tugas teori teori belajar

14
TEORI BELAJAR PIAGET, VYGOTSKI DAN SCHEMA 1. TEORI BELAJAR PIAGET Jean Piaget melakukan program penelitian secara signifikan mengenai pemahaman tentang perkembangan intelektual anak. Piaget menyebutnya teoritis "epistemologi genetik” karena ia lebih tertarik dalam hal bagaimana pengetahuan berkembangkan dalam masyarakat. Piaget adalah seorang epistemologis genetik yang mempelajari pertumbuhan perkembangan pengetahuan manusia. Pendekatan Piaget adalah satu genetik dan ia percaya bahwa fungsi psikologis yang lebih tinggi tumbuh dari mekanisme biologis. Ia berusaha membedakan tahap-tahap perkembangan kognitif dalam perubahan pemikiran dari waktu lahir dan untuk menunjukkan bagaimana setiap tahap mengungkapkan urutan perkembangan dari tingkat yang sederhana ke tingkat organisasi yang kompleks. Teori Piaget mencoba untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut: a. Apakah keadaan psikologis anak-anak berubah pada berbagai tahap perkembangan mereka? b. Apa mekanisme yang mereka lalui dari satu keadaan ke keadaan lain? c. Bagaimana perubahan dalam pemikiran anak – anak terjadi? Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu: a. Kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf 1

Upload: nakashima-taiki

Post on 22-Jun-2015

1.567 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas teori teori belajar

TEORI BELAJAR PIAGET, VYGOTSKI DAN SCHEMA

1. TEORI BELAJAR PIAGET

Jean Piaget melakukan program penelitian secara signifikan mengenai pemahaman

tentang perkembangan intelektual anak. Piaget menyebutnya teoritis "epistemologi genetik”

karena ia lebih tertarik dalam hal bagaimana pengetahuan berkembangkan dalam masyarakat.

Piaget adalah seorang epistemologis genetik yang mempelajari pertumbuhan perkembangan

pengetahuan manusia. Pendekatan Piaget adalah satu genetik dan ia percaya bahwa fungsi

psikologis yang lebih tinggi tumbuh dari mekanisme biologis. Ia berusaha membedakan

tahap-tahap perkembangan kognitif dalam perubahan pemikiran dari waktu lahir dan untuk

menunjukkan bagaimana setiap tahap mengungkapkan urutan perkembangan dari tingkat

yang sederhana ke tingkat organisasi yang kompleks.

Teori Piaget mencoba untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut:

a. Apakah keadaan psikologis anak-anak berubah pada berbagai tahap perkembangan

mereka?

b. Apa mekanisme yang mereka lalui dari satu keadaan ke keadaan lain?

c. Bagaimana perubahan dalam pemikiran anak – anak terjadi?

Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu:

a. Kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf

b. Pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara orgnisme dengan dunianya

c. Interaksi social, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan

lingkungan social

d. Ekullibrasi, yaitu adanya kemampuan atau system mengatur dalam diri organisme agar

dia selalu mempu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap

lingkungannya.

System yang mengatur dari dalam mempunyai dua factor, yaitu skema dan adaptasi.

Skema berhubungan dengan pola tingkah laku yang teratur yang diperhatikan oleh organisma

yang merupakan akumulasi dari tingkah laku yang sederhana hingga yang kompleks.

Sedangkan adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan yang terdiri atas proses

asimilasi dan akomodasi.

1

Page 2: Tugas teori teori belajar

Piaget mengemukakan penahapan dalam perkembangan intelektual anak yang dibagi ke

dalam empat periode, yaitu :

Periode sensori-motor ( 0 – 2,0 tahun )

Pada periode ini tingksh laku anak bersifat motorik dan anak menggunakan system

penginderaan untuk mengenal lingkungannya untu mengenal obyek.

Periode pra-operasional (2,0 – 7,0 tahun )

Pada periode ini anak bisa melakukan sesuatu sebagai hasil meniru atau mengamati

sesuatu model tingkah laku dan mampu melakukan simbolisasi

Periode operasional konkret ( 7,0 – 11,0 tahun )

Pada periode ini anak sudah mampu menggunakan operasi. Pemikiran anak tidak lagi

didominasi oleh persepsi, sebab anak mampu memecahkan masalah secara logis.

Periode opersional formal ( 11,0 – dewasa )

Periode operasi fomal merupakan tingkat puncak perkembangan struktur kognitif, anak

remaja mampu berpikir logis untuk semua jenis masalah hipotesis, masalah verbal, dan ia

dapat menggunakan penalaran ilmiah dan dapat menerima pandangan orang lain.

Jean Piaget menyebut bahwa struktur kognitif ini sebagai skemata (Schemas), yaitu

kumpulan dari skema-skema. Seseorang individu dapat mengikat, memahami, dan

memberikan respons terhadap stimulus disebabkan karena bekerjanya skemata ini. Piaget

memakai istilah scheme secara interchangeably dengan istilah struktur. Scheme adalah pola

tingkah laku yang dapat diulang . Scheme berhubungan dengan :

Refleks-refleks pembawaan ; misalnya bernapas, makan, minum.

Scheme mental ; misalnya scheme of classification, scheme of operation. ( pola tingkah

laku yang masih sukar diamati seperti sikap, pola tingkah laku yang dapat diamati

Piaget (1985) juga menyatakan bahwa proses belajar adalah interaktif di mana

informasi baru dibentuk agar sesuai dengan pengetahuan yang ada, dan pengetahuan yang

ada itu sendiri diproses untuk menghasilkan informasi baru. Piaget menggunakan kata

'skema' atau struktur pikiran. Struktur kognitif adalah contoh fisik atau mental yang

mendasari tindakan tertentu dari kecerdasan dan sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Skema adalah struktur kognitif atau mental dimana setiap individu secara intelektual

2

Page 3: Tugas teori teori belajar

beradaptasi dan mengatur lingkungan. Struktur atau perubahan skemata ini baik dalam

kualitas dan kuantitas sebagai anak tumbuh lebih tua dan potensi untuk perubahan seperti ini

berakar pada sistem saraf individu.

Menurut Piaget, intelegensi terdiri dari tiga aspek yaitu:

a. Struktur (structure)

Terbentuk dari hubungan fungsional anak antara tindakan fisik, tindakan mental dan

perkembangan berpikir logis anak dalam berinteraksi dengan lingkungan, kemudian tindakan

tersebut menuju pada perkembangan operasi-operasi dan selanjutnya menuju perkembangan

struktur atau skemata. Diperolehnya skemata berarti telah terjadi perubahan dalam

perkembangan intelektual anak.

b. Isi  (content)

Isi disebut juga dengan content, yaitu pola perilaku anak yang khas yang tercermin

pada respons yang diberikannya terhadap berbagai masalah atau situasi yang dihadapi.

c. Fungsi (function)

Fungsi adalah cara yang digunakan organisme dalam mencapai kemajuan intelektual.

Menurut piaget perkembangan intelektual anak terdiri dari dua fungsi yaitu

Organisasi, yaitu kemampuan untuk mengorganisasi proses-proses fisik atau proses-

proses psikologi menjadi sistem-sistem yang teratur dan berhubungan.

Adaptasi, yaitu penyesuaian diri individu terhadap lingkungannya.

Konsep utama dalam proses kognitif meliputi:

a. Asimilasi yang terjadi ketika seorang anak merasakan objek baru atau peristiwa dalam

skema yang sudah ada. Anak-anak cenderung menerapkan struktur mental yang tersedia

untuk memproses sesuatu baru, dan mereka secara aktif akan berusaha untuk

menggunakan struktur yang baru diperoleh. Proses ini memungkinkan untuk

pertumbuhan skemata.

b. Akomodasi, terjadi ketika seorang anak dihadapkan dengan pengalaman baru atau

stimulus yang tidak masuk ke setiap skema yang ada. Anak dapat melakukan salah satu

dari dua hal:

Membuat skema baru ke mana ia dapat menempatkan stimulus

3

Page 4: Tugas teori teori belajar

Mengubah skema yang ada sehingga stimulus cocok ke dalamnya.

Keduanya adalah bentuk akomodasi dan mengakibatkan perubahan struktur kognitif. Jadi

'Akomodasi' adalah sebuah proses mengubah struktur kognitif yang ada berdasarkan

informasi baru.

c. Equilibrium adalah inti dari adaptasi intelektual dan mencakup keduanya baik asimilasi

maupun akomodasi. Piaget berpendapat bahwa ada keseimbangan antara asimilasi dan

akomodasi sebagai mekanisme pengaturan diri yang menghasilkan ekuilibrium progresif

dikenal sebagai equilibrium. Penyimpangan pengalaman membuat keadaan menjadi tidak

seimbang, ketika harapan atau prediksi ini tidak dihubungkan oleh pengalaman. Ini hanya

dapat diselesaikan ketika berbagai pemikiran disesuaikan.

Ada 5 prinsip yang perlu diperhatikan dalam teori Piaget yaitu:

a. Anak-anak akan memberikan penjelasan yang berbeda tentang realitas pada berbagai

tahap perkembangan kognitif.

b. Perkembangan kognitif difasilitasi dengan menyediakan kegiatan atau situasi yang

melibatkan anak tersebut dan memerlukan adaptasi.

c. Materi pembelajaran dan kegiatan harus melibatkan tingkat yang tepat dari mental untuk

anak usia tertentu.

d. Menyesuaikan tugas yang diberikan kepada siswa dengan kemampuan kognitif mereka

saat ini.

e. Menggunakan metode pengajaran yang secara aktif yang melibatkan siswa dan

menimbulkan tantangan.

2. TEORI BELAJAR VYGOTSKI

Pakar psikologi lain, Vygotsky (1962, 1978), memberikan pandangan berbeda dengan

Piaget terutama pandangannya tentang pentingnya faktor sosial dalam perkembangan anak.

Vygotsky memandang pentingnya bahasa dan orang lain dalam dunia anak-anak. Meskipun

Vygotsky dikenal sebagai tokoh yang memfokuskan kepada perkembangan sosial yang

disebut sebagai sosiokultural, dia tidak mengabaikan individu atau perkembangan kognitif

individu. perkembangan bahasa pertama anak tahun kedua di dalam hidupnya dipercaya

sebagai pendorong terjadinya pergeseran dalam perkembangan kognitifnya.

Yang mendasari teori Vygtsky adalah pengamatan bahwa perkembangan dan

pembelajaran terjadi di dalam konteks sosial, yakni di dunia yang penuh dengan orang yang

4

Page 5: Tugas teori teori belajar

berinteraksi dengan anak sejak anak itu lahir. Ini berbeda dengan Piaget yang memandang

anak sebagai pembelajar yang aktif di dunia yang penuh orang. Orang-orang inilah yang

sangat berperan dalam membantu anak belajar dengan menunjukkan benda-benda, dengan

berbicara sambil bermain, dengan membacakan ceritera, dengan mengajukan pertanyaan dan

sebagainya. Dengan kata lain, orang dewasa menjadi perantara bagi anak dan dunia

sekitarnya

Seperti Piaget, Vygotsky menekankan bahwa anak-anak secara aktif menyusun

pengetahuan mereka. Akan tetapi menurut Vygotsky, fungsi-fungsi mental memiliki koneksi-

koneksi sosial. Vygotsky berpendapat bahwa anak-anak mengembangkan konsep-konsep

lebih sistematis, logis, dan rasional sebagai akibat dari percakapan dengan seorang penolong

yang ahli.

Vygotsky mencari pengertian bagaimana anak-anak berkembang dengan melalui

proses belajar, dimana fungsi-fungsi kognitif belum matang, tetapi masih dalam proses

pematangan. Vygotsky membedakan antara aktual development dan potensial development

pada anak. Actual development ditentukan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu

tanpa bantuan orang dewasa atau guru. Sedangkan potensial development membedakan

apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu, memecahkan masalah di bawah petunjuk

orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.

Vygotsky mengemukakan empat prinsip seperti yang dikutip oleh (Slavin, 2000: 256)

yaitu:

a. Pembelajaran sosial (social leaning) yaitu Pendekatan pembelajaran yang dipandang

sesuai adalah pembelajaran kooperatif. Vygotsky menyatakan bahwa siswa belajar

melalui interaksi bersama dengan orang dewasa atau temanyang lebih cakap;

b. ZPD (zone of proximal development) yaitu Bahwa siswa akan dapat mempelajari

konsep-konsep dengan baikjika berada dalam ZPD. Siswa bekerja dalam ZPD jika siswa

tidakdapat memecahkan masalah sendiri, tetapi dapat memecahkanmasalah itu setelah

mendapat bantuan orang dewasa atau temannya (peer). Bantuan atau support dimaksud

agar si anak mampu untuk mengerjakan tugas-tugas atau soal-soal yang lebih tinggi

tingkatkerumitannya dari pada tingkat perkembangan kognitif si anak.

5

Page 6: Tugas teori teori belajar

c. Masa Magang Kognitif (cognitif apprenticeship) yaitu Suatu proses yang menjadikan

siswa sedikit demi sedikitmemperoleh kecakapan intelektual melalui interaksi dengan

orangyang lebih ahli, orang dewasa, atau teman yang lebih pandai;

d. Pembelajaran Termediasi (mediated learning) yaitu Vygostky menekankan pada

scaffolding. Siswa diberi masalahyang kompleks, sulit, dan realistik, dan kemudian diberi

bantuansecukupnya dalammemecahkan masalah siswa.

Menurut teori Vygotsky, Zone of proximal developmnet merupakan celah antara actual

development dan potensial development, dimana antara apakah seorang anak dapat

melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan

sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya.

Penerapan teori belajar Vygotsky dalam interaksi belajar mengajar mungkin dapat

dijabarkan sebagai berikut :

a. Walaupun anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus secara aktif

mendampingi setiap kegiatan anak-anak.

b. Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru, teman sebaya juga

berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak, kerja kelompok secara kooperatif

tampaknya mempercepat perkembangan anak.

c. Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluas menjadi pengajaran pribadi oleh

teman sebaya (peer tutoring), yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang agak

tertinggal dalam pelajaran.

3. TEORI BELAJAR SCHEMA

Secara umum, skemata dimaknai sebagai pengetahuan awal yang telah tersimpan dalam

memori seseorang. Skemata merupakan struktur pengetahuan abstrak yang disimpan secara

hirarkis dalamotak (Pratiwi, 2001). Dalam kaitannya dengan membaca, Harjasujana (dalam

Indrawati, 1996) menjelaskan bahwa skemata merupakan asosiasi-asosiasi ataugambaran-

gambaran yang dapat bangkit dan membayang pada saat pembacamembaca kata, frasa, atau

kalimat.Dalam membaca, skemata ini berfungsi pada saat pembacamengintegrasikan

informasi baru dan membiarkan informasi baru masuk menjadi bagian dari pengetahuan yang

telah ada. Skemata ini mencakup konsep-konsepyang meliputi objek, situasi, urutan

peristiwa, tindakan, dan urutan tindakan.

6

Page 7: Tugas teori teori belajar

Menurut Carrell ( dalam Pratiwi, 2001) terdapat tiga macam skemata, yaitu

a. Skemata bahasa (Linguistic schemata),

b. Skemata isi (content schemata)

c. Skemata bentuk (formal schemata).

Skemata bahasa merupakan pengetahuan kebahasaan pembaca. Skemata isi

merupakan pengetahuan awal pembaca yang berhubungandengan isi teks. Adapun skemata

bentuk mengacu pada pengetahuan pembacatentang struktur retorik teks yang

dibaca.Rumelhart (dalam Pratiwi, 2001) menyatakan bahwa skemata dapatmenjelaskan

fenomena seperti penyerapan informasi, inferensi, pemfokusan perhatian, dan mengingat.

Teori skema berkembang berdasarkan konsep skema psikologi kognitif. Skema

(schemata) adalah struktur sistematis dari pada kumpulan berbagai pengetahuan yang

diperoleh sejak masa kanak-kanak.Pengetahuan ini tentu saja berbeda pada setiap orang

sesuai dengan usia serta pengalamannya (Shimizu,1988)

Teori skema yang sekarang diterima secara luas sebagai memainkan peran kunci

dalam pembacaan pemahaman, didasarkan pada asumsi bahwa pengetahuan awal pembaca

secara langsung berdampak pada situasi pembelajaran baru. Para ahli mengenai teori

membaca memandang teori skema sebagai”kerangka” yang mengatur pengetahuan didalam

memori manusia dengan meletakkan setiap informasi kedalam “kotak (slot)” yang tepat yang

masing-masingnya berisi bagian yang saling terkait. Ketika informasi baru masuk dalam

memori, informasi itu bukan hanya harus cocok dengan salah satu slot, tetapi juga harus

benar-benar masuk ke slot yang sesuai, agar pemahaman dapat terjadi. Jika pendapat ini

diterima, maka membaca bergeser dari suatu aktivitas berdasarkan teks saja menjadi suatu

proses interaktif dimana pembaca membangun makna dengan berinteraksi dengan teks.

Menurut ahli mengenai teori membaca Yohanes McNeil(1992), skema adalah konsep,

kepercayaan, harapan, proses dari pada membaca, boleh dikatakan hamper segala sesuatu dai

pengalaman masa lalu yang digunakan untuk membuat teks bermakna.

Beberapa ciri-ciri schemata sebagaimana dikemukakan oleh Anderson

a. Schemata selalu diorganisir secara bermakna, dapat ditambahkan, dan dengan pengalama

yang diperoleh dapat dikembangkan.

b. Setiap skema termasuk dalam schemata lain dan berisi sub skema-sub skema.

7

Page 8: Tugas teori teori belajar

c. Schemata dapat juga disusun kembali ketika data yang masuk membawa suatu kebutuhan

untuk mengatur kembali konsep tersebut.

d. Representasi mental digunakan selama proses persepsi dan pemahaman, dan yang

berkembang sebagai hasil proses ini, bergabung untuk membentuk suatu kesatuan yang

lebih besar dari gabungan seluruh bagiannya.

Skema adalah suatu rangkaian petak-petak yang dapat diisi oleh konteks atau informasi

tambahan pembicara. Seringkali apa yang diisikan pada suatu petak mempengaruhi apa yang

dapat diisikan pada petak berikutnya. Misalnya skema “menulis” bila alat penulisannya

adalah kapur maka alas tempat menulis adalah papan tulis. Bila tidak ada informasi khusus

yang diberikan menyangkut suatu petak tertentu maka pendengar/pembaca akan mengisinya

sesuai yang lazim diharapkan(default values). Misalnya skema “menulis” mungkin

melibatkan bolpoin dan kertas.

Skema umumnya diklasifikasikan atas :

a. Content Schema

Adalah pengetahuan yang dimilik mengenai dunia atau pengetahuan latar mengenai

dunia menyangkut teks yang ada dibaca. Skema ini memberikan dasar bagi si pembaca untuk

mengadakan perbandingan, asosiasi mengenai isi teks.

b. Formal (textual)schema

Formal schema disebut juga textual schema, menunjukkan pada pengetahuan mengenai

bentuk dan struktur retorika pada suatu teks, didalamnya termasuk pengetahuan mengenai

jenis dan genre teks, atau juga pengetahuan bahwa jenis dan genre teks yang berbeda

menggunakan organisasi teks yang berbeda, struktur bahsa, kosa kata, tingkat formalitas

bahkan tata bahsa yang berbeda. Jadi skema ini berkenaan dengan hal-hal pada tataran

wacana.

8

Page 9: Tugas teori teori belajar

DAFTAR PUSTAKA

Dahar Ratna Willis. Prof. Dr. 1988. Teori-Teori Belajar. Jakarta: P2LPTK.

Priandani, Ai Pemi. 2010. Efektifitas Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan

Menggunakan Teknik Skema. Tesis. Universitas pendidikan Indonesia.

Bandung

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_c0151_0603314_chapter2.pdf

Retno Dwi Suyati, (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Solehat, Devi, 2012. Implementasi Model Pemberajaran Konstruktivisme tipe Novick Untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Pembiasan Cahaya Dan Keterampilan

Generik Sains Siswa SMKN. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung

http://repository.upi.edu/operator/upload/t_ipa_1004719_chapter2.pdf

Sulistyaningsih, Lilis Siti M.Pd. Teori Skema. Universtas Pendidikan Indonesaia. Bandung

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/

196012161986032-LILIS_ST._SULISTYANINGSIH/TEORI__SKEMA.pdf

http://pradistawaty.files.wordpress.com/2008/06/piaget.pdf

9