ukbm i siap

40
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan strata satu tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat sehingga Puskesmas dapat memberdayakan setiap masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Partisipasi atau peran serta masyarakat jelas dirasakan keberadaan dan perannya dalam segala bidang pembangunan. Di bidang kesehatan, wujud nyata peran serta masyarakat berupa Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang jenisnya bermacam-macam. Jenis UKBM ini bervariasi sesuai kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 5 “Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga dan lingkungannya”. Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Menurut WHO peran serta masyarakat merupakan prasyarat utama unutk keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Yang dimaksud dengan peran serta masyarakat disini adalah suatu proses individu, keluarga atau 1

Upload: milla-silvia

Post on 09-Aug-2015

1.577 views

Category:

Documents


124 download

TRANSCRIPT

Page 1: UKBM I siap

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan tidak

hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan strata satu tetapi juga sebagai

pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat sehingga Puskesmas dapat

memberdayakan setiap masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan upaya

kesehatan.

Partisipasi atau peran serta masyarakat jelas dirasakan keberadaan dan perannya

dalam segala bidang pembangunan. Di bidang kesehatan, wujud nyata peran serta

masyarakat berupa Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang jenisnya

bermacam-macam. Jenis UKBM ini bervariasi sesuai kebutuhan dan perkembangan

masyarakat.

Dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 5 “Setiap orang

berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

perseorangan, keluarga dan lingkungannya”.

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai

upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk

yang ada di masyarakat. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling

dikenal di masyarakat.

Menurut WHO peran serta masyarakat merupakan prasyarat utama unutk

keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Yang dimaksud dengan peran serta

masyarakat disini adalah suatu proses individu, keluarga atau kelompok masyarakat

dalam ikut bertanggungjawab atas kesehatan dan kesejahteraan demi keluarga dan

masyarakat, serta peningkatan kemampuannya untuk berkomunikasi dalam

pembangunan melalui penghayatan keadaan dan masalah dengan lebih baik sehingga

masyarakat termotivasi untuk memecahkan masalahnya dan secara khusus menjadi

upaya peningkatan peran serta masyarakat yang diwujudkan dalam program

pembangunan kesehatanmasyarakat kota dan desa melalui pendekatan Primary Health

Care.

1

Page 2: UKBM I siap

1.2 Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai peran serta masyarakat

dan upaya kesehatan berbasis masyararakat di wilayah kerja Puskesmas Andalas.

1.3 Batasan Masalah

Makalah ini membahas mengenai peran serta masyarakat dan upaya kesehatan

berbasis masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Andalas.

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk dari berbagai

literatur,laporan tahunan dan tengah semester Puskesmas Andalas, serta diskusi

dengan pemegang Program Promosi Kesehatan Puskesmas Andalas.

2

Page 3: UKBM I siap

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peran Serta Masyarakat

2.1.1 Definisi

Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana

individu, keluarga maupun masyarakat umum ikut serta bertanggung jawab terhadap

kesehatan diri, keluarga, ataupun kesehatan masyarakat lingkungannya serta wahana

pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola

oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan bimbingan dari petugas Puskesmas,

lintas sektor dan lembaga terkait.

2.1.2 Dasar Hukum Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat memiliki arti penting dalam pembangunan pada

umumnya dan penbangunan kesehatan pada khususnya. Hal ini terbukti dengan

dicantumkannya peran serta masyarakat dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang

kesehatan.

Pasal 5

Setiap orang berkewajiban untuk ikut sertadalam memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatan perseorangan, keluarga, dan lingkungannya.

Pasal 8

Pemerintah bertugas menggerakkan peran serta masyarakat dalam

menyelenggarakan pembiayaan kesehatan, dengan memperhatikan fungsi social

sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kutang mampu tetap terjamin.

Pasal 71

1. Masyarakat memiliki kesempatan untuk berperan serta dalam penyelenggaraan

upaya kesehatan beserta sumber daya masyarakat.

2. Pemerintah membina, mendorong dan menggerakkan swadaya masyarakat yang

bergerak di bidang kesehatan agar dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna.

3. Ketentuan mengenai syarat dan tatacara peran serta masyarakat di bidang

kesehatan ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

3

Page 4: UKBM I siap

2.1.3 Tujuan Peran Serta Masyarakat

Tujuan program peran serta masyarakat adalah

1. Meningkatkan peran, kemandirian, dan kerjasama dengan lembaga-lembaga non

pemerintah yang memiliki visi sesuai

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas jejaring kelembagaan dan organisasi non

pemerintah dan masyarakat

3. Memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap tahap dan proses pembangunan

melalui peningktan jaringan kemitraan dengan masyarakat

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Peran Serta Masyarakat

1. Manfaat kegiatan yang dilakukan

Jika kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat yang nyata dan jelas bagi

masyarakat maka kesediaan masyarakat unutk berperan serta menjadi lebih besar.

2. Adanya kesempatan

Kesediaan juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan atau ajakan untuk berperan

serta dan masyarakat melihat memang ada hal-hal yang berguna dalam kegiatan

yang akan dilakukan.

3. Memiliki keterampilan

Jika kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan keterampilan tertentu dan orang

yang mempunyai keterampilan sesuai dengan keterampilan tersebut maka orang

tersebut akan tertarik untuk berperan serta.

4. Rasa memiliki

Rasa memiliki akan tumbuh jika sejak awal kegiatan masyarakat sudah

diikutsertakan, jika rasa memiliki ini bisa ditumbuhkembangkan dengan baik,

maka peran serta masyarakat dapat di lestarikan.

5. Faktor tokoh masyarakat

Jika dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat melihat bahwa tokoh-tokoh

masyarakat atau pemimpin kader yang disegani ikut serta, maka mereka akan

tertarik pula untuk berperan serta.

2.1.5 Lingkup Peran Serta Masyarakat

Ruang lingkup peran serta masyarakat (PSM) menjadi sangat luas bahkan tidak

terbatas. Namun demikian, untuk memudahkan dalam pembinaan, lingkup PSM dapat

dikelompokkan menjadi :

4

Page 5: UKBM I siap

1. Upaya Kesehatana Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan

oleh masyarakat umum.

2. Upaya Kesehatan Tradisional (UKESTRA)

3. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)

4. Upaya Kesehatan Dasar Swasta (UKDS)

5. Kemitaraan LSM dan dunia usaha.

6. Dan sehat/jaminan pemeliharaan kesehatan Masyarakat (JPKM)

7. Peran wanita pembangunan kesehatan

8. Peran generasi muda dalam pembangunan keseahatan

9. Kader kesehatan.

2.1.6 Prinsip Penggerakan Peran Serta Masyarakat

Kesehatan merupakan kebutuahan setiap orang. Oleh karena itu kesehatan seharusnya

tercermin dalam kegiatan setiap insan. Peran serta masyarakat dibidang kesehatan di

arahkan melalui tiga macam utama, sebagai berikut.

a.    Kepemimpinan

b.    Pengorganisasian

c.    Pendanaan

Dengan demikian, tujuan akhir yang hendak dicapai dalam peningkatan peran serta

masyarakat di bidang kesehatan adalah sebagai berikut.

1. Setiap pemimpin kelompok masyarakat baik formal maupun imformal

mempunyai wawasan kesuma (kesehatan untuk semua).

2. Setiap kelompok masyarakat baik ditingkat kewilayahan maupun organisasi,

mempunyai bentuk UKBM yang merupakan wujud partisipasi mereka dalam

menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi, dengan kualitas yang

baik.

3. Setiap kelompok masyarakat mengembangkan dana sehat menggunakn pola yang

sesuai dengan karakteristik masyarakat setempat, dengan kualitas yang memadai.

Dana sehat pola PKMD untuk masyarakat perdesaan, dana sehat pola KUD untuk

masyarakat anggota KUD, dana sehat pada UKS untuk para murid sekolah dan

lain-lain

5

Page 6: UKBM I siap

2.1.7 Manajemen Pembinaan Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat di bidang kesehatan mempunyai kekhususan seabagai berikut :

1. Meskipun kesehatan berdampingan dengan kedoktoran, implementasi program

kesehatan masyarakatnya berbeda jauh dengan dunia kedokteran. Keseahtan

masyarakat sangat erat kaitannya dengan aspek sosial budaya masyarakat yang

bersangkutan.

2. Bidang gerak serta masyarakat amat luas dan sangat bervariasi sehingga tidak

mungkin menerapkan suatu harusan yang sifatnya mutlak.

2.1.8 Tingkatan Peran Serta

Mengembangkan dan membina partisipasi masyarakat bukan pekerjaan mudah.

Partisipasi masyarakat memerlukan kemampuan, kesempatan, dan motivasi. Berbagai

tingkatan partisipasi atau peran serta masyarakat antara lain:

1. Peran serta karena perintah atau karena terpaksa.

2. Peran serta karena imbalan, baik dalam bentuk imbalan materi atau imbalan

kedudukan.

3. Peran serta karena rasa ingin memiliki.

4. Peran serta karena kesadaran, tanpa adanya paksaan atau harapan dapat imbalan.

5. Peran serta karena tuntutan akan hak dan tanggung jawab

2.1.9 Wujud Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk:

1. Tenaga, seseorang berperan serta dalam kegiatan kelompok dengan

menyumbangkan tenaganya, misalnya menyiapkan tempat, peralatan, dan

sebagainya.

2. Materi, seseorang berperan serta dalam kegiatan kelompok dengan

menyumbangkan materi yang diperlukan dalam kegiatan kelompok tersebut,

misalnya uang, pinjaman tempat, dan sebagainya (Depkes RI, 1990)

2.1.10 Peran Kader Masyarakat sebagai Wujud Peran Serta Masyarakat

Kader posyandu adalah warga masyarakat yang terlibat dalam seksi 7 dan seksi

LKMD (Tim penggerak PKK) yang tegabung dalam Pokja IV yang membidangi

masalah kesehatan dan KB dan aktif dalam kegiatan posyandu. Kader gizi adalah

anggota masyarakat yang bekerja sevara sukarela dan mampu melaksanakan upaya

6

Page 7: UKBM I siap

peningkatan gizi keluarga (UPGK) serta mampu menggerakkan masyarakat untuk ikut

serta dalam kegiatan UPGK.

Masih banyak conton-contoh lain tentang macam atau jenis kader di masyarakat,

seperti kader UKS (disekolah), kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik), dan lain-lain.

2.2 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

2.2.1 Definisi

Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) adalah wahana

pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola

oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan bimbingan dari petuga puskesmas,

lintas sektor dan lembaga terkait.

2.1.2 Tujuan Terbentuknya UKBM

1.      Meningkatnya jumlah dan mutu UKBM

2.      Meningkatnya kemampuan pemimpin/Toma dalam merintis dan mengembangkan

UKBM

3.      Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam

penyelenggaraan UKBM

4.       Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam

menggali, menghimpun dan mengelola pendanaan masyarakat utk

menumbuhkembangkan UKBM.

2.1.3 Tingkat Perkembangan UKBM

Pada umumnya, UKBM dibagi berdasarkan tingkat perkembangannya menjadi 4

strata, yaitu:

1. Pratama, yaitu UKBM yang baru dibentuk.

2. Madya, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur tetapi cakupannya masih

rendah.

3. Purnama, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur tetapi cakupannya sudah

tinggi.

4. Mandiri, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur, cakupannya tinggi dan >50%

masyarakatnya telah menjadi anggota dana sehat.

7

Page 8: UKBM I siap

2.1.5 Sasaran UKBM

Sasaran UKBM, yaitu:

1. Individu atau tokoh masyarakat berpengaruh

2. Keluarga

3. Kelompok masyarakat: generasi muda, kelompok wanita, angkatan kerja, dan

lain-lain.

4. Organisai masyarakat: organisai profesi, LSM, dan lain-lain.

5. Masyarakat umum: desa, kota dan pemukiman khusus.

2.2.3 Jenis-jenis UKBM

2.2.3.1 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Posyandu adalah salah saru bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan

dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,

guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar

unutk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Posyandu meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA, Imunisasi, dan

penanggulangan diare, terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan

angka kematoan bayi. Sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang

langsung bersentuhan dengan masyarakat level bawah, sebainya posyandu digiatkan

kembali seperti pada masa orde baru karena terbukti ampuh mendeteksi permasalahan

gizi, busung lapar dan masalah kesehatan lainnya meyangkut kesehatan ibu dan anak

akan mudah dihindari jika posyandu kembali diprogramkan secara menyeluruh.

Prinsip dasar posyandu:

a) Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat

perpaduan antara pelayanan professional dan non professional (oleh

masyarakat).

b) Adanya kerjasama lintas program yang baik (KIA, KB, gizi. Imunisasi,

penangulangan diare) maupun lintas sektoral

c) Kelembagaan masyarakat (pos desa, kelompok tumbang/pos tumbang, pos

imunisasi, pos kesehatan, dan lain-lain).

d) Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi 0-1 tahun, anak balita 1-5

tahun, ibu hamil, PUS).

e) Pendekatan yang dibutuhkan adalah pengembangan dan PKMD/PHC

8

Page 9: UKBM I siap

Kegiatan posyandu lebih di kenal dengan sistem lima meja yang, meliputi :

a) Meja 1 : Pendaftaran

b) Meja 2 : Penimbangan

c) Meja 3 : Pengisian Kartu Menuju Sehat

d) Meja 4 : Penyuluhan Kesehatan pembarian oralit Vitamin A ,dan tablet besi

e) Meja 5 : Pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi, pemeriksaan

kesehatan dan pengobatan,serta pelayanan keluarga berencana.

Klasifikasi Posyandu

Posyandu diklafikasikan menjadi empat tingkatan, yaitu:

a) Posyandu Pratama (Warna Merah)

Pelaksanaan masih belum mantap, kegiatan belum bias rutin tiap bulan dan

kader aktifnya terbatas. Frekuensi penimbangan masih kurang dari delapan kali

dalam satu tahun. Posyandu pratama dinilai gawat. Intervensi nya antara

lain:pelatihan kader, penyegaran kader, dan penambahan jumlah kader.

b) Posyandu Madya (Warna Kuning)

Dapat melaksanakan kegiatan lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah

kader kurang lebih 5 orang, cakupan program utama yaitu KB, KIA, Gizi,

Imunisasi masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti kelestarian kegiatan

posyandu sudah lebih baik tetapi masih rendah cakupan nya, untuk itu perlu di

lakukan penggerakan masyarakat secara intensif, serta penambahan program

yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

c) Posyandu Purnama (Warna Hijau)

Dapat melaksankan kegiatan lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah kader

lima orang atau lebih, cakupan lima program utamanya lebih dari 50%. Sudah

ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada dana sehat yang masih

sederhana.

d) Posyandu Mandiri (Warna Biru)

Kegiatan teratur, cakupan lima program utama sudah baik, ada program

tambahan, dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK. Dana sehat

menggunakan prinsip Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)

serta mampu berswasembada.

9

Page 10: UKBM I siap

2.2.3.2 Kelurahan Siaga / Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel)

Poskeskel merupakan unit kesehatan dibawah Puskesmas yang dibangun

berdasarkan swadaya masyarakat. Dikepalai oleh bidan/dokter/perawat setempat

(berdomisili di lokasi Poskeskel). Poskeskel melayani kesehatan masyarakat secara

umum sebagai perpanjangan dari Puskesmas. Poskeskel akan membawahi beberapa

Posyandu di lingkungannya.

2.2.3.3 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah di halaman atau ladang

yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Dikaitkan

dengan peran serta masyarakat, TOGA merupakan wujud partisipasi mereka dalam

bidang peningkatan kesehatan dan pengobatan sederhana dengan memanfaatkan obat

tradisional.

Fungsi TOGA adalah:

1. Menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan untuk menjaga dan

meningkatkan kesehatan dan mengobati gejala atau keluhan dari beberapa

penyakit yang ringan

2. Memperbaiki gizi masyarakat

3. Upaya pelestarian dan memperindah lingkungan

4. Menambah penghasilan keluarga.

2.2.3.4 Upaya Kesehatan Kerja (UKK)

Upaya Kesehatan Kerja adalah bentuk operasionil PHC di lingkungan pekerja,

merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang

terencana, teratur dan berkesinambungan yang di selenggarakan oleh masyarakat

pekerja atau kelompok kerja yang memiliki jenis kegiatan usaha yang sama dan

bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja.

UKK menjadi semakin penting pada industrilisasi sekarang ini. Pertumbuhan

industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak, yang biasanya tetap

diiringi oleh banyaknya tenaga kerja informal. Salah satu wujud UKK adalah

dibentuknya Pos Upaya kesehatan Kerja (Pos UKK) di sektor informal dan

pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sektor formal.

10

Page 11: UKBM I siap

Setelah terlatih sebagai kader UKK, ada 13 (tiga belas) tugas pokok dan fungsi

(tupoksi) yang harus dijalankannya secara optimal, antara lain :

1. Pertemuan Tingkat Pekerja (ptp) : mengadakan sosialisasi upaya kesehatan kerja di

tempat kerja, merencanakan pelaksanaan survey mawas diri dan  musyawarah

masyarakat pekerja

2. Survey Mawas Diri (SMD) : pengenalan, pengumpulan, pengkajian masalah

kesehatan pekerja untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja mengenai

kesehatan kerja

3. Musyawarah Masyarakat Pekerja (MMP) : mengenal masalah kesehatan dan

keselamatan kerja, dengan pekerja, keluarga pekerja, petugas puskesmas, aparat

pemerintah

4. Membentuk Pos UKK : menentukan pengurus  pos UKK,  jadwal kegiatan, rencana

kerja tahunan, target, pembiayaan, lokasi dekat dengan tempat kerja

5. Perencanaan UKK : menentukan masalah kesehatan kerja berdasarkan hasil SMD,

menentukan prioritas masalah, perkiraan biaya, jadwal, rencana, dan target kegiatan

6. Penyuluhan UKK : materi tentang  gizi, PHBS, kebersihan lingkungan,  potensi,

risiko bahaya, penggunaan APD (alat pelindung diri),  pengolahan limbah, penyakit

dan kecelakaan akibat kerja

7. Pemeriksaan Kesehatan, p3k dan p3p : membantu petugas kesehatan, pemeriksaan

ksehatan umum, pengadaan dan pengelolaan kartu kunjungan, formulir status

kesehatan pekerja, membuat daftar penyakit akibat kerja, pemberian obat bebas pada

penyakit ringan

8. Upaya Rujukan : merujuk segera pasien kecelakaan, dan penyakit berat yang tidak

bisa tertangani.

9. Pencatatan Pelaporan : membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan

10. Kerjasama Lintas Sektoral : pertemuan berkala dengan anggota pos UKK,

pertemuan ruitn teratur dengan petugas, kunjungan rumah kepada pekerja, membantu

kesulitan pekerja

11. Mengelola Sumber Keuangan UKK : mengatur sumber pemasukan dan pengeluaran

pos UKK

12. Membantu Pemberdayaan Ekonomi Pekerja : integrasi kegiatan ekonomi yang

menguntungkan, pembentukan dan pengelolaan dana simpan pinjam (koperasi),

pemberiaan kredit modal usaha, penyediaan  alat  kesehatan  kerja.

13. Membina Kemampuan Diri : meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan dan

penataran, pertemuan rutin anggota UKK, kunjungan lapangan, melaksanakan 

kegiatan  secara kontinyu

11

Page 12: UKBM I siap

2.2.3.5 Pos kesehatan Persantren (Poskestren)

Poskestren merupakan wujud partisipasi masyarakat pondok pesantren dalam

bidang kesehatan secara berkala.Kegiatan dari poskestren adalah :

1. Pos obat pondok pesantren

2. Santri husada (kader kesehatan di kalangan santri)

3. Pusat informasi kesehatan, berupa perpustakaan kerohanian dan ceramah

kesehatan secara berkala, bekerja sama dengan puskesmas setempat.

4. Upaya kesehatan lingkungan di sector pondok pesantren.

2.2.3.6 Pos Binaan Terpadu (Posbindu)

Posbindu berbeda dengan posyandu, karena posbindu dikhususkan unutk

pembinaan pada orang tua, baik yang akan memasuki masa lansia maupun yang sudah

memasuki masa lansia.

Program posbindu ini diperuntukkan untuk usia 45 tahun ke atas dengan

pembagian 45 tahun sampai 59 tahun adalah usia pralansia, 60 sampai 70 tahun usia

lansia, dan 70 tahun keatas adalah lansia yang beresiko. Posbindu ini diharapkan bagi

usia pralansia adalah untuk mempersiapkan dalam memasuki usia lansianya agar

tetapproduktif, mandiri dan bisa berperan aktif.

Kegiatan yang dilaksanakan di posbindu diantaranya:

1. Pendataan Sasaran, masyarakat yang berusia diatas 18 tahun

2. Pemeriksaan Kesehatan

3. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan, maka setiap satu bulan sekali

diadakan pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan tekanan darah,

penimbangan berat badan, dan pemberian obat-obatan yang diperlukan.

4. Penyuluhan, dilaksanakan setiap 1 bulan sekali.

5. Olah raga atau kesehatan jasmani

6. Olahraga yang dilakukan di posbindu yaitu senam lansia, jalan kaki.

7. Pemberian makanan tambahan

8. Pemeriksaan laboratorium darah pada pasien yang beresiko.

9. Pembinaan pada keluarga lansia unutk meningkatkan kemampuannya

mengatasi masalah kesehatan lansia.

12

Page 13: UKBM I siap

2.2.4 Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)

Bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang lain adalah sebagai berikut

1.      Suatu karya bhakti Hasuda (SBH) merupakan bentuk partisipasi generasi muda

khususnya pramuka dalam bidang kesehatan.

2.      Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat Desa (UKGMD), merupaka wujud peran serat

masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.

3.      Pemberantasan Penyakit Menular melalui pendekatan pembangunan kesehatan

masyarakat desa(P2M-PKMD) merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam

penangulangan penyakit menular yang banyk di derita penduduk setempat.

4.      Desa percontohan kesehatan lingkungan (DPKL), merupakan wujud peran serta

masyarakat dalam program menyediakan air bersih dan perbaikan lingkungan

pemukiman. Melalui kegiatan ini diharapkan cukupan penyediaan air bersih dan

rumah sehat menjadi semakin tinggi.

5.      Pos kesehatan pondok pesantren (Poskestren), merupakan wujud partisipasi

masyarkat pondok pesantren dalam bidang kesehatan. Biasanya dalam poskestren

ini muncul kegiatan, antara lain pos obat pondok pesantren (POP), santri hasada

( kader kesehatan di kalangan santri), pusat informasi kesehatan di pondok

pesantren, dan upaya kesehatan lingkungan di sekitar pesantren.

6.      Karang Werda, merupakan wujud peran serta masyarakat dalam upayakesehatan

usia lanjut, misalnya pos pembina terpadu lansia (posbindu lansia atau posyandu

usila).

7.      Dan masih banyak lagi bentuk UKBM yang lain

13

Page 14: UKBM I siap

BAB III

ANALISIS SITUASI

3.1 Gambaran Umum

3.1.1 Keadaan Geografis

Puskesmas Andalas terletak di kelurahan Andalas dengan wilayah kerja meliputi

10 kelurahan dengan luas 8.15 Km2dengan batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Padang Utara,Kuranji

Sebelah Selatan : Kecamatan Padang Selatan

Sebelah Barat : Kecamatan Padang Barat

Sebelah Timur : Kecamatan Lubuk Begalung, Pauh

Gambar 1. Peta wilayah kerja Puskesmas Andalas

Puskesmas Andalas meliputi 10 kelurahan sebagai wilayah kerjanya. Kesepuluh

kelurahan tersebut adalah:

1. Kelurahan Sawahan

2. Kelurahan Jati Baru

3. Kelurahan Jati

4. Kelurahan Sawahan Timur

5. Kelurahan Simpang Haru

6. Kelurahan Andalas

7. Kelurahan Kubu Marapalam

14

Page 15: UKBM I siap

8. Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah

9. Kelurahan Parak Gadang Timur

10. Kelurahan Ganting Parak Gadang

3.1.2 Keadaan Demografi

Data kependudukan Kecamatan Padang Timur sebagai wilayah kerja Puskesmas

Andalas adalah :

Tabel 1. Distribusi Penduduk Menurut Kelurahan hingga bulan Agustus 2012

NO KELURAHAN JUMLAH

1 Kelurahan Sawahan 6387

2 Kelurahan Jati Baru 6707

3 Kelurahan Jati 10134

4 Kelurahan Sawahan Timur 5835

5 Kelurahan Simpang Haru 8980

6 Kelurahan Andalas 10134

7 Kelurahan Kubu Marapalam 7594

8 Kelurahan Kubu Dalam Parak

Karakah

10132

9 Kelurahan Parak Gadang Timur 7594

10 Kelurahan Ganting Parak Gadang 10132

Jumlah 77572

3.1.3 Sarana dan Prasarana

3.1.3.1 Sarana dan Prasarana Kesehatan

Wilayah Kerja Puskesmas Andalas sangat luas, oleh karena itu untuk melayani

masyarakat, Puskesmas Andalas memiliki 1 buah Puskesmas induk, dan 8 buah

Puskesmas pembantu dan 1 buah Poskeskel yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas

Andalas, yaitu :

1. Puskesmas Pembantu Andalas Barat

2. Puskesmas Pembantu Parak Karakah

3. Puskesmas Pembantu Tarandam

4. Puskesmas Pembantu Ganting Selatan

5. Puskesmas Pembantu Jati Gaung

6. Puskesmas Pembantu Sarang Gagak

15

Page 16: UKBM I siap

7. Puskesmas Pembantu Kubu Dalam

8. Puskesmas Pembantu Kampung Durian

9. Poskeskel Kubu Marapalam

Untuk kelancaran tugas pelayanan terhadap masyarakat, Puskesmas Andalas

mempunyai :

1. 1 buah kendaraan roda empat ( Puskel )

2. 5 buah kendaraan roda dua

Sarana kesehatan lain yang ada di wilayah kerja Puskesmas Andalas yaitu :

1. Rumah Sakit Pemerintah : 3

2. Rumah Sakit Swasta : 6

3. Klinik Swasta : 6

4. Dokter Praktek Umum : 51 Orang

5. Dokter Praktek Spesialis : 15 Orang

6. Bidan Praktek Swasta : 30 Orang

7. Dukun Terlatih : 2 Orang

8. Kader aktif : 352 Orang

9. Pos KB : 12 Pos

10. Posyandu Balita : 88

11. Posyandu Lansia : 8

3.1.3.2 Sarana dan Prasarana Umum

1. Taman Kanak-kanak : 34

2. SD Negeri : 35

3. SD Swasta : 14

4. SMP : 11

5. SMU/SMK : 15

6. Perguruan Tinggi : 4

7. Tempat Ibadah : 112

8. Salon/Pangkas Rambut : 34

9. Pasar : 2

3.1.4 Tenaga Kesehatan dan Struktur Organisasi Puskesmas

Puskesmas Andalas mempunyai tenaga kesehatan yang bertugas di dalam gedung

induk dan Puskesmas Pembantu. dengan rincian : 51 orang PNS, 7 orang tenaga PTT,

6 orang tenaga volunteer/honor.

16

Page 17: UKBM I siap

Tabel 2. Komposisi Ketenagaan yang ada di Puskesmas Andalas

NO JENIS

KETENAGAAN

PNS PTT HONOR JUMLAH

1. Dokter Umum 4 4

2. Dokter Gigi 3 3

3. Admikes 1 1

4. Sanitarian SKM 1 1

5. Gizi (SKM) 1 1

6. Fungsional Umum 1 1

7. Perawat 12 1 13

8. Bidan 13 7 20

9. Akzi 1 1 2

10. Perawat Gizi 3 3

11. Asisten Apoteker 3 3

12. Analis 3 1 4

13. SMU 4 1 5

Jumlah 50 7 4 61

17

Page 18: UKBM I siap

18

KEPALA PUSKESMAS

Dr. Dessy M. Shiddiq

Page 19: UKBM I siap

3.1.5 Sasaran Pelayanan Kesehatan

Tabel 3. Data Sasaran Pelayanan di Puskesmas Andalas hingga bulan Agustus 2012

NO KELURAHAN PENDUDUK BAYI BALITA BUMIL BULIN BUFAS BUTEKI W U S P U S LANSIA

1 SAWAHAN 6387 123 530 147 140 133 133 1504 948 471

2 JATI BARU 6707 139 648 154 147 140 140 1575 991 496

3 JATI 10134 216 1025 230 220 210 210 2324 1493 748

4 SAWAHAN TIMUR 5360 101 588 123 117 112 112 1278 797 410

5 SP. HARU 5835 116 459 134 129 122 122 1383 867 432

6 KB. MARAPALAM 6309 126 589 145 138 132 132 1486 932 465

7 ANDALAS 8980 192 975 206 194 186 186 2071 1332 663

8 KB.DLM.PRK.KRKH 10134 222 1108 229 220 209 209 2325 1494 747

9 PRK. PDG. TIMUR 7594 161 803 175 166 159 159 1767 1127 560

10 GT.PARAK GADANG 10132 217 1218 233 220 210 210 2324 1492 749

  TOTAL 77572 1613 7943 1776 1691 1613 1613 18037 11473 5741

19

Page 20: UKBM I siap

3.2 Visi dan Misi Puskesmas Andalas

Berdasarkan Lokakarya Mini yang telah diadakan oleh Puskesmas pada bulan April

2011, maka disepakati bahwa Visi dan misi Puskesmas Andalas adalah sebagai

berikut :

3.2.1 Visi Puskesmas Andalas

Puskesmas Teladan dan Berprestasi Tahun 2013

3.2.2 Misi Puskesmas Andalas

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat swasta dan masyarakat madani dalam

pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan berkeadilan serta

berbasis bukti , dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif

3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan

jaminan sosial kesehatan nasional

4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM Kesehatan yang merata

dan bermutu.

5. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel,transparan,berdayaguna

untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab.

20

Page 21: UKBM I siap

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat

(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

menyelenggarakan pembangunan kesehatan guna memberdayagunakan masyarakat dan

memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar

untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Jumlah posyandu di wilayah kerja Puskesmas Andalas saat ini sebanyak 88 buah

dengan jumlah posyandu terbanyak terdapat di kelurahan Ganting Parak Gadang. Jumlah

kader sebanyak 352 orang dengan jumlah rata-rata 4 kader per-Posyandu.

Tabel 4. Jumlah Posyandu dan Tingkat Perkembangan Posyandu Puskesmas Andalas Januari

hinggan Agustus tahun 2012

NO KELURAHANJUMLAH

POSYANDU

JUMLAH KADER STRATA

TOTAL AKTIF MADYA PURNAMA MANDIRI

1 Sawahan 6 24 24 1 5 -

2 Jati Baru 11 44 44 2 9 -

3 Jati 11 44 44 3 6 2

4 Sawahan Timur 6 24 24 1 2 3

5 Simpang Haru 3 12 12 - 2 1

6 Kubu Marapalam 6 24 24 3 2 1

7 Andalas 9 36 36 3 5 1

8

Kubu dlm

prk.karakah 11 44 44 - 8 3

9 Parak Gadang Timur 11 44 44 7 2 2

10 Ganting prk.gadang 14 56 56 2 10 2

 Jumlah 88 352 352 22 51 15

Puskesmas Andalas memiliki sebanyak 88 buah Posyandu yang tersebar di 10

kelurahan di kawasan Padang Timur yang dibantu pekerjaannya oleh kader. Jumlah total

kader kesehatan adalah sebanyak 352 orang. Kelurahan Ganting Parak Gadang memiliki

21

Page 22: UKBM I siap

jumlah kader terbanyak yaitu 56 kader dan untuk 14 posyandu yang ada di kelurahan

tersebut.

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI0

10

20

30

40

50

60

0

16

53

19

Grafik 1. Strata Posyandu di Puskesmas Andalas Bulan Januari – Agustus 2012

Dari 88 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Andalas, terdapat 16 buah posyandu

madya, 53 posyandu purnama purnama dan 15 posyandu mandiri.

Tabel 5. Tempat Kegiatan Posyandu bulan Januari - Agustus tahun 2012

NO KELURAHANTEMPAT KEGIATAN

SENDIRI PINJAM

1 Sawahan - 16

2 Jati Baru - 11

3 Jati 2 7

4 Sawahan Timur 2 4

5 Simpang Haru 1 2

6 Kubu Marapalam - 6

7 Andalas 1 8

8 Kubu dlm prk.karakah 2 8

9 Parak Gadang Timur - 11

10 Ganting prk.gadang 2 12

Jumlah 10 76

22

Page 23: UKBM I siap

Kegiatan posyandu yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Andalas tersebar di 86

tempat. 10 tempat yang sudah dimiliki sendiri dan 76 tempat yang masih pinjam. Tempat

kegiatan posyandu meminjam dari rumah penduduk ataupun kantor-kantor kelurahan. Hal ini

juga terkait dengan kurangnya perhatian lintas sektoral seperti Lurah, RW, RT dan tokoh

masyarakat terhadap posyandu. Oleh karena itu, diharapkan kerjasama seluruh pihak demi

kelancaran kegiatan posyandu kedepannya

Pada UKBM yang bergerak dibidang posyandu, dapat dilihat dari pencapaian D/S

pada grafik d bawah ini:

D/S N/D M/D

TARGET 65 80 5

BAYI 91.5 78.3 0.07

BALITA 76.1 67 2.3

PUSKESMAS 79.2 80 5.2

525456585

Grafik 2. Pencapaian S/D, N/D, dan M/D Puskesmas Andalas Tahun 2011

Dari grafik di atas didapatkan pencapaian target D/S pada tahun 2011 sudah mencapai

target yaitu 79,2% dari target yang ditetapkan yaitu 65%. Berdasarkan data ini bisa

disimpulkan bahwa partisipasi atau keikutsertaan masyarakat dalam program posyandu ini

sangat baik. Untuk N/D puskesmas bisa mencapai 80% sesuai dengan target yang ditetapkan

yaitu 80%.

Untuk Dana Sehat Posyandu di wilayah kerja Puskesma Andalas belum berjalan

dengan baik dan belum mempunyai donatur yang tetap. Hal ini juga akan berimplikasi pada

pelaksanaan posyandu terutama dalam hal pemberian makanan tambahan (PMT) yang

dananya juga bersumber dari dana sehat yang pada akhirnya juga berpengaruh terhadap hal

lain seperti kesehatan gizi bayi dan balita.

23

Page 24: UKBM I siap

4.2 Kelurahan Siaga / Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel)

Tabel 6. Pengembangan Kelurahan Siaga Puskesmas Andalas bulan Januari – Agustus

2012

NO KELURAHAN

TARGET

KELURAHAN

SIAGA

JUMLAH

BIDAN

YANG

TELAH

DILATIH

JUMLAH SARANA POSKESKEL

BANGUNAN ALAT

ADA BLM ADA BLM

1 Sawahan 1 - √ √

2 Jati Baru 1 1 √ √

3 Jati 1 1 √ √

4Sawahan

Timur1 - √ √

5Simpang

Haru1 - √ √

6Kubu

Marapalam1 1 √ √

7 Andalas 1 - √ √

8Kubu dlm

prk.karakah1 - √ √

9

Parak

Gadang

Timur

1 1 √ √

10Ganting

Prk.gadang1 1 √ √

Jumlah 10 5

Dari tabel diatas didapatkan dari 10 kelurahan siaga, baru 5 bidan yang telah dilatih,

dan baru di satu kelurahan yang sudah ada bangunan poskeskel. Sementara belum ada

satupun kelurahan dengan poskestren yang memiliki alat pemeriksaan sendiri. Semuanya

masih berasal dari alat yang terdapat di Puskesma Andalas. Kurangnya pendanaan untuk

pengadaan alat masih menjadi kendala cukup besar.

24

Page 25: UKBM I siap

4.3 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Tabel 7. Jumlah TOGA yang Ada di Setiap Kelurahan Puskesmas Andalas hingga

Agustus 2012

NO KELURAHAN

JUMLAH KK

YANG ADA

TOGA

JENIS TOGA YANG ADA JMLH KK YANG

MEMANFAATKAN

TOGA< 10 10-25 > 25

1 Sawahan 30 20 4 6 30

2 Jati Baru 75 40 20 15 75

3 Jati 125 75 45 5 125

4 Sawahan Timur 52 30 16 6 52

5 Simpang Haru 30 18 10 2 30

6Kubu

Marapalam47 24 15 8 47

7 Andalas 56 26 25 5 56

8Kubu dlm

prk.karakah45 20 15 10 45

9Parak Gadang

Timur50 28 10 12 50

10Ganting

prk.gadang65 42 8 12 65

Jumlah 575 326 168 81 575

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan telah ada keluarga diwilayah kerja

Puskesmas Andalas yang mempunyai TOGA dan semuanya sudah memmanfaatkan TOGA

tersebut. Jumlah KK yang memiliki TOGA tebanyak terdapat di kelurahan Ganting Parak

Gadang yaitu sebanyak 65 buah.

25

Page 26: UKBM I siap

4.4 Upaya Kesehatan Kerja (UKK)

Tabel 8. Jumlah dan Pembinaan Pos UKK di Puskesmas Andalas bulan

Januari – Agustus 2012

NO KELURAHANJUMLAH POS

UKK

JUMLAH POS UKK

DIBINA

1 Sawahan 1 -

2 Jati Baru - -

3 Jati 1 1

4 Sawahan Timur 1 1

5 Simpang Haru 1 -

6 Kubu Marapalam 1 -

7 Andalas 3 1

8Kubu dlm

prk.karakah

4 1

9 Parak Gadang Timur - -

10 Ganting prk.gadang 1 -

Jumlah 13 4

Dari tabel di atas, tidak semua kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Andalas yang

memiliki Pos UKK dan baru 4 buah UKK yang telah dibina oleh Puskesmas Andalas.

Permasalahan yang dihadapi dalam pembinaan UKK ini adalah kurangnya tenaga kerja. Perlu

kerjasama dari semua pihak agar setiap pos UKK yang ada dapat dibina demi menjadikan

tenaga kerja yang sehat dan kreatif.

4.5 Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN)

26

Page 27: UKBM I siap

Tabel 9. Jumlah Pesantren, Santri, dan Poskestren Puskesmas Andalas Tahun 2011

N

O

KELURAHAN JUMLAH

PESANTREN

JUMLAH

SANTRI

NAMA

POSKESTREN

JMLH

KADER

POSKESTREN

1 Sawahan 1 621 PGAI 2

2 Kubu Dlm

Prk.Karakah

1 80 Buya Naska -

2 701

Dari dua pondok pesantren yang ada di wilayah kerja Puskesma Andalas, untuk saat

ini hanya ada satu poskestren yang sudah terbentuk yaitu di pesantren PGAI, sedangkan di

pesantren Buya Naska masih dalam tahap persiapan untuk pembinaan dan pelatihan kader

pokestren pada tahun 2013 ini.

BAB V

27

Page 28: UKBM I siap

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencapai tingkat kesehatan

masyarakat yang lebih baik.Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

merupakan wujud nyata dari peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.

Indikator utama meningkatnya peran serta masyarakat adalah dengan makin

banyaknya UKBM yang berkualitas dan memadai pada wilayah kerja Puskesmas

Andalas. Namun untuk mengoptimalkan hal tersebut di Puskesmas Andalas masih

ditemukan berbagai kendala, diantaranya:

1. Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat masih terbatas kegiatannya

karena dana sehat dan donator tetap belum berjalan sesuai harapan.

2. Tidak tersedianya bangunan dan obat-obatan primer untuk kelurahan siaga

3. Belum semua bidan siaga di kelurahan siaga yang telah dibina dan mengikuti

pelatihan bidan siaga

4. Tidak berjalannya program UKBM yang lain karena keterbatasan dana dan

sarana, termasuk tenaga kerja.

5. Masih terdapat banyak pos UKK yang belum terbina.

5.2 Saran

1. Memaksimalkan sosialisasi pentingnya peran serta masyarakat dalam kesehatan

untuk memajukan kualitas kesehatannya.

2. Memberikan pelatihan kepada bidan siaga, kader – kader, serta peluruh petugas

yang bekerja sesuai program UKBM yang ada.

3. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam rangka

menumbuhkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan

serta dari berbagai pihak terkait di dalam Puskesmas Andalas, seperti :

Pimpinan Puskesmas untuk bisa memberikan dukungan terhadap setiap

kegiatan UKBM dalam bentuk fikiran dan pendanaan.

Pembina wilayah dan lintas program agar tetap menjalin kerja sama yang

baik untuk pencapaian seluruh program UKBM pada tahun 2013.

DAFTAR PUSTAKA

28

Page 29: UKBM I siap

1. Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. ARRIF: Pedoman Manajemen Peran Serta

Masyarakat. Padang: Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat; 2006.

2. Pusat Promosi Kesehatan . Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Suplemen. Jakarta:

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2011. Available from:

http://www.promosikesehatan.com.

3. Pramudho Kodrat. Pengembangan UKBM Melalui Poskesdes. Available from:

http://buk.depkes.go.id/index.php.

4. Peran Serta Masyarakat (Kader Kesehatan). Available from: http://syakira-

blog.blogspot.com/2009/01/peranserta-masyarakat-kader-kesehatan.html.

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

Available from:

http://www.depkes.go.id/downloads/UU_No._36_Th_2009_ttg_Kesehatan.pdf.

6. Sembiring Nasap. Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat dalam Usaha

Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Available from:

http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf.

7. Dinas Kesehatan Kota Padang. Laporan Tahunan 2010. Padang. 2011. Available from:

http://dinkeskotapadang1.files.wordpress.com/2011/04/lap-tahunan-yes-10.pdf.

8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk

Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Available

from: www.hukor.depkes.go.id.

9. Indikator Kinerja SPM Kota Padang tahun 2010. Available from:

http://dinkeskotapadang1.files.wordpress.com/2010/03/data-spm-2010.pdf.

10. Laporan Tahunan 2011 dan 2012 puskesmas Andalas.

11. Lokakarya Mini Semester 1 Tahun 2012 Puskesmas Andalas.

29