makalah isbd vosrayel
TRANSCRIPT
MAKALAH
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
“Kenakalan Remaja dan Cara Penanggulangan nya”
O
L
E
H
Nama : Vani Oktavianus
Nim/BP : 18686/2010
Dosen : Ilvan Roza
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Kenakalan Remaja dan Cara
Penanggulangan nya”.
Penulisan makalah ini sebagai suatu tugas akhir semester pada mata kuliah Ilmu Sosial
dan Budaya Dasar. Selain itu, makalah ini berguna untuk tambahan wawasan pembaca tentang
Mata Kuliah yang bersangkutan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sangat diharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini dapat mendekati
kesempurnaan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Padang, 01 April 2012
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………...ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................1
C. Tujuan.................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Masa Remaja …………………………….......................3
B. Pergaulan Remaja Secara Islami.....................................6
C. Percintaan Remaja.............................................................7
D. Realita Remaja...................................................................8
E. Kriminalitas Remaja..........................................................8
F. Pergaulan Remaja..............................................................10
G. Menanggulangi Masalah pada Remaja............................12
H. Remaja dan Perilaku Hidup Sehat...................................13
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………...15
B. Saran………………………………………………………..15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan individu (remaja) berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulang
kembali. Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap perbuatan-perbuatan yang
kurang baik diakibatkan sikap mereka yang suka mencoba-coba pada hal yang baru. Pada
perkembangan fisik remaja mulai nampak terutama pada bagian organ-organ seksualnya
secara fisik, pada masa remaja pula mulai pembentukan hormon-hormon seksual sudah
mulai terbentuk sehingga perilaku atau tingkah lakunya banyak dipengaruhi oleh hormin
tersebut.
Namun yang menjadi perhatian kita adalah pergaulan remaja pada zaman sekarang ini
sudah sampai pada taraf mengkhawatirkan. Media massa baik elektronik maupun cetak
dengan leluasa menampilkan hal-hal yang menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan
akhlak generasi muda pada masa sekarang ini. Bukan masalah akhlak saja, akibat dari itu
juga menimbulkan rendahnya kualitas belajar siswa ketika mengalami gangguan pada masa-
masa remaja.
Untuk itu bimbingan orang tua terhadap anak pada seusia remaja sangatlah dibutuhkan
agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Agar
orang tua dapat memberikan bimbingan kepada putra-putrinya hendaknya mengetahui
perkembangan fisik remaja. Selain orang tua terdapat beberapa faktor yang dapat membantu
untuk memecahkan promatika remaja.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
“Apa saja permasalahan pada dunia pergaulan remaja pada masa sekarang ini dan
bagaimana cara penaggulangannya?
1
Perilaku remaja yang sering kali mengakibatkan kehamilan di luar nikah, di sebabkan
oleh kurangnya kesadaran remaja itu sendiri akan tindakannya, dan bahwa remaja tersebut
masih dalam kondisi labil, dalam arti belum mampu mengendalikan diri dengan baik.
Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, namun
seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai
pengesahan akan keremajaan seseorang. Namun satu hal yang
pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada
berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka.
C. Tujuan
Makalah ini ditulis oleh Penulis bertujuan untuk:
1. Semua para generasi muda tahu dan sadar akan batas-batas dalam pergaulan.
2. Menjadikan makalah ini sebagai pedoman untuk menuntun semua generasi sepanjang
kehidupan nya tentang bagaimana cara bergaul yang baik dan sehat itu.
3. Mengetahui cara menanggulangi permasalah tentang pergaulan pada setiap generasi
muda yang telah jauh dari kodrat kita sebagai seorang muslim.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masa Remaja
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalamiperalihan dari satu
tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baikemosi, tubuh, minat, pola perilaku,
dan juga penuh dengan masalah-masalah(Hurlock, 1998).
Dalam berbagai buku psikologi terdapat perbedaan pendapat tentang remaja namun pada
intinya mempunyai pengertian yang hampir sama. Penggunaan istilah untuk menyebutkan
masa peralihan masa anak dengan dewasa, ada yang menggunakan istilah puberty (Inggris)
puberteit (Belanda), pubertasi (Latin), yang berarti kedewasaan yang dilandasi sifat dan
tanda-tanda kelaki-lakian dan keperempuanan. Ada pula yang menyebutkan istilah
adolescent (Latin) yaitu masa muda. Istilah pubercense yang berasal dari kata pubis yang
dimaksud dengan pubishair atau mulai tumbuhnya rambut di sekitar kemaluan. Istilah yang
dipakai di Indonesia para ahli psikologi juga bermacam-macam pendapat tentang definisi
remaja. Disini dapat diajukan batasan remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak
dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki
masa dewasa.
Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial,yakni
masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibatterjadinya perubahan sosial. Untuk
dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi-dimensi
tersebut.
1. Dimensi Biologis
Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi
pertama pada remaja putri atau pun perubahan suara pada remaja putra, secara biologis dia
mengalami perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang anak tiba-tiba
memiliki kemampuan untuk ber-reproduksi.
3
Pada masa pubertas, hormon seseorang menjadi aktif dalam memproduksi dua jenis
hormon (gonadotrophins atau gonadotrophic hormones) yang berhubungan dengan
pertumbuhan, yaitu:
a. Follicle-Stimulating Hormone(FSH).
b. Luteinizing Hormone (LH).
Pada anak perempuan, kedua hormon tersebut merangsang pertumbuhan estrogen dan
progesterone: dua jenis hormon kewanitaan. Pada anak lelaki, Luteinizing Hormone yang
juga dinamakan Interstitial-Cell Stimulating Hormone (ICSH) merangsang pertumbuhan
testosterone. Pertumbuhan secara cepat dari hormon-hormon tersebut di atas merubah
sistem biologis seorang anak. Anak perempuan akan mendapat menstruasi, sebagai pertanda
bahwa sistem reproduksinya sudah aktif. Selain itu terjadi juga perubahan fisik seperti
payudara mulai berkembang, dll. Anak lelaki mulai memperlihatkan perubahan dalam suara,
otot, dan fisik lainnya yang berhubungan dengan tumbuhnya hormon testosterone. Bentuk
fisik mereka akan berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan membawa mereka
pada dunia remaja.
2. Dimensi Kognitif
Perkembangan kognitif remaja, dalam pandangan Jean Piaget (seorang ahli
perkembangan kognitif) merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam tahap
pertumbuhan.
Pada periode ini, idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri
dalam usaha memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan abstrak.
Kemampuan berpikir para remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan
mudah dapat membayangkan banyak alternatif pemecahan masalah beserta kemungkinan
akibat atau hasilnya. Kapasitas berpikir secara logis dan abstrak mereka berkembang
sehingga mereka mampu berpikir multi-dimensi seperti ilmuwan. Para remaja tidak lagi
menerima informasi apa adanya, tetapi mereka akan memproses informasi itu serta
mengadaptasikannya dengan pemikiran mereka sendiri.
4
3. Dimensi Moral
Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai
fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasarbagi pembentukan nilai diri
mereka. Elliot Turiel (1978) menyatakan bahwa para remaja mulai membuat penilaian
tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah populer yang berkenaan dengan lingkungan
mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dsb. Secara kritis, remaja
akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal-hal
yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya.
4. Dimensi Psikologis
Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood
(suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi
Csikszentmihalyi dan Reed Larson (1984) menemukan bahwa remaja rata-rata memerlukan
hanya 45 menit untuk berubah dari mood “senang luar biasa” ke “sedih luar biasa”,
sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama. Perubahan mood
(swing) yang drastis pada para remaja ini seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah,
pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari-hari di rumah. Meski mood remaja yang mudah
berubah-ubah dengan cepat, hal tersebut belum tentu merupakan gejala atau masalah
psikologis.
Pada usia 16 tahun ke atas, keeksentrikan remaja akan berkurang dengan sendirinya jika
ia sering dihadapkan dengan dunia nyata. Pada saat itu, Remaja akan mulai sadar bahwa
orang lain tenyata memiliki dunia tersendiri dan tidak selalu sama dengan yang dihadapi
atau pun dipikirkannya. Anggapan remaja bahwa mereka selalu diperhatikan oleh orang lain
kemudian menjadi tidak berdasar. Pada saat inilah, remaja mulai dihadapkan dengan realita
dan tantangan untuk menyesuaikan impian dan angan-angan mereka dengan kenyataan.
Para remaja juga sering menganggap diri mereka serba mampu, sehingga seringkali
mereka terlihat “tidak memikirkan akibat” dari perbuatan mereka. Tindakan impulsif sering
dilakukan; sebagian karena mereka tidak sadar dan belum biasa memperhitungkan akibat
jangka pendek atau jangka panjang.Remaja yang diberi kesempatan untuk mempertangung-
jawabkan perbuatanmereka, akan tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih berhati-hati,
lebih percaya-diri, dan mampu bertanggung-jawab.
5
Dari beberapa dimensi perubahan yang terjadi pada remaja seperti yang telah dijelaskan
diatas maka terdapat kemungkinan kemungkinan perilaku yang bisa terjadi pada masa ini.
Diantaranya adalah perilaku yang mengundang resiko dan berdampak negative pada remaja.
Perilaku yang mengundang resiko pada masa remaja misalnya seperti penggunaan alcohol,
tembakau dan zat lainnya; aktivitas social yang berganti – ganti pasangan dan perilaku
menentang bahaya seperti balapan, selancar udara, dan layang gantung (Kaplan dan Sadock,
1997).
Alasan perilaku yang mengundang resiko adalah bermacam – macam dan
berhubungan dengan dinamika fobia balik ( conterphobic dynamic ), rasa takut dianggap
tidak cakap, perlu untuk menegaskan identitas maskulin dan dinamika kelompok seperti
tekanan teman sebaya.
B. Pergaulan Remaja Secara Islami
Adalah remaja yang sopan terhadap sesama muslim dan remaja yang sopan dalam
berpakaian dan dengan kata-kata yang lembut dan tertutup.Memang remaja ini, kalau
menurut zaman sekarang adalah zaman kuno, akan tetapi menurut ajaran Islam adalah
wanita harus menutup auratnya dan dilarang memperlihatkan anggota tubuhnya yang sexy
itu. Karena aurat wanita itu sangat mahal harganya dan remaja ini biasa sangat kuper.
Remaja seperti ini biasanya jarang suka bergabung dengan teman-temannya lain, karena dia
lebih suka mengurung diri dan dia sukanya sholat, mengaji, dll.
Ketika seseorang menjadi remaja, maka dia dibesarkan untuk menjalankan kewajiban-
kewajiban agama, sebagaimana yang diwajibkan kepada orang dewasa. Dia sudah
bertanggung-jawab kepada Allah SWT atas segala yang dilakukan. Setiap kesalahan yang
dilakukan akan dicatat sebagai dosa dan setiap kebaikan dicatat sebagai amal sholeh yang
akan mendapatkan pahala.Apabila remaja bisa menjalankannya dengan baik, maka Allah
akan senantiasa menolongnya dan apabila remaja masih belum bisa menjalankannya, maka
Allah tidak mungkin menolongnya.Kalau remaja sekarang ini menganggap agama itu nomor
2, remaja sekarang lebih suka bergaul dengan teman-teman dan lupa dengan kewajibannya
sendiri. Dan bisa-bisa terjerumus dengan golongan setan dan setan itu selalu menggoda
umat Islam untuk meninggalkan kewajibannya sebagai umat muslim. Jika umatnya
menyebut nama Allah maka godaan itu tidak akan menjerumuskan kita.
6
C. Percintaan Remaja
Pengertiannya di zaman sekarang banyak anak remaja yang memulai kebiasaannya
dengan berpacaran. Karena di jaman sekarang termasuk jaman yang modern yang
kebanyakan anak remaja sedang suka-sukanya berpacaran karena kalau mereka tidak
melakukan hal-hal yang seperti itu mereka disebut anak kuper yang ketinggalan jaman.
Sebab masa sekarang sering terjadi anak yang lagi asyik berpacaran biasanya mereka selalu
senang dengan sendirinya tidak merugikan orang lain karena itu mereka selalu berkata
percintaan itu indah dan yang lain ngontrak, itu yang sering diucapkan pada anak remaja
yang sedang bercinta.Terkadang anak remaja sekarang banyak yang kecewa karena bercinta
merugikan mereka. Banyak anak yang rela mati demi sang kekasihnya. Oleh karena itu
agama menyarankan bahwa anak-anak yang masih kecil beranjak dewasa janganlah terlalu
tergiur oleh hal semacam itu. Karena sangat merugikan, bukan merugikan diri sendiri saja
melainkan orang lain yang dekat dengan kita.
Dan agama menyarankan bahwa bukan tidak diperbolehkan bercinta/berpacaran, tapi
berdasarkan norma-norma yang berlaku. Contoh bercinta yang didasari norma-norma agama
Islam :
a. Tidak diperbolehkan berpegangan tangan.
b. Tidak diperbolehkan berdekatan/ saling berdekatan.
c. Tidak diperbolehkan berciuman.
d. Tidak diperbolehkan berboncengan mesra.
Dan itu diperbolehkan bila orang itu sudah sah menjadi suami isteri.Anak remaja
sekarang banyak yang tergoda dan tergiur, karena hawa nafsunya anak remaja sangat besar.
Oleh karena itu banyak remaja yang senang bercinta karena ingin mendapatkan hak yang
tidak diperbolehkan kecuali kalau mereka sudah menikah.
Contoh masalah remaja yang sering terjadi di zaman sekarang :
1. Banyak anak yang masih usia sekolah hamil diluar nikah.
2. Banyak anak yang mencoba melakukan bunuh diri karena putus cinta dan lain
sebagainya.
7
Dan masih dalam masalah remaja. Banyak anak yang masih dalam tahap sekolah ia
berpacaran dengan sangat keterlaluan akhirnya ia hamil dan anaknya/janinnya
digugurkan/dibunuh karena sang pacar/orang yang menghamili tidak mau bertanggung-
jawab, dan masih ada pula masalah karena ia sudah bertekad dan mempunyai keinginan
untuk menikah atau melangsungkan hidupnya dengan berkeluarga, maka mayoritas anak
sekolah banyak yang memutuskan sekolahnya dan keinginannya.Oleh sebab itu masalah itu
sangat diperhatikan oleh negara karena merugikan diri sendiri dan orang lain. Dan masalah
kemiskinan, pengangguran adalah ulah orang yang tidak bertanggung-jawab karena ia
memilih berkeluarga dibandingkan dengan bersekolah.
D. Realita Remaja : Hamil Di Luar Nikah (Free Sex)
Hamil di luar nikah terjadi akibat pergaulan bebas yang telah melampaui batas yang
banyak dilakukan oleh pasangan-pasangan yang belum mempunyai ikatan resmi. Dalam hal
pernikahan biasanya oleh pasangan muda-mudi usia sekolah atau yang masih remaja.
Dua sejoli yang saling mencintai dan melakukan hubungan intim (hubungan suami isteri)
yang belum saatnya disebabkan oleh :
1. Kurangnya pengawasan orangtua.
2. Gampang terpengaruh.
3. Tidak dapat menjaga diri & kepercayaan orangtua yang telah diberikan.
Akibat free sex :
1. Hamil di luar nikah.
2. Membuat malu sanak keluarga.
3. Bunuh diri karena tidak tahan menanggung malu.
4. Menggugurkan janin hasil free sex karena tidak ingin menanggung malu.
5. Terjadinya pembunuhan karena pihak lelaki tidak mau bertanggung-jawab.
E. Kriminalitas Remaja
Kriminalitas merupakan masalah yang sangat serius yang dihadapi oleh semua negara di
dunia. Karena dapat merugikan dan mempengaruhi perkembangan gaya hidup para remaja.
Tingginya angka kriminalitas tidak hanya disebabkan oleh orang-orang usia dewasa, tetapi
juga oleh remaja yang semakin hari semakin meningkat.
8
Dari kenyataan menunjukkan bahwa remaja pada era ini banyak sekali yang terlibat
dengan hal-hal yang termasuk kriminalitas seperti :
1. Penggunaan dan mengedarkan narkoba
Penggunaan dan peredaran narkoba saat ini semakin meluas, tidak hanya dari kalangan
dewasa saja tetapi anak-anak dan juga remaja. Kenyataan menunjukkan bahwa saat ini
banyak sekali siswa-siswi usia sekolah yang menggunakan narkoba. Adapun tata cara
pengedar narkoba untuk meracuni akal fikiran para remaja sebagai berikut :
a. Datang dari teman yang mula-mula menawarkan narkoba dengan alasan
menjernihkan fikiran yang sedang kacau sehingga terpengaruh.
b. Para pengedar yang mendatangi sekolah-sekolah atau kampus yang semula
menghasut para siswa-siswi untuk mencoba dan kemudian mereka merasa ketagihan.
c. Datang dari rasa ingin tahu dan ingin mencoba.
Pada dasarnya narkoba sendiri ialah zat yang bersifat adiktif yaitu zat yang dapat
mempengaruhi atau membuat ketagihan yang dapat merusak sistem syaraf motorik dan
jaringan pertahanan tubuh.Macam-macam narkoba contohnya ganja, heroin, sabu-sabu,
putaw, morfin, dll.
Ciri-ciri pengguna narkoba :
a. Mata lelap
b. Pupil mengecil
c. Badan kurus
d. Bibir berwarna kebiru-biruan
e. Pandangan kosong
f. Jarang mandi
Akibat dari narkoba :
a. Dapat menyebabkan HIV dan AIDS.
b. Overdosis bagi yang terlalu banyak menggunakannya.
c. Akan terasa sakit di seluruh tubuh jika telat mengkonsumsinya.
d. Akan melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya jika sedang sakaw.
e. Kematian.
9
2. Pencurian barang dan kendaraan bermotor
Pencurian barang-barang elektronik dan kendaraan bermotor sekarang ini sedang marak
terjadi. Kepolisian menyatakan tingkat kriminalitas dalam hal ini banyak dilakukan oleh
orang-orang karena faktor ekonomi. Pencurian tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa
saja tetapi juga para remaja. Faktor-faktor yang mempengaruhi para remaja untuk
melakukan pencurian :
a. Kemiskinan.
b. Keinginan untuk memiliki barang tersebut.
c. Ejekan dari teman-teman dekat.
d. Ingin mempunyai sesuatu tetapi tidak kesempatan karena faktor ekonomi.
3. Pemerkosaan
Banyak anak-anak di bawah umur yang menjadi korban pemerkosaan karena kurangnya
pengawasan dari pihak orangtua. Dan kesalahan bagi pihak pemerkosa. Pemerkosaan terjadi
karena tersangka melihat tubuh korban yang sangat molek dan rasa ingin menikmati.
Faktor-faktor terjadinya pemerkosaan :
a. Kurangnya pengawasan dari orangtua.
b. Korban yang terlalu membuka aurat.
c. Tidak dapat menahan nafsu.
d. Adapun juga karena faktor balas dendam.
e. Kurangnya jatah biologis dari isteri.
F. Pergaulan Remaja
Pergaulan remaja di identikkan dengan sekumpulan anak yang membentuk suatu
kelompok (geng) dengan peraturan-peraturan tertentu yang beragam.
Macam-macam pergaulan :
1. Pergaulan Bebas
Kenyataan menunjukkan bahwa banyak dari remaja yang salah dalam memilih pergaulan
seperti :
a. Bergaul dengan anak-anak yang jauh dari pengawasan orang tua.
10
b. Bergaul dengan anak-anak pengguna barang-barang terlarang.
c. Bergaul dengan anak-anak geng motor dan sebagainya.
Adapun akibat dari salah memilih pergaulan :
a. Tidak memperdulikan perkataan orang tua.
b. Perlakuannya semakin hari semakin brutal.
c. Ikut turut serta menggunakan barang-barang terlarang.
d. Melakukan hal-hal yang kurang baik.
e. Semakin jauh dari orang tua.
f. Sering membolos saat sekolah.
g. Masa depan hancur karena hamil diluar nikah.
2. Pergaulan Secara Sehat dan Menurut Syariat Islam
Ialah : pergaulan yang diidentifikasikan secara sehat dan menurut syariat islam pergaulan
ini sangat bagus dan tidak merugikan siapa pun terutama diri kita sendiri. Karena secara
fisik ialah pergaulan yang sangat luar biasa yang ditanamkan kepada semua umat Islam agar
tidak salah pilih terhadap pergaulan.
Keuntungan dari pergaulan yang secara sehat antara lain :
a. Tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
b. Tidak membuat kekecewaan terhadap orangtua.
c. Orang-orang makin senang terhadap perlakuannya.
d. Dan patut dicontoh untuk mencari pergaulan yang secara sehat/fisik.
3. Penyebab pergaulan bebas antara lain :
a. Gara-gara kurang perhatian atau pengawasan dari orangtua sehingga anaknya mudah
terpengaruh oleh orang lain seperti : anak berandalan, anak punk, anak jalanan, dan
anak-anak nakal, dsb.
b. Keluarga yang tidak teratur yang biasanya mementingkan pekerjaan sendiri dan tidak
peduli terhadap anak-anaknya sehingga anaknya jarang berkumpul dengan
orangtuanya.
Penyebab pergaulan bebas bisa juga dari kurangnya kasih sayang dari orangtua kepada
anaknya. Maka jangan sampai kita kurang pengawasan dari orangtua. Karena orangtua bisa
menjadi semangat hidupmu.
11
Dan janganlah kamu menjadi anak yang tidak tahu sopan santun. Akibat pergaulan bebas
dan saling bermusuhan termasuk akhlaq yang tidak baik, karena bisa merusak masyarakat
yang lain, dan merugikan orang lain. Dan membuat kita selalu bermusuhan dan di penuhi
rasa saling membenci yang menimbulkan pertengkaran. Karena dengan itu manusia akan
lupa diri dan melakukan hal-hal yang tidak baik. Oleh karena itu berusahalah untuk
melawan kejahatan agar tidak terjerumus dalam lembah kegelapan.
G. Menanggulangi Masalah Pada Remaja
Selain ketiga masalah psikososial yang sering terjadi pada remaja seperti
yang disebutkan dan dibahas diatas terdapat pula masalah masalah lain pada
remaja seperti tawuran, kenakalan remaja, kecemasan, menarik diri, kesulitan
belajar, depresi dll.
Semua masalah tersebut perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak mengingat remaja
merupakan calon penerus generasi bangsa. Ditangan remajalah masa depan bangsa ini
digantungkan. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mencegah
semakin meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja, yaitu antara lain :
1. Peran Orangtua
Adapun peran-peran yang harus dilakukan dalam menaggulangi masalah remaja adalah :
a. Menanamkan pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita.
b. Membekali anak dengan dasar moral dan agama.
c. Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua – anak.
d. Menjalin kerjasama yang baik dengan guru.
e. Menjai tokoh panutan bagi anak baik. Menjaga lingkungan yang sehat.
f. Menerapkan disiplin yang konsisten pada anak.
g. Hindarkan anak dari NAPZA.
2. Peran Guru
a. Bersahabat dengan siswa.
b. Menciptakan kondisi sekolah yang nyaman.
c. Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada
kegiatanekstrakurikuler.
12
d. Menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga.
e. Meningkatkan peran dan pemberdayaan guru BP.
f. Meningkatkan disiplin sekolah dan sangsi yang tegas.
g. Meningkatkan kerjasama dengan orangtua, sesama guru dan sekolah lain.
h. Meningkatkan keamanan terpadu sekolah bekerjasama dengan Polsek setempat.
i. Mewaspadai adanya provokator.
j. Mengadakan kompetisi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah.
k. Menciptakan kondisi sekolah yang memungkinkan anak berkembang secara sehat
dalah hal fisik, mental, spiritual dan sosial.
l. Meningkatkan deteksi dini penyalahgunaan NAPZA.
3. Peran Pemerintah dan masyarakat
a. Menghidupkan kembali kurikulum budi pekerti.
b. Menyediakan sarana/prasarana yang dapat menampung agresifitas anakmelalui
olahraga dan bermain.
c. Menegakkan hukum, sangsi dan disiplin yang tegas.
d. Memberikan keteladanan.
e. Menanggulangi NAPZA, dengan menerapkan peraturan dan hukumnyasecara tegas.
f. Lokasi sekolah dijauhkan dari pusat perbelanjaan dan pusat hiburan.
4. Peran Media
1. Sajikan tayangan atau berita tanpa kekerasan (jam tayang sesaui usia).
2. Sampaikan berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak provokatif).
3. Adanya rubrik khusus dalam media masa (cetak, elektronik) yang bebasbiaya
khusus untuk remaja.
H. Remaja dan Perilaku Hidup Sehat
Remaja yang bersikap hidup sehat adalah remaja:
1. Mengerti tujuan hidup.
2. Memahami faktor penghambat maupun pendukung perkembangan kematangannya.
3. Bergaul dengan bijaksana.
4. Terus menerus memperbaiki diri.
13
Dengan demikian remaja dapat diharapkan menjaga remaja yang handal dan sehat.
Remaja harus mengetahui dirinya memiliki kekhawatiran dan harapan, dengan kata lain
remaja harus mengerti dirinya sendiri. Faktor yang berkembang pada setiap remaja antara
lain fisik, intelektual, emosional, spiritual. Kecepatan perkembangan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Fisik 35%
3. Intelektual 20%
4. Emosional 30%
5. Spiritual 15%
Faktor fisik berkembang secara tepat sedangkan faktor lainnya berkembang tidak sama
besar. Perkembangan yang tidak seimbang inilah yang menimbulkan kejanggalan dan
berpengaruh terhadap perilaku remaja. Bagaimana seseorang remaja melihat dirinya sendiri,
orang lain serta hubungannya dengan orang lain termasuk orang tua dan pembina?
Kadangkadang ia ingin dianggap sebagai anak-anak, orang dewasa, orang lain dianggap
sebagai orang tua, teman.
Hubungan dirinya dengan orang lain dianggap bersifat:
1. Otoriter ------- demokratis
2. Tertutup ------- terbuka
3. Formal ------- informal
Semua tersebut di atas dalam keadaan "Dalam Perjalanan Menuju" Sehingga dapat
dilihat segalanya masih dalam proses dan tidak berada dalam kutub atau masa anak-anak
ataupun kutub atau masa dewasa."Dalam perjalanan menuju" ini yang menonjol adalah:
1. Fisik yang kuat.
2. Emosi yang cepat tersinggung.
3. Sering mengambil keputusan tanpa berfikir panjang.
4. Pertimbangan agama, falsafah, ataupun tatakrama hanya kadang-kadang saja dipakai.
Dan "Dalam perjalanan menuju" yang paling penting diketahui oleh remaja
adalah bagaimana remaja dapat berproses :
1. Menuju fisik yang ideal.
2. Menuju emosi kelakian ataupun kewanitaan yang utuh.
3. Menuju cara berfikir dewasa.
4. Menuju mempercayai hal-hal yang agamais, bersifat falsafah dan bersifat tatakrama.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari isi makalah ini, Penulis mengambil kesimpulan bahwa:
1. Kenakalan remaja terjadi karena berbagai faktor baik dari kondisi remaja itu sendiri
maupun dari faktor lingkungan yang tidak sehat.
2. Akibat yang di timbulkan dari tindakan remaja yang tidak baik dapat merugikan diri
sendiri dan orang lain di sekitarnya.
3. Perilaku remaja yang sering kali mengakibatkan kehamilan di luar nikah, di sebabkan
oleh kurangnya kesadaran remaja itu sendiri akan tindakanya, dan bahwa remaja tersebut
masih dalam kondisi labil, dalam arti belum mampu mengendalikan diri dengan baik.
4. Tindakan remaja yang sering kali menampakan aurat, dapat memicu terjadinya tindakan
yang tidak baik, ( pemerkosaan ).
5. Hidup yang sehat adalah hidup yang teratur, dekat dengan orang tua, dan rajin beribadah,
sehingga iman seseorang akan baik jika diimbangi dengan tindakan baik pula.
B. Saran
Dalam penanggulangan permasalahan remaja tidak hanya dituntut agar pribadi remaja itu
sendiri untuk berubah. Akan tetapi perlu bantuan dan dukungan baik dari orang tua, guru dan
lingkungan masyarakat untuk mewujudkan itu semua.
15
DAFTAR PUSTAKA
16