tum11 bab iii metodologi penelitian

3
METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian dilangsungkan di Taman Rekreasi Margasatwa (TRMS) Serulingmas dan di Fakultas Kedokteran Hewan. Waktu pengambilan tinja yaitu bulan Juli hingga Agustus 2009. Sementara pemeriksaan tinja dilakukan pada bulan September 2009 hingga Februari 2010 di Laboratorium Helminthologi, Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan - Institut Pertanian Bogor. Bahan dan Alat Penelitian ini menggunakan tinja yang berasal dari C. dromedarius jantan dan betina yang berumur 5-6 tahun, air, methylen blue, dan larutan pengapung (campuran gula dan garam). Alat yang digunakan antara lain saringan teh dengan ukuran lubang 075-0.9 x 0.6-0.675 mm, gelas ukur, kamar hitung McMaster, alat penghitung, tabung reaksi, modifikasi gelas Baermann, gelas objek, gelas penutup, cawan petri, mikroskop cahaya, lemari es, timbangan, pipet gelas, lembar pencatatan dan kamera digital. Alat tambahan yang digunakan di laboratorium adalah alat videomikrometer. Metode Teknik Pengambilan Sampel Sampel yang diambil adalah tinja unta punuk satu yang masih segar atau segera setelah jatuh ke tanah. Pengambilan sampel dilakukan seminggu satu kali selama enam minggu pada pukul 10.00 WIB. Tinja diamati bentuk dan konsistensinya, kemudian disimpan dalam kantong plastik serta diberi label identitas. Berat tinja yang diambil kira-kira 5 gram dan tinja disimpan dalam lemari pendingin suhu 4 0 C, sampai proses pemeriksaan.

Upload: pangeranandareaspanggabean

Post on 18-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Metodologi Penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: TUM11 BAB III Metodologi Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian dilangsungkan di Taman Rekreasi Margasatwa (TRMS)

Serulingmas dan di Fakultas Kedokteran Hewan. Waktu pengambilan tinja yaitu

bulan Juli hingga Agustus 2009. Sementara pemeriksaan tinja dilakukan pada

bulan September 2009 hingga Februari 2010 di Laboratorium Helminthologi,

Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, Departemen Ilmu Penyakit

Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan -

Institut Pertanian Bogor.

Bahan dan Alat

Penelitian ini menggunakan tinja yang berasal dari C. dromedarius jantan

dan betina yang berumur 5-6 tahun, air, methylen blue, dan larutan pengapung

(campuran gula dan garam). Alat yang digunakan antara lain saringan teh dengan

ukuran lubang 075-0.9 x 0.6-0.675 mm, gelas ukur, kamar hitung McMaster, alat

penghitung, tabung reaksi, modifikasi gelas Baermann, gelas objek, gelas

penutup, cawan petri, mikroskop cahaya, lemari es, timbangan, pipet gelas,

lembar pencatatan dan kamera digital. Alat tambahan yang digunakan di

laboratorium adalah alat videomikrometer.

Metode

Teknik Pengambilan Sampel

Sampel yang diambil adalah tinja unta punuk satu yang masih segar atau

segera setelah jatuh ke tanah. Pengambilan sampel dilakukan seminggu satu kali

selama enam minggu pada pukul 10.00 WIB. Tinja diamati bentuk dan

konsistensinya, kemudian disimpan dalam kantong plastik serta diberi label

identitas. Berat tinja yang diambil kira-kira 5 gram dan tinja disimpan dalam

lemari pendingin suhu 40 C, sampai proses pemeriksaan.

Page 2: TUM11 BAB III Metodologi Penelitian

17

Pemeriksaan Tinja

1. Pemeriksaan Kualitatif

a) Pemeriksaan Natif

Metode ini dipergunakan untuk pemeriksaan secara cepat dan bertujuan

untuk menentukan ada atau tidaknya telur cacing. Tinja diambil dengan

menggunakan tusuk gigi dan dioleskan di atas kaca obyek. air ditambahkan

dan dihomogenkan. Selanjutnya ditutup dengan kaca penutup dan diperiksa di

bawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali (Kusumamihardja 1995)

b) Metode Pengapungan

Metode ini berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya telur cestoda dan

nematoda pada tinja. Caranya adalah sebagai berikut; tinja sebanyak 3 gram

yang telah dilumatkan, diberi larutan pengapung 57 ml. Campuran tinja dan

larutan pengapung diaduk dan disaring. Larutan yang sudah homogen

dimasukkan ke dalam tabung reaksi hingga penuh membentuk cembung pada

permukaan tabung. Tabung reaksi ditutup menggunakan kaca penutup dan

didiamkan. Setelah 10-15 menit kaca penutup diambil dan diletakkan di atas

gelas obyek. Sampel tersebut diperiksa di bawah mikroskop dengan

perbesaran 10 kali (Kusumamihardja 1995).

c) Sedimentasi

Metode ini bertujuan untuk pemeriksaan telur cacing trematoda. Tinja

sebanyak 3 gram dimasukkan ke dalam gelas Baerman dan ditambahkan 57

ml air. Campuran diaduk hingga homogen dan dibiarkan 10-15 menit.

Supernatan dibuang dengan hati-hati supaya endapan tidak ikut terbawa air.

Air ditambahkan lagi ke dalam gelas hingga penuh, tunggu 10-15 menit

kemudian supernatan dibuang kembali. Hal tersebut diulangi hingga air

supernatan menjadi bersih. Endapan kemudian difiltrasi dengan filter

bertingkat dengan lubang berukuran 400 µm, 100 µm, dan 40 µm. Endapan

pada filter ketiga dituang ke dalam cawan petri lalu ditambah methylen blue

dan diperiksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 10 kali dan 40 kali

(Shulaw 2004).

Page 3: TUM11 BAB III Metodologi Penelitian

18

2. Pemeriksaan kuantitatif

Perhitungan jumlah telur tiap gram tinja (TTGT) menggunakan metoda

McMaster dengan perhitungan TTGT tiap jenis telur. Tiga gram tinja dilarutkan

ke dalam 57 mililiter larutan pengapung. Campuran tinja dan larutan pengapung

diaduk, disaring dan dihomogenkan. Larutan yang sudah homogen kemudian

dimasukkan ke dalam kamar hitung McMaster dengan menggunakan pipet.

Kamar hitung diperiksa menggunakan miskroskop dengan perbesaran 10 kali

(Soulsby 1982).

Nilat TTGT diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

TTGT =𝑛

𝑏𝑡×Vt

Vh

Keterangan: n : Jumlah telur cacing dalam kamar hitung

Vh : Volume Kamar hitung (ml)

Vt : Volume total sampel (ml)

bt : Berat tinja (gram)

TTGT dengan menggunakan kamar hitung McMaster untuk telur cacing

nematoda dan cestoda sedangkan untuk perhitungan telur cacing trematoda

menggunakan rumus sebagai berikut (Shulaw 2004).

Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan indentifikasi dan

hasil perhitungan telur cacing. Telur yang didapat diukur panjang dan lebar

kemudian dibandingkan secara morfologi terhadap telur cacing dari literatur.

Pengamatan Sistem Pemeliharaan

Pengamatan dilakukan terhadap sistem pemeliharaan unta punuk satu meliputi

sistem perkandangan, kebersihan kandang, manajemen pakan serta pengelolaan

kesehatan untuk dilihat pengaruhnya terhadap kasus kecacingan.

Jumlah total telur

Berat tinja