tugas refleksi kasus cakap hukum

2
Pasien yang kompeten / cakap hukum berdasarkan permenkes 290/2008 dan manual KKI Ditinjau dari segi usia - Seseorang dianggap kompeten apabila telah berusia 18 tahun atau lebih atau telah pernah menikah. - Sedangkan anak-anak yang berusia 16 tahun atau lebih tetapi belum berusia 18 tahun dapat membuat persetujuan tindakan kedokteran tertentu yang tidak berisiko tinggi apabila mereka dapat menunjukkan kompetensinya dalam hal sifat dan tujuan suatu tindakan untuk membuat keputusan. Mampu memahami informasi yang telah diberikan kepadanya dengan cara yang jelas, menggunakan bahasa yang sederhana dan tanpa istilah yang terlalu teknis. Mampu mempercayai informasi yang telah diberikan. Mampu mempertahankan pemahaman informasi tersebut untuk waktu yang cukup lama dan mampu menganalisisnya dan menggunakannya untuk membuat keputusan secara bebas. Pasien dewasa atau bukan anak menurut peraturan perundang undangan atau telah/pernah menikah, tidak terganggu kesadaran fisiknya, mampu berkomunikasi secara wajar, tidak mengalami kemunduran perkembangan (retardasi) mental tidak mengalami penyakit mental sehingga mampu membuat keputusan secara bebas. Persetujuan dari pasien kompetensi yang berfluktuasi

Upload: rendra-dananjaya

Post on 25-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Pasien yang kompeten / cakap hukum berdasarkan permenkes 290/2008 dan manual KKI Ditinjau dari segi usia Seseorang dianggap kompeten apabila telah berusia 18 tahun atau lebih atau telah pernah menikah. Sedangkan anak-anak yang berusia 16 tahun atau lebih tetapi belum berusia 18 tahun dapat membuat persetujuan tindakan kedokteran tertentu yang tidak berisiko tinggi apabila mereka dapat menunjukkan kompetensinya dalam hal sifat dan tujuan suatu tindakan untuk membuat keputusan. Mampu memahami informasi yang telah diberikan kepadanya dengan cara yang jelas, menggunakan bahasa yang sederhana dan tanpa istilah yang terlalu teknis. Mampu mempercayai informasi yang telah diberikan. Mampu mempertahankan pemahaman informasi tersebut untuk waktu yang cukup lama dan mampu menganalisisnya dan menggunakannya untuk membuat keputusan secara bebas. Pasien dewasa atau bukan anak menurut peraturan perundang undangan atau telah/pernah menikah, tidak terganggu kesadaran fisiknya, mampu berkomunikasi secara wajar, tidak mengalami kemunduran perkembangan (retardasi) mental tidak mengalami penyakit mental sehingga mampu membuat keputusan secara bebas.

Persetujuan dari pasien kompetensi yang berfluktuasi Terhadap pasien yang mempunyai kesulitan dalam menahan informasi atau yang kompetensinya hilang timbul (intermiten), harus diberikan semua bantuan yang dia perlukan untuk mencapai pilihan/ keputusan yang terinformasi.Dokumentasikan semua keputusan yang dia buat saat dia kompeten, termasuk diskusi yang terjadi. Setelah beberapa waktu, saat dia kompeten lagi, diskusikan kembali keputusan tersebut dengannya untuk memastikan bahwa keputusannya tersebut konsisten.Persetujuan pada individu yang tidak kompetenKeluarga terdekat atau pengampu umumnya dianggap dapat memberikan persetujuan tindakan kedokteran bagi orang dewasa lain yang tidak kompeten. Yang dimaksud dengan keluarga terdekat adalah suami atau isterinya, orangtua yang sah atau anaknya yang kompeten, dan saudara kandungnya.