tugas so

12
INDUSTRI PROSES Istilah “industri proses” dimaksudkan untuk industri manufakturing yang menggunakan proses kimiawi dalam transformasi bahan baku menjadi jadi. Peristiwa berubahnya bahan baku menjadi barang jadi mengikuti tahap tahap satu sama lain tidak bisa diputus atau dihentikan. Inilah industri proses kontinyu atau disingkat dengan industri proses. C prosesadalahpabrikcat, semen, kertas, kain, pupuk, bensin, plastk dan sebagainya. Mesin-mesin yang terlibat pada umumnya berupa reaktoratau wadah/tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia dari bahan baku. D mesin/reaktor dihubungkan dengan saluran-saluran bahan berupa pipa- pipa/tabung-tabung. Yang perlu diperhatikan dalam industri proses adalah: 1. Cara kerja operator terhadap mesin mesin yang bekerja. 2. Pengendalian produksi 3. Analisis input-output suatu proses/tahap dari produksi 4. Mengukur kapasitas produksi,keselamatan kerja dan mutu produk. Contoh Pembuatan Kopi Bubuk: Membuat kopi bubuk membuat kopi bubuk ada dua cara, cara tradisional dan cara tehnologi,membuat kopi bubuk secara tradisional menggunakan waja yang terbuat dari besi,pertama panasi dulu wajan hingga cukup panas kemud masukan kopi kedalam wajan tersebut, lalu di aduk terus menerus supaya ma nya merata, dan warna nya seragam, bila warna nya sudah coklat mudah pecah kopi harus di angkat dan di dinginkan ditempat terbuka, setel nya dingin lalu kopi di tumbuk dengan alat yang namanya lumpang dan alu, ini biasanya terbuat dari kayu atau batu, setelah kopi halus, bubuk kopi menggunakan ayakan, kopi yang tidak lolos di saring di tumbuk kembali hin

Upload: fauzi-oki

Post on 21-Jul-2015

125 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

INDUSTRI PROSES Istilah industri proses dimaksudkan untuk industri manufakturing yang menggunakan proses kimiawi dalam transformasi bahan baku menjadi barang jadi. Peristiwa berubahnya bahan baku menjadi barang jadi mengikuti tahaptahap satu sama lain tidak bisa diputus atau dihentikan. Inilah yang disebut industri proses kontinyu atau disingkat dengan industri proses. Contoh industri proses adalah pabrik cat, semen, kertas, kain, pupuk, bensin, plastk dan sebagainya. Mesin-mesin yang terlibat pada umumnya berupa reaktor atau

wadah/tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia dari bahan baku. Dan antara mesin/reaktor dihubungkan dengan saluran-saluran bahan berupa pipa-

pipa/tabung-tabung. Yang perlu diperhatikan dalam industri proses adalah: 1. Cara kerja operator terhadap mesin mesin yang bekerja. 2. Pengendalian produksi 3. Analisis input-output suatu proses/tahap dari produksi 4. Mengukur kapasitas produksi,keselamatan kerja dan mutu Contoh Pembuatan Kopi Bubuk: Membuat kopi bubuk membuat kopi bubuk ada dua cara, cara tradisional dan cara tehnologi,membuat kopi bubuk secara tradisional menggunakan wajan yang terbuat dari besi,pertama panasi dulu wajan hingga cukup panas kemudian masukan kopi kedalam wajan tersebut, lalu di aduk terus menerus supaya matang nya merata, dan warna nya seragam, bila warna nya sudah coklat kelam dan mudah pecah kopi harus di angkat dan di dinginkan ditempat terbuka, setelah kopi nya dingin lalu kopi di tumbuk dengan alat yang namanya lumpang dan alu, alat ini biasanya terbuat dari kayu atau batu, setelah kopi halus, bubuk kopi di saring menggunakan ayakan, kopi yang tidak lolos di saring di tumbuk kembali hingga produk.

halus, dan proseses ini di lakukan berulang-ulang, hingga kopi halus semua nya. pembuatan kopi secara tradisional ini akan menimbulkan aroma kopi yang lebih tajam, karna bubuk kopi tidak panas sewaktu di haluskan, sedangkan kopi yang di giling, terjadi panas pada bubuk kopi yang keluar dari mesin penggiling, hal ini menyebab kan aroma kopi menguap. Cara yang lain pembuatan kopi bubuk dengan perendanganpenyangraianyaitu kopi beras di panaskan pada suhu 200-225 C dalam proses ini bisa di lakukan secara tertutup atau secara terbuka, dalam proses perendangan ini kopi mengalami dua proses, penguapan air pada suhu 100 C dan pirolisis pada suhu pada suhu 180- 225 C pada tahap pirolisis kopi mengalami perubahan kimia, penguapan zat asam tan terbentuk nya aroma khas kopi. Setelah kopi mencapai tahap roasting point atau kopi masak sangrai pemanasan selesai, kopi di dinginkan dan siap digiling, kami membuat kopi luwak bubuk menggunakan cara tradisional, hanya saja penhalusan kopi menggunakan mesin giling, tapi kami bisa memenuhi pesanan yang minta pembuatan kopi luwak dengan cara di tumbuk.

TUJUAN PENGURANGAN UKURAN Pengecilan ukuran dapat didefinisikan sebagai penghancuran dan

pemotongan mengurangi ukuran bahan padat dengan kerja mekanis, yaitu membaginya menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Penggunaan proses penghancuran yang paling luas di dalam industri pangan barangkali adalah dalam penggilingan butir-butir gandum menjadi tepung, akan tetapi penghancuran ini dipergunakan juga untuk beberapa tujuan, seperti penggilingan jagung menghasilkan tepung jagung, penggilingan gula, penggilingan bahan pangan kering seperti sayuran. Dalam pengecilan ukuran ada usaha penggunaan alat mekanis tanpa merubah stuktur kimia dari bahan, dan keseragaman ukuran dan bentuk dari satuan bijian yang diinginkan pada akhir proses, tetapi jarang tercapai. Bahan mentah sering berukuran lebih besar daripada kebutuhan, sehingga ukuran bahan ini harus diperkecil. Operasi pengecilan ukuran ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama, tergantung kepada apakah bahan tersebut bahan cair attau bahan padat. Apabila bahan padat, operasi pengecilan disebut penghancuran dan pemotongan, dan apabila bahan cair disebut emulsifikasi atau atomisasi. Penghancuran dan pemotongan mengurangi ukuran bahan padat dengan kerja mekanis, yaitu membaginya menjadi partikel-partikel lebih kecil. Penggunaan proses penghancuran yang paling luas di dalam industri pangan barangkali adalah dalam penggilingan butir-butir gandum menjadi tepung, akan tetapi penghancuran ini digunakan juga untuk berbagai tujuan, seperti penggilingan jagung untuk menghasilkan tepung jagung, penggilingan ula dan penggilingan bahan pangan kering seperti sayuran. Pemotongan dipergunakan untuk memecahkan potongan besar bahan pangan menjadi potongan-potongan kecil yang sesuai untuk pengolahan lebih lanjut, seperti dalam penyiapan daging olahan. Tujuan Pengecilan Ukuran: 1. Mempermudah ekstraksi unsur tertentu dan struktur komposisi. 2. Penyesuaian dengan kebutuhan spesifikasi produk atau mendapatkan produk tertentu. 3 Untuk menambah luas permukaan padatan 4. Mempermudah pencampuran bahan secara merata

Tugas III CARA PENGURANGAN UKURAN A.Ditekan 1.Alat pembuat stik sukun

1. Dimensi Mesin 35cm x 40cm x 110 cm 2. Berat mesin 40 kg 3. Ukuran tiang penyangga 48 mm x 37 mm x 280 mm 4. Diameter poros penekan 25 mm 5. Panjang tuas penekan 525 mm Fungsi : membentuk stik buah sukun yang seragam

2. Mesin roll adonan roti

Prinsip kerja menggunakan: 1. Motor penggerak AC : 120 watt 2. Roller penipis dari bahan stainlessteel 3. Dimensi mesin : 50 cm x40 cm x 70 cm

4. Berat mesin : 40 Kg Fungsi : Sebagai mesin penipis adonan untuk pembuatan kemplang bakar Kapasitas : 1 Kg/Menit

B. Dibanting 1.Pengupas kemiri Pengupasan kulit luar dilakukan dengan menggunakan tangan untuk mengupas kulit yang berwarna coklat kehitaman dan membersihkan lendirnya untuk menghasilkan gelondong. Kemudian pengeringan gelondong dimaksudkan untuk mencegah rusaknya kemiri oleh cendawan atau serangga sebelum pengolahan lebih lanjut. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara penjemuran di bawah sinar matahari dan dengan menggunakan alat pengering mekanis. Biji kemiri mempunyai kulit biji (tempurung/cangkang) yang sangat keras. Kulit yang keras ini dikupas dengan cara memecahkan tempurung baik secara manual, mekanis ataupun secara kimia mekanis. Pengupasan secara manual menghasilkan inti biji yang tidak seragam; ada inti utuh, inti pecah dua bahkan inti pecah-pecah. Pada umumnya petani menjual kemiri dalam bentuk buah yang utuh dengan harga yang relatif murah. Jika dibandingkan dengan penjualan inti (daging), perbedaan harganya sangat mencolok. Perbedaan harga juga terjadi pada penjualan inti utuh, inti pecah dua dan inti pecah-pecah dimana harga jual inti kemiri yang pecah lebih murah daripada inti biji utuh sehingga sangat merugikan petani. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka cara dan penggunaan alat yang tepat dalam proses pengupasan kulit biji perlu dilaksanakan agar kerusakan mekanis biji dapat dihindari.

Salah satu penerapan teknologi pada peralatan pascapanen kemiri adalah penggunaan mesin pemecah kemiri yang memiliki kapasitas kerja yang lebih tinggi dan dapat mengurangi resiko inti pecah. Mesin pemecah kemiri ini dapat menekan kerugian petani akibat banyaknya inti biji kemiri yang rusak. Alat pengupas/pemecah kemiri digerakkan dengan menggunakan sumber tenaga listrik dengan sistem banting. Alat ini mempunyai prinsip membantingkan biji kemiri dengan gaya sentrifugal pada landasan banting. Komponen utama alat tersebut antara lain hopper (pengumpan), pelempar biji, landasan banting, corong pengeluaran, rangka penunjang dan sistem transmisi sumber tenaga. Akibat gaya sentrifugal, biji yang mengenai landasan banting akan retak sehingga tempurungnya pecah. Daging kemiri dapat diambil dengan mudah dengan memisahkannya dari pecahan cangkang.

C. Digesek 1.Mesin pemioil jagung Spesifikasi Mesin : 1.Mesin ini menggunakan motor

diesel sebagai penggerak. 2.System elemen transmisi

menggunakan pully dan belt. 3.Sistem pembawa menggunakan

screw conveyor. Kapasitas mesin 300 Kg/jam. Kombinasi perkebunan jagung dan peternakan di Bangka Belitung menyimpan potensi sumber daya yang besar. Fakta jagung bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak belum dieksploitasi secara maksimal oleh petani di provinsi kep.Bangka Belitung. Usaha eksploitasi tersebut terbentur dengan masalah tidak adanya alat bantu yang bisa memaksimalkan proses pemipil jagung. Untuk itu perlu dilakukan usaha penerapan teknologi tepat guna untuk mengeksploitasi sumber daya tersebut secara maksimal sehingga dengan adanya teknologi tersebut diharapkan bisa meningkatkan produktifitas dan memberikan kemudahan bagi

petani dalam hal penyediaan pakan. Mesin pemipil jagung, dibuat berorientasi pada kebutuhan petani di kep.Bangka Belitung. Mesin ini bisa memproduksi jagung pipil sebanyak 30 kg per jam.

2. Mesin pengadon roti 1. Dimensi mesin : 120 cm x 110 cm x 100 cm 2. Berat 200 kg 3. Fungsi: sebagai pemotong/pembagi adonan roti 4. Motor penggerak 3 phase 5. System penekan adonan menggunakan rack and pinion 6. Sistem Pemotongan menggunakan sistem eksentrik Sistem Transmisi menggunakan sistem transmisi dari puli dan sabuk, reducer, dan roda gigi.

D. Dipotong 1. Mesin pencacah sampah plastik Spesifikasi mesin: Kapasitas : 20 kg / jam Power : 3 HP Dimensi mesin : 500x700x1000mm Jumlah pisau : 4 pisau tetap, 6 pisau putar Cutting size : 10-15 mm Bahan pisau : baja pegas

Pengggunaan plastik berkembang sangat pesat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penggunaan peralatan yang terbuat dari plastik, mulai dari produk rumah tangga sampai industri-industri yang menggunakan teknologi tinggi, semua menggunakan bahan baku plastik. Sebagian dari masyarakat yang ada di

kep.Bangka Belitung melihat prospek ini dapat dijadikan lahan pekerjaan yang dapat mengghasilkan uang. Para pemulung mulai mengumpulkan sampah plastik dari rumah tangga, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) , dan industri, kemudian menjualnya ke pengepul/pengumpul plastik dan selanjutnya pengepul akan mengirimkan sampah plastik tersebut ke pabrik daur ulang di luar kota untuk diolah kembali menjadi bahan baku plastik. Dari hasil wawancara ke beberapa tempat pengepul plastik, ada keinginan pengepul untuk menghancurkan plastik tersebut menjadi cacahan kecil sebelum dikirim ke pabrik daur ulang karena nilai jualnya jauh lebih tinggi, akan tetapi karena mahalnya harga mesin tersebut banyak pengepul yang tidak mampu melakukannya. Untuk mengatasi persoalan diatas, dibuatlah Mesin Pencacah Sampah Plastik yang sesuai dengan kebutuhan. 2. Mesin blender kapasitas tinggi 1. Dimensi Mesin: 500 mm x 500 mm x 900 mm 2. Kapasitas : 10 kg 3. Berat mesin : 50 kg 4. Wadah dari aluminium 5. Pisau blender 6 sisi potong dari stainlessteel 6. Control speed level Fungsi : mampu memblender bumbu kapasitas 10 kg.

IKATAN YANG MEMBANGUN SEBUAH BENDA Rumus kimia (juga disebut rumus molekul) adalah cara ringkas memberikan informasi mengenai atom-atom yang menyusun suatu senyawa kimia tertentu. Untuk senyawa molekular, rumus ini mengidentifikasikan setiap unsur kimia penyusun dengan simbol kimianya dan menunjukkan jumlah atom dari setiap unsur yang ditemukan pada masing-masing molekul diskret dari senyawa tersebut. Jika suatu molekul mengandung lebih dari satu atom unsur tertentu, kuantitas ini ditandai dengan subskrip setelah simbol kimia (walaupun buku-buku abad ke-19 kadang menggunakan superskrip). Untuk senyawa ionik dan zat nonmolekular lain, subskrip tersebut menandai rasio unsur-unsur dalam rumus empiris. Misalnya: C6H12O6: glukosa Konektivitas dari sebuah molekul akan sangat berpengaruh pada sifat-sifat fisik dan kimianya. 2 molekul yang tersusun atas atom yang sama dengan jumlah yang sama (misalnya sepasang isomer) dapat memiliki sifat yang sama sekali berbeda jika atom-atomnya tersambung berbeda atau posisinya berpindah. Dalam beberapa kasus, rumus struktur cukup berguna karena dapat menggambarkan atom mana yang tersambung pada atom mana. Rumus kimia dapat menjelaskan informasi tentang tipe dan susunan ikatan dalam senyawa tersebut.

ALAT PENGURANGAN UKURAN DENGAN CARA TEKAN Rol Mesin Penggiling Tekanan Tinggi (HPGR) Mesin penggiling HPGR secara nyata meningkatkan laju produksi keseluruhan. Ini menghasilkan penciptaan produk akhir dalam jumlah besar dan mengurangi Indeks Kerja Bond dari bahan yang dipres. Hal ini biasanya memungkinkan adanya penurunan jumlah unit peralatan yang diproyeksikan untuk penghancuran ketiga, penghancuran keempat dan penggilingan.

Kegunaan dari mesin:

Konsumsi energi yang rendah, 0.8-3.0 kWh/t Kemampuan untuk memproses bijih basah, sampai 10% Meningkatkan downstream recovery dan daya giling (grindability) Peningkatan mutu produk hilir Kebutuhan perawatan rendah Kebutuhan ruang rendah Tingkat kebisingan dan vibrasi rendah Tingkat Kesiapan tinggi >95% Ketahanan permukaan terhadap aus tinggi 6,000 - 36,000 jam

Prinsip kerja mesin: Penggilingan bertekanan tinggi dicapai oleh jenis rol mesin penggiling yang canggih. Berbeda dengan rol mesin penggiling konvensional, partikel-

partikel dipecahkan dengan tekanan pada tumpukan partikel yang dipak, dan bukan dengan menjepit partikelnya secara langsung di antara kedua rol. Tumpukan partikel ditempatkan di antara dua rol choke-fed yang berputar secara berlawanan. Di antara kedua rol ini, tumpukan partikel ditekan hingga mencapai masa jenis sekitar 85% dari masa jenis material yang sebenarnya. Kompresi ini dicapai dengan menggunakan tekanan tinggi hingga kira-kira 300 Mpa, melebihi kekuatan kompresi dari bahan yang diumpankan. Selama proses pemadatan material digiling sampai berbagai ukuran partikel dengan jumlah material halus lebih banyak, dipadatkan menjadi serpihan. Proses pemecahan dapat gambarkan sebagai dua tahapan yang berbeda. Pada tahap pertama, choke-fed material yang masuk ke ruang di antara rol-rol dikenakan percepatan agar sesuai dengan kecepatan rol pelengkap. Sebagai akibat dari penyempitan jarak di antara rol-rol tersebut, material dipadatkan secara bertahap dan potongan-potongan yang lebih besar serta partikel dihancurkan lebih dahulu. Selanjutnya, dilakukan pengaturan ulang partikel sampai tingkatan tertentu, guna mengisi kekosongan antar partikel. Pada tahap berikutnya, material yang sudah dihancurkan sebelumnya memasuki zona pemadatan. Zona ini melibatkan jarak antar rol yang ditentukan oleh suatu sektor dengan sudut sekitar 7. Di zona kompresi inilah tekanan terjadi. Kekuatan tekan bekerja terutama pada semua partikel yang melewati zona kompresi, melalui beberapa titik kontak antar partikel pada lapisan kompresi. Hal ini menyebabkan disintegrasi pada sebagian besar partikel. Selama proses tersebut, retakan mikro terjadi di dalam partikel-partikel, yang mengakibatkan melemahnya partikel-partikel ini untuk tahap penggilingan berikutnya. Tekanan pada lapisan partikel mengurangi keausan karena kegiatan penggilingan utama tidak terjadi di antara permukaan rol dan material, tetapi antara partikel pada lapisan partikel. Laju produksi HPGR tergantung pada kemampuan rol dalam menarik material ke celah di antara rol-rol (gesekan permukaan rol), sesuai karakteristik material yang

diumpankan (misalnya kohesi internal, kelembaban), dan kondisi kerja (misalnya kecepatan rol, kondisi choke feed). Gesekan permukaan rol dapat ditingkatkan dengan menerapkan tekstur permukaan tertentu ke rol, seperti pola chevron yang dilas atau dengan memasukkan stud logam keras yang menonjol beberapa milimeter di atas permukaan rol (paten KHD).