tugas teknik perawatan

8
Nama : Izma Yuliana Judul : Pengurangan Pembentukan Karak Pada boiler yang berbahan bakar minyak dan batubara, jelaga yang terbentuk pada pipa-pipa bertindak sebagai isolator terhadap perpindahan panas, sehingga endapan tersebut harus dihilangkan secara teratur. Suhu cerobong yang meningkat dapat menandakan pembentukan jelaga yang berlebihan. Hasil yang sama juga akan terjadi karena pembentukan kerak pada sisi air. Suhu gas keluar yang tinggi pada udara berlebih yang normal menandakan buruknya kineja perpindahan panas. Kondisi ini dapat diakibatkan dari pembentukan endapan secara bertahap pada sisi gas atau sisi air. Pembentukan endapan pada sisi air memerlukan sebuah tinjauan pada cara pengolahan air dan pembersihan pipa untuk menghilangkan endapan. Diperkirakan kehilangan efisiensi 1 persen terjadi pada setiap kenaikan suhu cerobong 22 0 C. Suhu cerobong harus diperiksa dan dicatat secara teratur sebagai indikator pengendapan

Upload: isfi23

Post on 26-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Teknik Perawatan

Nama : Izma Yuliana

Judul : Pengurangan Pembentukan Karak

Pada boiler yang berbahan bakar minyak dan batubara, jelaga yang terbentuk pada pipa-pipa

bertindak sebagai isolator terhadap perpindahan panas, sehingga endapan tersebut harus dihilangkan

secara teratur. Suhu cerobong yang meningkat dapat menandakan pembentukan

jelaga yang berlebihan. Hasil yang sama juga akan terjadi karena pembentukan kerak pada

sisi air. Suhu gas keluar yang tinggi pada udara berlebih yang normal menandakan buruknya

kineja perpindahan panas. Kondisi ini dapat diakibatkan dari pembentukan endapan secara

bertahap pada sisi gas atau sisi air. Pembentukan endapan pada sisi air memerlukan sebuah

tinjauan pada cara pengolahan air dan pembersihan pipa untuk menghilangkan endapan.

Diperkirakan kehilangan efisiensi 1 persen terjadi pada setiap kenaikan suhu cerobong 220C.

Suhu cerobong harus diperiksa dan dicatat secara teratur sebagai indikator pengendapan

jelaga. Bila suhu gas meningkat ke sekitar 20 oC diatas suhu boiler yang baru dibersihkan,

maka waktunya untuk membuang endapan jelaga. Oleh karena itu direkomendasikan untuk

memasang termometer jenis dial pada dasar cerobong untuk memantau suhu gas keluar

cerobong.

Diperkirakan bahwa 3 mm jelaga dapat mengakibatkan kenaikan pemakaian bahan bakar

sebesar 2,5 persen disebabkan suhu gas cerobong yang meningkat. Pembersihan berkala pada

permukaan tungku radiant, pipa-pipa boiler, economizers dan pemanas udara mungkin perlu

untuk menghilangkan endapan yang sulit dihilangkan tersebut.

Kerak boiler yang lazim : CaCO3 , Ca3 , (PO4)2 , Mg(OH)2 , MgSiO3 , SiO2 , Fe2(CO3)3 , FePO4.

Dari kerak-kerak di atas yang lazim pada boiler dapat di lakukan pencegahan kerak terhadap air boiler.

Page 2: Tugas Teknik Perawatan

Salah satu nya Chemical dengan bahan dasar Phosphate yang diformulasikan khusus untuk mencegah

scale dan deposit yang terjadi akibat ion hardness, dimana ion tersebut diikat sehingga terpisah darilarutan

air boiler dan dibuang melalui bottom blowdownFosfat digunakan untuk melunakkan air dalam suatu

boiler untuk mencegah pembentukan formasi kerak dengan cara pemisahan kesadahan kalsium dan

magnesium dari air boiler menjadi sludge (endapan lumpur) yang diinginkan.Pada boiler inti nya

pengendalian suhu cerobong mempengaruhi pembentukan kerak, suhu cerobong tidak boleh terlalu

rendah. Terjadinya korosi terhadap logam ketel, sepanjang aliran air   umpan   dan   aliran   condensate  

yang   disebabkan terutama oleh gas oksigen yang terlarut dalam air

Ada beberapa cara yang dilakukan pada perawatan eksternal, diantaranya   pelunakan   kapur   soda,

dearasi   berfungsi menghilangkan gas secara mekanikal dengan dearator dan secara

kimiawi, dan petukaran ion.

macam perawatan eksternal dilakukan, yaitu :

(1) Pertukaran   ion   memakai   tangki   berisi   media   resin   cation (biasa   disebut   water   softener)  

dan   proses   regenerasi memakai larutan garam dapur (NaCI). Pertukaran ion dalam proses   pelunakan  

air   bertujuan   untuk   menghasilkan   airlunak (air soft), dengan kandungan kesadahan total (Total

75Hardness) serendah mungkin (Trace).

(2) Dearasi   yaitu   pengurangan   gas   oksigen    yang  terlarut   didalam   air   umpan.  Ada   dua   cara  

yaitu   secara   kimiawi

memakai bahan kimia pengikat oksigen. Dearator bekerjadengan prinsip menghasilkan kontak sebaik mu

ngkin antara butiran   air   yang   dingin   (mengandung   banyak   oksigen

terlarut) dengan uap dan kondensat yang panas, sehingga oksigen yang terlarut akan terlepas dari air.

Perawatan   Internal   merupakan   perawatan   yang   dilakukan terhadap air dalam katel uap.

Perawatan internal ditujukan untuk   menyempurnakan   apa   yang   telah   dilakukan   oleh

perawatan eksternal, sehingga masalahmasalah yang mungkin terjadi   didalam   ketel   uap   dan   jalur  

kondensate   dapat diminimalkan   bahkan   ditiadakan   sama   sekali.  Ada  

beberapacara yang dilakukan pada perawatan internal :

a) Pengikat sisa gas oksigen yang terlarut dalam air umpan

b) Pengikat kesadahan yang tersisa ada dalam air umpan.

c) Pengendalian padatan tersuspensi dalam air ketel

d) Penetralan asam carbonate dalam air condens

Page 3: Tugas Teknik Perawatan

didalam air umpan gas oksigen terlarut selalu ada di dalam air alam 76yang   jumlahnya   dalam  

kesetimbangan   suhu   air   semakin tinggi tersebut, oksigen harus dihilangkan hingga ke titik nol

sebelum   masuk   ke   dalam   ketel   uap,   karena   oksigen   di

dalam air akan menyebabkan terjadinya reaksi korosi.Permukaan besi yang terkorosi karena oksigen, me

miliki cirikhas yang mudah terlihat yaitu terjadinya lubang cekungan (pitting)   dan   sekitar   lubang  

tertimbun   tumpukan   produk korosi sehingga terlihat permukaan logam menjadi berkarat.

Korosi karena oksigen yang berlanjut terusmenerus dapat

menembus   logam   hingga   menyebabkan   kebocoran.   Bila

tidak ada oksigen di dalam air, maka reaksi korosi tersebut

tidak akan terjadi.

b) Pengikat kesadahan yang tersisa ada dalam air umpan.

Kesadahan  total  yang  masih  tersisa  (standar   maksimal  5

ppm CaCO3) dalam air umpan adalah senyawa calcium dan

magnesium dalam bentuk bicarbonate yang terlarut (tidak

kasat mata) yang dikarenakan panas akan terurai menjadi

senyawa carbonate yang tidak larut (endapan yang kasat

Page 4: Tugas Teknik Perawatan

mata).

c) Pengendalian padatan tersuspensi dalam air ketel

77Dalam   pengoperasian   ketel   uap   telah   ditentukan   suatu

barasa parameter yang disebut TDS (Total Dissolved Solids

= Jumlah padatan terlarut), yang biasa dinyatakan dalam

satu ms/mc (micro siemens per centimeters).

d) Penetralan asam carbonate dalam air condens

Seperti   kita   ketahui   kondensate   merupakan   alat   yang

dipakai untuk mengolah uap bekas dari turbin yang menjadi

air.   Perubahan   uap   bekas   menjadi   air   kondensasi   terjadi

pada alat yang bernama Condensor. Dan hasil pengolahan

tersebut adalah Air Condensate atau air embun. Pemakaian

air   ini   sangat   menguntungkan   sebab   air   tersebut   sudah

bersuhu tinggi antara 600

 800

 C.

Page 5: Tugas Teknik Perawatan

Nama : Izma Yuliana

Judul :

Pembakaran yang tidak sempurna dapat timbul dari kekurangan udara atau kelebihan bahan

bakar atau buruknya pendistribusian bahan bakar. Hal ini nyata terlihat dari warna atau asap,

dan harus segera diperbaiki.

Dalam sistim pembakaran minyak dan gas, adanya CO atau asap (hanya untuk sistim

pembakaran minyak) dengan udara normal atau sangat berlebih menandakan adanya masalah

pada sistim burner. Terjadinya pembakaran yang tidak sempurna disebabkan jeleknya

pencampuran udara dan bahan bakar pada burner. Jeleknya pembakaran minyak dapat

diakibatkan dari viskositas yang tidak tepat, ujung burner yang rusak, karbonisasi pada ujung

Page 6: Tugas Teknik Perawatan

burner dan kerusakan pada diffusers atau pelat spinner.

Pada pembakaran batubara, karbon yang tidak terbakar dapat merupakan kehilangan yang

besar. Hal ini terjadi pada saat dibawa oleh grit atau adanya karbon dalam abu dan dapat mencapai lebih

dari 2 persen dari panas yang dipasok ke boiler. Ukuran bahan bakar yang

tidak seragam dapat juga menjadi penyebab tidak sempurnanya pembakaran. Pada chain

grate stokers, bongkahan besar tidak akan terbakar sempurna, sementara potongan yang kecil

dan halus apat menghambat aliran udara, sehingga menyebabkan buruknya distribusi udara.

Pada sprinkler stokers, kondisi grate stoker, distributor bahan bakar, pengaturan udara dan

sistim pembakaran berlebihan dapat mempengaruhi kehilangan karbon. Meningkatnya

partikel halus pada batubara juga meningkatkan kehilangan karbon.