uji aktivitas antibakteri kombinasi infusa daun...
TRANSCRIPT
-
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI INFUSA DAUN SIRIH
(Piper betle Linn.) DENGAN KLORHEKSIDIN TERHADAP BAKTERI
Porphyromonas gingivalis
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Raden Muhamad Hovi Nurakbar
NIM : 138114129
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
HALAMAN JUDUL
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI INFUSA DAUN SIRIH
(Piper betle Linn.) DENGAN KLORHEKSIDIN TERHADAP BAKTERI
Porphyromonas gingivalis
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Raden Muhamad Hovi Nurakbar
NIM : 138114129
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
Persetujuan Pembimbing
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI INFUSA DAUN SIRIH
(Piper betle Linn.) DENGAN KLORHEKSIDIN TERHADAP BAKTERI
Porphyromonas gingivalis
Skripsi yang diajukan oleh:
Raden Muhamad Hovi Nurakbar
NIM : 138114129
telah disetujui oleh:
Pembimbing Utama
Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt. tanggal....................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
Pengesahan Skripsi Berjudul
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI INFUSA DAUN SIRIH
(Piper betle Linn.) DENGAN KLORHEKSIDIN TERHADAP BAKTERI
Porphyromonas gingivalis
Oleh :
Raden Muhamad Hovi Nurakbar
NIM : 138114129
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
pada tanggal : ...........................
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
(Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt.)
Panitia Penguji : Tanda Tangan
1. Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt. .......................
2. Dr. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt. .......................
3. Damiana Sapta Candrasari, M.Sc. .......................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya persembahkan Skripsi ini untuk
Allah SWT sumber segala ilmu awal dari segala penciptaan
Ibu dan Bapak yang selalu menyebut nama saya dalam setiap doanya
Dan
Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma
The desire that guide me in all i do is the
desire to harness the forces of nature to the
service of mankind
~ Nickola Tesla ~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Yogyakarta,
Penulis
Raden Muhamad Hovi Nurakbar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Raden Muhamad Hovi Nurakbar
Nomor Mahasiswa : 138114129
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“ UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI INFUSA DAUN SIRIH
(Piper betle Linn.) DENGAN KLORHEKSIDIN TERHADAP BAKTERI
Porphyromonas gingivalis ”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Sleman
Pada tanggal :
Yang menyatakan
Raden Muhamad Hovi Nurakbar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
PRAKATA
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa untuk
segala berkat serta rahmat penyertaan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi yang berjudul “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI
INFUSA DAUN SIRIH (Piper betle Linn.) DENGAN KLORHEKSIDIN
TERHADAP BAKTERI Porphyromonas gingivalis” sebagai salah satu syarat
untuk mendapatkan gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma. Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis hendak mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing atas
segala arahan, masukan, kesabaran serta dukungan kepada penulis dari
awal hingga proses penyelesaian skripsi ini.
2. Ibu Dr. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah
memberikan banyak saran dan arahan kepada penulis dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
3. Ibu Damiana Sapta Candrasari, M.Sc. selaku dosen penguji yang telah
memberikan banyak saran dan arahan kepada penulis dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu dan Bapak, Pakde Tono, Om Handi, Bu Vivin, Mbak Efi, Mbak Fetri,
Devi untuk segala dukungan dan doa selama proses penyelesaian skripsi
ini.
5. Teman seperjuangan Casanti Wiji Rahayu untuk segala kerjasama,
bantuan dan dukungan selama proses penyelesaian skripsi ini.
6. Evo, Inyo, Ervin, Theo, Akhiles, Dika, Rahkhel, Lia, Oka, Nisa, Azmi,
Rahma, Fidel dan Chris untuk segala dukungan selama proses
penyelesaian skripsi ini.
7. Teman-teman FSM C 2013, FKK C 2013 serta seluruh Thirteenity untuk
semua cerita kebersamaan kita selama di Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan
dan jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan masukkan serta
saran yang membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini memberikan
manfaat bagi pembaca.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... vi
PRAKATA ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiv
ABSTRACT ....................................................................................................... xv
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ................................................................................. 3
Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................................ 3
Alat dan Bahan Penelitian ......................................................................... 3
Determinasi Tanaman ............................................................................... 3
Pembuatan Simplisia ................................................................................. 3
Penetapan Kadar Air ................................................................................. 4
Pembuatan Infusa Daun Sirih ................................................................... 4
Pembuatan Infusa Kombinasi ................................................................... 4
Pengujian Aktivitas Antibakteri ................................................................ 4
Analisis Statistik ....................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 7
KESIMPULAN ................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15
LAMPIRAN .................................................................................................... 17
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Cara Pengukuran Diameter Zona Hambat ....................................... 6
Gambar 2. Kontrol Media dan Kontrol Pertumbuhan ....................................... 8
Gambar 3. Hasil Pengujian Aktivitas Antibakteri Kombinasi .......................... 9
Gambar 4. Hasil Pengjian Aktivitas Antibakteri Tunggal .............................. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat ............................................. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sertifikat Hasil Uji Isolasi dan Identifikasi Bakteri .................... 17
Lampiran 2. Surat Keterangan Determinasi Tanaman .................................... 18
Lampiran 3. Hasil Uji Kepekaan Infusa Daun Sirih terhadap P. gingivalis .... 20
Lampiran 4. Hasil Uji Statistik ........................................................................ 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
ABSTRAK
Kejadian resistensi bakteri Porphyromonas gingivalis yang diakibatkan oleh
penggunaan klorheksidin secara terus menerus mendorong dilakukannya
penemuan antimikroba yang berasal dari tanaman yang memiliki aktivitas
antibakteri seperti daun sirih dan senyawa sintesis gabungan yang dapat
meningkatkan efektifitas terapi ataupun mencegah dan menghambat resistensi.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas antibakteri kombinasi
infusa daun sirih dengan klorheksidin 0,2% dengan infusa tunggal dan
klorheksidin 0,1% tunggal terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis. Penelitian
ini menggunakan daun sirih yang diperoleh dari daerah Sleman Yogyakarta, serta
kultur murni bakteri Porphyromonas gingivalis yang didapatkan dari Balai
Laboratorium Kesehatan Yogyakarta. Daun sirih diolah menjadi simplisia untuk
dibuat infusa dengan 2 konsentrasi yaitu 50% dan 100%. Kombinasi infusa daun
sirih dengan klorheksidin 0,2% dibuat dengan rasio 1:1.
Metode yang digunakan dalam uji aktivitas antibakteri ini adalah difusi
sumuran. Aquadest sebagai kontrol negatif, klorheksidin 0,1% sebagai kontrol
positif, dan menggunakan media Nutrien Agar (NA) darah. Sedangkan untuk
konsentrasi bakteri Porphyromonas gingivalis digunakan standar McFarland 0,5.
Hasil dari uji aktivitas terhadap Porphyromonas gingivalis menunjukkan
perbedaan yang bermakna secara statistik (P
-
xv
ABSTRACT
Resistance cases of Porphyromonas gingivalis caused by continual use of
chlorhexidine has encouraged the discovery of antimicrobial derived from plants
with antibacterial potential such as betel leaf and combination of synthesis
compound that can improve the effectiveness of therapy or prevent and hinder
resistance This is study aimed to compare the antibacterial activity of a
combination of betel leaf infusion with 0.2% chlorhexidine and a single infusion
wtih single 0.1% chlorhexidine againts the bacteria Porphyromonas gingivalis.
This study utilized betel leaf obtained from Sleman district in Yogyakarta, and
pure culture of Porphyromonas gingivalis bacteria from Laboratorium Kesehatan
Yogyakarta. The betel leaf was processed into simplicia to be infused with 2
consentration 50% and 100%. The combination of betel leaf infusion and 0.2%
chlorhexidine was made with a ratio of 1:1.
The method used in this antibacterial activity test is the Well diffusion.
Aquadest as negative control, 0.1% chlorhexidine as a positive control, and using
Nutrient Agar (NA) of blood as the media. As for the concentration of
Porphyromonas gingivalis bacteria used McFarland standard of 0.5.
The result of the testing showed that the activity on Porphyromonas
gingivalis antibacterial activity showed statistically significant (P
-
1
PENDAHULUAN
Penyakit pada rongga mulut terjadi akibat adanya akumulasi bakteri, termasuk
diantaranya adalah bakteri Streptococcus mutans penyebab karies gigi dan bakteri
Porphyromonas gingivalis penyebab penyakit periodontal (Sinaredi et al., 2014).
Porphyromonas gingivalis adalah bakteri gram negatif anaerob yang menyebabkan
periodontitis dengan mekanisme patogenesis melakukan invasi secara lokal pada jaringan
periodontal (Mysak et al., 2014). Klorheksidin merupakan kationik biguanid digunakan
sebagai antimikroba pilihan untuk mengobati plak dan gingivitis. Bahan antimikroba yang
biasa digunakan dalam obat kumur adalah klorheksidin, fluoride, dan povidone iodine
(Sinaredi et al., 2014).
Penelitian Kulik et al. 2014 menunjukkan bahwa telah dilakukan pengujian secara
in vitro untuk menganalisis perkembangan resistensi bakteri pada penggunaan obat kumur
yang mengandung klorheksidin dibandingkan dengan obat kumur yang mengandung amine
fluoride / stannous flouride, dengan hasil bahwa penggunaan jangka panjang obat kumur
yang mengandung klorheksidin memiliki potensi adanya perkembangan resistensi bakteri.
Sedangkan penggunaan jangka panjang obat kumur amine fluoride / stannous flouride
yang mempunyai tingkat efisiensi terapi sebanding dengan klorheksidin tidak
menyebabkan perkembangan resistensi bakteri.
Saat ini dalam era pengobatan modern penggunaan obat-obatan herbal lebih
banyak digunakan sebagai pengobatan alternatif dan dianggap sebagai pengobatan yang
primitif. Era pengobatan modern lebih mengutamakan penggunaan senyawa sintesis
tunggal yang dapat bekerja cepat dan langsung pada target penyakit, dan jika di kemudian
hari terjadi tidak efektifnya terapi ataupun terjadi resistensi maka dapat diberikan senyawa
sintesis gabungan yang dapat meningkatkan efektifitas terapi ataupun mencegah dan
menghambat resistensi. Dilain pihak tanaman herbal memiliki strategi bertahan terhadap
resistensi lebih awal dibandingkan pengobatan modern pada perkembangan era
pengobatan. Strategi ini mengandalkan banyaknya senyawa kimia alami atau yang disebut
senyawa fitokimia yang berefek sinergis sehingga meningkatkan efektifitas terapi dan atau
bertahan dari adanya resistensi (Carmona dan Pereira, 2013).
Tanaman sirih sudah lama dikenal sebagai tanaman obat dan banyak tumbuh di
Indonesia dengan keyakinan bahwa daun sirih dapat menguatkan gigi, menyembuhkan
luka-luka kecil di mulut, menghilangkan bau mulut, menghentikan pendarahan gusi, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
sebagai obat kumur (Ardiyanti, 2011). Sebagian besar efek antibakteri daun sirih adalah
karena daun sirih mengandung 4.2% minyak atsiri yang komponen utamanya terdiri dari
bethel fenol dan turunannya yang berkhasiat sebagai antibakteri. Fenol dan senyawa
turunannya ini dapat mendenaturasi protein sel bakteri (Inayatullah, 2014). Hasil uji
farmakologi menunjukkan bahwa infusa daun sirih dapat menghambat pertumbuhan
bakteri penyebab pneumonia. Air rebusan daun sirih dapat digunakan untuk mengobati
batuk maupun berfungsi sebagai bakteriosid terutama terhadap Haemophylus influenza,
Staphylococcus aureus, dan Streptococcus haemoliticus. Pada uji antibakteri dengan
metode dilusi air rebusan daun sirih dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus
aureus pada konsentrasi 60% (Hermawan et al., 2007).
Penelitian Sendy et al. 2014 menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih merah dengan
konsentrasi 100% mempunyai zona hambat dengan rata-rata 10,7638 mm terhadap bakteri
Porphyromonas gingivalis, yang dimana zona hambat tersebut mendekati zona hambat dari
kontrol positif berupa obat kumur klorheksidin 0,2% dengan rata-rata zona hambatnya
12,2088 mm. Terdapat penurunan aktivitas antibakteri pada kombinasi infusa daun sirih
dan daun sirih merah dibandingkan dengan masing-masing bentuk tunggalnya terhadap
bakteri S. aureus, S. epidermidis, dan E. Coli. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat efek
antagonis ketika dikombinasikan sehingga direkomendasikan untuk digunakan secara
terpisah (Hartini et al., 2018).
Mekanisme efek sinergis di antara senyawa yang dikombinasikan berkaitan
dengan dua faktor, yaitu kelarutan dari sekelompok zat dengan berbagai polaritas, dan
banyaknya target yang dapat ditambatkan, diantaranya enzim, reseptor, ion channels,
protein transport, antibodi dan lain sebagainya (Carmona dan Pereira, 2013).
Antagonis kimia terjadi ketika berbagai senyawa berinteraksi sehingga justru
menghasilkan produk yang inaktif. Efek yang juga dapat terjadi adalah antagonis reseptor,
yakni ketika suatu senyawa aktif yang bersifat antagonis menduduki suatu situs aktif
reseptor yang seharusnya diduduki senyawa aktif agonis, ini disebut juga antagonis
kompetitif. Adapun antagonis non-kompetitif, yakni suatu senyawa menduduki sisi
alosterik dari suatu reseptor sehingga senyawa agonis kehilangan afinitasnya pada situs
aktif reseptor (Tripathi, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
METODE PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian dengan judul “Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Infusa Daun Sirih
(Piper betle Linn) dengan Klorheksidin Terhadap Bakteri Pophyromonas gingivalis”
termasuk penelitian eksperimental murni dengan rancangan post only control group
design.
Alat dan bahan Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah oven (MEMMERT), tampah,
toples, timbangan analitik, blender, bejana infusa (panci enamel), termometer, hot plate,
pengaduk kaca, kain flannel, gelas beker, gelas ukur, sendok, tabung reaksi, cawan petri,
lidi kapas steril, inkubator, bunsen, korek api, vortex, pipet volume, glasfirn, mikropipet,
pelubang sumuran diameter 0,6 cm, mistar, densicheck (VITEX) dan Moisture Balance
(KERN).
Bahan penelitian yang digunakan adalah daun sirih yang diperoleh dari Kebun
Obat Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, serta bakteri uji Phorphyromonas gingivalis
yang didapatkan dari Laboratorium Kesehatan Yogyakarta (Lampiran 1), akuades, alkohol
70%, Nutrient Agar (NA) merk oxoid yang ditambahkan 10% darah steril kambing,
klorheksidin gluconate 0,2% dan 0,1%. Perangakat lunak statistik R i386 Versi 3.3.1.
Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman dilakukan oleh Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si. selaku
dosen Botani Farmasi di Laboratorium Botani Farmasi, Fakultas Farmasi Univeritas Sanata
Dharma dengan mencocokan ciri-ciri yang terdapat dalam tanaman sirih berdasarkan
kunci-kunci yang terdapat dalam “Flora Steenis”.
Pembuatan Simplisia
Bahan uji dikumpulkan, selanjutnya daun sirih disortasi basah yang telah
dikumpulkan. Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan daun sirih dari pengotor dan
benda-benda asing seperti tanah atau debu. Setelah itu, daun sirih dicuci dengan air
mengalir. Proses pencucian dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang tidak dapat
hilang saat proses sortasi basah. Selanjutnya, daun sirih ditata di tampah untuk dikeringkan
dengan dijemur sementara sampai air di permukaan daun sirih kering. Lalu dilanjutkan
proses pengeringan menggunakan oven dengan suhu 40-50oc selama 4 hari hingga daun
sirih kering sepenuhnya ditandai dengan daun mudah patah ketika diremas. Pengeringan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
daun dimaksudkan untuk mengurangi kadar air dimana air sebagai media tumbuh
kontaminan diantaranya jamur. Kemudian daun sirih kering disortasi kering dengan cara
memisahkan simplisia yang sudah kering tersebut dengan bahan-bahan asing. Setelah itu
daun sirih yang sudah kering diblender sampai dihasilkan serbuk kasar. Proses blender
membuat luas permukaan kontak simplisia dengan pelarut air dalam infusa semakin luas
sehingga mempermudah keluarnya minyak atsiri dari jaringan daun sirih. Serbuk kasar
yang dihasilkan tersebut tidak diayak melainkan langsung digunakan.
Penetapan Kadar Air
Penentuan kadar air dilakukan dengan menggunakan alat Moisture Balance. Alat
tersebut digunakan karena lebih sederhana. Namun kelemahannya dapat mudah
menguapkan minyak atsiri karena alat ini menggunakan suhu yang tinggi, yaitu mencapai
120oC. Simplisia yang digunakan sebesar 4 gram.
Pembuatan Infusa Daun Sirih
Pembuatan infusa yang mengacu pada literatur BPOM (2011). Simplisia daun
sirih ditimbang sebanyak 50 gram untuk konsentrasi 100%, kemudian dimasukkan ke
dalam panci enamel dan ditambahkan akuades 50 mL dan untuk penjenuhan ditambahkan
akuades sebanyak 100 mL (2 kali bobot) (Prasetyo, 2016). Untuk konsentrasi 50%
ditimbang 25 gram, kemudian dimasukkan ke dalam panci enamel dan ditambahkan
akuades 50 mL dan untuk penjenuhan ditambahkan akuades sebanyak 100 mL.
Selanjutnya dipanaskan diatas penangas air selama 15 menit terhitung dari suhu sudah
mencapai 90oC sambil sesekali diaduk. Disekai selagi panas melalui kain flannel,
ditambahkan akuades secukupnya melalui ampas hingga diperoleh infusa yang
dikehendaki yaitu 50 mL (BPOM, 2011).
Pembuatan Kombinasi
Setelah diperoleh infusa daun sirih dengan konsentrasi 100% dan 50% masing-
masing sebanyak 50 mL, dibuat kombinasi infusa daun sirih dan klorheksidin 0,2%
dicampur dengan rasio 1:1. Rasio tersebut didapatkan dengan mengambil masing-masing 5
mL infusa daun sirih dan klorheksidin 0,2% kemudian dimasukan ke dalam labu ukur 10
mL, kemudian digojog hingga homogen. Kemudian hasil yang didapatkan adalah 10 mL
kombinasi infusa daun sirih dan klorheksidin 0,2% dengan perbandingan 1:1 (v/v).
Pengujian Aktivitas Antibakteri
Pengujian aktivitas antibakbteri terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis
diawali dengan dilakukannya subkultur bakteri dengan cara menginokulasikan 1 ose
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
biakan murni bakteri Porphyromonas gingivalis ke dalam NaCl fisiologis 0,9% di vortex
dan dicek kekeruhannya menggunakan densicheck hingga diperoleh angka 0,5 yang sesuai
dengan standar Mc Farland 0,5.
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah NA darah. Pembuatan media
dengan menimbang 7 gram bubuk NA sesuai kebutuhan kemudian dimasukkan ke dalam
erlenmeyer dan ditambahkan akuades 250 mL. Setelah itu dididihkan dan diaduk dengan
menggunakan stirer. Setelah mendidih, media disterilisasi menggunakan autoklaf dengan
suhu 121oC selama 15 menit. Setelah steril media tersebut ditambahkan darah kambing
steril sebesar 10%, dan kemudian dibagi ke dalam cawan petri dan didiamkan hingga
memadat. Penambahan darah steril pada media NA untuk menambah/ memperkaya nutrisi
yang terdapat pada NA.
Pengujian daya hambat pertumbuhan bakteri dilakukan dengan menggunakan
metode difusi sumuran. Pada penelitian ini digunakan 8 cawan petri. Cawan petri pertama
digunakan sebagai kontrol media. Cawan petri kedua digunakan sebagai kontrol
pertumbuhan. Petri yang lain digunakan untuk perlakuan. Dari 6 petri yang tersisa yang
sudah berisi media NA darah, kemudian ditumbuhkan bakteri yang sudah dikulturkan
dengan menginokulasi bakteri menggunakan metode Swab pada permukaan media yang
padat. Metode Swab dilakukan dengan mengoreskan 3 arah dari suspensi bahan yang
mengandung mikroba pada permukaan medium agar pada cawan petri yang dilakukan
secara aseptis.
Keenam cawan petri yang telah diberi kultur bakteri Porphyromonas gingivalis,
lalu diberikan perlakuan dengan menggunakan metode difusi sumuran. Keenam cawan
tersebut diberi lubang sampai ke dasar cawan petri dengan menggunakan pelubang
sumuran yang berdiameter 0,6 cm dengan jarak tertentu yang tidak saling berdekatan.
Masing-masing lubang diberi 50 µL klorheksidin 0,1% (sebagai kontrol positif), 50 µL
infusa daun sirih, 50 µL kombinasi infusa dan akuades sebagai kontrol negatif. Setelah
selesai diberikan perlakuan, keenam cawan petri tersebut diinkubasikan selama 2x24 jam
di dalam inkubator khusus Anaerob dengan kondisi pertumbuhan CO2 5% dan suhu 37oC.
Setiap cawan petri yang sudah diberi lubang berisi kontrol positif (klorheksidin
0.1%), kontrol negatif (akuades), perlakuan (infusa tunggal daun sirih 100% dan 50%,
kombinasi infusa 100% dan 50%). Kontrol media hanya berisi media NA darah yang telah
disterilisasi kemudian dibiarkan memadat dan tidak diberikan perlakuan, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
kontrol pertumbuhan berisi media NA darah yang telah memadat yang ditumbuhan bakteri
Porphyromonas gingivalis dengan Swab 3 arah.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur zona hambat yang terbentuk
disekitar lubang. Pengukuran dilakukan setelah inkubasi 2x24 jam dengan menggunakan
mistar pada satuan cm. Penentuan ukuran zona hambat dihitung dengan menggunakan
acuan pada literatur dengan rumus : (a+b)/2 yang dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 1. Cara Pengukuran Diameter Zona Hambat (Sendy et al, 2014).
Keterangan gambar : a = diameter yang panjang, b = diameter yang pendek
Analisis Statistik
Pengambilan data dilakukan dengan mencatat diameter zona hambat yang
terbentuk. Selanjutnya data dihitung dengan uji statistik. Untuk mengetahui data
terdistribusi normal dilakukan uji Pearson chi-square. Untuk mengetahui data terdistribusi
secara homogen dilakukan uji Levene. Kemudian dilanjutkan dengan uji one-way
ANOVA. Setelah didapat hasil uji one-way ANOVA dilakukan uji Post Hoc untuk
mengetahui data mana yang diketahui berbeda bermakna maupun yang tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Determinasi Tanaman
Hasil determinasi menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan adalah jenis
tanaman sirih (Piper betle Linn.). (Lampiran 2).
Pembuatan Simplisia
Simplisia yang digunakan merupakan hasil panen daun sirih yang dipilih berusia
seragam dilihat dari warna daunnya dengan ukuran yang homogen. Daun dipisahkan dari
kotoran dan bahan asing lainnya dengan cara sortasi basah, pencucian dengan air mengalir
dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada daun sirih. Daun sirih
dikeringkan dengan mesin oven agar daun mengering hingga mudah patah. Sortasi kering
dilakukan untuk kembali memisahkan simplisia yang kurang baik. Simplisia selanjutnya
diblender hingga menjadi serbuk kasar tanpa proses pengayakan. Bobot simplisia yang
digunakan 75,38 gram.
Penetapan Kadar Air
Pada penelitian ini dilakukan penetapan kadar air pada simplisia serbuk daun
sirih. Menurut Farmakope Indoneisa (1995), kadar air yang dapat diterima untuk simplisia
kualitas baik ialah
-
8
memastikan bahwa bakteri Porphyromonas gingivalis dapat tumbuh dengan baik pada
media NA darah. Hal ini ditunjukan pada Gambar 2 yaitu kontrol media yang tidak
terdapat adanya kontaminasi sehingga proses pembuatan media aseptis dan tidak
terkontaminasi bakteri lain, sedangkan kontrol pertumbuhan menunjukkan bakteri dapat
tumbuh baik pada media NA darah.
A
B
Gambar 2. Kontrol media dan kontrol pertumbuhan
Keterangan : A = Kontrol media NA darah, B = Kontrol pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis
Uji aktivitas antibakteri kombinasi infusa daun sirih merah dengan klorheksidin
dilakukan untuk mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Porphyromonas gingivalis dengan menggunakan metode difusi sumuran. Di dalam
penelitian ini, dapat dikatakan memiliki aktivitas antibakteri jika terdapat zona jernih
disekitar lubang. Hasil uji aktivitas antibakteri ditunjukkan pada Tabel I serta Gambar 3
dan Gambar 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
Tabel I. Hasil pengukuran diameter zona hambat
No Bahan Uji Rerata ± SD
1 Kontrol Positif 2,36 ± 0,05 cm
2 Kontrol Negatif 0,6 ± 0 cm
3 Infusa daun sirih 100% 1,02 ± 0,07 cm
4 Infusa daun sirih 50% 0,6 ± 0 cm
5 Kombinasi Infusa 100% + Klorhexidin 0,2% 2,1 ± 0 cm
6 Kombinasi Infusa 50% + Klorhexidin 0,2% 2,18 ± 0,01 cm
*Keterangan : Diameter yang diukur termasuk lubang sumuran yaitu 0,6 cm
Gambar 3. Hasil Pengujian Aktivitas Antibakteri Kombinasi
Keterangan gambar : 1 = kontrol positif (klorheksidin 0,1%), 2 = kontrol negatif (Akuades), 3 = kombinasi
infusa 50% + klorheksidin 0,2%, 4 = kombinasi infusa 100% + klorheksidin 0,2%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
Gambar 4. Hasil Pengujian Aktivitas Antibakteri Tunggal
Keterangan gambar : 1 = infusa daun sirih 50%, 2 = infusa daun sirih 100%
Berdasrkan gambar 3, terlihat bahwa kombinasi infusa daun sirih 50% dan 100%
dengan klorheksidin memiliki diameter zona hambat yang lebih kecil dari kontrol positif.
Pada kontrol negatif yang berisi aquades tidak menunjukkan adanya zona hambat, hal ini
berarti aquades tidak memiliki aktivitas antibakteri sebagai pelarut bahan uji. Pada infusa
daun sirih konsentrasi 50% tidak menunjukan diameter zona hambat sedangkan pada
konsentrasi 100% menujukkan zona hambat sebesar 1,02 cm.
Penelitian Inayatullah (2014) membuktikan bahwa ekstrak daun sirih memiliki
efek terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, pada penelitian tersebut
menggunakan metode difusi paper disk dengan variabel bebas ekstrak sirih terbagi dalam
konsentrasi 106, 5x106, dan 107 ppm. Hasil pengamatan pada penelitian Inayatullah
menunjukkan pada konsentrasi ekstrak daun sirih 106 ppm didapatkan rata-rata zona
hambat sebesar 21,3 mm. Pada konsentrasi 5x106 ppm didapatkan rata-rata zona hambat
sebesar 25,3 mm. Dan pada konsentrasi 107 didapatkan rata-rata zona hambat sebesar 27,3
mm. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun sirih
maka semakin kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Pan et al. (2009) menyatakan
bahwa daya hambat terhadap bakteri terdiri dari kuat (> 6mm), sedang (3-6mm), dan
lemah (
-
11
mutans. Daya hambat tertinggi infus daun sirih terhadap S. mutans terdapat pada perlakuan
0,45 gr/ml dengan rata-rata pertumbuhan 0,008 x 102 koloni/ml, sedangkan daya hambat
terendah terdapat pada perlakuan 0,05 gr/ml dengan rata-rata pertumbuhan 25,60 x 102
koloni/ml. Hal ini mendukung bahwa dalam konsentrasi tertentu daya hambat bakteri daun
sirih meningkat seiring meningkatnya konsentrasi infusa daun sirih.
Sudah banyak penelitian mengenai kombinasi bahan alam dengan obat sintetis
yang memberikan efek sinergis. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Prabhakar (2013)
untuk terapi penyakit diabetes melitus dilakukan terapi kombinasi obat komersial dengan
fitokimia untuk mengurangi efek samping yang diakibatkan penggunaan obat antidiabetes.
Penelitian yang dilakukan oleh Ofokansi et al (2012), menyebutkan bahwa kombinasi
ekstrak atau fraksi metanol dengan obat standar ciprofloxacin, menghaslikan efek sinergis
dalam banyak rasio kombinasi terhadap organisme uji dan memiliki banyak implikasi
terapetik dalam pengobatan infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus.
Kombinasi campuran senyawa dapat diklarifikasikan berdasarkan efek kombinasi,
menjadi sinergisme, antagonis dan aditif. Antagonis adalah ketika kombinasi campuran
senyawa menghasilkan efek yang lebih rendah dari senyawa individu atau tunggalnya
(Bulusu, 2016). Antagonis kimia terjadi ketika berbagai senyawa berinteraksi sehingga
justru menghasilkan produk yang inaktif. Efek yang juga dapat terjadi adalah antagonis
reseptor, yakni ketika suatu senyawa aktif yang bersifat antagonis menduduki suatu situs
aktif reseptor yang seharusnya diduduki senyawa aktif agonis, ini disebut juga antagonis
kompetitif. Adapun antagonis non-kompetitif, yakni suatu senyawa menduduki sisi
alosterik dari suatu reseptor sehingga senyawa agonis kehilangan afinitasnya pada situs
aktif reseptor (Tripathi, 2013). Terdapat penurunan aktivitas antibakteri pada kombinasi
infusa daun sirih dan daun sirih merah dibandingkan dengan masing-masing bentuk
tunggalnya terhadap bakteri S. aureus, S. epidermidis, dan E. Coli. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat efek antagonis ketika dikombinasikan sehingga direkomendasikan untuk
digunakan secara terpisah (Hartini et al., 2018). Terdapat juga penelitian mengenai
kombinasi yang menghasilkan efek antagonis. Penelitian yang dilakukan oleh Semeniuc et
al (2016) menyebutkan bahwa kombinasi Esensial Oil Thyme dengan Esensial oil
peterseli, lovage, dan kemangi menunjukkan pengurangan aktivitas antibakteri dari
Esensial oil Thyme. Oleh karena itu, disarankan untuk digunakan secara tunggal sebagai
antibakteri. Esensial oil Thyme menghasilkan presentase potensi antibakteri tertinggi dari
sema bahan yang diuji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
Namun, belum dapat dipastikan senyawa apakah yang menyebabkan terjadinya
interaksi antagonis pada kombinasi infusa daun sirih dan klorheksidin 0,2% yang
menyebabkan penrunan aktivitas pada klorheksidin 0,2%. Khasiat antimikroba pada
tanaman bergantung pada struktur kimia komponen aktif dan konsentrasinya. Ada berbagai
komponen kimia pada tanaman sebagai antimikroba antara lain senyawa fenolik seperti
terpen, alkohol alifatik, aldehid, keton, dan isoflavon. Sedangkan yang ditemukan di daun
adalah senyawa saponin dan flavonoid (Hayek et al, 2013). Menurut Purwata dkk (2008),
daun sirih mengandung senyawa antibakteri yang larut dalam fraksi pelaurt kloroform
yaitu kavikol, eugenol dan fenol asetat. Bahan-bahan ini bersifat antibakteri. Fenol dan
derivatnya, seperti kavikol dan eugenol merupakan senyawa toksik yang menyebabkan
protein sel pada bakteri mengalami denaturasi sehingga protein tidak dapat melakukan
fungsinya. Fenol dan derivatnya dapat merusak dinding sel bakteri. Ketidakstabilan pada
dinding sel dan membran sitoplasma bakteri menyebabkan fungsi permeabiltas selektif,
fungsi pengangkutan aktif dan pengendalian susunan protein dari sel bakteri menjadi
terganggu. Adanya gangguan pada sitoplasma berakibat pada lolosnya makro molekul dan
ion dari sel sehingga sel bakteri menjadi kehilangan bentuknya dan akhirnya mengalami
lisis.
Perhitungan Statistika Hasil Pengujian Aktivitas Antibakteri terhadap
Porphyromonas gingivalis
Perhitungan statistik terhadap diameter zona hambat dilakukan menggunakan
perangkat lunak R statistic software V. 3.3.1. Data yang diujikan statistik adalah data
diameter zona hambat kombinasi infusa daun sirih dan klorheksidin dengan klorheksidin
tunggal. Dilakukan uji Normalitas menggunakan Pearson chi-square test dengan hasil p-
value > 0.05 = 0.3173, 0.3173, dan 0.08326, didapatkan semua data terdistribusi normal.
Dilanjutkan dengan pengujian Homogenitas menggunakan Levene test dengan hasil p-
value > 0.05 = 0.05529, dan data dinyatakan homogen. Karena data terdistribusi normal
dan homogen, maka selanjutnya dilakukan uji ANOVA, didapatkan nilai P < 0.05 yaitu
0.000368, menunjukan data berbeda bermakna secara statistik. Dari perhitungan statistika
tersebut menunjukan bahwa kombinasi infusa daun sirih dan klorheksidin memiliki
aktivitas antibakteri yang berbeda bermakna secara statistik (p = 0.000368) dengan
klorheksidin tunggal, sehingga dilanjutkan dengan pengujian post-hoc menggunakan
TukeyHSD didapatkan data adanya perbedaan antara kelompok kombinasi infusa daun sirih
50% dan klorheksidin dengan klorheksidin tunggal, dan antara kelompok kombinasi infusa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
daun sirih 100% dan klorheksidin dengan klorheksidin tunggal. Dari hasil penelitian ini
didapatkan Rerata ± SD dari dimeter zona hambat kombinasi infusa 100% dan 50%
dengan klorheksidin yaitu secara berturut-turut 2,1 ± 0 cm dan 2,18 ± 0,01 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini didapatkan Rerata ± SD dari dimeter zona hambat
kombinasi infusa 100% dan 50% dengan klorheksidin yaitu secara berturut-turut 2,1 ± 0
cm dan 2,18 ± 0,01 cm. Aktivitas antibakteri kombinasi infusa daun sirih dan klorheksidin
berbeda dengan klorheksidin tunggal terhadap bakteri Phorpyromonas gingivalis dilihat
dari uji ANOVA nilai P < 0.05 yaitu 0.000368. Kombinasi infusa dan klorheksidin diduga
memiliki sifat antagonis, yaitu aktivitas yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan
dengan klorheksidin tunggal.
Saran
Metode checkerboard dan melihat nilai Fractional Inhibitory Concentration (FIC)
dapat menjadi salah satu metode dalam menentukan efek yang terjadi dalam kombinasi.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui senyawa apakah yang
kemungkinan menyebabkan interaksi antagonis, yang menyebabkan penurunan aktivitas
antibakteri pada klorheksidin. Dengan diketahuinya senyawa apa yang dapat menyebabkan
interaksi antagonis sehingga dalam perkembanganya dapat digunakan senyawa lain yang
tidak menimbulkan interaksi antagonis dalam melakukan kombinasi dengan klorheksidin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyanti, G.M., 2011. Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Sebagai Obat Kumur Terhadap
Penurunan Plak Indeks, Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Semarang.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2011, Acuan Sediaan Herbal, Badan Pengawas
Obat dan Makanan RI, 1 (5), 3.
Bulusu, K.C., Guha, R., Mason, D.J., Lewis, R.P.I., Muratov, E., Motamedi, Y.K., Cokol,
M, and Bender, A., 2016, An Overview of State of The Art in Predictive
Modelling of Compund Combination Activity and The Value and Significance
of Systems Informatics in Identifying Combinations for Therapeutic Purposes,
vol. 21 (2), Elsevier Ltd., USA, 226.
Carmona, F., dan Pereira, A.M.S., 2013. Herbal Medicines: Old and New Concepts, Truths
and Misunderstandings, Brazilian Journal Of Pharmacognosy, 23 (2), 379-385.
Hermawan, A., 2007. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Pertumbuhan
Staphylococus aureus dan Escherichia coli Dengan Metode Difusi Disk,
Skripsi, Fakultas Ilmu Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.
Inayatullah, S., 2014. Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus, Skripsi, Fakultas Kesehatan dan
Ilmu Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Kulik, E.M., Waltimo, T., Weiger, R., Schweizer, I., Lenkeit, K., Jenny, E.F, 2014.
Development of Resitance of Mutans Streptococci and Porphyromonas
gingivalis to Chlorhexidine Digluconat and Amine Flouride/Stannous Flouride
– Containing Moutrinses, In Vitro, Clin Oral Invest, 1-6.
Mysak, J., Podzimek, S., Sommerova, P., Lyuya, Y., Bartova, J., Janatova, T., 2014.
Porphyromonas gingivalis: Major Periodontopathic Pathogen Overview,
Journal of Immunologi Research, 1-8.
Novianti, D., 2013, Efektivitas Infus Daun Sirih Sebagai Antibakteri Streptococcus mutans
Penyebab Karies Gigi, Sainmatika Vol. 10 No. 1 hal. 7-10.
Ofokansi, K.C., Attama, A.A., Uzor, P.F., and Ovri, M.O., 2012, Antibacterial Activities
of Combined Leaf Extract of Phyllantus muellerianusand and Ciprofloxacin
against Urogenintall Isolates of Sthaphylococcus aureus, Clinical
Pharmacology & Biopharmaceutics, Vol 1 (4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
Pan X, Chen F, Wu T, Tang H, Zhao Z. 2009. The Acid, bile tolerance and antimicrobial
property of Lactobaccillus acidophillus. NIT. J Food Control. 20: 598-602.
Prasetyo, A., Denashurya, T.G., Putri, W.S., and Ilmiawan M.I., 2016, Perbandingan Efek
Hipoglikemik Infusa Daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia (Hamsley) A.
Gray) dan Metfromin pada Tikus yang Diinduksi Aloksan, vol. 43 (2),
Continuing Professional Development, 92.
Prabhakar, P.K., et al., 2014, Combination therapy : A New Strategy to Manage Diabetes
and its Complications, Phytomedicine, vol 21, 123-130.
Purwata, O.K., W.S. Rita, dan R. Yoga. 2009. Isolasi dan Uji Antiradikal Bebas Minyak
Atsiri Pada Daun Sirih (Piper betle Linn) Secara Spektroskopi Ultra Violet-
Tampak. Jurnal Kimia Vol. 3 No.1. Universitas Udayana. Bukit Jimbaran.
Salamah, N., dan Widyasari, E., 2015, Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Daun
Kelengkeng (Euphoria longan (L) Steud.) dengan Metode Penangkapan
Radikal 2,2’-Difenil-1-Pikrilhidrazil, Pharmaciana, Vol 5 no 1, 25-34.
Semeniuc, C.A., Pop, C.R., and Rotar, A.M., 2016, Antibacterial activity and interactions
of plant essential oil combinations againts Gram-positive and Gram-negative
bacteria, Journal of Food and Drug Analysis, 403-408.
Sendy, V.A.A., Pujiastuti, P., dan Ermawati, T., 2014, Daya Antibakteri Ekstrak Daun
Sirih Merah (Pipper crocatum) Terhadap Porphyromonas gingivalis, Artikel
Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.
Sinaredi, B.R., Pradopo., S., Wibowo, T.B., 2014. Daya Antibakteri Obat Kumur
Chlorhexidine, Povidone Iodine, Flouride Suplementasi Zinc terhadap,
Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis, Dental Journal, 47 (4),
211-214.
Tripathi, K.D., 2013, Essential of Medical Pharmacology, Jaypee Brothers Medical
Publisher : London, 57-65.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
Lampiran 1. Sertifikat Hasil Uji Isolasi dan Identifikasi Bakteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
Lampiran 2. Surat Keterangan Determinasi Tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
Lampiran 3. Hasil Uji Kepekaan Infusa Daun Sirih terhadap Phorphyromonas
gingivalis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
Lampiran 4. Hasil Uji Statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi bernama Raden Muhamad Hovi Nurakbar, lahir di
Bandung pada tanggal 26 Agustus 1994. Penulis yang akrab
dipanggil Hovi merupakan anak dari pasangan Raden Djanuar
Nugraha dan Utiek Suprapti. Penulis menempuh pendidikannya di
SD Kanisius Pijenan, SMP N 2 Bantul, SMF Indonesia Yogyakarta,
dan pada tahun 2013 melanjutkan pendidikan di Progam Studi
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama
perkuliahan, penulis aktif dalam mengikuti kegiatan seminar,
kepanitiaan dan organisasi seperti seminar nasional “Herbal
Medicine as Alternative and Complementary Treatment for
Patient”, anggota UKF Herbal Garden Team, pernah terlibat dalam
kepanitiaan sebagai anggota penyuluhan “Penyakit Degeneratif dan Pelatihan Pemanfaatan
TOGA di kelompok lansia Wirawredha”. Pernah terlibat sebagai anggota PKM
Pengabdian Kepada Masyarakat “MEGATRON SARAPAN JAMU BISA KEKAR
(Lemari Toga Elektronik Sarana Pelestarian Jamu bagi Siswa Tunanetra di MTs Yaketunis
Yogyakarta)”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI