tugas.agama.stem.cell edit quran anyar

6
NINDYA TIFANY SANGGARRANI 1208010036 PENGGUNAAN STEM CELL DALAM PENELITIAN BIOTEKNOLOGI Belakangan ini, telah muncul suatu metode baru yaitu Stem Cell, metode ini diharapkan dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang belum ditemukan obatnya hingga kini. Dalam Islam ada istilah “Setiap penyakit pasti ada obatnya”, kata-kata tersebut yang menjadikan para peneliti selalu mencari pengobatan terbaik demi kesembuhan pasien. Terapi stem cell merupakan salah satu pengobatan yang efektif untuk suatu penyakit, namun yang menjadi pertanyaan dan kontroversi adalah tentang sesuai atau tidaknya sistem ini dalam hukum islam. Allah selalu menciptakan makhluk-Nya dengan sempurna, termasuk penciptaan plasenta pada manusia ketika masih dalam kandungan. Stem cell yang ditemukan

Upload: noer-roman

Post on 15-Nov-2015

221 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Steem Cell

TRANSCRIPT

NINDYA TIFANY SANGGARRANI1208010036

PENGGUNAAN STEM CELL DALAM PENELITIAN BIOTEKNOLOGI

Belakangan ini, telah muncul suatu metode baru yaitu Stem Cell, metode ini diharapkan dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang belum ditemukan obatnya hingga kini. Dalam Islam ada istilah Setiap penyakit pasti ada obatnya, kata-kata tersebut yang menjadikan para peneliti selalu mencari pengobatan terbaik demi kesembuhan pasien.

Terapi stem cell merupakan salah satu pengobatan yang efektif untuk suatu penyakit, namun yang menjadi pertanyaan dan kontroversi adalah tentang sesuai atau tidaknya sistem ini dalam hukum islam.

Allah selalu menciptakan makhluk-Nya dengan sempurna, termasuk penciptaan plasenta pada manusia ketika masih dalam kandungan. Stem cell yang ditemukan dalam plasenta bayi baru lahir merupakan salah satu tipe stem cell yang mengandung harapan tinggi untuk pengobatan penyakit, khususnya memperbaiki kardiovaskular. Stem cell dari plasenta ini mempunyai keuntungan yang lebih jika dibandingkan dari sumsum tulang belakang ataupun darah periferal. Sel-sel plasenta juga menunjukkan karakteristik penting dengan embrio stem cell, dimana sel-sel ini dapat membedakan diri kedalam hampir semua tipe sel di dalam tubuh. Bagaimanapun juga, plasenta menawarkan banyak keuntungan penting yakni tingkah laku sel yang lebih aman dan terkontrol, yang telah digunakan pada praktek klinis dalam pengobatan manusia lebih dari 20 tahun, dan tidak ada kontroversi dalam pengumpulan sel-sel ini.

Istilah Stem Cell sendiri mulai populer digunakan di dunia kedokteran sejaktahun 1950-an, yaitu sejak ditemukannya sel penyusun sumsum tulang (Stem Cell Hematopoietik) yang mampu membentuk seluruh jenis sel darah dalam tubuh manusia. Stem Cell adalah sel yang menjadi awal mula terbentuknya 200 jenis sel yang menyusun tubuh yang terdiri dari > 100 triliun sel. Hakikatnya Stem Cell merupakan sel yang belum terspesialisasi (belum bernama), yang bermakna sel tersebut belum berdiferensiasi(undifferentiated) untuk membentuk sel-sel spesifik (bernama). Al-Quran telah mengungkap tentang Stem Cell sejak 1400 tahun yang lalu, jauh sebelum para pakar dunia kedokteran menemukannya.Allah SWT Berfirman:

QS. Al-Insan [76] : 1 Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?

Dalam ayat ini Allah SWT menyebutkan bahwa telah berlalu atas manusia suatu masa keadaan pertamanya yaitu sebelum ia terwujud, ia dalam keadaan tidak ada, bahkan tidak bisa disebut. Sel-sel yang belum terspesialisasi (belum bernama)tersebut kemudian memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel-sel spesifik, misalnya sel-sel hati, otot, darah, dan sel-sel lain dengan fungsi-fungsi khusus. Lalu stem cells memiliki kemampuan untuk berproliferasi dalam jangka waktu yang panjang, membelah menjadi replika-replika yang serupa.

Islam adalah agama yang menghargai ilmu pengetahuan, termasuk teknologi kloning ataupun stem sel. Dalam ajaran islam, kloning diperbolehkan asalkan tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang tertulis dalam al-quran. Dalam al-quran menerangkan tentang penciptaan manusia yang tertulis dalam surat Al-Mukminun ayat 12-14 bahwa manusia diciptakan dari sepasang laki-laki dan perempuan, sedangkan kloning berasal dari satu induk tunggal dan ini menyalahi hukum (syara) dalam islam. Namun apabila yang dikloning hanya sebagian organ dalam tubuh manusia dengan tujuan untuk pengobatan medis dan tidak menimbulkan masalah kompleks sosial, maka hal tersebut diperbolehkan.

Manusia dengan keseluruhan aspeknya merupakan objek yang selalu menarik untuk dipelajari dan dikaji. Manusia merupakan Ciptaan Yang Maha Kuasa yang paling sempurna, dan manusia sendiri menyadarinya. Al-Quran mengabadikannya dalam ayat-ayat berikut.

QS. At-Tin [95] : 4 sesungguhnya Kami telah Menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Keinginan memiliki anak, mendorong manusia tidak hanya menempuh usaha-usaha perbaikan fisik seperti mengonsumsi obat penyubur, melakukan pengobatan pijat tradisional sampai rajin mengonsumsi makanan tertentu yang dianggap bisa membantu terjadinya kehamilan, tetapi juga melakukan rekayasa genetik membuat bayi seperti bayi tabung. Teknik kultur jaringan dan pembuatan bayi tabung pada hakikatnya manusia hanya mencontoh Pekerjaan Tuhan.

Pemanfaatan stem cell dalam menyelesaikan problema berbagai jenis penyakit sangatlah menguntungkan. Namun dibalik keberhasilan tersebut muncul kontroversi dari pihak yang kontra terhadap penggunaan stem cell. Yang menjadi pokok permasalahan adalah sumber stem cell yang digunakan tersebut. Jika ditinjau dari asalnya maka stem cell dapat dibagi dalam stem cell embrio dan stem cell bukan embrio. Dilihat dari sudut pandang masalah etika, maka penggunaan embrio ini dikatakan mendorong pelanggaran hak azasi manusia (HAM) dan merupakan tindakan yang menunjukkan berkurangnya penghormatan terhadap mahluk hidup.Pengawasan dan pemberian sanksi yang tegas semestinya dilakukan oleh pemerintah kepada peneliti yang tidak bertanggung jawab dan menyalahgunakan penggunaan stem cell sehingga nantinya penelitian stem cell ini dapat digunakan sesuai keperluannya dan secara moral dapat dipertanggungjawabkan. Dalam pengklonan sel induk yang diambil dari manusia untuk stem cell diharapkan sesuai dengan kode etik atau bioetika yang berlaku di dunia kesehatan sehingga tidak menimbulkan kontroversi di masyarakat.Masyarakat diharapkan tidak membesar-besarkan isu terkait stem cell yang dipandang melanggar HAM, masyarakat harus mampu berpikir selektif dan melihat penggunaan stem cell ini dari sisi positif.Kata kunci: Stem Cell, Islam, Rekayasa Genetik