ubi gadung

6
Konversi Ubi Gadung (Dioscorea hispida )Menjadi Bioetanol melalui Hidrolisis Asam dan Fermentasi NAMA : MEGAWATI STAMBUK : F1 C1 07 029 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2010

Upload: mega-wati-meoong

Post on 23-Jun-2015

468 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: UBI GADUNG

Konversi Ubi Gadung (Dioscorea hispida )Menjadi Bioetanol

melalui Hidrolisis Asam dan Fermentasi

NAMA : MEGAWATI

STAMBUK : F1 C1 07 029

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2010

Page 2: UBI GADUNG

Konversi Ubi Gadung (Dioscorea hispida )Menjadi Bioetanol melalui Hidrolisis

Asam dan Fermentasi

Bio-etanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan

tumbuhan) di samping Biodiesel. Bio-etanol adalah etanol yang dihasilkan dari

fermentasi glukosa (gula). Bahan bio-etanol yang dapat digunakan antara lain ubi kayu,

tebu, sagu dll. Secara umum, proses pengolahan bahan berpati seperti ubi kayu, jagung

dan sagu untuk menghasilkan bio-etanol dilakukan dengan proses urutan.

Tahap pertama adalah proses hidrolisis, yakni proses konversi pati menjadi

glukosa. Prinsip dari hidrolisis pati pada dasarnya adalah pemutusan rantai polimer pati

menjadi unit-unit dekstrosa (C6H12O6). Pemutusan rantai polimer tersebut dapat

dilakukan dengan berbagai metode, misalnya secara enzimatis, kimiawi ataupun

kombinasi keduanya. Hidrolisis secara enzimatis memiliki perbedaan mendasar

dibandingkan hidrolisis secara kimiawi dan fisik dalam hal spesifitas pemutusan rantai

polimer pati. Hidrolisis secara kimiawi dan fisik akan memutus rantai polimer secara

acak, sedangkan hidrolisis enzimatis akan memutus rantai polimer secara spesifik pada

percabangan tertentu. Enzim yang sering digunakan adalah alfa-amilase serta

glukoamilase.

Tahap kedua adalah proses fermentasi untuk mengkonversi glukosa (gula)

menjadi etanol dan CO2. Fermentasi etanol adalah perubahan 1 mol gula menjadi 2 mol

etanol dan 2 mol CO2. Khamir yang sering digunakan dalam fermentasi alkohol adalah

Saccharomyces cerevisiae, karena jenis ini dapat berproduksi tinggi, toleran terhadap

alkohol yang cukup tinggi (12-18% v/v), tahan terhadap kadar gula yang tinggi dan tetap

aktif melakukan fermentasi pada suhu 4-32oC. Setelah proses fermentasi selesai,

Page 3: UBI GADUNG

dilakukan destilasi untuk memisahkan etanol. Distilasi merupakan pemisahan komponen

berdasarkan titik didihnya. Titik didih etanol murni adalah 78oC sedangkan air adalah

100oC (Kondisi standar). Dengan memanaskan larutan pada suhu rentang 78 – 100oC

akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui unit kondensasi akan

bisa dihasilkan etanol Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk

memproduksi bioetanol yaitu ubi gadung (Dioscorea hispida). Seperti umbi-umbian

lain, karbohidrat dalam gadung didominasi oleh pati.oleh karena itu sangat

memungkinkan untuk menggunakan tumbuhan ini untuk membuat bioetanol. Taksonomi

tanaman ini adalah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Dioscoreales

Famili: Dioscoreaceae

Genus: Dioscorea

Spesies: D. hispida

Tahapan konversi bioetanol dari ubi gadung ini yaitu :

1. Preparasi Sampel umbi gadung

Pati ubi gadung diperoleh dari umbinya yang sudah tua, sehingga diperoleh pati

yang halus. Umbi gadung yang sudah dibersihkan diparut sampai lembut, dan ditambah

air , dilakukan peremasan, diaduk dan kemudian disaring. Endapan hasil saringan

dijemur hingga kering.

2. Hidrolisis asam

Pati umbi gadung dihidrolisis dengan HNO3, HCl dan H2SO4 .

3. Fermentasi

Page 4: UBI GADUNG

Khamir yang sering digunakan dalam fermentasi alkohol adalahSaccharomyces

cerevisiae, karena jenis ini dapat berproduksi tinggi, toleran terhadap alkohol yang

cukup tinggi. Khamir jenis ini menghasilkan enzim glukoamilase serta amylase.

4. Destilasi

Merupakan tahap terakhir dari proses pembuatan etanol. Distilasi merupakan

pemisahan komponen berdasarkan titik didihnya. Titik didih etanol murni adalah 78oC

sedangkan air adalah 100oC (Kondisi standar). Dengan memanaskan larutan pada suhu

rentang 78 – 100oC akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui

unit kondensasi akan bisa dihasilkan etanol

Bagan sederhana proses konversi ubi gadung menjadi bioetanol