tugas kepemimpinan

Upload: asri-ismardini

Post on 18-Jul-2015

341 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

TUGAS KEPEMIMPINAN

LAPORAN HASIL OBSERVASI KEPEMIMPINAN TK KEMALA BHAYANGKARI I SURABAYADisusun untuk Memenuhi Tugas Semester VI Mata Kuliah Kepemimpinan Dosen: Hj. I.G.A. Aju Nitya Dharmani, SST., S.E., M.M.

Oleh: 1. Asri Ismardini 2. Dita Oktavia Yudhatami 3. Ana Miladiyah 4. Stevani Rozalin K 5. Wulansari 6. Rohmatul Khusnah PK 2009 A 098554005 098554046 098554064 098554076 098554091 098554101

PRODI ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2012

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Kepemimpinan yang berjudul Laporan Hasil Observasi Kepemimpinan TK Kemala Bhayangkari I Surabaya. Adapun penulisan laporan ini sebagai kewajiban kami untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah kami. Pada kesempatan dari mulainya pelaksanaan sampai tersusunnya penulisan laporan ini, kami telah memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Juga tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan demi terselesainya penyusunan atau penulisan laporan ini, kepada yang terhormat: 1. Hj. I.G.A. Aju Nitya Dharmani, SST., S.E., M.M., selaku dosen mata kuliah Kepemimpinan yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan laporan. 2. Kepala sekolah, dewan guru, dan wali murid TK Kemala Bhayangkari I Surabaya yang bersedia meluangkan waktunya dan memberikan info sebanyakbanyak tentang informasi yang kami butuhkan sebagai bahan untuk menyelesaikan laporan. 3. Teman-teman kelas PAP 09 A, yang selalu mendukung kami untuk dapat menyelesaikan laporan. Kami menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu komentar, kritik, saran, dan segala umpan balik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan dalam kesempurnaan laporan ini. Demikian kami hanya dapat mengharap semoga dalam penulisan laporan ini ada guna dan manfaatnya bagi semua pihak-pihak yang berkepentingan, semoga Allah meridhoi usaha kita semua. Amin.

Sidoarjo, Maret 2012

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Bagi suatu organisasi, peran seorang pemimpin sangat penting artinya. Hal ini dikarenakan seorang pemimpin adalah otak organisasi, pemimpin organisasi selalu membuat keputusan, membuat rencana dasar, dan menentukan tujuan organisasi. Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh pemimpin dan gaya

kepemimpinannya dalam organisasi. Menurut Winardi (2000 : 36) gaya kepemimpinan adalah cara yang dilakukan oleh seseorang yaitu pemimpin dalam menjalin suatu hubungan dan mempengaruhi bawahannya untuk bekerja sama secara sukarela dalam suatu mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang diinginkan oleh pemimpin. Didalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya, seorang guru akan sangat membutuhkan adanya dorongan semangat dan motivasi dari pimpinan mereka sebab hal ini merupakan modal yang sangat penting sehingga hampir setiap tindakan dan kebijakan yang diambil / dilakukan oleh seorang pemimpin mempunyai dampak yang positif dan negatif bagi bawahan yang dipimpinnya. Seorang pemimpin harus dapat memotivasi bawahannya sedemikian rupa sehingga dalam melaksanakan tugasnya, guru akan memiliki efektivitas kerja yang tinggi dan diharapkan mampu membuahkan hasil yang memuaskan, baik bagi sekolahan maupun guru itu sendiri. Motivasi kerja mengandung pengertian bahwa suatu kondisi yang

membangkitkan, menggerakkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku guru untuk bekerja dalam lingkungan kerjanya dalam upaya mencapai tujuan pribadi guru dan tujuan organisasi sedangkan pemimpin mempunyai arti seseorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya, dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan untuk bersama ke arah pencapaian sasaran tertentu (Suad Hasan, 1990 : 36), sehingga jelas bahwa seorang pemimpin mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sekolahnya. Sangat pentingnya arti seorang pemimpin sehingga dapat dikatakan bahwa sukses atau tidaknya sekolahan sangat tergantung oleh pimpinan sekolahnya itu sendiri.

Hal ini menunjukkan bahwa salah satu kunci keberhasilan suatu usaha adalah kemampuan seorang pemimpin dalam mengatur dan memotivasi gurunya agar bekerja lebih giat demi tercapainya tujuan sekolahan. Usaha sekolahan untuk menumbuhkan kinerja guru dapat ditempuh dengan cara memberi dorongan dan pemenuhan kesejahteraan guru agar menciptakan suasana kerja yang kondusif serta

menumbuhkembangkan keharmonisan hubungan kerja antara atasan dengan bawahan (Moekijat, 1994 : 170). Dari penjelasan tersebut maka dapat dilihat dengan jelas bahwa seorang pemimpin mempunyai pengaruh yang nyata terhadap motivasi kerja. Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk pendidikan yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai memasuki pendidikan dasar yang termasuk jalur pendidikan sekolah yang bertujuan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan alasan pemilihan judul yang telah diuraikan di atas, pokok permasalahan yang ada antara lain : 1. Bagaimana gaya kepemimpinan Kepala Sekolah TK Kemala Bhayangkari I Surabaya? 2. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap efektivitas kerja? 3. Apa saja masalah kepemimpinan yang pernah dihadapi oleh Kepala Sekolah TK Kemala Bhayangkari I Surabaya? 4. Apa langkah-langkah yang digunakan oleh guru untuk membentuk jiwa kepemimpinan kepada murid-muridnya?

C. Tujuan Penulisan Dalam pemilihan judul ini, penulis ingin mengetahui tujuan dari penulisan, sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gaya Bhayangkari I Surabaya.

kepemimpinan Kepala Sekolah TK Kemala

2. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap efektivitas kerja. 3. Untuk mengetahui masalah kepemimpinan yang pernah dihadapi oleh Kepala Sekolah TK Kemala Bhayangkari I Surabaya. 4. Untuk mengetahui langkah-langkah yang digunakan oleh guru untuk membentuk jiwa kepemimpinan kepada murid-muridnya.

D. Manfaat Penulisan Dari pemilihan judul ini, adapun manfaatnya adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Berdasarkan pemilihan judul tentang Laporan Hasil Observasi Kepemimpinan TK Kemala Bhayangkari I ini diharapkan dapat mengetahui bagaimana kepemimpinan kepala TK terhadap efektivitas kerja guru. 2. Manfaat Praktis Menambah pengetahuan tentang pengaruh kepemimpinan terhadap efektivitas kerja guru.

BAB II PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI TK KEMALA BHAYANGKARI I SURABAYAGambaran Umum Sekolah a. Lokasi Lokasi tempat observasi berada di TK Kemala Bhayangkari I Surabaya bertempat di Jalan Ahmad Yani 30-32 Surabaya.b. Visi

1. Mewujudkan lembaga anak usia dini di jalur formal dan menjadikan penerus yang beriman, berbudi pekerti luhur, sehat jasmani dan rohani, kreatif, dan mampu menghadapi tantangan di masa yang akan datang. c. Misi 1. Memberikan pendidikan dan penanaman yang dilandasi nilai agama, moral, dan budaya. 2. Memberikan kesempatan kepada anak untuk berkreasi agar terampil dalam kegiatan pembelajaran dan dapat mengembangkan kecakapan hidup. d. Tujuan Umum Taman Kanak-Kanak 1. Membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, beriman, kritis dan kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. 2. Mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetik, dan sosial peserta didik pada masa usia emas dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan. 3. Membantu peserta didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosial emosional, kemandirian, kognitif, bahasa dan fisik menarik untuk siap memasuki pendidikan dasar.

e.

Tujuan TK Kemala Bhayangkari I Surabaya TK Kemala Bhayangkari I mempunyai maksud dan tujuan, untuk ikut serta mendukung dan mensukseskan program pemerintah untuk membangun manusia Indonesia yang berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab.

A. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah TK Kemala Bhayangkari I Surabaya Menurut Fremont E. Kast dan Janes E. Rosenzweig (1995 : 536) ada 3 gaya kepemimpinan dalam kelompok yang relatif menonjol di mana 3 gaya ini berorientasi pada tugas, yaitu : 1. Kepemimpinan gaya otoriter adalah suatu kepemimpinan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan kegiatan yang akan dilakukan, diputuskan oleh pemimpin. Dengan ciri tersebut berarti memberikan instruksi secara pasti, menuntut kerelaan, menekankan pelaksanaan tugas, melaksanakan pengawasan tertutup, bawahan tidak mempengaruhi keputusan, memakai paksaan, ancaman dan kekuasaan untuk melakukan disiplin serta menjamin pelaksanaannya. 2. Kepemimpinan gaya demokratis adalah suatu gaya kepemimpinan di mana guru dilibatkan dalam penentuan sasaran strategi dalam pembagian tugas. Dengan ciri tersebut seperti memperhatikan pandangan bawahan, memberikan bimbingan pada masa-masa yang timbul dan melibatkan perasaan sendiri dalam membantu bawahan dalam mencapai tujuan organisasi. 3. Kepemimpinan gaya liberal adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan lebih banyak diserahkan pada bawahan. Ciri kepemimpinan ini yaitu bawahan menentukan tujuan dan mengambil keputusan sendiri, pemimpin hanya memberikan nasehat atau pengarahan sejauh yang diminta saja.

Analisis Hasil Observasi: Menurut dewan guru, kepala sekolah TK Kemala Bhayangkari I Surabaya mempunyai gaya kepemimpinan yang bersifat liberal, yaitu bawahan menentukan tujuan dan mengambil keputusan sendiri, pemimpin hanya memberikan nasehat atau pengarahan sejauh yang diminta saja. Beliau jarang mengawasi kinerja guru pengajar dan sering kali terlambat dalam memberi informasi terbaru kepada guru. Sehingga guru bekerja tidak maksimal karena harus mencapai target yang ditentukan dalam waktu yang singkat. Sedangkan menurut orang tua / wali murid, kepala sekolah adalah sosok pemimpin yang demokratis, karena beliau selalu melibatkan orang tua untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sekolah. Dalam hal ini dapat dilihat dari kegiatan rapat / pertemuan antara guru dan orang tua murid yang diadakan tiap sebulan sekali di sekolah. Kepala sekolah dan dewan guru mengadakan rapat dengan orang tua untuk membahas masalah-masalah di sekolah dan membicarakan kegiatan-kegiatan yang akan diadakan di sekolah.

B. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Efektivitas Kerja Efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukkan aktifitas pekerjaan yang memberikan hasil atau akibat seperti yang dikehendaki sampai dengan waktu yang telah ditetapkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas pemimpin diantaranya: a. Kepribadian, pengalaman masa lalu, dan harapan pemimpin, b. Pengharapan dan perilaku atasan, c. Karakteristik harapan dan perilaku bawahan, d. Kebutuhan tugas setiap bawahan, e. Iklim dan kebijakan organisasi serta, f. Harapan dan perilaku rekanan. Pengaruh kepemimpinan terhadap efektivitas kerja keberhasilan manajemen suatu organisasi ditentukan oleh efektivitas kepemimpinan. Karena kepemimpinan adalah inti dari manajemen. Oleh karena itu seorang pemimpin harus memiliki serta melaksanakan kepemimpinannya dengan baik agar memperoleh keberhasilan dalam melaksanakan tugasnya. Seorang pemimpin mengharapkan guru dapat

menyelesaikan pekerjaan dengan baik, efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, tetapi kalau ternyata tidak dapat menyelesaikan dengan baik, maka perlu diketahui sebab-sebabnya. Ada kemungkinan guru memang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya, karena faktor lingkungan kerja yang mengakibatkan dampak menurunnya efektifitas kerja guru. Salah satu latar belakang yang mempunyai kaitan erat dengan efektivitas kerja guru di mana merupakan komponen dalam usaha untuk mencapai tujuan sekolah adalah latar belakang kerja di mana terdapat guru tersebut melaksanakan pekerjaan seperti diketahui bahwa lingkungan kerja merupakan segenap keadaan fisik dan non fisik yang ada di sekitar guru yang berpengaruh pada saat melaksanakan tugas dengan baik dengan menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan sesuai dengan kebutuhan guru sehingga mempengaruhi efektivitas guru. Dalam efektivitas kepemimpinan kepala sekolah berkaitan dengan manajemen adalah segala upaya yang dilakukan dengan hasil yang dapat dicapai oleh kepala sekolah dalam mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah di sekolahnya untuk mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan itu, kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dalam manajemen dapat dilihat berdasarkan kriteria berikut: 1. Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif. 2. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. 3. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan. 4. Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain di sekolah. 5. Bekerja dengan tim manajemen. 6. Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Analisis Hasil Observasi: Dari hasil observasi wawancara dengan dewan guru dan orang tua murid, manajemen kinerja pemimpin (kepala sekolah) sudah cukup baik. Meskipun sering kali kepala sekolah terlambat menyampaikan informasi yang up to date kepada guru, tetapi dengan kondisi lingkungan yang mendukung dan semangat kerja guru yang tinggi, serta motivasi dari kepala sekolah membuat dewan guru dapat mencapai target yang ditentukan dalam waktu yang singkat. Keberhasilan kepala sekolah dalam menciptakan efektivitas kepemimpinannya dapat dilihat dari kemampuan kepala sekolah dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

C. Masalah Kepemimpinan yang Pernah Dihadapi Oleh Kepala Sekolah TK Kemala Bhayangkari I Surabaya Pada masa kepemimpinan kepala sekolah periode 2005-sekarang yang dijabat oleh Ibu Twi Wisandari pernah mengalami berbagai masalah dalam kepemimpinan, diantaranya: 1. Terjadi kesalahpahaman antara pihak yayasan dengan wali murid TK Kemala Bhayangkari 1 Surabaya mengenai penggunaan kantin dan gerbang sekolah. Terdapat 2 kantin di lingkungan sekitar yayasan, yaitu kantin depan dan kantin belakang. Pihak TK menghendaki agar gerbang belakang sekolah ditutup sedangkan pihak SD, SMP, dan SMA menginginkan agar gerbang belakang tetap dibuka agar siswa-siswinya dapat membeli makanan di kantin belakang, karena kantin depan sedang direnovasi. Namun, pada suatu saat terjadi keteledoran dari pihak TK, pesuruh TK tanpa sengaja lupa menutup gerbang belakang sekolah sehingga ada beberapa siswa membeli makanan di kantin belakang. Tidak berapa lama setelah kejadian itu pihak TK mendapat teguran dari yayasan yang memberitahukan bahwa ada laporan dari wali murid yang anaknya mengalami alergi setelah membeli makanan di kantin belakang. Setelah itu pihak TK menegur penjual di kantin agar lebih memperhatikan jenis makanan yang dijual, agar tidak membahayakan siswa

dan mencantumkan peringatan di gerbang belakang bahwa jalan tersebut adalah akses untuk pihak TK. 2. Masalah lain berkaitan dengan masalah pribadi siswa, yaitu terdapat salah seorang wali murid yang bercerai, ibu dari siswa tersebut tidak mengijinkan siswa tersebut untuk menemui ayahnya. Ibu dari siswa tersebut berpesan kepada sekolah untuk melarang anaknya bertemu dengan ayahnya, namun pihak sekolah tidak menyetujui hal tersebut dengan alasan bahwa anak juga memiliki hak yang sama untuk bertemu dengan ayah kandungnya. Hal ini menyebabkan ibu dari siswa tersebut marah dan protes kepada pihak sekolah karena dianggap tidak menuruti kehendaknya. Pada akhirnya nenek dari siswa tersebut datang ke sekolah untuk menjelaskan duduk permasalahan dan kemudian menjadi mediator untuk kedua pihak yang sedang berselisih paham. D. Langkah-Langkah yang Digunakan Oleh Guru untuk Membentuk Jiwa Kepemimpinan Kepada Murid-muridnya Pada dasarnya setiap anak dapat mengasah kemampuan dasar kepemimpinan sendiri dengan hal-hal yang sederhana. Bukan dengan teori-teori yang dapat membebani anak. Menanamkan kemampuan dasar kepemimpinan pada anak dapat dilakukan dengan cara melatih self leadership yakni melatih anak untuk dapat memimpin dalam kelompok. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara yang sederhana yakni: 1. Memimpin berdoa sebelum memulai pelajaran. 2. Memimpin menyanyi di dalam kelas. 3. Memimpin kegiatan baris-berbaris sebelum memasuki kelas. 4. Bermain serta berinteraksi sosial dengan teman-temannya. Selain kepemimpinan dalam kelompok yang dijelaskan diatas, kepemimpinan dapat diciptakan dalam diri murid-murid melalui : 1. Murid berdoa sebelum dan sesudah makan. 2. Murid mengerjakan tugas individu yang diberikan oleh guru dengan baik sesuai petunjuk guru. 3. Berinisiatif untuk maju jika guru menawarkan untuk menjawab pertanyaan di depan.

Semua kegiatan di atas terlebih dahulu dicontohkan oleh guru dalam beberapa kali, setelah murid mampu merekam dan mengaplikasikannya dengan baik, selanjutnya kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan atas inisiatif murid-murid sendiri, fungsi guru sebagai pengarah dan pemantau.

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan Penulis dapat menyimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah di Taman Kanak-Kanak terhadap efektivitas kerja guru sangatlah penting. Tanpa adanya kepemimpinan kepala TK, efektivitas kerja guru tidak akan berjalan dengan lancar, ini dikarenakan mengharapkan seorang guru pemimpin dapat adalah otak organisasi. pekerjaan Seorang pemimpin baik.

menyelesaikan

dengan

B. Saran Setelah terselesainya tugas akhir ini penulis mencoba memberikan saran yang nantinya mungkin dapat berguna bagi semua pihak. Adapun sasarannya antara lain: 1. Hendaknya kepala sekolah memiliki gaya kepemimpinan demokratik tidak hanya dengan orang tua murid saja, tetapi juga kepada guru-guru pengajar karena gaya kepemimpinan demokratik adalah yang terbaik dalam keadaan normal.

LAMPIRAN

FOTO-FOTO HASIL KEGIATAN OBSERVASI DI TK KEMALA BHAYANGKARI I SURABAYA

Gambar 1. Halaman depan TK Kemala Bhayangkari I Surabaya

Gambar 2. Ruang kelas A TK Kemala Bhayangkari I Surabaya

Gambar 3. Ruang kelas B di TK Kemala Bhayangkari I Surabaya

Gambar 4. Struktur organisasi TK Kemala Bhayangkari I Surabaya

Gambar 5. Wawancara dengan Kepala Sekolah TK Kemala Bhayangkari I Surabaya

Gambar 6. Wawancara dengan wali murid

Gambar 7. Wawancara dengan wali murid

Gambar 8. Wawancara dengan wali murid

Gambar 9. Murid-murid TK Kemala Bhayangkari I Surabaya

Gambar 10. Denah gedung TK Kemala Bhayangkari I Surabaya

Gambar 11. Piala penghargaan prestasi murid-murid TK Kemala Bhayangkari I Surabaya

Gambar 12. Dewan guru TK Kemala Bhayangkari I Surabaya

Gambar 13. Hasil menggambar murid-murid TK Kemala Bhayangkari I Surabaya

Gambar 14. Foto bersama dewan guru

Gambar 15. Foto bersama Kepala Sekolah TK Kemala Bhayangkari I Surabaya

Gambar 16. Kurikulum di TK Kemala Bhayangkari I Surabaya