tugas kelompok 6 motorik
TRANSCRIPT
1
MENGETAHUI DAN MEMAHAMI PRINSIP DASAR LATIHAN
MOTORIK
DISUSUN OLEH :
TRI MULYONO : A1D413055
NANDA FEBYANIKA : A1D413062
MULIYANA : A1D413068
DOSEN MATA KULIAH
ADHE SAPUTRA S,pd M,pd
PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014
2
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, penyusun haturkan kehadirat Allah SWT, karena limpahan
rahmat dan karunia Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “
Mengetahui Dan Memahami Prinsip Dasar Latihan Motorik “
Pada bahan ajar ini akan disajikan tentang pengertian perkembangan motorik, prinsip-
prinsip perkembangan motorik, metode-metode mengajarkan keterampilan motorik.
Materi yang dituankan bahan ajar ini diharapkan dapat diajdikan dasar pegangan bagi
pendidik, guru serta lingkungan terkait yang melibatkan peserta didik pada anak usia dini
guna mengembangkan keterampilan motorik, sehingga anak dapat menyelesaikan tugas
motoriknya dengan baik. Hal lain juga diharapkan anak dapat menampilkan tugas motorik
yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu tidak hanya bagi anak tetapi juga untuk
pendidik, guru dan orangtua nantinya.
Penulis mengharapkan adanya masukan, kritik ,dan saran yang positif supaya
makalah berikutnya dapat lebih baik lagi. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
Jambi,....November 2014
Penyusun
( )
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Keterampilan Motorik Kasar ............................................. 3
2.1.1 Keterampilan anak usia 3 tahun ......................... 3
2.1.2 keteramplan anak usia 4 tahun ........................... 3
2.1.3 keterampilan anak usia 5 tahun .......................... 4
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Motorik kasar ...................... 4
2.3 Keterampilan Motorik Halus ............................................. 5
2.3.1 keterampilan anak usia 3 tahun ........................... 6
2.3.1 keterampilan anak usia 4 tahun .......................... 6
2.3.3 keterampilan anak usia 5 tahun .......................... 6
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Motorik Halus ..................... 6
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................... 8
3.2 Saran .................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................... 10
DAFTAR LAMPIRAN ................................................... 11
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
A. Pengertian Motorik
Motorik berasal dari kata “motor” yang merupakan suatu dasar biologis
atau mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak (gallahue). Dengan
kata lain, gerak (movement) adalah kulminasi dari suatu tindakan yang
didasari oleh proses gerak motorik.
Zulkifli (dalam buku Samsudin) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
motorik adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan
tubuh.
B. Perkembangan Gerak Motorik
Motorik sebagai istilah umum untuk berbagai bentuk perilaku gerak
manusia. Perkembangan merupakan istilah umum yang mengacu pada
kemajuan dan kemunduran yang terjadi hingga akhir hayat. Jadi
perkembangan meliputi semua aspek dari perilaku manusia, dan sebagai hasil
hanya dapat dipisahkan ke periode usia. Kemampuan gerak dasar pada
perkembangan motorik antara lain :
1. Kemampuan gerak lokomotor
2. Kemampuan gerak non-lokomotor
3. Kemampuan gerak manipulatif
C. Prinsip-prinsip Perkembangan Motorik
Prinsip utama perkembangan motorik adalah kematangan, urutan,
motivasi, pengalaman dan latihan atau praktik (Malina & Bouchard, 1991 :
178)
1. Kematangan Syaraf
Syaraf-syaraf yang ada dipusat susunan syaraf belum berkembang
dan berfungsi sesuai dengan fungsinya dalam mengontrol gerakan
motorik.
5
2. Urutan
Proses perkembangan fisiologis manusia berlangsung secara
berurutan yang terdiri atas urutan pertama dan urutan kedua.
3. Motivasi
Kematangan motorik yang dicapai anak mengandung arti bahwa
anak telah siap melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan
aktifitas motorik. Kematangan motorik ini memotivasi anak untuk
melakukan aktifitas motorik dalam lingkup yang luas.
4. Pengalaman dan Latihan
Pada saat mencapai kematangan untuk terlibat secara aktif dalam
aktifitas fisik yang ditandai dengan kesiapan dan motivasi yang
tinggi dan seiring dengan hal tersebut, orang tua dan guru perlu
memberikan berbagai kesempatan dan pengalaman yang dapat
meningkatkan keterampilan motorik anak secara optimal.
D. Prinsip Dasar Latihan
Dalam pelaksanaanya, latihan memerlukan pengolahan secara seksama.
Beberapa hal yang peerlu dipertimbangkan dalam latihan adalah jumlah
latihan dan kualitas latihan.
a. Jumlah Latihan
Sudah menjadi keyakinan bahwa variabel yang paling penting dalam
belajar gerak adalah latihan. Proses latihanlah yang menyebakan
terjadinya perubahan dalam keterampilan.
Jumlah latihan menunjukkan pada faktor waktu yang dihabiskan oleh
siswa atau atlet. Semakin banyak latihan dilakukan, semakin besar
kemungkinan keterampilan tingkat tinggi dapat dicapai. Untuk
mencapai kesuksesan dalam keterampilan gerak perlu memperbanyak
atau memaksimalkan jumlah latihan.
Seberapa banyak jumlah latihan yang ideal? Untuk menjawab
pertannyaan memang tidak mudah. Hal itu ditentukan oleh jenis
keterampilan serta siapa yang melakukannya.
6
Para ahli sependapat, bahwa jumlah latihan ditentukan oleh adanya
overlearning. Maksudnya, ketika target idealn pembelajaran tercapai,
maka pada latihan berikutnya, jumlah latihan harus melebiih tahap itu.
Dengan kata lain, harus ada pengulangan yang lebih dari jumlah yang
minimal.
b. Kualitas Latihan
Selain jumlah latihan, hal pokok lainnya dalam latihan adalah kualitas
latihan. Seorang siswa boleh saja mengeluarkan seluruh upaya dalam
masa latihan yang panjang. Tetapi jika tanpa memperhatikan kualitas
latihan, siswa akan frustasi dan bosan berlatih karna tidak melihat dan
merasakan adanya kemajuan.
Penting bagi guru penjas untuk terampil mengorganisasi dan
merancang kegiatan latihan secara efektif. Kondisi-kondisi seperti
pembelajaran belajar akan mengetahui tujuan dan arah latihan, hasil
yang dicapai, serta motivasi belajar merupakan faktor-faktor yang
menentukan kualitas latihan.
c. Teknik Bimbingan
Teknik atau metode bimbingan adalah metode yang paling umum
dalam latihan. Siswa dituntun dengn berbagai cara berbagai permulaan
gerak. Dalam pengembangannya metode ini mempunyai beberapa
tujuan. Yang paling utama adalah tujuan mengurangi kesalahan-
kesalahn dan memastikan bahwa pola yang tepat sudah dilakukan.
Penggunaan metode bimbingan sangat penting terutama dalam cabang-
cabang olahraga yang berbahaya seperti senam atau renang. Bantuan
yang diberikan akan memperkecil timbulnya bahaya atau
menghilangkan rasa takut.
7
1.2 TUJUAN PENYUSUNAN
Tujuan utama dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
bagaimana prinsip dasar latihan motorik. Tujuan perkembangan motorik adalah
mengkaji proses pentahapan kemampuan gerak, apakah kemampuan gerak individu
tersebut sudah sesuai dengan masanya. Hal tersebut sangat diperlukan untuk dapat
memberikan dukungan kuat terhadap terbentuknya kualitas gerak yang proporsional
pada usianya.
8
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Metode Global
Agus Mahendra dalam Modul Teori Belajar Mengajar Motorik (2007 : 273-
275) menyatakan bahwa metode global atau whole method adalah suatu cara mengajar
yang beranjak dari yang umum ke yang khusus. Dalam mengajarkan keterampilan
gerak atau permainan, maka bentuk yang utuh atau keseluruhan diajarkan terlebih
dahulu kemudian dipecah-pecahkan menjadi bagian-bagian. Dalam pelaksanaannya
metode global ini mengikuti urutan sebagai berikut :
1. Preview
Suatu tahap yang dimaksudkan untuk memperkenalkan keterampilan yang
akan dipelajari. Tahap preview ini tentu bisa dilakukan dengan berbagai cara,
baik melalui cara uraian verbal, demonstrasi langsung, penayangan gambar
atau foto, pemutaran video film, atau hanya lembaran-lembaran tugas yang
pada intinya adalah untuk memberikan gambaran utuh (keseluruhan) tentang
materi yang akan dipelajari.
2. Percobaan
Dalam tahap ini semua murid mencoba untuk menguasai keterampilan yang
dimaksud dengan cara melakukannya sendiri secara utuh seperti yang terlihat
dalam gambar. Apabila keterampilan yang dipelajari adalah lompat jauh gaya
lenting, maka semua murid mencoba melakukan lompat jauh dari mulai
awalan hingga melayang.
3. Review
Setelah percobaan yang tadi dianggap cukup, maka dalam tahap ini guru
mengundang murid-murid untuk mengungkapkan masalah-masalah yang
ditemukan selama percobaan. Atau dalam kondisi kelas kita yang lebih
bersifat satu arah (direct teaching), maka tahap ini sering digunakan guru
untuk memberitahukan pada murid tentang kesalahan-kesalahan yang masih
mereka buat. Tahap ini diakhiri hingga semua murid mempunyai gambaran
yang jelas tentang kelemahan dan kelebihan mereka.
4. Retrial
Dari pengenalan merekatentang apa yang harus dilakukan pada percobaan
mereka, maka dalam tahap ini murid mulai mencoba kembali, dengan tujuan
memperbaiki kesalahn-kesalahan yang masih dibuat. Percobaan kembali ini
tetap masih dalam konteks eseluruhannya, yang kemudian bisa dilakukan
semacam revie kembali. Demikian seterusnya hingga keterampilan yang
bersangkutan drasa sudah dicapai dengan baik.
5. Pemantapan
Setelah beberapa kali terlibat dalam proses review dan retrial, maka murid
akan semakin memantapkan kemampuannya dengan melatih berulang-ulang.
Pada tahap ini hendaknya guru sudah semakin spesifik dalam memberikan
umpan balik informasi yang berguna buat memantapkan keterampilan anak.
9
2.2 Metode Bagian
Metode bagian atau part method adalah suatu cara mengajar yang membagi
keterampilan menjadi bagian-bagian. Caranya dimulai dengan mengajarkan bagian-
bagian terkecil dari suatu keterampilan dan pada akhirnya digabungkan menjadi suatu
keterampilan yang utuh. Dengan demikian tahapan pelaksanaanya adalah sebagai
berikut :
1. Pembukaan
Sama seperti dalam tahap pengjaran metode keseluruhan, tahap ini adalah
untuk memberikan pengertian yang utuh tentang materi atau keterampilan
yang akan dipelajari. Lebih khusus lagi, untuk memperlihatkan kepada siswa
bagaimna keterampilan yang dimaksud terdiri dari bagian-bagian yang
digabungkan.
2. Analisis
Tahap untuk mengenali bagian-bagian yang membangun suatu keterampilan,
bagaimana urutannya, dan apa fungsi dari masing-masing bagian. Analisis ni
bermanfaat juga untuk melatih anak dalam melihat bagaimana suatu
keterampilan terbangun.
3. Melatih
Tahap berikutnya adalah melatih bagian-bagian secara berurutan. Misalnya
dalam lompat jauh, yang pertama kali dilatih adalah awalnya. Setelah awal
dikuasai, kemampuan berikutnya yang dilatih adalah tolakan. Demikian terus,
hingga semua bagian dikuasai.
4. Sintesis
Setalah setiap bagian yang membangun suatu keterampilan dapat dikuasai,
kemudian dilanjutkan dengan keterampilan keseluruhan. Meskipun setiap
bagian telah dikuasai, namun biasanya untuk menyatukan ke dalam satu
keterampilan yang utuh bagi sebagian anak merupakan hal yang sulit terutama
bagi anak yang mempunyai kemampuan dasar yang rendah. Oleh karena itu,
pelaksanaan tahap ini memerlukan waktu yang cuup, dengan pemberian
umpan balik yang cukup pula.
2.3 Metode Global Bagian
Metode global bagian (whole-part method) adalah campuran dari kedua
metode yang sudah dibahas diatas, dengan menggabungkan kelebihan-kelebihan dari
keduanya. Pelaksanaan metode campuran adalah sebagai berikut :
1. Pembukaan
Sama seperti yang diuraikan dalam metode keseluruhan.
10
2. Percobaan
Sama seperti dalam pelaksanaan percobaan dalam metode keseluruhan, yaitu
pelaksanaan praktek secara keseluruhan.
3. Review
Hingga tahap ini seluruh rangkaian yang ditempuh pada metode keseluruhan
masih sama. Bedanya, review untuk metode campuran akan menekankan
pada masalamasalah yang dihadapi siswa sebagai suatu unit yang terpisah
agar dapat dilatih secara pisah pula. Pengkoreksian atau diskusi yang
dilakukan dalam tahap ini lebih bersifat individual, sehingga setiap anak akan
melihat kekurangannya masing-masing.
4. Melatih bagian
Kesalahan-kesalahan yang masih terjadi atau ditemukan dari tahap percobaan
keseluruhan diminta untuk dilatih lagi oleh setiap siswa secara bagian.
Misalnya jika anak yang bersankutan lemah dalam awalan, maka yang akan
ditekankanpada latihan ini adalah latihan awalan. Demikian juga jika yang
masih salah adalah cara mendarat, maka yang dilatih oleh siswa adalah teknik
mendarat.
5. Sintesis
Latihan bagian yang dilaksanakan diatas, setelah dirasa cukup, segera
dilanjutkan dengan latihan keseluruhan lag. Jika setiap kesalahan atau
kelemahan sudah dapat diperbaiki maka segera anak mencoba lagi secara
keseluruhan.
6. Pemantapan
Tahap pemantapa dilakukan berganti-ganti antara latihan bagian ke latihan
keseluruhan, kemudian kembali ke latihan bagian dan seterusnya.
2.4 Metode Progresif
Metode progresif (proressive method) adalah cara mengajar yang memecah
bahan latihan atau keterampilan dalam beberapa bagian. Perlu ditekankan bahwa
pemisahan keterampilan menjadi bagian-bagian pada metode ini berbeda sifatnya
dengan metode bagian sebelumnya. Yang harus dilakukan adalah mencoba menentukan
inti (core) dari keterampilan yang bersangkutan. Inti itulah yang kemudian dijadikan
bagian pertama.
Dalam mengajar lompat jauh gaya lenting misalnya, sikap melenting di udara
dianggap sebagai intinya. Yang harus dilakukan berkutnya adalah menentukan tahapan-
tahapan latihan yang disusun secara progresif. Artinya tahap pertama mengandung
bagian yang lebih kecil dari pada tahap berkutnya. Semakin lama tahapan latihan
semakin lengkap.
Coba lihat misalnya tahapan pelaksanaan mengajar lompat jauh berikut ini :
11
1. Tahap pertama
Meminta anak untuk melatih posisi melenting dengan cara melompat dari
bangku yang disediakan dipinggir bak lompat dengan dua kaki
2. Tahap kedua
Meminta anak menolak dari bangku dengan satu kaki (kaki terkuat),
sementara kaki yang satu berada ditanah dan kemudian melenting dan
mendarat
3. Tahap ketiga
Meminta anak menolak dari bangku dan melenting sebelum mendarat, tetapi
diawali dengan 3 langkah lari
4. Tahap keempat
Mengulang tahapan sebelumnya dengan awalan yang lebih panjang
5. Tahap terakhir
Pelaksanaan lompat jauh dengan awalan, jarak, dan kecepatan yang
sebenarnya.
Pada prinsipnya, metode progresif ini mengikuti jalur sebagai berikut,
tahap kesatu, latihan hanya melibatkan satu bagian dari suatu keterampilan.
Tahap kedua, bagian pertama tadi digabung dengan bagian kedua, sehingga
menampilkan latihan pola gerak yang lebih panjang. Tahap ketiga, bagian
satu dan bagian dua tadi ditambah lagi dengan bagian tiga, yang menunjukkan
pola gerak yang kompleksitasnya semakin meningkat. Demikian seterusya
sehingga seluruh bagian yang tersisa akhirnya dapat dipelajari secara
keseluruhan.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan Perkembangan motorik, yaitu yang disebut dengan gerak (movement) &
motorik (motor). Motorik (motor) merujuk pada faktor biologis dan mekanis yang
memengaruhi gerak (Gellahue, 1997). Metode keterampilan gerak memerlukan
kemampuan guru dalam memilih dan menerapkan metode penyajian yang tepat.
Setiap metode pada dasarnya memiliki keistimewaan sesuai dengan dasar pemikiran
yang melandasinya.
3.2 Saran Perkembangan motorik sangat penting dalam perkembangan keterampilan
anak secara keseluruhan. Perkembangan motorik anak dibagi menjadi beberapa
bagian. Melalui prinsip dasar latihan motorik, anak mampu berlatiha secara efektif
dan berulang-ulang untuk mendapatkan kemajuan yang baik. Oleh sebab itu
berikanlah stimulasi yang tepat sejak dini kepada anak agar kemampuan motorik anak
dapat berkembang secara optimal.
13
DAFTAR PUSTAKA
Knapp, B. (1977). Skill in sport, the attainmentof profiency. Routledge &
Kegan Paul. London
Gallahue, David L. 1989, Understanding Motor Development: Infants,
Children, Adolescents, Edisi ke dua, Benchmark Press, Inc, USA.
Rusli Lutan, 1988, Belajar Keterampilan Gerak Pengantar Teori dan Metode,
Jakarta, P2LPTK, Ditjen Peguruan Tinggi.
Sugiyanto, 2005, Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Yudha, M.S, Beny I, Rahmat H dan Komar, H, 2001, Metode Pengembangan
Kemampuan Gerak: Penataran Tertulis Penyegaran Tipe A untuk Guru TK,
Bandung, Depdiknas, Ditdasmen, PPPGT.
Sumber
hhtp://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR_PEND._OLAHRAGA/196308241989031-
AGUS_MAHENDRA/MODUL_UT_2006_Agus_Mahendra/Modul_1.pdf
Sumber : http://www.arhysinjai.com/2012/09/metode-keseluruhan-dalam-
pembelajaran.html
Sumber : http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2011/12/prinsip-dasar-
latihan-jumlah-latihan.html
Sumber : http://siswasehat.wordpress.com/2013/05/02/dmp-metode-belajar-
penjas/
14
DAFTAR LAMPIRAN
NO DAFTAR
PENILAIAN
1 2 3 4 5 KET
1
2
3
4
KELOMPOK
VI
Kekompakan
Pemahaman
Materi
Tampilan
Jambi,.... November 2014
Dosen pembimbing
( )
. Adhe Saputra S.Pd ,M.Pd
15