tugas humanistik & gestalt

Upload: ahmad-wisnu

Post on 12-Jul-2015

82 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PSIKOLOGI HUMANISTIKPsikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, yang akar pemikiran awalnya dipelopori oleh kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan. Kehadiran psikologi humanistik ini adalah sebagai akibat dari reaksi ketidak sepahaman atas aliran ilmu psikologi yang sebelumnya yaitu psikoanalisis dan behaviorisme, yang menganggap manusia sebagai makhluk yang segala perilaku dan nasibnya sudah ditentukan, yaitu oleh faktor alam bawah sadar dan faktor lingkungan eksternal atau stimulus dari luar. Berbeda dengan teori dari psikologi humanistik yang menganggap manusia dalam berperilaku itu sebagai makhluk yang kompleks dan terorganisasi semua tindakannya, baik dalam berhubungan dengan lingkungannya secara manusiawi seperti kebebasan

mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihan, nilai-nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan pemaknaan terhadap sesuatu. TOKOH PSIKOLOGI HUMANISTIK James Bugental mengemukakan tentang 5 prinsip utama dari psikologi humanistik, yaitu : 1. Keberadaan manusia tidak dapat direduksi kedalam komponen-komponen. 2. Manusia memiliki keunikan tersendiri dalam berhubungan dengan manusia lainnya. 3. Manusia memiliki kesadaran akan dirinya dalam mengadakan hubungan dengan orang lain. 4. Manusia memiliki pilihan-pilihan dan dapat mempertanggungjawabkannya. 5. Manusia memiliki kesadaran dan kesengajaan dalam mencari makna, nilai, dan kreatifitas. Snyggs dan Combs menurutnya seseorang akan berperilaku sejalan dengan apa yang dipersepsikannya, jadi realitas bukanlah sesuatu yang melekat dari kejadian itu sendiri, melainkan dari persepsi yang timbul akibat dari suatu kejadian. Abraham Maslow yang memfokuskan pada kebutuhan psikologis yang dimiliki manusia. Morris meyakini bahwa manusia dapat memikirkan tentang proses berfikirnya sendiri dan kemudian mempertanyakan dan mengoreksinya. Carl Rogers mengemukakan bahwa manusia berperilaku sebagai tindakan untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengaktualisasikan dririnya.

PSIKOLOGI GESTALTPsikologi gestalt merupakan salah satu aliran psikologi yang mempelajari suatu gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas, data-data dalam teori psikologi gestalt disebut sebagai fenomena. Fenomena adalah data yang paling dasar dalam psikologi gestalt. Dalam hal ini psikologi gestalt sependapat dengan filsafat fenomonologi yang mengatakan bahwa suatu pengalaman harus dilihat secara netral. Dalam suatu fenomena terdapat dua unsur, yaitu objek dan arti/ makna. Objek merupakan sesuatu yang dapat dideskripsikan setelah tertangkap oleh panca indera, lalu objek tersebut menjadi suatu informasi dan sekaligus kita telah memberikan arti pada objek tersebut. TOKOH PSIKOLOGI GESTALTMax Wertheimer pada tahun 1923, Wertheimer mengemukakan hukum-hukum Gestalt dalam

bukunya yang berjudul Investigation of Gestalt Theory. Hukum-hukum itu antara lain : 1. Hukum kedekatan 2. Hukum ketertutupan 3. Hukum kesamaan Kurt Koffka menyatakan dalam Teori Koffka tentang belajar antara lain: a. Jejak ingatan (memory traces), adalah suatu pengalaman yang membekas di otak. Jejakjejak ingatan ini diorganisasikan secara sistematis mengikuti prinsip-prinsip Gestalt dan akan muncul kembali jika kita mempersepsikan sesuatu yang serupa dengan jejak-jejak ingatan tadi. b. Perjalanan waktu berpengaruh terhadap jejak ingatan. Perjalanan waktu itu tidak dapat melemahkan, melainkan menyebabkan terjadinya perubahan jejak, karena jejak tersebut cenderung diperhalus dan disempurnakan untuk mendapat Gestalt yang lebih baik dalam ingatan. c. Latihan yang terus menerus akan memperkuat jejak ingatan. Wolfgang Kohler Menurut Kohler apabila organisme dihadapkan pada suatu masalah atau problem, maka akan terjadi ketidakseimbangan kogntitif dan ini akan berlangsung hingga

masalah

tersebut

terpecahkan.

Karena

itu,

menurut

Gestalt

apabila

terdapat

ketidakseimbangan kognitif, hal ini akan mendorong organisme menuju ke arah keseimbangan. Kurt Lewin menyatakan dalam salah suatu teori Lewin yang bersifat praktis adalah teori tentang konflik. Akibat adanya vektor-vektor yang saling bertentangan dan tarik menarik, maka seseorang dalam suatu lapangan psikologis tertentu dapat mengalami konflik (pertentangan batin) yang jika tidak segera diselesaikan dapat mengakibatkan frustasi dan ketidakseimbangan. Berdasarkan vektor yang saling bertentangan itu, Lewin membagi konflik dalam 3 jenis : a) Konflik mendekat-mendekat (Approach-Approach Conflict) Konflik ini terjadi jika seseorang menghadapi dua objek yang sama-sama bernilai positif. b) Konflik menjauh-menjauh (Avoidance-Avoidance Conflict) Konflik ini terjadi kalau seseorang berhadapan dengan dua objek yang sama-sama memiliki nilai negatif tetapi ia tidak dapat menghindari kedua objek tersebut sekaligus. c) Konflik mendekat-menjauh (Approach-Avoidance Conflict) Konflik ini terjadi jika ada satu objek yang memiliki nilai positif dan nilai negative sekaligus.