tugas iden pak th valen fix
TRANSCRIPT
TUGAS MATA KULIAH
IDENTIFIKASI HAMA TANAMAN
Oleh:
Valentina E F A (11525)
Dosen Pengampu :
Tri Harjaka, S.P., M.P
JURUSAN HAMA PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2010
HAMA TANAMAN PANGAN
1. Phyllophaga helleri
Nama Umum : Tempayak
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Scarabaeidae
Hama ini memiliki panjang tubuh tidak melampaui 3 cm.
Serangga ini berwarna coklat kemerahan. Spesies ini pertama kali
ditemukan pada pertanaman tebu dan hama yang sangat penting pada pertanaman padi gogo.
Fase dewasa muncul setelah hujan lebat pertama di musim penghujan, ketika tanah yang
cocok yaitu dengan kelembaban yang cukup. Fase ini sangat tergantung pada curah hujan. Tetapi
secara bertahap aktivitas ini menurun dalam waktu 3-4 minggu Phyllophaga helleri keluar pada
waktu sore hari yaitu pada waktu agak gelap menjelang malam dan kembali ke tanah pada waktu
menjelang subuh. Dalam tanah Phyllophaga heleri bergeraknya sangat terbatas dan lambat,
jantan hanya dapat bergerak kira-kira sejauh 100 m sedangkan betina pergerakannya kira-kira
hanya sejauh 10 m. Periode hidup betina sekitar 5 minggu pada kedalaman tanah 5-20 cm. Di
daerah Yogyakarta, Phyllophaga helleri menetaskan telurnya di areal pertanaman padi gogo dan
pada saat benih padi gogo berkecambah.
Kumbang memakan daun tanaman. Namun kerusakan yang ditimbulkan kumbang tidak
begitu terlihat. Uret pada mulanya hanya memakan humus dan kotoran lainnya. Namun, setelah
sedikit besar, uret memakan akar-akar tanaman yang masih hidup, bahkan kadang memakan kulit
batang yang berada dalam tanah sehingga bisa menyebabkan kematian tanaman.
Inang dari hama ini adalah jagung (Zea mays), padi
(Oryza sativa), shorgum dan tebu (Saccharum officinarum).
Untuk proses awalnya, serangga ini menyukai udara yang
lembab. Serangga ini mulai bertelur pada saat hujan lebat pertama
kali.
2. Leptocorisa acuta
Nama Umum : Walang Sangit
Walang sangit (L. acuta) mengalami
metamorfosis sederhana yang perkembangannya dimulai
dari stadia telur, nimfa dan imago. Imago berbentuk
seperti kepik, bertubuh ramping, antena dan tungkai
relatif panjang. Warna tubuh hijau kuning kecoklatan
dan panjangnya berkisar antara 15 – 30 mm.
L. acuta mengalami metamorfosis sederhana yang perkembangannya dimulai dari stadia
telur, nimfa dan imago. Imago berbentuk seperti kepik, bertubuh ramping, antena dan tungkai
relatif panjang. Warna tubuh hijau kuning kecoklatan dan panjangnya berkisar antara 15 – 30
mm. Telur berbentuk seperti cakram berwarna merah coklat gelap dan diletakkan secara
berkelompok. Kelompok telur biasanya terdiri dari 10 - 20 butir. Telur-telur tersebut biasanya
diletakkan pada permukaan atas daun di dekat ibu tulang daun. Peletakan telur umumnya
dilakukan pada saat padi berbunga. Telur akan menetas 5 – 8 hari setelah diletakkan.
Perkembangan dari telur sampai imago adalah 25 hari dan satu generasi mencapai 46 hari. Nimfa
berwarna kekuningan, kadang-kadang nimfa tidak terlihat karena warnanya sama dengan warna
daun. Stadium nimfa 17 – 27 hari yang terdiri dari 5 instar. Imago L. acuta yang hidup pada
tanaman padi, bagian ventral abdomennya berwarna coklat kekuning-kuningan dan yang hidup
pada rerumputan bagian ventral abdomennya berwarna hijau keputihan. Bertelur pada
permukaan daun bagian atas padi dan rumput-rumputan lainnya secara kelompok dalam satu
sampai dua baris. Aktif menyerang pada pagi dan sore hari, sedangkan di siang hari berlindung
di bawah pohon yang lembab dan dingin. Perkembangan yang baik bagi hama L. acuta terjadi
pada suhu antara 27 – 30 C. Perkembangan L. acuta telah diketahui gejala serangan dan
kerusakan yang ditimbulkan terjadi pada waktu temperatur sedang, curah hujan rendah dan sinar
matahari terang. L. acuta dapat berkembang biak di lahan dataran rendah maupun di dataran
tinggi.
Nimfa dan imago mengisap bulir padi pada fase masak susu, selain itu dapat juga
mengisap cairan batang padi. Malai yang diisap menjadi hampa dan berwarna coklat kehitaman.
Walang sangit mengisap cairan bilir padi dengan cara menusukkan styletnya. Nimfa lebih aktif
daripada imago, tapi imago dapat merusak lebih banyak karena hidupnya lebih lama. Hilangnya
cairan biji menyebabkan biji padi mengecil jika cairan dalam bilir tidak dihabiskan. Dalam
keadaan tidak ada bulir yang matang susu, maka dapat menyerang bulir padi yang mulai
mengeras, sehingga pada saat stylet ditusukkan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna
karbohidrat.
Selain menyerang tananamn padi yang sudah bermalai dapat pula berkembang pada
rumput-rumputan seperti Panicium crusgalli L., Paspalum dilatatum Scop., rumput teki
(Echinocloa crusgalli dan E. colonum).
3. Dicladispa armigera
Nama Umum : Hispa
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Chrysomelidae
Dicladispa armigera berwarna hitam kebiru-biruan dengan panjang 5 mm dan sering di
temukan pada tanaman padi dan tebu. Larva hama ini berada di daun saat kumbang berada di
permukaan dan meninggalkan garis kecil.
Saat lahir pertama kali, larva D. armigera masuk ke dalam daun memakan bagian dalam
jaringan daun diantara dua epidermis. Larva hispa mempunyai 4 instar. Larva biasanya hanya
membuat satu jalur penggalian pada daun. larva tidak dapat berkembang dengan baik pada daun
kering dan tua, atau daun yang sebelumnya telah dirusak secara parah oleh kumbang lain. Larva
D. armigera instar pertama berwarna kuning muda dan panjang 2.4 mm . larva akan melalui 4
instar. Larva yang telah dewasa atau masak berukuran panjang 5.5 mm dan lebar 1.6 mm. Pupa
berada pada lorong makan hispa. Biasanya berada di pertengahan terakhir terowongan. Masa
pupa adalah selama 4-5 hari. Pupa bertipe exarata,dengan panjang 4.6 mm dan berwarna coklat.
Pupa terletak di terowongan yang dibuat larva. Ketika keluar dari kokon, imago akan memotong
jalan keluar melalui bagian tengah terowongan.dan mencapai masa sexual setelah 4 hari.
Kumbang kawin secara terus menerus. Dalam satu masa hidupnya, kumbang mampu kawin
sebanyak 60 kali meskipun masa optimum dicapai hanya selama satu minggu setelah matang.
Sex feromon yang dimiliki betina tidak digunakan untuk aktivitas komunikasi sexual.waktu yang
dibutuhkan dari waktu kopulasi sampai menjadi imago adalah 22-25 hari. Rata-rata betina hidup
selama 20 hari. Sedangkan jantan selama 14 hari. Ketika musim dingin masa hidupnya mampu
mencapai 2 bulan.
D. armigera dewasa memakan jaringan luar daun sedangkan larva mengorok daun. Baik
larva maupun imago merusak tanaman padi karena memakan jaringan hijau dari daun.
Terkadang daun menjadi kering dan kemudian menjadi putih. Imago D. armigera mengikis
klorofil pada daerah dantara pembuluh. Hal ini membuat daun berwarna putih, lapisan berjajar
antara poros daun. setelah dimakan warna putih akan keluar pada daun. Larva D. armigera
memakan jaringan diantara 2 epidermis daun.membuat terowongan makan di dalam dan
memproduksi bercak putih. larva atau pupa dapat dilihat dengan meletakkan dibawah sinar
matahari atau dipencet dengan tangan sepanjang terowongan makan larva.
Padi adalah inang utama dari D. armigera. Apabila tidak ada tanaman padi, maka imago
akar bertahan pada padi liar gulma maupun tanaman budidaya lainnya.
D. armigera banyak diketemukan pada habitat ekosistem pertanaman padi. Serangga ini
juga diketemukan pada inang sementara, dan di habitat lain termasuk pada saluran irigasi, sungai
dan terusan, rawa, tanah lembab, lahan kosong, dan padang rumput pada ekosistem padi dan
wilayahnya yang berdekatan.
4. Helicoverpa armigera
Nama Umum : Penggerek Tongkol Jagung
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Order : Lepidoptera
Family : Noctuidae
Hama ini memiliki panjang tubuh yang bervariasi antara 12 – 14 mm dengan lebar sayap
30-40 mm. Sayap lebar berwarna kekuningan untuk betina dan hijau keabuan untuk jantan.
Sayap belakang berwarna kuning pucat dengan titik bulat berwarna hitamdi tengahnya.
Imago betina H. armigera meletakkan telur pada pucuk tanaman dan apabila tongkol
sudah mulai keluar maka telur diletakkan pada rambut jagung. Imago betina mampu bertelur
rata-rata 730 butir dengan masa oviposisi 10- 23 hari. Telur menetas dalam tempo tiga hari
setelah diletakkan pada suhu 22,5°C dan dalam tempo sembilan hari pada suhu 17°C. Larva
terdiri atas 5-7 instar, tetapi umumnya enam instar dengan pergantian kulit (moulting) setiap
instar 2-4 hari. Periode perkembangan larva sangat bergantung pada suhu dan kualitas
makanannya. Khususnya pada jagung, masa perkembangan larva pada suhu 24-27,2°C adalah
12,8-21,3 hari. Spesies ini mengalami masa prapupa selama 1-4 hari. Selama periode ini, larva
menjadi pendek dan lebih seragam warnanya dan kemudian berganti kulit menjadi pupa. Masa
prapupa dan pupa biasanya terjadi dalam tanah dan kedalamannya bergantung pada kekerasan
tanah. Pada umumnya pupa terbentuk pada kedalaman 2,5-17,5 cm. Serangga ini kadang-kadang
berpupa pada permukaan tumpukan limbah tanaman atau pada kotorannya yang terdapat pada
tanaman. Pada kondisi yang tidak memungkinkan seperti panjang hari 11-14 jam/ hari dan suhu
yang rendah (15-23°C), H. armigera mengalami diapauses atau sering disebut diapause pupa
fakultatif. Diapause pupa dapat berlangsung beberapa bulan bahkan dapat lebih dari satu tahun.
Pada kondisi lingkungan yang mendukung, fase pupa bervariasi dari enam hari pada suhu 35°C
sampai 30 hari pada suhu 15°C.
Gejala serangan ulat penggerek tongkol dimulai pada saat pembentukan kuncup bunga,
bunga dan buah muda. Larva masuk ke dalam buah muda, memakan biji-bijij agung, karena
larva hidup di dalam buah, biasanya serangan serangga ini sulit diketahui dan sulit dikendalikan
dengan insektisida.
Beberapa inang yang diserang ulat penggerek tongkol jagung antara lain tomat, kedelai,
kapas, tembakau, sorgum dll
Telur hama ini cepat menetas pada lingkungan dengan suhu yang cukup hangat
yaitu 22,5°C. Untuk perkembangan instar-instar yang lain juga menyukai daerah dengan
suhu yang cukup hangat sehingga dapat mempercepat tahap-tahap metamorphosis-nya.
5. Sesamia inferens
Nama Umum : Penggerek tongkol merah jambu
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Order : Lepidoptera
Family : Noctuidae
Hama ini memiliki tiga generasi per tahun jika berada pada daerah subtropis, sedangkan
pada daerah tropis mempunyai enam generasi. Telur diletakkan secara berkelompok dalam
barisan di pelapah daun (Gambar 7), biasanya 3-8 baris. Telur generasi pertama terdiri atas 75-
100 butir. Rata-rata fekunditi betina adalah 250 telur. Seekor imago betina mampu meletakkan
telur 300-400 butir. Imago betina meletakkan beberapa generasi telur dalam beberapa minggu.
Untuk generasi kedua, serangga betina akan meletakkan telur lebih banyak. Betina berkopulasi
hanya sekali dengan masa inkubasi 6-10 hari atau rata-rata 7-8 hari pada daerah tropis. Larva
terdiri atas enam atau tujuh instar dan adakalanya delapan instar dengan stadium larva berkisar
antara 28-56 hari atau rata-rata lima minggu di daerah tropik. Instar I adalah instar dengan masa
perkembangan yang lama, yaitu delapan hari dan instar II-V rata-rata 3-5 hari setiap instarnya,
sementara instar VI tujuh hari, dan instar VII rata-rata 13 hari. Larva berwarna merah jambu.
Masa prapupa sekitar lima jam dan stadia pupa 8-11 hari. Proses keluarnya imago dari pupa
berlangsung selama 25 menit. Sayap akan tetap melipat selama 10 menit dan kemudian
membuka secara sempurna. Imago akan terbang secara sempurna empat hari setelah keluar dari
pupa. Jarak terbang yang bisa ditempuh oleh seekor betina dan jantan masing-masing lebih dari
32 dan 50 km. Proses kawin dan meletakkan telur dapat terjadi 24 jam setelah keluar dari pupa.
Larva akan melubangi batang dan menggoroknya ke bagian atas sehingga batang mudah
patah.
Di Indonesia serangga ini dapat
hidup pada rumput dan teki seperti Andropogon, leusine, Panicum, Phraqmites, Saccharum, dan
Scripus.
Penggerek batang merah jambu umumnya ditemukan di daerah dengan musim kemarau
yang jelas seperti Jawa Timur, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
HAMA TANAMAN PERKEBUNAN
1. Oryctes rhinoceros
Nama Umum : Kumbang Badak
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Class : Kelas: Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Scarabaeidae
Subfamily : Dynastinae
Kumbang badak berwarna coklat tua mengkilat. Panjangnya bisa mencapai lebih kurang
5-6cm. warna telurnya putih dengan garis tengah lebih kurang 3mm. pada waktu hampir
menetas, telur membengkak dan berwarna keabuan. Uret (larva) yang telah menetas berwarna
putih dengan kepala coklat sampai coklat tua. Panjang uret bisa mencapai lebih kurang 10 cm.
biasanya jika terganggu uret akan melingkar.
Kumbang badak betina bertelur ditempat smpah, daun-daun yang telah membusuk, pupuk
kandang, batang kelapa, sagu, dan nipah yang telah membusuk. Tempat lainnya adalah sisa
batang tebu (ampas) yang basah., tempat kompos dan tempat lainnya yang memungkinkan untuk
bertelur. Jumlah telur 30 – 70 butir atau lebih. Setelah sekitar 17 hari telur kan menetas.
Lamanya periode larva berubah-ubah menurut keadaan temperatur dan kelembaban, yaitu sekitar
2.5-6 bulan. Jika telah cukup dewasa, larva berhenti makan, tidak aktif lagi dan mulai
membentuk larva. Biasanya larva mencari tempat berlindung dalam keadaan dingin dan lembab.
Masa prapupa ini biasanya berlangsung selama 6 hari. Periode pupa lebih kurang 2-4 minggu.
Warna pupa putih kekuningan dengan panjang 5-9cm. Selanjutnya pupa menjadi kumbang.
Kumbang badak ini bisa berunur lebih kurang 2-7 bulan.
Serangan hama ini bisa mengakibatkan kematian pada tanaman muda. Saat hama ini
mengebor pucuk tanaman biasanya juga merusak bagian daun muda yang belum terbuka
sehingga pada waktu daun terbuka akan terlihat bekas potongan yang simetris berebentuk
segitiga atau seperti huruf V. akibatnya adalah mahkota daun tampak compang-camping,
semrawut, tidak teratur. Kadang pelepah daunnya putus pada bagian pangkal pelepah daun akibat
serangan hama tersebut.
Kelapa sawit (inang utama), tebu, pisang,pakis haji. Kumbang ini biasanya hidup di
tumpukan batang kelapa sawit di area re-panting. Tumpukan batang yang telah dicacah juga
merupakan tempat perkembangbiakan hama ini. Tanaman yang masih berdiri pada sistem
underplanting juga menjadi sasaran peletakan telur. Larva berkembang baik pada tandan kosong.
2. Rynchophorus ferrugineus
Nama Umum : Kumbang Sawit Merah
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Order : Coleoptera
Famili : Curculionidae
Kumbang ini berukuran cukup besar, panjangnya antara 2-5 cm, biasanya berwarna
merah karat, namun memiliki varian warna yang berbeda di seluruh dunia. Larvanya dapat
menggali lubang sampai kedalaman satu meter pada batang kelapa sehingga membuat tanaman
inang rapuh dan mudah ambruk.
Sementara kumbang dewasa menyebabkan beberapa kerusakan dengan memakan, larva
masuk ke dalam jantung kelapa sawit sehingga dapat langsung menyebabkan kematian.
Kumbang betina meletakkan telur sekitar 200 telur di dasar daun yang masih muda, pada leci
yang terbuka pada tanaman. Telur kemudian menetas dan menjadi larva putih yang tidak
berkaki. Larva tersebut akan memakan serat lembut dan kuncup, berada di dalam jaringan
tanaman selama sebulan. Larva kadang-kadang dapat berkembang hingga memiliki panjang 6-7
inci. Pada fase pupa, larva akan meninggalkan tanaman dan membentuk kokon dari serat kelapa
kering dalam seresah daun di dasar pohon. Total siklus hidup kumbang ini memakan waktu
sekitar 7-10 minggu.
Mahkota layu dan daun yang lebih rendah akan menyusul layu karena rusaknya jaringan
vena daun. Gejala mayornya adalah hilangnya mahkota atau daun yang layu dan baru terlihat
lama setelah tanaman sawit terserang oleh hama tersebut. Infeksi sekunder oleh bakteri dan
jamur dapat mempercepat kematian tanaman. Setelah gejala-gejala dapat diamati, kerusakan
yang terjadi biasanya mampu untuk menyebabkan kematian pada tanaman sawit. Suara dari larva
yang sedang menggerek dan memakan jaringan tanaman biasanya dapat didengar oleh telinga.
Kisaran inangnya Areca catechu, Arenga pinnata, Borassus flabellifer, Caryota maxima,
C. cumingii , Cocos nucifera (coconut palm), Corypha gebanga, C. elata , Elaeis guineensis ,
Livistona decipiens , Metroxylon sagu , Oreodoxa regia , Phoenix canariensis , P. dactylifera
(kurma), Sabal umbraculifera , Trachycarpus fortunei , Washingtonia spp.
3. Brontispa longissima
Nama Umum : Kumbang Daun Kelapa
Kingdom : Animalia
Filum: Arthropoda
Class: Hexapoda
Order: Coleoptera Kelas
Family: Chrysomelidae
Kumbang dewasa memiliki panjang tubuh 7,5-10 mm dan lebar 1,2-2 mm dengan tubuh
datar berwarna hitam dan kepala dan bahu berwarna oranye. Kumbang jantan deasa umumnya
berukuran lebih kecil daripada kumbang betina.
Telur menetas dalam 3-7 hari kemudian membentuk larva dengan dua organ seperti duri
di bagian belakang tubuhnya. Larva memiliki panjang rata-rata 8-10 mm. Larva mengalami 5-6
tahap instar larva dalam jangka waktu 30-50 hari. Kepompong berwarna putih kekuningan
dengan ukuran 9-10x2 cm. periode pupa adalah antara 4-6 hari. Keseluruhan siklus dari telur
hingga dewasa membutuhkan waktu 5-9 minggu. Kumbang dewasa sepenuhnya matang dua
minggu setelah munculnya dari pupa selama 2-3 bulan.
Kumbang ini menyerang pada berbagai usia tanaman sawit tetapi tanaman yang masih
muda lebih rentan dibanding tanaman tua. Hal ini dikarenakan jantung tanaman tua lebih keras
dan kurang cocok untuk perkembangbiakan. Larvanya memakan hampir semua daun muda
sehingga dapat menyebabkan tanaman mati.
Kumbang ini menyerang lebih dari 20
spesies tanaman palm dengan tanaman kelapa
sebagai inang favorit. Inang lainnya antara lain
Roystonea sp., Archontophoenix alexandrae, sagu (Metroxylon sagu), Washingtonia filifera), W.
robusta, Hyophorbe lagenicaulis, dll.
Kumbang dengan mudah menyebar melalui gerakan daun kelapa sawit akibat
angin
4. Helopeltis theivora
Nama Umum : Kepik Pengisap Daun Teh
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Genus : Miridae
Serangga ini bertubuh ramping, kecil, dan memiliki tanda yang spesifik yaitu tonjolan
berbentuk jarum pada mesoskeletum.
Telur mulai diletakkan oleh serangga betina di pucuk daun dari hari kelima sampai
ketujuh waktu serangga menjadi dewasa. Telur diletakkan secara berkelompok pada bagian
tanaman yang lunak yaitu pada urat daun teh dan cabang daun pucuk yang baru dipangkas. Rata-
rata telur yang dihasilkan oleh serangga betina selama hidupnya mencapai 67-229 butir. Lama
waktu untuk sampai menjadi dewasa adalah 11-15 hari. Selama itu, nimfa mengalami lima kali
ganti kulit. Periode nimfa berkisar antara 11-13 hari sedangkan lama instar kelima 3-4 hari.
Dewasanya berwarna hitam-hijau.
Kepik pengisap daun atau Helopeltis menyerang pucuk daun muda. Kepik ini menusuk
dan mengisap daun teh sehingga menjadi bercak-bercak hitam.
Inang hama ini adalah gulma pada
perkebunan teh seperti harendong (Clidemia
hirta), kecubung (Datura alba), dan babandotan
(Ageratum mexicantum).
5. Buzura suppressaria
Nama Umum : Ulat Jengkal
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Geometridae
Ngengat betina bertelur (tempatnya tergantung spesies). Setelah menetas, larva (ulat)
memakan daun teh. Setelah berganti kulit beberapa kali, ulat menjadi kepompong. Akhirnya
dewasa (ngengat) keluar dari kepompong dan kawin.
Ulat jengkal menyerang daun, pupus daun, dan pentil teh. Serangan berat menyebabkan
daun berlubang dan pucuk tanaman gundul, sehingga tinggal tulang daun saja.
Inang hama ini adalah tanaman
mangga