tugas tentang prinsip-prinsip hukum lingkungan internasional

22
Prinsip-prinsip Johannesburg Posted on Maret 15, 2012 by Subkom PP Komnas HAM Prinsip-prinsip Johannesburg tentang Keamanan Nasional, Kebebasan Berekspresi, dan Akses terhadap Informasi, Kebebasan Berekspresi dan Akses terhadap Informasi, U.N. Doc. E/CN.4/1996/39 (1996) PENGANTAR Prinsip-prinsip ini diadopsi pada 1 Oktober 1995 oleh sekelompok ahli hukum internasional, keamanan nasional, dan hak asasi manusia yang berkumpul bersama berdasarkan PASAL 19, International Centre Against Censorship, bekerja sama dengan Centre for Applied Legal Studies Universitas Witwatersrand, di Johannesburg. Prinsip-prinsip ini didasarkan pada hukum dan standar-standar internasional dan regional yang berkaitan dengan perlindungan hak asasi manusia, perkembangan praktik-praktik Negara (sebagaimana dicerminkan, antara lain, dalam keputusan-keputusan pengadilan nasional), dan prinsip-prinsip umum hukum yang diakui oleh masyarakat bangsa-bangsa. Prinsip-prinsip ini mengakui penerapan jangka panjang Prinsip-prinsip Siracusa tentang Ketentuan- ketentuan Pembatasan dan Derogasi terhadap Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik dan Standar Minimum Paris tentang Norma-norma Hak Asasi Manusia dalam Kondisi Darurat Negara. MUKADIMAH Peserta-peserta yang terlibat dalam perancangan Prinsip-prinsip ini: Mempertimbangkan bahwa, sesuai dengan prinsip-prinsip yang dideklarasikan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, pengakuan terhadap martabat yang melekat dan terhadap hak-hak yang setara dan tidak dapat dicabut semua anggota keluarga manusia adalah dasar dari kebebasan, keadilan, dan perdamaian di dunia; Mempercayai bahwa adalah penting agar hak asasi manusia harus dilindungi dengan aturan hukum, jika orang-orang tidak mempunyai pilihan untuk menentang tirani dan opresi sebagai upaya terakhir;

Upload: bambang-rimalio-suryo-wibowo

Post on 16-Aug-2015

245 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

tentang tugas prinsip prinsip dalam hukum lingkungan internasional

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

Prinsip-prinsip Johannesburg

Posted on Maret 15, 2012 by Subkom PP Komnas HAM

Prinsip-prinsip Johannesburg tentang Keamanan Nasional, Kebebasan Berekspresi, dan Akses terhadap

Informasi, Kebebasan Berekspresi dan Akses terhadap Informasi,

U.N. Doc. E/CN.4/1996/39 (1996)

PENGANTAR

Prinsip-prinsip ini diadopsi pada 1 Oktober 1995 oleh sekelompok ahli hukum internasional, keamanan

nasional, dan hak asasi manusia yang berkumpul bersama berdasarkan PASAL 19, International Centre

Against Censorship, bekerja sama dengan Centre for Applied Legal Studies Universitas Witwatersrand, di

Johannesburg.

Prinsip-prinsip ini didasarkan pada hukum dan standar-standar internasional dan regional yang

berkaitan dengan perlindungan hak asasi manusia, perkembangan praktik-praktik Negara (sebagaimana

dicerminkan, antara lain, dalam keputusan-keputusan pengadilan nasional), dan prinsip-prinsip umum

hukum yang diakui oleh masyarakat bangsa-bangsa.

Prinsip-prinsip ini mengakui penerapan jangka panjang Prinsip-prinsip Siracusa tentang Ketentuan-

ketentuan Pembatasan dan Derogasi terhadap Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik dan

Standar Minimum Paris tentang Norma-norma Hak Asasi Manusia dalam Kondisi Darurat Negara.

MUKADIMAH

Peserta-peserta yang terlibat dalam perancangan Prinsip-prinsip ini:

Mempertimbangkan bahwa, sesuai dengan prinsip-prinsip yang dideklarasikan dalam Piagam

Perserikatan Bangsa-Bangsa, pengakuan terhadap martabat yang melekat dan terhadap hak-hak yang

setara dan tidak dapat dicabut semua anggota keluarga manusia adalah dasar dari kebebasan, keadilan,

dan perdamaian di dunia;

Mempercayai bahwa adalah penting agar hak asasi manusia harus dilindungi dengan aturan hukum, jika

orang-orang tidak mempunyai pilihan untuk menentang tirani dan opresi sebagai upaya terakhir;

Page 2: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

Menegaskan kembali kepercayaan mereka bahwa kebebasan berekspresi dan kebebasan terhadap

informasi adalah sangat penting bagi masyarakat demokratis dan diperlukan bagi perkembangan dan

kesejahteraannya, serta bagi penikmatan hak asasi manusia dan kebebasan dasar lainnya;

Mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang relevan dari Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia,

Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik, Konvensi Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa,

Prinsip-prinsip Dasar Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kemandirian Kehakiman, Piagam Afrika

tentang Hak-hak Manusia dan Orang-orang, Konvensi Hak Asasi Manusia Amerika, dan Konvensi Hak

Asasi Manusia Eropa;

Menyadari bahwa beberapa dari pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran terhadap kebebasan

dasar yang paling serius telah dijustifikasi oleh pemerintah-pemerintah sebagai sebagai suatu hal yang

diperlukan untuk melindungi keamanan nasional;

Mengingat bahwa adalah penting sekali bagi orang-orang untuk memiliki akses terhadap informasi yang

dimiliki oleh pemerintah, sehingga mereka dapat memonitor perilaku pemerintahnya dan berpartisipasi

penuh dalam masyarakat demokratis;

Menginginkan adanya pemajuan akan pengakuan yang jelas terhadap ruang lingkup pembatasan atas

kebebasan berekspresi dan kebebasan atas informasi yang boleh diterapkan untuk kepentingan

keamanan nasional, untuk mencegah pemerintah-pemerintah menggunakan alasan keamanan nasional

dalam menjustifikasi pembatasan pelaksanaan kebebasan-kebebasan tersebut;

Mengakui pentingnya perlindungan hukum terhadap kebebasan-kebebasan tersebut dengan

pengundangan hukum yang dibuat secara hati-hati dan teliti, serta yang menjamin persyaratan-

persyaratan utama dalam aturan hukum; dan

Menyatakan kembali kebutuhan akan perlindungan yuridis terhadap kebebasan-kebebasan tersebut

oleh pengadilan-pengadilan yang independen;

Menyepakati Prinsip-prinsip berikut ini, dan merekomendasikan agar badan-badan yang berwenang di

tingkat nasional, regional, dan internasional mengambil langkah-langkah untuk memajukan diseminasi,

penerimaan, dan implementasinya secara meluas:

I. PRINSIP-PRINSIPI UMUM

1. Kebebasan Berpendapat, Berekspresi, dan Informasi

1.1. Ditentukan oleh hukum

1.2. Perlindungan terhadap Kepentingan Keamanan Nasional yang sah

1.3. Kebutuhan dalam Masyarakat Demokratis

2. Kepentingan Keamanan Nasional yang Sah

Page 3: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

3. Keadaan Darurat

4. Pelarangan terhadap Diskriminasi

II. PEMBATASAN TERHADAP KEBEBASAN BEREKSPRESI

5. Perlindungan atas Hak Berpendapat

6. Ekspresi yang Dapat Mengancam Keamanan Nasional

7. Ekspresi yang Dilindungi

8. Publikasi Aktivitas yang Dapat Mengancam Keamanan Nasional

9. Penggunaan Bahasa Minoritas atau Lainnya

10. Intervensi Terhadap Ekspresi Pihak Ketiga yang Bertentangan dengan Hukum

III. PEMBATASAN TERHADAP KEBEBASAN INFORMASI

11. Peraturan Umum Akses terhadap Informasi

12. Penunjukkan yang Sempit untuk Pengecualian dengan Alasan Keamanan

13. Kepentingan Publik Dalam Hal Pengungkapan

14. Hak atas Peninjauan Penolakan terhadap Informasi yang Independen

15. Peraturan Umum tentang Pengungkapan Informasi Rahasia

16. Informasi yang Diperoleh Melalui Pelayanan Publik

17. Informasi dalam Wilayah Publik

18. Perlindungan terhadap Sumber-sumber Jurnalis

19. Akses terhadap Wilayah-wilayah Terlarang

IV. ATURAN HUKUM DAN HAL-HAL LAIN

20. Peraturan Umum tentang Perlindungan Hukum

21. Perbaikan

22. Hak atas Pengadilan oleh Pengadilan yang Independen

23. Sensor

24. Penghukuman yang Tidak Sepadan

Page 4: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

25. Hubungan antara Prinsip-Prinsip ini dengan Standar-Standar Lain

I. PRINSIP-PRINSIP UMUM

Prinsip 1: Kebebasan Berpendapat, Berekspresi, dan Informasi

(a) Setiap orang berhak untuk mempunyai pendapat tanpa intervensi.

(b) Setiap orang berhak atas kebebasan berekspresi, termasuk kebebasan untuk mencari,

menerima, dan memberikan informasi dan berbagai ide, apa pun batasannya, baik secara lisan, tulisan,

maupun tercetak, dalam bentuk seni atau melalui media lain yang dipilihnya.

(c) Pelaksanaan hak-hak yang diatur di ayat (b) dapat dibatasi dengan alasan-alasan khusus

sebagaimana diatur dalam hukum internasional, termasuk untuk melindungi keamanan nasional.

(d) Tidak satupun pembatasan terhadap kebebasan berekspresi atau informasi dengan alasan

keamanan nasional dapat diterapkan kecuali jika pemerintah dapat menunjukkan bahwa pembatasan

tersebut sesuai dengan ketentuan hukum dan diperlukan dalam masyarakat demokratis untuk

melindungi kepentingan keamanan nasional yang sah. Pemerintah harus menunjukkan validitas dari

pembatasan tersebut.

Prinsip 1.1: Ditentukan oleh Hukum

(a) Pembatasan apa pun terhadap ekspresi dan informasi harus ditentukan oleh hukum. Hukum

tersebut harus dapat diakses, tidak bersifat ambigu, dan dibuat secara hati-hati dan teliti, yang

memungkinkan setiap individual untuk melihat apakah suatu tindakan bertentangan dengan hukum

atau tidak.

(b) Hukum tersebut harus menyediakan jaminan keamanan yang layak terhadap pelanggaran,

termasuk pemeriksaan yudisial yang cepat, penuh, dan efektif mengenai validitas pembatasan tersebut

oleh pengadilan yang independen.

Prinsip 1.2: Perlindungan terhadap Kepentingan Keamanan Nasional yang Sah

Pembatasan apa pun terhadap ekspresi dan informasi yang dijustifikasi oleh pemerintah berdasarkan

alasan keamanan nasional harus memiliki tujuan yang sesungguhnya dan harus menunjukkan dampak

melindungi kepentingan keamanan nasional yang sah tersebut.

Prinsip 1.3: Kebutuhan Masyarakat Demokratis

Page 5: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

Untuk membuat suatu pembatasan terhadap kebebasan berekspresi atau informasi dibutuhkan untuk

melindungi kepentingan keamanan nasional yang sah, pemerintah harus dapat menunjukkan bahwa:

(a) ekspresi atau informasi yang bersangkutan merupakan ancaman yang serius terhadap

kepentingan keamanan nasional yang sah;

(b) pembatasan yang dilakukan adalah sarana pembatasan yang serendah mungkin untuk

melindungi kepentingan tersebut; dan

(c) pembatasan tersebut berkesesuaian dengan prinsip-prinsip demokrasi.

Prinsip 2: Kepentingan Keamanan Nasional yang Sah

(a) Suatu pembatasan yang dijustifikasi dengan alasan keamanan nasional tidak sah jika tujuan yang

sesungguhnya dan dampak yang dihasilkannya adalah untuk melindungi keberadaan suatu negara atau

integritas teritorialnya dari penggunaan atau ancaman kekerasan, atau kapasitasnya untuk bereaksi

terhadap penggunaan atau ancaman kekerasan, baik yang berasal dari sumber eksternal seperti

ancaman militer, maupun dari sumber internal seperti provokasi penggulingan pemerintah dengan cara

kekerasan.

(b) Khususnya, pembatasan yang dijustifikasi dengan alasan keamanan nasional tidak sah jika

tujuan yang sesungguhnya atau dampak yang dihasilkannya adalah untuk melindungi kepentingan-

kepentingan yang tidak berhubungan dengan keamanan nasional, termasuk misalnya untuk melindungi

suatu pemerintahan dari rasa malu akibat kesalahan yang dilakukan atau pengungkapan kesalahan yang

dilakukan, atau untuk menutup-nutupi informasi tentang pelaksanaan fungsi institusi-institusi publiknya,

atau untuk menanamkan suatu ideologi tertentu, atau untuk menekan kerusuhan industrial.

Prinsip 3: Keadaan Darurat

Pada saat keadaan darurat publik yang mengancam kehidupan bangsa dan keberadaannya, yang

dinyatakan secara resmi dan sesuai dengan hukum nasional dan internasional, suatu negara dapat

menerapkan pembatasan terhadap kebebasan berekspresi dan informasi tetapi hanya sampai pada

batasan sebagaimana dibutuhkan oleh situasi tersebut dan hanya ketika hal tersebut tidak bertentangan

dengan kewajiban pemerintah berdasarkan hukum internasional.

Prinsip 4: Pelarangan terhadap Diskriminasi

Diskriminasi yang berdasarkan pada ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pendapat politik

atau lainnya, asal usul bangsa atau sosial, kebangsaan, kepemilikan, status kelahiran atau lainnya tidak

Page 6: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

boleh menjadi dasar pembatasan terhadap kebebasan berekspresi atau informasi, termasuk dengan

alasan keamanan nasional.

II. PEMBATASAN TERHADAP KEBEBASAN BEREKSPRESI

Prinsip 5: Perlindungan terhadap Pendapat

Tidak seorang pun boleh menjadi subyek pembatasan dan sanksi, serta dirugikan karena pendapat atau

kepercayaannya.

Prinsip 6: Ekspresi yang Dapat Mengancam Keamanan Nasional

Berdasarkan Prinsip 15 dan 16, ekspresi dapat dihukum sebagai ancaman terhadap keamanan nasional

hanya ketika suatu pemerintahan dapat menunjukkan bahwa:

(a) ekspresi tersebut ditujukan untuk memotivasi kekerasan yang akan terjadi;

(b) ekspresi tersebut dapat memotivasi terjadinya kekerasan semacam itu;

(c) ada hubungan langsung dan dekat antara ekspresi tersebut dengan kemungkinan terjadinya

atau kejadian kekerasan semacam itu.

Prinsip 7: Perlindungan terhadap Ekspresi

(a) Berdasarkan Prinsip 15 dan 16, pelaksanaan secara damai hak atas kebebasan berekspresi tidak

boleh dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional atau menjadi subyek pembatasan atau

penghukuman apa pun. Ekspresi yang tidak mengandung ancaman terhadap keamanan nasional adalah,

namun tidak terbatas pada, ekspresi yang:

(i). mengadvokasi perubahan yang bersifat nonkekerasan dari kebijakan pemerintah atau

pemerintah itu sendiri;

(ii). mengandung kritik terhadap, atau penghinaan terhadap, bangsa, negara, atau simbol-

simbolnya, agen-agennya, atau pejabat-pejabat publik 3, atau bangsa asing, negara asing, atau simbol-

simbolnya, agen-agennya, atau pejabat-pejabat publiknya;

(iii). mengandung keberatan, atau advokasi keberatan tersebut, berdasarkan agama, kepercayaan,

terhadap mobilisasi atau pelayanan militer, konflik tertentu, atau ancaman atau penggunaan kekerasan

untuk menyelesaikan perselisihan internasional;

(iv). ditujukan untuk mengkomunikasikan informasi tentang tuduhan pelanggaran terhadap standar-

standar hak asasi manusia internasional atau hukum humaniter internasional.

Page 7: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

(b) Tidak seorang pun boleh dihukum karena mengkritisi atau menghina bangsa, negara, atau

simbol-simbolnya, pemerintah, agen-agennya, atau pejabat-pejabat publik, atau bangsa asing, negara

asing, atau simbol-simbolnya, pemerintahnya, agen-agennya.

Ekspresi, baik secara tertulis maupun lisan, tidak pernah boleh dilarang berdasarkan alasan bahwa

ekspresi tersebut dilakukan dalam bahasa tertentu, khususnya bahasa minoritas nasional.

Prinsip 10: Intervensi terhadap Ekspresi oleh Pihak Ketiga yang Tidak Sesuai Dengan Hukum

Pemerintah-pemerintah harus mengambil langkah-langkah yang selayaknya untuk mencegah kelompok

atau individu swasta mengintervensi pelaksanaan secara damai kebebasan berekspresi yang merupakan

pelanggaran hukum, bahkan ketika ekspresi tersebut bersifat kritis terhadap pemerintah atau kebijakan-

kebijakannya. Khususnya, pemerintah-pemerintah berkewajiban untuk mengutuk tindakan-tindakan

yang bertentangan dengan hukum yang ditujukan untuk membungkam kebebasan berekspresi, serta

harus melakukan investigasi dan mengadili mereka yang bertanggung jawab.

III. PEMBATASAN TERHADAP KEBEBASAN ATAS INFORMASI

Prinsip 11: Peraturan Umum tentang Akses terhadap Informasi

Setiap orang memiliki hak untuk memperoleh informasi dari pihak berwenang publik, termasuk

informasi yang berkaitan dengan keamanan nasional. Pembatasan apa pun terhadap hak ini tidak boleh

dilakukan berdasarkan alasan keamanan nasional kecuali jika pemerintah dapat menunjukkan bahwa

pembatasan tersebut ditentukan oleh hukum dan dibutuhkan dalam masyarakat demokratis untuk

melindungi kepentingan keamanan nasional yang sah.

Prinsip 12: Penunjukan yang Sempit untuk Pengecualian Dengan Alasan Keamanan

Suatu negara dapat saja tidak dianggap serta-merta menolak akses terhadap semua informasi yang

berkaitan dengan keamanan nasional, tetapi harus menyatakan dalam hukumnya kategori-kategori yang

spesifik dan sempit dari informasi tersebut dan bahwa informasi tersebut perlu ditahan untuk

melindungi kepentingan keamanan nasional yang sah.

Prinsip 13: Kepentingan Publik Dalam Hal Pengungkapan

Kepentingan publik untuk mengetahui informasi harus menjadi pertimbangan utama dalam semua

hukum dan keputusan yang berkaitan dengan hak untuk memperoleh informasi.

Prinsip 14: Hak atas Peninjauan terhadap Penolakan Akses terhadap Informasi yang Independen

Page 8: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

Negara berkewajiban untuk mengadopsi langkah-langkah yang selayaknya untuk memberikan dampak

positif terhadap hak untuk memperoleh informasi. Langkah-langkah ini menuntut pihak yang berwenang

untuk menjelaskan secara spesifik dan sesegera mungkin alasan mereka menolak permintaan akan

informasi; serta harus menyediakan hak atas peninjauan mengenai manfaat dan validitas penolakan

tersebut oleh pihak berwenang yang independen, termasuk semacam peninjauan yudisial mengenai

legalitas dari penolakan tersebut. Pihak berwenang yang melakukan peninjauan harus memiliki hak

untuk memeriksa informasi yang ditahan.

Prinsip 15: Peraturan Umum tentang Pengungkapan Informasi Rahasia

Tidak seorang pun dapat dihukum dengan alasan keamanan nasional karena pengungkapan suatu

informasi jika (1) pengungkapan tersebut tidak benar-benar membahayakan dan berkemungkinan kecil

membahayakan kepentingan keamanan nasional yang sah; atau (2) kepentingan publik untuk

mengetahui informasi tersebut lebih besar daripada bahaya yang ditimbulkan oleh pengungkapannya.

Prinsip 16: Informasi yang Diperoleh Melalui Pelayanan Publik

Tidak seorang pun boleh dirugikan dengan alasan keamanan nasional karena memberikan informasi

yang ia dapatkan dari pelayanan pemerintahan jika kepentingan publik untuk mengetahui informasi

tersebut lebih besar daripada bahaya yang ditimbulkan karena pengungkapannya.

Prinsip 17: Informasi dalam Wilayah Publik

Justifikasi apa pun yang mencoba untuk menghentikan publikasi atas informasi yang telah disediakan

untuk umum harus ditentukan oleh hak publik untuk mengetahui informasi tersebut, ketika informasi

tersebut telah disediakan untuk umum, dan diperoleh dengan cara apa pun, baik sah secara hukum

maupun tidak.

Prinsip 18: Perlindungan terhadap Sumber-Sumber Jurnalis

Perlindungan terhadap keamanan nasional tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk memaksa

jurnalis mengungkapkan sumber-sumber rahasianya.

Prinsip 19: Akses terhadap Wilayah-wilayah Terlarang

Pembatasan terhadap kebebasan arus informasi tidak boleh mencegah tujuan hak asasi manusia dan

hukum humaniter. Khususnya, pemerintah-pemerintah tidak boleh mencegah jurnalis atau perwakilan

Page 9: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

organisasi-organisasi antarpemerintah atau nonpemerintah yang memiliki mandat untuk memonitor

ketaatan terhadap standar-standar hak asasi manusia atau humaniter dari memasuki wilayah-wilayah

yang memiliki alasan kuat untuk percaya bahwa di wilayah-wilayah tersebut telah terjadi, atau mungkin

terjadi, pelanggaran hak asasi manusia atau hukum humaniter. Pemerintah-pemerintah tidak boleh

melarang jurnalis atau perwakilan organisasi-organisasi semacam itu dari wilayah-wilayah yang sedang

mengalami kekerasan atau konflik bersenjata kecuali jika kehadiran mereka mengandung resiko

keamanan bagi pihak lainnya.

.

IV. ATURAN HUKUM DAN HAL-HAL LAIN

Prinsip 20: Peraturan Umum mengenai Perlindungan Hukum

Setiap orang yang dituduh akan kejahatan berkaitan dengan keamanan sehubungan dengan ekspresi

atau informasi berhak atas semua peraturan mengenai perlindungan hukum yang menjadi bagian dari

hukum internasional. Hal ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada, hak-hak berikut ini:

(a) hak untuk diasumsikan tidak bersalah;

(b) hak untuk tidak ditahan secara sewenang-wenang;

(c) hak untuk diberikan informasi dengan cepat dalam bahasa yang dimengertinya mengenai

tuduhan dan bukti-bukti yang memperberat dirinya;

(d) hak atas akses yang cepat terhadap penasihat hukum yang dipilihnya;

(e) hak atas pengadilan dalam jangka waktu yang selayaknya;

(f) hak atas waktu yang cukup untuk menyiapkan pembelaannya;

(g) hak atas pengadilan publik yang adil oleh pengadilan yang independen dan imparsial;

(h) hak untuk memeriksa saksi-saksi jaksa penuntut;

(i) hak untuk tidak mendapatkan bukti saat pengadilan kecuali jika bukti tersebut telah

diberitahukan kepada tertuduh dan ia memiliki kesempatan untuk menyangkalnya; dan

(j) hak untuk naik banding ke pengadilan yang independen dengan kewenangan untuk melakukan

peninjauan terhadap keputusan hukum dan fakta-fakta.

Prinsip 21: Perbaikan-perbaikan

Semua perbaikan (remedies), termasuk yang khusus seperti habeas corpus atau amparo, harus

disediakan kepada orang-orang yang dituduh akan kejahatan yang berhubungan dengan keamanan,

termasuk selama kondisi darurat publik yang mengancam kehidupan berbangsa, sebagaimana

dinyatakan di Prinsip 3.

Page 10: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

Prinsip 22: Hak untuk Diadili oleh Pengadilan yang Independen

(a) Berdasarkan pilihan tertuduh, penuntutan pidana atas kejahatan yang berkaitan dengan

persoalan keamanan harus diadili oleh hakim-hakim jika institusinya ada atau oleh hakim-hakim yang

independen. Pengadilan terhadap orang-orang yang dituduh dengan kejahatan yang berkaitan dengan

persoalan keamanan oleh hakim-hakim tanpa jaminan keamanan merupakan pelanggaran terhadap hak

untuk diadili oleh pengadilan yang independen.

(b) Seorang sipil tidak boleh diadili atas kejahatan yang berkaitan dengan persoalan keamanan oleh

pengadilan militer.

(c) Seorang sipil atau anggota militer tidak boleh diadili oleh pengadilan nasional yang bersifat ad

hoc atau yang dibentuk secara khusus.

Prinsip 23: Sensor

Ekspresi tidak boleh menjadi subyek sensor dengan alasan untuk melindungi keamanan nasional, kecuali

dalam kondisi darurat publik yang mengancam kehidupan berbangsa berdasarkan kondisi-kondisi yang

dinyatakan di Prinsip 3.

Prinsip 24: Penghukuman yang Tidak Sepadan

Seseorang, saluran media, organisasi politik, atau lainnya tidak boleh menjadi subyek sanksi,

pembatasan, atau penghukuman atas kejahatan yang berkaitan dengan persoalan keamanan yang

melibatkan kebebasan berekspresi atau informasi yang tidak sepadan dengan keseriusan kejahatan yang

sebenarnya.

Prinsip 25: Hubungan Prinsip-prinsip Ini Dengan Standar-standar Lainnya

Tidak satu pun dalam Prinsip-prinsip ini yang dapat diartikan sebagai pemabtasan terhadap hak asasi

manusia atau kebebasan yang diakui dalam hukum atau standar-standar internasional, regional, atau

nasional.

Page 11: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

Prinsip Pembangunan Deklarasi Rio

Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan,

Setelah bertemu di Rio de Janeiro dari 03-14 Juni 1992,

Menegaskan kembali Deklarasi Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup Manusia, yang diadopsi di

Stockholm pada tanggal 16 Juni 1972, / 1 dan berusaha membangun di atasnya,

Dengan tujuan membangun kemitraan global yang baru dan merata melalui penciptaan tingkat baru

kerjasama antara Negara, sektor-sektor kunci masyarakat dan orang-orang,

Bekerja menuju kesepakatan internasional yang menghargai kepentingan semua dan melindungi

integritas dari sistem lingkungan dan pembangunan global,

Mengenali sifat integral dan saling bergantung dari Bumi, rumah kita,

Menyatakan bahwa:

Prinsip 1

Manusia berada di pusat perhatian untuk pembangunan berkelanjutan. Mereka berhak mendapatkan

kehidupan yang sehat dan produktif dalam harmoni dengan alam.

Prinsip 2

Page 12: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

Negara memiliki, sesuai dengan Piagam PBB dan prinsip-prinsip hukum internasional, hak berdaulat

untuk mengeksploitasi sumber daya mereka sendiri sesuai dengan kebijakan mereka sendiri lingkungan

dan pembangunan, dan tanggung jawab untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan dalam yurisdiksi

mereka atau kontrol tidak menyebabkan kerusakan terhadap lingkungan negara lain atau kawasan di

luar batas yurisdiksi nasional.

Prinsip 3

Hak untuk pembangunan harus dipenuhi sehingga untuk memenuhi kebutuhan perkembangan secara

adil dan lingkungan dari generasi sekarang dan mendatang.

Prinsip 4

Dalam rangka mencapai pembangunan berkelanjutan, perlindungan lingkungan harus merupakan

bagian integral dari proses pembangunan dan tidak dapat dianggap terpisah dari itu.

Prinsip 5

Semua Negara dan semua orang akan bekerja sama dalam tugas penting dari pemberantasan

kemiskinan sebagai kebutuhan yang mutlak bagi pembangunan berkelanjutan, dalam rangka

mengurangi kesenjangan dalam standar hidup dan lebih baik memenuhi kebutuhan mayoritas

masyarakat dunia.

Prinsip 6

Situasi khusus dan kebutuhan negara-negara berkembang, khususnya yang paling berkembang dan

mereka yang paling rentan lingkungan, harus diberikan prioritas khusus. Tindakan internasional di

bidang lingkungan dan pembangunan juga harus membahas kepentingan dan kebutuhan dari semua

negara.

Page 13: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

Prinsip 7

Negara-negara harus bekerja sama dalam semangat kemitraan global untuk melestarikan, melindungi

dan memulihkan kesehatan dan keutuhan ekosistem bumi. Mengingat kontribusi yang berbeda untuk

degradasi lingkungan global, negara memiliki tanggung jawab bersama yang dibedakan. Negara-negara

maju mengakui tanggung jawab mereka dalam upaya internasional pembangunan berkelanjutan,

mengingat tekanan yang mereka timbulkan pada lingkungan global dan teknologi dan sumber daya

keuangan yang mereka perintah.

Prinsip 8

Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang lebih tinggi bagi semua

orang, Negara harus mengurangi dan menghilangkan pola-pola yang tidak berkelanjutan dari produksi

dan konsumsi dan mempromosikan kebijakan demografis yang sesuai.

Prinsip 9

Negara harus bekerjasama untuk memperkuat kapasitas endogen untuk pembangunan berkelanjutan

dengan meningkatkan pemahaman ilmiah melalui pertukaran pengetahuan ilmiah dan teknologi, dan

peningkatan pengembangan, adaptasi, difusi dan transfer teknologi, termasuk teknologi baru dan

inovatif.

Prinsip 10

Isu lingkungan yang terbaik ditangani dengan partisipasi semua warga negara yang bersangkutan, pada

tingkat yang relevan. Pada tingkat nasional, setiap individu harus memiliki akses yang tepat untuk

informasi mengenai lingkungan yang dipegang oleh otoritas publik, termasuk informasi mengenai bahan

berbahaya dan kegiatan dalam komunitas mereka, dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses

pengambilan keputusan. Negara harus memfasilitasi dan mendorong kesadaran masyarakat dan

Page 14: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

partisipasi dengan membuat informasi tersedia secara luas. Akses yang efektif terhadap proses

peradilan dan administratif, termasuk ganti rugi dan obat, harus disediakan.

Prinsip 11

Negara-negara harus memberlakukan undang-undang lingkungan yang efektif. Standar lingkungan,

tujuan pengelolaan dan prioritas harus mencerminkan konteks lingkungan dan pembangunan yang

mereka terapkan. Standar yang diterapkan oleh beberapa negara mungkin tidak sesuai dan biaya

ekonomi dan sosial negara-negara lain, di negara berkembang tertentu.

Prinsip 12

Negara-negara harus bekerjasama untuk meningkatkan sistem yang mendukung dan membuka ekonomi

internasional yang akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di

semua negara, untuk lebih baik mengatasi masalah degradasi lingkungan. Langkah-langkah kebijakan

perdagangan untuk tujuan lingkungan tidak harus merupakan sarana diskriminasi sewenang-wenang

atau pembatasan terselubung terhadap perdagangan internasional. Tindakan sepihak untuk

menghadapi tantangan lingkungan hidup di luar yurisdiksi negara pengimpor harus dihindari. Langkah-

langkah lingkungan menangani masalah lingkungan lintas batas atau global harus, sejauh mungkin,

didasarkan pada konsensus internasional.

Prinsip 13

Negara-negara harus mengembangkan hukum nasional tentang tanggung jawab dan kompensasi bagi

korban pencemaran dan kerusakan lingkungan lainnya. Negara-negara juga harus bekerjasama dalam

cara yang cepat dan lebih bertekad untuk mengembangkan lebih lanjut hukum internasional tentang

tanggung jawab dan kompensasi untuk efek samping kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh

kegiatan dalam yurisdiksi mereka atau kontrol untuk kawasan di luar yurisdiksi mereka.

Prinsip 14

Page 15: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

Negara-negara harus bekerja sama secara efektif untuk mencegah atau mencegah relokasi dan transfer

ke Negara lain dari setiap kegiatan dan zat yang menyebabkan degradasi lingkungan yang parah atau

ditemukan berbahaya bagi kesehatan manusia.

Prinsip 15

Dalam rangka untuk melindungi lingkungan, pendekatan kehati-hatian harus diterapkan secara luas oleh

Negara sesuai dengan kemampuan mereka. Dimana ada ancaman kerusakan serius atau ireversibel,

kurangnya kepastian ilmiah tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menunda biaya-efektif langkah-

langkah untuk mencegah degradasi lingkungan.

Prinsip 16

Otoritas nasional harus berusaha mempromosikan internalisasi biaya lingkungan dan penggunaan

instrumen ekonomi, dengan mempertimbangkan pendekatan yang pencemar harus, pada prinsipnya,

menanggung biaya pencemaran, dengan memperhatikan kepentingan umum dan tanpa mendistorsi

perdagangan internasional dan investasi.

Prinsip 17

Penilaian dampak lingkungan, sebagai instrumen nasional, harus dilakukan untuk kegiatan yang

diusulkan yang mungkin memiliki dampak buruk yang signifikan pada lingkungan dan tunduk pada

keputusan dari otoritas nasional kompeten.

Prinsip 18

Amerika segera memberitahukan kepada Negara lain dari setiap bencana alam atau keadaan darurat

lainnya yang mungkin untuk menghasilkan efek yang berbahaya tiba-tiba di lingkungan orang-orang

Amerika. Setiap upaya harus dilakukan oleh masyarakat internasional untuk membantu negara-negara

sangat menderita.

Prinsip 19

Page 16: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

Negara-negara harus memberikan pemberitahuan sebelumnya dan tepat waktu dan informasi yang

relevan kepada Negara yang berpotensi terkena dampak pada kegiatan yang mungkin memiliki efek

yang signifikan merugikan lingkungan lintas batas dan harus berkonsultasi dengan Negara-negara pada

tahap awal dan dengan itikad baik.

Prinsip 20

Perempuan memiliki peran penting dalam pengelolaan lingkungan dan pembangunan. Partisipasi penuh

mereka Oleh karena itu penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

Prinsip 21

Kreativitas, cita-cita dan keberanian kaum muda dunia harus dimobilisasi untuk menempa kemitraan

global dalam rangka mencapai pembangunan berkelanjutan dan memastikan masa depan yang lebih

baik bagi semua.

Prinsip 22

Penduduk asli dan komunitas mereka dan masyarakat lokal lainnya memiliki peran penting dalam

pengelolaan lingkungan dan pembangunan karena pengetahuan dan praktek-praktek tradisional. Negara

harus mengakui dan mendukung identitas mereka sebagaimana mestinya, budaya dan kepentingan dan

memungkinkan partisipasi efektif mereka dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan.

Prinsip 23

Lingkungan dan sumber daya alam dari orang di bawah penindasan, dominasi dan pendudukan harus

dilindungi.

Page 17: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

Prinsip 24

Perang membawa kehancuran pembangunan berkelanjutan. Karena itu, Negara harus menghormati

hukum internasional menyediakan perlindungan untuk lingkungan pada saat konflik bersenjata dan

bekerja sama dalam pengembangan lebih lanjut, sebagaimana diperlukan.

Prinsip 25

Perdamaian, pembangunan dan perlindungan lingkungan saling bergantung dan tak terpisahkan.

Prinsip 26

Negara-negara harus menyelesaikan semua sengketa lingkungan mereka secara damai dan dengan cara

yang tepat sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Prinsip 27

Negara dan rakyat harus bekerja sama dengan itikad baik dan dalam semangat kemitraan dalam

pemenuhan prinsip-prinsip dalam Deklarasi ini dan dalam pengembangan lebih lanjut dari hukum

internasional di bidang pembangunan berkelanjutan.

Page 18: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

Prinsip-prinsip dasar

Menyatakan keyakinan umum sebagai berikut :

Prinsip 1

Manusia mempunyai hak asasi terhadap kebebasan, kesetaraan dan kondisi-kondisi kehidupan yang

memadai, dalam suatu lingkungan berkualitas yang memungkinkan kehidupan yang bermartabat dan

sejahtera, dan ia memegang tanggung jawab suci untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan untuk

generasi sekarang dan mendatang. Dalam hal ini, kebijakan mempromosikan atau mengabadikan

apartheid, segregasi rasial, diskriminasi, kolonial dan bentuk lain dari penindasan dan pendudukan asing

dikutuk dan harus dihilangkan.

Prinsip 2

Sumber daya alam bumi, termasuk udara, air, tanah, flora dan fauna dan khususnya contoh perwakilan

dari ekosistem alam, harus dijaga untuk kepentingan generasi sekarang dan masa depan melalui

perencanaan dan manajemen yang hati-hati, yang sesuai.

Prinsip 3

Kapasitas bumi untuk menghasilkan sumber daya vital yang dapat diperbarui harus dipertahankan dan,

dimanapun dilaksanakan, dipulihkan atau ditingkatkan.

Prinsip 4

Manusia mempunyai tanggung jawab khusus untuk menjaga dan secara bijaksana mengelola warisan

satwa liar dan habitatnya, yang sekarang benar-benar terancam punah oleh kombinasi faktor-faktor

yang merugikan. Konservasi alam, termasuk satwa liar, harus menerima untuk itu pentingnya dalam

perencanaan untuk pembangunan ekonomi.

Prinsip 5

Sumber daya bumi yang tidak dapat diperbarui harus digunakan sedemikian rupa untuk menjaga dari

bahaya kelelahan masa depan mereka dan untuk memastikan bahwa manfaat dari pekerjaan semacam

itu juga dimiliki oleh seluruh umat manusia.

Prinsip 6

Pembuangan zat-zat beracun atau bahan lain dan pelepasan panas, dalam jumlah besar atau

konsentrasi yang melebihi kapasitas lingkungan yang aman dan tidak berbahaya, harus dihentikan dalam

rangka untuk memastikan bahwa kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi tidak berdampak pada

ekosistem. Perjuangan seluruh umat manusia dari negara yang rawan pencemaran harus didukung.

Prinsip 7

Page 19: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

Negara sebaiknya mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk mencegah pencemaran laut

oleh zat-zat yang bertanggung jawab membahayakan kesehatan manusia,hidup dan kehidupan laut,

fasilitas merusak atau yang bertentangan dengan pemanfaatan laut yang sah lainnya.

Prinsip 8

Pembangunan ekonomi dan sosial sangat penting untuk menjamin sebuah kehidupan yang baik dan

lingkungan kerja bagi manusia dan untuk menciptakan kondisi di bumi yang diperlukan bagi peningkatan

kualitas hidup.

Prinsip 9

Defisiansi lingkungan yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi akibat pengembangan dan bencana alam

menimbulkan masalah yang mematikan dan paling baik dapat diatasi dengan percepatan pembangunan

melalui transfer keuangan dan bantuan teknologi dalam jumlah besar sebagai pelengkap upaya dalam

negeri negara-negara berkembang dan semacam bantuan tepat waktu sejauh diperlukan.

Prinsip 10

Untuk negara-negara berkembang, kestabilan harga dan pendapatan yang memadai untuk komoditas

primer dan bahan baku sangat penting untuk pengelolaan lingkungan hidup, karena itu faktor-faktor

ekonomi serta proses-proses ekologis harus diperhitungkan

Prinsip 11

Kebijakan lingkungan dari semua Negara harus meningkatkan dan tidak akan merugikan potensi

pembangunan sekarang atau masa depan negara-negara berkembang, juga tidak boleh menghambat

adanya pencapaian kondisi kehidupan yang lebih baik untuk semua, dan langkah-langkah tepat harus

diambil oleh negara-negara dan organisasi internasional dengan maksud untuk mencapai kesepakatan

mengenai kemungkinan pertemuan nasional dan menghasilkan konsekuensi ekonomi internasional

sebagai akibat penerapan langkah-langkah lingkungan.

Prinsip 12

Sumber daya harus dibuat tersedia untuk melestarikan dan memperbaiki lingkungan, dengan

memperhitungkan keadaan dan persyaratan khusus negara-negara berkembang dan biaya apapun yang

mungkin berasal-dari mereka yang menggabungkan perlindungan lingkungan ke dalam perencanaan

pembangunan dan kebutuhan akan persediaan bagi mereka, setelah permintaan mereka, penambahan

bantuan internasional dalam keuangan dan teknis untuk tujuan ini.

Prinsip 13

Dalam rangka mencapai pengelolaan yang lebih rasional dan dengan demikian sumber daya untuk

memperbaiki lingkungan, negara harus mengadopsi pendekatan terpadu dan terkoordinasi untuk

perencanaan pembangunan mereka untuk memastikan bahwa pembangunan tersebut kompatibel

dengan kebutuhan untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan untuk kepentingan populasi mereka.

Page 20: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

Prinsip 14

Perencanaan rasional merupakan alat penting untuk mendamaikan setiap konflik antara kebutuhan

pembangunan dan kebutuhan untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan.

Prinsip 15

Perencanaan harus diterapkan pada pemukiman manusia dan urbanisasi dengan tujuan untuk

menghindari dampak buruk terhadap lingkungan dan memperoleh manfaat sosial, ekonomi dan

lingkungan yang maksimal untuk semua. Dalam hal ini proyek-proyek yang dirancang melengkung untuk

kolonialis dan dominasi rasis harus ditinggalkan.

Prinsip 16

Demografis kebijakan yang tanpa prasangka terhadap hak asasi manusia dan yang dianggap tepat oleh

Pemerintah yang bersangkutan harus diterapkan di daerah-daerah di mana laju pertumbuhan penduduk

atau konsentrasi penduduk yang berlebihan cenderung memiliki dampak yang merugikan lingkungan

hidup manusia dan menghambat pembangunan.

Prinsip 17

Lembaga-lembaga nasional yang tepat harus dipercayakan dengan tugas perencanaan, mengelola atau

mengendalikan 9 sumber daya lingkungan negara-negara dengan maksud untuk meningkatkan kualitas

lingkungan.

Prinsip 18

Ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai bagian dari sumbangan mereka kepada pembangunan

ekonomi dan sosial, harus diterapkan pada identifikasi, penghindaran dan pengawasan risiko lingkungan

dan pemecahan masalah lingkungan dan untuk kebaikan bersama umat manusia.

Prinsip 19

Pendidikan dalam masalah lingkungan hidup, untuk generasi muda dan juga orang dewasa, memberikan

pertimbangan kepada kaum miskin, adalah penting untuk memperluas basis untuk pencerahan

pendapat dan bertanggung jawab melaksanakan bagi individu, perusahaan dan masyarakat dalam

melindungi dan meningkatkan lingkungan dalam dimensi penuh manusia ini..Hal ini juga penting bahwa

komunikasi media massa berkontribusi untuk menghindari kerusakan lingkungan, tetapi, sebaliknya,

menyebarkan informasi dari alam pendidikan pada kebutuhan untuk proyek dan meningkatkan

lingkungan dalam rangka untuk memungkinkan mal untuk berkembang dalam semua hal.

Prinsip 20

Penelitian ilmiah dan pengembangan dalam konteks masalah lingkungan, baik nasional maupun

multinasional, harus dipromosikan di semua negara, terutama negara-negara berkembang.Dalam

hubungan ini, arus bebas dari informasi ilmiah yang mengikuti perkembangan jaman dan transfer

Page 21: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

pengalaman harus didukung dan dibantu, untuk memfasilitasi penyelesaian masalah lingkungan;

teknologi lingkungan harus dibuat tersedia bagi negara-negara berkembang dalam hal-hal yang akan

mendorong penyebar luasannya tanpa mernjadi beban ekonomi di negara-negara berkembang.

Prinsip 21

Negara-negara telah sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan prinsip-prinsip hukum

internasional, hak berdaulat untuk mengeksploitasi sumber daya mereka sendiri sesuai dengan

kebijakan lingkungan mereka sendiri, dan tanggung jawab untuk memastikan bahwa aktivitas dalam

yurisdiksi atau kontrol mereka tidak menyebabkan kerusakan untuk lingkungan Negara-negara lainnya

atau kawasan di luar batas yurisdiksi nasional.

Prinsip 22

Negara-negara akan bekerja sama untuk mengembangkan lebih lanjut hukum internasional tentang

tanggung jawab dan kompensasi untuk korban pencemaran dan kerusakan lingkungan lainnya yang

disebabkan oleh kegiatan dalam yurisdiksi atau pengawasan Negara-negara tersebut untuk kawasan di

luar yurisdiksi mereka.

Prinsip 23

Tanpa berprasangka terhadap kriteria tersebut dapat disepakati oleh masyarakat internasional, atau

dengan standar-standar yang harus ditentukan secara nasional, ini akan menjadi hal penting dalam

semua kasus untuk mempertimbangkan sistem nilai-nilai yang berlaku di setiap negara, dan sejauh

mana penerapan standar yang berlaku untuk negara-negara yang paling maju, tetapi yang mungkin

menjadi beban sosial tidak tepat dan tidak beralasan untuk negara-negara berkembang.

Prinsip 24

Masalah internasional mengenai perlindungan dan perbaikan lingkungan harus ditangani dalam

semangat kerjasama oleh semua negara, besar dan kecil, pada pijakan yang sama.

Kerjasama multilateral atau bilateral melalui pengaturan atau sarana lain yang tepat sangat penting

untuk mengendalikan, mencegah, mengurangi dan menghilangkan secara efektif dampak merugikan

lingkungan akibat kegiatan yang dilakukan di semua bidang, sedemikian rupa yang berdampak pada nilai

yang diambil dari kedaulatan dan kepentingan semua Serikat.

Prinsip 25

Negara-negara harus memastikan bahwa organisasi-organisasi internasional menjalankan peran yang

terkoordinasi, efisien dan dinamis untuk perlindungan dan perbaikan lingkungan.

Prinsip 26

Page 22: Tugas Tentang Prinsip-prinsip Hukum Lingkungan Internasional

Manusia dan lingkungan harus terhindar dari efek senjata nuklir dan semua jenis pemusnah massal.

Negara harus berusaha untuk mendesak tercapainya kesepakatan , dalam organ-organ internasional

yang relevan, tentang penghapusan dan pelengkapan penghancuran senjata tersebut.