tugas kombis 37 sore unpad
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TANTANGAN PROFESIONAL BIDANG KOMUNIKASI BISNIS DENGAN ADANYA
KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI
Oleh: Hendra Hendriyana (1208 2008 0180)
Istilah teknologi informasi mulai populer di akhir tahun 70-an. Pada masa
sebelumnya istilah teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer atau
pengolahan data elektronis (electronic data processing).Teknologi informasi didefinisikan
sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software), komputer, komunikasi, dan elektronik digital.
Kilas-Balik Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Membicarakan perkembangan TIK dan globalisasi ekonomi ibarat membicarakan
dua sisi dari sebuah koin tunggal; keduanya menggambarkan dua karakteristik penting
perkembangan kemasyarakatan di penghujung abad ke-20. Munculnya gagasan tentang
information society ataupun knowledge-based society memperlihatkan adanya upaya
untuk melihat kedua sisi koin tersebut secara serentak.
Bentuk awal telekomunikasi berskala nasional adalah telegrap. Teknologi berbasis
kabel (wire-based technology) ini menyediakan pondasi bagi perkembangan jejaring
telepon, yang pada gilirannya menjangkau bagian yang lebih luas dari permukaan Bumi.
Dengan penggunaan teknologi kabel lintas-lautan (transoceanic cables), berbagai
wilayah yang terpisah oleh laut menjadi terhubungkan menjelang akhir 1900.
Meningkatnya permintaan dari sektor bisnis akan sarana untuk mengontrol
informasi, khususnya yang terkait dengan kegiatan produksi dan distribusi, menjadi
pemacu utama pengembangan aplikasi dari telematika (telematics). Di awal
perkembangannya (seabad yang lalu), aplikasi-aplikasi ini didorong oleh kebutuhan-
kebutuhan di sektor bisnis, seperti computer-aided design (CAD), remote sensing
devices, management information systems, dan data bases. Tetapi baru pada era 1960-
an teknologi komputer dan teknologi elektronik melebur dengan teknologi broadcasting
dan telekomunikasi berbasis kabel.
Permintaan militer juga memacu terjadinya inovasi, khususnya dalam wireless
technologies, selama masa Perang Dunia Ke II. Penggunaan dalam militer dikenal dengan
teknologi C4I: command, control, communications, computing, dan intelligence. Bahkan
telematika, digabungkan dengan sistem dan perangkat lunak, telah dikonsepsikan
sebagai “senjata” baru di abad ke-21 ini.
Inovasi yang berlangsung secara masif berlangsung dalam 25 tahun terakhir,
sejak 1970-an, di mana kabel tembaga mulai diganti dengan kabel serat optik, satelit
dan teknologi nir-kabel lainnya, seperti microwave dan seluler. Pada periode yang sama,
teknologi komputer berevolusi dari sebatas wordprocessing dan accounting menjangkau
image dan graphic processing, yang membutuhkan penyimpanan dan pengolahan data
dalam kapasitas yang sangat besar. Dan secara fisis komputer berevolusi dari berukuran
sebesar sebuah ruang tamu sampai menjadi perangkat yang portabel dan personal.
Kemampuan yang sangat tinggi untuk mengirim dan menerima data dan citra, selain
suara, meleburkan kedua jenis teknologi tersebut menjadi yang kini lazim disebut
information and communication technology (ICT), atau teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Internet dan World Wide Web (WWW) menjadi wujud utama peleburan
kedua jenis teknologi. Dan industri TIK hari ini merupakan kombinasi dari sekurang-
kurangnya empat jenis industri: industri komputer, industri komunikasi, industri
perangkat lunak, dan industri hiburan.
Teknologi Informasi dan Komunikasi Bagi Dunia Bisnis
Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya
jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang
penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil. Perusahaan-perusahaan
memiliki pilihan yang terbatas atas layanan yang diperoleh dari penyediaan layanan
yang dikelola secara monopoli. Hari ini, para pengguna korporat meletakkan bersama
keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka, memotong-pintas jejaring publik sebagian
atau seenuhnya. Deregulation dan teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan
untuk secara sadar merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan
privat untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya
untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif.
Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari
pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan.
Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional
menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan
akan sistem yang cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan.
Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya
yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan
sendiri jejaring privat.
Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk
mengembangkan jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya.
Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk
menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena ini,
perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi
TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain
perusahaan-perusahaan layanan finansial.
Pada ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis,
kehadiran teknologi informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang
dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai
dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan,
mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis teknologi
informasi.
Era Globalisasi
Perkembangan teknologi informasi telah berkembang luar biasa hebatnya baik
dari sisi perangkat keras, perangkat lunak, atau sumber daya manusia yang
mendayagunakannya. Saat ini kehidupan manusia mulai bergeser ke kehidupan
komputasi persasif, suatu kehidupan yang meletakkan teknologi informasi sebagai
bagian dari kehidupan manusia kapan dan dimana saja. Hal ini dapat diilihat dari prilaku
manusia yang sudah mulai terbiasa dengan komputer, sudah mulai terbiasa dengan
internet, dan sudah mulai merasakan bahwa sekumpulan kebutuhannya dapat dibantu
oleh teknologi informasi.
Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya sebuah tim
atau seberapapun kuatnya kasus hukum, keberhasilan tidak akan diperoleh tanpa
penguasaan keterampilan komunikasi yang efektif. Keterampilan melakukan komunikasi
yang efektif akan berperan besar dalam mendukung pencapaian tujuan dari seluruh
aktivitas. Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif, maka kemampuan untuk
mengirimkan pesan atau informasi yang baik, kemampuan untuk menjadi pendengar
yang baik, serta keterampilan menggunakan berbagai media atau alat audio visual
merupakan bagian yang sangat penting.
Komunikasi seringkali terganggu atau bahkan dapat menjadi buntu sama sekali. Faktor
hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis
sebagai berikut :
- Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan
terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi,
keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan
adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga
saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
- Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian
atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang
diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak
jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus
memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta
melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-
kata yang digunakannya.
- Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh
orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :
· Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi,
umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian informasi,
penyaringan informasi.
· Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan
sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .
Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari aspek
kegiatannya). Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak pada
peninjauannya yang berfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai
tujuan organisasi.
Dalam lingkup organisasi, tujuan utama komunikasi adalah memperbaiki
organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan
manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap saat. Dan dapat didefinisikan sebagai
pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan
bagian dari suatu organisasi. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam
hubungan hierarchies antara satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai
efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang / level) dan sistem
organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak
hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan tahu, tetapi juga haruslah
Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima
dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar
belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi
yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
1. Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua materi
yang diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan
harapan pengirim pesan
2. Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam
jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna,
namun tetap menonjolkan gagasannya.
3. Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan
mengutamakan penerima pesan.
4. Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gambalang,
pasti dan jelas.
5. Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan
mudah diinterpretasikan serta memiliki makna yang jelas.
6. Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk
hubungan baik dalam komunikasi bisnis.
7. Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda
baca dan ejaan dengan benar (formal atau resmi).