unit 5....elektrolisis

12

Click here to load reader

Upload: assatrah

Post on 18-Jun-2015

1.000 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIT 5....Elektrolisis

ElektrolisisDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan elektrolit. Elektroda dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

elektroda inert, seperti kalsium dan potasium C dan Pt elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), perak (Ag), dan emas (Au).

Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:

1. elektrolisis larutan dengan elektroda inert2. elektrolisis larutan dengan elektroda aktif3. elektrolisis leburan dengan elektroda inert

Pada elektrolisis, katoda merupakan kutub negatif dan anoda merupakan kutub positif. Pada katoda akan terjadi reaksi reduksi dan pada anoda terjadi reaksi oksidasi.

http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrolisis

ElektrolisisDitulis oleh Yoshito Takeuchi pada 11-08-2008

a. Sel dan elektrolisis

Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada sel dalam arah kebalikan dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial sel akan diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan kini diinduksi dengan energi listrik. Proses ini disebut elektrolisis. Pengecasan baterai timbal adalah contoh elektrolisis.

Reaksi total sel Daniell adalah

Zn + Cu2+(aq) –> Zn2+(aq) + Cu (10.36)

Page 2: UNIT 5....Elektrolisis

Andaikan potensial lebih tinggi dari 1,1 V diberikan pada sel dengan arah kebalikan dari potensial yang dihasilkan sel, reaksi sebaliknya akan berlangsung. Jadi, zink akan mengendap dan tembaga akan mulai larut.

Zn2+(aq) + Cu –> Zn + Cu2+(aq) (10.37)

Gambar 10.6 menunjukkan representasi skematik reaksi kimia yang terjadi bila potensial balik diberikan pada sel Daniell. Bandingkan dengan Gambar 10.2.

Gambar 10.6 Electrolisis. Reaksi kebalikan dengan yang terjadi pada sel Daniell akan berlangsung. Zink mengendap sementara tembaga akan melarut.

b. Hukum elektrolisis Faraday

Di awal abad ke-19, Faraday menyelidiki hubungan antara jumlah listrik yang mengalir dalam sel dan kuantitas kimia yang berubah di elektroda saat elektrolisis. Ia merangkumkan hasil pengamatannya dalam dua hukum di tahun 1833.

Hukum elektrolisis Faraday

1. Jumlah zat yang dihasilkan di elektroda sebanding dengan jumlah arus listrik yang melalui sel.

2. Bila sejumlah tertentu arus listrik melalui sel, jumlah mol zat yang berubah di elektroda adalah konstan tidak bergantung jenis zat. Misalnya, kuantitas listrik yang diperlukan untuk mengendapkan 1 mol logam monovalen adalah 96 485 C(Coulomb) tidak bergantung pada jenis logamnya.

C (Coulomb) adalah satuan muatan listrik, dan 1 C adalah muatan yang dihasilkan bila arus 1 A (Ampere) mengalir selama 1 s. Tetapan fundamental listrik adalah konstanta Faraday F, 9,65 x104 C, yang didefinisikan sebgai kuantitas listrik yang dibawa oleh 1

Page 3: UNIT 5....Elektrolisis

mol elektron. Dimungkinkan untuk menghitung kuantitas mol perubahan kimia yang disebabkan oleh aliran arus listrik yang tetap mengalir untuk rentang waktu tertentu.

Contoh soal 10.7 hukum elektrolisis Faraday

Arus sebesar 0,200 A mengalir melalui potensiometer yang dihubungkan secara seri selama 20 menit. Satu potensiometer memiliki elektrode Cu/CuSO4 dan satunya adalah elektrode Pt/ H2SO4 encer. Anggap Ar Cu = 63,5. Tentukan

1. jumlah Cu yang mengendap di potensiometer pertama. 2. Volume hidrogen pada S. T. P. yang dihasilkan di potensiometer kedua.

Jawab Jumlah muatan listrik yang lewat adalah 0,200 x 20 x 60 = 240, 0 C.

1. Reaksi yang terlibat adalah Cu2+ + 2e-–> Cu, maka massa (w) Cu yang diendapkan adalah. w (g) = [63,5 (g mol-1)/2] x [240,0 (C)/96500(C mol-1)] = 0,079 g

2. Karena reaksinya 2H+ + 2e-–> H2, volume hidrogen yang dihasilkan v (cm3) adalah.v (cm3) = [22400 (cm3mol-1)/2] x [240,0(C)/96500(C mol-1)] = 27,85 cm3

c. Elektrolisis penting di industri

Elektrolisis yang pertama dicoba adalah elektrolisis air (1800). Davy segera mengikuti dan dengan sukses mengisolasi logam alkali dan alkali tanah. Bahkan hingga kini elektrolisis digunakan untuk menghasilkan berbagai logam. Elektrolisis khususnya bermanfaat untuk produksi logam dengan kecenderungan ionisasi tinggi (misalnya aluminum). Produksi aluminum di industri dengan elektrolisis dicapai tahun 1886 secara independen oleh penemu Amerika Charles Martin Hall (1863-1914) dan penemu Perancis Paul Louis Toussaint Héroult (1863-1914) pada waktu yang sama. Sukses elektrolisis ini karena penggunaan lelehan Na3AlF6 sebagai pelarut bijih (aluminum oksida; alumina Al2O3).

Sebagai syarat berlangsungnya elektrolisis, ion harus dapat bermigrasi ke elektroda. Salah satu cara yang paling jelas agar ion mempunyai mobilitas adalah dengan menggunakan larutan dalam air. Namun, dalam kasus elektrolisis alumina, larutan dalam air jelas tidak tepat sebab air lebih mudah direduksi daripada ion aluminum sebagaimana ditunjukkan di bawah ini.

Al3+ + 3e-–> Al potensial elektroda normal = -1,662 V (10.38)

2H2O +2e-–> H2 + 2OH- potensial elektroda normal = -0,828 V (10.39)

Metoda lain adalah dengan menggunakan lelehan garam. Masalahnya Al2O3 meleleh pada suhu sangat tinggi 2050 °C, dan elektrolisis pada suhu setinggi ini jelas tidak realistik.

Page 4: UNIT 5....Elektrolisis

Namun, titik leleh campuran Al2O3 dan Na3AlF6 adalah sekitar 1000 °C, dan suhu ini mudah dicapai. Prosedur detailnya adalah: bijih aluminum, bauksit mengandung berbagai oksida logam sebagai pengotor. Bijih ini diolah dengan alkali, dan hanya oksida aluminum yang amfoter yang larut. Bahan yang tak larut disaring, dan karbon dioksida dialirkan ke filtratnya untuk menghasilkan hidrolisis garamnya. Alumina akan diendapkan.

Al2O3(s) + 2OH-(aq)–> 2AlO2- (aq) + H2O(l) (10.40)

2CO2 + 2AlO2 -(aq) + (n+1)H2O(l) –> 2HCO3

- (aq) + Al2O3·nH2O(s) (10.41)

Alumina yang didapatkan dicampur dengan Na3AlF6 dan kemudian garam lelehnya dielektrolisis. Reaksi dalam sel elektrolisi rumit. Kemungkinan besar awalnya alumina bereaksi dengan Na3AlF6 dan kemudian reaksi elektrolisis berlangsung.

Al2O3 + 4AlF63-–> 3Al2OF6

2- + 6F- (10.42)

Reaksi elektrodanya adalah sebagai berikut.

Elektroda negatif: 2Al2OF62- + 12F- + C –> 4AlF6

3- + CO2 + 4e- (10.43)

Elektroda positif: AlF63- + 3e-–> Al + 6F- (10.44)

Reaksi total: 2Al2O3 + 3C –> 4Al + 3CO2 (10.45) Kemurnian aluminum yang didapatkan dengan prosedur ini kira-kira 99,55 %. Aluminum digunakan dalam kemurnian ini atau sebagai paduan dengan logam lain. Sifat aluminum sangat baik dan, selain itu, harganya juga tidak terlalu mahal. Namun, harus diingat bahwa produksi aluminum membutuhkan listrik dalam jumlah sangat besar.

Latihan

10.1 Bilangan oksidasi

Tentukan bilangan oksidasi setiap unsur yang ditandai dengan hurugf tebal dalam senyawa berikut.

(a) HBr (b) LiH (c) CCl4 (d) CO (e) ClO- (f) Cl2O7 (g) H2O2 (h) CrO3 (i) CrO42- (j) Cr2O7

2-

10.1 Jawab

(a) +1 (b) -1 (c) +4 (d) +2 (e) +1 (f) +7 (g) -1 (h) +6 (i) +6 (j) +6

10.2 Reaksi oksidasi reduksi

Page 5: UNIT 5....Elektrolisis

Untuk tiap reaksi berikut, tentukan bilangan oksidasi atom berhuruf tebal. Tentukan oksidan dan reduktan dan tentukan perubahan bilangan oksidasinya.

(a) PbO2 + 4H+ + Sn2+ –> Pb2+ + Sn4+ + 2H2O

(b) 5As2O3 + 4MnO4- + 12H+ –> 5As2O5 + 4Mn2+ + 6H2O

10.2 Jawab

(a) Pb: +4 –> +2 direduksi. Sn: +2 –> +4 dioksidasi

(b) As: +3 –> +5 dioksidasi. Mn: +7 –> +2 direduksi

10.3 Titrasi oksidasi reduksi

0,2756 g kawat besi dilarutkan dalam asam sedemikian sehingga Fe3+ direduksi menjadi Fe2+. Larutan kemudian dititrasi dengan K2Cr2O7 0,0200 mol.dm-3 dan diperlukan 40,8 cm3 larutan oksidan untuk mencapai titik akhir. Tentukan kemurnian (%) besinya.

10.3 Jawab

99,5 %

10.4 Potensial sel

Tentukan potensial sel (pada 25°C) yang reaksi totalnya diberikan dalam persamaan berikut. Manakah yang akan merupakan sel yang efektif?

1. Mg + 2H+ –> Mg2+ + H2

2. Cu2+ + 2Ag –> Cu + 2Ag+

3. 2Zn2+ + 4OH-–> 2Zn + O2 + 2H2O

10.4 Jawab

1. Mg –> Mg2+ +2e-, +2,37 V. 2H+ + 2e-–> H2, 0,00 V; potensial sel: +2,37 V,efektif.

2. Cu2+ + 2e-–> Cu, 0,337 V. Ag–> Ag+ + e-, -0,799 V, potensial sel: -0,46 V,tidak efektif.

3. Zn2+ + 2e-–> Zn, -0,763 V. 4OH-–> 4e- + O2 + 2H2O, -0.401 V potensial sel: -1,16 V, tidak efektif.

10.5 Persamaan Nernst

Hitung potensial sel (pada 25°C) yang reaksi selnya diberikan di bawah ini.

Cd + Pb2+ –> Cd2+ + Pb

Page 6: UNIT 5....Elektrolisis

[Cd2+] = 0,010 mol dm-3; [Pb2+] = 0,100 mol dm-3

10.5 Jawab

0,30 V

10.6 Hukum Faraday

Bismut dihasilkan dengan elektrolisis bijih sesuai dengan persamaan berikut. 5,60 A arus listrik dialirkan selama 28,3 menit dalam larutan yang mengandung BiO+. Hitung massa bismut yang didapatkan.

BiO+ + 2H+ + 3e- –> Bi + H2O

10.6 Jawab

6,86 g

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/oksidasi_dan_reduksi1/elektrolisis/

Reaksi Pada Leburan dan Larutana. Reaksi pada Leburan Plumbun (II) Bromida

reaksi

b. Reaksi Pada Larutan KI dengan Elektrode Grafit (C)

Pada elektrolisis larutan KI terbentuk gas hidrogen di katode dan iodin di anode; larutan disekitar katode bersifat basa. Hasil-hasil itu dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam larutan KI terdapat tiga jenis spesi, yaitu ion K=, ion I-, dan molekul air. Kemungkinan reaksi yang terjadi di katode adalah reduksi ion K+ atau reduksi air.            K+ (aq) + e  K (s)                                     Eo = -2,92 V            2H2O (l) + 2e       2OH- (aq) + H2 (g)        Eo = -0,83 VOleh karena potensial reduksi air lebih besar maka reduksi air lebih mudah berlangsung. Sementara itu, kemungkinan reaksi yang terjadi di anode adalah oksidasi ion I- atau oksidasi air.            2I- (aq)    I2 (s) + 2e                                 Eo = -0,54 V            2H2O (l)   4H+ (aq) + O2 (g) + 4e             Eo = -1,23 VOleh karena potensial oksidasi ion I- lebih besar maka oksidasi ion I- lebih mudah berlangsung. Jadi, pada elektrolisis larutan KI terjadi reaksi yang menghasilkan H2, OH-, dan I2 sesuai pengamatan.                        KI (aq)  K+ (aq) + I- (aq)

Page 7: UNIT 5....Elektrolisis

Katode      : 2H2O (l) + 2e     2OH- (aq) + H2(g)Anode       : 2I- (aq)   I2 (s) + 2e                                              2H2O (l) + 2I- (aq)   2OH- (aq) + H2(g) + I2 (s)Reaksi rumus   : 2H2O (l) + 2 KI (aq)  2KOH (aq) + H2(g) + I2 (s)

 

sel elektrolisis pada larutan http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Selviyanti%20055123_WEB/larutan.html

Reaksi Sel Elektrolisis Reaksi-Reaksi di Katode (Reduksi)

Reaksi di katode bergantng pada jenis kation dalam larutn. Jika kation berasal dari logam-logam aktif (logam golongan IA, IIA, Al, atau Mn), yaitu logam-logam yang potensial elektrodenya lebih kecil (lebih negatif dari air), maka air yang tereduksi. Kation selain yang disebut di atas akan tereduksi. Contoh:Pada elektrolisis larutan NaCl (kation Na+), air yang tereduksi, bukannya ion Na+Pada elektrolisis larutan CuSO4 (kation Cu2+) ion Cu2+ yang tereduksi.

Reaksi Reaksi di anode (Oksidasi)

Elektrode negatif (katode) tidak mungkin ikut bereaksi selama elektrolisis karena logam tidak ada kecendrungan menyerap elektron membentuk ion negatif. Akan tetapi, elektrode positif (anode) mungkin saja ikut bereaksi, melepaskan elektron dan mengalami oksidasi. Kecuali Pt dan Au, pada Umumnya logam mempunyai potensial oksidasi lebih besar daripada air atau anion sisa asam. Oleh karena itu, jika anode tidak terbuat dari Pt, Au, atau grafit, maka anode itu akan teroksidasi.

Page 8: UNIT 5....Elektrolisis

      L (s)   Lx+ (aq) + XeElektrode Pt, Au, dan Grafit (C) digolongkan sebagai elektrode inert (sukar bereaksi). Jika anode terbuat dari elektrode inert, maka reaksi bergantung pada jenis anion dalam larutan. Anion sisa asam oksi seperti SO42-, NO3-, dan PO43-, mempunyai potensial oksidasi lebih negatif daripada air. Anion-anion seperti itu sukar dioksidasi sehingga air yang teroksidasi.      2H2O (l)     4H+ (aq) + O2 (g) + 4e            Jika anion lebih mudah dioksidasi daripada air, seperti Br-, dan I-, maka anion itu yang teroksidasi.

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Selviyanti%20055123_WEB/Reaksi.html

Bagan Reaksi-reaksi Elektrolisis

Reaksi Pada Katode Reaksi pada Anode

- ion logam aktif (golongan IA, IIA, Al, dan Mn) yang tereduksi adalah air

2H2O + 2e 2OH- + H2

- kation lainnya yang tereduksi adalah kation itu sendiri

Lx+ (aq)+ ne L (s)

- ion H+ dari asam direduksi menjadi gas hidrogen (H2)

2H+ + 2e H2

- jika yang dielektrolisis adalah leburan (cairan) elektrolit tanpa air, maka akan diperoleh logam endapan pada permukaan katode (reaksi pada point 2)

 

- ion-ion yang mengandung atom dengna bilangan oksidasi maksimum, misalnya SO42- atau NO3- yang teroksidasi adalah air

2H2O 4H+ + 4e + O2

- ion-ion halida (X-),dioksidasi menjadi halogen (X2)

2X- X2 + 2e

- ion OH- dari basa dioksidasi menjadi gas oksigen (O2)

4OH- 2H2O + 4e + O2

-pada proses penyepuhan dan pemurnian logam, maka yang dipakai sebagai anode adalah suatu logam (buka Pt, C, Au), sehingga anode (logam) mengalami oksidasi dan larut

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Selviyanti%20055123_WEB/bagan.html

Page 9: UNIT 5....Elektrolisis

Kegunaan Sel Elektrolisis Melalui proses elektrolisis, kita dapat memperoleh unsur-unsur logam, halogen-halogen, gas hidrogen, dan gas oksigen.

sebagai contoh, marilah kita tinjau hasil-hasil elektrolisis larutan NaCl

2NaCl (aq)  2Na+ (aq) + 2Cl- (aq)2H2O (l) + 2e  2OH- (aq) + H2 (g)2Cl- (aq) Cl2 (g) + 2e

2NaCl (aq) + 2H2O (l)   2NaOH (aq) + H2 (g) + Cl2 (g)Gas H2 terbentuk di katode, gas Cl2 terbentuk di anode, dan pada larutan sisa kita peroleh NaOH.

Melalui proses elektrolisis, kita dapat menghitung konsentrasi ion logam dalam suatu larutan. Ion logam diendapkan sebagai logamnya pada kaode. Dengan menghitung pertambahan berat katode, kita dapat menentukan konsntrasi ion logam dalam larutan semula. Salah satu proses elektrolisis yang populer adalah penyepuhan (electroplating), yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan logam lain.

Contoh: proses penyepuhan sendok alumunium oleh perak.

Proses elektolisis juga dipakai pada pemurnian suatu logam, misalnya tembaga. Untuk membuat kabel-kabel listrik diperlukan logam tembaga yang betul-betul murni, sebab pengotoran sekecil apapun dapat mengurangi konduktivitas kabel tersebut.

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Selviyanti%20055123_WEB/fungsi.html