tugas perencanaan transp.(metode sintetis)

3
Metode Sintetis / Analitis (Analytical/Sintetic Method) Metode ini merupakan alternative dari metode faktor pertumbuhan dan didasari oleh 2 asumsi yaitu : a. Sebelum masa perjalanan masa yang akan datang (future travel) kita ramalkan, terlebih dahulu kita harus mengetahui alas an terjadinya perjalanan masa sekarang. b. Alasan terjadinya perjalanan yang dimaksud, harus kita modelkan dengan menggunakan sebuah analogi dengan perilaku hokum alam (fisika). Berdasarkan dengan dua asumsi diatas, maka metode sintetis/analitis ini berprinsip : Bahwa pergerakan (perjalanan) arus dari zona asal ke zona tujuan: - Berbanding lurus dengan perjalanan yang berasal dari zona asal i dan perjalanan yang tertarik ke zona tujuan j,serta - Berbanding terbalik dengan kuadrat tingkat aksesibilitas atau tingkat hambatan/kendala (seperti jarak, waktu dan ongkos). Metode sintetis ini, seperti halnya metode factor pertumbuhan, juga memiliki model – model yang dapat dipakai buat untuk memprediksi arus perjalanan masa yang akan datang. Model – model yang ada dalam metode sintetis/analitis ini diantaranya adalah: A. Model Gravity (GR). Model gravity ini lebih banyak dipakai oleh para peneliti dyalam memperkirakan arus perjalanan antar zona pada masa yang terbdatang dalam metode sintetis pada tahap sebaran perjalanan, karena disamping modelnya yang sederhana untuk dipahami dan diterapkan,juga model analog ini dengan konsep hokum gravitasi ( gaya tarik menarik antar 2 benda) oleh Isaac Newton tahun 1686 yang hukumnya berbunyi: “ Gaya tarik menarik (F) antara 2 benda, berbanding lurus dengan massa kedua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua massa benda itu “, yang kalau kita analogkan dengan transportasi (perjalanan antar 2 zona) adalah:

Upload: steven-alexander-kapojos

Post on 27-Sep-2015

242 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

transportasi

TRANSCRIPT

Metode Sintetis / Analitis (Analytical/Sintetic Method)Metode ini merupakan alternative dari metode faktor pertumbuhan dan didasari oleh 2 asumsi yaitu :

a. Sebelum masa perjalanan masa yang akan datang (future travel) kita ramalkan, terlebih dahulu kita harus mengetahui alas an terjadinya perjalanan masa sekarang.

b. Alasan terjadinya perjalanan yang dimaksud, harus kita modelkan dengan menggunakan sebuah analogi dengan perilaku hokum alam (fisika).

Berdasarkan dengan dua asumsi diatas, maka metode sintetis/analitis ini berprinsip :

Bahwa pergerakan (perjalanan) arus dari zona asal ke zona tujuan:

Berbanding lurus dengan perjalanan yang berasal dari zona asal i dan perjalanan yang tertarik ke zona tujuan j,serta Berbanding terbalik dengan kuadrat tingkat aksesibilitas atau tingkat hambatan/kendala (seperti jarak, waktu dan ongkos).

Metode sintetis ini, seperti halnya metode factor pertumbuhan, juga memiliki model model yang dapat dipakai buat untuk memprediksi arus perjalanan masa yang akan datang. Model model yang ada dalam metode sintetis/analitis ini diantaranya adalah:

A. Model Gravity (GR).

Model gravity ini lebih banyak dipakai oleh para peneliti dyalam memperkirakan arus perjalanan antar zona pada masa yang terbdatang dalam metode sintetis pada tahap sebaran perjalanan, karena disamping modelnya yang sederhana untuk dipahami dan diterapkan,juga model analog ini dengan konsep hokum gravitasi ( gaya tarik menarik antar 2 benda) oleh Isaac Newton tahun 1686 yang hukumnya berbunyi: Gaya tarik menarik (F) antara 2 benda, berbanding lurus dengan massa kedua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua massa benda itu , yang kalau kita analogkan dengan transportasi (perjalanan antar 2 zona) adalah:

Jumlah perjalanan (T) antara 2 zona asal dan tujuan (Ti-j) berbanding lurus dengan jumlah perjalanan yang berasal dari zona asal I dan yang menuju zona tujuan j (Oi dan Dj) dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara zona asal dan tujuan berupa jarak fisik (distance), waktu pencapaian zona tujuan j (time) dan biaya perjalanan (Cost) . Hukum Gravitasi Newton:

F = G.m1.m2 d21-2dimana:

F = gaya tarik menarik antara 2 benda

m1 dan m2= massa masing-masing benda tersebut

d21-2= Kuadrat jarak antara 2 benda tersebut.

G= Konstanta gravitasi.

Sedangkan dalam transportasi, formula gravity model menjadi:

Ti-j = k.Oi.Dj d21-2Dalam pemakaiannya, sebenarnya ada 4 jenis model Gravity (GR) yaitu:

1. Model Tanpa Batasan (UnConstrained Gravity/UCGR).

Rumus:

Ti-j = Oi . Dj . Ai . Bj . f (Ci-j)

Dimana:

Ai = 1, untuk seluruh (i)

Bj= 1, untuk seluruh (j)2. Model dengan Satu Batasan (Single Constrain Gravity/SCGR),dengan batasan di zona asal i.

Rumus:

3. Model dengan Satu Batasan (Single Constrain Gravity/SCGR),dengan batasan di zona tujuan j(Atraction Constrain Gravity/ACGR).Rumus:

4. Model dengan Dua Batasan (Double Constrain Gravity/DCGR) yaitu berupa batasan di kedua zona asal dan tujuan (Production-Atraction Constrain/PACGR) atau disebutkan juga dengan model dengan batasan penuh (Full Constrain Gravity/FCGR).Rumus:

Ti-j = Ai . Oj . Bi . Dj . exp ( Ci-j)

B. Model Opportunity (O)Ada 2 macam dasar model opportunity dalam memperkirakan sebaran pergerakan pada masa yang akan datang yaitu:

Model Itervening Opportunity yang nanti akan dibahas dalam model Gravity Opportunity (GO),dan Model Competing Opportunity (persaingan kesempatan).Secara umum bentuk Modl Opportunity ini dapat digambarkan melalui formulasi Bruton Berikut:

Ti-j = TI(G) . PjC. Model Gravity Opportunity (GO)Model GO ini memiliki submodel seperti:

Intervening Opportunity (IO) Direct Opportunity (DO)

Logarithmic Opportunity (LO)

Exponent Opportunity (EO)

Gabungan LO dan EO (jenis campuran/BO)