tugas obat mlki

18
KELOMPOK III NAMA KELOMPOK : ARLINDA ROSDIANA CHRISTIAN BILLY CICA FICTOR SATRIA BUANA FRANSISKUS VANDRA SITI NURUL WILUJENG HANDAYANI

Upload: christian-billy

Post on 24-Nov-2015

79 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Medicine

TRANSCRIPT

KELOMPOK III

NAMA KELOMPOK :

ARLINDA ROSDIANACHRISTIAN BILLYCICAFICTOR SATRIA BUANAFRANSISKUS VANDRASITI NURULWILUJENG HANDAYANI

Dobutamin

DeskripsiNama & Struktur Kimia : Sinonim : Dobutamine hydrochloride. C18H23NO3 HClSifat Fisikokimia : Dobutamine hidroklorida merupakan sebuk kristal berwarna putih, agak larut dalam air dan alkohol. Dobutamine mempunyai pKa 9,4. Dobutamine hidroklorida dalam perdagangan tersedia dalam bentuk larutan steril dalam aqua pro injection. Dalam perdagangan larutan Dobutamine hidroklorida merupakan larutan jernih tidak berwarna hingga larutan berwarna sedikit kekuning-kuningan.Keterangan :Dobutamine adalah simpatomimetic sintetik yang secara struktur berhubungan dengan dopamine dan tergolong selective 1-adrenergic agonistGolongan/Kelas TerapiObat KardiovaskulerNama Dagang Dobuject Dobutamin Giulini Dobutamine Hameln Dobutamine HCl Abbott Dobutamine Lucas Djaja Inotrop CardijectIndikasiEfek inotropik pada infark, bedah jantung, cardiomyopathies, septic shock dan cardiogenic shock.Dosis, Cara Pemberian dan Lama PemberianInfus intravena 2,5 sampai 10 mcg/kg/menit, disesuaikan dengan responnyaFarmakologiOnset of action (waktu onset) : IV : 1-10 menitPeak effect (efek puncak): 10-20 menitMetabolisme : di jaringan dan hepar menjadi bentuk metabolit yang tidak aktifT eliminasi (half-life elimination) : 2 menitEkskresi : urin (sebagai metabolit)Stabilitas PenyimpananLarutan dobutamine hidroklorida dikocok tiap 24 jam; simpan larutan yang telah direkonstitusi di refrigerator dalam waktu 48 jam atau 6 jam pada suhu kamar; perubahan warna merah muda menunjukkan terjadi sedikit reaksi oksidasi tetapi potensi tidak berkurang secara signifikan.Stabilitas sediaan parenteral admixture pada suhu kamar (25C): 48 jam; pada refrigerator (40C): 7 hariStndar pelarut untuk dewasa : 250 mg/500 mL D5W; 500 mg/500 mL D5WInkompatibel dengan heparin, sefazolin, penisilin dan sodium bicarbonat; inkompatibel dalam larutan alkali (sodium bicarbonat)Kompatibel dengan dopamin, epinefrin, isoproterenol, lidokainInjeksi dobutamine hidroklorida disimpan dalam 15 30CKontraindikasiHipersensitif terhadap dobutamine atau sulfit (beberapa sediaan mengandung sodium metabisulfat), atau beberapa komponen dalam formulasi, idiopathic hypertrophic subaortic stenosis (IHSS)Efek SampingTakikardia dan meningkatnya tekanan darah sistolik menunjukkan terjadi overdosis, flebitis, jarang terjadi efek trombositopeniaInteraksi- Dengan Obat Lain :Meningkatkan efek/toksisitas : anastetik umum (contoh: halothan atau siklopropan) dan dosis lazim dobutamin menyebabkan aritmia ventrikular pada hewan. Bretylium dapat mempotensiasi efek dobutamin. Beta blocker (nonselective) dapat meningkatkan efek hipertensi,hindari penggunaan secara bersamaan. Kokain dapat menyebabkan aritmia hebat. Guanetidin, inhibitor MAO, metildopa, reserpin dan antidepresan trisiklik dapat meningkatkan respon presor pada simpatomimetik. Menurunkan efek : bloker beta adrenergik dapat menurunkan efek dobutamin dan meningkatkan risiko hipotensi yang berat.- Dengan Makanan :-

Pengaruh- Terhadap Kehamilan :Faktor risiko : B- Terhadap Ibu Menyusui :Distribusi dobutamin pada air susu tidak diketahui.- Terhadap Anak-anak :Keamanan dan efikasi penggunaan obat ini untuk anak-anak belum ada bukti yang mantap- Terhadap Hasil Laboratorium :-Parameter MonitoringTekanan darah, ECG, heart rate, CVP, RAP, MAP, output urin; jika kateter arteri pulmonary dipasang, monitor CI, PCPW, and SVR; juga monitor serum kalium.Bentuk SediaanCairan Injeksi, InfusiPeringatanHipotensi berat pada syok kardiogenikKasus Temuan Dalam Keadaan KhususDobutamin menurunkan tekanan vena sentral namun hanya mempunyai sedikit pengaruh pada tahanan (resistance) vascular pulmonary. Terapi dobutamin harus dihindarkan pada pasien dengan gagal jantung stabil karena dapat meningkatkan risiko kematian.Informasi PasienObat ini secara normal diberikan secara injeksi kedalam vena. Jumlah dan frekwensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor,seperti kondisi pasien, umur dan berat badan.Bila anda mempunyai pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah dan/ frekwensi pemakaian obat tanyakan pada apoteker atau petugas kesehatan. Jangan menggunakan OTC atau obat resep yang lain tanpa memberitahu dokter yang merawat Obat ini hanya digunakan oleh pasien yang mendapat resep. Jangan diberikan pada orang lain.Mekanisme AksiStimulasi reseptor beta1-adrenergic, menyebabkan peningkatan kontraktilitas dan denyut jantung, dengan sedikit efek pada beta2 atau alpha-reseptor.Monitoring Parameter ObatTekanan darah, ECG, heart rate, CVP, RAP, MAP, output urin; jika kateter arteri pulmonary dipasang, monitor CI, PCPW, and SVR; juga monitor serum kalium.

DopaminDeskripsiNama & Struktur Kimia :Sinonim : Dopamine hydrochloride; 3-Hydroxytyramine hydrochloride; C8H11NO2ClHSifat Fisikokimia :-Keterangan :Dopamin adalah suatu katekolamin endogen, merupakan prekursor adrenalinGolongan/Kelas TerapiObat KardiovaskulerNama Dagang Dopac Dopamin Giulini Dopamin HCl Dopamin Hydrochloride Injection Dopamine Indop CetadopIndikasiSyok kardiogenik pada infark miokard atau bedah jantung.Dosis, Cara Pemberian dan Lama PemberianInfus I.V : (pemberiannya memerlukan pompa infus) :Bayi : 1-20 mcg/kg/menit, infus kontinyu , titrasi sampai respon yang diharapkan.Anak-anak : 1-20 mcg/kg/menit, maksimum 50 mcg/kg/menit, titrasi sampai respon yang diharapkan.Dewasa : 1-5 mcg/kg/menit sampai 20 mcg/kg/menit, titrasi sampai respon yang diharapkan. Infus boleh ditingkatkan 4 mcg/kg/menit pada interval 10-30 menit sampai respon optimal tercapai.Jika dosis > 20-30 mcg/kg/menit diperlukan, dapat menggunakan presor kerja langsung (seperti epinefrin dan norepinefrin).FarmakologiAnak-anak : dopamin menunjukkan kinetika non linear pada anak-anak ; dengan merubah jumlah obat mungkin tidak akan mempengaruhi waktu steady state.Onset kerja : dewasa : 5 menitDurasi : dewasa : < 10 menitMetabolisme : ginjal, hati, plasma; 75% menjadi bentuk metabolit inaktif oleh monoamine oksidase dan 25 % menjadi norepinefrinT eliminasi : 2 menitEkskresi : urin ( sebagai metabolit)Kliren : pada neonatus : bervariasi dan tergantung pada umur; kliren akan menjadi panjang jika terdapat gangguan hepatik atau ginjal.Stabilitas PenyimpananInjeksi dopamine hidroklorida sensitif dan harus dilindungi dari cahaya.Perubahan warna menjadi kuning, coklat,merah muda hingga ungu menunjukkan kerusakan obat dan warna larutan yang menjadi lebih gelap dari warna sedikit kuning tidak boleh digunakan. Dopamine hidroklorida inkompatibel dengan alteplase, amfoterisin B, garam besi, senyawa oksidator dan natrium bikarbonat dan senyawa alkali lain. Dopamin klorida kompatibel jika diberikan bersama dengan dobutamin, epinefrin, isoproterenol, dan lidokain. Sediaan injeksi harus dilindungi dari panas yang berlebihan dan tidak boleh disimpan pada suhu dingin. Dopamine hidroklorida stabil sedikitnya 24 jam jika dilarutkan dalam 250 500 ml sediaan injeksi berikut: NaCl 0,9 %, dekstrose 5 %, larutan Ringer lactats.KontraindikasiHipersensitif terhadap sulfit (sediaan yang mengandung natrium bisulfit), takiaritmia, phaeochromocytoma, fibrilasi ventrikular.Efek SampingSering : denyut ektopik, takikardia, sakit karena angina, palpitasi, hipotensi, vasokonstriksi, sakit kepala, mual, muntah, dispnea. Jarang : bradikardia, aritmia ventrikular (dosis tinggi), gangrene, hipertensi, ansietas, piloereksi, peningkatan serum glukosa, nekrosis jaringan (karena ekstravasasi dopamin), peningkatan tekanan intraokular, dilatasi pupil, azotemia, polyuria.Interaksi- Dengan Obat Lain :Meningkatkan efek/toksisitas : efek dopamin diperpanjang dan ditingkatkan oleh MAO inhibitor; alpha dan beta-adrenergic blockers, cocaine, anestetik umum, metilldopa,fenitoin, reserpin dan antidepresan trisiklik. Menurunkan efek: Efek antidepresan trisiklik diturunkan jika digunakan bersama dengan dopamin. Efek hipotensif guanetdin hanya berefek sebagian; memerlukan simpatomimetik kerja langsung.- Dengan Makanan :-Pengaruh- Terhadap Kehamilan :Faktor risiko : C- Terhadap Ibu Menyusui :Ekskresi ke dalam air susu tidak diketahui- Terhadap Anak-anak :Keamanan dan efikasi penggunaan obat pada anak-anak belum diketahui dengan pasti. Digunakan secara terbatas pada pasien pediatri.- Terhadap Hasil Laboratorium :-Parameter MonitoringTekanan darah, EKG, denyut jantung, CVP, RAP, MAP, output urin, jika dipasang kateter artery pulmonary monitor CI, PCWP, SVR dan PVR.Bentuk SediaanCairan InjeksiPeringatanKoreksi hipovolemia; dosis rendah pada syok akibat infark miokard akutKasus Temuan Dalam Keadaan KhususDopamin sering digunakan untuk pengobatan hipotensi karena bekerja sebagai vasokonstriktor perifer. Dalam hal ini, dopamin sering kali digunakan bersama dobutamin dan meminimalkan efek hipotensi sekunder akibat vasodilatasi yang diinduksi oleh dobutamin. Sehingga tekanan diatur oleh peningkatan kardiak output (dari dobutamin) dan vasokonstriksi ( oleh dopamin).Dopamin diberikan ke dalam vena sentral untuk mencegah kemungkinan ekstravasasi; monitor aliran cairan, gunakan alat perlengkapan infus untuk mengontrol kecepatan aliran; penurunan dosis dopamin harus dilakukan secara bertahap (penghentian secara tiba-tiba dapat mengakibatkan hipotensi)Informasi Pasien-Mekanisme AksiMenstimulasi reseptor adrenergik dan dopaminergik; dosis yang lebih rendah terutama menstimulsi dopaminergik dan menghasilkan vasodilatasi renal dan mesenterik ; dosis yang lebih tinggi menstimulasi dopaminergic dan beta1-adrenergik dan menyebabkan stimulasi jantung dan vasodilatasi renal ; dosis besar menstimulasi reseptor alfa-adrenergik.Monitoring Penggunaan ObatTekanan darah, ECG, heart rate, CVP, RAP, MAP, output urin, jika dipasang kateter artery pulmonary monitor CI, PCWP, SVR dan PVR.

Adrenalin (Epinefrin)DeskripsiNama & Struktur Kimia : Epinephrine. C9H23NO3Sifat Fisikokimia : Epinefrin berbentuk mikrokristalin berwarna putih, mudah larut dalam air; sedikit larut dalam etanol; praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.Keterangan :Epinefrin terdapat dalam kelenjar adrenal atau dapat dibuat secara sintetis. Obat ini merupakan katekolamin endogen dengan aktivitas pada medula adrenal. Bentuk levorotatori isomer 15X lebih aktif dibanding bentuk dekstrorotatori.Golongan/Kelas TerapiAntialergiIndikasiPengobatan anafilaksis berupa bronkospasme akut atau eksaserbasi asthma yang berat.Dosis, Cara Pemberian dan Lama PemberianInjeksi parenteral, Dewasa : 0.3-0.5 mg SC atau IM; dapat diulang bila perlu tiap 10-15 menit untuk anafilaksis, atau tiap 20 menit hingga 4 jam untuk asthma. Dosis tunggal maksimal 1 mg. Pada kasus syok yang berat, harus digunakan rute IV. Dosis 0.1-0.25 mg IV (diencerkan 1:10.000) pelan-pelan dalam waktu 5-10 menit, bila perlu dapat diulang tiap 5-15 menit, dan diikuti pemberian infus IV 1-4 mcg/menit. Anak-anak dan bayi : 0.01 mg/kg atau 0.3 mg/m2 SC; bila perlu dapat diulang setelah 20 menit hingga 4-jam (dosis tunggal maksimal: 0.5 mg). Atau, 0.1 mg IV pelan-pelan dalam waktu 5-10 menit (diencerkan 1:100.000) diikuti 0.1-1.5 mcg/kg/menit infus IV.FarmakologiFarmakodinamika/Kinetika : Onset : Bronkodilatasi : SC : 5-10 menit; Inhalasi : 1 menit. Metabolisme : diambil oleh saraf adrenergik dan dimetabolisme oleh monoamine oxidase dan catechol-o-methyltransferase; obat dalam sirkulasi mengalami metabolisme di hepar. Ekskresi : Urin (sebagai metabolit inaktif metanefrin, dan sulfat dan derivat hidroksi asam mandelat, jumlah kecil dalam bentuk tidak berubah)Stabilitas PenyimpananPenyiapan infus IV : Encerkan 1 mg dalam 250 mL D5W atau NS (4 mcg/mL). Kecepatan pemberian awal 1 mcg/menit dan naikkan hingga efek yang dikehendaki. Stabil dalam : dextran 6% dalam dextrose, dextran 6% dalam NS, D5LR, D51/4NS, D51/2NS, D5NS, D5W, D10W, D10NS, LR, NS; inkompatibel dengan natrium bikarbonat 5%.Pemberian melalui Y-site :Kompatibel :Atracurium, calcium chloride, calcium gluconate, cisatracurium, diltiazem, dobutamine, dopamine, famotidine, fentanyl, furosemide, heparin, hydrocortisone sodium succinate, hydromorphone, inamrinone, labetalol, levofloxacin, lorazepam, midazolam, milrinone, morphine, nicardipine, nitroglycerin, norepinephrine, pancuronium, phytonadione, potassium chloride, propofol, ranitidine, remifentanil, vecuronium, vitamin B complex with C, warfarin.Inkompatibel :Ampicillin, thiopental.Kompatibilitas pencampuran :Kompatibel :Amikacin, bupivacaine, cimetidine, dobutamine, fentanyl, floxacillin, furosemide, metaraminol, ranitidine, verapamil.Inkompatibel :Aminophylline, hyaluronidase, mephentermine, sodium bicarbonate.Penyimpanan :Epinefrin peka terhadap udara dan cahaya. Oksidasi akan mengubah warna larutan menjadi merah jambu kemudian coklat. Jangan digunakan bila terjadi perubahan warna atau terdapat endapan.KontraindikasiMeskipun diindikasikan untuk open-angled glaucoma, epinefrin kontraindikasi mutlak pada closed-angle glaucoma karena dapat memperparah kondisi ini. Hindari ekstravasasi epinefrin, karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan da/atau gangren atau reksi injeksi setempat di sekitar suntikan. Epinefrin jangan disuntikkan ke dalam jari tangan, ibu jari, hidung, dan genitalia, dapat menyebabkan nekrosis jaringan karena terjadi vasokonstriksi pembuluh kapiler. Epinefrin, terutama bila diberikan IV, kontraindikasi mutlak pada syok selain syok anafilaksi. Gangguan kardiovaskuler yang kontraindikasi epinefrin misalnya syok hemoragi, insufisiensi pembuluh koroner jantung, penyakit arteri koroner (mis., angina, infark miokard akut) dilatasi jantung dan aritmia jantung (takikardi). Efek epinefrin pada kardiovaskuler (mis., peningkatan kebutuhan oksigen miokard, kronotropik, potensial proaritmia, dan vasoaktivitas) dapat memperparah kondisi ini.Efek SampingKardiovaskuler : Angina, aritmia jantung, nyeri dada, flushing, hipertensi, peningkatan kebutuhan oksigen, pallor, palpitasi, kematian mendadak, takikardi (parenteral), vasokonstriksi, ektopi ventrikuler.SSP : Ansietas, pusing, sakit kepala, insomnia.Gastrointestinal : tenggorokan kering, mual, muntah, xerostomia.Genitourinari : Retensi urin akut pada pasien dengan gangguan aliran kandung kemih.Interaksi- Dengan Obat Lain :Karena epinefrin merupakan obat simpatomimetik dengan aksi agonis pada reseptor alfa maupun beta, harus digunakan hati-hati bersama obat simpatomimetik lain karena kemungkinan efek farmakodinamik yang aditif, yang kemungkinan tidak diinginkan. Juga hati-hati digunakan pada pasien yang menerima obat-obat seperti: albuterol, dobutamin, dopamin, isoproterenol, metaproterenol, norepinefrin, fenilefrin, fenilpropanolamin, pseudoefedrin, ritodrin, salmeterol dan terbutalin.- Dengan Makanan :Epinefrin tidak digunakan melalui oralPengaruh- Terahadap Kehamilan :Klasifikasi kehamilan untuk epinefrin adalah kategori C. Epinefrin kontraindikasi mutlak sewaktu proses kelahiran karena merupakan agonis reseptor beta2, yang dapat menunda kelahiran.- Terhadap Ibu Menyusui :Tidak diketahui apakah epinefrin dikeluarkan melalui ASI. Secara teori, epinefrin akan rusak di dalam saluran pencernaan bayi, jadi pemaparannya terbatas. Bagaimanapun, tetap harus hati-hati jika diberikan pada ibu menyusui.- Terhadap Anak-anak :-- Terhadap Hasil Laboratorium :-Parameter MonitoringEKG pada pasien yang mendapat epinefrin IV, PFTsBentuk SediaanInjeksi, Ampul 1mg/mlPeringatanEpinefrin dikontraindikasikan pada penyakit serebrovaskuler seperti arteriosklerosis serebral atau 'organic brain syndrome' karena efek simpatomimetik (diduga alfa) pada sistem serebrovaskuler dan potensial perdarahan otak pada penggunaan IV. Hati-hati penggunaan epinefrin pada pasien hipertensi karena risiko menambah berat penyakit. 'Hati-hati penggunaan epinefrin pada pasien DM, obat ini dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan glikogenolisis di hepar, mengurangi ambilan glukosa oleh jaringan dan menghambat pelepasan insulin dari pankreas.Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus-Informasi PasienGunakan obat sesuai anjuran. Anda mungkin akan mengalami pusing, pandangan kabur atau sulit buang air kecil. Segera lapor dokter bila sulit tidur, muka kemerahan, tremor atau lemah, nyeri dada atau palpitasi, iritasi bronkial atau batuk, keringat berlebihan.Mekanisme AksiMenstimulasi reseptor alfa-, beta1-, dan beta2-adrenergik yang berefek relaksasi otot polos bronki, stimulasi jantung, dan dilatasi vaskulatur otot skelet; dosis kecil berefek vasodilatasi melalui reseptor beta2-vaskuler; dosis besar menyebabkan konstriksi otot polos vaskuler dan skelet.Monitoring Penggunaan ObatKaji penggunaan obat lain yang diminum pasien terhadap kemungkinan interaksi atau mempengaruhi efektivitasnya. Pantau tanda-tanda vital dan berikan informasi tentang penggunaan obat, efek samping yang mungkin timbul dan cara mengatasinya.Daftar Pustaka

Propofol (Diprivan)Penggunaan Obat induksi sedasi sadar, pemeliharaan dari anastesia, pengobatan dari mual dan muntah akibat kemoterapi/pascabedah..Dosis Sedasi sadar :Bolus IV, 25-50 mg (0,5-1 mg/kg) titrasi lambat hingga efek yang diinginkan (contohnya awitan dari bicara yang tidak jelas). Fungsi pernafasan dan jantung harus dipantau secara terus-menerus.Induksi : IV. 2-2,5 mg/kg (berikan secara lambat dalam 30 detik dalam 2-3 dosis bagi)Pemeliharaan :Bolus IV 25-50 mgInfus, 100-200 g/kg/menitAntiemetik ; IV, 10 mgIndikasiInduksi anestesi umum secara cepat.EliminasiHati, ekstrahepatik (paru)KemasanSuntikan, 10 mg/mlPenyimananSuhu 4o-22o C. Pendinginan tidak disarankan. Lindungi dari cahaya. Kocok sebelum digunakan.Pengenceran untuk InfusGunakan yang tidak diencerkan atau diencerkan dengan D5W hingga konsentrasi 2 mg/ml atau lebih tinggi. Buang setelah digunakan atau dalam 6 jam setelah ampul atay vial dibuka; mana saja yang lebih dahulu. Tidak ada pengawet.Efek Samping dan KontraindikasiInduksi anestesi dengan propofol dikaitkan dengan beberapa efek samping, termasuk nyeri saat injeksi, myklonus, apneu, penurunan tekanan darah arterial dan jarang , trombophlebitis pada vena lokasi injeksi propofol. Nyeri dapat direduksi dengan pemilihan vena yang besar, mengindari vena di dorsum manus, dan menambahkan lidokain pada larutan propofol. Apneu pada pemberian propofol sering terjadi dan hampir sama dengan pemberian thiopental dan methohexital; namun propofol menyebabkan kejadian yang lebih sering dan periode apneu lebih dari 30 menit. Pemberian opioid meningkatkan insidensi apneu khususnya apneu yang prolong.Efek samping yang paling signifikan adalah penurunan tekanan darah sistemik. Penambahan opioid sebelum induksi cenderung menambah penurunan tekanan darah. Mungkin pemberian dengan dosisi lebih kecil dan cara pemberian pelan serta rehidrasi yang adekuat akan mengatasi penurunan tekanan darah. Berlawanan dengan hal tersebut, efek laringoskopy dan intubasi endotrakeal dan peningkatan MAP, denyut nadi dan tahanan vascular sistemik kurang signifikan pada propofol jika dibandingkan dengan thiopental.Propofol infusion syndrome jarang terjadi namun letal, dikaitkan dengan infuse propofal 5 mg/kg/jam atau lebih dari 48 jam atau lebih. Gejala klinik berupa kardiomiopati dengan gagal jantung akut, asidosis metabolic, miopati skeletal, hiperkalemia, hepatomegali dan lipemia. Bukti yang ada menunjukkan kemungkinan sindrom ini disebabkan kegagalan metabolism asam lemak bebas yang disebabkan inhibaisi masuknya asam lemak bebas ke mitokondria dan gangguan rantai respirasi mitokondria.