.

Dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa bagian kelima

pasal 48 di jelaskan salah satu dari Perangkat Desa adalah Sekretaris Desa. Dalam

pasal 49 dijelaskan bahwa perangkat desa bertugas membantu kepala desa dalam

melaksanakan tugas dan wewenangnya. Diangkat oleh kepala desa setelah

dikonsultasikan dengan Camat atas nama Bupati/Walikota, dalam menjalankan

tugas dan wewenangnya, sekretaris desa bertanggung jawab kepada kepala desa.61

58

Muhammad Indrawan, “Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan Desa di Desa …, hlm.

5066. 59

Ulima Islam, “Kapasitas AParatur Desa dalam Tertib Administrasi Desa .., hlm. 32. 60

UU no 6 Tahun 2014. 61

Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.

Page 57: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

57

Dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa tidak di

jelaskan secara rinci mengenai tugas dari perangkat desa, namun di nyatakan

bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai perangkat Desa diatur dalam Peraturan

Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan Peraturan Pemerintah.62

Secara umum tugas sekretaris desa Menurut Tarmizi adalah "membantu

kepala desa dalam melaksanakan administrasi desa, selain itu sebagai verifikator

keuangan di desa”.63

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Keranggan bahwa

“Peraturan lebih lanjut mengenai tugas Sekretaris Desa ada di dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 84 tahun 2015 tentang susunan organisasi dan tata kerja

pemerintah desa. Lalu mengenai administrasi Pemerintahan desa di jabarkan

dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 47 Tahun

2016 tentang Administrasi Pemerintahan Desa.” 64

Dalam PP Nomor 84 tahun 2015 tentang susunan organisasi dan tata kerja

pemerintah desa di sebutkan bahwa Sekretaris desa berkedudukan sebagai unsur

pimpinan sekretariat desa65

dan sekretaris desa bertugas membantu kepala desa

dalam bidang administrasi pemerintahan. Untuk melaksanakan tugas tersebut

sekretaris desa memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Melaksanakan urusan ketata usahaan seperti tata naskah, administrasi surat

menyurat, arsip, dan ekspedisi.

62

Pasal 50 Ayat 2 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa 63

Wawancara dengan Tarmizi AR selaku Kepala Desa Keranggan Pada 1 Oktober 2018. 64

Wawancara dengan Syaiful Selaku Sekretaris Desa Keranggan Pada 1 Oktober 2018. 65

Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 84 tahun 2015 tentang susunan organisasi dan tata

kerja pemerintah desa.

Page 58: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

58

2. Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat desa,

penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat,

pengadministrasian asset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan

umum.

3. Melaksanakan urusan keuangan seperti penataan administrasi keuangan,

administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi

administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan kepada kepala desa,

perangkat desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.

4. Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran

pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka

pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta

penyusunan laporan.

Tugas sekretaris desa sebagai mana di jelaskan di atas ialah membantu

kepala desa dalam bidang administrasi pemerintahan. Berikut penjelasan

sekretaris desa mengenai administrasi pemerintahan desa.

“Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 47 Tahun 2016 tentang administrasi

pemerintahan desa. Administrasi pemerintahan desa adalah keseluruhan

proses kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai pemerintahan desa

pada Buku Register Desa. Administrasi tadi terdiri dari administrasi umum,

administrasi penduduk, administrasi keuangan, administrasi pembangunan,

dan administrasi lainnya.”66

Lebih lanjut selaku kepala desa yang memiliki tugas menjalankan

pemerintahan desa dan memiliki wewenang dalam penyelenggaraan administrasi

desa menjelaskan bahwa

66

Wawancara dengan Syaiful Selaku Sekretaris Desa Keranggan Pada 1 Oktober 2018.

Page 59: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

59

“Penyelengaraan aministrasi desa dilakukan untuk menyelenggarakan

pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan

kemasyarakatan serta pemberdayaan masyarakat. Yang dimaksud dengan

administrasi umum adalah pencatatan data dan informasi mengenai

kegiatan pemerintahan Desa pada buku Administrasi Umum. Administrasi

penduduk adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai

kependudukan pada buku administrasi kependudukan. Administrasi

keuangan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai

pengelolaan keuangan Desa pada buku Administrasi Keuangan.

Administrasi Pembangunan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi

pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat pada Buku

Administrasi pembangunan. Administrasi lainnya adalah kegiatan

pencatatan data dan informasi selain yang di atas seperti administrasi

kegiatan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam buku administrasi

BPD, kegiatan musyawarah BPD dalam buku musyawarah desa dan

kegiatan lembaga kemasyarakatan desa atau lembaga adat dalam buku

lembaga kemasyarakatan atau buku lembaga adat.”67

Dari Administrasi pemerintahan yang telah di sebutkan oleh Kepala Desa

di atas dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 47

Tahun 2016 tentang Aministrasi Desa dijelaskan bahwa

a) Admininstrasi Umum terdiri dari Buku Peraturan Desa, Buku Keputusan

Kepala Desa, Buku Inventaris dan Kekayaan Desa, Buku Aparat

Pemerintah Desa, Buku Tanah Kas Desa, Buku Tanah di Desa, Buku

Agenda, Buku Ekspedisi dan Buku Lembaran Desa dan Buku Berita Desa.

b) Administrasi Penduduk terdiri dari Buku Induk Penduduk, Buku Mutasi

Penduduk Sementara, dan Buku Kartu Tanda Penduduk dan Buku Kartu

Keluarga.

c) Administrasi Keuangan Desa meliputi Buku APB Desa, Buku Rencana

Anggaran Biaya, Buku Kas Pembantu Kegiatan, Buku Kas Umum, Buku

Kas Pembantu, dan Buku Bank Desa.

67

Wawancara dengan Tarmizi AR selaku Kepala Desa Keranggan Pada 1 Oktober 2018.

Page 60: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

60

d) Administrasi Pembangunan meliputi Buku Rencana Kerja Pembanguna

Desa, Buku Kegiatan Pembangunan, Buku Inventarisasi Hasil-hasil

Pembangunan dan Buku Kader Pendamping dan Pemberdayaan

Masyarakat.

e) Administrasi Lainnya sesuai dengan kebutuhan seperti Buku Administrasi

Badan Permusyawaratan Desa, Buku Musyawarah Desa, Buku Lembaga

Kemasyarakatan, Buku Lembaga Adat.

Bentuk dan tata cara pengisian Buku Administrasi Pemerintahan desa

terdapat dalam lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 47 Tahun 2016 tentang Aministrasi desa. Sebagai contoh :

Buku Keputusan Kepala Desa

NOMOR

NOMOR DAN URAIAN NOMOR

TANGGAL KET.

TENTANG DAN TANGGAL

URUT KEPUTUSAN SINGKAT

DILAPORKAN

KEPALA DESA

1 2 3 4 5 6

MENGETAHUI

……., ……, ………

KEPALA DESA

SEKRETARIS

DESA ………..

…………………………

……………………………

…….

Page 61: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

61

Cara Pengisian:

Kolom 1: Diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan banyaknya

Keputusan Kepala Desa yang dicatat.

Kolom 2: Diisi dengan nomor dan tanggal, bulan, tahun dari Keputusan

Kepala Desa.

Kolom 3: Diisi dengan judul/penamaan keputusan Kepala Desa.

Kolom 4: Diisi secara jelas dan singkat tentang materi pokok pada

Keputusan Kepala Desa yang dicatat

Kolom 5: Diisi dengan nomor surat pengantar dan tanggal, bulan dan tahun

pelaporan kepada Bupati/Walikota.

Kolom 6: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu.

Buku Inventaris Hasil-Hasil Pembangunan

Nomor JENIS/NAMA

HASIL

VOLUME BIAYA LOKASI KETERANGAN

urut PEMBANGUNA

N

1 2 3 4 5 6

MENGETA

HUI

……., ……,

………

KEPALA DESA

SEKRETARIS DESA ………..

Page 62: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

62

Cara Pengisian:

Kolom 1: Diisi dengan nomor urut nama jenis/hasil pembangunan yang telah

dilaksanakan.

Kolom 2: Diisi dengan uraian atau nama proyek/kegiatan yang dibangun di

Desa

Kolom 3: Diisi dengan besaran proyek/kegiatan

Kolom 4: Diisi dengan besaran dukungan biaya atas proyek/kegiatan

dimakud

Kolom 5: Diisi dengan lokasi proyek/kegiatan yang dibangun

Kolom 6: Diisi dengan catatan-catatan lain yang dianggap perlu

Dalam wawancara dengan peneliti Sekretaris Desa Keranggan mengatakan

bahwa

“Dalam menjalankan tugas Sekretaris Desa sebelumnya di berikan

pelatihan, dan pelatihan itupun dilaksanakan juga setiap tahunnya.

Pelatihan yang dilakukan dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur

desa. Studi bandingpun pernah dilakukan yaitu di Bandung dan Jakarta.

Pelatihan ini sangat efektif untuk menambah pengetahuan sekdes dalam

hal memudahkannya untuk melakukan kerjanya. Namun singkatnya waktu

pelatihan tidak memungkinkan sekdes dapat mepelajari keseluruhan tugas

dengan sangat baik”68

Menurut analisa penulis bahwa UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah

memuat tugas perangkat Desa yaitu Pada pasal 49 dimana perangkat desa

bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugasnya dan

wewenangnya. Perangkat Desa terdiri dari Sekretariat Desa, Pelaksana

Kewilayahan, dan Pelaksana teknis. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014

68

Wawancara dengan Syaiful selaku Sekretaris Desa Keranggan Pada 1 Oktober 2018.

Page 63: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

63

tentang Desa tidak menjelaskan jelaskan secara rinci mengenai tugas dari

perangkat desa, namun di nyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai

perangkat Desa diatur dalam Dalam PP Nomor 84 tahun 2015 tentang susunan

organisasi dan tata kerja pemerintah desa di sebutkan bahwa Sekretaris desa

berkedudukan sebagai unsur pimpinan sekretariat desa. Sekretaris desa bertugas

membantu kepala desa dalam bidang administrasi pemerintahan. Peraturan

Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan Peraturan Pemerintah. Dimana tugas dari

Sekretaris Desa di atur dalam Peraturan Menteri Nomor 47 Tahun 2016 tentang

administrasi pemerintahan desa Administrasi tadi terdiri dari administrasi umum,

administrasi penduduk, administrasi keuangan, administrasi pembangunan, dan

administrasi lainnya. Pelaksanaan di tugas sekretaris desa harus sesuai dengan

pengaturan yang telah di buat oleh pemerintah.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Tugas Sekretaris

Desa di Desa Keranggan Kabupaten Muaro Jambi.

Terdapat faktor penghambat dan faktor pendukung dalam Pelaksanaan

tugas Sekretaris Desa berdasarkan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang

Desa di Desa Keranggan Kabupaten Muaro Jambi. Dalam penelitian ini di

khususkan mengenai faktor penghambat dan pendukung Pelaksanaan tugas

Sekretaris Desa berdasarkan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa di

Desa Keranggan Kabupaten Muaro Jambi adalah sebagai berikut :

1. Faktor Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam dalam memajukan tingkat

kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan

Page 64: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

64

tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan.

Merupakan salah satu faktor yang menghambat kinerja Sekretaris Desa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Aparatur Desa bahwa

“Pendidikan merupakan satu kendala di Desa Keranggan karena Aparatur

Desa yang memang banyak yang lulusan S1 dari sepuluh Aparatur Desa

desa lima orang S1, tapi salah satu contoh Sekretaris Desa memang

lulusan S1 tapi jurusan sejarah sehingga membutuhkan waktu yang cukup

lama untuk mempelajari birokrasi.”69

Sekretaris Desa mengatakan bahwa

“Memang pendidikan kurang mendukung dalam pelaksanaan tugas

Sekretaris Desa tapi saya berharap pelatihan mengenai penyelenggaraan

administrasi desa lebih di perbanyak.”

Pengaturan tentang administrasi desa harus di imbangi dengan banyaknya

pelatihan-pelatihan kepada Aparatur Desa, agar tercapainya tujuan dari di buatnya

peraturan tadi, karena tidak semua aparatur desa memiliki pendidikan yang tinggi,

dan tidak semua perangkat desa memahami bagaimana cara menjalankan tugas

nya masing-masing. Hendaknya pemerintah membuat kebijakan bahwa dalam

pemilihan kepala desa, Sekretaris Desa , dan seluruh Aparatur desa memiliki

kriteria tertentu seperti pendidikan, integritas dan profesionalitas yang lebih.

Selain itu sosialisasi kepada masyarakat tentang pendidikan politik, tentang

penyelenggaraan pemerintah hendaknya di lakukan lebih karena selain

masyarakat dapat mengawasi jalannya pemerintahan Desa, masyarakat juga

mampu memberikan atau menyatakan aspirasi mereka, ikut membantu berjalan

dengan baiknya roda pemerintahan desa karena partisipasi masyarakat yang baik.

69

Wawancara dengan Indra Natopri selaku Aparatur Desa Keranggan Pada 3 Oktober

2018.

Page 65: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

65

2. Faktor kemampuan dan keterampilan Aparatur Desa

Setiap aparat pada bidang tugas yang menjadi tugas dan tanggung

jawabnya merupakan salah satu faktor penentun efektif tidaknya pelaksanaan

tugas yang dibebankan kepadanya. Namun kenyataan menunjukkan bahwa faktor

ini kurang dimiliki oleh setiap aparat/perangkat desa di Desa Keranggan, tingkat

pendidikan formal maupun pelatihan untuk setiap aparat serta jumlah aparat

cukup mempengaruhi efektif tidaknya pekerjaan serta produktivitas

kelembagaan.70

Kepala Desa berpendapat

“Mengenai kurangnya pengetahuan perangkat desa akan tugasnya dan

tidak memiliki perangkat desa yang baik ini sangat berpengaruh besar

contohnya sampai sekarang ini yang banyak terkendala dibidang

kelembagaan. Di desa ini pemerintah punya mitra-mitra kerja, teman-

teman kerja contohnya BPD, RT, LPM, LIMAS, Lembaga adat, PKK,

Karang Taruna itu semestinya mereka berjalan beriringan dengan

pemerintah desa, misalnya dibidang Kepemudaan pemerintah desa

bergandengan tangan dengan Taruna agar dapat berjalan dengar baik,

urusan Perempuan pemerintah desa beriringan dengan PKK, baik itu

LIMAS (keamanan) LPM (pebangunan), kemudian memastikan

pembangunan wilayah masing-masing berjalan ada RT, ada sebagai

pengawas pemerintah desa dan sering mendapat informasi ada BPD”.71

Sekretaris desa menjelaskan

“Dari sisi kelemahannya kapasitanya kurang baik karna tidak terlalu

memahami tugasnya apa, selama ini yang sering terlihat lembaga-lembaga

itu tidak difungsikan dengan sebenarnya dengan keterbatasan tadi bisa

berpengaruhnya terhadap kinerja Sekretaris Desa.”72

Selain itu Adi sebagai masyarakat juga berpendapat

“Perilaku aparat pemerintah perlu diperhitungkan kompentensinya dengan

mengacu dua hal. Pertama, pemerintah harus memberikan pelayanan

70

Dokumentasi Desa tahun 2017. 71

Wawancara Tarmizi , AR Selaku Kepala Desa Keranggan pada tanggal 1 Oktober

2018. 72

Wawancara dengan Syaiful Selaku Sekretaris Desa Keranggan Pada 1 Oktober 2018.

Page 66: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

66

publik dengan adil menuntut kemampuan untuk memahami keadaan

masyarakat dan mengartikulasikan aspirasi dari kebutuhan masyarakat.

Kedua, pemerintah harus mempunyai kompentesi untuk memperdayakan

masyarakat agar dinamika interaksi antar pemerintah dengan masyarakat

dapat mengalami perubahan”.73

Yanti mengatakan dalam wawancara bahwa “Di dalam pengangkatan

perangkat seharusnya tidak memandang keluarga atau tim sukses, memang ada tes

tapi rata-rata cuma formalitas.”74

Saprizal mengatakan “pengangkatan perangkat kurang memikirkan

Tupoksi sehingga pengangkatan tersebut karena keluarga atau tim sukse pada

pemilihan kepala desa sebelumnya jadi banyak masyarakat yang tidak bisa

bekerja.”75

Dani mengatakan “Lemahnya SDM dan kemampuan aparat desa

dalam hal melaksanakan tugas dan fungsi sebagai aparat desa serta pelayanan

kepada masyarakat. Belum maksimalnya peran dan fungsi kelembagaan yang

ada, baik di tingkat Desa maupun Dusun”.76

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Sekretaris Desa bahwa

“ Tidak dapat di pungkiri bahwa pengangkatan aparatur desa tidak lepas

dari prinsip kekerabatan yang masih ada dalam praktek pemerintahan desa.

Namun sebisa mungkin kedepan di harapkan hal-hal seperti ini akan di

minimalisir dan di upayakan di hilangkan sehingga aparatur yang dipilih

bukan berdasarkan hubungan kekeluargaan tapi dari potensi diri yang

tinggi.”77

73

Wawancara dengan Adi masyarakat Desa Keranggan pada tanggal 6 Oktober 2018

67

Wawancara dengan Yanti selaku masyarakat Desa Keranggan Pada 6 Oktober 2018. 75

Wawancara dengan Saprizal masyarakat Desa Keranggan pada tanggal 6 Oktober 2018 76

Wawancara dengan Dani Selaku Masyarakat Desa Keranggan Pada 6 Oktober 2018. 77

Wawancara dengan Syaiful Selaku Sekretaris Desa Keranggan Pada 1 Oktober 2018.

Page 67: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

67

3. Sarana dan Prasarana

Dengan semakin berkembangnya zaman, maka pelayanan kepada

masyarakat akan semakin meningkat seiring dengan hal tersebut. Oleh karena itu

sangat diperlukan adanya Penambahan Sarana dan Prasarana Kantor untuk

mendukung pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan Keputusan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 63/Kep/M.PAN/7/2003

tanggal 10 Juli 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik

khusussnya pada prinsip Pelayanan Publik Poin 7 masalah Kelengkapan Sarana

dan Prasarana yang isinya sebagai berikut : “Tersedianya sarana dan prasarana

kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana

teknologi telekomunikasi dan informatika”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Liskaryani perangkat Desa

Keranggan mengatakan

“Investasi sarana dan prasarana desa diperolehkan dari dana bantuan

pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan daerah, pembelian yang

dibebankan pada anggaran daerah. Keadaan sarana dan prasarana di Desa

Keranggan. Sarana infrastruktur dasar terutama jalan yang masih berupa

jalan tanah, menyebabkan transportasi tidak lancar. Kurangnya fasilitas

perkebunan, pendidikan, kesehatan serta fasilitas penunjang kegiatan olah

raga dan kepemudaan yang ada di wilayah desa.”78

Azhari mengatakan

“Selain dari segi kekurangan perlengkap minimnya fasilitas dikantor

khususnya di desa ini salah satunya jaringan kurang cukup karena dalam

pelakanaan tugas kepala desa baik itu sekretaris desa dan perangkat-

perangkat desa, data-data mau dikirimkan langsung ke pihak kecamatan,

ke kabupaten maupun ke pusat karena sinyal dan tidak adanya jaringan

internet menjadi penghambat kinerja Sekretaris Desa dan perangkatnya.79

78

Wawancara dengan Liskaryani Selaku Aparatur Desa Keranggan Pada Keranggan

Pada 3 Oktober 2018. 79

Wawancara dengan Azhari Perangkat Desa Rukam pada tanggal 20 Agustus 2018

Page 68: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

68

4. Koordinasi

Salah satu faktor yang menjadi penghambat maupun pendukung Sekretaris

Desa dalam melaksanakan tugas adalah koordinasi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris Desa keranggan

“ terkadang Desa sudah menyusun anggaran dan segala hal mengenai

susunan kerja baru peraturan dari Perbub keluar jadi kadang bentrok

dengan yang kami buat.”80

Selain itu Kepala desa mengatakan

“ Koordinasi sangat di butuhkan agar singkron antara pemerintahan yang

di bawah dengan pemerintahan di atas contoh pemerintah Kabupaten,

selain koordinasi eksternal antara Kepala Desa dengan Sekretaris Desa

sangat penting koordinasi termasuk kerja sama dari atasan sampai ke

seluruh aparatur desa agar penyelenggaraan pemerintahan desa dapat

berjalan dengan baik.”81

Kurangnya partisifasi masyarakat pada saat musyawarah-musyawarah di balai

desa atau ditingkat dusun.

Menurut analisis penulis bahwa faktor yang menghambat dan mendukung

terhadap kinerja Sekretaris Desa dalam menjalankan tugasnya, perangkat desa

dapat dikatakan belum mampu menyelenggarakan tugas dalam membantu Kepala

Desa dalam Aministrasi pemerintahan Desa belum secara maksimal karena faktor

pendidikan yang kurang singkron dengan status sebagai Sekretaris desa, jumlah

pegawai kantor desa, kurangnya pemahaman terhadap tugas pokok, fungsi, hak

dan kewenangan dalam administrasi pemerintahan desa, baik dari Sekretaris desa

maupun aparatur desa lainnya karena kurangnya pelatihan dan pendidikan tentang

Tupoksi dan penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Selain itu sarana dan prasarana

80

Wawancara dengan Syaiful Selaku Sekretaris Desa Keranggan Pada 1 Oktober 2018. 81

Wawancara dengan Tarmizi AR Selaku Kepala Desa Keranggan Pada 1 Oktober 2018.

Page 69: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

69

yang kurang mendukung dalam penyelenggaraan tertib administrasi. Faktor lain

yang menjadi penghambat adalah koordinasi antara pihak pemerintah desa dengan

pemerintah di atasnya, antara Kepala Desa dengan Sekretaris Desa, dan antar

Aparatur Desa. Selain faktor-faktor di atas pengangkatan Sekretaris Desa maupun

Aparatur desa dengan sistem kekerabatan juga mampu menjadi faktor

penghambat dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi sebagai Sekretaris Desa

maupun Aparatur Desa. Ke semua faktor di atas baik pendidikan, kemampuan

aparatur, sarana dan prasarana serta koordinasi jikam di lakukan dengan baik dan

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi maka akan menjadi faktor pendukung

sebaliknya jika terdapat kekuarangan dalam kesemuanya akan menjadi faktor

penghambat.

C. Relevansi Pelaksanaan Tugas Sekretaris Desa Terhadap Tertib

Administrasi Desa Di Desa Keranggan Kabupaten Muaro Jambi.

Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan yang

dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha

bersama demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

“Administrasi yang merupakan suatu proses kedisiplinan yang dilakukan

oleh setiap birokrasi pemerintahan atau organisasi-organisasi tertentu

untuk mematuhi setiap aturan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan

tertentu.”82

82 Adi Hadi La Dimuru, “Penyelenggaraan Tertib Administrasi Pemerintahan Desa (Studi

di Desa Soligi Kecamatan Obi Selatan), “ Jurnal Sosial dan Politik, Vol. VII Nomor II 2017, hlm.

3.

Page 70: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

70

Berdasarkan Peraturan Pemerintah. Dimana tugas dari Sekretaris Desa

diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 47 Tahun 2016 tentang administrasi

pemerintahan desa Administrasi tadi terdiri dari administrasi umum, administrasi

penduduk, administrasi keuangan, administrasi pembangunan, dan administrasi

lainnya. Pelaksanaan di tugas sekretaris desa harus sesuai dengan pengaturan

yang telah di buat oleh pemerintah.

1. Administrasi umum adalah kegiatan pencatatan data dan informasi

mengenai kegiatan-kegiatan pemerintahan desa meliputi: Buku

Peraturan di Desa, Buku Keputusan Kepala Desa, Buku Inventaris dan

Kekayaan Desa, Buku Aparat Pemerintah Desa, Buku Tanah Kas Desa,

Buku Tanah di Desa, Buku Agenda, Buku Ekspedisi dan Buku

Lembaran Desa dan Buku Berita Desa.

2. Administrasi Penduduk terdiri dari Buku Induk Penduduk, Buku Mutasi

Penduduk Sementara, dan Buku Kartu Tanda Penduduk dan Buku

Kartu Keluarga.

3. Administrasi Keuangan Desa meliputi Buku APB Desa, Buku Rencana

Anggaran Biaya, Buku Kas Pembantu Kegiatan, Buku Kas Umum,

Buku Kas Pembantu, dan Buku Bank Desa.

4. Administrasi Pembangunan meliputi Buku Rencana Kerja Pembanguna

Desa, Buku Kegiatan Pembangunan, Buku Inventarisasi Hasil-hasil

Pembangunan dan Buku Kader Pendamping dan Pemberdayaan

Masyarakat.

Page 71: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

71

5. Administrasi Lainnya sesuai dengan kebutuhan seperti Buku

Administrasi Badan Permusyawaratan Desa, Buku Musyawarah Desa,

Buku Lembaga Kemasyarakatan, Buku Lembaga Adat.

Penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan

masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui tertib pencatatan

dan data informasi dalam buku-buku register desa serta pengembangan buku

register desa yang diperlukan serta menyelenggarakan pelaporan sesuai ketentuan

perundang-undangan.

Penyelenggaraan dan pengembangan tertib administrasi pemerintahan desa

melalui tertib pencatatan data dan pengembangan buku register desa disesuaikan

dengan kebutuhan, tingkat perkembangan Pemerintahan Desa dan kompleksitas

permasalahan yang dihadapi didalam pencatatan data dan informasi berbagai

kegiatan.

Menurut Sekretaris Desa keranggan relevansi antara tugas sekretaris desa

dengan tertib administrasi desa dilihat dari hubungan antara tugas

Sekretaris Desa dengan tertib administrasi desa. Dimana tertib

administrasi desa adalah tujuan ataupun jalan yang harus dilakukan dalam

bidang administrasi desa.83

Menurut analisi penulis bahwa relevansi pelaksanaan tugas Sekretaris Desa

terhadap tertib administrasi desa dapat dilihat dari hubungan antara keduanya

dimana tugas Sekretaris Desa adalah membantu kepala Desa dalam bidang

administrasi desa dan administrasi desa tersebut dijalankan harus sesuai dengan

peraturan yang telah mengaturnya sehingga terciptanya tertib adminitrasi

83 Wawancara dengan Syaiful Selaku Sekretaris Desa Keranggan Pada 29 Oktober 2018.

Page 72: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

72

pemerintahan desa. Berdasarkan observasi peneliti di Lapangan bahwa

pelaksanaan administrasi pemerintahan di Desa Keranggan sudah berjalan cukup

baik, dilihat dari buku-buku administrasi yang seusuai dengan Pedoman dalam

Peraturan Menteri Nomor 47 Tahun 2016. Dapat dilihat di lampiran. Namun

dalam pengisian dan penjalanan administrasi tadi aparatur dan sekretaris desa

memiliki beberapa kendala yaitu Perangkat Desa dapat dikatakan belum mampu

menyelenggarakan tugas dalam membantu Kepala Desa dalam Aministrasi

pemerintahan Desa belum secara maksimal karena faktor pendidikan yang kurang

singkron dengan status sebagai Sekretaris desa, jumlah pegawai kantor desa,

kurangnya pemahaman terhadap tugas pokok, fungsi, hak dan kewenangan dalam

administrasi pemerintahan desa, baik dari Sekretaris desa maupun aparatur desa

lainnya karena kurangnya pelatihan dan pendidikan tentang Tupoksi dan

penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Selain itu sarana dan prasarana yang kurang

mendukung dalam penyelenggaraan tertib administrasi. Faktor lain yang menjadi

penghambat adalah koordinasi antara pihak pemerintah desa dengan pemerintah

di atasnya, antara Kepala Desa dengan Sekretaris Desa, dan antar Aparatur Desa.

Selain faktor-faktor di atas pengangkatan Sekretaris Desa maupun Aparatur desa

dengan sistem kekerabatan juga mampu menjadi faktor penghambat dalam

penyelenggaraan tugas dan fungsi sebagai Sekretaris Desa maupun Aparatur

Desa.

Page 73: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

73

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pelaksanaan tugas Sekretaris Desa di dasarkan pada Undang-undang

Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 49 Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa

dalam melaksanakan tugasnya Dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa tidak di jelaskan secara rinci mengenai tugas dari perangkat desa,

namun di nyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai perangkat Desa diatur

dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Dalam PP Nomor 84 tahun 2015 tentang susunan organisasi dan tata kerja

pemerintah desa di sebutkan bahwa Sekretaris desa berkedudukan sebagai unsur

pimpinan sekretariat desa dan sekretaris desa bertugas membantu kepala desa

dalam bidang administrasi pemerintahan.

faktor yang menghambat dan mendukung terhadap kinerja Sekretaris Desa

dalam menjalankan tugasnya, perangkat desa dapat dikatakan belum mampu

menyelenggarakan tugas dalam membantu Kepala Desa dalam Aministrasi

pemerintahan Desa belum secara maksimal karena faktor pendidikan yang kurang

singkron dengan status sebagai Sekretaris desa, jumlah pegawai kantor desa,

kurangnya pemahaman terhadap tugas pokok, fungsi, hak dan kewenangan dalam

administrasi pemerintahan desa, baik dari Sekretaris desa maupun aparatur desa

lainnya karena kurangnya pelatihan dan pendidikan tentang Tupoksi dan

penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Selain itu sarana dan prasarana yang kurang

Page 74: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

74

mendukung dalam penyelenggaraan tertib administrasi. Faktor lain yang menjadi

penghambat adalah koordinasi antara pihak pemerintah desa dengan pemerintah

di atasnya, antara Kepala Desa dengan Sekretaris Desa, dan antar Aparatur Desa.

Selain faktor-faktor di atas pengangkatan Sekretaris Desa maupun Aparatur desa

dengan sistem kekerabatan juga mampu menjadi faktor penghambat dalam

penyelenggaraan tugas dan fungsi sebagai Sekretaris Desa maupun Aparatur

Desa. Ke semua faktor di atas baik pendidikan, kemampuan aparatur, sarana dan

prasarana serta koordinasi jika di lakukan dengan baik dan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi maka akan menjadi faktor pendukung sebaliknya jika terdapat

kekuarangan dalam kesemuanya akan menjadi faktor penghambat.

Relevansi pelaksanaan tugas Sekretaris Desa terhadap tertib administrasi

desa dapat dilihat dari hubungan antara keduanya dimana tugas Sekretaris Desa

adalah membantu kepala Desa dalam bidang administrasi desa dan administrasi

desa tersebut dijalankan harus sesuai dengan peraturan yang telah mengaturnya

sehingga terciptanya tertib adminitrasi pemerintahan desa.

B. Saran

Hendaknya pemerintah membuat kebijakan yang mengatur secara khusu

mengenai kriteria aparatur desayang lebih baik, selain itu pengangkatan aparatur

desa harus sesuai dengan kemampuan dan profesionalitas kerja. Pelatihan-

pelatihan sangat di butuhkan demi menciptakan aparatur desa berkualitas.

Page 75: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

75

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Bandung: Syamil Qur‟an, 2009.

Adelfia Crestofiane Mangimpis, “Implementasi Kebijakan Administrasi Desa

dalam Pelayanan Publik di Kecamatan Amurang Timur Kabupaten

Minahasa Selatan, “Jurnal Administrasi Publik.

Alamsyah, “Peran Sekretaris Desa dalam Membantu Kepala Desa di Desa

Mantang Baru Kecamatan Mantang Kabupaten Bintan Tahun 2012,

“Artikel-E Journal, Universitas Maritim Ali Haji, 2014.

Asrul, “Pelaksanaan Kewenangan Pemerintahan Desa Anrihua Kecamatan

Kindang Kabupaten Bulukumba Berdasarkan Undang-Undang No. 6

Tahun 2014 Tentang Desa”, Skripsi Universitas Hasanuddin Makasar,

2015.

Muhammad Indrawan, “Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan Desa di Desa

Loleng Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara, “eJournal

Administrasi Negara, Volume 4 , Nomor 4 , 2016.

Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmia, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Fakultas Syari‟ah IAIN STS

Jambi, 2012.

Setyo Nugroho, “Demokrasi dan Tata Pemerintahan dalam Konsep Desa dan

Kelurahan, “Jurnal Cita Hukum, Vol. 1 No. 2 Desember 2013.

Sri Ulina, “Tugas dan fungsi Kepala Desa Beserta Perangkat Desa dalam

Meningkatkan Kinerja pada Kantor Desa Namo Bintang Kecamatan

Page 76: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

76

Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, “Jurnal Perspektif, Volume. 7/

Nomor 2/ Oktober 2014.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, 2016.

Syamsudin dan Vismaia S. Damainti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.

Ulima Islam, “Kapasitas AParatur Desa dalam Tertib Administrasi Desa (Studi

Kasus di Desa Tiuh Tohou Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang

Bawang, “Skripsi Universitas Lampung Bandar Lampung, 2016.

Umar, Metode Penelitian Untuk Sekripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2011.

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2006.

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Youla C Sajangbati, “Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Berdasarkan UU no 6

Tahun 2014, “Jurnal ex Administratum, Vol. III/No. 2/April/2015.

B. Undang-undang

UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Pasal 50 Ayat 2 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Peraturan Pemerintah Nomor 84 tahun 2015 tentang susunan organisasi dan tata

kerja pemerintah desa

Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 84 tahun 2015 tentang susunan organisasi

dan tata kerja pemerintah desa.

Page 77: Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas …repository.uinjambi.ac.id/80/1/(SPI152236_Supriadi_Hukum... · 2019. 7. 24. · dan Anak M. Fadhil Alfarisy, Arshy Anindiyaswari

77

C. Lain-lain

Dokumentasi Desa tahun 2017

Profil Desa Keranggan Tahun 2017.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa tahun 2016-2022.

Wawancara dengan Yanti selaku masyarakat Desa Keranggan Pada 6 Oktober

2018.