desain virtual set menggunakan metode kamera sintetis pada news studio...

166
i DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO SITI FATIMAH Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H

Upload: phamduong

Post on 14-May-2018

227 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

i

DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN

METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

SITI FATIMAH

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

Page 2: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

ii

DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN

METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Siti Fatimah

105091002852

Menyetujui,

PENGESAHAN UJIAN

Pembimbing I

Dr. Eko Syamsuddin H, M.Eng

NIP. 19691025198812001

Pembimbing II

Qurrotul Aini, MT

NIP. 197303252009012001

Mengetahui, Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, M.Sc.,MIT NIP. 19710522 200604 1 002

Page 3: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

iii

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul ”Desain Virtual Set Menggunakan Metode Kamera Sintetis Pada News Studio” yang ditulis oleh Siti Fatimah, 105091002852 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Agustus 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.

Menyetujui,

Penguji I

Arini, MT NIP. 19760131 200901 2001

Penguji II

Ria Hari Gusmita, M.Kom NIP. 19820817 200912 2002

Pembimbing I

Dr. Eko Syamsuddin H, M.Eng NIP. 19691025 19881 2001

Pembimbing II

Qurrotul Aini, MT NIP. 19730325 200901 2001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1001

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman MIT M.Sc NIP. 19710522 200604 1002

Page 4: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Agustus 2010

Siti Fatimah 105091002852

Page 5: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

v

ABSTRAK SITI FATIMAH, Desain Virtual Set Menggunakan Metode Kamera Sintetis Pada News Studio. (Di bawah bimbingan Bapak DR. Eko Syamsuddin H. M.Eng dan Ibu Qurrotul Aini, MT). Dengan bertambahnya jumlah stasiun televisi yang ada saat ini, bertambah pula kebutuhan akan ruang yang digunakan sebagai studio dengan latar belakang yang berbeda sesuai kebutuhan. Sementara pengetahuan tentang proses dan pembuatan set dengan teknik virtual masih terbatas. Padahal dengan menggunakan teknik virtual set, dapat membuat tampilan studio lebih hidup dan variatif. Proses penyiaran berita yang berlangsung di news studio didesain sedemikian rupa agar menarik perhatian dan enak dipandang. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka peneliti membuat sebuah aplikasi yang dapat memberikan informasi dan mengenalkan teknik virtual set tersebut kepada masyarakat umum khusunya orang-orang yang berkecimpung di dunia multimedia. Aplikasi ini memberi informasi tentang alat yang digunakan, proses produksi hingga penjelasan berupa video dan sebuah studio dengan konsep virtual reality. Peneliti menggunakan metode kamera sintetis sebagai acuan proyeksi dalam pembuatan studio tiga dimensi. Aplikasi ini disusun berdasarkan metode pengembangan multimedia menurut Luther yang dilakukan berdasarkan 6 tahap, yaitu konsep, perancangan, pengumpulan bahan, pembuatan, tes dan distribusi. Sedangkan pengumpulan datanya menggunakan studi pustaka, studi literatur, observasi, wawancara dan kuisioner. Pada tahap pembuatan, peneliti menggunakan Adobe Director sebagai perangkat lunak utama yang dibantu dengan Macromedia Flash, Adobe Photosop, Ulead Video Studio dan 3DS Max. Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada 30 responden secara umum, ternyata sebanyak 73,33% responden menjawab bahwa tampilan aplikasi ini menarik dan sebanyak 60% responden menjawab bahwa aplikasi ini sudah memberikan informasi yang lengkap tentang proses siaran menggunakan virtual set. Pada tahap distribusi, aplikasi disimpan dalam bentuk CD dengan format .exe agar dapat dijalankan di komputer lain tanpa harus menginstall perangkat lunak yang digunakan untuk membuat aplikasi. Untuk saran kedepannya, diharapkan terdapat aplikasi serupa dengan kendali gerak menggunakan mouse. Kata Kunci: Virtual Set, Kamera Sintetis, Tiga Dimensi, Virtual Reality

Page 6: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, segala puji bagi Allah SWT atas segala

nikmat dan karunia yang telah tercurahkan kepada hamba-Nya di muka bumi ini.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia keluar dari kegelapan.

Puji syukur yang sebesar-sebesarnya kepada Allah atas pertolongan-Nya sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul DESAIN VIRTUAL SET

MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS

STUDIO, yang merupakan salah satu tugas wajib mahasiswa sebagai persyaratan

untuk mengambil gelar Strata 1 (S1) pada Program Studi Teknik Informatika

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam pengerjaannya, telah banyak waktu, tenaga dan pikiran yang telah

dicurahkan oleh peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. Begitu juga dengan

kesulitan dan hambatan, baik itu teknis maupun non teknis. Namun berkat

bimbingan dan bantuan yang diberikan semua pihak, peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi, Bapak Yusuf Durachman, MIT dan Ibu Viva

Arifin, M.MSi selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknik

Informatika.

Page 7: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

vii

2. Bapak Dr. Eko Syamsuddin H, M.Eng dan Ibu Qurrotul Aini, MT

selaku dosen pembimbing yang telah sabar memberikan bimbingan,

bantuan dan dukungan baik secara moril maupun teknis.

3. Seluruh dosen program studi Teknik Informatika atas ilmu-ilmu yang

diajarkan selama peneliti kuliah, serta staff akademik program studi

Teknik Informatika.

4. Ibu Arini, MT dan Ibu Ria Hari Gusmita, M.Kom atas saran dan

perbaikannya selaku penguji.

5. Ayahanda, Ibunda, Kakak-kakak dan keponakan tersayang yang telah

memberi begitu banyak bantuan dari segi moril maupun materiil. Tiada

kata yang dapat diucapkan untuk berterima kasih selain dengan doa

yang selalu dipanjatkan agar mereka semua selalu dalam lindungan-

Nya.

6. Teman sekelas TI-B-2005 yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu

yang telah melewati waktu hampir lima tahun bersama peneliti dan

sudah seperti keluarga sendiri.

7. Seluruh teman-teman Teknik Informatika dan Sistem Informasi

angkatan 2005, 2004 dan 2003, atas bantuan serta masukan dalam

pembuatan aplikasi skripsi ini.

8. Seluruh keluarga besar Bintaro BSD News atas kepercayaannya

kepada peneliti untuk bekerja dan berkarya dalam menyelesaikan

skripsi pada waktu yang bersamaan.

9. Seluruh karyawan TVRI terutama bagian HRD, Grafis dan Studio

Control atas bantuannya kepada peneliti dalam melakukan riset.

Page 8: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

viii

Peneliti menyadari bahwa hasil skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

sehingga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti serta pembaca. Akhir kata,

kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya tugas akhir ini semoga

Allah selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Amin.

Wassalam

Jakarta, Agustus 2010

Siti Fatimah

Page 9: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN............................................................................ iv

ABSTRAK........................................................................................................ v

KATA PENGANTAR..................................................................................... vi

DAFTAR ISI.................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah.......................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian......................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian....................................................................... 4

1.6 Metode Penelitian 5

1.6.1 Metode Pengumpulan Data................................................ 5

1.6.2 Metode Pengembangan Aplikasi Multimedia.................... 6

1.7 Sistematika Penulisan.................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Multimedia....... .......................................................................... 9

2.2 Elemen Multimedia..................................................................... 11

2.2.1 Teks.................................................................................... 10

2.2.2 Grafik/Gambar................................................................... 11

A. Grafik Bitmap............................................................... 13

Page 10: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

x

B. Grafik Vektor................................................................ 16

2.2.3 Animasi............................................................................. 17

2.2.4 Video................................................................................. 19

2.2.5 Suara.................................................................................. 21

2.3 Chromakey.................................................................................. 23

2.4 Virtual Set................................................................................... 24

2.5 Virtual Reality............................................................................. 27

2.6 Collision Detection...................................................................... 28

2.7 Proyeksi 30

2.7.1 Proyeksi Paralel................................................................ 31

2.7.2 Proyeksi Perspektif........................................................... 32

2.8 Kamera Sintetis........................................................................... 32

2.9 Perangkat Lunak Authoring........................................................ 34

2.9.1 Macromedia Flash MX 2004.............................................. 35

2.9.2 Adobe Director 11.............................................................. 36

2.9.3 3DS Max 7......................................................................... 38

2.9.4 Adobe Photoshop CS 2...................................................... 39

2.9.5 Ulead Video Studio 10....................................................... 40

2.10 Storyboard................................................................................ 42

2.11 Struktur Navigasi...................................................................... 42

2.12 Flowchart................................................................................... 45

2.13 STD (State Transition Diagram)............................................... 46

2.14 Interaksi Manusia dan Komputer.............................................. 47

2.15 Penelitian Sejenis...................................................................... 49

2.16 Metode Penelitian...................................................................... 53

2.16.1 Metode Pengumpulan Data.............................................. 53

2.16.2 Metode Pengembangan Multimedia................................ 55

2.17 Metode Pengembangan Aplikasi Multimedia Lain................... 58

2.17.1 Metode Pengembangan Aplikasi Multimedia Menurut

Vaughan.......................................................................... 58

2.17.2 Metode Pengembangan Aplikasi Multimedia Menurut

Dastbaz........................................................................... 59

Page 11: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

xi

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data......................................................... 63

3.1.1 Studi Pustaka...................................................................... 63

3.1.2 Studi Literatur.................................................................... 63

3.1.3 Studi Lapangan................................................................... 64

A. Observasi...................................................................... 64

B. Wawancara ................................................................... 65

C. Kuisioner....................................................................... 66

3.2 Metode Pengembangan Aplikasi Multimedia............................. 67

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Konsep........................................................................................ 70

4.2 Perancangan............................................................................... 72

A. Perancangan Storyboard........................................................ 72

B. Perancangan Flowchart View................................................ 78

C. Perancangan Arsitektur Navigasi.......................................... 87

D. Perancangan Diagram Transisi (STD).................................. 88

E. Perancangan Antarmuka (User Interface).............................. 90

4.3 Pengumpulan Bahan................................................................... 93

4.4 Pembuatan.................................................................................. 96

4.4.1 Pembuatan Aplikasi Menu Intro....................................... 101

4.4.2 Pembuatan Aplikasi Menu Utama.................................... 101

4.4.3 Pembuatan Aplikasi Menu Penjelasan.............................. 103

4.4.4 Pembuatan Aplikasi Menu Cara Kerja............................. 104

4.4.5 Pembuatan Aplikasi Menu Virtual Set............................. 105

A. Collision Detection...................................................... 107

B. Kamera Sintetis............................................................ 108

C. Virtual Set.................................................................... 109

4.4.6 Pembuatan Aplikasi Menu Info........................................ 111

4.5 Tes.............................................................................................. 112

4.6 Distribusi.................................................................................... 115

Page 12: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

xii

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan................................................................................ 125

5.2 Saran.......................................................................................... 126

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 127

LAMPIRAN..................................................................................................... 128

Page 13: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Flowchart....................................................................................... 45

Tabel 2.2 Skripsi Sebelumnya Tentang Visualisasi Tata Letak Ruang.......... 50

Tabel 2.3 Skripsi Sebelumnya Tentang Virtual Reality Pada Sepeda Motor. 51

Tabel 2.4 Skripsi Sebelumnya Tentang Galeri Virtual................................... 52

Page 14: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Printed Teks………………………………………………….. 10

Gambar 2.2 Scanned Teks………………………………………………… 10

Gambar 2.3 Electronic Text……………………………………………….. 11

Gambar 2.4 Format Hypertext…………………………………………….. 11

Gambar 2.5 Grafik Bitmap........................................................................... 14

Gambar 2.6 Clipart....................................................................................... 15

Gambar 2.7 Contoh Perangkat Lunak Pengolah Bitmap.............................. 15

Gambar 2.8 Scanning Image......................................................................... 15

Gambar 2.9 Grafik Vektor............................................................................ 16

Gambar 2.10 Animasi Cahaya...................................................................... 17

Gambar 2.11 Animasi Kamera..................................................................... 18

Gambar 2.12 Animasi Modifier.................................................................... 18

Gambar 2.13 Animasi System Particle......................................................... 19

Gambar 2.14 Animasi Track View……………………………………… 19

Gambar 2.15 Gelombang Suara.................................................................... 22

Gambar 2.16 Chromakey.............................................................................. 23

Gambar 2.17 Virtual Set............................................................................... 24

Gambar 2.18 Studio Floor............................................................................ 26

Gambar 2.19 Virtual Reality......................................................................... 28

Gambar 2.20 Deteksi Tumbukan.................................................................. 29

Gambar 2.21 Jarak Pada Deteksi Tumbukan................................................ 29

Gambar 2.22 Perbandingan grafik 2D dan 3D............................................. 30

Gambar 2.23 Proyeksi Paralel...................................................................... 31

Gambar 2.24 Proyeksi Perspektif................................................................. 32

Gambar 2.25 Sistem Koordinat Pandang Kamera Sintetis........................... 34

Gambar 2.26 Area Kerja Flash MX 2004.................................................... 35

Gambar 2.27 Tampilan Adobe Director 11.................................................. 37

Gambar 2.28 Jendela Script.......................................................................... 38

Gambar 2.29 Area Kerja 3Ds Max............................................................... 38

Page 15: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

xv

Gambar 2.30 Area Kerja Photoshop CS 2.................................................... 40

Gambar 2.31 Ulead Video Studio 10............................................................ 41

Gambar 2.32 Contoh Storyboard.................................................................. 42

Gambar 2.33 Struktur Navigasi Linier......................................................... 43

Gambar 2.34 Struktur Navigasi Hierarki...................................................... 43

Gambar 2.35 Struktur Navigasi Nonlinier.................................................... 44

Gambar 2.36 Struktur Navigasi Komposit................................................... 44

Gambar 2.37 Simbol State............................................................................ 46

Gambar 2.38 Simbol Transition State.......................................................... 46

Gambar 2.39 Simbol Kondisi dan Aksi........................................................ 47

Gambar 2.40 Siklus Pengembangan Aplikasi Multimedia........................... 56

Gambar 2.41 Siklus Pengembangan Multimedia menurut Dastbaz............. 60

Gambar 3.1 Foto Hasil observasi.................................................................. 65

Gambar 3.2 Rincian Tahap Pengembangan Sistem Multimedia.................. 67

Gambar 4.1 Flowchart Intro......................................................................... 78

Gambar 4.2 Flowchart Menu Utama............................................................ 79

Gambar 4.3 Flowchart Menu Penjelasan...................................................... 80

Gambar 4.4 Flowchart Cara Kerja................................................................ 81

Gambar 4.5 Flowchart Virtual Set................................................................ 82

Gambar 4.6 Flowchart Camview.................................................................. 83

Gambar 4.7 Flowchart Virtual Studio.......................................................... 84

Gambar 4.8 Flowchart Video....................................................................... 85

Gambar 4.9 Flowchart Info……………………………………………….. 86

Gambar 4.10 Arsitektur Navigasi................................................................. 87

Gambar 4.11 Rancangan STD Menu Utama................................................ 88

Gambar 4.12 Rancangan STD Penjelasan Virtual Set.................................. 88

Gambar 4.13 Rancangan STD Cara Kerja.................................................... 89

Gambar 4.14 Rancangan STD Virtual Set.................................................... 89

Gambar 4.15 Rancangan STD Info.............................................................. 90

Gambar 4.16 Tampilan Video Intro pada Windows Media Player.............. 94

Gambar 4.17 Website tentang Virtual Set..................................................... 95

Gambar 4.18 Gambar Master Control hasil foto.......................................... 95

Page 16: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

xvi

Gambar 4.19 Proses Pengeditan di Adobe Photoshop CS 2......................... 97

Gambar 4.20 Proses Pengeditan di Adobe Director 11................................ 98

Gambar 4.21 Proses Pembuatan di 3DS Max 7............................................ 98

Gambar 4.22 Proses Pengolahan video di Ulead Video Studio 10............... 99

Gambar 4.23 Proses pembuatan pada Macromedia Flash MX 2004............ 99

Gambar 4.24 Langkah Pembuatan Aplikasi................................................. 100

Gambar 4.25 Pembuatan Animasi Intro menggunakan Flash...................... 101

Gambar 4.26 Pembuatan Tombol pada Macromedia Flash MX 2004......... 102

Gambar 4.27 Desain Menu Pada Adobe Director 11................................... 102

Gambar 4.28 Desain Video Dengan Tombol Play........................................ 103

Gambar 4.29 Tampilan Score Pada Halaman Penjelasan............................. 104

Gambar 4.30 Marker-marker Yang Terdapat Pada Halaman Cara Kerja.... 105

Gambar 4.31 Material Editor yang digunakan pada 3DS Max 7................. 106

Gambar 4.32 Gambar yang digunakan untuk Material Editor..................... 106

Gambar 4.33 Proses Eksport pada 3DS Max 7............................................. 107

Gambar 4.34 Desain Virtual Set 3D pada Adobe Director........................... 107

Gambar 4.35 Contoh Tmpilan Benturan dengan Collision Detection.......... 108

Gambar 4.36 Contoh Tampilan hasil teknik Kamera Sintetis...................... 109

Gambar 4.37 Pembuatan Virtual Set pada Ulead Video Studio…………... 110

Gambar 4.38 Info Pembuat gabungan dari Photoshop dan Flash................ 111

Gambar 4.39 Tampilan Depan CD............................................................... 116

Gambar 4.40 Tampilan Belakang CD........................................................... 116

Gambar 4.41 Tampilan CD........................................................................... 116

Gambar 4.42 Intro......................................................................................... 117

Gambar 4.43 Halaman Menu Utama............................................................ 117

Gambar 4.44 Penjelasan................................................................................ 118

Gambar 4.45 Penjelasan dengan Bahasa Inggris.......................................... 118

Gambar 4.46 Penjelasan dengan Bahasa Indonesia...................................... 119

Gambar 4.47 Cara Kerja............................................................................... 119

Gambar 4.48 Alat Yang Digunakan.............................................................. 120

Gambar 4.49 Alur Kerja............................................................................... 120

Gambar 4.50 Virtual Set............................................................................... 121

Page 17: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

xvii

Gambar 4.51 Camview................................................................................. 121

Gambar 4.52 Virtual Studio.......................................................................... 122

Gambar 4.53 Video....................................................................................... 122

Gambar 4.54 Info Aplikasi........................................................................... 123

Gambar 4.55 Info Pembuat........................................................................... 123

Page 18: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Wawancara................................................................................ 128

Lampiran 2 Kuisioner................................................................................... 131

Lampiran 3 Script......................................................................................... 134

Lampiran 4 Data Perbandingan Studio......................................................... 138

Lampiran 5 Data Yang Dipakai.................................................................... 139

Lampiran 6 Foto Hasil Observasi................................................................. 141

Lampiran 7 Daftar Istilah.............................................................................. 142

Page 19: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

SKRIPSI

DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN

METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

Oleh :

Siti Fatimah

105091002852

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 / 1431 H

Page 20: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

ABSTRAK SITI FATIMAH, Desain Virtual Set Menggunakan Metode Kamera Sintetis Pada News Studio. (Di bawah bimbingan Bapak DR. Eko Syamsuddin H. M.Eng dan Ibu Qurrotul Aini, MT). Dengan bertambahnya jumlah stasiun televisi yang ada saat ini, bertambah pula kebutuhan akan ruang yang digunakan sebagai studio dengan latar belakang yang berbeda sesuai kebutuhan. Sementara pengetahuan tentang proses dan pembuatan set dengan teknik virtual masih terbatas. Padahal dengan menggunakan teknik virtual set, dapat membuat tampilan studio lebih hidup dan variatif. Proses penyiaran berita yang berlangsung di news studio didesain sedemikian rupa agar menarik perhatian dan enak dipandang. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka peneliti membuat sebuah aplikasi yang dapat memberikan informasi dan mengenalkan teknik virtual set tersebut kepada masyarakat umum khusunya orang-orang yang berkecimpung di dunia multimedia. Aplikasi ini memberi informasi tentang alat yang digunakan, proses produksi hingga penjelasan berupa video dan sebuah studio dengan konsep virtual reality. Peneliti menggunakan metode kamera sintetis sebagai acuan proyeksi dalam pembuatan studio tiga dimensi. Aplikasi ini disusun berdasarkan metode pengembangan multimedia menurut Luther yang dilakukan berdasarkan 6 tahap, yaitu konsep, perancangan, pengumpulan bahan, pembuatan, tes dan distribusi. Sedangkan pengumpulan datanya menggunakan studi pustaka, studi literatur, observasi, wawancara dan kuisioner. Pada tahap pembuatan, peneliti menggunakan Adobe Director sebagai perangkat lunak utama yang dibantu dengan Macromedia Flash, Adobe Photosop, Ulead Video Studio dan 3DS Max. Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada 30 responden secara umum, ternyata sebanyak 73,33% responden menjawab bahwa tampilan aplikasi ini menarik dan sebanyak 60% responden menjawab bahwa aplikasi ini sudah memberikan informasi yang lengkap tentang proses siaran menggunakan virtual set. Pada tahap distribusi, aplikasi disimpan dalam bentuk CD dengan format .exe agar dapat dijalankan di komputer lain tanpa harus menginstall perangkat lunak yang digunakan untuk membuat aplikasi. Untuk saran kedepannya, diharapkan terdapat aplikasi serupa dengan kendali gerak menggunakan mouse. Kata Kunci: Virtual Set, Kamera Sintetis, Tiga Dimensi, Virtual Reality

Page 21: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehadiran virtual set dalam dunia pertelevisian bukan lagi hal yang baru.

Terutama pada stasiun televisi lokal yang belakangan bermunculan. Adanya

keterbatasan dalam jumlah ruangan yang dibutuhkan dan banyaknya program

acara yang ada mengharuskan mereka menyiasati hal tersebut dengan

menggunakan desain studio virtual set. Teknologi ini biasa dikenal oleh

masyarakat awam dengan teknik bluescreen atau greenscreen, namun terdapat

beberapa perbedaan mendasar dalam konsep dan alat yang digunakannya. Tidak

banyak juga masyarakat yang asing dengan istilah virtual set, padahal

kenyataannya mereka sering melihat tampilannya di televisi.

Virtual set dapat membuat tampilan studio lebih hidup dan variatif. Proses

penyiaran berita yang berlangsung di news studio didesain sedemikian rupa agar

menarik perhatian dan enak dipandang. News studio menggunakan background

(latar belakang) yang terdiri dari bermacam-macam tipe, ada yang berupa gambar

dua dimensi (bisa berupa poster), layar besar dan yang menggunakan studio

virtual dengan tampilan latar belakang sesuai yang diinginkan.

Permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil wawancara awal peneliti

kepada pegawai di TVRI adalah adanya keterbatasan pengetahuan orang-orang

yang bekerja di bidang penyiaran menggunakan teknologi virtual set. Contohnya

adalah pegawai yang bekerja di stasiun televisi bagian studio control, khususnya

pegawai baru yang masih butuh penjelasan lengkap tentang sistem yang dipakai di

1

Page 22: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

2

tempat kerja. Selain itu, mahasiswa maupun pelajar yang tertarik akan bidang

penyiaran, khususnya virtual set, juga memerlukan informasi tentang teknologi

virtual set yang digunakan pada stasiun televisi.

Dalam menampilkan desain tiga dimensi pada layar, dibutuhkan metode

proyeksi. Dan pada aplikasi ini peneliti menggunakan metode kamera sintetis

yang diketahui dapat menghasilkan objek tiga dimensi pada layar dengan lebih

baik karena tidak bertumpu pada bidang pandang tertentu saja.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka peneliti tertarik

untuk merancang aplikasi pengenalan news studio dengan teknik virtual set.

Ruang siaran dibuat seolah-olah lebih nyata, dinamis dan ditampilkan secara

visual menggunakan teknologi multimedia. Keuntungan yang didapat dengan

penggunaan virtual set yaitu dapat menghemat pengeluaran yang dibutuhkan

untuk menyediakan latar belakang berupa gambar dua dimensi hasil cetak. Selain

itu, desain virtual set memiliki keunggulan karena objeknya dapat berada di mana

saja sesuai keinginan, tidak seperti tampilan menggunakan bluescreen biasa.

Pada penulisan skripsi ini, peneliti akan membahas proses perancangan

virtual set pada penyiaran berita yang berlangsung di studio virtual dengan judul

”Desain Virtual Set Menggunakan Metode Kamera Sintetis pada News

Studio”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

Page 23: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

3

1. Bagaimana mengenalkan teknik virtual set yang digunakan pada news

studio dengan memanfaatkan teknologi multimedia?

2. Bagaimana menghasilkan aplikasi yang dapat berguna dan mudah

dimengerti bagi karyawan maupun mahasiswa yang mempunyai

ketertarikan di bidang tersebut?

3. Bagaimana menjalankan aplikasi yang sudah dibuat di komputer pembuat

tanpa perlu menginstall lagi di komputer pengguna?

4. Merancang sebuah aplikasi yang dapat menampilkan sistem virtual set

pada sebuah news studio dengan mentransformasikan objek nyata ke layar

dua dimensi menggunakan metode kamera sintetis?

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini tidak terlalu luas dan sesuai dengan

hasil yang diinginkan, maka peneliti membatasi ruang lingkup pembahasan

sebagai berikut:

1. Metode proyeksi yang digunakan dibatasi pada metode kamera sintetis dan

cara pandangnya saja.

2. Perancangan aplikasi berupa isi dan tata letak dari studio siaran berita

disajikan sesuai dengan kebutuhan produser saat peneliti melakukan riset.

3. Informasi yang disajikan terbatas pada pengenalan virtual set, berupa hal-

hal yang harus diperhatikan dalam proses siaran yang berlangsung di

studio seperti lighting, posisi kamera dan yang terkait dengan metode

kamera sintetis.

Page 24: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

4

4. Merancang desain studio virtual set menggunakan Multimedia

Development Tool seperti 3Ds Max, Macromedia Flash MX 2004, Adobe

Photoshop CS 2, kemudian menggabungkannya dengan perangkat lunak

Adobe Director 11.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan pada skripsi ini adalah:

1. Menghasilkan sebuah aplikasi pengenalan news studio pada televisi yang

menarik menggunakan virtual set dengan metode kamera sintetis dan

teknik collision detection pada tampilan tiga dimensinya.

2. Menjadikan virtual set sebagai salah satu alternatif latar belakang

(background) pada news studio.

3. Menghasilkan aplikasi yang langsung dapat digunakan tanpa menginstall

perangkat lunak untuk membuat aplikasi.

4. Mengetahui seberapa banyak pengguna yang dapat memahami isi dari

aplikasi dan menggunakan aplikasi tanpa kesulitan.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari skripsi adalah sebagai berikut:

Bagi Masyarakat

1. Memberikan gambaran tentang proses pembuatan desain ruang

dengan perangkat lunak pengolah grafis tiga dimensi.

2. Memanfaatkan teknologi multimedia sebagai media penyampaian

yang efektif dan mudah dipahami.

Page 25: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

5

Bagi Stasiun Televisi

1. Sebagai alat bantu untuk mengenalkan kepada karyawan baru yang

bekerja pada bagian studio control tentang sistem virtual set yang

digunakan di tempat tersebut.

2. Sebagai bahan perbandingan dalam memilih sistem apa yang akan

digunakan untuk jenis acara tertentu.

Bagi Peneliti

1. Menerapkan ilmu multimedia, broadcasting dan desain tiga

dimensi yang diperoleh di universitas.

2. Sebagai salah satu syarat kelulusan strata satu (S1) Jurusan Teknik

Informatika Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

1.6 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, menggunakan beberapa metode penelitian yaitu:

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

1. Studi Pustaka

Dilakukan dengan membaca dan mempelajari secara mendalam

referensi yang mendukung teori, yaitu berupa buku, jurnal dan situs

website.

2. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan melihat dan membandingkan

penelitian yang sejenis. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan

penelitian yang satu dengan yang lainnya.

Page 26: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

6

3. Studi Lapangan

Pada studi lapangan, peneliti membaginya menjadi tiga bagian, yaitu:

A. Observasi

Melalui observasi atau pengamatan langsung, peneliti

mendapatkan data berupa materi dan informasi yang dibutuhkan dalam

melakukan penelitian.

B. Wawancara

Dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan

dengan mengajukan pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan

pula. Metode wawancara dapat dilakukan awal sebelum aplikasi

maupun sesudah aplikasi dibuat.

C. Kuisioner

Metode ini dilakukan setelah aplikasi selesai dan disebar kepada

pengguna yang dimaksud dengan tujuan apakah aplikasi sudah sesuai

dengan yang diharapkan atau masih terdapat kekurangan.

1.6.2 Metode Pengembangan Aplikasi Multimedia

Peneliti menggunakan metode pengembangan aplikasi menurut Luther

yang dilakukan berdasarkan enam tahap yaitu:

1. Konsep (Concept)

Tahap konsep (concept) yaitu menentukan tujuan dan mendeskripsikan

konsep aplikasi yang akan dibuat dengan menentukan jenis aplikasi dan

spesifikasinya.

Page 27: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

7

2. Perancangan (Design)

Maksud dari tahap perancangan (design) adalah membuat spesifikasi

secara rinci mengenai desain ruang dan kebutuhan material lainnya.

3. Pengumpulan Bahan (Material Collecting)

Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan bahan (material collecting)

seperti animasi, audio, video, berikut pembuatan gambar, ruang tiga

dimensi dan grafik foto.

4. Pembuatan (Assembly)

Tahap pembuatan (assembly) merupakan tahap dimana seluruh objek

multimedia dibuat. Pembuatan aplikasi berdasarkan storyboard,

flowchart view, struktur navigasi atau diagram transisi yang berasal dari

tahap design.

5. Tes (Testing)

Tahap tes (testing) dilakukan setelah selesai tahap pembuatan dan

seluruh data telah dimasukkan. Pertama-tama dilakukan testing untuk

memastikan apakah hasilnya seperti yang diinginkan.

6. Distribusi (Distribution)

Pada tahap distribusi dilakukan evaluasi terhadap aplikasi multimedia

dan setelah semuanya selesai aplikasi multimedia akan disimpan

kedalam kepingan CD ROM atau perangkat keras lainnya.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini, pembahasan akan disajikan dalam lima bab, yang secara

singkat akan diuraikan sebagai berikut:

Page 28: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

8

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas secara detail teori yang diperlukan

dalam penelitian skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan menjelaskan metode yang digunakan

peneliti dalam melakukan penelitian.

BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini menguraikan hasil analisis dan perancangan

dari aplikasi yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab terakhir yang menyajikan kesimpulan pembahasan

serta saran yang digunakan untuk pengembangan lebih

lanjut.

Page 29: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini membahas secara detail teori-teori yang digunakan oleh peneliti

dalam menyusun skripsi.

2.1 Multimedia

Multimedia adalah kombinasi dari teks, gambar, seni grafis, suara, animasi

dan elemen-elemen video yang dimanipulasi secara digital. Multimedia terdiri

dari dua kata yaitu multi dan media. Multi berarti banyak, sedangkan media

berarti alat perantara untuk menyampaikan sesuatu. Salah satu hal yang akan

menambah daya tarik multimedia adalah unsur interaktifitas. Multimedia dapat

disebut interaktif ketika pengguna aplikasi dapat mengontrol apa saja elemen-

elemen yang ingin disajikan serta kapan elemen-elemen tersebut akan disajikan.

(Vaughan, 2004)

Multimedia juga dapat diartikan sebagai alat yang dapat menciptakan

presentasi dinamis dan interaktif dengan mengkombinasikan teks, grafik, animasi,

audio dan gambar video. (Robin dan Linda, 2001)

2.2 Elemen Multimedia

Dalam membuat aplikasi multimedia, diperlukan gabungan dari beberapa

elemen, yaitu:

9

Page 30: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

10

2.2.1 Teks

Merupakan elemen dasar paling sederhana dalam penyampaian informasi

yang membutuhkan ruang penyimpanan yang kecil. Dengan menggunakan teks,

informasi lebih mudah disampaikan dan dimengerti oleh pengguna. Teks terdiri

dari empat macam (Suyanto, 2003), yaitu:

- Printed Text : teks yang tercetak di atas kertas dan merupakan elemen dasar

untuk dokumen multimedia.

Gambar 2.1 Printed Teks

- Scanned Text : teks cetak hasil pindai (scan) oleh scanner sehingga dapat

dibaca oleh komputer

Gambar 2.2 Scanned Teks

Page 31: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

11

- Electronic Text : teks yang dapat dibaca oleh komputer dalam bentuk digital

dan dapat dikirim secara elektronis melalui jaringan.

Gambar 2.3 Electronic Text

- Hypertext : teks elektronik yang sudah mengacu pada teks yang sudah masuk

link.

Gambar 2.4 Format Hypertext

2.2.2 Grafik/ Gambar

Elemen grafis dapat dibuat skala dengan ukuran yang berbeda, diwarnai,

disusun, diletakkan di depan atau di belakang objek lain atau dibuat transparan.

Penggunaannya bermanfaat untuk menggambarkan informasi yang akan

disampaikan karena lebih mudah dimengerti.

Terdapat berbagai format gambar yang sering digunakan. Beberapa

diantaranya digunakan dalam pembuatan skripsi ini.

a. JPEG merupakan singkatan dari Joint Photographic Expert Group dan

dapat juga menggunakan ekstensi .jpg. Format JPEG merupakan

format grafik yang terkompresi, digunakan untuk menampilkan foto

dan gambar secara kontinyu dan dapat mengendalikan kedalaman

warna. Para desainer dapat memilih derajat kompresi file JPEG dengan

Page 32: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

12

mengindikasikan penetapan file output resolusi rendah, resolusi sedang

atau resolusi tinggi.

b. GIF (Graphics Interchange Format) terbatas dalam 256 warna saja,

tetapi salah satu warnanya dapat dibuat transparan sehingga dapat

meletakkan gambar dengan warna latar yang berbeda-beda. Selain itu,

format gif dapat digunakan sebagai animasi.

c. PNG (Portable Network Graphics) berbeda dengan JPG yang

menggunakan teknik kompresi yang menghilangkan data, file PNG

menggunakan kompresi yang tidak menghilangkan data (lossles

compression). Kelebihan file PNG adalah adanya warna transparan dan

alpha. Warna alpha memungkinkan sebuah gambar transparan, tetapi

gambar tersebut masih dapat dilihat mata seperti samar-samar atau

bening.

d. TIFF (Tagged Image File Format) merupakan salah satu format untuk

meyimpan gambar termasuk foto-foto digital. Kelebihan dari format

TIFF adalah lebih fleksibel dari format gambar bitmap yang didukung

oleh seluruh point, image editing dan aplikasi kedalaman layout.

Format ini terkompresi dan biasa digunakan oleh perusahaan

percetakan.

e. BMP (Bitmap Graphics) merupakan format file default windows.

Format ini mendukung RGB, Indexed Colour, Grayscale dan Bitmap

colour mode, tetapi tidak mendukung alpha channel.

Grafik merupakan elemen multimedia yang dipresentasikan dalam dua

dimensi maupun tiga dimensi sebagai media ilustrasi yang memperjelas

Page 33: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

13

penyampaian informasi. Grafik terdiri dari dua bentuk dasar yaitu grafik bitmap

dan grafik vektor.

A. Grafik Bitmap

Bitmap merupakan elemen paling sederhana dalam dunia digital. Gambar

bitmap dikenal juga dengan tampilan raster, menggunakan titik berwarna yang

dikenal dengan sebutan piksel, kemudian piksel-piksel tersebut ditempatkan pada

lokasi-lokasi tertentu dengan nilai-nilai warna tersendiri yang keseluruhan akan

membentuk tampilan gambar. Gambar raster bersifat dependent pixel, artinya

sangat dipengaruhi oleh banyaknya piksel penyusun gambar. Semakin banyak

piksel-piksel yang menyusun gambar raster, maka kualitasnya akan semakin baik

sehingga gambar terlihat halus. Sebaliknya, semakin sedikit piksel-piksel yang

menyusun suatu gambar, maka kualitasnya akan semakin kurang sehingga gambar

kasar.

Dalam pengolahan gambar raster, terdapat 2 (dua) hal pokok yang harus

diperhatikan, yaitu ukuran gambar (image size) dan resolusi (resolution).

Ukuran gambar (image size) menyatakan ukuran banyaknya piksel

penyusun gambar raster yang dinyatakan dalam matrik 2 dimensi, yaitu (X × Y)

Piksel, dimana X menyatakan ukuran banyaknya piksel perbaris pada arah

horizontal sedangkan Y menyatakan ukuran banyaknya piksel perkolom pada arah

vertikal. Sebagai contoh, gambar raster berukuran 800×600 piksel, terdiri dari

800×600 piksel = 480.000 piksel, dengan susunan 800 piksel setiap baris pada

arah horizontal dan 600 piksel setiap kolom pada arah vertikal.

Page 34: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

14

Atribut gambar raster yang tak kalah pentingnya adalah resolusi

(resolution), yang didefinisikan sebagai banyaknya piksel dalam setiap satuan

panjang. Umumnya, resolusi dinyatakan dalam satuan dpi (dot per inchi). Sebagai

contoh, gambar raster yang memiliki resolusi 72 dpi, berarti terdiri dari 72

dot (titik) pada setiap inchi.

Gambar 2.5 Grafik Bitmap

(Sumber: http://smajisit.files.wordpress.com/2009/07)

Kelemahan raster adalah setiap tampilan sangat bergantung kepada

resolusi yang artinya gambar tetap memiliki keterbatasan jumlah piksel, akibatnya

gambar bisa kehilangan detail dan juga akan terlihat kotak-kotak jika mengalami

pembesaran.

Bitmap dapat diolah menggunakan perangkat-perangkat lunak seperti ACD

Systems, Corel PhotoPaint, Corel Draw, Adobe Photoshop dan lain-lain. Gambar

bitmap dapat berasal dari:

Clipart

Clipart tidak harus buatan sendiri, tapi dapat diperoleh dari supplier

clipart maupun foto yang telah membuatkan image digital untuk

dipakai dan tersedia dalam CD-ROM dan melalui servis online.

Page 35: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

15

Gambar 2.6 Clipart

Perangkat lunak bitmap

Setelah menangkap bitmap, digunakan perangkat lunak untuk editing

dan menyimpannya dalam banyak format.

Gambar 2.7 Contoh Perangkat Lunak Pengolah Bitmap

Scanning Image

Proses menangkap bitmap dari sebuah foto menggunakan peralatan

penangkap video atau gambar yang dapat mendigitalkan image.

Gambar 2.8 Scanning Image

Page 36: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

16

B. Grafik Vektor

Grafis vektor terbentuk dari garis dan kurva yang terbentuk dari

sambungan titik-titik matematis yang disebut dengan vektor dan tampilan gambar-

gambarnya berdasarkan perhitungan koordinat. Tampilan vektor memiliki

keterbatasan untuk tingkat detailnya, tetapi vektor tidak bergantung kepada

jumlah resolusi, artinya gambar vektor dapat diubah-ubah ke berbagai ukuran dan

juga dapat dicetak pada tingkat resolusi sebesar apapun tanpa kehilangan detail

dan ketajaman gambar.

Gambar 2.9 Grafik Vektor

(Sumber: http://smajisit.files.wordpress.com/2009/07)

Kekurangan dari grafis vektor yaitu tidak dapat menghasilkan objek

gambar vektor yang prima ketika melakukan konversi objek gambar tersebut dari

format bitmap. Sedangkan kelebihannya antara lain adalah ruang penyimpanan

untuk objek gambarnya lebih efisien, dapat diubah ukuran dan bentuknya tanpa

menurunkan mutu tampilannya, dapat dicetak dengan resolusi tertinggi pada

printer dan relatif mudah dalam penyuntingannya.

Program untuk animasi 3D juga menggunakan grafis berbentuk vektor.

Misalnya, berbagai perubahan posisi, rotasi dan corak cahaya yang dibutuhkan

untuk memutar objek yang dihitung secara sistematis.

Page 37: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

17

2.2.3 Animasi

Animasi adalah membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi

merupakan perubahan visual sepanjang waktu dan memberi kekuatan besar pada

proyek multimedia. (Vaughan, 2004)

Animasi bertujuan untuk membuat objek seolah-olah bergerak. Dalam

animasi 3D, perangkat lunak menciptakan dunia virtual ke bentuk tiga dimensi

dan perubahan (gerakan) dihitung dari tiga aksis (x, y dan z). Hal ini membuat

image atau objek yang diciptakan terlihat tampak muka, belakang, samping atas

dan bawah, dan dapat bergerak mendekati dan menjauhi pemirsa, atau dalam

sumber cahaya virtual dan sudut padang, memungkinkan pemirsa untuk

menjelajahi dan melihat seluruh bagian objek dari semua sudut. Teknik dan

pemodelan animasi antara lain yaitu:

Animasi Cahaya: perubahan posisi intensitas cahaya serta efek yang

menyertainya.

Gambar 2.10 Animasi Cahaya

(Sumber: Murdock, 2004)

Page 38: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

18

Animasi Kamera: pengaturan titik pandang dengan perubahan posisi

kamera.

Gambar 2.11 Animasi Kamera (Sumber: Murdock, 2004)

Animasi Modifier: perubahan bentuk objek.

Gambar 2.12 Animasi Modifier (Sumber: Murdock, 2004)

Animasi System Particle: pengaturan parameter objek untuk

mempengaruhi gerak partikel. Sebagai contoh yaitu efek Super Spray,

yang dapat dikontrol penyebarannya.

Page 39: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

19

Gambar 2.13 Animasi System Particle (Sumber: Murdock, 2004)

Animasi dengan Track View: pengaturan perubahan informasi dari

objek animasi.

Gambar 2.14 Animasi Track View (Sumber: Murdock, 2004)

2.2.4 Video

Video merupakan elemen penting dari multimedia yang paling memikat

dan merupakan peranti powerful yang membawa pengguna komputer lebih dekat

ke dunia nyata. Pada video, informasi disajikan dalam satuan utuh dari objek,

sedangkan animasi hanya menyajikan gabungan berupa objek yang dimodifikasi

sehingga terlihat mendukung penggambaran dan telihat seakan hidup.

Pada teknik video terdapat dua format, yaitu format analog dan format

digital. Perbedaan kedua format ini adalah pada sinyal video analog yang

Page 40: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

20

ditampilkan di televisi ditransmisikan melalui kabel atau pancaran udara

(sinyalnya berada pada nilai maksimum dan minimum). Sedangkan sinyal digital

berbentuk biner, yang menggambarkan titik sebagai rangkaian nilai minimum atau

maksimum. (Setyobudi, 2005)

Analog dan digital sebenarnya lebih kepada istilah penyimpanan dan

penyebaran data. Data analog disebarluaskan melalui gelombang elektromagnetik

(gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor

“penggangu”, seperti cuaca maupun letaknya. Sementara data digital merubah

data menjadi sederhana, yaitu hanya terdiri dari “0” dan “1”.

Teknologi digital memiliki kualitas gambar dan suara yang jauh lebih

baik, tidak ada noise dan “ghost” pada tayangan. Pada siaran televisi analog, noise

bisa menyebabkan menurunnya kualitas audio dan gambar (video) sebelum sinyal

mencapai rumah.

Standar penyiaran video yang digunakan di seluruh dunia (Vaughan,

2004), yaitu:

1. NTSC (National Television Standards Committee)

Negara-negara seperti Amerika, Kanada, Korea dan Meksiko telah

menggunakan sistem penyiaran dan pemutaran video berdasarkan

spesifikasi NTSC yang dibuat pada tahun 1952. Standar ini

mendefinisikan sebuah metode untuk mengenkode informasi ke dalam

sinyal elektronik yang akan menciptakan gambar televisi. Pada sistem

NTSC, banyaknya garis-garis scanning horisontal tiap rangka gambar

sebanyak 525, lebih sedikit dari sistem PAL yang sebanyak 625.

Page 41: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

21

2. PAL (Phase Alternate Line)

Digunakan di Australia, Amerika Selatan, Cina, sebagian besar Eropa

dan Asia, termasuk Indonesia. PAL meningkatkan resolusi layar

menjadi 625 garis horisontal, namun memperlambat kecepatan scan

menjadi 25 frame per-detik.

3. SECAM (Sequential Color and Memory)

Diambil dari bahasa Perancis yaitu Sequential Couleur Avec Memoire,

digunakan di Perancis, Eropa Timur, Asia Tengah dan beberapa negara

di Afrika. Format SECAM hanya dipakai untuk penyiaran

(broadcasting), sebab di negara yang menggunakan standar SECAM

untuk kamera, video dan televisi berformat PAL. Sistem SECAM

memiliki jumlah garis horisontal sama dengan sistem PAL, yaitu

sebesar 625.

4. ATSC DTV

High Definition Television (HDTV) pada tahun 1980-an, pertama-tama

berubah menjadi Advanced Television (ATV), kemudian berakhir

menjadi Digital Television (DTV). HDTV menyediakan resolusi tinggi

dengan aspek rasio 16:9 dengan 1.080 garis resolusi dengan layar

bioskop.

2.2.5 Suara

Suara berarti ”perkataan” yang memiliki makna dalam bahasa apa saja,

mulai dari bisikan sampai teriakan. (Setyobudi, 2005)

Gelombang suara adalah gelombang yang dihasilkan dari sebuah benda

yang bergetar. Gelombang suara memiliki lembah dan bukit, satu buah lembah

Page 42: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

22

dan bukit akan menghasilkan satu cycle atau putaran. Frekuensi merupakan

jumlah dari putaran yang terjadi dalam satu detik. Sedangkan tinggi rendahnya

nada atau yang biasa diketahui dengan keras pelannya suara disebut dengan

amplitudo. (http://rudidolphin.tripod.com/artikel/suara.htm)

Gambar 2.15 Gelombang Suara (sumber: http://rudidolphin.tripod.com/artikel/suara.htm)

Penyajian multimedia dengan menggunakan suara merupakan cara lain

untuk lebih memperjelas pengertian suatu informasi dan karekteristik suatu

gambar.

Beberapa format suara yang digunakan untuk multimedia antara lain:

AIFF, kepanjangannya adalah Audio Interface File Format, merupakan

standar berkas suara tersampel pada komputer Apple. Ekstensi yang

digunakan adalah .aif.

AU, merupakan format suara yang pertama kali dikembangkan oleh

Sun dan terkenal di lingkungan UNIX.

MIDI, dengan ekstensinya .mid. Kepanjangannya adalah Musical

Instrument Digital Interface, merupakan format suara yang khusus

untuk menyimpan instrumen musik.

MP3 (MPEG Audio Layer 3), adalah format umum yang digunakan

untuk lagu.

Page 43: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

23

WAVE (.wav), merupakan format suara yang biasa dipakai untuk

windows.

WMA (Windows Media Audio), merupakan berkas suara yang

mempunyai kualitas seperti CD tetapi dengan ukuran berkas hanya

setengah dari ukuran berkas mp3.

2.3 Chromakey

Chromakey merupakan salah satu teknik dalam video editing dimana

background dapat diubah sesuai gambar yang diinginkan dengan menggunakan

latar belakang berwarna hijau atau biru. Semula, chromakey disebut dengan CSO

(Colour Saturation Overlay), yang berarti menghilangkan atau mengganti warna

tertentu dengan sumber gambar lain dimana gambar pengganti tersebut digunakan

sebagai latar belakang (Panggabean, 2008). Warna hijau atau biru sendiri dipilih

karena termasuk warna terbaik sebagai chromakey yang akan “ditempel” dengan

gambar lain. Untuk saat ini, greenscreen lebih sering digunakan karena hasilnya

lebih baik daripada menggunakan warna biru.

Gambar 2.16 Chromakey

Page 44: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

24

2.4 Virtual Set

”Virtual sets are artificially generated backgrounds that are chromakeyed

behind people to make them appear to be in a particular location.”

(http://www.virtualsetworks.com/Docs)

Virtual set adalah gambar latar belakang buatan yang dihasilkan dengan

menggunakan teknik chromakey di belakang objek sehingga dapat muncul di

tempat yang dimaksud. Istilah virtual set, merujuk kepada istilah virtual studio

yang merupakan sebuah studio televisi yang menggunakan kombinasi real-time

antara manusia dan objek nyata lainnya yang dijalankan menggunakan komputer.

Gambar 2.17 Virtual Set

Virtual set berbeda dengan chromakey biasa karena gambar latar belakang

akan berubah setiap kali gambar depan yang ditangkap kamera juga berubah. Cara

ini sama dengan simulasi dari virtual studio akan terlihat seperti apa dari berbagai

sudut kamera yang berbeda. Selain untuk mengubah background, virtual set juga

dapat digunakan untuk mengubah tampilan latar depan berupa judul, hingga meja

untuk pembawa acara.

Page 45: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

25

Untuk menghasilkan sebuah acara dengan virtual set, diperlukan perangkat

keras dan perangkat lunak yang saling terintegrasi. Posisi orang/ pembawa acara

diletakkan di depan background berwarna biru maupun hijau. Hindari meletakkan

objek atau elemen lain yang warnanya terlalu dekat dengan background karena

akan berpengaruh pada hasil yang ditampilkan.

Penerapan virtual set sendiri dapat dilihat pada stasiun-stasiun televisi.

Sebagai contoh, biasanya pada virtual set, kamera dibagi menjadi menjadi 3 yaitu

cam1, cam2 dan cam3. Kamera 1 untuk gambar asli, kamera 2 untuk tampilan

dengan background dan kamera 3 untuk logo maupun CG (Character Generator).

Setelah itu sesuaikan pengaturan chromakey pada tiap kamera untuk

menghilangkan warna latar belakang tanpa mempengaruhi orang maupun objek

yang akan kita tampilkan di layar.

Peralatan produksi studio dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu:

1. Studio floor, merupakan tempat dimana adegan dilakukan pada saat produksi

dilaksanakan (lokasi shooting). Beberapa syarat yang harus dipenuhi pada

studio floor antara lain yaitu dinding dengan sistem kedap suara, lantai yang

datar untuk memudahkan mobilitas kamera, ukuran yang luas untuk

memberikan keleluasaan penataan set, ketinggian langit yang cukup untuk

sistem lighting, sistem pendingin yang baik, dan tersedianya cyclorama

(dinding luar studio yang terbuat dari kayu/terpal). Sedangkan peralatan yang

biasa terdapat di studio floor, yaitu lighting, camera, microphone and boom,

video monitor dan audio monitor.

Page 46: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

26

Gambar 2.18 Studio Floor

(Sumber: http://www.camberwellstudios.co.uk)

2. Sub control room, yaitu ruang untuk menempatkan masing-masing peralatan

yang diperlukan pada saat acara televisi. Studio sub control room, dibagi lagi

menjadi dua bagian yaitu:

a. Seksional, di mana masing-masing peralatan produksi ditempatkan pada

ruangan secara terpisah, yang terdiri dari:

1. Production Control Room

2. Audio Control Room

3. Camera Control Unit Room

4. Lighting Control Room

5. VTR/ VCR Room

6. Master Control Room

b. Komunal, di mana semua peralatan produksi ditempatkan pada satu

ruangan. Pada komunal, digunakan intercom untuk menghubungkan

program Continuity Room dengan Master Control Room.

Page 47: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

27

2.5 Virtual Reality

Virtual Reality adalah lingkungan tiruan yang diciptakan dengan perangkat

keras dan perangkat lunak komputer dan disajikan kepada pemakai sehingga

pemakai tersebut seperti dalam lingkungan nyata. (Suyanto, 2003)

Pada virtual reality, para pemakai dapat saling berhubungan dalam satu

lingkungan nyata baik melalui penggunaan alat masukan (input) maupun dengan

kabel. Virtual Reality sendiri merupakan sebuah media yang bisa menghadirkan

serta menghidupkan imajinasi bagi para penikmatnya. Sehingga seolah-olah

penikmat mengalami serta merasakan keadaan yang sesungguhnya. Bahkan dalam

bidang militer virtual reality ini sudah dipakai untuk melakukan latihan perang,

latihan terjun payung dan sebagainya, yang tentu saja dengan pemakaian

teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dibandingkan dengan cara

konvensional.

Dengan menggunakan teknologi ini dimungkinkan seorang calon pembeli

mobil bisa pesan dan merakit sendiri mobil yang dia inginkan lewat web, calon

konsumen bisa memilih mesin yang digunakan, warna mobil, desain interior dsb.

Setelah hasil rakitan tersebut jadi konsumen bisa melihat detail dari mobil yang

telah dia pesan.

Virtual reality merupakan sebuah lingkungan buatan yang dibuat dari

hardware dan software komputer, serta dihadirkan kepada user dengan

sedemikian miripnya dengan kenyataan sehingga tampak sangat nyata. Untuk

memasuki virtual reality, user mengenakan sarung tangan khusus, earphone, dan

kacamata khusus yang terhubung dengan komputer dan sistem yang di dalamnya.

Page 48: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

28

Melalui cara ini, setidaknya tiga indera tubuh kita terkontrol oleh

komputer. Untuk hasil yang lebih baik, biasanya piranti virtual reality ini juga

memonitor apa yang dilakukan user. Misalnya kacamata yang mengontrol

pergerakkan bola mata pengguna dan meresponnya dengan mengirim masukkan

video yang baru. Virtual reality kadang digunakan untuk menyebut dunia virtual

yang disajikan ke dalam komputer, seperti pada berbagai macam game permainan

komputer yang kini marak perkembangannya, meskipun hanya berbasis

representasi teks, suara dan grafis.

Gambar 2.19 Virtual Reality

2.6 Collision Detection

Deteksi Tumbukan atau Collision Detection adalah tekik untuk mendeteksi

tumbukan antara dua buah objek. Teknik ini merupakan landasan dasar terhadap

berbagai jenis aplikasi termasuk diantaranya permainan pada komputer, animasi,

robotik dan virtual prototyping. Deteksi tumbukan memastikan bahwa ilusi akan

dunia yang sebenarnya tetap terjaga dengan mencegah karakter pemain berjalan

menembus tembok atau terjatuh dari lantai.

Untuk melakukan deteksi tumbukan dasar, yang dilakukan adalah

menentukan apakah kamera akan berjalan melewati objek, kemudian cari dimana

tepatnya persimpangan itu terjadi dan tentukan apakah titik persimpangan tersebut

Page 49: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

29

terdapat di batas atau daerah poligon. Jika terbukti kamera akan menabrak objek

maka muncullah apa yang diebut dengan Collision Detection atau Deteksi

Tumbukan.

Gambar 2.20 Deteksi Tumbukan (sumber: http://www.videotutorialsrock.com/opengl_tutorial/collision_detection)

Pada aplikasi yang dibuat oleh peneliti, konsep deteksi tumbukan pada

Adobe Director dibuat berdasarkan contoh yang ada pada buku karangan Hendi

Hendratman, ST. (2008) yang berjudul The Magic Of Macromadia Director. Dari

buku tersebut dijelaskan bahwa kamera seolah-olah dibungkus dengan objek

sphere transparan. Sehingga ketika objek tersebut bergerak menabrak benda,

pengguna sebagai kamera tidak menabrak langsung karena ada objek lingkaran

dengan diameter tertentu yang menghalangi.

Gambar 2.21 Jarak Pada Deteksi Tumbukan

Page 50: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

30

Dari Gambar 2.21, dapat dihitung jarak antara kedua lingkaran dengan

rumus:

dx = ball2_mc._x – ball1_mc._x dy = ball2_mc._y – ball1_mc._y; d = Math.sqrt(dx*dx + dy*dy)

Tumbukan dapat terjadi jika d kurang dari r1 + r2.

Dimana r1 adalah jari-jari lingkaran 1 dan r2 adalah jari-jari lingkaran 2.

2.7 Proyeksi

Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Proyeksi adalah suatu cara

dalam usaha menyajikan dari suatu bentuk yang mempunyai dimensi tertentu ke

dimensi lainnya.(Sumber : www.geocities.com/yaslinus/sistem_proyeksi.html)

Proyeksi adalah teknik mengubah data-data koordinat 3D sebuah objek

sehingga menjadi koordinat 2D pada monitor.

Gambar 2.22 Perbandingan grafik 2D dan 3D (Sumber: Handouts Grafika Komputer STMIK AKAKOM Edisi I)

Page 51: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

31

Gambar proyeksi berarti gambar bayangan suatu benda yang berasal dari

benda nyata atau imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-

cara tertentu.

Proyeksi merupakan salah satu teknik dalam menampilkan objek tiga

dimensi selain dengan menggunakan metode kamera sintetis. Pada sistem tiga

dimensi, setiap titik memiliki memiliki 3 koordinat yaitu koordinat x, y, dan z,

sedangkan layar hanya memiliki sumbu x dan y. Oleh karena itu diperlukan

transformasi dari koordinat tiga dimensi atau disebut dengan koordinat dunia

menjadi koordinat dua dimensi. Caranya adalah dengan menggunakan proyeksi

paralel dan proyeksi perspektif.

2.7.1 Proyeksi Paralel

Merupakan teknik dasar untuk penyajian objek tiga dimensi pada layar dua

dimensi, yang bertumpu pada 3 sudut pandang. Pandangan depan, pandangan

samping dan pandangan atas. Untuk menggambarkan proyeksi paralel dalam tiga

dimensi diperlukan beberapa sudut pandang minimal atas, samping dan depan

kemudian di proyeksikan dalam koordinat tiga dimensi sehingga seperti terlihat

pada Gambar 2.23.

Gambar 2.23 Proyeksi Paralel

(Sumber: Handouts Grafika Komputer STMIK AKAKOM Edisi I)

Page 52: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

32

Proyeksi paralel merupakan teknik yang relatif sederhana tetapi gambar

yang ditampilkan masih sulit untuk dibayangkan sebagai image tiga dimensi.

Untuk itu dikembangkan cara lain yaitu dengan teknik proyeksi perspektif.

2.7.2 Proyeksi Perspektif

Proyeksi perspektif adalah pemindahan posisi objek menuju bidang

pandang melalui garis yang berkumpul menjadi suatu titik yang disebut dengan

projection refrence point (pusat proyeksi). Proyeksi perspektif mempunyai jarak

relatif yaitu antara mata dan bidang pandang.

Pada proyeksi perspektif, bentuk gambar tiga dimensi yang terlihat pada

kenyataan sesungguhnya adalah seperti yang dilihat oleh mata manusia ataupun

kamera. Teknik ini lebih menggambarkan keadaan yang sesungguhnya tetapi

untuk objek dalam bentuk gambar rangka (wire frame) untuk kedalaman tertentu

dapat menimbulkan dualisme gambar. Misalnya bagian yang terkesan didalam

kadang-kadang juga terkesan di luar.

Gambar 2.24 Proyeksi Perspektif (Sumber: Handouts Grafika Komputer STMIK AKAKOM Edisi I)

2.8 Kamera Sintetis

Metode pendekatan yang telah dibahas dengan teknik proyeksi paralel dan

perspektif masih belum mampu menghasilkan efek 3 dimensi dengan baik. Pada

proyeksi paralel yang terlihat oleh pengamat hanyalah bagian depan objek sedang

Page 53: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

33

bagian yang lebih jauh untuk posisi x, dan y yang sama tak terlihat. Sedangkan

pada proyeksi perspektif mata harus terletak pada sumbu koordinat z, yang berarti

bidang pandang harus berimpit dengan bidang koordinat, misalnya xy. Dengan

ketentuan ini maka penyajian objek tiga dimensi menjadi terbatas.

Untuk mengatasi hal tersebut, sebelum diproyeksikan diperlukan proses

transformasi rotasi sehingga suatu objek dapat dipandang dari berbagai posisi,

atas, bawah, samping dan lain sebagainya. Terdapat dua cara yang identik untuk

memandang suatu objek dari berbagai sisi yakni bidang pandang (view plane)

pada posisi tetap sedangkan objek diputar, dan bidang pandang berputar

sedangkan objek tetap.

Bila digunakan cara kedua dengan bidang pandang dianggap sebagai film

dalam kamera, maka suatu objek dapat di pandang dari berbagai sisi dengan

menggerakkan dan memutar kamera. Metode ini sering disebut dengan metode

kamera sintetis (synthetic camera).

Metode kamera sintetis adalah metode yang digunakan untuk mengetahui

proses transformasi dari objek-objek nyata (koordinat 3 dimensi) ke layar 2

dimensi. Prinsip dengan metode kamera sintetis adalah mata akan melihat

sebagian objek yang ada lewat jendela di dalam bidang pandang, dan bagian objek

ini nanti akan digambar pada layar. (Simarmata, 2007)

Page 54: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

34

Gambar 2.25 Sistem Koordinat Pandang Kamera Sintetis (Sumber: Handouts Grafika Komputer STMIK AKAKOM Edisi I)

Keterangan:

VRP adalah titik acuan pandang (view reference point), r = (rx,ry,rz),

VPN adalah normal bidang pandang ( view-plane normal), N=(nx,ny,nz).

Untuk menentukan arah kamera diperlukan 3 komponen yaitu VRP, VPN,

dan vektor v. Vektor r dan n dapat ditentukan secara bebas, sehingga vektor v

dapat ditentukan dengan menggunakan sembarang vektor.

2.9 Perangkat Lunak Authoring

Authoring merupakan aplikasi komputer yang memberikan peluang

kepada pemakai untuk mengembangkan sebuah perangkat lunak dengan dragging

dan dropping berbagai objek multimedia tanpa harus mengetahui penggunaan atau

pemahaman bahasa pemrograman, meskipun ada beberapa authoring yang

dilengkapi bahasa pemrograman. Peralatan authoring memungkinkan integrasi

teks, video, audio dan animasi ke dalam presentasi yang interaktif.

Page 55: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

35

2.9.1 Macromedia Flash MX 2004

Macromedia Flash adalah program grafis animasi standar profesional

untuk menghasilkan halaman web yang menarik. Movie Flash terdiri atas grafik,

teks, animasi dan aplikasi untuk situs web. Semuanya tetap mengutamakan grafik

berbasis vektor, sehingga aksesnya lebih cepat dan akan terlihat halus pada skala

resolusi layar berapapun. Selain itu, Macromedia Flash MX juga mempunyai

kemampuan untuk mengimpor video, gambar dan suara dari aplikasi di luarnya.

(Hakim, 2004)

Untuk memainkan Movie Flash, diperlukan Flash Player, yaitu player

yang disertakan pada browser. Flash player digunakan untuk movie yang telah

dibuat di aplikasi Flash. Flash player dapat berjalan pada komputer lokal

sehingga bisa memainkan movie di browser atau sebagai aplikasi yang berdiri

sendiri.

Gambar 2.26 Area Kerja Flash MX 2004

Menu

Propertiess

Toolbox

Panels Timeline

Stage

Page 56: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

36

Gambar 2.26 adalah area kerja Flash MX 2004 yang terdiri 6 bagian

utama, antara lain:

Menu, berisi kumpulan instruksi atau perintah-perintah yang digunakan

dalam Flash.

Stage, merupakan layar yang akan digunakan untuk meletakkan objek-

objek dalam Flash.

Timeline, berisi frame-frame yang berfungsi untuk mengontrol objek yang

akan dianimasikan.

Toolbox, berisi tools yang berfungsi untuk membuat, menggambar,

memilih dan memanipulasi objek atau isi yang terdapat di layar (satge) dan

timeline.

Panels, berisi kontrol fungsi yang berfungsi untuk mengganti dan

memodifikasi berbagai atribut dari objek atau animasi secara cepat dan

mudah.

Properties, fungsinya sama dengan panels, hanya saja Properties

merupakan penggabungan dari Panel.

2.9.2 Adobe Director 11

Adobe Director adalah software buatan Adobe yang biasa digunakan untuk

pembuatan CD interaktif, presentasi, katalog produk, game dan lain-lain. Director

mampu mengimport banyak format seperti movie, bitmap, vektor, 3 dimensi dan

audio. Program Adobe Director 11 membuat animasi atau multimedia yang

interaktif karena memiliki fasilitas pengaturan untuk membuat animasi per-frame.

Begitu juga dengan animasi tiga dimensi yang dapat dibuat dengan software ini.

Beberapa hal yang penting diketahui pada Director adalah:

Page 57: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

37

Cast, merupakan database multimedia yang berisi gambar, file suara, teks,

video atau beberapa script yang diperlukan untuk membuat proyek.

Score, merupakan pengurut untuk menampilkan, menganimasikan dan

memutar Cast member, yang terdiri dari frame yang berisi Cast member,

tempo, palet, waktu dan informasi suara.

Lingo, yaitu bahasa scripting berfitur penuh yang berorientasi pada objek,

untuk memudahkan interaktivitas dan pengontrolan program.

Stage, merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur gerakan

animasi.

Property Inspector, adalah suatu kotak untuk mengubah karakteristik Cast

yang akan dimainkan.

Gambar 2.27 Tampilan Adobe Director 11

Property Inspector

Score

Cast

Stage

Page 58: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

38

Gambar 2.28 Jendela Script

2.9.3 3Ds Max 7

3D Studio Max adalah program standar modelling 3D berbasis windows,

dibuat oleh Yost Group yang merupakan sub dari Autodesk. 3D max merupakan

paduan dari grafik vektor dengan raster sehingga menghasilkan objek yang

mendekati nyata. Perangkat lunak ini digunakan dalam visualisasi desain dan

menghasilkan kualitas tinggi dengan tool rendering dan animasi tingkat lanjut

dalam bentuk *.avi maupun *.mov.

Time Control

Viewports

Gambar 2.29 Area Kerja 3Ds Max

Menu Bar

Command Panel

Page 59: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

39

Menu Bar, memiliki menu standar dan menu tambahan. Menu standar

meliputi File, Edit, Views dan Help. Sedangkan menu special meliputi

Tools, Group, Create, Modifiers dan lain-lain.

Time Control, digunakan untuk mengatur waktu dan playback animasi.

Viewports, digunakan untuk menampilkan objek yang sama dalam sudut

pandang yang berbeda.

Command Panel, berisi fitur untuk pemodelan dan animasi yang terletak

pada sisi kanan menu utama.

2.9.4 Adobe Photoshop CS 2

Photosop CS 2 adalah bagian dari perangkat kreatif Adobe, sebuah paket

program desain untuk orang-orang yang bekerja, baik dengan gambar cetak atau

grafis jaringan. (Youngjin, 2005)

Adobe Photoshop CS2 memasukkan program ImageReady yang

terintergrasi sangat dekat dengan Photoshop untuk memfasilitasi pembuatan grafis

jaringan. Dengan Photoshop, dapat diciptakan kerja yang lebih efisien, eksplorasi

kreativitas dan gambar kualits tinggi untuk cetakan, web dan sebagainya.

Page 60: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

40

Gambar 2.30 Area Kerja Photoshop CS 2

Menu Bar, merupakan menu pull-down melintang di layar yang disusun

berdasarkan kesamaan tipe.

Toolbox, berisi kumpulan tools yan sering dipakai di Photoshop.

Window Image, tempat untuk membuat dan mengedit gambar/ foto.

Palette, berisi kumpulan palet yang disusun berurutan berdasarkan

kesamaan fungsi.

2.9.5 Ulead Video Studio 10

Ulead Video Studio merupakan program aplikasi video editing semi

profesional. Jika dibandingkan dengan Adobe Premiere, Sony Vegas dan lain-lain

Ulead VideoStudio lebih mudah digunakan. Ulead banyak digunakan karena

kemudahan dan kelengkapan fasilitasnya.

Palette

Window Image

Toolbox

Menu Bar

Page 61: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

41

Gambar 2.31 Ulead Video Studio 10

Menu, berguna untuk mengelompokkan tahapan proses video editing di

dalam Ulead.

Jendela Preview, berguna untuk menampilkan klip, filter video, efek atau

klip judul. Bagian ini juga menampilkan klip atau rangkaian klip yang

sedang diedit.

Galeri, Berguna sebagai tempat penyimpanan klip, efek, filter video yang

digunakan pada klip. Pada bagian ini terdapat klip sampel yang dapat

ditambah dengan klip buatan sendiri.

Panel Navigasi, berguna untuk mengendalikan jalannya klip yang dipilih

atau rangkaian klip pada storybard.

Storyboard, berguna sebagai tempat menyusun klip video untuk membuat

cerita film yang dibuat.

Panel Navigasi

Storyboard

Galeri Jendela Preview

Menu

Page 62: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

42

2.10 Storyboard

Storyboard merupakan rangkaian sketsa yang dibuat dalam bentuk persegi

panjang yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang

diusulkan untuk aplikasi multimedia. Pada storyboard terdapat sebuah frame

untuk meletakkan sketsa layout tampilan multimedia dan komentar yang terletak

di bawah frame. (Suyanto, 2002)

Menurut Halas dalam buku Sutopo, 2003, storyboard merupakan

rangkaian gambar dengan penjelasan audio dan durasi, dibuat secara keseluruhan

sehingga menggambarkan suatu cerita.

Gambar 2.32 Contoh Storyboard

2.11 Struktur Navigasi

Struktur navigasi adalah struktur alur cerita dari sebuah program. Sebelum

menyatukan semua elemen-elemen yang digunakan dalam aplikasi multimedia,

objek-objek yang akan digunakan terlebih dahulu didefinisikan kemudian

dirancang agar objek yang berada dalam suatu tampilan tidak menimbulkan

kesalahan informasi.

Page 63: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

43

Terdapat empat macam bentuk dasar dari struktur navigasi yang biasa

digunakan di dalam proses pembuatan aplikasi multimedia (Vaughan, 2006),

yaitu:

1. Linier, merupakan struktur yang hanya mempunyai satu rangkaian cerita

yang berturut. Struktur ini menampilkan satu tampilan layar secara berurut

sesuai dengan urutannya. Pada struktur navigasi ini tidak diperkenankan

adanya percabangan. Biasanya struktur ini digunakan untuk membuat

multimedia presentasi karena tidak terlalu menuntut keinteraksian, tetapi

hanya memerlukan keindahan dan kemudahan menampilkan data sebagai

informasi.

Gambar 2.33 Struktur Navigasi Linier

2. Hierarki, merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan

untuk menampilkan data. Pada struktur navigasi ini tidak diperkenankan

adanya tampilan secara linier.

Gambar 2.34 Struktur Navigasi Hierarki

Page 64: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

44

3. Nonlinier, merupakan pengembangan dari struktur navigasi linier. Pada

struktur ini diperkenankan membuat navigasi bercabang, sehingga

pengguna dapat melakukan navigasi dengan bebas melalui isi aplikasi,

tidak terkait dengan rute yang telah ditetapkan sebelumnya.

Gambar 2.35 Struktur Navigasi Nonlinier

4. Komposit, merupakan gabungan dari ketiga struktur sebelumnya yaitu

Linier, Nonlinier dan Hierarkis. Struktur navigasi ini juga biasa disebut

struktur navigasi bebas. Stuktur navigasi ini banyak digunakan dalam

pembuatan multimedia sebab struktur ini dpat memberikan keinteraksian

yang lebih tinggi. Sehingga pengguna dapat melakukan navigasi dengan

bebas (secara nonlinier), tetapi kadang dibatasi oleh presentasi atau

informasi linier.

Gambar 2.36 Struktur Navigasi Komposit

Page 65: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

45

2.12 Flowchart

Sistem flowchart menggambarkan tahapan proses dari suatu sistem.

Termasuk sistem multimedia (Suyanto, 2003). Flowchart melukiskan suatu aliran

kegiatan dari awal hingga akhir mengenai suatu langkah-langkah dalam

penyelesaian suatu masalah.

Pada pembuatan flowchart, peneliti menggunakan simbol seperti

ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Flowchart

Mulai (Start) atau Selesai (Stop)

Proses : Proses perhitungan

Proses input / output

Keputusan (Decision)

Sambungan pada halaman yang sama

Sambungan pada halaman yang

berbeda

Arah data / arus data

Page 66: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

46

2.13 State Transition Diagram

STD adalah sebuah model tingkah laku yang bertumpu pada definisi dari

serangkaian keadaan suatu sistem dengan menggambarkan keadaannya serta

kejadian yang menyebabkan sistem mengubah keadaan (Pressman, 2002). STD

juga menunujukkan bahwa aksi (seperti aktivasi proses) diambil sebagai akibat

sari suatu kejadian khusus. Notasi yang digunakan pada state transition diagram

adalah state dan perubahan state. Ada beberapa notasi yang digunakan dalam

state transition diagram, yaitu:

a. Keadaan Sistem

Setiap kotak mewakili suatu keadaan dimana sistem mungkin berada

didalamnya. State disimbolkan dengan simbol segi empat.

Gambar 2.37 Simbol State

b. Perubahan Sistem

Untuk menghubungkan satu keadaan dengan keadaan lain. Simbol ini

digunakan jika sistem memiliki transisi dalam perilakunya, maka hanya suatu

keadaan dapat berubah menjasi kedaan tertentu.

Gambar 2.38 Simbol Transition State

c. Kondisi dan aksi

Untuk melengkapi STD dibutuhkan dua hal tambahan, yaitu kondisi

sebelum keadaan berubah dan aksi dari pemakai untuk merubah keadaan. Berikut

ini adalah sebuah gambaran dari kondisi dan aksi yang ditampilkan disebelah anak

panah yang menghubungkan dua keadaan.

Page 67: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

47

Gambar 2.39 Simbol Kondisi dan Aksi

2.14 Interaksi Manusia dan Komputer

IMK merupakan sebuah bidang ilmu yang mempelajari bagaimana

mendesain, mengevaluasi dan menerapkan (implementasi) interaksi antara

manusia dan komputer (Prijono&Zakaria, 2007). Fungsi dari IMK adalah untuk

mengoptimasikan performansi antara manusia dengan komputer sebagai suatu

sistem.

Contoh produk yang menggunakan interaksi manusia dan komputer yang

baik adalah GUI (Graphical User Interface) yang sekarang sudah umum seperti

penggunaa windows, icon, mouse dan pointer. Beberapa keuntungannya

dibandingkan dengan interface mode teks antara lain yaitu dapat mempercepat

tugas pemakai dan pemakai pun dapat mempelajari lebih banyak kemampuan

suatu aplikasi.

Dalam merancang interaksi antar manusia dan komputer yang baik

terdapat panduan yang harus diketahui, yaitu:

1. Konsistensi

Terdapat tiga konsistensi yaitu konsistensi internal yang

penggunaannya konsisten pada hal-hal seperti format perintah, simbol,

posisi objek dan lain-lain dalam sebuah aplikasi yang diberikan. Kedua

Awal Kondisi

Keadaan 1

Keadaan 2

Page 68: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

48

adalah konsistensi eksternal, yaitu konsistensi antara perangkat lunak pada

jalur yang diberikan (Macintosh dan PC). Sedangkan yang ketiga adalah

konsistensi dunia-nyata, yang menggunakan icon yang tampak sama untuk

membayangkan apa yang terlihat dalam dunia nyata.

2. Kesesuaian dengan harapan pengguna

Perencana seharusnya menganalisis metode dari tipe kerja, potensial

pengguna dan berusaha untuk menjadikan semuanya menjadi desain

perangkat lunak

3. Fleksibel dan terkontrol

Interface seharusnya didesain sehingga user yang berpengalaman tidak

perlu melewati bagian pendahuluan setiap akan melewati program.

Seharusnya pengguna dapat mengontrol rangkaian dari tugas-tugas yang

akan ditampilkan.

4. Susunan yang benar

Antarmuka seharusnya tetap sederhana dan tidak terlalu berlebihan

dengan banyaknya fitur-fitur dan fungsi-fungsi pada setiap saat.

5. Umpan balik yang informatif dan berkesinambungan

Pengguna perlu untuk mengakses apa yang ada di dalam sistem setiap

saat dan membutuhkan petujuk-petunjuk yang diperlukan. Kebanyakan

dari interface didesain untuk memberikan petujuk dalam jumlah yang

lebih besar termasuk visual dan auditory sebagaimana sistem yang

dikerjakan.

Page 69: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

49

6. Pencegahan dan perbaikan kesalahan

Untuk mengatasi kesalahan yang dilakukan oleh user terhadap

software, perlu dilakukan pengendalian yang disebut dengan error

handling. Error handling dilakukan untuk menangani kesalahan yang

dilakukan oleh pengguna baik dalam tingkat pemula maupun dalam

tingkat mahir.

7. Dukungan dan dokumentasi pemakai

Pada setiap perangkat lunak seharusnya terdapat 3 level pendukung

pengguna yaitu pengajaran langkah demi langkah untuk pemula, lembaran

rujukan perintah (daftar isi, perintah, dsb) dan kartu/ buku petunjuk

singkat sehingga dapat dengan cepat mengoperasikan perangkat lunak

tersebut.

8. Kejelasan visual secara logika dan relevan

Dalam masalah pengurutan logika, elemen-elemen diurutkan dari kiri

atas layar. Elemen seperti icon-icon, checkbox dan tombol-tombol lain

ditetapkan untuk menghemat waktu para pengguna dalam menjalankan

perangkat lunak.

2.15 Penelitian Sejenis

Sebagai acuan dalam menyusun skripsi ini, peneliti tidak hanya terpaku

dari sumber yang ada pada buku maupun media elektronik lain. Skripsi lain

tentang virtual reality maupun aplikasi pembelajaran juga menjadi pertimbangan

dan acuan untuk menghasilkan aplikasi yang lebih baik lagi.

Page 70: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

50

Judul : Visualisasi Tata Letak Ruang Berbasis Proyeksi Aksonometri 3

Dimensi Pada Gedung Laboratorium Terpadu UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Pengarang : Restu Suwasono (2002), UIN Syarif Hidayatullah

Tabel 2.2 Skripsi Sebelumnya Tentang Visualisasi Tata Letak Ruang

Keunggulan

Tampilan dirancang dengan metode aksonometri semi 3

dimensi sehingga menyerupai tampilan sesungguhnya.

Hasil akhirnya dapat bermanfaat sebagai company profile

berbasis multimedia dan berfungsi sebagai media promosi

yang merupakan kebanggaan tersendiri bagi Laboratorium

Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kelemahan

Aplikasinya belum tergolong virtual reality karena

meskipun pemetaan tata letak ruangnya dibuat dengan

ArchiCAD, tetapi hasilnya tidak ditampilkan nyata dalam

tiga dimensi. Melainkan hanya berupa potongan-potongan

gambar dari berbagai sudut.

Perangkat lunak

yang digunakan

Adobe Photoshop CS 2, Macromedia Flash MX,

Macromedia Freehand MX, 3DS Max, Macromedia

Director, ArchiCAD 9.0, Ulead Video Studio 10, Sonic

Foundry Sound Forge 6.0

Hasil

Page 71: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

51

Judul : Perencanaan Virtual Reality Convertible Roof Untuk Sepeda

motor Honda Karisma X 125 D

Pengarang : Henry Nata (2006), Universitas Kristen Petra

Tabel 2.3 Skripsi Sebelumnya Tentang Virtual Reality pada Sepeda Motor

Keunggulan

Desain sepeda motornya dibuat dalam bentuk virtual. Rancangan

sepeda motor terlebih dahulu dibuat dalam sketsa di kertas dan

dilanjutkan dengan perangkat lunak CATIA, yang biasa

digunakan untuk menangani proses pengembangan produk

secara lengkap. Setelah itu disimpan ke dalam format .3ds untuk

kemudian di export ke 3DS Max. Sehingga hasil akhirnya lebih

detail dan tampak seperti asli.

Kelemahan

Hasil akhirnya disimpan dengan format .avi dengan animasi

sederhana, yaitu berupa pergerakan atap sepeda motornya saja.

Karena disimpan dalam bentuk AVI, maka pengguna tidak dapat

mengontrol pergerakan dan menu-menu yang berguna sebagai

keterangan dari desain motor yang telah dibuat.

Perangkat lunak

yang digunakan

- 3DS Max

- CATIA

- Macromedia Flash MX 2004

Hasil

Page 72: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

52

Judul : Aplikasi Galeri Seni Budaya Betawi Secara Virtual Reality

Berbasis Multimedia

Pengarang : Iwan Setyawan (2009), UIN Syarif Hidayatullah

Keunggulan

Menggunakan metode Collision Detection, tumbukan

dengan objek tiga dimensi akan terdeteksi sehingga

pengguna tidak dapat berjalan menembus tembok atau

objek lain di sekitarnya. Selain itu kualitas grafik yang

dihasilkan cukup baik.

Kelemahan

Kendala dari aplikasi ini adalah proses loading aplikasi

yang cukup lama dan penggunaan memori komputer yang

cukup besar. Sementara untuk tujuan mengenalkan

aplikasi ke masyarakat, diperlukan bahasa internasional

agar informasi yang disampaikan tidak terbatas pada

masyarakat Indonesia saja.

Perangkat lunak

yang digunakan

Adobe Photoshop CS, Macromedia Flash MX, 3DS Max,

Macromedia Director, Adobe After Effect

Hasil

Tabel 2.4 Skripsi Sebelumnya Tentang Galeri Virtual

Page 73: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

53

Berdasarkan penjelasan dari beberapa skripsi di atas, peneliti mengangkat

tema penelitian tentang Desain Virtual Set Menggunakan Metode Kamera Sintetis

Pada News Studio. Tema ini diambil karena pengetahuan masyarakat tentang

virtual set masih kurang. Dengan menggunakan konsep virtual reality berbasis

multimedia, diharapkan hasil akhir dari aplikasi ini dapat memberikan informasi

yang jelas dan interaktif tentang penggunaan virtual set pada stasiun televisi.

Sejenis dengan penelitian Henry Nata yang membahas tentang simulasi

pergerakan atap sepeda motor, yang dibuat oleh peneliti juga berupa aplikasi

pengenalan, yaitu mengenalkan proses pengerjaan acara menggunakan virtual set.

Begitu juga dengan penelitian yang dibuat oleh Iwan Setyawan yang

menggunakan metode collision detection dan penelitian Restu Suwasono yang

menggunakan proyeksi aksonometri. Dalam hal ini peneliti berpatokan pada

metode kamera sintetis yang diterapkan pada cara pandang latar belakang virtual

set yang telah dibuat dan sama-sama menggunakan metode collision detection

pada studio tiga dimensi agar pengguna tidak berjalan menembus tembok.

2.16 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, menggunakan beberapa metode penelitian yaitu:

2.16.1 Metode Pengumpulan Data

1. Studi Pustaka

Studi Pustaka bermanfaat untuk menggali teori-teori dasar dan konsep

yang berkaitan dengan tema yang akan dibahas. Dengan melakukan studi pustaka

maka orientasi yang diperoleh tentang topik penelitian akan lebih luas lagi

Page 74: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

54

sekaligus mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan diteliti.

(Singarimbun&Effendi, 1989)

Selain buku tentang teknologi tiga dimensi, diktat, catatan, makalah dan

artikel cetak maupun elektronik juga diperlukan untuk mendukung materi yang

diperlukan. Untuk keterangan daftar referensi yang digunakan oleh peneliti, dapat

dilihat pada Daftar Pustaka yang terdapat di bagian belakang skripsi ini.

2. Studi Literatur

Studi Literatur merupakan salah satu kegiatan penelitian yang mencakup

beberapa hal, antara lain memilih teori-teori hasil penelitian, mengidentifikasi

literatur, dan menganalisis dokumen serta menerapkan hasil analisis tadi sebagai

landasan teori bagi penyelesaian masalah dalam penelitian yang dilakukan. (M.

Subana & Sudrajat, 2005)

Sesuai dengan maksud dari kajian literatur, maka ruang lingkup kegiatan

kajian literatur meliputi pengidentifikasian, penjelasan dan penguraian secara

sistematis dokumen-dokumen yang mengandung informasi yang berkaitan dengan

masalah yang dibahas.

3. Studi Lapangan

Pada metode pengumpulan data ini, peneliti membaginya menjadi tiga

bagian, yaitu:

A. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai

ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara

dan kuesioner. Pada metode observasi, peneliti tidak terbatas pada orang

Page 75: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

55

tetapi juga objek-objek lain yang terdapat di tempat penelitian.(Sugiyono,

2008)

B. Wawancara

Metode ini dilakukan untuk pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

akan diteliti. Untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari

responden yang jumlahnya lebih sedikit, biasa digunakan wawancara.

(Sugiyono, 2008)

C. Kuisioner

Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden. Keuntungan dari

menggunakan metode ini adalah dapat dibagikan secara serentak kepada

responden yang jumlahnya relatif banyak. (http://socious3.wordpress.com)

2.16.2 Metode Pengembangan Multimedia

Pada pembuatan aplikasi ini, peneliti menggunakan metode

pengembangan multimedia menurut Luther yang terdapat dalam buku Ariesto

Hadi Sutopo, 2003. Metode tersebut dilakukan berdasarkan 6 tahap, yaitu konsep,

perancangan, pengumpulan bahan, pembuatan, tes dan distribusi. Tahap tersebut

digambarkan pada Gambar 2.40. Adapun tanda panah dengan garis putus-putus

setelah tahap distribusi, menandakan bahwa setelah tahap distribusi selesai, tahap

konsep akan dilakukan ketika diperlukan lagi. Keenam tahap ini tidak harus

berurutan dalam prakteknya, tahap-tahap tersebut dapat saling bertukar posisi.

Meskipun begitu, tahap konsep memang harus menjadi hal yang pertama kali

dikerjakan. (Binanto, 2010)

Page 76: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

56

1. Konsep (Concept)

Pada tahap konsep, perlu dibuat beberapa hal untuk menentukan arah dan

tujuan dari aplikasi yang akan dibuat. Berikut adalah hal-hal yang harus

dijelaskan:

Judul aplikasi

Pengguna aplikasi

Macam aplikasi

Tujuan aplikasi secara umum

Selain hal tersebut, diperlukan juga spesifikasi umum dari aplikasi. Yang

termasuk dalam spesifikasi umum adalah bahan yang digunakan yaitu

Perancangan

Pembuatan

Tes

Distribusi

Konsep Pengumpulan Bahan

Gambar 2.40. Siklus Pengembangan Aplikasi Multimedia

Page 77: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

57

terdiri dari gambar, animasi, suara, video dan jenis interaktif yang terdapat

dalam aplikasi.

2. Perancangan (Design)

Tahap desain yang dilakukan pada tahap desain adalah membuat

spesifikasi secara rinci mengenai arsitektur proyek dan kebutuhan material

yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi. Spesifikasi yang akan dibuat

berdasarkan pada langkah berikut:

Perancangan storyboard

Perancangan bagan alir (flowchart view)

Desain arsitektur navigasi

Perancangan diagram transisi (state transition diagram)

Perancangan antar muka (user interface)

3. Pengumpulan Bahan (Material Collecting)

Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan bahan seperti animasi, gambar,

suara, serta bahan-bahan lain yang diperlukan untuk tahap berikutnya.

Animasi dan gambar digunakan sebagai pelengkap agar aplikasi terlihat

lebih menarik. Bahan tersebut diperoleh dari sumber yang tersedia

kemudian dibuat sendiri dengan menggunakan bantuan perangkat lunak

seperti Adobe Photoshop CS2, Macromedia Flash MX 2004, Adobe

Director 11 dan 3D Studio Max.

4. Pembuatan (Assembly)

Tahap assembly merupakan tahap dimana seluruh objek multimedia dibuat

Pembuatan aplikasi berdasarkan storyboard, flowchart view, struktur

navigasi, state diagram transition dan perancangan antarmuka. Untuk

Page 78: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

58

membangun aplikasi pada tahap ini, digunakan software Adobe Director

11 yang didukung dengan 3DS Max.

5. Tes (Testing)

Tahap testing atau pengetesan dilakukan setelah selesai tahap pembuatan

dan seluruh data telah dimasukkan untuk memastikan apakah hasilnya

seperti yang diinginkan. Tes aplikasi harus dapat berjalan dengan baik

dilingkungan pengguna agar pengguna merasakan kemudahan serta

manfaat dari aplikasi tersebut dan dapat menggunakannya sendiri.

6. Distribusi (Distribution)

Distribusi merupakan tahap dimana evaluasi terhadap produk multimedia

dilakukan. Dengan dilakukan evaluasi maka akan dapat dikembangkan

sistem yang lebih baik di kemudian hari. Tahap distribusi dilakukan

dengan wawancara terhadap pengguna untuk membahas hasil aplikasi

yang telah dibuat, cara pengoperasiannya dan evaluasi terhadap hasil yang

telah dibuat.

2.17 Metode Pengembangan Aplikasi Multimedia Lain

Dari beberapa metode pengembangan multimedia yang ada, peneliti

menggunakan metode Luther karena tahap-tahapnya paling sesuai dengan apa

yang dilakukan oleh peneliti dalam perancangan aplikasi. Selain metode menurut

Luther, terdapat beberapa metode lain sebagai berikut:

2.17.1 Metode Pengembangan Multimedia Menurut Vaughan

Vaughan (2004) berpendapat bahwa ada beberapa tahap yang harus dilalui

dan diselesaikan terlebih dahulu sebelum memulai tahap lainnya dan ada beberapa

Page 79: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

59

tahap yang dikombinasikan atau dihilangkan. Menurut Vaughan, ada empat tahap

dasar dalam suatu proyek multimedia, yaitu:

1. Perencanaan dan Pembiayaan

Tahap ini mencakup proses identifikasi kebutuhan dan tujuan, kemampuan

multimedia yang dibutuhkan, misalnya keterampilan seni grafis, musik, video dan

lain-lain.

2. Desain dan Produksi

Setiap rencana akan dibuat desainnya dan kemudian diproduksi menjadi

produk jadi yang bersifat sementara. Disamping itu, tahap ini mencakup

perencanaan struktur navigasi yang baik untuk antarmuka penggunanya.

3. Pengujian

Pengujian program wajib dilakukan untuk memeriksa dan memastikan bahwa

program yang dibuat sudah benar-benar sesuai dengan tujuan proyek dan sesuai

dengan keperluan klien.

4. Pengiriman

Produk yang sudah jadi akan dikemas untuk didistribusikan ke klien atau

pengguna akhir.

2.17.2 Metode Pengembangan Multimedia Menurut Dastbaz

Metode pengembangan aplikasi multimedia menurut Dastbaz (2003)

dibagi menjadi empat tahap, yaitu Kebutuhan Sistem (System Requirement),

Pertimbangan Perancangan (Design Consideration), Implementasi

(Implementation) dan Evaluasi (Evaluation) seperti pada Gambar 2.42.

Page 80: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

60

Gambar 2.41 Siklus Aplikasi Pengembangan Multimedia menurut Dastbaz

1. Kebutuhan Sistem (System Requirement)

Pada tahap ini suatu definisi umum dari IMS (Interactive Multimedia System)

dan lingkungannya ditentukan.

Tahap ini memiliki fungsi-fungsi kunci sebagai berikut:

a. Untuk menyediakan definisi sistem seperti pembuatan outline mengenai

tujuan dan sasaran dari sistem yang akan dibuat.

b. Untuk memastikan siapakah user dari sistem yang akan dibuat dan jika ada

kebutuhan spesifik lain yang perlu dipertimbangkan.

c. Evaluasi hardware, software, dan authoring tools yang dibutuhkan lalu pilih

secara tepat.

d. Pertimbangkan secara tepat delivery platform yang dibutuhkan oleh sistem.

Jika sistem multimedia interaktif berjalan pada sebuah jaringan (WAN,

Page 81: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

61

LAN) maka kita membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam mendesain

dan membangun sistem dibandingkan jika kita menggunakan sistem yang

bertipe CD-ROM.

2. Pertimbangan Desain

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menggambarkan secara jelas panduan

tentang detail desain. Langkah ini mencakup:

a. Metafora Desain, yaitu memilih sebuah model nyata untuk digunakan

sebagai solusi kunci desain interface bagi sistem contohnya film, buku,

game, dll.

b. Format dan tipe informasi, yaitu untuk mendefinisikan tipe informasi yang

dibutuhkan untuk diintegrasikan ke dalam sistem tersebut, seperti teks,

grafik, suara, video, dan animasi.

c. Struktur navigasi, yaitu untuk menyatakan suatu strategi navigasi yang jelas,

termasuk fitur dan struktur link yang akan menghindari masalah-masalah

yang berkaitan dengan sistem hypermedia, misalnya ‘disorientasi’.

d. Perancangan database

Pada tahap ini dilakukan perancangan database yang menyangkut proses dari

sistem yang dibuat.

e. Perancangan flowchart

f. Perancangan STD (State Transition Diagram)

g. Kontrol sistem, yaitu untuk tipe dan fitur kontrol dan tool yang dibutuhkan

sistem tersebut.

3. Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi terdiri dari:

Page 82: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

62

a. Membuat prototype sistem, dan

b. Melakukan tes beta terhadap prototype untuk kemungkinan masalah-masalah

perancangan dan kontrol.

4. Evaluasi (Evaluation)

Pada tahap ini sistem dievaluasi dengan membagikan kuesioner kepada user

untuk mendapatkan hasil dari sistem yang dibuat.

Page 83: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti

sekaligus penerapannya dalam pembuatan skripsi.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Pada penulisan skrispsi ini, diperlukan data-data yang lengkap dalam

mendukung kebenaran materi pembahasan. Oleh karena itu diperlukan riset atau

penelitian untuk mengumpulkan bahan yang diperlukan. Adapun metode

pengumpulan data yang digunakan adalah :

3.1.1 Studi Pustaka

Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku dan ebook

yang berhubungan dengan multimedia, virtual set, grafika komputer, lingo script,

animasi tiga dimensi, serta buku-buku maupun artikel yang jumlahnya sekitar

puluhan dan diperoleh dari media cetak dan internet untuk mendukung topik yang

dibahas dalam penyusunan skripsi ini. Begitu juga dengan buku manual yang

berjudul “Sistem Peralatan Penyiaran Studio TV” dan “Komposisi dan Transisi

Gambar” yang digunakan di Stasiun Televisi Republik Indonesia tempat

penelitian berlangsung. Untuk lebih jelasnya, judul dari buku-buku yang

digunakan dan situs dapat dilihat pada Daftar Pustaka.

3.1.2 Studi Literatur

Pada studi literatur ini, peneliti mencari penelitian sejenis yang pernah

dibahas. Kemudian diperoleh penelitian yang dilakukan Henry Nata (2006) dari

63

Page 84: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

64

Universitas Kristen Petra Surabaya, tentang Perencanaan Virtual Reality

Convertible Roof Untuk Sepeda motor Honda Karisma X 125 D, dan dua

penelitian lain yang berasal dari Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah,

yaitu Aplikasi Galeri Seni Budaya Betawi Secara Virtual Reality Berbasis

Multimedia oleh Iwan Setyawan (2009) dan Visualisasi Tata Letak Ruang

Berbasis Proyeksi Aksonometri 3 Dimensi Pada Gedung Laboratorium Terpadu

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh Restu Suwasono (2002). Untuk lebih

jelasnya, tabel perbandingan dapat dilihat pada Bab II.

3.1.3 Studi Lapangan

Pada metode pengumpulan data studi lapangan, peneliti membedakannya

menjadi tiga bagian, yaitu:

A. Observasi

Observasi dilakukan di lapangan, yaitu tempat dimana informasi dan

materi dapat diperoleh seperti informasi ruang, video, foto dan data-data lain yang

digunakan dalam pembuatan aplikasi. Observasi dilakukan mulai dari Januari-

Maret 2010 di Seksi Produksi Berita bagian Grafik dan Studio 6 pada Stasiun

Televisi Republik Indonesia (TVRI), yang berlokasi di Jl. Gerbang Pemuda

Senayan, Jakarta, Indonesia.

Dari hasil tersebut, diperoleh data berupa buku manual sistem penyiaran

serta foto ruangan dan peralatan yang digunakan antara lain kamera video, ruang

studio, ruang master control, VTR, audio mixer, video mixer dan lain-lain.

Page 85: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

65

Gambar 3.1 Foto Hasil observasi

B. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada Bpk Rachmat Widibuana S.Sn sebagai

Koordinator Komputer Grafik dan Bpk Rossi Akhir Tama S.Kom, sebagai

Pengendali Mutu dan Standarisasi Produksi dan Penyiaran pada hari Senin, 18

Januari 2010 bertempat di Ruang Grafis dan Studio 6 Stasiun Televisi Republik

Indonesia.

Adapun materi pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan virtual set menurut pandangan Anda?

2. Menurut Anda, sejauh mana keterkaitan virtual set dengan

multimedia?

3. Apakah selama ini para karyawan baru mengalami kesulitan dalam

memahami sistem virtual set yang digunakan di studio?

4. Apakah telah ada hal yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan

tersebut?

5. Perlukah dibuat sebuah media untuk mengenalkan teknologi virtual set

secara modern dengan teknologi multimedia?

Hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran dan dari hasil wawancara

tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa sistem virtual set tidaklah sulit untuk

dimengerti, terutama oleh orang yang sudah memiliki dasar dalam kemampuan

komputerisasi maupun bidang IT. Yang dibutuhkan dalam mengenalkan virtual

Page 86: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

66

set adalah buku manual dan sekilas gambaran tentang bagaimana sistem tersebut

bekerja, setelah itu akan lebih mudah apabila langsung dipraktekkan sendiri.

Untuk buku manual, tentu terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan spesifikasi

hardware dan software yang digunakan pada setiap stasiun televisi. Dalam hal ini,

peneliti juga menyimpulkan bahwa pengenalan interaktif dan melihat secara

langsung merupakan hal yang paling efektif dilakukan untuk memperoleh

gambaran tentang bagaimana sistem virtual set itu bekerja.

C. Kuisioner

Kuisioner disebar setelah aplikasi selesai dibuat kemudian dibagikan

terhadap 30 responden, dimana peneliti membaginya kedalam dua bagian yaitu 10

repsonden yang sudah mengetahui tentang multimedia seperti karyawan stasiun

televisi bagian studio control dan bagian grafis. Sementara 20 responden berupa

pelajar, mahasiswa dan dosen, maupun orang-orang yang belum terbiasa

menggunakan aplikasi multimedia tetapi memiliki ketertarikan di bidang tersebut.

Alasan peneliti membaginya ke dalam dua kategori karena dari sebanyak

20 responden yang belum mengetahui istilah virtual set diharapkan dapat

diketahui apakah aplikasi sudah memberikan informasi yang lengkap.

Kuisioner yang dibuat oleh peneliti terdiri dari 10 pertanyaan dengan dua

pilihan jawaban yaitu ”ya” dan ”tidak”. Dan 5 pertanyaan uraian sebagai

penjelasan dari jawaban pilihan ganda. Pertanyaan berupa uraian digunakan untuk

memastikan seberapa paham responden mengerti dan menangkap maksud dan

tujuan yang disampaikan oleh peneliti. Hasil dari kuisioner dapat dilihat pada

lampiran setelah aplikasi selesai dibuat.

Page 87: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

67

3.2 Metode Pengembangan Aplikasi Multimedia

Tahap pengembangan aplikasi tersebut akan dijelaskan secara rinci oleh Mc Leod

pada Gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.2 Rincian Tahap Pengembangan Sistem Multimedia

Judul, Pengguna, Macam Aplikasi dan Tujuan Konsep

Perancangan

Pengumpulan Bahan

Pembuatan

Tes

Distribusi

Story board

Rancangan Flowchart

Struktur Navigasi

Rancangan Diagram Transmisi

Rancangan Interface

Pengumpulan file Teks, Gambar, Audio, Video, Animasi

Aplikasi (Berdasarkan Menu), Pembuatan Objek 3D berdasarkan kamera sintetis, collision

detection dan virtual set.

Pengetesan dengan blackbox dan tiga teknik, yaitu kamrea sintetis, collision

detection dan virtual set.

Menyimpan dalam bentuk CD dengan file autorun.exe

Page 88: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

68

Berdasarkan Gambar 3.1, berikut adalah tahapan yang dilakukan oleh

peneliti pada tahap pengembangan aplikasi:

1. Konsep (Concept)

Yang akan dilakukan oleh peneliti pada tahap konsep yaitu menentukan

beberapa hal yaitu:

- Judul Aplikasi

- Pengguna, karena karakteristik pengguna berpengaruh pada tampilan

aplikasi

- Macam Aplikasi, untuk menentukan apakah aplikasi masuk dalam

kategori simulasi, interaktif maupun visualisasi

- Tujuan aplikasi secara umum

Untuk spesifikasi umumnya, penulis akan menyebutkan berbagai

format file gambar, suara video dan animasi yang akan digunakan dalam

aplikasi.

2. Perancangan (Design)

Pada tahap ini, peneliti membuat storyboard, flowchart, diagram transisi

dan arsitektur navigasi sesuai dengan perancangan yang akan dibuat.

Dalam aplikasi ini akan merancang tampilan antarmuka dari enam

storyboard, sembilan flowchart, lima diagram transisi dan arsitektur

navigasi yang terdiri dari empat menu utama.

3. Pengumpulan Bahan (Material Collecting)

Pada tahap pengumpulan bahan, peneliti melakukan pengumpulan bahan

yang terdiri dari teks, animasi, gambar, suara, serta bahan-bahan lain yang

Page 89: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

69

diperlukan untuk tahap berikutnya. Bahan tersebut diperoleh peneliti dari

hasil buatan sendiri, hasil observasi maupun dari sumber internet.

4. Pembuatan (Assembly)

Setelah selesai tahap pengumpulan bahan, peneliti kemudian merancang

aplikasi berdasarkan storyboard, flowchart, arsitektur navigasi dan

diagram transisi yang telah dibuat. Tahap ini menggunakan perangkat

lunak Adobe Photoshop, Ulead Video Studio, Macromedia Flash, 3DS

Max dan pada tahap akhir, hasilnya digabungkan menggunakan Adobe

Director. Tahap pembuatan sendiri disusun berdasarkan menu yang ada,

begitu juga dengan teknik kamera sintetis, collision detection dan virtual

set akan dijelaskan secara rinci pada menu ‘virtual set’.

5. Tes (Testing)

Pada tahap pengetesan, peneliti membaginya menjadi tiga bagian sesuai

dengan teknik yang digunakan, yaitu Kamera Sintetis, Collision Detection

dan teknik Virtual Set. Pengetesan dilakukan menggunakan kuisioner dan

blackbox yang dibagi menjadi dua yaitu untuk aplikasi sendiri dan teknik

yang digunakan. Pengujian dengan blakbox dilakukan pada dua komputer

yang berbeda agar diperoleh perbandingan hasil yang akurat.

6. Distribusi (Distribution)

Tahap ini merupakan tahap akhir setelah aplikasi selesai dibuat. Peneliti

akan menyimpan hasil jadi dari aplikasi dalam sebuah CD yang

didalamnya terdapat file autorun.exe agar dapat langsung dibuka di

komputer lain tanpa perlu menginstall lagi.

Page 90: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini, peneliti menguraikan secara lebih lengkap tentang tahap-

tahap yang dilakukan dalam pembuatan aplikasi desain virtual set pada news

studio berdasarkan metode pengembangan multimedia.

4.1 Konsep (Concept)

Aplikasi dalam penelitian ini berbentuk CD interaktif yang digunakan

untuk membantu memperkenalkan sistem virtual set yang digunakan di sebuah

stasiun televisi dan dirancang sesuai dengan karakteristik pengguna yang berasal

dari masyarakat umum termasuk mahasiswa yang ingin mengetahui lebih dalam

tentang sistem virtual set. Dasar perancangan pada tahap konsep adalah sebagai

berikut:

Judul Aplikasi : Desain Virtual Set Menggunakan Metode Kamera

Sintetis pada News Studio

Pengguna : Karyawan baru yang akan bekerja di stasiun televisi

bagian studio virtual maupun karyawan lama,

mahasiswa, pelajar, dosen dan sebagainya yang

tertarik akan virtual set

Macam Aplikasi : Studio virtual set interaktif

Tujuan Aplikasi : Sebagai gambaran informasi tentang virtual set

70

Page 91: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

71

Spesifikasi Umum

Tabel 4.1 Spesifikasi Umum Aplikasi

Gambar Menggunakan file dengan format jpeg, gif, png,

psd dan lain sebagainya yang peneliti dapat dari

internet maupun hasil kreasi sendiri menggunakan

Adobe Photoshop.

Animasi Animasi intro, teks maupun gambar dibuat sendiri

menggunakan 3Ds Max, Macromedia Flash,

Adobe Director dan Ulead Video Studio 10.

Suara Menggunakan musik dengan format mp3 dan wav

dengan tujuan menambah kesan hidup pada

aplikasi.

Interaktif Tersedia menu dengan tombol-tombol navigasi

yang digunakan untuk berpindah dari satu halaman

ke halaman yang lain.

Video Video pembuka berformat .avi dibuat

menggunakan Ulead Video Studio 10, video lain

berformat .mpeg.

Page 92: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

72

4.2 Perancangan (Design)

Tahap perancangan aplikasi ini meliputi perancangan storyboard,

perancangan bagan alir (flowchart view), desain arsitektur navigasi, perancangan

diagram transisi (state transition diagram) dan perancangan antar muka (user

interface).

A. Perancangan Storyboard

Secara umum, rancangan storyboard dalam aplikasi ini terdiri beberapa

halaman utama, yaitu:

1. Halaman Intro

Storyboard

Modul : 1

Halaman : Intro

Nama File : intro.dir

Animasi : intro.mpg

Audio : intro.mp3

Navigasi :

Tulisan “klik pada layar untuk menuju menu” untuk langsung

menuju ke halaman menu utama

Catatan : Halaman intro berupa halaman pembuka yang

berisi video animasi sebagai pengantar

menuju menu utama. Dengan menekan klik

kiri pada layar, intro akan berhenti dan

langsung menuju menu utama, sedangkan jika

layer tidak di klik, maka intro akan terus

berjalan hingga akhir video.

klik pada layar untuk menuju menu utama

Page 93: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

73

2. Halaman Menu Utama

2. Halaman VS

Storyboard

Modul : 2

Halaman : Menu Utama

Nama File : menu.dir

Gambar : menu.jpg

Audio : This Way.mp3

Navigasi

1 (Apa itu virtual set) : untuk masuk ke halaman Penjelasan

2 (Cara kerja virtual set) : untuk masuk ke halaman Cara Kerja

3 (Virtual set) : untuk masuk ke halaman Virtual Set

4 (Info) : untuk masuk ke halaman Info

5 (Exit) : untuk keluar dari aplikasi

Catatan : Pada halaman menu, terdapat 5 tombol

navigasi untuk menuju ke menu

berikutnya.

4

1

2

3

5

Page 94: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

74

3. Halaman Penjelasan

3. Halaman ILUSTRASI

Storyboard

Modul : 3

Halaman : Penjelasan

Nama File : penjelasan.dir

Gambar : penjelasan.jpg

Animasi : ind.swf, eng.swf

Video : chroma.avi, virtual.avi

Audio : Canon.mp3

Navigasi

Indonesia : untuk menampilkan penjelasan tentang virtual

set menggunakan bahasa Indonesia

English : untuk menampilkan penjelasan tentang virtual

set menggunakan bahasa Ingris

Menu : untuk kembali ke menu utama

Catatan : Halaman Penjelasan merupakan halaman yang

terdiri dari dua menu untuk menjelaskan

pengertian umum Virtual Set serta

penjelasannya dengan menggunakan dua

bahasa. Pada halaman ini terdapat tombol

“Kembali” untuk kembali ke menu utama.

Ind English

menu

Page 95: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

75

4. Halaman Cara Kerja

4. Halaman UTAMA

Storyboard

Modul : 4

Halaman : Cara Kerja

Nama File : carakerja.dir

Gambar : cara.jpg

Audio : Days.mp3

Navigasi

Alat yang digunakan : untuk menampilkan peralatan utama apa saja

yang diperlukan untuk menghasilkan siaran

dengan latar belakang virtual set.

Alur Kerja : untuk menampilkan ilustrasi proses pengerjaan

hingga selesai.

Menu : untuk kembali ke menu utama

Catatan : Pada halaman cara kerja, terdapat penjelasan

lebih lengkap lagi tentang virtual set berupa

peralatan yang digunakan dan ilustrasi alur

kerja yang dilalui.

Alat yang digunakan

Alur Kerja

menu

Page 96: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

76

5. Halaman Virtual Set

5. Halaman VIRTUAL STUDIO

Storyboard

Modul : 5

Halaman : Virtual Set

Nama File : virtualset.dir

Video : wartasiang.mpeg, ddb.mpeg, warnus.mpeg

Gambar : vsbackground.jpg

Audio : Wake Up.mp3

Navigasi

Camview : untuk melihat dua tampilan video dengan

menggunakan cam1 (medium shot) dan cam2

(long shot)

Virtual studio : untuk melihat desain studio dengan tiga dimensi.

Video : untuk melihat hasil akhir setelah penggabungan

video dan latar belakang.

Menu : untuk kembali ke menu utama

Catatan : Pada halaman video ini merupakan gabungan

antara desain virtual set yang telah dibuat

dengan video nyata.

Virtual Studio

Video Camview

menu

Page 97: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

77

6. Halaman Info

6. Halaman VIDEO

Storyboard

Modul : 6

Halaman : Info

Nama File : info.dir

Gambar : clapper.png

Animasi : index.swf

Audio : Snow Dance.mp3

Navigasi

Info Aplikasi : untuk menampilkan penjelasan tentang aplikasi

Info Pembuat : untuk menampilkan profil pembuat

Menu : untuk kembali ke menu utama

Catatan : Halaman info ini merupakan halaman

tambahan sebagai informasi tentang data

peneliti dan aplikasi yang dibuat peneliti.

Tombol “Menu” yang tedapat disini digunakan

untuk kembali ke menu utama.

menu

Info Aplikasi

Info Pembuat

Page 98: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

78

B. Perancangan Flowchart View

Dengan menggunakan simbol-simbol, dibuat 5 flowchart, yaitu

Flowchart Intro, Flowchart Menu Utama, Flowchart Penjelasan, Flowchart Cara

Kerja, Flowchart Virtual Set dan Flowchart Info.

Keterangan : 1 : Menu Utama

Gambar 4.1 Flowchart Intro

Flowchart Gambar 4.1 menjelaskan bahwa aplikasi dimulai dengan

tampilan intro sebagai pembuka. Ketika intro diputar, di bawah layar terdapat teks

“klik pada layar untuk menuju menu utama”. Jika user meng-klik layar maka

video intro akan terhenti dan langsug menuju menu utama, jika tidak maka video

intro akan terus berjalan hingga selesai.

Tidak

Ya

Mulai

Klik Mouse

1

1

Tampilkan Layar Intro

Page 99: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

79

Keterangan : 1 : Halaman Menu Utama 2 : Halaman Penjelasan 3 : Halaman Cara Kerja 4 : Halaman Virtual Set 5 : Halaman Info Flowchart Gambar 4.2 menjelaskan isi dari menu utama yang meliputi

empat halaman untuk menuju ke menu selanjutnya. Jika pengguna memilih “ya”,

maka akan masuk ke menu yang diinginkan. Apabila pengguna memilih “tidak”,

maka akan kembali ke menu utama dan bisa memilih menu lainnya.

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya Pilih Menu Apa Itu Virtual Set

Pilih Menu Cara Kerja

Pilih Menu Vitrual Set

Pilih Menu Info

Keluar

2

3

4

5

Ya

Ya

1

Gambar 4.2 Flowchart Menu Utama

Page 100: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

80

Keterangan : 1 : Halaman Menu Utama 2 : Halaman Penjelasan

Flowchart Gambar 4.3 menjelaskan bahwa dalam halaman pejelasan

terdapat dua menu yaitu Indonesia dan English. Apabila pengguna memilih

tombol Indonesia maka akan muncul pengertian dari virtual set berikut dengan

penjelasannya, sama halnya dengan tombol English. Untuk keluar dari aplikasi,

Tidak

Tidak

Pilih Menu Indonesia

Pilih Menu English

Pilih Menu Utama

1

Tampilkan dengan Bhs Ind

Tampilan dengan Bhs Inggris

Ya

Ya

2

Pilih Menu Utama

Pilih Menu Utama

Gambar 4.3 Flowchart Menu Penjelasan

Page 101: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

81

pengguna harus kembali ke menu utama dan menekan tombol exit, begitu juga

dengan halaman yang lainnya.

Keterangan : 1 : Halaman Menu Utama 3 : Halaman Cara Kerja

Flowchart Cara Kerja menjelaskan alat yang digunakan dan alur kerja

penggunaan sistem virtual set. Apabila pengguna memilih tombol “Alat yang

digunakan” maka layar menampilkan beberapa alat yang berperan dalam

pembuatan studio menggunakan virtual set, begitu juga dengan alur prosesnya.

3

Ya

Tidak

Tidak

Pilih Menu Alat yg

digunakan

Pilih Menu Alur Kerja

Pilih Menu Utama

1

Tampilkan Layar Alat Yang Digunakan

Tampilkan Layar Alur Kerja Ya

Gambar 4.4 Flowchart Cara Kerja

Page 102: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

82

Keterangan : a : Halaman Camview b : Halaman Virtual Studio c : Halaman Video 1 : Halaman Menu Utama 4 : Halaman Virtual Set Pada Gambar 4.5 yaitu flowchart Virtual Set, terdapat tombol ”Camview”

untuk menampilkan dua jenis pengambilan gambar yaitu secara Medium Shot

dengan kamera 1 dan Long Shot dengan kamera 2. Tombol ”Virtual Studio” untuk

4

1

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Pilih Menu Virtual Studio

Pilih Menu Video

Pilih Menu Utama

Ya Pilih Menu Camview

Ya

a

b

c

Gambar 4.5 Flowchart Virtual Set

Page 103: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

83

menuju ke tampilan studio tiga dimensi dan tombol ”Video” untuk melihat

tampilan hasil jadi yaitu berupa siaran Warta Siang TVRI yang menggunakan

latar belakang virtual set yang telah peneliti buat. Dan untuk keluar dari apikasi,

seperti halaman sebelumnya, pengguna kembali menekan tombol ”Menu Utama”

untuk kembai ke halaman menu utama.

Keterangan : a : Halaman Camview 4 : Halaman Virtual Set

Pada Gambar 4.6 yaitu flowchart menu Camview yang terdapat pada

halaman Virtual Set. Flowchart ini menampilkan dua jenis pengambilan gambar

Tidak

Ya

Tidak

Pilih Menu Cam2

Ya Pilih Menu

Cam1

Pilih Menu Kembali

4

Menampilkan Video 1 dengan Teknik Virtual Set

Menampilkan Video 2 dengan Teknik Virtual Set

a

Gambar 4.6 Flowchart Camview

Page 104: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

84

yaitu Cam 1 untuk tampilan dengan Medium Shot dan Cam 2 untuk tampilan

dengan Long Shot. Dan apabila kedua video berjalan dengan baik, berati teknik

virtual set telah berhasil diterapkan dalam aplikasi ini.

Keterangan : b : Halaman Virtual Studio 4 : Halaman Virtual Set

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Pilih Panah Kanan

Pilih Panah Atas

Pilih Panah Bawah

Pilih Panah Kiri

Pilih Huruf R

4

Ya

Ya Pengguna bergerak maju dalam ruangan

Pengguna bergerak ke arah kanan dalam ruangan

Ya

Ya Pengguna bergerak ke arah Kiri dalam ruangan

Pengguna bergerak mundur dalam ruangan

Ya Pengguna kembali ke tempat semula

Pilih Menu Kembali

b

Gambar 4.7 Flowchart Virtual Studio

Page 105: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

85

Pada Gambar 4.7 yaitu flowchart menu Virtual Studio yang terdapat pada

halaman Virtual Set. Dengan adanya flowchart ini, dapat menjelaskan apakah

teknik kamera sintetis berjalan pada aplikasi yang telah dibuat oleh peneliti.

Apabila pengguna dapat bergerak menyusuri ruangan menggunakan tanda panah,

berarti sesuai dengan teknik kamera sintetis yaitu mata pengguna bergerak

menyerupai kamera. Begitu juga dengan teknik collision detection, apabila

pengguna tidak dapat berjalan menembus salah satu objek yang terdapat di

ruangan, berarti teknik collision detection sudah bekerja pada aplikasi.

Keterangan : c : Halaman Video 4 : Halaman Virtual Set

Ya

c

4

Pilih Menu Kembali

Pengguna bergerak ke arah kanan dalam ruangan

Pengguna bergerak ke arah kanan dalam ruangan

Pilih Menu Warta Nusantara

Pilih Menu Dunia Dalam Berita

Tidak

Tidak

Tidak

Pilih Menu Warta Siang

Ya

Ya Pengguna bergerak maju dalam ruangan

Gambar 4.8 Flowchart Video

Page 106: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

86

Gambar 4.8 yaitu flowchart Video menjelaskan jika pengguna memilih

tombol menu Warta Siang maka video berupa siaran berita menggunakan virtual

set akan diputar. Video tersebut menggunakan teknik virtual set yang dibuat leh

peneliti menyerupai teknik yang digunakan di stasiun televisi.

Keterangan : 1 : Halaman Menu Utama 5 : Halaman Info

Flowchart Gambar 4.9 berisi tentang info pembuat dan info tentang

aplikasi yang dibuat. Pada halaman ini, terdapat tombol ”Menu Utama” untuk

kembali ke halaman menu utama.

5

Tidak

Tidak

Pilih Menu Utama

1

Pilih Menu Info Aplikasi

Pilih Menu Info Pembuat

Tampilkan Info Aplikasi

Tampilkan Info Pembuat

Ya

Ya

Gambar 4.9 Flowchart Info

Page 107: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

87

C. Perancangan Arsitektur Navigasi

Pada arsitektur navigasi di atas, dijelaskan bahwa terdapat empat halaman

utama pada aplikasi yaitu:

1. Penjelasan , berisi halaman dengan bahasa Indonesia dan English.

2. Cara Kerja, berisi halaman yang menjelaskan tentang Alat yang

Digunakan dan Alur Kerja.

3. Virtual Set, berisi halaman Camview, Virtual Studio dan Video.

4. Info, berisi halaman Info Aplikasi dan Info Pembuat.

Intro

Menu Utama

Penjelasan Cara Kerja Virtual Set Info

Ind

Eng

Alat Yang Digunakan

Alur Kerja

Camview

Virtual Studio

Video

Info Aplikasi

Info Pembuat

Gambar 4.10 Arsitektur Navigasi

Page 108: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

88

D. Perancangan Diagram Transisi (State Transition Diagram)

Gambar 4.11 Rancangan STD Menu Utama

Dari halaman Menu Utama, terdapat lima pilihan navigasi yaitu navigasi

menuju penjelasan virtual set, cara kerja, virtual set studio dan video,, info dan

pilihan tombol navigasi ”exit” untuk keluar.

Gambar 4.12 Rancangan STD Penjelasan Virtual Set

Pada halaman Penjelasan hanya terdapat tiga pilihan navigasi, yaitu

pejelasan menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Serta pilihan

kembali ke Menu Utama.

Klik “Cara Kerja” Tampilkan “Cara Kerja”

Klik “Menu Utama” Tampilkan “Menu

Utama”

Klik “Keluar” Keluar dari aplikasi

Klik “Info” Tampilkan “Info”

Klik “Menu Utama” Tampilkan “Menu Utama”

Klik “Virtual Set” Tampilkan “Virtual

Set”

Klik “Menu Utama” Tampilkan “Menu Utama”

Tampilkan “Apa Itu Virtual Set”

Klik “Apa Itu Virtual Set”

Menu Utama

Apa Itu Virtual Set Cara Kerja

Virtual Set Info Keluar

Klik “English” Tampilkan pejelasan dengan

Bahasa Inggris

Klik “Indonesia” Tampilkan pejelasan dengan

Bahasa Indonesia

Klik “Apa Itu Virtual Set” Tampilkan “Apa Itu Virtual Set”

Klik “Menu Utama” Tampilkan “Menu Utama”

Penjelasan Virtual

Set

Menu Utama

Indonesia English

Page 109: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

89

Gambar 4.13 Rancangan STD Cara Kerja

Navigasi yang terdapat pada halaman Cara Kerja adalah Alat Yang

digunakan, Alur Kerja dan navigasi Menu Utama untuk kembali apabila ingin

memilih menu yang lain.

Gambar 4.14 Rancangan STD Virtual Set

Klik “Cara Kerja” Tampilkan “Cara Kerja”

Klik “Cara Kerja” Tampilkan “Cara Kerja”

Klik “Alat Yang Digunakan” Tampilkan “Alat Yang Digunakan”

Cara Kerja

Klik “Menu Utama” Tampilkan “Menu Utama”

Menu Utama

Klik “Apa Itu Virtual Set” Tampilkan “Apa Itu Virtual Set”

Alat Yang Digunakan

Alur Kerja

Klik “Alur Kerja” Tampilkan “Alur Kerja”

Klik “Virtual Set” Tampilkan “Virtual Set”

Klik “Camview” Tampilkan “Camview”

Klik “Virtual Set” Tampilkan “Virtual Set”

Klik “Video” Tampilkan “Video”

Klik “Virtual Studio” Tampilkan “Virtual Studio”

Virtual Set

Klik “Menu Utama” Tampilkan “Menu Utama”

Menu Utama

Klik “Apa Itu Virtual Set” Tampilkan “Apa Itu Virtual Set”

Virtual Studio

Video

Camview

Klik “Virtual Set” Tampilkan “Virtual Set”

Page 110: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

90

Pada halaman Virtual Set terdapat empat navigasi yaitu Camview, Virtual

Studio, Video dan Menu Utama seperti di halaman lainnya yang digunakan untuk

kembali.

Gambar 4.15 Rancangan STD Info

Navigasi pada halaman Info terdapat tiga yaitu Info Pembuat, Info

Aplikasi dan Menu Utama. Pada pertama kali membuka halaman, pengguna akan

langsung masuk ke halaman Info Aplikasi.

E. Perancangan Antarmuka (User Interface)

Perancangan antarmuka pada tampilan skripsi ini dibuat seoptimal

mungkin sesuai dengan kebutuhan manusia sebagai pengguna dan komputer yang

saling berinteraksi. Oleh karena itu, peneliti mengacu pada delapan panduan

interaksi antara manusia dan komputer agar mudah dipahami dan user friendly.

Pada aplikasi desain virtual set pada news studio ini, terdapat enam

rancangan layar, yaitu:

1. Rancangan Layar Intro

Rancangan Layar Intro merupakan tampilan awal pada aplikasi untuk

menuju menu utama. Pada layar intro, terdapat video yang otomatis akan

Klik “Info Aplikasi” Tampilkan “Info Aplikasi”

Klik “Info Aplikasi” Tampilkan “Info Aplikasi”

Klik “Info” Tampilkan “Info”

Klik “Info” Tampilkan “Info”

Klik “Info” Tampilkan “Info”

Info

Menu Utama

Klik “Menu Utama” Tampilkan “Menu Utama”

Info Pembuat

Info Aplikasi

Page 111: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

91

diputar dan pada bagian bawah layarnya terdapat teks sebagai petunjuk

apabila pengguna ingin segera masuk ke layar menu utama. Caranya yaitu

dengan mengklik pada layar. Apabila layar tidak diklik, maka layar akan

otomatis menuju menu utama setelah video berakhir. Untuk lebih jelasnya,

rancangan layar Intro dapat dilihat pada storyboard yang terdapat di

halaman sebelumya.

2. Rancangan Layar Menu Utama

Pada rancangan ini terdapat empat pilihan menu utama, yaitu

Penjelasan, Cara Kerja, Virtual Set dan Info. Sedangkan tombol-tombol

yang terdapat pada layar antara lain:

Tombol Apa Itu Virtual Set? untuk menuju halaman Penjelasan.

Tombol Cara Kerja untuk menuju halaman Cara Kerja.

Tombol Virtual Set untuk menuju halaman Virtual Set.

Tombol Info untuk menuju halaman Info.

Tombol Exit, untuk keluar dari aplikasi.

Rancangan dapat dilihat pada storyboard Menu Utama di halaman

sebelumnya.

3. Rancangan Layar Penjelasan

Rancangan layar ini berisi tentang pengertian Virtual Set dalam dua

bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Selain itu juga

terdapat dua contoh video yang membedakan teknik virtual dengan

menggunakan chromakey dan virtual set. Sesuai dengan storyboard yang

telah diuat di halama sebelumnya, di halaman ini juga dilengkapi dengan

animasi berupa slide contoh-contoh desain virtual set agar pengguna dapat

Page 112: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

92

melihat berbagai macam hasil rancangan dengan teknik virtual. Tombol

yang terdapat pada layar ini yaitu:

Tombol Versi Indonesia untuk menuju halaman pejelasan dengan

Bahasa Indonesia.

Tombol Versi English untuk menuju halaman pejelasan dengan

Bahasa English.

Tombol Menu untuk menuju Menu Utama.

4. Rancangan Layar Cara Kerja

Pada rancangan layar ini terdapat dua menu utama yaitu Alat Yang

Digunakan dan Alur Kerja yang digambarkan dengan tampilan monitor

pada Studio Control. Halaman ini berbeda dengan halaman Penjelasan

yang kebanyakan berisi teks, karena pada halaman ini Alat yang

digunakan dan alur kerja disajikan dalam bentuk teks, gambar dan animasi

agar pengguna lebih mudah dalam memahaminya. Tombol-tombol yang

terdapat pada layar ini yaitu:

Tombol ”Alat yang Digunakan” untuk melihat delapan alat yang

digunakan pada siaran berikut dengan fotonya.

Tombol ”Alur Kerja” untuk melihat bagan alur kerja pada siaran

berita dengan latar belakang Virtual Set.

Tombol ”Menu” untuk menuju Menu Utama.

5. Rancangan Layar Virtual Set

Pada layar Virtual Set terdapat tiga menu utama yaitu Camview,

Virtual Studio dan Video. Halaman Virtual Studio merupakan inti dari

aplikasi karena terdapat tampilan ruang studio tiga dimensi yang dapat

Page 113: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

93

digerakkan dengan tombol panah. Sedangkan pada halaman camview

terdapat penerapan metode kamera sintetis yang digambarkan dengan dua

video animasi. Tombol-tombol yang terdapat pada layar ini antara lain

yaitu:

Tombol Camview untuk menampilkan pengambilan gambar

dengan ukuran gambar medium shot dan long shot.

Tombol Virtual Studio untuk masuk ke ruang studio tiga dimensi.

Tombol Video untuk melihat siaran berita dengan latar belakang

virtual set.

Tombol Menu untuk menuju Menu Utama.

6. Rancangan Layar Info

Rancangan ini berisi keterangan singkat tentang aplikasi dan data diri

pembuatnya. Dalam halman ini terdapat tiga tombol antara lain yaitu:

Tombol Info Aplikasi untuk melihat keterangan tentang aplikasi

serta perangkat lunak pendukungnya.

Tombol Info Pembuat untuk melihat profil pembuat.

Tombol Menu untuk menuju Menu Utama.

4.3 Pengumpulan Bahan (Material Collecting)

Dari empat halaman utama beserta isinya, bahan-bahan yang diperlukan

berupa file video, animasi, gambar maupun suara berasal dari berbagai sumber.

Antara lain diperoleh dari internet dan dibuat sendiri dengan berbagai perangkat

lunak pendukung.

Page 114: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

94

Untuk file berupa video seperti yang terdapat pada halaman intro, peneliti

membuatnya sendiri dengan menggabungkan gambar dan video menggunakan

Ulead Video Studio. Sedangkan untuk animasi yang terdapat didalamnya dibuat di

Macromedia Flash MX. Berbagai desain background yang terdapat di video ini

diperoleh dari news studio background yang pernah dipakai di TVRI dalam

bentuk .max, kemudian dirender dalam format .avi dan diimport ke Ulead Video

Studio.

Gambar 4.16 Tampilan Video Intro pada Windows Media Player

Untuk sumber-sumber berupa teks yang terdapat pada halaman Penjelasan,

peneliti memperolehnya dari website yang menyediakan buku elektronik tentang

virtual set pada situs seperti www.virtualsetworks.com, www.broadcastpix.com

dan www.virtualsets.com. Dari situs tersebut juga, peneliti memperoleh berbagai

jenis background virtual set dalam format .jpg yang digunakan pada aplikasi dan

juga sebagai referensi. Sedangkan teks pada halaman Alur Kerja dan Alat Yang

Digunakan, berasal dari buku panduan untuk karyawan baru pada Stasiun Televisi

tempat peneliti melakukan observasi, yaitu TVRI.

Page 115: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

95

Gambar 4.17 Website tentang Virtual Set

Untuk file-file berupa gambar yang terdapat pada aplikasi, sebagian

diperoleh dari internet dan hasil foto sendiri di studio siaran berita TVRI.

Gambar-gambar hasil dari internet dan foto tersebut kemudian diolah oleh peneliti

dengan menggunakan Adobe Photoshop dan disimpan dalam format .jpg, .gif, dan

png.

Gambar 4.18 Gambar Master Control hasil foto

Selama menjalankan aplikasi ini, terdapat latar belakang suara yang

diberikan dengan maksud agar aplikasi tidak terkesan kaku. File suara tersebut

kebanyakan berasal dari internet hasil unduh gratis. Sebagian sisanya, untuk efek

Page 116: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

96

suara pada tombol, diperoleh dari bonus CD Interaktif yang disertakan pada buku

The Magic Of Macromedia Director karangan Hendi Hendratman.

4.4 Pembuatan (Assembly)

Pada pembuatan aplikasi desain virtual set pada news studio ini,

dibutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi sebagai

berikut:

1. Spesifikasi Perangkat Keras Pengembangan Multimedia

Intel Pentium 1,73 GHz, yang merupakan spesifikasi processor

dari laptop yang digunakan peneliti untuk merancang aplikasi.

Memory 1,49 GB untuk mempercepat proses publish pada Adobe

Director 11, rendering pada 3DS Max dan memudahkan ketika

peneliti memlukan proses secara multitasking.

Hard disk internal sebesar 60 GB dan hard disk eksternal sebesar

250 GB sebagai tempat penyimpanan bahan yang diperlukan pada

apikasi.

Sound Card yang berfungsi agar suara yang terdapat pada aplikasi

dapat diolah dan didengar dengan baik.

Graphic Share 64 MB berfungsi untuk memproses gambar yang

tampil pada layar.

Keyboard berfungsi pada proses memasukkan data pada aplikasi.

Mouse digunakan sebagai alat interaksi yang digunakan user ketika

menjalankan aplikasi.

Page 117: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

97

Active Speaker sebagai unit keluaran suara yang terdapat pada

aplikasi.

Monitor 14.0” WXGA Flat Panel TFT sebagai unit keluaran

gambar yang menampilkan aplikasi dan sebagai antarmuka antara

pengguna dan komputer.

CD-RW untuk menyimpan program dalam kepingan CD.

2. Spesifikasi Perangkat Lunak Pengembangan Multimedia

Adobe Photoshop CS 2 sebagai perangkat lunak pengolah gambar

seperti memotong, mencerahkan warna, maupun mendesain tulisan

dan tombol agar terlihat lebih menarik.

Gambar 4.19 Proses Pengeditan di Adobe Photoshop CS 2

Adobe Director 11 sebagai program yang dapat menggabungkan

berbagai format termasuk objek tiga dimensi dan video.

Page 118: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

98

Gambar 4.20 Proses Pengeditan di Adobe Director 11

3DS Max 7 digunakan untuk merancang tampilan latar belakang

studio yang ada pada halaman Virtual Set juga pada tampilan intro.

Perangkat lunak ini dapat menghasilkan keluaran berupa gambar

dengan format .jpg maupun video dengan format .avi dan .mov.

Gambar 4.21 Proses Pembuatan di 3DS Max 7

Ulead Video Studio 10 sebagai perangkat lunak pengolah video.

Pada aplikasi ini, peneliti menggunakannya untuk menggabungkan

video dan memotong durasi video yang terlalu panjang.

Page 119: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

99

Gambar 4.22 Proses Pengolahan video di Ulead Video Studio 10

Macromedia Flash MX 2004 sebagai program yang dapat

menciptakan animasi sederhana maupun rumit dengan hasil akhir

berupa format .swf, .exe, .avi, .gif dan lain-lain.

Gambar 4.23 Proses pembuatan tombol pada Macromedia Flash MX 2004

Setelah semua spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras terpenuhi,

selanjutnya dilakukan proses pengembangan aplikasi desain virtual set pada news

studio yang dimulai dengan tahap-tahap pembuatan di berbagai perangkat lunak

dan berakhir pada penggabungan menggunakan Adobe Director 11

Gambar 4.22 adalah tahapan yang dilakukan peneliti lakukan dalam

pengembangan aplikasi sesuai dengan halaman yang terdapat pada aplikasi.

Page 120: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

100

Gambar 4.24 Langkah Pembuatan Aplikasi

Intro

Menu Utama

Penjelasan

Cara Kerja

Virtual Set

Info

Indonesia

English

Alat Yang Digunakan

Alur Kerja

Camview

Virtual Studio

Video

Info Aplikasi

Info Pembuat

Page 121: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

101

4.4.1 Pembuatan Aplikasi Menu Intro

Untuk tahap intro, peneliti menggabungkan beberapa file berupa .swf, .avi,

.jpg dan .mp3. Animasi berupa pergerakan gambar, dibuat di Macromedia Flash

MX 2004 dan hasilnya kemudian diimport ke Ulead Video Studio 10. Sedangkan

untuk animasi ruang, berasal dari hasil render pada 3DS Max 7 yang juga diimport

ke Ulead. Beberapa gambar juga digunakan untuk menambah isi dai video intro

dan pada tahap akhir, disesuaikan dengan suara latar belakang. Setelah selesai

render menggunakan Ulead, selanjutnya video diproses di Adobe Director 11

dengan menggunakan script agar ketika user mengklik mouse maka halaman

otomatis pindah ke Menu Utama.

on exitFrame me go to movie "menu" end

Gambar 4.25 Pembuatan Animasi Intro menggunakan Flash

4.4.2 Pembuatan Aplikasi Menu Utama

Pada bagian menu utama, terdapat lima tombol yang dianimasikan

menggunakan Macromedia Flash agar terlihat lebih hidup kemudian disimpan

dalam format .swf.

Page 122: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

102

Dengan menu “Convert to Symbol”, tombol tersebut diubah ke tipe

“Button” agar animasi ketika tombol diklik akan dibuat lebih mudah.

Gambar 4.26 Pembuatan Tombol pada Macromedia Flash MX 2004

Sama halnya seperti halaman yang lain, setelah komponen yang

dibutuhkan terkumpul, keudian peneliti meng-import ke dalam Adobe Director.

Beberapa file yang diimport masuk ke “Cast” adalah gambar latar belakang,

animasi cahaya di belakangnya, animasi kelap-kelip pada lensa kamera, animasi

bintan, animasi teks “Menu Utama”, empat tombol menu, satu tombol exit, dan

beberapa efek suara untuk tombol dan backsound. Untuk suara pada tombol, bisa

dimasukkan dari Macromedia Flash maupun langsung di Adobe Director.

Gambar 4.27 Desain Menu Pada Adobe Director 11

Page 123: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

103

4.4.3 Pembuatan Aplikasi Menu Penjelasan

Pada halaman ini, terdapat dua pilihan bahasa yaitu menggunakan Bahasa

Indonesia dan Bahasa Inggris. Kedua halaman ini, didesain dalam satu file yaitu

penjelasan.dir. Beberapa file yang digunakan pada halaman ini antara lain yaitu

gambar latar belakang, dua buah video, teks berupa penjelasan, suara, tombol

menu dengan format .gif dan slide gambar yang berisi beberapa contoh desain

virtual set.

Dua file video dibuat dengan Ulead dan ditambahkan tombol

menggunakan Macromedia Flash.

Gambar 4.28 Desain Video Dengan Tombol Play

Untuk menghemat ukuran aplikasi, peneliti sengaja mendesain kedua

menu bahasa pada satu dokumen agar tidak menggunakan link ke dokumen lain.

Untuk mengaturnya agar dari satu tampilan dapat pindah ke tampilan lain dalam

satu dokumen, digunakan script yang diletakkan pada akhir frame.

on exitFrame me go the frame end

Page 124: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

104

Gambar 4.29 Tampilan Score Pada Halaman Penjelasan

4.4.4 Pembuatan Aplikasi Menu Cara Kerja

Bagian ini terdiri dari dua halaman yang keduanya juga disimpan dalam

satu dokumen yaitu .dir. Pada halaman pertama, terdapat dua buah menu berupa

layar televisi yang dibuat di Macromedia Flash MX 2004. Menu yang menuju

alat-alat, dibuat langsung di Adobe Director 11, untuk mempermudah pembuatan,

peneliti terlebih dahulu mengumpulkan material berupa tombol, foto, suara dan

animasi sederhana yagterdapat pada bagian atas halaman. Setelah material

terkumpul, maka diimport kedalam Adobe Director 11. Dalam hal ini, peneliti

menggunakan “marker” yang berfungsi sebagai penanda halaman. Sebagai

contoh, halaman “Alat yang Digunakan” ditandai dengan marker “1”, sehingga

ketika tombol yang dimaksud akan menuju menu tersebut, maka script yang

dituliskan adalah:

on mouseDown me go to "1" end

Page 125: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

105

Gambar 4.30 Marker-Marker yang Terdapat pada Halaman Cara Kerja

4.4.5 Pembuatan Aplikasi Menu Virtual Set

Bagian ini merupakan bagian inti dari aplikasi, dimana terdapat bangun

ruang tiga dimensi berupa set untuk siaran berita yang digunakan oleh Stasiun

Televisi Republik Indonesia. Tiga buah menu utama pada halaman ini didesain

menyerupai layar televisi yang apabila diklik baru akan terlihat menu yang

dimaksud. Ketiga tombol ini dibuat menggunakan Macromedia Flash MX 2004.

Proses pembuatannya sama dengan tombol-tombol yang lain, yaitu dengan

“Convert To Symbol”. Untuk desain ruang, peneliti banyak menggunakan menu

“Material Editor” yang terdapat di 3DS Max 7. Material Editor adalah tools yang

disediakan 3DS Max untuk memberi tekstur atau gambar pada objek. Sebagai

contoh, latar belakang berupa gambar gedung berasal dari objek “Plane” yang

diberi material berupa gambar gedung dengan format .jpg dengan perintah

Rendering → Material Editor → Diffuse → Bitmap → Pilih Lokasi File .jpg →

Assign Material to Selection ( ).

marker yang dibuat

Page 126: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

106

Gambar 4.31 Material Editor yang Digunakan pada 3DS Max 7

Begitu juga dengan objek layar dan bagian atas studio yang diberi

Material Editor agar terkesan lebih hidup. Gambar-gambar berupa logo diperoleh

peneliti dari Bagian Grafis Stasiun Televisi Republik Indonesia.

Gambar 4.32 Gambar yang digunakan untuk Material Editor

Setelah tahap desain selesai, maka peneliti mengekspor desain tersebut

dalam format Shockwave 3D scene Export (.W3D) agar dapat diolah

menggunakan Adobe Director 11.

Page 127: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

107

Gambar 4.33 Proses Ekspor pada 3DS Max 7

Pada Adobe Director, peneliti menggunakan script agar pengguna dapat

bergerak ke seluruh ruang hanya dengan menggunakan tanda panah yang terdapat

pada keyboard.

Gambar 4.34 Desain Virtual Set 3D pada Adobe Director

A. Collision Detection

Untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan teknik collision detection, digunakan

script berikut yang diletakkan pada file .w3d hasil pembuatan di 3DS Max.

Script untuk mendeteksi benturan:

-- cek collision jika terdapat objek di depan kamera if (collisionList.count) then me.checkForCollision(collisionList[1]) end if Dengan adanya script tersebut, pengguna tidak akan berjalan menembus objek

yang ada di depannya.

Page 128: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

108

Gambar 4.35 Contoh Tampilan Benturan dengan Collision Detection

Metode collision detection diterapkan pada menu ‘Virtual Studio’ yang dapat

diakses dari menu ‘Virtual Set’ dari menu utama.

B. Kamera Sintetis

Sedangkan untuk menghasilkan aplikasi sesuai teknik kamera sintetis, digunakan

script berikut:

Script untuk interaksi gerak ke kiri, kanan, depan dan belakang:

on controlCamera me -- jika tombol panah ke kiri ditekan if pLeftArrow then pCamera.rotate(0,2,0) -- jika tombol panah ke kanan ditekan if pRightArrow then pCamera.rotate(0,-2,0) -- jika tombol panah ke atas ditekan if pUpArrow then pCamera.translate(0,0,-1) -- jika tombol panah ke bawah ditekan if pDownArrow then pCamera.translate(0,0,1) Dengan adanya script di atas, pengguna dapat bergerak menyusuri ruangan ke

arah kanan, kiri, depan dan belakang. Konsep ini sesuai dengan teori kamera

sintetis yaitu dimana kamera dianggap sebagai mata pengguna dan bebas bergerak

tanpa perlu mengubah sudut pandang.

Page 129: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

109

Gambar 4.36 Contoh Tampilan hasil teknik Kamera Sintetis

Metode kamera sintetis diterapkan bersamaan dengan menu collision detection

pada menu menu ‘Virtual Studio’ yang dapat diakses dari menu ‘Virtual Set’ dari

menu utama.

C. Virtual Set

Menu selanjutnya yang terdapat pada halaman ‘Virtual Set’ adalah ‘Camview’

dan ‘Video’. Kedua menu ini menggunakan teknik virtual set. Untuk

menghasilkan gambaran video yang sama dengan hasil video menggunakan

virtual set, peneliti menggabungkan dua buah video dengan perangkat lunak

Ulead Video Studio.

Page 130: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

110

Gambar 4.37 Pembuatan Virtual Set pada Ulead Video Studio

Berikut adalah tahap video sebelum dan sesudah diolah menggunakan

Ulead Video Studio:

Video Latar Belakang

Video Pembawa Acara

Hasil

Dua Video yang digabungkan

Pengaturan

Page 131: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

111

Metode virtual set diterapkan pada menu menu ‘Camview’ dan menu ‘Video’

yang dapat diakses dari menu ‘Virtual Set’ dari menu utama.

4.4.6 Pembuatan Aplikasi Menu Info

Bagian Info terbagi menjadi dua bagian dalam satu halaman. Bagian Info

Aplikasi dibuat langsung di Adobe Director dan bagian Info Pembuat dibuat

menggunakan Adobe Photoshop dan Macromedia Flash MX 2004 untuk efek

yang terdapat pada foto.

Gambar 4.38 Info Pembuat gabungan dari Photoshop dan Flash

Setelah semua halaman selesai, kemudian peneliti menggabungkan halaman

dengan memberi script pada tiap tombol di Halaman Menu.

- Untuk menuju penjelasan.dir on mouseDown me

go to movie "penjelasan" end

- Untuk menuju carakerja.dir on mouseDown me

go to movie "carakerja" end

- Untuk menuju virtualset.dir on mouseDown me

go to movie "virtualset" end

- Untuk menuju info.dir on mouseDown me

go to movie "info" end

+ =

Page 132: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

112

4.5 Tes (Testing)

Pada tahap ini, dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang sudah selesai

dibuat. Pengujian dilakukan pada komputer yang berbeda dengan tujuan untuk

memastikan apakah aplikasi dapat berjalan baik di komputer yang berbeda. Selain

itu, pengujian juga dilakukan terhadap masyarakat umum berupa kuisioner yang

mencakup dua golongan yaitu masyarakat yang sebelumnya sudah mengerti

bidang multimedia, seperti mahasiswa maupun orang yang bekerja dibidang

tersebut, dan masyarakat yang bekerja dibidang yang tidak ada kaitannya dengan

multimedia. Hasil kuisioner dapat dilihat lebih jelas pada lampiran yang terdapat

pada bagian belakang skripsi ini.

Dari pengujian tersebut, diperoleh hasil sebanyak 73,33% responden

menjawab bahwa tampilan aplikasi ini cukup menarik dan sebanyak 60%

responden menjawab bahwa aplikasi ini sudah cukup memberikan informasi yang

cukup lengkap tentang proses siaran menggunakan virtual set. Pada kuisioner juga

dilengkapi dengan pertanyaan uraian dengan harapan peneliti dapa memperoleh

penjelasan lengkap sejauh mana pengguna mengerti akan informasi yang

disampaikan. Dari hasil pertanyaan uraian tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa

sebagian besar responden mengenal tentang istilah multimedia tetapi tidak

spesifik hingga istilah virtual reality. Mayoritas responden menjawab bahwa

aplikasi ini sudah cukup mudah digunakan, hanya saja keterangan berupa

penjelasan dan video masih kurang banyak sehingga informasi yang diperoleh

pengguna terbatas.

Page 133: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

113

Selain dengan kuisioner, peneliti menggunakan Blackbox Testing dari

sudut pandang pangguna untuk mengetahui apakah output yang diharapkan telah

sesuai dengan masukan yang diberi oleh pengguna.

Tabel 4.2 Blackbox Testing

No. Halaman Hasil Yang Diharapkan

Hasil

Uji

Coba

Mandiri

Hasil Uji

Coba

Oleh

Pengguna

1 Intro Video intro berjalan

dengan baik OK OK

2 Menu Utama Muncul halaman menu

utama OK OK

3 Penjelasan

Menu yang ada di

halaman Penjelasan

dapat diakses

OK OK

4 Penjelasan dengan

Bahasa Indonesia

Dapat melihat halaman

Penjelasan dengan

Bahasa Indonesia dengan

baik berikut videonya.

OK OK

5 Penjelasan dengan

Bahasa Inggris

Dapat melihat halaman

Penjelasan dengan

Bahasa Inggris dengan

baik berikut videonya.

OK OK

6 Cara Kerja

Dapat melihat halaman

Cara Kerja dan

mengakses menunya

OK OK

7 Alat-alat yang

Digunakan

Dapat melihat halaman

Alat-alat yang digunakan

beserta penjelasannya

OK OK

Page 134: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

114

8 Alur Kerja

Dapat melihat halaman

Alur Kerja beserta

penjelasannya

OK OK

9 Virtual Set

Dapat melihat halaman

Virtual Set dan memilih

menunya

OK OK

10 Camview

Dapat melihat dua buah

video yang ada di

halaman Camview

OK OK

11 Virtual Studio

Dapat bergerak di dalam

studio virtual dengan

tombol panah

OK OK

12 Video Dapat melihat tiga buah

video dengan baik OK OK

13 Info Aplikasi Dapat melihat halaman

Info Aplikasi OK OK

14 Info Pembuat Dapat melihat halaman

Info Pembuat OK OK

Pengujian menggunakan Blackbox Testing dilakukan pada dua buah

komputer yang berbeda dengan hasil yang sama. Berikut adalah spesifikasi

komputer yang digunakan:

a. Komputer 1:

- Intel Pentium 1,73 GHz

- Memory 1,49 GB

- Graphic Share 64 MB

b. Komputer 2:

- Intel Celeron 2,40 GHz

Page 135: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

115

- Memory 512 MB

- Graphic Share 32 MB

Selain Blackbox Testing yang dilakukan pada aplikasi, Blackbox

Testing juga dilakukan kepada teori-teori yang peneliti gunakan, apakah Collision

Detection, Kamera Sintetis dan Virtual Set dapat berjalan pada aplikasi.

No. Halaman Hasil Yang Diharapkan

Hasil

Uji

Coba

Mandiri

Hasil Uji

Coba

Oleh

Pengguna

1 Virtual Studio

Pengguna berjalan tanpa

menembus tembok

(Collision Detection)

OK OK

2 Virtual Studio

Pengguna dapat

menggunakan tanda

panah untuk bergerak

menyusuri ruangan

(kamera sintetis)

OK OK

3 Video

Tampilan video buatan

menyerupai tampilan

video dengan virtual set

di stasiun televisi (teknik

Virtual Set)

OK OK

4.6 Distribusi (Distribution)

Setelah proses pengetesan selesai, hasil akhir aplikasi ini disimpan dalam

bentuk CD dengan keterangan sebagai berikut:

Dimensi : 800 x 600 piksel dengan frame rate 30 fps

Ukuran : 196 MB

Jumlah Halaman : 14 Halaman

Page 136: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

116

Tampilan Depan CD

Gambar 4.39 Tampilan Depan CD

Tampilan Belakang

Gambar 4.40 Tampilan Belakang CD

Tampilan CD

Gambar 4.41 Tampilan CD

Page 137: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

117

Tampilan Halaman Intro

Gambar 4.42 Intro

Tampilan Halaman Menu Utama

Gambar 4.43 Halaman Menu Utama

Page 138: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

118

Tampilan Halaman Penjelasan

Gambar 4.44 Penjelasan

Tampilan Halaman Penjelasan dengan Bahasa Inggris

Gambar 4.45 Penjelasan dengan Bahasa Inggris

Page 139: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

119

Tampilan Halaman Penjelasan dengan Bahasa Indonesia

Gambar 4.46 Penjelasan dengan Bahasa Indonesia

Tampilan Halaman Cara Kerja

Gambar 4.47 Cara Kerja

Page 140: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

120

Tampilan Halaman Alat Yang Digunakan

Gambar 4.48 Alat Yang Digunakan

Tampilan Halaman Alur Kerja

Gambar 4.49 Alur Kerja

Page 141: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

121

Tampilan Halaman Virtual Set

Gambar 4.50 Virtual Set

Tampilan Halaman Camview

Gambar 4.51 Camview

Page 142: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

122

Tampilan Halaman Virtual Studio

Gambar 4.52 Virtual Studio

Tampilan Halaman Video

Gambar 4.53 Video

Page 143: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

123

Tampilan Halaman Info Aplikasi

Gambar 4.54 Info Aplikasi

Tampilan Halaman Info Pembuat

Gambar 4.55 Info Pembuat

Page 144: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

124

Aplikasi ini langsung dapat dijalankan karena terdapat file Autorun.inf

yang berisi script agar ketika CD dimasukkan, maka aplikasi akan berjalan masuk

ke halaman Intro. Karena hasil akhir disimpan dalam bentuk .exe maka komputer

yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tidak perlu meng-install perangkat

lunak Adobe Director terlebih dahulu.

Page 145: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini, peneliti akan merangkum hasil dari keseluruhan aplikasi dan

penulisan dalam Kesimpulan dan Saran.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dalam pembuatan skripsi ini, peneliti

memperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Aplikasi ini sudah memenuhi elemen multimedia yaitu teks, gambar,

suara dan video. Selain itu dilengkapi dengan teknologi multimedia

dalam bentuk tiga dimensi ke dalam layar dengan memanfaatkan

teknik kamera sintetis, virtual set dan collision detection sehingga

memberi kesan kepada pengguna seolah benar-benar berada langsung

di dalam studio sesungguhnya, dapat dilihat pada Gambar 4.35.

2. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap 30 responden, diperoleh hasil

bahwa sebanyak 73,33% responden menjawab bahwa tampilan

aplikasi ini cukup menarik dan sebanyak 60% responden menjawab

bahwa aplikasi ini sudah cukup memberikan informasi yang cukup

lengkap tentang proses siaran menggunakan virtual set

3. Hasil akhir yang berupa Autorun CD memudahkan pengguna tanpa

harus menginstall perangkat lunak yang digunakan untuk membuat

aplikasi.

125

Page 146: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

126

4. Aplikasi desain virtual set pada news studio ini dapat memberikan

informasi serta penjelasan tentang virtual set dan dapat digunakan

oleh karyawan pada stasiun televisi, dosen, mahasiswa maupun

pelajar yang ingin mengetahui proses penyiaran menggunakan sistem

virtual set yang dipakai pada sebuah studio, khususnya pemberitaan

dan penyiaran.

5.2 Saran

Setelah aplikasi selesai dibuat, peneliti memperoleh beberapa saran untuk

pengembangan aplikasi desain virtual set pada news studio, yaitu:

1. Untuk memilih penggunaan virtual set mana yang akan dipilih,

sebaiknya dibuat aplikasi yang menyerupai alat sesungguhnya yang

terintegrasi antara perangkat lunak dan perangkat keras.

2. Video yang terdapat dalam aplikasi akan lebih baik apabila disimpan

dalam format dengan resolusi yang besar, tetapi kendala dalam hal ini

diperlukan memori komputer yang cukup besar untuk proses

pembuatan maupun menampilkannya.

3. Aplikasi dapat dikembangkan menjadi virtual studio yang lebih luas

(bukan hanya satu ruangan) dengan interaksi kendali gerak

menggunakan mouse.

Page 147: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

DAFTAR PUSTAKA

Arlinda. Kamus Istilah Komputer dan Internet. Jakarta : Restu Agung, 2005. Binanto, Iwan, Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya, Yogyakarta

: Penerbit Andi, 2010. Hadi Sutopo, Ariesto. Multimedia Interaktif Dengan Flash, Yogyakarta : Graha

Ilmu, 2003. Hakim, Lukmanul. Cara Ampuh Menguasai Macromedia Flash MX 2004, Jakarta

: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2004. Murdock, Kelly L. 3D Max Bible, Kanada : Wiley Publishing Inc., 2004. Panggabean, Drs. Saut. Sistim Peralatan Penyiaran Studio TV, Jakarta : TVRI,

2008. Setyobudi, Ciptono. Pengantar Teknik Broadcasting, Yogyakarta : Graha Ilmu,

2005. Sianipar, Ir. Pandapotan. Video Editing Dengan Ulead VideoStudio 7. Jakarta :

Elex Media Komputindo, 2005. Sigarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai, Jakarta : LP3S,

1989. Simarmata, Janner dan Tintin Chandra. Grafika Komputer : Penerbit Andi,

Yogyakarta, 2007. Subana M.Pd, Drs. M. dan Sudrajat S.pd. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah,

Bandung : Pustaka Setia, 2001. Sudarmo M.A., DRS. Padji M. Kamus Istilah Komputer, Teknologi Informasi dan

Komunikasi, Bandung : Yrama Widya, 2006. Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta,

2008. Suyanto, M. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing,

Yogyakarta : Andi, 2003. Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer. Teknik Rendering Dengan

3D Studio Max 6, Jakarta : Salemba Infotek, 2004.

127

Page 148: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

127

Vaughan, Tay. Multimedia: Making It Work, Sixth Edition. New York : McGraw Hill, 2004.

Youngjin, Photoshop CS Accelerate. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Kelompok Gramedia, 2005. Zakaria, Teddy Marcus dan Agus Prijono. Perancangan Antarmuka Untuk

Interaksi Manusia Dan Komputer, Bandung : Informatika, 2007. Sumber Dari Internet: http://www.virtualsetworks.com/Docs/BroadcastPix/BroadCastPix-Virtual-Set-

Tutorial.pdf), 23 Juli 2009, pukul 09:30 WIB http://smajisit.files.wordpress.com/2009/07/vector_b1.jpg, 12 Agustus 2009, pukul 14:05 WIB http://www.camberwellstudios.co.uk/images/stories/camberwell/Studio-2--Green-

Screen.jpg, 20 Januari 2010, pukul 08:30 WIB http://www.geocities.com/yaslinus/sistem_proyeksi.html, 23 Juli 2009, pukul

09:20 WIB http://www.virtualsetworks.com/Docs/BroadcastPix/BroadCastPix-Virtual-Set-

Tutorial.pdf, 11 Agustus 2009, pukul 20:15 WIB http://www.old.masputih.com, 18 Juli 2010, pukul 10:15 WIB, 22 Juli 2010, pukul

13:30 WIB http://www.tele-satelit-id.com/TELE-satellite-0801/bid/feature.pdf, 22 Juli 2010,

pukul 13:00 WIB http://student.eepis-its.edu/~ephor/isi/kuliah/materi/image/videoEffect.pdf, 23 Juli

2010, pukul 14:00 WIB

Page 149: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

128

Lampiran 1. Hasil Wawancara

Narasumber : Bpk. Rachmat Widibuana S.Sn (Koordinator Komputer Grafik

TVRI)

Hari/Tanggal : Senin, 18 Januari 2010

(T = Tanya, J = Jawab)

T : Apakah yang dimaksud dengan virtual set menurut pandangan Anda?

J : Menurut saya, virtual set itu....sebuah studio untuk berita atau acara

program dialog/olahraga yang ditayangkan secara virtual. Jadi background

dan aksesoris di belakang penyiar dibuat dengan komputer sehingga

terlihat lebih futuristik, luas dan seperti asli, bahkan bisa lebih dari itu.

T : Sejauh mana keterkaitan virtual set dengan pemanfaatan multimedia?

J : Virtual itu memang dilaksanakan dengan menggunakan berbagai media.

Contohnya yaitu kombinasi antara animasi, hardware, software, berkaitan

dengan suara dan grafik.

T : Apakah selama ini, karyawan baru maupun masyarakat masih banyak

yang mengalami kendala dalam memahami sistem virtual set yang

digunakan di studio?

J : Ya, kebanyakan masih belum tahu arti virtual yang sebenarnya. Apalagi

kalau mereka belum tahu apa-apa.

Page 150: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

129

T : Jika iya, hal apakah yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?

J : Dengan training atau pelatihan untuk menjelaskan cara kerja sistem.

Sedangkan buku manual juga digunakan karena dapat membantu sekitar

10% tetapi yang lebih banyak membantu yaa dengan lebih banyak praktek.

T : Perlukah dibuat sebuah media untuk mengenalkan teknologi virtual set

secara modern dengan memanfaatkan multimedia?

J : Perlu, terutama SOP (Standard Operation Procedure) yang dimanualkan

dalam bahasa yang dimengerti oleh orang awam.

Nara Sumber : Rossi Akhir Tama, S.Kom (Pengendali Mutu dan Standarisasi

Produksi dan Penyiaran TVRI)

Hari/Tanggal : Jumat, 23 Januari 2010

(T = Tanya, J = Jawab)

T : Apakah yang dimaksud dengan virtual set menurut pandangan Anda?

J : Virtual set itu adalah perubahan shot size/komposisi objek dan

background sesuai dengan pergerakan kamera.

T : Sejauh mana keterkaitan virtual set dengan pemanfaatan multimedia?

J : Virtual set dengan multimedia itu saling berhubungan karena untuk

membuat virtual set, harus dimulai dengan pembuatan awal menggunakan

software multimedia yang umum, seperti 3Ds Max, Maya, Buffer Tittle,

yang sudah ada kamera maupun animasinya. Setelah itu lalu diubah/di

Page 151: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

130

export ke dalam software yang ada di virtual set. Sehingga yang terlihat di

software 100% terekam sama seperti yang di virtual, bahkan dengan hasil

gambar yang lebih hidup.

T : Apakah selama ini, karyawan baru maupun masyarakat masih banyak

yang mengalami kendala dalam memahai sistem virtual set yang

digunakan di studio?

J : Ya, kalau itu sih tergantung basic-nya apa. Kalau dari komputer atau

bidang IT mungkin tidak butuh waktu lama untuk mempelajari sistem

virtual dibandingkan dengan yang tidak punya dasar komputer.

T : Jika iya, hal apakah yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?

J : Biasanya sih kalau karyawan disini dengan dibujuk dan diberi pengertian

bahwa alat baru seperti virtual tidak susah dipahami. Cara lain yaitu

dengan membimbing sekaligus praktek saat on air atau program berjalan.

T : Perlukah dibuat sebuah media untuk mengenalkan teknologi virtual set

secara modern dengan memanfaatkan multimedia?

J : Perlu tuh dibuat buku panduan bagaimana cara mengoperasikan virtual set

dari mulai menghidupkan, menjalankan sampai selesai. Tidak terlalu detail

juga tidak apa-apa, asalkan yang melihat bisa mengerti tentang

gambarannya saja. Apalagi kalau bersifat interaktif sehingga lebih mudah

dalam memahaminya.

Page 152: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

131

Nama : Umur : Pekerjaan : 1. Apakah Anda pernah mendengar istilah Virtual Set sebelumya?

a. ya b. tidak

2. Apakah Anda pernah menggunakan aplikasi berbasis Virtual Reality? a. ya b. tidak

3. Apakah dengan menggunakan multimedia, sebuah aplikasi akan lebih menarik dan mudah dimengerti? a. ya b. tidak

4. Apakah tampilan dari aplikasi ini sudah cukup menarik? a. ya b. tidak

5. Apakah aplikasi ini mudah digunakan (user friendly)? a. ya b. tidak

6. Apakah petunjuk yang terdapat pada aplikasi sudah cukup lengkap? a. ya b. tidak

7. Apakah aplikasi ini cukup menggambarkan ruang studio seperti sebenarnya? a. ya b. tidak

8. Apakah aplikasi ini sudah memberikan informasi yang lengkap tentang proses siaran menggunakan virtual set? a. ya b. tidak

9. Apakah aplikasi ini sudah dapat dikatakan sebagai aplikasi pengenalan virtual set secara lengkap? a. ya b. tidak

10. Apakah dengan adanya aplikasi ini, Anda sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan virtual set? a. ya b. tidak

Lampiran 2. Kuisioner

Page 153: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

132

Pertanyaan Uraian

1. Seberapa jauhkah Anda mengenal aplikasi multimedia?jelaskan!

2. Apakah Anda terbiasa mendengar istilah-istilah multimedia seperti virtual

reality dan virtual set?

3. Seberapa pentingkah aplikasi multimedia dalam menyampaikan pesan atau

mengenalkan sesuatu yang baru terhadap pengguna?

4. Apakah aplikasi pengenalan desain virtual set pada news studio ini sudah

cukup memberikan informasi yang lengkap tentang virtual set dan

prosesnya?jika iya, jelaskan pada bagian mana!

5. Menurut Anda, apakah terdapat kekurangan pada aplikasi ini?jika iya,

sebutkan!

Page 154: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

133

Presentase Hasil Kuisioner Tabel hasil data sebelum diolah Tabel hasil data sesudah diolah

Soal A B 1 12 18 2 10 20 3 28 2 4 22 8 5 25 5 6 27 3 7 24 6 8 18 12 9 21 9

10 28 2

0102030405060708090

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jawaban A (Ya)

Jawaban B (Tidak)

soal A B 1 40% 60% 2 33,33% 66,67% 3 93,33% 6,67% 4 73,33% 26,67% 5 83,33% 16,67% 6 90% 10% 7 80% 20% 8 60% 40% 9 70% 30%

10 93,33% 6,67%

Soal

Persen

Page 155: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

134

Lampiran 3. Script * Script Studio Virtual -- reference to the 3D member, 3D sprite, sprite's camera property p3Dmember, pSprite, pCamera -- reference to the sphere used to surround the camera -- (will be used for collision detection) property pCameraSphere -- indicates if the user is pressing the arrow keys -- by TRUE or FALSE value relating to a down or up position. property pUpArrow, pDownArrow, pLeftArrow, pRightArrow -- indicates if the user is pressing the left mouse button -- or the right mouse button (Win) or is holding the control -- key while pressing the mouse down (Mac) property pMouseDown, pRightMouseDown, door on beginSprite me -- initiate properties pSprite = sprite(me.spriteNum) p3Dmember = pSprite.member p3Dmember.resetWorld() pCamera = pSprite.camera pUpArrow = FALSE pDownArrow = FALSE pLeftArrow = FALSE pRightArrow = FALSE pMouseDown = FALSE pRightMouseDown = FALSE -- create the camera's bounding sphere camSphereRes = p3Dmember.newModelResource("camSphereRes",#sphere) camSphereRes.radius = 5 pCameraSphere = p3Dmember.newModel("cameraSphere",camSphereRes) -- make the sphere a child of the camera, using #preserveParent -- so the sphere will move with the camera (the parent) pCamera.addChild(pCameraSphere,#preserveParent) -- register the member for regular timeMS events in order to respond to -- user input and resolve camera collisions -- i.e. after specified time segments activate the controlCamera handler p3Dmember.registerForEvent(#timeMS,#controlCamera,me,2000,50,0) end on keyDown -- update the key property based on which key is pressed case the keycode of 123 : pLeftArrow = TRUE -- left arrow 124 : pRightArrow = TRUE -- right arrow 124 : pRightArrow = TRUE -- right arrow 125 : pDownArrow = TRUE -- down arrow 126 : pUpArrow = TRUE -- up arrow end case end

Page 156: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

135

on keyUp pLeftArrow = FALSE pRightArrow = FALSE pUpArrow = FALSE pDownArrow = FALSE end on mouseDown -- update the mouse down property pMouseDown = TRUE end on mouseUp -- update the mouse up property pMouseDown = FALSE end on rightMouseDown -- update the right mouse down property pRightMouseDown = TRUE end on rightMouseUp -- update the right mouse up property pRightMouseDown = FALSE end on controlCamera me -- control the left/right/forward/backward and rotation of the camera -- if the left arrow key is pressed then move the camera left if pLeftArrow then pCamera.rotate(0,2,0) -- if the right arrow key is pressed then move the camera right if pRightArrow then pCamera.rotate(0,-2,0) -- if the up arrow key is pressed then move the camera forward if pUpArrow then pCamera.translate(0,0,-1) -- if the down arrow key is pressed then move the camera backward if pDownArrow then pCamera.translate(0,0,1) -- if the left mouse is down then rotate the camera clockwise if pMouseDown then pCamera.rotate(0,-1,0) -- if the right mouse is down then rotate the camera anti-clockwise if pRightMouseDown then pCamera.rotate(0,1,0) ------------------------------------------------- -- Control collisions of the camera with the walls of the cube -- cast a ray to the left collisionList = p3Dmember.modelsUnderRay(pCamera.worldPosition,\ -pCamera.transform.xAxis,#detailed) -- if there are models in front of the camera check for collisions if (collisionList.count) then -- go to custom handler checkForCollision -- and send the collisionList as a parameter.

Page 157: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

136

me.checkForCollision(collisionList[1]) end if -- cast a ray to the right collisionList = p3Dmember.modelsUnderRay(pCamera.worldPosition,\ pCamera.transform.xAxis,#detailed) -- if there are models in front of the camera check for collisions if (collisionList.count) then me.checkForCollision(collisionList[1]) end if -- cast ray forward collisionList = p3Dmember.modelsUnderRay(pCamera.worldPosition,\ -pCamera.transform.zAxis,#detailed) -- if there are models in front of the camera check for collisions if (collisionList.count) then me.checkForCollision(collisionList[1]) end if -- cast ray backward collisionList = p3Dmember.modelsUnderRay(pCamera.worldPosition,\ pCamera.transform.zAxis,#detailed) -- if there are models in front of the camera check for collisions if (collisionList.count) then me.checkForCollision(collisionList[1]) end if end on checkForCollision me, thisData -- grab the #distance value from the collisionList dist = thisData.distance -- if distance is smaller than bounding radius resolve collision if (dist < pCameraSphere.resource.radius) then -- get distance of penetration diff = pCameraSphere.resource.radius - dist -- calculate vector perpendicular to the wall's surface -- to move the camera (using the #isectNormal property) tVector = thisData.isectNormal * diff -- move the camera in order to resolve the collision pCamera.translate(tVector,#world) end if end *Script Fullscreen on exitFrame me (the stage).rect = the desktopRectList[1] (the stage).drawRect = the desktopRectList[1] end

Page 158: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

137

*Script keluar dari aplikasi on mouseDown me halt end *Script untuk menuju penjelasan.dir on mouseDown me go to movie "penjelasan" end *Script untuk menuju carakerja.dir on mouseDown me go to movie "carakerja" end *Script untuk menuju virtualset.dir on mouseDown me go to movie "virtualset" end

*Script untuk menuju info.dir

on mouseDown me go to movie "info" end

Page 159: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

138

Lampiran 4. Data Perbandingan Studio

Tabel Data Perbandingan Studio

Menggunakan Latar Belakang Konvensional dan Latar Belakang Virtual Set

Menggunakan Latar Belakang

Konvensional

Menggunakan Latar Belakang

Virtual Set

Luas ruangan yang diperlukan: 6x3 m2

Luas ruangan yang diperlukan: <6x3 m2

(minimal 2x2 m2)

Waktu yang diperlukan:

Minimal 30 menit dengan 5 pegawai

(sesuai kebutuhan acara) untuk menata

dekorasi

Waktu yang diperlukan:

- 10 menit dengan 2 pegawai untuk

setting perangkat lunak yang

digunakan

- 3 bulan untuk mendesain studio tiga

dimensi oleh satu orang desain grafis

Properti yang diperlukan:

Meja, kursi, hiasan dekorasi, latar

belakang bisa berupa wallpaper, poster

atau layar besar (TV Plasma)

Properti yang diperlukan:

Layar bluescreen dengan grid, perangkat

lunak berikut perangkat kerasnya yang sudah

terintegrasi

Biaya yang dikeluarkan:

± Rp. 10.000.000, untuk beberapa 3-6

bulan penggunaan properti sesuai

dengan berbagai jenis kebutuhan acara

Biaya yang dikeluarkan:

± Rp. 500.000.000, untuk pembelian

perangkat lunak dan perangkat keras khusus

virtual set, tetapi dapat digunakan untuk

jangka waktu yang tidak terbatas.

Page 160: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

139

Lampiran 5. Data Yang Dipakai

Nama File Ukuran Sumber

Gambar

menu.jpg 1.62 KB Dibuat sendiri

penjelasan.bmp 1.83 KB www.virtualset.com

penjelasan1.jpg 640 KB TVRI

vs background.jpg 277 KB Hasil render 3ds Max

video background.jpg 76.6 KB Dibuat sendiri

info background.jpg 276 KB Dibuat sendiri

roll film.png 71.9 KB Dibuat sendiri

hoops virtual set.jpg 447 KB www.virtualset.com

bagan.png 341 KB TVRI

hal bagan.png 153 KB Dibuat sendiri

keyboard.png 7.44 KB www.anptv.com

transmitter.jpg 62.8 KB www.tvtechnology.com

Hasil Observasi:

camera 123.jpg 56.5 KB Hasil foto

ccu.jpg 57.7 KB Hasil foto

dvg dan hdvg.jpg 89.4 KB Hasil foto

master control.jpg 86.7 KB Hasil foto

monitor.jpg 79.2 KB Hasil foto

3 designer.jpg 59.5 KB Hasil foto

switcher.jpg 27.8 KB Hasil foto

ultimate.jpg 73.4 KB Hasil foto

vtr.jpg 60.9 KB Hasil foto

studio.jpg 78.6 KB Hasil foto

maestro controller.jpg 53.9 KB Hasil foto

audio control.jpg 33 KB Hasil foto

Page 161: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

140

Nama File Ukuran Sumber

Animasi

kelapkelip.swf 3.85 KB Dibuat sendiri

chromavideo.swf 327 KB Dibuat sendiri

virtualvideo.swf 380 KB Dibuat sendiri

slide.swf 143 KB Dibuat sendiri

carakerja.swf 196 KB Dibuat sendiri

alurkerja.swf 206 KB Dibuat sendiri

animasiatas.swf 32.5 KB Dibuat sendiri

gabung.swf 97.5 KB Dibuat sendiri

cam1.swf 351 KB Dibuat sendiri

cam2.swf 345 KB Dibuat sendiri

tii.swf 493 KB Dibuat sendiri

Video

intro.mpg 28.6 MB Dibuat sendiri

warta.mpg 2.34 MB Dibuat sendiri

ddb.mpg 2.89 MB Dibuat sendiri

warnus.mpg 2.89 MB Dibuat sendiri

Suara

This way.mp3 (Depapepe Album) 7.545 KB www.4shared.com

Canon.mp3 (Depapepe Album) 1.993 KB www.4shared.com

Days..mp3 (Depapepe Album) 3.916 KB www.4shared.com

Flow.mp3 (Depapepe Album) 5.392 KB www.4shared.com

Start.mp3 (Depapepe Album) 4.703 KB www.4shared.com

Wake up.mp3 (Depapepe Album) 4.759 KB www.4shared.com Ki more you no nakade.mp3 (Depapepe Album) 7.553 KB www.4shared.com

Great Escape.mp3 (Depapepe Album) 7.194 KB www.4shared.com

Page 162: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

141

Lampiran 6. Foto Hasil Observasi

Kamera DVG dan HDVG

CCU Software 3 Designer

Ultimate Master Control

Studio Switcher

Page 163: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

142

Lampiran 7. Daftar Istilah

VTR

Audio Control

Istilah

Arti Sumber

Analog

Gelombang yang saling berkaitan tanpa terputus, tidak ada perubahan yang mendadak antar bagian

gelombang.

Kamus Istilah Komputer dan Internet

Aspek rasio

Rasio lebar gambar dan tingginya, biasanya hanya terdapat dua dalam TV,

yaitu 4:3 atau 14:9

http://www.tele-satelit-id.com/TELE-satellite-

0801/bid/feature.pdf

Bitmap (raster)

Istilah gambar yang menggunakan satu dari dua warna (hitam atau putih) untuk mewakili piksel dalam sebuah

gambar.

Kamus Istilah Komputer dan Internet

Bluescreen

Latar belakang berwarna biru yang nantinya akan

dihilangkan menjadi gambar atau video lain

sesuai kebutuhan

http://student.eepis-its.edu/~ephor/isi/kuliah/materi/image/videoEffect.

pdf

Page 164: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

143

CATIA

Engineering software untuk aplikasi CAD (Computer Aided

Design), CAE (Computer Aided Engineering) dan CAM (Computer Aided

Manufacturing) yang saling terintegrasi satu

dengan lainnya.

Perencanaan Virtual Reality Convertible Roof

Untuk Sepeda motor Honda Karisma X 125 D,

Skripsi Henry Nata (2006), Universitas

Kristen Petra

Character Generator

Sebuah perangkat lunak (software) atau perangkat

keras (hardware) yang menghasilkan grafik dan animasi teks yang akan di

insert ke dalam video.

Proses Menampilkan Character Generator

Pada Program Liputan 6 Petang SCTV

Digital

Sinyal yang berarti pulsa, artinya antara bagian-bagian sinyal terlihat

terputus-putus dan bagian atas digambarkan sebagai

1 dan 0 bagian bawah.

Kamus Istilah Komputer dan Internet

Frame Gambar video hasil scanning

Kamus Istilah Komputer, Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Frame Rate

Kecepatan transmisi atau penampilan gambar di layer monitor, diukur

dalam Hertz

Kamus Istilah Komputer, Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Intercom

Speaker phone yang menghubungkan antara satu ruang dengan ruang

lainnya pada stasiun televisi

Sistim Peralatan Penyiaran Studio TV

Kamera Sintetis

Metode yang digunakan untuk mengetahui proses transformasi dari objek-objek nyata (koordinat 3

dimensi) ke layar 2 dimensi

Handouts Grafika Komputer STMIK AKAKOM Edisi I

Kompresi

Metode penyimpanan data dengan cara

memampatkannya sehingga area

penyimpanan yang

Kamus Istilah Komputer, Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Page 165: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

144

dibutuhkan semakin kecil

Koordinat

Titik potong antara dua angka atau huruf yang

menunjukkan kolom dan baris sebuah sel

Kamus Istilah Komputer, Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Modifier Fasilitas standar dari 3ds Max untuk memodifikasi

objek.

Teknik Rendering dengan 3D Studio Max 6

Noise Sinyal-sinyal palsu yang

bisa menyebabkan gangguan atau kesalahan

Kamus Istilah Komputer, Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Piksel Titik-titik kecil di layar

monitor yang membentuk karakter atau objek.

Kamus Istilah Komputer dan Internet

Piksel

Satu titik di layar monitor yang merupakan satuan terkecil grid yang bisa

disimpan atau ditampilkan

Kamus Istilah Komputer, Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Proyeksi Membuat tampilan grafis dua dimensi dari objek

tiga dimensi

Kamus Istilah Komputer, Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Render

Proses mengubah informasi elektronik

menjadi citra yang kasat mata, baik di layer maupun di kertas

Kamus Istilah Komputer, Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Resolusi Tingkatan ketajaman suatu gambar, biasa

dinyatakan dalam piksel

Kamus Istilah Komputer dan Internet

Page 166: DESAIN VIRTUAL SET MENGGUNAKAN METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5526/1/Siti... · METODE KAMERA SINTETIS PADA NEWS STUDIO

145

Scanning (garis scanning) Garis horizontal pada Raster Display Screen

Kamus Istilah Komputer, Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Script

Suatu program yang ditulis dalam bahasa

pemrograman khusus dan biasanya terdiri dari

serangkaian instruksi.

Kamus Istilah Komputer dan Internet

Sinyal

Satuan yang menyatakan data yang disalurkan dari sumber (source) ke tujuan

(receiver)

Kamus Istilah Komputer dan Internet

Sphere

Objek yang digunakan untuk membuat objek bola atau belahan bola

atau model objek dengan bidang dasar dari bola

Teknik Rendering dengan 3D Studio Max 6

Super Spray Effect

Partikel dengan efek semprotan yang hampir

mirip dengan sistem partikel spray, tetapi

mempunyai lebih banyak bentuk

Teknik Rendering dengan 3D Studio Max 6

Track View

Teknik animasi yang mengatur posisi gerak

objek berdasarkan suatu jalur tertentu (path)

Teknik Rendering dengan 3D Studio Max 6

Transformasi Pengubahan posisi atau ukuran gambar di layar

monitor

Kamus Istilah Komputer, Teknologi Informasi dan

Komunikasi

Vektor

Citra yang didefinisikan sebagai garis lurus yang

disimpan untuk disesuaikan ketika ukuran

citranya akan diubah

Kamus Istilah Komputer, Teknologi Informasi dan

Komunikasi