tugas hukum perdata widya nurul b.3 (5)

3
TUGAS HUKUM PERDATA WIDYA NURUL MAULIDEWI RARA 04020140201 B.3

Upload: wahidin-alamnuari-rachman

Post on 07-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

makalah hukujm perdata

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Hukum Perdata Widya Nurul b.3 (5)

TUGAS HUKUM PERDATA

WIDYA NURUL MAULIDEWI RARA04020140201

B.3

Page 2: Tugas Hukum Perdata Widya Nurul b.3 (5)

Asas Monogami terdapat pada pasal 3 ayat (1) UU Perkawinan bahwa, “Pada asasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri dan seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami.”

Asas Kebebasan Berkehendak terdapat pada pasal 1338 (1) KUH Perdata yang menyatakan bahwa, “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.”

Asas Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut agama dan kepercayaan itu terdapat pada pasal 2 ayat (1) UU Perkawinan bahwa, “Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu.”

Asas Perkawinan harus dicatat terdapat pada pasal 2 ayat (2) UU Perkawinan bahwa, “Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

Asas Kedudukan suami istri seimbang terdapat pada pasal 31 ayat (1) UU Perkawinan bahwa, “Hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama dalam masyarakat.”

Mengenai alasan-alasan perceraian ditentukan dalam Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yang menyatakan bahwa perceraian dapat terjadi karena alasan atau alasan-alasan:1. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi dan lain

sebagainya yang sukar disembuhkan2. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa

izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemampuannya3. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau hukuman yang

lebih berat setelah perkawinan berlangsung4. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang

membahayakan pihak yang lain5. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat

menjalankan kewajibannya sebagai suami/isteri6. Antara suami dan istri terus-menerus terjadi pertengkaran dan perselisihan dan tidak

ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga7. Suami melanggar taklik talak8. Peralihan agama atau murtad yang menyebabkan terjadinya ketidakrukunan dalam

rumah tangga.