tugas tindak pidana tertentu analisis pasal

35
TUGAS MENANALISA PASAL-PASAL KUHP MATAKULIAH TINDAK PIDANA TERTENTU OLEH : ADHIEM WIDIGDO 0606078613 DIMAS AKBAR 0606079313 GRACE ANGELIA 0706277711

Upload: grace-ichi-angelia

Post on 20-Jun-2015

6.497 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

TUGAS

MENANALISA PASAL-PASAL KUHP

MATAKULIAH

TINDAK PIDANA TERTENTU

OLEH :

ADHIEM WIDIGDO 0606078613

DIMAS AKBAR 0606079313

GRACE ANGELIA 0706277711

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK 2010

Page 2: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

Pasal 338 KUHP (doodslag)

“Barangsiapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain, dihukum, karena makar

mati, dengan hukuman penjara selama-lamanya lima belas tahun”

Unsur-unsur :

Obyektif : - menghilangkan jiwa seseorang

Subyektif : - dengan sengaja

Jadi, jenis delik pasal ini (pembunuhan biasa) adalah : kejahatan, delik biasa (laporan),

dolus sebagai maksud/tujuan (oogmerk), delik materiil, delik komuna, sekali selesai

(aflopend), dan delik biasa (pokok).

Contoh kasus :A menembak B dengan pistol (terisi) dalam jarak 2 meter ke arah jantung

Pasal Pembanding

Dalam bab yang sama : Pasal 340, pasal ini adalah tentang pembunuhan dengan sengaja

dan berencana (moord), jadi dalam pelasanaannya ada

tenggangwaktu bagi si pembuat untuk memikirkan cara

pembunuhan dilakukan. Sehingga dalam pasal ini ada unsur

pemberatan pidana karenanya.

Dalam bab yang berbeda : Pasal 359, pasal ini adalah tentang karena

kesalahannya/kelalaiannya (delik culpa; R. Soesilo halaman

149 dan Wiryono Prodjodikoro halaman 77) menyebabkan

matinya orang lain. Terdapat 2 syarat untuk terpenuhinya

culpa: dilakukan karena kurang hati-hati/waspada dan pelaku

seharusnya dapat membayangkan timbulnya akibat dengan

akal sehatnya. Pasal ini sering dipergunakan dalam kasus

(kematian karena) pelanggaran lalulintas.

Pasal 339

“Makar mati diikuti, disertai atau didahului dengan perbuatan yang dapat dihukum dan

yang dilakukan dengan maksud untuk menyiapkan atau memudahkan perbuatan itu atau

jika tertangkap tangan akan melindungi dirinya atau kawan-kawannya dari pada hukuman

atau akan mempertahankan barang yang didapatnya dengan melawan hak, dihukum

penjara seumur hidup atau sementara selama-lamanya dua puluh tahun”

Page 3: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

Unsur-unsur :

Obyektif : - pembunuhan

- diikuti, disertai atau didahului dengan tindak pidana

Subyektif : - dilakukan dengan maksud untuk :

- mempersiapkan;

- mempermudah;

- jika kepergok:

- untuk melepaskan diri sendiri atau peserta lain dari perbuatan

itu dari hukumannya, atau

- untuk menjamin pemilikan barang yang diperoleh dengan

melawan hukum

Jadi, jenis delik pasal ini adalah : kejahatan, delik biasa (laporan), dolus sebagai

maksud/tujuan (oogmerk), delik materiil, delik komuna, sekali selesai (aflopend), dan

delik dengan perberatan pidana (legualifileerd).

Contoh kasus: A sedang melakukan pencurian disebuah rumah ketahuan oleh B yang

punya rumah.Supaya tidak tertangkap, A membunuh B seketika itu juga,

sesudah selesai ia lalu melakukan pencurian itu.

Pasal Pembanding

Dalam bab yang sama : Pasal 340, pasal ini adalah tentang pembunuhan dengan sengaja

dan berencana (moord), jadi dalam pelasanaannya ada

tenggangwaktu bagi si pembuat untuk memikirkan cara

pembunuhan dilakukan. Sehingga dalam pasal ini ada unsur

pemberatan pidana karenanya.

Dalam bab yang berbeda : Pasal 365 ayat (1), kekerasan untuk melakukan pencurian,

pada pasal ini kekerasan dipergunakan untuk mempersiapkan

atau mempermudah perbuatan pencurian, jadi kematian itu

tidaklah dimaksud, tetapi hanya merupakan akibat belaka yang

bukan menjadi kehendak utama si pelaku.

Page 4: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

Pasal 340 (moord)

“Barangsiapa dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa

orang lain, dihukum, karena pembunuhan direncanakan, dengan hukuman mati atau

penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun”

Unsur-unsur :

Obyektif : - menghilangkan jiwa seseorang

- dengan dirancangkan lebih dulu

Subyektif : - dengan sengaja

Jadi, jenis delik pasal ini adalah : kejahatan, delik biasa (laporan), dolus sebagai

maksud/tujuan (oogmerk), delik materiil, delik komuna, sekali selesai (aflopend), dan

delik dengan perberatan pidana (legualifileerd).

Contoh kasus: Aberhubungan kelamin dengan B secara tidak sah sehingga hamil dan dari

awal A memang berencana akan membunuh langsung kandungannya

apabila ia kedapatan hamil akibat hubungan itu karena tidak menginginkan

memiliki dan merawat anak.

Pasal Pembanding

Dalam bab yang sama : Pasal 341, seorang ibu yang dengan sengaja membunuh anaknya

pada waktu atau tidak lama sesudah dilahirkan, karena takut

ketahuan (tidak direncanakan lebih dahulu). Jadi yang

membedakan dengan pasal 340 adalah adanya unsur ‘ketakutan’

itu.

Pasal 341 (kinderdoodslag)

“Seorang ibu yang dengan sengaja menghilangkan jiwa anaknya pada ketika dilahirkan

atau tidak beberapa lama sesudah dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa ia sudah

melahirkan anak, dihukum, karena makar mati terhadap anak, dengan hukuman penjara

selama-lamanya tujuh tahun”

Unsur-unsur :

Obyektif : - seorang ibu

- menghilangkan jiwa anaknya

Page 5: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

- karena takut akan diketahui ia sudah melahirkan anak

Subyektif : - dengan sengaja

Jadi, jenis delik pasal ini adalah : kejahatan, delik biasa (laporan), dolus sebagai

maksud/tujuan (oogmerk), delik materiil, delik propia, sekali selesai (aflopend), dan delik

dengan peringan pidana (gepriviligeer).

Contoh kasus: Aberhubungan kelamin dengan B secara tidak sah sehingga hamil, dan ia

takut diketahui orang akan kehamilannya itu karena mengingat ia adalah

puteri dari ayah yang seorang Gubernur, sehingga perbuatannya ditakutkan

akan mecemarkan nama baik ayahnya. Kemudian A membunuh anaknya

yang sedang dilahirkan dengan cara menutup lubang hidup anak itu.

Pasal Pembanding

Dalam bab yang sama : Pasal 338, hanya saja pelaku dalam pasal 341 ini tertentu pada

para ibu dari anaknya yang menjadi korban. Dan unsur adanya

dorongan untuk membunuh adalah karena perasaan takut akan

diketahui bahwa ia melahirkan seorang anak; perasaan takut ini

meringankan dalam hukuman.

Pasal 342 (kindermoord)

“Seorang ibu yang dengan sengaja akan menjalankan keputusan yang diambilnya sebab

takut ketahuan bahwa ia tak lama lagi akan melahirkan anak, menghilangkan jiwa

anaknya itu pada ketika dilahirkan atau tidak lama kemudian dari pada itu, dihukum

karena pembunuhan anak yang direncanakan (kindermoord) dengan hukuman penjara

selama-lamanya sembilan tahun”

Unsur-unsur :

Obyektif : - seorang ibu :

- menghilangkan jiwa anaknya

- yang untuk menjalankan keputusan yang diambilnya karena takut

diketahui orang, bahwa ia tidak lama lagi akan melahirkan anak

Subyektif : - dengan sengaja

Page 6: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

Jadi, jenis delik pasal ini adalah : kejahatan, delik biasa (laporan), dolus sebagai

maksud/tujuan (oogmerk), delik materiil, delik propia, dan delik sekali selesai (aflopend).

Contoh kasus: Aberhubungan kelamin dengan B secara tidak sah sehingga hamil, dan ia

takut diketahui orang akan kehamilannya itu karena mengingat ia adalah

puteri dari ayah yang seorang Gubernur, sehingga perbuatannya ditakutkan

akan mecemarkan nama baik ayahnya. Sebelum A melahirkan, ia

merencanakan akan membunuh anaknya ketika dilahirkan nanti. Dan

kemudian A memang membunuh anaknya saat sedang dilahirkan dengan

cara menutup lubang hidup anak itu.

Pasal Pembanding

Dalam bab yang sama : Pasal 341, bahwa kehendak untuk membunuh anaknya itu

timbul sebelum anaknya itu dilahirkan

Pasal 343

“Bagi orang lain yang turut campur dalam kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341

dan 342 dianggap kejahatan itu sebagai makar mati atau pembunuhan”

Jadi oleh pasal ini, bagi orang lain (siapa saja bisa) yang turut serta dalam kedua macam

pembunuhan ini, kejahatan-kejahatan itu dianggap sebagai pembunuhan biasa dari pasal

338 dan pembunuhan berencana dari pasal 340. Jadi terlihat bahwa pasal 343 adalah

menyamakan antara pasal 338 dengan pasal 341 dan 340 dengan pasal 342 dari segi delik

dan pemidanaannya.

Contoh kasus: A berhubungan kelamin dengan B secara tidak sah sehingga hamil.

Kemudian B membantu membunuh si anak yang sedang dilahirkan

dengan cara menutup lubang hidup anak itu.

Pasal 344

“Barangsiapa menghilangkan jiwa orang lain atas permintaan orang itu sendiri, yang

disebutkannya dengan nyata dan dengan sungguh-sungguh, dihukum penjara selama-

lamanya dua belas tahun”

Unsur-unsur :

- menghilangkan jiwa orang lain

Page 7: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

- dilakukan atas permintaan orang itu

- permintaan harus sungguh-sungguh

Jadi, jenis delik pasal ini adalah : kejahatan, delik biasa (laporan), dolus sebagai

maksud/tujuan (oogmerk), delik materiil, delik komuna, sekali selesai (aflopend), dan

delik dengan peringan pidana (gepriviligeer).

Bunuh diri sendiri tidak dilarang oleh KUHP, tetapi tidak diperbolehkan orang lain

membunuh orang atas permintaannya sendiri. Hanya hukumannya dikurangi, yaitu

maksimumnya dari lima belas tahun penjara diturunkan menjadi dua belas tahun penjara.

(Wirjono Prodjodikoro, halaman 75)

Contoh kasus: B sedang sakit keras yang menyebabkan dia menderita dan tidak berdaya,

sehingga ia tidak dapat melakukan kegiatannya sehari-hari. Karena tidak

tahan dengan keadaanya, ia terus-menerus meminta A untuk membunuh

dirinya (B), dan ternyata A pun menyanggupi permintaan tersebut dengan

mencekik leher si B hingga mati.

Pasal Pembanding

Dalam bab yang sama : Pasal 338, dengan perbedaan pada unsur terpenting dalam pasal

344 adalah “atas permintaan sendiri yang nyata/tegas (ernstig)

dan dengan sungguh-sungguh (uitdrukkelijk)”

Penganjuran agar Bunuh Diri (Pasal 345 KUHP)

Jenis Delik:

- Delik Umum (Communa), Delik Materiil, Delik Biasa, Delik Sengaja (Dolus),

Delik Laporan

Unsur Pasal 345 KUHP

Subyektif

- Dengan Sengaja (opzettelijk)

Obyektif

- Orang lain (een ander)

- Mendorong atau (aanzetten)

Page 8: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

- Menolongnya atau (verschaffen)

- Memberi sarana (middelen)

- Untuk melakukan bunuh diri (daartoe)

- Kalau orang itu jadi bunuh diri (daarbij)

Unsur Objektif berupa Perbuatan dibedakan menjadi:

Mendorong/ Menolong/ Memberi Sarana

Mendorong (aanzetten) : Inisiatif bukan berasal dari yang bunuh diri

Menolong & Membantu : Inisiatif berasal dari yang bunuh diri

Pengertian kalimat “...kalau orang itu jadi bunuh diri...” adalah perbuatan

mendorong/ menolong/ membantu tersebut harus menyebabkan orang yang didorong/

ditolong/ diberi sarana tersebut bunuh diri/ meninggal. Jika tidak, maka hal itu bukan

merupakan perbuatan pidana.

Contoh Kasus:

Seorang Perawat (WMD) mendorong MD agar bunuh diri. Modusnya, WMD ikut

chatting di sebuah situs bunuh diri. Saat berbincang dengan lawan bicaranya (MD) yang

depresi, dia pura-pura bersimpati dan malah menganjurkan untuk bunuh diri. Cara yang

dianjurkan oleh WMD adalah sebagai berikut: "Yang terpenting adalah meletakan jerat

di leher. Simpulkan tali di belakang telinga kiri, tepat di pembuluh arteri. Ini sangat

penting agar kau langsung tak sadar dan cepat menuju kematian," Akibat anjurannya MD

mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Perbedaan dengan Pasal lainnya dalam Bab yang sama

Pasal 345 KUHP Pasal 344 KUHP

Merupakan Delik Formil Merupakan Delik Materiil

Adanya permintaan yang sifatnya tegas

dan sungguh-sungguh dari Korban untuk

menghilangkan jiwanya

Adanya dorongan, pertolongan atau

pemberian sarana kepada Korban untuk

bunuh diri

Page 9: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

Yang menghilangkan nyawa korban adalah

orang lain

Yang menghilangkan nyawa korban adalah

korban sendiri

Perbedaan dengan Pasal lainnya dalam Bab yang berbeda:

Pasal 345 KUHP Pasal 359 KUHP

Adanya Kesengajaan (opzet) Adanya kelalaian (culpa)

Menyebabkan orang lain bunuh diri Menyebabkan orang lain mati

Pengguguran Kandungan oleh Ibu (Pasal 346 KUHP)

Jenis Delik:

- Delik Umum (Communa), Delik Materiil, Delik Biasa, Delik Sengaja (Dolus),

Delik Laporan

Unsur Pasal 346 KUHP

Subyektif

- Dengan sengaja

Obyektif

- Seorang wanita (de vrouw)

- Menyebabkan gugur (a fdrijving veroorzaken)

- Menyebabkan mati (den dood veroorzaken)

- Janin (den dood veroorzaken)

- Atau menyuruh orang lain menyebabkan (door een ander laten)

“Pengguguran Kandungan” adalah terjemahan dari kata “abortus provocatus”, yang dalam

Kamus Kedokteran diterjemahkan dengan “membuat keguguran”. Yang dapat

didakwakan Pasal ini hanya “wanita yang mengandung janin”. Pihak yang melakukan

“pengguguran kandungan” tidak harus wanita yang mengandung tsb, bisa orang ketiga,

asalkan niat untuk menggugurkan kandungan ada pada wanita tersebut.

Page 10: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

Contoh Kasus

Seorang wanita yang mengetahui bahwa ia telah mengandung janin selama 3 minggu,

sengaja menggugurkan kandungannya dengan cara pergi ke dokter kandungan dan

meminta dokter tsb agar melakukan penyedotan janin sehingga janinnya gugur.

Perbedaan dengan Pasal lainnya dalam Bab yang sama

Pasal 346 KUHP Pasal 347 ayat (1) KUHP

Yang dapat dikenai Pasal ini adalah

wanita yang mengandung janin

Yang dapat dikenai Pasal ini adalah orang

lain yang menggugurkan kandungan

seorang wanita

Niat ada pada wanita yang

mengandung janin

Niat ada pada orang lain yang

menggugurkan kandungan korban

Perbedaan dengan Pasal lainnya dalam bab yang berbeda

Pasal 346 KUHP Pasal 341 KUHP

Pelakunya adalah wanita yang

menggugurkan kandungannya, atinya

ia belum melahirkan

Pelakunya adalah ibu yang telah

melahirkan anaknya

Korban adalah janin yang dikandung Korban adalah anak dari ibu (pelaku)

Pengguguran Kandungan oleh Orang Lain Tanpa Izin Perempuan yang

Mengandung (Pasal 347 ayat (1) KUHP)

Jenis Delik:

- Delik Umum (Communa), Delik Materiil, Delik Biasa, Delik Sengaja (Dolus),

Delik Laporan

Unsur – unsurnya

Subyektif

Page 11: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

- Dengan Sengaja

Obyektif

- Menyebabkan gugur (afdrijving) atau

- Menyebabkan mati (den dood veroorzaken)

- kandungan seorang wanita (vrucht)

- Tanpa seizin wanita yang mengandung

Pasal 347 ayat (2) KUHP

- Perbuatan itu ( Menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa

persetujuannya, Pasal 347 ayat (2) KUHP)

- Syarat Tambahan :

- Mengakibatkan matinya wanita tersebut

Merupakan delik yang dikualifisir dari Pasal 347 ayat (1) KUHP, karena hukumannya

diperberat menjadi lima belas tahun

Pada kedua Pasal ini, disyaratkan bahwa janin yang dikandung wanita tersebut haruslah

gugur, jika tidak maka masuk ke dalam Percobaan (poging).

Unsur “Tanpa persetujuan” harus dinyatakan dengan tegas oleh wanita yang

mengandung, bahwa ia tidak menginginkan untuk menggugurkan kandungannya, atau

jika tindakan pengguguran kandungan wanita tersebut tidak diketahui oleh wanita tersebut

sebagai cara untuk menggugurkan kandungannya.

Perbedaan dengan Pasal lain dalam Bab yang berbeda:

Perbedaan antara Pasal 347 ayat (1) KUHP dan Pasal 348 ayat (1) KUHP

terletak pada persetujuan wanita yang digugurkan kandungannya. Pada pasal 347 ayat (1)

KUHP, tidak ada persetujuan dari wanita yang digugurkan kandungannya untuk

menggugurkan kandungannya, sedangkan pada Pasal 348 ayat (1) KUHP, ada persetujuan

dari wanita yang digugurkan kandungannya untuk menggugurkan kandungannya.

Contoh Kasus Pasal 347 ayat (1) KUHP

Karena tidak mau menanggung malu, AJ, ibu dari HG, berniat untuk menggugurkan

kandungan HG yang baru berusia 2 minggu. Akan tetapi, HG tidak pernah menyetujui

Page 12: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

saran AJ untuk menggugurkan kandungannya. Pada hari minggu, AJ memasukkan obat

penggugur kandungan ke dalam minuman HG, dengan berdalih bahwa itu adalah

minuman stamina. Kemudian, HG merasa perutnya sakit dan ia meronta-ronta kesakitan.

Beberapa hari kemudian, saat HG memeriksakan kandungannya ke dokter kandungan,

diketahui bahwa HG telah mengalami keguguran.

Contoh Kasus Pasal 347 ayat (2) KUHP

Karena tidak mau menanggung malu, AJ, ibu dari HG, berniat untuk menggugurkan

kandungan HG yang baru berusia 2 minggu. Akan tetapi, HG tidak pernah menyetujui

saran AJ untuk menggugurkan kandungannya. Pada hari minggu, AJ memasukkan obat

penggugur kandungan ke dalam minuman HG, dengan berdalih bahwa itu adalah

minuman stamina. Kemudian, HG merasa perutnya sakit dan ia meronta-ronta kesakitan.

Beberapa hari kemudian, HG meninggal karena pendarahan berat.

Pasal 348 ayat (1) KUHP

Jenis Delik:

- Delik Umum (Communa), Delik Materiil, Delik Biasa, Delik Sengaja (Dolus),

Delik Laporan

Unsur – unsurnya

Subyektif

- Dengan Sengaja

Obyektif

- Menyebabkan gugur (afdrijving) atau

- Menyebabkan mati (den dood veroorzaken)

- kandungan seorang wanita (vrucht)

- Dengan seizin wanita yang mengandung

Contoh Kasus:

YG, yang merasa malu mengandung janin berusia 3 minggu tanpa memiliki suami,

mendatangi SED, pemilik panti pijat RILEKS di Kawasan Tangerang. YG meminta agar

SED memijat perutnya agar YG mengalami keguguran. SED pun menyetujuinya dengan

sejumlah imbalan. Selama beberapa hari, YG rutin mengunjungi panti pijat tersebut untuk

dipijat perutnya. Alhasil, beberapa hari kemudian, YG mengalami pendarahan dan

Page 13: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

kemudian ia memeriksakan kandungannya ke bidan. Kemudian bidan menyatakan bahwa

YG telah mengalami keguguran. Mendengar hal itu, YG merasa sangat senang.

Pasal 348 ayat (2) KUHP

Subyektif

- Dengan Sengaja

Obyektif

- Menyebabkan gugur (afdrijving) atau

- Menyebabkan mati (den dood veroorzaken)

- kandungan seorang wanita (vrucht)

- Dengan seizin wanita yang mengandung

Syarat Tambahan :

- Mengakibatkan matinya wanita tersebut

Merupakan delik yang dikualifisir dari Pasal 348 ayat (1) KUHP, karena hukumannya

diperberat menjadi tujuh tahun.

Contoh Kasus :

AF, seorang dokter kandungan, didatangi oleh MEY, wanita yang sedang mengandung

selama 3 bulan. MEY memintanya agar bersedia menggugurkan kandungannya dengan

cara menyedot janinnya. AF awalnya tidak setuju karena hal itu sanagt berbahaya,

mengingat kandungan MEY yang sudah berusia 3 bulan. Akan tetapi, karena MEY

menjanjikan imbalan yang besar, maka AF setuju untuk melakukannya. Karena terjadi

pendarahan, tidak lama kemudian MEY meninggal dunia.

BAB XX. PENGANIAYAAN.

Pasal 351.

1. (s.d.u. dg. UU No. 18/Prp/1960.) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara

paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu

lima ratus rupiah. (Sv. 7 12; IR. 62; Rbg. 498.)

Page 14: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

2. Bila perbuatan itu mengakibatkan luka berat, maka yang bersalah diancam dengan

pidana penjara paling lama lima tahun. (KUHP 90; Uitlev. 2-2'.)

3. Bila perbuatan itu mengakibatkan kematian, maka yang bersalah diancam dengan

pidana penjara paling lama tujuh tahun. (KUHP 338.)

4. Dengan sengaja merusak kesehatan orang disamakan dengan penganiayaan.

5. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana. (KUHP 37-1sub 2', 53,

184 dst., 302, 353 dst., 356, 488.)

Unsur dari pasal ini adalah :

- Penganiayaan, Yang dimaksud dengan penganiayaan adalah dengan sengaja

merusak kesehatan orang (Pasal 351 ayat 4), atau dengan sengaja melakukan

tindakan apapun yang menimbulkan perasaan tidak enak, rasa sakit, atau luka bagi

orang yang mengalaminya. Definisi ini tidak terdapat pada undang-undang,

melainkan pada yurisprudensi. Yang dimaksud dengan secara sengaja adalah

harus memenuhi willen & wetten, yaitu mengetahui, dan menghendaki

Delik ini adalah delik formil, karena yang diatur dalam pasal ini adalah perbuatan yang

dilakukan, dalam hal ini adalah penganiayaan. Perbuatan dalam pasal ini ini termasuk

dolus, yaitu perbuatan tersebut dilakukan dengan kesengajaan. Pasal ini juga dikualifisir

yaitu dilengkapi dengan ketentuan tambahan berupa pemberatan apabila perbuatan

tersebut mengakibatkan luka berat (ayat 2), atau apabila perbuatan tersebut

mengakibatkan kematian (ayat 3).Adapun luka berat maupun kematian tersebut bukanlah

hal yang disengaja, melainkan hanya diakibatkan dari penganiayaan tersebut

Dilihat dari rumusannya, delik ini termasuk dalam delik laporan, yaitu delik dimana

semua orang dapat menjadi pelapor.

Contoh kasus :

“A” sedang menyetir motornya saat motornya diserempet “B” sampai spionnya patah.

“A” kesal dengan tindakan “B” tp “B” Tidak mau mengakui perbuatannya.Jika “A”

marah lalu memukul “B” dengan helmnya

- sampai “B” memar maka termasuk pasal 351 (1).

- Jika sampai “B” babak belur dan menjadi koma maka termasuk pasal 351 (2)

- Jika setelah koma, “B” mati maka termasuk 351 (3)

Page 15: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

- Jika ternyata pukulan “A” meleset maka tidak dapat dipidana atas dasar pasal 351

(4)

Pasal 352.

1. (s.d.u. dg. S. 1927-417; UU No. 18/Prp/1960.) Kecuali yang tersebut dalam pasal

353 dan 356, penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk

menjalankan jabatan atau pekerjaan, diancam karena penganiayaan ringan,dengan

pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu

lima ratus rupiah. Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan

kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi bawahannya.

2. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana. (RO. 95-2', 116.)

Unsur dari pasal ini adalah

- Penganiayaan, yang dimaksud dengan ini adalah dengan sengaja merusak

kesehatan orang (Pasal 351 ayat 4), atau dengan sengaja melakukan tindakan

apapun yang menimbulkan perasaan tidak enak, rasa sakit, atau luka bagi orang

yang mengalaminya. Sedangkan dengan yang dimaksud dengan “Dengan sengaja”

dalam definisi ini adalah harus memenuhi willen & wetten, yaitu mengetahui, dan

menghendaki.

- tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan jabatan atau

pekerjaan, maksudnya adalah apabila penganiayaan tersebut termasuk dalam

pasal ini apabila tidak mengakibatkan hal-hal sebagaimana dirumuskan diatas.

Maksudnya adalah, tindakan penganiayaan tersebut menimbulkan perasaan tidak

enak atau rasa sakit, tanpa menimbulkan penyakit atau halangan untuk

menjalankan jabatan atau pekerjaan

Delik ini adalah delik materil, karena yang diatur dalam pasal ini adalah akibat dari

perbuatan yang dilakukan, dalam hal ini adalah penganiayaan. Perbuatan dalam pasal ini

ini termasuk dolus, yaitu perbuatan tersebut dilakukan dengan kesengajaan. Pasal ini juga

dikualifisir yaitu dilengkapi dengan ketentuan tambahan berupa pemberatan apabila

perbuatan tersebut dilakukan terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi

bawahannya (ayat 1). Delik ini termasuk delik laporan.

Contoh Kasus :

“A” sedang menyetir motornya saat motornya diserempet “B” sampai spionnya patah.

“A” kesal dengan tindakan “B” tp “B” Tidak mau mengakui perbuatannya.Jika “A”

marah lalu menampar “B”

Page 16: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

- Jika “B” merasa sakit tapi tidak ada memar sekalipun maka dapat dikenakan

pasal 352 (1)

- Ternyata tamparan “A” meleset, karena “B” menghindar. Maka tidak dapat

dipidana atas dasar pasal 352 (2)

Pasal 353.

1. Penganiayaan dengan direncanakan terlebih dahulu, diancam dengan pidana

penjara paling lama empat tahun.

2. Bila perbuatan itu mengakibatkan luka berat, maka yang bersalah diancam dengan

pidana penjara paling lama tujuh tahun. (KUHP 90.)

3. Bila perbuatan itu mengakibatkan kematian, maka yang bersalah diancam dengan

pidana penjara paling lama sembilan tahun. (KUHP 35, 37-1 sub 2', 338 dst., 340,

352, 355 dst., 487; Sv. 71; IR. 62; RBg. 498; Uitlev. 2-5'.)

Unsur dari pasal ini adalah

- Penganiayaan, yang dimaksud dengan ini adalah dengan sengaja merusak

kesehatan orang (Pasal 351 ayat 4), atau dengan sengaja melakukan tindakan

apapun yang menimbulkan perasaan tidak enak, rasa sakit, atau luka bagi orang

yang mengalaminya. Sedangkan dengan yang dimaksud dengan “dengan sengaja”

dalam definisi ini adalah harus memenuhi willen & wetten, yaitu mengetahui, dan

menghendaki.

- Dengan direncanakan terlebih dahulu, maksud unsur ini adalah masih adanya

waktu antara timbulnya maksud untuk melakukan perbuatan tersebut dengan

pelaksanaannya, untuk dengan tenang memikirkan bagaimana cara perbuatan

tersebut akan dilakukan

Delik ini adalah delik formil, karena yang diatur dalam pasal ini adalah perbuatan yang

dilakukan, dalam hal ini adalah penganiayaan. Perbuatan dalam pasal ini ini termasuk

dolus, yaitu perbuatan tersebut dilakukan dengan kesengajaan. Pasal ini juga dikualifisir

yaitu dilengkapi dengan ketentuan tambahan berupa pemberatan apabila perbuatan

tersebut mengakibatkan luka berat (ayat 2), atau apabila perbuatan tersebut

mengakibatkan kematian (ayat 3).

Dilihat dari rumusannya, delik ini termasuk dalam delik laporan, yaitu delik dimana

semua orang dapat menjadi pelapor.

Page 17: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

Contoh Kasus :

“A” sedang menyetir motornya saat motornya diserempet “B” sampai spionnya patah.

“A” kesal dengan tindakan “B” tp “B” Tidak mau mengakui perbuatannya. Karena “A”

sakit hati, ia membuntuti “B” ke rumahnya, lalu “A” menunggu kesempatan di semak-

semak. Saat malam tiba, “B” hendak berjalan ke masjid untuk salat, saat itulah “A”

menyergapnya dan melaksanakan balas dendamnya dengan memukulinya dengan kunci

ukuran 20.

• Jika “B” hanya luka maka dapat dikenakan pasal 353 (1)

• Jika “B” koma delapan minggu maka dapat dikenakan pasal 353 (2)

• Jika “B” mati maka dapat dikenai pasal 353 (3)

Pasal 354

1. Barangsiapa dengan sengaja melukai berat orang lain, diancam karena melakukan

penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama delapan tahun. (KUHP 90,

3512)

2. Bila perbuatan itu mengakibatkan kematian, maka yang bersalah diancam dengan

pidana penjara paling lama sepuluh tahun. (KUHP 37-1 sub 2', 90, 338 dst., 356,

487; Uitlev. 2-5'.)

Unsur dari pasal ini adalah

- Barangsiapa, arti dari unsur ini adalah siapapun tanpa terkecuali dapat dikenakan

ketentuan dari pasal ini

- Dengan sengaja, yang dimaksud adalah sang pelaku harus memenuhi willen &

wetten, yaitu mengetahui, dan menghendaki dilakukannya perbuatan yang

sedemikian rupa sebagaimana dinyatakan dalam pasal ini.

- Melukai berat orang lain, maksud dari unsur ini adalah perbuatan tersebut

mengakibatkan luka berat pada orang lain, dimana luka berat tersebut memang

dimaksudkkan oleh sang pelaku. Artinya luka berat itulah yang memang dijadikan

tujuan oleh pelaku.

Delik ini adalah delik materil, dimana yang diatur oleh pasal ini merupakan hasilnya,

yaitu menjadikan orang lain luka berat. Delik ini adalah termasuk dolus karena tindakan

dalam pasal ini merupakan sesuatu yang disengaja oleh pelakunya. Pasal ini termasuk

Page 18: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

pasal yang dikualifisir, dengan kualifikasi lebih lanjut apabila perbuatan itu

mengakibatkan kematian (ayat 2) maka akan diberi pemberatan pidana menjadi paling

lama 2 tahun. Dilihat dari rumusannya, pasal ini adalah termasuk delik laporan

Contoh Kasus :

“A” seorang fungsionaris Desa. Pada saat rapat Badan Pertimbangan Desa, “A” dicecar

dan dimaki oleh “B” karena “B” menganggap bahwa kerja “A” tidak becus. Karena kesal,

supaya “B” tidak bisa berbicara sembarangan, “A” Mengambil gunting, menghantam

muka “B” lalu menggunting lidahnya

- Atas perbuatan itu, “A” dapat dikenakan pasal 354 (1)

- Jika karena perbuatan “A” , “B” kehilangan banyak darah dan mati maka “A”

dapat dikenai pasal 354 (2)

Pasal 355.

1. Penganiayaan berat yang dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu, diancam

dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun. (Uitlev. 2 – 5'.)

2. Bila perbuatan itu mengakibatkan kematian, maka yang bersalah diancam dengan

pidana penjara paling lama lima belas tahun. (KUHP 35, 37-1 sub 2', 336, 340,

3513, 353, 356 dst., 487.)

Unsur dari pasal ini adalah

- Penganiayaan berat, arti unsur ini adalah penganiayaan dalam pasal 354 yaitu

dengan sengaja melukai berat orang lain dimana luka berat tersebut merupakan

maksud dari sang pelaku.

- Dengan direncanakan terlebih dahulu, maksud unsur ini adalah masih adanya

waktu antara timbulnya maksud untuk melakukan perbuatan tersebut dengan

pelaksanaannya, untuk dengan tenang memikirkan bagaimana cara perbuatan

tersebut akan dilakukan

Delik ini adalah delik formil karena yang dipidanakan adalah perbuatan yang dilakukan

tersebut, dalam pasal ini yaitu penganiayaan berat. Delik ini termasuk dolus, karena

tindakan sebagaimana dinyatakan dalam pasal ini dilakukan dengan sengaja oleh sang

pelaku. Delik ini dikualifisir dalam ayat 2 yaitu apabila perbuatan itu mengakibatkan

Page 19: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

kematian maka ancaman pidananya diperberat menjadi penjara paling lama 15 tahun. Dari

rumusannya, delik ini termasuk delik laporan

Contoh Kasus :

“A” seorang fungsionaris Desa. Pada saat rapat Badan Pertimbangan Desa, “A” dicecar

dan dimaki oleh “B” karena “B” menganggap bahwa kerja “A” tidak becus. Karena kesal,

supaya “B” tidak bisa berbicara sembarangan, “A” merencanakan balas dendam. Ia

menunggu malam tiba, lalu “A” menyelinap ke rumah “B”. “A” lalu masuk ke kamar “B”

yang sedang terlelap, lalu “A” Mengambil gunting, menghantam muka “B” lalu

menggunting lidahnya.

- Atas perbuatan itu, “A” dapat dikenakan pasal 355 (1)

- Jika karena perbuatan “A” , “B” kehilangan banyak darah dan mati maka “A”

dapat dikenai pasal 355 (2)

Pasal 356.

Pidana yang ditentukan dalam pasal 351, 353, 354 dan 355 dapat ditambah

dengan sepertiga:

1. bila kejahatan itu dilakukan terhadap ibunya, ayahnya yang sah, istrinya atau

anaknya; (KUHP 91, 307.)

2. bila kejahatan itu dilakukan terhadap seorang pejabat ketika atau karena

menjalankan tugasnya yang sah; (KUHP 92, 211 dst., 316.)

3. bila kejahatan itu dilakukan dengan memberikan bahan yang berbahaya bagi

nyawa atau kesehatan untuk dimakan atau diminum.

Unsur dari pasal ini adalah

- Penganiayaan biasa, atau penganiayaan biasa dengan rencana, atau

penganiayaan berat, atau penganiayaan berat dengan rencana. Maksud unsur

ini adalah hanya tindakan-tindakan yang disebutkan dalam pasal ini yang dapat

diperberat pidananya dengan pasal ini

- Dilakukan terhadap ibunya, ayahnya yang sah, istrinya atau anaknya

- Dilakukan terhadap seorang pejabat ketika atau karena menjalankan

tugasnya yang sah

Page 20: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

- Dilakukan dengan memberikan bahan yang berbahaya bagi nyawa atau

kesehatan untuk dimakan atau diminum, maksudnya adalah dilakukan dengan

memberikan bahan yang berbahaya seperti racun, atau memberi obat dengan

berlebihan sehingga dapat membahayakan nyawa atau kesehatan

Delik ini termasuk delik dolus (kesengajaan), dan juga termasuk delik laporan

sebagaimana pasal-pasal lain dalam bab ini. Dari rumusannya dapat disimpulkan bahwa

delik pada pasal ini adalah delik formil, karena yang diatur adalah perbuatannya. Pasal ini

mengkualifisir ketentuan-ketentuan pada pasal 351, 353, 354, dan 355.

Perbandingan dengan bab penganiayaan.

Perbedaan antara pasal 351 dengan pasal 353 adalah, pada pasal 351 tindakan

penganiayaan itu tidak direncanakan, sedangkan pada rumusan pasal 353, penganiayaan

tersebut dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu. Sedangkan perbedaan antara

pasal 351 dengan 354 adalah pada 351, percobaan tidak dipidana sedangkan pada pasal

354 percobaan dapat dipidana.

Perbedaan antara pasal 351 dengan 352 adalah, pada pasal 351 yang dipidana adalah

penganiayaan biasa, sedangkan pada pasal 352 yang dipidanakan adalah penganiayaan

ringan. Perbedaan berikutnya adalah perbuatan-perbuatan dalam pasal 351 dapat

diperberat sepertiga apabila memenuhi unsur dari pasal 356.

Perbedaan antara pasal 351 ayat 2 dengan pasal 354 adalah, pada pasal 351 ayat 2 luka

berat tersebut terjadi sebagai akibat dari penganiayaan itu, bukan karena niat pelaku

sedangkan pada pasal 354, luka berat tersebut merupakan tujuan dari pelaku.

Perbedaan antara pasal 351 ayat 3 dengan 354 adalah, pada 351 penganiayaan tersebut

merupakann penganiayaan biasa yang berakibat pada kematian, sedangkan pada pasal 354

adalah penganiayaan berat yang berakibat pada kematian.

Perbedaan antara pasal 353 dengan 355 adalah, walaupun keduanya sama-sama dilakukan

dengann rencana terlebih dahulu, pada pasal 353 penganiayaannya adalah penganiayaan

biasa. Walaupun mengakibatkan luka berat sebagaimana dinyatakan pada pasal 353 ayat

2, luka tersebut merupakan akibat dari penganiayaan yang tidak disengaja, sedangkan

pada pasal 355, luka berat tersebut merupakan kesengajaan yang memang dimaksudkan

oleh pelaku.

Perbedaan dengan bab lain

Perbedaan antara pasal 351 ayat 3, 353 ayat 3, 354 ayat 2, dan 355 ayat 2 dengan pasal

338 kuhp adalah, pada pasal 338 KUHP, kematian tersebut merupakan bagian dari

Page 21: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

niatnya, sedangkan pada pasal 351 ayat 3, 353 ayat 3, 354 ayat 2, dan 355 ayat 2,

kematian tersebut merupakan akibat yang tidak diniatkan dari penganiayaan tersebut.

Sedangkan perbedaan antara 340 dengan pasal 353 ayat 3 dan 355 ayat 2 adalah pada

pasal 340 yang direncanakan terlebih dahulu adalah penghilangan nyawanya, sedangkan

pada 353 ayat 3 dan 355 ayat 2 yang direncanakan terlebih dahulu adalah

penganiayaannya, kematiannya merupakan akibat dari penganiayaan tersebut yang tidak

diniatkan dari awal.

Perbedaan antara pasal 356 dengan pasal 339 adalah pasal 356 mengkualifisir pasal-pasal

pada bab penganiayaan dilihat dari sisi kepada siapa tindakan penganiayaan tersebut

dilakukan sedangkan pasal 336 mengkualifisir pasal-pasal bab kejahatan terhadap nyawa

dilihat dari perbuatan apa yang mengikuti, menyertai, atau mendahului kejahatan terhadap

nyawa tersebut.

BAB XXI TENTANG MENYEBABKAN MATI ATAU LUKA-LUKA KARENA

KEALPAAN

Menyebabkan Matinya Orang karena Kealpaan (Pasal 359 KUHP)

Jenis Delik:

- Delik Umum (Communa), Delik Materiil, Delik Biasa, Delik Kealpaan, Delik

Laporan

Unsur-unsurnya

Subyektif

- Karena salahnya

Obyektif

- Menyebabkan meninggalnya

- Orang lain

Rumusan “karena salahnya” adalah unsur “kelalaian”, karena matinya orang

yang dimaksud disini tidak dimaksud sama sekali oleh pelaku, akan tetapi kematian

tersebut hanya merupakan akibat dari “kelalaian” pelaku. Intinya, tidak adanya unsur

willen (menghendaki) dalam unsur kelalaian.

Page 22: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

Contoh Kasus

Seorang pemburu binatang yang melihat sosok berwarna kehitaman di dekat

semak di dalam hutan, menyangka bahwa sosok itu adalah binatang buruan, lalu

menembak sosok tersebut sebanyak 5 kali. Saat pemburu tersebut mendatangi sosok

berwarna kehitaman tersebut, ternyata sosok yang ia tembak adalah manusia.

Perbandingan dengan Pasal berbeda dalam bab yang sama

Pasal 359 KUHP Pasal 360 ayat (1) KUHP

Kelalaiannya mengakibatkan matinya

seseorang

Kelalaiannya mengakibatkan seseorang

terluka berat

Perbandingan dengan Pasal lain dalam Bab yang berbeda

Pasal 359 KUHP Pasal 340 KUHP

Adanya unsur kelalaian (culpa) Adanya unsur kesengajaan (opzet)

Tidak ada rencana sebelumnya Dengan rencana sebelumnya

Menyebabkan Luka Berat Karena Kealpaan (Pasal 360 ayat (1) KUHP)

Jenis Delik:

- Delik Umum (Communa), Delik Materiil, Delik Biasa, Delik Kealpaan, Delik

Laporan

Unsur-unsurnya

Subyektif

- Karena salahnya

Obyektif

- Menyebabkan luka berat

- Orang lain

Page 23: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

Hampir sama dengan Pasal 359 KUHP, perbedaannya disini kelalaian pelaku

menyebabkan luka berat.

Definisi luka berat dapat dilihat dalam Pasal 90 KUHP

- Penyakit/luka yang tidak dapat diharapkan akan sembuh lagi

- Terus menerus tidak cakap lagi melakukan jabatan/pekerjaan

- Kehilangan salah satu pancaindera

- Menjadi cacat

- Lumpuh

- Berubah pikiran (pikiran terganggu/kacau/tidak dpt berpikir dgn normal) lebih

dari empat minggu

- Menggugurkan janin calon ibu

Contoh Kasus:

A, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi pada malam hari. Tanpa diduga

oleh A sebelumnya, ia kemudian menabrak B, seorang pengemis yang melintasi jalan

raya. Akibatnya, B menjadi cacat dan tidak dapat menggunakan kedua kakinya lagi.

Menyebabkan Luka karena Kealpaan (Pasal 360 ayat (2) KUHP)

Jenis Delik:

- Delik Umum (Communa), Delik Materiil, Delik yang diprevilisir, Delik Kealpaan,

Delik Laporan

Unsur-unsurnya

Subyektif

- Karena salahnya

Obyektif

- Menyebabkan

- Orang lain

- Luka yang demikian rupa

Page 24: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

- Menjadi sakit sementara

- Tidak dapat menjalankan jabatannya atau pekerjaannya sementara

Hampir sama dengan Pasal 360 ayat (1) KUHP, perbedaannya disini kelalaian

pelaku menyebabkan “luka yang sedemikian rupa”, yaitu luka yang mengakibatkan

seseorang jatuh sakit (ziek) atau terhalang pekerjaan sehari-hari.

Contoh kasus:

JW, seorang penjahit, meletakkan jarum di lantai dan lupa mengambilnya

kembali. Akibat kelalaiannya, jarum tersebut menusuk kaki AK, yang datang

berkunjung, sehingga menyebabkan kakinya berdarah dan ia merasa sakit.

Perbandingan dengan Pasal lain dalam Bab yang berbeda

Pasal 360 ayat (1) KUHP Pasal 353 ayat (2) KUHP

Adanya unsur kelalaian Adanya unsur kesengajaan

Mengakibatkan luka berat Mengakibatkan luka berat

Tidak adanya rencana Adanya rencana

Pasal 360 ayat (2) KUHP Pasal 352 ayat (2) KUHP

Adanya unsur kelalaian Adanya unsur kesengajaan

Mengakibatkan luka ringan Mengakibatkan luka ringan

Tidak adanya rencana Adanya rencana

Pertanyaan Minggu Pertama

Page 25: Tugas Tindak Pidana Tertentu Analisis Pasal

1. Bisa atau tidak pembunuhan dengan memberikan racun yang sedikit demi sedikit masuk ke dalam Pasal 339 KUHP?

Tidak, lebih tepat masuk ke dalam Pasal 340 KUHP (Pembunuhan Berencana). Bunyi dari Pasal 339 KUHP adalah:

“Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu delik, yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.

2. Jika orangtua membiarkan anaknya mati, tapi memang ada niat untuk membunuhnya,

apakah masuk ke dalam Pasal pembunuhan berencana (340 KUHP)?

3. Apakah Pasal 341 harus selalu dikaitkan dengan 181 KUHP?

4. Pasal 338 bisa ga delik berlanjut?