ukbm i siap
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan tidak
hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan strata satu tetapi juga sebagai
pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat sehingga Puskesmas dapat
memberdayakan setiap masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan.
Partisipasi atau peran serta masyarakat jelas dirasakan keberadaan dan perannya
dalam segala bidang pembangunan. Di bidang kesehatan, wujud nyata peran serta
masyarakat berupa Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang jenisnya
bermacam-macam. Jenis UKBM ini bervariasi sesuai kebutuhan dan perkembangan
masyarakat.
Dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 5 “Setiap orang
berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
perseorangan, keluarga dan lingkungannya”.
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai
upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk
yang ada di masyarakat. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling
dikenal di masyarakat.
Menurut WHO peran serta masyarakat merupakan prasyarat utama unutk
keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Yang dimaksud dengan peran serta
masyarakat disini adalah suatu proses individu, keluarga atau kelompok masyarakat
dalam ikut bertanggungjawab atas kesehatan dan kesejahteraan demi keluarga dan
masyarakat, serta peningkatan kemampuannya untuk berkomunikasi dalam
pembangunan melalui penghayatan keadaan dan masalah dengan lebih baik sehingga
masyarakat termotivasi untuk memecahkan masalahnya dan secara khusus menjadi
upaya peningkatan peran serta masyarakat yang diwujudkan dalam program
pembangunan kesehatanmasyarakat kota dan desa melalui pendekatan Primary Health
Care.
1
1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai peran serta masyarakat
dan upaya kesehatan berbasis masyararakat di wilayah kerja Puskesmas Andalas.
1.3 Batasan Masalah
Makalah ini membahas mengenai peran serta masyarakat dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Andalas.
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk dari berbagai
literatur,laporan tahunan dan tengah semester Puskesmas Andalas, serta diskusi
dengan pemegang Program Promosi Kesehatan Puskesmas Andalas.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peran Serta Masyarakat
2.1.1 Definisi
Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana
individu, keluarga maupun masyarakat umum ikut serta bertanggung jawab terhadap
kesehatan diri, keluarga, ataupun kesehatan masyarakat lingkungannya serta wahana
pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola
oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan bimbingan dari petugas Puskesmas,
lintas sektor dan lembaga terkait.
2.1.2 Dasar Hukum Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat memiliki arti penting dalam pembangunan pada
umumnya dan penbangunan kesehatan pada khususnya. Hal ini terbukti dengan
dicantumkannya peran serta masyarakat dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan.
Pasal 5
Setiap orang berkewajiban untuk ikut sertadalam memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan perseorangan, keluarga, dan lingkungannya.
Pasal 8
Pemerintah bertugas menggerakkan peran serta masyarakat dalam
menyelenggarakan pembiayaan kesehatan, dengan memperhatikan fungsi social
sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kutang mampu tetap terjamin.
Pasal 71
1. Masyarakat memiliki kesempatan untuk berperan serta dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan beserta sumber daya masyarakat.
2. Pemerintah membina, mendorong dan menggerakkan swadaya masyarakat yang
bergerak di bidang kesehatan agar dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna.
3. Ketentuan mengenai syarat dan tatacara peran serta masyarakat di bidang
kesehatan ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
3
2.1.3 Tujuan Peran Serta Masyarakat
Tujuan program peran serta masyarakat adalah
1. Meningkatkan peran, kemandirian, dan kerjasama dengan lembaga-lembaga non
pemerintah yang memiliki visi sesuai
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas jejaring kelembagaan dan organisasi non
pemerintah dan masyarakat
3. Memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap tahap dan proses pembangunan
melalui peningktan jaringan kemitraan dengan masyarakat
2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Peran Serta Masyarakat
1. Manfaat kegiatan yang dilakukan
Jika kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat yang nyata dan jelas bagi
masyarakat maka kesediaan masyarakat unutk berperan serta menjadi lebih besar.
2. Adanya kesempatan
Kesediaan juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan atau ajakan untuk berperan
serta dan masyarakat melihat memang ada hal-hal yang berguna dalam kegiatan
yang akan dilakukan.
3. Memiliki keterampilan
Jika kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan keterampilan tertentu dan orang
yang mempunyai keterampilan sesuai dengan keterampilan tersebut maka orang
tersebut akan tertarik untuk berperan serta.
4. Rasa memiliki
Rasa memiliki akan tumbuh jika sejak awal kegiatan masyarakat sudah
diikutsertakan, jika rasa memiliki ini bisa ditumbuhkembangkan dengan baik,
maka peran serta masyarakat dapat di lestarikan.
5. Faktor tokoh masyarakat
Jika dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat melihat bahwa tokoh-tokoh
masyarakat atau pemimpin kader yang disegani ikut serta, maka mereka akan
tertarik pula untuk berperan serta.
2.1.5 Lingkup Peran Serta Masyarakat
Ruang lingkup peran serta masyarakat (PSM) menjadi sangat luas bahkan tidak
terbatas. Namun demikian, untuk memudahkan dalam pembinaan, lingkup PSM dapat
dikelompokkan menjadi :
4
1. Upaya Kesehatana Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan
oleh masyarakat umum.
2. Upaya Kesehatan Tradisional (UKESTRA)
3. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
4. Upaya Kesehatan Dasar Swasta (UKDS)
5. Kemitaraan LSM dan dunia usaha.
6. Dan sehat/jaminan pemeliharaan kesehatan Masyarakat (JPKM)
7. Peran wanita pembangunan kesehatan
8. Peran generasi muda dalam pembangunan keseahatan
9. Kader kesehatan.
2.1.6 Prinsip Penggerakan Peran Serta Masyarakat
Kesehatan merupakan kebutuahan setiap orang. Oleh karena itu kesehatan seharusnya
tercermin dalam kegiatan setiap insan. Peran serta masyarakat dibidang kesehatan di
arahkan melalui tiga macam utama, sebagai berikut.
a. Kepemimpinan
b. Pengorganisasian
c. Pendanaan
Dengan demikian, tujuan akhir yang hendak dicapai dalam peningkatan peran serta
masyarakat di bidang kesehatan adalah sebagai berikut.
1. Setiap pemimpin kelompok masyarakat baik formal maupun imformal
mempunyai wawasan kesuma (kesehatan untuk semua).
2. Setiap kelompok masyarakat baik ditingkat kewilayahan maupun organisasi,
mempunyai bentuk UKBM yang merupakan wujud partisipasi mereka dalam
menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi, dengan kualitas yang
baik.
3. Setiap kelompok masyarakat mengembangkan dana sehat menggunakn pola yang
sesuai dengan karakteristik masyarakat setempat, dengan kualitas yang memadai.
Dana sehat pola PKMD untuk masyarakat perdesaan, dana sehat pola KUD untuk
masyarakat anggota KUD, dana sehat pada UKS untuk para murid sekolah dan
lain-lain
5
2.1.7 Manajemen Pembinaan Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat di bidang kesehatan mempunyai kekhususan seabagai berikut :
1. Meskipun kesehatan berdampingan dengan kedoktoran, implementasi program
kesehatan masyarakatnya berbeda jauh dengan dunia kedokteran. Keseahtan
masyarakat sangat erat kaitannya dengan aspek sosial budaya masyarakat yang
bersangkutan.
2. Bidang gerak serta masyarakat amat luas dan sangat bervariasi sehingga tidak
mungkin menerapkan suatu harusan yang sifatnya mutlak.
2.1.8 Tingkatan Peran Serta
Mengembangkan dan membina partisipasi masyarakat bukan pekerjaan mudah.
Partisipasi masyarakat memerlukan kemampuan, kesempatan, dan motivasi. Berbagai
tingkatan partisipasi atau peran serta masyarakat antara lain:
1. Peran serta karena perintah atau karena terpaksa.
2. Peran serta karena imbalan, baik dalam bentuk imbalan materi atau imbalan
kedudukan.
3. Peran serta karena rasa ingin memiliki.
4. Peran serta karena kesadaran, tanpa adanya paksaan atau harapan dapat imbalan.
5. Peran serta karena tuntutan akan hak dan tanggung jawab
2.1.9 Wujud Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk:
1. Tenaga, seseorang berperan serta dalam kegiatan kelompok dengan
menyumbangkan tenaganya, misalnya menyiapkan tempat, peralatan, dan
sebagainya.
2. Materi, seseorang berperan serta dalam kegiatan kelompok dengan
menyumbangkan materi yang diperlukan dalam kegiatan kelompok tersebut,
misalnya uang, pinjaman tempat, dan sebagainya (Depkes RI, 1990)
2.1.10 Peran Kader Masyarakat sebagai Wujud Peran Serta Masyarakat
Kader posyandu adalah warga masyarakat yang terlibat dalam seksi 7 dan seksi
LKMD (Tim penggerak PKK) yang tegabung dalam Pokja IV yang membidangi
masalah kesehatan dan KB dan aktif dalam kegiatan posyandu. Kader gizi adalah
anggota masyarakat yang bekerja sevara sukarela dan mampu melaksanakan upaya
6
peningkatan gizi keluarga (UPGK) serta mampu menggerakkan masyarakat untuk ikut
serta dalam kegiatan UPGK.
Masih banyak conton-contoh lain tentang macam atau jenis kader di masyarakat,
seperti kader UKS (disekolah), kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik), dan lain-lain.
2.2 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
2.2.1 Definisi
Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) adalah wahana
pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola
oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan bimbingan dari petuga puskesmas,
lintas sektor dan lembaga terkait.
2.1.2 Tujuan Terbentuknya UKBM
1. Meningkatnya jumlah dan mutu UKBM
2. Meningkatnya kemampuan pemimpin/Toma dalam merintis dan mengembangkan
UKBM
3. Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam
penyelenggaraan UKBM
4. Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam
menggali, menghimpun dan mengelola pendanaan masyarakat utk
menumbuhkembangkan UKBM.
2.1.3 Tingkat Perkembangan UKBM
Pada umumnya, UKBM dibagi berdasarkan tingkat perkembangannya menjadi 4
strata, yaitu:
1. Pratama, yaitu UKBM yang baru dibentuk.
2. Madya, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur tetapi cakupannya masih
rendah.
3. Purnama, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur tetapi cakupannya sudah
tinggi.
4. Mandiri, yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur, cakupannya tinggi dan >50%
masyarakatnya telah menjadi anggota dana sehat.
7
2.1.5 Sasaran UKBM
Sasaran UKBM, yaitu:
1. Individu atau tokoh masyarakat berpengaruh
2. Keluarga
3. Kelompok masyarakat: generasi muda, kelompok wanita, angkatan kerja, dan
lain-lain.
4. Organisai masyarakat: organisai profesi, LSM, dan lain-lain.
5. Masyarakat umum: desa, kota dan pemukiman khusus.
2.2.3 Jenis-jenis UKBM
2.2.3.1 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Posyandu adalah salah saru bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar
unutk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Posyandu meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA, Imunisasi, dan
penanggulangan diare, terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan
angka kematoan bayi. Sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang
langsung bersentuhan dengan masyarakat level bawah, sebainya posyandu digiatkan
kembali seperti pada masa orde baru karena terbukti ampuh mendeteksi permasalahan
gizi, busung lapar dan masalah kesehatan lainnya meyangkut kesehatan ibu dan anak
akan mudah dihindari jika posyandu kembali diprogramkan secara menyeluruh.
Prinsip dasar posyandu:
a) Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat
perpaduan antara pelayanan professional dan non professional (oleh
masyarakat).
b) Adanya kerjasama lintas program yang baik (KIA, KB, gizi. Imunisasi,
penangulangan diare) maupun lintas sektoral
c) Kelembagaan masyarakat (pos desa, kelompok tumbang/pos tumbang, pos
imunisasi, pos kesehatan, dan lain-lain).
d) Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi 0-1 tahun, anak balita 1-5
tahun, ibu hamil, PUS).
e) Pendekatan yang dibutuhkan adalah pengembangan dan PKMD/PHC
8
Kegiatan posyandu lebih di kenal dengan sistem lima meja yang, meliputi :
a) Meja 1 : Pendaftaran
b) Meja 2 : Penimbangan
c) Meja 3 : Pengisian Kartu Menuju Sehat
d) Meja 4 : Penyuluhan Kesehatan pembarian oralit Vitamin A ,dan tablet besi
e) Meja 5 : Pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi, pemeriksaan
kesehatan dan pengobatan,serta pelayanan keluarga berencana.
Klasifikasi Posyandu
Posyandu diklafikasikan menjadi empat tingkatan, yaitu:
a) Posyandu Pratama (Warna Merah)
Pelaksanaan masih belum mantap, kegiatan belum bias rutin tiap bulan dan
kader aktifnya terbatas. Frekuensi penimbangan masih kurang dari delapan kali
dalam satu tahun. Posyandu pratama dinilai gawat. Intervensi nya antara
lain:pelatihan kader, penyegaran kader, dan penambahan jumlah kader.
b) Posyandu Madya (Warna Kuning)
Dapat melaksanakan kegiatan lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah
kader kurang lebih 5 orang, cakupan program utama yaitu KB, KIA, Gizi,
Imunisasi masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti kelestarian kegiatan
posyandu sudah lebih baik tetapi masih rendah cakupan nya, untuk itu perlu di
lakukan penggerakan masyarakat secara intensif, serta penambahan program
yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
c) Posyandu Purnama (Warna Hijau)
Dapat melaksankan kegiatan lebih dari delapan kali setiap tahun, jumlah kader
lima orang atau lebih, cakupan lima program utamanya lebih dari 50%. Sudah
ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada dana sehat yang masih
sederhana.
d) Posyandu Mandiri (Warna Biru)
Kegiatan teratur, cakupan lima program utama sudah baik, ada program
tambahan, dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK. Dana sehat
menggunakan prinsip Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
serta mampu berswasembada.
9
2.2.3.2 Kelurahan Siaga / Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel)
Poskeskel merupakan unit kesehatan dibawah Puskesmas yang dibangun
berdasarkan swadaya masyarakat. Dikepalai oleh bidan/dokter/perawat setempat
(berdomisili di lokasi Poskeskel). Poskeskel melayani kesehatan masyarakat secara
umum sebagai perpanjangan dari Puskesmas. Poskeskel akan membawahi beberapa
Posyandu di lingkungannya.
2.2.3.3 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah di halaman atau ladang
yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Dikaitkan
dengan peran serta masyarakat, TOGA merupakan wujud partisipasi mereka dalam
bidang peningkatan kesehatan dan pengobatan sederhana dengan memanfaatkan obat
tradisional.
Fungsi TOGA adalah:
1. Menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatan dan mengobati gejala atau keluhan dari beberapa
penyakit yang ringan
2. Memperbaiki gizi masyarakat
3. Upaya pelestarian dan memperindah lingkungan
4. Menambah penghasilan keluarga.
2.2.3.4 Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
Upaya Kesehatan Kerja adalah bentuk operasionil PHC di lingkungan pekerja,
merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang
terencana, teratur dan berkesinambungan yang di selenggarakan oleh masyarakat
pekerja atau kelompok kerja yang memiliki jenis kegiatan usaha yang sama dan
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja.
UKK menjadi semakin penting pada industrilisasi sekarang ini. Pertumbuhan
industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak, yang biasanya tetap
diiringi oleh banyaknya tenaga kerja informal. Salah satu wujud UKK adalah
dibentuknya Pos Upaya kesehatan Kerja (Pos UKK) di sektor informal dan
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sektor formal.
10
Setelah terlatih sebagai kader UKK, ada 13 (tiga belas) tugas pokok dan fungsi
(tupoksi) yang harus dijalankannya secara optimal, antara lain :
1. Pertemuan Tingkat Pekerja (ptp) : mengadakan sosialisasi upaya kesehatan kerja di
tempat kerja, merencanakan pelaksanaan survey mawas diri dan musyawarah
masyarakat pekerja
2. Survey Mawas Diri (SMD) : pengenalan, pengumpulan, pengkajian masalah
kesehatan pekerja untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja mengenai
kesehatan kerja
3. Musyawarah Masyarakat Pekerja (MMP) : mengenal masalah kesehatan dan
keselamatan kerja, dengan pekerja, keluarga pekerja, petugas puskesmas, aparat
pemerintah
4. Membentuk Pos UKK : menentukan pengurus pos UKK, jadwal kegiatan, rencana
kerja tahunan, target, pembiayaan, lokasi dekat dengan tempat kerja
5. Perencanaan UKK : menentukan masalah kesehatan kerja berdasarkan hasil SMD,
menentukan prioritas masalah, perkiraan biaya, jadwal, rencana, dan target kegiatan
6. Penyuluhan UKK : materi tentang gizi, PHBS, kebersihan lingkungan, potensi,
risiko bahaya, penggunaan APD (alat pelindung diri), pengolahan limbah, penyakit
dan kecelakaan akibat kerja
7. Pemeriksaan Kesehatan, p3k dan p3p : membantu petugas kesehatan, pemeriksaan
ksehatan umum, pengadaan dan pengelolaan kartu kunjungan, formulir status
kesehatan pekerja, membuat daftar penyakit akibat kerja, pemberian obat bebas pada
penyakit ringan
8. Upaya Rujukan : merujuk segera pasien kecelakaan, dan penyakit berat yang tidak
bisa tertangani.
9. Pencatatan Pelaporan : membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan
10. Kerjasama Lintas Sektoral : pertemuan berkala dengan anggota pos UKK,
pertemuan ruitn teratur dengan petugas, kunjungan rumah kepada pekerja, membantu
kesulitan pekerja
11. Mengelola Sumber Keuangan UKK : mengatur sumber pemasukan dan pengeluaran
pos UKK
12. Membantu Pemberdayaan Ekonomi Pekerja : integrasi kegiatan ekonomi yang
menguntungkan, pembentukan dan pengelolaan dana simpan pinjam (koperasi),
pemberiaan kredit modal usaha, penyediaan alat kesehatan kerja.
13. Membina Kemampuan Diri : meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan dan
penataran, pertemuan rutin anggota UKK, kunjungan lapangan, melaksanakan
kegiatan secara kontinyu
11
2.2.3.5 Pos kesehatan Persantren (Poskestren)
Poskestren merupakan wujud partisipasi masyarakat pondok pesantren dalam
bidang kesehatan secara berkala.Kegiatan dari poskestren adalah :
1. Pos obat pondok pesantren
2. Santri husada (kader kesehatan di kalangan santri)
3. Pusat informasi kesehatan, berupa perpustakaan kerohanian dan ceramah
kesehatan secara berkala, bekerja sama dengan puskesmas setempat.
4. Upaya kesehatan lingkungan di sector pondok pesantren.
2.2.3.6 Pos Binaan Terpadu (Posbindu)
Posbindu berbeda dengan posyandu, karena posbindu dikhususkan unutk
pembinaan pada orang tua, baik yang akan memasuki masa lansia maupun yang sudah
memasuki masa lansia.
Program posbindu ini diperuntukkan untuk usia 45 tahun ke atas dengan
pembagian 45 tahun sampai 59 tahun adalah usia pralansia, 60 sampai 70 tahun usia
lansia, dan 70 tahun keatas adalah lansia yang beresiko. Posbindu ini diharapkan bagi
usia pralansia adalah untuk mempersiapkan dalam memasuki usia lansianya agar
tetapproduktif, mandiri dan bisa berperan aktif.
Kegiatan yang dilaksanakan di posbindu diantaranya:
1. Pendataan Sasaran, masyarakat yang berusia diatas 18 tahun
2. Pemeriksaan Kesehatan
3. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan, maka setiap satu bulan sekali
diadakan pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan tekanan darah,
penimbangan berat badan, dan pemberian obat-obatan yang diperlukan.
4. Penyuluhan, dilaksanakan setiap 1 bulan sekali.
5. Olah raga atau kesehatan jasmani
6. Olahraga yang dilakukan di posbindu yaitu senam lansia, jalan kaki.
7. Pemberian makanan tambahan
8. Pemeriksaan laboratorium darah pada pasien yang beresiko.
9. Pembinaan pada keluarga lansia unutk meningkatkan kemampuannya
mengatasi masalah kesehatan lansia.
12
2.2.4 Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
Bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang lain adalah sebagai berikut
1. Suatu karya bhakti Hasuda (SBH) merupakan bentuk partisipasi generasi muda
khususnya pramuka dalam bidang kesehatan.
2. Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat Desa (UKGMD), merupaka wujud peran serat
masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.
3. Pemberantasan Penyakit Menular melalui pendekatan pembangunan kesehatan
masyarakat desa(P2M-PKMD) merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam
penangulangan penyakit menular yang banyk di derita penduduk setempat.
4. Desa percontohan kesehatan lingkungan (DPKL), merupakan wujud peran serta
masyarakat dalam program menyediakan air bersih dan perbaikan lingkungan
pemukiman. Melalui kegiatan ini diharapkan cukupan penyediaan air bersih dan
rumah sehat menjadi semakin tinggi.
5. Pos kesehatan pondok pesantren (Poskestren), merupakan wujud partisipasi
masyarkat pondok pesantren dalam bidang kesehatan. Biasanya dalam poskestren
ini muncul kegiatan, antara lain pos obat pondok pesantren (POP), santri hasada
( kader kesehatan di kalangan santri), pusat informasi kesehatan di pondok
pesantren, dan upaya kesehatan lingkungan di sekitar pesantren.
6. Karang Werda, merupakan wujud peran serta masyarakat dalam upayakesehatan
usia lanjut, misalnya pos pembina terpadu lansia (posbindu lansia atau posyandu
usila).
7. Dan masih banyak lagi bentuk UKBM yang lain
13
BAB III
ANALISIS SITUASI
3.1 Gambaran Umum
3.1.1 Keadaan Geografis
Puskesmas Andalas terletak di kelurahan Andalas dengan wilayah kerja meliputi
10 kelurahan dengan luas 8.15 Km2dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Padang Utara,Kuranji
Sebelah Selatan : Kecamatan Padang Selatan
Sebelah Barat : Kecamatan Padang Barat
Sebelah Timur : Kecamatan Lubuk Begalung, Pauh
Gambar 1. Peta wilayah kerja Puskesmas Andalas
Puskesmas Andalas meliputi 10 kelurahan sebagai wilayah kerjanya. Kesepuluh
kelurahan tersebut adalah:
1. Kelurahan Sawahan
2. Kelurahan Jati Baru
3. Kelurahan Jati
4. Kelurahan Sawahan Timur
5. Kelurahan Simpang Haru
6. Kelurahan Andalas
7. Kelurahan Kubu Marapalam
14
8. Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah
9. Kelurahan Parak Gadang Timur
10. Kelurahan Ganting Parak Gadang
3.1.2 Keadaan Demografi
Data kependudukan Kecamatan Padang Timur sebagai wilayah kerja Puskesmas
Andalas adalah :
Tabel 1. Distribusi Penduduk Menurut Kelurahan hingga bulan Agustus 2012
NO KELURAHAN JUMLAH
1 Kelurahan Sawahan 6387
2 Kelurahan Jati Baru 6707
3 Kelurahan Jati 10134
4 Kelurahan Sawahan Timur 5835
5 Kelurahan Simpang Haru 8980
6 Kelurahan Andalas 10134
7 Kelurahan Kubu Marapalam 7594
8 Kelurahan Kubu Dalam Parak
Karakah
10132
9 Kelurahan Parak Gadang Timur 7594
10 Kelurahan Ganting Parak Gadang 10132
Jumlah 77572
3.1.3 Sarana dan Prasarana
3.1.3.1 Sarana dan Prasarana Kesehatan
Wilayah Kerja Puskesmas Andalas sangat luas, oleh karena itu untuk melayani
masyarakat, Puskesmas Andalas memiliki 1 buah Puskesmas induk, dan 8 buah
Puskesmas pembantu dan 1 buah Poskeskel yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas
Andalas, yaitu :
1. Puskesmas Pembantu Andalas Barat
2. Puskesmas Pembantu Parak Karakah
3. Puskesmas Pembantu Tarandam
4. Puskesmas Pembantu Ganting Selatan
5. Puskesmas Pembantu Jati Gaung
6. Puskesmas Pembantu Sarang Gagak
15
7. Puskesmas Pembantu Kubu Dalam
8. Puskesmas Pembantu Kampung Durian
9. Poskeskel Kubu Marapalam
Untuk kelancaran tugas pelayanan terhadap masyarakat, Puskesmas Andalas
mempunyai :
1. 1 buah kendaraan roda empat ( Puskel )
2. 5 buah kendaraan roda dua
Sarana kesehatan lain yang ada di wilayah kerja Puskesmas Andalas yaitu :
1. Rumah Sakit Pemerintah : 3
2. Rumah Sakit Swasta : 6
3. Klinik Swasta : 6
4. Dokter Praktek Umum : 51 Orang
5. Dokter Praktek Spesialis : 15 Orang
6. Bidan Praktek Swasta : 30 Orang
7. Dukun Terlatih : 2 Orang
8. Kader aktif : 352 Orang
9. Pos KB : 12 Pos
10. Posyandu Balita : 88
11. Posyandu Lansia : 8
3.1.3.2 Sarana dan Prasarana Umum
1. Taman Kanak-kanak : 34
2. SD Negeri : 35
3. SD Swasta : 14
4. SMP : 11
5. SMU/SMK : 15
6. Perguruan Tinggi : 4
7. Tempat Ibadah : 112
8. Salon/Pangkas Rambut : 34
9. Pasar : 2
3.1.4 Tenaga Kesehatan dan Struktur Organisasi Puskesmas
Puskesmas Andalas mempunyai tenaga kesehatan yang bertugas di dalam gedung
induk dan Puskesmas Pembantu. dengan rincian : 51 orang PNS, 7 orang tenaga PTT,
6 orang tenaga volunteer/honor.
16
Tabel 2. Komposisi Ketenagaan yang ada di Puskesmas Andalas
NO JENIS
KETENAGAAN
PNS PTT HONOR JUMLAH
1. Dokter Umum 4 4
2. Dokter Gigi 3 3
3. Admikes 1 1
4. Sanitarian SKM 1 1
5. Gizi (SKM) 1 1
6. Fungsional Umum 1 1
7. Perawat 12 1 13
8. Bidan 13 7 20
9. Akzi 1 1 2
10. Perawat Gizi 3 3
11. Asisten Apoteker 3 3
12. Analis 3 1 4
13. SMU 4 1 5
Jumlah 50 7 4 61
17
18
KEPALA PUSKESMAS
Dr. Dessy M. Shiddiq
3.1.5 Sasaran Pelayanan Kesehatan
Tabel 3. Data Sasaran Pelayanan di Puskesmas Andalas hingga bulan Agustus 2012
NO KELURAHAN PENDUDUK BAYI BALITA BUMIL BULIN BUFAS BUTEKI W U S P U S LANSIA
1 SAWAHAN 6387 123 530 147 140 133 133 1504 948 471
2 JATI BARU 6707 139 648 154 147 140 140 1575 991 496
3 JATI 10134 216 1025 230 220 210 210 2324 1493 748
4 SAWAHAN TIMUR 5360 101 588 123 117 112 112 1278 797 410
5 SP. HARU 5835 116 459 134 129 122 122 1383 867 432
6 KB. MARAPALAM 6309 126 589 145 138 132 132 1486 932 465
7 ANDALAS 8980 192 975 206 194 186 186 2071 1332 663
8 KB.DLM.PRK.KRKH 10134 222 1108 229 220 209 209 2325 1494 747
9 PRK. PDG. TIMUR 7594 161 803 175 166 159 159 1767 1127 560
10 GT.PARAK GADANG 10132 217 1218 233 220 210 210 2324 1492 749
TOTAL 77572 1613 7943 1776 1691 1613 1613 18037 11473 5741
19
3.2 Visi dan Misi Puskesmas Andalas
Berdasarkan Lokakarya Mini yang telah diadakan oleh Puskesmas pada bulan April
2011, maka disepakati bahwa Visi dan misi Puskesmas Andalas adalah sebagai
berikut :
3.2.1 Visi Puskesmas Andalas
Puskesmas Teladan dan Berprestasi Tahun 2013
3.2.2 Misi Puskesmas Andalas
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat swasta dan masyarakat madani dalam
pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan berkeadilan serta
berbasis bukti , dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif
3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan
jaminan sosial kesehatan nasional
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM Kesehatan yang merata
dan bermutu.
5. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel,transparan,berdayaguna
untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab.
20
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan guna memberdayagunakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar
untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Jumlah posyandu di wilayah kerja Puskesmas Andalas saat ini sebanyak 88 buah
dengan jumlah posyandu terbanyak terdapat di kelurahan Ganting Parak Gadang. Jumlah
kader sebanyak 352 orang dengan jumlah rata-rata 4 kader per-Posyandu.
Tabel 4. Jumlah Posyandu dan Tingkat Perkembangan Posyandu Puskesmas Andalas Januari
hinggan Agustus tahun 2012
NO KELURAHANJUMLAH
POSYANDU
JUMLAH KADER STRATA
TOTAL AKTIF MADYA PURNAMA MANDIRI
1 Sawahan 6 24 24 1 5 -
2 Jati Baru 11 44 44 2 9 -
3 Jati 11 44 44 3 6 2
4 Sawahan Timur 6 24 24 1 2 3
5 Simpang Haru 3 12 12 - 2 1
6 Kubu Marapalam 6 24 24 3 2 1
7 Andalas 9 36 36 3 5 1
8
Kubu dlm
prk.karakah 11 44 44 - 8 3
9 Parak Gadang Timur 11 44 44 7 2 2
10 Ganting prk.gadang 14 56 56 2 10 2
Jumlah 88 352 352 22 51 15
Puskesmas Andalas memiliki sebanyak 88 buah Posyandu yang tersebar di 10
kelurahan di kawasan Padang Timur yang dibantu pekerjaannya oleh kader. Jumlah total
kader kesehatan adalah sebanyak 352 orang. Kelurahan Ganting Parak Gadang memiliki
21
jumlah kader terbanyak yaitu 56 kader dan untuk 14 posyandu yang ada di kelurahan
tersebut.
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI0
10
20
30
40
50
60
0
16
53
19
Grafik 1. Strata Posyandu di Puskesmas Andalas Bulan Januari – Agustus 2012
Dari 88 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Andalas, terdapat 16 buah posyandu
madya, 53 posyandu purnama purnama dan 15 posyandu mandiri.
Tabel 5. Tempat Kegiatan Posyandu bulan Januari - Agustus tahun 2012
NO KELURAHANTEMPAT KEGIATAN
SENDIRI PINJAM
1 Sawahan - 16
2 Jati Baru - 11
3 Jati 2 7
4 Sawahan Timur 2 4
5 Simpang Haru 1 2
6 Kubu Marapalam - 6
7 Andalas 1 8
8 Kubu dlm prk.karakah 2 8
9 Parak Gadang Timur - 11
10 Ganting prk.gadang 2 12
Jumlah 10 76
22
Kegiatan posyandu yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Andalas tersebar di 86
tempat. 10 tempat yang sudah dimiliki sendiri dan 76 tempat yang masih pinjam. Tempat
kegiatan posyandu meminjam dari rumah penduduk ataupun kantor-kantor kelurahan. Hal ini
juga terkait dengan kurangnya perhatian lintas sektoral seperti Lurah, RW, RT dan tokoh
masyarakat terhadap posyandu. Oleh karena itu, diharapkan kerjasama seluruh pihak demi
kelancaran kegiatan posyandu kedepannya
Pada UKBM yang bergerak dibidang posyandu, dapat dilihat dari pencapaian D/S
pada grafik d bawah ini:
D/S N/D M/D
TARGET 65 80 5
BAYI 91.5 78.3 0.07
BALITA 76.1 67 2.3
PUSKESMAS 79.2 80 5.2
525456585
Grafik 2. Pencapaian S/D, N/D, dan M/D Puskesmas Andalas Tahun 2011
Dari grafik di atas didapatkan pencapaian target D/S pada tahun 2011 sudah mencapai
target yaitu 79,2% dari target yang ditetapkan yaitu 65%. Berdasarkan data ini bisa
disimpulkan bahwa partisipasi atau keikutsertaan masyarakat dalam program posyandu ini
sangat baik. Untuk N/D puskesmas bisa mencapai 80% sesuai dengan target yang ditetapkan
yaitu 80%.
Untuk Dana Sehat Posyandu di wilayah kerja Puskesma Andalas belum berjalan
dengan baik dan belum mempunyai donatur yang tetap. Hal ini juga akan berimplikasi pada
pelaksanaan posyandu terutama dalam hal pemberian makanan tambahan (PMT) yang
dananya juga bersumber dari dana sehat yang pada akhirnya juga berpengaruh terhadap hal
lain seperti kesehatan gizi bayi dan balita.
23
4.2 Kelurahan Siaga / Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel)
Tabel 6. Pengembangan Kelurahan Siaga Puskesmas Andalas bulan Januari – Agustus
2012
NO KELURAHAN
TARGET
KELURAHAN
SIAGA
JUMLAH
BIDAN
YANG
TELAH
DILATIH
JUMLAH SARANA POSKESKEL
BANGUNAN ALAT
ADA BLM ADA BLM
1 Sawahan 1 - √ √
2 Jati Baru 1 1 √ √
3 Jati 1 1 √ √
4Sawahan
Timur1 - √ √
5Simpang
Haru1 - √ √
6Kubu
Marapalam1 1 √ √
7 Andalas 1 - √ √
8Kubu dlm
prk.karakah1 - √ √
9
Parak
Gadang
Timur
1 1 √ √
10Ganting
Prk.gadang1 1 √ √
Jumlah 10 5
Dari tabel diatas didapatkan dari 10 kelurahan siaga, baru 5 bidan yang telah dilatih,
dan baru di satu kelurahan yang sudah ada bangunan poskeskel. Sementara belum ada
satupun kelurahan dengan poskestren yang memiliki alat pemeriksaan sendiri. Semuanya
masih berasal dari alat yang terdapat di Puskesma Andalas. Kurangnya pendanaan untuk
pengadaan alat masih menjadi kendala cukup besar.
24
4.3 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Tabel 7. Jumlah TOGA yang Ada di Setiap Kelurahan Puskesmas Andalas hingga
Agustus 2012
NO KELURAHAN
JUMLAH KK
YANG ADA
TOGA
JENIS TOGA YANG ADA JMLH KK YANG
MEMANFAATKAN
TOGA< 10 10-25 > 25
1 Sawahan 30 20 4 6 30
2 Jati Baru 75 40 20 15 75
3 Jati 125 75 45 5 125
4 Sawahan Timur 52 30 16 6 52
5 Simpang Haru 30 18 10 2 30
6Kubu
Marapalam47 24 15 8 47
7 Andalas 56 26 25 5 56
8Kubu dlm
prk.karakah45 20 15 10 45
9Parak Gadang
Timur50 28 10 12 50
10Ganting
prk.gadang65 42 8 12 65
Jumlah 575 326 168 81 575
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan telah ada keluarga diwilayah kerja
Puskesmas Andalas yang mempunyai TOGA dan semuanya sudah memmanfaatkan TOGA
tersebut. Jumlah KK yang memiliki TOGA tebanyak terdapat di kelurahan Ganting Parak
Gadang yaitu sebanyak 65 buah.
25
4.4 Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
Tabel 8. Jumlah dan Pembinaan Pos UKK di Puskesmas Andalas bulan
Januari – Agustus 2012
NO KELURAHANJUMLAH POS
UKK
JUMLAH POS UKK
DIBINA
1 Sawahan 1 -
2 Jati Baru - -
3 Jati 1 1
4 Sawahan Timur 1 1
5 Simpang Haru 1 -
6 Kubu Marapalam 1 -
7 Andalas 3 1
8Kubu dlm
prk.karakah
4 1
9 Parak Gadang Timur - -
10 Ganting prk.gadang 1 -
Jumlah 13 4
Dari tabel di atas, tidak semua kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Andalas yang
memiliki Pos UKK dan baru 4 buah UKK yang telah dibina oleh Puskesmas Andalas.
Permasalahan yang dihadapi dalam pembinaan UKK ini adalah kurangnya tenaga kerja. Perlu
kerjasama dari semua pihak agar setiap pos UKK yang ada dapat dibina demi menjadikan
tenaga kerja yang sehat dan kreatif.
4.5 Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN)
26
Tabel 9. Jumlah Pesantren, Santri, dan Poskestren Puskesmas Andalas Tahun 2011
N
O
KELURAHAN JUMLAH
PESANTREN
JUMLAH
SANTRI
NAMA
POSKESTREN
JMLH
KADER
POSKESTREN
1 Sawahan 1 621 PGAI 2
2 Kubu Dlm
Prk.Karakah
1 80 Buya Naska -
2 701
Dari dua pondok pesantren yang ada di wilayah kerja Puskesma Andalas, untuk saat
ini hanya ada satu poskestren yang sudah terbentuk yaitu di pesantren PGAI, sedangkan di
pesantren Buya Naska masih dalam tahap persiapan untuk pembinaan dan pelatihan kader
pokestren pada tahun 2013 ini.
BAB V
27
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencapai tingkat kesehatan
masyarakat yang lebih baik.Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
merupakan wujud nyata dari peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
Indikator utama meningkatnya peran serta masyarakat adalah dengan makin
banyaknya UKBM yang berkualitas dan memadai pada wilayah kerja Puskesmas
Andalas. Namun untuk mengoptimalkan hal tersebut di Puskesmas Andalas masih
ditemukan berbagai kendala, diantaranya:
1. Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat masih terbatas kegiatannya
karena dana sehat dan donator tetap belum berjalan sesuai harapan.
2. Tidak tersedianya bangunan dan obat-obatan primer untuk kelurahan siaga
3. Belum semua bidan siaga di kelurahan siaga yang telah dibina dan mengikuti
pelatihan bidan siaga
4. Tidak berjalannya program UKBM yang lain karena keterbatasan dana dan
sarana, termasuk tenaga kerja.
5. Masih terdapat banyak pos UKK yang belum terbina.
5.2 Saran
1. Memaksimalkan sosialisasi pentingnya peran serta masyarakat dalam kesehatan
untuk memajukan kualitas kesehatannya.
2. Memberikan pelatihan kepada bidan siaga, kader – kader, serta peluruh petugas
yang bekerja sesuai program UKBM yang ada.
3. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
menumbuhkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
serta dari berbagai pihak terkait di dalam Puskesmas Andalas, seperti :
Pimpinan Puskesmas untuk bisa memberikan dukungan terhadap setiap
kegiatan UKBM dalam bentuk fikiran dan pendanaan.
Pembina wilayah dan lintas program agar tetap menjalin kerja sama yang
baik untuk pencapaian seluruh program UKBM pada tahun 2013.
DAFTAR PUSTAKA
28
1. Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. ARRIF: Pedoman Manajemen Peran Serta
Masyarakat. Padang: Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat; 2006.
2. Pusat Promosi Kesehatan . Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Suplemen. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2011. Available from:
http://www.promosikesehatan.com.
3. Pramudho Kodrat. Pengembangan UKBM Melalui Poskesdes. Available from:
http://buk.depkes.go.id/index.php.
4. Peran Serta Masyarakat (Kader Kesehatan). Available from: http://syakira-
blog.blogspot.com/2009/01/peranserta-masyarakat-kader-kesehatan.html.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Available from:
http://www.depkes.go.id/downloads/UU_No._36_Th_2009_ttg_Kesehatan.pdf.
6. Sembiring Nasap. Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat dalam Usaha
Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Available from:
http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf.
7. Dinas Kesehatan Kota Padang. Laporan Tahunan 2010. Padang. 2011. Available from:
http://dinkeskotapadang1.files.wordpress.com/2011/04/lap-tahunan-yes-10.pdf.
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk
Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Available
from: www.hukor.depkes.go.id.
9. Indikator Kinerja SPM Kota Padang tahun 2010. Available from:
http://dinkeskotapadang1.files.wordpress.com/2010/03/data-spm-2010.pdf.
10. Laporan Tahunan 2011 dan 2012 puskesmas Andalas.
11. Lokakarya Mini Semester 1 Tahun 2012 Puskesmas Andalas.
29