tugas makalah (sistem hukum internasional )

19
SISTEM HUKUM INTERNASIONAL Di susun oleh : Nama : Nur azizah Kelas : 2EA21 NPM : 15210155 TUGAS : MAKALAH Universitas Gunadarma

Upload: aziza-zea

Post on 27-Jun-2015

3.910 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas makalah (sistem hukum internasional )

SISTEM HUKUM INTERNASIONAL

Di susun oleh :

Nama : Nur azizah

Kelas : 2EA21

NPM : 15210155

TUGAS : MAKALAH

Universitas Gunadarma

2012

Page 2: Tugas makalah (sistem hukum internasional )

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan makalah Sistem Hukum Internasional.

Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas pendidikan kewarganegaraan,sesuai

dengan ketentuan yang telah diberikan oleh bapak Sri waluyo sebagai dosen pengajar.dengan

adanya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat menjadi warga Negara yang bertanggung jawab

dalam kehidupan bernegara.serta memahami mengenai sistem hukum internasional. dan

Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan para pembaca nya,mohon maaf apabila

terdapat kekurangan penyusunan makalah ini.

Jakarta, Mei 2012

Hormat saya

II

Page 3: Tugas makalah (sistem hukum internasional )

DAFTAR ISI

JUDUL …………………………..………………………………………………………………IKATA PENGANTAR …………………………………………………………………. IIDAFTAR ISI …………………………………………………………………………… IIIBAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH………………………………………………...1

BAB II PEMBAHASAN……………………………...………………………………...2

2.1 MAKNA HUKUM INTERNASIONAL…………………………………………....2

2.2 ASAS HUKUM INTERNASIONAL…………………………………………….....4

2.3 SUMBER HUKUM INTERNASIONAL…………………………………………...5

2.4 PROSES RATIFIKASI HUKUM INTERNASIONAL MENJADI HUKUM

NASIONAL………………………………………………………………………....6

2.5 SEBAB - SEBAB TIMBULNYA SENGKETA INTERNASIONAL……………...7

2.6 PERANAN MAHKAMAH INTERNASIONAL DALAM MENYELESAIKAN

SENGKETA INTERNASIONAL…………………………………………………..8

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...11

III

Page 4: Tugas makalah (sistem hukum internasional )

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dapat hidup berdampingan secara damai dengan bangsa – bangsa lain merupakan dambaan bagi

setiap bangsa yang beradab di dunia. Secara fisik maupun psikis, hati nurani manusia sangat

merindukan rasa damai, aman, tertib, dan tenteram dalam suasana perikeadilan dan

perikemanusiaan.

Hal terpenting dari keinginan luhur untuk dapat hidup berdampingan secara damai dalam

pergaulan dunia adalah pengalaman sejarah, terutama banyaknya Negara yang terlibat Perang

Dunia II yang menimbulkan kerugian besar di berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu, guna

membangun dasar – dasar hubungan antarbangsa yang bebas dan demokratis serta dapat

menentukan nasibnya sendiri, dibentuklah PBB.

PBB yang berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945, diharapkan mampu menjadi wadah upaya

penyelesaian sengketa – sengketa bilateral, regional, maupun multilateral secara adil, bijaksana,

dan proposional. Tujuan berdirinya PBB adalah

“Untuk menjamin perdamaian dan keamanan setia anggota, sehingga para anggota dapat

terjamin kelangsungan hidupnya dan tidak ada tekanan dari Negara lain.”

1

Page 5: Tugas makalah (sistem hukum internasional )

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Makna Hukum Internasional

Istilah hukum internasional dikenal dalam berbagai istilah dan bahasa. Menurut bahasa Indonesia, hukum internasional adalah hukum bangsa – bangsa, hukum antarbangsa dan hukum antarnegara.

Menurut bahasa asing hukum internasional adalah internasional law, common law, law of mankind, law of nations, transnational law (Inggris), droit gens (Perancis), volkenreet (Jerman), volkenrecht (Belanda), ius gentium/ius intergentes (Romawi).

Pengertian hukum internasionalmenurut para ahli, sebagai berikut.

- Hugo De Groot

Hugo de groot (Grotius) dalam bukunya de jure belli ac pacis (perihal perang dan damai)

mengemukakan, bahwa hukum dan hubungan internasional didasarkan pada kemauan bebas

atau hukum alam dan persetujuan beberapa atau semua Negara. Ini ditujukan demi

kepentingan bersama dari mereka yang menyatakan diri di dalamnya.

Prof. Dr. J.G. Starke

Hukum internasional adalah sekumpulan hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri

dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antarnegara.

2

Page 6: Tugas makalah (sistem hukum internasional )

Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmaja, S.H

Hukum internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan

atau persoalan yang melintasi batas-batas Negara dengan subjek hukum internasional lainnya

yang bukan Negara satu sama lain.

Wirjono Prodjodikoro

Hukum internasional adalah hukum yang menagtur perhubungan hukum antar berbagai bangsa

di berbagai Negara.

Berdasarkan makna atau pengertian dari para ahli hukum internasional dalam penerapannya

dapat dibedakan menjadi hukum perdata internasional dan hukum public internasional.

Hukum perdata internasional

Adalah hukum internasional yang mengatur hubungan hukum antara warga Negara di suatu

Negara dengan warga Negara dari Negara lain (hukum antarbangsa).

Hukum publik internasional

Adalah hukum internasional yang mengatur Negara yang sau denagn Negara yang lain dalam

hubungan internasional (hukum antarnegara).

3

Page 7: Tugas makalah (sistem hukum internasional )

2.2 Asas Hukum Internasional

Berlakunya hukum internasional dalam rangka menjalin hubungan antarbangsa, terlebih dahulu

harus memperhatikan asas-asas berikut.

Asas Teritorial

Asas ini didasarkan pada kekuasaan Negara atas daerahnya. Menurut asas ini, Negara

melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang atau orang yang berada di luar

wilayah tersebut, berlaku hukum asing (internasional) sepenuhnya.

Asas Kebangsaan

Asas ini didasarkan pada kekuasaan Negara untuk warga negaranya. Menurut asas ini, setiap

warga Negara dimana pun berada, tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya. Asas ini

mempunyai kekuatan dari extraterritorial. Artinya, hukum dari Negara tersebut tetap berlaku

juga bagi warga Negara, walaupun berada di Negara asing.

Asas Kepentingan Umum

Asas ini didasarkan pada kewenangan Negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan

dalm kehidupan bermasyarkat. Dalam hal ini, Negara dapat menyesuaikan diri denagan semua

keadaan dan peristiwa yang bersangkut paut denagn kepntingan umum. Jadi, hukum tidak terkait

pada bataas-batas wilayah suatu Negara.

4

Page 8: Tugas makalah (sistem hukum internasional )

2.3 Sumber Hukum Internasional

Sumber hukum internasional, dapat dibedakan antara sumber hukum material dan sumber hukum

dalam arti formal. Sumber hukum material adalah seumber hukum yang membahas dasar

berlakunya hukum suatu Negara, sedangkan sumber hukum formal adalah sumber dari mana kita

mendapatkan atau manemukan ketentuan-ketentuan hukum internasional.

Menurut Brierly, sumber hukum internasional dalam hukum formal merupakan sumber hukum

paling utama dan memiliki otoritas tertinggi dan otentik yang dapat digunakan oleh di dalam

mahkamah internasional dalam memutuskan suatu sengketa internasional adalah pasal 38

Piagam mahkamah Internasional pasal 38, adalah sebagai berikut:

a. Perjanjian internasional (traktat = treaty).

b. Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti dalam praktek umum dan diterima

sebagai hukum.

c. Asas-asas umum hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab.

d. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran para ahli hukum internasional dari

berbagai Negara sebagai alat tambahan ntuk menentukan hukum.

e. Pendapat-pendapat para ahli yang terkemuka.

5

Page 9: Tugas makalah (sistem hukum internasional )

Proses Ratifikasi Hukum Internasional Menjadi Hukum Nasional

Pengertian Ratifikasi

Dalam konvensi Wina tahun 1969 tentang hukum internasional, disebutkan bahwa dalam

pembuatan hukum baik ilateral maupun multimateral dapat dilakukan melalui tahap-tahap

perundungan (negotiation), penandatanganan (signature) dan pengesahan (ratification).

Ratifikasi merupakan suatu cara yang sudah melembaga dalam kegiatan hukum internasional.

Hal ini menumbuhkan keyakinan pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat bahwa wakil rakyat

yang menandatangani suatu perjanjian tidak melakukan hal-hal yang bertentangan denagn

kepentingan umum. Sistem ratifikasi dapat di bedakan menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut:

- Ratifikasi oleh badan eksekutif. Sistem ini biasanya dilakukan oleh raja-raja absolute dan

pemerintahan otoriter.

- Ratifikasi oleh badan legislative. Sistem ini jarang digunakan.

- Ratifikasi campuran. Sistem ini paling bnayak digunakan karena peranan legislative dan

eksekuti sama-sama menentukan dalam proses ratifikasi suatu perjanjian.

Proses Ratifikasi

Suatu Negara mengikatkan diri pada suatu oerjanjian dengna syarat telah disahkan oleh badan

yang berwenang dinegaranya.penandatanganan atas perjanjian hanya bersifat sementara dan

masih harus dikuatkan dengan pengesahan atau penguatan.

Persetujuan untuk meratifikasi (mengikatkan diri) tersebut, dapat diberikan dengan berbagai

cara, tergantung pada persetujuan mereka. Misalnya, dengan penandatanganan, ratifikasi,

pernyataan turut sert (accession), ataupun pertanyaan menerima (acceptance) dan dapat juga

dengan cara pertukaran naskah yang sudah ditandatangani. Berikut ini ada beberapa contoh

proses ratifikasi dari hukum internasional menjadi hukum nasional.

6

Page 10: Tugas makalah (sistem hukum internasional )

- Persetujuan Indonesia-belanda mengenai penyerahan irian barat (papua) yang

ditandatangani di New York (15 januari 1962), disebut agreement. Akan tetapi,

karena pentingnya materi yang diatur di dalam agreement tersebut maka dianggap

sama dengan treaty. Sebagai konsekuensinya, presiden memerlukan persetujuan DPR

dalam bentuk pernyataan pendapat.

- Perjanjian antara Indonesia – Australia mengenai garis batas wilayah Indonesia

dengan Papua New Guinea yang ditandatangani di Jakarta, 12 Februari 1973 dalam

bentuk Agreement.

2.4 Sebab - Sebab Timbulnya Sengketa Internasional

Dalam data pergaulan dunia, hubungan antarnegara meskipun telah diatur dalam hukum atau

perjanjian internasional, ternyata masih terdapat sengketa internasional. Peran PBB dalam

mencari dan menemukan serta menyelesaikan sengketa internasional, belum banyak memuaskan

seluruh anggotanya. Hal itu dikarenakan bahwa lembaga PBB sering tidak mampu berbuat

banyak jika ada anggotanya (terutama pemegang hak veto) yang melakukan pelanggaran.

Berbagai pelanggaran terhadap hukum atau perjanjian internasional, dapat menyebabkan

timbulnya sengketa internasional. Beberapa contoh timbulnya sengketa internasional, antara lain

sebagai berikut:

a. Segi politis (adanya pakta pertahanan atau pakta perdamaian)

Pasca perang dunia kedua muncul 2 blok kekuatan besar, barat (liberal membentuk pakta

pertahanan NATO) dibawah pimpinan amerika dan timur (komunis membentuk pakta

pertahanan Warsawa) dipimpin uni soviet. Kedua blok tersebut saling berebut pengaruh di

bidang ideology dan ekonomi serta saling berlomba memperkuat senjata. Akibatnya sering

terjadi konflik di berbagai Negara. Misalnya; krisis kuba, korea yang terbagi 2 dan sebagainya.

7

Page 11: Tugas makalah (sistem hukum internasional )

b. Segi batas wilayah (laut teritorial dan alam daratan)

Adanya ketidakjelasan batas laut teritorial antara Malaysia tentang Pulau Sipadan dan Ligitan

(Kalimantan). Sengketa tersebut diserahkan ke mahkamah internasional, hingga akhirnya pada

tahun 2003 sengketa tersebut dimenangkan oleh Malaysia. Demikian juga maslah perbatasan di

Kasmir yang hingga kini masih diperdebatkan antara India dan Pakistan.

Sengketa-sengketa yang ditimbulkan baik antara karena faktor politis atau batas wilayah,

merupakan faktor potensial timbulnya ketegangan dan sengketa internasional yang dapat memicu

terjadi perang terbuka. Hal itu sudah terjadi di beberapa belahan dunia, antara lain di Korea,

Kamboja, Vietnam, serta antara India dan Pakistan itu sendiri.

Era baru runtuhnya Uni Soviet, kekuatan dunia terpusat pada Amerika yang dipercaya PBB

menjadi polisi dunia. Namun, Amerika yang sering menerapkan standar ganda untuk beberapa

Negara sekutunya (Inggris, Israel, Arab Saudi, Kuwait, atau Australia) justru kerap tidak adil

dalam menyelesaikan sengketa-sengketa internasional.

2.5 Peranan Mahkamah Internasional dalam Menyelesaikan Sengketa Internasional

a. Perihal mahkamah internasional

Mahkamah internasional adalah salah satu badan perlengkapan PBB yang berkedudukan di Den Haag (Belanda). Para anggotanya terdiri atas ahli hukum yang terkemuka, yakni 15 hakim yang dipilih dari 15 negara berdasarkan kecakapannya dalam hukum. Masa jabatannya 9 tahun, sedangkan tugasnya antara lain member nasihat tentang persoalan hukum kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan, juga memeriksa perselisihan atau sengketa antara Negara – Negara anggota PBB yang diserahkan kepada Mahkamah Internasional.

8

Page 12: Tugas makalah (sistem hukum internasional )

Mahkamah internasional merupakan mahkamah pengadilan tertinggi di seluruh dunia.

Pengadilan internasional dapat mengadili semua perselisihan yang terjadi antara Negara bukan

anggota PBB.dalam penyelesaian ini, jalan damai yang selaras dengan asa – asas keadilan dan

hukum internasional yang digunakan. Mahkamah internasiona mengadili perselisihan

kepentingan dan perselisihan hukum.

Mahkamah internasional dalam mengadili suatu perkara berpedoman pada perjanjian –

perjanjian internasional (traktat – traktat dan kebiasaan – kebiasaan internasional) sebagai

sumber – sumber hukum. Keputusan mahkamah internasional merupakan keputusan terakhir

walaupun dapat diminta banding. Selain pengadilan mahkamah internasional, terdapat juga

pengadilan arbitrasi internasional. Arbitrasi internasional hanya untuk perselisihan hukum, dan

keputusan para arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan – peraturan hukum.

b. Peran mahkamah internasional

Mahkamah internasional dalam tugasnya untuk memeriksa perselisihan atau sengketa antara

Negara – Negara anggota PBB yang diserahkan kepadanya, dapat melakukan perannya untuk

menyelesaikan sengketa – sengketa internasional. Berikut contoh – contoh sengketa:

- Runtuhnya Federasi Yugoslavia (1992), melahirkan perang saudara di antara bekas

Negara anggotanya (Kroasia, Slovenia, Serbia, dan Bosnia Herzegovina). Campur tangan

PBB menghasilkan keputusan Mahkamah Internasional yang didukung oleh pasukan

NATO, memaksa Serbia menghentikan langkah – langkah pembersihan etnik yang

kemudian mengadili para penjahat perang.

- Masalah perbatasan territorial di Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan (Kalimantan) antara

Indonesia dan Malaysia yang tidak kunjung ada titik temu, disepakati untuk dibawa ke

Mahkamah Internasional. Setelah melalui perdebatan dn perjuangan panjang, pada awal

tahun 2003 Mahkamah Internasional memutuskan untuk memenangkan Malaysia sebagai

pemilik sah pulau tersebut.

9

Page 13: Tugas makalah (sistem hukum internasional )

BAB III

PENUTUP

Perkembangan dunia global yang sudah melintasi batas – batas wilayah teritorial Negara lain,

sangat membutuhkan aturan yang jelas dan tegas agar terciptanya suasana kerukunan dan

kerjasama yang saling menguntungkan.

Hukum internasional dapat terjadi pada bagian dunia tertentu berdasarkan kondisi lingkungan

hukum atau berlakunya hukum yang terbatas, seperti hukum internasional regional. Bahkan

suatu konsep hukum internasional regional dapat pula diterima sebagai bagian dari hukum

internasional secara umum. Karena sesungguhnya prinsip hidup berdampingan merupakan

dambaan semua bangsa – bangsa beradab dimuka bumi ini.

10

Page 14: Tugas makalah (sistem hukum internasional )

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, H.A. Masykur. HAM dalam Hukum Nasional dan Internasional.

Lemhanas. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Starke.J.G. 2003. Pengantar Hukum Internasional1. Jakarta: Sinar Grafika.

11