tugas stratifikasi sosial

29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu kajian dalam sosiologi ada beberapa yang harus disoroti sebagai ilmu, guna menegetahui bagaimana tingkat perkembangan manusia, mulai dari kelahiran sampai dia bersosialisasi dalam masyarakat. Manusia, masyarakat dan lingkungan merupakan fokus kajian sosiologi yang dituangkan dalam kepingan tema utama sosiologi dari masa kemasa. Mengungkap hubungan luar biasa antara keseharian yang dijalani oleh seseorang dan perubahan serta pengaruh yang ditimbulkannya pada masyarakat tempat dia hidup, dan bahkan kepada dunia secara global. Banyak sekali sub kajian dan istilah dalam sosiologi yang membahas perihal tentang, manusia, masyarakat dan lingkungan, salah satunya adalah stratifikasi sosial. Stratifikasi merupakan karakteristik universal masyarakat manusia. Dalam kehidupan sosial masyarakat terdapat diferensiasi sosial dalam arti, bahwa dalam masyarakat terdapat pembagian dan pembedaan atas berbagai peranan-peranan dan fungsi-fungsi berdasarkan pembedaan perorangan karena dasar biologis ataupun adat. Untuk lebih detailnya, pemakalah akan memaparkan beberapa definisi maupun system, dampak dan lain sebagainya yang menguak apa yang ada dalam stratifikasi sosial. B. Tujuan Masalah 1

Upload: rhino-rusbani

Post on 12-Jul-2016

246 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

komunikasi

TRANSCRIPT

Page 1: tugas stratifikasi sosial

BAB I

PENDAHULUANA.    Latar Belakang

  Dalam suatu kajian dalam sosiologi ada beberapa yang harus disoroti sebagai ilmu, guna

menegetahui bagaimana tingkat perkembangan manusia, mulai dari kelahiran sampai dia

bersosialisasi dalam masyarakat. Manusia, masyarakat dan lingkungan merupakan fokus kajian

sosiologi yang dituangkan dalam kepingan tema utama sosiologi dari masa kemasa. Mengungkap

hubungan luar biasa antara keseharian yang dijalani oleh seseorang dan perubahan serta

pengaruh yang ditimbulkannya pada masyarakat tempat dia hidup, dan bahkan kepada dunia

secara global. Banyak sekali sub kajian dan istilah dalam sosiologi yang membahas perihal

tentang, manusia, masyarakat dan lingkungan, salah satunya adalah stratifikasi sosial.

Stratifikasi merupakan karakteristik universal masyarakat manusia. Dalam kehidupan

sosial masyarakat terdapat diferensiasi sosial dalam arti, bahwa dalam masyarakat terdapat

pembagian dan pembedaan atas berbagai peranan-peranan dan fungsi-fungsi berdasarkan

pembedaan perorangan karena dasar biologis ataupun adat. Untuk lebih detailnya, pemakalah

akan memaparkan beberapa definisi maupun system, dampak dan lain sebagainya yang menguak

apa yang ada dalam stratifikasi sosial.

B. Tujuan Masalah

  Mengenal konsep statifikasi

  Proses terjadinya stratifikasi social

  Mengetahui sifat-sifat stratifikasi social

  Mengetahui kelas-kelas dalam masyarakat

  Mengetahui dasar lapisan masyarakat

  Mengetahui unsure-unsur stratifikasi social

  Mengetahui lapisan yang disengaja disusun

  Mengetahui mobilitas social

  Mengetahui perlunya stratifikasi social

1

Page 2: tugas stratifikasi sosial

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Stratifikasi

Stratifikasi sosial (Social Stratification) berasal dari kata bahasa latin “stratum” (tunggal)

atau “strata” (jamak) yang berarti lapisan. Dalam Sosiologi, stratifikasi sosial dapat diartikan

sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. Beberapa

defenisi Stratifikasi Sosial menurut para ahli:

a) Pitirim A. Sorokin

Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam

kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki)

b) Max Weber

            Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk

dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan,

previllege dan prestise.

c) Cuber

  Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan di atas kategori   

dari hak-hak yang berbeda.

d) Drs. Robert. M.Z. Lawang

Sosial Stratification adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu system

social tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan

prestise.

Pemahaman antara stratifikasi sosial dan kelas sosial sering kali di samakan, padahal di sisi

lain pengertian antara stratifikasi sosial dan kelas sosial terdapat perbedaan. Penyamaan dua

konsep pengertian stratifikasi sosial dan kelas sosial akan melahirkan pemahaman yang rancu.

Stratifikasi sosial lebih merujuk pada pengelompokan orang kedalam tingkatan atau strata dalam

heirarki secara vertical. Membicarakan stratifikasi sosial berarti mengkaji posisi atau kedudukan

antar orang/sekelompok orang dalam keadaan yang tidak sederajat. Adapun pengertian kelas

sosial sebenarnya berada dalam ruang lingkup kajian yang lebih sempit, artinya kelas sosial lebih

merujuk pada satu lapisan atau strata tertentu dalam sebuah stratifikasi sosial. Kelas sosial

2

Page 3: tugas stratifikasi sosial

cenderung diartikan sebagai kelompok yang anggota-anggota memiliki orientasi polititik, nilai

budaya, sikap dan prilaku sosial yang secara umum sama.

Dengan demikian, dapat saya simpulkan bahwa stratifikasi sosial merupakan pembedaan

masyarakat atau penduduk berdasarkan kelas-kelas yang telah ditentukan secara bertingkat

berdasarkan dimensi kekuasaan, previllege (hak istimewa atau kehormatan) dan prestise

(wibawa).

1. Konsep Stratifikasi

Anda tentunya pernah mendengar istilah S1, S2 dan S3 yang merupakan salah satu

jenjang pendidikan perguruan tunggi. nah, kali ini sedikit kami bahas mengenai konsep tersebut.

Strata konsep dasarnya adalah lapisan. Stratifikasi sosial adalah

pembedaan/pengelompokan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial secara

bertingkat.

Perwujudan pelapisan sosial dalam masyarakat dikenal dengan istilah kelas-kelas sosial

yang terdiri atas :

1.      Kelas sosial tinggi (upper class)

2.      Kelas sosial menengah (middle class)

3.      Kelas sosial bawah (lower class)

Kelas sosial tinggi meliputi para pejabat atau penguasa dan pengusaha kaya. Kelas sosial

menengah meliputi kaum intelektual, seperti dosen, peneliti, mahasiswa, pengusaha kecil,

menengah dan pegawai negeri. Kelas sosial rendah merupakan kelompok terbesar dalam

masyarakat yang meliputi buruh dan pedagang kecil. Pengelompokan semacam itu terdapat

dalam segala bidang kehidupan dimana manusia menjalankan aktivitasnya.

3

Page 4: tugas stratifikasi sosial

2. Proses terjadinya stratifikasi

Robin William J.R. menyebutkan pokok pedoman tentang proses terjadinya stratifikasi

sosial pada masyarakat, yaitu sebagai berikut.

Pertama, Sistem stratifikasi sosial mungkin berpokok pada sistem pertentanganyang terjadi pada

masyarakat sehingga menjadi objekpenyelidikan.

Kedua, Sistem stratifikasi sosial dapat dianalisis dalam ruang lingkupunsur-unsur, yaitu sebagai

berikut:

1) Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, misalnya penghasilan,kekayaan, keselamatan

(kesehatan, laju angkakejahatan), wewenang.

2) Sistem pertentangan yang diciptakan masyarakat (prestisedan penghargaan).

3) Kriteria sistem pertentangan yaitu apakah didapatkanberdasarkan kualitas pribadi,

keanggotaan kelompokkerabat, hak milik, wewenang, atau kekuasaan.

4) Lambang-lambang kedudukan, misalnya tingkah laku,cara ber pakaian, bentuk rumah,

keanggotaan dalam suatuorganisasi formal.

5) Mudah sukarnya berubah kedudukan.

6) Solidaritas di antara individu atau kelompok sosial yang mendudukistatus sosial yang

sama dalam sistem sosial, seperti:

a) pola-pola interaksi (struktur clique dan anggota keluarga);

b) kesamaan atau perbedaan sistem kepercayaan, sikap,dan nilai;

c) kesadaran akan status masing-masing;

d) aktivitas dalam organisasi secara kolektif.

4

Page 5: tugas stratifikasi sosial

Sedangkan dari sumber lain, proses terjadinya stratifikasi sosial, yaitu :

a. Terjadi secara Otomatis atau Alamiah

Biasanya proses ini terjadi karena faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahirnya.

Contoh: kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan, dan sifat keaslian keanggotaan seseorang

dalam masyarakat.

b. Terjadi karena Bentukan untuk Mencapai Tujuan Bersama

Biasanya dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam

organisasi formal seperti pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan, dan angkatan

bersenjata. Dalam stratifikasi ini biasanya dilakukan dengan berbagai cara, seperti upacara

pelantikan, pemberian tanda/ lambang kedudukan, pemberian wewenang, dan lain-lain.

Dilihat dari sifatnya, kita mengenal dua sistem stratifikasi sosial, yaitu sistem stratifikasi

sosial tertutup dan system stratifikasi sosial terbuka.

B. Sifat-sifat stratifikasi sosial

Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedakan menjadi sistem

pelapisan sosial tertutup, sistem pelapisan sosial terbuka, dan sistem pelapisan sosial campuran.

1. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification) adalah stratifikasi dimana

anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada

mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal saja. Contoh:

a. Sistem kasta ; Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan

Brahmana.

b. Rasialis ; Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak

bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih.

c. Feodal ; Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan/majikan.

5

Page 6: tugas stratifikasi sosial

2. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification) bersifat dinamis karena

mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas

sosial, baik vertikal maupun horisontal. Contoh:

a. Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.

b. Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan

asal ada niat dan usaha.

3. Stratifikasi Sosial Campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan

terbuka. Misalnya, orang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat

di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan

rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di

Jakarta.

Dan menurut saya sifat stratifikasi sosial yang sering digunakan di daerah-daerah adalah

stratifikasi sosial campuran. Faktor pendorong adanya sifat strtifikasi sosial adalah adanya

diferensiasi, ras, suku, budaya/adat istiadat serta keyakinan daerah setempat dan faktor-faktor

lain yang mungkin tidak disebutkan di atas.

Bagi setiap daerah pola stratifikasi sosial rata-rata sama, walaupun mungkin ada sedikit

perubahan sesuai gaya hidup, sikap dari orang-orang yang berada dalam stratifikasi sosial

tersebut.

C. Kelas-kelas dalam masyarakat

Dalam lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembeda-bedaan yang berlaku dan

diterima secara luas oleh masyarakat. Di sekitar kita ada orang yang menempati jabatan tinggi

seperti gubernur dan wali kota dan jabatan rendah seperti camat dan lurah. Di sekolah ada kepala

sekolah dan ada staf sekolah. Di rt atau rw kita ada orang kaya, orang biasa saja dan ada orang

miskin.

Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja, namun

juga terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama,

pendidikan, jenis kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi badan, cakep jelek, dan lain

sebagainya juga membedakan manusia yang satu dengan yang lain.

6

Page 7: tugas stratifikasi sosial

Beragamnya orang yang ada di suatu lingkungan akan memunculkan stratifikasi sosial

(pengkelas-kelasan) atau diferensiasi sosial (pembeda-bedaan).

Kelas sosial atau golongan sosial merujuk kepada perbedaan hierarkis (atau stratifikasi)

antara insan atau kelompok manusia dalam masyarakat atau budaya. Biasanya kebanyakan

masyarakat memiliki golongan sosial , namun tidak semua masyarakat memiliki jenis-jenis

kategori golongan sosial yang sama. Berdasarkan karakteristik stratifikasi sosial, dapat kita

temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Beberapa masyarakat

tradisional pemburu-pengumpul, tidak memiliki golongan sosial dan seringkali tidak memiliki

pemimpin tetap pula. Oleh karena itu masyarakt seperti ini menghindari stratifikasi sosial. Dalam

masyarakat seperti ini, semua orang biasanya mengerjakan aktivitas yang sama dan tidak ada

pembagian pekerjaan.

Klasifikasi Kelas Sosial Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu:

a. Berdasarkan Status Ekonomi.1) Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:

– Golongan sangat kaya– Golongan kaya– Golongan miskin

2) Aristoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida: Golongan Sangat Kaya Golongan Kaya Golongan Miskin

Ket :

Golongan pertama : merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.Golongan kedua : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.Golongan ketiga : merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa.

3) Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:

7

Page 8: tugas stratifikasi sosial

a. Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.

b. Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintahc. Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat

produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.

b. Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas yakni:

a. Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper class)b. Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper class)c. Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle class)d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle class)e. Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower class)f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)

Kelas sosial pertama : keluarga-keluarga yang telah lama kaya.

Kelas sosial kedua : belum lama menjadi kaya

Kelas sosial ketiga : pengusaha, kaum professional

Kelas sosial keempat : pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka

Kelas sosial kelima : pekerja tetap (golongan pekerja)

Kelas sosial keenam : para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada tunjangan.

c. Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:a. Kelas puncak (top class)

a) Kelas menengah berpendidikan (academic middle class)b) Kelas menengah ekonomi (economic middle class)c) Kelas pekerja (workmen dan Formensclass)d) Kelas bawah (underdog class)

8

Page 9: tugas stratifikasi sosial

b. Berdasarkan Status Sosial

` Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status

sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki

status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena

memiliki status sosial yang rendah.

Contoh :

Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana,

Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat

disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang.

Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh

kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar

Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra.

D. Dasar Lapisan Masyarakat

Di antara lapisan teratas dengan lapisan terendah, terdapat lapisan yang jumlahnya relatif

banyak. Biasanya lapisan teratas tidak hanya memiliki satu macam saja dari apa yang di hargai

oleh masyarakat. Akan tetapi, kedudukan yang tinggi itu bersifat komulatif. Artinya mereka yang

mempunyai banyak uang akan mudah sekali dalam mendapatkan apa yang mereka inginkan,

kekuasaan, dan mungkin juga kehormatan.

Kriteria-kriteria yang biasa dipakai untuk menggolong-golongkan anggota masyarakat ke

dalam lapisan-lapisan adalah:

1.      Ukuran kekayaan,

2.      Ukuran kekuasaan,

3.      Ukuran kehormatan,dan

4.      Ukuran ilmu pengetahuan.

E. Unsur-unsur Lapisan Masyarakat

Hal yang mewujudkan unsur dalam teori sosiologi tentang sistem lapisan masyarakat

adalah kedudukan ( status ) dan peranan ( role ). Kedudukan dan peranan merupakan unsur-unsur

dalam sistem lapisan, dan mempunyai arti yang penting bagi sistem sosial. Sistem sosial adalah

pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik antar individu-individu tersebut. Dalam

9

Page 10: tugas stratifikasi sosial

hubungan timbal balik tersebut, kedudukan dan peranan individu mempunyai arti yang penting

karena langgengnya masyarakat tergantung pada keseimbangan kepentingan-kepentingan

individu termaksut. Untuk gambaran yang agak lebih mendalam, kedua hal tersebut akan

dibicarakan.

1.       Kedudukan ( status )

Kadang-kadang di bedakan antara pengertian kedudukan ( status ) dengan kedudukan

sosial ( social status ). Kedudukan di artikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu

kelompok sosial. Kedudukan sosial diartikan adalah tempat seseorang secara umum dalam

masyarakat sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestisenya,

dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang

dalam suatu pola tertentu.

Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam kedudukan yaitu sebagai

berikut:

a. Ascribed Status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan

perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut memperoleh

karena kelahiran. Pada umumnya ascribed status di jumpai pada masyarakat-

masyarakat dengan sistem lapisan yang tertutup, misalnya masyarakat fiodal, atau

masyarakat di mana sistem lapisan tergantung pada perbedaan rasial. Namun

demikian, ascribed status tak hanya dijumpai pada masyarakat-masyarakat dengan

sistem lapisan yang tertutup. Pada sistem lapisan terbuka juga ada.

b. Achieved status adalah kedudukan yang di capai oleh seseorang dengan usaha-usaha

yang di sengaja. Kedudukan ini tidak diproleh atas dasar kelahiran. Akan tetapi,

bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung pada kemampuan masing-masing dalam

mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Misalnya, setiap orang dapat menjadi

hakim asalkan memenuhi persyaratan tertentu.

c. Kadang-kadang dibedakan lagi satu macam kedudukan, yaitu assigned status, yang

merupakan kedudukan yang di berikan. Assigne-status tersebut sering mempunyai

hubungan yang erat dengan achieved status, dalam arti bahwa suatu kelompok atau

golongan memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa,

yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan

masyarakat.

10

Page 11: tugas stratifikasi sosial

2.      Peranan ( role )

Peranan ( role ) merupakan aspek dinamis kedudukan ( status). Apabila seseorang

meleksanakan hak dan kewajibanya sesuai dengan kedudukanya, dia menjankan suatu peranan.

Pembeda antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu

pengetahuan.keduanya tidak dapat di pisah-pisahkan karena yyang satu tergantung pada yang

lain dan sebaliknya. Tak ada peranan tanpa kedudukan atau kedudukan tanpa peranan. Sabagai

mana halnya dalam kedudukan, peranan juga mempunyai dua arti. Setiap orang mempunyai

macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti

bahwa peranan menentukan apa yang perbuatnya bagi masyarakat serta kesempata-kesempatan

apa yang di berikan oleh masyarakat kepadanya. Pentingnya peranan adalah karna ia mengatur

prilaku seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batass-batas tertentu dapat meramalkan

perbuatan-perbutan orang lain hubungan-hubungan sosial yang ada dalam masyarakat

merupakan hubungan antara peranan-peranan individu dalam masyarakat. Peranan juga di atur

oleh norma-norma yang berlaku.

Peranan yang melekat pada seseorang harus di bedakan dengan posisi dalam pergaulan

kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam masyarakat yaitu social position merupakan unsur statis

yang menunjukan tepat individu pada organisasi masyarakat.

Peranan mencakup tiga hal, yaitu nsebagai berikut;

a. Peranan meliputi norma-norma yang di hubungkan dengan posisi atau tempat

seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-

peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

b. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat di lakukan oleh individu

dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Peranan juga dapat di katakan sebagai prilaku individu yang penting bagi struktur

sosial masyarakat.

F. Lapisan yang Sengaja Disusun

Di mana telah diterangkan bahwa ada lapisan yang sengaja disusun, dalam suatu

organisasi formal oleh mereka yang berwenang untuk itu. Secara panjang lebar hal itu disusun

oleh Chester F. Barnard dalam karangannya yang berjudul The Function of Status Sistem.

Menurut Barnard, sistem pembagian kedudukan pada pokoknya diperlukan secara mutlak agar

11

Page 12: tugas stratifikasi sosial

organisasi dapat bergerak secara teratur untuk mencapai tujuan yang di niatkan oleh para

penciptanya.

Sistem kedudukan dalam organisasi formal timbul karena perbedaan-perbedaan

kebutuhan, kepentingan, dan kemampuan individual yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Perbedaan kemampuan individu. Kemampuan khusus yang di miliki

seseorang dan di akui oleh masyarakat menyebabkan yang bersangkutan

memiliki kedudukan tertentu.

2. Perbedaan-perbedaan yang menyangkut kesukaran-kesukaran untuk

melakukan bermacam-macam jenis pekerjaan.

3. Perbedaan kepentingan masing-masing jenis pekerjaan.

4. Keinginan pada kedudukan yang formal sebagai alat sosial atau alat

organisasi.

5. Kebutuhan akan perlindungan bagi seseorang.

G. Mobilitas Sosial ( Social Mobility )

1. Pengertian Umum dan jenis-jenis Gerak Sosial

Gerak sosial atau social mobility adalah suatu gerak dalam struktur sosial ( social

strukture ) yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur

sosial mencangkup sifat-sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara

individu dengan kelompoknya.

Tipe-tipe gerak sosial yang prinsipil ada dua yaitu, gerak sosial horizontal dan gerak

sosial vertikal. Gerak sosial harizontal merupakan peraliahan individu atau objek-objek sosial

lainnya yang sederajat. Contohnya adalah seseorang yang beralih kewarganegaraan beralih

pekerjaan yang sederajat atau mungkin juga peralihan, atau gerak objek-objek sosial. Gerak

sosial vertikal adalah sebagai perpidahan individu atau objek sosial dari suatu kedudukan sosial

ke kedudukan yang lainnya, yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya, maka terdapat dua

jenis gerak sosial yang vertikal, yaitu yang naik ( social climbing ) dan yang turun ( social

sinking ).

- Gerak sosial vertikal naik mempunyai dua bentuk utama yaitu:

a. Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam

kedudukan yang lebih tinggi dari kedudukan tersebut telah ada.

12

Page 13: tugas stratifikasi sosial

b. Pembentukan suatu kelompok baru, yang kemudian di tempatkan pada derajat yang

lebih tinggi, dari kedudukan individu-individu pembentuk kelompok tersebut.

- Gerak sosial vertikal yang menurun mempunyai dua bentuk utama yaitu:

a. Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya.

b. Turunnya derajat sekelompok individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok

sebagai kesatuan.

2. Tujuan Penelitian Gerak Sosial

Para sosiologi meneliti gerak sosial untuk mendapatkan keterangan-keterangan perihal

keteraturan dan kekuasaan struktur sosial. Para sosiologi mempunyai perhatian yang khusus

terhadap kesulitan-kesulitan yang secara relatif di dalami oleh individu-individu dan kelompok-

kelompok sosial dalam mendapatkan kedudukan yang terpandang oleh masyarakat dan yang

merupakan objek dari suatu persaingan.

Dalam sistem lapisan terbuka, kedudukan yang hendak di capai, tergantung pada usaha

dan kemampuan si individu. Memang benar bahwa anak seorang pengusaha misalnya

mempunyai peluang yang lebih baik dan lebih besar dari pada anak seorang tukang sapu jalan.

Akan tetapi, kedudukan dalam masyarakat tidak menutup kemungkinan bagi anak tukang sapu

untuk memperoleh kedudukan yang lebih tinggi dari kedudukan yang semula di punyainya.

Bahkan sebaliknya, sifat terbuka dalam sistem lapisan dapat mendorong dirinya untuk mencapai

kedudukan yang lebih tinggi dan lebih terpandang dalam masyarakat,. Namun, kenyataanya tidak

seideal itu. Dalam masyarakat selalu ada hambatan dan kesulitan-kesulitan, misalnya birokrasi,

biaya, kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat,dan lain sebagainya.

3. Beberapa Prinsip Umum Gerak Sosial Yang Vertikal

Gerak sosial horizontal seperti pindah pekerjaan yang sederajat, perpindahan penduduk

( urbanisasi, transmigrasi, dan lain sebagainya ), bukan di bicarakan dengan panjang lebar.

Bukan karena sengaja terebut tidak penting, tetapi karena gerak sosial vertikal lebih penting

untuk dijadikan landasan bagi pembangunan. Prinsip-prinsip umum yang sangat penting bagi

gerak sosial vertikal adalah sebagai berikut:

a. Hampir tak ada masyarakat yang sifat sistem lapisan mutlak tertutup, dimana sama sekali tak

ada gerak sosial yang vertikal.

13

Page 14: tugas stratifikasi sosial

b. Berapapun terbukanya sistem lapisan dalam suatu masyarakat, tak mungkin gerak sosial yang

vertikal dilakukan dengan yang sebebas-bebasnya. Paling tidak banyak akan ada hambatan-

hambatan. Apabila proses gerak sosial termasuk dapat dilakukan dengan sebebas-bebasnya,

tak mungkin ada stratifikasi sosial yang menjadi ciri tetap dan umum dari setiap masyarakat.

c. Gerak sosial vertikal yang umum berlaku bagi semua masyarakat tak ada. Setiap masyarakat

mempunyai ciri-ciri sendiri bagi gerak sosialnya yang vertikal.

d. Laju gerak sosial vertikal yang di sebabkan oleh faktor-faktor ekonomi, politik, serta

pekerjaan berbeda.

e. Berdasarkan bahan-bahan sejarah, khususnya dalam gerak sosial vertikal yang di bedakan

faktor-faktor ekonomis, politik dan pekerjaan, tak ada kecendrungan yang kontinu perihal

bertambah atau berkurangnya laju gerak sosial

14

Page 15: tugas stratifikasi sosial

4. Saluran Gerak Sosial Vertikal

Menurut Paritim A. Sorokin, gerak sosial vertikal mempunyai saluran-saluran dalam

masyarakat. Proses gerak sosial vertikal melalui saluran tadi disebut social circulation. Saluran

yang terpenting adalah angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, pendidikan, organisasi politik,

ekonomi dan keahlian.

Angkatan bersenjata memainkan peranan penting dalam masyarakat dengan sistem

militerisme, atau yang berada dalam keadaan perang, baik melawan musuh dari luar maupun

perang saudara.

Lembaga keagamaan merupakan salah satu saluran penting dalam gerak sosial vertikal.

Setiap ajaran agama menganggap manusia mempunyai keadaan sederajat. Untuk mencapai

tujuan tersebut, pemuka-pemuka agama bekerja keras untuk menaikan kedudukan orang-orang

dari lapisan rendah dalam masyarakat.

Lembaga pendidikan seperti sekolah, pada umumnya merupakan saluran kongkrit gerak

sosial yang vertikal. Bahkan sekolah-sekolah dapat di anggap sebagai social elevator yang

bergerak dari kedudukan-kedudukan yang paling rendah ke kedudukan yang paling tinggi.

Kadang-kadang di jumpai dimana sekolah-sekolah tertentu hanya dapat di masuki oleh

golongan-golongan masyarakat yang tertentu, misalnya dari lapisan atas, atau dari suatu ras

tertentu. Sekolah-sekolah yang demikian bila dapat di masuki oleh lapisan yang rendah akan

menjadi saluran gerak sosial yang vertikal.

Organisasi politik seperti partai politik dapat memberi peluang besar bagi para

anggotanya untuk naik dalam pertanggaan kedudukan. Apabila ia mempunyai kemampuan

beragitasi, berorganisasi, dan sebagainya. Pada masyarakat yang demokratis dimana lembaga

pemilihan umum memegang peranan penting dalam pembentukan kepemimpinan, organisasi-

organisasi politik mempunyai peranan yang sama, walaupun dalam bentuk yang lain.

Bagaimana juga dengan wujudnya suatu organisasi ekonomi umpamanya perusahaan

mobil, perusahaan impor ekspor, dan lain-lainnya. Organisasi-organisasi tersebut memegang

peranan sebagai saluran gerak sosial yang vertikal. Betapapun ukuran-ukuran yang menjadi dasar

sistem lapisan dalam masyarakat biasanya orang-orang kayalah yang menduduki lapisan tinggi.

Gejala ini juga di jumpai pada masyarakat tradisional, yang sering di hubungkan dengan

upacara-upacara adat yang harus di lakukan.

15

Page 16: tugas stratifikasi sosial

H. Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat

Manusia pada umumnya bercita-cita agar ada perbedaan kedudukan dan peranan dalam

masyarakat itu tidak ada. Akan tetapi, cita- cita tersebut selalu akan tertumbuk pada kenyataan

yang berlainan. Setiap masyarakat harus menempatkan individu-individu pada tempat-tempat

tertentu dalam struktur sosial dan mendorong mereka untuk melaksanakan kewajiban-

kewajibannya sebagai akibat penempatan tersebut. Dengan demikian, masyarakat menghadapi

dua persoalan. yaitu, menempatkan individu-indiiduu tersebut, dan mendorong agar mereka

melaksanakan kewajibannya.

Apabila semua kewajiban selalu sesuai dengan keinginan si individu, dan sesuai pula

dengan kemampuan-kemampuannya dan seterusnya, persoalannya tak akan selalu sulit untuk di

laksanakan. Akan tetapi kenyataan bukanlah demikian. Kedudukan dan peranan tertentu sering

memerlukan kemampuan dan latihan-latihan tertentu. Pentingnya kedudukann dan peranan

tersebut juga tidak selalu sama. Maka, tak akan dihindarkan bahwa masyarakat harus

menyediakan beberapa macam sistem pembalasan jasa sebagai pendorong agar individu mau

melaksanakan kewajiban-kewajjibannya yang sesuai dengan posisinya dalam masyarakat.

Dengan demikian, mau tidak mau ada sistem lapisan masyarakat karena gejala tersebut

sekaligus memecahkan persoalan yang di hadapi masyarakat yaitu penempatan individu dalam

tempat-tempat yang tersedia dalam struktur sosial dan mendorongnya agar melaksanakan

kewajiban yang sesuai dengan kedudukan serta dengan peranannya. Pengisian tempat-tempat

tersebut merupakan daya pendorong agar masyarakat bergerak sesuai dengan fungsinya. Akan

tetapi, wujudnya dalam setiap masyarakat juga berlainan karena tergantung pada bentuk dan

kebutuhan masing-masing masyarakat. Jelas bahwa kedudukan dan peranan yang di anggap

tertinggi oleh setiap masyarakat adalah kedudukan dan peranan yang di anggap terpenting secara

memerlukan kemampuan dan latihan-latihan yang maksimal.

16

Page 17: tugas stratifikasi sosial

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Lapisan masyarakat ( stratifikasi sosial ) adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke

dalam kelas-kelas secara bertingkat ( secara hierarkis ).

Kelas-kelas dalam lapisan masyarakat ada tiga yaitu:

a. Kelas atas.

b. Kelas menengah.

c. Kelas bawah.

Sistem lapisan masyarakat terjadi karena dua hal yaitu:

a. Terjadi dengan sendirinya.

b. Terjadi dengan seengaja di susun untuk mengejar tumpuan bersama.

Pedoman untuk meneliti pokok-pokok terjadinya proses lapisan dalam masyarakat:

a. Pada sistem pertentangan yang ada dalam masyarakat, sistem demikian hanya

mempunyai arti khusus bagi masyarakat-masyarakat tertentu.

b. Sistem lapisan dapat di analisis dalam arti-arti:

Distribusi hak-hak istimewa yang objektif seperti misalnya penghasilan,

kekayaan, dan keselamatan.

Sistem pertanggaan yang di ciptakan oleh para warga masyarakat.

Kriteria sistem pertentangan dapat berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan

kelompok kerabat tertentu, milik, wewenang atau kekuasaan.

Lambang-lambang kedudukan, seperti tingkah laku hidup, cara berpakaian,

perumahan, keanggotaan pada suatu organisasi dan selanjutnya.

Mudah sukar bertukar kedudukan.

Solidaritas di antara individu atau kelompok-kelompok sosial yang menduduki

kedudukan yang sama dalam sistem sosial masyarakat.

Sifat sistem lapisan dalam suatu masyarakat dapat bersifat tertutup ( closed social

stratification ) dan dapat bersifat terbuka ( open social stratification )

17

Page 18: tugas stratifikasi sosial

Kelas sosial ( social class ) adalah semua orang dan keluarga yang sadar akan

kedudukannya di dalam suatu lapisan, sedangkan kedudukan mereka itu diketahui serta di akui

oleh masyarakat.

Beberapa pendapat mengenai kelas sosial

Kurt B. Mayer, istilah kelas digunakan untuk lapisan yang berdasarkan atas unsur-unsur

ekonomis, sedangkan lapisan yang berdasarkan atas kehormatan kemayarakatan di namakan

kelompok kedudukan ( status group ).

Mex Weber, membuat perbedaan antara dasar-dasar okonomis dan dasar-dasar kedudukan

sosial, dan tetap menggunakan istilah kelas bagi semua lapisan. Adanya kelas yang bersifat

ekonomis di baginya lagi dalam kelas yang bersandarkan atas pemilikan tanah dan benda-benda,

serta kelas yang bergerak dalam bidang ekonomi dengan menggunakan kecakapannya. Adanya

golongan yang mendapatkan kehormatan khusus dari masyarakat dan di namakannya stand.

Joseph Schumpeter, terbentuknya kelas didalam masyarakat karena di perlukan untuk

menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata, akan tetapi makna kelas dan

gejala-gejala kemasyarakatan lainnya hanya dapat di mengerti dengan benar apabila di ketahui

riwayat terjadinya.

Defenisi lain dari kelas sosial adalah berdasarkan beberapa kriteria tradisional, yaitu:

a) Besar jumlah anggota-anggotanya.

b) Kebudayaan yang sama, yang menentukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban

warganya.

c) Kelanggengan.

d) Tanda-tanda atau lambang-lambang yang merupakan ciri-ciri khas.

e) Batas-batas yang tegas ( bagi kelompok itu terhadap kelompok lain ).

f) Antagonisme tertentu.

18

Page 19: tugas stratifikasi sosial

DAFTAR PUSTAKA

Soekanto soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers, 1990.

http://ssbelajar.blogspot.com/2013/02/sifat-sifat-stratifikasi-sosial.html

http://suparman11.wordpress.com/2013/11/17/kelas-sosial-dalam-masyarakat/

http://kedie-rambung.blogspot.com/2011/12/contoh-makalahlapisan.html

19