tugas poliklinik

38
Tugas Poliklinik Anak Pengaruh TORCH pada Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Oleh : Mahdi Aldha Mahashin I4A011029 Pembimbing: dr. Gladys Gunawan, Sp. A (K) SMF/Bag Ilmu Kesehatan Anak FK Unlam-RSUD Ulin Banjarmasin Agustus 2015 1

Upload: mahdi-aldho

Post on 24-Jan-2016

267 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Poliklinik

1

    

Tugas Poliklinik Anak 

Pengaruh TORCH pada Pertumbuhan dan

Perkembangan Anak  

Oleh : Mahdi Aldha MahashinI4A011029

 Pembimbing:

dr. Gladys Gunawan, Sp. A (K) 

SMF/Bag Ilmu Kesehatan AnakFK Unlam-RSUD Ulin

BanjarmasinAgustus 2015

Page 2: Tugas Poliklinik

2

Definisi Tumbuh dan Berkembang

TUMBUH

Pertumbuhan dalam jumlah dan besar Bertambah besar organ, otot dan tulang Bertambah ukuran BB, TB, lingkaran kepala,

lingkar dada Pemantauan dengan grafik kurva normal

KEMBANG

Meningkatnya fungsi sel tubuh Maturasi organ dan sistimKeterampilanKemampuan afektifkreaktivitas

Page 3: Tugas Poliklinik

3

Definisi Tumbuh dan Berkembang

TUMBUH KEMBANG Berlangsung sejak konsepsi sampi akhir remaja

• Genetik• Lingkungan

terutama pada periode:pranatalnatalpasca natal

Page 4: Tugas Poliklinik

4

Definisi Tumbuh dan Berkembang

TUMBUH KEMBANG Berlangsung sejak konsepsi sampi akhir remaja

• Genetik• Lingkungan

terutama pada periode:pranatalnatalpasca natal

Page 5: Tugas Poliklinik

5

Faktor Tumbuh Kembang

Internal Eksternal• Ras/Etnik• Keluarga• Usia• Jenis Kelamin• Genetik• Kromosom

• Prenatal• Natal• Pasca natal

Page 6: Tugas Poliklinik

6

Faktor Tumbuh Kembang

Prenatal • Gizi• Mekanis• Toksin dan Zat Kimia• Endokrin Radiasi• Infeksi • Imunologi• Psikologi Ibu

Natal • Trauma• Asfiksia saat kelahiran

Pascanatal • Gizi• Mekanis• Toksin dan Zat Kimia• Endokrin Radiasi• Infeksi • Imunologi• Psikologi Ibu

Page 7: Tugas Poliklinik

7

Definisi TORCH

TORCH adalah istilah yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh:

T=Toxoplasmosis

O=other (T. pallidum, Varicella Zooster Virus, syphilis)

R=Rubella

C=Cytomegalovirus (CMV)

H=Herpes simplex (HSV)

Page 8: Tugas Poliklinik

8

Toxoplasmosis

Toksoplasmosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii.

Toxoplasma gondii adalah suatu protozoa obligat intraseluler yang menginfeksi burung dan beberapa jenis mamalia terutama kucing di seluruh dunia.

Definisi

Page 9: Tugas Poliklinik

9

Toxoplasmosis

Page 10: Tugas Poliklinik

10

Toxoplasmosis

Jika wanita hamil terinfeksi toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita toxoplasmosis bawaan.

Page 11: Tugas Poliklinik

11

Toxoplasmosis

Diagnosis prenatal umumnya dilakukan pada usia kehamilan 14-27 minggu (trimester II).

Kordosentesis (pengambilan sampel darah janin melalui tali pusat) ataupun amniosentesis (aspirasi cairan ketuban) dengan tuntunan ultrasonografi.

Diagnosis

Page 12: Tugas Poliklinik

12

ToxoplasmosisDiagnosis

KordosentesisAmniosintesis

Page 13: Tugas Poliklinik

13

ToxoplasmosisDiagnosis

Pemeriksaan dengan teknik P.C.R guna mengidentifikasi DNA T.oxoplasma gondii pada darah janin atau cairan ketuban.

Pemeriksaan dengan teknik ELISA pada darah janin guna mendeteksi antibodi IgM janin spesifik (anti toksoplasma).

Page 14: Tugas Poliklinik

14

Toxoplasmosis

Kebanyakan (70-90%) asimptomatik saat kelahiran

Gejala klasik yang sering muncul pada bayi:KorioretinitisHidrocephalusKalsifikasi Intracranial

Manifestasi

Page 15: Tugas Poliklinik

15

Toxoplasmosis

Korioretinitis Hidrocephalus

Mikrosefali

Kalsifikasi Intracranial

Page 16: Tugas Poliklinik

16

Sekuele pada Bayi

Sekuele ringan : sikatriks/ scar korioretinal tanpa gangguan visus atau adanya kalsifikasi serebral tanpa diikuti kelainan neurologik.

Sekuele berat : kematian janin intra uterin atau neonatal. Atau adanya scar korioretinal dengan gangguan visus berat ataupun kelainan neurologik berat.

Toxoplasmosis

Page 17: Tugas Poliklinik

17

Definisi

Infeksi ini juga dikenal dengan campak Jerman dan sering diderita anak-anak.

Penyakit ini disebabkan oleh virus Rubella, sebuah togavirus yang menyelimuti dan memiliki genom RNA beruntai tunggal.

Rubela

Page 18: Tugas Poliklinik

18

Gejala yang di timbulkan adalah demam, ruam pada kulit , batuk, nyeri sendi, nyeri kepala, limfadenopati post auricular and suboccipital.

Gejala klinis biasanya ringan dan 50-75% kasus, gejala tdk tampak

RubelaGejala pada Ibu

Page 19: Tugas Poliklinik

19

Infeksi yang terjadi pada trimester I memberikan dampak besar terhadap janin. Infeksi fetal :

Tidak berdampak terhadap bayi dan janin dilahirkan dalamkeadaannormal

Abortus spontan

Sindroma Rubella kongenital

Secara spesifik, infeksi pada trimester I berdampak terjadinya sindroma rubella kongenital sebesar 25% ( 50% resiko terjadi pada 4 minggu pertama ) resiko sindroma rubella kongenital turun menjadi 1% bila infeksi terjadi pada trimester II dan III

RubelaDampak pada

Bayi

Page 20: Tugas Poliklinik

20

RubelaDampak pada

Bayi

Sindrom Rubella Kongenital

Page 21: Tugas Poliklinik

21

Rubela

Diagnosis

Diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dan IgM.

Gambaran klinisnya mirip dengan penyakit lain, dan sekitar seperempat dari infeksi rubela bersifat subklinis walaupun terjadi viremia yang telah menginfeksi mudigah atau janin.

Page 22: Tugas Poliklinik

22

CMV

Definisi

Cytomegalovirus (infeksi sitomegalovirus) adalah penyakit yang disebabkan oleh sitomegalovirus. Virus ini termasuk dalam keluarga besar virus herpes. Penyakit ini termasuk penyakit yang mewabah di seluruh negara dan menular melalui kontak manusia.

Page 23: Tugas Poliklinik

23

CMV

Definisi

Virus ini menyebabkan pembengkakan sel yang karakteristik sehingga terlihat sel membesar (sitomegali) dan tampak sebagai gambaran mata burung hantu

Page 24: Tugas Poliklinik

24

CMV

Penularan

Transmisi horisontal terjadi melalui “droplet infection” dan kontak dengan air ludah.

Transmisi vertikal penularan proses infeksi maternal ke janin. transplasenta.

Page 25: Tugas Poliklinik

25

CMV

Penularan

Infeksi CMV yang terjadi karena pemaparan pertama kali atas individu infeksi primer.

Infeksi primer berlangsung simtomatis ataupun asimtomatis serta virus akan menetap dalam jaringan hospes dalam waktu yang tak terbatas infeksi laten.

Page 26: Tugas Poliklinik

26

CMV

Penularan

Transmisi dari ibu ke janin dpat terjadi selama kehamilan dan infeksi pada umur kehamilan kurang dari 16 minggu menyebabkan kerusakan yang serius.

Page 27: Tugas Poliklinik

27

CMV

Manifestasi

90% bersifat asimptomatik pada saat kelahiran 15% gejala akan muncul, berupa kehilangan pendengaran

Symptomatic infection Masa Gestasi yang kecil

Hepatosplenomegali

Petechiae

Jaundice

Chorioretinitis

Kalsifikasi periventrikel

Defisit neurologis

>80% merupakan jangka panjang yang berupa kehilangan pendengaran, gangguan pengelihatan dan gangguan perkembangan.

Page 28: Tugas Poliklinik

28

CMV

Diagnosis

Metode serologis diagnosa infeksi maternal primer dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan dari seronegatif menjadi seropositif (tampak adanya IgM dan IgG anti CMV)

Metode virologis, viremia maternal dapat ditegakkan dengan menggunakan uji immuno fluoresen.

Page 29: Tugas Poliklinik

29

CMV

Diagnosis

Diagnosis prenatal harus dikerjakan terhadap ibu dengan kehamilan yang menunjukkan infeksi primer pada umur kehamilan sampai 20 minggu.

Diagnosis prenatal metode PCR dan isolasi virus pada cairan ketuban yang diperoleh setelah amniosentesis.

Page 30: Tugas Poliklinik

30

Herpes

Definisi

Berdasarkan perbedaan imunologi dapat dikenali 2 jenis herpes simpleks virus (HSV)

HSV tipe 1 (Non genital)

HSV tipe 2 (Genital) dan ditularkan melalui hubungan seksual.

Page 31: Tugas Poliklinik

31

Herpes

Penularan

Janin hampir selalui terinfeksi oleh virus yang di keluarkan dari serviks atau saluran genital bawah.

Virus menginvasi uterus setelah selaput ketuban pecah atau kontak dengan janin saat persalinan.

Page 32: Tugas Poliklinik

32

HerpesManifestasi pada

Bayi

Terkadang asimptomatik saat kelahiranAtau muncul dalam 4 minggu setelah

kelahiran Manifestasi yang kadang muncul berupa lesi kulit

Page 33: Tugas Poliklinik

33

Sifilis

Definisi

Sifilis kongenital adalah penyakit yang didapatkan janin dalam uterus dari ibunya yang menderita sifilis.3 Infeksi sifilis terhadap janin dapat terjadi pada setiap stadium sifilis dan setiap masa kehamilan

Page 34: Tugas Poliklinik

34

Sifilis

Etiologi

Treponema pallidum, yang termasuk ordoSpirochaetales, familia Spirochaetaceae dan genus Treponema. Bentuk seperti spiral teratur, panjangnya antara 6-15 um, lebar 0,15 um, terdiri dari delapan sampai dua puluh empat lekukan. Gerakannya berupa rotasi sepanjang aksis dan maju seperti gerakan pembuka botol.

Page 35: Tugas Poliklinik

35

Sifilis

Penularan

Sifilis dapat ditularkan oleh ibu pada waktu persalinan, namun sebagian besar kasus sifilis kongenital merupakan akibat penularan in utero. Resiko sifilis kongenital berhubungan langsung dengan stadium sifilis yang diderita ibu semasa kehamilan. Lesi sifilis kongenital biasanya timbul setelah 4 bulan in utero pada saat janin sudah dalam keadaan imunokompeten

Page 36: Tugas Poliklinik

36

Sifilis

Manifestasi

Sifilis Kongenital Dini:

1. IUGR

2. Mucous Patch dan Rhinitis Sifilitka

3. Kelainan kulit,rambut dan kuku. Dapat berupa makulaeritem,papula,papuloskuamosa dan bula.

4. Pada kasus yang berat tampak kulit menjadi keriput sehingga bayi tampak seperti orang tua.

5. Kelainan tulang Pada 6 bulan pertama,osteokondritis, periostitis dan osteitis pada tulang-tulang panjang merupakan gambaran yang khas.

6. Kelainan kelenjar getah bening: terdapat limfadenopati generalisata.

7. hepatomegali,splenomegali,nefritis,nefrosis,pneumonia

8. Kelainan mata:Korioretinitis,glaukoma dan uveitis

Page 37: Tugas Poliklinik

37

Sifilis

Manifestasi

2. Sifilis kongenital lanjut : Sifilis ini biasanya timbul setelah umur 2 tahun, Gambaran klinis dari sifilis kongenital dapat di bedakan dalam 2 tipe :

a. Inflamasi sifilis kongenital lanjut. Pada keadaan ini yang paling pentig adalah adanya lesi kornea, tulang, dan sistem saraf pusat.

b. Stigmata sifilis kongenital Adanya trias Hutchinson, yaitu :1. Perubahan pada gigi insisivus menjadi datar dan seperti gergaji.2. Opasitas kornea (kornea ditutupi kabut berwarnaputih)3. Ketulian karena gangguannervus akustikus(N.VIII).

Page 38: Tugas Poliklinik

38

TERIMAKASIH