tugas makalah isbd

13
A. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL Unsur-unsur hakikat manusia terdiri dari : 1. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga. 2. Sifat kodrat terdiri atas makhluk individu dan sosial. 3. Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan. Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial adalah hakikat manusia berdasar sifat-sifat kodrat yang melekat pada dirinya. Notonegoro (1975) mengatakan bahwa sebagai makhluk individu dan makhluk sosial merupakan sifat kodrat dari manusia. Frans Magnis Suseno (2001) menyatakan bahwa manusia adalah individu yang secara hakiki bersifat sosial. 1. Manusia sebagai Individu Individu berasal dari bahasa Latin Individuum yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dipakai untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia secara keseluruhan yang tak dapat dibagi,melainkan sebagai satu kesatuan terbatas, yaitu perseorangan manusia, demikian pendapat Dr.A.Lysen. Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan. Manusia sebagai makhluk individu adalah manusia sebagai perseorangan yang memiliki sifat sendiri-sendiri. Manusia diciptakan Tuhan dengan cirri dan karakteristik yang unik yang satu sama lain berbeda.

Upload: muhamad-hibban

Post on 02-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Ilmu Sosial Budaya Dasar

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Makalah ISBD

A. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

Unsur-unsur hakikat manusia terdiri dari :

1. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga.2. Sifat kodrat terdiri atas makhluk individu dan sosial.3. Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk Tuhan.

Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial adalah hakikat manusia berdasar sifat-sifat kodrat yang melekat pada dirinya.

Notonegoro (1975) mengatakan bahwa sebagai makhluk individu dan makhluk sosial merupakan sifat kodrat dari manusia. Frans Magnis Suseno (2001) menyatakan bahwa manusia adalah individu yang secara hakiki bersifat sosial.

1. Manusia sebagai Individu

Individu berasal dari bahasa Latin Individuum yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dipakai untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia secara keseluruhan yang tak dapat dibagi,melainkan sebagai satu kesatuan terbatas, yaitu perseorangan manusia, demikian pendapat Dr.A.Lysen.

Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan. Manusia sebagai makhluk individu adalah manusia sebagai perseorangan yang memiliki sifat sendiri-sendiri. Manusia diciptakan Tuhan dengan cirri dan karakteristik yang unik yang satu sama lain berbeda.

Pertumbuhan dan perkembangan individu menjadi pribadi yang khas tidak terjadi secara sekejap, melainkan terentang sebagai kesinambungan perkembangan sejak janin, bayi, anak, remaja, dewasa, dan tua. Pertumbuhan lebih tertuju pada segi fisik atau biologis individu sedangkan perkembangan tertuju pada segi mental psikologis individu.

Ada tiga pandangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan :

a. Pandangan nativistik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata ditentukan atas dasar faktor dari dalam individu sendiri, seperti bakat, potensi, termasuk kemiripan dengan orang tuanya.

b. Pandangan empiristik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata didasarkan atas faktor lingkungan.

c. Pandangan konvergensi yang menyatakan bahwa pertumbuhan individu dipengaruhi oleh faktor diri individu dan lingkungan.

Page 2: Tugas Makalah ISBD

Sebagai makhluk dengan kesatuan jiwa dan raga maka aktivitas individu adalah untuk memenuhi kebutuhan baik jiwa, rohani, serta kebutuhan jasmani atau biologis. Pandangan yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasarnya adalah individu yang bebas dan merdeka adalah paham individualism. Manusia sebagai individu yang bebas dan merdeka tidak terikat apapun dengan masyarakat ataupun negara.

2. Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lain. Hal ini disebabkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat memenuhinya sendiri. Manusia sejak lahir dipelihara dan dibesarkan dalam suatu masyarakat terkecil, yaitu keluarga. Keluarga terbentuk karena adanya pergaulan antaranggota sehingga dapat dikatakan bahwa berkeluaraga merupakan kebutuhan manusia. Esensinya, manusia memerlukan orang lain atau hidup dalam kelompoknya. Dalam keluarga itulah manusia menemukan kodratnya sebagai makhluk sosial.

Aristoteles (384-322 SM) seorang ahli filsafat Yunani kuno menyatakan dalam ajarannya bahwa manusia adalah zoon politicon artinya bahwa manusia itu sebagai makhluk yang pada dasarnya selalu ingin bergaul dalam masyarakat.

Adapun yang menyebabkan manusia selalu hidup bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya :

a. Hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum.b. Hasrat untuk membela diri.c. Hasrat untuk mengadakan keturunan.

Sejak manusia dilahirkan, ia mempunyai dua keinginan pokok, yaitu :

a. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya.b. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

B. PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

1. Peranan Manusia sebagai Makhluk Individu

Manusia sebagai makhluk individu, berlomba-lomba untuk meningkatkan potensi dirinya, baik potensi jasmani dan rohani. Potensi jasmani bersifat kebendaan, dapat diraba, dan bersifaat riil, misalnya memiliki rambut yang indah, tubuh yang semampai atau berotot,dll. Sedangkan potensi rohani adalah sesuatu yang tidak dapat diraba, tidak berwujud dan tidak dapat ditangkap dengan indra, misalnya kekreatifan, bakat, jiwa sosial,dll. Unsur rohani ini terdiri dari tiga jenis, yaitu akal, rasa, dan kehendak.

Page 3: Tugas Makalah ISBD

Sebagai mahkluk individu, manusia juga berusaha mengejar dan memenuhi kebahagiannya sendiri. Dalam rangka memenuhi kebahaguannya sendiri inilah muncul dampak positif dan negatif.Contoh dampak positif:

Masing-masing individu berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dalam memperoleh pendidikan, membuat mereka semakin giat belajar dan menjadi semakin kreatif dalam menciptakan hal-hal baru. Kemudian ilmu yang mereka peroleh diaplikasikan dan berguna bagi masyarakat luas.

Contoh dampak negatif:

Dalam memperolek kebahagiannya itu, masing-masing individu dapat berbuat curang dan melakukan hal-hal yang menjurus pada persaingan yang tidak sehat, misalnya korupsi untuk memperoleh kekayaan, penyuapan,dll. Akibatnya masyaratkat tidak tertib, penuh persaingan, dan pemaksaan kehendak.

Berdasarkan kodrat manusia sebagai individu, selain manusia memiliki harkat dan martabat, manusia juga memiliki hak-hak dasar, bahwa setiap manusia adalh unik dan khas, setiap manusia memiliki hak dan kepentingannya untuk memenuhi kebahagiaanya sendiri. Namun manusia juga memiliki kewajiban untuk memperoleh kebahigiannya tersebut dengan cara yang tidak melanggar norma dan nilai.

Manusia sebagai makhluk individu berperan untuk mengembangkan potensi dirinya untuk memenuhi kebahagiaannya maka manusia sebagai makhluk individu akan:

1. Menjaga dan mempertahankan martabatnya2. Mengupayakan terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia3. Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani dan rohani4. Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.

2. Peranan Manusia sebagai Makhluk Sosial

Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:

1. Dorongan untuk makan2. Dorongan untuk mempertahankan diri3. Dorongan untuk melangsungkan jenis

Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.

Page 4: Tugas Makalah ISBD

Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :

1. penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.2. penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.

Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :

1. Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.

2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.

3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.

C. DINAMIKA INTERAKSI SOSIAL

Interaksi sosial merupakan faktor utama dalam kehidupan sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan social yang dinamis yang menyangkut hubungan timbal balik antarindividu, antarkelompok manusia, maupun antara dengan kelompok manusia. Bentuk interaksi social adalah akomodasi, kerjasama, persaingan, dan pertikaian. Apabila dua orang atau lebih bertemu akan terjadi interaksi sosial.

Ciri-ciri sebuah interaksi sosial adalah sebagai berikut:

1. Pelakunya lebih dari satu orang2. Ada dimensi waktu yang menentukan setiap aksi yang berlangsung3. Mempunyai maksud dan tujuan4. Adanya komunikasi antarpelaku melalui kontak sosial

Kontak sosial dapat menyebabkan interaksi sosial. Kontak sosial dapat berupa bersentuhan badan, lewat pembicaraan, telepon, telegram, surat, dan sebagainya. Kontak

Page 5: Tugas Makalah ISBD

dapat bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi jika kita bertemu dan berinteraksi secara langsung dengan orang lain (berbicara, berjabat tangan, dsb), kontak sekunder terjadi lewat perantara, seperti melalui radio, TV, dsb.

Bentuk-bentuk kontak sosial:

1. Kontak antarindividu, contoh: siswa baru yang mempelajari tata tertib sekolah2. Kontak antarindividu dengan kelompok, contoh: seorang dosen yang sedang mengajar

beberapa mahasiswa3. Kontak antar kelompok, contoh: pertandingan basket antar klub

Komunikasi adalah proses memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah atau sikap, contoh: saat Anda melambaikan tangan pada angkutan yang ingin anda tumpangi, pasti angkutan itu akan segera berhenti. Jadi, komunikasi adalah proses saling memberi penafsiran terhadap tindakan atau perilaku orang lain.

Secara luas, dapat dikatakan ada interaksi sosial yang bersifat positif, yaitu mengarah pada kerjasama antar individu atau antarkelompok (bersifat asosiatif), contoh: kerja sama. Ada pula interaksi yang negatif, mengarah pada pertikaian atau konflik (bersifat disosiatif), contoh: persaingan, dan kontroversi.

Dinamika interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sosial dapat beragam. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama. Manusia sebagai makhluk sosial pastilah melakukan interaksi sosial dalam kerangka hidup bersama itu.

D. DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT

Kepentingan manakah yang harus kita utamakan? Pengutamaan kepentingan individu atau masyarakat memunculkan dua pandangan yang saling bertolak belakang, berkembang menjadi paham dan bahkan suatu ideologi yang menjadi pedoman bagi suatu kelompok masyarakat.

1. Pandangan Individualisme

Individualisme berpangkal dari konsep dasar bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas, menjadi pribadi yang utuh dan lengkap terlepas dari manusia yang lain. Karena itu ia memilki hak – hak yang tidak boleh dihalangi oleh siapapun. Kesejahteraan individu merupakan nilai kebeikan tertinggi yang harus diperjuangkan melalui persamaan dan kebebasan. Masyarakat hanyalah kumpulan dari individu – individu. Jadi jika semua individu hidupnya bahagia maka masyarakatnya pun juga akan sejahtera. Paham inilah yang dijadikan landasan ideologi individualisme liberal.

Page 6: Tugas Makalah ISBD

Liberalisme adalah suatu paham yang menegakkan kebebasan setiap individu serta memandang setiap individu berada dalam posisi yang sederajat dalam kemerdekaan dan hak – hak miliknya. Memberi kebebasan manusia untuk beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Beberapa prinsip yang dikembangkan, antara lain :

1. Penjaminan hak milik perorangan dan tidak berlaku fungsi sosial.2. Pemenuhan akan kepentingan pribadi diyakini akan membawa kemakmuran bersama.3. Individu adalah primer, sedangkan masyarakat adalah sekunder.4. Persaingan bebas untuk mencapai kepentingan masing – masing.

Liberalisme dalam berbagai bidang, antara lain :

1. Bidang politik Demokrasi politik, kebebasan bicara, berpendapat, berserikat, dan perlunya jaminan hak asasi mausia.

2. Bidang ekonomi Kapitalisme dan pasar bebas.3. Bidang SosBud Kebebasan individu untuk mengekspresikan sikap,

perilaku, seni, dan budayanya.

Kebebasan antarindividu tersebut dapat diatur melalui penegakan hukum. Jadi, negara yang menjamin keadilan dan kepastian hukum mutlak diperlukan dalam rangka mengelola kebebasan agar tetap tercipta ketertiban penyelenggaraan hidup bersama.

2. Pandangan Sosialisme

Pandangan ini menyatakan bahwa kpentingan masyarakatlah yang diutamakan. Masyarakat tidak sekedar kumpulan dari individu. Masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdiri sendiri di mana individu – individu itu berada. Individu dan kepribadianya dianggap sebagai alat dari mesin raksasa masyarakat. Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis, hak – hak individu sebagai hak dasar hilang. Hak – hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu komunitas atau kelompok. Individu terikat pada komitmen suatu kelompok. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pandangan sosialisme bertolak belakang dengan pandangan individualism.

Sosialisme mementingkan masyarakat secara kesluruhan. Bahwa kepentingan masyarakat yang utama, bukan individu. Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak milik dan alat – alat produksi.

Dalam sejarahnya sosialisme muncul seabagai reaksi atas paham individualisme dan liberalisme. Kebebasan individu yang diyakini dapat memaksimalkan pemenuhan kesejahteraan ternyata banyak menimbulkan ketidakadilan antar individu itu sendiri. Individu yang mempunyai kemampuan bias sejahtera, tetapi individu yang tidak mampu akan tetap miskin dan semakin tersisih. Dengan demikian, dalam masyarakat timbul

Page 7: Tugas Makalah ISBD

ketidakadilan dan kesenjangan. Sosialisme muncul dengan maksud kepentingan masyarakat secara keseluruhan terutama yang tersisih oleh system liberalism, mendapat keadilan, kebebasan, dan kesejahteraan. Untuk meraih hal tersebu, sosialisme berpandangan bahwa hak – hak individu harus diletakan dalam rangka kepentingan masyarakat yang lebih luas

Paham individualism liberal dan sosialisme sama – sama tumbuh di eropa barat pada aad ke 18 – 19. Individualisme dipelopori oleh para tokoh, antara lain Jeremy Betham, John Stuart Mill, Thomas Hobbes, John locke, Rousseau, dan Montesquieu. Sedangkan sosialis diditokohi oleh Rober Owen dari inggris, Lousi Blanc, dan Proudhon. Ideologi marxisme termasuk dalam varian sosialisme. Ajaran marxisme dipelopori oleh Karl Marx.

Paham individualism liberal dan sosialisme saling bertolak belakang dalam memandang hakikat manusia. Dalam Declaration of Independece Amerika serikat 1776, orientasinya lebih ditekankan pada makhluk individu yang bebas merdeka, tidak seorang pun berhak mencampuri urusan pribadinya. Manusia adalah pribadi yang memiliki harkat dan martabat yang luhur.

Sedangkan dalam Manifesto Komunisme Karl Marx dan Engels, orientasinya sangat menekankan pada hakikat manusia sebagai makhluk social semata. Menurut paham ini, manusia sebagai makhluk pribadi tidak dihargai. Pribadi dikorbankan untuk kepentingan Negara.

Lalu, bagaimana kita memposisikan diri atas kedua pandangan tersebut? Kepentingan manakah yang harus diutamakan diri (privat) atau kepentingan masyarakat (public)? Pilihan atas hal tersebut sesungguhnya secara filosofis dapat kita kembalikan pada kedua pilihan dari ideologi tersebut diatas.

Jika kita simak lebih jauh, kedua pandangan diatas mengidap kelemahannya masing – masing. Kebebasan perseorangan yang merupakan inti dari ajaran individualism liberal dalam pelaksanaannya justru mengingkari atas asas ajarannya sendiri, yaitu persamaan.

Sosialisme dalam bentuk yang ekstreem (marxisme/komunisme), tidak menghargai manusia sebagai pribadi sehingga bias merendahkan sisi kemanusiaan.

Dalam Negara Indonesia yang berfalsafahkan Pancasila, hakikat manusia dipandang memiliki sifat pribadi sekaligus social secara seimbang. Menurut pandangan filsafat Pancasila, Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk social. Hal ini tidak sekedar menggabungkan dua pandangan ( individualism dan sosialisme ) di atas. Tetapi secara hakikat bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial.

Page 8: Tugas Makalah ISBD

Bung Karno menerangkan tentang seimbangnya dua sifat tersebut dengan ungkapan “Internasionalisme Tidak dapat hidup subur kalau tidakberakar dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak hidup subur kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme” (Risalah Sidang BPUPKI-PPKI, 1998) Panduan harmoni antara individu dan social dalam diri bangsa Indonesia diungkapkan dalam sila kedua dan ketiga pancasila. Sila kedua mengungkapkan penghargaan manusia sebagai makhluk yang memiliki martabat luhur, karena itu harus dihargai dan dijunjung tinggi. Konkritisasi atas hal tersebut adalah adanya jaminan atas hak asasi manusia dan hak – hak warga Negara. Sila ketiga mengungkapkan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia yang perlu diperjuangan dan dilestarikan. Bangsa Indonesia memiliki prinsip menempatkan kepentingan bersama tidak dengan mengorbankan hak – hak dasar setiap warga Negara.

Page 9: Tugas Makalah ISBD

DAFTAR PUSTAKA

Hermianto, Winarno.2010.Ilmu Sosial Budaya Dasar.Jakarta:Bumi Aksara

http://yuniagustinabiologi2a.blogspot.com/2011/06/manusia-sebagai-makhluk-

individu-sosial.html

http://dweysocial.blogspot.com/2008/01/manusia-sebagai-makhluk-sosial.html