uji wadah kaca

10
Uji Wadah Kaca- Tahan Bahan Kimia (Uji serbuk kaca dan Ketahanan terhadap air) Uji Wadah Kaca- Tahan Bahan Kimia (Uji serbuk kaca dan Ketahanan terhadap air) Uji berikut ini dirancang untuk menetapkan daya tahan wadah kaca baru 9 yang belum pernah digunakan) terhadap air. Tingkat ketahanan ditentukan dari jumlah alkali yang terlepas dari kaca karena pengaruh media pada kondisi yang telah ditentukan. Jumlah alkali sangat kecil jika kaca lebih tahan, sehingga perlu diberikan perhatian terhadap semua rincian uji dan perlu digunakan alat dengan mutu dan ketelitian tinggi. Pengujian harus dilakukan di ruangan yang relatif bebas dari asap dan debu berlebihan. Tabel 2. Tipe Kaca dan Batas Uji Tipe Ketentuan Umum Batas Tipe Uji Ukuran ml ml 0,020 N asam I Kaca borosilikat, ketahanan tinggi Kaca serbuk Semua 1,0 II Kaca soda- Kapur terolah Ketahanan terhadap air 100 atau kurang diatas 100 0,7 0,2 III Kaca soda- kapur Kaca serbuk Semua 8,5 IV Kaca soda- Kapur untuk Kaca serbuk Semua 15,0

Upload: risma-dian-utami

Post on 19-Jan-2016

423 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Uji Wadah Kaca

Uji Wadah Kaca- Tahan Bahan Kimia (Uji serbuk kaca dan Ketahanan terhadap air)

Uji Wadah Kaca- Tahan Bahan Kimia (Uji serbuk kaca dan Ketahanan terhadap air)

Uji berikut ini dirancang untuk menetapkan daya tahan wadah kaca baru 9

yang belum pernah digunakan) terhadap air. Tingkat ketahanan ditentukan dari

jumlah alkali yang terlepas dari kaca karena pengaruh media pada kondisi

yang telah ditentukan. Jumlah alkali sangat kecil jika kaca lebih tahan,

sehingga perlu diberikan perhatian terhadap semua rincian uji dan perlu

digunakan alat dengan mutu dan ketelitian tinggi. Pengujian harus dilakukan di

ruangan yang relatif bebas dari asap dan debu berlebihan.

Tabel 2. Tipe Kaca dan Batas Uji

Tipe Ketentuan Umum

Batas

Tipe Uji Ukuran ml ml

0,020 N asam

I Kaca borosilikat,

ketahanan tinggi

Kaca serbuk Semua 1,0

II Kaca soda-

Kapur terolah

Ketahanan

terhadap air

100 atau

kurang diatas

100

0,7

0,2

III Kaca soda-

kapur

Kaca serbuk Semua 8,5

IV Kaca soda-

Kapur untuk

penggunaan umum

Kaca serbuk Semua 15,0

Alat : Otoklaf. Gunakan otoklaf yang mampu mempertahankan suhu 121o ± 2,0,

dilengkapi dengan termometer, pengukur tekanan, pengatur ventilasi dan rak

yang cukup untuk menampung paling sedikit 12 wadah di atas permukaan air.

Lumpang dan alu : Gunakan lumpang dan alu terbuat dari baja- diperkeras

yang dibuat menurut spesifikasi yang tertera.

Alat lain : Pengayak terbuat dari baja tahan karat ukuran 20,3 cm yaitu nomor

20, 40 dan 50. Pengayak disertai panci dan tutup., labu erlenmeyer 250 ml

terbuat dari kaca tahan lekang, palu 900 g, magnit permanen, desikator, alat

volumetrik secukupnya.

Page 2: Uji Wadah Kaca

Pereaksi : Air Kemurniaan Tinggi. Air yang digunakan pada uji ini mempunyai

konduktivitas tidak lebih dari 0,15 µmho, penetapan dilakukan pada suhu 25o

dalam sel, sesaat sebelum digunakan. Air ini dapat dibuat dengan melewatkan

air suling melalui tabung deionisasi berisi campuran resin kualitas nuklir,

kemudian melalui membran ester selulosa dengan ukuran lubang tidak lebih

dari 0,45 µm. Tidak boleh menggunakan pipa tembaga. Bilas saluran

sebelumair dibagikan ke dalam bejana uji. Jika konduktivitas yang rendah tidak

dapat tercapai lagi, ganti tabung deionisasi.

Larutan Metil Merah. Larutkan 24 mg natrium merah metil P dalam Air Murni

hingga 100 ml. Jika perlu netralkan larutan dengan natrium hidroksida 0,02 N

atau asamkan dengan asam sulfat 0,02 N hingga titrasi dari 100 ml Air

kemurnian tinggi, yang mengandung 5 tetes indikator, memerlukan tidak lebih

dari 0,020 ml natrium hidroksida 0,020 N LV untuk mengubah warna indikator

dan ini terjadi pada pH 5,6.

Uji Serbuk Kaca

Pilih secara acak 6 atau lebih wadah, bilas dengan Air murni, keringkan

dengan aliran udara bersih dan kering. Hancurkan wadah hingga menjadi

pecahan berukuran lebih kurang 25 mm, kemudian bagi lebih kurang 100 g

pecahan kaca menjadi 3 bagian yang lebih kurang sama, dan masukkan salah

satu bagian ke dalam lumpang khusus. Dengan alu pada tempatnya,

hancurkan lebih lanjut dengan cara menumbuk 3 kali atau 4 kali dengan palu.

Pasang ayakan dan ayak serbuk kaca melalui ayakan nomor 20. Ulangi hal

yang sama untuk setiap bagian dari dua bagian lain, kosongkan lumpang

setiap kali ke dalam ayakan nomor 20. Goyang ayakan sebentar lalu

pindahkan kaca dari ayakan nomor 20 dan ayakan nomor 40, hancurkan

kembali dan ayak lagi seperti sebelumnya. Ulangi lagi penghancuran dan

pengayakan. Kosongkan panci penampung, pasang susunan ayakan dan

goyang dengan penggoyang mekanis selama 5 menit atau dengan tangan

untuk waktu yang setara. Pindahkan bagian yang tertinggal pada ayakan

nomor 50, yang bobotnya harus lebih dari 10 g ke dalam wadah bertutup dan

simpan dalam desikator hingga saat pengujian.

Page 3: Uji Wadah Kaca

Sebarkan contoh pada sehelai kertas kacadan lewatkan magnit melalui contoh

tersebut, untuk menghilangkan partikel besi yang terikut selama penghancuran.

Masukkan contoh ke dalam labu erlenmeyer 250 ml terbuat dari kaca tahan

bahan kimia dan cuci 6 kali. Tiap kali dengan 30 ml aseton P, goyang setiap

kali selama lebih kurang 30 detik dan dengan hati-hati, enaptuangkan aseton.

Setelah dicuci, contoh harus bebas dari gumpalan serbuk kaca dan permukaan

butiran praktis harus bebas dari partikel halus yang melekat. Keringkan labu

dan isi pada suhu 140o selama 20 menit, pindahkan butiran ke dalam botol

timbang dan dinginkan dalam desikator. Gunakan contoh uji dalam waktu 48

jam setelah pengeringan.

Prosedur. Timbang seksama 10,00 g contoh uji masukkan ke dalam

Erlenmeyer 250 ml yang telah diekstraksi dengan Air kemurnian tinggi dalam

tangas air pada suhu 90o selama tidak kurang 24 jam atau pada suhu 121o

selama 1 jam. Tambahkan 50,0 ml Air kemurnian tinggi ke dalam labu dan ke

dalam labu lain untuk blangko. Tutup semua labu dengan gelas piala terbuat

dari borosilikat yang sebelumnya telah diperlakukan seperti ditetapkan untuk

labu dengan ukuran sedemikian hingga dasar gelas piala menyentuh bagian

tapi labu. Letakkan wadah dalam otoklaf dan tutup hati-hati, biarkan lubang

ventilasi terbuka. Panaskan hingga uap keluar dan lanjutkan pemanasan

selama 10 menit. Tutup lubang ventilasi dan atur suhu pada 121o, perlu waktu

19 menit hingga 23 menit untuk mencapai suhu yang diinginkan. Pertahankan

suhu pada 121o ± 2,0o selama 30 menit dihitung saat suhu tercapai. Kurangi

panas hingga otoklaf mendingin dan mencapai tekanan atmosfer dalam 38

menit hingga 46 menit, jika perlu buka lubang ventilasi untuk mencegah

terjadinya hampa udara. Dinginkan segera labu dalam air mengalir,

enaptuangkan air dari labu ke dalam bejana sesuai yang bersih dan cuci sisa

serbuk kaca 4 kali, tiap kali dengan 15 ml Air kemurnian tinggi, kumpulkan hasil

cucian. Tambahkan 5 tetes Larutan merah metil dan titrasi segera dengan

asam sulfat 0,020 N LV. Jika volume larutan titran diperkirakan kurang dari 10

ml gunakan buret mikro. Catat volume asam sulfat 0,020 N yang digunakan

untuk menetralkan ekstrak dari 10 g contoh uji, lakukan titrasi blangko. Volume

tidak lebih dari yang tertera pada Tabel 2 untuk tipe gelas yang diuji.

Page 4: Uji Wadah Kaca

Ketahanan terhadap Air pada Suhu 121 o

Pilih secara acak 3 atau lebih wadah bilas 2 kali dengan Air kemurnian tinggi.

Prosedur. Isi setiap wadah dengan Air kemurnian tinggi hingga 90 % dari

kapasitas penuh dan lakukan sesuai Prosedur seperti yang tertera pada Uji

Serbuk Kaca mulai dengan “Tutup semua labu…..”, kecuali waktu pemanasan

dengan otoklaf 60 menit bukan 30 menit dan diakhiri dengan “untuk mencegah

terjadinya hampa udara”. Kosongkan isi dari 1 atau lebih wadah dalam gelas

ukur 100 ml. Jika wadah lebih kecil, gabungkan isi dari beberapa wadah untuk

memperoleh volume 100 ml. Masukkan kumpulan contoh dalam labu

Erlenmeyer 250 ml terbuat dari kaca tahan bahan kimia, tambahkan 5 tetes

Larutan merah metal, titrasi dalam keadaan hangat dengan asam sulfat 0,020

N LV. Selesaikan titrasi dalam waktu 60 menit setelah otoklaf dibuka. Catat

volume asam sulfat 0,020 N yang digunakan, lakukan titrasi blangko

menggunakan 100 ml Air kemurnian tinggi pada suhu yang sama dan dengan

jumlah indicator yang sama. Volume tidak lebih dari yang tertera pada Tabel 2

untuk tipe kaca yang diuji.

Arsen

Arsen tidak lebih dari 0,1 bpj, gunakan sebagai larutan uji 35 ml air dari 1

wadah kaca Tipe 1, atau jika wadah lebih kecil, 35 ml dari kumpulan isi dari

beberapa wadah kaca Tipe 1, yang disiapkan sesuai prosedur seperti yang

tertera pada Ketahanan terhadap air pada suhu 1210 selama penatahan

contoh.

Ukur spektrum inframerah dari 3500 cm hingga 600 cm-1. Spektrum contoh

menunjukkan pita serapan utama hanya pada panjang gelombang yang sama

seperti pada spektrum Polietilena Kerapatan Tinggi BPFI atau Polietilena

Kerapatan Rendah BPFI yang ditetapkan dengan cara yang sama.

Analisis Termal. Timbang lebih kurang 12 mg potongan contoh dan letakkan

pada panci contoh uji. Tetapkan termogram dibawah aliran nitrogen

menggunakan alat yang mampu melakukan penetapan seperti yang tertera

pada Analisis Termal.

Page 5: Uji Wadah Kaca

Polietilena Kerapatan Tinggi. Termogram contoh sama seperti pada termogram

Polietilena Kerapatan Tinggi BPFI, yang ditetapkan dengan cara yang sama,

dan suhu endoterm dan eksoterm pada termogram contoh dibandingkan

terhadap baku berbeda tidak lebih dari 6,0o.

Polietilena Kerapatan Rendah BPFI, yang ditetapkan dengan cara yang sama,

dan suhu endoterm dan eksoterm pada termogram contoh dibandingkan

terhadap baku berbeda tidak lebih dari 8,0o.

Transmisi Cahaya. Wadah polietilen yang bertujuan memberikan perlindungan

terhadap cahaya memenuhi persyaratan seperti tertera pada Transmisi

Cahaya.

Permeasi Uap Air. Tutup wadah dengan segel kedap air yang diperoleh

dengan pemanasan segel aluminium berlapis polietilena atau segel lain yang

sesuai. Pelapisan yang sesuai untuk penyegelan mempunyai lapis polietilen

yang kontak dengan lapisan tambahan dari bahan penunjang. Segel dapat

diperoleh juga dengan menggunakan lempeng kaca malam yang mengandung

60 % serbuk hablur parafin lilin murni. Uji wadah seperti yang tertera pada

wadah permeasi. Wadah polietilen kerapatan tinggi yang diuji memenuhi

persyaratan jika permeabilitas kelembaban melebihi 10 mg per hari per liter

dalam tidak lebih dari 1 dari 10 wadah uji dan tidak satupun yang melebihi 25

mg per hari per liter. Wadah polietilen kerapatan rendah memenuhi

persyaratan jika permeabilitas kelembaban melebihi 20 mg per hari per liter

dalam tidak lebih dari 1 dari 10 wadah dan tidak satu pun melebihi 30 mg per

hari per liter.

Logam berat dan Sisa Yang Tidak Mudah Menguap. Buat ekstrak contoh

seperti tertera pada penyimpanan sampel dalam prosedur uji kimia fisika plastik

kecuali untuk setiap 20,0 ml bagian media ekstraksi digunakan 60 cm2, dengan

tidak memperhitungkan ketebalan.

LOGAM BERAT. Wadah memenuhi persyaratan logam berat seperti yang

tertera pada uji kimia fisika plastik.

SISA BAHAN TIDAK MUDAH MENGUAP. Lakukan penetapan seperti pada

sisa bahan tidak mudah menguap, yang tertera pada uji kimia fisika plastik,

kecuali untuk blangko menggunakan pelarut sama yang digunakan pada tiap

pengujian sebagai berikut. Perbedaan antara jumlah yang diperoleh dari

Page 6: Uji Wadah Kaca

contoh dan blangko tidak lebih dari 12,0 mg jika yang digunakan sebagai

media ekstraksi adalah air dijaga pada suhu 70o; tidak lebih 75,0 mg jika

sebagai media ekstraksi digunakan etanol dijaga pada suhu 70o; dan tidak lebih

dari 100,0 mg untuk polietilen kerapatan rendah jika yang digunakan sebagai

media ekstraksi adalah heksana dijaga pada suhu 50o. Wadah memenuhi

persyaratan terhadap sisa bahan tidak mudah menguap untuk semua media

ekstraksi diatas.

Wadah gelas untuk obat umumnya terdapat sebagai gelas jernih tidak berwarna atau

berwarna amber. Untuk tujuan dekoratif, warna-warna kusus seperti biru, hijau zamrud, dan

kunig opal dapat diperoleh dari pengusaha gelas. Hanya gelas berwarna amber dan merah

yang efektif untuk melindungi isi botol dari pengaruh cahaya matahari dengan menyaring

keluar sinar ultra violet yang berbahaya. Spesifikasi dalam USP untuk wadah tahan cahaya

harus memberikan perlindungan terhadap cahaya engan kekuatan 2900 samapai 4500

amstrong. Gelas amber memenuhi spesifikasi ini, tetapi oksida besi yang ditambahkan dapat

lepas dan masuk ke dalam obat.

Gelas untuk Obat

USP dan NF menguraikan tipe gelas dan memberikan pengujian gelas yang

diserbukkan dan pengaruh air terhadap gelas untuk mengevaluasi ketahanan kimiawi gelas.

Pengujian yang diserbukkan dilakukan terhadap butir-butir yang hancur dengan ukuran

tertentu, dan pegujian pengaruh air terhadap gelas hanya dikerjakan terhadap gelas tipe II

yang telah dipaparkan pada uap sulfur diosida.

Tipe I- Gelas Borosilikat

Pada gelas yang paling resisten ini, sebagian besar alkali dan kation tanah diganti

dengan boron dan alumunium serta zink. Penambahan boron kurang lebih 6 % untuk

membentuk gelas borosilikat tipe I mengurangi proses pelepasannya, sehinga hanya 0,5

bagian per sejuta yang terlarut dalam waktu satu tahun.

Tipe II- Gelas natrium Karbonat yang Diolah

Bila alat gelas disimpan beberapa bulan lamanya, terutama dalam atmosfer yang

lembab atau dengan variasi temperature yang ekstrem, pembasahan permukaan oleh uap air

yang terkondensasi mengakibatkan terlarutnya garam-garam dan gelas. Wadah tipe II dibuat

dari gelas natrium karbonat yang ada dalam prdagangan dan telah didealkalisasi atau diolah

Page 7: Uji Wadah Kaca

sehingga alkali dipermukaannya hilang. Pengolahan dengan sulfur menetralkan alkali oksida

pada permukaan, sehingga menyebabkan gelas lebih tahan terhadap bahan kimia.

Tipe III- Gelas natrium Karbonat Biasa

Wadah-wadah tidak diolah dulu dan dibuat dari gelas natrium karbonat yang ada

dalam perdagangan dengan ketahanan terhadap bahan kimia yang sedang atau lebih dari

sedang.

Tipe IV- Gelas natrium Karbonat untuk Penggunaan Umum

Wadah-wadah terbuat dari natrium karbonat dipasok untuk produk non-parental yang

dimaksud untuk pemakaian topical atau oral.

Tabel 1. Tipe gelas USP, Batas uji dan petunjuk pemilihan