tugas radiologi

17
TUGAS RADIOLOGI FRAKTUR SMITH ELDA PUTRI RAHARDINI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2014

Upload: elda-putri

Post on 06-Feb-2016

30 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

TUGAS RADIOLOGI FRAKTUR SMITH

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS RADIOLOGI

TUGAS RADIOLOGIFRAKTUR SMITH

ELDA PUTRI RAHARDINI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA2014

Page 2: TUGAS RADIOLOGI

Table of Contents

ContentsContoh kasus 1

Pendahuluan 2

Pembahasan 6

Kesimpulan 10

Daftar Pustaka 11

Page 3: TUGAS RADIOLOGI

Pg. 1 Daftar Pustaka

Contoh kasus

Seorang anak laki laki berusia 10 tahun diantar oleh kedua orang tuanya ke IGD RSUP dr.

Sardjito dengan kesakitan menopang tangan kanannya. Dari anamnesis didapatkan

keterangan anak jatuh dari sepeda 1 jam yang lalu dengan posisi tangan menyangga

menumpu badan. Kepala dan ekstrimitas lain tidak ada keluhan. Pasien merasa kesakitan

menggerakkan tangan kanannya sehingga selalu ditopang. Dari pemeriksaan fisik tidak

didapatkan luka terbuka atau perdarahan, tampak pembengkakan lengan bawah kanan, nyeri

tekan dan krepitasi (+). Pemeriksaan tanda vital HR=89x/m, RR=23 x/m, TD = 110/80 mmHg,

T=37.2 C. Lalu disarankan untuk rontgen lengan bawah kanan meliputi 2 sendi AP/Lateral

view , didapatkan hasil sebagai berikut:

Pertanyaan:

a. Deskripsi gambaran radiologis diatas

b. diagnosis

Page 4: TUGAS RADIOLOGI

Pg. 2 Daftar Pustaka

PendahuluanFraktur atau patah tulang adalah suatu keadaan diskontinuitas jaringan tulang dan atau tulang

rawan yang umumnya disebabkan karena rudapaksa atau trauma.

Fraktur dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :

1. Fraktur tertutup ( closed ), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan

hubungan dunia luar.

2. Fraktur terbuka ( Open / Compound ), bila terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan

dunia luar karena adanya perlukaan dikulit. Fraktur terbuka terbagi atas tiga derajat ( menurut

R Gustillo ), yaitu :

Derajat I :

Luka < 1 cm

Kerusakan jaringan lunak sedikit, tak ada tanda luka remuk

Fraktur sederhana, tranversal, oblik, atau kominutif ringan

Kontaminasi minimal

Derajat II

Laserasi > 1 cm

Kerousakan jaringan lunak, tidak luas

Fraktur kominutif sedang

Kontaminasi sedang

Deajat III

Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur kulit, otot dan

neurovaskuler serta kontaminasi derajat tinggi. Fraktur derajat III terbagi atas :

a. Jaringan lunak yang menutupi f raktur tlang adekuat, meskipun terdapat laserasi luas, atau

fraktur segmental / sangat kominutif yang dsebabkan oleh trauma berenergi tinggi tanpa

melihat besarnya ukuran luka.

b. Kehilangan jaringan lunak dengan besarnya fraktur tulang yang terpapar atau kontaminasi

masif

Page 5: TUGAS RADIOLOGI

Pg. 3 Daftar Pustaka

c. Luka pada pembulu arteri / saraf perifer yang harus diperbaiki tanpa melihat kerusakan

jarigan lunak

Deskripsi frakturUntuk menjelaskan keadaan fraktur, hal –hal yang perlu dideskripsikan adalah :

1. Komplit atau tidak komplit

a. Fraktur komplit, bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua

korteks tulang seperti terlihat pada foto

b. Fraktur tidak komplit, bila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang seperti :

Hairline fracture ( patah retak rambut )

Buckle fracture atau torus frakrure, bila terjadi lipatan dari satu korteks dengan kompresi tulang

spongiosa dibawahnya, biasa pada distal radius anak– anak

Greenstick fracture, mengenai satu korteks dengan angulasi korteks lainnya yang terjadi pada

tulang panjang anak.

2. Bentuk garis patah dan hubungan dengan mekanisme trauma

a. Garis patah melintang : Trauma angulasi atau langsung

b. Garis patah oblic : Trauma angulasi

c. Garis patah spiral : Trauma rotasi

d. Garis kompresi : Trauma aksial – fleksi pada tulang spongiosa

e. Fraktur avulsi : Trauma tarikan / traksi otot pada insersinya di tulang, misal tulang patela

3. Jumlah garis patah

a. Fraktur kominutif : Garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan

b. Fraktur segmental : Garis patah lebih dari satu tetapi tidak berhubungan. Bila dua garis

patah disebut pula fraktur bifokal.

c. Fraktur multipel : Garis patah lebih dari satu tetapi pada tulang yang berlainan temapatnya,

misalnya fraktur femur, dan fraktur tulang belakang.

4. Bergeser atau tidak bergeser

a. Fraktur undisplaced ( tidak bergeser ), garis patah komplit tetapi kedua fragmen tidak

bergeser, poriosteriumnya masih utuh.

Page 6: TUGAS RADIOLOGI

Pg. 4 Daftar Pustaka

b. Fraktur displaced ( bergeser ), terjadi pergeseran fragmen – fragmen fraktur yang juga

disebut lokasi fragmen, terbagi dalam :

Dislokasi ad longitudinam cum con tractionum ( pergeseran searah sumbuh dan overlapping )

Dislokasi ad axim ( pergeseran yang membentuk sudut )

Dislokasi ad latus ( pergeseran dimana kedua fragmen saling menjauhi )

5. Terbuka – tertutup ( lihat diatas )

6. Komplikasi tanpa komplikasi, bila ada harus disebut, Komplikasi dapat berupa komplikasi

dini atau lambat, lokal atau sistemik, oleh trauma akibat pengobatan.

Dalam menegakan diagnosis fraktur harus disebut jenis tulang atau bagian tulang yang

mempunyai nama sendiri, kiri atau kanan, bagian mana dari tulang (proksimal, tengah, atau

distal ), komplit atau tidak, bentuk garis patah, jumlah garis patah, bergeser tidak bergeser,

terbuka atau tertutup, dan komplikasi bila ada.

Contoh :

Fraktur femur proksimal kanan garis patah oblik, displaced dislokasi ad latus terbuka derajat

satu, neurovaskuler distal baik

Fraktur kondilus lateralis humerus sinistra, displaced, tertutup dengan paralisis nervus radialis.

Tanda dan gejala

Adanya nyeri/nyeri tekan

Deformitas

Hematom

Edema berat

Fungsio laesa

Asimetris

Krepitasi

Nyeri bila digerakkan

Page 7: TUGAS RADIOLOGI

Pg. 5 Daftar Pustaka

Diagnosis

1. Anamnesa

Bila tidak ada riwayat trauma, berarti fraktur patologis. Trauma harus diperinci kapan terjadnya,

dimana terjadinya jenisnya, berat ringan trauma, arah trauma dan posisi pasien atau

ekstremitas yang bersangkutan ( mekanisme trauma). Jangan lupa untuk meneliti kembali

trauma ditempat lain secara sistematik dari kepala, muka, leher, dada dan perut.

2. Pemeriksaan umum

Dicari kemungkinan komplikasi umumseperti syok pada fraktur multipel ,fraktir pelvis, fraktur

terbuka ; Tanda – tanda sepsis pada fraktur terbuka yang mengalami infeksi.

3. Pemeriksaan status lokasi

Tanda – tanda klinis pada fraktur tulang panjang :

a. Look, cari apakah terdapat :

Deformitas, terdiri dari penonjolan yang abnormal ( misalnya pada fraktur kondilus lateralis

humerus ), angulasi, rotasi, dan pemendekan Functio laesa ( hilangnya fungsi ), misalnya pada

fraktur kruris tidak bisa berjalan, Lihat juga ukuran panjang tulang, bandingkan kiri dan kanan,

misalnya, pada tungkai bawah meliputi apparenth length ( jarak antara ubilikus dengan

maleolus medialis ) dan true lenght ( jarak antara SIAS dengan maleolus medialis )

b. Feel, apakah terdapat nyeri tekan. Pemeriksaan nyeri sumbu tidak dilakukan lagi karena

akan menambah trauma.

c. Move, untuk mencari :

Krepitasi, terasa bila fraktur digerakan. Tetapi pada tulang spongiosa atau tulang rawan epifisis

tidak terasa krepitasi. Pemeriksaan ini sebaiknya tidak dilakukan karena akan menambah

trauma. Nyeri bila digerakan, baik pada gerakan aktif maupun pasif. Seberapa jauh gangguan

– gangguan fungsi, gerakan – geraka yang tidak mampu digerakan, range of motion ( derajat

dari ruang lingkup gerakan sendi ), dan kekuatan.

Page 8: TUGAS RADIOLOGI

Pg. 6 Daftar Pustaka

PembahasanPertanyaan

a. Deskripsi gambaran radiologis diatas

b. diagnosis

Jawaban pertanyaan• Gambaran radiologis AP/L regio antebrachii dextra tampak diskontinuitas Os Radius

Dextra bagian distal metafisis transverse dengan displacement segmen ke arah volar.• Fraktur tertutup radius dextra bagian distal komplit transverse dengan displacement

volar.

Page 9: TUGAS RADIOLOGI

Pg. 7 Daftar Pustaka

Pembahasan FRAKTUR SMITHFraktur smith atau juga dikenal dengan Goyrand Fracture atau Reverse Colles fracture

merupakan keadaan dimana terjadi diskontinuitas Os radius bagian distal dengan

displacement segmen fraktur ke arah volar.

Fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam keadaan volar fleksi pada pergelangan tangan dan pronasi. Garis patahan biasanya transversal, kadang-kadang intraartikular.

Manifestasi Klinis

Penonjolan dorsal fragmen proksimal, fragmen distal di sisi volar pergelangan, dan deviasi ke radial (garden spade deformity).

Gambaran Radiologis

Menunjukkan adanya fraktur pada metafisis Os radius, dengan lateral view dapat terlihat displacement fragmen distal ke arah anterior (kebalikan dari fraktur colles). Fraktur dapat komplit atau inkomplit, dimana hanya bagian tepi korteks volar masih intak.

Page 10: TUGAS RADIOLOGI

Pg. 8 Daftar Pustaka

Penatalaksanaan

Dilakukan reposisi dengan posisi tangan diletakkan dalam posisi dorsofleksi ringan, deviasi ulnar, dan supinasi maksimal (kebalikan posisi Colles). Lalu diimobilisasi dengan gips di atas siku selama 4 - 6 minggu.

Macam-macam fraktur antebrachiiMenurut Mansjoer (2000), ada empat jenis fraktur antebrachii yang khas beserta penyebabnya yaitu :

• Fraktur Colles

Deformitas pada fraktur ini berbentuk seperti sendok makan (dinner fork deformity). Pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan berputar ke ke dalam (endorotasi). Tangan terbuka yang terfiksasi di tanah berputar keluar (eksorotasi/supinasi).

• Fraktur Smith

Fraktur Smith merupakan fraktur dislokasi ke arah anterior (volar), karena itu sering disebut reverse Colles fracture. Fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam keadaan volar fleksi pada pergelangan tangan dan pronasi. Garis patahan biasanya transversal, kadang-kadang intraartikular.terdapat (garden spade deformity).

Page 11: TUGAS RADIOLOGI

Pg. 9 Daftar Pustaka

• Fraktur GaleazziFraktur Galeazzi merupakan fraktur radius distal disertai dislokasi sendi radius ulna distal. Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terjadi pula rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya supinasi.

• Fraktur Montegia

Fraktur Montegia merupakan fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi sendi radius ulna proksimal. Terjadi karena trauma langsung.

Page 12: TUGAS RADIOLOGI

Pg. 10 Daftar Pustaka

KesimpulanFraktur smith atau juga dikenal dengan Goyrand Fracture atau Reverse Colles fracture

merupakan keadaan dimana terjadi diskontinuitas Os radius bagian distal dengan

displacement segmen fraktur ke arah volar. Fraktur smith merupakan salah satu bentuk dari

fraktur antebrachii.

Page 13: TUGAS RADIOLOGI

Pg. 11 Daftar Pustaka

Daftar Pustakahttp://www.radiologymasterclass.co.uk/gallery/trauma/x-ray_arm_1/fractures_10.htmlhttp://radiopaedia.org/articles/monteggia-fracture-dislocationSolomon, Louis et al.2001 .Appley’s system of orthopaedics and fractures. Newyork:

Oxford University press.