tugas terstruktur takstum

6
TUGAS TERSTRUKTUR TAKSONOMI TUMBUHAN Flemingia strobilifera (L.) W. T. Aiton Oleh : Nama : Mohamad Ta!i" NIM : B#$%#&#'% Kela : KEMENTERIAN *ENIIKAN AN KEBUA+AAN UNI,ERSITAS $ENERAL SOEIRMAN -AKULTAS BIOLOGI *URWOKERTO &%#

Upload: mohamad-taufik

Post on 16-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

TUGAS TERSTRUKTUR

TAKSONOMI TUMBUHAN

Flemingia strobilifera (L.) W. T. Aiton

Oleh :Nama : Mohamad TaufikNIM : B1J012160Kelas : D

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGI

PURWOKERTO

2014

PENDAHULUANFabaceae adalah nama botani untuk sebuah famili tumbuhan yang besar, yang terdiri dari tiga subfamili, yaitu Caesalpinioideae, Mimosoideae dan Faboideae (padanannya dalam Leguminosae ialah Papilionoideae). Subfamili Mimosoideae dan Caesalpinioideae terkadang dinaikkan ke peringkat famili Mimosaceae dan Caesalpiniaceae, sehingga mempunyai dua nama botani yaitu Fabaceae atau Papilionaceae. Tumbuhan famili Fabaceae sebagian besar tumbuh-tumbuhan tetapi termasuk juga semak-semak dan pohon ditemukan di daerah beriklim sedang dan tropis. Mereka terdiri dari salah satu keluarga terbesar tanaman berbunga, Leguminosae (atau Fabaceae sensu lato) ialah famili anggota tanaman berbunga terbesar yang kedua, dengan 650 genus dan melebihi 18.000 spesies.Faboideae adalah salahsatu subfamili dari Fabaceae, yang merupakan kelompok kacang-kacangan atau polong-polongan. Bunganya bertipe kupu-kupu, zigomorf, khas dengan mahkota bunga yang tidak sama bentuknya. Mahkota termodifikasi menjadi tiga bagian: bendera, sayap (alae), dan lunas (carina). Bagian lunas melindungi organ seksual benang sari dan putik. Karena terlindungi inilah tumbuhan kacang-kacangan biasanya merupakan tumbuhan berpenyerbukan sendiri. Bunga biasanya tunggal dengan polong biasanya berbentuk silinder.

Genus Flemingia merupakan salahsatu anggota tanaman Leguminosae. Anggota suku ini juga dikenal karena kemampuannya mengikat (fiksasi) nitrogen langsung dari udara (tidak melalui cairan tanah) karena bersimbiosis dengan bakteri tertentu pada akar atau batangnya. Jaringan yang mengandung bakteri simbiotik ini biasanya menggelembung dan membentuk bintil-bintil. Setiap jenis biasanya bersimbiosis pula dengan jenis bakteri yang khas pula. Tanaman dari genus ini memiliki persebaran yang cukup luas yakni daerah timur Asia yang memiliki iklim tropis, diantaranya China, Taiwan, Bhutan, India, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Laos, Myanmar; Thailand, Vietnam, Indonesia, Malaysia, Papua New Guinea dan Filiphina.TINJAUAN PUSTAKAFlemingia sp. merupakan tanaman yang termasuk golongan Leguminosae atau keluarga polong-polongan. Di daerah Jawa biasa disebut tanaman Ingan-ingan/apa-apa kebo, di Sunda hahapaan dan di Madura orang menyebutnya pok-kepokan. Genus Flemingia dapat dijumpai mulai dari wilayah pantai sampai dengan ketinggian 2000 mdpl. Curah hujan yang dibutuhkan paling sedikit 1.100 mm per tahun. Flemingia dapat bertahan hidup pada musim kemarau panjang. Juga pada tanah yang drainasenya kurang baik, ataupun tanah yang sewaktu-waktu tergenang air. Secara alami ditemukan di sepanjang aliran air pada hutan sekunder juga pada tanah liat dan laterit yang memiliki pH sekitar 4,6. Di Indonesia tanaman ini mampu beradaptasi dengan tanah yang memiliki kandungan alumunium tinggi (kejenuhan basa 80%). Juga tahan terhadap naungan dan dapat bersaing dengan alang-alang (Christanto, 2004).Secara morfologi, Flemingia strobilifera adalah tanaman semak yang berkayu dan memiliki perakaran yang tidak terlalu dalam. Ketinggian tanaman bisa mencapai 2,5 meter apabila tidak pernah dipangkas. Daunnya seperti kertas dengan permukaan daun yang halus. Bunganya terdapat dalam tandan-tandan dengan kelopak hijau berbintik-bintik atau bergaris-garis merah. Polongnya kecil dan apabila matang berubah menjadi cokelat dan kering. Setiap polong umumnya memiliki dua biji yang mengkilap. Tanaman ini tersebar banyak di wilayah Asia Tenggara seperti Indonesia, India, Sri Langka, Cina bagian selatan dan Taiwan. Tanaman ini juga telah ditanam dan mampu tumbuh dengan baik di wilayah Papua Nugini, Afrika Barat bahkan hingga di Amerika Latin.

Tanaman ini mempunyai banyak kegunaan diantaranya bagian daun maupun bijinya biasanya dimanfaatkan untuk pakan ternak, selain itu juga diperoleh dari banyak hasil penelitian bahwa Flemingia strobilifera dapat digunakan untuk keperluan medis misalnya dalam pengobatan penyakit gastrointestinal, anti inflamasi, Isoflavon /Antioksidan, Analgesik, penyakit yang meyerang sistem saraf pusat, pelangsing tubuh dan juga sebagai alat kontrasepsi pasca melahirkan (Ghalot, 2012).Menurut National Plant Data Center, NRCS, USDA (2011), berikut data taxonomi dari Flemingia strobilifera :

Sinonim: Maughania strobilifera (L.) J. St.-Hil. ex KuntzeNama umum: Wildhops [English]Kingdom: Plantae

Subkingdom: Viridaeplantae

Infrakingdom: Streptophyta

Divisi

: Tracheophyta

Subdivisi: Spermatophyta

Infradivisi: Angiospermae

Kelas

: Magnoliopsida

Superordo: Rosanae

Ordo

: Fabales

Familia: Fabaceae

Genus

: Flemingia

Spesies: Flemingia strobilifera (L.) W.T. AitonDeSkripsi

Pohon kecil berupa semak dengan tinggi 0,5-2 m, diameter kurang dari 2 cm, Kulit batang abu-abu coklat, sedikit kasar. Daun sederhana, bulat telur sampai lanset, ukuran 6 sampai 14 cm, pangkal daun bulat, tepi daun bergelombang, ujung daun lancip, tangkai daun berlubang sempit, bersayap, panjang tangkai daun 5 cm; anak daun berbentuk lanset, daging daun seperti kertas, urat daun berambut halus, daun berwarna hijau tua. Bunga kecil,malai dari tandan yang zigzag,corolla berwarna hijau kekuningan, dengan semburat ungu dengan panjang sekitar 8mm, bunga/biji muncul dari tangkai ketiak daun. Tanaman ini memiliki sistem perakaran tunggang dan memiliki biji (polong-polongan) ketika mencapai umur tertentu.

Flemingia strobilifera memiliki persebaran yang cukup luas, dapat dijumpai mulai dari wilayah pantai sampai dengan ketinggian 2000 mdpl. Curah hujan yang dibutuhkan paling sedikit 1.100 mm per tahun. Flemingia dapat bertahan hidup pada musim kemarau panjang. Selain itu juga pada tanah yang drainasenya kurang baik, ataupun tanah yang sewaktu-waktu tergenang air. Secara alami ditemukan di sepanjang aliran air pada hutan sekunder juga pada tanah liat dan laterit yang memiliki pH sekitar 4,6.

DAFTAR REFERENSIChristanto, Hery. 2004. Flemingia sp yang terabaikan oleh petani. Salam ed. 6, NTT.

Ghalot, Kavita. V.K., Lal, S.Jha. 2102. Comparative morpho-anatomical and Preliminary Phytochemical studies of Flemingia strobilifera (L.) R.Br and Flemingia macrophylla (Willd.) Merr (Fabaceae). International Journal of PharmTech. 4(1)www.mpbd.info/Medical-Plants-of-Bangladesh. Diakses pada tanggal 18 April 2014.

www.plants.usda.gov.National Plant Data Center, NRCS, USDA. Baton Rouge, LA 70874-4490 USA. Diakses pada tanggal 18 April 2014.

Foto tumbuhan Flemingia strobilifera