underground mining
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
UNDERGROUND MINING
Adalah suatu metode penambangan yang endapan atau bijih mineral terletak di
bawah permukaan bumi sehingga aktivitas penambangan sepenuhnya berada di bawah
permukaan bumi, seperti pada gambar dibawah ini (gambar 1).
GAMBAR 1
UNDERGROUND MINING
Tambang bawah tanah dapat dibagi dalam beberapa metode dasar, yaitu : Stoping
Shrinkage, Sublevel, Caving (Top Slicing, Sublevel dan Block).
Pada endapan berlapis, dapat5 menggunakan metode Room and Pillar, Long Wall
dan Top Clincing, juga dapat menggunakan metode Advancing atau Retreating. Pada
cara Advancing, penambangan dimulai begitu bertemu dengan endapan mineral menuju
batas luar endapan. Pada cara Retreating, penambangan hanya dimulai jika batas luar
endapan telah dicapai dan selanjutnya penambangan dilakukan menuju arah mendekati
jalan masuk. Daerah bekas penambangan mungkin ditinggalkan terbuka, disangga saat
bekerja, diisi dengan batuan limbah, disangga dan diisi atau dibiarkan runtuh.
- stoping dipakai untuk batuan yang tahan, yaitu massa bijih yang kuat dank eras.
Untuk massa bijih yang lemah juga bias digunakan dengan penyanggaan yang
kuat.
- Shrinkage dipakai untuk endapan yang curam dengan tebal 8 ft atau lebih dan
dinding cukup kuat.
- Sublevel Stoping dipakai pada badan bijih berat sampai sedang.
- Top Slincing terutama dipakai pada bijih yang lunak, lemah dengan overburden
lemah. Tapi kadang-kadang untuk badan bijih dengan ketahanan sedang.
- Block Caving dipakai uantuk badan bijih yang besar, tebal dengan kekuatan
rendah sampai menengah. Tapi dalam beberapa hal dipakai untuk batuan kuat
seperti gamping dan asbes.
A. Unsupported Methods
Ada tiga metode penambangan pada grup ini, yaitu :
1. Room and Pillar
- Stope and Pillar
2. Shrinkage Stoping
3. Sublevel Stoping
1) Room and Pillar
Pada metode ini, penambangan menggunakan bukaan horizontal,
perbandingan bukaan dan pillar kecil dan penyanggan pada seluruh bukaan ringan
sampai menengah. Pada Room and Pillar, bentuk ruangan teratur (persegi) dan
biasanya dipergunakan untuk tambang batubara.
Umumnya metode ini diklasifikasikan ke dalam Stope and Pillar, jika :
- Pillar tidak teratur, bentuk dan ukurannya acfak. Hal ini karena pillar dipilih
pada bijih yang berkadar rendah. Karena pada batuan keras, maka ukuran pillar
yang kecil sudah memadai.
- Ketebalan endapan menengah sampai tebal > 6 meter. Jika tidak dapat
dilakuakan dengan sekali penambangan, sering dibuat jenjang (bench).
- Dilakukan untuk endapan bukaan batubara.
2) Shrinkage Stoping
Shrinkage Stoping termasuk metode Overhand Stoping (menggali ke atas),
dimana bijih ditambang dengan sayatan horizontal dan sementara dibiarkan dalam
stope sebagai penyangga sementara. Gunanya adalah untuk dinding dan untuk
landasan bagi pekerja. Karena ore mengembang waktu dipecahkan yaitu sekitar
30-40% dari bijih yang hancur harus dikeluarkan selama penambangan untuk
menyediakan ruang kerja. Sisanya baru dikeluarkan ketika hamper mencapai
batas penambangan.
3) Sublevel Stoping
Merupakan satu-satunya metode penambangan yang mempunyai paten (VCR
= Vertical Crater Retreat). Metode ini termasuk overhand vertical menggunakan
lubang bor yang panjang dan peledakan dilaksanakan dari sublevel untuk
menghancurkan bijih. Bijih mengalir melewati stopr karena beratnya sendiri
menuju level pengangkutan.
B. Supported Methods
Metode ini memerlukan penyangga buatan untuk menjaga stabilitas bukaan kerja
dan mengontrol tenah secara sistematik. Metode Supported digunakan bila bukaan
produksi tidak dapat bertahan selama umur kegiatan dan kertusakan pada permukaan
(gua, amblesan) tidak dapat ditoleransi.
Ada tiga metode dalam grup ini, yaitu :
1. Cut and Fill Stoping
2. Stull Stoping
3. Square Set Stoping.
Cut and Fill dan Stull Stoping dimaksudkan untuk batuan berkekuatan sedang,
sedangkan Square Set Stoping untuk batuan lemah.
1. Cut and Fill Stoping
Meruapakan metode penambangan Overhand dengan sayatan bijih horizontal
dalam stope dan langsung diisi dengan batuan limbah. Pengisian dilaksanakan
secara integral dengan daur penambangan dan bukaan setelah selesai seluruh
operasi penambangan(gambar 2).
GAMBAR 2
PARTIALLY DEVELOPED VEIN
Keunggulan cara ini :
- produktivitas sedang
- laju produksi sedang dan skala sedang
- selektivitas dan sorting baik, limbah untuk bahan pengisi
- biaya development rendah
- investasi sedang, dapat dengan mekanisasi
- luwes, mudah penyesuaian
- perolehan sangat baik jika pillar turut ditambang
- limbah dipermukaan dapat dipakai sebagai bahan pengisi
- keamanan lumayan.
Kelemahannya :
- Biaya penambangan agak tinggi
- Penanganan limbah mencapai 50% biaya tambang
- Filling menyebabkan siklus rumit, sehingga produksi tidak kontinu
- Harus menyiapkan jalan jika ingin mekanisasi
- Cenderung untuk intensif karyawan, butuh penambang yang terampil dan
pengawasan tertutup.
2. Stull Stoping
Metode ini berguna untuk lingkungan tertentu (endapan tipis, kiring, pipih)
dan kekuatan dinding sedang. Metode Overhand, dimana didalamnya penyangga
dipasang secara beraturan atau acak untuk mengontrol tanah. Pada endapan
mendekati horizontal penyangga disebut post dan pada endapan miring dikenal
dengan nama Stull.
3. Square Set Stoping
Pada quare set stoping, blok – blok kecil bijih diekstraksi secara sistematik
dan diganti dengan penyangga dengan bentuk kerangka kayu.
C. Caving Methods
Dalam metode ini pekerjaan dieksplorasi direncanakan runtuh, yaitu : runtuhan
dari bijih dan atau batuan memang diinginkan dan menjadi hal yang sangat penting
dalam metode ini. Dengan caving Method, keruntuhan badan bijih diharakan dan
dikendalikan. Demikian juga dengan batuan diatasnya, serta factor utama dalam
pelaksanaan tambang ini.
Ada tiga metode, yaitu :
1. Long Wall, umunbya untuk batubara atau endapan yang berlapis
2. Sublevel Caving
3. Block Caving
1. Long Wall Mining
Long Wall Mining adalah metode eksplorasi yang digunakan pada endapan
yang relative datar, tipis dan rata, dimana dibuat permukaan yang panjang
memotong suatu panel diantara seperangkat jalan retreat atau advance dengan
bukaan yang sempit, diikuti dengan runtuhnya atap lapisan.
Variasi dari metode ini adalah Short Wall Mining, dimana panjang face hanya
berkisar antara 45 – 60 meter, dan daerah runtuhan disebut gob.
2. Sublevel Caving
Pada cara ini, kemajuan tambang keselurauhan kearah bawah dimana bijih
diantara sublevel dihancurkan secara Overhand. Batuan yang berada di atas
endapan (hanging wall atau caving) runtuh ke ruang kosong yang terjadi karena
bijih meluncur kebawah. Penambangna dilaksanakan pada sublevel dari drive dan
cross cut development yang dihubungkan ke level angkutan utama di bawahnya
dengan ramps (lereng landai), ore pass dan raise. Karena yang runtuh hanya
batuan limbah maka bijih harus diledakkan.
3. Block Caving
Block Caving adalah metode penambangan dimana massa panel block bijih
dipotong sebagian bawahnya supaya bagian atasnya runtuh. Bila deposit
menjunjung capping atau dibatasi oleh hanging wall, juga hancur kedalam
ruangan yang tercipta karena bijih longsor ke bawah. Tidak seperti sublevel
caving, baik bijih maupun batuannya runtuh dalam block caving. Seperti sublevel,
runtuhan terjadi dalam pola kolumnar hingga ke permukaan, sering membentuk
lonceng terbalik meninggalkan angle of repose yang stabil (50° hingga 90° dari
horizontal).
Block caving merupakan penambangan skala besar di Amerika mencapai 10%
dari seluruh logam dari tambang bawah tanah dan 3% dari seluruh mineral yang
ditambang dengan metode bawah tanah. Variasi block caving yaitu, versi blok,
panel caving dan mass caving.
Persiapan pembukaan tambang bawah tanah ialah semua pekerjaan dalam rangka
penyiapan atau pembangunan fasilitas kerja untuk kelancaran produksi tambang bawah
tanah. Pekerjaan ini meliputi :
1. Pembangunan fasilitas permukaan (surface facilities)
2. Pembangunan fasilitas bawah tanah (underground facilities)
Fasilitas kerja di permukaan berfungsi untuk membantu atau menunjang kegiatan
di bawah tanah, meliputi jalan angkut, gedung perkantoran, gudang peralatan, gudang
bahan baku dan bahan Bantu, perbengkelan, stasiun bahan baker minyak, gudang bahan
peledak, pembangkit tenaga listrik, dan emplasemen (stockyard).
Fasilitas bawah tanah berupa lubang-lubang bukaan berfungsi sebagai :
- jalan masuk dan keluar bagi karyawan dan alat angkut yang bergerak (truck dan
lori)
- menempatkan peralatan (ban berjalan, pipa air, pipa angin, pipa Lumpur)
- mengangkut material (penyangga, bahan peledak, air, udara segar/kotor, dan batu
hasil penambangan)
- lubang khusus ventilasi
- untuk penirisan
- keselamatan kerja (penyelamatan jika terjadi kecelakaan).
Mengingat fungsinya yang sangat spesifik tersebut, maka selain karyawan
tambang yang sedang bertugas dilarang masuk, kecuali bagi orang-orang tertentu yang
mendapat izin.
Untuk membuat lubang masuk sebagai jalan utama ke tambang bawah tanah, ada
tiga hal yang harus diperhatikan :
- metode
- lokasi
- bentuk dan ukuran
Jalan masuk ke tambang bawah tanah yang dikenal sebagai lubang bukaan bawah
tanah (underground opening) seperti tergambar dibawah ini, dapat berupa :
1) terowongan atau adit
2) sumuran vertical (vertical shaft)
3) sumuran miring (inclined shaft)
4) kombinasi antara sumuran vertical dan sumuran miring
5) ramp
GAMBAR 3
UNDERGROUND OPENING
Faktor-faktor yang menentukan pemilihan metode jalan masuk :
a. Bentuk, ukuran, kemiringan endapan bahan galian.
b. Kedalaman endapan.
c. Keadaan geologi, morfologi, batuan.
d. Produksi, menyangkut tenaga kerja.
e. Modal dan teknologi yang tersedia
f. Nilai bahan galian.
Lokasi jalan masuk dipengaruhi oleh :
1. topografi dan morfologi
2. kemudahan pengangkutan ; sedapat mungkin berada ditengah-tengah daerah
eksploitasi mengingat transport yang sebaik-baiknya. Juga dihubungkan dengan
transport di permukaan tanah.
3. daerah bebas banjir dan bebas polusi udara
4. struktur geologi
5. berada di luar daerah caving.
Bentuk dan ukuran jalanmasuk ke tambang bawah tanah dipengaruhi oleh :
1) Keadaan batuan
2) Jumlah bahan yang harus diangkut
3) Sistem transportasi yang digunakan
4) Kedalaman
5) Jumlah orang yang bekerja di bawah tanah
- menentukan system ventilasi
- menentukan system transportasi
6) Jumlah air yang ada di bawah tanah yang harus di pompa ke luar
7) Biaya yang tersedia.
Lubang bukaan untuk persiapan tambang bawah tanah dapat dibagi menjadi tiga
berdasarkan tingkat kepentingannya :
a. lubang bukaan utama seperti :
- sumuran (shaft) vertical atau miring.
- Terowongan dan adit.
b. lubang bukaan sekunder seperti :
- drift
- level
c. lubang bukaan tersier seperti :
- lubang naik (raise)
- lubang turun (winze)
- blind shaft
- ramp
PAPER
UNDERGROUND MINING
TUGAS PENGANTAR TEKNOLOGI MINERAL
Oleh
SUSMAYANTI KARTINI03053120025
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2006