tugas perokonomian indonesia

12
EKO SUDARMAKIYANTO (1M101535) PEREKONOMIAN INDONESIA 1 A. Ekonomi Klasik Pendekatan ekonomi klasik dalam teori pembangunan ekonomi merupakan sebuah kerangka yang berisi tema-tema utama dari ekonomi politik. Para pemikir ekonomi klasik mengajukan dan menguraikan secara terinci dua ide utama, yakni mengenai argumen tentang pasar atau ilmu ekonomi dapat dipandang mampu mengatur dirinya sendiri, dan bahwa ilmu ekonomi lebih penting dari bidang yang yang lain. Kemudian mengenai argumen nilai dan distribusi. Para pelopor ekonomi klasik memandang bahwa telah terjadi perubahan pada hubungan antara kehidupan politik dan non politik yang diistilahkan secara longgar sebagai pemenuhan terhadap kebutuhan pribadi. Berdasarkan persepsi ini, para pelopor melakukan re-definisi dan penyelarasan ulang. Penyelarasan ulang ini, para pelopor melakukan pergeseran penekanan, yakni menuju pada sebuah pandangan bahwa masyarakat mampu mengatur dirinya sendiri, dan mampu berkembang sesuai dengan pola perkembangan, proses dan tuntutan-tuntutannya sendiri. Dengan kata lain, institusi-institusi sosial yang penting dan vital dalam masyarakat tidaklah berkembang semata-mata karena direncanakan oleh keputusan-keputusan politik, melainkan masyarakat berkembang sesuai dengan tuntutan-tuntutan kebutuhan dasar dari kondisi kehidupan berkelompok masyarakat itu sendiri. Pandangan ini memberikan dorongan yang besar bagi pergeseran fokus semacam ini dimana penekanan terhadap politik dikurangi dan digeser ke arah pemahaman ekonomi. Adam Smith sebagai salah satu pelopor memandang kebangkitan masyarakat sipil sebagai dampak dari perilaku pencarian laba dan bukan sebagai akibat dari perencanaan yang dibuat dan dicanangkan oleh proses politik atau kewenangan publik apapun. Memudarnya dominasi politik ini tampak kelas di dalam konsep ”tangan tak terlihat” (invisible hand) maksudnya relasi pasar terhadap dirinya sendiri dari Adam Smith. Dia menyimpulkan bahwa politik tidak berdampak apa-apa bagi masyarakat, dia punya pandangan yang pesimistis terhadap kaum politisi yang negatif dan penuh dengan intrik-intrik kotor. Sehingga inti dari pandangan ekonomi klasik bahwa pasar akan berjalan dengan baik jika tanpa ada campur tangan politik. Biarkan pasar berjalan dengan sendirinya,meskipun adanya penderitaan yang ditimbulkan pasar adalah penderitaaan pada individu per individu saja. Maksudnya pendapatan dan kesejahteraan dari seorang penjual tertentu bisa saja menurun oleh karena kondisi pasar, tapi pendapatan dan kesejahteraan dari semua penjual sebagai satu kesatuan

Upload: eko-sudarmakiyanto

Post on 03-Jan-2016

36 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Tugas Perokonomian Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Perokonomian Indonesia

EKO SUDARMAKIYANTO (1M101535) PEREKONOMIAN INDONESIA

1

A. Ekonomi Klasik

Pendekatan ekonomi klasik dalam teori pembangunan ekonomi merupakan sebuah kerangka

yang berisi tema-tema utama dari ekonomi politik. Para pemikir ekonomi klasik mengajukan dan

menguraikan secara terinci dua ide utama, yakni mengenai argumen tentang pasar atau ilmu

ekonomi dapat dipandang mampu mengatur dirinya sendiri, dan bahwa ilmu ekonomi lebih

penting dari bidang yang yang lain. Kemudian mengenai argumen nilai dan distribusi.

Para pelopor ekonomi klasik memandang bahwa telah terjadi perubahan pada hubungan

antara kehidupan politik dan non politik yang diistilahkan secara longgar sebagai pemenuhan

terhadap kebutuhan pribadi. Berdasarkan persepsi ini, para pelopor melakukan re-definisi dan

penyelarasan ulang. Penyelarasan ulang ini, para pelopor melakukan pergeseran penekanan, yakni

menuju pada sebuah pandangan bahwa masyarakat mampu mengatur dirinya sendiri, dan mampu

berkembang sesuai dengan pola perkembangan, proses dan tuntutan-tuntutannya sendiri. Dengan

kata lain, institusi-institusi sosial yang penting dan vital dalam masyarakat tidaklah berkembang

semata-mata karena direncanakan oleh keputusan-keputusan politik, melainkan masyarakat

berkembang sesuai dengan tuntutan-tuntutan kebutuhan dasar dari kondisi kehidupan

berkelompok masyarakat itu sendiri.

Pandangan ini memberikan dorongan yang besar bagi pergeseran fokus semacam ini dimana

penekanan terhadap politik dikurangi dan digeser ke arah pemahaman ekonomi. Adam Smith

sebagai salah satu pelopor memandang kebangkitan masyarakat sipil sebagai dampak dari perilaku

pencarian laba dan bukan sebagai akibat dari perencanaan yang dibuat dan dicanangkan oleh

proses politik atau kewenangan publik apapun. Memudarnya dominasi politik ini tampak kelas di

dalam konsep ”tangan tak terlihat” (invisible hand) maksudnya relasi pasar terhadap dirinya

sendiri dari Adam Smith. Dia menyimpulkan bahwa politik tidak berdampak apa-apa bagi

masyarakat, dia punya pandangan yang pesimistis terhadap kaum politisi yang negatif dan penuh

dengan intrik-intrik kotor.

Sehingga inti dari pandangan ekonomi klasik bahwa pasar akan berjalan dengan baik jika

tanpa ada campur tangan politik. Biarkan pasar berjalan dengan sendirinya,meskipun adanya

penderitaan yang ditimbulkan pasar adalah penderitaaan pada individu per individu saja.

Maksudnya pendapatan dan kesejahteraan dari seorang penjual tertentu bisa saja menurun oleh

karena kondisi pasar, tapi pendapatan dan kesejahteraan dari semua penjual sebagai satu kesatuan

Page 2: Tugas Perokonomian Indonesia

EKO SUDARMAKIYANTO (1M101535) PEREKONOMIAN INDONESIA

2

tidak mungkin bisa mengalami kerugian. Selain itu, kerugian yang dialami oleh penjual atau

pebisnis hanya bersifat sementara karena kesulitan itu akan berakhir ketika si penjual

menyesuaikan keterampilannya dan modalnya sehingga bisa menghasilkan barang lain yang

disukai pasar.

Kendati demikian permasalahan dalam argumen klasik ini tentang pasar yang meregulasinya

sendiri adalaj bahwa seandainya pun pasar memang benar-benar mampu meregulasi dirinya

dengan cara seperti di atas, kepuasan yang dirasakan individu dari pasar akan tergantung pada

bagimana, dan berapa barang yang ia jual di pasar. Bukan berapa kebutuhan pribadi dari si individu

yang menentukan berapa yang ia konsumsi, melainkan sejauh mana kemampuannya untuk

memenuhi kebutuhan orang lain. Kemudian tanpa ada regulasi terhadap aturan main pasar, tidak

semua masyarakat yang mampu menikmati dari keuntungan dari mekanisme pasar ini. Masyarakat

yang tidak memiliki modal dan keterampilan dengan sendirinya akan semakin terhimpit oleh

permainan pasar tersebut.

B. Ekonomi Neoklasik

Ilmu ekonomi neoklasik bukanlah sekedar versi modern dari ekonomi klasik. Ide utama

dalam pemikiran neoklasik adalah konsep ”pilihan yang dibatasi”. Konsep ini memandang

individu sebagai pelaku yang membuat pilihan, atau orang yang harus memilih dari beberapa

alternatif tindakan berdasarkan pandangan atau imajinasinya sendiri tentang apa dampak dari tiap-

tiap alternatif bagi dirinya sendiri. Para ekonom yang dididik dalam tradisi neoklasik

mengasumsikan bahwa semua orang akan selalu berusaha untuk mencapai level kepuasan yang

tertinggi di dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, sehingga tingkat kebahagiaan yang

tertinggi dapat dicapai sesuai dengan sumberdaya yang tersedia bagi kita.

Pendekatan neoklasik bertolak dari ide tentang masimalisasi kebutuhan individu. Langkah

berikutnya adalah menggunakan ide ini untuk mendefinisikan kondisi-kondisi maksimalisasi

kesejahteraan untuk sebuah sistem yang terdiri dari beberapa individu yang saling terkait.

Kesejahteraan dari sebuah kelompok harus didefinisikan secara berbeda dari kesejahteraan

individu. Sebuah kelompok dikatakan mendapatkan kesejahteraan yang maksimal ketika semua

anggota dari kelompok itu berhasil memaksimalkan kesejateraannya masing-masing, asalkan

kesejateraan dari semua individu dalam kelompok saling terkait satu sama lain.

Page 3: Tugas Perokonomian Indonesia

EKO SUDARMAKIYANTO (1M101535) PEREKONOMIAN INDONESIA

3

Mengenai mekanisme pasar dalam pandangan neoklasik ini, pasar untuk produk atau bahkan

untuk tenaga kerja bahwa hubungan antara pasar dan pilihan ini tidak boleh dikenai intervensi oleh

pemerintah. Batas-batas pasar ditentukan sebagai batas sejauh mana ketersediaan pilihan mampu

meningkatkan kesejahteraan. Agar dapat menentukan batas-batas ini, kita perlu memerhatikan

prinsip apa saja 9misalnya hak-hak individu) yang harus dipenuhi sebelum individu memilih.

Secara ringkasnya, pendekatan ini dalam ilmu ekonomi memandang pasar sebagai institusi yang

memungkinkan terbentuknya peluang yang semaksimal mungkin bagi pertukaran secara bebas,

sehingga memungkinkan terwujudnya efisiensi yang seluas-luasnya. Pasar memungkinkan

individu untuk mengganti sumberdaya atau komoditas yang hendak ia gunakan agar bisa

memenuhi kebutuhannya. Jika dilihat dari sudut pandang konsumen, situasi semacam ini terbentuk

jika ada banyak jenis barang konsumen di pasar yang bisa ia pilih. Dari sudut pandang produsen,

situasi ini terjadi ketika ada kesempatan untuk mengkombinasikan faktor-faktor produksi dengan

banyak cara yang berbeda. Tanah, tenaga kerja, dan kapital, yang semuanya memiliki banyak lagi

sub kategori di dalamnya, bisa digabungkan dengan proporsi yang berbeda-beda untuk

menghasilkan barang-barang yang dapat dijual di pasar.

Ekonomi dipandang sebagai proses dimana orang berusaha memaksimalkan pemenuhan

terhadap kebutuhan berdasarkan sumberdaya yang ada. Pasar dipandang sebagai sebuah sistem

yang terdiri dari transaksi-transaksi yang dilakukan secara sukarela antar beberapa pemilik yang

independen yang semuanya sama-sama mengejar kepentingan pribadinya sendiri-sendiri. Menurut

pandangan ini, transaksi-transaksi ini baru akan terjadi kalau dianggap bisa memberikan

peningkatan kesejahteraan bagi kedua belah pihak yang terlibat dalam transaksi.

Cara pandang dari pendekatan ini menghasilkan dua jenis agenda politik. Yang pertama,

adalah agenda politik yang berusaha untuk mengamankan atau mempertahankan sistem hak

kepemilikan agar transaksi bisa terjadi secara sukarela. Ini dilakukan dengan memberlakukan dan

menegakkan beberapa aturan tentang hak kepemilikan yang dirancang untuk menunjang tujuan-

tujuan pencapaian kesejahteraan individu. Yang kedua, adalah agenda politik yang terkait dengan

pihak-pihak yang tidak ikut mengadakan kontrak tapi terpengaruh oleh kontra atau transaksi itu,

atau agenda yang terkait dengan situasi-situasi di mana transaksi-transaksi yang berpotensi untuk

meningkatkan kesejhateraan tidak dapat dilakukan karena berbagai alasan yang bukan merupakan

batasan-batasan yang harus dipatuhi agar bisa menegakkan hak kepemilikan.

Page 4: Tugas Perokonomian Indonesia

EKO SUDARMAKIYANTO (1M101535) PEREKONOMIAN INDONESIA

4

Pandangan ekonomi neoklasik selanjutnya juga menerapkan logika ekonomi dasar dari

pilihan terbatas terhadap situasi-situasi dimana transaksi pribadi tidak berhasil memaksimalkan

kesejahteraan. Istilah ”ekonomi” disini digunakan dalam dua artian. Artian yang pertama dan yang

paling mendasar dari ”ekonomi” disini adalah penghematan yang dilakukan karena terbatasnya

pilihan yang ada. Yang kedua, ”ekonimi” disini berarti menggunakan mekanisme pasar sebagai

salah satu cara untuk meningkatkan pemenuhan terhadap kebutuhan individu. Cara lainnya adalah

lewat politik. Jika membangun ilmu ekonomi politik berdasarkan pendekatan neoklasik adalah

sama dengan mempertimbangkan masalah kegagalan pasar (karena pendekatan neoklasik

sebenarnya tidak membutuhkan politik dan lebih menekankan pada ekonomi, maka politik baru

diperlukan kalai ekonominya gagal, atau dengan kata lain kalau pasarnya tidak sempurna.

Ekonomi politik neoklasik menelaah situasi dimana pasar tidak berhasil memberikan peluang

kepada individu-individu untuk mencapai level pemenuhan kebutuhan yang semaksimal mungkin

sesuai dengan sumberdaya yang tersedia.

C. Pendekatan Keynesian

Pendekatan ini mengajukan sebuah kritik terhadap konsep pasar yang meregulasinya

dirinya sendiri yang banyak digunakan oleh para pemikir klasik dan neoklasik sebelumnya. Kritik

dari pendekatan Keynesian ini mempertanyakan pandangan bahwa sistem pasar yang tidak

diregulasi akan dapat sepenuhnya memanfaatkan potensi produksi yang ada dalam masyarakat.

Inti dari argumen pasar yang meregulasi dirinya sendiri adalah sistem pasar akan mempertemukan

orang yang memiliki permintaan dengan orang yang memiliki pasokan sedemikan rupa sehingga

kebutuhan semua orang akan terpenuhi seoptimal mungkin sesuai dengan sumberdaya yang ada.

Argumen neoklasik ini sebelumnya merujuk pada harga dan permintaan. Harga dari barang akan

naik atau turun sedemikian rupa sehingga semua kebutuhan dalam pasar akan terpeuhi yakni

semua yang dibawa produsen ke pasar akan selalu mendapatkan pembeli. Mekanisme harga ini

akan menjamin bahwa permintaan akan selalu ada, dan sekaligus membuat investasi kapital

diarahkan pada bagian-bagian yang memerlukan lebih banyak investasi, dimana kebutuhan yang

lebih tinggi akan investasi ini akan ditandai dengan adanya profitabilitas yang lebih besar.

Kritik dari Keynesian mengatakan bahwa kegagalan untuk menemukan pembeli bisa jadi

merupakan masalah sistemik yang tidak ada hubungannya dengan ketidakcocokan antara apa yang

diproduksi dengan apa yang diperlukan, melainkan bisa disebabkan karena kegagalan mekanisme

Page 5: Tugas Perokonomian Indonesia

EKO SUDARMAKIYANTO (1M101535) PEREKONOMIAN INDONESIA

5

pasar itu sendiri untuk menarik pembeli-pembeli yang memiliki daya beli yang cukup. Dengan

kata lain, pasar gagal untuk mempertemukan permintaan dengan pasokan, sehingga tidak berhasil

memanfaatkan keseluruhan kapasitas produksi yang tersedia dalam masyarakat. Kegagalan pada

permintaan agregat (tidak adanya pembeli yang cukup untuk membeli semua produk dalam pasar)

ini memiliki perbedaan yang mendasar dengan kegagalan pada permintaan individu (tidak adanya

pembeli yang cukup untuk membeli produk dari satu penjual tertentu). Kalau pasar secara

sistematis mengalami kegagalan untuk mendapatkan permintaan agregat maka itu akan berdampak

terhadap kemampuan pasar sebagai mekanisme untuk memenuhi kebutuhan. Penilaian tentang

mampu tidaknya pasar ini terkait dengan pandangan kita tentang bagaimana hubungan antara

urusan pribadi dengan badan publik, sehingga berdampak juga terhadap pandangan tentang

keterpisahan antara bidang ekonomi dan politik dan sejauh mana ekonomi dapat mendominasi

kehidupan bermasyarakat.

Kritik dari pendekatan Keynesian berusaha untuk mempertimbangkan kembali hubungan

antara politik dengan pasar. Namun sejauh ini, banyak ekonom dari aliran Keynesian

menyimpulkan bahwa kegagalan dalam permintaan agregat (kegagalan dari pasar untuk menarik

konsumen-konsumen dalam jumlah yang sesuai dengan pasokan yang ada dalam pasar) tidak harus

diperlakukan sebagai sebuah masalah politik. Para ekonom Keynesian mengajukan argumen

bahwa stabilitas dan kecukupan mekanisme-mekanisme otomatis, yaitu dengan menggunakan

sarana administratif dan bukan dengan cara politik.

Argumen dari pendekatan Keynesian ini, tentu saja dapat diperdebatkan lagi. Tapi yang

penting disini adalah bahwa perdebatan terhadap pandangan dari aliran Keynesian ini akan

menggeser fokus dari topik-topik utama dalam ekonomi politik ke bidang yang berbeda. Kita perlu

memahami kritik Keynesian terhadap konsep pasar yang meregulasi dirinya sendiri secara lebih

terperinci. Kritik Keynesian ini mengimplikasikan bahwa cara pandangan kita terhadap

perekonomian pasar harus direvisi secara signifikan. Revisi yang dilakukan oleh kritikan dari

pendekatan ini sendiri ditunjukkan pada masalah-masalah yang bersifat sentral dari ekonomi

politik, yakni sifat dasar, tujuan sosial dan batas-batas dari sistem kepemilikan. Pendekatan

Keynesian memfokuskan pada ketidakstabilan proses reproduksi dan pertumbuhan dalam

perekonomian kapitalis. Karena adanya beberapa faktor perekoniman kapitalis mengandung

proses-proses yang membuat reproduksi di dalamnya menjadi tidak stabil sehingga tidak dapat

Page 6: Tugas Perokonomian Indonesia

EKO SUDARMAKIYANTO (1M101535) PEREKONOMIAN INDONESIA

6

diperkirakan secara pasti perkembangannya. Proses-proses yang menimbulkan ketidakstabilan ini

membuat kita menjadi ragu tentang sejauh mana pasar yang meregulasinya sendiri dapat dijadikan

institusi bagi masyarakat untuk mengorganisir produksi dan distribusi barang.

Pandangan perekonomian kapitalis mengandung unsur-unsur yang membuatnya menjadi

tidak stabil sebelumnya sudah ada sejak lama. Karl Marx merupakan tokoh yang paling keras

mengkritik tentang pasar yang meregulasi dirinya sendiri memiliki kecenderungan untuk

mengalami krisis yang akan mengakibatkan pengangguran dalam skala besar dan pasar produk

akan gagal untuk menyalurkan keseluruhan kapasitas produksi yang ada dalam produk kapitalis.

Keynes sepakat dengan pandangan Marx ini namun hanya sebatas tertentu saja. Biarpun Keynes

tidak menggunakan bahasa yang dramatis seperti yang biasa digunakan Marx untuk

menggambarkan gangguan-gangguan yang terjadi dalam proses reproduksi kapitalis, namun

Keynes juga membatan pendapat bahwa pasar mampu mempertahankan ketersediaan lapangan

kerja dan kelancaran reproduksi. Keynes menolak ide bahwa kapitalisme mengandung unsur-

unsur yang membuatnya tidak stabil dan mengalami kekacauan, namun dia menyimpulkan bahwa

kalau perekonomian kapitalis dibiarkan bekerja tanpa intervensi negara (atau dalam konsep klasik

disebut ”tangan tak terlihat”) , maka akan terjadi situasi di mana sumber daya yang ada tidak

termanfaatkan secara penuh dalam kadar yang signifikan.

D. Neo-Keynesian

Pandangan mereka disebut Keynesian kerena teori mereka merupakan determinasi

pemikiran Keynes dan disebut Neo kerena pemikiran Keynes tersebut diperbaharui berdasarkan

penelitian empiris yang lebih baru. Neo-Keynes merupakan penerus ajaran Keynes yang banyak

berjasa dalam mengembangkan teori-teori yang berhubungan dengan usaha menjaga stabilitas

perekonomian. Teori-teori tersebut menjelaskan tentang fluktuasi ekonomi (business cycle) dan

teori-teori yang berhubungan dengan pertumbuhan dan pendapatan.

Fluktuasi Ekonomi (Business cycle)

Pada masa sebelumnya, masalah fluktuasi ekonomi ini telah dibicarakan, namun

pembahasannya hanya sepintas dikarenakan sudah begitu melekatnnya kepercayaan orang

terhadap pemikiran klasik, yang mengatakan bahwa perekonomian akan selalu menuju

keseimbangan dan tidak akan terjadi guncangan dalam perekonomian.

Page 7: Tugas Perokonomian Indonesia

EKO SUDARMAKIYANTO (1M101535) PEREKONOMIAN INDONESIA

7

Pembahasan tentang fluktuasi ekonomi ini mendapatkan perhatian yang lebih serius pada

era sesudah Keynes (Neo-Keynes). Mereka membahas teori fluktuasi ekonomi secara mendalam

karena mereka memerlukan teori-teori yang mampu menjelaskan apa yang menyebabkan

perekonomian tidak stabil dan yang lebuh penting lagi adalah apa tindakan dan kebijakan yang

dapat dilakukan untuk mencegah gerak perekonomian yang berfluktuasi tersebut agar menjadi

lebih stabil.

Bagi kaum Neo-Keynes, fluktuasi ekonomi terjadi karena dua penyebab utama. Pertama,

terjadinya perubahan-perubahan dalam tingkat investasi dan rendahnya tingkat konsumsi. Kedua,

fluktuasi terjadi karena tidak adanya mekanisme koreksi yang mampu mendorong perekonomian

pada keseimbangan full-employment, yang disebabkan oleh kakunya harga dan tingkat upah

dalam mekanisme penyesuaian. Kerena perekonomian tidak selalu berada pada keseimbangan,

sering terjadi fluktuasi. Ketidakseimbangan perekonomian yang berkaitan dengan pengangguran

dan inflasi menyebabkan kaum neo-keynesian percaya perlunya intervensi dari pemerintah sebagai

langkah koreksi.

Berikut tokoh-tokoh pemikir yang fenomenal dari kaum neo-keynesian:

1. Alvin Hansen

Hansen berhasil menyusun secara sistematis serangkaian pikiran dasar Keynes dalam suatu

kerangka analisis yang rapi dan utuh. Dia dengan jelas menujukkan hal-hal pokok pada sistem

pemikirannya dalam ramifikasinya terhadap kebijakan negara secara langsung dan tidak langsung.

Hansen juga menjelaskan permasalahan mengenai pendapatan nasional, investasi, dan

kesempatan kerja, yang ditempatkan dalam suatu pola perkembangan ekonomi yang ditandai gerak

gelombang kegiatan yang menaik dan menurun (dalam hal ini Hansen juga dipengaruhi oleh

pemikiran Joseph Schumpeter, yang bersama-sama berinduk di Harvard University). Dalam

hubungan ini, pengelolaan permintaan agragatif dilihat sebagai pencerminan dari kebijakan fiskal

yang anti-siklis. Hansen juga menghubungkan antara beberapa pemikiran dari Alfred Marshall dan

dari cabang ilmu ekonomi pemikiran Keynes. Dalam pola pendekatan Hansen, kini teori siklus

ekonomi dijadikan lagi sebagai bagian dalam kerangka teori ekonomi umum.

2. Joseph Schumpeter

Page 8: Tugas Perokonomian Indonesia

EKO SUDARMAKIYANTO (1M101535) PEREKONOMIAN INDONESIA

8

Dari masa-masa sebelumnya, pakar pertama yang lebih serius dalam mengembang teori

pertumbuhan adalah Schumpeter. Bagi dia, pelaku utama pertumbuhan ekonomi adalah adanya

entepreneur. Entrepreneur bukan hanya seorang pengusaha atau manajer, melainkan juga

seseorang yang mau menerima risiko dan menghasilkan produk dan teknologi baru dalam

masyarakat.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi akan berkembang pesat dalam lingkungan, masyarakat

yang menghargai dan merangsang orang untuk menggali penemuan-penemuan baru, seperti

lingkungan masyarakat penganut laissez faire. Dalam masyarakat yang demikian, insentif bagi

penemuan baru lebih tinggi.

Juga depresi tahun 30-an, menurut Schumpeter, bukan karena kelemahan sistem kapatilis

tetapi justru karena kekuatannya, yang pada saat itu perekonomian sedang berada dalam salah satu

titik terendah dalam suatu gelombang panjang. Jika ditemukan inovasi dan teknologi baru,

perekonomian akan membaik kembali.

3. Simon Kuznets

Kuznets berperan dalam kegiatan yang bersangkut-paut dengan data statistik yang

selanjutnya berkembang menjadi ilmu pengetahuan dengan kerangka analisis berdasarkan teknik

dan metode matematika canggih. Kuznets memantau kegiatan ekonomi dalam masyarakat dengan

berpangkal pada suatu kerangka perhitungan nasional dengan dilengkapi tentang unsur-unsur

komponen dalam pendapatan nasional.

Berkat karya kuznets tersebut, pengertian-pengertian pokok dalam kerangka teori Keynes

dapat diberikan wujud nyata secara kuantitatif-empiris, seperti mengenai hubungan antara

pendapatan-konsumsi-tabungan-investasi dalam masyarakat secara agregat. Dan segala sesuatu itu

dapat diamati dan dikaji secara berturut-turut sesuai tahapan dalam perkembangan waktu. Hal ini

dikenal sebagai time series analysis.

4. Paul Samuelson

Di bawah pengaruh Samuelson, kerangka dasar pemikiran Keynes disempurnakan sampai

pada tingkat yang lebih manju dan dalam lingkup pembahasan yang lebih luas.

Page 9: Tugas Perokonomian Indonesia

EKO SUDARMAKIYANTO (1M101535) PEREKONOMIAN INDONESIA

9

Ada dua hal yang berjasa dari ulasan Samuelson. Pertama, diperlihatkannya tentang

hubungan timbal-balik antara faktor multiplier dan asas accelerator, yang berimplikasi bahwa

multiplier dan accelerator saling memperkuat perannya dalam jalannya perekonomian secara

agregat. Permintaan efektif dari masyarakat dipengaruhi oleh investasi langsung (autonomous

investment), yang selanjutnya melalui faktor multiplier menyebabkan tambahan pendapatan

dengan berlipat. Permintaan efektif pun dapat diberi stimulan yag berawal dari pengeluaran

konsumen, yang selanjutnya melalui asas accelerator secara tidak langsung menyebabkan

bertambahnya investasi (induced investement).

Bidang kedua adalah mengenai lalu lintas perdagangan dan pembayaran internasional.

Samuelson memperjelas hubungan antara kebijakan fiskal dengan keseimbangan dalam lalu lintas

pembayaran internasional. Hal ini memperllihatkan peranan foreign trade multiplier (dampak

multiplier yang berasal dari perdangan luar negeri) dan berbagai kemungkinan penyimpangan dari

keseimbangan internasional. Di sini dapat dilihat adanya integrasi mengenai segi ekulibrium

internasional ke dalam kerangka umum teori ekonomi makro.

5. Walt Withman Rostow

Teori pembangunan yang paling terkenal adalah ulasan dari Rostow, yang mengatakan

bahwa negara-negara berkembang yang ingin maju harus melalui tahap-tahap pembangunan

sebagai berikut.

· Tahap tradisional statis

Yang dicirikan oleh keadaan IPTEK yang masih sangat rendah dan tidak berpengaruh

terhadap kehidupan dan perekonomian pun masih didominasi sektor pertanian-pedesaan. Struktur

sosial-politik masih kaku.

· Tahap transisi

IPTEK mulai berkembang, sehingga produktivitas semakin meningkat dan industri semakin

berkembang. Tenaga kerja mulai beralih dari sektor pertanian ke sektor industri, pertumbuhan

tinggi, kaum pedagang bermunculan, dan struktur sosial-politik semakin membaik.

Tahap lepas landas (take-off)

Page 10: Tugas Perokonomian Indonesia

EKO SUDARMAKIYANTO (1M101535) PEREKONOMIAN INDONESIA

10

Dicirikan oleh keadaan suatu hambatan sosial-politik yang umumnya dapat diatasi. Tingkat

kebudayaan dan IPTEK semakin maju, investasi dan pertumbuhan tetap tinggi, dan mulai adanya

ekspansi perdagangan ke luar negeri.

Tahap dewasa

Masyarakat semakin tinggi penguasaan IPTEK, sehingga terjadi perubahan komposisi

angkatan kerja di mana jumlah skilled labor lebih banyak daripada unskilled labor. Serikat dagang

dan gerakan buruh semakin maju dan berperan. Pendapatan perkapita tinggi.

Tahap mass consumption

Masyarakat hidup serba kecukupan, kehidupan aman tentram, dan laju pertumbuhan

penduduk semakin rendah.

Proses di atas hanya bisa berlangsung jika dipenuhi beberapa kondisi, seperti pemerintahan

yang stabil, adanya perbaikan tingkat pendidikan, adanya kelompok inovator dan wiraswastawan,

meningkatnya tabungan dan investasi hingga mencapai 10 persen dari pendapatan nasional, dan

adanya reformasi sosial.

E. New-Keynesian

Nicholas Gregory Mankiw

Mankiw adalah Professor Ekonomi di Harvard University. Penelitiannya mencakup banyak

bidang dalam ilmu ekonomi dan meliputi berbagai tulisan mengenai penyesuaian harga, perilaku

konsumen, pasar keuangan, kebijakan moneter dan fiskal, dan pertumbuhan ekonomi.

Dalam konsep makroekonominya yang sangat terkenal dan merupakan bidang ahlinya,

Mankiw menawarkan keseimbangan dalam pembahasan isu-isu makroekonomi jangka pendek

dan jangka panjang, mengintegrasikan wawasan teori klasik dan teori Keynes, menyajikan teori

ekonomi dengan beberapa variasi model sederhana, dan memberikan penekanan bahwa

makroekonomi adalah disiplin ilmu empiris yang banyak berkaitan dengan bidang-bidang ilmu

lainnya.

Page 11: Tugas Perokonomian Indonesia

EKO SUDARMAKIYANTO (1M101535) PEREKONOMIAN INDONESIA

11

Mankiw merumuskan teori-teori ekonomi ke dalam “Ten Principles of Economics”-nya.

Tujuannya adalah untuk menjelaskan overview tentang apa itu ekonomi. Kesepuluh prinsip

tersebut adalah:

1. Orang menghadapi berbagai trade-off (efisiensi dan equality)

2. Biaya adalah sesuatu yang dikorbankan oleh seseorang untuk mendapatkan sesuatu

hal yang lain

3. Orang rasional berpikir terhadap margin (perubahan marginal)

4. Orang bereaksi terhadap insentif

5. Perdagangan/pertukaran dapat membuat setiap orang menjadi lebih baik

6. Pasar merupakan sebuah solusi yang baik untuk mengorganisir aktivitas ekonomi

(tentang ekonomi pasar)

7. Pemerintah terkadang dapat meningkatkan kinerja pasar (tentang kegagalan pasar,

eksternalitas, dan kekuatan pasar.

8. Standar hidup sebuah negara bergantung pada kemampuannya dalam memproduksi

barang dan jasa (tentang produktivitas)

9. Harga-harga meningkat ketika pemerintah mencetak uang terlalu banyak (tentang

inflasi)

10. Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran

(tentang fluktuasi ekonomi)

David Romer

Romer adalah Professor ekonomi politik di University of California, Berkeley. Dia

merupakan pakar ekonomi di bidang makroekonomi. Dalam karya terbarunya, Romer bekerja

sama dengan istrinya, Christina Romer, pada kebijakan fiskal dan moneter dari tahun 1950 hingga

saat ini, dengan menggunakan catatan dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dan

bahan-bahan dari staf The Fed untuk mempelajari bagaimana Federal Reserve membuat

keputusan. Karyanya menunjukkan bahwa beberapa dari kredit untuk pertumbuhan ekonomi yang

relatif stabil pada tahun 1950, should lies dengan good policy oleh Federal Reserve, di samping

itu anggota FOMC telah membuat keputusan yang lebih baik dengan mengandalkan lebih dekat

pada perkiraan yang dibuat oleh staf The Fed tersebut.

Page 12: Tugas Perokonomian Indonesia

EKO SUDARMAKIYANTO (1M101535) PEREKONOMIAN INDONESIA

12

Baru-baru ini, Romers (David dan Christina) berfokus pada dampak kebijakan pajak

pemerintah dan pertumbuhan ekonomi secara umum. Karya ini terlihat pada catatan sejarah

perubahan pajak Amerika Serikat dari 1945-2007, tidak termasuk perubahan pajak endogen, yang

dibuat untuk melawan resesi atau meringankan biaya pengeluaran baru pemerintah. Ia menemukan

bahwa ada peningkatan pajak eksogen, dibuat misalnya untuk mengurangi pewarisan defisit

anggaran, mengurangi pertumbuhan ekonomi (meskipun dengan jumlah yang lebih kecil setelah

tahun 1980 dari sebelumnya). Romers juga menemukan, "Tidak ada dukungan untuk hipotesis

bahwa pemotongan pajak mengendalikan pengeluaran pemerintah, memang pemotongan pajak

bisa saja meningkatkan pengeluaran. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa efek utama dari

pemotongan pajak pada anggaran pemerintah adalah mendorong timbulnya peningkatan pajak

berikutnya"

Ia juga menulis tentang beberapa mata pelajaran bagi ekonom makro, seperti “Do Students

Go to Class? Should They?” dan “Do Firms Maximize? Evidence from Professional Football”.

Dynamic Stochastic General Equlibrium (DSGE)

Model ini adalah cabang dari teori keseimbangan umum terapan yang berpengaruh dalam

makroekonomi kontemporer. Metodologi DSGE berupaya menjelaskan fenomena ekonomi

agregat, seperti pertumbuhan ekonomi, siklus bisnis, dan dampak kebijakan moneter dan fiskal,

berdasarkan model ekonomi makro yang berasal dari prinsip ekonomi mikro. Salah satu alasan

utama makroekonomi berusaha untuk membangun model microfounded adalah, tidak seperti yang

lebih tradisional model peramalan makroekonometrik, model microfounded pada prinsipnya tidak

harus rentan terhadap kritik Lucas. Selain itu, karena dasar mikro didasarkan pada preferensi

pengambil keputusan dalam model, fitur model DSGE merupakan indikator alami untuk

mengevaluasi efek kesejahteraan dari perubahan kebijakan. Struktur dari model DSGE ini adalah

preferensi, teknologi, dan kerangka institusional.