tugas makalah fitokomia ii

16
TUGAS MAKALAH IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER DISUSUN OLEH: AGIL PERDANA F1F1 10 066 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI

Upload: tsubatsa-kapten

Post on 27-Oct-2015

120 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Makalah Fitokomia II

TUGAS MAKALAH

IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER

DISUSUN OLEH:

AGIL PERDANA

F1F1 10 066

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2013

Page 2: Tugas Makalah Fitokomia II

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari berbagai senyawa organic

yang dibentuk dan disimpan oleh tumbuhan, yaitu tentang struktur kimia,

biosintetis, perubahan dan metabolism, penyebaran secara alami dan fungsi

biologis dari senyawa organic. Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien,

dalam arti luas adalah segala jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari

sumber tumbuhan, termasuk sayuran dan buah-buahan. Dalam penggunaan

umum, fitokimia memiliki definisi yang lebih sempit.

Fitokimia biasanya digunakan untuk merujuk pada senyawa yang

ditemukan pada tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh,

tapi memiliki efek yang menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peran

aktif bagi pencegahan penyakit. Karenanya, zat-zat ini berbeda dengan apa

yang diistilahkan sebagai nutrien dalam pengertian tradisional, yaitu bahwa

mereka bukanlah suatu kebutuhan bagi metabolisme normal, dan ketiadaan

zat-zat ini tidak akan mengakibatkan penyakit defisiensi, paling tidak, tidak

dalam jangka waktu yang normal untuk defisiensi tersebut.

Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Tumbuhan

tumbuh dari kecil menjadi besar dan berkembang dari satu sel zigot menjadi

embrio kemudian menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang, dan

daun.

Yang dimaksud senyawa organik bahan alam adalah terbatas pada

senyawa-senyawa yang dikenal sebagai metabolit sekunder. Senyawa

metabolit adalah senyawa-senyawa hasil metabolit sekunder,yang tidak

terdapat secara merata dalam makhluk hidup dan ditemukan pada semua organ

tumbuhan pada akar, kulit batang, bunga, buah dan biji dan sedikit pada

hewan.

Penggunaan tanaman sebagai obat berkaitan dengan kandungan kimia

yang terdapat dalam tanaman tersebut terutama zat bioaktif. Tanpa adanya

Page 3: Tugas Makalah Fitokomia II

senyawa bioaktif dalam tumbuhan, secara umum tumbuhan tersebut tidak

dapat digunakan sebagai obat. Senyawa bioaktif yang terdapat dalam

tumbuhan biasanya merupakan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid,

flavonoid, steroid, terpenoid, saponin dan lain-lain.

2. Rumusan masalah

Rumusan masalah pada makalah ini yaitu Bagaimana cara untuk

mengetahui identifikasi golongan senyawa metabolit sekunder?

3. Tujuan

Tujuan pada makalah ini yaitu untuk mengetahui hasil identifikasi

golongan senyawa metabolit sekunder.

Page 4: Tugas Makalah Fitokomia II

BAB II PEMBAHASAN

Senyawa kimia terutama senyawa organik hasil metabolisme dapat

dibagi dua yaitu yang pertama senyawa hasil metabolisme primer,

contohnya karbohidrat, protein, lemak, asam nukleat, dan enzim. Senyawa

kedua adalah senyawa hasil metabolisme sekunder, Secara umum

kandungan metabolit sekunder dikelompokkan berdasarkan sifat dan reaksi

khas suatu metabolit sekunder dengan pereaksi tertentu. Adapun

pengelompokkan kandungan metabolit sekunder pada bahan alam hayati

adalah sebagai berikut:

1. Alkaloid

Alkaloid merupakan senyawa organic bahan alam yang terbesar

jumlahnya baik dari segi jumlah senyawa sebenarnya dalam dunia

tumbuhan. Alkaloid menurut winterstein dan trier didefinisikan sebagai

senyawa yang bersifat basa mengandung atom Nitrogen berasal dari

tumbuhan dan hewan Harborne dan Turner (1984) mengungkapkan bahwa

tidak satupun definisi alkaloid yang memuaskan, tetapi umumnya alkaloid

adalah senyawa metabolit sekunder yang bersifat basa yang mengandung

satu atau lebih atom Nitrogen, biasanya dalam cincin heterosiklik dan

bersifat aktif biologis menonjol.

Struktur alkaloid beraneka ragam dari yang sederhana sampai yang

rumit, dari efek biologisnya yang menyegarkan tubuh sampai toksik. Satu

contoh yang sederhana, tetapi yang efeknya tidak sederhana adalah nikotin.

Nikotin dapat menyebabkan penyakit jantung , kanker paru-paru, kanker

mulut, tekanan darah tinggi, dan gangguan terhadap kehamilan dan janin.

 Identifikasi Golongan Alkaloid : sebanyak 5 ml sampel dibasakan

dengan laritan amonium 10% (tes dengan kertas pH) kemudian dipartisi

dengan kloroform (2 X 5ml). Fraksi kloroform digabungkan lalu diasamkan

dengan HCl 1 M. Larutan asam dipisahkan dan diuji dengan pereaksi

dragendorf atau mayer. Endapan kuning jingga atau putih menunjukan

adanya alkaloid.

Page 5: Tugas Makalah Fitokomia II

Tujuan penambahan Ammonia berfungsi untuk membasakan dan

pengendapan alkaloid agar dapat diperoleh alkaloid dalam bentuk garam

atapun alkaloid dalam bentuk basa bebas. Kloroform digunakan dengan

tujuan dapat menarik senyawa alkaloid karena alkaloid mempunyai

kelarutan yang baik dalam kloroform, alkohol, tetapi tidak larut dalam air

meskpun dapat larut dalam air panas. Setelah itu diberikan pereaksi

dragendorf dimana jika terbentuk endapan kuning jingga berarti terdapat

alkaloid atau pereaksi mayer bila terdapat endapan putih menunjukan

adanya alkaloid.

2. Flavonoid

Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang banyak

terdapat di alam. Senyawa ini bertanggung jawab terhadap zat warna merah,

ungu, biru dan sebagai zat warna kuning dalam tumbuhan. Semua flavonoid

menurut strukturnya merupakan turunan senyawa induk “Flavon” yang

namanya sejenisnya flavonoid yang terbesar jumlahnya dan juga lazim

ditemukan yang berupa tepung putih pada tumbuhan primula.

Sebagian flavonoid yang terdapat pada tumbuhan terikat pada

molekul gula sebagai glikosida dan dalam bentuk campuran. Jarang sekali

dijumpai dalam bentuk senyawa tunggal. Disamping itu sering ditemukan

campuran yang terdiri dari flavonoid yang khas. Misalnya antosianin dalam

mahkota bunga yang berwarna merah, hampir disertai oleh flavon atau

flavonol yang tidak berwarna. Dewasa ini, diperkirakan telah berhasil

diisolasi sekitar 3000 senyawa flavonoid.

Flavonoid dalam tumbuhan mempunyai empat fungsi :

1) Sebagai pigmen warna

2) Fungsi fisiologi

3) Aktivitas farmakologi

4) Flavonoid dalam makanan

Page 6: Tugas Makalah Fitokomia II

Aktivitas marfologi dianggap berasal dari rutin (glikosida flavonoid) yang

digunakan untuk menguatkan susunan kapiler, menurunkan permeabilitas

dan fragilitas pembuluh darah dan lain-lain.

Identifikasi Golongan flavonoid : filtrat simplisia diambil kemudian

ditambahkan serbuk magnesium, 1 ml HCl pekat, dan amil alkohol(kurang

lebih 1 ml). Warna merah pada lapisan alkohol menunjukan adanya

flavonoid.

Filtrat dari simplisia tersebut ditambahkan serbuk magnesium dan

HCl pekat. Flavonoid merupakan senyawa fenol yang mudah larut dalam air

karena umumnya mereka sering kali berikatan dengan gula sebagai

glikosida,  HCl ditambahkan agar kemudian terbentuk aglikon flavonoid

(memisahkan flavonoid dari senyawa gula yang mengikatnya). Setelah

amilalkohol ditambahkan dan dikocok kuat akan terbentuk 2 lapisan, lapisan

amilalkohol berada diatas dan lapisan amilalkohol menjadi berwarna merah

menunjukan adanya senyawa flavonoid.

3. Steroid

Steroid adalah suatu kelompok senyawa yang mempunyai kerangka

dasar siklopentanaperhidrofenantrena, mempunyai empat cincin

terpadu.senyawa-senyawa ini mempunyai efek fisiologi tertentu.

Beberapa steroid penting adalah kolesterol dimana steroid hewan

yang terdapat paling meluas dan dijumpai pada hampir semua jaringan

hewan. Batu kandung kemih dan kuning telur merupakan sumber yang kaya

akan senyawa ini. Kolesterol merupakan zat antara yang diperlukan dalam

biosintesis hormon steroid, namun merupakan tak keharusan dalam

makanan karena dapat disintesis dari asetilkoenzime A. kadar kolesterol

yang tinggi dalam darah dikaitkan dengan arterioksklerosis (pengerasan

pembuluh darah). Suatu keadaan dimana kolesterol dan lipid-lipid lain

melapisi dinding dalam pembuluh darah. Suatu steroid yang berkaitan

dengan kolesterol yaitu 7-dehidrokolesterol yang dijumpai dalam kulit

diubah menjadi vitamin D bila disinari dengan cahaya ultraviolet.

Page 7: Tugas Makalah Fitokomia II

Hormon-hormon seks yang dihasilkan terutama pada testis dan

indung telur adalah suatu steroid. Hormon jantan disebut androgen dan

hormon betina estrogen dan hormon kehamilan progesteron.

Identifikasi Golongan steroid/triterpenoid : simplisia diekstrak

dengan eter. Ekstrak eter diambil, lalu eternya diuapkan setelah itu ekstrak

eter ditempatkan dalam plat tetes(dua lubang) kemudian diteteskan pereaksi

lieberman buchard. Bila terbentuk warna ungu menunjukan adanya senyawa

golongan triterpenoid, dan bila terbentuk warna ungu hingga biru

menunjukkan steroid.

4. Saponin

Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa

hasil kondensasi suatu gula dengan suatu senyawa hidroksil organik yang

apabila dihidrolisis akan menghasilkan gula (glikon) dan non-gula (aglikon).

Saponin ini terdiri dari dua kelompok : saponin triterpenoid dan saponin

steroid. Saponin banyak digunakan dalam kehidupan manusia, salah satunya

terdapat dalam lerak yang digunakan untuk bahan pencuci kain (batik) dan

sebagai shampo. Saponin dapat diperoleh dari tembuhan melalui ekstraksi.

Identifikasi Golongan saponin : dalam tabung reaksi dimasukan

ekstrakdan ditambah dengan air lalu dikocok selama 1-2 menit. Bila terjadi

busa dengan ketinggian kurang lebih 1 cm selama 5 menit, menunjukan

adanya saponin.

5.    Kuinon

Kuinon adalah senyawa berwarna dan mempunyai kromofor dasar

seperti kromofor pada benzokuinon, yang terdiri atas 2 gugus karbonil yang

berkonyugasi  dengan 2 ikatan rangkap karbon – karbon. Untuk tujuan

identifikasi, kuinon dapat dipilah menjadi 4 kelompok: benzokuinon,

naftokuinon, antrakuinon, dan kuinon isoprenoid. Tiga kelompok pertama

biasanya terhidroksilasi dan bersifat senyawa fenol serta mungkin terdapat

in vivo dalam bentuk gabungan dengan gula sebagai glkosida atau kuinol

tanwarna, kadang-kadang juga bentuk dimer. Dalam hal demikian,

diperlukan hidrolisis asam untuk melepaskan kuinon bebas nya. Kuinon

Page 8: Tugas Makalah Fitokomia II

isoprenoid  terlibat dalam respirasi sel dan fotosintesis dan dengan demikian

kuinon tersebar secara merata dalam tumbuhan.

Warna pigmen kuinon alam beragam, mulai dari kuning pucat

sampai ke hampir hitam. Walaupun kuinon tersebar secara luas, namun

perannya terhadap warna tumbuhan  sangat kecil. Jadi, pigmen ini sering

terdapat dalam kulit, akar, atau jaringan lain, namun warna pigmen kuinon

ini tidak mendominasi.

Identifikasi Golongan kuinon :Untuk memastikan suatu pigmen

termasuk kuinon atau bukan, dapat dilakukan dengan reaksi warna. Reaksi

yang khas adalah reduksi bolak-balik yang mengubah kuinon menjadi

senyawa berwarna, kemudian warna kembali lagi bila terjadi oksidasi oleh

udara. Reaksi dapat digunakan dengan menggunakan natrium borohidrida

dan oksidasi ulang dapat dilakukan dengan mengocok larutan itu diudara.

Untuk kebanyakan kuinon, hasil uji reduksi dalam larutan yang agak basa

lebih mencolok dan oksidasi ulang di udara lebih cepat. Kuinon

menuknjukan geseran batokrom yang kuat dalam basa, tetapi ini bukan ciri

khasnya.

6. Tanin

Tanin merupakan suatu senyawa golongan yang terbesar dari

senyawa kompleks yang tersebar luas pada dunia tumbuhan. Tanin dianggap

senyawa kompleks yang dibentuk dari campuran polifenol yang sangat

sukar dipisahkan karena tidak dapat dikristalkan. Tanin umumnya terdapat

dalam organ: daun, buah, kulit batang, dan kayu. Didalam tumbuhan letak

tanin terpisah dari protein dan enzim sitoplasma, tetapi bila jaringan rusak,

misalnya bila hewan memakannya maka reaksi penyamakan dapat terjadi.

Reaksi ini menyebabkan protein lebih sukar dicapai oleh cairan pencernaan

hewan.

Fungsi tanin dalam tumbuhan adalah untuk menghalau hewan

pemakan tumbuhan karena berasa sepat.

Tanin terkondensasi, hampir terdapat didalam paku-pakuan dan

Gymnospermae, serta tersebar luas dalam angiospermae, terutama pada

Page 9: Tugas Makalah Fitokomia II

jenis tumbuhan berkayu. Merupakan senyawa inti fenol dengan karbohidrat

atau protein. Contohnya: proantosianidin (flavolan).

Tanin terkondensasi secara biosintetis dapat dianggap terbentuk

dengan cara kondensasi katekin tunggal yang membentuk senyawa dimer

dan kemudian oligodimer yang lebih tinggi. Nama lain untuk tanin

terkondensasi ialah proantosianidin karena bila direaksikan dengan asam

panas, beberapa ikatan karbon-karbon penghubung satuan terputus dan

dibebaskanlah monomer antosianidin. Kebanyakan proantosianidin adalah

prosianidin, ini berarti bila direaksikan dengan asam akan menghasilkan

sianidin.

Identifikasi Golongan kuinon : Proantosianidin dapat dideteksi

langsung dalam jaringan tumbuhan hijau dengan mencelupkan kedalam HCl

2M mendidih selama setengah jam. Bila terbentuk warna merah yang dapat

diekstraksi dengan amil atau butil alkohol, maka ini merupakan bukti

adanya senyawa tersebut.

Page 10: Tugas Makalah Fitokomia II

BAB III KESIMPULAN

Dari hasil identifikasi senyawa metabolit sekunder didapatkan hasil

sebagai berikut : untuk identifikasi golongan alkaloid terbentuk endapan kuning

jingga atau putih, untuk identifikasi golongan flavonoid terbentuk endapan

berwarna merah, untuk identifikasi golongan kuinon terbentuk endapan berwarna

merah, untuk identifikasi golongan saponin menghasilkan busa dengan ketinggian

1 cm selama 5 menit lebih, untuk identifikasi golongan steroid/triterpenoid

terbentuk endapan berwarna ungu, dan untuk identifikasi golongan tannin

terbentuk endapan berwarna biru kehitaman.

Page 11: Tugas Makalah Fitokomia II

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Penuntun Pratikum Fitokimia II. Universitas Haluoleo. Kendari.

Harborne JB. 1987. Metode fitokimia. Edisi kedua. Padmawinata K, Soediro I, penerjemah. Bandung: ITB. Terjemahan dari: Phytochemical Methods.

Markham, K.R. 1988 .Cara mengidentifikasi Flavonoid. Bandung: ITB.

Robinson T. 1995. Kandungan organik tumbuhan tinggi. Edisi keenam. Padmawinata K, penerjemah. Bandung: ITB. Terjemahan dari: The organic constituents of higher plants.

Sastrohamidjojo H. 1996. Sintesis Bahan Alam. Yogyakarta: Gadjah mada University Press.

Sirait M. 2007. Penuntun Fitokimia dalam Farmasi. Bandung: ITB.