tugas kliping polimer

16
TUGAS KLIPING KIMIA POLIMER POLIMER ALAM DAN POLIMER SINTETIK DALAM BIDANG INDUSTRI 1. PLASTIK Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau “monomer”. Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan “bergantung” dari tulang-belakang (biasanya “digantung” sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup “pendant” telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut. Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, “shellac”) sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, “nitrocellulose”) dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

Upload: etiin-nurfebrianii-isnaenii

Post on 15-Feb-2015

499 views

Category:

Documents


65 download

DESCRIPTION

gggggggrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrreeeeeeeeeeeeeeeeeeefvf

TRANSCRIPT

TUGAS KLIPING KIMIA POLIMER

POLIMER ALAM DAN POLIMER SINTETIK DALAM BIDANG INDUSTRI

1. PLASTIK

Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini

membentuk banyak unit molekul berulang, atau “monomer”. Plastik yang umum terdiri dari

polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang.

(beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai

di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset

properti plastik grup molekuler berlainan “bergantung” dari tulang-belakang (biasanya

“digantung” sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama

untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup “pendant” telah membuat plastik

menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari

polimer tersebut.

Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet,

“shellac”) sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami,

“nitrocellulose”) dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl

chloride, polyethylene).

Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Plastik

terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain

untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk

plastik. Plastik dapt dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta

bahwa banyak dari mereka “malleable”, memiliki properti keplastikan. Plastik didesain

dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras,

“reliency” dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang

umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang

industri.

2. PELLET ATAU BIJIH PLASTIK

Gambar pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding, ekstrusi,

dll)

Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat

tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.).

Klasifikasi lainnya juga umum.

3. GELAS PLASTIK

Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka

terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain

untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk

plastik. Plastik dapt dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta

bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain

dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras,

"reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang

umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang

industri.

Proses lain yang sering terjadi pada gabungan reaksi dengan reaksi adisi atau reaksi

kondensasi merupakan gabungan/ikatan bersama dari banyak rantai polimer. Hal ini disebut

ikatan silang, dan ikatan silang ini memberikan kekuatan tambahan terhadap polimer. Pada

tahun 1844, Charles Goodyear telah menemukan bahwa lateks dari pohon karet yang

dipanaskan dengan belerang dapat membentuk ikatan silang antara rantai-rantai hidrokarbon

di dalam lateks cair. Karet padat yang dibentuk dapat digunakan pada ban dan bola-bola

karet. Proses ini disebut vulkanisasi, untuk menghormati dewa Romawi yang bernama

Vulkan.

4. KARET ALAM

Gambar karet alam dan karet sintetis. Lateks atau karet alam yang dihasilkan dari pohon karet

bersifat lunak/lembek dan lengket bila dipanaskan

Karet alam merupakan polimer adisi alam yang paling penting. Karet disadap dari

pohon karet dalam bentuk suspensi di dalam air yang disebut lateks. Karet alam adalah

polimer isoprena. Kekuatan rantai dalam elastomer (karet) terbatas, akibat adanya struktur

jaringan, tetapi energi kohesi harus rendah untuk memungkinkan peregangan. Contoh

elastomer yang banyak digunakan adalah poli (vinil klorida), polimer stirena-butadiena-

stirena (SBS) merupakan jenis termoplastik elastomer.

Saat perang dunia II, persediaan karet alam berkurang, industri polimer tumbuh

dengan cepat karena ahli kimia telah meneliti untuk pengganti karet. Beberapa pengganti

yang berhasil dikembangkan adalah neoprena yang kini digunakan untuk membuat

selang/pipa air untuk pompa gas, dan karet stirena – buatdiena (SBR /styrene – butadiene

rubber), yang digunakan bersama dengan karet alam untuk membuat ban-ban mobil.

Meskipun pengganti – pengganti karet sintesis ini mempunyai banyak sifatsifat yang

diinginkan, namun tidak ada satu pengganti karet sintesis ini yang mempunyai semua sifat-

sifat dari karet alam yang dinginkan.

5. PERMEN KARET

Gambar Permen karet mengandung karet stirena-butadiena sintesa

Permen karet tradisional menggunakan poly(styrene-co-butadiene) atau

poly(ethylene-co-vinylacetate) sebagai bahan dasar karet. Namun, materi-materi memiliki

sifat merekat ke permukaan dengan cepat dan sangat sulit untuk dilepaskan bahkan dengan

deterjen sekalipun. Permen karet baru, yang dinamakan Rev7, berhasil mengatasi

permasalahan ini karena permen ini merupakan amphiphilik kopolimer sisir yang terbuat dari

bahan polisoprene sebagai kerangka utama dan poly(ethylene oxide) (PEO) sebagai

cabangnya.

‘amphiphilik kopolimer graft ini tidak hanya akan mengurangi kekuatan adisi kepada

permukaan, tetapi juga akan mengedrasi menjadi komponen polimer yang lebih mudah larut

dalam air sehingga akan lebih mudah dibersihkan,’ komentar Stefan Bon, seorang kimiawan

polimer di University of Warwick, UK. ‘Untuk mengatasi hal ini ada dua pemecahaan yang

cermat, yaitu membuat permen karet yang tidak mudah lengket dan mudah dibersihkan

sehingga lebih ramah lingkungan,’ tambahnya.

‘Banyak surfaktan yang membuat ikatan kompleks dengan PEO seperti sodium dodecyl

sulfate, komponen yang umum digunakan dalam sabun dan deterjen, dan memudahkan

deterjen lembut untuk melepas permen karet yang kita ciptakan dari berbagai permukaan

termasuk pakaian dan karpet,’ ujar Cosgrove. Sifat hidrophilik dari PEO yang

memungkinkan permen karet untuk stabil dan menyerap air merupakan salah satu kunci dari

degradasi permen karet. ‘Permen karet ini akan terurai di dalam air menjadi partikel-partikel

kecil dalam enam bulan dan oleh karenanya akan kembali kepada lingkungannya,’ tambah

Cosgrove.

6. TEFLON

Teflon memberikan suatu lapisan yang baik untuk wajan, karena teflon bersifat tidak

reaktif dan makanan tidak akan lengket pada wajan. Bila struktur teflon ditentukan, maka

molekul teflon ditemukan mengandung rantai karbon dengan mengikat atom-atom fluorin.

Tetra fluoroetena (tetra fluoroetilena) merupakan molekul yang sangat non polar dan relatif

kecil ukurannya serta cenderung berupa gas pada suhu kamar. Bagaimana caranya molekul

tetrafluoroetilena dalam wujud gas dapat bereaksi dengan molekul lainnya membentuk

molekul besar yang berantai panjang dan umumnya berupa padatan.

7. NILON

Nilon merupakan suatu keluarga polimer sintetik yang diciptakan pada 1935 oleh

Wallace Carothers di DuPont. Nilon dibuat dari rangkaian unit yang ditautkan dengan ikatan

peptida (ikatan amida) dan sering diistilahkan dengan poliamida (PA). Nilon merupakan

polimer pertama yang sukses secara komersial, dan merupakan serat sintetik pertama yang

dibuat seluruhnya dari bahan anorganik: batu bara, air, dan udara. Elemen-elemen ini

tersusun menjadi monomer dengan berat molekular rendah, yang selanjutnya direaksikan

untuk membentuk rantai polimer panjang. Serat nilon sekarang dipergunakan untuk kain dan

tali. Nilon padat digunakan untuk bagian mekanik dan rekayasa.

8. KAYU

Kayu pada umumnya memiliki kelemahan, yakni mudah diserang serangga pemakan

kayu. Tidak terkecuali produk kayu olahan seperti papan komposit, papan partikel, papan

serat, dan blockboard. Jenis serangga yang umum dikenal sebagai pemakan kayu dan produk

turunannya adalah rayap. Binatang mungil berwarana cokelat keputih-putihan itu merupakan

pemakan selulosa yang terkandung pada semua jenis kayu. Sedangkan selulosa merupakan

komponen utama penyusun dinding sel tanaman.

9. TEPUNG TERIGU

Tepung terigu merupakan produk impor yang didatangkan dari negara-negara

subtropis seperti Amerika dan Australia. Melalui proses pencucian, pengupasan sekam,

penggilingan dan pemutihan (bleaching) maka jadilah tepung terigu. Di dalam proses

pembuatan tepung terigu akan dihasilkan beragam tepung turunan. Seperti pada tahap

penggilingan, sekam dan lembaga dipisahkan menjadi flake flour, bagian endosperma

dihaluskan menjadi tepung terigu dan partikel endosperma yang berbentuk granular kasar

dikenal dengan tepung semolina.

Berikut merupakan beberapa jenis tepung terigu, yaitu:

1. Hard Wheat (Terigu Protein Tinggi)

Dipasaran lebih dikenal dengan terigu Cakra Kembar. Tepung ini diperoleh dari

gandum keras (hard wheat). Kandungan proteinnya 11-13%. Tingginya protein terkandung

menjadikan sifatnya mudah dicampur, difermentasikan, daya serap airnya tinggi, elastis dan

mudah digiling. Karakteristik ini menjadikan tepung terigu hard wheat sangat cocok untuk

bahan baku roti, mie dan pasta karena sifatnya elastis dan mudah difermentasikan.

2. Medium Wheat (Terigu Protein Sedang)

Jenis terigu medium wheat mengandung 10%-11%. Sebagian orang mengenalnya

dengan sebutan all-purpose flour atau tepung serba guna, di pasaran lebih dikenal dengan

sebutan tepung Segitiga Biru. Dibuat dari campuran tepung terigu hard wheat dan soft wheat

sehingga karakteristiknya diantara kedua jenis tepung tersebut. Tepung ini cocok untuk

membuat adonan fermentasi dengan tingkat pengembangan sedang, seperti donat, bakpau,

bapel, panada atau aneka cake dan muffin.

3. Soft Wheat (Terigu Protein Rendah)

Tepung ini dibuat dari gandum lunak dengan kandungan protein gluten 8%-9%.

Sifatnya, memiliki daya serap air yang rendah sehingga akan menghasilkan adonan yang

sukar diuleni, tidak elastis, lengket dan daya pengembangannya rendah. Cocok untuk

membuat kue kering, biscuit, pastel dan kue-kue yang tidak memerlukan proses fermentasi.

Di pasaran tepung ini lebih dikenal dengan nama terigu Cap Kunci.

4. Self Raising Flour

Jenis tepung terigu yang sudah ditambahkan bahan pengembang dan garam.

Penambahan ini menjadikan sifat tepung lebih stabil dan tidak perlu menambahkan

pengembang lagi ke dalam adonan. Jika sukar didapat, tambahkan satu sendok teh baking

powder ke dalam sekilo tepung sebagai gantinya. Self raising flour sangat cocok untuk

membuat cake, muffin, dan kue kering. Jika tidak tersedia bisa diganti dengan mencampur ½

kg tepung terigu dengan 1 sdt baking powder, aduk rata.

5. Enriched Flour

Merupakan tepung terigu yang disubstitusi dengan beragam vitamin atau mineral

dengan tujuan memperbaiki nilai gizi terkandung. Biasanya harganya relatif lebih mahal.

Cocok untuk kue kering dan bolu.

6. Whole Meal Flour

Tepung ini biasanya dibuat dari biji gandum utuh termasuk dedak dan lembaganya

sehingga warna tepung lebih gelap/cream. Terigu whole meal sangat cocok untuk makanan

kesehatan dan menu diet karena kandungan serat(fiber) dan proteinya sangat tinggi.

10. PEMBALUT WANITA

Pembalut wanita adalah sebuah perangkat yang digunakan oleh wanita di saat

menstruasi, ini berfungsi untuk menyerap darah dari vagina supaya tidak meleleh ke mana-

mana. Selain saat menstruasi, perangkat ini juga digunakan setelah pembedahan vagina,

setelah melahirkan, sesudah aborsi, maupun situasi lainnya yang membutuhkan pembalut ini

untuk menyerap setiap cairan yang berupa pendarahan pada vagina.

11. ASBES

Asbes juga tampil dalam berbagai bentuk bahan bangunan dan produk jadi berupa

rumah rakit (pre-fab). Sebagai bahan bangunan, asbes dibuat dengan cara mencampurkan

asbestos dengan komposisi 15% dan semen dengan komposisi 85%. Bahan ini dapat pula

disemprotkan atau sebagai bahan plester pada permukaan dinding maupun langit-langit

(acoustical plaster). Asbes berperan sebagai bahan bangunan yang sangat berguna dan

diminati banyak orang sehingga bahan itu hadir di berbagai tempat seperti rumah tinggal,

sekolahan, bangunan perkantoran, serta bangunan-bangunan lainnya.

Dilihat dari sudut pandang ilmu kimia, asbes adalah suatu zat yang terdiri dari

Magnesium-Calsium-Silikat berbangun serat dengan sifat fisik yang sangat kuat. Bahan

galian penghasilnya adalah mineral jenis aktinolit dan krisatil yang berserabut. Krisatil

menempati sekitar 95% persediaan asbes dunia. Tiga perempatnya ditambang di Provinsi

Quebec, Kanada. Deposit besar lainnya berada di Afrika Selatan dan negara-negara bekas

Uni Sovyet. Asbes dapat diperoleh dengan berbagai metode penambangan bawah tanah,

namun yang paling umum adalah melalui penambangan terbuka (open-pit mining).

12. Kain Sutera

a.Bermacam-macam kain sutra. b.Kepompong ulat sutera

Sutra atau sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil.

Jenis sutra yang paling umum adalah sutra dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutra

murbei (Bombyx mori) yang diternak (peternakan ulat itu disebut serikultur). Sutra bertekstur

mulus, lembut, namun tidak licin. Rupa berkilauan yang menjadi daya tarik sutra berasal dari

struktur seperti prisma segitiga dalam serat tersebut yang membolehkan kain sutra

membiaskan cahaya pada pelbagai sudut.

"Sutra liar" dihasilkan oleh ulat selain ulat sutra murbei dan dapat pula diolah. Pelbagai sutra

liar dikenali dan digunakan di Cina, Asia Selatan, dan Eropa sejak zaman silam, namun skala

produksinya selalu jauh lebih kecil daripada sutra ternakan. Sutra liar berbeda dari sutra

ternakan dari segi warna dan tekstur, dan kepompong liar yang dikumpulkan biasanya sudah

dirusak oleh ngengat yang keluar sebelum kepompong tersebut diambil, sehingga benang

sutra yang membentuk kepompong itu sudah terputus menjadi pendek. Ulat sutra ternakan

dibunuh dengan dicelup ke dalam air mendidih sebelum keluarnya ngengat dewasa, atau

dicucuk dengan jarum, sehingga seluruh kepompong dapat diurai menjadi sehelai benang

yang tak terputus. Ini membolehkan sutra ditenun menjadi kain yang lebih kuat. Sutra liar

biasanya juga lebih sukar dicelup warna daripada sutra ternakan.

POLIMER ALAM DAN POLIMER SINTETIK

DALAM BIDANG INDUSTRI

TUGAS TERSTUKTUR KIMIA POLIMER

Disusun Oleh:

Usman Alkhoibawi H1A008026

Feni Sumiati H1A008029

Etin Nurfebriani I. H1A008030

Resti Pebriyani H1A008

Firman Dwi Jayanto H1A008

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

PROGRAM STUDI KIMIA

PURWOKERTO

2011