tumor cae

Download tumor CAE

If you can't read please download the document

Upload: prima-artya-kurniawan

Post on 22-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tumor cae

TRANSCRIPT

PRESENTASI KASUS

MASTOIDITIS KRONIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti

Ujian Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit THT

Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung

Preceptor :

dr. Pramono Sp.THT-KL

Disusun oleh :

Dinar Dwi Maharani, S.Ked

20060310046

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT THT

RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2011

HALAMAN PENGESAHAN

MASTOIDITIS KRONIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti

Ujian Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit THT

Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung

Disusun oleh :

Dinar Dwi Maharani, S.Ked

20060310046

Preceptor

(dr. Pramono Sp.THT-KL)

Mastoiditis Kronis

STATUS PASIEN THT

RESUME

Seorang perempuan berusia 40 tahun dengan keluhan utama adanya benjolan di liang telinga kanan. Keluhan dirasakan sudah 17 bulan yang lalu. Benjolan terasa mengganggu pendengaran. Telinga berdengung (-), sekret dari telinga kanan (-).

DATA UMUM

Nama: Ny. Siti Rohmah

Umur: 40 tahun

Berat badan: 68 kg

Pekerjaan: swasta

Agama: Islam

Alamat: Candiroto RT 02 RW 05, Temanggung

Tanggal masuk: 17 Oktober 2011

Diagnosis pre-operasi: Tumor canalis auditus externus dextra

Jenis pembedahan: eksisi

III.ANAMNESIS PASIEN

a. keluhan utama

benjolan di liang telinga kanan

b. riwayat penyakit sekarang

Pasien dengan keluhan utama adanya benjolan di liang telinga kanan. Keluhan dirasakan sudah 17 bulan yang lalu. Benjolan terasa mengganggu pendengaran dan semakin lama semakin membesar. Telinga berdengung (-), sekret dari telinga kanan (-), nyeri tekan (+).

c. riwayat penyakit dahulu

Riwayat infeksi telinga (-)

Riwayat penyakit hipertensi (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat penyakit ginjal (-)

d. riwayat penyakit keluarga

Riwayat penyakit hipertensi (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat penyakit ginjal (-)

IV.PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum: baik

Kesadaran: compos mentis

Vital signs: TD = 120/80 mmHg

N = 76 x/menit

RR = 20 x/menit

T = 36,5 0 C

Status Generalis

Mata: konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik

Leher: pembesaran limfonodi (-), JVP tidak meningkat

Thoraks: cor = konfigurasi cor dalam batas normal

S1-S2 reguler, bising (-)

Pulmo = simetris, retraksi (-), sonor, suara dasar vesikuler (+) normal, suara tambahan (-).

Abdomen: datar, bising usus (+) normal, timpani, supel, nyeri tekan (-).

Ekstremitas: akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik.

Status Lokalis

Telinga:

kanan

inspeksi : MAE hiperemis (-), tampak massa di CAE ukuran 2x2x1 cm, tunggal, konsistensi lunak, permukaan rata, warna coklat, mobile (+), tanda-tanda infeksi (-), othore (-).

palpasi : nyeri tekan (+)

kiri

inspeksi : MAE hiperemis (-), massa (-), lesi (-), othore (-)

palpasi : nyeri tekan (-)

pemeriksaan otoskopi : canalis auditus eksternus tak tampak massa, membran timpani intak (+).

Hidung : rinore (-), konka nasalis hipertrofi (-), deviasi septum nasi (-)

Tenggorokan: faring hiperemis (-), tonsil hiperemis (-), T1-T1

V.PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium

Darah Lengkap :Nilai rujukan normal

Hb: 13,4 g/dl12-16 g/dl

Hematokrit: 42 %35-30 %

Jumlah leukosit: 7,5 x 103/l5-13 x 103/l

Jumlah eritrosit: 4,76 x 106/l4-5,3 x 103/l

Trombosit: 235 x 103/l150-400 x 103/l

MCV: 88,9 fl 80-97 fl

MCH: 28,2 pg 26-36 pg

MCHC: 31,7 g/dl 31-37 g/dl

Hitung jenis

Limfosit: 20,5 % 20-60%

MXD: 6,5 %

Netrofil: 73 % 50-70%

Laju Endap Darah

LED 1 jam:17 mm 0-15 mm

LED 2 jam: 32 mm 7-20 mm

CT-BT

CT: 630 menit 5-8 menit

BT: 200 menit 1-3 menit

Kimia Klinik

GDS: 100 mg/dl

Ureum: 23,1 mg/dl 10-50 mg/dl

Kreatinin: 0,83 mg/dl 0,6-1,20 mg/dl

SGOT: 19,4 U/L

SGPT: 12,3 U/L

Pemeriksaan Rontgen Thorax PA view

Kesan : cor dan pulmo dalam batas normal

VI.DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis sementara: tumor canalis auditus externus dextra

Diagnosis banding: jinak : exostose

Osteoma

Adenoma

Kista sebasea

Ganas : squamous sel karsinoma

basal sel karsinoma

adenokistik karsinoma

sarcoma

melanoma maligna.

VII. TERAPI

Terapi medikamentosa sebelum pembedahan :

infus ringer laktat 28 tpm : untuk rehidrasi pasienclanexi inj. 1 gr/12 jam i.vkalnex inj. 500 mg (1 jam pre-op)

Perawatan dan terapi medikamentosa setelah pembedahan :

tidurkan posisi miring ke kanan dan kiriawasi tanda-tanda vital 15 menit hingga sadar penuhawasi tanda-tanda perdarahan dengan ketat dalam 24 jam pertamaterapi : infus ringer laktat 28 tpmcefim inj. 1 gr/12 jam i.vkalmethason inj. 1 amp/8 jam i.vkalnex inj. 500 mg/8 jam i.vtrolac inj. 1 amp/12 jam i.v

Terapi hari kedua post-op : terapi lanjut ditambah metronidazol tablet 500 mg/8 jam.

VIII.PEMBAHASAN

Pasien dengan keluhan utama adanya benjolan di liang telinga kanan. Keluhan dirasakan sudah 17 bulan yang lalu. Benjolan terasa mengganggu pendengaran dan semakin lama semakin membesar. Telinga berdengung (-), sekret dari telinga kanan (-), nyeri tekan (+), telinga berdengung (-). Pemeriksaan fisik menunjukkan inspeksi telinga kanan : MAE hiperemis (-), tampak massa di CAE ukuran 2x2x1 cm, tunggal, konsistensi lunak, permukaan rata, warna coklat, mobile (+), tanda-tanda infeksi (-), othore (-), palpasi :nyeri tekan (+)

Berdasarkan tanda dan gejala hasil dari anamnesis, pemeriksaan fisik, maka diagnosis sementara mengarah kepada tumor canalis auditus externus dextra. Tindakan terapi yang diberikan untuk kasus ini berupa medikamentosa dan operatif berupa eksisi jaringan tumor.

IX.TINJAUAN PUSTAKA

Tumor telinga dapat berasal dari kulit, mukosa, tulang, tulang rawan, saraf, dan jaringan ikat. Lokasinya dapat berada di daun telinga, liang telinga lar, telinga tengah, mastoid, tulang temporal. Tumor telinga ini dapat bersifat jinak maupun ganas.

Macam-macam tumor daun telinga (auricle) yang jinak di antaranya angioma (hemangioma kapiler, limfangioma), kista sebasea, fibroma, dan papiloma, Sedangkan yang bersifat ganas di antaranya adalah karsinoma (85%) dan melanoma maligna.

Macam-macam tumor telinga bagian luar yang jinak di antaranya, exostose, osteoma, dan adenoma, sedangkan yang bersifat ganas di antaranya squamous sel karsinoma, basal sel karsinoma, adenokistik karsinoma, sarcoma, dan melanoma maligna.

Macam-macam tumor telinga tengah dan mastoid yang jinak di antaranya glomus jugulare, hemangioma, dan adenoma, sedangkan yang bersifat ganas di antaranya karsinoma (5%) dan sarcoma.

Berbagai lesi kulit termasuk neoplasma dapat ditemukan pada aurikula dan liang telinga. Beberapa lesi tidak lazim pada daerah ini, salah satunya adalah osteoma. Osteoma merupakan salah satu tumor jinak pada dinding liang telinga yang tampak sebagai benjolan tunggal, keras, bundar, yang menempel melalui suatu pedikel tulang yang kecil pada sepertiga bagian dalam (bagian tulang) liang telinga. Tumor ini perlu dibedakan dengan suatu eksotosis yang lebih lazim dijumpai, yaitu berupa tonjolan bundar dari tulang kanalis yang hipertrofik (biasanya multiple dan bilateral). Penyebab eksotosis tidak sepenuhnya jelas; telah dikemukakan bahwa pertumbuhan ini lebih sering terjadi pada orang-orang yang sering berenag dalam air dingin. Eksotosis biasanya tidak memerlukan pengobatan, sekalipun dapat menyebabkan liang telinga lebih sering tersumbat serumen pada sebagian orang. Osteoma dapat dipotong dengan hati-hati dari liang telinga dengan bantuan mikroskop operasi. Polip jinak telinga tengah dapat muncul dalam liang telinga. Pengangkatan secara hati-hati di bawah mikroskop operasi merupakan indikasi bila kelainan ini tidak responsive dengan terapi medis; pada kasus demikian perlu dilakukan pemeriksaan hstologi.

Karsinoma sel squamous merupakan keganasan yang paling sering pada liang telinga dan dapat disembuhkan bila didiagnosis secara dini dan ditangani secara tepat. Sekresi kronik, seringkali bersifat serosanguinosa, dan perdarahan, nyeri serta pembengkakan dalam liang telinga, merupakan tanda-tanda yang secara tunggal atau kombinasiharus mengarahkan pada suatu kemungkinan pertumbuhan yang baru. Otitis eksterna kronik yang tidak responsive dengan anjuran-anjuran yang diberikan di atas perlu dibiopsi. Paralisis wajah merupakan tanda perkembangan lanjut penyakitnya.

Tumor ganas pada pinna lebih sering ditemukan daripada tumor pada liang telinga. Dua tipe utama adalah karsinoma sel squamous dan karsinoma sel basal. Pengobatan awal yang lebih dpilih adalah eksisi bedah. Diseksi kelenjar regional dapat diindikasikan pada varian sel gepeng.

Kista sebasea dapat terbentuk pada lipatan aurikula dan seringkali multipel. Kista-kista besar dapat meradang ntermiten dan lebih sering sembuh setelah eksisi lengkap daripada hanya didrainase. Nodulus pada heliks dapat merupakan kondritis setempat yang dikenal sebagai kondrodermatitis nodularis helisis kronik (nodulus nyeri). Nodulus ini lebih sering ditemukan pada pria dan pada heliks superior dan antiheliks. Walaupun kadang-kadang dapat diatasi dengan injeksi steroid, eksisi local dapat pula memberikan kesembuhan dan diagnosis patologik.

Tofi pada gout dapat timbul pada jaringan subkutan atau tulang rawan aurikula berupa nodula putih kekuningan yang mengandung Kristal urat dan natrium biurat. Tofi yang tak sedap dipandang boleh dieksisi.

Penegakkan diagnosis pada kasus tumor telinga ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, tes pendengaran, radiologi, dan biopsy. Tes pendengaran yang dapat dilakukan berupa garpu tala, audiogram (tidak mutlak, tergantung lokasi tumor atau bila diindikasikan). Pemeriksaan radiologi berupa foto mastoid (Schuller, Stenvers, skull lateral), CT scan/MRI.

Anamnesis dilakukan dengan menanyakan apakah pada daun telinga atau liang telinga tumbuh benjolan, nodul tumbuh pelan mengarah ke jinak, benjolan cepat membesar dan terdapat ulkus mengarah ke ganas, liang telinga terasa nyeri, rasa buntu, secret ada darah atau perdarahan telinga, otore kronik, tinnitus, pendengaran menurun, rasa nyeri di telinga luar, tengah, ataupun sebelah dalam. Kemudian apakah telinga bagian belakang membengkak, muka perot yang mengarah ke ganas, serta benjolan di leher berupa limfadenopati yang merupakan tanda metastasis.

Tanda klinis yang mengarah ke curiga ganas apabila daun telinga/liang telinga luar/belakang telinga tampak benjolan atau massa tumor kemerahan, lunak, dan bercak darah. Sekret ada darah, perdarahan telinga, liang telinga permukaan kasar, merah, garanuloma atau polip perlu biopsy, kemudian terdapat nyeri tekan, penderita tampak kesakitan, dan adanya paresis nervus VII.