uji daya adaptasi berbagai galur dan varietas padi …

106
1 UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA TANAH MASAM (Skripsi) Oleh BAHRUL ULUM NPM. 14110017 SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN ( STIPER ) DHARMA WACANA METRO 2018

Upload: others

Post on 27-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

1

UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS

PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA TANAH MASAM

(Skripsi)

Oleh

BAHRUL ULUM

NPM. 14110017

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN ( STIPER )

DHARMA WACANA METRO

2018

Page 2: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

2

UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI

GOGO (Oryza sativa L.) PADA TANAH MASAM

Oleh

BAHRUL ULUM 14110017

(Skripsi)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar (S1)

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agroteknologi

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN ( STIPER )

DHARMAWACANA METRO

2018

Page 3: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

3

UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI

GOGO (Oryza sativa L.) PADA TANAH MASAM

Oleh:

BAHRUL ULUM

ABSTRAK

Padi merupakan tanaman pangan yang sangat penting di dunia, karena padi

merupakan pangan pokok bagi lebih dari setengah penduduk dunia yaitu sekitar

3.765.000.000 jiwa. Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (2013),

padi merupakan kebutuhan pangan pokok bagi lebih dari 90% penduduk

Indonesia, karena memiliki kandungan karbohidrat tinggi dan sumber energi

utama bagi penduduk Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: uji daya adaptasi beberapa galur dan

varietas padi gogo (Oryza sativa L.) pada tanah masam.

Pelaksanaan peneliatian dilakukan pada bulan November 2017 – Maret 2018 di

lahan kering Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanah (BALITTANAH), Desa

Taman Bogo, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur terletak pada

ketinggian 20–30 m dpl. Metode penelitian ini menggunakan metode percobaan

dengan rancangan acak kelompok (RAK) dengan menggunakan faktor tunggal

yaitu berbagai jenis galur dan varietas padi gogo. Perlakuan terdiri dari 12 macam

tanaman padi yaitu: varietas IR64 (g1), varietas Hawara Bunar (g2), varietas Situ

Bagendit (g3), varietas Batur (g4) serta galur 20(B8)-8 (g5), galur 21(B15)-1 (g6),

galur 21(B15)-3 (g7), galur 21(B15)-5 (g8), galur 21(B15)-8 (g9), galur 22(B16)-8

(g10), galur 24(B21)-10 (g11), galur 25(B25)-5 (g12). Masing-masing perlakuan

diulang sebanyak 3 (tiga) ulangan.

Galur 21(B15)-5 (g8) merupakan galur dengan adaptasi terbaik pada Al yang

tinggi (skor 4,33) dan tahan terhadap neck blast dari empat varietas pembanding,

selain itu memiliki potensi daya hasil yang tinggi didukung dengan tinggi

tanaman, jumlah anakan total, panjang malai, jumlah gabah permalai, jumlah

gabah isi permalai, hasil per rumpun dan hasil per hektare.

Page 4: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

4

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR

DAN VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.)

PADA TANAH MASAM

Nama Mahasiswa : BAHRUL ULUM

No. Pokok Mahasiswa : 14110017

Jurusan : Agroteknologi

Program Studi : Agroteknologi

MENYUTUJUI :

1. Komisi Pembimbing

PEMBIMBING I, PEMBIMBING II,

Ir. Sutomo, M.P. Ir. Yatmin, M.T.A.

NIDN. 0220035401 NIP. 19630216 1990031003

2. Ketua Jurusan Agroteknologi

Priyadi, SP., M.Si

NIDN. 0214108803

Page 5: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

5

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua Penguji : Ir. Sutomo, M.P. .....................

Penguji Utama : Ir. Windu Mangiring, M.P. .....................

Anggota Penguji : Ir. Yatmin, M.T.A. .....................

2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro,

Ir. Rakhmiati, M.T.A

NIP. 1963040819890320001

Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 27 Desember 2018

Page 6: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

6

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kecamatan Indra Gili Hilir

(INHIL) Kepulauan Riau pada tanggal 04 April

1996, anak pertama dari dua bersaudara dari

pasangan Bapak Zainal Mutakin dan Ibu Siti

Aminah.

Jenjang pendidikan dimulai dari ssekolah Dasar di SD Negeri 01 Tri Darma

Wirajaya selesai tahun 2008, pendidikan Madrasah Tsanawiyah di MTs Negeri

Mamba’ul Ulum yang selesai pada tahun 2011. Dan pendidikan Sekolah

Menengah Atas di SMA N 01 Banjar Agung selesai pada tahun 2014. Pada tahun

2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Sekolah Tingggi Ilmu Pertanian

STIPER Dharma Wacana Metro pada Jurusan Agroteknologi.

Page 7: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

7

MOTTO

Hidup itu seperti sepeda, agar tetap seimbang kau harus terus

bergerak

(Albert Enstein)

Jangan menunggu takkan pernah ada waktu yang tepat

(Napoleon Hill)

Page 8: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

8

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karyaku untuk

Bapak ku Zainal Mutakin dan Ibu ku Siti Aminah

Yang selalu memberikan dukungan, ketulusan doa, cinta dan

kasih sayang, Adik ku Mila Nur Hasanah

Rekan-rekan ku seperjuangan 2014

Almamater ku STIPER Dharma Wacana Metro

Page 9: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang Berjudul “ Uji Daya Adaptasi Berbagai Galur dan

Varietas Padi Gogo (Oryza sativa L.) pada Tanah Masam “ Pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Ibu Ir. Rakhmiati, M.T.A. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian

(STIPER) Dharma Wacana Metro.

2. Bapak Ir. Sutomo, M.P. selaku dosen pembimbing I atas bimbingan, nasehat

dan dukunganya dalam penyusunan skripsi.

3. Bapak Ir. Yatmin, M.T.A. selaku dosen pembimbing II atas bimbingan,

nasehat dan dukunganya dalam penyusunan skripsi.

4. Ibu Ir. Windu Mangiring, M.P. selaku dosen penelaah skripsi atas koreksi,

nasehat dan usulanya dalam penyusunan skripsi.

5. Bapak Priyadi, SP., M.Si selaku Ketua Jurusan Agroteknologi Sekolah Tinggi

Ilmu Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro yang telah memberikan

masukan dan saran dalam pembuatan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen STIPER Dharma Wacana Metro yang selalu

memberikan dukungan dan ilmu yang telah diberikan.

Page 10: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

10

7. Pimpinan dan seluruh staf BALITTANAH Kebun Percobaan Taman Bogo

yang telah menyediakan lahan dan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan serta

memberikan support dan pengalamannya dilahan percobaan dalam

menyelesaikan penelitian ini.

8. Semua pihak yang telah berperan selama penelitian berlangsung.

Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini masih banyak kekurangan, kritik

dan saran yang membangun masih penulis harap kan demi sempurnanya skripsi

ini.

Metro, Desember 2018

Penulis

Page 11: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

11

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. ii

DAFTAR TABEL...................................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ v

I. PENDAHULUAN ...............................................................................

1.1. Latar Belakang dan masalah ....................................................... 1

1.2. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4

1.3. Dasar Pengajuan Hipotesis ........................................................ 4

1.4. Hipotesis ..................................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................

2.1. Botani Tanaman Padi ................................................................. 6

2.1.1 Akar ................................................................................... 6

2.1.2 Batang ............................................................................... 7

2.1.3 Daun .................................................................................. 7

2.1.4 Biji ..................................................................................... 8

2.1.5 Malai ................................................................................. 8

2.2. Syarat Tumbuh Padi Gogo .......................................................... 8

2.2.1 Iklim ................................................................................. 9

2.2.2 Tanah ................................................................................ 10

2.3. Galur ............................................................................................ 11

2.4. Varietas ....................................................................................... 12

2.5. Tanah Masam .............................................................................. 12

2.6. Permasalahan Alumunium pada Lahan Kering........................... 13

Page 12: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

12

2.7. Neck Blast (Patah Leher atau Busuk Malai) .............................. 15

III. METODE PENELITIAN .................................................................

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 16

3.2. Bahan dan Alat ............................................................................ 16

3.3. Metode Penelitian ........................................................................ 17

3.4. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 18

3.4.1. Persiapan Lahan ................................................................ 18

3.4.2. Penyiapan Benih................................................................ 18

3.4.3. Penanaman ........................................................................ 18

3.4.4. Pemeliharaan ..................................................................... 18

3.4.5. Pemupukan ........................................................................ 19

3.4.6. Panen ................................................................................. 19

3.5. Peubah yang diamati .................................................................... 20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................

4.1. Hasil .............................................................................................. 25

4.1.1. Tinggi Tanaman ............................................................... 25

4.1.2. Jumlah Anakan Total ....................................................... 27

4.1.3. Jumlah Anakan Produktif ................................................. 28

4.1.4. Panjang Malai................................................................... 29

4.1.5. Jumlah Gabah Hampa per Malai ...................................... 30

4.1.6. Jumlah Gabah Isi per Malai ............................................. 31

4.1.7. Berat 100 Butir ................................................................. 32

4.1.8. Skoring Neck Blast .......................................................... 33

4.1.9. Skoring Al ........................................................................ 34

4.1.10. Hasil per Rumpun ............................................................ 35

4.1.11. Hasil per Petak ................................................................. 36

4.2. Pembahasan .................................................................................. 37

V. KESIMPULAN ................................................................................... 43

5.1. Kesimpulan .................................................................................. 43

5.2. Saran ............................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 44

LAMPIIRAN ............................................................................................. 48

Page 13: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

13

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Skor, gejala dan kriteria toleran tanaman padi gogo terhadap

keracuman Al ...................................................................................... 21

2. Skor, gejala dan kriteria ketahanan padi gogo terhadap penyakit

neck blast ............................................................................................. 21

3. Hasil Uji BNT Tinggi Tanaman 60 Hari Setelah Tanam .................... 25

4. Hasil Uji BNT Jumlah Anakan Total ................................................. 27

5. Hasil Uji BNT Jumlah Anakan Produktif .......................................... 28

6. Hasil Uji BNT Panjang Malai ............................................................. 29

7. Hasil Uji BNT Gabah Hampa per Malai ............................................ 30

8. Hasil Uji BNT Gabah Isi per Malai ................................................... 31

9. Hasil Uji BNT Bobot Gabah 100 ........................................................ 32

10. Hasil Uji BNT Skoring Neck Blast ..................................................... 33

11. Hasil uji BNT Skoring Al ................................................................... 34

12. Hasil Uji BNT Hasil per Rumpun ....................................................... 35

13. Hasil Uji BNT Hasil per Petak ............................................................ 36

Page 14: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Tata letak percobaan ........................................................................... 48

2. Tata Letak Tanaman dalam Plot ......................................................... 49

3. Sertifikat Analisis Laboratorium Analisis POLINELA ...................... 50

4. Deskripsi Padi Varietas Situ Bagendit ............................................... 51

5. Deskripsi Padi Varietas IR64 .............................................................. 52

6. Deskripsi Padi Varietas Hawara Bunar ............................................... 53

7. Deskripsi Padi Varietas Batur ............................................................. 54

8. Data Curah Hujan 2017 ....................................................................... 55

9. Data Curah Hujan 2018 ....................................................................... 56

10. Tabel Rekapitulasi Uji BNT Semua Variabel Pengamatan ................ 57

11. Data Rata-Rata Tinggi Tanaman dari Umur 30 hst sampai 60 hst ..... 58

12. Data Tinggi Tanaman Umur 60 hst ..................................................... 59

13. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Umur 60 hst ................................... 59

14. Data Jumlah Anakan Total .................................................................. 60

15. Analisis Ragam Jumlah Anakan Total ................................................ 60

16. Data Jumlah Anakan Produktif ........................................................... 61

17. Analisis Ragam Jumlah Anakan Produktif ......................................... 61

18. Data Panjang Malai ............................................................................. 62

Page 15: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

15

19. Analisis Ragam Panjang Malai ........................................................... 62

20. Data Panjang Malai (Transformasi) (√ ) .......................................... 63

21. Hasil Analisis Sidik Ragam Panjang Malai ........................................ 63

22. Data Jumlah Gabah Hampa per Malai ................................................ 64

23. Analisis Ragam Jumlah Gabah Hampa per Malai .............................. 64

24. Data Jumlah Gabah Isi per Malai ....................................................... 65

25. Analisis Ragam Jumlah Gabah Isi per Malai ...................................... 65

26. Data Gabah Isi per Malai (Transformasi) (√ ) .................................. 66

27. Hasil Analisis Sidik Ragam Jumlah Gabah Isi per Malai ................... 66

28. Data Berat 100 Butir ........................................................................... 67

29. Analisis Ragam Berat 100 Butir ......................................................... 67

30. Data Skoring Neek Blast ..................................................................... 68

31. Analisis Ragam Skoring Neck Blast ................................................... 68

32. Data Skoring Neck Blast (Transformasi) (√ ) ........................... 69

33. Hasil Analisis Sidik Ragam Skoring Neek Blast ................................ 69

34. Data Skoring Al................................................................................... 70

35. Analisis Sidik Ragam Skoring Al ....................................................... 70

36. Data Skoring Al (Transformasi) (√ ⁄ ) ..................................... 71

37. Hasil Analisis Sidik Ragam Skoring Al .............................................. 71

38. Data Hasil per Rumpun ....................................................................... 72

39. Analisis Ragam Hasil per Rumpun ..................................................... 72

40. Data Hasil per Rumpun (Transformasi : √x)....................................... 73

Page 16: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

16

41. Analisis Sidik Ragam Hasil per Rumpun (Transformasi : √x) ........... 73

42. Data Hasil per Petak Panen ................................................................. 74

43. Analisis Ragam Hasil per petak .......................................................... 74

44. Data Hasil per Petak (Transformasi) ( √ ) ....................................... 75

45. Hasil Analisis Sidik Ragam Hasil per Petak ....................................... 75

46. Data Hasil per Hektare ........................................................................ 76

47. Jadwal Kegiatan .................................................................................. 77

48. Foto Kegiatan ...................................................................................... 80-88

Page 17: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

17

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kurva Pertumbuhan Tinggi Tanaman Umur 30 h.s.t, 37 h.s.t, 45

hst, 52 h.s.t dan 60 h.s.t ....................................................................... 26

2. Pengolahan Lahan Menggunakan Bajak ............................................. 80

3. Membuat Lubang Tanam Padi ............................................................ 80

4. Penyulaman pada umur 11 h.s.t .......................................................... 81

5. Pemasangan Ajir umur 23 h.s.t ........................................................... 81

6. Menghitung Jumlah Tanaman umur 45 h.s.t ....................................... 82

7. Pengukuran Tinggi Anakan umur 45 h.s.t ......................................... 82

8. Pengambilan Sampel Tanah ................................................................ 83

9. Pengambilan Rumpun Hasil per Petak ................................................ 83

10. Mengukur Panjang Malai .................................................................... 84

11. Penghitungan Gabah Isi per Malai Dan Gabah Hampa per Malai. ..... 84

12. Perontokan Hasil Gabah per Rumpun ................................................. 85

13. Perontokan Hasil per Petak ................................................................. 85

14. Penjemuran Hasil per Petak ................................................................ 86

15. Pengukuran Gabah Kering Giling 14%............................................... 86

16. Penimbangan Data Hasil Gabah per Petak.......................................... 87

17. Gejala penyakit blas daun, dan blas leher .......................................... 87

18. Gejala Tanaman Padi Tidak Tahan Al ............................................... 88

Page 18: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang dan Masalah

Padi merupakan tanaman pangan yang sangat penting di dunia, karena padi

merupakan pangan pokok bagi lebih dari setengah penduduk dunia sekitar

3.765.000.000 jiwa. Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (2013),

padi merupakan kebutuhan pangan pokok bagi lebih dari 90% penduduk

Indonesia, karena memiliki kandungan karbohidrat tinggi dan sumber energi

utama bagi penduduk Indonesia.

Secara umum produksi padi sebagian besar berasal dari padi sawah dan banyak

areal persawahan semakin berkurang akibat terjadi perubahan fungsi lahan padi

sawah menjadi tanaman pangan selain padi dan pemukiman masyarakat (Ditjen

Tanaman Pangan, 2013). Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS)

yang menggunakan metode Kerangka Sampling Area (KSA), luas baku sawah

berkurang dari 7.754.830 hektar (ha) pada 2013 menjadi 7.166.200 ha pada 2018.

Potensi luas panen pada 2018 mencapai 10.921.090 juta ha, sementara proyeksi

Kementerian Pertanian (Kementan) 15.546.000 juta ha.

Rata-rata produktivitas padi sawah di Lampung 51,82 ton/ha dengan total

produksi 4.090.860 ton dari luas panen sekitar 789,322 ha. Sedangkan pada tahun

2017 produktivitas rata-rata padi gogo sebesar 31,4 ton/ha dengan total produksi

Page 19: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

2

158,323 ton dari luas panen sekitar 50,428 ha. Produksi ini baru berkontribusi

sekitar 4,5% terhadap total produksi padi di Provinsi Lampung (Badan Pusat

Statistik Provinsi Lampung, 2017). Peningkatan produksi padi nasional dilakukan

dengan berbagai upaya, baik dilakukan secara intensifikasi maupun ekstensifikasi.

Dengan berkurangnya lahan sawah nasional, pengembangan padi gogo

merupakan alternatif untuk meningkatkan produksi padi nasional. Strategi ini

dilakukan diantaranya melalui optimalisasi pemanfaatan lahan kering.

Upaya peningkatan produksi tanaman padi dapat dilakukan dengan program

ekstensifikasi yaitu melalui perluasan areal pertanaman ke lahan kering (Ditjen

Tanaman Pangan, 2013). Luas areal lahan kering di provinsi Lampung untuk

pengembangan padi gogo seluas 802.341 ha, tetapi kendala yang sering dihadapi

pada lahan kering adalah rendahnya tingkat kesuburan tanah dimana pH rendah

dapat menurunkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman (Maya et al., 2013).

Kendala utama yang dihadapi pada lahan kering masam adalah rendahnya pH

tanah, yang berhubungan erat dengan kapasitas tukar kation. Semakin rendah pH

tanah maka kapasitas tukar kation tanah juga rendah begitupun sebaliknya,

semakin tinggi pH tanah (netral atau basa) maka kapasitas tukar kation tanah juga

tinggi. Tanah yang memiliki pH rendah didominasi oleh kation yang bersifat

masam seperti ion H+dan Al

3+ (Syahriani, 2014).

Upaya perakitan varietas padi gogo yang toleran terhadap keracunan Al dilakukan

dengan pengujian galur-galur pada tingkat konsentrasi Al tertentu. Penentuan

konsentrasi Al yang tepat perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa tinggi

konsentrasi Al yang mampu membedakan varietas padi toleran dan peka, dengan

Page 20: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

3

menggunakan metode standar yang selama ini digunakan oleh pemulia tanaman

dalam pengujian toleransi terhadap keracunan Al adalah metode uji cepat dalam

larutan hara Yoshida (1976). Namun pengujian ini cukup sulit dilakukan karena

membutuhkan ketelitian serta pengetahuan mengenai bahan kimia yang digunakan

dalam pengujian. Selain itu, penggunaan bahan kimia dalam pengujian tersebut

membutuhkan biaya yang relatif lebih mahal. Oleh karena itu perlu dicari metode

uji cepat yang lebih cepat pada fase perkecambahan, lebih mudah dan ekonomis.

Lahan kering di Provinsi Lampung didominasi oleh tanah yang kurang subur

(ultisol) dengan kondisi yang bergelombang, mudah tererosi, tingkat kemasaman

tinggi (pH rata-rata <4,5), kepadatan tanah yang tinggi dan permeabilitas tanah

yang rendah sehingga ketersediaan P yang sangat rendah, kejenuhan aluminium

tinggi, kurangnya kandungan hara makro terutama P, K, Ca, Mg dan kandungan

bahan organik rendah.

Jika ditinjau dari segi luasnya, tanah ultisol memiliki pontesi yang besar untuk

dikembangkan dalam sistem pertanian di lahan kering terutama tanaman pangan

bila dikelola dengan baik (Djaenudin, 2009). Ultisol adalah tanah yang berwarna

kuning merah dan telah mengalami pencucian (Hardjowigeno, 2003).

Kendala lain dari tanah ultisol adalah kapasitas tukar kation rendah dan kejenuhan

basa rendah. Tingkat Aldd yang tinggi pada ultisol mengakibatkan tidak

tersedianya unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan tanaman (Ripolinda,

2007). Upaya untuk mengembangkan varietas padi gogo yang toleran aluminium

telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti.

Page 21: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

4

1.2. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui uji daya adapatsi berbagai galur harapan padi gogo (Oryza

sativa L.) dengan varietas pembanding pada tanah masam.

1.3. Dasar Hipotesis

Varietas Dodokan, Situ Bagendit, dan Batur merupakan tanaman padi gogo yang

memiliki keunggulan bisa tumbuh pada lahan kering umurnya tingkat ketahanan

Al serta memiliki ketahanan terhadap beberapa penyakit.

Penggunaan varietas unggul tidak hanya berperan meningkatkan produksi, namun

juga memunculkan sifat lain yang diinginkan. Varietas Batu Tegi, Limboto, dan

Situ Patenggang yang sesuai sebagai komponen teknologi pada pengelolaan

tanaman terpadu padi gogo dapat meningkatkan hasil dan pendapatan petani pada

agroekosistem lahan kering di Lampung (Toha 2007).

Varietas unggul umumnya memiliki potensi hasil tinggi, tahan organisme

pengganggu tumbuhan tertentu, adaptif pada lingkungan tertentu, dan memiliki

sifat agronomi penting lain. Seleksi yang dilakukan Utama (2010) terhadap 20

varietas padi gogo menunjukkan varietas Pandak Putih, Mulut Harimau, Kuning,

Rantau Mudiak Kelabu, Towuti dan Cisadane toleran cekaman Al pada lahan

masam.

Menurut Nurlaela (2007), Al menghambat perpanjangan akar primer dan

menghalanagi pembentukan akar adventif. Penghambatan perpanjangan akar

mu;ai terlihat pada perlakuan 15 ppm pada varietas IR64. Semakin tinggi

konsentrasi cekaman Al semakin rendah pertambahan panjang akar.

Page 22: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

5

Menurut Umaiyah (2016), cekaman Al yang diberikan pada padi Hawara Bunar

yang sensitif terhadap Al memicu perubahan perubahan pada morfologi ujung

akar serta penururnan panjang sel dari daerah pemanjangan akar.

Hasil penelitian Turati dkk. (2010), menunjukkan bahwa pengamatan terhadap

tinggi tanaman padi berumur 8 M.S.T pada tanah masam di peroleh rata-rata

tinggi tanaman pada tetua IR64 dan Hawara Bunar berturut-turut adalah 86,33 cm

dan 128,33 cm. Dari ke 50 galur yang ditanam, terdapat 19 galur yang tingginya

mendekati tinggi varietas IR64 dan ada 7 galur yang tingginya mendekati varietas

Hawara Bunar.

Pengembangan padi gogo toleran cekaman biotik dan abiotik perlu terus

dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sumber keragaman genetik, baik yang

berasal dari kultivar lokal maupun varietas unggul nasional sebagai tetua

persilangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan galur-galur unggul

toleran Al, berpotensi hasil tinggi, dan tahan blas berdasarkan karakter agronomi

dan fenotipe tanaman pada lahan kering masam. Kejenuhan Al yang masih toleran

untuk tanaman padi gogo adalah ≤ 70 % (Noor,1996).

1.4. Hipotesis

1. Adanya perbedaan pertumbuhan dan hasil berbagai galur padi gogo (Oryza

sativa L.) dengan varietas pembanding.

2. Adanya adaptasi terhadap galur padi gogo (Oryza sativa L.) pada tanah

masam.

Page 23: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botani Tanaman padi

Tanaman padi gogo (Oryza sativa L.) merupakan golongan tanaman semusim

yang termasuk golongan rumput-rumputan dari famili Gramineae dengan batang

tersusun dari beberapa ruas. Secara morfologi tanaman padi mempunyai tiga fase

perkembangan: (1) fase vegetative (perkecambahan sampai inisiasi malai), (2)

fase reproduktif (inisiasi malai sampai pembungaan), dan (3) fase pemasakan

(pembungaan sampai pemasakan). Bagian vegetative terdiri dari akar, batang, dan

daun (Masdar, 2010). Padi termasuk family Graminae, (Poaceae), sub family

Orizidae, dan genus Oryza. Genus Oryza memiliki 20 spesies, tetapi yang

dibudidayakan di Asia adalah Oryza sativa L.

Menurut Prasetyo (2003), padi gogo merupakan salah satu ragam budidaya padi,

yaitu penanaman padi di lahan kering. Padi gogo umumnya ditanam sekali

setahun pada awal musim penghujan, karena padi gogo hanya mengandalkan air

hujan, setelah penanaman padi gogo biasanya terus dilanjutkan dengan palawija

atau jenis kacang-kacangan.

2.1.1. Akar

Akar tanaman padi berfungsi sebagai penguat/penunjang tanaman untuk dapat

tumbuh tegak, menyerap hara dan air dari dalam tanah untuk selanjutnya

Page 24: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

7

diteruskan ke organ lainnya di atas tanah. Akar tanaman padi termasuk golongan

akar serabut, akar primer (radikula) yang tumbuh sewaktu berkecambah bersama

akar-akar lain yang muncul dari dekat bagian buku skutellum disebut akar seminal

yang jumlahnya antara 1-7 (Makarim dan Suhartatik, 2009).

2.1.2. Batang

Bentuk batang pada tanaman padi yaitu bulat, beruas dan berongga, ruas batang

padi dipisahkan oleh buku dengan panjangnya ruas yang tidak sama, pada pangkal

batang adalah ruas yang terpendek, kemudian ruas kedua dan ruas ketiga dan

seterusnya adalah lebih panjang dari pada ruas yang didahului (Fitri, 2009).

2.1.3. Daun

Daun merupakan bagian dari tanaman yang berwarna hijau karena mengandung

khlorofil (zat hijau daun) adanya klorofil ini menyebabkan daun tanaman dapat

mengolah sinar radiasi surya menjadi karbohidrat/energi untuk tumbuh

kembangnya organ-organ tanaman lainnya atau disebut sebagai sources. Daun

tanaman padi tumbuh pada batang dalam susunan yang berselang-selang satu

daun pada tiap buku. Tiap daun terdiri atas (1) helai daun, (2) pelepah daun yang

membungkus ruas, (3) telinga daun (auricle), (4) lidah daun (ligule). Sifat daun

yang dikehendaki pada tanaman padi adalah daun yang tumbuh tegak, tebal, kecil

dan pendek.

Page 25: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

8

2.1.4. Biji

Buah padi sering di sebut gabah. Gabah adalah ovary yang telah masak, bersatu

dengan lemma dan palea. Buah ini merupakan penyerbukan dan pembuahan yang

mempunyai bagian bagian sebagai berikut embrio (lembaga), endosperm dan

bekatul (Hasanah, 2007).

2.1.5. Malai

Malai merupakan sekumpulan bunga padi (Spikelet) yang keluar dari buku paling

atas, bulir padi terletak pada cabang pertama dan kedua. Panjang malai tergantung

pada varietas padi yang ditanam.

2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Padi Gogo

Seperti halnya tanaman lain, padi juga memiliki lingkungan tumbuh yang sesuai

untuk dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal, seperti curah hujan,

kelembaban, lama penyinaran, unsur hara dan air serta lainnya. Tanaman padi

dapat hidup dengan baik di daerah berhawa panas dan banyak mengandung uap

air atau daerah beriklim panas yang lembab. Curah hujan yang dibutuhkan

tanaman padi 200 mm/bulan atau lebih dengan distribusi selama 4 bulan.

Kisaran kelembapan nisbi optimum untuk tanaman padi adalah 50 – 90%, di

Indonesia yang beriklim tropis basah, kelembaban nisbi tidak menjadi kendala.

Tetapi didataran tinggi kelembaban diatas 95% dapat menyebabkan agregasi

tepung sari, sehingga dapat mengganggu penyerbukan (Ardjasa, 1991).

Page 26: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

9

Padi tergolong jenis tanaman hari pendek, sehingga agak peka terhadap perubahan

panjang hari lamanya penyinaran. Perbedaan umur padi tergantung dari varietas

yang netral sampai peka terhadap panjang hari. Tanaman padi memerlukan hara,

air dan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Hara dan air diperoleh dari

tanah sedangakan fotosintat diperoleh dari daun melalui fotosintesis. Menurut

Ismunadji dan Roeohan (1998), serapan hara dipengaruhi oleh varietas keadaan

fisik tanah, iklim, status air tanah, ketersediaan unsur hara, pH, suhu, adanya ion

kompetitif dan sifat fiksasi tanah.

Tingkat produksi tanaman padi salah satunya ditentukan oleh kemampuan petani

dalam memanipulasi lingkungan, tanah dan air sehingga proses biokimia tanaman

berlangsung efisien dan efektif. Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik pada

tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 cm – 22 cm dengan pH antara 4–7

(Rosmawati, 2008).

2.2.1 Iklim

Padi dapat di tanam dimusim penghujan atau kemarau, pada musim kemarau

produksi meningkat asalkan air irigasi selalu tersedia sedangkan di saat musim

hujan, walaupun air melimpah produksi dapat menurun karena penyerbukan

kurang intensif. Di dataran rendah padi memerlukan ketinggian 0-650 m dpl

dengan temperatur 22-270 C sedangkan di dataran tinggi 650-1.500 m dpl dengan

temperatur 19-230C.

Tanaman padi memerlukan penyinaram matahari penuh tanpa naungan. Di

Indonesia tanaman padi memiliki panjang radiasi matahari dan plusmin kurang

Page 27: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

10

lebih 12 jam sehari dengan intensitas radiasi 350 cal/cm2/hari pada musim

penghujan. Intensitas radiasi ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan

daerah sub tropis yang dapat mencapai 550 cal/cm2/hari. Angin berpengaruh pada

penyerbukan dan pembuahan tetapi jika terlalu kencang akan merobohkan

tanaman.

Padi gogo memerlukan air sepanjang pertumbuhannya dan kebutuhan air tersebut

hanya mengandalkan curah hujan, padi gogo dapat tumbuh pada setiap daerah

mulai dari daratan rendah sampai daratan tinggi. Tumbuh di daerah

tropis/subtropis pada 450

LU sampai 450 LS dengan cuaca panas dan kelembaban

tinggi dengan musim hujan 4 bulan/tahun. Rata-rata curah hujan yang baik adalah

200 mm/bulan selama 3 bulan berturut-turut atau 1500-2000 mm/tahun. Padi

dapat ditanam di musim kemarau atau hujan.

2.2.2 Tanah

Padi gogo dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, sehingga jenis tanah tidak

begitu berpengaruh terhadappertumbuhan dan hasil padi gogo. Sedangkan yang

lebih berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil adalah sifat fisik, kimia dan

biologi tanah atau dengan kata lain kesuburannya. Untuk pertumbuhan tanaman

yang baik diperlukan keseimbangan perbandingan penyusun tanah yaitu 45%

bagian mineral, 5% bahan organik, 25% bagian air, dan 25% bagian udara, pada

lapisan tanah setebal 0 - 30 cm.

Struktur tanah yang cocok untuk tanaman padi gogo ialah struktur tanah yang

remah. Tanah yang cocok bervariasi mulai dari yang berliat, berdebu halus,

Page 28: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

11

berlempung halus sampai tanah kasar dan air yang tersedia diperlukan cukup

banyak, dan sebaiknya tanah tidak berbatu. Keasaman (pH) tanah bervariasi dari

5,5 sampai 8,0. Pada pH tanah yang lebih rendah pada umumnya dijumpai

gangguan kekahatan unsur P, keracunan Fe dan Al. Sedangkan bila pH lebih besar

dari 8,0 dapat mengalami kekahatan Zn.

2.3. Galur

Galur merupakan keturunan hasil persilangan yang mempunyai karakter

agronomis tertentu dan biasanya belum mencapai kemantapan dan belum diberi

nama. Galur terdiri dari galur murni dan galur harapan, pengertian galur murni

adalah turunan-turunan yang mempunyai sifat khas yang sama dengan tetuanya,

yang terjadi dari penyerbukan sendiri walaupun dilakukan ulang beberapa kali,

sedangkan galur harapan merupakan keturunan hasil persilangan yang mempunyai

karakter agronomis tertentu dan biasanya belum mencapai kemantapan dan belum

diberi nama serta galur-galur dimaksud merupakan galur unggulan, yang akan

dicari galur terbaik sebagai harapan mendapatkan varietas.

Varietas merupakan bagian dari suatu jenis yang ditandai oleh bentuk tanaman,

pertumbuhan, daun, bunga, buah, biji, dan sifat-sifat lain yang dapat dibedakan

dalam jenis yang sama. Kultivar diartikan sebagai sekelompok tumbuhan yang

telah dipilih/diseleksi untuk suatu atau beberapa ciri tertentu yang khas dan dapat

dibedakan secara jelas dari kelompok lainnya, serta tetap mempertahankan ciri-

ciri khas ini jika diperbanyak dengan cara tertentu (Prassojo, 2012).

Page 29: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

12

2.4. Varietas

Varietas adalah kelompok tanaman dalam jenis atau spesies tertentu yang dapat

dibedakan dari kelompok lain berdasarkan suatu sifat atau sifat-sifat tertentu.

Varietas dapat dibedakan oleh setiap sifat yang nyata untuk usaha pertanian dan

bila diproduksi kembali akan menunjukkan sifat-sifat yang dapat dibedakan dari

yang lain. Varietas unggul merupakan galur hasil pemuliaan yang mempunyai

satu atau lebih keunggulan khusus seperti potensi hasil tinggi, tahan terhadap

hama, tahan terhadap penyakit, toleran terhadap cekaman lingkungan, mutu

produk baik, dan atau sifat-sifat lainnya serta telah dilepas oleh pemerintah.

(Litbang Pertanian,2015)

2.5 Tanah Masam

Tanah masam adalah tanah yang memiliki nilai pH kurang dari 5,5 baik berupa

lahan kering maupun lahan basah. Kemasaman tanah ditentukan oleh kadar atau

kepekatan ion hidrogen di dalam tanah tersebut, bila kepekatan ion hidrogen di

dalam tanah terlalu tinggi maka tanah akan bereaksi asam, sebaliknya bila

kepekatan ion hidrogen terlalu rendah maka tanah akan bereaksi basa. Pada

kondisi ini kadar kation OH- lebih tinggi dari ion H+.

Penyebab tanah masam tanah bereaksi masam (pH rendah) adalah tanah

kekurangan Kalsium (CaO) dan Magnesium ( MgO ) , ini disebabkan oleh: Curah

hujan tinggi, pada daerah dengan iklim tropika basah, dengan curah hujan yang

tinggi, secara alami tanah akan menjadi masam akibat pencucian unsur hara yang

ada, pupuk pembentuk asam, pupuk nitrogen seperti Urea, ZA, Amonium Sulfat,

Kcl, ZK adalah pupuk yang mempunyai pengaruh mengasamkan tanah, drainase

Page 30: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

13

yang kurang baik, genangan air yang terus menerus pada tanah, kelebihan Al

(Alumunium), Fe (Besi) dan Cu (Tembaga), proses dekomposisi bahan organik,

pada tanah berbahan organik tinggi seperti tanah gambut selalu dijumpai tanah

asam dengan pH rendah. Hal ini karena proses dekomposisi bahan organik yang

dalam prosesnya akan mengusir dan mengeluarkan unsur (Kalium) CaO dari

dalam tanah (Prasetyo dan Suradikarta, 2006).

Pada prinsipnya ada 4 masalah aktual utama pada tanah masam yaitu rendahnya

kadar bahan organik tanah dan kadar unsur hara, dangkalnya perakaran tanaman,

kekeringan serta diperparah oleh erosi dan pencucian unsur hara.

2.6. Permasalahan Aluminium pada Lahan Kering

Lahan kering umumnya tersusun dari tanah-tanah jenis ultisol yang masam

dengan toksisitas aluminium tinggi. Lahan kering umumnya memiliki tingkat

kesuburan rendah. Aluminium dapat menghambat pertumbuhan dan produktivitas

tanaman karena mengandung ion rhizotoksik (Zulman, 2010). Keracunan yang

diakibatkan aluminium merupakan kendala utama untuk budidaya padi gogo pada

ultisol (Bakhtiar et al., 2010). Kelarutan aluminium pada ultisol dengan pH

kurang dari 5,5 sangat tinggi sehingga dapat meningkatkan aluminium dan dapat

beracun bagi tanaman (Vitorello et al., 2005).

Tanaman yang mengalami keracunan Alumunium tidak mudah untuk

diidentifikasi gejalanya, akan tetapi Al ini berpengaruh terhadap ketersediaan

unsur hara lainyang dibutuhkan oleh tanaman. Berikut masalah yang di akibatkan

oleh keberadaan unsur Al yang bersifat racun pda pH < 5,0 : (1) gejala pada daun

Page 31: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

14

mengakibatkan daun lebih kecil dari normalnya, selain itu daunberwarna hijau

gelap, urat daun menguning pada ujung daun kemudian gugur, (2) gejala pada

akar yaitu penghambatan pemanjangan akar, tidak mengalami sitem percabangan

yang baik, pembusukan akar, mengganggu pembelahan sel dalam akar tanaman

dan menurunkan laju respirasi pada akar.

Menurut Ismunadji dan Partohardjono (1995) tingginya aluminium berpengaruh

buruk terutama terhadap system perakaran yang meliputi pertumbuhan akar

terhambat, pendek, tebal, percabangan tidak normal, tudung akar rusak dan

berwarna coklat atau merah dan dimana pemanjangan akar menjadi lambat dan

tahap lebih lanjutakan mengalami kerusakan bagian tajuk yang diakibatkan

kehilangan fungsi akar (Reid, 1976).

Sehingga gejala keracunan aluminium pada tajuk sulit diamati sebelum gejala

pada akar berkembang. Adapun kriteria tanaman yang toleran keracunan

aluminium adalah (a) akar sanggup tumbuh terus dan ujung akar tidak rusak, (b)

mengurangi absorpsi Al, (c) memiliki berbagai cara untuk menetralkan pengaruh

toksik aluminium setelah di serap tanaman, (d) sanggup menciptakan keadaan

yang kurang asam di daerah perakaran, (e) translokasi ion aluminium kebagian

atas tanaman sedikit, karena sebagian besar ditoleran oleh akar, dan (f) karena

suatu mekanisme tertentu maka ion aluminium tidak sanggup menghambat

sarapan Ca, Mg, dan K (Prasetiyono dan Taslihan, 2003 dalam Sofia, 2007).

Walaupun aluminium menghambat proses metabolism dan pertumbuhan tanaman,

akan tetapi sampai ambang tertentu pengaruh dari aluminium dapat ditoleransi

oleh tanaman yang toleran (Sopandie, 1999).

Page 32: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

15

2.7. Neck blast (Patah Leher Malai atau Busuk Malai)

Penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea. Awalnya penyakit ini

berkembang di pertanaman padi gogo, tetapi akhir-akhir ini sudah menyebar di

lahan sawah irigasi. penyakit blas banyak ditemukan berkembang di pertanaman

padi sawah. Jamur P. grisea dapat menginfeksi pada semua fase pertumbuhan

tanaman padi mulai dari persemaian sampai menjelang panen. Pada fase bibit dan

pertumbuhan vegetatif tanaman padi, P. grisea menginfeksi bagian daun dan

menimbulkan gejala penyakit yang berupa bercak coklat berbentuk belah ketupat

yang disebut blas daun.

Pada fase pertumbuhan generatif tanaman padi, gejala penyakit blas berkembang

pada tangkai/leher malai disebut blas leher. Perkembangan parah penyakit blas

leher infeksinya dapat mencapai bagian gabah dan patogennya dapat terbawa

gabah sebagai patogen tular benih (seed borne).

Penyakit blas juga dapat berkembang pada tanaman selain padi seperti gandum,

sorgum dan spesies rumput-rumputan. Pada lingkungan yang kondusif, blas daun

berkembang pesat dan kadang-kadang dapat menyebabkan kematian tanaman.

Penyakit blas leher dapat menurunkan hasil secara nyata karena menyebabkan

leher malai mengalami busuk atau patah sehingga proses pengisian malai

terganggu dan banyak terbentuk bulir padi hampa. Gangguan penyakit blas leher

di daerah endemis sering menyebabkan tanaman padi menjadi puso, seperti yang

terjadi di Lampung dan Sumatera Selatan.

Page 33: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

16

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di lahan kering Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanah

(BALITTANAH), Desa Taman Bogo, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten

Lampung Timur. Keadaan Kebun percobaan Balai Penelitian Tanah

(BALITTANAH) Taman Bogo terletak pada ketinggian 20 – 30 m dpl. Suhu rata-

rata harian 23-28˚C, sedangkan curah hujan rata-rata 2200 mm pertahun, pH tanah

4-5, C organik : 1,18 % (Balai Penelitian Tanah, 2017). Pelaksanaan penelitian

dilakukan pada bulan November 2017 - Maret 2018.

3.2. Bahan dan Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah traktor Yanmar EF494T, 4 silinder

49 HP, implement Yanmar RH 170 rotary Tiler 48 pisau cacah, cangkul, sabit,

timbangan analitik tipe HWH DJ 1002C dengan ketelitian 0,01 gram, timbangan

gantung tipe Barkley BTDF550-1 kapasitas 23 kg, alat pengukur kadar air padi

(moisture tester) merk crown TA-5, gunting, meteran, penggaris, gergaji, golok,

kamera, pena, kalkulator, pembolong kertas dan buku.

Page 34: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

17

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tali rapiah, karung ukuran 10

kg dan 50 kg, plastik PE 55 ukuran 15 x 30 cm,map plastik, bambu, benih padi

varietas IR64 (g1), varietas Hawara Bunar (g2), varietas Situ Bagendit (g3),

varietas Batur (g4) serta galur 20(B8)-8 (g5), galur 21(B15)-1 (g6), galur 21(B15)-

3 (g7), galur 21(B15)-5 (g8), galur 21 (B15)-8 (g9), galur 22(B16)-8 (g10), galur

24(B21)-10 (g11), galur 25(B25)-5 (g12), pupuk kandang, SP-36, KCl dan pupuk

Urea, fungisida dengan bahan aktif trikzanol dan insektisida dengan bahan aktif

friponil.

3.3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan rancangan penelitian

disusun secara faktor tunggal menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK).

Perlakuan terdiri atas (delapan) galur dengan (empat) varietas pembanding yaitu:

IR64 (g1), Hawara Bunar (g2), Situ Bagendit (g3), Batur (g4), 20(B8)-8 (g5),

21(B15)-1 (g6), 21(B15)-3 (g7), 21(B15)-5 (g8), 21(B15)-8 (g9), 22(B16)-8 (g10),

24(B21)-10 (g11), 25(B25)-5 (g12). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak

(tiga) kali.

Data hasil pengamatan diuji kehomogenan dengan uji Bartlet, dan keakditifan

data antara lingkungan dan perlakuan di uji Tuckey dan selanjutnya dianalisis

ragam dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5 %.

Page 35: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

18

3.4. Pelaksanaan Penelitian

3.4.1. Persiapan Lahan

Persiapan lahan dilakukan 15 hari sebelum tanam menggunakan traktor untuk

menggemburkan tanah, dan pengolahan selanjutnya dilakukan menggunakan

cangkul hingga bongkahan tanah menjadi lebih halus kemudian di buat petakan-

petakan dengan ukuran 3m x 3m sebanyak 36 petakan dengan jarak per petak 50

cm dan jarak antar ulangan 75 cm.

3.4.2. Penyiapan Benih

Benih yang ditanam adalah biji yang besar, bernas, sudah tua, dan harus murni

tidak tercampur kotoran, benih varietas dan galur lain, dan juga bebas dari hama

dan penyakit.

3.4.3. Penanaman

Benih padi gogo tidak perlu disemai tetapi langsung ditanam dengan cara ditugal

sedalam 3 cm, setiap lubang tanam diberi benih sebanyak 3 butir. Jarak tanam

25cm x 25cm, sehingga terdapat 144 tanaman per plot percobaan.

3.4.4. Pemeliharaan

Penyulaman dilakukan saat umur 18 h.s.t pada sore hari dikarenakan untuk

menghindari terik sinar matahari secara langsung, agar tanaman setelah

disulam tidak layu.

Penyiangan dilakukan terhadap gulma yang tumbuh di sekitar tanaman.

Penyiangan pertama dilakukan 3 M.S.T, pencabutan gulma dan penyiangan

Page 36: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

19

kedua setelah 30 hari. Penyiangan dilakukan bila gulma tumbuh kembali

secara manual yaitu mencabut langsung gulma dengan tangan atau

menggunakan alat-alat sederhana lainnya, kemudian gulma tersebut dibuang

keluar areal penelitian.

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sebelum adanya gejala serangan

hama dan penyakit, dengan cara penyemprotan menggunakan fungisida

dengan bahan aktif Trisiklazol dan Friponil dengan konsentrasi masing-

masing 1 cc/liter atau 16 cc untuk satu tangki semprot punggung dengan

kapasitas 16 liter pada saat tanaman berumur 62 h.s.t.

3.4.5. Pemupukan

Pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali dengan cara disebar petak tanam, pupuk

yang digunakan adalah pupuk kandang, SP36, KCl, dan Urea.

Pemupukan pertama menggunakan pupuk kandang yang diberikan setelah

olah tanah pertama dengan dosis 2 ton/ha, pemupuka dilakukan dengan cara

disebar, dikonversikan dalam petak (1800 gram/petak).

Pemupukan kedua pada umur 18 h.s.t dengan dosis pupuk SP36 100 kg/ha

dan KCl 100 kg/ha, dikonversikan dalam petak (90 gram/petak).

Pemupukan ketiga dilakukan pada umur 42 h.s.t dengan dosis pupuk Urea

300 kg/ha, dikonversikan dalam petak (270 gram/petak).

3.4.6. Panen

Setiap galur dan varietas memiliki umur panen yang berbeda-beda jadi panen

tidak dilakukan secara bersamaan, panen dilakukan pada pukul 10.00 WIB karena

Page 37: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

20

apabila panen dilakukan terlalu pagi maka embun masih menempel yang akan

mempengaruhi penimbangan gabah hasil per petak. Pemanenan dilakukan dengan

memanen semua tanaman padi dalam petak dan langsung dirontokkan secara

manual menggunakan geblokan, kemudian hasil gabah di timbang menggunakan

timbangan gantung.

Kriteria tanaman padi yang sudah siap dipanen:

1. Malai padi yang merunduk karena menopang padi yang bernas.

2. 90% bulir padi sudah menguning.

3. Butir padi sudah mengeras apabila ditekan.

3.5. Peubah yang Diamati

Pengamatan dilakukan pada 10 tanaman sampel tinggi tanaman, jumlah anakan

produktif, jumlah anakan total, bobot 1000 butir, panjang malai, jumlah gabah isi

per malai, jumlah gabah hampa per malai, skoring Al (Alumunium), skoring neck

blast (patah leher), hasil per rumpun dan hasil per petak yang ada pada setiap

satuan percobaan. Peubah yang diamati dan pengamatan dalam percobaan ini

adalah sebgai berikut:

1. Skoring Keracunan AL (Alumunium)

Skoring keracunan Al dilakukan dengan cara mengamati tanaman padi yang

mengalami keracunan Al per plot percobaan. Pengamatan ini dilakukan pada fase

generatife dengan penilaian yang mengacu pada sistem penilaian IRRI (1996).

Penentuan kriteria toleransi Al tertera pada tabel 1.

Page 38: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

21

Tabel 1. Skor, gejala dan kriteria toleran tanaman terhadap keracunan Al

Skor Gejala Kriteria Toleran

1 Pertumbuhan dan anakan normal (0-19%) Toleran

3 Pertumbuhan dan anakan normal tetapi terdapat

bintik-bintik warna putih atau kuning pada bagian

ujung daun yang sudah tua (20-39%)

Agak toleran

5 Pertumbuhan dan anakan terhambat (40-59%) Agak rentan

7 Pertumbuhan dan anakan terhenti (60-79%) Rentan

9 Semua tanaman mati atau mengering (80-100%) Sangan rentan

(Sumber: IRRI 1996)

2. Skoring Neck Blast ( Patah Leher)

Pengamatan ketahanan tanaman terhadap neck blast dilakukan pada plot

percobaan pada fase generatif, penilaian ketahanan tanaman terhadap neek blast

mengacu pada sistem penilaian IRTP (1988) pada tabel 2.

Tabel 2. Skor, gejala dan kriteria ketahanan padi gogo terhadap penyakit

neck blast

Skor Gejala

0 Tidak terdapat serangan (sedikit sekali pada pedicel)

1 Serangan pada beberapa pedicel atau cabang sekunder

3 Serangan pada beberapa cabang primer atau bagian tengah pada aksis

malai

5 Serangan terutama pada sekitar pangkal malai (node) atau bagian

teraratas internode atau bagian bawah aksis malai

7 Serangan menyeluruh sekeliling pangkal malai atau bagaian teratas

internode, atau aksis malai dengan butir isi > 30%

9 Serangan menyeluruh sekitar pangkal malai dengan butir isi < 30%

(Sumber: IRTP 1988)

Page 39: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

22

3. Tinggi Tanaman(cm)

Tinggi tanaman diukur menggunakan alat ukur panjang dengan satuan centimeter

(cm) dari permukaan tanah hingga ujung daun tertinggi dengan cara

menggenggam tanaman padi dan ditarik ke atas dengan perlahan. Pengukuran ini

dilakukan 1 minggu sekali mulai dari 30 h.s.t, 37 h.s.t, 45 h.s.t, 52 h.s.t dan 60

h.s.t.

4. Jumlah Anakan Total (batang)

Data jumlah anakan maksimum diperoleh dengan cara menghitung semua anakan

yang tumbuh, dinyatakan dalam satuan batang. Tanaman yang dihitung yaitu

jumlah sampel 10 rumpun/petak, dilakukan pada saat tanaman berumur 76 h.s.t.

5. Jumlah Anakan Produktif (batang)

Dihitung jumlah anakan produktif (yang mengeluarkan malai) per rumpun, jumlah

sampel 10 rumpun/petak. Perhitungan dilakukan pada umur 90 h.s.t.

6. Panjang malai (cm)

Data pengamatan panjang malai diambil 3 rumpun diluar tanaman sampel,

perumpunya diambil 2 malai. Diukur dari leher malai sampai ujung menggunakan

penggaris dengan satuan centimeter (cm), pengambilan sampel dilakukan 2 hari

sebelum panen.

Page 40: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

23

7. Jumlah gabah isi per malai (butir)

Data jumlah gabah isi per malai diperoleh dengan cara pengambilan 6 sampel

malai dengan menghitung semua gabah isi pada setiap malai, pengambilan smpel

dilakukan 2 hari sebelum panen.

8. Jumlah Gabah Hampa per Malai (butir)

Data jumlah gabah hampa per malai diperoleh dengan cara pengambilan 6 sampel

malai dan menghitung semua gabah hampa atau kosong pada setiap malai,

pengambilan sampel dilakukan 2 hari sebelum panen.

9. Bobot 100 butir (gram)

Ditimbang 100 butir gabah yang bernas pada setiap galur/plot, ditimbang ketika

kadar air ± 14 % (gabah kering giling). Penimbangan dilakukan menggunakan

timbangan analitik.

10. Hasil per Rumpun (gram)

Untuk memperoleh data bobot hasil per rumpun yaitu dengan cara menimbang

hasil gabah 3 rumpun tanaman sampel Gabah Kering Panen (GKP). Pengambilan

tanaman sampel dilakukan pada 1 hari sebelum dipanen. Penimbangan dilakukan

menggunakan timbangan analitik.

Page 41: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

24

11. Hasil per Petak Panen

Data hasil 16 rumpun diperoleh dengan cara menimbang masing-masing hasil

gabah per 1m x 1m perlakuan atau ditimbang masing-masing petak percobaan

setelah dipanen. Penimbangan dilakukan menggunakan timbangan analitik.

12. Hasil per Hektare

Hasil per Hektare adalah hasil luasan per petak panen x (1 hektare : luas petak

panen).

Page 42: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Tinggi Tanaman

Data rata-rata pengamatan tinggi tanaman padi gogo umur 30 h.s.t, 37 h.s.t, 45

h.s.t, 52 h.s.t, dan 60 h.s.t dapat dilihat pada Lampiran 11. Data pengamatan tinggi

tanaman padi gogo umur 60 h.s.t dapat dilihat pada lampiran 12. Dari hasil

analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan beberapa galur dan varietas

tanaman padi gogo memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman

padi dapat dilihat pada Lampiran 13. Hasil Uji BNT Tinggi Tanaman Umur 60

h.s.t dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Uji BNT Tinggi Tanaman

Perlakuan Tinggi Tanaman 60 H.s.t

........... cm ............

g1 IR64 39,03 AB

g2 HAWARA BUNAR 71,09 E

g3 SITU BAGENDIT 35,33 A

g4 BATUR 43,50 BCD

g5 20(B8)-8 45,17 CD

g6 21(B15)-1 41,93 BC

g7 21(B15)-3 41,46 BC

g8 21(B15)-5 48,37 D

g9 21(B15)-8 42,23 BC

g10 22(B16)-8 35,76 A

g11 24(B21)-10 44,09 BCD

g12 25(B25)-2 43,90 BCD

BNT 5,41

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada

uji BNT 5%

Page 43: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

26

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

30 h.s.t 37 h.s.t 45 h.s.t 52 h.s.t 60 hst

g1

g2

g3

g4

g5

g6

g7

g8

g9

g10

g11

g12

Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel 3) tinggi tanaman uji daya adaptasi berbagai

galur dan varietas menunjukan bahwa varietas Hawara Bunar (g2) menghasilkan

tinggi tanaman tertinggi sedangkan varietas Situ Bagendit (g3) menghasilkan

tinggi tanaman terendah yang relatif sama dengan galur 22(B16)-8 (g10).

Gambar 1. Kurva pertumbuhan tinggi tanaman umur 30 h.s.t sampai 60 h.s.t dapat

di lihat pada gambar.

Gambar di atas menunjukkan bahwa tinggi tanaman tertinggi yaitu varietas

Hawara Bunar (g2) sedangkan tinggi tanaman terendah pada varietas Situ

Bagendit (g3).

Page 44: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

27

4.1.2. Jumlah Anakan Total

Data pengamatan jumlah anakan total dapat dilihat pada Lampiran 14. Hasil

analisis ragam jumlah anakan total dapat dilihat pada Lampiran 15, yang

menunjukkan bahwa perlakuan uji daya adaptasi berbagai tanaman padi gogo

memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah anakan total tanaman padi.

Tabel 4. Hasil Uji BNT Jumlah Anakan Total

Perlakuan Jumlah Anakan Total

........ batang .........

g1 IR64 12,67 E

g2 HAWARA BUNAR 10,00 D

g3 SITU BAGENDIT 12,00 E

g4 BATUR 7,33 AB

g5 20(B8)-8 10,00 D

g6 21(B15)-1 6,67 A

g7 21(B15)-3 8,67 BCD

g8 21(B15)-5 9,33 CD

g9 21(B15)-8 7,67 ABC

g10 22(B16)-8 7,00 AB

g11 24(B21)-10 7,67 ABC

g12 25(B25)-2 8,00 ABC

BNT 1,85

Keterangan: Angka - angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%

Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel 4) jumlah anakan total uji daya adaptasi

berbagai galur dan varietas menunjukan bahwa varietas IR 64 (g1) menghasilkan

jumlah anakan total tertinggi dan tidak berbeda nyata dengan varietas Situ

Bagendit (g3). Sedangkan galur 21(B15)-1 (g6) menghasilkan jumlah anakan total

terendah.

Page 45: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

28

4.1.3. Jumlah Anakan Produktif

Data pengamatan jumlah anakan produktif dapat dilihat pada Lampiran 16. Hasil

analisis ragam jumlah anakan produktif dapat dilihat pada Lampiran 17, yang

menunjukkan bahwa perlakuan uji daya adaptasi berbagai tanaman padi gogo

memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah anakan produktif tanaman padi.

Tabel 5. Hasil Uji BNT Jumlah Anakan Produktif

Perlakuan Jumlah Anakan Produktif

......... batang ........

g1 IR64 8,67 C

g2 HAWARA BUNAR 7,33 B

g3 SITU BAGENDIT 8,67 C

g4 BATUR 5,00 A

g5 20(B8)-8 5,67 A

g6 21(B15)-1 4, 67 A

g7 21(B15)-3 4,67 A

g8 21(B15)-5 5,00 A

g9 21(B15)-8 5,00 A

g10 22(B16)-8 4,33 A

g11 24(B21)-10 5,33 A

g12 25(B25)-2 5,33 A

BNT 1,38

Keterangan: Angka - angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%

Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel 5) jumlah anakan produktif uji daya adaptasi

berbagai galur dan varietas menunjukan bahwa varietas IR 64 (g1) menghasilkan

jumlah anakan Produktif tertinggi dan tidak berbeda nyata dengan varietas Situ

Bagendit (g3). Sedangkan galur22(B16)-8 menghasilkan jumlah anakan produktif

terendah.

Page 46: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

29

4.1.4. Panjang Malai

Data pengamatan panjang malai dapat dilihat pada Lampiran 18. Hasil analisis

ragam panjang malai dapat dilihat pada Lampiran 19, yang menunjukkan bahwa

perlakuan uji daya adaptasi berbagai tanaman padi gogo memberikan pengaruh

yang nyata terhadap panjang malai tanaman padi.

Tabel 6. Hasil Uji BNT Panjang Malai

Perlakuan Panjang Malai

........ cm ........

g1 IR64 20,72 BC

g2 HAWARA BUNAR 25,39 D

g3 SITU BAGENDIT 17,39 A

g4 BATUR 24,11 D

g5 20(B8)-8 20,61 BC

g6 21(B15)-1 19,78 ABC

g7 21(B15)-3 19,83 ABC

g8 21(B15)-5 22,00 CD

g9 21(B15)-8 19,67 ABC

g10 22(B16)-8 18,55 AB

g11 24(B21)-10 22,28 CD

g12 25(B25)-2 18,45 AB

BNT 3,19

Keterangan: Angka - angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%

Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel 6) panjang malai uji daya adaptasi berbagai

galur dan varietas menunjukan bahwa varietas Hawara Bunar (g2) menghasilkan

panjang malai tertinggi dan tidak berbeda nyata dengan varietas Batur (g4), galur

21(B15)-5 (g8), dan galur 24(B21)-10 (g11). Sedangkan varietas Situ Bagendit (g3)

menghasilkan panjang malai terendah yang relatif sama dengan galur 22(B16)-8

(g10) dan galur 25(B25)-2 (g12).

Page 47: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

30

4.1.5. Jumlah Gabah Hampa per Malai

Data pengamatan gabah hampa per malai dapat dilihat pada Lampiran 22. Hasil

analisis ragam gabah hampa per malai dapat dilihat pada Lampiran 23, yang

menunjukkan bahwa perlakuan uji daya adaptasi berbagai tanaman padi gogo

memberikan pengaruh yang nyata terhadap gabah hampa per malai tanaman padi.

Tabel 7. Hasil Uji BNT Jumlah Anakan Total

Perlakuan Gabah Hampa per Malai

.......... gram .........

g1 IR64 38,83 DE

g2 HAWARA BUNAR 41,78 EF

g3 SITU BAGENDIT 46,50 G

g4 BATUR 87,67 H

g5 20(B8)-8 35,83 CD

g6 21(B15)-1 38,17 CD

g7 21(B15)-3 35,99 CD

g8 21(B15)-5 23,94 A

g9 21(B15)-8 30,17 B

g10 22(B16)-8 35,56 C

g11 24(B21)-10 42,28 F

g12 25(B25)-2 26,72 A

BNT 3,26

Keterangan: Angka - angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%

Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel 7) jumlah gabah hampa per malai uji daya

adaptasi berbagai galur dan varietas menunjukan bahwa varietas Batur (g4)

menghasilkan gabah hampa per malai tertinggi dan sedangkan galur 25(B25)-2

(g12) menghasilkan gabah hampa per malai terndaah yang relatif sama dengan

galur 21(B15)-5 (g8).

Page 48: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

31

4.1.6. Jumlah Gabah Isi per Malai

Data pengamatan gabah isi per malai dapat dilihat pada Lampiran 24. Hasil

analisis ragam gabah isi per malai dapat dilihat pada Lampiran 25, yang

menunjukkan bahwa perlakuan uji daya adaptasi berbagai tanaman padi gogo

memberikan pengaruh yang nyata terhadap gabah isi per malai tanaman padi.

Tabel 8. Hasil Uji BNT jumlah gabah isi per malai

Perlakuan Gabah Isi per Malai

........ gram .......

g1 IR64 48,33 E

g2 HAWARA BUNAR 54,11 EF

g3 SITU BAGENDIT 40,39 D

g4 BATUR 59,28 F

g5 20(B8)-8 37,39 BCD

g6 21(B15)-1 29,00 A

g7 21(B15)-3 33,56 ABC

g8 21(B15)-5 80,06 G

g9 21(B15)-8 38,22 CD

g10 22(B16)-8 33,55 ABC

g11 24(B21)-10 36,67 BCD

g12 25(B25)-2 31,00 AB

BNT 6,44

Keterangan: Angka - angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%

Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel 8) jumlah gabah isi per malai uji daya adaptasi

berbagai galur dan varietas menunjukan bahwa galur 21(B15)-5 (g8)

menghasilkan jumlah gabah isi per malai tertinggi sedangkan galur 21(B15)-1 (g6)

menhasilkan jumlah gabah isi per malai terendah yang relatif sama dengan galur

25(B25)-2 (g12), galur 22(B16)-8 (g10) dan galur 21(B15)-3 (g7).

Page 49: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

32

4.1.7. Berat 100 Butir

Data pengamatan berat gabah 100 butir dapat dilihat pada lampiran 28. Hasil

analisis ragam berat gabah 100 butir dapat dilihat pada lampiran 29, menunjukkan

bahwa perlakuan uji daya hasil berbagai tanaman padi gogo memberikan

pengaruh yang nyata terhadap berat gabah 100 butir.

Tabel 9. Hasil Uji BNT Berat Gabah 100 Butir

Perlakuan Berat 100 Butir

...... butir .....

g1 IR64 1,60 A

g2 HAWARA BUNAR 2,55 D

g3 SITU BAGENDIT 1,64 AB

g4 BATUR 2,63 D

g5 20(B8)-8 2,27 CD

g6 21(B15)-1 1,88 ABC

g7 21(B15)-3 2,34 CD

g8 21(B15)-5 2,28 CD

g9 21(B15)-8 2,14 BCD

g10 22(B16)-8 1,57 A

g11 24(B21)-10 1,88 ABC

g12 25(B25)-2 1,85 ABC

BNT 0,53

Keterangan: Angka - angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%

Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel 9) berat 100 butir uji daya adaptasi berbagai

galur dan varietas menunjukkan bahwa varietas Batur (g4) menghasilkan berat 100

butir tertinggi dan tidak berbeda nyata dengan varietas Hawara Bunar (g2), galur

20(B8)-8 (g5), galur 21(B15)-5 (g8) dan galur 21(B15)-3. Sedangkan galur

22(B16)-8 menghasilkan berat gabah 100 butir terendah yang relatif sama dengan

varietas IR64 (g1). Varietas Siitu Bagendit (g3), galur 25(B25)-2 (g12), galur

21(B15)-1 (g6), dan galur24(B21)-10 (g11).

Page 50: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

33

4.1.8. Skoring Neck Blast

Data pengamatan skoring neck blast dapat dilihat pada lampiran 30. Hasil analisis

ragam skoring neek blast dapat dilihat pada lampiran 31 menunjukkan bahwa

perlakuan uji daya adaptasi berbagai tanaman padi gogo memberikan pengaruh

yang nyata terhadap skoring neck blast.

Tabel 10. Hasil Uji BNT Skoring Neck Blast

Perlakuan Skoring Nekk Blast

g1 IR64 3,67 C

g2 HAWARA BUNAR 3,67 C

g3 SITU BAGENDIT 0,00 A

g4 BATUR 1,00 B

g5 20(B8)-8 0,00 A

g6 21(B15)-1 0,00 A

g7 21(B15)-3 0,00 A

g8 21(B15)-5 0,00 A

g9 21(B15)-8 0,00 A

g10 22(B16)-8 0,00 A

g11 24(B21)-10 0,00 A

g12 25(B25)-2 0,00 A

BNT 0,76

Keterangan: Angka - angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%

Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel 10) skoring neck blast uji daya adaptasi

berbagai galur dan varietas menunjukan bahwa varietas IR 64 (g1) menghasilkan

skoring neck blast tertinggi dan tidak berbeda nyata dengan varietas Hawara

Bunar (g2).

Page 51: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

34

4.1.9. Skoring Al

Data pengamatan skoring Al dapat dilihat pada lampiran 34. Hasil analisis ragam

skoring Al dapat dilihat pada lampiran 35 menunjukkan bahwa perlakuan uji daya

adaptasi berbagai tanaman padi gogo tidak memberikan pengaruh yang nyata

terhadap skoring Al.

Tabel 11. Hasil Uji BNT Skoring Al

Perlakuan Skoring Al

g1 IR64 5,00

g2 HAWARA BUNAR 3,67

g3 SITU BAGENDIT 5,00

g4 BATUR 4,33

g5 20(B8)-8 5,00

g6 21(B15)-1 5,00

g7 21(B15)-3 5,00

g8 21(B15)-5 4,33

g9 21(B15)-8 5,00

g10 22(B16)-8 5,00

g11 24(B21)-10 4,33

g12 25(B25)-2 5,00

BNT 1,01

Berdasarkan (Tabel 11) Skoring Al menunjukkan bahwa uji daya adaptasi

berbagai galur dan varietas tidak berbeda nyata.

Page 52: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

35

4.1.10. Hasil per Rumpun

Data pengamatan hasil per rumpun dapat dilihat pada lampiran 38. Hasil analisis

ragam hasil per rumpun dapat dilihat pada lampiran 39 menunjukkan bahwa

perlakuan uji daya adaptasi berbagai tanaman padi gogo memberikan pengaruh

yang nyata terhadap hasil per rumpun.

Tabel 12. Hasil Uji BNT Hasil per Rumpun

Perlakuan Hasil per Rumpun

.......... gram .......

g1 IR64 21,77 E

g2 HAWARA BUNAR 16,80 D

g3 SITU BAGENDIT 10,58 C

g4 BATUR 7,61 BC

g5 20(B8)-8 7,55 BC

g6 21(B15)-1 4,40 A

g7 21(B15)-3 6,99 AB

g8 21(B15)-5 15,67 D

g9 21(B15)-8 5,68 AB

g10 22(B16)-8 4,88 AB

g11 24(B21)-10 15,77 D

g12 25(B25)-2 4,08 A

BNT 3,08

Keterangan: Angka - angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%

Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel 12) hasil per rumpun uji daya adaptasi berbagai

galur dan varietas menunjukan bahwa varietas IR 64 (g1) menghasilkan hasil per

rumpun tertinggi sedangkan galur 25(B25)-2 (g12) menghasilkan hasil per rumpun

terendah yang relatif sama dengan galur 21(B15)-1 (g6), galur 22(B16)-8 (g10).

Galur 21(B15)-8 (g9) dan galur 21(B15)-3 (g7).

Page 53: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

36

4.1.11. Hasil per Petak

Data pengamatan hasil per petak dapat dilihat pada lampiran 42. Hasil analisis

ragam hasil per petak dapat dilihat pada lampiran 43 menunjukkan bahwa

perlakuan uji daya adaptasi berbagai tanaman padi gogo memberikan pengaruh

yang nyata terhadap hasil per petak.

Tabel 13. Hasil Uji BNT Hasil per Petak

Perlakuan Hasil per Petak

......... gram ..........

g1 IR64 280,15 E

g2 HAWARA BUNAR 279,33 E

g3 SITU BAGENDIT 143,88 C

g4 BATUR 98,12 B

g5 20(B8)-8 72,77 AB

g6 21(B15)-1 64,88 AB

g7 21(B15)-3 63,97 AB

g8 21(B15)-5 137,49 C

g9 21(B15)-8 59,28 A

g10 22(B16)-8 64,20 AB

g11 24(B21)-10 196,15 D

g12 25(B25)-2 42,82 A

BNT 35,03

Keterangan: Angka - angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata

pada uji BNT 5%

Berdasarkan hasil uji BNT (Tabel 13) hasil per petak uji daya adaptasi berbagai

galur dan varietas menunjukan bahwa varietas IR 64 (g1) menghasilkan hasil per

petak tertinggi yang tidak berbeda nyata dengan varietas Hawara Bunar (g2).

Sedangkan galur 25(B25)-2 (g12) menghasilkan hasil per petak terendah yang

relatif sama dengan galur 21(B15)-8 (g9), galur 21(B15)-3 (g7), galur 22(B16)-8

(g10) dan galur 20(B8)-8 (g5).

Page 54: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

37

4.2. Pembahasan

Hasil penelitian analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berbagai galur dan

varietas padi berbeda nyata terhadap uji daya adaptasi tanaman padi, yang

ditunjukkan pada peubah tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan

produktif, jumlah gabah hampa per malai, jumlah gabah isi per malai, berat 100

butir, skoring neck blast, panjang malai, hasil per rumpun dan hasil per petak.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa uji daya adaptasi memberikan pengaruh

yang nyata terhadap tinggi tanaman. Uji daya adaptasi menghasilkan tinggi

tanaman tertinggi yaitu varietas Hawara Bunar (g2) kemudian disusul oleh galur

21(B15)-5 (g8) yang tidak berbeda nyata dengan galur 20(B8)-8 (g5), 24(B21)-10

(g11), 25(B25)-2 (g12) dan varietas Batur (g4), sementara tinggi tanaman terendah

di peroleh pada varietas Situ Bagendit (g3) dan galur 22(B16)-8 (g10). Hal ini

disebabkan dimana tinggi tanaman di pengaruhi oleh kondisi lingkungan tumbuh

tanaman pada setiap varietas dan galur yang di adaptasikan.

Berhubungan dengan tinggi tanaman petani biasanya lebih menyukai tinggi

tanaman yang tidak terlalu tinggi, karena hal ini berkaitan dengan tingkat

ketahanan tanaman terhadap keadaan cuaca seperti hujan dan angin karena

biasanya mudah rebah, tinggi tanaman merupakan salah satu kriteria seleksi pada

tanaman padi tetapi pertumbuhan yang tinggi belum menjamin produktivitasnya

(yoshida 1981).

Page 55: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

38

Rata – rata jumlah anakan pada fase vegetatif atau jumlah anakan total berkisar

antara 6,67 - 12,67 batang, varietas IR64 (g1), Situ Bagendit (g3) merupakan

varietas tertinggi di bandingkan galur - galur yang lain. Sedangkan jumlah anakan

total terendah ditunjukkan pada galur 21(b15)-1 (g6) yang tidak berbeda nyata

dengan varietas Batur (g4), galur 22(B16)-8 (g10), galur 21(B15)-8 (g9), galur

24(B21)-10 (g11), dan galur 25(B25)-2 (g12).

Jumlah anakan generatif merupakan jumlah anakan produktif yang akan

menghasilkan malai yang membentuk bernas, jumlah anakan padi pada uji daya

adapatsi pada tanah masam berbeda antara galur dan varietas karena memiliki

potensi genetik yang berbeda dalam merespon lingkungan tumbuh (Utama, 2010).

Sehingga akan mempengaruhi potensi hasil pada tanaman padi, rata-rata jumlah

anakan produktif berkisar 4,33 - 8,67 batang. Varietas IR64 dan Situ Bagendit

merupakan varietas dengan jumlah anakan terbanyak (8,67 batang). Rusdiansyah

dkk, (2015) membagi jumlah anakan produktif menjadi 5 kriteria yaitu sangat

banyak (>25 anakan per rumpun), banyak (20-25 anakan per rumpun), sedang

(10-19 anakan per rumpun), sedikit (5-9 anakan per rumpun) dan sangat sedikit

(<5 anakan per rumpun). Berdasarkan kriteria tersebut terdapat 3 galur yang

sangat sedikit merupakan galur 22(B16)-8 (g10), galur 21(B15)-1 (g6), dan galur

21(B15)-3 (g7). Serta 4 varietas dan 4 galur dengan jumlah anakan produktif

sedikit.

Panjang malai merupakan parameter pengamatan yang menentukan tinggi

rendahnya produktivitas padi, malai yang panjang berpeluang menghasilkan

gabah lebih banyak. Semakin banyak jumlah malai yang diikuti oleh peningkatan

Page 56: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

39

berat 100 butir dan hasil gabah (Sutaryo, 2005). Rata-rata panjang malai pada

semua padi gogo berkisar antara 17,39 cm - 25,39 cm, dengan varietas Hawara

Bunar (g2) merupakan varietas dengan panjang malai tertinggi yaitu 25,39 cm dan

tidak berbeda nyata dengan varietas Batur (g4), galur 21(B15)-5 (g8), dan galur

24(B21)-10 (g11). Rusdiansyah (2006) mengelompokkan panjang malai ke dalam

3 kelompok yaitu malai (pendek <20cm), malai sedang (panjang 20-30 cm), dan

malai panjang (panjang >30 cm).

Kualitas gabah juga merupakan salah satu parameter seleksi, jumlah gabah isi per

malai menentukan produktivitas tanaman, apabila malai yang terbentuk banyak

menghasilkan gabah bernas maka poduktivitas tanaman padi menjadi tinggi.

Tingginya kualitas tanaman padi terlihat dari banyaknya gabah isi dan sedikitnya

gabah hampa. Apabila dalam suatu malai terdapat gabah yang sebagian besar

hampa berpengaruh terhadap rendahnya produktivitas tanaman. Berdasarkam

hasil pengamatan menunjukkan bahwa gabah isi per malai tertinggi terdapat pada

galur 21(B15)-5 (g8) dengan rata-rata 80,06 butir/malai, dan jumlah gabah isi per

malai terendah pada galur 21(B15)-1 (g6) dengan rata-rata 29,00 butir/malai.

Rata-rata jumlah gabah hampa per malai berkisar antara 23,94 - 87,67 butir per

malai. Galur 21(B15)-5 (g8) memiliki jumlah gabah hampa per malai lebih sedikit

di antara galur dan varietas yang lain yaitu 23,94 butir. Sedangkan varietas dengan

jumlah gabah hampa per malai tertinggi terdapat pada varietas Batur (g4).

Menurut Abdullah dkk, (2008). Jumlah gabah hampa di sebab kan oleh beberapa

faktor yang mempengaruhi, diantaranya faktor genetik dan faktor non genetik

Page 57: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

40

yang dimiliki, adanya serangan hama dan penyakit, penyerapan pupuk yang

kurang maksimal serta faktor biotik dan abiotik lainya.

Berat 100 butir merupakan komponen hasil yang penting. Rata-rata berat 100

butir gabah pada setiap varietas dan galur berkisar antara 1,27-2,63 gram. Varietas

Batur (g4) merupakan berat 100 butir tertinggi yaitu sebesar 2,63 gram. Galur

22(B16)-8 (g10) merupakan galur dengan berat 100 butir terkecil sebesar 1,57

gram.

Pengamatan ketahanan tanaman terhadap neck blast pada fase pertumbuhan

generatif tanaman padi mengakibatkan gejala penyakit blas berkembang pada

tangkai/leher malai disebut blas leher. Perkembangan parah penyakit blas leher

infeksinya dapat mencapai bagian gabah dan patogennya dapat terbawa gabah

sebagai patogen tular benih. Berdasarkan pengamatan skoring neck blast varietas

IR64 (g1) dan Hawara Bunar (g2) terjadi serangan pada beberapa cabang primer

atau pada bagian tengah pada aksis malai dan bebeda nyata terhadap varietas Situ

Bagendit dan galur 20(B8)-8 (g5), galur 21(B15)-1 (g6), galur 21(B15)-3 (g7),

galur 21(B15)-5 (g8), galur 21(B15)-8 (g9), galur 22(B16)-8 (g10), galur 24(B21)-

10 (g11) dan galur 25(B25)-2 (g12) karena tidak terdapat serangan hanya sedikit

sekali pada pedicel, penilaian skoring neck blast mengacu pada sistem penilaian

IRTP (1988).

Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa uji daya adaptasi pada

beberapa galur dan varietas memberikan pengaruh yang tidak berbeda terhadap

skoring Al. Hal ini di duga karena tanaman padi gogo di lahan kering mengalami

Page 58: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

41

pH yang rendah dan kejenuhan Al yang tinggi (Efendi. 2015). Keracunan Al erat

kaitanya dengan kemasaman tanah akibat pH yang rendah (Alluri, 1986).

Bobot gabah merupakan salah satu parameter pengamatan yang erat hubungannya

dengan hasil dan kebutuhan tanaman dalam satuan luas. Berdasarkan hasil

pengamatan hasil per rumpun bahwa varietas IR64 (g1) menunjukkan hasil berat

gabah per rumpun lebih tinggi tetapi tidak berbeda dengan varietas Hawara Bunar

(g2), galur 21(B15)-5 (g8), dan galur 24(B21)-10 (g11).

Berdasarkan uji daya adaptasi beberapa galur dan varietas pada tanah masam hasil

per petak yang di peroleh dari hasil panen per petak 1m x 1m yang dirontokkan

dan dibersihkan dari kotoranya kemudian dijemur hingga kadar air 14%.

Produktivitas yang tinggi dicapai oleh varietas IR64 (g1) sebesar 280,15

gram/petak dan produktivitas terendah yaitu galur (g12) sebesar 42,82 gram/petak.

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil gabah persatuan luas adalah jumlah

anakan produktif atau jumlah malai per rumpun. Beberapa galur dan varietas yang

memiliki jumlah anakan produktif yang lebih banyak diharapkan menghasilkan

jumlah gabah yang lebih banyak persatuan luas (Supartopo, 2008).

Berdasarkan data tersebut komponen hasil varietas IR64 (g1) menunjukkan bahwa

tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, panjang malai,

jumlah gabah hampa per malai, jumlah gabah isi per malai, hasil per rumpun,

skoring Al dan hasil per petak panen memiliki hasil yang tinggi dan jumlah berat

100 butir menghasilkan gabah yang terendah. Pada galur 21(B15)-5 (g8) yang

memiliki daya hasil yang tinggi karena didukung oleh beberapa komponen

pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan total, panjang malai, jumlah

Page 59: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

42

gabah isi per malai, jumlah gabah hampa per malai, berat 100 butir, hasil per

rumpun, skoring neck blast dan hasil per petak panen. Tetapi jumlah anakan

produktif rendah, dan untuk hasil per petak panen masih lebih tinggi galur

24(B21)-10 (g11) yaitu 196,15 gram/petak sedangkan pada galur 21(B15)-5 (g8)

hanya 137,49 gram/petak hal ini di karenakan keadaan rumpun tanaman pada

petak panen galur 24(B21)-10 (g11) secara umum lebih baik dari pada galur

21(B15)-5 (g8), dan penentuan lokasi petak panen sudah dilakukan semenjak awal

tanam pada masing-masing plot percobaan sehingga lokasi petak panen tidak

dapat dipindahkan. Hal ini dapat kita lihat pada gambar 9 bahwa kondisi tanaman

yang tidak seragam pada setiap petak panenya.

Dari pembahasan di atas galur 21(B15)-5 (g8) menunjukkan adaptasi yang cukup

baik pada tanah masam dibandingkan dengan galur-galur lainya. Hal ini diduga

karena adanya ketahanan terhadap kandungan Al yang tinggi, keadaan pH yang

rendah serta ketersediaan air yang terbatas sehingga galur 21(B15)-5 (g8) dapat

beradaptasi dengan lingkungan tumbuhnya. Karena termasuk dalam kriteria

tanaman yang toleran keracunan Al pada tanah masam dimana tanaman yaitu akar

sanggup tumbuh terus dan ujung akar tidak rusak, mengurangi absorpsi, memiliki

berbagai cara untuk menetralkan pengaruh toksik alumunium setelah diserap

tanaman, sanggup menciptakan keadaan yang kurang asam di daerah perakaran,

dan translokasi ion alumunium bagian atas tanaman sedikit di toleran oleh akar

dan suatu mekanisme tertentu maka ion alumunium tidak sangup menghambat

serapan Ca, Mg dan K.

Page 60: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

43

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Galur 21(B15)-5 yang (g8) memiliki daya hasil yang tinggi karena didukung

oleh beberapa komponen pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan

total, panjang malai, jumlah gabah isi per malai, berat 100 butir, hasil per

rumpun dan hasil per petak.

2. Varietas IR64 (g1) menunjukkan bahwa tinggi tanaman, jumlah anakan total,

jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah hampa per malai,

jumlah gabah isi per malai, hasil per rumpun, skoring Al dan hasil per petak

memiliki hasil yang tinggi.

5.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sebelum dilakukan pengusulan pelepasan

galur 21(B15)-5 (g8) dan galur 24(B21)-10 (g11) yang potensial pada penelitian ini

seperti ketahanan terhadap keracunan Al dan neck blast pada uji daya adaptasi

tanaman padi gogo serta mutu beras yang di hasilkan oleh galur yang potensial

tersebut. Selain itu juga perlu dilihat produktivitas galur-galur tersebut pada

beberapa lokasi lain dan dimusim yang berbeda untuk melihat stabilitas

keragaman dan tingkat adaptasinya pada tanah masam.

Page 61: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

44

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah B, Tjokrowidjojo S, Sularjo. 2008. Perkembangan dan prospek padi tipe

baru di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. 27-1: 1-9.

Alluri, K. 1986. Screening rice varieties in acid upland soil. Progress in upland

rice research. Philippines: IRRI. Los Banos, p. 263-270

Badan Pusat Statiska Provinsi Lampung. 2015. Luas Panen dan Hasil Per Hektar

Tanaman Padi Ladang menurut Kabupaten/Kota, 2010-2015.

https://lampung,bps.go,id/linkTableDinamis/view/id/63.

Badan Pusat Statiska (BPS). Luas lahan sawah menurut provinsi (ha), 2003-2013.

http://www.bps.go.id/index.php/Publikasi/Arcpublikasi#arcTab2.

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2017.

https://lampung.bps.go.id/publikasi.

BB Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2010. Pedoman Utama IP Padi

400. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Subang.

BB Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2009. Deskripsi Padi Varietas

Hawara Bunar. bbpadi.litbang.pertanian.go.id

BPTP. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2009. Deskripsi Varieas Padi.

Lampung.litbang.pertanian.go.id

Daradjat,A.A., Suwarno, B. Abdullah, T. Soewito.,B.P. Ismail, dan Z.A.

Simanulang. 2001. Status penelitian pemuliaan padi untuk memenuhi

kebutuhan pangan masa depan. Balai Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi.

Ditjen Tanaman Pangan. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2013. Pusat Data

Pertanian. Tanamanpangan.pertanian.co.id

Djaenudin, 2009. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Balai

Besar Litbang Sumber daya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian. Bogor.

Fitri, H. 2009. Uji Adaptasi Beberapa Padi Ladang (Oryza sativa L.) Skripsi

Universitas Sumatera Utara . Medan.

Page 62: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

45

Hardjowigeno, S., 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika

Pressindo, Jakarta.

Hasanah, I. 2007. Bercocok Tanam Padi. Azka Mulia Media. Jakarta. 68 hal.

Herawati, 2008. pembentukan galur haploid ganda padi gogo dengan sifat-sifat

tipe baru melalui kultur antera. Bul. Agron. 36 (30) : 181 - 187.

http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id (diakses pada 08 Agustus 2018).

IRRI. 1996. Standard Evaluation System for Rice. 4th Edition July 1996. INGER

Genetic Resource Center. IRRI. Philippines.

IRTP. 1998. Standard Evaluation System for Rice. IRRI, Los Banos, Lagona,

philippines.

Ismunadji, M, dan S. Partohardjo, 1995. Program Hasil Penelitian Pengapuran

Hasil Tanah Masam untuk Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Balittan.

Puslitbangtan. 31 pp.

Ismunadji, M. Dan S. Roechan. 1988. Hara Mineral Tanaman Padi. Dalam Padi

Buku 1. Puslitbangtan. Bogor.

Makarim A.K. dan E. Suhartatik. 2009. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi.

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Sukabumi. Subang.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2014. Pusat Data Pertani.

http:/www.deptan.go.id/infoeksekutif/tan/isi_infoeksetan.html.

Litbang Pertanian 2015. Penegertian Umum Varietas, Galur, Inbrida dan Hibrida.

Maya, W. S., Eva. S. B dan S. Ilyas. 2013. Karakter Vegetatif dan Generatif

Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.) Toleran Aluminium. Jurnal Online

Agroekoteknologi.1(4):1

Masdar, 2010. Produksi Tanaman Pangan. UPT. Universitas Andalas Padang.

Noor M. 1996. Padi Lahan Marginal. Penebar Swadaya. Jakarta.

Nurlaela. 2007. Distribusi dan akumulasi alumunium pada akar padi dalam

kondisi cekaman alumunium pada larutan hara. Skripsi. Institut Pertanian

Bogor. Bogor.

Otjimsudarman,2000. Teknik Penyaringan Galur Padi Gogo Tahan Terhadap

Defisiensi Fosfat.

Prasetyo B.H. dan D.A. Suriadikarta, 2006. Karakteristik, potensi dan Teknologi

Pengelolaan Tanah Ultisol untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di

Indonesia. Jurnal Litbang pertanian.

Page 63: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

46

Prasetyo, Y. T. 2003. Bertanam Padi Gogo Tanpa Olah Tanah. PT. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Prassojo, G. 2012. Varietas, kultivar, galur, kloning, benih unggul bersertifikat,

macam- macam benih dan pemuliaan tanaman.

Reid, D. A. 1976 Aluminum and manganese toxicities in the cereal grains. In:

Wright, M.J. (ed). Plant Adaptation to Mineral Stress in ProblemSoils.

Beltsvile, Maryland. p. 55-64.

Ripolinda, 2007. Respon Beberapa Kultivar Padi Gogo Pada Ultisol Terhadap

Pemberian Aluminium Dengan Konsentrasi Berbeda.

Rosmawati, D.Y. 2008. Pengaruh Tinggi Genangan terhadap Pertumbuhan Gulma

dan Produksi Padi Hibrida (Oryza sativa L.). Skripsi. Fak. Pertanian IPB.

Bogor. pp: 12-28

Rusdiansyah, T. Subiono, W. Sunaryo, A. Suryadi, Sulastri, S. Anjasmara. 2017).

The Genetic Diversity and Agronomical Characters of Local Cultivars of

Tidal Rice in East Kalimantan, Indonesia. BIODIVERSITAS. 18

(4):1289−1293.

Rusdiansyah. 2006. Identifikasi Padi Gogo dan Padi Sawah Lokal Asal

Kecamatan Sembakung dan Sebuku Kabupaten Nunukan. Proyek

FORMACS-CARE International Indonesia. Indonesia.

Sofia, D. 2007. Respon Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Merril) pada Tanah

Masam. Skripsi Fakultas Pertanian USU, Sumatra Utara.

Sopandie, D. 1999. Differential Al tolerance of soybean genotypes related to

nitrate metabolism and organic acid exudation. Comm. Ag. 5:13-20

Supartopo. 2006. Teknik persilangan padi (Oryza sativa L.) untuk perakitan varietas

unggul baru. Buletin Teknik Pertanian 11(2): 76-80.

Surat Menteri Pertanian 384/Kpts/SR.120/7/2003. Tentang pelepasan Deskripsi Padi

Varietas Situ Bagendit.

Surat Menteri Pertanian 268/Kpts/TP.240/4/1988. Tentang pelepasan Deskripsi Padi

Varietas Batur. http://litbang.pertanian.go.id

Syahriani, 2014. Perbaikan Kualitas Lahan Kering Melalui Pertanian Terpadu,

Makassar.

Toha H, Suwarno, Yamin M. 2008. Petunjuk Teknis lapangan Pengelolaan

Tanaman Terpadu (PTT) Padi Gogo. Jakarta (ID): Badan Penelitian dan

Penegmbangan Pertanian.

Page 64: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

47

Turati, Miftahudin, Hanarida, I. 2010. Penapisan galur-galur padi toleran cekaman

alumunium pada populasi RIL F7 hasil persilangan antara padi varietas IR64

dan Hawara Bunar. hal. 1-11. Dalam Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (Eds). Prosiding Seminar Nasional Sains III “Sains

sebagai Landasan Inovasi Teknologi dalam Pertanian dan Industri”. Bogor 13

November 2010.

Umaiyah Eka Indah, 2016. Respon Fisiologi, dan Anatomi Akar Padi Hawara

Bunar Transgenik yang Mengalami Pembungkaman Gen B11 Terhadap

Cekaman pH Rendah dan Alumunium. Bogor.

Utama, M. Zulman Harja. 2015. Budidaya Padi pada Lahan Marjinal (Kiat

Meningkatkan Produksi Padi). Penerbit Andi. Yogyakarta. 1-3.

Utama, Z. H. 2010. Penapisan Varietas Padi Gogo Toleran Cekaman Alumunium.

J. Agron. Indonesia 38 (3): 163-169.

Vitorello, V. A., Capaldi F. R, Stefanuto. 2005. Recent advances in aluminum

toxicityand resistance in higher plants. Braz J Plant Physiol 17:129-143.

Wahyunto dan R. Shofiyanti . 2013. Wilayah potensial untuk lahan kering

mendukung pemenuhan kebutuhan pangan Indonesia. Dalam Prospek

Pertanian Lahan Kering dalam Mendukung Ketahanan Pangan. HLM.297-

315.

Yoshida (1976).Climatic influence on yield and yield components of lowland rice

in tropics. Proceeding of the symposium and climatic and rice. IRRI. Los

Banos. 471-494.

Yoshida, S. 1981. Fundamentals of Rice Crop Science. International Rice

Research Institute. Los Banos, Philippines.

Page 65: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

48

LAMPIRAN

Page 66: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

48

g9

Lampiran 1. Tata Letak Percobaan

I

II

III

Keterangan

I,II,III : Ulangan satu, dua, tiga

g1 : Varietas IR 64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

g7 : Galur 21(B15)-3

g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

: Jarak antar plot

: Jarak antar ulangan

g2 g4 g7 g9 g12 g5 g1 g8 g6 g3 g10 g11

g6

g1

g11

g12

g10

g7

g4

g3

g8

g2

g1

g12

g6

g3

g10

g4

g9

g5

g11

g7

g5

g8

g2

50 cm

75 cm

Page 67: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

49

Lampiran 2. Tata Letak Tanaman Dalam Plot

Keterangan :

X : Tanaman sampel untuk tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah

anakan produktif

: Tanaman sampel untuk panjang malai, gabah isi per malai, gabah

hampa per malai, berat 100 butir dan hasil per rumpun

Populasi : 144 tanaman

: Petak panen (16 tanaman) ukuran 1m x 1m

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

X X X X X X X X X X X X

3 m

25 cm

25 cm

3 m

U

X

Page 68: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

50

Page 69: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

51

Lampiran 4. Deskripsi Padi Varietas Situ Bagendit

Nomor seleksi : S4325d-1-2-3-1

Asal seleksi Persilangan : Batur/S2823-7d-8-1-A//S283-7d-8-1-A

Umur tanaman : 110-120 hari

Bentuk tanaman : Tegak

Tinggi tanaman : 99-105 cm

Daun bendera : Tegak

Bentuk gabah : Panjang ramping

Warna gabah : Kuning bersih

Kerontokan : Sedang

Kerebahan : Sedang

Tekstur nasi : Pulen

Kadar amilosa : 22%

Berat 1000 butir : 27-28 gram

Rata-rata hasil : 3-5 t/ha GKG

Ketahanan terhadap : Penyakit Agak tahan terhadap blas dan agak tahan

terhadap hawar daun bakteri patotipe III dan IV

Anjuran tanam : Cocok ditanam di lahan kering maupun di lahan sawah

Pemulia : Z.A. Simanullang, Aan A. Daradjat, Ismail BP,

NaniYunani

Tahundilepas : 2003

Sumber : SK Menteri Pertanian 384/Kpts/SR.120/7/2003

Page 70: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

52

Lampiran 5. Deskripsi Padi Varietas IR64

Nomor seleksi : IR18348-36-3-3

Asal persilangan : IR5657/IR2061

Golongan : Cere

Umur tanaman : 110 - 120 hari

Bentuk tanaman : Tegak

Tinggi tanaman : 115 – 126 cm

Anakan produktif : 20 - 35 batang

Warna kaki : Hijau

Warna batang : Hijau

Warna telinga daun : Tidak berwarna

Warna lidah daun : Tidak berwarna

Warna daun : Hijau

Muka daun : Kasar

Posisi daun : Tegak

Daun bendera : Tegak

Bentuk gabah : Ramping, panjang

Warna gabah : Kuning bersih

Kerontokan : Tahan

Kerebahan : Tahan

Tekstur nasi : Pulen

Kadar amilosa : 23%

Indeks Glikemik : 70

Bobot 1000 butir : 24,1 g

Rata-rata hasil : 5,0 t/ha

Potensi hasil : 6,0 t/ha

Ketahanan terhadapHama Penyakit : Tahan wereng coklat biotipe 1, 2 dan agak tahan

wereng coklat biotipe 3

Agak tahan hawar daun bakteri strain IV

Tahan virus kerdil rumput

Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran

rendah sampai sedang

Pemulia :Introduksi dari IRRI

Dilepas tahun :1986

Sumber : lampung.litbang.pertanian.go.id

Page 71: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

53

Lampiran 6. Deskripsi Padi Varietas Hawara Bunar

Nomor seleksi : 1056

Warna daun : 2 hijau

Golongan : 1 indica

Habitus : 1 tegak

Warna kaki : 2 hijau

Permukaaan daun : 1 kasar/ berambut

Posisi daun bendera : 7 terkulai

Warna lidah daun : 1 putih/bening

Warna telinga daun : 1 putih/bening

Warna leher daun : 1 hijau muda

Panjang malai : 29,4 cm

Panjang daun bendera : 50,8 cm

Lebar daun bendera : 1,5 cm

Panjang leher malai : 3,2 cm

Bobot 1000 butir : 26,23 gram

Indeks ketahanan : 0 Umur tanaman : 133 hari

Heading : 98 hari

Anakan produkti : 10

Jumlah anakan vegetatif : 22

Tinggi tanaman : 195 cm

Tinggi tanaman vegetatif : 146,6 cm

Berat berangkassan kering : 50 gram

Diameter batang : 5,4 cm

Panjang ruas : 6,6 cm

Kuat batang : 0

Berat gabah hampa : 2,76 gram

Berat gabah isi : 34,99 gram

Jumlah gabah isi per malai : 46

Berat akar kering : 241 gram

Kekuatan akar : 49,6

Panjang akar : 25 cm

Toleransi terhadap BLB : 5

Rentan toleransi terhadap wereng cokelat : 5 rentan

Toleransi terhadap tungro : 5 rentan

Toleransi terhadap keracunan Al : Tahan

Toleransi terhadap keracunan Fe

Sumber : BBP Padi (2009)

Page 72: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

54

Lampiran 7. Deskripsi Padi Varietas Batur

Tanggal pelepasan : 21 april 1988

SK Mentan : 268/Kpts/TP.240/4/1988

Nomor seleksi : -

Asal persilangan : IR3380-13-17/IR5853-162-1-2-3

Golongan : Cere

Umur : 110-123 hari

Bentuk tanaman : Tegak

Tinggi tanaman : 100-135 cm

Anakan produktif : 10-11

Warna kaki : Hijau

Warna batanag : Hijau

Warna daun telinga : Tidak berwarna

Warna lidah daun : Tidak berwarna

Warna daun : Hijau

Muka dau : Agak licin sebelah atas dan kasar sebelah b awah

Posisi daun : Miring

Daun bendera : Miring

Bentuk gabah : Bulat ramping

Warna gabah : Kuning

Kerontokan : Sedang

Kerabhan : Tahan

Rasa nasi : Enak

Bobot 1000 butir : 22-23 gram

Kadar amilosa : 18%

Potensi hasil : 4 ton/ha

Ketahanan terhadap hama : Tahan wereng cokelat biotipe 1 dan 2

Ketahanan terhadap penyakit : Tahan blas (pyricularia oryzae) dan bakteri daun

bergaris (xantomonas translucens)

Agak tahan bakteri hawar daun (xanthomonas

oryzae)

Keterangan : Baik untuk ahan kering untuk ketinggian sampai

500 mdpl

Pemulia : Z.A. Simalungun, Taryat Tj., B. Suprihatno,

Sugiono MP., dan Haeruddin Tasli

Sumber: http://litbang.pertamiam.go.id

Page 73: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

57

Page 74: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

56

Page 75: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

57

Page 76: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

58

Lampiran 11. Data Rata-rata Tinggi Tanaman

Perlakuan Umur Ke

30 37 45 52 60

...................................... cm ...................................

g1 IR64 20,20 25,73 31,13 35,17 39,03

g2 HAWARA BUNAR 32,97 43,30 54,83 61,27 71,10

g3 SITU BAGENDIT 18,57 23,13 28,37 32,27 35,33

g4 BATUR 23,93 29,10 35,33 39,00 43,50

g5 20(B8)-8 21,33 29,37 34,97 40,40 45,17

g6 21(B15)-1 20,10 27,47 34,33 38,03 41,93

g7 21(B15)-3 19,97 25,77 31,23 37,03 41,47

g8 21(B15)-5 22,50 30,00 37,63 42,47 48,37

g9 21(B15)-8 20,30 27,30 32,83 37,83 42,23

g10 22(B16)-8 18,63 23,73 27,10 31,00 35,77

g11 24(B21)-10 22,90 29,63 35,87 40,50 44,10

g12 25(B25)-2 22,03 29,63 35,70 39,03 43,90

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

g7 : Galur 21(B15)-3

g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 77: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

59

Lampiran 12. Data Tinggi Tanaman 60 H.s.t

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

...................... cm ......................

g1 44,00 40,20 32,90 117,10 39,03

g2 75,30 70,10 67,90 213,30 71,10

g3 36,80 33,00 36,20 106,00 35,33

g4 49,10 38,90 42,50 130,50 43,50

g5 43,60 47,50 44,40 135,50 45,17

g6 42,80 41,00 42,00 125,80 41,93

g7 42,80 43,90 37,70 124,40 41,47

g8 48,60 50,50 46,00 145,10 48,37

g9 39,60 40,40 46,70 126,70 42,23

g10 36,10 36,40 34,80 107,30 35,77

g11 43,90 44,80 43,60 132,30 44,10

g12 47,80 39,00 44,90 131,70 43,90

Jumlah 550,40 525,70 519,60 1595,70

Rata-rata 45,87 43,81 43,30

44,33

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 13. Analisi Ragam Tinggi Tanaman 60 H.s.t

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel 5%

Kelompok 2 44,335938 22,1680 2,1680tn

3,44

Perlakuan 11 2805,65894 255,0599 24,9438* 2,27

Galat 22 224,958252 10,2254

Non Aditif 1 0,081901 0,0819 0,0076tn

4,32

Sisa 21 224,876351 10,7084

Total 35 3074,95313 KK = 7,21%

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3

g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 78: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

60

Lampiran 14. Jumlah Anakan Total

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

....................... batang ......................

g1 12,00 13,00 13,00 38,00 12,67

g2 11,00 11,00 8,00 30,00 10,00

g3 10,00 13,00 13,00 36,00 12,00

g4 8,00 7,00 7,00 22,00 7,33

g5 9,00 11,00 10,00 30,00 10,00

g6 8,00 6,00 6,00 20,00 6,67

g7 8,00 10,00 8,00 26,00 8,67

g8 8,00 11,00 9,00 28,00 9,33

g9 7,00 8,00 8,00 23,00 7,67

g10 7,00 8,00 6,00 21,00 7,00

g11 8,00 8,00 7,00 23,00 7,67

g12 8,00 7,00 9,00 24,00 8,00

Jumlah 104,00 113,00 104,00 321,00

Rata-rata 8,67 9,42 8,67

8,92

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 15. Analisi Ragam Jumlah Anakan Total

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel

Kelompok 2 4,500000 2,2500 1,8917tn

3,44

Perlakuan 11 124,083336 11,2803 9,4841* 2,27

Galat 22 26,166664 1,1894

Non Aditif 1 0,021605 0,0216 0,0174tn

4,32

Sisa 21 26,145059 1,2450

Total 35 154,750000 KK = 12,23%

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3

g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 79: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

61

Lampiran 16. Jumlah Anakan Produktif

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

..................... batang ......................

g1 8,00 9,00 9,00 26,00 8,67

g2 8,00 8,00 6,00 22,00 7,33

g3 7,00 10,00 9,00 26,00 8,67

g4 6,00 4,00 5,00 15,00 5,00

g5 5,00 6,00 6,00 17,00 5,67

g6 5,00 5,00 4,00 14,00 4,67

g7 5,00 5,00 4,00 14,00 4,67

g8 5,00 5,00 5,00 15,00 5,00

g9 4,00 5,00 6,00 15,00 5,00

g10 4,00 5,00 4,00 13,00 4,33

g11 5,00 6,00 5,00 16,00 5,33

g12 6,00 5,00 5,00 16,00 5,33

Jumlah 68,00 73,00 68,00 209,00

Rata-rata 5,67 6,08 5,67

5,81

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 17. Analisis Ragam Jumlah Anakan Produktif

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel

Kelompok 2 1,388916 0,6945 1,0456tn

3,44

Perlakuan 11 77,638916 7,0581 10,6274* 2,27

Galat 22 14,611084 0,6641

Non Aditif 1 0,014189 0,0142 0,0204tn

4,32

Sisa 21 14,596895 0,6951

Total 35 93,638916 KK = 14,04%

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3

g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 80: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

62

Lampiran 18. Data Panjang Malai

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

......................... cm ........................

g1 20,67 20,50 21,00 62,17 20,72

g2 28,17 23,17 24,83 76,17 25,39

g3 17,33 17,67 17,17 52,17 17,39

g4 25,00 22,17 25,17 72,33 24,11

g5 20,83 20,50 20,50 61,83 20,61

g6 18,17 18,17 23,00 59,33 19,78

g7 19,83 20,17 19,50 59,50 19,83

g8 23,17 22,17 20,67 66,00 22,00

g9 19,67 19,17 20,17 59,00 19,67

g10 18,83 18,50 18,33 55,67 18,56

g11 20,67 27,33 18,83 66,83 22,28

g12 18,17 18,67 18,50 55,33 18,44

Jumlah 250,50 248,17 247,67 746,34

Rata-rata 20,88 20,68 20,64

20,73

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 19. Analisis Sidik Ragam Panjang Malai

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel 5%

Kelompok 2 0,379883 0,1899 0,0534tn

3,44

Perlakuan 11 183,383789 16,6713 4,6840* 2,27

Galat 22 78,302734 3,5592 Non Aditif 1 0,076484 0,0765 0,0205

tn 4,32

Sisa 21 78,226250 3,7251

Total 35 262,066406 KK = 9,10%

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3

g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 81: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

63

Lampiran 20. Data Panjang Malai (Transformasi) (√ )

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

..................... cm ......................

g1 4,55 4,53 4,58 13,66 4,55

g2 5,31 4,81 4,98 15,10 5,03

g3 4,16 4,20 4,14 12,50 4,17

g4 5,00 4,71 5,02 14,73 4,91

g5 4,56 4,53 4,53 13,62 4,54

g6 4,26 4,26 4,80 13,32 4,44

g7 4,45 4,50 4,42 13,37 4,46

g8 4,81 4,71 4,55 14,07 4,69

g9 4,43 4,38 4,49 13,30 4,43

g10 4,34 4,30 4,28 12,92 4,31

g11 4,55 5,23 4,34 14,12 4,71

g12 4,26 4,32 4,30 12,88 4,29

Jumlah 54,68 54,48 54,43 163,59

Rata-rata 4,56 4,54 4,54

4,54

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 21. Hasil Analisis Sidik Ragam Panjang Malai

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel 5%

Kelompok 2 0,00336 0,00168 0,0430tn

3,440

Perlakuan 11 2,12917 0,19356 4,9623* 2,265

Acak 22 0,85813 0,03901

Total 35 2,99066 KK = 4,35%

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-Hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3 g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 82: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

64

Lampiran 22. Jumlah Gabah Hampa per Malai

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

.................. butir .................

g1 39,00 39,17 38,33 116,50 38,83

g2 43,67 40,00 41,67 125,34 41,78

g3 47,83 47,17 44,50 139,50 46,50

g4 91,83 86,17 85,00 263,00 87,67

g5 34,17 37,50 35,83 107,50 35,83

g6 38,00 39,33 37,17 114,50 38,17

g7 36,33 36,83 34,83 107,99 36,00

g8 23,33 24,83 23,67 71,83 23,94

g9 29,67 32,17 28,67 90,51 30,17

g10 37,00 33,67 36,00 106,67 35,56

g11 42,67 40,17 44,00 126,84 42,28

g12 24,17 26,67 29,33 80,17 26,72

Jumlah 487,67 483,68 479,00 1450,35

Rata-rata 40,64 40,31 39,92

40,29

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 23. Analisi Ragam Jumlah Gabah Hampa per Malai

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel 5%

Kelompok 2 3,141927 1,5710 0,4243tn

3,44

Perlakuan 11 8730,922852 793,7203 214,3954* 2,27

Galat 22 81,446938 3,7021

Non Aditif 1 0,279275 0,2793 0,0723tn

4,32

Sisa 21 81,167663 3,8651

Total 35 8815,511717 KK = 4,78%

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3

g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 83: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

65

Lampiran 24. Jumlah Gabah Isi per Malai

Keterangan:

g1: Varietas IR64

g2: Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 25. Analisis Ragam Jumlah Gabah Isi per Malai

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel 5%

Kelompok 2 98,627602 49,3138 3,4054tn

3,44

Perlakuan 11 7216,174316 656,016 45,3020* 2,27

Galat 22 318,580902 14,4810

Non Aditif 1 0,054060 0,0541 0,0036tn

4,32

Sisa 21 318,526842 15,1679

Total 35 7633,382820 KK = 8,76%

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

................... butir ...................

g1 48,83 47,83 48,33 144,99 48,33

g2 56,33 53,33 52,67 162,33 54,11

g3 40,33 42,50 38,33 121,16 40,39

g4 62,00 60,33 55,50 177,83 59,28

g5 40,00 37,33 34,83 112,16 37,39

g6 29,67 28,17 29,17 87,01 29,00

g7 30,17 38,83 31,67 100,67 33,56

g8 77,67 86,00 76,50 240,17 80,06

g9 39,00 38,00 37,67 114,67 38,22

g10 34,50 36,33 29,83 100,66 33,55

g11 46,17 38,83 35,00 120,00 40,00

g12 30,00 29,17 33,83 93,00 31,00

Jumlah 534,67 536,65 503,33 1574,65 Rata-rata 44,56 44,72 41,94

43,74

g7 : Galur 21(B15)-3 g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 84: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

66

Lampiran 26. Data Jumlah Gabah Isi per Malai (Transformasi) (√ )

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

........................ butir .........................

g1 6,95 6,92 6,95 20,82 6,94

g2 7,50 7,30 7,26 22,06 7,35

g3 6,35 6,52 6,20 19,07 6,36

g4 7,87 7,77 7,45 23,09 7,70

g5 6,32 6,11 5,90 18,33 6,11

g6 5,45 5,30 5,40 16,15 5,38

g7 5,50 6,23 5,63 17,36 5,79

g8 8,81 9,27 8,75 26,83 8,94

g9 6,24 6,16 6,14 18,54 6,18

g10 5,87 6,02 5,46 17,35 5,78

g11 6,79 6,23 5,00 18,02 6,01

g12 5,48 5,40 5,82 16,70 5,57

Jumlah 79,13 79,23 75,96 234,32

Rata-rata 6,59 6,60 6,33

6,51

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 27. Hasil Analisis Sidik Ragam Jumlah Gabah Isi per Malai

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel 5%

Kelompok 2 0,59001 0,295003 3,0466tn

3,440

Perlakuan 11 35,9474 3,267948 33,7489* 2,265

Acak 22 2,13029 0,096831

Total 35 38,6677 KK = 4,78%

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3 g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 85: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

67

Lampiran 28. Data Berat 100 Butir

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

..................... gram .................

g1 1,54 1,37 1,90 4,81 1,60

g2 2,82 2,01 2,82 7,65 2,55

g3 1,48 2,10 1,34 4,92 1,64

g4 2,69 2,30 22,90 27,89 9,30

g5 2,06 2,43 2,33 6,82 2,27

g6 1,89 1,80 1,96 5,65 1,88

g7 2,54 2,40 2,08 7,02 2,34

g8 2,14 2,66 2,05 6,85 2,28

g9 2,74 2,00 1,70 6,44 2,15

g10 1,71 1,54 1,45 4,70 1,57

g11 1,82 1,90 1,92 5,64 1,88

g12 1,77 1,89 1,90 5,56 1,85

Jumlah 25,20 24,40 44,35 93,95

Rata-rata 2,10 2,03 3,70

2,61

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 29. Analisis Ragam Berat 100 Butir

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel 5%

Kelompok 2 0,037933 0,0190 0,1990tn

3,44

Perlakuan 11 4,441620 0,4038 4,2367* 2,27

Galat 22 2,096725 0,0953

Non Aditif 1 0,000687 0,0007 0,0069tn

4,32

Sisa 21 2,096038 0,0998

Total 35 6,576278 KK = 15,03%

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3

g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 86: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

68

Lampiran 30. Data Skoring Neck Blast

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

g1 3,00 5,00 3,00 11,00 3,67

g2 3,00 5,00 3,00 11,00 3,67

g3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

g4 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

g5 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

g6 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

g7 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

g8 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

g9 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

g10 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

g11 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

g12 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 7,00 11,00 7,00 25,00

Rata-rata 0,58 0,92 0,58

0,69

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 31. Analisis Ragam Skoring Neck Blast

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel 5%

Kelompok 2 0,888889 0,4444 2,2000tn

3,44

Perlakuan 11 66,305557 6,0278 29,8375* 2,27

Galat 22 4,444439 0,2020

Non Aditif 1 0,045621 0,0456 0,2178tn

4,32

Sisa 21 4,398818 0,2095

Total 35 71,638885 KK = 64,72%

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-Hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3 g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 87: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

69

Lampiran 32. Data Skoring Neck Blast (Transformasi) (√ )

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

g1 2,00 2,45 2,00 6,45 2,15

g2 2,00 2,45 2,00 6,45 2,15

g3 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

g4 1,41 1,41 1,41 4,23 1,41

g5 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

g6 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

g7 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

g8 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

g9 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

g10 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

g11 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

g12 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Jumlah 14,41 15,31 14,41 44,13

Rata-rata 1,20 1,28 1,20

1,23

Keterangan:

g1: Varietas IR64

g2: Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 33. Hasil Analisis Sidik Ragam Skoring Neck Blast

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel 5%

Kelompok 2 0,04480 0,02240 2,1999tn

3,440

Perlakuan 11 6,60404 0,60037 58,9636* 2,265

Acak 22 0,22004 0,01018

Total 35 6,87849

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-Hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3 g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 88: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

70

Lampiran 34. Data Skoring AL

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

g1 5,00 5,00 5,00 15,00 5,00

g2 3,00 3,00 5,00 11,00 3,67

g3 5,00 5,00 5,00 15,00 5,00

g4 5,00 3,00 5,00 13,00 4,33

g5 5,00 5,00 5,00 15,00 5,00

g6 5,00 5,00 5,00 15,00 5,00

g7 5,00 5,00 5,00 15,00 5,00

g8 5,00 3,00 5,00 13,00 4,33

g9 5,00 5,00 5,00 15,00 5,00

g10 5,00 5,00 5,00 15,00 5,00

g11 5,00 3,00 5,00 13,00 4,33

g12 5,00 5,00 5,00 15,00 5,00

Jumlah 58,00 52,00 60,00 170,00 56,67

Rata-rata 4,83 4,33 5,00 14,17 4,72

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 35. Analisis Sidik Ragam Skoring Al

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel 5%

Kelompok 2 2,888896 1,4444 4,0857* 3,44

Perlakuan 11 6,555562 0,5960 1,6857tn

2,27

Galat 22 7,777771 0,3535

Non Aditif 1 0,049315 0,0493 0,134tn

4,32

Sisa 21 7,728456 0,3680

Total 35 17,222229 KK = 12,59%

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-Hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3 g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 89: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

71

Lampiran 36. Data Skoring Al (Transformasi) (√ ⁄ )

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

g1 2,34 2,34 2,34 7,02 2,34

g2 1,87 1,87 2,34 6,08 2,03

g3 2,34 2,34 2,34 7,02 2,34

g4 2,34 1,87 2,34 6,55 2,18

g5 2,34 2,34 2,34 7,02 2,34

g6 2,34 2,34 2,34 7,02 2,34

g7 2,34 2,34 2,34 7,02 2,34

g8 2,34 1,87 2,34 6,55 2,18

g9 2,34 2,34 2,34 7,02 2,34

g10 2,34 2,34 2,34 7,02 2,34

g11 2,34 1,87 2,34 6,55 2,18

g12 2,34 2,34 2,34 7,02 2,34

Jumlah 27,61 26,20 28,08 81,89

Rata-rata 2,30 2,18 2,34

2,27

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 37. Hasil Analisis Sidik Ragam Skoring Al

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel 5%

Kelompok 2 0,162298 0,08115 4,0869* 3,440

Perlakuan 11 0,368251 0,03348 1,6860tn

2,265

Acak 22 0,436829 0,01986

Total 35 0,967377

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-Hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3

g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 90: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

72

Lampiran 38. Data Hasil per Rumpun

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

.................... gram ................

g1 20,55 20,71 24,04 65,30 21,77

g2 15,50 17,68 17,23 50,41 16,80

g3 9,75 9,01 12,97 31,72 10,57

g4 8,35 7,06 7,43 22,84 7,61

g5 8,00 7,33 7,33 22,65 7,55

g6 4,88 4,40 3,93 13,21 4,40

g7 7,59 7,40 6,00 20,99 6,99

g8 17,81 16,15 13,06 47,02 15,67

g9 6,18 4,85 6,02 17,04 5,68

g10 5,66 4,36 4,61 14,63 4,88

g11 11,64 15,08 20,58 47,30 15,77

g12 4,15 3,36 4,73 12,25 4,08

Jumlah 120,06 117,39 127,92 365,37 121,79

Rata-rata 10,01 9,78 10,66 30,45 10,15

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 39. Analisis Ragam Hasil per Rumpun

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel 5%

Kelompok 2 5,004150 2,5021 0,7576tn

3,44

Perlakuan 11 1146,597290 104,2361 31,5606* 2,27

Galat 22 72,660034 3,3027

Non Aditif 1 0,067877 0,0679 0,0196tn

4,32

Sisa 21 72,592157 3,4568

Total 35 1224,261474 KK = 17,91%

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-Hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3

g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 91: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

73

Lampiran 40. Data Hasilper Rumpun (Transformasi) (√

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

.................... gram ................

g1 4,53 4,55 4,90 13,98 4,66

g2 3,94 4,20 4,15 12,29 4,10

g3 3,12 3,00 3,60 9,72 3,24

g4 2,89 2,66 2,73 8,28 2,76

g5 2,83 2,70 2,71 8,24 2,75

g6 2,21 2,10 1,99 6,30 2,10

g7 2,75 2,72 2,45 7,92 2,64

g8 4,22 4,02 3,61 11,85 3,95

g9 2,49 2,20 2,45 7,14 2,38

g10 2,38 2,09 2,15 6,62 2,21

g11 3,41 3,88 4,54 11,83 3,94

g12 2,04 1,83 2,17 6,04 2,01

Jumlah 36,81 35,95 37,45 110,21

Rata-rata 3,07 3,00 3,12 3,06

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 41. Hasil Analisis Sidik Ragam Hasilt per Rumpun

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel 5%

Kelompok 2 0,092000 0,046000 0,7551tn

3,44

Perlakuan 11 26,492289 2,408390 39,5327* 2,265

Acak 22 1,340272 0,060921

Total 35 27,924561 KK = 8,06%

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-Hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3 g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 92: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

74

Lampiran 42. Data Hasil per Petak Panen

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

........................ gram .....................

g1 279,16 251,10 310,20 840,46 280,15

g2 300,10 270,00 267,90 838,00 279,33

g3 130,52 115,83 185,30 431,65 143,88

g4 100,69 95,40 98,26 294,35 98,12

g5 76,33 69,68 72,30 218,31 72,77

g6 69,17 65,74 59,74 194,65 64,88

g7 52,99 78,56 60,36 191,91 63,97

g8 139,54 142,56 130,36 412,46 137,49

g9 68,34 55,49 54,01 177,84 59,28

g10 69,74 57,98 64,88 192,60 64,20

g11 163,08 170,56 254,80 588,44 196,15

g12 44,43 35,90 48,12 128,45 42,82

Jumlah 1494,09 1408,80 1606,23 4509,12

Rata-rata 124,51 117,40 133,85

125,25

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiram 43. Analisis Ragam Hasil per Petak Panen

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel 5%

Kelompok 2 1634,104126 817,0521 1,9094tn

3,44

Perlakuan 11 237072,5156 21552,0469 50,3666* 2,27

Galat 22 9413,879883 427,9036

Non Aditif 1 19,150914 19,1509 0,0428tn

4,32

Sisa 21 9394,728969 447,3680

Total 35 248120,499634 KK = 16,52%

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3

g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 93: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

75

Lampiran 44. Data Hasil per Petak Panen (Transformasi) (√

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-rata I II III

......................... gram ..............................

g1 16,70 15,85 17,61 50,16 16,72

g2 17,32 16,43 16,37 50,12 16,71

g3 11,42 10,76 13,61 35,79 11,93

g4 10,03 9,77 9,91 29,71 9,90

g5 8,73 8,35 8,50 25,58 8,53

g6 8,31 8,10 7,73 24,14 8,05

g7 7,28 8,86 7,77 23,91 7,97

g8 11,81 11,94 11,42 35,17 11,72

g9 8,27 7,45 7,35 23,07 7,69

g10 8,35 7,61 8,05 24,01 8,00

g11 12,77 3,06 15,96 31,79 10,60

g12 6,67 5,99 6,94 19,60 6,53

Jumlah 127,66 114,17 131,22 373,05

Rata-rata 10,64 9,51 10,94

10,36

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

Lampiran 45. Hasil Analisis Sidik Ragam Hasil per Petak Panen

Sumber Keragaman DB JK KT F-Hitung F-Tabel 5%

Kelompok 2 2,069173 1,03459 1,6553tn

3,44

Perlakuan 11 416,497559 37,8634 60,5786* 2,265

Acak 22 13,750651 0,62503

Total 35 432,317383 KK = 7,43%

Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%

tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien Keragaman

Uji homogenitas : X2-hitung = 5,8482 < X

2-Tabel = 19,70 (Data Homogen)

g7 : Galur 21(B15)-3 g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 94: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

76

Lampiran 46. Data Hasil per Hektare

Perlakuan Hasil per Hektare

........... ton ............

g1 IR64 2,80

g2 HAWARA BUNAR 2,79

g3 SITU BAGENDIT 1,44

g4 BATUR 0,98

g5 20(B8)-8 0,73

g6 21(B15)-1 0,65

g7 21(B15)-3 0,64

g8 21(B15)-5 1,37

g9 21(B15)-8 0,59

g10 22(B16)-8 0,64

g11 24(B21)-10 1,96

g12 25(B25)-2 0,43

Keterangan:

g1 : Varietas IR64

g2 : Varietas Hawara Bunar

g3 : Varietas Situ Bagendit

g4 : Varietas Batur

g5 : Galur 20(B8)-8

g6 : Galur 21(B15)-1

g7 : Galur 21(B15)-3

g8 : Galur 21(B15)-5

g9 : Galur 21(B15)-8

g10 : Galur 22(B16)-8

g11 : Galur 24(B21)-10

g12 : Galur 25(B25)-2

Page 95: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

77

Lampiran 47.Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Oktober 2017

24

1 Pengolahanlahanpertama

2 Pemupukan Pertama

No Kegiatan November 2017

4 7 24 27 28 30

1 Pengolahanlahankedua

2 Tanam

3 Pemupukankedua

4 Penyulaman

5 Pembuatan ajir

6 Penyiangan

No Kegiatan Desember 2017

6 7 14 18 21 28

1 PemasanganAjir

2 Pengamatan tinggi tanaman danjumlahanakanumur 30 hst

3 Pengamatan tinggi tanamandanjumlahanakanumur 37 hst

4 Pemupukankedua

5 Pengamatan tinggi tanamandanjumlahanakanumur 45 hst

6 Pengamatan tinggi tanamandanjumlahanakanumur 52 hst

Page 96: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

78

No Kegiatan Februari 2018

2 7 22

1 Pengamatan Skoring Keracunan Aluminium umur 85 hst

2 Pengamatan Skoring Neck Blas umur 85 hst

3 Pengamatan jumlah anakan produktif umur 90 hst

4 Pengambilan sampel tanah

No Kegiatan Maret 2018

4 6 13 15

1

Pengambilan sampel malaidan rumpun galur 20(B8)-8,

galur (21(B15)-1, galur 21(B15)-3, galur 21(B15)-5, galur

21(B15)-8, galur 22(B16)-8, galur 24(B21)-10, galur

25(B25)-5, varietas Situ Bagendit,varietas Hawara Bunar,

varietas IR64 ulangan 1, varietas IR64 ulangan 3 dan

varietas Batur.

2

Pemanenan galur 20(B8)-8, galur (21(B15)-1, galur

21(B15)-3, galur 21(B15)-5, galur 21(B15)-8, galur

22(B16)-8, galur 24(B21)-10, galur 25(B25)-5varietas Situ

Bagendit, varietas Hawara Bunar, varietas IR64 ulangan 1,

varietas IR64 ulangan 3 dan varietas Batur.

No Kegiatan Januari 2018

8 24

1 Pengamatan tinggi tanaman dan jumlah anakan umur 60 hst

2 Pengamatan jumlah anakan total umur 76 hst

Page 97: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

79

No Kegiatan Maret 2018

13 15

3 Pengambilan sampel malaidan rumpun varietasIR64 (g1)

ulangan 2

4 Pemanenan varietas IR64 (g1) ulangan 2

Page 98: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

80

Lampiran 47. Foto Kegiatan

Gambar 2. Pengolahan Lahan Menggunakan Bajak

Gambar 3. Membuat lubang tanaman padi

Page 99: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

81

Gambar 4. Penyulaman pada umur 11 h.s.t

Gambar 5. Pemasangan Ajir umur 23 h.s.t

Page 100: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

82

Gambar 6. Menghitung Jumlah Anakan 45 h.s.t

Gambar 7. Mengukur Tinggi Tanaman 45 h.s.t

Page 101: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

83

Gambar 8. Pengambilan Sampel Tanah

Gambar 9. Pengambilan Rumpun Hasil per Petak

Page 102: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

84

Gambar 10. Mengukur Panjang Malai

Gambar 11. Menghitung Jumlah Gabah Isi dan Gabah Hampa Per Malai

Page 103: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

85

Gambar 12. Perontokan Hasil Gabah per Rumpun

Gambar 13. Perontokan Hasil per Petak

Page 104: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

86

Gambar 14. Penjemuran Hasil per Petak

Gambar 15. Pengukuran gabah kering kadar air 14%

Page 105: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

87

Gambar 16. Penimbangan Hasil per Petak

Gambar 17. Gejala penyakit blas daun (a), dan blas leher (b)

Page 106: UJI DAYA ADAPTASI BERBAGAI GALUR DAN VARIETAS PADI …

88

Gambar 18. Gejala Tanaman Padi Tidak Tahan Al