tugas oseanografi klmpk 6
DESCRIPTION
oseanografiTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mengapa kita perlu belajar tentang ocean? Atau dalam bahasa Indonesia
adalah laut. Kita sebagai orang yang berdomisili di Indonesia, pasti tahu bahwa
2/3 dari wilayah Indonesia adalah lautan. Banyak penduduk Indonesia yang
memanfaatkan kekayaan laut sebagai mata pencaharian pokok mereka. Namun
begitu, masih banyak kekayaan laut yang belum diusahakan secara maksimal.
Baik itu karena kekurangan modal maupun juga karena kekurangan sumber daya
manusia.
Oleh sebab itu, dalam makalah ini kita akan membahas tentang apa
pentingnya kita belajar oseanografi. Oseanografi merupakan suatu ilmu yang
mempelajari tentang lautan. Itu secara umum. Untuk lebih jelasnya akan dibahas
di BAB II.
Jadi setelah kita mengetahui seberapa besar pentingnya laut bagi kita, kita
bisa mengusahakannya secara maksimal. Studi menyeluruh (komprehensif)
mengenai laut dimulai pertama kali dengan dilakukannya ekspedisi Challenger
(1872-1876) yang dipimpin oleh naturalis bernama C.W. Thomson
(berkebangsaan Skotlandia) dan John Murray (berkebangsaan Kanada). Istilah
Oseanografi sendiri digunakan oleh mereka dalam laporan yang diedit oleh
Murray. Murray selanjutnya menjadi pemimpin dalam studi mengenai sedimen
laut. Keberhasilan dari ekspedisi Challenger dan pentingnya ilmu pengetahuan
tentang laut dalam perkapalan/perhubungan laut, perikanan, kabel laut, dan studi
mengenai iklim akhirnya membawa banyak negara untuk melakukan ekspedisi-
ekspedisi berikutnya. Organisasi oseanografi internasional pertama adalah The
International Council for the Exploration of the Sea (1901).
1.2 Maksud dan Tujuan
Diharapkan dengan adanya makalah ini, kita bisa mengetahui
seberapa besar manfaat yang bisa diambil bila kita belajar oseanografi.
Makalah yang telah dibuat diharapkan dapat dijadikan referensi bagi
para pembaca.
Setelah membaca makalah ini, pembaca dapat memanfaatkan laut
secara maksimal dan tergugah hatinya untuk mengeksplor laut dangan
baik dan sesuai aturan tentunya.
BAB II
ISI
2.1 Definisi Oseanografi
Apakah Oseanografi Itu? Oseanografi terdiri dari dua kata: oceanos yang
berarti laut dan graphos yang berarti gambaran atau deskripsi (bahasa Yunani).
Secara sederhana oseanografi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang lautan.
Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi
dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut
sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti kita ketahui bahwa bumi terdiri dari
bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian
gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem
ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet bumi dikelompokkan ke dalam
biosfer.
Apakah oseanografi itu sama dengan oseanologi? Dari beberapa
ensiklopedia, kedua kata tersebut merupakan sinonim. Tapi pada dasarnya adalah
berbeda. Oseanologi adalah studi ilmiah mengenai laut dengan cara menerapkan
ilmu-ilmu pengetahuan tradisional seperti fisika, kimia, matematika, dll ke dalam
segala aspek mengenai laut. Sedangkan oseanografi, bisa kita baca di paragraf
pertama.
Oseanografi bukan merupakan ilmu yang murni, tetapi merupakan
perpaduan dari beberapa ilmu dasar yang lain. Ilmu-ilmu tersebut adalah ilmu
tanah (geologi), ilmu bumi (geografi), ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu hayat
(biologi), dan ilmu iklim (meteorologi). Tetapi oseanografi hanya dapat dibagi
menjadi empat cabang ilmu saja. Yaitu :
1. Fisika oseanografi : yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara sifat
fisika yang ada dalam laut dan yang terjadi antara lautan dan daratan
2. Geologi oseanografi : yaitu ilmu yang mempelajari asal lautan yang
selalu berubah dari jutaan tahun yang lalu
3. Kimia oseanografi : yaitu ilmu yang mempelajari reaksi kimia yang
terjadi di dalam laut dan menganalisa sifat dari air laut itu sendiri
4. Biologi oseanografi : yaitu ilmu yang mempelajari organisme yang
hidup di lautan
Di Indonesia terdapat beberapa lembaga penelitian dan perguruan-
perguruan tinggi dalam bidang kelautan. Salah satu lembaga penelitian kelautan
yang tertua di Indonesia adalah Lembaga Oseanologi Nasional, yang berada di
bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (disingkat menjadi LON-LIPI) yang
kini telah berubah namanya menjadi Pusat Penelitian Oseanografi. Dulu lembaga
penelitian ini bernama Zoologish Museum en Laboratorium te Buitenzorg yang
didirikan pada tahun 1905.
Bumi terdiri dari beberapa lapisan di mana lapisan mempunyai kepadatan
atau density dan komposisi yang berbeda satu sama lain. Susunan tersebut diambil
dari kesimpulan data-data gempa bumi yang sering terjadi. Karena adanya gempa
bumi, para ahli bisa menarik kesimpulan tentang adanya lapisan-lapisan bumi.
Dari seismology dapat diketahui tenaga yang dikeluarkan gempa bumi yang
merambat ke permukaan bumi.
Lapisan-lapisan bumi antara lain :
Atmosfer
Lapisan yang terdiri dari macam-macam gas, seperti nitrogen,
karbondioksida, oksigen, uap air, dan lain-lain.
Hidrosfer
Lapisan yang terdiri dari semua air bebas yang terdapat di permukaan
bumi seperti laut, samudera, dan danau air tawar. Di mana di bumi ini, luas lautan
adalah kira-kira 71% dari seluruh permukaan bumi.
Litosfer (lapisan kerak bumi)
Lapisan ini mempunyai tebal 600-700 km yang membentuk 2 tipe lapisan
keras yaitu continental crust adalah lapisan yang terdiri dari batu-batu granit yang
membentuk hampir seluruh massa tanah yang ada di dunia dan oceanic crust
adalah lapisan yang terdiri dari batu-batu basal yang melapisi lembah-lembah laut
yang dalam.
Astenosfer
Lapisan atas astenosfer sangat lunak dan mengalir dengan lambat.
Sedangkan lapisan bawah astenosfer sangat keras. Terdapat lempengan tektonik
(tectonic plate), yaitu lapisan litosfer yang berbentuk lempengan dan mengapung
di atas lapisan astenosfer.
Pusat bumi (central core)
Merupakan lapisan bumi yang sangat padat yang banyak mengandung
logam-logam besi dan nikel.
Pada dasarnya bumi kita dibagi menjadi tanah hemisfer yang meliputi
seluruh massa tanah daratan dan lautan hemisfer. Dulu dipercaya bahwa
permukaan lautan ini adalah datar dan tidak mempunyai bentuk. Tapi setelah
adanya penelitian, belakangan diketahui bahwa permukaan dasar laut adalah sama
dengan daratan. Topografi laut bisa dikategorikan seperti di bawah ini :
1. Ridge dan Rise
Proses peninggian yang terjadi di dasar lautan (sea floor) yang hampir sama
dengan adanya gunung-gunung di daratan. Antara ridge dan rise itu sama.
Yang berbeda adalah kemiringan lereng-lerengnya. Lereng ridge lebih terjal
daripada lereng rise. Ridge dan rise utama yang membentang di dunia
bergabung menjadi satu dan membentuk suatu rantai yang panjang yang
disebut mid-oceanic ridge system (system ridge bagian tengah lautan). Bagian
tengah ridge terdapat lembah yang curam yang disebut lembah rift (rift
valley).
2. Trench
Bagian laut terdalam, berbentuk seperti saluran yang terdapat di perbatasan
benua dan kepulauan.
3. Abyssal plain (daratan abisal)
Daerah ini terbagi rata di permukaan bumi yang terdapat di bagian sisi yang
mengarah ke daratan dari mid-oceanic ridge.
4. Continental Island (pulau-pulau benua)
Daerah-daerah yang lapisan kerak buminya terdiri dari batuan-batuan besi
(granitic) yang jenisnya sama dengan yang terdapat di daratan benua.
5. Island Arc (kumpulan pulau-pulau)
Kepulauan Indonesia mempunyai perbatasan dengan benua, tapi mempunyai
asal yang berbeda. Kepulauan ini terdiri dari batuan vulkanik dan sisa sedimen
pada permukaan kulit lautan.
6. Mid-Oceanic Volcanic Islands (pulau-pulau vulkanik yang terdapat di tengah
lautan)
Daerah yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil yang letaknya sangat jauh
dari massa daratan.
7. Atol
Daerah yang terdiri dari kumpulan pulau yang sebagian tenggelam di bawah
permukaan air. Batuan ditandai dengan adanya terumbu karang (coral reef)
yang berbentuk cincin yang mengelilingi sebuah lagon yang dangkal.
8. Seamount dan Guyot
Merupakan gunung berapi yang muncul dari dasar lantai lautan, tapi tidak
mencapai permukaan laut. Seamount mempunyai lereng yang curam dan
puncak yang lancip. Guyot mempunyai bentuk yang sama dengan seamount,
tapi puncaknya datar.
Batas-batas pantai (coastal margins)
Daerah peralihan antara daratan dan lautan ditandai dengan adanya perubahan
kedalaman yang berangsur-angsur. Daerah di lautan ada tiga. Antara lain :
1. Continental shelf
Adalah daerah yang mempunyai lereng yang landai dan langsung
berbatasan dengan daratan.
2. Continental Slope
Sama dengan continental shelf, tetapi mempunyai lereng yang lebih terjal.
3. Continental Rise
Daerah yang mempunyai lereng tapi kemudian perlahan-lahan datar pada
dasar lautan.
2.2 Sejarah Perkembangan Oseanografi
Pada permulaan zaman, nenek moyang kita sudah tertarik dengan
penjelajahan laut. Pada waktu itu pengetahuan sangat terbatas. Meski begitu sudah
ada peta yang sangat membantu mereka. Meskipun peta tersebut tidak terlalu
tepat. Semakin jauh pelayaran yang mereka lakukan, peta akan semakin
mendekati tepat.
Pada abad keempat sebelum masehi seorang sarjana bangsa Yunani,
Aristoteles, telah melakukan penelitian yang mendetail mengenai hewan-hewan
dan tumbuh-tumbuhan laut. Dan pada abad pertama sebelum masehi, manusia
sudah mengetahui hubungan antara gerakan pasang dan letak dari bulan untuk
pertama kali.
Manusia pada mulanya telah memanfaatkan perubahan iklim di lautan
untuk berdagang. Pelayaran-pelayaran besar juga penting untuk memetakan garis
pantai dan lautan dunia dalam perkembangan zaman. Ferdinando Magelhaens,
seorang bangsawan Portugis telah membuktikan bahwa bumi itu bulat dengan
melakukan pelayaran mengelilingi dunia pada abad keempat belas setelah masehi.
Pada abad kedelapan belas seorang Inggris, James Cook memetakan Lautan
Pasifik dan memperlihatkan adanya daratan yang selalu tertutup es yang terletak
di bagian selatan kutub. Ekspedisi oseanografi yang penting lainnya adalah
ekspedisi Challenger (1872-1875), Gazelle (1874-1876), Vitiaz (1886-1889) dan
Meteor (1925-1927).
Saat ini oseanografi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang
berkembang secara cepat dan butuh biaya yang mahal. Kapal penelitian
oseanografi sekarang, telah dilengkapi alat-alat canggih dan rumit yang dapat
mendeteksi dan mengumpulkan data-data fisika, kimia, dan biologi secara tepat.
Keterangan dari satelit yang selalu mengelilingi bumi juga menjadi sangat penting
untuk melengkapi data tentang gejala arus laut dan pertukaran panas.
Dari penjelasan di atas, ilmu oseanografi merupakan suatu ilmu yang
relatif masih muda. Sehingga diharapkan akan lebih berkembang lagi di masa
yang akan datang.
2.3 Sumber-sumber Kekayaan dari Lautan
Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan
samudera. Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5%
material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik
dan partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh
96,5% air murni.
Orang-orang Asia Tenggara bermata pencaharian di lautan selama
berabad-abad lamanya. Kurang lebih 140.000.000 penduduk Indonesia bertempat
tinggal berbatasan dengan lautan. Sejak dulu lautan sudah digunakan sebagai
sarana bepergian, perdagangan, dan perhubungan antara satu tempat ke tempat
yang lain. Dan akhir-akhir ini, diketahui lautan mengandung sumber alam yang
berlimpah jumlahnya dan bernilai jutaan.
Sayangnya lautan merupakan suatu potensi yang kurang diperhatikan
dibandingkan dengan penelitian di daratan. Sehingga kita menjadi kurang
mengerti akan lautan. Perlu diketahui, lautan mengandung sumber-sumber
mineral yang jumlahnya sangat berlimpah. Berabad-abad tahun yang lalu orang
sudah mengetahui cara membuat garam dengan menguapkan air laut dengan
pertolongan sinar matahari. Salah satu zat kimia yang terkandung di lautan adalah
NaCl atau Sodium Klorida yang biasa digunakan oleh perusahaan kimia untuk
membuat klorida dan sodium hidroksida. Selain itu ada juga zat yang penting,
yaitu magnesium dan bromine.
Pasir, kerikil, dan karang yang biasa ada di perairan yang dangkal bisa
digunakan untuk bahan bangunan. Sumber alam terpenting yang ada di lautan
adalah sejumlah hidrokarbon atau biasa disebut hidrokarbon atau petroleum atau
gas di bawah permukaan dasar laut.
Lautan juga sudah sering digunakan sebagai suatu sumber pembangkit
tenaga listrik di beberapa tempat di dunia. Tenaga ini diperoleh dari gerakan air
pasang.sehingga pembangkit listrik semacam ini hanya mempunyai arti penting
untuk daerah yang mempunyai perbedaan air pasang yang rendah. Maksud
perbedaan air pasang adalah perbedaan antara air pasang tinggi dan air pasang
rendah. Paling tidak mempunyai perbedaan sebesar 5 meter. Meskipun begitu,
beberapa tempat di Asia Tenggara juga memakai prinsip yang sama meskipun
menggunakan air dari danau air tawar.
Lautan yang berbatasan dengan daratan mempunyai sumber perikanan
yang berpotensi tinggi. Inilah yang bisa dijadikan penghasilan bagi para penduduk
yang bertempat tinggal di sekitar pantai. Mereka bisa memanfaatkan itu untuk
mata pencaharian mereka. Tidak sedikit pula devisa yang diperoleh Negara yang
dihasilkan dari sektor perikanan yang tentunya sangat mengesankan. Produksi
ikan laut juga lebih sering meningkat dibanding dengan produksi ikan tambak dan
ikan air tawar.
Tapi perlu diketahui, bahwa mineral yang terkandung di dalam laut
kebanyakan adalah suatu sunber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-
renewable). Mineral-mineral tersebut sebenarnya bisa diperbaharui. Tapi dalam
jangka waktu yang sangat lama. Membutuhkan waktu berjuta-juta tahun lamanya
untuk memproduksi kembali hasil yang sama. Untuk itu orang harus bisa tahu
tenaga alternative yang lain untuk menggantikannya. Orang tidak boleh seenaknya
mengeksploitasi mineral-mineral yang ada tersebut. Pengaturan pemakaian
sumber alam yang ada harus dilakukan dengan hati-hati.
Ikan merupakan suatu sumber alam yang ada yang dapat diperbaharui
(renewable). Atau dengan kata lain, dengan pengelolaan yang benar, populasi ikan
bisa dijaga. Tapi penangkapan ikan secara berlebihan atau yang disebut over-
fishing harus dihindari karena akan membahayakan populasi ikan yang ada.
Dalam keadaan yang terlalu ekstrim, penangkapan ikan yang intensif
mengakibatkan kerusakan stok ikan secara total. Maksimum suistainable yield
merupakan cara menangkap ikan dengan memperhatikan kemampuan ikan untuk
memperbaharui diri mereka.
Salah satu masalah yang sering dihadapi adalah masalah pencemaran di
perairan pantai yang penyebab utamanya adalah manusia. Pengelolaan yang
berlebihan di daratan, bisa merusak habitat di lautan. Sebagai contoh, penebangan
hutan yang berlebihan akan mengurangi daya serap air permukaan tanah sehingga
mempercepat erosi. Buangan-buangan dari perusahaan industri kimia merupakan
suatu hal yang membahayakan bagi ekosistem di lautan.
BAB III
KESIMPULAN
Dengan adanya ilmu oseanografi fisis dan kemajuan teknologi serta ilmu
pengetahuan, diharapkan laut yang kita miliki bisa dimanfaatkan semaksimal
mungkin. Dan tentunya tidak merugikan salah satu pihakpun. Semua bangsa
Indonesia bisa menikmati hasil dari sumber daya laut ini.
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kita perlu belajar tentang
laut. Karena dari laut kita bisa :
1. Mendapat makanan dari laut itu sendiri
2. Kita dapat memanfaatkan lautan untuk rekreasi dan transportasi
3. Laut juga sangat berpengaruh dalam siklus hidrologi. Laut berperan dalam
hujan, banjir, maupun iklim
4. Manusia juga bisa memanfaatkan mineral yang terkandung dalam dasar
laut. Sehingga meningkatkan pendapatan penduduk.
Setelah kita belajar oseanografi, kita menjadi mengerti bahwa laut
mempunyai banyak manfaat bagi umat manusia. Oleh karena itu, sudah
sepantasnya kita menjaga laut dan ekosistem yang terdapat di dalamnya dari
segala bentuk pencemaran.
TUGAS OSEANOGRAFI FISIS
“Why Study Oceanography?”
Disusun Oleh :
Eryan Sakti Nugroho 29824
Nidya Anggasari 29843
Rahmat Adityanto 30086
Riadianti Anisz 30240
Eko Wahyu Nugroho 30281
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2006
DAFTAR PUSTAKA
1. Hutabarat, Sahala and Evans, S.M., Pengantar Osenaografi, (Jakarta : UI
Press, 1985).
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Oseanografi
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Laut
4. Bahan kuliah Oseanografi Fisis.