tumor payudara

Upload: andi-tri-sutrisno

Post on 18-Jul-2015

369 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kata pengantar

Puji syukur kepada Tuhan YME, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mandiri dalam mata kuliah Problem Based Learning Blok 24 mengenai Hematology - Onkologi. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah member dukungan terhadap pembuatan makalah ini. Penulis juga memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati para pembaca, karena penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis hargai dan harapkan. Akhir kata, penulis berharap agar penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 30 April 2010

Penulis

(i)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tumor payudara hampir selalu memberi kesan menakutkan bagi wanita. Bahkan banyak para pakar sependapat bahwa setiap nodul pads payudara dianggap sebagai kanker terutama pads wanita golongan risiko tinggi walaupun kemungkinan tumor jinak tidak dapat diabaikan. Pendapat yang "berlebihan" ini dapat dipahami, mengingat insiden kanker payudara tinggi tidak hanya di negara sedang berkembang, tapi juga di Negara maju. Di Indonesia kanker payudara berada pada urutan ke dua dari jenis kanker yang ada dan lebih kurang 60 - 80% ditemukan pads stadium lanjut yang berakibat fatal.

1.2 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pemeriksaan tumor payudara, diagnosis banding tumor payudara, penyebab, patofisiologi, epidemiologi, gejala klinis, penatalaksanaan, pencegahan, komplikasi dan prognosis dari tumor payudara.

2

BAB II ISI

2.1 Pemeriksaan 2.1.1 Anamnesis1 Penyakit pada payudara bias menimbulkan keluhan benjolan, nyeri, ruam, secret dari putting, atau gejala sistemik (misalnya demam pada abses payudara atau penurunan berat badan dan nyeri punggung pada kanker payudara metastatik). Riwayat penyakit dahulu Apakah sebelumnnya pernah mengalami penyakit payudara, benjolan, mamografi, biopsy, massektomi, radioterapi atau kemoterapi. Obat-obatan Pernahkan menggunakan tamoksifen atau estrogen. Riwayat keluarga Adakah riwayat kanker payudara dalam keluarga. Penyelidikan fungsional Tanyakan siklus menstruasi pasien. Tanyakan gejala sistemik yang menunjukkan penyakit metastatik, seperti penurunan berat badan, nyeri punggung, ikterus atau limfadenopati. 2.1.2. Pemeriksaan fisik1 Pastikan pasien merasa nyaman, hangat dan memahami apa yang akan dilakukan. Juga pastikan kehadiran seorang pendamping dan pasien berbaring dengan kemiringan 45.

3

Lakukan inspeksi payudara untuk melihat bentuk, ukuran, simetri, abnormalitas kulit, dan jaringan parut. Cari adanya benjolan yang tampak, pengerutan, tarikan kulit. Minta pasien mengangkat kedua lengan di atas kepala dan lakukan inspeksi lagi. Lihat putting untuk mencari adanya retraksi, perubahan kulit atau secret. Lakukan palpasi payudara, mulai dengan lembut kemudian semakin keras menggunakan bantalan tiga jari tangan. Lakukan gerakan berputar dan periksa setiap kuadran payudara serta bagian yang meluas di aksila. Luangkan waktu untuk memeriksa dengan teliti. Jika menemukan benjolan, periksa dengan teliti untuk melihat ukuran, konsistensi, hubungan dengan kulit di atasnya atau struktur di bawahnya. Mungkin akan membantu bila saat memeriksa kedua lengan diangkat ke atas kepala dan pasien berbaring datar. Lakukan palpasi untuk mencari limfadenopati aksilaris dan supraklavikularis. 2.1.3 Pemeriksaan penunjang 2.1.3.1 Mammografi Mammografi adalah suatu jenis pencitraan yang digunakan secara khusus untuk menunjukkan detail dari payudara. Mammografi menggunakan kekuatan x-ray dosis rendah, kontras yang tinggi, film resolusi yang tinggi, dan sistem x-ray didesign secara khusus untuk payudara. Mammografi berperanan sangat penting dalam mendeteksi dini suatu kanker payudara. Berdasarkan hasil survey di Amerika, penggunaan mamografi dapat mendeteksi 85-90% kanker payudara pada wanita diatas 50 tahun. Mammografi dapat menunjukkan perubahan pada payudara dengan detail bahkan sebelum pasien dan pemeriksa dapat merasakannya. Keuntungan dari mammografi jauh lebih besar daripada resiko dan ketidaknyamanannya. Apabila dideteksi payudara dalam kondisi yang tidak normal dengan menggunakan mammografi maka dapat dilakukan pemeriksaan tambahan dengan USG (Ultra Sound Sonography) atau dapat juga dilakukan biopsi.

4

Ada dua tipe pemeriksaan mammografi yaitu digunakan untuk seleksi (screening) dan diagnosa. Mammografi dengan tujuan menyeleksi (screening mammogrphy) digunakan untuk memeriksa payudara pada wanita yang tidak memiliki keluhan pada payudaranya. Tujuan dari mammografi tipe ini adalah untuk mendeteksi dini kanker. Deteksi dini pada kanker yang masih kecil ukurannya dapat menghasilkan pengobatan yang lebih berhasil. Mammografi ini dianjurkan untuk dilakukan setiap satu atau dua tahun pada wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dan setiap tahun pada wanita yang sudah berusia 50 tahun. Mammografi ini juga dapat dilakukan pada wanita dibawah usia 40 tahun apabila wanita itu memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara. Mammografi diagnosis adalah pemeriksaan dengan x-ray pada payudara pada wanita yang memiliki keluhan pada payudaranya, seperti benjolan pada payudara, keluarnya cairan pada puting susu, atau keluhan yang lain. Mammografi diagnosis lebih teliti dan waktu yang dibutuhkan lebih banyak daripada screening mammography. Hasil yang diperoleh disertai dengan ukuran tumor dan lokasi dari bagian yang tidak normal, juga dapat menunjukkan jaringan dan kelenjar limfe di sekitarnya. Mammografi dikerjakan dengan memposisikan pasien sedemikian sehingga dapat memperoleh gambaran payudara secara terpisah. Setiap payudara diposisikan diatas kaset film khusus dan ditekan dengan perlahan menggunakan suatu pedal. Tekanan pada payudara ini sangat penting untuk meratakan payudara sehingga semakin sedikit jaringan yang saling tumpang tindih untuk menghasilkan gambaran yang lebih detail, menahan payudara sehingga tidak bergerak yang dapat mengganggu hasil, dan penggunaan dosis x-ray yang lebih rendah karena bagian yang disinari lebih tipis. Pada pemeriksaan mamografi dapat juga ditambahkan penanda (marker) pada kulit payudara. Fungsi dari tanda ini adalah untuk mengidentifikasi daerah yang abnormal dan menandai daerah yang akan diperiksa dengan lebih teliti. Suatu mammogram seperti sidik jari, gambaran dari payudara pada tiap wanita berbeda dan sangat bervariasi dan tidak ada dua mammogram yang sama. Payudara tersusun atas lemak, jaringan ikat, dan kelenjar. Massa payudara, termasuk tumor jinak atau tumor ganas, pada mammogram tampak5

sebagai area putih, sedangkan lemak gambarannya adalah area hitam. Mammogram yang sudah ada sebelumnya sangat diperlukan untuk seorang radiologis sebagai perbandingan dengan mammogram yang ada saat ini. Hal ini juga membantu dokter untuk mengenali perubahan kecil yang mungkin terjadi selama kurun waktu tertentu. 2.1.3.2 USG USG payudara adalah pemeriksaan yang sering dilakukan untuk mengevaluasi ketidaknormalan pada payudara yang sebelumnya sudah dikerjakan mammografi. USG dapat menghasilkan gambaran payudara dari berbagai orientasi arah. USG biasanya dapat menentukan dengan cepat suatu kista atau massa yang solid. Apabila hasil USG dan mammogram negatif menunjukan kanker payudara namun pemeriksa masih mencurigai massa tersebu adalah kanker dapat dilakukan pemeriksaan FNAB. USG tidak digunakan untuk tujuan seleksi atau deteksi dini tetapi digunakan untuk pemeriksaan lebih lanjut setelah pemeriksaan mammografi. USG bila dibandingkan dengan mammografi memiliki resolusi kontras yang lebih baik sehingga dapat dengan mudah membedakan area normal dengan area cairan seperti gambaran kista. Namun, USG tidak memiliki resolusi spatial sebaik mammografi sehingga tidak dapat memberikan gambaran sedetail mammogram. USG juga tidak dapat digunakan untuk mencitrakan suatu proses pengerasan (mikrokalsifikasi) dan deposit kalsium yang merupakan tanda awal dari kanker payudara. USG sebagai suatu alat memiliki keterbatasan untuk mencitrakan payudara yang tidak normal dan hal ini dipengaruhi oleh kedalaman lokasi bagian payudara yang tidak normal, faktor alat dan operator, dan kontras antara bagian yang tidak normal dengan jaringan sekitarnya. USG tidak dapat dipakai sebagai alat seleksi untuk kanker payudara dan sangat tergantung pada kemampuan dari operator sehingga hasil dari pemeriksaan dipengaruhi keahlian dari radiologis untuk mengatur alat tersebut. USG juga seringkali menimbulkan hasil yang positif palsu atau negatif palsu, ini berarti bisa saja hasil yang didapatkan adalah payudara yang tidak normal padahal kenyataannya kondisi payudara adalah normal, atau sebaliknya.6

Cara kerja dari USG adalah dengan menggunakan gelombang frekuensi tinggi yang ditransmisikan dari transducer ke payudara. Pada saat gelombang ini mencapai payudara maka akan menimbulkan pantulan dan akan ditangkap oleh alat transducer kemusian akan diterjemahkan oleh computer menjadi sebuah gambaran yang akan ditampilkan pada layar computer. Pemeriksaan dengan USG biasanya sekitar 20-30 menit namun dapat lebih lama apabila operator mengalami kesulitan untuk menemukan bagian yang tidak normal. USG tidak menggunakan radiasi dan tidak menimbulkan rasa sakit. Sebuah alat USG terdiri atas sebuah panel control, layar computer, dan sebuah transducer. Sebelum dilakukan pemeriksaan , pasien diinstruksikan untuk berbaring pada meja periksa khusus. Pemeriksa akan mengoleskan gel pada bagian payudara yang akan diperiksa sehingga akan melubrikasikan kulit dan mempermudah transmisi gelombang. Pada saat pemeriksaan dimulai, operator akan menempelkan transducer pada payudara dan memeriksa semua bagian sampai dihasilkan suatu pantulan dari jaringan payudara. Jaringan payudara yang normal dan tidak normal dapat menghasilkan gambaran pantulan yang berbeda. 2.1.3.3 Tumor Marker Petanda tumor (tumor marker) adalah substansi biologi yang diproduksi oleh sel-sel tumor,masuk dalam aliran darah,dan dapat dideteksi jumlah/nilainya dengan pemerikaan. Petanda-petanda tumor, idealnya mempunyai potensi untuk membantu ahli klinik dengan cara memberi sinyal aktivitas penyakit dalam keadaan tidak adanya manifestasi klinik, sehingga dengan demikian memberikan suatu metode skrining untuk penyakit preklinik, memantau status tumor selama pengobatan, dan mendeteksi kekambuhan dini.Karena kemajuan dalam teknologi antibodi monoklonal, banyak petanda tumor sekarang dapat terdeteksi dalam sampel cairan tubuh yang sedikit misalnya serum, air kemih (urin), atau cairan dalam rongga perut (asites). Untuk dapat dipakai secara klinik maka petanda tumor harus memiliki sensitivitas dan spesifitas tertentu, tetapi yang menjadi masalah pada

7

pemakaian klinis suatu petanda tumor adalah spesifitas. Dalam teori, petanda tumor yang ideal harus mempunyai beberapa atribut: 1.2.

Petanda tumor harus dibuat oleh tumor tersebut dan tidak terdapat pada Petanda tumor disekresikan kedalam sirkulasi dalam jumlah banyak

individu sehat atau pada individu yang mengalami kelainan non neoplastik. sehingga kadar dalam serum meningkat dalam keadaan adanya sejumlah relatif kecil sel-sel yang bersifat kanker. Kadar petanda tumor akan seusuai dengan volume dan luasnya neoplasia sehingga kadar serialnya secara akurat akan mencerminkan perkembangan klinis penyakit dan regresi ke kadar normal akan terkait dengan kesembuhan. Klasifikasi lain dari petanda tumor berdasarkan : 1. Produk yang dihasilkan oleh sel tumor itu sendiri (tumor derived product). Berupa antigen onkofetal, yang terdiri dari senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh sel embrio dan sel tumor. Senyawa ini juga dihasilkan oleh sel normal yang undifferentiated tetapi dalam jumlah yang sangat kecil. Dan kadar senyawa ini akan meningkat secara bermakna pada penderita kanker. Contoh : - Carcinoembryonic Antigen (CEA) - Alfa Fetoprotein (AFP) 2. Produk yang menyertai proses keganasan (tumor associated product). Produk ini merupakan senyawa yang dibentuk secara sekunder sebagai akibat dari proses keganasan, dan kadarnya juga akan meningkat secara bermakna pada penderita kanker. Petanda tumor dapat dibedakan menjadi petanda tumor onkologi ginekologi, seperti AFP (Alfafetoprotein) dan CEA (Carcino Embryogenic Antigen). Selain itu juga terdapat petanda tumor hormonal, seperti hCG (Human Chorionic Gonadotropin), fragmen gonadotropin urin, human plasental laktogen, steroid, dan inhibin. Petanda tumor yang untuk kanker payudara adalah :

CA 125

Selain untuk kanker payudara, bisa untuk kanker rahim. Glikoprotein BM 200.000 dalton. Peningkatan CA 125 terjadi pada penyakit hati kronis, pankreatitis, peritonitis, tetapi kadarnya < 100 U/mL Sensitifitas tinggi pada karsinoma epitel ovarium. Nilai normal Ca 125 : 0 35 U/mL

CA 15.38

Glikoprotein BM 300.000 450.000 dalton. CA 15-3 meningkat pada kanker payudara. Digunakan untuk diagnosis dan pemantauan terapi. Peningkatan Ca 15-3 ditemukan pada pasien sirosis, hepatitis, kelainan Autoimun dan kelainan kelenjar rahim. Nilai normal Ca 15-3 : < 31.3 U/mL

CEA (Carcino Embryonic Antigen).

Dapat untuk kanker kolorektal, oesofagus, pankreas, lambung, hati, payudara, ovarium dan paru-paru. Pemeriksaan CEA untuk melihat proses metastasis ke bagian tubuh yang lain. Nilai normal CEA adalah 0 5 ng/mL. Apabila nilai CEA meningkat bisa berarti sebagai berikut : - CEA > 20 ng/mL preoperasi keganasan tinggi (prognosis kurang mendatang) - CEA < 20 ng/ml Metastase CA 27.29 Kegunaan pemeriksaan dengan penggunaan petanda tumor, antara lain deteksi dini atau ujisaring untuk kanker primer, menentukan tingkat keganasan (tumor staging) sebelum dilakukan terapi, deteksi adanya kekambuhan dan metastase, evaluasi prognosis, dan pemantauan respon terhadap terapi. 2.1.3.4 Histopatologi Pemeriksaan histopatologi ialah dengan prosedur biopsi yaitu mengambil sampel jaringan payudara untuk menilai jaringan tersebut mengandung sel kanker atau bukan kanker. Pemeriksaan fisik pada payudara, mammografi, USG, dan pemeriksaan pencitraan yang lain dapat membantu mendeteksi payudara yang tidak normal, sedangkan biopsi dengan pemeriksaan mikroskop adalah satu-satunya cara untuk menegakkan diagnosis pasti kanker. Biopsi dapat mengidentifikasikan tipe dan stadium dari kanker yang ditemukan. Ada beberapa metode dari biopsi payudara, antara lain : Core needle biopsy Vacuum-assisted biopsy (Mammotome or MIBB) Large core surgical (ABBI) Open surgical (excisional or incisional) baik) - CEA > 2.5 ng/ml Postoperasi adanya kekambuhan 80 % (18 bln

Metode yang diambil untuk melakukan biopsi tergantung pada beberapa faktor antara lain ukuran, bentuk, dan lokasi tumor, berapa banyak tumor yang

9

ada, riwayat penyakit dahulu dari pasien, keinginan dari pasien, dan kemampuan operator yang melakukan biopsi, serta fasilitas pencitraan dimana biopsi itu dilakukan. Setiap metode juga memiliki resiko dan efek samping yang berbeda. Core Needle Biopsy Prosedur biopsi dengan metode ini mirip dengan FNAB yaitu dengan memasukkan jarum ke dalam bagian payudara yang tidak normal, namun jarum yang digunakan lebih besar daripada jarum FNAB yaitu berukuran 16, 14, atau 11 G. Sampel yang diperoleh juga lebih banyak kurang lebih sepanjang 2 sentimeter dengan diameter 0.16 sentimeter. Pasien yang akan dilakukan biopsi diberikan pembiusan lokal (anestesi lokal) dengan menggunakan lidokain kemudian jarum dimasukkan ke dalam payudara. Seperti biopsi dengan FNAB, operator akan melakukan perabaan benjolan pada payudara untuk menuntun arah masuk jarum dan apabila benjolan tidak dapat diraba biasanya dibutuhkan alat lain untuk memandu proses biopsi seperti mammografi atau USG. Tiga sampai enam jarum dimasukkan secara menyebar untuk memperoleh sampel jaringan yang cukup untuk pemeriksaan. Prosedur ini hanya berlangsung beberapa menit dan pasien dapat langsung melakukan aktivitasnya setelah prosedur ini selesai. Prosedur ini dapat menimbulkan bekas pada tempat biopsi tapi tidak sampai menimbulkan jaringan parut. Prosedur biopsi ini tidak dianjurkan untuk pasien dengan benjolan yang sangat kecil atau sangat keras. Prosedur biopsi ini dapat memperoleh hasil yang lebih akurat untuk menilai massa pada payudara dibandingkan FNAB karena sampel yang diambil lebih banyak dan memungkinkan pemeriksa untuk mengevaluasi sel-sel yang tidak normal untuk dibandingkan jaringan sekitar sel yang diambil. Meskipun begitu, core needle biopsy hanya mengambil sampel dan bukan keseluruhan jaringan sehingga kemungkinan terjadi kesalahan diagnosis masih dapat terjadi. Vaccum-assisted biopsy (Mammotome)

10

Mammotome adalah prosedur biopsi melalui kulit payudara yang dilakukan dengan pencitraan mammografi atau USG sehingga mendapatkan lokasi yang paling tepat untuk memasukkan jarum. Prosedur ini merupakan metode yang invasifnya minimal dan hanya memasukkan satu jarum pada payudara pasien melalui kulit yang diiris sedikit. Prosedur biopsi ini dilakukan dengan beberapa langkah. Pertamakali, kulit payudara yang akan diperiksa dibersihkan terlebih dahulu kemudian diberikan pembiusan lokal dengan lidokain. Dibawah panduan dari mammografi atau USG, operator akan memposisikan probe khusus pada lokasi payudara yang akan diperiksa. Setelah probe mencapai posisi yang tepat, alat vakum akan menandai jaringan payudara melewati celah dari probe ke dalam ruangan sampel pada alat tersebut. Ketika jaringan sudah di dalam ruangan sampel, alat pemotong disiapkan dan sampel jaringan diambil lalu dibawa ke tempat pengumpulan jaringan. Proses ini akan diulang kembali sampai diperoleh 10 sampel jaringan payudara dari sekeliling daerah yang tidak normal. Setelah semua sampel dikumpulkan, operator akan mengangkat probe tersebut dan menutup kulit yang teriris. Pada beberapa kasus, sebuah klip steril yang kecil akan dimasukkan ke dalam lokasi biopsi untuk menandai lokasi apabila dibutuhkan biopsi ulang. Klip mikro ini ditinggalkan di dalam payudara dan tidak menimbulkan rasa sakit atau mengganggu pasien. Hasil biopsi dianalisa di laboratorium patologi. Large Core Biopsy Prosedur biopsi ini menggunakan teknik operasi yang mengangkat seluruh jaringan payudara yang tidak normal dengan panduan pencitraan. Prosedur ini lebih tidak invasif dibandingkan biopsi dengan operasi terbuka. Prosedur ini membutuhkan meja biopsi khusus dimana pasien menghadap ke bawah. Mammografi yang digunakan berfungsi untuk memandu operator menentukan lokasi payudara yang akan diperiksa. Biopsi ini dapat mengangkat 5mm sampai 20mm jaringan payudara dan dapat mengangkat seluruh jaringan tidak normal menjadi satu bagian yang tidak terpisah.

11

Pasien yang akan dibiopsi harus melakukan persiapan sebelum dilakukan biopsi dan operator harus menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien. Sebaiknya tidak mengkonsumsi obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen, dan obat-obatan lain yang dapat memperpanjang perdarahan selama lima sampai tujuh hari sebelum biopsi. Pasien juga tidak boleh menggunakan bedak, deodoran, lotion, atau parfum pada daerah payudara. Prosedur biopsi dengan metode melewati beberapa langkah. Payudara yang akan dibiopsi harus dalam keadaan yang bersih. Pembiusan lokal akan dilakukan pada saat payudara ditekan kemudian mammografi akan memandu sebuah tabung dengan alat pemotong untuk dimasukkan ke dalam payudara. Sampel inti dari jaringan payudara akan diangkat dengan kabel melingkar kemudian diperiksakan pada laboratorium patologi. Prosedur ini menghasilkan luka bekas biopsi yang harus dijahit dan membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama dibandingkan biopsi dengan prosedur melewati kulit payudara. Prosedur biopsi ini sebenarnya masih menjadi kontroversi karena pada prosedur ini terjadi pengangkatan jaringan payudara normal yang penting hanya untuk mencapai jaringan yang tidak normal. Hal ini berbeda dengan biopsi dengan operasi terbuka yang hanya mengangkat sedikit jaringan payudara untuk mencapai jaringan yang tidak normal. Oleh karena alasan ini maka prosedur ini tidak digunakan secara luas pada dunia kedokteran. Open Surgical Biopsy (eksisi atau insisi) Open surgical biopsy atau biopsi dengan operasi terbuka adalah standart pemeriksaan yang paling baik (gold standard) dibandingakan metode yang lain. Pada prosedur ini dilakukan pengirisan (insisi) sepanjang 3.8 cm sampai 5.1cm pada payudara. Payudara yang akan dibiopsi harus dalam keadaan bersih dan ditutup dengan kain operasi khusus. Biopsi ini menggunakan pembiusan lokal atau bisa juga ditambahkan bahan yang membuat pasien tertidur (sedasi). Selama proses biopsi eksisional, dokter bedah akan mengangkat daerah yang tidak normal

12

dan sedikit jaringan normal di sekelilingnya. Prosedur yang dilakukan pada biopsi insisional mirip dengan biopsi eksisional namun dokter bedah hanya mengambil sebagian dari jaringan yang tidak normal dan prosedur ini biasanya dilakukan apabila jaringan yang tidak normal luas. Pada beberapa kasus, dokter bedah akan menggunakan bantuan mammografi atau USG untuk menentukan lokasi yang harus dibiopsi. Hasil biopsi kemudian diperiksa di laboratorium patologi dan luka bekas operasi dijahit. Pasien yang akan dibiopsi harus melakukan persiapan sebelum dilakukan biopsi dan operator harus menjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien. Sebaiknya tidak mengkonsumsi obat-obatan seperti aspirin, ibuprofen, dan obat-obatan lain yang dapat memperpanjang perdarahan selama lima sampai tujuh hari sebelum biopsi. Pasien harus berpuasa setelah tengah malam apabila jadwal operasi pada keesokan harinya kecuali kalu harus mengkonsumsi obat tertentu seperti obat darah tinggi atau diabetes. Pasien juga tidak boleh menggunakan bedak, deodoran, lotion, atau parfum pada daerah payudara. Prosedur ini membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama dibandingkan metode biopsi yang lain. Jaringan parut yang dibentuk biasanyaberukuran kecil namun bisa saja mengubah bentuk payudara dan hal ini dipengaruhi oleh ukuran dan lokasi jaringan yang tidak normal, serta jaringan normal sekeliling tumor yang ikut diangkat. Biopsi dengan operasi terbuka mengambil sampel payudara yang terbesar dibandingkan biopsi dengan metode lain dan akurasi diagnosisnya hamper mencapai 100%, oleh karena itu metode ini menjadi gold standard dari metode biopsi payudara. Namun prosedur ini juga memiliki beberapa kerugian terutama apabila jaringan yang diangkat menunjukkan tumor jinak bukan kanker karena hasil operasi menimbulkan bekas berupa jaringan parut yang nantinya akan mengganggu gambaran pada pemeriksaan mammografi. Komplikasi yang dapat terjadi karena metode ini antara lain kemungkinan bisa terjadi perdarahan, infeksi atau masalah dalam proses penyembuhan dan resiko terjadinya kematian lebih besar. 2.2 Diagnosis

13

2.2.1 Diagnosis kerja Tumor payudara di lateral kiri suspect keganasan 2.2.2 Diagnosis banding 2.2.2.1 Fibroadenoma mammae Fibroadenoma merupakan tumor payudara jinak yang terkadang terlalu kecil untuk dapat teraba oleh tangan, walaupun diameternya bisa saja meluas beberapa inchi. Fibroadenoma dibentuk baik itu oleh jaringan payudara glandular maupun stroma, dan biasanya terjadi pada wanita muda. Setelah menopause, tumor tidak lagi ditemukan. Fibroadenoma teraba sebagai benjolan bulat atau berbenjol-benjol, dengan simpai licin dan konsistensi kenyal padat. Tumor ini tidak melekat ke jaringan sekitarnya dan amat mudah digerakkan kesana kemari. Biasanya fibroadenoma tidak nyeri bila ditekan. Kadang-kadang fibroadenoma tumbuh multipel. Pada masa adolescen fibroadenoma bisa terdapat dalam ukuran yang besar. Pertumbuhan bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause, saat rangsangan estrogen meninggi. Fibroadenoma dapat dengan mudah didiagnosa melalui aspirasi jarum halus atau biopsi jarum dengan diameter yang lebih besar (core needle biopsi). Pada umumnya dokter menyarankan untuk dilakukannya pengangkatan fibroadenoma terutama jika pertumbuhan terus berlangsung atau terjadi perubahan bentuk payudara. Terkadang (terutama pada usia petengahan atau wanita usia dewasa) tumor ini akan berhenti tumbuh atau bahkan mengecil dengan sendirinya tanpa terapi apapun. Dalam hal ini, selama dokter yakin massa tersebut adalah benar-benar fibroadenoma dan bukan kanker payudara, pembedahan untuk mengangkat fibroadenoma mungkin tidak diperlukan. Pendekatan ini berguna untuk wanita dengan fibroadenoma yang multipel yang tidak berlanjut pertumbuhannya. Pada beberapa kasus, pengangkatan fibroadenoma multipel berarti mengangkat sejumlah besar jaringan payudara sekitar yang normal, sehingga menyebabkan jaringan parut yang akan mengubah bentuk dan tekstur

14

payudara. Hal ini juga nantinya akan menyebabkan hasil pemeriksaan fisik serta mammografi menjadi sulit untuk diinterpretasikan. Sangat penting bagi wanita yang tidak melakukan pengangkatan fibroadenoma tersebut untuk memeriksakan payudaranya secara teratur untuk meyakinkan bahwa massa tersebut tidak berlanjut pertumbuhannya. Terkadang satu atau lebih fibroadenoma akan tumbuh setelah salah satu fibroadenoma diangkat. Hal ini berarti bahwa fibroadenoma baru telah terbentuk dan bukanlah fibroadenoma yang lama yang tumbuh kembali. 2.2.2.2 Tumor Filoides Tumor filoides merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup secara lokal dan mungkin ganas (10-15%). Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar. Tumor ini terdapat pada semua usia, tapi kebanyakan pada usia sekitar 45 tahun. Tumor filoides adalah tipe yang jarang dari tumor payudara, yang hampir sama dengan fibroadenoma yaitu terdiri dari dua jaringan, jaringan stroma dan glandular. Perbedaan antara tumor filoides dengan fibroadenoma adalah bahwa terdapat pertumbuhan berlebih dari jaringan fibrokonektif pada tumor filoides. Sel yang membangun jaringan fibrokonektif dapat terlihat abnormalitasnya dibawah mikroskop. Secara histologis, tumor filoides dapat diklasifikasikan menjadi jinak, ganas, atau potensial ganas (perubahan tumor ke arah kanker masih diragukan). Tumor filoides pada umumnya jinak namun walaupun jarang dapat juga berubah menjadi ganas dan bermetastase. Tumor filoides jinak diterapi dengan cara melakukan pangangkatan tumor disertai 2 cm (atau sekitar 1 inchi) jaringan payudara sekitar yang normal. Sedangkan tumor filoides yang ganas diterapi dengan melakukan pengangkatan tumor disertai jaringan sekitar yang lebih luas lagi, atau mastektomi bila perlu. Tumor filoides tidak berespon terhadap terapi hormon dan hampir sama dengan kanker payudara yang berespon terhadap kemoterapi atau radiasi. 2.2.2.3 Papilloma intraductal Papilloma intraduktal adalah pertumbuhan menyerupai kutil dengan disertai tangkai yang tumbuh dari dalam payudara yang berasal dari jaringan glandular dan jaringan fibrovaskular. Papilloma seringkali melibatkan15

sejumlah besar kelenjar susu. Lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75% tumbuh di bawah areola mamma ini memberikan gejala berupa sekresi cairan berdarah dari puting susu. Papilloma dapat juga ditemukan di duktus yang kecil di daerah yang jauh dari puting. Keadaan ini seringkali tumbuh dalam jumlah banyak dan juga mungkin disertai hiperplasi epitelial. Perubahan payudara jinak yang menyebabkan keluarnya sekresi cairan dari puting, hampir setengahnya adalah papilloma, dan sisanya adalah campuran perubahan fibrokistik ataupun ektasia duktus. Walaupun papilloma bisa dicurigai dari pemeriksaan terhadap discharge, namun banyak dokter menganggap pemeriksaan tersebut tidak begitu bermanfaat. Apabila papilloma cukup besar, biopsi jarum bisa dilakukan. Papilloma dapat juga didiagnosa melalui pemeriksaan pencitraan pada duktus payudara yaitu dengan duktogram atau galaktogram. Terapi untuk papilloma adalah dengan mengangkat papilloma serta bagian duktus dimana papilloma tersebut ditemukan, dimana biasanya dengan melakukan insisi pada tepi sekeliling areola. 2.2.2.4 Mastitis Mastitis adalah infeksi yang sering menyerang wanita yang sedang menyusui atau pada wanita yang mengalami kerusakan atau keretakan pada kulit sekitar puting. Kerusakan pada kulit sekitar puting tersebut akan memudahkan bakteri dari permukaan kulit untuk memasuki duktus yang menjadi tempat berkembangnya bakteri dan menarik sel-sel inflamasi. Sel-sel inflamasi melepaskan substansi untuk melawan infeksi, namun juga menyebabkan pembengkakan jaringan dan peningkatan aliran darah. Perubahan ini menyebabkan payudara menjadi merah, nyeri, dan terasa hangat saat perabaan. Gambaran klinisnya sukar dibedakan dengan karsinoma, yaitu massa berkonsistensi keras, bisa melekat ke kulit, dan menimbulkan retraksi puting susu akibat fibrosis periduktal, dan bisa terdapat pembesaran kelenjar getah bening aksila. Kondisi ini diterapi dengan antibiotik. Pada beberapa kasus, mastitis berkembang menjadi abses atau kumpulan pus yang harus dikeluarkan melalui pembedahan.tekan dan bila dikeluarkan terdiri atas16

sebuah kista berisi zat seperti susu, dilapisi oleh epitel duktus yang menipis. Bila didiamkan maka kista akan menjadi lebih keras dan berisi zat seperti keju. Infeksi sekunder dapat mengubah kelainan ini menjadi mastitis akut atau abses. Kadang-kadang walaupun tanpa kombinasi bakteri, duktus dapat pecah dan terjadilah kelainan seperti comedomastitis. 2.2.2.5 Abses Infeksi biasanya unilateral, dapat berupa abses yang soliter atau multiple. Bila sembuh timbul jaringan parut yang mengakibatkan retraksi kulit atau putting susu. Jarang mengenai daerah yang luas atau duktus ekskretoriussehingga kemudian hampir tidak pernah menimbulkan kesukaran menyusui. 2.2.2.6 Galaktokel Galaktokel ialah dilatasi kistik ductus yang terjadi selama laktasi. Biasanya yang terkena ialah sebuah duktus dan menimbulkan kista. Pada masa akut kista tersebut nyeri tekan, dan bila dikeluarkan terdiri atas sebuah kista berisi zat seperti susu, dilapisi oleh epitel duktus yang menipis. Bila didiamkan, maka kista menjadi lebih keras berisi zat seperti keju. Infeksi sekunder dapat mengubah kelainan ini menjadi mastitis akut atau abses. Kadang-kadang walaupun tanpa kontaminasi bakteri, duktus dapat pecah dan terjadi kelainan seperti comedomastitis. 2.3 Etiologi Meskipun penyebab yang tepat dari kanker payudara tidak jelas, kita tahu apa faktor risiko utama. Namun, sebagian besar perempuan dianggap mempunyai risiko tinggi untuk kanker payudara tidak mendapatkannya, sementara banyak yang tidak diketahui faktor risiko. Antara faktor-faktor paling signifikan adalah maju usia dan riwayat keluarga sedikit Risiko kanker payudara. Meningkat untuk seorang wanita yang memiliki memiliki benjolan jinak payudara dan meningkatkan secara signifikan bagi wanita yang sebelumnya menderita kanker dari payudara atau ovarium. Seorang wanita yang ibu, saudara, atau anak telah menderita kanker payudara adalah dua sampai tiga kali lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit ini, terutama jika lebih dari satu tingkat pertama relatif telah terpengaruh. Para peneliti telah mengidentifikasi dua gen sekarang bertanggung jawab atas beberapa kasus keluarga kanker payudara - yang disebut BRCA1 dan BRCA2 200. Tentang seorang wanita dalam membawanya. Setelah gen yang memengaruhi wanita untuk kanker payudara namun tidak menjamin bahwa dia akan mendapatkannya.

17

Secara umum, perempuan lebih dari 50 lebih mungkin untuk mendapatkan kanker payudara daripada wanita muda, dan wanita Afrika-Amerika lebih cenderung Caucasions untuk mendapatkan kanker payudara sebelum menopause. Sebuah hubungan antara kanker payudara dan hormon secara bertahap menjadi lebih jelas. Para peneliti berpikir bahwa itu seorang wanita lebih besar eksposur ke hormon estrogen, semakin rentan dia adalah kanker payudara. Estrogen memberitahu sel untuk membagi, semakin banyak sel-sel membagi, semakin besar kemungkinan mereka akan normal dalam beberapa cara, mungkin menjadi kanker. wanita eksposur A untuk estrogen dan progesteron naik dan turun selama hidupnya, dipengaruhi oleh usia dia mulai dan berhenti menstruasi, panjang rata-rata nya siklus haid , dan usianya pada awalnya melahirkan . wanita risiko A untuk kanker payudara meningkat jika ia mulai menstruasi sebelum usia 12, memiliki anak pertama setelah 30, berhenti haid setelah 55, atau memiliki siklus menstruasi lebih pendek atau lebih lama dari rata-rata 26-29 hari. Lancar informasi menunjukkan bahwa hormon dalam pil KB mungkin tidak meningkatkan risiko. Beberapa studi menunjukkan bahwa terapi penggantian hormon mengambil setelah menopause dapat meningkatkan risiko, terutama ketika diambil selama lebih dari 5 tahun.. juri masih agak keluar mengenai hal ini meskipun berat dosis terapi radiasi juga bisa menjadi faktor penyebab, tetapi mammogram-dosis rendah berpose hampir tidak ada resiko. Hubungan antara diet dan kanker payudara adalah diperdebatkan. Obesitas merupakan faktor risiko penting, dan minum alkohol secara teratur - lebih dari dua gelas sehari dapat mempromosikan penyakit. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa perempuan yang diet berlemak tinggi lebih mungkin untuk mendapatkan penyakit ini. Para peneliti menduga bahwa jika seorang wanita menurunkan kalori sehari-hari dari lemak - untuk kurang dari 20% -30% - dietnya dapat membantu melindunginya dari kanker payudara. 2.4 Patofisiologi5 Kanker payudara, seperti lainnya kanker , terjadi karena interaksi antara lingkungan dan gen yang rusak. sel Normal membagi sebanyak kali yang diperlukan dan berhenti. Mereka melampirkan sel lain dan tetap berada di tempat di jaringan. Sel menjadi kanker ketika mutasi menghancurkan kemampuan mereka untuk berhenti membagi, untuk melampirkan pada sel-sel lain dan untuk tinggal di mana mereka berada. Ketika sel membagi, DNA mereka biasanya disalin dengan banyak kesalahan. Kesalahan-koreksi protein memperbaiki kesalahan itu. Mutasi diketahui menyebabkan kanker, seperti p53 , BRCA1 dan BRCA2 , terjadi di-koreksi kesalahan mekanisme. Mutasi ini baik diwarisi atau diperoleh setelah lahir. Diduga, mereka membiarkan mutasi lain, yang memungkinkan divisi yang tidak terkendali, kurangnya lampiran, dan metastasis ke organ jauh. Normal sel akan bunuh diri sel ( apoptosis ) ketika mereka tidak lagi diperlukan. Sampai saat itu, mereka dilindungi dari bunuh diri sel oleh clusers beberapa protein dan jalur. Salah satu jalur pelindung adalah PI3K / AKT jalur; lain adalah RAS / MEK / ERK jalur. Terkadang gen sepanjang jalur-jalur pelindung bermutasi dengan cara yang membuat mereka secara permanen "pada", rendering sel mampu melakukan bunuh diri ketika tidak lagi dibutuhkan. Ini adalah salah satu langkah yang menyebabkan kanker dalam kombinasi dengan mutasi lainnya. Biasanya, PTEN protein mematikan jalur PI3K/AKT ketika sel siap untuk bunuh diri sel. Dalam beberapa kanker payudara, gen untuk protein PTEN adalah bermutasi, sehingga jalur PI3K/AKT terjebak dalam "pada" posisi, dan sel kanker tidak bunuh diri.18

Mutasi yang dapat menyebabkan kanker payudara telah eksperimen terkait dengan pajanan estrogen. Kegagalan surveilans kekebalan , menghilangkan sel-sel ganas sepanjang hidup satu oleh sistem kekebalan tubuh . Abnormal faktor pertumbuhan isyarat dalam interaksi antara sel-sel stroma dan sel epitel bisa memfasilitasi pertumbuhan sel ganas. Orang-orang di negara-negara kurang berkembang laporan tingkat insiden lebih rendah dibandingkan di negara maju. Di Amerika Serikat, 10 hingga 20 persen pasien dengan kanker payudara dan kanker ovarium pasien dengan memiliki-pertama atau relatif tingkat dua dengan salah satu penyakit ini. Mutasi pada salah satu dari dua gen kerentanan besar, gen suseptibilitas kanker payudara 1 (BRCA1) dan kerentanan gen kanker payudara 2 (BRCA2), memberi resiko kanker payudara seumur hidup antara 60 dan 85 persen dan risiko kanker ovarium seumur hidup antara 15 dan 40 persen. Namun, mutasi gen dalam account untuk hanya 2 hingga 3 persen dari semua kanker payudara. 2.5 EpidemiologiKarsinoma/kanker payudara pada wanita menduduki tempat nomor dua setelah karsinoma/kanker leher rahim. Kurva insidensi/angka kejadian-usia bergerak naik terus sejak usia 30 tahun. Kanker ini jarang sekali ditemukan pada wanita usia di bawah usia 20 tahun. Angka tertinggi terdapat pada usia 45-66 tahun. Insidensi kanker payudara pada laki-laki hanya 1% dari kejadian pada perempuan.

2.6 Manifestasi Klinis Yang pertama terlihat gejala kanker payudara biasanya sebuah benjolan yang terasa berbeda dari jaringan payudara. Lebih dari 80% kasus kanker payudara Kanker payudara awal ditemukan ketika seorang wanita merasa benjol. Pada saat benjolan payudara terlihat, itu mungkin telah berkembang selama bertahun-tahun. terletak di ketiak juga dapat menunjukkan kanker payudara. terdeteksi oleh mammogram . Lumps ditemukan pada kelenjar getah bening yang

19

Indikasi kanker payudara selain benjolan mungkin termasuk perubahan dalam ukuran atau bentuk payudara, dimpling kulit, inversi puting susu, atau puting debit tunggal spontan. Pain (" mastodynia ") adalah alat yang bisa diandalkan dalam menentukan kehadiran atau tidak adanya kanker payudara, tapi mungkin menunjukkan lain kesehatan payudara masalah. Ketika sel-sel kanker payudara menyerang pembuluh getah bening kulit limfatik-kecil di kulit dadanya presentasi dapat menyerupai peradangan kulit dan dengan demikian dikenal sebagai kanker payudara inflamasi (IBC). Gejala kanker payudara inflamasi termasuk rasa sakit, bengkak, hangat dan kemerahan di seluruh payudara, serta tekstur kulit-kulit jeruk untuk disebut sebagai peau d'orange. Kompleks gejala lain melaporkan kanker payudara adalah Penyakit Paget payudara . Ini sindrom menyajikan sebagai eczematoid perubahan kulit seperti kemerahan dan pengelupasan ringan pada kulit puting susu. Sebagai uang muka Paget, gejala dapat mencakup kesemutan, gatal, sensitivitas meningkat, pembakaran, dan rasa sakit. memiliki benjolan di dada. Kadang-kadang, kanker payudara muncul sebagai metastatik penyakit, yaitu, kanker yang telah menyebar di luar organ asli. metastasis kanker payudara akan menyebabkan gejala yang bergantung pada lokasi metastasis. situs umum termasuk metastasis tulang, hati, paru-paru dan otak. penurunan berat badan kadang-kadang dapat diterangkan pemberita kanker payudara okultisme, seperti bisa gejala demam atau kedinginan. Tulang nyeri sendi atau kadang-kadang bisa manifestasi kanker payudara metastatik, sebagai dapat penyakit kuning atau gejala neurologis. Gejala-gejala ini "spesifik" non, berarti mereka juga dapat manifestasi dari penyakit lainnya. Kebanyakan gejala gangguan payudara tidak ternyata merupakan kanker payudara yang mendasarinya. penyakit payudara jinak seperti mastitis dan fibroadenoma payudara yang umum menyebabkan lebih dari gejala gangguan payudara. Munculnya gejala baru harus ditanggapi dengan serius oleh kedua pasien dan dokter mereka, karena kemungkinan kanker payudara yang mendasari pada hampir segala umur. 2.7 Penatalaksanaan Ada juga mungkin debit dari puting. Sekitar setengah dari wanita yang terdiagnosis Paget juga

20

Pengobatan kanker payudara tergantung dari :

Ukuran dan letak tumor Apakah kanker sudah menyebar Kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Dalam banyak kasus, dokter akan bekerjasama dengan pasien untuk menentukan rencana pengobatan Meskipun pengobatan tiap pasien akan di sesuaikan oleh dokter. Tapi berikut adalah langkah-langkah umum yang dilakukan dalam pengobatan kanker payudara :

Tujuan utama pengobatan kanker stadium awal adalah mengangkat tumor dan membersihkan jaringan disekitar tumor. Jadi dokter akan merekomendasikan operasi untuk mengangkat tumor. Umumnya kemudian akan dilakukan terapi radiasi pada jaringan payudara yang masih ada. Untuk keadaan tertentu ( misalnya, pasien dengan problem medis yang serius ) radiasi bisa jadi ditunda.

Tahapan berikut dalam menangani kanker stadium awal adalah mengurangi resiko kanker akan kambuh dan membuang sel kanker yang masih ada. Bila tumornya lebar atau saluran kelenjar getah bening telah terserang kanker juga, dokter akan merekomendasikan terapi tambahan, antara lain : Terapi Radiasi, Chemotherapy, dan / atau hormone terapi. Sedang untuk kanker yang kambuh lagi, diperlakukan dengan bermacam-macam cara. Ketika merencanakan pengobatan, dokter akan mempertimbangkan beberapa factor :

Stadium dan grade kanker Satus tumor hormone receptor (ER, PR) dan status HER2/neu Umur pasien dan kesehatannya secara umum Pasien sudah menopause atau belum Adanya mutasi dari gen kanker payudara Kondisi biologi kanker payudara memberi efek pada tingkah laku kankernya dan pengobatannya. Beberapa tumor ukurannya kecil tapi tumbuhnya cepat atau ukurannya besar tapi tumbuhnya lambat.

21

OPERASI Secara umum, semakin kecil tumor, dianjurkan untuk operasi.Berikut adalah type-type operasi :

Lumpectomy ( Partial mastectomy / Segmental mastectomy ), mengangkat tumor dan membersihkan jaringan sekitar tumor. Untuk DCIS dan Kanker yang invasive, biasanya terapi radiasi pada area yang terkena tumor diberikan.

A.Dark pink indicates tumor B.Light pink highlited area indicates tissue ( jaringan ) removed at lumpectomy

Total mastectomy, mengangkat seluruh payudara, tetapi tidak termasuk kelenjar getah bening dibawah ketiak

A. Pink highlighted area indicates tissue removed at mastectomy B. Axillary limph nodes : level I C. Axillary limph nodes : level II D. Axillary limph nodes : level III E. Supraclavicular lymp nodes F. Internal mammary lymp nodes Total ( simple ) Gambar untuk tindakan Simple mastectomy :

22

A. Pink highlighted area indicates tissue removed at mastectomy B. Axillary limph nodes : level I C. Axillary limph nodes : level II D. Axillary limph nodes : level III

Modified radical mastectomy, mengangkat payudara dan kelenjar getah bening dibawah ketiak. Axillary limph node, mengangkat titik-titik kelenjar getah bening ketiak, kemudian sel kankernya diteliti oleh ahli patology. Sentinel lymp node biopsy, prosedur dimana ahli bedah akan mencari dan kemudian mengangkat kelenjar getah bening utama pad ketiak ( sentinel lymph node ) yang langsung berhubungan dengan payudara. Ahli patology kemudian akan meneliti sel-sel kankernya. Untuk mengidentifikasi sentinel lymp node ahli bedah akan menyuntikkan suatu cairan dan / atau radioactive tracer kedalam area sekitar puting payudara. Cairan atau tracer tadi akan mengalir ketitik-titik kelenjar getah bening, yang pertama akan sampai ke sentinel lymp node. Ahli bedah akan menemukan titik-titik pada KGB ( kelenjar Getah Bening ) yang warnanya berbeda ( apabila digunakan cairan ) atau pancaran radiasi ( bila menggunakan tracer ). Cara ini biasanya mempunyai resiko rendah akan terjadinya lymphedema ( pembengkakan pada lengan ) daripada axillary lymp node dissection. Bila ternyata hasilnya sentinel node bebas dari penyebaran kanker, maka tidak ada operasi lanjutan untuk KGB. Apabila sebaliknya, maka dilanjutkan operasi pengangkatan KGB.

Wanita yang sudah dilakukan mastectomy kemudian bisa mempertimbangkan untuk melakukan breast reconstruction yaitu ahli bedah akan membuatkan payudara baru. Rekonstruksi bisa dilakukan dengan mengambil jaringan dari bagian tubuh lain. Atau dengan implant sintetis. Hal ini bisa dilakukan langsung pada saat mastectomy bisa juga sesudahnya.

23

ADJUVANT THERAPY. Adalah pengobatan yang diberikan sebagai tambahan pengobatan setelah operasi. Tujuannya untuk mengurangi resiko kanker untuk kambuh. Tapi setiap pengobatan kanker tidak ada yang pasti akan melenyapkan kanker ( hanya Tuhan yang tahu, manusia berikhtiar saja ). Adjuvant theraphy antara lain : Terapi Radiasi, Chemotherapy, Hormon terapi dan Targeted Therapy. Dibawah ini adalah garis besar adjuvant therapy : 1. TERAPI RADIASI. Terapi ini menggunakan X-ray berenergy tinggi atau partikel lain untuk membunuh sel kanker. Terapi ini diberikan secara regular perminggu. Biasanya 5 hari selama seminggu. ( Senin Jumat ) selama 6-7 minggu. Tujuannya adalah : mematikan sel kanker yang mungkin masih ada / teetinggal disekitar area tumor yang sudah dioperasi, mengecilkan ukuran tumor sebelum kemudian dioperasi, agar memudahkan pada saat pengangkatan. Pengalaman saya, ketika metastasis kanker ketulang belakang, di radiasi sebanyak 10x untuk menghilangkan rasa sakit. Danuntuk mengecilkan tumor sebelum operasi di radiasi lagi sebanyak 38 kali. Proses radiasi tidak menyakitkan untuk prosesnya tidak lama. Tidak sampai 4 menit, tidak ada efek apapun. Hanya area yang di radiasi tidak boleh terkena air karena bisa melepuh. Ketika saya radiasi di ketiak, memang agak lecet. Karena biasanya ketiak berkeringat. Bisa diobati dengan perban luka, setelah agak kering lukanya bisa diolesi krem / salep untuk lecet karena radiasi. 2. CHEMOTHERAPY. Chemotherapy adalah menggunakan suatu obat yang fungsinya adalah untuk membunuh sel kanker. Systemic chemotherapy, obat chemo tersebut dialirkan lewat pembuluh darah, targetnya adalah seluruh sel kanker yang ada di tubuh. Efek samping obat chemotherapy sangat individual, tergantung dari masing-masing pasien juga dosisi yang diberikan biasanya dokter akan menghitung luas tubuh melalui berat badan pasien. Pada saat saya melakukan chemotherapy tahun lalu dan sekarang efek samping bisa dikatakan tidak ada / bisa diabaikan. Yang saya rasakan adalah rambut rontok, kalau leukosit mulai turun merasa sangat lelah. Lainnya tidak ada. ( untuk meminimalkan efek samping akan dibahas tersendiri ). Efek samping yang umumnya dirasakan pasien adalah : 1. Rambut rontok 2. Kemungkinan resiko infeksi ( basanya sariawan pada mulut, tenggorokan susah menelan karena infeksi jamur )24

3. Kuku dan kulit menghitam, kadang kulit kering 4. Mual & muntah 5. Ngilu tulang-tulang 6. Hilang nafsu makan 7. Diare atau malahan susah buang air besar 8. Asam lambung naik Gejala-gejala itu biasanya akan menghilang ketika pengobatan selesai. Chemotherapy bisa diberikan secara oral ( diminum ) dan intravenous ( diinfuskan ). Diberikan secara beseri ( untuk oral biasanya diminum selama 2 minggu, istirahat 1 minggu. Kalau diinfuskan 6 kali chemo, jaraknya 3 minggu untuk yang full dose ). Biasanya tidak perlu menginap di Rumah Sakit, apabila satu jam setelah chemo tidak mengalami efek apapun. Kalau agak mual-mual sedikit tidak apa-apa sampai dirumah biasanya akan hilang asal langsung istirahat / tidur. Chemotherapy, bisa diberikan sebagai neoadjuvant therapy ( diberikan sebelum diadakan operasi, tujuannya adalah untuk mengecilkan tumor yang besar, mengeringkan luka kanker akibat kanker yang sudah pecah ), atau adjuvant therapy ( diberikan setelah operasi, untuk mengurangi kekambuhan ). Dalam hal mana apabila kanker kambuh lagi ( cancer reccurence ). Pasien biasanya ditawari untuk menggunakan obat baru atau kombinasi dari obat yang sudah ada. Obat yang berbeda, berguna untuk kanker yang berbeda pula. Dan penelitian menunjukkan bahwa kombinasi dari obat-obat tertentu akan lebih efektif daripada obat individual. Obat obat chemotherapy yang biasanya digunakan untuk kanker payudara adalah :

Cyclophosphamide ( cytoxan, Neosar ) Methotrexate ( banyak merk ) Fluorouracil ( 5-Fu, Adrucil ) Doxorubicin ( Adriamycin, Rubex ) Paclitaxel ( Taxol ) Docetaxel ( Taxotere ) Vinorelbine ( Navelbine ) Capecitabine ( Xeloda ) Protein bound paclitaxel ( Abraxane )

25

Gemcitabine ( Gemzar ) Ada juga obat yang baru di buat oleh Brysto Myers and Squib yaitu Ixempra ( tapi belum beredar di Indonesia, karena masih sangat baru ) Dll

Contoh kombinasi obat :

CMF ( cyclophosphamide, methotrexate, dan 5-FU ) FAC ( 5-Fu, Doxorubicin, cyclophosmide ) TAC ( docetaxel, doxorubicin, dan cyclophosphamide ) GT ( gemcitabine dan paclitaxel )

Beberapa obat ini bisa juga dikombinasikan dengan trastuzumab ( Herceptine ), suatu obat yang tergolong dalam targeted therapy. Dalam pengobatan kanker akan selalu dievaluasi oleh team dokter juga lebih baik apabila pasien aktif terlibat.

3. HORMON THERAPY. Terapi hormone berguna bagi pasien yang hasil biopsynya menunjukkan hasil positive untuk Estrogen receptor ( ER + ) dan Progesterone receptors ( PR + ) tipe kanker ini berarti pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormonehormon tersebut sehingga diperlukan obat untuk memblock hormone untuk membatasi / mengerem pertumbuhan tumor. Pemakaiannya bisa sendiri atau bersamaan dengan obat chemotherapy. Contoh terapi hormone sebagai adjuvant therapy adalah tamoxifen, anastrozole ( arimidex ), letrozole ( femara ), dan exemestane ( aromasin ). 2.8 Pencegahan Menurut WHO, diperkirakan lebih dari 40% dari seluruh kanker dapat dicegah. Ketimpangan negara maju dan berkembang adalah dalam hal pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan. Pencegahan kanker bersifat umum dan khusus.

Pencegahan umum meliputi promosi kesehatan (misal pola hidup dan makan yang sehat, menghindari bahan karsinogen) dan deteksi dini Pencegahan khusus adalah upaya pencegahan terhadap suatu jenis kanker tertentu. Misalnya vaksin Hepatitis B untuk mencegah kanker hati; vaksin HPV pada wanita usia 9-26 tahun untuk mencegah kanker leher rahim; dsb.

26

27

2.9 Komplikasi Kebanyakan komplikasi timbul akibat operasi, radiasi dan kemoterapi, atau penggunaan obat tamoxifen , yang efektif dalam pencegahan agar kanker tidak kembali lagi (recurrence), tetapi dapat meningkatkan resiko wanita tersebut untuk mendapat kanker endometrium (rahim) dan penyakit thrombo-embolik. Komplikasi komplikasi tersebut antara lain:

Terbatasnya pergerakan bahu

28

Peningkatan besar parut operasi Inflamasi (peradangan) jaringan ikat pada lengan yang terlibat Tumor maligna (ganas) pada pembuluh-pembuluh limfe di daerah lengan yang terlibat Penumpukan cairan dalam payudara; pembengkakan jaringan di lengan Perobahan warna pada kulit akibat radiasi atau timbulnya bercak-bercak merah-hitam Infamlasi (peradangan) paru akibat radiasi Kematian sel-sel lemak dibawah jaringan payudara. Kanker tumbuh lagi (recurrence). 2.10 Prognosis Tahap yang paling penting, yang dibutuhkan menjadi ukuran pertimbangan, keterlibatan lokal, status limfonodi dan apakah penyakit metastasis hadir. Semakin tinggi stadium saat diagnosis prognosis, semakin buruk. Panggung dibangkitkan oleh invasiveness penyakit ke kelenjar getah bening, dinding dada, atau di luar kulit, dan agresivitas dari kanker sel. Panggung diturunkan dengan adanya kanker zona bebas dan close-to-normal perilaku sel (gradasi). Ukuran bukanlah faktor dalam pementasan kecuali kanker yang invasif. Duktal Karsinoma in situ sepanjang seluruh payudara adalah nol panggung. Grading adalah berdasarkan bagaimana dibiopsi, berbudaya sel berperilaku. Semakin dekat normal kanker sel adalah, semakin lambat pertumbuhannya dan semakin baik prognosis. Jika sel-sel tidak dibedakan dengan baik, mereka akan muncul belum dewasa, akan membagi lebih cepat, dan akan cenderung menyebar. Yah dibedakan diberi kelas 1, moderat adalah kelas 2, sedangkan miskin atau dibeda-bedakan diberikan kelas yang lebih tinggi dari 3 atau 4 (tergantung pada skala yang digunakan). wanita muda cenderung memiliki prognosis yang lebih buruk daripada pasca menopause wanita disebabkan oleh beberapa faktor. payudara mereka aktif dengan siklus mereka, mereka mungkin bayi menyusui, dan mungkin tidak menyadari perubahan dalam dada mereka. Oleh karena itu, perempuan muda biasanya pada tahap lebih lanjut saat didiagnosa. Ada mungkin juga biologis faktor yang berkontribusi terhadap risiko yang lebih tinggi dari kekambuhan penyakit bagi perempuan muda dengan kanker payudara .

29

Kehadiran estrogen dan reseptor progesteron di kanker sel, meskipun tidak prognosis, adalah penting dalam membimbing pengobatan. Mereka yang tidak positif bagi para reseptor spesifik tidak akan merespon hormon terapi. Demikian juga, status HER2/neu mengarahkan pengobatan. Pasien yang kanker sel yang positif untuk HER2/neu memiliki penyakit yang lebih agresif dan dapat diobati dengan trastuzumab, antibodi monoklonal yang menargetkan protein ini. Peningkatan CA15-3, dalam hubungannya dengan fosfatase alkali, ditunjukkan untuk meningkatkan kemungkinan kekambuhan awal kanker payudara .

BAB III PENUTUP

Tingkat pertumbuhan atau stadium kanker payudara ditentukaan tumor, penyebaran pada kelenjar getah bening di daerah ketiak ataupun supraklavikuler dan organ lain misalnya paru, hati dan tulang. Semakin kecil tumor, kemungkinan penyebaran tumor semakin kecil dan tindakan bedah kuratif dapat diharaapkan walaupun sifatnya "sulit diramalkan" karena kemungkinan mikrometastasis tidak dapat

30

diabaikan. Oleh sebab itu penanggulangan kanker payudara dewasa ini diprioritaskan path upaya menemukan kankerpada ukuran sekecil mungkin.

Daftar pustaka

1.

Gleade J. At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Erlangga Medical

Series, Jakarta, 2005.

2. Sabiston, Buku Ajar Ilmu Bedah, Bagian I, cetakan kedua. ECG. Jakarta. 1995.

3. Underwood J. C. E. Patologi: Umum dan Sistemik, Edisi II, Volume 2, ECG.

Jakarta, 2000.31

4. www.brastcancer.about.org 5. http://www.news-medical.net/health/Breast-CancerPathophysiology.aspxwww.webmd.com 6. http://kankerpayudara.wordpress.com/2007/12/30/pengobata-kankerpayudara/ 7. www.wikipedia.com 8. http://www.ehow.com/about_5390039_breast-tumor-symptoms.html 9. www.emedicine.com 10. www.medicastore.com

32