tugas pembelajaran math

6
1. Jelaskan perkembangan kognitif manusia menurut Bruner! Bruner mengungkapkan bahwa dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda (alat peraga). Melalui alat peraga yang ditelitinya itu, anak akan melihat langsung bagaimana keteraturan dan pola struktur yang terdapat dalam benda yang sedang diperhatikannya itu. Pandangan Bruner mengenai perkembangan kognitif, kultur memainkan peranan yang sangat penting. Ia menandai perkembangan kognitif manusia sebagai berikut ; 1. Perkembangan intelektual ditandai dengan adanya kemajuan dalam menanggapi suatu rangsangan. 2. Perkembangan intelektual bergantung pada “system penyimpanan” yang digunakan oleh anak untuk mengingat abyek- obyek, kejadian dan pengalaman. 3. Perkembangan intelektual meliputi perkembangan kemampuan berbicara pada diri sendiri atau pada diri orang lain melalui kata-kata atau lambing tentang apa yang telah dilakukan dan apa yang akan dilakukan. Hal ini berhubungan dengan kepercayaan pada diri sendiri. 4. Interaksi secara sistematis antara pembimbing, guru atau orang tua dengan anak diperlukan bagi perkembangan kognitifnya. 5. Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif, karena bahasa merupakan alat komunikasi antara manusia. Untuk memahamikonsep- konsep yang ada diperlukan bahasa. Bahasa diperlukan untuk mengkomunikasikan suatu konsep kepada orang lain. 6. Perkembangan kognitif ditandai dengan kecakapan untuk mengemukakan beberapa alternative secara simultan, memilih

Upload: rosny-yuniawanty

Post on 27-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pembelajaran matematika

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Pembelajaran Math

1. Jelaskan perkembangan kognitif manusia menurut Bruner!

Bruner mengungkapkan bahwa dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan

untuk memanipulasi benda-benda (alat peraga). Melalui alat peraga yang ditelitinya itu, anak

akan melihat langsung bagaimana keteraturan dan pola struktur yang terdapat dalam benda yang

sedang diperhatikannya itu.

Pandangan Bruner mengenai perkembangan kognitif, kultur memainkan peranan yang sangat

penting. Ia menandai perkembangan kognitif manusia sebagai berikut ;

1. Perkembangan intelektual ditandai dengan adanya kemajuan dalam menanggapi suatu

rangsangan.

2. Perkembangan intelektual bergantung pada “system penyimpanan” yang digunakan oleh anak

untuk mengingat abyek-obyek, kejadian dan pengalaman.

3. Perkembangan intelektual meliputi perkembangan kemampuan berbicara pada diri sendiri

atau pada diri orang lain melalui kata-kata atau lambing tentang apa yang telah dilakukan dan

apa yang akan dilakukan. Hal ini berhubungan dengan kepercayaan pada diri sendiri.

4. Interaksi secara sistematis antara pembimbing, guru atau orang tua dengan anak diperlukan

bagi perkembangan kognitifnya.

5. Bahasa adalah kunci perkembangan kognitif, karena bahasa merupakan alat komunikasi

antara manusia. Untuk memahamikonsep-konsep yang ada diperlukan bahasa. Bahasa

diperlukan untuk mengkomunikasikan suatu konsep kepada orang lain.

6. Perkembangan kognitif ditandai dengan kecakapan untuk mengemukakan beberapa

alternative secara simultan, memilih tindakan yang tepat, dapat memberikan prioritas yang

berurutan dalam berbagai situasi.

Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan

oleh caranya melihat kondisi lingkungan, yaitu :

1.   Tahap Enaktif ( enactive )

Tahap ini merupakan tahap representasi pengetahuan dalam melakukan tindakan nyata.

Pada tahap pembelajaran  suatu pengetahuan  di mana pengetahuan itu dipelajari secara

aktif, dengan menggunakan atau memanipulasi obyek – obyek secara langsung. Tahap ini

lebih didominasi pada usia anak 5 s.d 7 tahun, misalkan seorang anak secara enaktif

mengetahui bagaimana mengendarai sepeda motor.

Page 2: Tugas Pembelajaran Math

2.  Ikonik ( iconic )

Tahap yang merupakan perangkuman bayangan secara visual. Pada tahap ini anak

melihat dunia melalui gambar – gambar atau visualisasi. Dalam belajarnya , anak tidak

memanipulasi obyek – obyek secara langsung, tetapi sudah dapat memanipulasi dengan

menggunakan gambaran dari obyek.

3.  Simbolik ( Symbolic )

Tahap ini merupakan tahap pembelajaran di mana pengetahuan itu direpresentasikan

dalam bentuk simbol-simbol abstrak yaitu simbol-simbol arbiter yang dipakai berdasarkan

kesepakatan orang-orang dalam bidang yang bersangkutan, baik simbol-simbol verbal

(seperti huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat), lambang-lambang matematika, maupun

lambang-lambang abstrak lainnya.

Menurut Bruner, untuk mengajarkan sesuatu tidak perlu ditunggu sampai anak mencapai

suatu tahap perkembangan tertentu.Apabila bahan yang diberikan diatur dengan baik, maka anak

dapat belajar meskipun usianya belum memadai.Jadi perkembangan kognitif seseorang dapat

ditingkatkan dengan cara mengatur bahan yang akan dipelajari dan menyajikannya sesuai dengan

tingkat perkembangannya.

2. Sebutkan 4 teorema yang berkaitan dengan pembelajaran matematika yang

dikembangkan Bruner!

Menurut Bruner ada empat prinsip tentang cara belajar dan mengajar matematika yang

disebut teorema. Keempat teorema tersebut adalah:

1) Teorema penyusunan (Construction theorem)

2) Teorema notasi (Notation theorem)

3) Teorema kekontrasan dan keanekaragaman (Contras  and variation theorem)

4) Teorema pengaitan (Connectivity theorem).

3. Jelaskan secara singkat teorema Notasi menurut Bruner!

Teorema notasi mengungkapkan bahwa dalam penyajian konsep, notasi memegang peranan

penting. Notasi yang digunakan dalam menyatakan sebuah konsep tertentu harus disesuaikan

dengan tahap perkembangan kognitif anak. Ini berarti untuk menyatakan sebuah rumus misalnya,

maka notasinya harus dapat dipahami oleh anak, tidak rumit dan mudah dimengerti.

Sebagai contoh pada permulaan konsep fungsi diperkenalkan pada anak SD kelas akhir, notasi

yang sesuai menyatakan fungsi a = 2 + 3, untuk tingkat yang lebih tinggi misalnya siswa SMP

Page 3: Tugas Pembelajaran Math

notasi fungsi dituliskan y = 2x + 3, setelah anak memasuki SMA atau perguruan tinggi notasi

fungsi dituliskan dengan f(x) = 2x + 3.

Notasi yang diberikan tahap demi tahap ini sifatnya berurutan dari yang paling sederhana

sampai yang paling sulit. Urutan penggunaan notasi disesuaikan dengan tingkat perkembangan 

kognitif anak.

4. Menurut Bruner, dalam mengubah dari representasi konkret menuju representasi

yang lebih abstrak suatu konsep dalam matematka dilakukan dengan

kegiatan pengontrasan dan penganekaragaman. Jelaskan salah satu cara

untuk menyampaikan suatu konsep dengan pengontrasan!

Dalam teorema ini dinyatakan bahwa dalam mengubah dari representasi konkrit menuju

representasi yang lebih abstrak suatu konsep dalam matematika, dilakukan dengan kegiatan

pengontrasan dan keanekaragaman. Artinya agar suatu konsep yang akan dikenalkan pada anak

mudah dimengerti, konsep tersebut disajikan dengan mengontraskan dengan konsep-konsep

lainnya dan konsep tersebut disajikan dengan beranekaragam contoh. Dengan demikian anak

dapat memahami dengan mudah karakteristik konsep yang diberikan tersebut.

Untuk menyampaikan suatu konsep dengan cara mengontraskan dapat dilakukan dengan

menerangkan contoh dan bukan contoh. Sebagai contoh untuk menyampaikan konsep bilangan

ganjil pada anak diberikan padanya bermacam-macam bilangan, seperti bilangan ganjil, bilangan

genap, bilangan prima, dan bilangan lainnya selain bilangan ganjil. Kemudian siswa diminta

untuk menunjukkan bilangan-bilangan yang termasuk contoh bilangan ganjil dan contoh bukan

bilangan ganjil.

Sebagai contoh lain, untuk menjelaskan pengertian persegi panjang, anak harus diberi

contoh bujur sangkar, belah ketupat, jajar genjang dan segi empat lainnya selain persegi panjang.

Dengan demikian anak dapat membedakan apakah segiempat yang diberikan padanya termasuk

persegi panjang atau tidak.

Dengan contoh soal yang beranekaragam, kita dapat menanamkan suatu konsep dengan

lebih baik daripada hanya contoh-contoh soal yang sejenis saja. Dengan keanekaragaman contoh

yang diberikan siswa dapat mengenal dengan jelas karakteristik konsep yang diberikan

Page 4: Tugas Pembelajaran Math

kepadanya. Misalnya, dalam pembelajaran konsep persegi panjang, persegi panjang sebaiknya

ditampilkan dengan berbagai contoh yang bervariasi, misalnya ada persegi panjang yang

posisinya bervariasi (ada yang kedua sisinya yang berhadapan terletak horisontal  dan dua sisi

yang lainnya vertikal, ada yang posisinya miring, dan sebagainya).

5. Menurut Bruner, belajar bermakna dapat terjadi melalui belajar penemuan. Jelaskan

bagaimana caranya?

Bruner menganggap bahwa belajar penemuan (discovery learning) sesuai dengan pencarian

pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya memberikan hasil yang paling

baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya

menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna (yaitu kegiatan belajar dengan

pemahaman). 

Siswa-siswa hendaknya belajar melalui berpartisipasi secara aktif dengan konsep-konsep

dan prinsip-pninsip, agar mereka memperoleh pengalaman, dan melakukan eksperimen-

eksperimen yang mengizinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri.

Pengetahuan yang diperoleh dengan belajar penemuan menunjukan beberapa kebaikan,

antara lain:

Pertama, pengetahuan itu bertahan lama atau lama dapat diingat, atau lebih mudah diingat,

bila dibandingkan dengan pengetahuan yang dipelajari dengan cara-cara lain.

Kedua, hasil belajar penemuan mempunyai efek transfer yang lebih baik daripada hasil

belajar lainnya. Dengan kata lain, konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dijadikan milik

kognitif seseorang lebih mudah diterapkan pada situasi-situasi baru.

Ketiga, secara menyeluruh belajar penemuan meningkatkan penalaran dan kemampuan untuk

berfikir secara bebas. Secara khusus belajar penemuan melatih keterampilan-keterampilan

kognitif siswa untuk menemukan dan memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain.

Belajar penemuan membangkitkan keingin-tahuan siswa, memberi motivasi untuk bekerja terus

sampai menemukan jawaban-jawaban. Lagi pula pendekatan ini dapat mengajarkan

keterampilan-keterampilan memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain, dan meminta

para siswa untuk menganalisis dan memanipulasi informasi, tidak hanya menerima saja.