tugas literatur.docx

21
7. Kriteria Pemilihan, Model/Prosedur Pemilihan Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan di kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab sebelum kita menentukan pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut: a. Tujuan Apa tujuan pembelajaran, atau apa kompetensi yang ingin dicapai? Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikomotor atau kombinasinya?. Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya?. Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam?, Jawaban atas pertanyaan itu 5 akan mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya. b. Sasaran didik

Upload: dianaratnasari

Post on 01-Feb-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

literatur kimia

TRANSCRIPT

Page 1: tugas literatur.docx

7. Kriteria Pemilihan, Model/Prosedur Pemilihan

Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan

didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan,  baik pemilihan jenis

media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang

tidak kita inginkan di kemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab sebelum

kita menentukan pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria yang harus

dipertimbangkan dalam  pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut:

a. Tujuan

  Apa tujuan pembelajaran, atau apa kompetensi yang ingin dicapai? Apakah

tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikomotor atau kombinasinya?. Jenis

rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah  penglihatan, pendengaran, atau

kombinasinya?. Jika visual, apakah  perlu gerakan atau cukup visual diam?, Jawaban

atas pertanyaan itu 5

akan mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media audio, visual diam,

visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya.

b. Sasaran didik 

  Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media?, bagaimana karakteristik

mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang

berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya?, dan seterusnya. Apabila kita

mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan

banyak gunanya. Mengapa?, Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil

manfaat dari media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan

kondisi mereka.

c.  Karateristik media yang bersangkutan

  Bagaimana karakteristik media tersebut?, Apa kelebihan dan kelemahannya,

sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai?, Kita tidak

akan dapat memilih media dengan baik  jika kita tidak mengenal dengan baik

Page 2: tugas literatur.docx

karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah

kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai

dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami

dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.

d. Waktu

 Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk

mengadakan atau membuat media yang akan kita  pilih, serta berapa lama waktu yang

tersedia / yang kita memiliki, cukupkah ?, Pertanyaan lain adalah, berapa lama waktu

yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang

tersedia dalam proses pembelajaran ?, Tak ada gunanya kita memilih media yang baik,

tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai pula terjadi, media

yang telah kita  buat dengan menyita banyak waktu, tetapi pada saat digunakan dalam

pembelajaran ternyata kita kekurangan waktu.

e.  Biaya

  Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media.

Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi

dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media, jika akibatnya

justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus kita

pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau meyewa

media tersebut?, Bisakah kita mengusahakan  beaya tersebut/ apakah besarnya biaya

seimbang dengan tujuan  belajar yang hendak dicapai?, Tidak mungkinkan tujuan

belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif media

lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan  belajar?, Media yang mahal,

belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media sederhana

yang murah.

Page 3: tugas literatur.docx

f.  Ketersediaan

 Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah

media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran ?, Kalau kita

harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk

membuatnya?, Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang

diperlukan untuk menyajikannya di kelas?. Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses

tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media

video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player,

maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.

g.  Konteks penggunaan

  Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi  bagaimana

media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk  belajar individual, kelompok

kecil, kelompok besar atau masal ?, Dalam hal ini kita perlu merencanakan strategi

pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran,

Di dalam pemilihan media pembelajaran ada beberapa kriteria yang perlu di

perhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.

b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media.

Karena kesesuaian materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil

pembelajaran siswa.

c. Kondisi audien(siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi

guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi,

latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan

pertimbangan dalam memilih media pengajaran.

d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri

media yang akan digunakan, merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang

Page 4: tugas literatur.docx

guru.

e. Media yang akan dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan

kepada siswa secara tepat dan berhasil guna, sehingga tujuan yang akan ditetapkan dapat

dicapai secara optimal.

f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan harus seimbang dengan hasil yang

akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih menguntungkan

daripada menggunakan media yang canggih bilamana hasil yang dicapai tidak sebanding

dengan dana yang dikeluarkan.

g. Guru terampil menggunakannya. Apapun media itu, guru harus mampu

menggunakannya dalam proses pembelajaran. Misalnya OHP, proyektor slide dan film,

komputer, dan peralatan canggih lainnya tidak akan mempunyai arti apa-apa jika guru

belum dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi

mutu dan hasil belajar.

h. Pengelompokkan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu

efektif jika digunakan untuk kelompok kecil atau perorangan.

i. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi

persyaratan teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau

pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen-

elemen lain yang berupa latar belakang.

Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk memilih dan menentukan

teknologi pembelajaran yang tepat yang dijelaskan dalam bukunya Drs. Muh. Safei,

M.Si dalam bukunya “Teknologi Pembelajaran Berbasis TIK”, dan pertimbangan dalam

memilih media antara lain sebagai berikut:

1. Tujuan/Kolpetensi yang ingin dicapai

2. Materi pembelajaran

3. Karekteristik siswa

4. Fasilitas pendukung/Ketersediaan

5. Kemampuan guru

6. Karakteristik media

Page 5: tugas literatur.docx

7. Biaya

8. Ketepatgunaan/praktis penggunaannya

9. Pengelompokkan sasaran

10. Kompatibelitas (sesuai dengan norma)

11. Ketersediaan

12. Mutu teknis

13. Artistik

Kriteria di atas sejalan dengan kriteria dalam menentukan pemilihan media

pembelajaran itu sendiri.

Dengan kriteria pemilihan media di atas, guru dapat lebih menggunakan media

mana yang dianggap tepat untuk membantu untuk mempermudah tugas-tugas sebagai

pengajar. Kehadiran media dalam proses pengajaran juga jangan dipaksakan sehingga

mempersulit tugas guru, tapi harus sebaliknya mempermudah guru dalam menjelaskan

bahan pengajaran. Oleh sebab itu media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkapjika

dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar dan mengajar.

Kriteria lainnya yang dapat kita gunakan untuk memilih media pembelajaran yang tepat

dapat mempertimbangkan faktor Acces, Cost, Technology, Interactivity, Organization,

dan Novelty (ACTION). Penjelasan dari akronim tersebut sebagai berikut:

a. Acces, artinya media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan

siswa

b. Cost, artinya media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat

dijangkau.

c. Technology, artinya media yang akan digunakan apakah teknologinya tersedia dan

mudah menggunakannya.

d. Interactivity, artinya media yang akan dipilih dapat memunculkan komunikasi dua

arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat (aktif) baik secara fisik, intelektual

dan mental.

e. Organization, artinya dalam memilih media pembelajaran tersebut, secara

organisatoris mendapatkan dukungan dari pimpinan sekolah (ada unit organisasi seperti

Page 6: tugas literatur.docx

pusat sumber belajar yang mengelola). Novelty, artinya media yang dipilih tersebut

memiliki nilai kebaruan, sehingga memiliki daya tarik bagi siswa yang belajar

Anderson (1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/ model dalam proses

pemilihan media pembelajan, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemilihan

terbuka.

1. Pemilihan tertutup, terjadi apabila alternatif media telah ditentukan “dari

atas” (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media

itulah yang harus dipakai. Kalau pun kita memilih, maka yang kita lakukan

lebih banyak ke arah pemilihan topik/ pokok bahasan mana yang cocok untuk

dimediakan pada jenis media tertentu. Misalnya saja, telah ditetapkan bahwa

media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi demikian,

bukanlah mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan, dan bukan

media lain? Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik-topik apa saja

yang tepat untuk disajikan melalui media audio.

2. Model pemilihan terbuka, merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup.

Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan

kebutuhan kita. Alternatif media masih terbuka luas. Proses pemilihan

terbuka lebih luwes sifatnya karena benar-benar kita sesuaikan dengan

kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun proses pemilihan terbuka ini

menuntut kemampuan dan keterampilan guru untuk melakukan proses

pemilihan. Seorang guru kadang bisa melakukan pemilihan media dengan

mengkombinasikan antara pemilihan terbuka dengan pemilihan tertutup.

Page 7: tugas literatur.docx

6. Pengembangan Dan Perancangan Media Pembelajaran

Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga

langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian.

Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program

media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil

dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:

1)      Menganalisis kebutuhan dan karakteristik sisw a

Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang

dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan siswa dapat

melakukan sholat dengan baik dan benar, sementara mereka baru bisa takbir saja, maka

perlu dilakukan latihan untuk ruku, sujud, dan seterusnya.

Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu menganalisis

karakteristik siswanya, baik menyangkut kemampuan pengetahuan atau keterampilan

yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan

yang lainnya. Langkah ini dapat disederhanakan dengan cara mengenalisa topic-topik

materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada

langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan ranah tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai, termasuk rangsangan indera mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau

diam).

contoh melakukan identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa:

Siswa MI diharapkan sudah berprilaku hidup sehat dengan rajin menggosok gigi,

membuang sampah pada tempatnya, mandi 2 kali sehari, selalu berpakaian rapih dan

tidak jajan sembarangan. namun dalam kenyataannya tidak sesuai dengan harapan.

dengan demikian terjadi kebutuhan bagaimana meningkatkan sikap siswa untuk hidup

bersih.

Adanya kebutuhan tersebut seyogyanya menjadi dasar pijakan dalam membuat

media pembelajaran, sebab dengan dorongan kebutuhan inilah media dapat berfungsi

dengan baik. dan media yang digunakan siswa, haruslah relevan dengan kemampuan 

yang dimiliki siswa.

Page 8: tugas literatur.docx

2)      Merumuskan tujuan intruksional (Instructional objective) dengan operasional dan khas

Tujuan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita. Tujuan

dapat memberikan arah tindakan yang kita lakukan. Dalam proses belajar mengajar,

tujuan instruksional merupakan faktor yang sangat penting. Tujuan dapat memberikan

arah kemana siswa akan pergi, bagaimana ia harus pergi kesana, dan bagaimana ia tahu

bahwa telah sampai ke tempat tujuan. Tujuan ini merupakan pernyataan yang

menunjukkan perilaku yang harus dapat dilakukan siswa setelah ia mengikuti proses

instruksional tertentu. Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, ada

beberapa ketentuan yang harus diingat, yaitu:

a.       Tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa. Artinya tujuan instruksional itu

benar-benar harus menyatakan adanya prilaku siswa yang dapat dilakukan atau

diperoleh setelah proses belajar dilakukan.

b.      Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya kata kerja itu

menunjukkan suatu prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur.

Beberapa contoh dari kategori kata operasional adalah sebagai berikut:

Kata Kerja Operasional Kata Kerja tidak Operasional

Mengidentifikasikan

Menyebutkan

Menunjukkan

Memilih

Menjelaskan

Menguraikan

Merumuskan

Menyimpulkan

Mendemostrasikan

Membuat

Menghitung

Mengerti

Memahami

Menghargai

Menyukai

Mempercayai

Dan lain-lain

Page 9: tugas literatur.docx

Kata Kerja Operasional Kata Kerja tidak Operasional

Menunjukkan

Menemukan

Membedakan, dll

Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat

kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree). Penjelasan

dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:

A = Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan sasaran

pembelajaran

B = Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau

yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung

C = Condition adalah menyebutkan  kondisi yang bagaimana atau dimana

sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau

keterampilannya

D = Degree  adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang

diharapkan dapat dicapai.

Contoh Rumusan Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengikuti praktek sholat, siswa kelas 6 MI  dapat mempraktekkannya

                 (C)                                        (A)                           (B)

(sholat) dengan benar

                        (D) 

Siswa kelas VI SD   dapat menyebutkan pulau-pulau besar yang ada di

(A)                                        (B)

Indonesia dengan bena r   (D)

 

Page 10: tugas literatur.docx

3)      Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan

Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau

keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang

disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses

belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah

selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang

lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak.

Contoh Rumusan Butir-butir Materi dari Rumusan Tujuan Pembelajaran di atas:

       Praktek Sholat

       Nama Pulau-pulau besar yang ada di Indonesia

4)      Mengembangkan alat pengukur keberhasilan

Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu sebelum

naskah program ditulis. Dan alat pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan

yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk alat

pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku.

Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes

uji coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan alat pengukurnya tes,

maka siswa nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut. Kemudian dilihat

bagaimana hasilnya. Apakah siswa menunjukkan penguasaan materi yang baik atau

tidak dari efek media yang digunakannya atau dari materi yang dipelajarinya melalui

sajian media. Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya. Dengan demikian, maka

siswa dimintai tanggapan tentang media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun

efektifitas penyajiannya.

Sebagai salah satu contoh tentang alat pengukur keberhasilan dari media yang

dikembangkan oleh guru adalah sebagai berikut:

Page 11: tugas literatur.docx

Rumusan Tujuan Rumusan Materi Alat Pengukur (Tes)

Siswa dapat

menyebutkan minimal 5

pulau besar yang ada di

Indonesia dengan benar

Nama-nama pulau

Besar yang ada di

Indonesia

Sebutkan minimal 5

nama-nama pulau besar

yang ada di Indonesia

Siswa kelas VI MI dapat

mempraktekkan tata cara

sholat dengan benar

Tata Cara Sholat         - Sebutkan bacaan

ketika Ruku, I’tidal dan

Sujud

          Tunjukkan gerakan

ruku dan I’tidal

Dari contoh di atas, jelaslah bahwa penyusunan alat ukur keberhasilannya harus

berdasar dari rumusan tujuan dan materi pembelajaran yang akan diajarkan melalui

media pembelajaran tersebut.

5)      Menulis naskah media

Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media

rancangan yang merupakan  penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun

secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi pembelajaran itu dapat

disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau

gambar yang kita sebut naskah program media.

Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam

memproduksi media. Artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar dan

merekam suara. Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil

oleh kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam. Dalam teknis penulisannya,

naskah tersebut dilakukan melalui tahapan-tahapan.

Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah adalah berawal dari adanya ide

dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. selanjutnya pengumpulan

Page 12: tugas literatur.docx

data dan informasi, penulisan sinopsis dan treatment, penulisan naskah, pengkajian

naskah atau revisi naskah, revisi naskah sampai naskah siap diproduksi.

Ada beberapa macam bentuk naskah program media, namun pada prinsipnya

mempunyai maksud yang sama, yaitu sebagai penuntun dan usaha memproduksi media

pembelajaran. Naskah program media terdiri dari urutan gambar, caption atau grafis

yang perlu diambil dengan alat kamera dan suara atau bunyi yang diambil dengan alat

perekam suara. Lembaran naskah tersebut dibagi menjadi dua kolom, di sebelah kiri

terdiri dari gambar, caption atau grafis. Sedangkan di sebelah kanan berisi narasi atau

percakapan yang dibaca narator atau pelaku, dan suara lain yang diperlukan.

6)      Mengadakan penilaian (evaluasi media) dan revisi

Penilaian media adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas

dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program

tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila

program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar

bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.

Evalusi media pembelajaran adalah suatu tindakan proses atau kegiatan yang

dilaksanakan dengan maksud untuk menentukan nilai dari segala media atau alat yang

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Penilaian ini dimaksudkan untuk

mengetahui apakah media yang dibuat tersebut dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan atau tidak.

Dalam melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, pertanyaan pokok yang

sering muncul adalah apa yang harus dievaluasi. Ini berarti, setiap evaluator untuk

melihat kembali fungsi dan prinsip penggunaan media.

Dalam melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, aspek psikologis perlu

dipertibangkan. Sebab aspek psikologis inilah yang membuat orang memiliki gaya

belajar berbeda. Menurut Michael Gardner ada tiga gaya belajar yang dimiliki manusia

yakni: gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat), gaya belajar audiotorial (belajar

Page 13: tugas literatur.docx

dengan cara mendengar) dan gaya belajar kinestetik (belajar dengan cara bergerak,

bekerja dan menyentuh).

Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang sangat mendasar untuk

mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan perbaikan dapat berdasarkan dua

tahapan yaitu:

a.       Penilaian Hasil Belajar Siswa,

1)      Penilaian Hasil Belajar Siswa yang Otentik,

2)      Penilaian Hasil Belajar Portofolio

3)      Penilaian Hasil Belajar yang Tradisional / Elektronik.

4)      Menilai dan Memperbaiki Strategi, teknologi dan Media

5)      Revisi Strategi, Teknologi, dan Media.

Ada beberapa fungsi dari evaluasi antara lain:

a.    Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa.

b.    Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana ketercapaian

siswa dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan.

c.    Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum.

d.   Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan siswa secara individual dalam

mengambil keputusan.

e.    Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam menentukan

tujuan khusus yang ingin dicapai

f.     Evaluasi berfungsi sebagai umpan balik untuk orang tua, guru, pengembang

kurikulum, pengambil kebijakan.

Page 14: tugas literatur.docx

Sumber :

http://b420k.blogspot.com/2012/10/prosedur-pemilihan-media-pembelajaran.html

http://irmaalhanaah.wordpress.com/2014/05/28/96/

http://marni-marnitp2011.blogspot.com/2011/12/tugas-media-rancangan-media.html

http://nursalmitpb.blogspot.com/2012/05/perancangan-media-pembelajaran.html