tutorial kasus-stroke non hemoragik
DESCRIPTION
tutorialTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
Laboratorium Ilmu Penyakit SarafTutorial KlinikFakultas Kedokteran
Universitas MulawarmanTutorial KlinikStroke Non Hemoragik
Oleh
Listyono Wahid Rhomadani /0808015009
Danu Kusuma Wardhani / 0708015041
Muhammad Farlyzhar Yusuf / 0808015016Pembimbing
dr. Susilo Siswonoto, Sp. S
Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan KlinikLaboratorium Ilmu Penyakit SarafFakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
2013
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
: Tn.MaryadiUsia
: 54 tahunJenis kelamin: PriaAgama
: Islam
Status marital: Menikah
Pekerjaan: SwastaAlamat
: Jln. Biawan Gang IIAnamnesa :
Keluhan utama : Tidak bisa menelan dan bicara peloRiwayat penyakit sekarang :Pada hari selasa malam tanggal 7 Januari 2013 keluhan utama pasien muncul, awalnya pasien bermain dengan cucunya, setelah itu pasien sempat makan bakso, dan secara tiba tiba pasien mengeluhkan sakit kepala hebat disertai rasa pusing dan ingin pingsan, serta pasien mengeluhkan susah berbicara dan menelan, kemudian pasien langsung dibawa ke rumah sakit islam, dan sempat dilakukan perawatan selama 4 hari, karena alasan kurangnya pemeriksaan penunjang CT-Scan, pasien pindah ke Rumah sakit AW Sjahranie pada hari Jumat malam 11 januari 2013, dengan keluhan tidak bisa menelan, dan berbicara pelo.Riwayat Penyakit Dahulu:riwayat trauma (-), riwayat gastritis (+) semenjak pasien masih lajang, riwayat hipertensi (+) .Riwayat Penyakit Keluarga :(-) tidak ada keluarga yang mengeluhkan sakit yang serupaPemeriksaan Fisik
Status Praesens
Kesadaran Composmentis, Keadaan umum sakit sedang.GCS: E4 V5 M6TD: 120/80 mmHg
N: 80x/mnt
RR: 28x/mntT: 36,5 C
Kepala : bentuk normal, simetris
Mata
: pupil isokor , reflex cahaya +/+, refleks kornea +/+
Leher
: pembesaran KGB (-) Thorax :JantungParu
S1 dan S2 tunggal
Murmur ()
gallop ()Simetris
Vesikuler +/+
Ronki -/-
Whezing-/-
Abdomen : Nyeri tekan
Hepar / lien tidak teraba Bising usus + ( normal)
Ekstremitas : Akral hangat, sianosis (-), tremor (-)Pemeriksaan NeurologisDiameter Pupil : Isokor 3mm
Reflek Pupil
: +/+
Reflek Kornea : +/+Status Psychicus
Cara Berfikir : Baik
Tingkah Laku: Baik
Kecerdasan : Baik
Perasaan Hati: Baik
Ingatan : BaikStatus Neurologis
Meningeal sign :
Kaku kuduk (-), Brudzinki I (-), Brudzinki II (-), Kernig sign (-)
Cranial NervesJenis NervusJenis PemeriksaanKananKiri
N I
OlfaktoriusSubjektif++
Objektif++
N IIOptikusTajam penglihatanJauh + N
Dekat + NJauh + N
Dekat +N
Lapangan pandang+ N+ N
Melihat warna++
N III
OkulomotoriusPergerakan bola mata++
Strabismus--
Nystagmus++
Eksoftalmus--
Diameter pupil3 mm3mm
Bentuk pupilBulatBulat
Refleks cahaya++
Diplopia--
N IV
TrochlearisPergerakan bola mata ke medial bawah++
N V
TrigeminusMembuka mulut++
Mengunyah++
Menggigit++
Sensibilitas wajah-(berkurang)Bagian muka terasa tebal, dan kesemutan, serta sensasi berkurang.
+
N VIAbduscensPergerakan bola mata ke lateral++
N VII
FacialisMengerutkan dahi++
Menutup mata++
Memperlihatkan gigiPlica nasolabial agak mendatar+
Perasaan lidah bagian depan++
N VIII
VestibulocochlearisSuara berbisik++
Tes RombergPasien membuka dan menutup mata tidak seimbang
N IX
Glossopharyngeus, N X VagusPengangkatan arkus faringMendatar, dan uvula tertarik kea rah kiri
Fungsi menelanTidak ada
Menghasilkan suara (fonasi)Disarthria
N XI
AccesoriusMengangkat bahu++
Memalingkan kepala++
N XII
HypoglossusDeviasi lidah++
Tremor lidah++
Badan dan EkstremitasBagian tubuhPemeriksaanKananKiri
BadanSensibilitas taktil++
Sensibilitas nyeri++ (berkurang)
Sensibilitas suhu++ (berkurang)
Ekstremitas superiorPergerakan++
Kekuatan
Humerus
Antebrachii
Manus5
5
55
5
5
Refleks fisiologis
Refleks biceps
Refleks triceps+
++
+
Refleks patologis
Hoffman tromner--
Sensibilitas nyeri++ (berkurang)
Sensibilitas taktil++
Ekstremitas inferiorPergerakan++
Kekuatan
Femur
Cruris
Pedis5
5
45
5
5
Refleks fisiologis
Refleks patella
Refleks achilles+
++
+
Refleks patologis
Refleks babinski
Refleks chaddok
Refleks oppenheim-
-
--
-
-
Sensibilitas nyeri++ (berkurang)
Sensibilitas taktil++
Laseque--
Koordinasi dan Keseimbangan
Pada pemeriksaan keseimbangan untuk Romberg test dimana pasien disuruh berdiri, pada saat membuka dan menutup mata pasien jatuh.Uji Dix Hallpike Negatif. Dari uji Dix Hallpike, pada pasien ini tidak didapatkan nystagmus pada pasien ini setelah diprovokasi.Gerakan-gerakan Abnormal
Gerakan-gerakan abnormal pada pasien tidak dijumpai.
Fungsi Vegetatif
Miksi dan defekasi dapat dilakukan dan masih dalam batas normal.
Pemeriksaan PenunjangLaboratorium
TanggalDarah lengkapKimia darah
11 Januari 2013Hb 15,7 g/dl
Ht 49,6 %
Leukosit 10.600 /uL
Trombosit 260.000/uLGDS 132 mg/dl
Ureum 45,0 mg/dl
Kreatinin 1,0 mg/dl
Natrium 139 mmol/L
Kalium 4.8 mmol/L
Chloride 106 mmol/L
ElektrokardiografiHasil : normal.
Diagnosa
- Klinis
: Disfagia+Disarthria et causa Stroke Non Hemoragik- Topis
: N. Glossofaringeus dan N. Vagus- Etiologis
: Tidak diketahui- Diagnosa Banding
: Myasthenia GravisPenatalaksanaan IVFD RL 20 tts/mnt Pasang NGT Drip Neurosanbe 1 ampul/ hari Injeksi Brainact 2 x 500 mg (IV)
PrognosisDubia at bonam
Follow Up12/01/201314/01/201315/01/2013
SDisfagia + Disarthria, muntah (-),
mual (-)
Ma + / Mi+
BAB + / BAK+Disfagia + Disarthria, muntah (-),
mual (-)
Ma + / Mi+
BAB + / BAK+Disfagia+ Disarthria, Pusing + Sakit kepala, muntah (-), mual (-)
Ma + / Mi+
BAB + / BAK+
OKU Skt ringanKes. CM E4V5 M6TD =110/80 mmHg
N = 80 x/menit
RR = 20 x/menit
T = 35,7 C
Motorik
5 5
4+ 5
KU Skt ringanKes. CM E4V5 M6TD= 120/80 mmHg
N = 80 x/menit
RR = 18 x/menit
T = 36, 4 C
Motorik
5 5
4+ 5
KU Skt ringanKes. CM E4V5 M6TD= 110/70 mmHg
N = 72 x/menit
RR = 20 x/menit
T = 36, 5 C
Motorik
5 5
4+ 5
ASNH onset hari 4
Perawatan hari 1SNH onset hari 6Perawatan hari 3SNH onset hari 7Perawatan hari 4
P IVFD RL 20 tts/mnt
Drip Neurosanbe 1 ampul/ hari Injeksi Brainact 2 x 500 mg (IV) Paracetamol 3 x 500 mg Aspilet 80 mg 1x1
IVFD RL 20 tts/mnt
Drip Neurosanbe 1 ampul/ hari Injeksi Brainact 2 x 500 mg (IV) Paracetamol 3 x 500 mg Aspilet 80 mg 1x1
Injeksi ranitidin 2 x 1 ampul
IVFD RL 20 tts/mnt
Drip Neurosanbe 1 ampul/ hari Injeksi Brainact 2 x 500 mg (IV) Paracetamol 3 x 500 mg Aspilet 80 mg 1x1 Injeksi ranitidin 2 x 1 ampul
Fisioterapi + rencana pulang
PEMBAHASAN
Diagnosa
Diagnosa Klinis : Disfagia + Disarthria et causa Stroke Non HemoragikDiagnosa Topis : N. Glossofaringeus dan N. VagusDiagnosa Etiologis : Tidak DiketahuiDasar dari diagnosa, yaitu:
Anamnesa:
Kepala pusing dan merasa ingin pingsan Mengeluh susah berbicara dan sulit menelan Tidak ada riwayat trauma Riwayat hipertensi tidak terkontrol sejak muda
Pemeriksaan Fisik dan Neurologi:
Pada pemeriksaan saraf kranialis didapatkan kelainan pada uji N V Trigeminus, yaitu berkurangnya sensibilitas wajah pada bagian kanan, terasa tebal, dan seperti kesemutan. Pada N VII Facialis Plica nasolabial agak mendatar dibagian kanan Pada pemeriksaan N VIII Vestibulokoklearis dengan tes Romberg, pasien tidak seimbang dan hampir terjatuh saat menutupkan matanya. Pada pemeriksaan N IX dan X terlihat kelainan yang nyata yaitu, arkus faring mendatar dan uvula tertarik ke arah sebelah kiri, fungsi menelan yang tidak ada, dan kesulitan berbicara (disarthria). Sedangkan pada bagian tubuh dan ekstremitas sebelah kiri pasien merasakan sensasi nyeri dan suhu yang berkurang.Pemeriksaan Penunjang:
EKG dalam batas normal
Pemeriksaan kimia darah dalam batas normal, dan tidak menunjukkan adanya kelainan sistemik.
Pemeriksaan dan hasil foto CT-Scan tidak menunjukkan gambaran iskemik maupun hemoragik.
Terapi:
IVFD RL 20 tetes/ menit
Berdasarkan literatur, pada pasien dengan kesadaran yang baik infus tidak terlalu banyak diberikan yaitu 1 liter/hari.3 Pada pasien ini pemberian cairan sudah sesuai sebagai cairan rumatan untuk mencukupi kebutuhan bila intake pasien kurang, kecuali bila panas dapat diberikan cairan 1,5 liter/hari.
Pasang NGTNGT padapasien ini sngat dibutuhkan untuk mencukupinutrisi harian dari pasien, karena pasien mengalami kesulitan menelan dan dapat tersedak jika dipaksakan makan mealalui mulut, Drip Neurosanbe 1 ampul/hariObat ini diharapkan dapat memenuhi nutrisi vitamin yang tidak diperoleh dari pemberian nutrisi enteral, sehingga pasien tetap dalam kondisi yang baik.
Injeksi Brain Act 2 x 500 mgBrain Act berisi citicholin yang berfungsi sebagai neuroprotektor, injeksi ini diberikan dengan harapan iskemik dan keruskan sel otak tidak meluas.Pada Kasus Stroke ini tidak diketahui penyebabnya, karena tekanan darahpasien selama dirawat cenderung stabil, selain itu juga tidak ada gambran iskemik pada CT Scan. Dicurigai iskemik terjadi pada daerah fossa posterior sehingga tidak terlihatpada CT Scan.Edukasi
Pada pasien ini sangat penting ditekankan penjelasan atau edukasi mengenai stroke dan penyebabnya. Edukasi perlu diberikan kepada pasien maupun keluarga. Adapun informasi yang diberikan antara lain, menjelaskan apa itu stroke, faktor resiko yang dimiliki pasien antara lain adanya hipertensi. Pasien disarankan untuk rutin kontrol berobat ke dokter untuk mencegah serangan ulang, dan mengontrol faktor resiko pemicu timbulnya stroke.PAGE