universitas indonesia bimbingan dan penyuluhan · pdf filepengertian sistem bimbingan dan...

23
UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA (UKRIDA) MIRZA INDRAJANTI S. NPM: 1006732723 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KEDOKTERAN JAKARTA DESEMBER 2013

Upload: truonghanh

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

UNIVERSITAS INDONESIA

BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA (UKRIDA)

MIRZA INDRAJANTI S.

NPM: 1006732723

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PROGRAM STUDI MAGISTER

PENDIDIKAN KEDOKTERAN

JAKARTA

DESEMBER 2013

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

DAFTAR ISI

Halaman

Judul i

Daftar isi ii

Daftar Bagan iii

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2

2.1. Pengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2

2.2. Konseling 3

2.2.1. Definisi konseling 3

2.2.2. Tujuan konseling 4

2.2.3. Hasil konseling 5

2.2.4. Etika dalam praktik konseling 6

2.2.5. Membuat keputusan berdasarkan etika 8

2.3. Mentor/Konselor 8

2.4. Teori dan praktik pendekatan person-centered 9

BAB III PEMBAHASAN 13

3.1. Rencana Bimbingan dan Penyuluhan yang akan dilakukan

di FK UKRIDA 13

3.2. Bagan struktur Bimbingan dan Penyuluhan di FK UKRIDA 14

3.3. Contoh kasus mahasiswa di FK UKRIDA dan analisis kasus 15

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

BAB IV PENUTUP 18

4.1. Simpulan 18

4.2. Saran 18

DAFTAR PUSTAKA 19

ii

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1 Bagan struktur Bimbingan dan Penyuluhan di FK UKRIDA 14

iii

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

BAB 1

PENDAHULUAN

Saat ini kita hidup di dunia yang kompleks, penuh kesibukan dan terus berubah.

Dalam hidup ini ada banyak pengalaman yang sulit dihadapi oleh seseorang. Pengalaman

tersebut adakalanya bermasalah yang tidak dapat dipecahkan seorang diri pada saat itu

juga. Biasanya dalam menghadapi masalah seperti ini, kita akan membicarakannya pada

orang lain misalnya keluarga, teman, atau mungkin dokter keluarga kita 1.

Demikian juga dengan mahasiswa kedokteran mengalami berbagai tekanan yang

banyak menyebabkan stres. Stressor tersebut misalnya ujian, kompetisi, informasi yang

melampaui batas, manajemen waktu, kesulitan keuangan, hubungan bermasalah dan

keputusan karir. Mahasiswa kedokteran juga menghadapi masalah pokok stres yang lain

terutama yang berhubungan dengan pelatihan medis, hubungan profesional di tempat kerja

yang berhubungan dengan keadaan sakit, koma, membuat kesalahan, menghadapi hal yang

tidak menentu, tidak ada waktu rekreasi, hubungan dan keluarga (Folse et al 1985). Guthrie

dan sejawat (1995) melaporkan bahwa pada awal tahun sekolah kedokteran, sampai 50 %

mahasiswa mengalami stres dalam hal pekerjaan kuliah. Oleh karena itulah maka

dibutuhkan bimbingan dan penyuluhan. Mahasiswa kedokteran dapat menghabiskan waktu

belajarnya jauh dari kampus universitas yaitu di rumah sakit perifer atau tempat praktik

umum. Schmitter dan sejawat (2008) melaporkan “pengasingan sosial” ini sebagai

penyebab dari stres kronis pada mahasiswa kedokteran dan lulusan baru. Akhirnya

pelayanan universitas mungkin tidak dapat memberikan bantuan kepada mahasiswa

kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada bidang khusus kedokteran.

Masalah yang dihadapi oleh mahasiswa kedokteran umumnya dibagi dalam 5 kategori

yaitu akademik, karir, profesional, pribadi dan administratif 2.

Tujuan dari bimbingan dan penyuluhan adalah secara umum agar mahasiswa baik yang

mengalami masalah akademik maupun non akademik dapat menyelesaikan program

pendidikan kedokterannya dengan baik, secara khusus agar mahasiswa tersebut

mempunyai pemahaman, berhubungan dengan orang lain, kesadaran diri, penerimaan diri,

aktualisasi diri, pencerahan, pemecahan masalah, perubahan kognitif, perubahan tingkah

laku, penguatan 1. 1

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum

Sistem bimbingan dan penyuluhan adalah sistem yang bertujuan memfasilitasi

perkembangan mahasiswa kedokteran dalam pendidikan kedokteran sebagai suatu pengalaman

positif dan menciptakan hubungan yang bermanfaat untuk masa depan. Sistem ini dapat

membantu mahasiswa menyesuaikan dengan sekolah kedokteran, belajar strategi menangani

stres dan mengembangkan kompetensi untuk masa depan sebagai dokter. Sistem ini merupakan

suatu forum untuk umpan balik, nasihat, dan meningkatkan komunikasi antara fakultas dan

mahasiswa. Masalah-masalah yang sering dialami mahasiswa kedokteran dibagi dalam lima

kategori yaitu akademik, karir, profesional, pribadi, administratif 2.

Akademik: tutor membantu tentang teknik berlajar, content. Mereka mempunyai

pengetahuan strukur dan content kurikulum, tujuan dan pilihan yang tersedia untuk

komponen mata kuliah pilihan program.

Karir: mereka mempunyai pengetahuan jangkauan tempat pelatihan junior yang tersedia

di daerah.

Profesional: tutor memberikan nasehat dan penyuluhan tentang standar perilaku profesi,

dan menyadari bahwa mereka sering dilihat sebagai role model.

Pribadi: pendengar aktif dan kemampuan empati yang dibutuhkan untuk sebagian

masalah pribadi.

Administratif: tutor harus tahu dasar organisasi kurikulum dan nama-nama anggotanya

seperti pengerja kantor sekolah kedokteran, pengelola kurikulum dan sekretaris

program.

Bimbingan dan penyuluhan mahasiswa dapat dilakukan dengan cara:

Rencana tutor: staf pengajar berperan sebagai tutor mahasiswa perorangan atau per

kelompok. Tutor dapat membantu mahasiswa dalam masalah akademik, karir,

profesional, pribadi, administratif.

2

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

Kantor penasehat mahasiswa: mempunyai sejumlah staf penasehat purna waktu dengan

pengetahuan ekstensif program pendidikan kedokteran. Keuntungan sistem ini

penasehat mahasiswa sudah tersedia dan dapat didatangi. Kantor bertanggung jawab

untuk mengkoordinasikan rencana tutor, memberi pelatihan dan bimbingan staf. Staf

dapat medis dan non medis.

Pelayanan bimbingan universitas dan eksternal: sebagian besar universitas mempunyai

berbagai pelayanan kesejahteraan mahasiswa meliputi penasehat keuangan, kantor

akomodasi, bimbingan bagi yang tidak mampu, nasehat hukum, pelayanan kesehatan

dan penyuluhan. Kantor akomodasi memberi daftar pemilik penginapan dan akomodasi

untuk menyewa. Pelayanan penyuluhan universitas memberikan konselor yang dilatih

mandiri agar dapat membantu mahasiswa dengan masalah emosional dan praktik.

Sistem bimbingan teman sebaya: sistem ini melibatkan mahasiswa tahun pertama

dengan mahasiswa tahun kedua atau ketiga secara perorangan atau kelompok (sistem

senior-jumior).

E-mail dan internet: merupakan penghubung ideal untuk hal-hal administratif dan

kaitannya, juga dapat menghubungkan mahasiswa dengan staf akademik.

Bimbingan keluarga: mempunyai peran yang besar pada pembentukan mahasiswa yang

baik, tetapi hal ini tidak terdapat pada semua mahasiswa.

2.2. Konseling

2.2.1. Definisi konseling

Menurut yang ahli di bidang konseling:

- Konseling adalah bekerja dengan banyak orang dan hubungan yang mungkin saja

bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau

pemecahan masalah.

- Konseling mengindikasikan hubungan profesional antara konselor terlatih dengan

klien. Hubungan biasanya bersifat individu ke individu, walaupun terkadang

melibatkan lebih dari satu orang.

3

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

- Konseling didesain untuk menolong klien memahami dan menjelaskan pandangan

mereka terhadap kehidupan, dan untuk membantu mencapai tujuan penentuan diri

(self-determination) mereka melalui pilihan yang telah diinformasikan dengan baik

serta bermakna bagi mereka, dan melalui pemecahan masalah emosional atau karakter

interpersonal. (Burks dan Stefflre, 1979: 14) 1.

Berorientasi pengguna:

- Konseling adalah sebuah aktivitas yang muncul ketika seseorang yang bermasalah

mengundang dan mengizinkan orang lain untuk memasuki hubungan tertentu di

antara mereka, menyediakan ruang dan waktu untuknya, ditandai dengan sejumlah

fitur yang tidak selalu tersedia dalam kehidupan sehari-hari, seperti izin untuk

berbicara, menghargai perbedaan, kerahasiaan, dan afirmasi 1.

-

2.2.2. Tujuan konseling

Pemahaman: adanya pemahaman terhadap akar dan perkembangan kesulitan

emosional, mengarah kepada peningkatan kapasitas untuk lebih memilih

kontrol rasional daripada perasaan dan tindakan.

Berhubungan dengan orang lain: menjadi lebih mampu membentuk dan

mempertahankan hubungan yang bermakna dan memuaskan dengan orang lain;

misalnya dalam keluarga atau di tempat kerja.

Kesadaran diri: menjadi lebih peka terhadap pemikiran dan perasaan yang

selama ini ditahan atau ditolak, atau mengembangkan perasaan yang lebih

akurat berkenaan dengan bagaimana penerimaan orang lain terhadap diri.

Penerimaan diri: pengembangan sikap positif terhadap diri, yang ditandai oleh

kemampuan menjelaskan pengalaman yang selalu menjadi subjek kritik diri dan

penolakan.

Aktualisasi diri atau individuasi: pergerakan ke arah pemenuhan potensi atau

penerimaan integrasi bagian diri yang sebelumnya saling bertentangan.

Pencerahan: membantu klien mencapai kondisi kesadaran spiritual yang lebih

tinggi.

4

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

Pemecahan masalah: menemukan pemecahan problem tertentu yang tidak bisa

dipecahkan oleh klien seorang diri. Menurut kompetensi umum dalam

pemecahan masalah.

Pendidikan psikologi: membuat klien mampu menangkap ide dan teknik untuk

memahami dan mengontrol tingkah laku.

Memiliki keterampilan sosial: mempelajari dan menguasai keterampilan sosial

dan interpersonal seperti mempertahankan kontak mata, tidak menyela

pembicaraan, asertif, atau pengendalian kemarahan.

Perubahan kognitif: modifikasi atau mengganti kepercayaan yang tidak rasional

atau pola pemikiran yang tidak dapat diadaptasi, yang diasosiasikan dengan

tingkah laku penghancuran diri.

Perubahan tingkah laku: modifikasi atau mengganti pola tingkah laku yang

maladaptif atau merusak.

Perubahan sistem: memperkenalkan perubahan dengan cara beroperasinya

sistem sosial (contoh: keluarga).

Penguatan: berkenaan dengan keterampilan, kesadaran, dan pengetahuan yang

akan membuat klien mampu mengontrol kehidupannya.

Restitusi: membantu klien membuat perubahan kecil terhadap perilaku yang

merusak.

Reproduksi (generativity) dan aksi sosial: menginspirasikan dalam diri

seseorang hasrat dan kapasitas untuk peduli terhadap orang lain, membagi

pengetahuan, dan mengkontribusikan kebaikan bersama (collective good)

melalui kesepakatan politik dan kerja komunitas 1.

2.2.3. Hasil konseling

Hasil konseling dapat dikategorikan dalam tiga kategori:

1. Resolusi terhadap sumber masalah dalam hidup: resolusi dapat mencakup

pencapaian pemahaman atau perspektif terhadap masalah tersebut, mencapai

penerimaan pribadi terhadap permasalahan atau dilema tersebut dan mengambil

tindakan untuk mengubah situasi yang merupakan sumber permasalahan tersebut.

5

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

2. Belajar: mengikuti konseling memungkinkan seseorang untuk mendapatkan

pemahaman, keterampilan, dan strategi baru yang membuat diri mereka dapat

menangani masalah serupa dengan lebih baik di masa yang akan datang.

3. Inklusi sosial: konseling menstimulasi energi dan kapasitas personal sebagai

seseorang yang dapat memberikan kontribusi terhadap makhluk lain dan

kepentingan sosial 1.

2.2.4. Etika dalam praktik konseling.

Kitchener (1984) telah mengidentifikasikan lima prinsip moral yang bekerja melalui

sebagian besar pemikiran tentang isu etik yaitu otonomi, non-maleficence, kebaikan,

keadilan, dan kesetiaan/fidelitas (fidelity) 1.

- Otonomi (otonomi individual):

seseorang dipahami memiliki hal untuk bebas bertindak dan memilih, selama

dalam usahanya mencapai kebebasan ini tidak menghalangi kebebasan orang lain.

Prinsip otonomi menyatakan bahwa apabila klien memberikan izin berdasarkan

informasi yang cukup, maka ia bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang

dihasilkan oleh intervensi tersebut.

- Non-maleficence:

merujuk instruksi kepada semua para penolong dan penyembuh bahwa mereka

“tidak boleh menyakiti”. Prinsip ini muncul pada bidang teknik terapi yang

berisiko dan berbahaya. Biasanya klien merasa tidak nyaman karena gelisah atau

putus asa sepanjang sesi konseling. Beberapa pendekatan konseling menyarankan

agar klien didorong untuk mengambil risiko dalam menjalankan bentuk perilaku

baru.

- Keadilan:

prinsip keadilan sangat memperhatikan keadilan distribusi sumber daya dan

pelayanan berdasarkan asumsi bahwa semua orang sama kecuali ada

pengecualian rasional untuk memperlakukan mereka secara berbeda.

- Kesetiaan/fidelitas (fidelity):

berkaitan dengan eksistensi loyalitas, reliabilitas, ketergantungan dan tindakan

6

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

penuh keyakinan (good faith), Berdusta, menipu, dan mengeksploitasi merupakan

contoh dari pelanggaran utama kesetiaan. Aturan kerahasiaan (confidentiality)

dalam konseling juga merefleksikan nilai penting fidelitas.

Kerangka Etika Praktik yang Baik dari BACP (British Association for Counseling and

Psychotherapy) secaara eksplisit bersumber dari perspektif “kebajikan” dengan

mengidentifikasikan serangkaian kualitas personal yang harus dimiliki oleh semua

praktisi:

Empati: kemampuan untuk mengomunikasikan pemahaman terhadap pengalaman

orang lain dari perspektif orang itu sendiri.

Ketulusan: komitmen pribadi untuk konsisten terhadap apa yang dinyatakan dan

dilakukan.

Integritas: kesederhanaan, kejujuran, dan koherensi pribadi.

Fleksibilitas: kemampuan untuk menangani apa yang menjadi perhatian klien

tanpa harus mengacuhkannya secara personal.

Rasa hormat: menunjukkan keyakinan diri yang sama kepada orang lain dan

pemahaman mereka terhadap diri mereka sendiri.

Kesederhanaan: kemampuan untuk menilai dan memahami kekuatan dan

kelemahan seseorang.

Kompetensi: keterampilan dan pengetahuan efektif yang dibutuhkan untuk

melakukan apa yang dipersyaratkan.

Keadilan: aplikasi kriteria yang tepat secara konsisten untuk menginformasikan

keputusan dan tindakan.

Kebijakan: memiliki kemampuan untuk menilai sebagai dasar untuk bertindak.

Keberanian: kapasitas untuk bertindak tanpa terpengaruh rasa takut, risiko, dan

ketidakpastian.

Kerangka Etika BACP menambahkan bahwa kualitas-kualitas tersebut harus

“mendarah daging dalam diri seseorang, dikaitkan dan dikembangkan dari

komitmen pribadi, bukazn karena persyaratan otoritas personal”.

7

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

2.2.5. Membuat keputusan berdasarkan etika

Dalam konseling jika ada masalah pelik yang dihadapi maka konselor harus

mengetahui standar etika, pedoman dan prosedur lokal, negara dan hukum federal

untuk membuat keputusan secara etika sehingga menghasilkan keputusan yang

bijaksana 4.

2.3. Mentor/Konselor

Seorang konselor mempunyai perhatian yang sungguh pada pertumbuhan profesional klien

dan sering hubungan ini berakhir dengan keberhasilan klien. Konselor memberikan informasi,

nasehat dan memfasilitasi jaringan internet, dukungan kritis pada klien selama masa tertentu..

7 peran seorang konselor 3:

1. Dosen

2. Sponsor

3. Penasehat

4. Agent

5. Role model

6. Pelatih

7. Orang yang dipercaya

Ethics Committee of ASCA (1999-2001) mengidentifikasi petunjuk untuk konselor

pendidikan berupa poin-poin yang berhubungan sebagai berikut 4:

Bertindak dalam minat klien yang terbaik di setiap waktu.

Bertindak dengan keyakinan yang baik dan tanpa rasa benci.

Meningkatkan kesadaran akan nilai, sikap dan keyakinan pribadi.

Merujuk bila karakteristik pribadi mengganggu efektivitas.

2.4. Teori dan praktik pendekatan person-centered .

- Konseling client-centered (yang kemudian hari dikenal dengan person-centered)

merupakan elemen kunci ‘kekuatan ketiga’ gerakan psikologi humanistik setelah

8

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

dua teori yang mendominasi yaitu psikoanalisis behaviorisme pada era 1950 –

1960 an.

- Perkembangan teori konseling Rogers didasarkan kepada pekerjaan koleganya

seperti Shlien, Raskin, Barrett-Lennard, dan Gendlin, serta melibatkan fusi teori,

riset, dan praktik yang kreatif.

- Dalam Counseling and Psychotherapy (Rogers, 1942), dinyatakan bahwa terapis

dapat sangat membantu klien dengan membiarkan mereka menemukan solusi

mereka sendiri terhadap masalah yang tengah mereka hadapi.

- Konseling person-centred diinformasikan oleh pemikiran fenomenologis dan

pendekatan pada konsep diri individu serta kermampuan untuk tumbuh dan

merasa puas.

- Perubahan terapeutik bergantung kepada eksistensi hubungan terapeutik yang

dikarakterisasikan dengan tingkat kepuasan penerimaan, kongruen, dan empati

(kondisi inti). Pada intinya, konseling person-centered adalah terapi hubungan.

Orang-orang dengan masalah emosional dalam hidup pernah terlibat dalam

hubungan, tempat mereka merasakan penolakan dan pengucilan dari yang lain.

Penyembuhannya ada dalam hubungan yang menerima dan menghargai

sepenuhnya si diri tersebut. Karakteristik hubungan yang dapat menghasilkan

efek ini dirangkum oleh Rogers (1957-1995) dalam formulasi “kondisi yang

disyaratkan dan layak bagi perubahan kepribadian secara terapeutik”. Agar

perubahan kepribadian konstruktif dapat terjadi, harus ada beberapa dmini di

bawah ini dan harus terus ada selama beberapa waktu:

1. Dua orang berada dalam kontak psikologis

2. Yang pertama, mereka yang disebut dengan istilah klien, dalam status tidak

menentu, rapuh dan cemas.

3. Orang kedua, disebut sebagai terapis, harmonis atau terintegrasi dalam

hubungan.

4. Terapis merasakan sikap positif tak bersyarat (“diterima”) terhadap klien.

5. Terapis merasakan pemahaman empatik terhadap kerangka rujukan internal

klien (the internal frame of reference), dan berusaha mengomunikasikan hal

ini kepada klien. 9

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

6. Terjadinya pengomunikasian pemahaman empatik terapis dan sikap positif

tidak bersyarat terapis kepada klien, walaupun pada tingkatan yang paling

minim.

Hanya kondisi di atas yang dipersyaratkan. Hal ini cukup apabila keenam kondisi

tersebut terus eksis dalam beberapa waktu. Proses konstruksi perubahan

kepribadian akan segera menyusul. Di kemudian hari, formulasi hubungan

terapeutik ini dikenal dengan model “kondisi inti” (core condition). Formulasi

tersebut menspesifikasi karakteristik lingkungan interpersonal yang akan

memfasilitasi aktualisasi dan pertumbuhan. Tiga komposisi hubungan terapeutik

yang memiliki kecenderungan untuk menarik perhatian paling besar dalam

pendidikan maupun riset person-centered adalah kualitas penerimaan konselor,

empati dan keaslian.

Empati:

Bagi klien, pengalaman “didengar” atau dipahami akan mengarahkannya

kepada kemampuan lebih besar untuk mengeksplorasi dan menerima aspek

diri yang sebelumnya ditolak. Isu yang berhubungan dengan konsep empati

didiskusikan dalam model “lingkaran empati” diajukan oleh Barrett-Lennard

(!981):

o Langkah ke 1: Pengaturan empati oleh konselor.

Klien secara aktif mengekspresikan beberapa aspek dari pengalamannya

Konselor secara aktif hadir dan menerima semua itu.

o Langkah ke 2: Menggemakan empati.

Konselor menggetarkan aspek pengalaman klien yang diekspresikan

secara langsung maupun tidak langsung.

o Langkah ke 3: Mengekspresikan empati. diekspresikan secara langsung

maupun tidak langsung.

Konselor mengekspresikan atau mengomunikasikan perasaan

kesadarannya terhadap apa yang dirasakan oleh klien.

o Langkah ke 4: Menerima empati.

Frekuensi kehadiran klien sudah cukup untuk membentuk perasaan atau

persepsi pemahaman personal seketika sang konselor. 10

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

o Langkah ke 5: Lingkaran empati berlanjut.

Klien kemudian meneruskan atau merangkum ekspresi diri dalam cara

yang menyajikan umpan balik kepada konselor berkenaan dengan

akurasi respons empati dan kualitas hubungan terapeutik.

Kongruen (congruence):

Mearns dan Thorne (1988) mendefinisikan kongruen sebagai “kondisi saat

menjadi seorang konselor ketika respons keluarnya terhadap klien sesuai

dengan perasaan sisi terdalam diri dan sensasi yang dimilikinya dalam

hubungan dengan klien”. Gendlin (1967) menggambarkan kongruen sebagai

sebuah proses yang menuntut perhatian yang penuh perhitungan pada pihak

konselor. Seorang konselor yang kongruen bisa memiliki beberapa efek

berharga dalam terapi:

Kondisi tersebut membantu membangun kepercayaan dalam hubungan.

Jika seorang konselor mengekspresikan dan menerima perasaan bahwa dirinya

rapuh dan tidak tetap, maka akan lebih mudah bagi klien untuk menerima

perasaan yang mereka miliki.

Kondisi tersebut merupakan representasi salah satu hasil terapi yang diharapkan.

Jika indikasi dari bicara, atau konsisten nada dan gerak tubuh selaras, maka

komunikasi akan lebih jelas dan dapat dipahami.

Konselor menjadi mampu menarik kesimpulan dari elemen yang tidak

diucapkan atau “sub-vocal” (Gendlin, 1967) dalam hubungan.

Kondisi tersebut dapat memfasilitasi aliran positif dmini dalam hubungan.

- Proses terapeutik dalam konseling person-centered dilakukan melalui rangkaian

tahapan pendalaman kesadaran eksperiensial dan penerimaan diri.

- Metoda pemfokusan eksperiensial yang dikembangkan oleh Gendlin bisa menjadi

cara yang berharga untuk memfasilitasi proses ini.

Proses ‘pemfokusan terhadap masalah’ dapat dipecah menjadi beberapa

tahap/langkah:

1. Membersihkan ruang (clearing the space). Menginventarisir apa yang terjadi

di dalam tubuh. 11

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

2. Menentukan inner felt sense masalah. Membiarkan felt sense muncul

kemudian mengizinkan tubuh untuk ‘menjawab’nya.

3. Menemukan ‘pegangan’ (handle) (kata atau imajinasi) ysang sesuai dengan

felt sense.

4. Menggemakan pegangan dan felt sense. Mengecek dmini yang

menggambarkan perasaan. Menanyakan “Apakah dmini ini benar-benar

sudah sesuai ?”

5. Merasakan adanya perubahan dalam masalah, merasakan pergerakan subtil

atau “luapan relaksasi fisik”.

6. Menerima apa yang telah muncul.

7. Berhenti atau terus melakukan proses sekali lagi.

Langkah-langkah di atas dapat dilaksanakan atau dibantu untuk terjadi dalam

dialog atau interaksi antara konselor atau klien, atau konselor secara sengaja

dapat menginstruksikan dan membimbing klien melewati proses tersebut.

Greenberg, et al (1993) telah melakukan sejumlah riset terhadap tugas

pemrosesan emosional dalam konseling dan psikoterapi dan telah mengkompilasi

dminist untuk memandu terapis dalam melakukan enam tipe peristiwa pemrosesan

emosional 1.

1. Penyebaran sugestif sistematik pada tanda poin reaksi dministrat.

2. Pemfokusan eksperiensial untuk menjernihkan felt sense.

3. Dialog dua bangku (two chairs dialogue) pada saat pemilahan evaluasi diri

(self-evaluative split).

4. Enactment dua kursi untuk pemisahan interuptif diri.

5. Kerja bangku kosong untuk menguraikan bisnis emosional yang tidak

terselesaikan.

6. Afirmasi empatik pada tanda keterbukaan yang intens.

12

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Rencana Bimbingan dan Penyuluhan yang akan dilakukan di FK UKRIDA:

- Membuat kantor penasehat mahasiswa:

Terdiri atas sejumlah staf penasehat akademik purna waktu dan staf non medis.

Staf penasehat akademik harus mempunyai pengetahuan ekstensif tentang

program pendidikan kedokteran dan pelaksanaannya, sebagai penyaring untuk

mahasiswa kedokteran yang berhubungan dengan akademik, karir, profesional,

pribadi dan dministrative.

Kantor tersebut dapat didatangi mahasiswa setiap saat.

Kantor bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan rencana tutor, memberi

pelatihan dan bimbingan staf.

Kantor harus mempunyai data-data mahasiswa yang lengkap misalnya: data

pribadi, data akademik, hasil ujian saringan masuk perguruan tinggi, tes

kesehatan, hasil wawancara, psikotes, dan lain-lain.

Kantor penasehat mahasiswa penting karena kalau ada masalah pada mahasiswa baik kasus

akademik atau non akademik dapat cepat terdeteksi lebih awal sehingga cepat teratasi dan akan

memperlancar studi mahasiswa.

Untuk pelaksanaannya:

- Diadakan rapat dengan staf dekanat, MEU, staf akademik.

- Sosialisasi pada seluruh staf akademik

- Harus ada komitmen di antara staf akademik.

13

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

3.2. Bagan struktur Bimbingan dan Penyuluhan di FK UKRIDA:

Masalah Masalah non akademik

akademik

Bagan 1. Struktur Bimbingan dan Penyuluhan di FK UKRIDA

14

Mahasiswa

Tahap preklinik

(semester I – VII) Tahap klinik

(semester VIII – X)

Dosen PA

PSPD

PSSK Manajer

Kemahasiswaan

Dekan

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

3.3. Contoh kasus mahasiswa di FK UKRIDA dan analisis kasus:

Pada tahun 2008, seorang mahasiswi bernama S berasal dari Jakarta, aktif

berorganisasi kemahasiswaan. Pada suatu hari tiba-tiba ia ingin berhenti kuliah. Pada KHS

S mempunyai IPK selalu > 3. Pada saat itu S duduk di semester V. Ia mengajukan berhenti

kuliah pada pertengahan semester V dengan alasan mau bekerja untuk membantu

mengatasi keuangan orang tuanya. Pada saat itu prestasi akademiknya menurun.

Analisis kasus: pendekatan client-centered

Ditanyakan:

Mengapa S mau berhenti kuliah pada pertengahan semester V ? Apa alasannya ?

Mengapa prestasi akademik S akhir-akhir ini menurun, padahal sebelumnya IPK

nya selalu > 3 ?

Data keluarga:

- S berapa bersaudara ? Dua bersaudara yaitu satu kakak laki-laki.

- Pekerjaan ayah dan ibunya ? Ayah bisnis, ibu hanya sebagai ibu rumah tangga

saja.

- Pendidikan kakaknya ? Kuliah di ITB dengan beasiswa.

- Bagaimana hubungan antara ayah dan ibunya ? Apakah harmonis ?

- Bagaimana keadaan ekonomi keluarganya ?

Sebenarnya keluarga S mempunyai ekonomi yang cukup, namun sejak ayahnya

yang pekerjaannya adalah bisnis, ada utang piutang dengan supplier, sampai

suatu saat ada customer yang tidak membayar sehingga keadaan ekonomi

keluarganya sangat dipengaruhi keadaan tersebut. Ibunya sering mengeluh akan

ekonomi keluarganya dan juga sejak awal sebenarnya ibu S tidak begitu setuju S

sekolah kedokteran.

15

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

Di keluarga ini orang tua sering membandingkan antara kedua anaknya. Keadaan

ini membuat S merasa bersalah dan tertekan psikisnya sampai suatu saat S tidak

dapat berkonsentrasi untuk belajar, tidak dapat berkomunikasi dengan baik

kepada orang tuanya. Akhirnya S mengajukan berhenti kuliah karena mau bekerja

untuk membantu mengatasi keuangan orang tuanya.

Latar belakang perlunya bimbingan dan penyuluhan pada mahasiswa S:

a. Perubahan sosiokultural:

S dituntut untuk lebih mampu menghadapi masalah ekonomi keluarganya.

b. Perkembangan pendidikan:

S memutuskan untuk berhenti kuliah.

c. Perkembangan individu:

Usia S sekitar 20 tahun, termasuk dewasa muda.

d. Perbedaan individu:

S adalah anak kedua dari dua bersaudara.

e. Kebutuhan individu:

S membutuhkan biaya untuk melanjutkan kuliah di kedokteran

f. Penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku:

Timbul kesulitan konsentrasi belajar karena sering terjadi pertengkaran di keluarganya

karena masalah ekonomi. S merasa bersalah karena kuliah di kedokteran dengan biaya

yang sangat mahal dibandingkan dengan kakaknya yang kuliah di ITB bisa mendapatkan

beasiswa.

g. Masalah belajar:

Suasana yang kurang kondusif di keluarganya menyebabkan menurunnya konsentrasi

belajar, sehingga prestasi belajarnya menurun sampai akhirnya mempunyai keinginan

untuk berhenti kuliah. 16

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

1. Langkah-langkah dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan pada mahasiswa S:

a. Identifikasi masalah:

Kecemasan diri yang mengarah pada depresi.

b. Diagnosis:

- Ayah S yang dalam bisnisnya terlibat utang piutang dengan customer sehingga mengalami

kesulitan keuangan yang akibatnya sulit membiayai kuliah S.

c. Pendekatan pemberian bantuan:

- Berpusat pada individu (client centered)

- S tetap dimotivasi untuk tetap melanjutkan kuliah dengan meminta bantuan biaya dari

kakaknya yang kemudian bekerja setelah lulus kuliah di ITB.

- Diberikan pengertian peraturan-peraturan keuangan di fakultas yang dapat memberi

kelonggaran untuk mengatasi masalah keuangan keluarganya.

- Informasi yang berkaitan dengan masalah keuangan dan hal-hal yang berhubungan

dengan mempertahankan status kemahasiswaan selama S dan keluarganya mengatasi

masalah keuangan dan tentang memberi harapan bagi S dalam meringankan beban

keuangannya.

- Untuk selanjutnya keputusan berada di tangan S apakah berhenti kuliah atau

melanjutkan pendidikannya.

Dengan cara tersebut akhirnya S memutuskan untuk meneruskan studinya di kedokteran sampai ia

lulus menjadi dokter.

17

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

BAB IV

PENUTUP

4.1. Simpulan

1. Kurang lengkapnya data mahasiswa yang dimiliki dosen PA misalnya: data ijazah dan

transkrip nilai SMU, hasil tes masuk FK, hasil tes kesehatan dan wawancara masuk FK, dan lain-

lain.

2. Karena jumlah mahasiswa yang semakin meningkat maka pada beberapa dosen terjadi rasio

dosen PA dengan mahasiswa yang tidak ideal (idealnya rata-rata banyaknya mahasiswa per dosen

PA per tahun ≤ 20 orang) 5.

3. Banyak mahasiswa yang lalai menghubungi dosen PA nya walaupun mengalami masalah

alademik.

4.2. Saran

1. Setiap dosen PA diberikan data yang lengkap tentang mahasiswa bimbingannya karena berkaitan

dengan prestasi akademik dan non akademik masing-masing mahasiswanya.

2. Perekrutan staf pengajar terus ditingkatkan sesuai dengan peningkatan jumlah mahasiswa

sehingga rasio dosen PA dengan mahasiswa lebih mendekati angka ideal.

3. Setiap dosen PA membuat jadwal waktu konsultasi dengan mahasiswa bimbingannya dan harus

dipatuhi sehingga memudahkan mahasiswa bimbingannya tatap muka dengan dosen PA nya.

4. Membuat kantor penasehat mahasiswa sehingga jika ada mahasiswa yang mengalami kasus

akademik dan non akademik dapat terdeteksi lebih awal.

18

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA BIMBINGAN DAN PENYULUHAN · PDF filePengertian sistem bimbingan dan penyuluhan secara umum 2 ... kedokteran dalam hal masalah khusus seperti nasehat karir pada

DAFTAR PUSTAKA

1. Mc Leod J/Wibowo B S T. Pengantar konseling: teori dan studi kasus. Anwar A K.

Edisi ke 3. Jakarta: Open University Press Fajar Interpratama Offset; 2008: pp. 1-13.

2. Dent J A, Rennie S. Student support. In: Dent JA, Harden RM (ed). A practical guide for

medical teacher. 3 rd

ed. Edinburgh: Churchill Livingstone; 2009. pp. 378-84

3. Ramani S, Gruppen L. Mentoring. In: Dent J A, Harden R M (ed). A practical guide for

medical teacher. 3 rd ed. Edinburg: Churchill Livingstone; 2009. pp 151-152.

4. Cottone R R, Tarvydas V M. Counseling ethics and decision making. 3 rd

ed. Columbus

Ohio: Pearson Merrill Prentice Hall; 2007. pp. 241-264.

5. BAN-PT Akreditasi Program Studi Pendidikan Dokter. Buku VI Matriks Penilaian Instrumen

Akreditasi. Badan Akreditasi Perguruan Tinggi. Jakarta 2009.

19