tugas meriza

10
LATAR BELAKANG MASALAH merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap sesuatu masalah atau problematika yang muncul dapat ditulis dalam bentuk uraian paparan,atau poin-poinnya saja. Pada bagian ini dikemukakan : 1. Pentingnya masalah masalah yang akan dibahas. 2. Telaah pustaka yang telah ada tentang teknologi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. 3. Manfaat praktis hasil bahasan. 4. Perumusan masalah pokok yang dibahas secara eksplisit. Biasakan perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan . Dalam bagian latar belakang ini diharapkan penulis menuliskan sebab- sebab ia memilih judul atas permasalahan tersebut.Alasan-alasan yang dapat dikemukakan antara lain: a. Pentingnya masalah tersebut diteliti karena akan membantu pelaksanaan kerja yang lebih efektif misalnya,atau akan dicari pemecahannya karena berbahaya apabila tidak.Jadi pentingnya diadakan penelitian. b. Menarik minat peneliti karena dari pengalamannya peneliti mendapatkan gambaran bahwa hal itu sangat menarik. c. Sepanjang sepengetahuan peneliti belum ada orang yang meneliti masalah tersebut. Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi fokus penelitian. Dalam latar belakang masalah secara tersurat harus jelas subtansi permasalahan (akar permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang menimbulkan pertanyaan penelitian, yang akan dilakukan untuk menyiapkan skripsi. Secara operasional permasalahan penelitian yang dimaksud harus gayut (relevan) dengan rumusan masalah dan/atau

Upload: ari-sulistyono

Post on 12-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

TM

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS MERIZA

LATAR BELAKANG MASALAH

merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap sesuatu masalah

atau problematika yang muncul dapat ditulis dalam bentuk uraian paparan,atau poin-poinnya saja. Pada

bagian ini dikemukakan :

1. Pentingnya masalah masalah yang akan dibahas.

2. Telaah pustaka yang telah ada tentang teknologi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

3. Manfaat praktis hasil bahasan.

4. Perumusan masalah pokok yang dibahas secara eksplisit. Biasakan perumusan masalah dalam bentuk

pertanyaan .

Dalam bagian latar belakang ini diharapkan penulis menuliskan sebab-sebab ia memilih judul atas

permasalahan tersebut.Alasan-alasan yang dapat dikemukakan antara lain:

a. Pentingnya masalah tersebut diteliti karena akan membantu pelaksanaan kerja yang lebih efektif

misalnya,atau akan dicari pemecahannya karena berbahaya apabila tidak.Jadi pentingnya diadakan

penelitian.

b. Menarik minat peneliti karena dari pengalamannya peneliti mendapatkan gambaran bahwa hal itu

sangat menarik.

c. Sepanjang sepengetahuan peneliti belum ada orang yang meneliti masalah tersebut.

Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian serta

tujuan penelitian menjadi fokus penelitian. Dalam latar belakang masalah secara tersurat harus jelas

subtansi permasalahan (akar permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang menimbulkan

pertanyaan penelitian, yang akan dilakukan untuk menyiapkan skripsi. Secara operasional permasalahan

penelitian yang dimaksud harus gayut (relevan) dengan rumusan masalah dan/atau pertanyaan penelitian

yang diajukan. Pokok isi uraian latar belakang masalah hendaknya mampu meyakinkan pihak lain,

terutama pembimbing dan penguji.

Dengan kata lain, unsur yang perlu diketengahkan dalam latar belakang masalah penelitian sekurang-

kurangnya memuat hal-hal berikut:

1) penjelasan dan/atau alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diteliti itu penting

dan menarik untuk diteliti.

2) beberapa bukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.

Harus dijelaskan bahwa masalah yang diajukan/diteliti belum pernah diteliti oleh siapapun, dan jika ini

merupakan penelitian ulang (replikasi) harus dijelaskan alasannya mengapa hal itu dilakukan.

3) Kedudukan masalah yang diteliti dalan konteks permasalahan yang lebih luas dengan memperhatikan

perkembangan bidang yang dikaji.

Page 2: TUGAS MERIZA

Dalam hal ini para penulis sebaiknya menyadari bahwa pemilihan masalah harus didasarkan atas minat

dan penghayatan sendiri.

Alasan pemilihan masalah yang paling tepat adalah adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan

dengan apa yang terjadi.Menurut Prof.Dr. Winarno memilih masalah adalah mendalami masalah

itu,sehingga harus dilakukan secara lebih sestematis dan intensif.

Selanjutnya oleh Dr.Winarno dikatakan bahwa setelah studi eksploratoris ini penulis menjadi jelas

terhadap masalah yang dihadapi,dari aspek historis,hubungannya dengan ilmu yang lebih luas,situasi

dewasa ini dan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan lain-lainnya.

1. Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti.

2. Tahu dimana/kepada siapa informasi dapat diperoleh.

3. Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi.

4. Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data.

5. Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memnfaatkan hasil.

IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir masalah. Identifikasi masalah adalah

salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian

akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut

penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat

pengamatan lapangan (observasi, survey, dsb).

Masalah penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang mempermasalahkan suatu variabel atau

hubungan antara variabel pada suatu fenomena. Sedangkan variabel itu sendiri dapat didefinisikan

sebagai pembeda antara sesuatu dengan yang lain.

Beberapa hal yang dijadikan sebagai sumber masalah adalah :

1. Bacaan

Bacaan yang berasal dari jurnal-jurnal penelitian yang berasal dari laporan hasil-hasil penelitian yang

dapat dijadikan sumber masalah, karena laporan penelitian yang baik tentunya mencantumkan

rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut, yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Suatu penelitian

sering tidak mampu memecahkan semua masalah yang ada, karena keterbatasan penelitian. Hal ini

menuntut adanya penelitian lebih lanjut dengan mengangkat masalah-masalah yang belum terjawab.

Selain jurnal penelitian, bacaan lain yang bersifat umum juga dapat dijadikan sumber masalah misalnya

buku-buku bacaan terutama buku bacaan yang mendeskripsikan gejala-gejala dalam suatu kehidupan

Page 3: TUGAS MERIZA

yang menyangkut dimensi sains dan teknologi atau bacaan yang berupa tulisan yang dimuat dimedia

cetak.

2. Pertemuan Ilmiah

Masalah dapat diperoleh melalui pertemuan-pertemuan ilmiah, seperti seminar, diskusi. Lokakarya,

konfrensi dan sebagainya. Dengan pertemuan ilmiah dapat muncul berbagai permasalahan yang

memerlukan jawaban melalui penelitian.

3. Pernyataan Pemegang Kekuasaan (Otoritas)

Orang yang mempunyai kekuasaan atau otoritas cenderung menjadi figure yang dianut oleh orang-orang

yang ada dibawahnya. Sesuatu yang diungkapkan oleh pemegang otoritas tersebut dapat dijadikan sumber

masalah. Pemegang otoritas di sini dapat bersifat formal dan non formal.

4. Observasi (Pengamatan)

Pengamatan yang dilakukan seseorang tentang sesuatu yang direncanakan ataupun yang tidak

direncanakan, baik secara sepintas ataupun dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat melahirkan suatu

masalah. Contoh : Seorang pendidik menemukan masalah dengan melihat (mengamati) sikap dan perilaku

siswanya dalam proses belajar mengajar.

5. Wawancara dan Angket

Melalui wawancara kepada masyarakat mengenai sesuatu kondisi aktual di lapangan dapat menemukan

masalah apa yang sekarang dihadapi masyarakat tertentu. Demikian juga dengan menyebarkan angket

kepada masyarakat akan dapat menemukan apa sebenarnya masalah yang dirasakan masyarakat tersebut.

Kegiatan ini dilakukan biasanya sebagai studi awal untuk mengadakan penjajakan tentang permasalahan

yang ada di lapangan dan juga untuk menyakinkan adanya permasalahan-permasalahan di masyarakat.

6. Pengalaman

Pengalaman dapat dikatakan sebagai guru yang paling baik. Tetapi tidak semua pengalaman yang dimiliki

seseorang itu selalu positif, tetapi kadang-kadang sebaliknya. Pengalaman seseorang baik yang

diperolehya sendiri maupun dari orang lain, dapat dijadikan sumber masalah yang dapat dijawab melalui

penelitian.

7. Intuisi

Secara intuitif manusia dapat melahirkan suatu masalah. masalah penelitian tersebut muncul dalam

pikiran manusia pada saat-saat yang tidak terencanakan.

Ketujuh faktor diatas dapat saling mempengaruhi dalam melahirkan suatu masalah penelitian, dapat juga

berdiri sendiri dalam mencetuskan suatu masalah. Jadi untuk mengindentifikasi masalah dapat melalui

sumber-sumber masalah di atas. Sumber-sumber masalah tersebut dapat saling berinteraksi dalam

menentukan masalah penelitian, dapat juga melalui salah satu sumber saja.

Page 4: TUGAS MERIZA

Setelah masalah diindentifikasi, selanjutnya perlu dipilih dan ditentukan masalah yang akan diangkat

dalam suatu penelitian. Untuk memilih dan menentukan masalah yang layak untuk diteliti, perlu

mempertimbangkan kriteria problematika yang baik.

PERUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian, yang umumnya disusun dalam bentuk kalimat tanya,

pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi arah kemana sebenarnya penelitian akan dibawa, dan apa

saja sebenarnya yang ingin dikaji / dicari tahu oleh si peneliti. Masalah yang dipilih harus “researchable”

dalam arti masalah tersebut dapat diselidiki. Masalah perlu dirumuskan secara jelas, karena dengan

perumusan yang jelas, peneliti diharapkan dapat mengetahui variabel-variabel apa yang akan diukur dan

apakah ada alat-alat ukur yang sesuai untuk mencapai tujuan penelitian. Dengan rumusan masalah yang

jelas, akan dapat dijadikan penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya. Hal ini sesuai dengan pandangan

yang dinyatakan oleh Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wallen (1990:23) bahwa salah satu karakteristik

formulasi pertanyaan penelitian yang baik yaitu pertanyaan penelitian harus clear. Artinya pertanyaan

penelitian yang diajukan hendaknya disusun dengan kalimat yang jelas, tidak membingungkan. Dengan

pertanyaan yang jelas akan mudah mengidentifikasi variabel-variabel apa yang ada dalam pertanyaan

penelitian tersebut, dan berikutnya memudahkan dalam mendefenisikan istilah atau variabel dalam

pertanyaan penelitian. Dalam mendefenisikan istilah tersebut depat dengan (1) Constitutive definition,

yakni dengan pendekatan kamus (dictionary approach), (2), Contoh atau by example dan (3) Operational

definition, yakni mendefenisikan istilah atau variabel penelitian secara spesifik, rinci dan operasional.

Berdasarkan pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

dalam merumuskan masalah penelitian, antara lain adalah :

1. Rumusan masalah hendaknya singkat dan bermakna

Masalah perlu dirumuskan dengan singkat dan padat tidak berbelit-belit yang dapat membingungkan

pembaca. Masalah dirumuskan dengan kalimat yang pendek tapi bermakna.

2. Rumusan masalah hendaknya dalam bentuk kalimat Tanya

Masalah akan lebih tepat apabila dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan, bukan kalimat

pernyataan.

3. Rumusan masalah hendaknya jelas dan kongkrit

Rumusan masalah yang jelas dan kongkrit akan memungkinkan peneliti secara eksplisit dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan: apa yang akan diselidiki, siapa yang akan diselidiki, mengapa diselidiki,

bagaimana pelaksanaannya, bagaimana melakukannya dan apa tujuan yang diharapkan.

4. Masalah hendaknya dirumuskan secara operasional

Sifat operasional dari rumusan masalah, akan dapat memungkinkan peneliti memahami variabel-variabel

Page 5: TUGAS MERIZA

dan sub-sub variabel yang ada dalam penelitian dan bagaimana mengukurnya.

5. Rumusan masalah hendaknya mampu member petunjuk tenang memungkinkannya pengumpulan data

di lapangan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam masalah penelitian tersebut.

6. Perumusan masalah haruslah dibatasi lingkupnya, sehingga memungkinkan penarikan simpulan yang

tegas. Kalau disertai rumusan masalah yang bersifat umum, hendaknya disertai penjabaran-penjabaran

yang spesifik dan operasional.

Pengertian Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperolah

setelah penelitian selesai, sesuatu yang  akan dicapai/dituju dalam sebuah penelitian. Rumusan tujuan

mengungkapkan keinginan peniliti untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang

diajukan. Oleh karena, rumusan tujuan harus relevan dengan identitas masalah yang ditemukan,

rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitian.  Tujuan penelitian berfungsi :

1. Untuk mengetahui deskripsi berbagai fenomena alamiah

2. Untuk menerangkan hubungan antara berbagai kejadian

3. Untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari

4. Untuk memperlihatkan efek tertentu

Berikut Penjelasan Tujuan Penelitian Menurut Para Pakar adalah :

Tujuan penelitian menunjukkan hal-hal yang ingin dicapai, sesuai dengan pokok  permasalahan.

Tujuan penelitian biasanya diawali dengan kata-kata seperti : untuk mengetahui, menghitung,

menganalisis, membedakan, dan lain-lain (W. Gede Merta, 2004, 11).

Tujuan penelitian berkaitan dengan pertanyaan penelitian, tapi tingkatan tujuan tergantung hasil kajian

pustaka. Beberapa tingkatan atau macam tujuan penelitian, antara lain: (1) mengeksplorasi; misal:

mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi…. (2)mendeskripsikan; misal: mendeskripsikan

pola ….; mendeskripsikan perkembangan …..; mendeskripsikan kategori ….(3) menguji

hipotesis; misal: menguji hipotesis bahwa tidak ada hubungan antara …. dengan ….

(4) mengevaluasi; misal: mengevaluasi ketepatan pemilihan lokasi ibukota … dengan kriteria

akademis. Sebaiknya dirumuskan suatu tujuan bagi setiap pertanyaan penelitian. Tujuan untuk masing-

masing pertanyaan penelitian dapat berbeda, tergantung pada status/ujung pengetahuan yang ada saat

ini (“state of the art”)—hasil kajian pustaka—bagi masing-masing pertanyaan penelitian (Prof. Dr.

Achmad Djunaedi, 2002, 15-16).

Page 6: TUGAS MERIZA

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan, misalnya jika rumusan

masalahnya “apakah ada pengaruh latihan terhadap produktivitas kerja pegawai”, maka tujuannya

adalah “ingin mengetahui apakah ada hubungan antara latihan dan produktivitas kerja pegawai dan

kalau ada seberapa besar”. Rumusan masalah dan tujuan penelitian ini jawabnya terletak pada

kesimpulan penelitian (Prof. Dr. Sugiyono, 1999, 305).

B.      Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Seandainya dalam penelitian, tujuan

dapat tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan secara tepat dan akurat, maka apa manfaatnya

secara praktis maupun secara teoritis. Kegunaan penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan

ilmu pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah

yang ada pada objek yang diteliti. Kegunaan hasil penelitian terhubung dengan sarana-sarana yang

diajukan setelah kesimpulan. Kegunaan hasil penelitian merupakan follow up pengguna informasi yang

didapat dari kesimpulan.

Sebagai Contoh : Secara singkat manfaat penelitian kesehatan dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

a)      Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau status kesehatan

individu, kelompok, maupun masyarakat

b)      Hasil penelitian kesehatan dapat digunakan untuk menggambarka kemampuan sumber daya, dan

kemungkunan sumbernya tersebut guna mendukung pengembangan pelayanan kesehatan yang

direncanakan

c)      Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana diagnosis dalam mencari sebab masalah

kesehatan, atau kegagalan yang terjadi didalam sistem pelayanan kesehatan. Dengan demikian akan

memudahkan pencarian alternatif pemecahan masalah-masalah tersebut

d)     Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk meyusun kebijaksanaan dalam menyusun

strategi pengembangan sistem pelayanan kesehatan

e)      Hasil penelitian kesehatan dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan, peralatan, dan

ketenaga kerjaan baik secara kuantitas maupun secara kualitas guna mendukung sistem kesehatan