kontribusi gaya kepemimpinan transformasional … · tugas akhir dengan judul “kontribusi gaya...
TRANSCRIPT
i
KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP
EFIKASI KOLEKTIF GURU SMP DI KECAMATAN TEMPEL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
April Liana Wulanningsih
NIM: 111324037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ku persembahkan hasil karyaku ini untuk :
Tuhan Yesus dan Bunda Maria, yang selalu menuntun dan
memberikan kasih yang berlimpah di dalam setiap langkah
hidupku.
Bapak dan ibu terkasih Paulus Suadi dan Sumini.
Terimakasih atas bimbingan, kasih sayang, dukungan dan
doanya selama ini.
Mas, mbak dan adek ku Yunar Deni Yanto, Rusman
Prasetyo, Agustin Wijayanti dan Fepta Setya Ningsih.
Terimakasih atas doa dan dukungannya.
Kekasihku Siswanto Athanasius Rerebain. Terimakasih atas
semangatnya memotivasiku, mendukung, mendoakan,
mendengarkan keluh kesahku dan selalu ada di setiap ku
membutuhkan mu.
Sahabat dan adek-adek Ripta, Deta, Mbak Anin, Deni, Yuli,
Reres, Firma, Nita, Ranti, Ita, Gegen, Alex dan Nona.
Terimakasih atas semangat, dukungan dan doanya.
Terimakasih Pula untuk dosen pembimbing yang telah sabar
membimbing saya selama menyelesaikan tugas akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Terimakasih pula untuk almamaterku tercinta Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO
“Proses tidak akan menghianati hasil”
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Barangsiapa tinggal didalam aku dan di dalam dia, dia berubah
banyak, sebab diluar aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”
(Yohanes 15:5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA
SEKOLAH TERHADAP EFIKASI KOLEKTIF GURU SMP DI KECAMATAN
TEMPEL
April Liana Wulanningsih
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan gaya kepemimpinan
transformasional kepala sekolah; (2) mendeskripsikan tingkat efikasi kolektif guru
SMP di Kecamatan Tempel; (3) menguji dan menganalisis seberapa besar
kontribusi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi
kolektif guru.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksplanatori yang
dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2015. Populasi penelitian ini
adalah guru-guru SMP di Kecamatan Tempel sebanyak 100 orang. Sampel
penelitian ini sebanyak 80 orang. Sampel diambil dengan teknik sampling
insidental. Data dikumpulkan dengan mengunakan kuesioner. Variabel dependen
penelitian ini adalah efikasi kolektif guru, sedangkan variabel independ penelitian
ini adalah kepemimpinan transformasional kepala sekolah. Analisis data
dilakukan dengan metode regresi linear sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) menurut persepsi guru
kepemimpinan kepala sekolah masuk dalam kategori transformatif dan dimensi
yang paling mendukung adalah membangun konsensus sekolah; (2) tingkat efikasi
kolektif guru masuk dalam kategori tinggi; dan (3) ada kontribusi positif
kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru (r =
0,311, sig 0,005 < 0,05). Uji F menunjukkan kepemimpinan transformasional
kepala sekolah dapat menjadi prediktor efikasi kolektif guru ( F = 8,381, sig =
0,005 < 0,05) dan kemampuan kepemimpinan transformasional kepala sekolah
menjadi prediktor efikasi kolektif guru = 9,7%.
Kata kunci : kepemimpinan transformasional kepala sekolah, efikasi kolektif
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
THE CONTRIBUTION OF PRINCIPAL’S TRANSFORMATIONAL
LEADERSHIP STYLE TO COLLECTIVE EFFICACY OF JUNIOR HIGH
SCHOOL TEACHERS IN TEMPEL DISTRICT
April Liana Wulanningsih
Sanata Dharma University
2016
This research aims to: (1) describe principal‟s transformational leadership
style; (2) describe level collective efficacy of Junior High School teachers in
Tempel District; (3) examine and analyze how well the contribution of principal‟s
transformational leadership style to the collective efficacy teachers.
This research is an explanatory descriptive research which was conducted
from October to Nobember 2015. The population of this research were 100
teachers of Junionr High Schools in Tempel District. The samples of this research
were 80 teachers Junior High School in Tempel district. Samples taken by
applying incidental sampling techniques. Data were collected by questionnaires.
The dependent variance for this research was collective efficacy teachers, whereas
the independent variance for this research was principal‟s transformational
leadership. Data were analyzed by using simple regression analysis.
This result shows to that: (1) according to teachers‟ perceptions of
principal‟s leadership belongs to transformative category and dimension which
supports most is to build the consensus of the school; (2) the level of teachers
collective efficacy in high category; (3) there is positive contribution of pricipal‟s
transformational leadership to the teachers collective efficacy (r = 0,311 ; sig =
0,005 < 0,05). Test F shows that principal‟s transformational leadership can be a
teacher predictor collective efficacy (F = 8,381, sig = 0,005) and the ability of
principal‟s transformational leadership of school principal becomes teacher
predictor collective efficacy = 9,7%.
Keywords: principal’s transformational leadership, headmaster, collective
efficacy, teachers
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas berkat dan
penyertaan selama beberapa semester ini, sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas akhir dengan judul “Kontribusi Gaya Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah terhadap Efikasi Kolektif Guru SMP di Kecamatan Tempel.
Skipsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akhir mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan Univeritas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa syukur dan terima kasih
kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph. D sebgai Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta periode 2014-2018.
2. Bapak Rohandi, Ph. D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti M.Si., M.Ed selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti M.Si., M.Ed selaku Dosen Pembimbing I
yang telah sabar membimbing dan meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi.
5. Bapak C. Teguh Dalyono, M.S Selaku Dosen Pembimbing II yang telah sabar
membimbing dan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada
saya dalam menyelesaikan skripsi.
6. Seluruh Bapak Ibu Dosen program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah
membagi ilmunya selama proses perkuliahan.
7. Bapak Paulus Suadi dan Ibu Sumini yang telah sabar membimbing dan
mendidik saya hingga saat ini, memberikan kasih sayang yang tulus, selalu
memberikan dukungan di setiap apa yang saya lakukan dan terimakasih atas
kerja keras bapak dan ibu untuk membiayai semua kebutuhan saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vii
LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
ABSTRACT ...................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR SKEMA ......................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xx
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 9
E. Definisi Operasional ................................................................................. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepemimpinan ........................................................................................ 12
1. Pengertian Kepemimpinan .................................................................. 12
2. Dimensi Kepemimpinan Transformasional ........................................ 16
B. Penelitian Terdahulu Kepemimpinan Transformasional ......................... 18
C. Efikasi Kolektif ....................................................................................... 19
1. Pengertian Efikasi Kolektif ................................................................. 19
2. Faktor-faktor Efikasi Kolektif ............................................................. 20
D. Penelitian Terdahulu Efikasi Kolektif ..................................................... 21
E. Dampak Positif Kepemimpinan Transformasional ................................ 23
F. Dampak Positif Efikasi Kolektif .............................................................. 23
G. Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Efikasi
Kolektif Guru ............................................................................................... 23
H. Kerangka Berfikir .................................................................................... 24
I. Hipotesis ................................................................................................... 26
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 28
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 28
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 28
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .................................... 29
E. Operasionalisasi Variabel ........................................................................ 29
1. Variabel Dependen .............................................................................. 29
2. Variabel Independen ........................................................................... 29
F. Data yang Diperlukan .............................................................................. 33
1. Data Primer .......................................................................................... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 34
H. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................... 34
1. Validitas ............................................................................................. 34
2. Reliabilitas ........................................................................................... 40
I. Teknik Analisis Data ................................................................................ 42
1. Analisis Deskritif ................................................................................. 43
2. Teknik Pengujian Hipotesis ................................................................ 50
a. Uji Prasyarat ........................................................................................ 50
b. Uji Hipotesis ........................................................................................ 51
c. Regresi Linier Sederhana ..................................................................... 52
BAB IV. GAMBARAN UMUM
A. SMP Negeri 1 Tempel ............................................................................. 55
B. SMP Negeri 2 Tempel .............................................................................. 59
C. SMP Negeri 3 Tempel ............................................................................. 62
D. SMP Negeri 4 Tempel ............................................................................. 64
E. SMP Muhamadiyah 1 Tempel ................................................................. 69
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 72
1. Demografi Responden ......................................................................... 72
a. Tingkat Pendidikan .............................................................................. 73
b. Status Pekerjaan .................................................................................. 74
c. Masa Kerja ........................................................................................... 74
d. Hasil deskripsi per variabel ................................................................. 75
2. Analisis Uji Prasyarat .......................................................................... 80
a. Uji Normalitas ..................................................................................... 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
b. Uji Homogenitas Varian ...................................................................... 82
c. Uji Linierlitas ....................................................................................... 82
3. Uji Hipotesis ........................................................................................ 83
4. Uji R2 ................................................................................................... 84
5. Uji F ..................................................................................................... 85
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 85
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 90
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 91
C. Saran ........................................................................................................ 92
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 94
Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Kepemimpinan Sebagai Suatu Proses Sistem ......................................... 14
III.1 Data Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah ........................ 33
III.2 Data Efikasi Kolektif Guru ...................................................................... 33
III.3 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dimensi
Visi Bersama ........................................................................................... 36
III.4 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dimensi
Membangun Kultur Sekolah ................................................................... 36
III.5 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dimensi
Ekspektasi Kinerja yang Tinggi .............................................................. 37
III.6 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dimensi
Menjadi Model ........................................................................................ 37
III.7 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dimensi
Dukungan Individual ............................................................................... 37
III.8 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dimensi
Memberi Stimulasi Intelektual ................................................................ 38
III.9 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dimensi
Membangun Kultur Sekolah ................................................................... 38
III.10 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dimensi
Menciptakan Struktur Kolaboratif .......................................................... 39
III.11 Uji Validitas Efikasi Kolektif Guru ........................................................ 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
III.12 Hasil Uji Reliabilitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
(Per Dimensi) ......................................................................................... 41
III.13 Hasil Uji Reliabilitas Efikasi Kolektif Guru ............................................ 42
V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........................ 73
V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ............................. 74
V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ..................................... 74
V.4 Kategori Dimensi Visi Bersama .................................................................. 75
V.5 Kategori Dimensi Membangun Konsensus Sekolah ................................... 76
V.6 Kategori Dimensi Ekspektasi Kinerja Yang Tinggi .................................... 76
V.7 Kategori Dimensi Menjadi Model.............................................................. 77
V.8 Kategori Dimensi Dukungan Individual ..................................................... 78
V.9 Kategori Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual ...................................... 78
V.10 Kategori Dimensi Membangun kultur sekolah .......................................... 79
V.11 Kategori Dimensi Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif ............... 79
V.12 Kategori Efikasi Kolektif ......................................................................... 80
V.13 Hasil Uji Normalitas ................................................................................... 81
V.14 Uji Homogenitas Varians ........................................................................... 82
V.15 Hasil Uji Linearitas .................................................................................. 82
V.16 Hasil Uji Hipotesis ...................................................................................... 83
V.17 Uji R2 .......................................................................................................... 84
V.18 Uji F .......................................................................................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR SKEMA
Skema Halaman
II.1 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap
Efikasi Kolektig Guru ........................................................................... ...... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ........................................................................... 96
Lampiran 2 Kisi-kisi Kepemimpinan Transformasional dan Efikasi Kolektif.. 101
Lampiran 3 Kuesioner ........................................................................................ 112
Lampiran 4 Data Guru ...................................................................................... 120
Lampiran 5 Uji Normalitas ............................................................................... 128
Lampiran 6 Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 129
Lampiran 7 Uji Homogenitas Varians dan Uji Linearitas ................................. 146
Lampiran 8 Uji Regresi Linear Sederhana ........................................................ 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan merupakan salah satu hal pokok yang dibutuhkan oleh
masyarakat karena pendidikan diharapkan dapat menjadi batu pijakan untuk
meningkatkan perekonomian suatu bangsa. Rendahnya mutu pendidikan di
Indonesia menghambat munculnya orang-orang yang berkualitas. Pendidikan
sendiri diharapkan mampu menghasilkan orang-orang yang berkualitas untuk
membangun negara ini menuju negara yang lebih maju.
Namun, saat ini permasalahan pendidikan di Indonesia masih cukup banyak
terjadi, antara lain biaya sekolah yang mahal, kurangnya tenaga pendidik, tidak
meratanya pendidikan di daerah terpencil, fasilitas yang kurang memadai dan
permasalahan tentang perubahan kurikulum dan mutu guru yang masih rendah.
Di Kabupaten Sleman sendiri masih ada banyak permasalahan mengenai
pendidikan.
Menurut Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dimuat di REPUBLIKA.CO.ID pada
tanggal 29 Maret 2017 masih kekurangan guru bidang komputer dan guru
bidang studi Bahasa Inggris untuk SMP dan SMA dan masih kekurangan guru
kelas untuk guru sekolah dasar (SD). Daerah Istimewa Yogyakarta
membutuhkan guru untuk mata pelajaran komputer di SMP dan SMA sebanyak
30 orang dan mata pelajaran Bahasa Inggris sebanyak 24 orang sedangkan
kekurangan guru untuk kelas SD sebanyak 240 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kekurangan guru ini menjadi persoalan dilematis. Di satu sisi, sekolah tidak
boleh mengangkat guru honorer, namun di sisi lain sekolah dituntut
menyediakan tenaga pendidik untuk mampu memenuhi kebutuhan
sekolah,yaitu dalam hal pengajaran di sekolah. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa pada saat ini masih banyak sekolah di daerah yang
kekurangan guru pengajar di sekolahnya. Dari permasalahan pendidikan
tersebut, dibentuklah suatu organisasi yang diharapkan dapat membantu dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di sekolah. Hal ini
membuktikan bahwa organisasi begitu penting dalam kehidupan manusia.
Menurut Wahjosumidjo (2007: 60) ada beberapa definisi tentang organisasi,
antara lain: organisasi adalah suatu kebersamaan dan interaksi serta saling
ketergantungan individu-individu yang bekerja ke arah tujuan yang bersifat
umum dan hubungan kerja samanya telah diatur sesuai dengan struktur yang
telah ditentukan dan organisasi adalah kumpulan orang-orang yang sedang
bekerja bersama melalui pembagian tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang
bersifat umum. Kekuatan suatu organisasai terletak pada kerja sama, bukan
perbedaan untuk satu kepentingan atau kepuasaan individual, tetapi kerja sama
itulah wujud keberadaan dari organisasi yang di dalamnya terdapat bermacam
manusia (multicultural) di mana mereka membutuhkan hidup berkelompok,
bermasyarakat, dan bergotong royong sesuai dengan tingkat kebudayaan dan
peradaban manusia itu sendiri. Dengan adanya kerja sama yang teratur maka
tujuan akan mudah dicapai, kebutuhan pun akan akan terpenuhi sehingga dapat
melaksanakan pekerjaan berdaya guna dan menghasilkan guna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Menurut Rivai (2013: 57), dalam menjalankan suatu organisasi kepercayaan
sangat dibutuhkan untuk dapat mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan suatu
organisasi, kepercayaan merupakan salah satu hal yang sangat berperan dan
penting dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam organisasi.
Kepercayaan atau keyakinan diri secara bersama dalam melaksanakan suatu
tugas dengan berhasil dirujuk sebagai efikasi kolektif dan aspek ini senantiasa
terwujud dalam komunitas professional sekolah (Muijs & Harris, 2006).
Menurut Bandura (Jess, 2010: 219), efikasi kolektif adalah “keyakinan yang
dimiliki manusia untuk mencapai hasil yang diinginkan”. Efikasi kolektif
dalam suatu kelompok dalam hal ini adalah guru juga dipengaruhi oleh
pengetahuan dan keterampilan serta keyakinan bahwa mereka mampu
bekerjasama dengan baik dalam kelompok tersebut. Efikasi kolektif sendiri
sangat penting dimiliki oleh organisasi, tidah hanya organisasi di bidang
pendidikan namun juga dalam organisasi lainnya. Dikatakan penting
dikarenakan efikasi kolektif sangat mendukung dalam keberhasilan suatu
sekolah. Efikasi kolektif sendiri tidak memandang berapa jumlah orang dalam
satu kelompok, yang terpenting adalah kepercayaan satu sama lain dalam
melaksanakan tugas dalam kelompok tersebut secara keseluruhan, baik tugas
dalam mendidik murid-murid maupun tugas administrasi dan lain-lain. Selain
itu, efikasi kolektif seharusnya ada dalam diri masing-masing guru supaya
dalam bekerja sama dengan guru yang lain dan kepala sekolah mampu melihat
kemampuan komunitas dalam kelompok supaya dapat menyelesaikan tugasnya
sebagai guru dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Untuk mencapai hasil yang diinginkan atas dasar kepercayaan,
kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting.
Dikatakan sangat penting karena seorang pemimpin memiliki kendali dalam
memutuskan suatu visi dan misi, mengajak, mempengaruhi mengumpulkan dan
menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Rivai (2012: 3) kepemimpinan adalah suatu perilaku dengan tujuan
tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai
tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan
organisasi, oleh karenanya dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan
faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapain tujuan yang telah
ditetapkan oleh organisasi. Dengan kata lain, kepemimpinan seorang pemimpin
sangat dibutuhkan supaya mampu memotivasai dan membawa bawahannya
untuk mengikutinya dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam suatu organisasi tidak akan pernah lepas dengan adanya
kepemimpinan di dalam organisasi, karena kepemimpinan sangat diperlukan
untuk meningkatkan, mengarahkan dan mencapai tujuan yang ingin dicapai
dalam organisasi tersebut.
Kepemimpinan juga sangat dibutuhkan dalam organisasi yang ada di
sekolah, karena sekolah juga memerlukan seseorang yang dapat memimpin
sekolah untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah. Menurut
Wahjosumidjo (2007: 136), sekolah sebagai organisasi, di mana menjadi
tempat untuk mengajar dan belajar serta tempat untuk menerima dan memberi
pelajaran, terdapat orang atau sekelompok orang yang melakukan hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kerja sama, yaitu kepala sekolah, kelompok guru dan tenaga fungsional yang
lain, kelompok tenaga administrasi, kelompok siswa atau peserta didik dan
kelompok orang tua siswa. Dalam hal ini seorang kepala sekolah sangat
diperlukan dalam mengorganisasikan kelompok-kelompok yang bekerja sama.
Menurut Wahjosumidjo (2007: 84), kepala sekolah adalah jabatan
pemimpin yang tidak bisa diisi oleh orang-orang tanpa didasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan. Siapa pun yang akan diangkat menjadi kepala
sekolah harus ditentukan melalui prosedur serta persyaratan-persyaratan
tertentu, seperti latar belakang pendidikan, pengalaman, usia, pangkat dan
integritas.
Pada kenyataannya pada saat ini masih banyak kepala sekolah yang
bersikap diktator dan hanya mementingkan kepentingan pribadi dan lupa akan
tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah. Saat ini masih banyak sekolah di mana
kepala sekolahnya bersikap seperti itu. Seharusnya sebagai seorang kepala ia
harus bisa memberikan contoh yang positif bahkan bisa menjadikan dirinya
sendiri sebagai sosok figur yang patut untuk dipatuhi dan dicontoh. Bahkan
bisa memotivasi guru-guru yang lain untuk bekerja bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah.
Dalam kepemimpinan, telah dikembangkan salah satu pendekatan terbaru
dan paling popular, yaitu kepemimpinan transformasional. Menurut Burns
(Northouse, 2013: 176), kepemimpinan transformasional merupakan proses di
mana orang terlibat dengan orang lain, dan menciptakan hubungan yang
meningkatkan motivasi dan moralitas dalam diri pemimpin dan pengikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Pemimpin tipe ini sangat peduli terhadap kemampuan, motivasi dan kebutuhan
serta mau membantu pengikutnya untuk mencapai kemampuan terbaik.
Dalam kepemimpinan transformasional seorang pemimpin benar-benar
sangat memperhatikan kinerja bawahannya (guru dan staf) untuk mencapai
kemampuan terbaik dan mencapai hasil yang lebih dari yang diharapkan.
Selain itu, jenis kepemimpinan ini mendukung pengikut ketika mencoba
pendekatan baru dan mengembangkan cara inovatif untuk menghadapi
masalah organisasi. Hal itu mendorong karyawan untuk memikirkan hal-hal
secara mandiri dan terlibat dalam pengambilan keputusan yang hati-hati
(Northhouse, 2013: 182). Menurut pandangan (Leithwood, 1994) dimensi yang
digunakan untuk menentukan perilaku kepemimpinan transformasional
meliputi: (1) mengembangkan visi bersam bagi sekolah; (2) membangun
konsensus tentang tujuan prioritas sekolah, (3) menciptakan ekspektasi kinerja
yang tinggi; (4) menjadi panutan atau model; (5) memberi support atau
dukungan; (6) menyediakan stimulasi intelektual; (7) membangun kultur
sekolah dan (8) membangun kultur kolaboratif.
Kepala sekolah diharapkan mampu menerapkan kepemimpinan
transformasional untuk memimpin sekolah dalam mencapai tujuan yang ingin
dicapai. Kepemimpinan transformasional mencakup bentuk pengaruh luar
biasa yang menggerakkan pengikut untuk mencapai lebih dari apa yang
biasanya diharapkan dari mereka. Kepemimpinan transformasional
mensyaratkan bahwa seorang pemimpin hendaknya mampu memotivasi diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
sendiri dan bawahannya serta mampu membuat bawahannya berprestasi lebih
dari yang diharapkan.
Kepemimpinan transformasional kepala sekolah sangat penting untuk
menumbuhkan efikasi kolektif guru, Efikasi kolektif dalam diri masing-masing
guru akan mampu menunjang keberhasilan dalam kelompok guna mencapai
tujuan yang diinginkan bersama. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh terhadap efikasi kolektif
guru, hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Abdulah
yang meneliti mengenai pengaruh kepemimpinan Pentadbir sekolah terhadap
pembelajaran pelajar: peranan efikasi kolektif guru sebagai mediator
merumuskan bahwa:
“kepemimpinan pengajaran memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap
pembelajaran pelajar berbanding kepemimpinan transformasi”.
Lalu selanjutnya didapatkan juga hasil bahwa “kepemimpinan transformasi
juga didapati mempunyai pengaruh yang lebih tinggi terhadap efikasi kolektif
guru berbanding kepemimpinan pengajar”.
Selanjutnya Abdulah juga mendapati hasil bahwa “efikasi kolektif guru
bertindak sebagai mediator separa terhadap hubungan antara kepemimpinan
transformasi dengan pembelajaran pelajar dan mediator penuh terhadap
hubungan antara kepemimpinan pengajaran dengan pembelajaran pelajar”.
Kesimpulan dari penelitian Abdulah menyatakan bahwa “ terdapat pengaruh
amalan kepemimpinan pengajaran kepemimpinan transformasi dan efikasi
kolektif guru terhadap pembelajaran pelajar. Selain itu, kepemimpinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
transformasi dan kepemimpinan pengajaran memberikan kesan positif terhadap
efikasi kolektif guru”.
Kepemimpinan transformasional dituntut untuk mampu memotivasi diri
kepala sekolah itu sendiri dengan bawahannya serta mampu membuat
bawahannya berprestasi lebih dari yang diharapkan. Kepemimpinan
transformasional dalam diri kepala sekolah sangat penting untuk
menumbuhkan efikasi kolektif guru itu sendiri. Dengan adanya efikasi kolektif
dalam diri masing-masing guru akan mampu menunjang keberhasilan dalam
kelompok dalam mencapai tujuan yang diinginkan bersama.
Penelitian mengenai dampak positif kepemimpinan transformasional perlu
untuk diteliti lebih lanjut pada konteks yang berbeda guna mendapatkan hasil
yang semakin konklusif. Seorang pemimpin mempunyai peran dalam
memimpin, memotivasi dan mendorong para guru dan staf yang ada di sekolah
untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama melalui
delapan dimensi yang telah diungkapkan oleh Leithwood di mana dimensi ini
bisa menjadi pegangan seorang pemimpin dalam menerapkan kepemimpinan
transformasional serta dapat mengembangkan efikasi kolektif guru. Melihat
begitu pentingnya kepemimpinan transformasional dalam mengembangkan
efikasi guru, maka peneliti ingin menguji apakah ada hubungan antara
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru
SMP DI Kecamatan Tempel antara lain: SMP N 1 Tempel, SMP N 2 Tempel,
SMP N 3 Tempel, SMP N 4 Tempel dan SMP Muhamadiyah 1 Tempel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah
menurut persepsi guru ?
2. Bagaimanakah tingkat efikasi kolektif guru SMP di Kecamatan Tempel ?
3. Seberapa besar, jika ada, kontribusi kepemimpinan transformasional kepala
sekolah terhadap efikasi kolektif guru?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan gaya kepemimpinan transformasional kepala
sekolah menurut persepsi guru.
2. Untuk mendiskripsikan tingkat efikasi kolektif guru SMP di Kecamatan
Tempel.
3. Untuk menguji dan menganalisis seberapa besar kontribusi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi kepala sekolah
untuk mengevaluasi gaya kepemimpinan yang diterapkan apakah sudah sesuai
dengan harapan dan keinginan para guru dalam memimpin serta membuat guru
percaya dan termotivasi dalam melakukan tugas-tugasnya dalam kelompok,
khususnya dalam mengembangkan efikasi kolektif guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan bagi mahasiswa
atau pihak lain yang membutuhkan, khususnya mengenai kontribusi
kepemimpinan transformasional dengan efikasi kolektif guru.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
yang berguna untuk penulis serta mampu menjadikan bekal untuk kedepannya
jika penulis bekerja sebagai seorang kepala sekolah. Selain itu peneliti mampu
menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dan dapat menumbuhkan
efikasi kolektif dari para guru untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai
bersama.
4. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan evaluasi dalam
melakukan penelitian selanjutnya, khususnya mengenai kontribusi gaya
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru.
E. Definisi Operasional
Untuk memberikan penjelasan yang lebih jelas dan untuk menghindari
kesalah pahaman pembaca, peneliti menyebutkan definisi dari setiap variabel
yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan ini akan membantu pembaca
dalam memahami isi atau teori pada penelitian ini.
1. Kepemimpinan Transformasional
Menurut Burns (Northouse, 2013: 176) kepemimpinan transformasional
adalah proses dimana orang terlibat dengan orang lain, dan menciptakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
hubungan yang meningkatkan motivasi dan moralitas dalam diri pemimpin dan
pengikut. Indikator untuk menentukan perilaku kepemimpinan kepala sekolah
menurut Leithwood (1994) sebagai berikut:
a. Mengembangakan visi bersama bagi sekolah
b. Membangun konsensus tentang tujuan prioritas sekolah
c. Menciptakan ekspektasi kinerja yang tinggi
d. Menjadi panutan atau model
e. Memberi support atau dukungan
f. Menyediakan stimulasi intelektual
g. Membangun kultur sekolah
h. Membangun kultur Kolaboratif
2. Efikasi Kolektif
Efikasi kolektif adalah kepercayaan atau keyakinan yang dimiliki guru-guru
bahwa usaha mereka bersama akan membawa suatu pencapaian kelompok.
Efikasi kolektif dalam suatu kelompok (guru) juga dipengaruhi oleh
ketrampilan dan pengetahuan bahwa mereka mampu bekerja sama dengan baik
dalam kelompok. Jadi untuk mencapai suatu tujuan dalam kelompok mereka
harus berusaha bersama-sama untuk mencapai apa tujuan yang ingin mereka
capai dalam suatu organisasi dan dalam hal ini adalah organisasi sekolah.
Indikatornya adalah analisis terhadap tugas guru dan assesmen terhadap
kompetensi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan proses dimana seseorang dapat mempengaruhi
sekelompok individu untuk mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan bisa terjadi
didalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Banyak orang yang
beranggapan bahwa seorang pemimpin adalah seseorang yang mampu
memngarahkan sekelompok individu untuk mencapai apa tujuan yang ingin
dicapai dan mempunyai rasa disiplin yang tinggi terhadap pekerjaanya. Setiap
organisasi diharapkan memiliki seorang pemimpin yang yang disiplin dalam
bekerja dan bisa dijadikan panutan oleh pengikutnya untuk mencapai suatu
tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi tersebut. Beberapa definisi
kepemimpinan menurut para ahli, antara lain:
a. Kepemimpinan menurut Wirawan (2013: 7) adalah proses dimana seorang
pemimpin menciptakan suatu visi dan melakukan interaksi dengan
pengikutnya untuk mencapai visi yang ingin dicapai oleh organisasi
tersebut.
b. Definisi kepemimpinan menurut Northouse (2013: 6) mengatakan bahwa
kempemimpinan adalah dimana seorang individu dapat mempengaruhi
sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama.
Sedangkan menurut Rivai, Bachtiar dan amar (2013: 3) mengatakan bahwa
“kepemimpinan adalah suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
memengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama
yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi, sehingga
dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting
dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi”.
Dari definisi yang sudah disaimpaikan oleh ketiga ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan sangatlah penting di gunakan dalam suatu
organisasi dalam mencapai tujuannya. Seorang pemimpin sangatlah penting
dalam mempengaruhi para anggotanya dalam mencapai suatu tujuan yang
ingin dicapai.
Wirawan (2013: 7) mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses pemimpin
menciptakan visi dan melakukan interaksi saling mempengaruhi dengan para
pengikutnya untuk merealisasi visi, antara lain:
a. Proses. Kepemimpinan merupakan suatu proses, yang artinya bahwa
kepemimpinan memerlukan waktu, bukan sesuatu yang terjadi seketika.
Dimana suatu proses interaksi antara pemimpin dan pengikut memerlukan
waktu yang tidak sebentar.Tabel 2.1 melukiskan proses kepemimpinan.
b. Pemimpin. Inti daripada kepemimpinan adalah pemimpin yang memimpin
suatu organisasi yang berada di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Tabel 2. 1 Kepemimpinan Sebagai Suatu Proses Sistem
Masukan Proses Keluaran
1. Pemimpin
2. Pengikut
3. Visi, Misi
4. Budaya
Organisasi
5. Kekuasaan
6. Sumber-sumber
7. Lingkungan
Internal dan
Eksternal altar
kepemimpinan
1. Interaksi sosial antara
pemimpin dan para
pengikut
2. Pemimpin dan
pengikut saling
mempengaruhi
3. Pemimpin
memberdayakan para
pengikutnya
4. Proses Terjadinya
perubahan
5. Upaya merealisasi
visi
6. Memanajemeni
Konflik
7. Memanajemeni
kinerja
1. Pengikut
terpengaruh atau
tidak terpengaruh
2. Terjadi perubahan
atau tidak terjadi
perubahan
3. Visi tercapai atau
tidak tercapai
4. Kehidupan anggota
sosial lebih baik
atau buruk
Sumber: Wirawan,2013
1) Intellectual stimulation (stimulasi intelektual). Bass mengatakan, seorang
pemimpin menstimulasi para pengikut supaya kreatif dan inovatif.
Pemimpin juga mendorong para pengikutnya supaya mereka menggunakan
imajinasi mereka untuk melakukan sesuatu yang dapat diterima oleh sistem
sosial.
2) Inspirational motivation (motivasi inspirasional). Pemimpin menciptakan
gambaran yang jelas mengenai keadaan masa yang akan dating (visi) yang
secara optimis mampu dicapai dan seorang pemimpin mampu mendorong
para pengikut untuk mengikatkan diri kepada visi tersebut.
3) Idealized influence (pengaruh teridealisasi). Bass mengatakan, seorang
pemimpin pemimpin harus mampu bertindak sebagai panutan (role model)
bagi para pengikutnya. Seorang pemimpin harus mempunyai keteguhan
hati, kemantapan dalam mencapai tujuan, mengambil tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
sepenuhnya serta memberikan penghargaan kepada para pengikut yang
berprestasi
a. Ciri-ciri Kepemimpinan Transformasional
1) Mengidentifikasi dirinya sebagai agen perubahan (pembaruan)
2) Memiliki sifat pemberani
3) Mempercayai orang lain
4) Bertindak atas dasar sistem nilai (bukan atas dasar kepentingan
individu, atau atas dasar kepentingan dan desakan kroninya)
5) Meningkatkan kemampuannya secara terus menerus;
6) Memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi yang rumit, tidak jelas, dan
tidak menentu
7) Memiliki visi kedepan
b. Leithwood, 1994
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan Transformasional
Menurut (Northouse, 2013:181-183) terdapat empat faktor yang mempengaruhi
kepemimpinan transformasional, yaitu:
1) Faktor pertama yaitu karisma atau pengaruh ideal. Yang artinya adalah
seorang pemimpin yang bertindak sebagai seorang teladan bagi para
pengikutnya. Hal yang utama dari karisma atau pengaruh ideal adalah
seorang pemimpin yang memiliki moral dan standar yang tinggi untuk
membuat orang lain mengikuti visi yang telah mereka sampaikan.
2) Faktor kedua adalah motivasi yang menginspirasi. Yang artinya adalah
seorang pemimpin yang mengkomunikasikan atau menyampaikan harapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
yang tinggi kepada para pengikut, lalu menginspirasi mereka lewat motivasi
agar para pengikut menjadi setia kepadanya.
3) Faktor ketiga adalah rangsangan intelektual. Yang artinya adalah seorang
pemimpin yang merangsang para pengikut supaya bersikap inovatif dan
kreatif, serta merangsang keyakinan dan nilai mereka sendiri.
4) Faktor keempat adalah pertimbangan yang diadopsi. Yang artinya adalah
seorang pemimpin memberikan iklim kerja yang mendukung bagi para
pengikut. Seorang pemimpin mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh
pengikut dan seorang pemimpin bertindak sebagai pelatih dan penasehat
serta membantu pengikut untuk mewujudkan apa yang diingikannya.
2. Dimensi Kepemimpinan Transformasional
Terkait dengan indikator kepemimpinan transformasional beberapa ahli
mendeskripsikannya secara berbeda. Dimensi yang digunakan
Leithwood(1994), untuk menentukan perilaku kepemimpinan transformasional
menurut Leithwood dalam jurnal ( Leithwood, Vol 30, number 4, 507) sebagai
berikut:
a. Mengembangakan visi bersama bagi sekolah
Kepala sekolah yang berupaya untuk mengembangkan dan menyalurkan
visi kepada orang lain serta membuat mereka memahami dan terinspirasi untuk
melakukan visi tersebut .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Membangun konsensus tentang tujuan prioritas sekolah
Kepala sekolah yang berupaya mendorong supaya para guru dan staf dapat
bersatu dan bekerja sama serta membantu mereka dalam bekerjasama untuk
mencapai tujuan.
c. Menciptakan ekspektasi kinerja yang tinggi
Kepala sekolah yang menunjukkan ekspektasi yang tinggi terhadap guru dan
karyawan supaya mampu bekerja secara inovatif, pekerja keras serta
profesional.
d. Menjadi panutan atau model
Kepala sekolah dimana perilaku dan tindakannya bisa menjadi contoh bagi
para guru dan karyawan.
e. Memberi support atau dukungan
Perilaku kepala sekolah yang mau mendengarkan ide dari para guru,
memahami betul kemampuan dan ketertarikan mereka serta mencari tahu
pemahaman para guru terhadap suatu masalah serta memberikan pujian atas
kerja keras yang baik.
f. Menyediakan stimulasi intelektual
Perilaku kepala sekolah mendorong staf dan guru untuk mencoba sesuatu
yang baru serta mengajak guru dan staf untuk memikirkan dan
mempertimbangkan kembali asumsi-asumsi mengenai pekerjaan mereka dan
apa yang akan dilakukan supaya asumsi itu bisa diwujudkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
g. Membangun kultur sekolah
Perilaku kepala sekolah yang berusaha untuk membangun nilai, keyakinan
dan norma sekolah, serta menciptakan suasana saling percaya dan perhatian
satu dengan yang lain.
h. Membangun kultur Kolaboratif
Perilaku kepala sekolah dimana dia memberikan kesempatan kepada para
guru dan staf untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan yang terkait
dengan isu-isu mengenai diri mereka.
B. B. Penelitian terdahulu Kepemimpinan Transformasional
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tukiman dengan judul
implementasi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam
meningkatkan mutu sekolah di SD Kanisius Sengkan Kabupaten Sleman, dapat
disimpulkan.
1. Kepala sekolah SD Kanisius Sengkan memiliki nilai-nilai luhur yang
diyakini dan diperjuangkan untuk membangun sekolah, yaitu keyakinan,
keterbukaan, kedisiplinan, kesabaran, kejujuran dan kenyamanan.
2. Kepala sekolah SD Kanisius Sengkan membangun rasa saling percaya di
antara para guru dan karyawan dengan cara memberikan teladan melalui
cara hidupnya dengan memberikan kebebasan dan kesempatan dalam
berpendapat.
3. Kepala sekolah SD Kanisius Sengkan membangun motivasi dalam diri para
guru dan karyawan dengan cara menumbuhkan motivasi dalam diri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4. Kepala sekolah SD Kanisius Sengkan menggali ide-ide kreatif dan inovatif
untuk memecahkan masalah yang dihadapi sekolah dengan cara
memberikan kebebasan kepada para guru dan karyawan untuk berkreasi.
Jadi, jika kepemimpinan transformasional diterapkan dengan baik dan benar
akan mempengaruhi banyak aspek-aspek yang lain. Seperti penelitian diatas
didapatkan hasil bahwa kepemimpinan transformasional dapat menimbulkan
aspek-aspek lain seperti rasa kedisiplinan, kejujuran, kesabaran. Selain itu,
menciptakan ide-ide kreatif yang dimiliki karyawan dan kebebasan dalam
berpendapat.
C. C. Efikasi Kolektif
1. Pengertian Efikasi Kolektif
Menurut Bandura (Feist, 2010: 219), efikasi kolektif adalah “keyakinan
yang dimiliki manusia untuk mencapai hasil yang diinginkan”. Dengan
perkataan lain, efikasi kolektif adalah kepercayaan orang-orang bahwa usaha
mereka bersama akan membawa suatu pencapaian kelompok.
Sedangkan untuk efikasi diri (self eficacy) Bandura (1997: 478) menjelaskan
kepercayaan dari efikasi personal tidak dideteksi dari luasnya sistem sosial
pada fungsi anggota. Dalam efikasi individu, mereka mempertimbangkan sifat
kuat individu dalam proses kelompok yang mampu meningkatkan usaha
kelompok. Sebaliknya, dalam menilai efikasi kelompok secara keseluruhan,
anggota secara pasti mempertimbangkan sebaik apa kerja teman kelompok
dalam melaksanakan perannya masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Salah satu penelitian awal yang dikelola oleh Bandura (Madzlan, Johari,
Zain:2008) yang menemukan bahwa efikasi kolektif memiliki hubungan yang
positif dengan pencapaian tingkat sekolah. Bandura (1997) mendefinisikan
efikasi kolektif sebagai kepercayaan yang dibagi dalam kelompok tentang
kemampuan bersama untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan tindakan-
tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Sementara
menurut Goddard dkk (Madzlan, Johari, Zain:2008) mendefinisikan bahwa
efikasi kolektif guru sebagai konstruk yang mengukur kepercayaan guru
tentang kemampuan dan usaha kolektif (sekelompok guru atau sekolah) untuk
mempengaruhi pencapaian murid. Definisi ini merupakan kepercayaan bahwa
usaha guru dalam organisasi akan berdampak positif terhadap pencapaian
murid.
Menurut Bandura (1997) efikasi kolektif bukanlah mencerminkan kekuatan
kelompok yang besar dari segi ukurannya. Dalam organisasi, efikasi kolektif
mencerminkan kepercayaan anggota terkait kemampuan pelaksanaan suatu
sistem sosial secara menyeluruh. Dalam kelompok, anggota-anggota yang
berbeda latar belakang dengan tantangan yang juga berbeda untuk mencapai
tujuan bersama. Hubungan yang lemah antar anggota dapat mempengaruhi
peran kelompok. Anggota yang berefikasi tinggi dalam sebuah kelompok
cenderung lemah dalam melaksanakan tugas jika ada antara mereka tidak
memberikan kontribusi yang seharusnya. Kepercayaan yang tinggi suatu
kelompok terhadap kemampuan kolektif menjadi pertanda terhadap
keberhasilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Menurut Bandura (1997: 79-115) faktor-faktor efikasi meliputi:
a. Pengalaman menguasai suatu kompetensi (enactive mastery experiences)
b. Pengalaman melihat konsekuensi yang terjadi pada orang lain (vicarious
experiences)
c. Persuasi verbal (verbal persuasion)
d. Kondisi fisiologis dan afektif
e. Khasiat guru dan kolektif secara signifikan dipengaruhi oleh kolaborasi dari
staf ketika mereka menggembangkan keyakinan mereka dan sistem sosial
dalam sekolah
f. Pengetahuan luas. Yusof&Osman (2010)
D. Penelitian terdahulu Efikasi Kolektif
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Ifahzuleha yang meneliti mengenai
hubungan antara efikasi guru dengan metakognisi dalam kalangan guru-guru
sekolah rendah pedalaman satu di beberapa buah daerah di sabah merumuskan
bahwa:
Hasil kajian menunjukan efikasi guru berada pada tahap min = 6,97 yaitu
pada tahap yang tinggi. Menurut Tschannen-Moran & Johnson(2011) efikasi
guru dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang dapat mempengaruhi tahap
efikasi guru adalah pengalaman guru, penguasaan lisan, rangsangan psikologis
dan pengalaman menguasai. Pihak sekolah juga dapat membantu
meningkatkan efikasi dengan memberi anugerah kepada guru-guru yang
menunjukkan prestasi kerja yang baik. Tumpuan kajian yang seterusnya
adalah untuk mengkaji sejauhmana tahap metakognisi dalam kalangan guru-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
guru sekolah pedalaman. Hasil kajian mendapati tahap metakognisi adalah
pada tahap min = 4,08 yaitu pada tahap yang tinggi. Pihak sekolah juga dapat
membantu meningkatkan efikasi dengan memberi anugerah kepada guru-guru
yang menunjukkan prestasi kerja yang baik. Metakognisi adalah salah satu
faktor yang menyumbang kualitas seorang guru. Banyak kajian mendapati
individu yang mempunyai metakognisi ynag tinggi mampu menyelesaikan
masalah dengan lebih cepat dan tepat (Swanson, 1990; Artzt and Armour-
Thomas, 1992; Kuiper, 2002). Sebagai seorang guru kemahiran penyelesaian
masalah yang mantap amat diperlukan.
Untuk hubungan antara tahap efikasi guru dengan metakognisi. Hasil
daripada analisis korelasi pearson menunjukan terdapat hubungan yang positif
antara kedua variabel tersebut (r=.677, p<0,01)
Hubungan yang signifikan antara tahap efikasi guru dengan metakognisi
menggambarkan bahwa motivasi guru berkait rapat dengan kebolehan guru
merancang dan melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Guru-guru
maupun pihak sekolah hendaklah menitik beratkan hal ini. Sebagai contoh
pihak sekolah perlu untuk memikirkan program-program yang dapat
meningkatkan efikasi guru. Selain itu juga guru-guru perlu dilatih agar dapat
memaksimumkan kemahiran metakognisi mereka.
Kesimpulan dari penelitian Ifahzuleha menyatakan “hubungan yang
signifikan antara tahap efikasi guru dengan metakognisi bahwa motivasi guru
mempengaruhi kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses
pembelajaran yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
E. Dampak Positif Kepemimpinan Transformasional
1. Kepemimpinan transformasional dalam manajemen konflik dengan
pendekatan kecerdasaan emosional sangat cocok bagi kepala sekolah pada
satuan pendidikan dasar.
2. Semakin positif persepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional
kepala sekolah maka akan semakin tinggi pula komitmen afektif terhadap
organisasi yang ditunjukan para guru.
F. F. Dampak Positif Efikasi Kolektif
1. Seorang guru yang berefikasi tinggi mempunyai kebolehan untuk membawa
perubahan yang lebih maju.
2. Seorang guru yang memiliki tahapan efikasi diri yang tinggi akan mampu
menyampaikan materi pelajaran dengan baik dan berkesan.
G. Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dengan
Efikasi kolektif Guru
Kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh terhadap efikasi
kolektif guru, hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Abdulah yang meneliti mengenai pengaruh kepemimpinan Pentadbir sekolah
terhadap pembelajaran pelajar: peranan efikasi kolektif guru sebagai mediator
merumuskan bahwa:
“kepemimpinan pengajaran memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap
pembelajaran pelajar berbanding kepemimpinan transformasi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lalu selanjutnya didapatkan juga hasil bahwa “kepemimpinan transformasi
juga didapati mempunyai pengaruh yang lebih tinggi terhadap efikasi kolektif
guru berbanding kepemimpinan pengajar”.
Selanjutnya Abdulah juga mendapati hasil bahwa “efikasi kolektif guru
bertindak sebagai mediator separa terhadap hubungan antara kepemimpinan
transformasi dengan pembelajaran pelajar dan mediator penuh terhadap
hubungan antara kepemimpinan pengajaran dengan pembelajaran pelajar”.
Kesimpulan dari penelitian Abdulah menyatakan bahwa “ terdapat pengaruh
amalan kepemimpinan pengajaran kepemimpinan transformasi dan efikasi
kolektif guru terhadap pembelajaran pelajar. Selain itu, kepemimpinan
transformasi dan kepemimpinan pengajaran memberikan kesan positif terhadap
efikasi kolektif guru”.
H. H. Kerangka Berifikir
Pemimpin adalah seseorang yang dipercaya mampu mempengaruhi orang
lain untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Dalam mencapai tujuan tersebut
dibutuhkan dukungan atau kepercayaan dari bawahan.
Bawahan yang bisa mendukung kinerja kepala sekolah juga harus memiliki
kualitas yang baik pula seperti guru-guru yang berijasah atau lulusan strata satu
berdasarkan tingkat pendidikannya (Janawi, 2011). Status pekerjaan guru-guru
juga dapat mempengaruhi kualitas atau hasil kinerja dari guru-guru tersebut
dalam bekerja baik dalam hal cara berpikir dan bekerja sendiri maupun dalam
kelompok. Hal ini dikarenakan guru yang memiliki status PNS dianggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
memiliki kesetian, kejujuran, prestasi kerja, loyalitas, dedikasi dan partisipasi
(Supardi, 2013).
Ketika situasi dan kondisi lingkungan selalu berubah maka dituntut adanya
pemimpin yang selalu fleksibel yaitu adaptif dan proaktif. Kepemimpinan
transformasional memberi konstribusi yang lebih dekat antara pemimpin dan
pengikut. Pemimpin membantu bawahan untuk melihat kepentingan organisasi
lebih penting dibanding kepentingan mereka sendiri. Dalam tipe
kepemimpinan ini, pemimpin dituntut mampu mengembangkan kepercayaan
diri, keefektifan diri, dan harga diri bawahan, sehingga dia mempunyai
pengaruh kuat terhadap identifikasi dan motivasi bawahan dalam mencapai
tujuan. Kepercayaan dari bawahan ditumbuhkan melalui pengaruh
kepemimpinan kepala sekolah.
Menurut Leithwood (1994) ada delapan dimensi yang digunakan untuk
menentukan perilaku kepemimpinan transformasional meliputi:
(1) Mengembangkan visi bersama; (2) Membangun konsensus tentang tujuan
dan prioritas sekolah; (3) Menciptakan ekspetasi; (4) Menjadi panutan; (5)
Memberi dukungan atau support; (6) Menyediakan stimulasi intelektual; (7)
Membangun kultur sekolah; (8) Membangun struktur kolaboratif.
Kepemimpinan transformasional tidak hanya mampu mempengaruhi orang
lain tetapi juga mampu membangkitkan kepercayaan diri para bawahan untuk
menyelesaikan tujuan-tujuan organisasi.
Untuk mencapai tujuan organisasi, tidak hanya kepemimpinan kepala
sekolah yang dibutuhkan, namun juga dibutuhkan dukungan dan kepercayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dari bawahan. Dukungan dan kepercayaan inilah yang akan mampu mencapai
tujuan sesuai apa yang di inginkan suatu organisasi.
Efikasi kolektif sebagai kepercayaan yang dibagi dalam kelompok tentang
kemampuan bersama untuk mengkoordinasikan dan melaksanakan tindakan-
tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang ditetapkan. efikasi
kolektif bukanlah mencerminkan kekuatan kelompok yang besar dari segi
ukurannya. Dalam organisasi, efikasi kolektif mencerminkan kepercayaan
anggota terkait kemampuan pelaksanaan suatu sistem sosial secara
menyeluruh. Dalam kelompok, anggota-anggota yang berbeda latar belakang
dengan tantangan yang juga berbeda untuk mencapai tujuan bersama.
I. I. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir diatas, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah
H1 : Ada Kontribusi Gaya Kepemimpina Transformasional Kepala Sekolah
dengan Efikasi Kolektif Guru
Dari uraian tersebut, akan diperjelas melalui variabel kontribusi gaya
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru
pada tabel 2.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel 2.2
Bagan Kontribusi Gaya Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah terhadap Efikasi Kolektif Guru
Gaya Kepemimpinan
Transformasional Kepala
Sekolah
Menggunakan dimensi menurut
(Leithwood, 1994), yaitu:
a. Visi bersama
b. Membangun konsensus
sekolah
c. Ekspektasi kinerja yang tinggi
d. Menjadi model
e. Dukungan Individual
f. Memberi stimulasi intelektual
g. Membangun kultur sekolah
h. Menciptakan kultur
Kolaboratif
Efikasi Kolektif
Guru
Analisis
terhadap tugas
guru
Assesmen
terhadap
kompetensi Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan metode regresi linear sederhana. Penelitian ini juga dapat
dikategorikan dalam jenis penelitian eksplanatori yang dimana jenis penelitian
ini menguji hipotesis atau teori yang menjelaskan mengapa suatu fenomena
terjadi. Deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dan efikasi kolektif guru. Tujuan dari
penelitian ini adalah menentukan apakah terdapat asosiasi antara dua variabel
atau lebih serta seberapa jauh pengaruh yang ada di antara variabel yang
diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di lima sekolah menengah pertama atau SMP
yang berada di Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman, yaitu SMP Negeri 1
Tempel, SMPN 2 Tempel, SMPN 3 Tempel, SMPN 4 Tempel, SMP
Muhamadiyah 1 Tempel. Waktu penelitian yaitu akhir bulan Oktober sampai
November.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah guru-guru yang berada di lima sekolah
menengah pertama atau SMP yang ada di Kecamatan Tempel Kabupaten
Sleman, yaitu SMP Negeri 1 Tempel, SMP Negeri 2 Tempel, SMP Negeri 3
Tempel, SMP Negeri 4 Tempel dan SMP Muhamadiyah 1 Tempel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Obyek dalam penelitian ini adalah kepemimpinan transformasional kepala
sekolah dan efikasi kolektif guru.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru yang berada di lima sekolah
pertama atau SMP yang ada di Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman, yaitu
SMP Negeri 1 Tempel, SMP Negeri 2 Tempel, 3 SMP Negeri 4 Tempel dan
SMP Muhamadiyah 1 Tempel.
2. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam
penelitian ini adalah 80 guru dari kelima sekolah menengah pertama atau SMP
yang ada di Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman yaitu SMP Negeri 1
Tempel, SMP Negeri 2 Tempel, 3 SMP Negeri 4 Tempel dan SMP
Muhamadiyah 1 Tempel.
3. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
sampling insidental.
E. Operasionalisasi Variabel
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian ini,
terdapat dua variabel, yaitu satu variabel dependen (efikasi kolektif guru) dan
satu variabel independen (kepemimpinan transformasional kepala sekolah).
1. Variabel Dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi
oleh variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
dependen adalah efikasi kolektif guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang
mempengaruhi dependen. Dalam hal ini, variabel independen adalah
kepemimpinan transformasional kepala sekolah.
Definisi operasional dan indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional merupakan hubungan pemimpin dan
bawahan dimana seseorang pemimpin dapat memotivasi dan mengarahkan
anggotannya kearah tujuan yang ingin dicapai. Indikator variabel
kepemimpinan transformasional kepala sekolah mencakup delapan dimensi
berikut (Leithwood, 1994):
1) Mengembangakan visi bersama bagi sekolah
Kepala sekolah yang berupaya untuk mengembangkan dan menyalurkan
visi kepada orang lain serta membuat mereka memahami dan terinspirasi untuk
melakukan visi tersebut .
2) Membangun konsensus tentang tujuan prioritas sekolah
Kepala sekolah yang berupaya mendorong supaya para guru dan staf dapat
bersatu dan bekerja sama serta membantu mereka dalam bekerjasama untuk
mencapai tujuan.
3) Menciptakan ekspektasi kinerja yang tinggi
Kepala sekolah yang menunjukkan ekspektasi yang tinggi terhadap guru dan
karyawan supaya mampu bekerja secara inovatif, pekerja keras serta
profesional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
4) Menjadi panutan atau model
Kepala sekolah dimana perilaku dan tindakannya bisa menjadi contoh bagi
para guru dan karyawan.
5) Memberi support atau dukungan
Perilaku kepala sekolah yang mau mendengarkan ide dari para guru,
memahami betul kemampuan dan ketertarikan mereka serta mencari tahu
pemahaman para guru terhadap suatu masalah serta memberikan pujian atas
kerja keras yang baik.
6) Menyediakan stimulasi intelektual
Perilaku kepala sekolah mendorong staf dan guru untuk mencoba sesuatu
yang baru serta mengajak guru dan staf untuk memikirkan dan
mempertimbangkan kembali asumsi-asumsi mengenai pekerjaan mereka dan
apa yang akan dilakukan supaya asumsi itu bisa diwujudkan.
7) Membangun kultur sekolah
Perilaku kepala sekolah yang berusaha untuk membangun nilai, keyakinan
dan norma sekolah, serta menciptakan suasana saling percaya dan perhatian
satu dengan yang lain.
8) Membangun kultur kolaboratif
Perilaku kepala sekolah dimana dia memberikan kesempatan kepada para
guru dan staf untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan yang terkait
dengan isu-isu mengenai diri mereka.
Pengukuran kepemimpinan transformasional dilakukan dengan mengunakan
50 item pertanyaan dengan skala Likert dengan pilihan dan skor yang terdiri: :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
(1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju, dan (5) sangat
setuju
b. Efikasi Kolektif
Efikasi kolektif guru adalah kepercayaan guru tentang kemampuan
kelompok (rekan-rekan guru yang lain) untuk mempengaruhi pencapaian hasil
tertentu atau murid. Terdapat dua indikator untuk mengukur efikasi kolektif
guru, yaitu:
1) Analisis terhadap tugas guru
Guru menilai apa saja yang akan mereka gunakan supaya sukses ketika
mengajar, mengetahui kendala dan cara mengatasinya. Para guru percaya
bahwa mereka mampu memotivasi para siswa, menyiapkan apa yang
diperlukan siswa, memiliki kemampuan untuk mengatasi siswa yang
bermasalah serta memiliki sikap tidak pantang menyerah ketika siswa tidak
mau belajar.
2) Assesmen terhadap kompetensi guru
Para guru di sekolah percaya diri bahwa mereka dapat memotivasi murid-
muridnya, guru disekolah memiliki apa yang diperlukan agar siswa belajar dan
guru sungguh percaya bahwa setiap anak mampu belajar. Selain itu guru di
sekolah mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu membuat siswanya
belajar, memiliki kemampuan dalam menciptakan proses belajar mengajar
yang bermakna bagi siswa, menyiapkan bahan dan perlengkapan untuk
kegiatan belajar mengajar serta menyiapkan metode mengajar yang mampu
menjangkau semua siswa secara rata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Pengukuran efikasi kolektif guru dilakukan dengan menggunakan 21 item
pertanyaan dengan skala Likert dengan lima pilihan dan skor yang terdiri: (1)
sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju, dan (5) sangat
setuju
F. Data yang yang di perlukan
1. Data Primer
Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli ( tidak melalui sumber perantara) dan data dikumpulkan secara
khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sesuai dengan keinginan
peneliti.
a. Data kepemimpinan transformasional kepala sekolah dikumpulkan
menggunakan delapan indikator yang dikembangkan oleh Leithwood
(1994). Delapan indikator menurut Leithwood dapat dilihat dalam tabel 3.1
data kepemimpinan kepala sekolah.
Tabel 3.1 Data Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
Variabel Dimensi
Kepemimpinan
Transformasional
1. Visi bersama
2. Membangun konsensus sekolah
3. Ekspektasi kinerja yang tinggi
4. Menjadi model
5. Dukungan individual
6. Memberi stimulasi intelektual
7. Membangun kultur sekolah
8. Menciptakan struktur kolaboratif
b. Data efikasi kolektif dikumpulkan menggunakan dua indikator yang
dikembangkan oleh Bandura (1997). Dua indikator menurut Bandura (1997)
dapat dilihat dalam tabel 3.2 data efikasi kolektif guru.
Tabel 3.2 Data Efikasi Kolektif Guru
Variabel Dimensi
Efikasi Kolektif Analisis terhadap tugas guru
Assesmen terhadap kompetensi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk
memperoleh data sesuai dengan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner adalah
metode pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis
kepada responden dan cara menjawab juga dengan tertulis. Kuesioner ini
digunakan untuk mengumpulkan data tentang pengembangan profesionalitas
guru dan efikasi kolektif guru. Adapun kisi-kisi kuesioner yang di adaptasi dari
instrumen penelitian Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed.,.Kuesioner ini
berisi delapan dimensi dari kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan
efikasi kolektif dengan dua indikator untuk lebih jelasnya akan dilampirkan
data kisi-kisi kepemimpinan transformasional dan efikasi kolektif.
H. Pengujian Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini uji instrumen yang dilakukan adalah uji validitas dan
realibilitas untuk instrumen yang mengukur kepemimpinan transformasional
kepala sekolah dan efikasi kolektif guru.
1. Validitas
Validitas berkaitan erat antara kesesuaian konsep dengan indikator yang
digunakan untuk mengukur suatu variabel penelitian. Sisi lain dari pengertian
validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang valid ,
tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat akan tetapi juga
harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
berasal dari kata validty yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2011).
Pengujian terhadap validitas menggunakan alat ukur validitas isi untuk
menentukan sejauh mana isi alat pengukur mewakili semua aspek yang
dianggap sebagai aspek kerangka konsep.
Untuk mengukur validitas isi menggunakan SPSS versi 16 atau bisa
menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunta, 1997: 146):
rxy = N∑XY – (∑X) (∑Y)
– (∑ )⟩
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antar skor item dan skor total
X = skor masing-masing item tes
Y = skor total seluruh item tes
N = jumlah item pertanyaan
Untuk mengetahui valid atau tidak masing-masing item pertanyaan, maka
kriteria statistik sebagai berikut:
rxy dikonsultasikan dengan rtabel. Dengan taraf signifikansi 5%, jika harga
rxy yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari rtabel maka butir pada item
yang dimaksud adalah valid, tapi jika hasil perhitungan lebih kecil dari rtabel
maka item yang dimaksudkan tidak valid. Butir pertanyaan yang tidak valid
tidak digunakan dalam pengumpulan data.
Pelaksanaan perhitungan uji validitas pada penelitian ini penulis
menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) for
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Windows versi 16. Jumlah kuesioner yang disebar pada responden sebanyak
100 namun kuesioner yang kembali 80 jadi jumlah populasi dalam uji
Validitas ini N=80, dengan df= N-2 (df= 80-2=78) dengan taraf signifikansi
atau derajat keyakinan (α)=5% atau 0,05, sehingga didapatkan hasil r tabel
sebesar 0,219. Dikatakan valid apabila r hitung ≥ 0,219.
Uji validitas dilakukan terhadap item-item pernyataan variabel kepemipinan
transformasional kepala sekolah. Hasil uji validitas adalah sebagai berikut :
a. Hasil Pengujian Validitas Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
Tabel 3.3 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi Visi
Bersama Butir No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1 .784** 0,219 Valid
14 .778** 0,219 Valid
24 .772** 0,219 Valid
37 .699** 0,219 Valid
44 .534** 0,219 Valid
Sumber: data primer, diolah 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan dari dimensi visi
bersama menunjukkan bahwa ke 5 pernyataan adalah valid. Dikatakan valid
jika nilai r hitung ≥ 0,219.
Tabel 3.4 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi
Membangun Kultur Sekolah Butir No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
11 .610** 0,219 Valid
33 .681** 0,219 Valid
49 .568** 0,219 Valid
Sumber : data primer, diolah 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan dari dimensi
membangun konsensus sekolah menunjukkan bahwa ke 3 pernyataan adalah
valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,219.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.5 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi
Ekspektasi Kinerja yang Tinggi
Butir No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
9 .588** 0,219 Valid
26 .743** 0,219 Valid
30 .551** 0,219 Valid
47 .753** 0,219 Valid
Sumber : data primer, diolah 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan dari dimensi
ekspektasi kinerja yang tinggi menunjukkan bahwa ke 4 pernyataan adalah
valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,219.
Tabel 3.6 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi
Menjadi Model
Butir No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
4 .776** 0,219 Valid
10 .490** 0,219 Valid
12 .834** 0,219 Valid
13 .592** 0,219 Valid
20 .874** 0,219 Valid
21 .750** 0,219 Valid
27 .741** 0,219 Valid
45 .662** 0,219 Valid
50 .543** 0,219 Valid
Sumber : data primer, diolah 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan dari dimensi
menjadi model menunjukkan bahwa ke 9 pernyataan adalah valid. Dikatakan
valid jika nilai r hitung ≥ 0,219.
Tabel 3.7 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi
Dukungan Individual
Butir No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
5 .685** 0,219 Valid
16 .789** 0,219 Valid
22 .701** 0,219 Valid
28 .806** 0,219 Valid
32 .532** 0,219 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
42 .695** 0,219 Valid
43 .671** 0,219 Valid
Sumber : data primer, diolah 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan dari dimensi
dukungan individual menunjukkan bahwa ke 7 pernyataan adalah valid.
Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,219.
Tabel 3.8 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi
Memberi Stimulasi Intelektual
Butir No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
2 .744** 0,219 Valid
6 .837** 0,219 Valid
17 .711** 0,219 Valid
25 .733** 0,219 Valid
29 .835** 0,219 Valid
31 .675** 0,219 Valid
34 .588** 0,219 Valid
Sumber : data primer, diolah 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan dari dimensi
memberi stimulasi intelektual menunjukkan bahwa ke 7 pernyataan adalah
valid. Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,219.
Tabel 3.9 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi
Membangun Kultur Sekolah
Butir No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
7 .816** 0,219 Valid
19 .794** 0,219 Valid
35 .468** 0,219 Valid
38 .758** 0,219 Valid
39 .898** 0,219 Valid
40 .898** 0,219 Valid
46 .760** 0,219 Valid
48 .898** 0,219 Valid
Sumber : data primer, diolah 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan dari dimensi
membangun kultur sekolah menunjukkan bahwa ke 8 pernyataan adalah valid.
Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,219.
Tabel 3.10 Uji Validitas Kepemimpinan Transformasional Dimensi
Menciptakan Struktur Kolaboratif
Butir No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
3 .811** 0,219 Valid
8 .734** 0,219 Valid
15 .632** 0,219 Valid
18 .678** 0,219 Valid
23 .539** 0,219 Valid
36 .811** 0,219 Valid
41 .260* 0,219 Valid
Sumber : data primer, diolah 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan dari dimensi
membangun kultur sekolah menunjukkan bahwa ke 7 pernyataan adalah valid.
Dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ 0,219.
b. Hasil Uji Validitas Efikasi Kolektif
Dari hasil data kedelapan dimensi di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 50
pernyataan kuesioner adalah valid.
Uji validitas dilakukan juga terhadap 80 responden item-item pernyataan
variabel efikasi kolektif guru. Sebelumnya uji validitas dilakukan pada 21
pertanyaan tetapi ada satu (1) yang tidak valid. Hasil uji validitas adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.11 Uji Validitas Efikasi Kolektif Guru
Butir No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1 .648** 0,219 valid
2 .832** 0,219 valid
3 .788** 0,219 valid
4 .471** 0,219 valid
5 .832** 0,219 valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
6 .080 0,219 tidak valid
7 .698** 0,219 valid
8 .648** 0,219 valid
9 -.333** 0,219 valid
10 .788** 0,219 valid
11 .832** 0,219 valid
12 .788** 0,219 valid
13 .365** 0,219 valid
14 .625** 0,219 valid
15 .832** 0,219 valid
16 .468** 0,219 valid
17 .257* 0,219 valid
18 .365** 0,219 valid
19 -.832** 0,219 valid
20 .832** 0,219 valid
21 .832** 0,219 valid
Sumber: data primer, diolah 2015
Dari tabel dilihat di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan efikasi
kolektif guru menunjukkan bahwa ke 20 pernyataan adalah valid dan 1
pernyataan tidak valid . Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan
membandingkan nilai r tabel dengan r hitung. Dengan jumlah data (n)
sebanyak 80 responden dan derajat keyakinan () = 5% atau 0,05, maka
diperoleh r tabel sebesar 0,219 (Sugiyono, 2007). Dari hasil perhitungan
diperoleh bahwa tidak keseluruhan nilai r hitung menunjukkan angka yang
lebih besar dari nilai r tabel (r hitung > 0,219). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa 20 butir pernyataan efikasi kolektif guru adalah valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada hasil pengukuran yang menunjukkan
kemampuan instrumen untuk dipercaya. Konsep reliabilitas dalam arti
reliabilitas hasil ukur erat berkaitan dengan eror dalam pengambilan sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
(sampling error) yang mengacu kepada inkoneksistensi hasil ukur apabila
pengukuran dilakukan ulang pada kelompo individu yang berbeda. Untuk
memudahkan perhitungan dalam mencari reliabilitas instrumen penelitian,
maka peneliti menggunakan program SPSS 16. Untuk menguji reliabilitas butir
kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik koefisien Alpha dengan rumus
(Arikunto, 1998: 193) sebagai berikut.
rii = 1k
k
2
2
1
t
b
Keterangan:
rii = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = Jumlah varians butir
σt2 = Varians total
Uji reabilitas pada variabel kepemimpinan transformasional kepala
sekolah dan efikasi kolektif guru menggunakan taraf signifikan 5 %. Pengujian
reliabilitas dikerjakan dengan program SPSS (Statistical Product and Service
Solution) for Windows versi 16. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 3.12 Hasil Uji Reabilitas Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah (Per Dimensi)
Dimensi Nilai Alpha
Cronbach
Keterangan
Visi bersama 0,779 Reliabel
Membangun konsensus
sekolah
0,706 Reliabel
Ekspektasi kinerja yang
tinggi
0,758 Reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Menjadi model 0,771 Reliabel
Dukungan individual 0,772 Reliabel
Memberi stimulasi
intelektual
0,779 Reliabel
Membangun kultur
sekolah
0,788 Reliabel
Menciptakan kultur
kolaboratif
0,739 Reliabel
Sumber:Data primer, diolah 2015
Tabel 3.13Hasil Uji Reliabilitas Efikasi Kolektif Guru
Variabel Nilai Alpha
Cronbach
Keterangan
Efikasi kolektif guru 0,742 Reliabel
Sumber: data primer, diolah 2015
Untuk pengujian reliabilitas kepemimpinan transformasional kepala
sekolah dihitung per dimensi diperoleh Alpha Cronbach untuk dimensi
pertama sebesar 0,779, dimensi kedua 0,706, dimensi ketiga 0,758, dimensi
keempat 0,771, dimensi kelima 0,772, dimensi keenam 0,779, dimensi ketujuh
0,788, dan dimensi kedelapan 0,739. Sedangkan pengujian reabilitas efikasi
kolektif guru diperoleh Alpha Cronbach sebesar 0,742. Hasil Alpha Cronbach
untuk variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan variabel
efikasi kolektif guru diatas menunjukkan bahwa baik kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dan efikasi kolektif guru Alpha Cronbach >
0,60 maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel dinyatakan reliabel.
I. Teknik Analisis Data
Dalam melakukan analisis data pada penelitian ini, penulis menggunakan
teknik analisis sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
1. Analisis deskriptif
a. Analisis data deskriptif dalam penelitian ini meliputi masa kerja, tingkat
pendidikan serta status pekerjaan.
b. Deskripsi variabel penelitian
Deskripsi variabel menggambarkan tanggapan responden mengenai
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru
SMP di Kecamatan Tempel.
Untuk pengkategorian variabel pada penelitian ini menggunakan rumus :
Data hasil penelitian kemudian dikategorikan ke dalam lima kelompok
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dinilai sangat transformatif,
transformatif, cukup transformatif, tidak transformatif dan sangat tidak
transformatif. Sedangkan efikasi kolektif guru dinilai dengan sangat tinggi,
tinggi, cukup tinggi, tidak tinggi dan sangat tidak tinggi. Hasil kategorisasi
adalah sebagai berikut :
1) Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
Dalam mengkategorikan kepemimpinan transformasional kepala sekolah
dengan cara mencari nilai tertinggi dan terendah per dimensi. Penilaian
responden atas kepemimpinan kepala sekolah yang mampu mengembangkan
visi bersama bagi sekolah, membangun konsensus tentang tujuan prioritas
sekolah, menciptakan ekspektasi kinerja yang tinggi, menjadi panutan atau
model, memberi support atau dukungan, menyediakan stimulasi intelektual,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
membangun kultur sekolah dan membangun kultur kolaboratif dapat dilihat
dibawah ini:
a) Dimensi Visi Bersama
Hasil analisis deskriptif dimensi yang pertama, yaitu visi bersama dimensi
visi bersama dinilai penting bagi sekolah dalam pencapaian tujuan sekolah.
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 5 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 5 item x 5 = 25
Nilai terendah = 5 x 1 = 5
(2) Mencari nilai interval kelas
= 4
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi visi bersama adalah 4.
b) Dimensi Membangun Konsensus Sekolah
Hasil analisis deskriptif dimensi yang membangun konsensus sekolah,
diperoleh dengan cara:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 3 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 3 item x 5 = 15
Nilai terendah = 3 x 1 = 3
(2) Mencari nilai interval kelas
= 2
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi membangun konsensus sekolah
adalah 2.
c) Dimensi Ekspektasi Kinerja yang Tinggi
Hasil analisis deskriptif dimensi yang ketiga, yaitu ekspektasi kinerja yang
tinggi diperoleh dengan cara:
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 4 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 4 item x 5 = 20
Nilai terendah = 4 x 1 = 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
(2) Mencari nilai interval kelas
= 3
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi ekspektasi kinerja yang tinggi
adalah 3.
d) Dimensi Menjadi Model
Hasil analisis deskriptif dimensi yang keempat, yaitu menjadi model
diperoleh dengan cara:
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 9 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 9 item x 5 = 45
Nilai terendah = 9 x 1 = 9
(2) Mencari nilai interval kelas
= 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi menjadi model adalah 7.
e) Dimensi Dukungan Sosial
Hasil analisis deskriptif dimensi yang kelima, yaitu dukungan sosial
diperoleh dengan cara:
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 7 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 7 item x 5 = 35
Nilai terendah = 7 x 1 = 7
(2) Mencari nilai interval kelas
= 6
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi dukungan sosial adalah 6.
f) Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual
Hasil analisis deskriptif dimensi yang keenam, yaitu memberi stimulasi
intelektual diperoleh dengan cara:
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 7 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 7 item x 5 = 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Nilai terendah = 7 x 1 = 7
(2) Mencari nilai interval kelas
= 6
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi dukungan sosial adalah 6.
g) Dimensi Membangun Kultur Sekolah
Hasil analisis deskriptif dimensi yang ketujuh, yaitu membangun kultur
sekolah diperoleh dengan cara:
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 7 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 8 item x 5 = 40
Nilai terendah = 8 x 1 = 8
(2) Mencari nilai interval kelas
= 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi membangun kultur sekolah adalah
6.
h) Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif
Hasil analisis deskriptif dimensi yang kedelapan, yaitu memberi
menciptakan struktur kolaboratif diperoleh dengan cara:
(1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Karena terdapat 7 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 7 item x 5 = 35
Nilai terendah = 7 x 1 = 7
(2) Mencari nilai interval kelas
= 6
Maka diperoleh nilai interval kelas dimensi menciptakan struktur
kolaboratif adalah 6.
2) Efikasi Kolektif Guru
Hasil analisis deskriptif pada variabel efikasi kolektif guru diperoleh dengan
cara:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
a) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Terdapat 21 item pertanyaan dengan Skala Likert 5 pilihan maka diperoleh
nilai tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 21 x 5 = 105
Nilai terendah = 21 x 1 = 21
b) Mencari nilai interval kelas
= 17
Maka diperoleh nilai interval kelas efikasi kolektif sebesar 6.
2. Teknik Pengujian Hipotesis
a. Uji Prasyarat
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian merupakan langkah yang dilakukan untuk
mengetahui apakah setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Untuk
menguji normalitas data, maka dalam penelitian ini menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov dibandingkan dengan taraf kesalahan 5% (a= 0.05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2) Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linear atau tidak. Pengujian menggunakan SPSS 17. Uji
linearitas ini digunakan dengan analisis varians menggunakan rumus F. Rumus
yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut.
Rumus:
Keterangan:
F =Bilangan untuk linearitas
= Varian tuna cocok
= Varian kekeliruan
Linearitas memiliki kriteria sebagai berikut:
a) Jika nilai Fhitung < Ftabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan
(dk) = (k-2) dan (n-k) maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat
bersifat linear.
b) Jika nilai Fhitung > Ftabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan
(dk) = (k-2) dan (n-k) maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat
bersifat tidak linear.
b. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji apakah hipotesis yang telah
ditetapkan dalam penelitian ditolak atau didukung. Hipotesis dalam penelitian
ini sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
1) Ho: Tidak ada kontribusi yang signifikan antara kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru.
2) Ha: Terdapat kontribusi yang signifikan antara kepemimpinan
transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru.
Hipotesis penelitian didukung apabila nilai thitung > ttabel, maka terdapat
kontribusi yang signifikan (Ho diterima), sedangkan apabila nilai thitung < ttabel,
maka tidak ada kontribusi yang signifikan (Ho ditolak).
Dalam penelitian ini, untuk menguji hipotesis menggunakan regresi linear
sederhana.
c. Regresi Linear Sederhana
Pada analisis regresi linear sederhana, akan dicari persamaan regresi linear
sederhana yang dirumuskan sebagai berikut.
Y = a + bX
Keterangan:
Y= Efikasi kolektif guru
a= konstanta
X= Kepemimpinan transformasional kepala sekolah
b= Koefisien regresi
Sebelum menghitung menggunakan rumus di atas, maka harus mencari nilai a
dan b menggunakan rumus sebagai berikut.
a=
22
2
XXn
XYXXY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b= 22
XXn
YXXYn
Keterangan:
Y= Variabel efikasi kolektif guru
a= Konstanta (nilai Y jika tidak ada X)
b=Koefisien regresi (kecenderungan perubahan Y dengan adanya X)
X=Variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah
n= Banyaknya sampel
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan
uji r2, F, dan standar koefisien.
(a) Koefisien Determinasi (r2)
Uji koefisien determinasi (r2) dilakukan untuk mengetahui kekuatan
pengaruh dan hubungan antara variabel penduga (kepemimpinan
transformasional kepala sekolah) terhadap variabel bergantung (efikasi kolektif
guru).
Nawari (2010) nilai r2
berkisar 0 sampai 1. Jika r2
mendekati 1 maka
menunjukkan pengaruh variabel penduga (kepemimpinan transformasional
kepala sekolah) terhadap variabel bergantung (efikasi kolektif guru) semakin
kuat. Sebaliknya, jika r2 mendekati 0 maka pengaruh variabel penduga
(kepemimpinan transformasional kepala sekolah) terhadap variabel bergantung
(efikasi kolektif guru) semakin lemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Sedangkan untuk mencari nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan kekuatan
hubungan fungsional variabel bergantung (efikasi kolektif guru) dengan
variabel penduga (kepemimpinan transformasional kepala sekolah).
(b) Uji F
Dilakukan untuk melihat arah pada taraf kepercayaan 95%. Pengujian
harga F dengan pendekatan analisis model Anova. Kemudian pengujian
dengan cara membandingkan Fhitung dan Ftabel. Kriterian probabilitas harga F
adalah Fhitung > Ftabel dengan derajat kebebasan tertentu. Proses analisis uji F
dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16. Sumber data berasal dari output
ANOVA. Pengujian dilakukan dengan taraf signifikansi 0,05.
(c) Standar Koefisien
Uji standar koefisien dilakukan untuk menjelaskan tingkat kepentingan
masing-masing variabel independen (efikasi kolektif guru) dalam model
regresi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. SMP Negeri 1 Tempel
1. Data Kelembagaan
a. Nama Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tempel
b. Status Sekolah : Negeri
c. Alamat Sekolah : Jalan Magelang km. 17, Ngebong Margorejo
Tempel Sleman
2. Sejarah Sekolah
SMP N 1 Tempel yang berlokasi di Jalan Magelang Km 17 Ngebong
Margorejo Tempel Kabupaten Sleman merupakan sekolah yang telah
mengalami beberapa kali perubahan. Sekolah ini berdiri tahun 1981 Surat
Keputusan Nomor 0219/0/1981, tertanggal 14 Juli 1981, dengan nama SMP
Negeri 1 Tempel. Selanjutnya karena adanya Nomenklatur nama sekolah oleh
pemerintah pada tahun 1981, Nama SMP N 1 Tempel berubah menjadi SLTP
Negeri 1 Tempel, Kemudian karena banyaknya animo masyarakat
memasukkan anaknya di sekolah ini maka pada tahun 1985 sekolah
menambah jumlah rombel menjadi 12, masing-masing tingkat ada 4
rombel.Akhirnya pada 1 Desember 2003 nama sekolah dari SLTP N 1 Tempel
berubah lagi menjadi SMP N 1 Tempel, dengan jumlah rombel ada 18 sampai
sekarang. Selama mulai berdiri sampai saat ini SMP N 1 Tempel sudah
mengalami pergantian pimpinan sebanyak 8 kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3. Visi dan Misi
a. Visi :
Terwujudnya SMP Negeri 1 Tempel yang berprestasi, terampil,agamis,
berbudi pekerti luhur, berbudaya dan berwawasan global.
Indikator Visi :
1) Memiliki kurikulum sekolah yang memadai
2) Terpenuhi standar proses
3) Terpenuhi standar kelulusan
4) Terpenuhi standar tenaga kependidikan
5) Terpenuhi standar pengelolaan
6) Terpenuhi fasilitas pendidikan
7) Terpenuhi standar pembiayaan pendidikan
8) Terpenuhi standar penilaian
9) Terciptanya suasana kehidupan sekolah yang agamis
10) Terciptanya sikap perilaku yang menjujung tinggi budi pekerti luhur
11) Memiliki budaya dan lingkungan sekolah yang kondusif
12) Terciptanya sikap perilaku masyarakat sekolah yang berwawasan global
13) Terpenuhinya prestasi belajar peserta didik sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan sekolah
14) Terciptanya sekolah yang berwawasan gender dan berpendidikan karakter
b. Misi :
1) Melaksanakan Pembelajaran sesuai standar nasional pendidikan
2) Menyusun dan melaksanakan kurikulum SMP N 1 Tempel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3) Melaksanakan pembinaan karakter yang berwawasan gender dalam
pengembangan diri peserta didik.
4) Meningkatkan Kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
5) Mewujudkan pendidikan yang bermutu, efisien, dan relevan serta berdaya
saing tinggi
6) Mewujudkan sistem pendidikan yang transparan, akuntabel, partisipatif dan
efektif
7) Meningkatkan pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan secara
maksimal
8) Mendayagunakan Sumber-sumber pembiayaan dari BOS semaksimal
mungkin sesuai peraturan yang berlaku
9) Mengelola keuangan dengan transparan dan akuntabel
10) Mewujudkan suasana agamis dalam proses pembelajaran di sekolah
11) Melaksanakan penilaian hasil belajar sesuai standar penilaian
12) Melaksanakan Manajemen sekolah yang berbasis partisipatif
13) Mewujudkan budaya sekolah yang kondusif
14) Mengembangkan seni budaya daerah
15) Mewujudkan suasana yang mendukung sekolah berwawasan global.
4. Fasilitas Sekolah
a. Tanah
1) Tanah ditempati 1 495 Pem. Desa Baik
2) Tanah tidak ditempati
3) Tanah untuk kegiatan praktek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
4) Tanah untuk pengembangan
b. Ruang akademik
1) Ruang Kelas 18 Baik
2) Laboratorium sains 2 Baik
3) Lab Komputer 2 Baik
4) Lab Bahasa
5) Ruang Olah Raga
6) Perpustakaan 1 Baik
7) Ruang Seni 1 Cukup
8) Ruang Ketrampilan 1 Cukup
c. Ruang Non Akademik
1) Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2) Ruang Wakil Kepala Sekolah
3) Ruang Guru 2 Baik
4) Ruang Reproduksi
5) Ruang Tata Usaha 2 Baik
d. Ruang Pelengkap
1) Ruang Ibadah 1 Baik
2) Ruang koperasi sekolah 1 Baik
3) Ruang pramuka dan PMI
4) Ruang Konseling
5) Ruang serbaguna
6) Toilet 12 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
7) Ruang Kesehatan Murid 1 Baik
e. Audio Visual Aid untuk pendisikan (AVA for Education)
1) AVA untuk sains
2) AVA untuk ilmu sosial
3) AVA untuk matematika
4) AVA untuk ketrampilan
5) AVA untuk lainnya
5. Guru
SMP N 1 Tempel mempunyai 34 orang guru. Untuk lebih jelasnya daftar
guru akan dilampirkan.
B. SMP Negeri 2 Tempel
1. Data Kelembagaan
a. Nama Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tempel
b. Status Sekolah : Negeri
c. Alamat Sekolah : Jalan Tempel – Balangan KM 7,5 Banyurejo Tempel
Sleman
2. Sejarah
SMP N 2 Tempel berdiri pada tahun 1979 dan ijin operasional sekolah
030/U/1979. Status akreditasi adalah A tahun akreditasi 2011. Sekolah ini pada
awalnya sama seperti pada sekolah lainnya tetapi pada saat ini ada satu kelas
khusus buat kelas olahraga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3. Visi dan Misi
a. VISI
“Unggul Dalam Prestasi,Taqwa, Berbudaya & Berwawasan Lingkungan”
Indikatornya:
1) Terwujudnya kurikulum dan SKL satuan pendidikan yang berkualitas
2) Unggul dalam prestasi dalam berbagai tingkatan
3) Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien
4) Tenaga pendidik dan kependidikan mampu berkomuniksi dengan efektif
5) Tersedianya sarana dan prasrana pembelajaran yang memadai
6)Terwujudnya manajemen yang transparan dan bertanggungjawab.
7) Terwujudnya pembiayaan pendidikan yang memadai
8) Terwujudnya perangkat penilaian yang aplikatif
9) Terwujudnya budaya yang dinamik dan patriotik
10)Terwujudnya nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari
11) Terwujudnya lingkungan yang hijau, sejuk dan nyaman
b. MISI
1) Mewujudkan kurikulum dan SKL satuan pendidikan yang berkualitas
2) Mewujudkan prestasi yang unggul dalam berbagai tingkat .
3) Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien
4) Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan mampu berkomuniksi
dengan efektif
5) Mewujudkan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai
6) Mewujudkan manajemen yang transparan dan akuntabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
7) Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai
8) Mewujudkan perangkat penilaian yang aplikatif
9) Mewujudkan budaya yang dinamik dan patriotik
10) Mewujudkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari
11) Mewujudkan lingkungan yang hijau,sejuk dan nyaman
4. Sarana dan Prasarana
a. Gedung Sekolah
Gedung sekolah terdiri dari Ruang Kepala Sekolah, Ruang Kelas, Aula,
Ruang Guru, Mushola, dan lain-lain.
b. Laboratorium IPA
Laboratorium IPA yang terdiri dari Laboratorium Fisika dan Laboratorium
Biologi.
c. Laboratorium Multimedia
Laboratorium merupakan laboratorium Multi fungsi yang dapat digunakan
sebagai Laboratorium Komputer, Internet dan Multimedia
d. Perpustakaan
e. Kantin Sekolah
f. Hotspot Area
g. Fasilitas Olah Raga
h. UKS
i. Lapangan Sepak bola
j. Parkiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
5. Guru
SMP N 2 Tempel mempunyai 28 orang guru. Untuk lebih jelasnya data guru
akan dilampirkan.
C. SMP Negeri 3 Tempel
1. Data Kelembagaan
a. Nama Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Tempel
b. Status Sekolah : Negeri
c. Alamat Sekolah : Jalan Gendol Pondokrejo Tempel Sleman
2. Sejarah
SMP Negeri 3 Tempel terletak di desa Pondokrejo Tempel Sleman, sekolah
dibuka tahun 1983 dan tahun terahkir sekolah ini di renovasi pada tahun 2006,
status tanah adalah hak milik luas tanah 8.782 m2 sedangkan luas bangunan
1.928 m2.
3. Visi dan Misi
a. VISI
“Disiplin pribadi dalam berbudaya berprestasi”
Indikator :
1) Disiplin dalam keimanan dan taqwa
2) Disiplin dalam tata tertib
3) Prestasi dalam perolehan Nilai Ujian Nasional
4) Prestasi dalam olahraga
5) Budaya bersopan santun
6) Prestasi dalam bahasa inggris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
7) Prestasi dalam aplikasi komputer
b.MISI
1) Melakukan pembinaan dan bimbingan secara efektif dan optimal terhadap
sesama warga sekolah
2) Meningkatkan kedisiplinan terhadap sesama warga sekolah
3) Efektifitas pembelajaran dan bimbingan agar siswa berkembang secara
optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya
4) Melatih peserta didik untuk dapat menguasai seni suara, seni musik,
mading, berorganisasi, komputer, karya ilmiah, dan ketrampilan lain
5) Menyediakan wahana dan menyelenggarakan pembinaan olahraga dalam
kegiatan ekstrakulikuler
6) Meningkatkan budaya sopan santun dan budi pekerti di sekolah
7) Menyelenggarakan pembinaan berbahasa inggris dalam pembelajaran
bahasa inggris
8) Menyediakan wahana dan penyelenggaraan kegiatan ekstrakulikuler
komputer
4. Sarana dan Prasarana
a. Gedung Sekolah
Gedung sekolah terdiri dari Ruang Kepala Sekolah, Ruang Kelas, Aula,
Ruang Guru, dan lain-lain.
b. Laboratorium IPA
Laboratorium IPA yang terdiri dari Laboratorium Fisika dan Laboratorium
Biologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
c. Laboratorium Multimedia dan bahasa
Laboratorium merupakan laboratorium Multi fungsi yang dapat digunakan
sebagai Laboratorium Komputer, Internet dan Multimedia serta laboratorium
bahasa
d. Perpustakaan
e. Kantin Sekolah
f. Hotspot Area
g. Fasilitas Olah Raga
h. UKS
i. Lapangan sepak bola
j. Lapangan basket
k. Taman
l. Parkiran
m. Ruang Karawitan
5. Guru
SMP N 3 Tempel mempunyai 23 orang guru. Untuk lebih jelasnya data guru
akan dilampirkan.
D. SMP Negeri 4 Tempel
1. Data Kelembagaan
a. Nama Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Tempel
b. Status Sekolah : Negeri
c. Alamat Sekolah : Soka Merdikorejo Tempel Sleman
2. Sejarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
SMP Negeri 4 Tempel terletak di Dusun Sokategal Desa Merdikorejo
Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman. Sejarah berdirinya dimulai dengan
adanya Keputusan Desa Merdikorejo Kecamatan Tempel Kabupaten Dati II
Sleman Nomor : 08/Pem/VI/1991, tanggal 14 Juni 1991 tentang Persetujuan
Pembebasan Tanah Kas Desa Merdikorejo Kecamatan Tempel untuk
Pembangunan SMP Negeri Tempel di Merdikorejo, yang pada waktu itu
Kepala Desa Merdikorejo dijabat oleh Bapak R. Hery Indarto. Selanjutnya
Pemerintah Desa Merdikorejo Kecamatan Tempel kabupaten Sleman
mengajukan surat Kepada Guberbur Kepala Daerah Tingkat I Daerah Istimewa
Yogyakarta Lewat Bapak Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sleman Nomor
140.19/Pem/VI/91 tentang Penyediaan Tanah untuk SMP. Berdasarkan
Keptusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor :
99/12/KPTS/1991 tanggal 7 Nopember 1991 yaitu Paku Alam VIII
memberikan ijin kepada Pemerintah Desa Merdikorejo Kecamatan Tempel
Kabupaten Sleman untuk menjual/ melepaskan tanah desanya persil S. 21 klas
III dan persil S 20 kelas III seluas + 6.000 m2 yang terletak di Dusun Sokategal
Desa Merdikorejo kepada Proyek Peningkatan SMP dan SMA Daerah
Istimewa Yogyakarta yang akan dipergunakan untuk pembangunan Gedung
Sekolah 1 (satu) Unit Gedung Baru SMP 3 Tempel. Adapun peresmian Gedung
SMP Negeri 3 Tempel dengan penandatanganan Prasasti diresmikan oleh
Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi DIY beliau Bapak Dr. Sulistyo,
M.BA pada tanggal 9 Juli 1992.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Kemudian pada awal tahun Pelajaran 1992/1993 SMP Negeri 3 Tempel
mulai menerima siswa baru sebanyak 2 kelas dengan jumlah siswa sebanyak
80 siswa.
Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia nomor : 0313/O/1993 , tanggal 23 Agustus 1993 tentang
Pembukaan dan Penegerian Sekolah Tahun pelajaran 1992/1993 pada waktu
Mendikbud RI adalah Bapak Dr. Ing Wardiman Joyonegoro dan membuka
secara resmi SMP Negeri 3 Tempel. Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1
April 1993 yang selanjutnya dijadikan hari Lahirnya SMP Negeri 3 Tempel.
Nama SMP Negeri 3 Tempel dipakai sejak berdirinya sampai tahun 1997.
Kemudian dengan adanya aturan Pemerintah tentang : Perubahan nama
dengan Nomor : 034/O/1997 tanggal 7 Maret 1997 maka SMP Negeri 3
Tempel berubah nama menjadi SLTP Negeri 4 Tempel yang mulai berlaku
sejak tahun 1997 sampai Tahun 2004. Selanjutnya nama SLTP Negeri 4
Tempel berubah lagi menjadi SMP Negeri 4 Tempel sejak tanggal 1 April 2004
sampai sekarang. Dan tanggal 1 April 1993 tetap dijadikan hari lahirnya SMP
Negeri 4 Tempel Sleman Yogtakarta
Adapun Kepala Sekolah sejak berdirinya adalah sebagai berikut :
a. Bapak Suratman, B.A dari tahun 1993 s.d.199 (Kepala SMPN 3 Tempel)
b. Bapak Mulyono, B.A. dari tahun 199 s.d. (Kepala SLTPN 4 Tempel)
c. Bapak Bambang Sutrisno, S.Pd. tahun 20 s.d.2006 (Kepala SMPN 4
Tempel)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
d. Bapak Drs. Baedin dari tahun 2006 sampai sekarang (Kepala SMPN 4
Tempel).
3. Visi dan Misi
a. VISI
"BERIMAN, BERBUDI LUHUR, BERPRESTASI DAN BERJIWA
MANDIRI“
Indikator:
1) Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian
2) Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
3) Ingin mencapai keunggulan
4) Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah.
5) Mendorong adanya perubahan yang lebih baik
6) Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah.
b. MISI
1). Meningkatkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianut dan
etika moral, sehingga menjadi sumber kearifan dalam ber-tindak.
2). Mengkondisikan warga sekolah untuk berdisiplin dan berbudi pekerti luhur
lewat keteladanan sikap dan perilaku serta tindakan.
3). Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap
siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang di-
miliki.
4). Menumbuhkan semangat untuk berprestasi bagi semua warga sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
5). Mengintegrasikan pendidikan ketrampilan/wirausaha pada mata pelajaran
muatan lokal dan ekstra kurikuler.
4. Sarana dan Prasarana
a.Gedung Sekolah
Gedung sekolah terdiri dari Ruang Kepala Sekolah, Ruang Kelas, Aula,
Ruang Guru, dan lain-lain.
b. Laboratorium IPA
Laboratorium IPA yang terdiri dari Laboratorium Fisika dan Laboratorium
Biologi
c. Laboratorium Multimedia dan bahasa
Laboratorium merupakan laboratorium Multi fungsi yang dapat digunakan
sebagai Laboratorium Komputer, Internet dan Multimedia serta laboratorium
bahasa
d. Perpustakaan
e. Kantin Sekolah
f. Hotspot Area
g. Fasilitas Olah Raga
h. UKS
5. Guru
SMP N 4 Tempel mempunyai 19 orang guru. Untuk lebih jelasnya data akan
dilampirkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
E. SMP Muhamadiyah 1 Tempel
1. Data Kelembagaan
a. Nama Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Muhamadiyah 1 Tempel
b. Status Sekolah : Muhamadiyah
c. Alamat Sekolah : Jalan Gendol- Tempel Sleman
2. Sejarah
SMP Muhammadiyah 1 Tempel telah berdiri tahun 1970, meskipun pada
tahun 1971 baru mendapatkan ijin operasional untuk menyelenggarakan
pendidikan pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP). Usia 45 tahun
adalah usia yang sudah cukup matang dan siap menjadi sebuah sekolah pilihan
bagi masyarakat, khususnya sekitar SMP Muhammadiyah 1 Tempel. Oleh
karena itu mengelola SMP Muhammadiyah 1 Tempel dengan sebaik-baiknya
menjadi bagian tugas dari semua stakeholder untuk mengembangkannya
menjadi sekolah yang dapat mewujudkan peserta didik yang unggul dalam
ibadah, prestasi bertambah, berakhlak karimah, berbudaya, ilmiah, dan
berwawasan lingkungan”.
SMP Muhammadiyah 1 Tempel terletak di Dusun Gendol, Desa
Sumberrejo, Tempel, Sleman. Secara geografis SMP Muhammadiyah berada di
pinggiran Kabupaten Sleman, bahkan terletak di perbatasan antara Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Propinsi Jawa Tengah. Lebih tepatnya di
sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang
Propinsi Jawa Tengah, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sleman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Turi dan sebelah selatan
berbatasan dengan kecamatan Seyegan.
3.Visi dan Misi
a. VISI
"menjadikan sekolah yang dapat membentuk peserta didik unggul dalam
ibadah, prestasi bertambah, berakhlak karimah, berbudaya, berwawasan
global dan lingkungan”.
b. MISI
1) Menyelenggarakan pendidikan secara terpadu, terarah dengan
mengintergrasikan ilmu, agama dan amal sholih.
2) Mencetak generasi muslim yang taat dalam agama, senantiasa
berprestasi dan berkarya dengan berlandaskan kepada nilai-nilai luhur Al-
Qur‟an dan As-Sunnah, menjadi kader Muhammadiyah.
3) Mencetak generasi muda
4) Mewujudkan hubungan yang harmonis antara sekolah dengan lingkungan
dan masyarakat.
Adapun tujuannya adalah :
1) Melaksanakan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.
2) Tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional dan
senantiasa meningkatkan kompetensinya.
3) Membiasakan peserta didik berperilaku Islami, menanamkan kebiasaan
amar ma‟ruf nahi munkar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4) Mencetak peserta didik taat beribadah, memiliki nilai akademik dan non
akademik yang baik, meningkatkan prestasi dan senantiasa berkarya dalam
kehidupannya.
5) Mencetak peserta didik yang lancar membaca al-Qur‟an, hafal juz 30,
senantiasa mengamalkan nilai-nilai luhur dalam al-Qur‟an dan as-Sunnah.
5. Guru
SMP Muhamadiyah 1 Tempel mempunyai 12 orang guru. Untuk lebih
jelasnya data akan dilampirkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2015. Objek
dalam penelitian ini adalah kepemimpinan transformasional kepala sekolah
dengan efikasi kolektif guru SMP di Kecamatan Tempel. Responden dalam
penelitian ini adalah guru-guru SMP di Kecamatan Tempel. Data dalam
penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak 100 responden
kepada 100 guru yang tersebar di empat SMP Negeri di Kecamatan Tempel
meliputi SMP N 1 Tempel, SMP N 2 Tempel, SMP N 3 Tempel, SMP N 4
Tempel dan SMP Muhamadiyah 1 Tempel. Jumlah kuesioner yang kembali
sebanyak 80 kuesioner (respon rate 80%). Kuesioner yang berubah semua
butir pernyataannya diisi secara lengkap. Berikut ini akan disajikan mengenai
identitas dan deskripsi responden berdasarkan data penelitiannya.
A. Hasil Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data
primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menyebar kuesioner untuk
mendapat data dari para guru. Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2,
pertama data yang berisi pernyataan tentang kepemimpinan transformasional
kepala sekolah, dan yang kedua adalah tentang efikasi kolektif guru. Adapun
hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Demografi Responden
Demografi responden dalam penelitian ini meliputi karakteristik responden
dan analisis statistik deskriptif kedua variabel yang meliputi kepemimpinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru. Adapun
pembahasan mengenai masing-masing analisis deskriptif adalah sebagai
berikut:
a. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini adalah tingkat
pendidikan, status pekerjaan dan masa kerja.
1) Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan dalam penelitian ini dibedakan menjadi
lima kelompok tingkat pendidikan terakhir yaitu S2, S1, D3, D2 dan D1. Hasil
analisis data berdasarkan tingkat pendidikan dapat ditunjukan pada tabel
berikut :
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase %
S2 1 1%
S1 65 81%
D3 10 12%
D2 2 3%
D1 2 3%
Jumlah 80 100%
Sumber : Data Primer, diolah 2015
Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa sebagian besar responden (%)
mempunyai tingkat pendidikan S1 sebanyak 65. Hal itu dikarenakan guru-guru
di wajibkan berijasah strata 1 dapat sesuai dengan bidangnya. Dengan
demikian responden penenelitian dengan sampel sebanyak 65 responden
didominasi oleh tingkat pendidikan S1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2) Status Pekerjaan
Dalam penelitian ini, status pekerjaan responden dikelompokan menjadi tiga
kelompok guru tetap yayasan, PNS dan honorer. Hasil analisis data
berdasarkan status pekerjaan dapat ditunjukan pada tabel berikut :
Tabel 5.2 Karakteristi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan
Status Pekerjaan Jumlah Persentase%
Guru tetap yayasan 11 14%
PNS 62 77%
Honorer 7 9%
Jumlah 80 100%
Sumber : Data Primer, diolah 2015
Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa sebagian besar responden (%)
sebanyak 62 guru berstatus pekerjaan PNS. Hal ini dikarenakan guru yang
memiliki status PNS dianggap memiliki kesetian, kejujuran, prestasi kerja,
loyalitas, dedikasi dan partisipasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden berstatus PNS.
3) Masa Kerja
Dalam penelitian ini masa kerja responden dikelompokan menjadi empat
kelompok masa kerja, seperti tercantum pada tabel berikut :
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja (tahun) Jumlah Persentase %
0-3 pemula 7 9%
4-10 15 19%
>11 58 72%
Jumlah 80 100
Sumber : Data Primer, diolah 2015
Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa sebagian besar masa kerja
responden (%) di atas lebih dari 11 tahun. Hal ini dikarenakan guru-guru di
sekolah tersebut lebih berpengalaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
kelima sekolah yang di teliti kebanyakan guru-guru memiliki masa kerja di
sekolah lebih dari 11 tahun.
2. Deskripsi Variabel
Deskripsi variabel bertujuan untuk menggambarkan masing-masing variabel
yang terdapat dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini variabel-variabel
tersebut meliputi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan efikasi
kolektif guru. Berikut hasil deskripsi variabel kepemimpinan transformasional
yang dihitung per dimensinya dan efikasi kolektif guru.
a. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
1) Dimensi Visi Bersama
Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala
sekolah pada dimensi visi bersama bersifat transformatif.
Artinya kepala sekolah mampu untuk mengembangkan dan menyalurkan
visi kepada guru maupun karyawan serta mampu membuat mereka memahami
dan terinspirasi untuk melakukan visi tersebut.Berikut ini di sajikan tabel
dimensi visi bersama
Tabel 5.4 Kategori Dimensi Visi Bersama
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 21-25 18 22,5%
Transformatif 16-20 59 73,75%
Cukup transformatif 11-15 3 3,75%
Tidak Transformatif 6-10 0 0
Sangat tidak Transformatif 1-5 0 0
Jumlah 80 100
Sumber: Data Primer, diolah 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
2) Dimensi Membangun Konsensus Sekolah
Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala
sekolah pada dimensi membangun konsensus sekolah bersifat transformatif.
Artinya kepemimpinan kepala sekolah sudah berupaya mendorong supaya
para guru dan staf dapat bersatu dan bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Berikut ini di sajikan tabel membangun konsensus sekolah.
Tabel 5.5 Kategori Dimensi Membangun Konsensus Sekolah
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 13-15 5 6,25%
Transformatif 10-12 68 85%
Cukup transformatif 7-9 7 8,75%
Tidak Transformatif 4-6 0 0
Sangat tidak Transformatif 1-3 0 0
Jumlah 80 100
Sumber: Data Primer, diolah 2015
3) Dimensi Ekspektasi Kinerja yang Tinggi
Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala
sekolah pada dimensi ekspektasi kinerja yang tinggi bersifat transformatif.
Artinya kepemimpinan kepala sekolah menunjukan ekspektasi kinerja yang
tinggi terhadap guru dan karyawan agar guru bekerja secara inovatif, pekerja
keras serta profesional.
Berikut ini disajikan tabel ekspektasi kinerja yang tinggi SMP di
Kecamatan Tempel.
Tabel 5.6 Kategori Dimensi Ekspektasi Kinerja yang Tinggi
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 17-20 12 15%
Transformatif 13-16 61 76,25%
Cukup transformatif 9-12 7 8,75%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tidak Transformatif 5-8 0 0
Sangat tidak Transformatif 1-4 0 0
Jumlah 80 100
Sumber: Data Primer, diolah 2015
4) Dimensi Menjadi Model
Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala
sekolah pada dimensi menjadi model bersifat transformatif.
Artinya kepemimpinan kepala sekolah sudah memberikan contoh yang baik
baik bagi para guru, karyawan dan siswa. Berikut ini di sajikan tabel dimensi
menjadi model SMP di Kecamatan Tempel.
Tabel 5.7 Kategori Dimensi Menjadi Model
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 38-45 24 30%
Transformatif 30-37 42 52,5%
Cukup transformatif 22-29 14 17,5%
Tidak Transformatif 14-21 0 0
Sangat tidak Transformatif 6-13 0 0
Jumlah 80 100
Sumber: Data Primer, diolah 2015
5) Dimensi Dukungan Sosial
Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala
sekolah pada dimensi dukungan sosial bersifat transformatif.
Artinya kepemimpinan kepala sekolah sudah mau mendegarkan ide dari
para guru, memahami betul kemampuan dan ketertarikan mereka serta mencari
tahu pemahaman para guru terhadap suatu masalah serta memberikan pujian
atas kerja keras yang baik. Berikut ini di sajikan tabel dimensi dukungan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 5.8 Kategori Dimensi Dukungan Individual
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 29-35 26 32,5%
Transformatif 22-28 48 60%
Cukup transformatif 15-21 6 7,5%
Tidak Transformatif 8-14 0 0
Sangat tidak Transformatif 1-7 0 0
Jumlah 80 100
Sumber: Data Primer,diolah 2015
6) Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual
Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala
sekolah pada dimensi memberi stimulasi intelektual bersifat transformatif.
Artinya kepemimpinan kepala sekolah sudah mendorong staf dan guru
untuk mencoba sesuatu yang baru serta mengajak guru dan staf untuk
memikirkan dan mempertimbangkan asumsi-asumsi mengenai pekerjaan
supaya asumsi itu bisa diwujudkan. Berikut ini di sajikan tabel dimensi
memberi stimulasi intelektual.
Tabel 5.9 Kategori Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 29-35 22 27,5%
Transformatif 22-28 54 67,5%
Cukup transformatif 15-21 4 5%
Tidak Transformatif 8-14 0 0
Sangat tidak Transformatif 1-7 0 0
Jumlah 80 100
Sumber: Data primer, diolah 2015
7) Dimensi Membangun Kultur Sekolah
Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala
sekolah pada dimensi membangun kultur sekolah bersifat transformatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Artinya kepemimpinan kepala sekolah sudah mampu membangun nilai,
keyakinan dan norma sekolah serta menciptakan suasana saling percaya dan
perhatian satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai
bersama. Berikut ini di sajikan tabel dimensi membangun kultur sekolah.
Tabel 5.10 Kategori Dimensi Membangun Kultur Sekolah
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 34-40 21 26,25%
Transformatif 27-33 43 53,75%
Cukup transformatif 20-26 14 17,5%
Tidak Transformatif 13-19 2 2,5%
Sangat tidak Transformatif 6-12 0 0
Jumlah 80 100
Sumber: Data Primer, diolah 2015
8) Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif
Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala
sekolah pada dimensi menciptakan struktur kolaboratif bersifat transformatif.
Artinya kepemimpinan kepala sekolah sudah memberikan kesempatan
kepada para guru dan staf untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan yang
membuat guru merasa bahwa diri mereka sangat dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan untuk kebaikan bersama. Berikut di sajikan tabel
dimensi menciptakan struktur kolaboratif.
Tabel 5.11 Kategori Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Transformatif 29-35 13 16,25%
Transformatif 22-28 63 78,75%
Cukup transformatif 15-21 4 5%
Tidak Transformatif 8-14 0 0
Sangat tidak Transformatif 1-7 0 0
Jumlah 80 100
Sumber: Data Primer, diolah 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b. Efikasi Kolektif
Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai efikasi kolektif masuk
kategori tinggi.
Artinya tingkat kepercayaan atau tingkat efikasi terhadapa sesama rekan
kerja sangat baik. Mereka saling percaya dan bergantung satu dengan yang lain
untuk mencapai tujuan bersama. Berikut di sajikan tabel efikasi kolektif guru.
Tabel 5.12 Kategori Efikasi kolektif Guru
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tinggi 88-105 17 21,25%
Tinggi 70-87 61 76,25%
Cukup 52-69 2 2,5%
Rendah 34-51 0 0
Sangat Rendah 16-33 0 0
Jumlah 80 100%
Sumber: Data Primer, diolah 2015
3. Analisis Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas data digunakan untuk mengetahui
apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Normalitas dari
distribusi data yang terkumpul perlu diuji untu menentukan langkah
selanjutnya dalam analisis data. Uji normalitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji sample Kolmogorrov-Smirnov dengan tingkat
kepercayaan 5%. Untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi normal atau
tidak dapat ditentukan dengan:
1) Jika nilai probabilitas (asym sig) > 0,05 maka distribusi dapat dikatakan
normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2) Jika nilai probabilitasnya (asym sig) < 0,05 maka distribusi tersebut tidak
normal.
3) Output dari hasil olah data normalitas menggunakan SPSS dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini:
Tabel 5.13 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KT EKG
N 80 80
Normal Parametersa Mean 0.019088 76.4625
Std. Deviation 0.208663 4.69026
Most Extreme Differences Absolute .126 .102
Positive .093 .102
Negative -.126 -.096
Kolmogorov-Smirnov Z 1.130 .910
Asymp. Sig. (2-tailed) .155 .379
Sumber: Data diolah 2015
Berdasarkan output normalitas diatas dapat dilihat bahwa nilai asym. Sig (2-
tailed) pada variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebesar
0,155 dan efikasi kolektif guru sebesar 0,379. Berdasarkan ketentuan bahwa
dikatakan normal jika nilai asym. Sig (2-tailed) > 0,05, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa data kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan
efikasi kolektif guru berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas varians dilakukan untuk membuktikan data yang akan
dianalisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 5.14 Uji Homogenitas Varians
Test of Homogeneity of Variances
TOTALEKG
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.961 16 41 .513
Sumber: Data diolah 2015
Dari data di atas menunjukkan bahwa nilai sig sebesar 0,513 > 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan transformasional kepala
sekolah dengan variabel efikasi kolektif guru memiliki varians yang tidak jauh
berbeda keragamannya.
c. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel kepemimpinan
transformasional kepala sekolah memiliki hubungan yang linear atau tidak
dengan efikasi kolektif guru.
Tabel 5.15 Hasil Uji Linearitas
Variabel Df F hitung F tabel Kesimpulan
Kepemimpinan
transformasional*Efikasi
kolektif guru
1;37 0,029 4,10 Linear, karena
nilai
signifikansi
0,029 < 4,10
Sumber: Data primer, diolah 2015
Data dinyatakan linear apabila nilai F hitung < F tabel. Berdasarkan tabel
Anova di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 0,029 < F tabel
sebesar 4,10. Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan kepemimpinan
transformasional dengan efikasi kolektif guru dinyatakan linear.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
4. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini analisis regresi sederhana dilakukan untuk menguji dan
menganalisis variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap
efikasi kolektif guru.
Hipotesis dalam variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah
dengan efikasi kolektif guru adalah sebagai berikut:
Ho: tidak ada kontribusi positif antara kepemimpinan transformasional
kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru.
Ha: ada kontribusi positif antara kepemimpinan transformasional kepala
sekolah terhadap efikasi kolektif guru.
Hasil output dari SPSS sebagai berikut:
Tabel 5.16 Hasil Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 62.900 6.233 10.092 .000
KT .094 .032 .311 2.895 .005
Sumber: Data primer, diolah 2015
Berdasarkan hasil uji regresi di atas, maka didapatkan rumus sebagai berikut:
Y= 0,311X
Berdasarkan persamaan di atas, maka dapat deiketahui bahwa:
Koefisien regresi kepemimpinan transformasional kepala sekolah (b)
kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat dilihat dari
koefisien b 0,311 dengan signifikan sebesar 0,005. Artinya adalah variasi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
dalam kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh terhadap
variasi dalam efikasi kolektif guru.
Berdasarkan tabel 5.15, dapat disimpulkan bahwa kontribusi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah berpengaruh signifikan dengan efikasi kolektif
guru (sig= 0,005, sig < 0,05). Oleh karena nilai sig = 0,005 maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada kontribusi
kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru.
5. Uji R2
Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui kekuatan
pengaruh dan hubungan antara variabel penduga (kepemimpinan
transformasional kepala sekolah) terhadap variabel bergantung (efikasi kolektif
guru). Hasil output R2 dari SPSS dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 5.17 Uji R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .311a .097 .085 6.02040
Sumber: Data diolah 2015
Melihat tabel di atas menunjukkan bahwa nilai R2 sebesar 0,097, atau 9,7%
dimana nilai R2 tersebut mendekati 0. Artinya kekuatan kontribusi
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif bersifat
lemah. Selain itu sisa 90,3% yang artinya adalah efikasi kolektif dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
6. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji model, maksudnya untuk mengukur
kemampuan variabel independen yaitu kepemimpinan transformasional dapat
menjadi prediktor variabel dependen yaitu efikasi kolektif guru.
Hasil output dari Uji F dapat dilihat pada tabel 5.18
Tabel 5.18 Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 303.757 1 303.757 8.381 .005a
Residual 2827.131 78 36.245
Total 3130.888 79
Sumber: Data primer, diolah 2015
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai sig sebesar 0,005, jadi dapat
disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan transformasional kepala dapat
menjadi prediktor variabel efikasi kolektif
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru-guru terhadap
kepemimpinan transformasional kepala sekolah, tingkat efikasi guru-guru di
SMP Negeri 1 Tempel, SMP Negeri 2 Tempel, SMP Negeri 3 Tempel, SMP
Negeri 4 Tempel dan SMP Muhamadiyah 1 Tempel, dan kontribusi
kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru.
1. Persepsi guru-guru terhadap kepemimpinan transformasional kepala sekolah
dan tingkat efikasi guru.
Untuk rumusan pertanyaan nomor 1 mengenai persepsi guru-guru terhadap
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat dikatakan transformatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
karena dari kedelapan dimensi kepemimpinan transformasional bersifat
transformatif semua. Dimensi dari kepemimpinan transformasional yang
memiliki nilai tertinggi yang bersifat transformatif adalah dimensi kedua yaitu
membangun konsensus sekolah sebesar 85. Hal ini dapat diartikan bahwa
kepala sekolah yang berupaya mendorong supaya para guru dan staf dapat
bersatu dan bekerjasama serta membantu mereka dalam bekerja sama untuk
mencapai tujuan.
Selain dimensi kedua yang menurut persepsi guru mampu memberikan
pengaruh yang sangat baik bagi mereka, terdapat dimensi kedelapan yaitu
menciptakan struktur kolaboratif yang menduduki urutan kedua dengan jumlah
sebesar 78,75. Hal ini dapat diartikan bahwa bagi guru perilaku kepala sekolah
dimana dia memberikan kesempatan kepada para guru dan staf untuk ikut serta
dalam pengambilan keputusan yang terkait diri mereka mampu membuat guru
merasa bahwa diri mereka sangat dibutuhkan dalam pengambilan sebuah
keputusan untuk kebaikan bersama.
Selain dimensi kedelapan, masih terdapat dimensi yang menurut persepsi
guru bersifat transformatif adalah dimensi ketiga yaitu ekspektasi kinerja tinggi
sebesar 76,25. Hal ini dapat diartikan bahwa kepala sekolah yang menunjukkan
ekspektasi yang tinggi terhadap guru dan karyawan mampu membuat guru
bekerja secara inovatif, pekerja keras serta profesional.
Dimensi berikutnya yang bersifat transformatif adalah dimensi pertama atau
visi bersama sebesar 73,75. Hal ini dapat diartikan bahwa kepala sekolah
berupaya untuk mengembangkan dan menyalurkan visi kepada guru maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
karyawan serta mampu membuat mereka memahami dan terinspirasi untuk
melakukan visi tersebut.
Dimensi berikutnya yang bersifat transformatif adalah dimensi keenam
yaitu dimensi membangun stimulasi intelektual sekolah sebesar 67,5. Hal ini
dapat diartikan bahwa perilaku kepala sekolah mendorong staf dan guru untuk
mencoba sesuatu yang baru serta mengajak guru dan staf untuk memikirkan
dan mempertimbangkan kembali asumsi-asumsi mengenai pekerjaa mereka
dan apa yang dilakukan supaya asumsi itu bisa diwujudkan.
Dimensi berikutnya menurut persepsi guru transformatif adalah dimensi
kelima yaitu dukungan sosial sebesar 60. Hal ini dapat diartikan bahwa
perilaku kepala sekolah mau mendengarkan ide dari para guru, memahami
betul kemampuan dan ketertarikan mereka serta mencari tahu pemahaman para
guru terhadap suatu masalah serta memberikan pujian atas kerja keras yang
baik.
Dimensi berikutnya menurut persepsi guru transformatif adalah dimensi
ketujuh yaitu membangun kultur sekolah dengan jumlah sebesar 53,75. Hal ini
dapat dikatakan bahwa bagi para guru perilaku kepala sekolah untuk
membangun nilai, keyakinan dan norma sekolah, serta menciptakan suasana
saling percaya dan perhatian satu dengan yang lain sangat penting dalam
membina kerjasama antara kepala sekolah dengan guru untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Selanjutnya yang terahkir adalah di menjadi model jadi kepala sekolah
harus memberikan contoh yang baik supaya perilaku dan tindakannya bisa
menjadi contoh baik bagi para guru, karyawan dan siswa
Hal ini bisa terjadi karena kepala sekolah mampu menerapkan jenis
kepemimpinan yang mampu membuat para guru percaya, termotivasi dan mau
mengikuti apa yang dikatakan oleh kepala sekolah. Menurut Leithwood,
keberhasilan seorang kepala sekolah dalam menerapkan kepemimpinan
transformasional adalah dengan menerapkan kedelapan dimensi diatas.
Menurut hasil diatas dimana kedelapan dimensi bersifat transformatif, maka
dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah telah berhasil dalam menerapkan
kepemimpinan transformasional. Sedangkan dimensi dimana menurut persepsi
guru paling berpengaruh adalah dimensi kedua yaitu membangun konsensus
sekolah sebesar 85 mengapa dimensi membangun konsensus sekolah paling
tinggi karena dari seorang kepala sekolah yang mendorong agar para guru dan
staf dapat bersatu dan bekerja sama serta membantu mereka dalam
bekerjasama untuk mencapai tujuan. Jadi dorongan dan dukungan dari kepala
sekolah sangat dibutuhkan oleh guru-guru. Dan nilai terendah adalah menjadi
model artinya perilaku atau tindakan kepala sekolah dimana tindakannya bisa
menjadi contoh bagi guru-guru dan karyawan. Jika tindakan kepala sekolah
tidak baik atau tidak memberikan panutan yang baik kepada bawahan maka
bisa mengakibatkan kinerja guru-guru dan karyawan kurang baik juga.
Untuk menjawab pertanyaan kedua menunjukkan bahwa tingkat efikasi
kolektif masuk dalam kategori sangat tinggi sebesar 21,25%. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
tingkat efikasi guru tinggi sebesar 76,25% dan cukup tinggi sebesar 2,5%. Hal
ini dapat terjadi karena tingkat efikasi atau kepercayaan guru terhadap sesama
rekan kerja sangat bagus. Mereka saling percaya dan bergantung satu dengan
yang lain untuk mencapai tujuan bersama. Dalam usaha yang melibatkan
sistem saling ketergantungan, anggota atau para guru saling bekerjasama untuk
meraih tujuan kelompok atau mendapatkan hasil. Dalam penelitian ini, efikasi
kolektif guru pada lima SMP di Kecamatan Tempel sudah termasuk baik.
Untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga maka dapat dilihat pada
tabel 5.16.
Tabel 5.16 Hasil Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 62.900 6.233 10.092 .000
KT .094 .032 .311 2.895 .005
Sumber: Data primer, diolah 2015
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat kontribusi kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru sebesar 0,311
dengan signifikansi sebesar 0,005 < α, artinya bahwa erdapat kontribusi positif
antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif
guru. Kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah nilainya
cukup kecil. Hal ini terjadi karena masih banyak variabel yang mempengaruhi
efikasi kolektif guru selain kepemimpinan transformasional yang tidak dibahas
dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian yang telah diolah pada bab V
mengenai kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan
efikasi kolektif guru maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan persepsi guru terhadap kepemimpinan transformasional dapat
disimpulkan bahwa kedelapan dimensi menurut Leithwood bersifat
transformatif. Sedangkan dimensi yang paling mendominasi adalah
membangun konsensus sekolah. Hal ini dapat terjadi karena menurut persepsi
guru dimensi ini yang paling mampu dalam membawa sebuah perubahan dan
kenyaman bersama dimana seorang kepala sekolah mampu mendorong supaya
para guru dan staf dapat bersatu dan bekerjasama serta membantu mereka
dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan.
2. Berdasarkan tingkat efikasi kolektif guru, efikasi kolektif masuk dalam
kategori tinggi. Hal ini disebabkan karena kepercayaan guru terhadap sesama
rekan kerja sangat bagus. Mereka saling percaya dan bergantung satu dengan
yang lain untuk mencapai tujuan bersama. Dalam usaha yang melibatkan
sistem saling ketergantungan, anggota atau para guru saling bekerjasama untuk
meraih tujuan kelompok atau mendapatkan hasil. Setiap usaha membutuhkan
peran koordinasi yang kuat, strategi, komunikasi yang efektif, tujuan yang
kooperatif, dan penyesuaian hubungan satu dengan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
3. Besar kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan
efikasi kolektif guru bersifat lemah. Hal ini bisa terjadi karena masih banyak
variabel yang mempengaruhi efikasi kolektif guru selain kepemimpinan
transformasional yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
B. Keterbatasan penelitian
Penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dan kesulitasn yang
dialami, antara lain:
1. Peneliti menyadari bahwa kontribusi kepemimpinan transformasional
sangat kecil dan sisanya dipengaruhi oleh banyak faktor yang tidak dibahas
dalam penelitian ini.
2. Dalam penelitian ini terdapat responden yang mengisi atau mengerjakan
kuesioner secara bersama-sama sehingga jawaban responden satu dengan
yang lain sama.
3. Dalam penyebaran lembar kuesioner peneliti bersikap terbuka, dengan kata
lain lembar kuesioner tidak dimasukan di dalam amplop sehingga baik
kepala sekolah maupun guru mengetahui jawaban guru satu sama lain.
4. Dalam penelitian ini ada kemungkinan responden dalam menjawab butir
pertanyaan kuesioner yang baik-baik, hal ini bisa dikarenakan karena
responden merasa segan atau tidak enak terhadap kepala sekolah maupun
sesama rekan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan diatas, ada beberapa saran yang
dikemukakan penulis bagi kepala sekolah, guru dan juga bagi peneliti
selanjutnya. Saran yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut:
1. Bagi kepala sekolah
Kepala sekolah diharapkan lebih menghargai hasil kerja dan memberikan
penghargaan atas prestasi bawahan sehingga bawahan akan termotivasi untuk
bekerja lebih baik lagi, lebih meningkatkan perhatian bawahan secara
individual sesuai dengan dengan karakter, latar belakang dan kebutuhan,
memberikan kesempatan lebih banyak kepada guru untuk mengutarakan
pendapatnya dan diharapkan seorang kepala sekolah lebih mau bekerjasama
dengan guru-guru dan karyawan.
2. Bagi Guru
Guru diharapkan untuk lebih meningkatkan lagi kepercayaan maupun
kerjasama baik kepada sesama guru maupun kepada para staf dalam kelompok
untuk mencapai tujuan bersama.
3. Bagi Peneliti Lain
a. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel-variabel
lainnya yang memberikan kontribusi terhadap efikasi kolektif guru.
Pujukan sosial oleh Kanesan (TT)
b. Bagi penelitian selanjutnya alangkah baiknya jika dalam menyebarkan
kuesioner, lembar kuesioner dalam kondisi tertutup. Sehingga memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
rasa aman dan nyaman bagi guru yang akan menjawab pertanyaan dalam
kuesioner tersebut.
c. Bagi peneliti selanjutnya alangkah baiknya melakukan observasi terlebih
dahulu sebelum melakukan penelitian dan pada saat penelitian peneliti dapat
mengunakan teknik wawancara dan membagikan kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. (1998). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, edisi
revisi V Bandung: PT Rineka Cipta.
Azwar, S. (1992). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W. H.
Freeman and Company.
Feist, J. dan Feist, G.J. (2010). “Teori Kepribadian (edisi ketujuh)” Theories of
Personality. Jakarta: Salemba Humanika.
Gudono. (2011). Analisis Data Multivariat. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Hadi, S. (1987). Analisis Regresi. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Hasan, I. (2002). Pokok-pokok Materi Metedologi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta: PT. Ghalia
Indriantoro, Nur dan Supomo (1999). “ Metedologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen”BPFE Yogyakarta.
Janawi. (2011). Kompetensi Guru ( Citra Guru Profesional). Bandung: Alpabeta.
Johnson Burk, Larry Chirstensen (2008). “Educational Research” : Quantitative,
Qualitative, and Mixed Approaches, Third Edition. California: Sage
Publication,Inc.
Kanesan, A.G. Pengaruh Kepemimpinan Pentadbir Sekolah terhadap
pembelajaran pelajar: peranan efikasi kolektif guru sebagai mediator.
Di unduh pada tanggal 10 maret 2015. Tersedia:
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&v
ed=0CCEQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.iab.edu.my%2Fsn19%2FKe
rtasFinal%2FGanesan_Anandan.pdf&ei=tvphVcHXJ5eIuASsm4KwBQ&us
g=AFQjCNE6_Pbk76oN-
IofVH7UXgZv5tp4QA&bvm=bv.93990622,d.c2E
Kutu Kuliah: Penelitian Eksplanatori. Diunduh pada tanggal 10 Oktober 2015.
Tersedia:http://kutukuliah.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-penelitian-
eksplanatori-adalah.html
Leithwood, K. (1994) “Leadership For School Restructuring”. Educational
Administration Quarterly.30,(4),507.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Northouse, P. (2013). Kepemimpinan: Teori dan Praktik (edisi keenam).
Jakarta: PT. Indeks.
Rachmaa, D. (2015). Library and Information Science: Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. Diunduh pada 11 Oktober 2015. Tersedia:
http://dhyrachmaa.wordpress.com/tag/tujuan-penelitian-eksplanatif/
Rivai. V, Bachtiar, And Amar, B.R. (2013). Pemimpin dan kepemimpinan dalam
Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta.
Siti, N.S. Kasmadi, SST. (2013). Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
Bandung: PT. ALFABETA, cv.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
PT. Alfabeta, cv.
Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Suprapto, A. (2007). Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dalam
Manajemen Konflik Dengan Pendekatan Kecerdasan Emosionla Pada
Satuan Pendidikan Dasar. [On-line]. Tersedia: http://www.infodiknas.com/wp-content/uploads/2014/12/KEPEMIMPINAN-TRANSFORMASIONAL-KEPALA-SEKOLAH-DALAM-MANAJEMEN-KONFLIK-DENGAN-PENDEKATAN-KECERDASAN-EMOSIONAL-PADA-SATUAN-PENDIDIKAN-DASAR.pdf
di unduh [ 11 Agustus 2015].
Ucu, K.R. (2015, 29 Maret). Sleman Kekurangan Guru.Republika Online
[Online]. Tersedia: http//www. Sleman Kekurangan Guru_Republika.htm.
Diunduh pada : 29 Maret 2015.
Wahjosumidjo, (2007). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Winarsunu, T. (2004). Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.
Malang:UMM Press
Wirawan. (2013). Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi
dan Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Pers.
Yusof,N. Osman,R. (2010), Hubungan Kualiti Penyeliaan Pengajaran Dan
Pembelajaran Di Bilik Darjah Dengan Efikasi Guru. Asia Pasific of
Educational and Education. 25: 53-71, Diunduh pada: 6 Maret 2016.
Tersedia:
http//web.usm.my/education/publication/APJEE_25_04_Nurahimah%20(53
-71), pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
LAMPIRAN BAB 111
Tabel 3.3 Kisi-kisi Variabel Penelitian Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
Variabel Dimensi Indikator Item Pertanyaan
Positif Negatif
Kepemimpinan
Transformasional
Kepala Sekolah
1. Visi bersama Menginspirasi orang
lain dengan visinya
1. Menggugah semangat
kami dengan visi
tentang apa yang
dapat kami capai
apabila kami bekerja
secara bersama untuk
mengubah praktik
atau program kami.
Mengartikulasikan visi
kepada para staf
14. Memberi kami
gambaran tentang
tujuan secara
keseluruhan sekolah.
24. Membantu
mengklarifikasi
makna khusus dari
visi sekolah terkait
dengan implikasi
praktisnya pada
program-program dan
pengajaran.
37. Mengkomunikasikan
misi sekolah kepada
staf dan para siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Mengembangkan visi
sekolah
44.Membantu kami
dalam memahami
hubungan antara visi
sekolah dan badan
atau lembaga yang
mendukung sekolah,
misalnya Departemen
Pendidikan.
2. Membangun konsensus
sekolah
Membangun konsensus
tentang tujuan sekolah
11. Menyediakan fasilitas
bagi para staf dalam
proses untuk
menentukan tujuan-
tujuan sekolah.
Berkomitmen pada
konsensus bersama yang
telah dibuat
49. Dalam membuat
prioritas-prioritas
yang terkait dengan
tujuan-tujuan
sekolah, bekerja
sesuai dengan
konsensus yang
dibuat bersama
dengan seluruh staf
33. Jarang mengacu
pada tujuan
sekolah ketika
kami membuat
keputusan-
keputusan yang
terkait dengan
perubahan
dalam program-
program atau
kegiatan-
kegiatan.
3. Ekspektasi kinerja yang
tinggi
memiliki ekspektasi
kinerja tinggi terhadap
bawahan
9. Memiliki ekspektasi
yang tinggi kepada
kami sebagai
profesional.
47. Membuat simbol-
simbol yang
melambangkan
kesuksesan dan
pencapaian dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
profesi kami.
Mempunyai harapan
bahwa guru melakukan
pengembangan diri dan
inovasi
26. Mengharapkan kami
melakukan
pengembangan diri
yang berkelanjutan
khususnya terkait
dengan profesi kami.
30. Mengharapkan kami
menjadi inovator-
inovator yang efektif.
4. Menjadi model Menjadi contoh bagi
guru, staf dan siswa
4. Memimpin lebih
dengan „tindakan
nyata‟ dibandingkan
dengan „kata-kata‟.
12. Sebagai sumber ide-
ide baru bagi
pembelajaran
profesional saya.
45. Menjadikan teknik”
problem solving”
sebagai model yang
dapat saya pakai
untuk pekerjaan
bersama dengan para
kolega dan siswa.
Menjadi panutan bagi
guru, staf dan siswa
10. Menunjukkan sikap
rendah hati.
13. Memiliki ekspektasi
yang tinggi kepada
para siswa.
20. Melakukan usaha-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
usaha untuk
memahami para
siswa, misalnya
dengan cara
mengunjungi kelas-
kelas dan mengakui
usaha-usaha mereka.
21. Dalam berinteraksi
dengan para siswa
menunjukkan sikap
menghargai.
27. Menunjukkan
semangat dan
antusiasme dalam
pekerjaannya.
50. Dalam berhadapan
dengan para staf dan
siswa menunjukkan
sikap terbuka dan apa
adanya.
5. Dukungan individual Memberikan dukungan
bagi pengembangan
profesionalitas guru
5. Menyediakan sumber
daya untuk
mendukung
perkembangan
profesional saya.
22. Mendorong saya
untuk mencapai
tujuan yang saya
miliki demi
pembelajaran
profesional.
32. Memberi dorongan
kepada saya untuk
mencoba-praktik-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
praktik baru sesuai
minat saya.
Menunjukkan rasa
hormat (respek) kepada
para guru
16. Menghormati dan
menghargai staf
dengan
memperlakukan
kami sebagai
profesional
42. Menyediakan tingkat
otonomi yang tepat
bagi kami dalam
pengambilan
keputusan kami.
Menghargai para saf 43. Menyediakan
dukungan moral
dengan cara membuat
saya merasa dihargai
terkait dengan
kontribusi saya pada
sekolah.
28. Kurang
menyadari
adanya
kebutuhan dan
keahlian unik
saya.
6. Memberi stimulasi
intelektual
Mendorong para saf
untuk melakukan
evaluasi atas praktik
yang ada di kelas dan di
sekolah secara umum
2. Secara teratur
mendorong kami
untuk melakukan
evaluasi atas
kemajuan kami
dalam mencapai
tujuan sekolah.
6. Mendorong saya
untuk menguji
kembali asumsi-
asumsi dasar yang
saya miliki berkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
dengan pekerjaan
saya.
17. Memberikan
dorongan kepada
saya untuk berpikir
tentang apa yang
saya lakukan bagi
para siswa.
25. Mendorong kami
untuk
mengembangkan dan
mengkaji kembali
tujuan-tujuan
profesional individual
sesuai dengan tujuan
dan prioritas sekolah.
29. Mendorong kami
untuk melakukan
evaluasi atas praktik-
praktik yang kami
lakukan dan
memperbaikinya bila
diperlukan.
Menunjukkan kesediaan
untuk melakukan
perubahan
31. Menunjukkan
kesediaan untuk
mengubah praktik-
praktik yang
dilakukan sesuai
dengan pemahaman
baru.
34. Menstimulasi
terjadinya diskusi
tentang ide-ide baru
yang sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
arah kebijakan
sekolah.
7. Membangun kultur sekolah Membangun norma
sekolah
7. Memberikan
prioritas yang tinggi
bagi pengembangan
serangkaian nilai,
keyakinan, dan sikap
yang disebarkan
dalam sekolah
tentang pengajaran
dan pembelajaran.
19. Mendukung struktur
organisasi yang
efektif bagi
pengambilan
keputusan.
38. Mendorong
perkembangan
norma-norma sekolah
yang mendukung
keterbukaan terhadap
perubahan.
48.Mendukung
“status quo”
yang ada
dengan resiko
mengorbankan
perubahan
pendidikan.
Menciptakan suasana
saling percaya dan
perhatian
35. Menfasilitasi
terjadinya
komunikasi yang
efektif di antara staf
sekolah.
40.Menyediakan peluang
bagi staf untuk
belajar satu sama
lain.
46. Memperkembangkan
atmosfer kerja yang
saling perhatian dan
39. Menunjukkan
favoritism
terhadap
individu-
individu atau
kelompok-
kelompok
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
percaya diantara para
staf.
8. Menciptakan struktur
kolaboratif
Menerapkan
kepemimpinan
partisipatif
8. Mendistribusikan
kepemimpinan
secara luas di antara
staf yang
mereprensentasikan
berbagai sudut
pandang dalam posisi
kepemimpinan.
15. Mempertimbangkan
pendapat saya dalam
menjalankan
program-program
baru yang
mempengaruhi
pekerjaan saya.
18. Memastikan bahwa
kami mempunyai
keterlibatan yang
memadai dalam
pengambilan
keputusan terkait
dengan program-
program dan
pengajaran.
3. Jarang
mempertimbang
kan pendapat
kami dalam
membuat
keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Mendorong terjadinya
kerjasama di antara staf
23. Mendorong
kolaborasi
berkelanjutan di
antara para guru demi
implementasi praktik-
praktik dan program-
program baru.
36. Menciptakan
suasana kerja
yang
menghalangi
terjadinya
kolaborasi di
antara staf
dalam
perencanaan dan
perkembangan
profesionalitas
41. Mendukung
isolasi bagi
guru-guru yang
memiliki
keahlian khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Sedangkan tabel operasional efikasi kolektif guru sebagai berikut.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Variabel Penelitian Efikasi Kolektif Guru
Variabel Dimensi Indikator Item pertanyaan
Positif Negatif
Efikasi Kolektif
Guru
Analisis Tugas
Guru
Ketersediaan sarana dan
prasarana yang mendukung
tugas guru
19. Kualitas sarana dan peralatan di
sekolah ini sungguh-sungguh
mendukung proses belajar
mengajar.
18. Ketiadaan bahan dan
perlengkapan mengajar
menyebabkan kegiatan
mengajar menjadi sangat sulit.
Konteks siswa 5. Para siswa di sekolah ini datang
ke sekolah siap untuk belajar
16. Para siswa di sini datang dengan
banyak kelebihan yang membuat
mereka siap untuk belajar.
10. Apabila siswa tidak ingin
belajar, guru-guru di sekolah ini
bersikap menyerah
20. 20. Para siswa di sini tidak
termotivasi untuk belajar.
Lingkungan sosial 6. Belajar menjadi lebih sulit di
sekolah ini karena para siswa
mengkhawatirkan keselamatan
mereka
13. Penyalahgunaan obat dan alkohol
dalam komunitas (masyarakat)
menyebabkan siswa sulit dalam
belajar
21. Kesempatan berada dalam
sekolah ini membantu saya
menyakini bahwa siswa dalam
belajar
Assesmen
terhadap
Para guru percaya dan
merasa mampu memotivasi
1. Para guru di sekolah ini percaya
diri bahwa mereka dapat
7. Para guru di sekolah ini tidak
memiliki keahlian untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Kompetensi Guru siswa untuk belajar di kelas memotivasi murid-muridnya.
2. Para guru di sekolah ini memiliki
kompetensi yang diperlukan agar
siswa belajar.
3. Para guru di sekolah ini sungguh
percaya bahwa setiap anak mampu
belajar.
4. Para guru di sekolah ini
mempunyai kemampuan untuk
menghadapi siswa-siswa „sulit‟
(bermasalah).
14. Apabila seorang anak tidak
memahami ketika dijelaskan
untuk yang pertama kali, para
guru akan mencoba cara lain
dalam menjelaskan.
17. Para guru di sekolah ini
menguasai sejumlah metode
mengajar.
menciptakan proses belajar yang
bermakna bagi siswa
11. karena metode mengajar yang
buruk., penjelasan guru
seringkali tidak bisa dipahami
oleh para siswa
15. Para guru di sini berpikir bahwa
di sekolah ini ada beberapa
siswa yang tidak ada seorang
guru pun yang mampu
mendampinginya.
Guru meyakini akan
kemampuannya dalam
mengelola kelas
12. Para guru di sini membutuhkan
lebih banyak pelatihan agar tahu
bagaimana menghadapi para
siswa di sini.
9. Para guru di sekolah ini
mempunyai keahlian untuk
menghadapi masalah-masalah
kedisiplinan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Kuesioner Penelitian
Kontribusi Gaya Kepemimpinan Transformasional
Kepala Sekolah dengan Efikasi Kolektif Guru
Nama Guru :
Tingkat Pendidikan :
Status Pekerjaan :
Masa Kerja :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
A. Pernyataan-pernyataan Berkaitan dengan Kepemimpinan di Sekolah
Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan kondisi
kepemimpinan di sekolah ibu/bapak. Ibu/bapak kami mohon untuk memilih salah satu
pilihan jawaban yang menggambarkan kondisi kepemimpinan di sekolah ibu/bapak
dengan cara memberi tanda centang (√).
No
Pernyataan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Agak
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
1. Menggugah semangat kami
dengan visi tentang apa yang
dapat kami capai apabila kami
bekerja secara bersama untuk
mengubah praktek atau
program kami.
2. Secara teratur mendorong kami
untuk melakukan evaluasi atas
kemajuan kami dalam
mencapai tujuan sekolah
3. Jarang mempertimbangkan
pendapat kami dalam membuat
keputusan
4. Memimpin lebih dengan
„tindakan nyata‟ dibandingkan
dengan „kata-kata‟
5. Menyediakan sumber daya
untuk mendukung
perkembangan profesional saya
6. Mendorong saya untuk
menguji kembali asumsi-
asumsi dasar yang saya miliki
berkaitan dengan pekerjaan
saya
7. Memberikan prioritas yang
tinggi bagi pengembangan
serangkaian nilai, keyakinan,
dan sikap yang disebarkan
dalam sekolah tentang
pengajaran dan pembelajaran
8 Mendistribusikan
kepemimpinan secara luas di
antara staf yang
mereprensentasikan berbagai
sudut pandang dalam posisi
kepemimpinan
9 Memiliki ekspektasi yang
tinggi kepada kami sebagai
profesional
10 Menunjukkan sikap rendah hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
11 Menyediakan fasilitas bagi
para staf dalam proses untuk
menentukan tujuan-tujuan
sekolah
12 Sebagai sumber ide-ide baru
bagi pembelajaran profesional
saya
13 Memiliki ekspektasi yang
tinggi kepada para siswa
14 Memberi kami gambaran
tentang tujuan secara
keseluruhan sekolah
15 Mempertimbangkan pendapat
saya dalam menjalankan
program-program baru yang
mempengaruhi pekerjaan saya
16 Menghormati dan menghargai
staf dengan memperlakukan
kami sebagai profesional
17 Memberikan dorongan kepada
saya untuk berpikir tentang apa
yang saya lakukan bagi para
siswa
18 Memastikan bahwa kami
mempunyai keterlibatan yang
memadai dalam pengambilan
keputusan terkait dengan
program-program dan
pengajaran
19 Mendukung struktur organisasi
yang efektif bagi pengambilan
keputusan
20 Melakukan usaha-usaha untuk
memahami para siswa,
misalnya dengan cara
mengunjungi kelas-kelas dan
mengakui usaha-usaha mereka
21 Dalam berinteraksi dengan
para siswa menunjukkan sikap
menghargai
22 Mendorong saya untuk
mencapai tujuan yang saya
miliki demi pembelajaran
profesional
23 Mendorong kolaborasi
berkelanjutan diantara para
guru demi implementasi
praktek-praktek dan program-
program baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
24
Membantu mengklarifikasi
makna khusus dari visi sekolah
terkait dengan implikasi
praktisnya pada program-
program dan pengajaran
25 Mendorong kami untuk
mengembangkan dan mengkaji
kembali tujuan-tujuan
profesional individual sesuai
dengan tujuan dan prioritas
sekolah
26 Mengharapkan kami
melakukan pengembangan diri
yang berkelanjutan khususnya
terkait dengan profesi kami
27 Menunjukkan semangat dan
antusiasme dalam
pekerjaannya
28 Kurang menyadari adanya
kebutuhan dan keahlian unik
saya
29 Mendorong kami untuk
melakukan evaluasi atas
praktek-praktek yang kami
lakukan dan memperbaikinya
bila diperlukan
30 Mengharapkan kami menjadi
inovator-inovator yang efektif
31 Menunjukkan kesediaan untuk
mengubah praktik-praktik yang
dilakukan sesuai dengan
pemahaman baru
32 Memberi dorongan saya untuk
mencoba-praktek-praktek baru
sesuai minat saya
33 Jarang mengacu pada tujuan
sekolah ketika kami membuat
keputusan-keputusan yang
terkait dengan perubahan
dalam program-program atau
kegiatan-kegiatan
34 Menstimulasi terjadinya
diskusi tentang ide-ide baru
yang sesuai dengan arah
kebijakan sekolah
35 Menfasilitasi terjadinya
komunikasi yang efektif
diantara staf sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
36 Menciptakan suasana kerja
yang menghalangi terjadinya
kolaborasi diantara staf dalam
perencanaan dan
perkembangan profesionalitas
37 Mengkomunikasikan misi
sekolah kepada staf dan para
siswa
38 Mendorong perkembangan
norma-norma sekolah yang
mendukung keterbukaan
terhadap perubahan
39 Menunjukkan favoritism
terhadap individu-individu atau
kelompok-kelompok tertentu
40 Menyediakan peluang bagi staf
untuk belajar satu sama lain
41 Mendukung isolasi bagi guru-
guru yang memiliki keahlian
khusus
42 Menyediakan tingkat otonomi
yang tepat bagi kami dalam
pengambilan keputusan kami
43 Menyediakan dukungan moral
dengan cara membuat saya
merasa dihargai terkait dengan
kontribusi saya pada sekolah
44 Membantu kami dalam
memahami hubungan antara
visi sekolah dan badan atau
lembaga yang mendukung
sekolah, misalnya Departemen
Pendidikan
45 Menjadikan teknik” problem
solving” sebagai model yang
dapat saya pakai untuk
pekerjaan bersama dengan para
kolega dan siswa
46 Memperkembangkan atmosfer
kerja yang saling perhatian dan
percaya diantara para staf
47 Membuat simbol-simbol yang
melambangkan kesuksesan dan
pencapaian dalam profesi kami
48 Mendukung “status quo” yang
ada dengan resiko
mengorbankan perubahan
pendidikan
49 Dalam membuat prioritas-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
B. Pernyataan-pernyataan Berkaitan dengan Guru-guru
Berikut merupakan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan guru-guru di
sekolah Ibu/Bapak. Kami Mohon Ibu/Bapak untuk memilih salah satu alternatif
pilihan yang paling menggambarkan kondisi guru-guru yang ada di sekolah
Ibu/Bapak dengan memberi tanda centang (√). Pada salah satu alternatif jawaban.
No
Pernyataan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Agak
setuju
Setuju Sangat
setuju
1. Para guru di sekolah ini percaya
diri bahwa mereka dapat
memotivasi murid-muridnya.
2. Para guru di sekolah ini
memiliki kompetensi yang
diperlukan agar siswa belajar.
3. Para guru di sekolah ini sungguh
percaya bahwa setiap anak
mampu belajar.
4. Para guru di sekolah ini
mempunyai kemampuan untuk
menghadapi siswa-siswa „sulit‟
(bermasalah)
5. Para siswa di sekolah ini datang
ke sekolah siap untuk belajar
6. Belajar menjadi lebih sulit di
sekolah ini karena para siswa
mengkhawatirkan keselamatan
mereka
7. Para guru di sekolah ini tidak
memiliki keahlian untuk
menciptakan proses belajar yang
bermakna bagi siswa
8.
Para siswa di sisni tidak
termotivasi untuk belajar.
prioritas yang terkait dengan
tujuan tujuan sekolah, bekerja
sesuai konsensus yang dibuat
bersama seluruh staf
50 Dalam berhadapan dengan para
staf dan siswa menunjukkan
sikap terbuka dan apa adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
9. Para guru di sekolah ini
mempunyai keahlian untuk
menghadapi masalah-masalah
kedisiplinan siswa.
10. Apabila siswa tidak ingin
belajar, guru-guru di sekolah ini
bersikap menyerah
11. Karena metode mengajar yang
buruk., penjelasan guru
seringkali tidak bisa dipahami
oleh para siswa
12. Para guru di sini membutuhkan
lebih banyak pelatihan agar tahu
bagaimana menghadapi para
siswa di sini.
13. Penyalahgunaan obat dan
alkohol dalam komunitas
(masyarakat) menyebabkan
siswa sulit dalam belajar
14. Apabila seorang anak tidak
memahami ketika dijelaskan
untuk yang pertama kali, para
guru akan mencoba cara lain
dalam menjelaskan.
15. Para guru di sini berpikir bahwa
di sekolah ini ada beberapa
siswa yang tidak ada seorang
guru pun yang mampu
mendampinginya.
16. Para siswa di sini datang dengan
banyak kelebihan yang membuat
mereka siap untuk belajar.
17. Para guru di sekolah ini
menguasai sejumlah metode
mengajar.
18. Ketiadaan bahan dan
perlengkapan mengajar
menyebabkan kegiatan mengajar
menjadi sangat sulit.
19. Kualitas sarana dan peralatan di
sekolah ini sungguh-sungguh
mendukung proses belajar
mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
20. Para siswa di sini tidak
termotivasi untuk belajar.
21. Kesempatan berada dalam
sekolah ini membantu saya
menyakini bahwa siswa dalam
belajar
Diadaptasi dari sumber. http: www.waynekhoy.com/collective-efficacy.html diakses
23 Mei 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN DATA GURU
Tabel 4.1 DAFTAR NAMA GURU TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SMP N 1 TEMPEL
No Nama Status
Pekerjaan
Tingkat
Pendidikan
Masa Kerja
(TH)
1 Widada, S.Pd Kepala
Sekolah
S1 10
2 Nurhayana, S.Pd Wakil Kepala
Sekolah
S1
35
3 Cosmas Driya
Tamtama, S.Pd
Wakil Kepala
Sekolah
S1
15
4 Sri Asih, S.Pd,
M.Pd
Guru S2
30
5 Drs. Sugito Guru S1 36
6 Drs.Thoha Ma‟ruf Guru S1 25
7 Chatarina Wigati,
S.Pd
Guru S1
18
8 V. Retno
Hendartini, S.Pd
Guru S1
16
9 Sri Murni, S.Pd Guru S1 28
10 Dra. Muji Rahayu Guru S1 32
11 Drs.Suwarno Guru S1 31
12 Fx. Haryono, B.A Guru D3 25
13 Utami, S.Pd Guru S1 15
14 Drs. Padi Guru S1 28
15 Rubiyatini Guru D3 26
16 Nurhayati, S.Pd Guru S1 10
17 Dra. Dwi Utami Guru S1 32
18 Karsinah Guru D2 30
19 Niken Suhartati,
S.Pd
Guru S1 8
20 Siti Lestari, S.Pd Guru S1 14
21 R.Supriyadi, S.Pd Guru S1 20
22 Yasmina Wibawati,
S.Pd
Guru S1 13
23 Purwantiningsih,
S.Pd
Guru S1 17
24 Sunariyah, S.Pd Guru S1 22
25 Susanto Yohanes Guru D3 31
26 Supardi Guru D1 33
27 Supatmiatun, S.Pd Guru S1 25
28 Rudiyanto, S.Pd Guru S1 26
29 Susu Nursakti
Mariyani, S.Pd
Guru S1 18
30 Andi Subagyo,
S.Kom
Guru S1 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
31 Erni Supatmiyati,
S.Pd
Guru S1 14
32 Nurlaili Hazami,
S.Ag
Guru S1 6
33 Dra. Khoriyah Guru S1 26
34 Yohanes
Sudaryanto, S.Theo
GTT S1 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Tabel 4.2 DAFTAR NAMA GURU TAHUN PELAJARAN
2015/2016
SMP N 2 TEMPEL
No Nama Status
Pekerjaan
Tingkat
Pendidikan
Masa Kerja
(TH)
1 H.Sudarto, S.Pd Kepala
Sekolah
S1 8
2 Sulbiyah, S.Pd Guru S1 25
3 Dwi Marjana
Saputra, S.Pd
Guru S1 24
4 Subiarto, A.Md.Pd Guru S1 30
5 Supriyani,S.Pd Guru S1 24
6 Endang Purwanti,
M.Pd
Guru S2 28
7 Sumaryana Guru S1 10
8 Hari Purnomo,
S.Pd
Guru S1 29
9 Sumiasih Guru S1 23
10 Suprapti, S.Pd Guru S1 26
11 Partiyah,S.Pd Guru S1 28
12 Winarti, A.Md Guru D3 10
13 Tri Sustiyani Guru S1 27
14 Suratmi Guru D3 28
15 Siti Komariyah,
S.Pd
Guru S1 14
16 Sukri Guru S1 25
17 Adik Suwanti,
S.Pd
Guru S1 11
18 Elyana Charistian
Suharto, S.Pd
Guru S1 4
19 Dra. Sri Setyowati Guru S1 5
20 Dra. Eni Faridah Guru S1 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Mulyani
21 Kenny Lindiawati,
S.Pd
Guru S1 3
22 Mujiarti, S.Pd Guru S1 5
23 Sri Wusananingih,
S.Pd
Guru S1 8
24 Sufi Hayati, S.Pd Guru S1 7
25 Tri Yuliati, S.Si GTT S1 3
26 Fitri Asih, S.Si GTT S1 4
27 Sigit Aryanto GTT S1 3
28 Denis Hendro
Santoso, S.Pd
GTT S1 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Tabel 4.3 DAFTAR NAMA GURU TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SMP N 3 TEMPEL
No Nama Jabatan Tingkat
Pendidikan
Masa Kerja
(TH)
1 Lilik Mardiningsih,
M.Pd.
Kepala
Sekolah
S1 10
2 Drs. Muhadi Guru S1 22
3 Suhartini, B.A. Guru D3 23
4 Drs. Moh Nawazi Guru S1 19
5 Subo Prayitno,
S.Pd.
Guru S1 24
6 Retno Dwi Indrati,
S.Pd
Guru S1 25
7 Muh Hanafi, S.Pd Guru S1 15
8 Basuki, S.Pd Guru S1 26
9 Dra. Suharti Guru S1 22
10 Sri Wardani, S.Pd. Guru S1 14
11 C. Triyono, S.Pd Guru S1 25
12 Sri Suharti, S.Pd. Guru S1 27
13 Prawoto, S.Pd.Ek. Guru S1 14
14 Karti Suwondo Guru S1 23
15 Ninik Budi
Astuti,A.Md.
Guru D3 10
16 Woro Julijanti,
S.Pd
Guru S1 11
17 Sukartinem, S.Pd. Guru S1 27
18 Suwarti, S.Pd Guru S1 24
19 Yakhobus Aris
Harjita S.Pd
Guru S1 20
20 Indrastri
Purwaningsih,S.Pd
Guru S1 9
21 Anast. Esti Guru S1 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Wijayanti, S.Pd.
22 Suparyanto, S.Pd.T Guru S1 21
23 Lu'luk Sufiana, SS. Guru S1 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Tabel 4.4 DAFTAR NAMA GURU TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SMP N 4 TEMPEL
No Nama Jabatan Tingkat
Pendidikan
Masa
Kerja
(TH)
1 Baedin
Kepala
Sekolah
S1 24
2 Muji Basuki Guru S1 22
3 Mulyaningsih
Harsiwiyati
Guru S1 20
4 Iis Aisyah Guru S1 15
5 Basidi Edy
Siswanto
Guru D3 23
6 Endarwati Guru D3 25
7 Fiati
Yuwananingsih
Guru S1 22
8 Gunadi Ibnu Sapari Guru S1 23
9 Hesti Purwaningsih Guru S1 19
10 Ma‟mumi Kuncara
Dewi
Guru S1 18
11 Marwanti Guru S1 17
12 Murtiatun Guru S1 14
13 Nur Abadi
Yunianta
Guru S1 16
14 Sardju Guru D3 13
15 Sri Hartato Guru S1 17
16 Sri Winarti Guru S1 15
17 Sri Wulan Guru S1 11
18 Susetyowati Guru S1 9
19 Suwanta Guru D3 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Tabel 4.5 DAFTAR NAMA GURU TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SMP Muhamadiyah 1 TEMPEL
No Nama Jabatan Tingkat
Pendidikan
Masa
Kerja
(TH)
1 Isdiyanto
Kepala
Sekolah
S2 8
2 Adi Fitrianto Guru S1 5
3 Sihono, S.Pd Guru S1 6
4 Tri Paryati Guru D3 7
5 Dwi Siti Nurjanah,
S.Pd
Guru S1 6
6 Novi Aris Diana Guru D3 7
7 Siwi Astuti
Hidayati, S.Pd
Guru S1 10
8 Rani Purwanti,
S.Pd
Guru S1 9
9 Triyani Guru D3 8
10 Wuryanti, S.Pd Guru S1 5
11 Ahmad Muhlisin,
S.Pd
Guru S1 4
12 Murniwati Guru D3 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
HASIL UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KT EKG
N 80 80
Normal Parametersa Mean 1.9088E2 76.4625
Std. Deviation 2.08663E1 4.69026
Most Extreme Differences Absolute .126 .102
Positive .093 .102
Negative -.126 -.096
Kolmogorov-Smirnov Z 1.130 .910
Asymp. Sig. (2-tailed) .155 .379
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
LAMPIRAN VALIDITAS KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
1. Dimensi Visi Bersama
Correlations
SkorTotal N1 N14 N24 N37 N44
SkorTotal Pearson Correlation 1 .784** .778
** .772
** .699
** .534
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
N1 Pearson Correlation .784** 1 .645
** .596
** .311
** .076
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .005 .505
N 80 80 80 80 80 80
N14 Pearson Correlation .778** .645
** 1 .542
** .367
** .241
*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .031
N 80 80 80 80 80 80
N24 Pearson Correlation .772** .596
** .542
** 1 .313
** .425
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .005 .000
N 80 80 80 80 80 80
N37 Pearson Correlation .699** .311
** .367
** .313
** 1 .430
**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .001 .005 .000
N 80 80 80 80 80 80
N44 Pearson Correlation .534** .076 .241
* .425
** .430
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .505 .031 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2. Dimensi Membangun Konsensus Sekolah
Correlations
SkorTotal N11 N33 N49
SkorTotal Pearson Correlation 1 .610** .681
** .568
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 80 80 80 80
N11 Pearson Correlation .610** 1 -.030 .254
*
Sig. (2-tailed) .000 .793 .023
N 80 80 80 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
N33 Pearson Correlation .681** -.030 1 .068
Sig. (2-tailed) .000 .793 .549
N 80 80 80 80
N49 Pearson Correlation .568** .254
* .068 1
Sig. (2-tailed) .000 .023 .549
N 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Dimensi Ekspektasi Kinerja yang Tinggi
Correlations
SkorTotal N9 N26 N30 N47
SkorT
otal
Pearson Correlation 1 .588** .743
** .551
** .753
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80
N9 Pearson Correlation .588** 1 .204 .275
* .344
**
Sig. (2-tailed) .000 .070 .014 .002
N 80 80 80 80 80
N26 Pearson Correlation .743** .204 1 .157 .365
**
Sig. (2-tailed) .000 .070 .164 .001
N 80 80 80 80 80
N30 Pearson Correlation .551** .275
* .157 1 .223
*
Sig. (2-tailed) .000 .014 .164 .047
N 80 80 80 80 80
N47 Pearson Correlation .753** .344
** .365
** .223
* 1
Sig. (2-tailed) .000 .002 .001 .047
N 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
4. Dimensi Menjadi Model
Correlations
SkorTotal N4 N10 N12 N13 N20 N21 N27 N45 N50
SkorTotal Pearson
Correlation 1
.776
**
.490
**
.834
**
.592
**
.874
**
.750
**
.741
**
.662
**
.543
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N4 Pearson
Correlation .776
** 1
.436
**
.493
**
.454
**
.542
**
.504
**
.511
**
.429
**
.498
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N10 Pearson
Correlation .490
** .436
**
1 .251
* .214
.297
**
.639
** .180 .038 .202
Sig. (2-tailed) .000 .000 .025 .057 .008 .000 .111 .736 .072
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N12 Pearson
Correlation .834
** .493
**
.251
*
1 .421
**
.837
**
.617
**
.606
**
.516
**
.313
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .025 .000 .000 .000 .000 .000 .005
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N13 Pearson
Correlation .592
** .454
** .214
.421
**
1 .535
**
.280
*
.369
**
.365
** .087
Sig. (2-tailed) .000 .000 .057 .000 .000 .012 .001 .001 .445
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N20 Pearson
Correlation .874
** .542
**
.297
**
.837
**
.535
**
1 .627
**
.593
**
.679
**
.262
*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .008 .000 .000 .000 .000 .000 .019
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N21 Pearson
Correlation .750
** .504
**
.639
**
.617
**
.280
*
.627
**
1 .416
**
.360
**
.254
*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .012 .000 .000 .001 .023
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N27 Pearson
Correlation .741
** .511
** .180
.606
**
.369
**
.593
**
.416
**
1 .428
**
.583
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .111 .000 .001 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
N45 Pearson
Correlation .662
** .429
** .038
.516
**
.365
**
.679
**
.360
**
.428
**
1 .352
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .736 .000 .001 .000 .001 .000 .001
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N50 Pearson
Correlation .543
** .498
** .202
.313
** .087
.262
*
.254
*
.583
**
.352
**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .072 .005 .445 .019 .023 .000 .001
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
5. Dimensi Dukungan Sosial
Correlations
SkorTotal N5 N16 N22 N28 N32 N42 N43
SkorTotal Pearson Correlation 1
.685
**
.789
**
.701
**
.806
**
.532
**
.695
**
.671
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N5 Pearson Correlation .685
** 1
.474
**
.335
**
.469
**
.527
**
.344
**
.326
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .002 .003
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N16 Pearson Correlation .789
** .474
**
1 .740
**
.585
** .101
.507
**
.424
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .373 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N22 Pearson Correlation .701
** .335
**
.740
**
1 .508
** .166
.392
**
.248
*
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .141 .000 .027
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N28 Pearson Correlation .806
** .469
**
.585
**
.508
**
1 .274
*
.451
**
.530
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .014 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N32 Pearson Correlation .532
** .527
** .101 .166
.274
*
1 .214 .451
**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Sig. (2-tailed) .000 .000 .373 .141 .014 .056 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N42 Pearson Correlation .695
** .344
**
.507
**
.392
**
.451
** .214 1
.378
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .056 .001
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N43 Pearson Correlation .671
** .326
**
.424
**
.248
*
.530
**
.451
**
.378
**
1
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .027 .000 .000 .001
N 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
6. Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual
Correlations
SkorTotal N2 N6 N17 N25 N29 N31 N34
SkorTotal Pearson Correlation 1
.744
**
.837
**
.711
**
.733
**
.835
**
.675
**
.588
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N2 Pearson Correlation .744
** 1
.528
**
.533
**
.589
**
.537
**
.383
** .185
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .100
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N6 Pearson Correlation .837
** .528
**
1 .497
**
.562
**
.667
**
.498
**
.504
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N17 Pearson Correlation .711
** .533
**
.497
**
1 .675
**
.687
**
.250
* .108
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .025 .338
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N25 Pearson Correlation .733
** .589
**
.562
**
.675
**
1 .560
** .166
.249
*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .140 .026
N 80 80 80 80 80 80 80 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
N29 Pearson Correlation .835
** .537
**
.667
**
.687
**
.560
**
1 .517
**
.411
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N31 Pearson Correlation .675
** .383
**
.498
**
.250
* .166
.517
**
1 .550
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .025 .140 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N34 Pearson Correlation .588
** .185
.504
** .108
.249
*
.411
**
.550
**
1
Sig. (2-tailed) .000 .100 .000 .338 .026 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
7. Dimensi Membangun Kultur Sekolah
Correlations
SkorTotal N7 N19 N35 N38 N39 N40 N46 N48
SkorTotal Pearson Correlation 1
.816
**
.794
**
.468
**
.758
**
.898
**
.898
**
.760
**
.898
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N7 Pearson Correlation .816
** 1
.674
**
.242
*
.681
**
.595
**
.595
**
.733
**
.595
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .031 .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N19 Pearson Correlation .794
** .674
**
1 .392
**
.634
**
.583
**
.583
**
.633
**
.583
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N35 Pearson Correlation .468
** .242
*
.392
**
1 .346
**
.288
**
.288
**
.304
**
.288
**
Sig. (2-tailed) .000 .031 .000 .002 .009 .009 .006 .009
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N38 Pearson Correlation .758
** .681
**
.634
**
.346
**
1 .523
**
.523
**
.618
**
.523
**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N39 Pearson Correlation .898
** .595
**
.583
**
.288
**
.523
**
1 1.00
0**
.537
**
1.00
0**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .009 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N40 Pearson Correlation .898
** .595
**
.583
**
.288
**
.523
**
1.00
0**
1 .537
**
1.00
0**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .009 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N446 Pearson Correlation .760
** .733
**
.633
**
.304
**
.618
**
.537
**
.537
**
1 .537
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .006 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
N48 Pearson Correlation .898
** .595
**
.583
**
.288
**
.523
**
1.00
0**
1.00
0**
.537
**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .009 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
8. Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif
Correlations
SkorTotal N3 N8 N15 N18 N23 N36 N41
SkorTotal Pearson Correlation 1
.811
**
.734
**
.632
**
.678
**
.539
**
.811
**
.260
*
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .020
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N3 Pearson Correlation .811
** 1
.538
**
.334
**
.478
**
.306
**
1.00
0**
-
.062
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .006 .000 .584
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N8 Pearson Correlation .734
** .538
**
1 .458
**
.585
**
.450
**
.538
**
-
.032
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .779
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N15 Pearson Correlation .632
** .334
**
.458
**
1 .541
**
.476
**
.334
**
-
.005
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .002 .966
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N18 Pearson Correlation .678
** .478
**
.585
**
.541
**
1 .598
**
.478
**
-
.172
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .126
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N23 Pearson Correlation
.539** .306
**
.450
**
.476
**
.598
**
1 .306
**
-
.229
*
Sig. (2-tailed) .000 .006 .000 .000 .000 .006 .041
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N36 Pearson Correlation .811
** 1.00
0**
.538
**
.334
**
.478
**
.306
**
1 -
.062
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .006 .584
N 80 80 80 80 80 80 80 80
N41 Pearson Correlation
.260*
-
.062
-
.032
-
.005
-
.172
-
.229
*
-
.062 1
Sig. (2-tailed) .020 .584 .779 .966 .126 .041 .584
N 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN VALIDITAS EFIKSI KOLEKTIF
Correlations
SkorTotal
VA
R00
002
VA
R00
003
VA
R00
004
VA
R00
005
VA
R00
006
VA
R00
007
VA
R00
008
VA
R00
009
VA
R00
010
VA
R00
011
VA
R00
012
VA
R00
013
VA
R00
014
VA
R00
015
VA
R00
016
VA
R00
017
VA
R00
018
VA
R00
019
VA
R00
020
VA
R00
021
VA
R00
022
SkorTotal Pearson
Correlation 1 .648
**
.832
**
.788
**
.471
**
.832
** .080
.698
**
.648
**
-
.333
**
.788
**
.832
**
.788
**
.365
**
.625
**
.832
**
.468
**
.257
*
.365
**
-
.832
**
.832
**
.832
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .478 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .021 .001 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00002 Pearson
Correlation .648** 1
.690
**
.354
**
.249
*
.690
**
-
.085
.384
**
1.00
0**
-
.238
*
.354
**
.690
**
.354
**
-
.109
.532
**
.690
**
.325
**
.245
*
-
.109
-
.690
**
.690
**
.690
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .026 .000 .456 .000 .000 .033 .001 .000 .001 .334 .000 .000 .003 .028 .334 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00003 Pearson
Correlation .832** .690
**
1 .498
**
.351
**
1.00
0**
-
.074
.498
**
.690
**
-
.277
*
.498
**
1.00
0**
.498
** .058
.637
**
1.00
0**
.424
** .119 .058
-
1.00
0**
1.00
0**
1.00
0**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .514 .000 .000 .013 .000 .000 .000 .611 .000 .000 .000 .293 .611 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00004 Pearson
Correlation .788** .354
**
.498
**
1 .189 .498
**
-
.128
.717
**
.354
**
-
.220
1.00
0**
.498
**
1.00
0**
.253
*
.387
**
.498
**
.253
* .121
.253
*
-
.498
**
.498
**
.498
**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .093 .000 .259 .000 .001 .050 .000 .000 .000 .023 .000 .000 .023 .286 .023 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00005 Pearson
Correlation .471** .249
*
.351
** .189 1
.351
**
.489
**
.229
*
.249
*
-
.300
**
.189 .351
** .189 .165
.249
*
.351
**
.220
* .019 .165
-
.351
**
.351
**
.351
**
Sig. (2-tailed) .000 .026 .001 .093 .001 .000 .041 .026 .007 .093 .001 .093 .145 .026 .001 .050 .868 .145 .001 .001 .001
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00006 Pearson
Correlation .832** .690
**
1.00
0**
.498
**
.351
**
1 -
.074
.498
**
.690
**
-
.277
*
.498
**
1.00
0**
.498
** .058
.637
**
1.00
0**
.424
** .119 .058
-
1.00
0**
1.00
0**
1.00
0**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .514 .000 .000 .013 .000 .000 .000 .611 .000 .000 .000 .293 .611 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00007 Pearson
Correlation .080 -
.085
-
.074
-
.128
.489
**
-
.074 1
-
.073
-
.085
-
.312
**
-
.128
-
.074
-
.128 .082 .073
-
.074
-
.122
.306
** .082 .074
-
.074
-
.074
Sig. (2-tailed) .478 .456 .514 .259 .000 .514 .523 .456 .005 .259 .514 .259 .467 .521 .514 .279 .006 .467 .514 .514 .514
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00008 Pearson
Correlation .698** .384
**
.498
**
.717
**
.229
*
.498
**
-
.073 1
.384
**
-
.345
**
.717
**
.498
**
.717
** .131
.384
**
.498
** .219 .125 .131
-
.498
**
.498
**
.498
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .041 .000 .523 .000 .002 .000 .000 .000 .248 .000 .000 .051 .269 .248 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
VAR00009 Pearson
Correlation .648** 1.00
0**
.690
**
.354
**
.249
*
.690
**
-
.085
.384
**
1
-
.238
*
.354
**
.690
**
.354
**
-
.109
.532
**
.690
**
.325
**
.245
*
-
.109
-
.690
**
.690
**
.690
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .026 .000 .456 .000 .033 .001 .000 .001 .334 .000 .000 .003 .028 .334 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00010 Pearson
Correlation -.333**
-
.238
*
-
.277
*
-
.220
-
.300
**
-
.277
*
-
.312
**
-
.345
**
-
.238
*
1 -
.220
-
.277
*
-
.220
-
.030
-
.238
*
-
.277
*
-
.159
-
.488
**
-
.030
.277
*
-
.277
*
-
.277
*
Sig. (2-tailed) .003 .033 .013 .050 .007 .013 .005 .002 .033 .050 .013 .050 .793 .033 .013 .158 .000 .793 .013 .013 .013
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00011 Pearson
Correlation .788** .354
**
.498
**
1.00
0** .189
.498
**
-
.128
.717
**
.354
**
-
.220 1
.498
**
1.00
0**
.253
*
.387
**
.498
**
.253
* .121
.253
*
-
.498
**
.498
**
.498
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .093 .000 .259 .000 .001 .050 .000 .000 .023 .000 .000 .023 .286 .023 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00012 Pearson
Correlation .832** .690
**
1.00
0**
.498
**
.351
**
1.00
0**
-
.074
.498
**
.690
**
-
.277
*
.498
**
1 .498
** .058
.637
**
1.00
0**
.424
** .119 .058
-
1.00
0**
1.00
0**
1.00
0**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .514 .000 .000 .013 .000 .000 .611 .000 .000 .000 .293 .611 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00013 Pearson
Correlation .788** .354
**
.498
**
1.00
0** .189
.498
**
-
.128
.717
**
.354
**
-
.220
1.00
0**
.498
**
1 .253
*
.387
**
.498
**
.253
* .121
.253
*
-
.498
**
.498
**
.498
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .093 .000 .259 .000 .001 .050 .000 .000 .023 .000 .000 .023 .286 .023 .000 .000 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00014 Pearson
Correlation .365
**
-
.109 .058
.253
* .165 .058 .082 .131
-
.109
-
.030
.253
* .058
.253
*
1 -
.109 .058 .053 .043
1.00
0**
-
.058 .058 .058
Sig. (2-tailed) .001 .334 .611 .023 .145 .611 .467 .248 .334 .793 .023 .611 .023 .334 .611 .642 .704 .000 .611 .611 .611
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00015 Pearson
Correlation .625** .532
**
.637
**
.387
**
.249
*
.637
** .073
.384
**
.532
**
-
.238
*
.387
**
.637
**
.387
**
-
.109 1
.637
**
.325
**
.314
**
-
.109
-
.637
**
.637
**
.637
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .026 .000 .521 .000 .000 .033 .000 .000 .000 .334 .000 .003 .005 .334 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00016 Pearson
Correlation .832** .690
**
1.00
0**
.498
**
.351
**
1.00
0**
-
.074
.498
**
.690
**
-
.277
*
.498
**
1.00
0**
.498
** .058
.637
**
1 .424
** .119 .058
-
1.00
0**
1.00
0**
1.00
0**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .514 .000 .000 .013 .000 .000 .000 .611 .000 .000 .293 .611 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00017 Pearson
Correlation .468** .325
**
.424
**
.253
*
.220
*
.424
**
-
.122 .219
.325
**
-
.159
.253
*
.424
**
.253
* .053
.325
**
.424
**
1 .123 .053
-
.424
**
.424
**
.424
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .023 .050 .000 .279 .051 .003 .158 .023 .000 .023 .642 .003 .000 .278 .642 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00018 Pearson
Correlation .257* .245
* .119 .121 .019 .119
.306
** .125
.245
*
-
.488
**
.121 .119 .121 .043 .314
** .119 .123 1 .043
-
.119 .119 .119
Sig. (2-tailed) .021 .028 .293 .286 .868 .293 .006 .269 .028 .000 .286 .293 .286 .704 .005 .293 .278 .704 .293 .293 .293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00019 Pearson
Correlation .365
**
-
.109 .058
.253
* .165 .058 .082 .131
-
.109
-
.030
.253
* .058
.253
*
1.00
0**
-
.109 .058 .053 .043 1
-
.058 .058 .058
Sig. (2-tailed) .001 .334 .611 .023 .145 .611 .467 .248 .334 .793 .023 .611 .023 .000 .334 .611 .642 .704 .611 .611 .611
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00020 Pearson
Correlation -.832**
-
.690
**
-
1.00
0**
-
.498
**
-
.351
**
-
1.00
0**
.074
-
.498
**
-
.690
**
.277
*
-
.498
**
-
1.00
0**
-
.498
**
-
.058
-
.637
**
-
1.00
0**
-
.424
**
-
.119
-
.058 1
-
1.00
0**
-
1.00
0**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .514 .000 .000 .013 .000 .000 .000 .611 .000 .000 .000 .293 .611 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00021 Pearson
Correlation .832** .690
**
1.00
0**
.498
**
.351
**
1.00
0**
-
.074
.498
**
.690
**
-
.277
*
.498
**
1.00
0**
.498
** .058
.637
**
1.00
0**
.424
** .119 .058
-
1.00
0**
1 1.00
0**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .514 .000 .000 .013 .000 .000 .000 .611 .000 .000 .000 .293 .611 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
VAR00022 Pearson
Correlation .832** .690
**
1.00
0**
.498
**
.351
**
1.00
0**
-
.074
.498
**
.690
**
-
.277
*
.498
**
1.00
0**
.498
** .058
.637
**
1.00
0**
.424
** .119 .058
-
1.00
0**
1.00
0**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .514 .000 .000 .013 .000 .000 .000 .611 .000 .000 .000 .293 .611 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LAMPIRAN RELIABILITAS KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
1. Dimensi Visi Bersama
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 80 100.0
Excludeda 0 .0
Total 80 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.779 6
2. Dimensi Membangun Konsensus Sekolah
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 80 100.0
Excludeda 0 .0
Total 80 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.706 4
3. Dimensi Ekspektasi Kinerja yang Tinggi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 80 100.0
Excludeda 0 .0
Total 80 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.758 5
4. Dimensi Menjadi Model
Case Processing Summary
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
N %
Cases Valid 80 100.0
Excludeda 0 .0
Total 80 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.771 10
5. Dimensi Dukungan Individual
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 80 100.0
Excludeda 0 .0
Total 80 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.772 8
6. Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 80 100.0
Excludeda 0 .0
Total 80 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.779 8
7. Dimensi Membangun Kultur Sekolah
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 80 100.0
Excludeda 0 .0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Total 80 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.788 9
8. Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 80 100.0
Excludeda 0 .0
Total 80 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.739 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
LAMPIRAN RELIABILITAS EFIKASI KOLEKTIF
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 80 100.0
Excludeda 0 .0
Total 80 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.742 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
HASIL UJI HOMOGENITAS VARIANS
Test of Homogeneity of Variances
TOTALEKG
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.961 16 41 .513
HASIL UJI LINEARITAS
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
EfikasiKolektifGuru *
KepemimpinanTran
sformasional
Between Groups (Combined) 2069.332 38 54.456 2.103 .010
Linearity 303.757 1
303.75
7
11.73
2 .001
Deviation
from
Linearity
1765.575 37 47.718 1.843 .029
Within Groups 1061.556 41 25.892
Total 3130.888 79
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
EfikasiKolektifGuru *
KepemimpinanTransformasi
onal
.311 .097 .813 .661
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
UJI REGRESI LINEAR SEDERHANA
HASIL UJI HIPOTESIS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 62.900 6.233 10.092 .000
KT .094 .032 .311 2.895 .005
a. Dependent Variable: EKG
UJI R2
Model Summary
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .311a .097 .085 6.02040 .097 8.381 1 78 .005
a. Predictors: (Constant), KT
UJI F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 303.757 1 303.757 8.381 .005a
Residual 2827.131 78 36.245
Total 3130.888 79
a. Predictors: (Constant), KT
b. Dependent Variable: EKG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI