psikologi gestalt

15
Pendahuluan Pendahuluan Psikologi gestal memiliki pandangan Psikologi gestal memiliki pandangan yang sama dengan psikologi humanistik yang sama dengan psikologi humanistik yang menganggap manusia secara utuh yang menganggap manusia secara utuh bukan elemen-elemen. Namun, keduanya bukan elemen-elemen. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang mendasar di memiliki perbedaan yang mendasar di samping tokoh-tokoh pencetusnya pun samping tokoh-tokoh pencetusnya pun berbeda. Maslow sebagai tokoh berbeda. Maslow sebagai tokoh humanistik mendasarkan diri pada humanistik mendasarkan diri pada ketidakpuasan terhadap pendapat kaum ketidakpuasan terhadap pendapat kaum behaviorisme sedangkan para tokoh behaviorisme sedangkan para tokoh gestalt mendasarkan pendapatnya pada gestalt mendasarkan pendapatnya pada ketidakpuasan terhadap kaum ketidakpuasan terhadap kaum strukturialisme strukturialisme

Upload: deaayuagathaningrum

Post on 07-Aug-2015

61 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Psikologi Gestalt

PendahuluanPendahuluan

Psikologi gestal memiliki pandangan yang Psikologi gestal memiliki pandangan yang sama dengan psikologi humanistik yang sama dengan psikologi humanistik yang menganggap manusia secara utuh bukan menganggap manusia secara utuh bukan elemen-elemen. Namun, keduanya memiliki elemen-elemen. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang mendasar di samping tokoh-perbedaan yang mendasar di samping tokoh-tokoh pencetusnya pun berbeda. Maslow tokoh pencetusnya pun berbeda. Maslow sebagai tokoh humanistik mendasarkan diri sebagai tokoh humanistik mendasarkan diri pada ketidakpuasan terhadap pendapat kaum pada ketidakpuasan terhadap pendapat kaum behaviorisme sedangkan para tokoh gestalt behaviorisme sedangkan para tokoh gestalt mendasarkan pendapatnya pada mendasarkan pendapatnya pada ketidakpuasan terhadap kaum strukturialisme ketidakpuasan terhadap kaum strukturialisme

Page 2: Psikologi Gestalt

Pengertian Pengertian

Istilah Istilah ““GestaltGestalt”” sendiri merupakan istilah bahasa sendiri merupakan istilah bahasa Jerman yang sukar dicari terjemahannya dalam Jerman yang sukar dicari terjemahannya dalam bahasa-bahasa lain.Arti Gestalt bisa bermacam-bahasa-bahasa lain.Arti Gestalt bisa bermacam-macam, yaitu macam, yaitu ““formform”” ““shapeshape””. (dalam bahasa Inggris) . (dalam bahasa Inggris) atau bentuk, hal, peristiwa, hakikat, esensi, totalitas. atau bentuk, hal, peristiwa, hakikat, esensi, totalitas. Terjemahannya ke dalam bahasa inggris pun Terjemahannya ke dalam bahasa inggris pun bermacam-macam antara lain bermacam-macam antara lain ““shape psychologyshape psychology””, , ““configurationismconfigurationism”” ““whole psychologywhole psychology”” dan sebagainya. dan sebagainya. Karena adanya kesimpangsiuran dalam Karena adanya kesimpangsiuran dalam penerjemahan. Akhirnya para sarjana diseluruh dunia penerjemahan. Akhirnya para sarjana diseluruh dunia sepakat untuk menggunakan istilah sepakat untuk menggunakan istilah ““GestaltGestalt”” tanpa tanpa menerjemahkannya ke dalam bahasa lain.menerjemahkannya ke dalam bahasa lain.

Page 3: Psikologi Gestalt

Tokoh-tokohTokoh-tokoh

Max WertheimerMax Wertheimer merupakan tokoh pendiri merupakan tokoh pendiri psikologi Gestalt di Jerman. Psikologi Gestalt psikologi Gestalt di Jerman. Psikologi Gestalt lebih menekankan kritiknya pada penguraian lebih menekankan kritiknya pada penguraian kesadaran ke dalam elemen-elemen yang kesadaran ke dalam elemen-elemen yang dilakukan oleh strukturalismenya Wundt, tetapi dilakukan oleh strukturalismenya Wundt, tetapi masih mengakui adanya unsur kesadaran itu masih mengakui adanya unsur kesadaran itu sendiri dalam bentuk yang utuh (totalitas tidak sendiri dalam bentuk yang utuh (totalitas tidak terbagi-bagi dalam elemen-elemen)terbagi-bagi dalam elemen-elemen)

Page 4: Psikologi Gestalt

Psikologi Gestalt mempelajari suatu Psikologi Gestalt mempelajari suatu gejala sebagai suatu keseluruhan atau gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas dan bahwa data-data dalam totalitas dan bahwa data-data dalam psikologi Gestalt disebut sebagai psikologi Gestalt disebut sebagai fenomena fenomena

Prinsip mempelajari gejala sebagai Prinsip mempelajari gejala sebagai totalitas dikemukakan pertama kalinya totalitas dikemukakan pertama kalinya oleh Christian Von Ehrenfels, tokoh yang oleh Christian Von Ehrenfels, tokoh yang merangsang timbulnya aliran ini, pada merangsang timbulnya aliran ini, pada tahun 1890 dalam eksperimennya tahun 1890 dalam eksperimennya mengenai musik. mengenai musik.

Page 5: Psikologi Gestalt

Suatu komposisi lagu mempunyai sifat tertentu Suatu komposisi lagu mempunyai sifat tertentu yang disebut “emergent” yang tidak dimiliki yang disebut “emergent” yang tidak dimiliki oleh not-not dalam lagu itu secara satu pe oleh not-not dalam lagu itu secara satu pe satu. Kalau tangga nada lagu itu diubah, maka satu. Kalau tangga nada lagu itu diubah, maka not-not dalam lagu itupun berubah, namun not-not dalam lagu itupun berubah, namun selama komposisinya masih tetap, maka selama komposisinya masih tetap, maka emergentnya masih sama, maka kita tetap emergentnya masih sama, maka kita tetap akan mendengar lagu yang sama. Jadi, yang akan mendengar lagu yang sama. Jadi, yang penting adalah sifat daripada totalitas yang penting adalah sifat daripada totalitas yang disebut emergent, bukan sifat-sifat dari pada disebut emergent, bukan sifat-sifat dari pada elemen-elemen. elemen-elemen.

Page 6: Psikologi Gestalt

psikologi Gestelt sependapat dengan psikologi Gestelt sependapat dengan pandangan filsafat fenomenologi yang pandangan filsafat fenomenologi yang mengatakan bahwa pengalaman haruslah mengatakan bahwa pengalaman haruslah dilihat secara netral. Tidak dipengaruhi oleh dilihat secara netral. Tidak dipengaruhi oleh apapun.apapun.

Di dalam fenomena kita harus selalu melihat Di dalam fenomena kita harus selalu melihat adanya dua unsur, yaitu objek dan arti. Objek adanya dua unsur, yaitu objek dan arti. Objek dari fenomena mempunyai sifat-sifat yang dari fenomena mempunyai sifat-sifat yang dapat dideskripsikan, tetapi segera objek itu dapat dideskripsikan, tetapi segera objek itu tertangkap oleh indera kita, maka kita akan tertangkap oleh indera kita, maka kita akan menerimanya sebagai informasi dan pada saat menerimanya sebagai informasi dan pada saat ini kita sudah memberi arti pada objek itu. ini kita sudah memberi arti pada objek itu.

Page 7: Psikologi Gestalt
Page 8: Psikologi Gestalt

Ilusi KonturIlusi Kontur

Page 9: Psikologi Gestalt

Max WertheimerMax Wertheimer

Dalam kertas kerjanya ini ia mengemukakan hasil eksperimennya Dalam kertas kerjanya ini ia mengemukakan hasil eksperimennya dengan menggunakan alat yang disebut Stroboskop (stroboscop) dengan menggunakan alat yang disebut Stroboskop (stroboscop) yaitu alat yang berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat ke yaitu alat yang berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat ke dalam kotak itu. Di dalam kotak terdapat gambar dua buah garis dalam kotak itu. Di dalam kotak terdapat gambar dua buah garis yang satu melintang dan yang lain tegak. Kedua gambar itu tidak yang satu melintang dan yang lain tegak. Kedua gambar itu tidak terlihat sekaligus, melainkan berganti-ganti. Mula-mula tampak terlihat sekaligus, melainkan berganti-ganti. Mula-mula tampak garis yang melintang, kemudian tampak garis tegak, kemudian garis yang melintang, kemudian tampak garis tegak, kemudian melintang lagi dan demikian seterusnya.Kesan yang akan terjadi melintang lagi dan demikian seterusnya.Kesan yang akan terjadi adalah akan tampak bahwa garis itu bergerak dari tegak ke adalah akan tampak bahwa garis itu bergerak dari tegak ke melintang dan sebaliknya, terus menerus. Gerak yang disebut melintang dan sebaliknya, terus menerus. Gerak yang disebut gerak stroboskopik ini merupakan gerakan yang semu karena gerak stroboskopik ini merupakan gerakan yang semu karena sesungguhnya garis-garis itu sendiri tidak bergerak melainkan sesungguhnya garis-garis itu sendiri tidak bergerak melainkan muncul berganti-ganti. Gejala ini disebut juga sebagai Phi-muncul berganti-ganti. Gejala ini disebut juga sebagai Phi-phenomenon dan dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai phenomenon dan dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai misalnya kalau kita menonton bioskop atau melihat lampu-lampu misalnya kalau kita menonton bioskop atau melihat lampu-lampu reklame yang bergerak-gerak.reklame yang bergerak-gerak.

Page 10: Psikologi Gestalt

Kurt Koffka (1886 – 1941)Kurt Koffka (1886 – 1941)

Tokoh kedua adalah Kurt Koffka (1886 – Tokoh kedua adalah Kurt Koffka (1886 – 1941) yang mengungkapkan tentang 1941) yang mengungkapkan tentang teori belajar teori belajar

Salah satu faktor yang penting dalam Salah satu faktor yang penting dalam belajar adalah jejak-jejak ingatan belajar adalah jejak-jejak ingatan (memory traces), yaitu pengalaman-(memory traces), yaitu pengalaman-pengalaman yangmembekas pada pengalaman yangmembekas pada temapt-tempat tertentudi otak. temapt-tempat tertentudi otak.

Page 11: Psikologi Gestalt

Perubahan-perubahan yang terjadi pada Perubahan-perubahan yang terjadi pada ingatan bersamaan dengan jalannya waktu ingatan bersamaan dengan jalannya waktu tidak melemahkan jejak-jejak ingatan itu tidak melemahkan jejak-jejak ingatan itu (dengan perkataan lain tidak menyebabkan (dengan perkataan lain tidak menyebabkan terjadinya lupa) melainkan menyebabkan terjadinya lupa) melainkan menyebabkan perubahan jejak karena jejak ingatan itu perubahan jejak karena jejak ingatan itu cenderung diperhalus dan disempurnakan cenderung diperhalus dan disempurnakan untuk Gestalt yang lebih baik dalam ingatan. untuk Gestalt yang lebih baik dalam ingatan.

Latihan-latihan akan memperkuat daya ingat.Latihan-latihan akan memperkuat daya ingat.

Page 12: Psikologi Gestalt

Wolfgang KohlerWolfgang Kohler

Tokoh ketiga adalah Wolfgang KohlerTokoh ketiga adalah Wolfgang Kohler Karya Kohler yang paling terkenal adalah Karya Kohler yang paling terkenal adalah

penyelidikannya mengenai tingkah laku penyelidikannya mengenai tingkah laku kecerdasan (intelligent behaviour) pada hewan kecerdasan (intelligent behaviour) pada hewan utamanya simpanse. Bertitik tolak dari teori utamanya simpanse. Bertitik tolak dari teori Thorndike yang beranggapan bahwa tingkah Thorndike yang beranggapan bahwa tingkah laku hewan pada dasarnya adalah tingkah laku laku hewan pada dasarnya adalah tingkah laku coba-salah (trial and error). Kohler membuat coba-salah (trial and error). Kohler membuat eksperimen-eksperimen dengan kera dan eksperimen-eksperimen dengan kera dan membuktikan bahwa pada kera pun terdapat membuktikan bahwa pada kera pun terdapat pemahaman (insight).pemahaman (insight).

Page 13: Psikologi Gestalt

Kurt Lewin (1890-1947).Kurt Lewin (1890-1947).

Tokoh lain yang memiliki pengaruh Tokoh lain yang memiliki pengaruh dalam aliran psikologi ini adalah Kurt dalam aliran psikologi ini adalah Kurt Lewin (1890-1947). Menurutnya persepsi Lewin (1890-1947). Menurutnya persepsi dan tingkah laku seseorang tidak hanya dan tingkah laku seseorang tidak hanya ditentukan oleh bentuk keseluruhan atau ditentukan oleh bentuk keseluruhan atau sifat totalitas dari rangsang atau sifat totalitas dari rangsang atau emergent, tetapi ditentukan oleh emergent, tetapi ditentukan oleh kekuatan-kekuatan (kekuatan-kekuatan (forceforce) yang ada ) yang ada lapangan psikologis seseorang. lapangan psikologis seseorang.

Page 14: Psikologi Gestalt

Lewin membagi konflik dalam tiga jenis:Lewin membagi konflik dalam tiga jenis: Konflik mendekat-mendekat (approach-Konflik mendekat-mendekat (approach-

approach conflict). Konflik ini terjadi kalau approach conflict). Konflik ini terjadi kalau seseorang menghadapi du aobjek yang sama-seseorang menghadapi du aobjek yang sama-sama bernilai positif. sama bernilai positif.

Konflik menjauh-menjauh (avoidance-Konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict). Konflik ini terjadi kalau avoidance conflict). Konflik ini terjadi kalau seseorang berhadapan dengan dua objek yang seseorang berhadapan dengan dua objek yang sama-sama mempunyai nilai negatif, tetapi ia sama-sama mempunyai nilai negatif, tetapi ia tidak bisa menghindari kedua objek itu tidak bisa menghindari kedua objek itu sekaligus sekaligus

Page 15: Psikologi Gestalt

Konflik mendekat-menjauh (Approach-Konflik mendekat-menjauh (Approach-avoidance conflict). Dalam konflik ini avoidance conflict). Dalam konflik ini terdapat hanya satu objek yang terdapat hanya satu objek yang mempunyai nilai positif dan negatif mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus sekaligus