8

MANFAAT KEHATI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

Keanekaragaman hayati (Kehati) yang dalam bahasa Inggrisnya disebut “biodiversity” adalah tingkat variasi bentuk kehidupan di alam atau seluruh planet. Keanekaragaman hayati adalah berbagai bentuk kehidupan di semua tingkat sistem biologis yaitu, molekul, organisme, populasi, spesies dan ekosistem. Ahli biologi paling sering mendefinisikan keanekaragaman hayati sebagai totalitas gen, spesies, dan ekosistem suatu daerah.

Gambar 1.Ekosistem laut sebagai sumber Kehati

Gambar 2.Ekosistem hutan sebagai sumber Kehati

Keanekaragaman Hayati adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup. Ada dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme.

8

Setiap saat kita dapat menyaksikan berbagai macam makhluk hidup yang ada di sekitar kita baik di daratan maupun di perairan. Misalnya, dihalaman rumah, kebun, sawah, atau di hutan. Di tempat itu dapat kita jumpai bermacam-macam makhluk hidup mulai dari makhluk yang berukuran kecil seperti semut hingga makhluk berukuran besar seperti burung, ular, atau gajah. Melalui pengamatan, kita dapat membedakan jenis-jenis makhluk hidup. Pembedaan makhluk hidup dapat dilihat berdasarkan bentuk, ukuran, warna, tempat hidup, tingkah laku, cara berkembang biak, dan jenis makanan. Contoh paling mudah untuk melihat kehati adalah adanya berbagai jenis dan bentuk pada suatu spesies baik tumbuhan maupun hewan.

Gambar 3.Berbagai ragam jenis jamur dan bunga

Perbedaan atau keanekaragaman hayati dapat disebabkan oleh faktor abiotik maupun oleh faktor biotik. Perbedaan keadaan udara, cuaca, tanah, kandungan air, dan intensitas cahaya matahari menyebabkan adanya perbedaan hewan dan tumbuhan yang hidup. Hal tersebut mengakibatkan adanya keanekaragaman hayati.

Gambar 4.Perbedaan kondisi ekosistem

mengakibatkan perbedaan jenis spesies

8

Keanekaragaman hayati dibedakan atas tiga yaitu keanekaragam tingkat ekosistem, keanekaragam tingkat jenis (spesies), dan keanekaragam tingkat gen. Keanekaragam tingkat ekosistem adalah keanekaragaman yang dapat ditemukan di antara ekosistem. Kondisi lingkungan tempat hidup suatu makhluk hidup sangat beragam biasanya dapat menghasilkan jenis makhluk hidup yang beragam pula. Keanekaragaman tingkat spesies (jenis) adalah keanekaragaman yang ditemukan di antara organisme yang tergolong dalam jenis yang berbeda, baik yang termasuk dalam satu famili maupun tidak. Perbedaan yang terdapat di antara organisme berbeda jenis lebih banyak dibandingkan dengan di antara organisme satu jenis. Keanekaragam tingkat gen adalah keanekaragam atau variasi yang dapat ditemukan di antara organisme dalam satu spesies. Dua organisme yang berbeda jenis mempunyai perbedaan susunan gen yang lebih banyak daripada yang tergolong dalam satu jenis.

Keanekaragaman hayati adalah ukuran dari kesehatan ekosistem. Hal ini dikarenakan ekosistem yang telah rusak dapat menyebabkan rusaknya habitat tempat spesies mahluk hidup berada. Hal ini secara tidak langsung dapat menyebabkan musnahnya beberapa spesies kehati. Sebagai contoh, akibat terjadinya pencemaran air oleh limbah industri di sungai, beberapa spesies biota air akan mati. Jika spesies yang mati adalah jenis spesies yang langka dan kerusakan tersebut berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan kepunahan.

Kerusakan habitat telah memainkan peran penting dalam kepunahan, terutama terkait dengan kerusakan hutan tropis.  Faktor yang berkontribusi terhadap hilangnya habitat adalah : kelebihan penduduk, penggundulan hutan, pencemaran (polusi udara, polusi air, pencemaran tanah) dan pemanasan global atau perubahan iklim. Jadi dapat dikatakan bahwa menghindari kerusakan lingkungan merupakan upaya menjaga keanekaragaman hayati.

8

Gambar 5.Pencemaran air, udara, dan tanah yang

menyebabkan kerusakan ekosistemSebaran keanekaragaman hayati tidak merata, melainkan sangat

bervariasi di seluruh dunia maupun di dalam daerah. Indonesia dikenal sebagai negara mega biodiversity karena memiliki banyak potensi keanekaragaman hayati. Indonesia ditempatkan sebagai negara dengan tingkat keanekaragaman hayati paling tinggi setelah negara brazil. Umumnya negara dengan keanekargaman hayati yang besar adalah negara dengan tipe iklim tropis.

Di Indonesia, terdapat 10 % spesies tanaman, 12 % spesies mamalia, 16 % spesies reptilia dan amfibi, dan 17 % dari spesies burung yang ada di dunia. Sejumlah spesies tersebut bersifat endemik, yaitu hanya terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan ditempat lain. Contohnya adalah burung cendrawasih di papua, burung maleo di sulawesi, komodi di pulau komodo, anoa di sulawesi, raflesia arnoldi, terdapat di pulau sumatera dan penyebarannya di sepanjang bukit barisan dari Aceh sampai Lampung serta bunga bangkai (Amorphallus titanium) merupakan flora khas Indonesia yang terdapat di Sumatera.

Keberadaan kehati memiliki banyak manfaat. Oleh karena itu perlu dilestarikan. Manfaat Keanekaragaman hayati yang paling banyak dirasakan oleh masayarakat diseluruh dunia adalah dalam dunia medis. Kehati menyediakan dukungan penting untuk penemuan obat dan ketersediaan sumber daya obat.  Bagian penting dari obat berasal, langsung atau tidak langsung, dari sumber biologi. Setidaknya 50% dari senyawa farmasi di pasar AS berasal dari tanaman, hewan, dan mikroorganisme, sementara sekitar 80% dari populasi dunia tergantung pada obat-obatan dari alam (digunakan baik dalam praktek medis modern atau tradisional) untuk kesehatan primer. 

Manfaat kehati secara detil dapat diuraikan secara berikut :1. Manfaat dari Segi Ekonomi

Keanekaragaman hayari dapat menghasilkan produk berupa materi atau jasa yang manfaatnya dapat ditukar dengan uang. Manfaat utama kehati yaitu untuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu pangan (serelia, biji-bijian, umbi-umbian, sayur, buah, telur, daging, susu dan sebagainya), sandang (ulat sutra, bulu domba, kapas) dan papan (meranti, jati, sengon, pohon sawo, dan sebagainya).

8

Gambar 6.Tanaman padi dan gandum sebagai sumber pangan

Jenis hewan (fauna) dan tumbuhan (flora) dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia maupun untuk kepentingan ekspor. Jenis kayu-kayu tersebut antara lain adalah kayu ramin, gaharu, meranti, dan jati jika di ekspor akan menghasilkan devisa bagi negara.

Gambar 7.Kayu gaharu dan kayu ramin hasil hutan

Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai sumber makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-oabatan dan kosmetika.

Gambar 8.

8

Tanaman pacar Cina dan pegagan untuk obat

Sumber daya yang berasal dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan industri. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak merupakan sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis diantaranya dikenal sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein.

Gambar 9.Ikan dan udang sebagai sumber pangan

2. Manfaat dari Segi Wisata Selain bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan utama (primer) manusia. Kehati juga bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sekunder manusia yaitu untuk kebutuhan transportasi seperti penggunaan binatang kuda dan onta, untuk rekreasi seperti hutan, taman bunga, tanaman hias, keindahan bawah laut, hewan piaran dan sebagainya. Keanekargaman hayati juga dapat menjadi objek wisata. Salah satunya adalah kebun raya Bogor yang menyimpan berbagai jenis tumbuhan dan hewan dan merupakan kekayaan plasma nutfah di Indonesia. Saat ini bahkan sudah mulai berkembang wisata alam berbasis pengenalan dan pembelajaran terhadap jenis tumbuhan atau yang biasa di kenal dengan istilah agrowisata.

8

Gambar 10.Kebun raya Bogor sebagai objek wisata Kehati

Bagi negara tertentu, keanekaragaman hayati dapat memberikan kebanggaan karena keindahan dan kekhasannya. Seperti : karapan sapi di Madura, ukiran jepara dari kayu jati, lukisan wayang dari kulit domba dan sebagainya. Keanekaragaman hayati tersebut memiliki nilai budaya.

3. Manfaat dari Segi Ilmu PengetahuanUmumnya secara langsung manusia menjadikan hewan dan tumbuhan sebagai objek wisata atau hiburan. Tetapi tidak sedikit yang menggunakannya untuk keperluan penelitian (research). Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Keanekaragaman hayati masih terus diteliti oleh para ahli, karena sebagai sumber ilmu atau tujuan lain. Misalnya : pemuliaan hewan dan tumbuhan, pelestarian alam, pencarian alternatif bahan pangan dan energi, dan sebagainya. Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan tumbuhan yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan. Misalnya penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan. Jadi dapat dikatakan bahwa keanekaragaman hayati memiliki nilai pendidikan.

4. Manfaat dari Segi Sosial dan BudayaMasyarakat Indonesia ada yang menetap di wilayah pegunungan, dataran rendah, maupun dekat dengan wilayah perairan. Masyarakat tersebut telah terbiasa dan menyatu dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Kegiatan memanen hasil hutan maupun pertanian merupakan kebiasaan yang khas bagi masyarakat yang tinggal di pegunungan atau dataran tinggi.Masyarakat tersebut yang hidup berdekatan dengan laut, sungai, dan hutan memiliki aturan tertentu dalam upaya memanfaatkan tumbuhan dan hewan. Masyarakat memiliki kepercayaan tersendiri mengenai alam. Dengan adanya aturan-aturan tersebut, keanekaragaman hayati akan terus terjaga kelestariannya.

8

Disusun oleh : Etty Septia Sari, ST, M.I.L