tujuh unsur kebudayaan kopi
TRANSCRIPT
TUGAS MATA KULIAH
FILSAFAT ILMU
“Perkembangan Kopi Dikaitkan 7 Unsur Kebudayaan”
Nama : Della Mega Alfionita
NIM : 071311133011
PROGRAM STUDI S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SEMESTER GENAP 2013/2014
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................................
TUGAS INDIVIDU .........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ...........................................................................................................
1.3. Tujuan ..................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................
2.1. Sejarah Kopi di Dunia dan Indonesia...................................................................................
Sejarah Kopi di Dunia ....................................................................................................
Sejarah Kopi di Indonesia ...............................................................................................
2.2. Minuman Kopi Pada Berbagai Latar Belakang Budaya.......................................................
2.3. Tradisi Minum Kopi yang Menjadi Gaya Hidup di Aceh.................................................
2.4. Hubungan Kopi dengan Ketujuh Unsur Kebudayaan ..........................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................
3.1. Kesimpulan ..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
TUGAS INDIVIDU
Ilmu Pengetahuan dan kebudayaan membutuhkan perspektif filsafat. 7 unsur kebudayaan
menjadi unsur-unsur pembahasan yang luas dan kompleks perihal hubungan “Filsafat, Ilmu
Pengetahuan dan Budaya Manusia”.
Terapkan pemahaman tersebut untuk mengkaji:
(i) Perkembangan Kopi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan
mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi
dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat
ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk
dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan
pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana
ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara
menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah;
macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta
implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu
sendiri.
Ilmu dengan kebudayaan memiliki keterkaitan. Sama halnya dengan filsafat ilmu
dengan kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil karya manusia, yang meliputi hasil akal,
rasa, dan kehendak manusia. Oleh karena itu maka kebudayaan tidak pernah berhenti, terus
berlangsung sepanjang jaman, merupakan suatu proses yang memerlukan waktu yang
panjang untuk memenuhi keinginan manusia untuk lebih berkualiatas.
Apabila kebudayaan adalah hasil karya manusia, maka ilmu sebagai hasil akal pikir
manusia juga merupakan kebudayaan. Namun ilmu dapat dikatakan sebagai hasil akhir
dalam perkembangan mental manusia dan dapat dianggap sebagai hasil yang paling optimal
dalam kebudayaan manusia.
Unsur kebudayaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bagian suatu
kebudayaan yang dapat digunakan sebagai satuan analisis tertentu. Dengan adanya unsur
tersebut, kebudayaan di sini lebih mengandung makna totalitas dari pada sekedar
penjumlahan unsur-unsur yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu dikenal adanya unsur-
unsur yang universal yang melahirkan kebudayaan universal. Menurut C. Kluckhohn ada
tujuh unsur dalam kebudayaan universal, yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem
organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencarian hidup, sistem
teknologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian. (Widyosiswoyo, 1996).
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan.Untuk mendapatkan ilmu diperlukan cara-cara
tertentu, memerlukan suatu metode dan mempergunakan sistem, mempunyai obyek formal
dan obyek material. Karena pengetahuan adalah unsur dari kebudayaan, maka ilmu yang
merupakan bagian dari pengetahuan dengan sendiriya juga merupakan salah satu unsur
kebudayaan (Daruni, 1991).
Dari Penjelasan diatas, saya memilih perkembangan kopi sebagai tugas makalah
Filsafat Ilmu.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah sejarah perkembangan kopi di dunia dan di Indonesia ?
2. Bagaimanakah budaya minum kopi di dunia dan di Indonesia
3. Apa hubungannya perkembangan kopi dengan ke-7 unsur kebudayaan dalam filsafat
ilmu?
1.3. Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah tersebut antara lain :
1. Mengetahui sejarah perkembangan kopi di dunia dan di Indonesia
2. Mengetahui budaya minum kopi di dunia dan di Indonesia
3. Memahami hubungan perkembangan kopi dengan ke-7 unsur kebudayaan dalam
filsafat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Kopi di Dunia dan Indonesia
Sejarah Kopi di Dunia
Sejarah kopi dapat ditelusuri jejaknya dari sekitar abad ke-9, di dataran tinggi Ethiopia.
Dari sana lalu menyebar ke Mesir dan Yaman, dan kemudian pada abad limabelas
menjangkau lebih luas ke Persia, Mesir, Turki dan Afrika utara.
Pada awalnya kopi kurang begitu diterima oleh sebagian orang. Pada tahun 1511,
karena efek rangsangan yang ditimbulkan, dilarang penggunaannya oleh para imam
konservatif dan othodoks di majelis keagamaan di Makkah. Akan tetapi karena popularitas
minuman ini, maka larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan
Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga
disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup.
Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer
selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala
besar ke Eropa, dan pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690, karena
tanaman atau biji mentahnya tidak diijinkan keluar kawasan Arab. Ini kemudian berlanjut
pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda.
Ketika kopi mencapai kawasan koloni Amerika, pada awalnya tidak sesukses di Eropa,
karena dianggap kurang bisa menggantikan alkohol. Akan tetapi, selama Perang Revolusi,
permintaan terhadap kopi meningkat cukup tinggi, sampai para penyalur harus membuka
persediaan cadangan dan menaikkan harganya secara dramatis; sebagian hal ini karena
didasari oleh menurunnya pesediaan teh oleh para pedagang Inggris. Minat orang Amerika
terhadap kopi bertumbuh pada awal abad ke-19, menyusul terjadinya perang pada tahun
1812, di mana akses impor teh terputus sementara, dan juga karena meningkatnya teknologi
pembuatan minuman, maka posisi kopi sebagai komoditas sehari-hari di Amerika menguat.
Sejarah Kopi di Indonesia
Kopi Indonesia saat ini ditilik dari hasilnya, menempat peringkat keempat terbesar di
dunia. Kopi memiliki sejarah yang panjang dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan
ekonomi di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang sangatlah cocok
bagi tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan
produksi kopi.
Pada awalnya kopi di Indonesia berada di bawah pemerintah Belanda.Kopi
diperkenalkan di Indonesia lewat Sri Lanka (Ceylon). Kopi pertama kali masuk ke
Indonesia tahun 1696 dari jenis kopi Arabika. Kopi ini masuk melalui Batavia (sekarang
Jakarta) yang dibawa oleh Komandan Pasukan Belanda Adrian Van Ommen dari Malabar -
India, yang kemudian ditanam dan dikembangkan di tempat yang sekarang dikenal dengan
Pondok Kopi -Jakarta Timur, dengan menggunakan tanah partikelir Kedaung. Sayangnya
tanaman ini kemudian mati semua oleh banjir, maka tahun 1699 didatangkan lagi bibit-bibit
baru, yang kemudian berkembang di sekitar Jakarta dan Jawa Barat antara lain di Priangan,
dan akhirnya menyebar ke berbagai bagian dikepulauan Indonesia seperti Sumatera, Bali,
Sulawesi dan Timor.
Kopi pun kemudian menjadi komoditas dagang yang sangat diandalkan oleh VOC.
Tahun 1706 Kopi Jawa diteliti oleh Belanda di Amsterdam, yang kemudian tahun 1714 hasil
penelitian tersebut oleh Belanda diperkenalkan dan ditanam di Jardin des Plantes oleh Raja
Louis XIV.
Ekspor kopi Indonesia pertama kami dilakukan pada tahun 1711 oleh VOC, dan dalam
kurun waktu 10 tahun meningkat sampai 60 ton / tahun. Hindia Belanda saat itu menjadi
perkebunan kopi pertama di luar Arab dan Ethiopia, yang menjadikan VOC memonopoli
perdagangan kopi ini dari tahun 1725 – 1780. Kopi Jawa saat itu sangat tekenal di Eropa,
sehingga orang-orang Eropa menyebutnya dengan “ secangkir Jawa”. Sampai pertengahan
abad ke 19 Kopi Jawa menjadi kopi terbaik di dunia.
Produksi kopi di Jawa mengalami peningkatan yang cukup siginificant, tahun 1830 –
1834 produksi kopi Arabika mencapai 26.600 ton, dan 30 tahun kemudian meningkat
menjadi 79.600 ton dan puncaknya tahun 1880 -1884 mencapai 94.400 ton.
Selama 1 3/4 (Satu – tiga perempat) abad kopi Arabika merupakan satu-satunya jenis
kopi komersial yang ditanam di Indonesia. Tapi kemudian perkembangan budidaya kopi
Arabika di Indonesia mengalami kemunduran hebat, dikarenakan serangan penyakit karat
daun (Hemileia vastatrix) , yang masuk ke Indonesia sejak tahun 1876. Akibatnya kopi
Arabika yang dapat bertahan hidup hanya yang berada pada ketinggian 1000 m ke atas dari
permukaan laut, dimana serangan penyakit ini tidak begitu hebat. Sisa-sisa tanaman kopi
Arabika ini masih dijumpai di dataran tinggi ijen (Jawa Timur) , Tanah Tinggi Toraja
( Sulawesi Selatan), lereng bagian atas Bukit Barisan ( Sumatera) seperti Mandhailing,
Lintong dan Sidikalang di Sumatera Utara dan dataran tinggi Gayo di Nangroe Aceh
Darussalam.
Untuk mengatasi serangan hama karat daun kemudian Pemerintah Belanda
mendatangkan Kopi Liberika (Coffea Liberica) ke Indonesia pada tahun 1875. Namun
ternyata jenis ini pun juga mudah diserang penyakit karat daun dan kurang bisa diterima di
pasar karena rasanya yang terlalu asam. Sisa tanaman Liberica saat ini masih dapat dijumpai
di daerah Jambi, Jawa Tengah dan Kalimantan.
Usaha selanjutnya dari Pemerintah Belanda adalah dengan mendatangkan kopi jenis
Robusta ( Coffea Canephora) tahun 1900, yang ternyata tahan terhadap penyakit karat daun
dan memerlukan syarat tumbuh serta pemeliharaan yang ringan , sedangkan produksinya
jauh lebih tinggi . Maka kopi Robusta menjadi cepat berkembang menggantikan jenis
Arabika khususnya di daerah – daerah dengan ketinggian di bawah 1000 m dpl dan mulai
menyebar ke seluruh daerah baik di Jawa, Sumatera maupun ke Indonesia bagian timur.
Semenjak Pemerintah Hindia Belanda meninggalkan Indonesia, perkebunan rakyat
terus tumbuh dan berkembang, sedangkan perkebunan swasta hanya bertahan di Jawa
Tengah, Jawa Timur dan sebagian kecil di Sumatera; dan perkebunan negara (PTPN) hanya
tinggal di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
2.2. Minuman Kopi Pada Berbagai Latar Belakang Budaya
Peminum kopi yang biasa mengkonsumsi kopinya dari cangkir kertas bisa jadi
merupakan sebagian kecil dari ritual dan karakter kopi yang telah mengarungi sejarah
panjang.
Jauh sebelum Starbucks mengambil alih dunia, penikmat kopi mulai dari Afrika ke
Eropa sampai Amerika Selatan sudah menyukai berkumpul di kedai kopi sambil
menghadapi kopi untuk bergosip, menyusun rencana revolusi dan bahkan mencari makna
hidup.
Mereka masih menjalankannya sampai saat ini. Mereka seringkali merokok, ribut, dan
bergemuruh bersama teman, sahabat dan rekan kerja untuk ngobrol, berdebat, nongkrong
dan melepas lelah, tergantung pada waktu dan situasinya. Disini, secangkir kopi disajikan
pada cangkir yang sesungguhnya -bukan wadah kertas-, dan kopi yang nikmat, sebagian
besar mengeluarkan bau semerbak yang menggantung di udara karena baru saja di roasting.
Kopi Ala Italia
Espresso adalah minuman elemental di Italia yang dibuat menggunakan mesin komersil
yang megah, yang menggunakan konsep presure untuk menekan air mendidih melewati
bubuk kopi.
Kopinya: secangkir kopi pekat yang panas, kuat, hitam, kaya cita rasa dengan tekstur
yang halus. Lihatlah crema cantik yang berwarna karamel di atasnya, lapisan busa cantik
yang menggambarkan secangkir espresso yang sempurna.
Budayanya: Di Italia, ada aturan sosial tak tertulis mengenai cara mengkonsumsi kopi.
"Di Italia, anda biasa menikmati latte atau cappuccino di pagi hari bersama menu sarapan,
tetapi jika anda meminta apapun selain espresso di sore atau malam hari, mereka akan
menertawakan anda.” Begitulah yang diungkapkan seorang pecinta kopi Italia.
Kopi Ala Arab
Kopi kental nan hitam merupakan kopi favorit di Turki dan Timur Tengah yang
merupakan tempat asal minuman kopi. Sedari berabad-abad yang lampau, biji-biji di-
roasting di atas api arang kayu lalu digiling dalam lumpang batu sampai benar-benar halus.
Kopi Arab dimasak pada teko aluminium terbuka dengan tangkai yang panjang. Air
dingin dicampur dengan kopi yang digiling sangat halus dan ditambah gula jika dihendaki,
kemudian dipanaskan sampai tepat sebelum kopi mulai mendidih.
Kopi dikonsumsi ketika masih sangat panas, di dalam cangkir porselin kecil - tetapi
hanya setelah ampas kopi sudah mengendap di bagian bawah cangkir. Kopi yang terbaik
adalah "mazbout" –dalam ungkapan bahasa arab- yang berarti medium: dengan jumlah yang
seimbang antara kopi dan gula. Dan, tak akan pernah ditambahi susu.
Budayanya: Aturan tradisional mengenai etika menyajikan kopi Arab mengharuskan
tuan rumah menyajikan kopi tersebut secara pribadi, dengan orang yang paling tua atau
yang paling penting yang berada dalam ruangan tersebut dilayani lebih dulu.
Secara tradisional, jumlah gula yang ditambahkan ke kopi harus sesuai dengan suasana
saat penyajian. Pada waktu kematian atau suasana dukacita lain, kopi diminum tanpa gula.
Lebih jauh, kopi jarang disajikan pada pesta pernikahan; hanya teh atau minuman manis
yang disebut sharbot yang dihidangkan.
Kopi Ala Yunani
Kopi tradisional Yunani diseduh dalam pot kuningan atau timah kecil yang disebut
brikli. Kopi bubuk halus bersama gula dan air, direbus 30 detik dan diaduk secara terus-
menerus. Barista memasak kopi di atas Coleman Burner (merk kompor) karena nyala apinya
dianggap esensial untuk menyiapkan kopi khas Yunani. Suatu single shoot kopi di sajikan
kental dan hitam dalam cangkir porselin kecil, didampingi segelas penuh air dingin.
Ada lusinan cara untuk menyajikan kopi Yunani, masing-masing dengan namanya
sendiri-sendiri, tergantung pada takaran gula dan kopi, berapa lamanya dididihkan dan
jumlah kopi yang disajikan. Sebagai contoh, anda dapat meminta gliko (manis), metrio
(manis sedang) atau sketo (tanpa gula). Me gala disajikan dengan susu; horis gala tanpa
susu.
Ada kopi Yunani lain yang lebih kontemporer, terutama dikonsumsi oleh peminum
kopi yang lebih muda usia. Kopi ini disebut frappe. Kopi ini dibuat dalam shaker, kopi
instan dikocok dengan sedikit air hingga berbusa lalu dimasukkan ke dalam gelas tinggi
dan ditambahi air. Lalu susu manis yang disebut nu-nu, atau krim 10 % , dengan perlahan
ditambahkan sehingga membentuk beberapa lapisan. Kopi ini dapat disajikan baik panas
maupun dingin.
Frappe Yunani diminum menggunakan sedotan, berfungsi juga untuk mengaduk gula
yang mengendap di dasar gelas.
Budaya: Jangan membereskan peralatan makan terlalu cepat. Orang Yunani membaca
peruntungan dari sisa coklat tebal yang tertinggal pada dasar cangkir kopi mereka. Balikkan
cangki kosong di atas sebuah serbet, biarkan mengering dan pelajari pola-pola yang
terbentuk pada sisi gelas. Bentuk seekor burung berarti berita besar segera datang; bentuk-
bentuk huruf dari abjad Yunani dapat dibaca untuk menunjuk pada peruntungan yang
berbeda-beda.
Kopi Ala Vietnam
Kopi Vietnam adalah suguhan bagi mereka yang mencintai kopi manis dan kuat. Kopi
ini disajikan dengan lapisan tebal susu kental manis di dasarnya, dan menggunakan kopi
yang di-roasting berat. Sebuah filter stainlesssteel kecil ditaruh di atas cangkir delapan ons.
Air mendidih dan menetes dengan sangat pelan, merembes melalui bubuk kopi ke dalam
cangkir. Ketika berhenti menetes, filter dipindahkan dan kopi diaduk bersama susu dengan
perlahan, kemudian dituangkan ke dalam gelas tinggi yang diisi es. Citarasanya kaya,
dengan rasa karamel dan sedikit rasa “asap”.
Budayanya: Banyak orang mengaitkan restoran Asia dengan teh hijau. Tetapi Vietnam
kini merupakan eksportir kopi terbesar kedua di dunia, setelah Brazil. Perancis
memperkenalkan kopi di dataran tinggi Vietnam pada era kolonialisasi di akhir tahun
1800an. Kopi ditanam di wilayah pegunungan Vietnam, Kamboja dan Laos Selatan.
Kebanyakan merupakan biji kopi robusta, varietas kopi yang lebih murah. Karena itu,
tidaklah mengherankan bila orang Vietnam mencampurnya dengan susu kental manis.
Kopi yang manis -kopi Vietnam dengan rasa karamel-, cafe suada, sangatlah populer.
Sebelum mencobanya, bersantailah: kopi Vietnam merupakan suatu urusan yang tidak perlu
dibuat tergesa gesa. Memerlukan waktu 10 menit bagi air panas untuk menetes melalui
filter.
2.3. Tradisi Minum Kopi yang Menjadi Gaya Hidup di Aceh
Masyarakat Aceh tidak dapat dipisahkan dari kopi. Karena itulah, kedai kopi akan
banyak kita temui di berbagai pelosok negeri berjuluk Serambi Mekkah ini. Baik siang
maupun malam, berbagai lapisan masyarakat di Aceh mengisi kedai-kedai kopi untuk
bersantai minum kopi.
Tidak terbatas dari yang muda hingga yang tua, pria maupun wanita, miskin maupun
kaya, semua berbaur tanpa sekat-sekat pembatas. Bisa dikatakan, kopi ibarat nafas bagi
orang Aceh yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka sejak zaman kesultanan
Aceh.
Tradisi minum kopi ini telah berkembang turun temurun seiring perkembangan Aceh
sebagai salah satu daerah produsen kopi kelas dunia. Sejak era kolonial Belanda hingga
sekarang, setidaknya ada dua daerah sentra produksi kopi di Aceh, yaitu Ulee Kareng dan
Gayo. Kopi Ulee Kareng yang termasuk jenis kopi Robusta dihasilkan dari Kecamatan Ulee
Kareng.
Sementara, kopi Gayo yang termasuk jenis Kopi Arabika di pasar dunia termasuk kelas
kopi premium. Kedua jenis kopi inilah yang mengharumkan nama Aceh sebagai salah satu
produsen kopi terbaik di Tanah Air yang merajai 40% pasar dalam negeri.
Khusus untuk Kopi Ulee Kareng, bisa dikatakan hampir semua kedai kopi di Banda
Aceh menyuguhkan kopi produksi daerah ini. Proses pengolahan bubuk kopi di kedai-kedai
kopi ini menyimpan keunikan tersendiri.
Bubuk kopi tidak sekedar diseduh dengan air panas tetapi dimasak, sehingga aroma dan
citarasa kopi yang keluar benar-benar kuat. Kopi yang telah dimasak ini kemudian
mengalami beberapa kali proses penyaringan menggunakan saringan berbentuk kerucut.
Di kedai-kedai kopi ini, umumnya kopi ditawarkan dalam tiga variasi penyajian, yaitu
kopi hitam, kopi susu dan sanger. Kopi hitam dan kopi susu mungkin sudah sering kita
temui di daerah-daerah lain di Indonesia, tapi Sanger adalah racikan yang khas dan orisinil
dari Aceh.
Sepintas melihat tampilannya, kopi ini mirip dengan kopi susu. Tetapi yang khas dari
Sanger adalah komposisi susu dan gulanya yang tidak dominan membuat keharuman dan
citarasa kopinya lebih terasa. Campuran kopi saring, susu kental dan gula ini kemudian
dikocok hingga berbusa.
Meskipun zaman telah berubah, budaya minum kopi di tengah masyarakat Aceh tetap
terjaga. Tradisi ini tetap menurun hingga ke generasi muda mereka saat ini. Yang
membuatnya berbeda, saat ini kenyamanan dan fasilitas yang ditawarkan pengelola ikut
menentukan ramai tidaknya suatu kedai kopi di Banda Aceh. Kini, tata ruang yang nyaman
dan fasilitas internet hotspot (wifi) gratis umumnya menarik lebih banyak kalangan muda
untuk betah berlama-lama di kedai kopi.
Meski demikian, bagi mereka yang benar-benar penikmat kopi tulen, warung yang
sederhana namun menyajikan salah satu racikan kopi terbaik di Aceh seperti Kedai Solong
di Ulee Kareng, tetap menjadi tujuan nomor satu saat bertandang ke Banda Aceh.
2.4. Hubungan Kopi dengan Ketujuh Unsur Kebudayaan
a) Ilmu Pengetahuan
Ilmu merupakan unsur dari kebudayaan, antara ilmu dan kebudayaan ada hubungan
pengaruh timbal-balik. Perkembangan ilmu tergantung pada perkembangan kebudayaan,
sedangkan perkembangan ilmu dapat memberikan pengaruh pada kebudayaan. Keadaan
sosial dan kebudayaan, saling tergantung dan saling mendukung. Pada beberapa
kebudayaan, ilmu dapat berkembang dengan subur. Disini ilmu mempunyai peran ganda
yakni:
1. Ilmu merupakan sumber nilai yang mendukung pengembangan kebudayaan.
2. Ilmu merupakan sumber nilai yang mengisi pembentukan watak bangsa
Sedangkan Kopi minuman yang banyak disukai dan diminati oleh masyarakat dunia,
tanpa mengenal status sosial dan usia. Manfaat dari kopi selain sebagai penambah stamina
dan energi, ternyata dapat menghilangkan rasa grogi, lelah, bahkan membantu seseorang
untuk dapat fokus. Selain itu ada beberapa manfaat kopi yang jarang diketahui oleh
masyarakat secara luas diantaranya adalah sebagai berikut :
Umur Panjang
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Cancer Institute mengatakan bahwa
seseorang yang meminum kopi secara rutin dan teratur cenderung berumur panjang
daripada yang tidak meminum kopi. Penelitian tersebut melibatkanpopulasi peminum
kopi sebanyak 400.000 orang dari berbagai usia. Meskipun belumditemukan alasan dan
penjelasan yang pasti, namun kopi memiliki manfaat yang diperlukan oleh manusia.
Menurut para peneliti kopi memiliki zat anti-oksida yang dapat mencegah tumbuhnya
kanker di dalam tubuh.
Mencegah Penyakit
Manfaat lain dari kopi yang diabaikan adalah sebagai minuman yang dapat mencegah
terjangkitnya penyakit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan olehpara ilmuwan
Harvard, meminum satu hingga empat gelas kopi sehari dapat meningkatkan kekebalan
tubuh. Bahkan para peneliti tersebut mengatakan bahwa meminum kopi sebanyak satu
hingga tiga gelas sehari dapatmenghindarkan seseorang dari ancaman diabetes. Hasil
penelitian tersebut mengungkapkan manfaat kopi selain mencegah diabetes juga dapat
menurunkan resiko terkena penyakit Parkinson hingga 80%, kemudian kanker usus besar
25%. Sementara The Journal Nutrition mengatakan bahwa perempuan yang meminum
kopi lebih dari empat gelas setiap harinya, dapat terhindar dari ancaman kanker payudara
sebesar 40%.
Meningkatkan Semangat Kerja dan Berolahraga
Menurut para peneliti, meminum kopi sebelum melakukan aktifitas, bekerja ataupun
berolahraga dapat merangsang dan melepaskan hormon endorphindi dalam tubuh
sehingga kita lebih bersemangat dalam menjalani hari. Endorphin adalah hormon yang
diproduksi oleh tubuh ketika manusia merasakan bahagia melalui tertawa. Endorfin
diproduksi oleh kelenjar pituitary yang terletak di bagian bawah otak. Hormon
inibertindak seperti morphine, bahkan dikatakan 200 kali lebih besar dari morphine.
Endorfin atau Endorphine mampu menimbulkan perasaansenang dan nyaman hingga
membuat seseorang berenergi. Sehingga jika diminum sebelum melakukan aktifitas
bahkan berolahraga maka kita akan memulai aktifitas tersebut penuh dengan semangat.
Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Manfaat kopi lainnya adalah dapat merangsang meningkatkan kemampuan kognitif
seseorang. Maka jangan heran jika melihat seseorang yang sedang bekerja kemudian di
meja terdapat segelas kopi, karena secara tidak disadari itu adalah tonik untuk
meningkatkan kemampuan berpikir. Manfaat lain kopi secara psikologis adalah dapat
mengatasi permasalahan jiwa yang sedang dialami oleh seseorang. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan di California, kopi dapat meningkatkan kemampuan kognitif
dan kewaspadaan seseorang.Sebuah teori menyebutkan bahwa kafein yang ada di dalam
kopi dapat mencegah adanya plak yang ditimbulkan beta-amyloid. Dan ketika plak
tersebut berhasil dikurangi, maka otak akan bekerja lebih optimal.
Mencegah Stroke
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2009 lalu oleh Departemen Kesehatan Keluarga
di Seoul, Korea Selatan, mengungkapkan bahwa kopi bermanfaat untuk mengurangi
resiko terkena serangan stroke. Para penelitimengatakan 25% perempuan yang meminum
kopi sebanyak satu gelas sehari akan tercegah dari serangan stroke. Sementara penelitian
lain yang dilakukan di Finlandia mengatakan 12% lelaki yang meminum kopi lebihdari
empat gelas sehari akan terhindar dari serangan stroke.
b) Pencarian Nafkah
Mendirikan bisnis minuman seperti halnya jualan kopi merupakan usaha yang bisa
mendatangkan keuntungan berlipat. Umumnya, sebuah usaha yang menjual minuman akan
mengambil keuntungan 100 persen dari modal yang dikeluarkan. Atau harga penjualan 2
kali lipat dari total ongkos produksi. Hal ini berarti kopi dapat dijadikan sebagai pencarian
nafkah bagi pengusaha baru.
c) Teknologi
Kita bisa menemui berbagai racikan hidangan minuman kopi yang dibuat secara
tradisional atau mengunakan mesin. Menurut Wikipedia, kopi adalah sejenis minuman yang
berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal
dari bahasa arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada zaman dahulu pada awalnya
kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.
Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa
Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa belanda. Pengunaan koffie
segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang seperti kita kenal saat ini.
Dan secara umum terdapat dua jenis kopi yang diperdagangkan di dunia yaitu arabica dan
robusta (arabica merupakan kopi kualitas terbaik).
Dari masa kemasa kopi kemudian berkembang hingga saat ini menjadi salah satu
minuman yang sangat populer di dunia yang di konsumsi oleh berbagai kalangan. Di
samping karena rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga bagus untuk kesehatan. Kopi
dapat menurunkan resiko penyakit kanker, diabetes, penyakit jantung, dan lain-lain.
d) Kekerabatan
Kopi dikenal sebagai minuman yang sangat khas baik dari segi aroma dan maupun segi
rasa yang dihasilkan. Kenikmatan dari kopi saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup
dan sekaligus penghubung dalam komunikasi.
Ini adalah salah satu keunikan dari kopi, bagaimana rasa dan aroma minuman ini
menjadi satu dan mampu mencairkan suasana sekaligus membuat dalam berkomunikasi
menjadi hangat dan berjalan lebih lancar. Minum kopi sekarang ini sudah menjadi gaya
hidup. Apalagi sekarang, banyak sekali anak-anak muda atau orang dewasa yang sekarang
ini gemar sekali minum kopi untuk menemani pada saat nongkrong, ngobrol-ngobrol
bersama kerabat, entah itu berbicara mulai dari mengenai politik atau persoalan hidup
sehari-hari.
Kopi yang ada di Indonesia sudah lebih dari sekedar minuman penghangat tubuh.
Melalui secangkir kopi obrolan-obrolan hangat bisa dimulai, melalui kopi pula kita bisa
saling bertukar informasi. Tidaklah mengherankan jika saat ini kopi telah berubah menjadi
sebuah fungsi sosial. Tidak ada permusuhan dan persaingan ketika meminumnya, yang ada
hanyalah kedamaian, kehangatan, dan keakraban.
e) Bahasa
Dalam menikmati minuman kopi, biasanya kopi dijadikan alat untuk mengakrabkan
dan sarana komunikasi antar penikmat kopi. Karena, kopi bukan sekedar minuman
penghangat tubuh. Melainkan melalui secangkir kopi, obrolan-obrolan hangat bisa dimulai,
melalui kopi pula kita bisa saling bertukar informasi dan bahasa yang diperbincangkan lebih
mudah untuk dipahami antar penikmat kopi. Tidaklah mengherankan jika saat ini kopi telah
berubah menjadi sebuah fungsi sosial terutama dalam hal bahasa.
f) Religi
Menurut filosofi hidup adalah kopi. Sedangkan pekerjaan, uang dan posisi dalam
masyarakat adalah cangkir.Cangkir-cangkir itu hanyalah alat untuk memegang dan
menjalani kehidupan, dan jenis cangkir yang kita miliki tidak mendefinisikan atau
mengubah kualitas hidup kita.
Kadang, dengan berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi
yang telah Tuhan berikan pada kita.Tuhan menciptakan kopi, bukan cangkir. Nikmati kopi
kita, Hiduplah dengan sederhana, mencintailah dengan murah hati, pedulilah sesama, dan
berbicaralah dengan ramah. Tinggalkan sisanya untuk Tuhan. Dengan demikian kopi
berkaitan dengan religi, terutama berkaitan pada Tuhan. Kopi dijadikan ilustrasi dalam
mendekatkan diri pada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
g) Seni
Negara Indonesia memiliki dua provinsi yang dikenal sebagai sentranya kopi yaitu,
Provinsi Aceh dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kopi Acehmempunyai rasa dan kekentalan
tersendiri menjadi ciri khas dari daerah ini. Selain itu Aceh adalah penghasil kopi Arabika di
Indonesia memiliki para pecandu kopi yang luar biasa.
Budaya meminum kopi di Aceh seperti tidak mengenal waktu karena bisa berlangsung
dari pagi hingga ketemu pagi lagi disertai dengan menikmati gorengan dan obrolan hangat
membuat waktu berlalu begitu cepat. Tidak mengherankan jika warung-warung kopi di
Aceh akan selalu senantiasa tampak ramai.
Masyarakat Aceh tidak dapat dipisahkan dari kopi. Karena itulah, kedai kopi akan
banyak kita temui di berbagai pelosok negeri berjuluk Serambi Mekkah ini. Baik siang
maupun malam, berbagai lapisan masyarakat di Aceh mengisi kedai-kedai kopi untuk
bersantai minum kopi.
Tidak terbatas dari yang muda hingga yang tua, pria maupun wanita, miskin maupun
kaya, semua berbaur tanpa sekat-sekat pembatas. Bisa dikatakan, kopi ibarat nafas bagi
orang Aceh yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka sejak zaman kesultanan
Aceh.
Tradisi minum kopi ini telah berkembang turun temurun seiring perkembangan Aceh
sebagai salah satu daerah produsen kopi kelas dunia. Sejak era kolonial Belanda hingga
sekarang, setidaknya ada dua daerah sentra produksi kopi di Aceh, yaitu Ulee Kareng dan
Gayo. Kopi Ulee Kareng yang termasuk jenis kopi Robusta dihasilkan dari Kecamatan Ulee
Kareng.
Sementara, kopi Gayo yang termasuk jenis Kopi Arabika di pasar dunia termasuk kelas
kopi premium. Kedua jenis kopi inilah yang mengharumkan nama Aceh sebagai salah satu
produsen kopi terbaik di Tanah Air yang merajai 40% pasar dalam negeri.
Khusus untuk Kopi Ulee Kareng, bisa dikatakan hampir semua kedai kopi di Banda
Aceh menyuguhkan kopi produksi daerah ini. Proses pengolahan bubuk kopi di kedai-kedai
kopi ini menyimpan keunikan tersendiri.
Bubuk kopi tidak sekedar diseduh dengan air panas tetapi dimasak, sehingga aroma dan
citarasa kopi yang keluar benar-benar kuat. Kopi yang telah dimasak ini kemudian
mengalami beberapa kali proses penyaringan menggunakan saringan berbentuk kerucut.
Di kedai-kedai kopi ini, umumnya kopi ditawarkan dalam tiga variasi penyajian, yaitu
kopi hitam, kopi susu dan sanger. Kopi hitam dan kopi susu mungkin sudah sering kita
temui di daerah-daerah lain di Indonesia, tapi Sanger adalah racikan yang khas dan orisinil
dari Aceh.
Sepintas melihat tampilannya, kopi ini mirip dengan kopi susu. Tetapi yang khas dari
Sanger adalah komposisi susu dan gulanya yang tidak dominan membuat keharuman dan
citarasa kopinya lebih terasa. Campuran kopi saring, susu kental dan gula ini kemudian
dikocok hingga berbusa.
Meskipun zaman telah berubah, budaya minum kopi di tengahmasyarakat Aceh tetap
terjaga. Di Aceh meminum kopi adalah suatu hal yang wajib dan telah menjadi
kebutuhan.Tradisi ini tetap menurun hingga ke generasi muda mereka saat ini.
Yogyakarta pun memiliki kopi yang sudah begitu akrab di telinga penduduk Jawa yaitu
kopi joss. Kopi joss adalah kopi tubruk yang dicampuri dengan arang yang masih menyala.
Kombinasi dari kopi tubruk dengan arang adalah panas kopi yang begitu awet dan
menjadikan rasanya sangat nikmat, cocok untuk dinikmati selama berjam-jam. Oleh karena
itu mudah bagi kita untuk menemukan warung-warung angkringan yang menyediakan kopi
joss. Sembari menikmati secangkir kopijoss, pengunjung bisa mendiskusikan dan berbicara
berbagai hal. Budaya meminum kopi joss adalah salah satu ciri khas kota gudeg dalam
menjaga hubungan kekerabatan. Masyarakat biasanya menyeruput kopi joss untuk
mengumpulkan kembali balung tulang yang hilang atau istilahnya menjaga hubungan
kekerabatan. Melalui secangkir kopi joss pula, sudah banyak deal-deal bisnis yang bisa
tercapai. Memang seperti inilah budaya tentang meminum kopi yang ada di Indonesia.
Budaya meminum kopi adalah salah satu cara untuk merayakan suatu kejadian penting.
Bahkan sejak kecil sudah banyak masyarakat Indonesia yang dikenalkan dengan minuman
kopi selain susu. Sampai ada beberapa orang yang merasakan pusing dan tidak enak badan
jika mereka tidak bisa meminum setidaknya secangkir kopi dalam sehari.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan
mengenai hakikat ilmu. Sedangkan ilmu dengan kebudayaan memiliki keterkaitan. Sama
halnya dengan filsafat ilmu dengan kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil karya
manusia, yang meliputi hasil akal, rasa, dan kehendak manusia. Seperti halnya budaya
dalam minum kopi yang memiliki akal, rasa dan diperoleh dari kehendak manusia. Budaya
dalam minum kopi memiliki perkembangan. Perkembangan kopi jika dikaitkan dengan ke-7
unsur kebudayaan akan menghasilkan suatu inovasi, kreasi baru, serta akan bermanfaat bagi
manusia terutama dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perkembangan kopi dapat
dijadikan ilmu filsafat terutama dalam kebudayaan di dunia.
Daftar Pustaka
http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/tradisi-minum-kopi-yang-menjadi-gaya-hidup-di-acehhttp://www.rumahkopi.com/2012/02/minuman-kopi-pada-berbagai-latar.htmlhttp://pencintakopi.com/sejarah-kopi-di-dunia-dan-indonesia/