tutorialblok17 skenario2 bahan yosa

11
Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea Konjungtiva terdiri atas 3 bagian yaitu: 1. Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus 2. Konjungtiva bulbi yang menutupi sklera 3. Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi. Konjungtiva selain konjungtiva tarsal, berhubungan longgar dengan jaringan dibawahnya, oleh karenanya bola mata mudah digerakkan. Lapisan epitel konjungtiva tediri dari dua hingga lima lapisan sel epitel silinder bertingkat,superfisial dan basal. Sel epitel superfisial mengandung sel goblet bulat atau oval yang mensekresi mukus. Mukus yang mendorong inti sel goblet ke tepi dan diperlukan untuk dispersi lapisan air mata secara merata diseluruh prekornea. Stroma konjungtiva dibagi menjadi satu lapisan adenoid (superfisial) dan satu lapisan fibrosa (profundal). Lapisan adenoid mengandung jaringan limfoid dan dibeberapa tempat dapat mengandung struktur semacam folikel tanpa stratum germativum. Hipertropi papilar adalah reaksi konjungtiva non-spesifik berupa eksudat radang yang berkumpul di antara serabut-serabut konjungtiva yang membentuk tonjolan pada konjungtiva. Kemosis yang hebat sangat mengarah pada konjungtivitis alergika. Folikel tampak pada sebagian besar kasus konjungtivitis viral. Folikel sendiri merupakan hiperplasi limfoid lokal di dalam lapisan limfoid konjungtiva dan biasanya mempunyai pusat germinal. Pseudomembran dan membran merupakan hasil dari

Upload: yosa-angga-oktama

Post on 14-Apr-2016

2 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bahan tutorial blok tht skenario 2

TRANSCRIPT

Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea

Konjungtiva terdiri atas 3 bagian yaitu:1. Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus2. Konjungtiva bulbi yang menutupi sklera

3. Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.

Konjungtiva selain konjungtiva tarsal, berhubungan longgar dengan jaringan dibawahnya, oleh karenanya bola mata mudah digerakkan.

Lapisan epitel konjungtiva tediri dari dua hingga lima lapisan sel epitel silinder bertingkat,superfisial dan basal. Sel epitel superfisial mengandung sel goblet bulat atau oval yang mensekresi mukus. Mukus yang mendorong inti sel goblet ke tepi dan diperlukan untuk dispersi lapisan air mata secara merata diseluruh prekornea. Stroma konjungtiva dibagi menjadi satu lapisan adenoid (superfisial) dan satu lapisan fibrosa (profundal). Lapisan adenoid mengandung jaringan limfoid  dan dibeberapa tempat dapat mengandung struktur semacam folikel tanpa stratum germativum.

Hipertropi papilar adalah reaksi konjungtiva non-spesifik berupa eksudat radang yang berkumpul di antara serabut-serabut konjungtiva yang membentuk tonjolan pada konjungtiva. Kemosis yang hebat sangat mengarah pada konjungtivitis alergika. Folikel tampak pada sebagian besar kasus konjungtivitis viral. Folikel sendiri merupakan hiperplasi limfoid lokal di dalam lapisan limfoid konjungtiva dan biasanya mempunyai pusat germinal. Pseudomembran dan membran merupakan hasil dari proses eksudatif hanya berbeda derajat. Pada psedomembran epitel tetap utuh sedangkan pada membran melibatkan koagulasi epitel juga.

Konjungtivitis adalah suatu peradangan pada konjungtiva. Berdasarkan penyebabnya, konjungtivitis dapat diklasifikasikan menjadi: InfeksibakterialvirusparasitJamur

Noninfeksiiritasi yang tetap (mata kering)alergitoksin

Berdasarkan perjalanan penyakitnya terbagi menjadi:Konjungtivitis akut : biasanya dimulai pada satu mata yang menyebar ke  mata yang sebelahnya, terjadi kurang dari 4 minggu.

Konjungtivitis kronik : terjadi lebih dari 4 minggu.Tanda –tanda konjungtivitis adalah:

1. Hiperemis konjungtiva bulbi (Injeksi konjungtiva). Kemerahan paling nyata didaerah forniks dan berkurang ke arah limbus, disebabkan dilatasi arteri konjungtiva posterior akibat adanya peradangan. Warna merah terang mengesankan konjungtivitis bakterial, dan warna keputihan mirip susu mengesankan konjungtivitis alergi.

2. Mata berair (Epiphora). Sekresi air mata diakibatkan oleh adanya sensasi benda asing atau karena gatal.

3. Eksudasi (Sekret), terutama pada pagi hari. Pada konjungtivitis sekret dapat bersifat:a. Serous-mukous, kemungkinan disebabkan infeksi virus akutb. Mukous (bening, kental), kemungkinan disebabkan alergic. Purulent/ Mukopurulen, kemungkinan disebabkan infeksi bakteri

Pseudoptosis, yaitu turunnya palpebra superior akibat kelopak mata bengkak. Terdapat pada konjungtivitis berat seperti trachoma dan keratokonjungtivitis epidemik.Tanda lainnya adalah hipertrofi papila, kemosis konjungtiva, folikel (khas terdapat pada konjungtivitis virus), pseudomembran dan membran, flikten, dan limfadenopati preaurikuler.

Pemeriksaan laboratorium sekret konjungtiva bulbi akan memberikan gambaran khusus untuk jenis infeksi, yang akan memperlihatkan tanda-tanda infeksi virus, bakteri,jamur, atau alergi pada pemeriksaan sitologik.

Diagnosis Banding Konjungtivitis Virus Bakteri Alergi Toksik

Gatal - - ++ -Mata merah + ++ + +Hemoragi + + - -Sekret Serous

mucousPurulen, kuning, krusta

Viscus -

Kemosis ± ++ ++ ±Lakrimasi ++ + + ±Folikel + - + ±Papil - + + -Pseudomembran ± ± - -Pembesaran kelenjar limfe

++ + - -

Panus - - - ±Bersamaan dengan keratitis

± ±-

±

Demam ± ±-

-

Sitologi Granulosit Limposit, monosit

Eosinofil Sel epitel, granulosit

Terapi spesifik terhadap konjungtivitis tergantung temuan agen mikrobiologiknya. Sambil menunggu hasil laboratorium, dapat diberikan terapi empirik dengan antibiotika spektrum luas secara topikal atau sistemik, misalnya: gentamisin, kloramfenicol, tobramisin, polimiksin, dll.

Komplikasi yang terjadi apabila tidak ditangani dengan baik berupa terjadinya keratitis, ulkus, dan bisa perforasi sehingga menyebabkan uveitis anterior, glaukoma, dan endoftalmitis. Penyebab konjungtivitisAda lima jenis konjungtivitis, masing-masing disebabkan penyebab yang berbeda:1. Bacterial conjunctivitis (konjungtivitis bakteri)

Konjungtivitis bakteri adalah infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri, seperti Staphylococcus, Streptococcus atau Haemophilus. Organisme ini dapat berasal dari kulit pasien itu sendiri atau dari saluran pernapasan bagian atas atau diperoleh dari orang lain yang menderita konjungtivitis.

2. Viral conjunctivitis (konjungtivitis virus)Konjungtivitis virus sering dikaitkan dengan flu biasa. Kemungkinan disebabkan oleh virus yang disebut dengan "adenovirus". Jenis konjungtivitis yang satu ini dapat menular dengan cepat dari orang ke orang dan menyebabkan epidemi konjungtivitis.

3. Chlamydial conjunctivitis (konjungtivitis klamidia)Jenis lain konjungtivitis yang disebabkan oleh mikroorganisme yang disebut Chlamydia trachomatis. Organisme ini juga dapat mempengaruhi bagian tubuh lain dan dapat menyebabkan infeksi menular seksual klamidia.

4. Allergic conjunctivitis (konjungtivitis alergi)Konjungtivitis alergi umum terjadi pada orang yang memiliki gejala-gejala lain dari penyakit alergi, seperti demam, asma dan eksim. Konjungtivitis ini sering disebabkan oleh antigen seperti serbuk sari, tungau, debu atau kosmetik.

5. Reactive conjunctivitis (konjungtivitis reaktif) - konjungtivitis kimia atau iritanSebagian orang rentan terhadap bahan kimia atau asap rokok, ini dapat menyebabkan iritasi pada konjungtiva yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan, kemerahan dan berair. Untuk mencegahnya, sedapat mungkin menghindari penyebabnya.

Gejala konjungtivitis1. Konjungtivitis bakteri

Mempengaruhi kedua belah mata. Mata biasanya akan terasa berpasir dan rasa tidak nyaman karena debit yang lengket. Kelopak mata atas dan bawah mungkin akan merekat di pagi hari atau saat bangun tidur, dan mungkin terdapat krusta atau debit pada bulu mata.

2. Konjungtivitis virusMata memerah dan mungkin terdapat cairan yang encer. Seringkali kelopak mata membengkak dan bahkan konjungtiva pada putih mata juga membengkak. Mata menjadi tidak nyaman, dan mungkin juga terjadi gejala seperti pilek. Kadang-kadang terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar telinga atau leher. Konjungtivitis jenis ini

juga dapat menyebar dan mempengaruhi kornea (keratitis), dan dapat bertahan selama beberapa minggu dan menyebabkan penglihatan kabur.

3. Konjungtivitis klamidiaSatu atau kedua belah mata akan merah dengan debit yang lengket dan terkadang kelopak mata ikut bengkak. Kornea mungkin juga akan terpengaruh dalam kondisi ini.

4. Konjungtivitis alergiKonjungtivitis alergi biasanya berhubungan erat dengan munculnya rasa gatal pada mata. Mata biasanya sebentar-sebentar merah. Kondisi ini dapat terjadi dalam waktu-waktu tertentu dalam satu tahun, misalnya selama musim tertentu ketika banyak serbuk sari di udara.

Diagnosis konjungtivitisDokter biasanya akan mendiagnosa konjungtivitis dari pemeriksaan mata langsung

dan dari riwayat kesehatan Anda. Terkadang swab diambil dari mata terutama jika pengobatan standar tidak menunjukkan hasil yang positif. Dalam beberapa kasus konjungtivitis yang parah atau tidak menanggapi pengobatan, mungkin penderita perlu dirujuk ke spesialis mata.

Pengobatan konjungtivitis1. Konjungtivitis bakteri

Biasanya diobati dengan tetes atau salep mata antibiotik spektrum luas, misalnya kloramfenikol atau asam fusidic. Mata juga harus dibersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan air masak yang didinginkan untuk menghilangkan kerak yang lengket. Penelitian membuktikan bahwa 64 persen kasus konjungtivitis bakteri akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu lima hari, obat mata antiobiotik diduga tidak berkontribusi besar dalam meningkatkan angka kesembuhan.

2. Konjungtivitis virusTidak ada pengobatan efektif untuk konjungtivitis virus. Tapi mata dapat dibuat lebih nyaman dengan penggunaan salep pelumas seperti Lacri-Lube. Kompres dingin pada mata dan tablet seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi gejala.Karena konjungtivitis virus mudah sekali menular, pastikan agar selalu menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan dan wajah dan tidak menggunakan handuk secara bersama-sama. Juga sedapat mungkin hindari kontak dengan orang lain.Kondisi ini dapat berlangsung dalam waktu yang lama, dan dalam beberapa kasus tetes kortikosteroid dapat membantu, namun harus diberikan dalam pengawasan ketat seorang dokter spesialis mata.

3. Konjungtivitis klamidiaTerapinya adalah dengan salep chlorotetracycline pada kedua belah mata dan tablet tetrasiklin untuk mengendalikan infeksi di lokasi tubuh lain. Anak-anak tidak boleh diobati dengan tetrasiklin, namun eritromisin dapat digunakan untuk mereka.

4. Konjungtivitis alergi

Dapat diobati dengan menggunakan obat tetes antihistamin topikal. Obat tetes, seperti natrium kromoglikat (misalnya tetes mata Opticrom), dapat digunakan untuk mencegah reaksi alergi. Tetes kortikosteroid terkadang juga diperlukan, namun hanya boleh diberikan dibawah pengawasan dokter spesialis mata.

5. Konjungtivitis pada bayiHarus diperlakukan dengan sangat hati-hati dan serius. Spesimen diambil dari debit mata yang lengket dan harus diperiksa oleh dokter spesialis mata. Pengobatannya akan tergantung dari penyebab yang mendasarinya, yaitu berdasarkan hasil tes dari laboratorium.

Mencegah konjungtivitisKebersihan tangan dan wajah sangatlah penting. Jangan pernah menggunakan handuk

secara bersama-sama, apalagi ada anggota keluarga lain yang terkena konjungtivitis. Orang yang terkena konjungtivitis harus menggunakan handuk khusus untuk mereka sendiri. Jangan pernah menggunakan tetes mata secara bersama-sama. Buang bekas tisu untuk membersihkan mata di tempat yang aman dan obat tetes mata harus dibuang ketika pengobatan telah selesai.

Blepharitis merupakan peradangan pada kelopak mata yang menyebabkan merah, iritasi, kelopak mata gatal dan pembentukan sisik ketombe seperti pada bulu mata. Ini adalah gangguan mata yang umum disebabkan oleh bakteri baik atau kondisi kulit seperti ketombe pada kulit kepala atau rosacea jerawat. Ini mempengaruhi orang dari segala usia. Meskipun tidak nyaman, blepharitis tidak menular dan umumnya tidak menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan.Pengertian dan Penyebab Blepharitis

Blefaritis adalah radang pada kelopak mata dan sering mengenai bagian kelopak mata maupun tepi kelopak mata. Pada beberapa kasus disertai tukak atau tidak pada tepi kelopak mata. bisanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit.Biasanya orang sering menganggap kelelahan pada mata, atau mata yang berpasir, dan terasa silau dan tidak nyaman bila terkena sinar matahari atau pada saat berada pada lingkungan yang berasap, memberikan gambaran berupa mata merah, dan seperti ada benda asing di dalam mata.Blefaritis lebih sering muncul pada usia tua tapi dapat terjadi pada semua umur.

Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi biasanya berjalan kronis atau menahun. Blefaritis alergi biasanya berasal dari debu, asap, bahan kimia iritatif, dan bahan kosmetik. Infeksi kelopak mata dapat disebabkan kuman streptococcus alfa atau beta, pneumococcus, dan pseudomonas. Di kenal bentuk blefaritis skuamosa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis.3

Blefaritis dapat disebabkan infeksi staphylococcus, dermatitis seboroik, gangguan kelenjar meibom, atau gabungan dari ketiganya. Blefaritis anterior biasanya disebabkan karena infeksi staphylococcus atau dermatitis seboroik yang menyerang bulu mata. Blefaritis

seboroik serupa dengan dermatitis seboroik, dan posterior blefaritis (meibomian blefaritis) disebabkan gangguan kerja kelenjar meibom.

Kelenjar meibom yang ada sepanjang batas kelopak mata, dibelakang batas bulu mata, kelenjar ini menghasilkan minyak ke kornea dan konjungtiva. Kelenjar ini disekresikan dari lapisan luar air mata, yang bisa menghambat penguapan air mata, dan membuat permukaan mata menjadi tetap halus, dan membantu menjaga struktur dan keadaan mata. Sekresi protein pada pasien yang menderita kelainan kelenjar meibom berbeda komposisi dan kuantitas dari orang dengan mata normal. Ini menjelaskan kenapa pada pasien dengan kelainan kelenjar meibom jarang menderita sindrom mata kering. Kelenjar meibom berasal dari glandula sebasea.

Blefaritis sering disertai dengan konjungtivitis dan keratitis. Biasanya blefaritis sebelum diobati dibersihkan dengan garam fisiologik hangat, dan kemudian diberikan antibiotik yang sesuia. Penyulit blefaritis yang dapat timbul adalah konjungtivitis, keratitis, hordeolum, kalazoin, dan madarosis. blefaritis yang kronis biasanya sulit disembuhkan, meski membuat tidak nyaman dan menjadikan mata terlihat kotor, namun blefaritis tidak menyebabkan kerusakan permanen pada organ penglihatan.Patofisiologi blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata karena adanya pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit. Hal ini mengakibatkan invasi mikrobakteri secara langsung pada jaringan pada sekitar kelopak mata, mengakibatkan kerusakan sistem imun atau terjadi kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri, sisa buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat diperberat dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom.Blepharitis diklasifikasikan menjadi :1. Blepharitis anterior terjadi pada tepi depan luar kelopak mata dimana bulu mata yang terpasang.2. Blepharitis posterior mempengaruhi tepi bagian dalam kelopak mata yang datang dalam kontak dengan bola mata.3. Blefaritis superfisialBila infeksi kelopak superfisial disebabkan oleh staphylococcus maka pengobatan yang terbaik adalah dengan salep antibiotik seperti sulfasetamid dan sulfisolksazol. Sebelum pemberian antibiotik krusta diangkat dengan kapas basah. Bila terjadi blefaritis menahun maka dilakukan penekanan manual kelenjar Meibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar Meibom (Meibormianitis), yang biasanya menyertai.4.  Blefaritis SeboroikBlefaritis sebore biasanya terjadi pada laki-laki usia lanjut (50 Tahun), dengan keluhan mata kotor, panas dan rasa kelilipan. Gejalanya adalah sekret yang keluar dari kelenjar Meiborn, air mata berbusa pada kantus lateral, hiperemia dan hipertropi papil pada konjungtiva. Pada kelopak dapat terbentuk kalazion, hordeolum, madarosis, poliosis dan jaringan keropeng.Blefaritis seboroik merupakan peradangan menahun yang sukar penanganannya. Pengobatannya adalah dengan memperbaiki kebersihan dan membersihkan kelopak dari kotoran. Dilakukan pembersihan dengan kapas lidi hangat. Kompres hangat selama 5-10 menit. Kelenjar Meibom ditekan dan dibersihkan dengan shampoo bayi. Penyulit yang dapat

timbul berupa flikten, keratitis marginal, tukak kornea, vaskularisasi, hordeolum dan madarosis.5.  Blefaritis SkuamosaBlefaritis skuamosa adalah blefaritis disertai terdapatnya skuama atau krusta pada pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak mengakibatkan terjadinya luka kulit. Merupakan peradangan tepi kelopak terutama yang mengenai kulit di daerah akar bulu mata dan sering terdapat pada orang yang berambut minyak. Blefaritis ini berjalan bersama dermatitik seboroik.Individu dengan blepharitis mungkin mengalami sensasi berpasir atau terbakar di mata mereka, air mata yang berlebihan, gatal, kelopak mata merah dan bengkak, mata kering, atau pengerasan kulit pada kelopak mata. Bagi sebagian orang, blepharitis hanya menyebabkan iritasi ringan dan gatal. Namun, dapat menyebabkan tanda-tanda yang lebih parah dan gejala seperti mengaburkan visi, hilang atau salah arah bulu mata, dan peradangan jaringan mata lainnya, terutama kornea.Dalam banyak kasus, baik kebersihan kelopak mata dan rutinitas pembersihan secara teratur dapat mengontrol blepharitis. Ini termasuk sering mencuci kulit kepala dan wajah, menggunakan kompres hangat untuk merendam kelopak mata, dan melakukan scrub kelopak mata. Dalam kasus di mana infeksi bakteri adalah penyebabnya, berbagai antibiotik dan obat lain dapat diresepkan bersama dengan kebersihan kelopak mata.Apa yang menyebabkan blepharitis ?Blepharitis anterior biasanya disebabkan oleh bakteri ( blepharits staphylococcal ) atau ketombe pada kulit kepala dan alis ( blepharitis seboroik ). Hal ini juga dapat terjadi karena kombinasi faktor, atau kurang umum mungkin merupakan hasil dari alergi atau kutu bulu mata.Blepharitis posterior dapat disebabkan oleh produksi minyak yang tidak teratur oleh kelenjar kelopak mata ( blepharitis meibom ) yang menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri. Hal ini juga dapat mengembangkan sebagai akibat dari kondisi kulit lainnya seperti rosacea jerawat dan kulit kepala berketombe.Bagaimana blepharitis didiagnosis ?Blepharitis dapat didiagnosis melalui pemeriksaan mata yang komprehensif. Testing, dengan penekanan khusus pada evaluasi kelopak mata dan permukaan depan bola mata, mungkin termasuk :