tugas paper s d m

47
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Seorang antropolog Amerika, Mattiebelle Gittinger (1979) menulis tentang batik Indonesia dengan judul “Splendid Symbols”, sebagai benda seni yang mengandung pula simbol atau perlambangan falsafah- falsafah hidup (Joseph Fischer, 1978, buku yang ditulisnya berjudul “Threads of Tradition”). Seni batik menjadi sangat penting dalam kehidupan, karena kain batik telah terjalin erat ke dalam lingkaran budaya hidup masyarakat. Sejak lahir, menjalani hidup di dunia hingga meninggal dunia “dibungkus” dengan kain batik. Proses pembatikan, sejak dikemplong, ditulis hingga dilorod, hampir seluruhnya terdapat unsur simbolis yang pekat pada falsafah-falsafah hidup pada budaya Jawa. Berikut ini dituliskan hasil penelitian tentang Ethos (jiwa khas suatu bangsa) dengan etos kerja SDM (Sumber Daya Manusia) pada perusahaan-perusahan batik di Jawa Tengah. Gambaran menyeluruh tentang pembentukan Seni Kriya Batik (Pulau Jawa) di Indonesia dapat dituliskan secara garis besar melalui skema sederhana berikut ini. Budaya Indonesia Purba Kebudayaan Besar Adaptasi Estetika Budha, Hindu, Islam, Kristen dll (Local Genius) 1

Upload: lisman-st

Post on 23-Jun-2015

3.099 views

Category:

Business


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas  Paper  S D M

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Seorang antropolog Amerika, Mattiebelle Gittinger (1979) menulis tentang batik Indonesia

dengan judul “Splendid Symbols”, sebagai benda seni yang mengandung pula simbol atau

perlambangan falsafah-falsafah hidup (Joseph Fischer, 1978, buku yang ditulisnya berjudul “Threads

of Tradition”).

Seni batik menjadi sangat penting dalam kehidupan, karena kain batik telah terjalin erat ke

dalam lingkaran budaya hidup masyarakat. Sejak lahir, menjalani hidup di dunia hingga meninggal

dunia “dibungkus” dengan kain batik. Proses pembatikan, sejak dikemplong, ditulis hingga dilorod,

hampir seluruhnya terdapat unsur simbolis yang pekat pada falsafah-falsafah hidup pada budaya Jawa.

Berikut ini dituliskan hasil penelitian tentang Ethos (jiwa khas suatu bangsa) dengan etos kerja SDM

(Sumber Daya Manusia) pada perusahaan-perusahan batik di Jawa Tengah.

Gambaran menyeluruh tentang pembentukan Seni Kriya Batik (Pulau Jawa) di Indonesia dapat

dituliskan secara garis besar melalui skema sederhana berikut ini.

Budaya Indonesia Purba

Kebudayaan Besar Adaptasi Estetika Budha, Hindu, Islam, Kristen dll (Local Genius)

Budaya Asimilasi Seni Batik yang merupakan(the culture) sintesis filosofis terbentuk dan terpelihara

Jika mengkaji budaya batik dari segi simbolisasi, dapat dilakukan dari 2 (dua) pendekatan:

a. Simbolisasi Pattern/ragam hias termasuk falsafah-falsafahnya (pendekatan budaya).

b. Simbolisasi User/pemakainya (pendekatan sosiologi dan antropologi).

1

Page 2: Tugas  Paper  S D M

B. PERUMUSAN MASALAH

Tulisan ini memerlukan kajian dan analisis yang lebih dalam, penulis mencatatkan

beberapa pertanyaan, yang mungkin melalui penelitian ini hanya dapat terjawab secara micro

sample saja, namun tidak secara valid komprehensif pada semua lintas budaya Nusantara.

- Apakah budaya etos kerja yang erat di latarbelakangi budaya atas seni kriya batik ini

(yang merupakan budaya normatif Sumber Daya Manusia-nya) berlaku KUMULATIF

terhadap Finansial perusahaan batik dimana mereka bekerja?

Pertanyaan Lanjutan :

- Bila KUMULATIF, Apakah mungkin ethos kerja budaya-budaya yang berlainan di

Nusantara ini dapat dikembangkan dalam suatu desain etos lingkungan kerja yang spesifik

sesuai masing-masing etnic character genetics-nya dan mendapat perlindungan hukum?

Salah satu alasan kuat yaitu bangsa Indonesia telah lama mengikuti etos kerja bangsa-

bangsa lain yang tidak memiliki hubungan etnic character genetics dengan jiwa khas

budaya kerja masyarakat Indonesia itu sendiri, bahkan pada lingkungan-lingkungan kerja

PMA tertentu dipaksa memakai/mengikuti etnic working habit yang di baku-kan bangsa

asing tesebut (contoh: Kaizen, Karoshi, Capitalist Virtues).

“Knowledge is power, but Character is much more important”

C. PEMBATASAN MASALAH

Pada penelitian ini, penulis melakukan pembatasan masalah dimana pengukuran

prestasi kinerja dengan kultur Ethos Kerja (Adiluhung) dilakukan penulis hanya pada PT

Batik Danar Hadi dan PT Batik Semar di Surakarta, Jawa Tengah. Hal inipun dilakukan

dengan keterbatasan pertimbangan biaya dan waktu yang tersedia.

2

Page 3: Tugas  Paper  S D M

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengukuran prestasi kinerja SDM

PT Batik Danar Hadi dengan PT Batik Semar di Surakarta dengan konsep kultur Ethos

Kerja (Adiluhung).

E. MANFAAT PENELITIAN

Paper ini diharapkan dapat memberi manfaat:

1. Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam menentukan

ethos kerja khususnya yang berkaitan dengan perbandingan kinerja Sumber Daya

Manusia yang menggunakan kultur ethos kerja budaya setempat, dengan yang tidak

menggunakan kultur ethos kerja budaya setempat/budaya bangsa lain.

2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini akan menambah pemahaman tentang konsep

society character dengan human resource development, khususnya ethnology.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah

C. Pembatasan Masalah

D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

F. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Mode Produksi

B. Ethos Kerja

3

Page 4: Tugas  Paper  S D M

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah, Visi dan Misi masing-masing perusahaan

B. Hubungan Ethos Kerja Karyawan dengan Hasil Finansial Perusahaan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

4

Page 5: Tugas  Paper  S D M

BAB IILANDASAN TEORI

A. MODE PRODUKSI

Mode Of Production Karl Marx ,1850

“MODE OF PRODUCTION =

SOCIAL RELATION OF PRODUCTION +

PRODUCTIVE FORCE”

Social Relation = Common social characteristic of a group of people.

Productive Force = Natural resources and intelectual human labour.

Teori mode produksi dirancang oleh Karl Marx sekitar tahun 1850-an awal. Inti

dari teori ini telah digambarkan bahwa beberapa masyarakat yang memiliki alam keras

akan memiliki karakter bertahan hidup yang keras pula , beberapa masyarakat yang

memiliki alam yang subur akan memiliki karakter bertahan hidup yang tidak keras pula

terhadap alam hidupnya. Masyarakat yang memiliki alam keras tersebut akan memiliki

karakter karakter bertahan hidup yang tinggi, yang akan terpaksa mengambil surplus dari

masyarakat yang memiliki alam yang tidak keras tapi memiliki karakter bertahan hidup

yang tidak keras pula/lunak. Beberapa menolak seluruh konsep atas dasar bahwa formasi

sosial-ekonomi pra-kapitalis Eropa tidak sama/berbeda dari orang-orang Eropa feodal

5

Page 6: Tugas  Paper  S D M

dalam beberapa penjajahan khusus/kolonial seperti tersebut di atas. Selain dari Marx,

Friedrich Engels juga komentator antusias pada teori MP ini. Mereka berdua

memfokuskan diri pada basis sosial-ekonomi MP pada semua masyarakat di dunia ini.

Prinsip Teori Mode Produksi Marx berfokus pada organisasi kerja dan

tergantung pada perbedaan di antara berikut:

    PRODUCTIVE FORCE

=

Hal-hal seperti tanah, sumber daya alam, intelektual manusia yang diperlukan

untuk produksi barang-barang materi.

      SOCIAL RELATION

=

Sosial orang-orang yang menggunakan Productive Force.

Marx bersama-sama menyusun mode produksi dalam era sejarah, kemudian membedakan

sosial ekonomi dalam hal mode produksi yang berbeda, Capitalist dan Comunist. Marx dan

Engels menyoroti dan menekankan bahwa peran karakter sosial masyarakat adalah sangat

dominan dan ini diperhitungkan baik pada monopoli suatu negara atas kepemilikan tanah di

negara lain, semata-mata bertumpu pada kekuatan politik dan militer. Teori mereka

mendominasi pemikiran-pemikiran negara-negara dengan sumber daya alam yang terbatas,

dengan sifat pemilikan tanah komunal, negara-negara tersebut mengisolasi penduduk yang

satu yang berbeda satu sama lainnya dan kemudian menjajahnya.

6

Page 7: Tugas  Paper  S D M

Mode produksi adalah sebuah gagasan yang telah menjadi subjek banyak pertimbangan pada

Marxis dan non-Marxis. MP telah mengalami banyak kontroversi dari banyak sarjana dan

merupakan modus yang paling diperdebatkan yang digariskan dalam karya-karya Marx dan

Engels. Status berikutnya dari konsep MP telah bervariasi dengan perubahan dalam

lingkungan politik. Teori ini sangat dipakai di Eropa untuk penjajahan negara lain pada

periode antara dua perang dunia yaitu pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II.

B. ETHOS KERJA

a. Pengertian ETHOS

ETHOS didefinisikan sebagai JIWA KHAS SUATU BANGSA. Etos sendiri

berasal dari bahasa Yunani yang berarti adat dan kebiasaan. Menurut Jansen Sinamo,

maka etos merupakan kunci dan fondasi keberhasilan suatu masyarakat atau bangsa

diterima secara aklamasi. Beberapa pengertian lain :

1. Keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku fanatik bagi

seseorang,sekelompok orang atau sebuah institusi.

2. Etos Kerja merupakan perilaku khas suatu komunitas atau organisasi,

mencangkup motivasi yang menggerakkan, karakteristik utama, spirit dasar,

pikiran dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap-sikap, aspirasi-

aspirasi, keyakinan-keyakinan, prinsip-prinsip, standar-standar.

3. Sehimpunan perilaku positif yang lahir sebagai buah keyakinan fundamental

dan komitmen total pada sehimpunan paradigma kerja yang integral.

Etos kerja atau semangat kerja orang-orang Jepang-Korea-China yang dikenal sangat

tinggi, sangat menarik untuk dikaji secara mendalam.

7

Page 8: Tugas  Paper  S D M

"Memahami tingginya etos kerja bangsa Jepang-Korea-China merupakan salah satu

bekal 'soft skill' untuk dijadikan tauladan bagi para mahasiswa dalam menuntut ilmu dan

memasuki dunia kerja nantinya," ungkap Suhartini SS MA Kaprodi Bahasa Jepang

Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), dalam acara diskusi yang bertempat di kampus

FIB (Fakultas Ilmu Bahasa) UTY Jalan Prof Dr Soepomo SH (Janturan) Yogyakarta bertema

''Etos Kerja Bangsa Jepang, Korea, dan China''.

Para narasumber yang terdiri atas Lucinda MLett peneliti budaya Jepang, Yuliawati

Dwi Widyaningrum MA peneliti budaya Korea, dan Drs Erwan Tirta seorang praktisi budaya

China menyampaikan, bahwa Jepang-Korea-China merupakan tiga negara di kawasan Asia

timur yang memiliki kesamaan ras, sejarah, dan kondisi alam.

Mereka berasal dari ras Mongoloid, yang dalam sejarahnya diikat oleh satu faham

Konfusianisme yang sangat menjunjung tinggi penghormatan pada tradisi nenek moyang.

Adapun kondisi alam ketiga negara tersebut merupakan daratan yang tandus dengan

perubahan iklim yang ekstrim.

Selain itu, etos merupakan syarat utama bagi semua upaya peningkatan kualitas tenaga

kerja atau SDM, baik pada level individual, organisasional, maupun sosial. Selain itu, metode

pembangunan integritas bangsa harus dilakukan secara fokus dan serius, membawa misi

perbaikan dalam proses berkesinambungan, serta keterlibatan total dari seluruh elemen

masyarakat..Indonesia.

Kerja sebagai kehormatan, dan karenanya kita wajib menjaga kehormatan itu dengan

menampilkan kinerja yang unggul (excellent performance). Kehormatan itu berakar pada

kualitas dan keunggulan. Misalnya, Singapura, meskipun negeri kecil dari segi ukuran, tetapi

tinggi dari segi mutu birokrasi, nyaris bebas KKN, dan unggul di bidang SDM dan pelayanan

sehingga memperoleh status terhormat dalam percaturan..bangsa-bangsa.

Yang utama adalah keunggulan budi dan keunggulan karakter yang menghasilkan kerja dan

kinerja yang unggul pula. Tentunya, keunggulan tersebut berasal dari buah ketekunan seorang

manusia Mahakarya. Kemampuan menghayati pekerjaan menjadi sangat penting sebagai

upaya menciptakan keunggulan. Intinya, bahwa saat kita melakukan suatu pekerjaan maka

hakikatnya kita sedang melakukan suatu proses pelayanan. Menghayati pekerjaan sebagai

pelayanan memerlukan kemampuan transendensi yang bersifat melampaui ruang gerak

8

Page 9: Tugas  Paper  S D M

manusia..yang..kecil. Selain itu, terdapat ruang interaksi dan sinergi dengan keluarga dan

masyarakat. Adanya interaksi dan sinergi ini diharapkan dapat menciptakan manusia

Indonesia yang dirindukan pada abad mendatang, yaitu manusia yang memiliki kualitas

SDM-nya..serta..mentalitasnya.

Jika dimensi ini benar-benar tercipta sudah barang tentu ia sudah siap menghadapi bahkan

siap sebagai pelaku di era teknologi itu karena salah satu agenda penting bagi bangsa kita di

abad 21 adalah mengusahakan agar kualitas tenaga kerja kita menjadi tenaga kerja bersaing

dengan kemapanannya. Sumber daya manusia bangsa ini perlu dikembangkan hingga

mencapai kualitas yang setara dengan bangsa-bangsa yang telah maju terlebih dahulu

dibandingkan Indonesia. Hal ini semakin penting, karena selain masalah ekonomi yang

menjadi penyakit akut di Indonesia, sesungguhnya kualitas SDM menjadi titik kritis sentral

dalam proses tata kemajuan peradaban suatu bangsa secara luas baik dilihat secara politik,

teknologi,..kultural,..maupun..manajerial.

Studi-studi sosiologi dan manajemen dalam beberapa dekade belakangan bermuara pada satu

kesimpulan yang mengaitkan antara etos kerja manusia (ataukomunitas) dengan

keberhasilannya: bahwa keberhasilan di berbagai wilayah kehidupan ditentukan oleh sikap,

perilaku dan nilai-nilai yang diadopsi individu-individu manusia di dalam komunitas atau

konteks..sosialnya.

Melalui pengamatan terhadap karakteristik masyarakat di bangsa-bangsa yang mereka

pandang unggul, para peneliti menyusun daftar tentang ciri-ciri etos kerja yang penting.

Misalnya etos kerja Bushido dinilai sebagai faktor penting dibalik kesuksesan ekonomi

Jepang di kancah dunia. etos kerja Bushido ini mencuatkan tujuh..prinsip,..yakni:

1. GI - keputusan yang benar diambil dengan sikap yang benar berdasarkan kebenaran; jika

harus mati demi keputusan itu, matilah dengan gagah, sebab kematian yang demikian adalah

kematian yang terhormat:

2. YU - berani dan bersikap kesatria:

3. JIN - murah hati, mencintai dan bersikap baik terhadap sesama:

4. RE - bersikap santun, bertindak benar:

5. MAKOTO - bersikap tulus yang setulus-tulusnya, bersikap sungguh dengan sesungguh-

sungguhnya dan tanpa pamrih:

9

Page 10: Tugas  Paper  S D M

6. MELYO - menjaga kehormatan, martabat dan kemuliaan, serta

7. CHUGO - mengabdi dan loyal.

Begitu pula keunggulan bangsa Jerman, menurut para sosiolog, terkait erat dengan etos

kerja Protestan, yang mengedepankan enam prinsip, yakni:

1. Rasional,

2. Disiplin tinggi,

3. Kerja keras,

4. Berorientasi pada kekayaan material,

5. Menabung dan berinvestasi, serta

6. Hemat, bersahaja dan tidak mengumbar kesenangan.

Pertanyaannya kemudian adalah seperti apa etos kerja bangsa Indonesia ini. Apakah etos kerja

kita menjadi penyebab dari rapuh dan rendahnya kinerja sistem sosial, ekonomik dan kultural,

yang lantas berimplikasi pada kualitas kehidupan? Ataukah etos kerja yang kita miliki

sekarang ini merupakan bagian dari politik republik tercinta?

10

Page 11: Tugas  Paper  S D M

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN

A.1. PT BATIK SEMAR

PT. Batik Semar mulai didirikan pada tahun 1947 oleh keluarga Kasigit dengan

tujuan mempertahankan seni warisan budaya nenek moyang bangsa Indonesia yaitu seni

membatik. Batik yang dikerjakan saat itu adalah batik tulis yaitu batik yang dikerjakan

dengan lukisan tangan dan bercorak klasik. Usaha batik tersebut dilakukan di kota Solo

dan diberi nama “Bodronoyo”.

Nama “Bodronoyo” merupakan sosok panutan dalam dunia wayang yang juga

dikenal dengan nama “Semar”. Tokoh “Semar” dari Karang Tumaritis adalah pengasuh

dan penasihat keluarga Pandawa yang merupakan jelmaan dari dewa yang sakti dan

tampan berjuluk “Batara Ismaya”.

Pada tahun 1966 nama “Bodronoyo” diganti dengan nama “Batik Semar”. Nama

“Semar” diartikan sebagai berikut.

Sarwi : Sama-sama

Ening : Suci bersih

Marsudi : Usaha tanpa putus asa

Ajuning : Perkembangan

Rasa : Seni

11

Page 12: Tugas  Paper  S D M

Penjabaran dari nama “Semar” diatas dapat diartikan bahwa PT Batik Semar

merupakan usaha batik yang dibangun bersama-sama oleh seluruh anggota organisasi

didalamnya dengan kerja keras dan tanpa putus asa untuk menghasilkan produk batik

yang berkualitas demi memenuhi kebutuhan sandang masyarakat dan melestarikan

budaya nenek moyang bangsa Indonesia.

Tahun 1974 adalah era baru dalam industri batik karena mulai diproduksinya batik

printing oleh PT. Batik Semar, hal tersebut sekaligus merupakan perkembangan yang

pesat dalam perusahaan yang kemudian disebut sebagai industri batik modern.

Corak batik yang dihasilkan oleh perusahaan juga mengalami perkembangan,

sehingga produksi yang dihasilkan bukan hanya corak Solo saja tetapi juga memproduksi

corak-corak Pekalongan, Cirebon (cirebonan), Lasem (Laseman), dan lain-lain.

Perusahaan juga mengalami perkembangan dari segi corak dan warna batik, terbukti

dengan telah mampunya diproduksi batik-batik dan corak-corak seperti kontemporer

batik, batik kombinasi, dan printing dengan motif batik.

1. Visi

Visi merupakan pernyataan yang memuat nilai-nilai yang dianggap paling

penting, memberi corak khas, dan akan mewarnai setiap perilaku anggota organisasi.

Visi akan memberikan arah organisasi tentang bagaimana organisasi memberdayakan

dirinya dalam menghadapi tantangan perubahan dan memotivasi orang dalam

mewujudkannya.

2. Misi

Misi adalah pernyataan pokok mengenai alasan eksistensi organisasi dan peta

umum arah dan pola organisasi di masa depan, juga berisi pernyataan yang lebih

12

Page 13: Tugas  Paper  S D M

umum kepada pihak luar mengenai keinginan-keinginan perusahaan yang ingin

dicapai.

PT Batik Semar mempunyai misi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat,

bangsa dan negara melalui pemenuhan kebutuhan sandang berkualitas untuk

masyarakat umum.

3. Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan adalah semua hasil-hasil yang diinginkan atau ditargetkan

oleh perusahaan. Visi dan misi perusahaan digunakan untuk mencapai tujuan

perusahaan.

Tujuan PT Batik Semar beroperasi adalah sebagai berikut.

a) Memaksimalkan laba.

b) Meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar perusahaan.

c) Melestarikan budaya seni batik.

d) Menunjang industri tekstil Indonesia.

e) Menambah devisa negara melalui ekspor nonmigas berupa batik dan konveksi.

4. Sumber Daya Manusia

Jumlah tenaga kerja PT Batik Semar Surakarta saat ini adalah 400 orang, terdiri dari

250 orang tenaga kerja wanita dan 150 orang tenaga kerja pria.

TABEL I.1.JUMLAH KARYAWAN TAHUN 2000 – 2003

Tahun Jumlah Karyawan

2000 399 orang

2001 402 orang

2002 397 orang

2003 400 orang

Sumber: PT Batik Semar Surakarta

13

Page 14: Tugas  Paper  S D M

TABEL I.2.TINGKAT PENDIDIKAN KARYAWAN TAHUN 2000 – 2003

Tahun Tingkat Pendidikan Jumlah

SD SMP SMU D3 S1

2000 44 135 183 26 11 399 orang

2001 44 136 184 27 11 402 orang

2002 44 132 181 29 11 397 orang

2003 42 132 183 30 13 400 orang

Sumber: PT Batik Semar Surakarta

5. Jam kerja karyawan

TABEL I.3.JAM KERJA KARYAWAN PT BATIK SEMAR

Jenis Shift Jam Kerja Jam Istirahat

Day Shift 08.00 – 17.00 WIB 12.00 – 13.00 WIB

Shift Pagi 06.00 – 14.00 09.30 – 10.30

Shift Siang 14.00 – 22.00 17.30 – 18.30

Shift Malam 22.00 – 06.00 01.30 – 02.30

Sumber: PT Batik Semar Surakarta

Sistem kerja karyawan pada PT Batik Semar untuk karyawan borongan ditetapkan

lamanya jam kerja lain dengan karyawan bagian staff dan karyawan harian. Jam kerja

untuk karyawan borongan ditetapkan hanya selama 40 jam per minggu. Jam kerja

operasional produksi dilakukan selama 24 jam per hari, kecuali pada hari Jumat yaitu

22,5 jam. Pada saat hari libur dan hari besar keagamaan tidak dilakukan pekerjaan atau

kegiatan. Jam kerja produksi dibagi dalam shift berikut ini.

a. Shift pagi (Shift A)

Jam kerja dimulai dari jam 06.00 – 14.00 WIB, dengan waktu istirahat selama 30

menit (jam 12.00 WIB) yang digunakan untuk makan dan beribadah.

b. Shift siang (Shift B)

14

Page 15: Tugas  Paper  S D M

Jam kerja dimulai dari jam 14.00 – 22.00 WIB, dengan waktu istirahat selama 30

menit (jam 18.00 WIB) yang digunakan untuk makan dan beribadah.

c. Shift malam (Shift C)

Jam kerja dimulai dari jam 22.00 – 06.00 WIB, dengan waktu istirahat selama 30

menit (jam 03.00 WIB) yang digunakan untuk makan dan beribadah.

d. Kecuali hari Sabtu dari jam 08.00 – 13.00 WIB

Perputaran atau pergantian urut-urutan shift dilakukan setiap satu minggu sekali,

sedangkan jam kerja administrasi mengikuti jam kerja biasa yaitu jam 08.00 –

17.00 WIB, dengan waktu istirahat selama 1 jam (60 menit) yaitu antara jam 12.00

– 13.00 WIB.

PT Batik Semar Surakarta selama ini melakukan pengukuran kinerja berdasarkan

pengukuran kinerja tradisional yang hanya menitikberatkan pada aspek keuangan saja.

Pengukuran ini dirasakan tidak memberikan hasil yang memuaskan untuk jangka waktu

panjang, karena tidak dilakukan pengukuran pada aspek yang lain yang juga sangat

mempengaruhi kinerja finansial. Aspek tersebut adalah aspek karyawan.

Perusahaan berusaha mengatasi kelemahan dari pengukuran kinerja tradisional tersebut

dengan cara mulai menerapkan karyawan untuk pencapaian profit dalam jangka panjang.

1. Perusahaan menganggap karyawan sebagai aset penting yang ikut menentukan

keberhasilan perusahaan sehingga perlu dilakukan pengembangan kemampuan

karyawan.

Human capital yang dibutuhkan perusahaan adalah karyawan yang memiliki

kapabilitas dan komitmen yang tinggi. Tolok ukur dari human capital adalah produktivitas

karyawan dan retensi karyawan.

15

Page 16: Tugas  Paper  S D M

TABEL V.4.PERTUMBUHAN PENDAPATAN

Tahun 2000 2001 2002 2003

Pendapatan Rp. 550.650.000 Rp. 572.141.000 Rp. 463.850.000 Rp. 537.985.000

Pertumbuhan Pendapatan - 3,90% (18,93%) 15,98%

Sumber: data diolah

TABEL V.5.PERUBAHAN BIAYA

Tahun 2000 2001 2002 2003

Biaya Rp. 46.552.000 Rp. 47.995.000 Rp. 49.601.000 Rp. 56.605.500

Rasio perubahan biaya - 3,10% 3,35% 14,12%

Sumber: data diolah

TABEL V.6.OPERATING RATIO

Tahun 2000 2001 2002 2003

Biaya Rp. 46.552.000 Rp. 47.995.000 Rp. 49.601.000 Rp. 56.605.500

Pendapatan Rp. 550.650.000 Rp. 572.141.000 Rp. 463.850.000 Rp. 537.985.000

Operating Ratio 8,45% 8,39% 10,69% 10,52%

Sumber: data diolah

TABEL V.7.RETURN ON INVESTMENT RATIO

Tahun 2000 2001 2002 2003

Laba usaha Rp. 126.933.100 Rp. 133.046.865 Rp. 98.085.435 Rp. 120.940.610

Total aktiva Rp. 948.398.745 Rp. 993.372.375 Rp. 872.765.700 Rp. 995.043.375

ROI 13,39% 13,39% (11,23%) 12,15%

Sumber: data diolah

TABEL V.8.ROE

Tahun 2000 2001 2002 2003

Laba bersih Rp. 126.933.100 Rp. 133.046.865 Rp. 98.085.435 Rp. 120.940.610

Modal sendiri Rp. 697.606.695 Rp. 734.421.675 Rp. 617.275.500 Rp. 725.987.250

ROE 18,20% 18,12% (15,89%) 16,66%

Sumber: data diolah

16

Page 17: Tugas  Paper  S D M

TABEL V.9.CURRENT RATIO

Tahun 2000 2001 2002 2003

Aktiva lancar Rp. 214.314.900 Rp. 224.318.000 Rp. 225.382.250 Rp. 229.701.025

Utang jangka pendek Rp. 250.792.050 Rp. 258.950.700 Rp. 255.490.200 Rp. 269.056.125

Current ratio 0,85 0,87 0,88 0,85

Sumber: data diolah

TABEL V.10.LEVERAGE RATIO

Tahun 2000 2001 2002 2003

Total utang Rp. 250.792.050 Rp. 258.950.700 Rp. 255.490.200 Rp. 269.056.125

Total aktiva Rp. 948.398.745 Rp. 993.372.375 Rp. 872.765.700 Rp. 995.043.375

Leverage ratio 0,26 0,26 0,29 0,27

Sumber: data diolah

TABEL V.11.RASIO PERPUTARAN AKTIVA

Tahun 2000 2001 2002 2003

Pendapatan Rp. 550.650.000 Rp. 572.141.000 Rp. 463.850.000 Rp. 537.985.000

Total aktiva Rp. 948.398.745 Rp. 993.372.375 Rp. 872.765.700 Rp. 995.043.375

Perputaran aktiva 0,58 0,58 0,53 0,54

Sumber: data diolah

TABEL V.12.RASIO PERPUTARAN PERSEDIAAN

Tahun 2000 2001 2002 2003

CGS Rp. 325.805.000 Rp. 337.101.050 Rp. 278.372.950 Rp. 310.782.200

Inventory/Persediaan Rp. 214.314.900 Rp. 224.318.000 Rp. 225.382.250 Rp. 229.701.025

Perputaran persediaan 1,52 1,50 1,24 1,35

Sumber: data diolah

TABEL V.13.DATA PELANGGAN KAIN JADI

Tahun 2000 2001 2002 2003

Jumlah pelanggan/customer 78 76 74 83

Customer menjadi non customer - 2 2 -

Prosentase - 2,56% 2,41% -

Prosentase retensi pelanggan - 97,44% 97,37% -

Sumber: data diolah

17

Page 18: Tugas  Paper  S D M

TABEL V.14.DATA RETENSI PELANGGAN GARMENT

Tahun 2000 2001 2002 2003

Jumlah pelanggan/customer 62 61 56 63

Customer menjadi non customer - 1 5 -

Prosentase - 1,61% 8,20% -

Prosentase retensi pelanggan - 98,39% 91,80% -

Sumber: data diolah

TABEL V.15.TOTAL TINGKAT RETENSI PELANGGAN

Tahun 2000 2001 2002 2003

Kain Jadi - 97,44% 97,37% 100%

Garment - 98,39% 91,80% 100%

Total % retensi pelanggan - 97,91% 94,70% 100%

Sumber: data diolah

TABEL V.16.DATA AKUISISI PELANGGAN KAIN JADI

Tahun 2000 2001 2002 2003

Jumlah pelanggan 78 76 74 83

Non customer menjadi customer - - - 9

Prosentase akuisisi - - - 12,16%

Sumber: data diolah

TABEL V.17.DATA AKUISISI PELANGGAN GARMENT

Tahun 2000 2001 2002 2003

Jumlah pelanggan 62 61 56 63

Non customer menjadi customer - - - 7

Prosentase akuisisi - - - 12,50%

Sumber: data diolah

TABEL V.18.JUMLAH KELUHAN PELANGGAN

Tahun 2000 2001 2002 2003

Jumlah keluhan 15 12 13 9

Jumlah keluhan yang ditangani 13 8 10 8

Rasio penanganan keluhan 86,67% 66,67% 76,92% 88,89%

Sumber: data diolah

18

Page 19: Tugas  Paper  S D M

TABEL V.19.PROFITABILITAS PELANGGAN

Tahun 2000 2001 2002 2003

Pendapatan Rp. 550.650.000 Rp. 572.141.000 Rp. 463.850.000 Rp. 537.985.000

Jumlah pelanggan 140 137 130 146

Profitabilitas pelanggan Rp. 3.933.214 Rp. 4.176.212 Rp. 3.568.077 Rp. 3.684.829

Rasio profitabilitas pelanggan - 6,18% (14,56%) 3,27%

Sumber: data diolah

TABEL V.20.JUMLAH JENIS PRODUK

Tahun 2000 2001 2002 2003

Kain jadi 11 13 15 17

Garment 15 17 19 21

Sumber: PT Batik Semar Surakarta

a) Proses inovasi

Tabel dibawah ini menunjukkan data inovasi yang dilakukan PT Batik Semar

Surakarta.

TABEL V.21.DATA INOVASI

Tahun 2000 2001 2002 2003

Kain jadi 2 2 2 2

Garment 2 2 2 2

Sumber: PT Batik Semar Surakarta

TABEL V.22.PRODUKSI KAIN JADI

Tahun 2000 2001 2002 2003

Jumlah kain jadi yang diproduksi 17.866.000 yard 17.980.700 yard 16.585.000 yard 17.753.000 yard

Pemasaran Dalam Negeri (90%) 16.079.400 yard 16.182.630 yard 14.926.500 yard 15.977.700 yard

Pemasaran Luar Negeri (10%) 1.786.600 yard 1.798.070 yard 1.658.500 yard 1.775.300 yard

Rasio produksi kain jadi - 0,64% (7,76%) 7,04%

Sumber: data diolah

TABEL V.23.PRODUKSI GARMENT

Tahun 2000 2001 2002 2003

Jumlah garment yang diproduksi 675.000 potong 710.200 potong 638.150 potong 712.400 potong

19

Page 20: Tugas  Paper  S D M

Pemasaran Dalam Negeri (90%) 607.500 potong 639.180 potong 574.335 potong 641.160 potong

Pemasaran Luar Negeri (10%) 67.500 potong 71.020 potong 63.815 potong 71.240 potong

Rasio produksi garment - 5,21% (10,15%) 11,64%

Sumber: data diolah

TABEL V.24.RASIO KAIN JADI RUSAK

Tahun 2000 2001 2002 2003

Jumlah kain jadi yang diproduksi 17.866.000 yard 17.980.700 yard 16.585.000 yard 17.753.000 yard

Jumlah kain jadi yang rusak 1.393.548 yard 1.157.120 yard 875.200 yard 942.621 yard

Rasio kain jadi yang rusak 7,80% 6,44% 5,28% 5,31%

Sumber: data diolah

TABEL V.25.RASIO GARMENT RUSAK

Tahun 2000 2001 2002 2003

Jumlah garment yang diproduksi 675.000 potong 710.200 potong 638.150 potong 712.400 potong

Jumlah garment yang rusak 64.125 potong 58.946 potong 44.351 potong 39.952 potong

Rasio garment yang rusak 9,50% 8,30% 6,95% 5,61%

Sumber: data diolah

TABEL V.26.MANUFACTURING CYCLE EFFICIENCY KAIN JADI

Tahun Waktu Waktu Waktu Waktu MCE

Pengolahan Pemeriksaan Penyimpanan Pemindahan

2000 921 menit 377 menit 451 menit 272 menit 45,57%

2001 945 menit 377 menit 422 menit 269 menit 46,94%

2002 951 menit 381 menit 401 menit 281 menit 47,19%

2003 942 menit 371 menit 402 menit 265 menit 47,57%

Sumber: data diolah

TABEL V.27.MANUFACTURING CYCLE EFFICIENCY GARMENT

Tahun Waktu Waktu Waktu Waktu MCE

Pengolahan Pemeriksaan Penyimpanan Pemindahan

2000 692 menit 405 menit 347 menit 265 menit 40,49%

2001 687 menit 391 menit 317 menit 257 menit 42,28%

2002 685 menit 378 menit 319 menit 241 menit 42,21%

2003 686 menit 388 menit 297 menit 269 menit 41,83%

Sumber: data diolah

TABEL V.28TINGKAT PRODUKTIVITAS KARYAWAN

20

Page 21: Tugas  Paper  S D M

Tahun 2000 2001 2002 2003

Pendapatan Rp. 550.650.000 Rp. 572.141.000 Rp. 463.850.000 Rp. 537.985.000

Jumlah Karyawan 399 402 397 400

Produktivitas Karyawan Rp. 1.380.075 Rp. 1.423.236 Rp. 1.168.388 Rp. 1.344.963

Rasio Produktivitas Karyawan - 3,13% (17,91%) 15,11%

Sumber: data diolah

TABEL V.29.EMPLOYEE TURNOVER

Tahun 2000 2001 2002 2003

Jumlah karyawan 399 402 397 400

Employee turnover - 0,03% (0,05%) 0,03%

Sumber: data diolah

TABEL V.30.RASIO KARYAWAN YANG DILATIH

Tahun 2000 2001 2002 2003

Jumlah pelatihan 2x 2x 2x 4x

Jumlah karyawan 399 402 397 400

Jumlah karyawan yang dilatih 70 82 84 115

Rasio karyawan yang ikut pelatihan 17% 20% 21% 29%

Rasio kenaikan karyawan yang dilatih - 17,14% 2,44% 36,90%

Sumber: data diolah

Berikut ini adalah pelatihan atau seminar yang diikuti karyawan PT Batik Semar

Surakarta.

1) Pelatihan komputer

2) Seminar Kaizen

3) Pelatihan Pelaporan dan Pencatatan

4) Pelatihan Pengawasan Mutu Tekstil dan Garment

5) Pelatihan Produktivitas Perusahaan

6) Seminar Pengembangan SDM Melalui Pembinaan HIP di Perusahaan Swasta

21

Page 22: Tugas  Paper  S D M

Pada aspek motivasi, pemberdayaan dan keselarasan individu tolok ukur yang

digunakan adalah jumlah karyawan yang mengetahui visi, misi, dan tujuan

perusahaan. Berikut ini adalah tabel yang menyajikan rasio jumlah karyawan yang

mengetahui visi, misi, dan tujuan perusahaan.

TABEL V.31.KARYAWAN YANG MENGETAHUI VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN

Tahun 2000 2001 2002 2003

Jumlah karyawan 399 402 397 400

Jumlah karyawan yang mengetahui visi, misi, dan tujuan perusahaan 72 85 130 180

Rasio karyawan yang mengetahui visi, misi, dan tujuan perusahaan 18,05% 21,14% 32,74% 45%

Sumber: data diolah

A.2. PT BATIK DANAR HADI

Sejarah Perusahaan

SEJARAH BATIK KARYA ADILUHUNG INDONESIA.

Seni membatik adalah teknologi kuno yang berkembang di Indonesia sejak berabad silam, di

tanah Jawa batik berkembang menjadi ekspresi yang mengakar pada mitologi, filosofi, dan

dunia lambang seputar siklus kehidupan identitas rakyat Indonesia mulai dari lahir sampai

meninggal, hal itu terlihat dari bayi yang digendong dengan kain batik bercorak simbol-

simbol sampai dengan yang meninggal ditutup dengan kain batik. Sebagai kewajiban moral

dan kotribusi material untuk melestarikan seni budaya kita yang adiluhung ini keberadaan

Batik Danar Hadi untuk melestarikan seni tradisional kita yang bersejarah untuk generasi

berikutnya. Sejak tahun 1976 pengembangan pasar dalam negeri yang merupakan mayoritas

(±90%) dibarengi dengan usaha pengembangan pasar ke luar negeri (±10%) , Jepang yang

saat ini merupakan importir batik terbesar. Ekspor Batik Danar Hadi sempat merajai pasar

Australia selama 1977-1985, demikian juga pasar Italia di tahun 1985.

22

Page 23: Tugas  Paper  S D M

1. Visi & Misi Perusahaan

MASA DEPAN BATIK DANAR HADI, MASA DEPAN BATIK INDONESIA

Kelompok Usaha Danar Hadi, dengan pencapaian dalam kualitas dan keahlian,

memiliki masa depan cerah dalam industri batik. Semua itu di dukung filosofi

perusahaan yang mengakar kuat pada seni tradisional yang diusungnya, fasilitas,

pengalaman, dan keahlian dalam manajemen usahanya. Berpijak pada idealisme

mendasar untuk menyumbangkan sesuatu yang bernilai terhadap seni tradisioanl batik,

pengembangan produk Batik Danar Hadi bersifat multidimensional yang taat asas.

Batik Danar Hadi akan berusaha lebih keras untuk menembus pasar mancanegara pada

pasar domestik yang terus berkembang.

TABEL 1.1KEPEMILIKAN SAHAMPT. BATIK DANAR HADI

Nama Pemegang SahamJumlah Saham

Jumlah Nominal

Persero R.H Santosa 3432 Rp 3.432.000.000,00

Persero Ny. Hj. Danarsih Ssntosa 3408 Rp 3.408.000.000,00

Persero Ny. Hj. Diana Kusuma Dewanti 120 Rp

120.000.000,00

Persero H. Dian Kusuma Hadi 120 Rp

120.000.000,00

Persero H. Dewanto Kusuma Wibawa 120 Rp

120.000.000,00

Sumber: PT.Batik Danar Hadi Solo

2. Etos Kerja

MEMBANGUN SUMBER DAYA PROFESIONAL

SINERGI SENI TRADISIONAL & MANAJEMEN MODERN

Meski kini telah memasuki abad industri, batik tetaplah berakar pada seni

tradisional yang Adiluhung sehingga elemen kreativitas setiap individu - dalam hal

ini pengrajin batik - menentukan kualitas tiap-tiap helainya. Sejak awal, Batik

Danar Hadi menyadari pentingnya membangun suatu etos kerja , etos memberikan

yang terbaik bagi dunia batik bukanlah sebuah jargon semata, sikap mental ini

23

Page 24: Tugas  Paper  S D M

sudah menjadi jalan hidup sejak karya hasta ini masih berada di palungan seni

budaya ratusan tahun yang lampau.

Adiluhung merupakan ajaran luhur untuk membangun budi pekerti dan olah spiritual

bagi kalangan raja-raja Mataram : Serat Wulangreh, Cibolek, Wedhatama, dan Centhini,

serta Suluk Cipta Waskitha dan Haspiya. Dalam falsafah Jawa tempat berkembangnya

tradisi batik, motif ,warna,corak memiliki nilai filosofis tersendiri berikut etika-etika nya.

- SEPI PAMRIH RAMEIN GAWE, MEMAYU HAYUNING BUWONO.

Sepi pamrih, memiliki arti jauh dari dorongan untuk hanya mengejar kepentingan sendiri.

Ramein gawe, berarti bergiat dalam hal melaksanakan kewajiban. Sementara mamayu

hayuning buwono, melengkapinya dengan arti ikut serta dalam memperindah dunia

- TATA, TITI, TITIS DAN TATAS.

Piwulang jawa yang berarti etos kerja yang baik adalah kerja yang terencana, teliti, tepat

perhitungan,dan diselesaikan dengan tuntas.

Tabel II.2

Jumlah Karyawan dan Pembagian Kerja

Bagian Jumlah Karyawan

I. Karyawan Bulanan

a. bagian personalia

- administrasi dan satpam

b. bagian design

c. bagian umum

d. bagian produksi

e. bagian pengadaan

24

Page 25: Tugas  Paper  S D M

f. bagian pembelian

g. bagian akuntansi

h.bagian keuangan

i. bagian EDP

j. bagian konveksi

k. bagian pemasaran

l. bagian eksport

m. Karyawan Harian

n. Karyawan Borongan

65 orang

11 orang

27 orang

40 orang

15 orang

14 orang

44 orang

11 orang

6 orang

78 orang

52 orang

16 orang

148 orang

350 orang

Jumlah 877 orang

(Sumber : Bagian Personalia 2009)

Table II.3

Jadwal Jam Kerja dan Istirahat

25

Page 26: Tugas  Paper  S D M

PT Batik Danar Hadi

NO Daftar Shift Jam Istirahat

1. 08.00 – 16.00 11.30 – 12.30

08.00 – 16.00 11.30 – 12.30

2. 08.00 – 15.00 11.30 – 12.30

2. WAKTU KERJA PT. BATIK DANAR HADI SURAKARTA

Waktu kerja yang diterapkan pada PT. Batik Danar Hadi

Surakarta, yaitu 5 (lima) hari kerja secara jam kerja, sebagai

berikut :

Senin sampai dengan jum’at : Jam 08.00 – 16.00

Sabtu : Libur

Minggu dan Hari Libur : Libur

Dengan Istirahat selama 1 jam dari jam 11.30 WIB sampai

dengan 12.30 WIB, kecuali Hari Jum’at, istirahat dari jam 11.30

WIB sampai dengan 13.30 WIB.

Tabel 3

Jumlah Karyawan Bagian Desain PT Batik Danar Hadi

No. Divisi

Jumlah

Karyawan

1. Desain motif 24

2. Bordir 9

3. House hold 7

Jumlah Total 40

Menurut pakar pemasaran, Rheinal Kasali, kelebihan Danar Hadi ada dua hal :

Pertama, konsentrasi dan fokus Danar Hadi tetap konsisten, yaitu mempertahankan jalur

batik tradisional, tidak seperti perusahaan batik lain yang telah merubah fokus dari produk

26

Page 27: Tugas  Paper  S D M

batik menjadi kerajinan nusantara.

Kedua, Danar Hadi telah membagi dua segmen pasar, yaitu kelas atas dan kelas bawah.

Sumber: Data Sekunder

27

NO. KETERANGAN TAHUN 2002 (Rupiah)TAHUN 2001

(Rupiah)

1. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

a. Penerimaan

1. Penerimaan kas dari pelanggan 48.995.071.150,68 57.633.911.764,57

2. Penerimaan kas dari jasa giro dan lainnya 33.741.524,13 88.097.006,94

Jumlah Penerimaan dari Aktivitas Operasi 49.028.812.674,81 57.722.008.771,51

b. Pengeluaran

1. Pengeluaran kas untuk karyawan (21.592.662.154,52) (11.619.935.761,57)

2. Pengeluaran kas untuk pemasok (16.261.166.478,64) (30.627.009.558,39)

3. Pengeluaran kas untuk pemasaran (4.872.022.540,45) (7.088.481.987,08)

4. Pengeluaran kas untuk administrasi dan umum (960.248.413,97) (2.370.500.961,24)

5. Pengeluaran kas untuk bunga bank dan lainnya (3.689.974.380,00) (3.450.511.649,60) 6. Pembayaran pajak penghasilan (203.333.600,00) (170.142.500,00)

Jumlah Pengeluaran dari Aktivitas Operasi (47.579.407.567,58) (55.326.582.417,88)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 1.449.405.107,23 2.395.426.353,64

2. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penambahan Aktiva Tetap (1.014.114.412,98) (1.397.385.475,00)

3. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan (Pembayaran) Hutang Pemegang Saham (525.705.551,23) (287.367.314,53)

Penerimaan (Pembayaran) Hutang Non Pemegang Saham (32.222.355,23) -

Arus Kas Bersih dari aktivitas Pendanaan (557.927.906,46) (287.367.314,53)

  Kenaikan (Penurunan) Kas dan Bank (122.637.212,21) 710.673.564,11

  Kas dan Bank Awal Periode 4.769.398.247,58 4.058.724.683,47

  Kas dan Bank Akhir Periode 4.646.761.035,37 4.769.398.247,58

TABEL II.2PT. BATIK DANAR HADI

LAPORAN ARUS KASPERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002

(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2001)

Page 28: Tugas  Paper  S D M

28

Page 29: Tugas  Paper  S D M

NO. KETERANGAN TAHUN 2003 (Rupiah) TAHUN 2002 (Rupiah)

1. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

a. Penerimaan

1. Penerimaan kas dari pelanggan 52.241.044.371,31 48.995.071.150,68

2. Penerimaan kas dari jasa giro dan lainnya 55.526.794,76 33.741.524,13

Jumlah Penerimaan dari Aktivitas Operasi 52.296.571.166,07 49.028.812.674,81

b. Pengeluaran

1. Pengeluaran kas untuk karyawan (18.896.807.671,19) (21.592.662.154,52)

2. Pengeluaran kas untuk pemasok (21.731.963.487,21) (16.261.166.478,64)

3. Pengeluaran kas untuk pemasaran (5.463.253.378,46) (4.872.022.540,45)

4. Pengeluaran kas untuk administrasi dan umum (1.137.453.913,50) (960.248.413,97)

5. Pengeluaran kas untuk bunga bank dan lainnya (3.206.943.291,00) (3.689.974.380,00)

6. Pembayaran pajak penghasilan (232.719.800,00) (203.333.600,00)

Jumlah Pengeluaran dari Aktivitas Operasi (50.669.141.541,36) (47.579.407.567,58)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 1.627.429.624,71 1.449.405.107,23

2. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penambahan Aktiva Tetap (657.510.876,88) (1.014.114.412,98)

3. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan (Pembayaran) Hutang Pemegang Saham (83.962.815,51) (525.705.551,23)

Penerimaan (Pembayaran) Hutang Non Pemegang Saham (182.210.284,95) (32.222.355,23)

Arus Kas Bersih dari aktivitas Pendanaan (266.173.100,46) (557.927.906,46)

  Kenaikan (Penurunan) Kas dan Bank 703.745.647,37 (122.637.212,21)

  Kas dan Bank Awal Periode 4.646.761.035,37 4.769.398.247,58

  Kas dan Bank Akhir Periode 5.350.506.682,74 4.646.761.035,37

Sumber: Data Sekunder

Tabel II.4PT. BATIK DANAR HADI SURAKARTA

ANALISIS COMMON SIZE HORISONTAL LAPORAN ARUS KAS

PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 DAN 2001

KETERANGAN Tahun 2002 Tahun 2001 Kenaikan (penurunan)

TABEL II.3PT. BATIK DANAR HADI

LAPORAN ARUS KASPERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2003

(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2002)

1

Page 30: Tugas  Paper  S D M

(Rupiah) (Rupiah) Debet Kredit

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

a. Penerimaan:

1. Penerimaan kas dari pelanggan 48.995.071.150,68 57.633.911.764,57 - 8.638.840.613,89

2. Penerimaan kas dari jasa giro dan lainnya 33.741.524,13 88.097.006,94 - 54.355.482,81

Jumlah Penerimaan dari Aktivitas Operasi 49.028.812.674,81 57.722.008.771,51 - 8.693.196.096,70

b. Pengeluaran:

1. Pengeluaran kas untuk karyawan (21.592.662.154,52) (11.619.935.761,57) 9.972.726.392,95 -

2. Pengeluaran kas untuk pemasok (16.261.166.478,64) (30.627.009.558,39) - 14.365.843.079,75

3. Pengeluaran kas untuk pemasaran (4.872.022.540,45) (7.088.481.987,08) - 2.216.459.446,63

4. Pengeluaran kas untuk administrasi dan umum (960.248.413,97) (2.370.500.961,24) - 1.410.252.547,27

5. Pengeluaran kas untuk bunga bank dan lainnya (3.689.974.380,00) (3.450.511.649,60) 239.462.730,40 -

6. Pembayaran pajak penghasilan (203.333.600,00) (170.142.500,00) 33.191.100,00 -

Jumlah Pengeluaran dari Aktivitas Operasi (47.579.407.567,58) (55.326.582.417,88) - 7.747.174.850,30

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 1.449.405.107,23 2.395.426.353,64 - 946.021.246,41

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

a. Penerimaan - - - -

b. Pengeluaran:

Penambahan Aktiva Tetap (1.014.114.412,98) (1.397.385.475,00) - 383.271.062,02

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Batik Danar Hadi dibuktikan dengan diraihnya sejumlah penghargaan, baik

skala nasional maupun internasional,:

a. Piala Kualitas Internasional XII, Madrid, tahun 1984

b. Piala Kualitas Internasional XIII, Madrid, tahun 1985

c. Piala Kualitas Internasional IX, Madrid, tahun 1986

d. Penghargaan Internasional VI, Tokyo, tahun 1986

e. Penghargaan Internasional VII, Jakarta, tahun 1987

f. Penghargaan Emas, terbaik kategori “Budaya Indonesia” (Tradisi Sebuah

Perjalanan),

k. Penghargaan Upakarti, tahun 1985, kepada pimpinan Batik Danar Hadi

BAB VI

2

Page 31: Tugas  Paper  S D M

KESIMPULAN

3

Page 32: Tugas  Paper  S D M

Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan, karena

dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan. Pengukuran kinerja yang

selama ini digunakan oleh PT Batik Semar Surakarta adalah pengukuran kinerja

tradisional yang hanya menitikberatkan pada ukuran keuangan saja. Pengukuran kinerja

tradisional memiliki kelemahan, yaitu ketidakmampuannya mengukur aset tidak

berwujud (intangible assets) dan aset intelektual yang dimiliki perusahaan seperti

sumber daya manusia.

Kelemahan-kelemahan dalam pengukuran kinerja tradisional tersebut dapat diatasi

dengan menggunakan Balanced Scorecard yang mengukur kinerja perusahaan tidak

hanya dari aspek finansial saja tetapi juga aspek-aspek non finansial.

Balanced Scorecard menilai peningkatan kinerja sebuah organisasi dari empat

perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis

internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Keempat perspektif tersebut

saling mendukung satu sama lain dan tidak dapat dipisah-pisahkan.

Pengukuran terhadap keempat perspektif tersebut secara seimbang akan

menentukan peningkatan kinerja yang berlipat ganda, karena peningkatan kinerja

pertumbuhan dan pembelajaran akan mendorong peningkatan kinerja proses bisnis

internal dan pelanggan yang akan mendorong kinerja keuangan perusahaan secara

keseluruhan sehingga akan terjadi pelipatgandaan kinerja perusahaan.

4

Page 33: Tugas  Paper  S D M

PT Batik Semar Surakarta merupakan salah satu perusahaan tekstil yang selama

ini masih menggunakan sistem pengukuran kinerja tradisional, yaitu dengan mengukur

aspek keuangan saja. Adanya keterbatasan dalam pengukuran kinerja tradisional

mendorong PT Batik Semar Surakarta untuk mulai menggunakan Balanced Scorecard

sebagai alat pengukur kinerja perusahaan. Melalui Balanced Scorecard, perusahaan

dimungkinkan untuk mengukur bagaimana unit bisnis mereka melakukan penciptaan

nilai saat ini dengan tetap mempertimbangkan kepentingan-kepentingan dimasa yang

akan datang.

5